tipologi self efficacy siswa dalam mengerjakan tugas...

99
TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Penelitian di SMP Islamiyah Serua Depok) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh Luthfiah Nur Anisa NIM 11140110000037 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M/ 1440 H

Upload: dinhnguyet

Post on 19-Aug-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM

MENGERJAKAN TUGAS PADA MATA PELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(Penelitian di SMP Islamiyah Serua Depok)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh

Luthfiah Nur Anisa

NIM 11140110000037

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M/ 1440 H

Page 2: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai
Page 3: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai
Page 4: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai
Page 5: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

i

ABSTRAK

Luthfiah Nur Anisa (NIM: 11140110000037). TIPOLOGI SELF EFFICACY

SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS PADA MATA PELAJARAN

PAI (PENELITIAN DI SMP ISLAMIYAH SERUA DEPOK).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipologi self efficacy siswa dalam

mengerjakan tugas pada mata pelajaran PAI. Penelitian ini dilaksanakan di SMP

Islamiyah Serua Depok.

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi, wawancara,

dokumentasi, serta angket siswa sebagai penguat hasil penelitian dari ketiga

metode sebelumnya mengenai tipologi self efficacy siswa dalam mengerjakan

tugas PAI.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipologi self efficacy siswa dalam

mengerjakan tugas pada mata pelajaran PAI di SMP Islamiyah Serua yang dilihat

berdasarkan tingkatan, kekuatan, dan keluasan. Dapat diketahui, yaitu pada

tingkatan terdapat work hard, unresponsibility, dan prokratinasi. Lalu pada

kekuatan terdapat self strength dan self weakness. Dan terakhir pada keluasan

terdapat do all task dan do some task.

Kata kunci: Tipologi self efficacy, Tugas, Pendidikan Agama Islam

Page 6: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

ii

ABSTRACT

Luthfiah Nur Anisa (NIM: 11140110000037). TYPOLOGY SELF

EFFICACY OF STUDENTS IN DOING ASSIGNMENTS ON PAI

SUBJECT (RESEARCH IN SMP ISLAMIYAH SERUA DEPOK).

This study aims to determine the typology self efficacy of students in doing

assignments on PAI subjects. This research was conducted at SMP Islamiyah

Serua Depok.

This type of research uses a qualitative approach with descriptive methods. Data

collection techniques carried out through observation, interviews, documentation,

and student questionnaires as reinforcement of the results of research from the

three previous methods regarding the typology self-efficacy of students in doing

PAI assignments.

The results showed that the typology self efficacy of students in doing

assignments on PAI subjects at SMP Islamiyah Serua Depok was seen based on

their magnitude, strength, and generality. It can be known that magnitude there

are hard work, unresponsibility, and procrasination. Then in strength there are self

strength and self weakness. And lastly in the generality there are do all task and

do some task.

Keywords: Typology of self efficacy, Task, Pendidikan Agama Islam

Page 7: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

iii

KATA PENGANTAR

بسم اهلل الرحمن الرحيم

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah

SWT. yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Tak lupa shalawat serta salam untuk junjungan kita nabi besar

Muhammad SAW. yang telah menunjukkan jalan yang lurus untuk seluruh

umatnya.

Alhamdulillah, atas karunia dan hidayah-Nya, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Tipologi Self Efficacy Siswa dalam

Mengerjakan Tugas Pada Mata Pelajaran PAI (Penelitian di SMP Islamiyah

Serua Depok)”.

Dalam menyusun skripsi ini, penulis tidak sedikit menemui kesulitan. Namun

dengan adanya usaha dan dorongan dari berbagai pihak, penulis merasa mudah

dalam menyusun skripsi ini. Maka penulis sebagai penyusun mengucapkan

banyak terima kasih kepada pihak terkait yang telah banyak membantu penulis

dalam menyusun skripsi ini hingga dapat terselesaikan dengan baik, diantaranya:

1. Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Abdul Majid Khon, M. Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama

Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Marhamah Saleh, Lc., MA., selaku Wakil Ketua Jurusan Pendidikan Agama

Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Nur’aini Ahmad, M.Fil., dan Dr. Akhmad Sodiq, M. Ag., selaku Dosen

Penasehat Akademik yang telah memberikan bimbingan selama perkuliahan.

5. Yudhi Munadi, M. Ag., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah sabar

dan banyak meluangkan waktunya guna memberikan bimbingan serta arahan

kepada penulis.

Page 8: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

iv

6. Seluruh dosen dan karyawan akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu dan membimbing serta

membekali dengan ilmu pengetahuan serta membantu proses perkuliahan

penulis.

7. Hidayat, S. Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Islamiyah Serua Depok yang

telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMP

Islamiyah Serua Depok.

8. Wardah, S. Ag., selaku Guru PAI kelas VIII dan IX di SMP Islamiyah Serua

Depok yang telah memberikan izin dan menyediakan waktu pembelajaran

untuk penulis teliti di SMP Islamiyah Serua Depok.

9. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Dadang Sudarso dan Ibu Mimin Dasimi).

“Alhamdulillah keinginan Bapak dan Ibu telah ananda kabulkan, ananda

ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya karena berkat do’a dan

dukungan yang tiada henti Bapak dan Ibu berikan, sehingga menjadikan

ananda seperti sekarang ini. Kasih sayang, perhatian, pikiran, arahan senyum

dan kebutuhan ananda yang tercukupi.

10. Adik-adikku tercinta (Ananda Lulu Itsnaini, M. Rifqi ar-Raihan, Helmi

Yaqdhan Ayyasi, dan Zhafran al-Hanan). Terima kasih telah memberikan

semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

11. Partnerku (Rian Saputro). Terima kasih telah membantu dan memberikan

semangat serta do’a dalam penyelesaian skripsi ini.

12. Sahabat-sahabatku tercinta khususnya, Mulyani, Zahrah, Nurul, Iis, Fitri, Ari,

Rizkah, Putri, Dina. Terima kasih atas do’a, bantuan dan dukungannya yang

kalian berikan dalam penyusunan skripsi ini.

13. Teman-teman angkatan 2014 di Jurusan Pendidikan Agama Islam, yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk semangat dan rasa

kekeluargaan yang telah diberikan kepada penulis.

Terima kasih banyak atas segala bantuan, dukungan dan dorongan semangat

kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Penulis tidak dapat membalas

kebaikan kalian semua, hanya seuntai do’a yang dapat penulis sampaikan

Page 9: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

v

“Jazakumullah Khairon Katsiron”. Semua kebaikan yang telah diberikan akan

selalu terpatri dalam hati dan semoga Allah SWT. selalu mengiringi langkah

kalian dimanapun kalian berada. Aamiin.

Penulis,

Luthfiah Nur Anisa

Page 10: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

ABSRTACK ................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah.......................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 7

D. Perumusan Masalah .......................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7

F. Kegunaan Penelitian ......................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI

A. Tipologi Self Efficacy ....................................................................... 9

1. Pengertian Tipologi .................................................................... 9

2. Pengertian Self Efficacy .............................................................. 10

3. Pengaruh Self Efficacy terhadap Manusia................................... 12

4. Sumber Self Efficacy ................................................................... 12

a. Mastery Experience (Pengalaman Langsung) ...................... 13

Page 11: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

vii

b. Vicarious Experience (Pengalaman Orang Lain) ................. 14

c. Social Persuasion (Persuasi Sosial) ..................................... 14

d. Physiological and Emotional States (Keadaan Fisologi dan

Emosi) ................................................................................... 15

5. Dimensi Self Efficacy .................................................................. 15

a. Dimensi Magnitude (Level) .................................................. 16

b. Dimensi Strength (Kekuatan) ............................................... 16

c. Dimensi Generality (Generalisasi) ....................................... 16

B. Tugas Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam ................................... 17

1. Tugas........................................................................................... 17

a. Fase Pemberian Tugas .......................................................... 18

b. Fase Pelaksanaan Tugas ....................................................... 18

c. Fase Pertanggungjawaban Tugas .......................................... 19

2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam ................................... 19

C. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................... 20

BAB III METODOLOGI PENILITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 23

1. Tempat Penelitian ....................................................................... 23

2. Waktu Penelitian ......................................................................... 23

B. Latar Penelitian ................................................................................. 23

C. Metode Penelitian ............................................................................. 23

D. Populasi dan Sampel ......................................................................... 24

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 25

1. Observasi .................................................................................... 25

2. Wawancacara .............................................................................. 27

3. Dokumentasi ............................................................................... 29

4. Angket......................................................................................... 29

5. Triangulasi .................................................................................. 30

F. Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................................... 30

1. Perpanjangan pengamatan .......................................................... 31

Page 12: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

viii

2. Ketekunan pengamatan ............................................................... 31

3. Triangulasi .................................................................................. 31

G. Analisis Data ..................................................................................... 32

1. Organisasi data............................................................................ 32

2. Koding dan analisis..................................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil SMP Islamiyah Serua ........................................................ 34

1. Sejarah Singkat ...................................................................... 34

2. Visi dan Misi Sekolah ............................................................ 35

3. Guru dan Tenaga Kependidikan ............................................ 36

4. Keadaan Siswa ....................................................................... 37

5. Sarana dan Prasarana ............................................................. 37

6. Informan ................................................................................ 37

B. Deskripsi Data ............................................................................. 38

C. Pembahasan ................................................................................. 48

1. Tugas Mata Pelajaran PAI di SMP Islamiyah Serua ............. 48

2. Tipologi Self Efficacy Siswa dalam Mengerjakan Tugas PAI

Berdasarkan Tingkatan .......................................................... 50

3. Tipologi Self Efficacy Siswa dalam Mengerjakan Tugas PAI

Berdasarkan Kekuatan ........................................................... 53

4. Tipologi Self Efficacy Siswa dalam Mengerjakan Tugas PAI

Berdasarkan Keluasan ........................................................... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................. 61

B. Saran ............................................................................................ 61

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 63

LAMPIRAN ............................................................................................... 67

Page 13: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Observasi ............................................................. 26

Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara .......................................................... 28

Tabel 4.1 Guru dan Tenaga Kependidikan ........................................ 36

Tabel 4.2 Keadaan Siswa ................................................................... 37

Tabel 4. 3 Nama-Nama Informan ....................................................... 37

Page 14: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Gambar Penelitian ............................................................. 67

Lampiran 2 Pedoman Wawancara Siswa .............................................. 70

Lampiran 3 Pedomana Wawancara Guru ............................................. 71

Lampiran 4 Angket Penelitian .............................................................. 72

Page 15: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang penting bagi manusia. Pendidikan

merupakan sarana bagi manusia dalam upaya mengembangkan

kompetensi yang dimiliki dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Dengan adanya pendidikan akan mempermudah siswa untuk

memperoleh ilmu yang tak terbatas, karena pendidikan ini merupakan

suatu wadah bagi siswa untuk mengembangkan potensi yang dimiliki

melalui belajar mengajar khususnya di sekolah. Proses belajar dari

awalnya tidak tahu menjadi tahu, tidak paham menjadi paham, tidak bisa

menjadi bisa.

Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk

mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia di dalam dan di

luar sekolah, serta berlangsung seumur hidup. Pembangunan nasional di

bidang pendidikan adalah upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan

masyarakat yang adil dan makmur serta memungkinkan warganya

mengembangkan diri, baik secara aspek jasmaniah maupun rohaniah.

Pendidikan di sekolah merupakan salah satu jalur yang sangat penting

dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Hal

itu diperkuat dengan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

tahun 2003 Bab I ketentuan umum pasal I ayat I, disebutkan bahwa:

”Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara”.1

1 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Standar Nasional Pendidikan serta

Wajib Belajar, pasal 1 ayat (1).

Page 16: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

2

Dalam proses pembelajaran khususnya di sekolah, siswa dihadapkan

pada situasi kehidupan penuh dengan tekanan dan ketidakmenentuan.

Dalam konteks kehidupan tersebut setiap siswa memerlukan kompetensi

untuk dapat berkembang secara efektif di dalam lingkungannya agar dapat

melaksanakan tugas dengan baik dan memperoleh hasil yang maksimal.

Dalam penjelasan proses pembelajaran di atas salah satu kompetensi yang

harus dimiliki seorang siswa salah satunya adalah semangat dalam

mengerjakan tugas.

Seorang siswa harus mampu beradaptasi dengan lingkungan agar

mampu melaksanakan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari khususnya di

dalam proses kegiatan belajar. Dengan adanya kemampuan tersebut

seorang siswa dapat melaksanakan aktivitas-aktivitas dengan nyaman,

mengatasi tuntutan-tuntutan dari lingkungannya yang dapat menghambat

kegiatan belajar khususnya di lingkungan sekolah. Proses semangat dalam

mengerjakan tugas tentulah tidak mudah, hal ini dikarenakan seorang

siswa dituntut agar mampu memelihara keseimbangan antara pemenuhan

kebutuhan dan tuntutan lingkungan, serta usaha menyelaraskan siswa

dengan realitas.

Realitanya disekolah-sekolah ada beberapa yang menunjukkan

berbagai permasalahan diantaranya beberapa siswa belum mampu menaati

peraturan yang ada di sekolah, beberapa siswa merasa kurang memiliki

kemampuan dalam bidang-bidang tertentu, dan siswa merasa kurang yakin

dapat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Seharusnya, setiap

siswa haruslah memiliki keyakinan diri bahwa mereka memiliki

kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Karena

tugas seorang pelajar adalah belajar. Dan setiap siswa harus yakin bahwa

mereka dapat melaksanakan serta mengikuti kegiatan belajar di sekolah

dengan baik.

Siswa yang mampu mengerjakan tugas dengan baik adalah seorang

yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan-permasalahan yang

dihadapi khususnya dalam kegiatan belajar. Seorang siswa yang mampu

Page 17: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

3

mengerjakan tugas dengan baik merupakan siswa yang yakin terhadap

kemampuan yang dimiliki.

Beberapa faktor yang mempengaruhi semangat dalam mengerjakan

tugas yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah

faktor yang muncul dari dalam diri diantaranya, kondisi jasmani,

psikologis, kebutuhan, kematangan intelektual, emosional, mental dan

motivasi. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang muncul dari luar

diri diantaranya, lingkungan sekitar, pola asuh orangtua, teman sebaya,

status sosial, pendidikan, pekerjaan, harapan, ideologi, agama dan lainnya.

Berdasarkan penjelasan di atas salah satu faktor internal yang

mempengaruhi semangat dalam mengerjakan tugas adalah keyakinan diri

atau self efficacy.

Self efficacy diperkenalkan oleh seorang tokoh yang berasal dari

Canada bernama Albert Bandura. Menurutnya, dari semua pemikiran yang

mempengaruhi fungsi manusia, dan merupakan bagian paling inti dari

teori kognitif sosial adalah self efficacy. Self efficacy merupakan penilaian

diri terhadap kemampuan diri untuk mengatur dan melaksanakan tindakan

yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang ditetapkan. Self efficacy juga

memberikan dasar bagi motivasi manusia, kesejahteraan, dan prestasi

pribadi. Hal ini terjadi karena mereka percaya bahwa tindakan yang

dilakukannya dapat mencapai hasil yang diinginkan, meskipun memiliki

sedikit insentif untuk bertindak atau untuk bertahan dalam menghadapi

kesulitan.2

Self Efficacy merupakan keyakinan individu atas kemampuan yang

dimilikinya untuk menghasilkan sesuatu yang diharapkan. Individu yang

yakin pada kemampuan diri, akan berusaha terus sampai yang dikerjakan

tuntas dan memiliki hasil. Apabila terjadi suatu masalah dalam pencapaian

yang diinginkan, individu yang memiliki self efficacy yang tinggi akan

tetap bertahan, tidak menyerah, dan berusaha sebaik mungkin

2 Dede Rahmat Hidayat, Teori dan Aplikasi Psikologi Kepribadian dalam Konseling,

(Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), Cet. I, h. 156.

Page 18: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

4

menyelesaikan kegiatannya untuk mencapai hasil yang maksimal.

Sedangkan individu yang memiliki self efficacy yang rendah tidak akan

maksimal dalam melakukan suatu kegiatan.

Menurut Bandura, self efficacy pada tiap individu akan berbeda antara

satu individu dengan yang lainnya. Yang dilihat berdasarkan tiga dimensi.

Dimensi pertama adalah magnitude, yaitu berkaitan dengan derajat

kesulitan tugas ketika individu merasa mampu untuk melakukannya.

Dimensi kedua adalah strength, yaitu berkaitan dengan kekuatan dari

keyakinan individu mengenai kemampuannya. Dan dimensi yang ketiga

adalah generality, yaitu berkaitan dengan luas bidang tingkah laku yang

mana individu merasa yakin akan kemampuannya.3

Ciri-ciri individu yang memiliki self efficacy yang tinggi adalah

memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan yakin akan kemampuan diri.

Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas-tugasnya, melihat

kesulitan sebagai tantangan bukan sebagai ancaman, tidak bergantung

kepada orang lain, berusaha dengan maksimal dalam melakukan apapun,

dan fokus kepada penyelesaiian tugasnya. Segala godaan baik eksternal

maupun internal sudah dapat dikendalikan oleh individu yang memiliki

self efficacy yang tinggi.

Self efficacy mengacu pada keyakinan yang berkaitan dengan

kemampuan dan kesanggupan seorang siswa untuk mencapai dan

menyelesaikan tugas-tugas belajar dengan target hasil dan waktu yang

telah ditentukan. Self efficacy mengacu pada pertimbangan seberapa besar

keyakinan seorang siswa tentang kemampuannya menyelesaikan tugas-

tugas belajar. Self efficacy diharapkan dapat memberikan siswa keyakinan

akan kemampuan yang dimiliki dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah.

Hal ini dapat membuat siswa mengembangkan sifat positif terhadap

kemampuannya.

3 M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S, Teori-teori Psikologi, (Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media, 2012), Cet. III, h. 80-81.

Page 19: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

5

Self efficacy sangat diperlukan dalam berbagai hal seperti pada saat

melakukan presentasi di dalam kelas. Seberapa yakin siswa akan

kemampuan dalam presentasi sehingga menghasilkan presentasi yang baik

dan berhasil dalam menjelaskan dan mendapat hasil yang baik pula. Self

efficacy dapat juga menentukan apakah siswa tersebut berprestasi atau

tidak. Siswa dengan self efficacy tinggi akan menghadapi tugas tersebut

dengan keinginan besar, sedangkan siswa yang memiliki self efficacy yang

rendah akan menghindari banyaknya tugas, khusunya tugas yang

menantang. Self efficacy menghasilkan perilaku yang berbeda-beda antar

individu meskipun memiliki kemampuan yang sama.

Self efficacy yang tinggi sangat penting dimiliki semua orang terutama

siswa. Setiap individu yang memiliki status siswa dalam suatu sekolah

tidak akan pernah lepas dari suatu tugas. Karena dari setiap mata pelajaran

pasti akan ada tugas yang diberikan sebagai bahan evaluasi belajar. Begitu

pun dengan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Dalam mengerjakan

tugas Pendidikan Agama Islam siswa diharapkan memiliki keyakinan atas

kemampuan yang dimilikinya supaya ketika menemui hambatan tetap

dapat mengerjakan tugas dengan baik dan mendapatkan hasil yang

memuaskan.

Berdasarkan hasil observasi di SMP Al-Hasra Depok pada saat

peneliti melaksanakan kegiatan PPKT ditemukan bahwa saat proses

pembelajaran Pendidikan Agama Islam berlangsung siswa kurang

menunjukkan self efficacynya. Sebagian besar siswa kurang percaya diri

dalam berpendapat, bertanya, serta menjawab pertanyaan saat proses

pembelajaran berlangsung. Pada saat dihadapkan dengan tugas yang sulit,

siswa merasa tidak mampu dan patah semangat. Selain itu saat diberikan

waktu untuk mengerjakan tugas, siswa selalu lambat dalam

mengerjakannya, motivasi untuk mencapai target waktu yang telah

ditentukan sangat kurang. Sehingga peneliti melihat, bahwa proses belajar

Page 20: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

6

Pendidikan Agama Islam masih belum sepenuhnya berhasil, karena masih

kurang mampu memunculkan self efficacy siswa.4

Adapun hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMP

Islamiyah Serua Depok, saat pembelajaran Pendidikan Agama Islam

berlangsung masih terdapat siswa yang kurang responsif terhadap instruksi

yang diberikan oleh guru dan kurangnya keyakinan siswa atas

kemampuannya dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan5.

Peneliti sebelumnya melakukan penelitian dalam penyusunan skripsi

ini di SMP Al-Hasra Depok. Namun, karena beberapa kendala peneliti

memilih sekolah yang lebih terjangkau untuk melakukan penelitian yaitu

di SMP Islamiyah Serua Depok. Dan di SMP Islmiyah Serua Depok masih

adanya keyakinan diri yang rendah yang dialami oleh beberapa siswa

dalam menyelesaikan tugas Pendidikan Agama Islam.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah disebutkan.

Maka, dalam penulisan skripsi ini penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul ”Tipologi Self Efficacy Siswa dalam

Mengerjakan Tugas pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

(Penelitian di SMP Islamiyah Serua Depok)”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi

beberapa masalah sebagai berikut:

1. Terdapat siswa yang belum memiliki kesadaran dalam mengerjakan

tugas Pendidikan Agama Islam.

2. Terdapat siswa yang belum memiliki keyakinan atas kemampuan

dirinya dalam mengerjakan tugas Pendidikan Agama Islam.

4 Hasil observasi pada saat PPKT di kelas VIII A pada tanggal 14 Agustus 2017.

5 Hasil observasi di kelas VIII B pada tanggal 12 Oktober 2018.

Page 21: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

7

C. Pembatasan Masalah

Masalah dalam penelitian perlu dibatasi dengan jelas sehingga dapat

mengarahkan perhatian secara seksama pada masalah tersebut. Agar dapat

dikaji dan dijawab secara mendalam, maka dalam penelitian ini penulis

membatasi masalah pada: Tipologi self efficacy siswa dalam mengerjakan

tugas pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Islamiyah

Serua Depok.

D. Perumusan Masalah

Dari masalah-masalah yang telah dibatasi pada penjabaran di atas,

maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana tipologi

self efficacy siswa dalam mengerjakan tugas pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam di SMP Islamiyah Serua Depok?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui tipologi self efficacy siswa dalam mengerjakan tugas pada

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Islamiyah Serua Depok.

F. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan di atas, maka kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Guru

Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan mutu pendidikan,

dapat mengetahui sekaligus membantu meningkatkan self efficacy

siswa dalam mengerjakan tugas pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam.

Page 22: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

8

2. Bagi Siswa

Mampu mengetahui self efficacynya sendiri sehingga mampu

mengembangkan kesadaran untuk mengerjakan tugasnya sebagai

pelajar.

3. Bagi Penulis

Sebagai penambah wawasan kependidikan serta sebagai bekal

pengetahuan mengenai tipologi self efficacy siswa dalam mengerjakan

tugas pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Selain itu hasil

penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk penelitian

selanjutnya.

4. Bagi Pembaca

Memberikan gambaran mengenai pentingnya self efficacy siswa

dalam mengerjakan tugas pada mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam.

Page 23: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Tipologi Self Efficacy

1. Pengertian Tipologi

Tipologi merupakan sebuah studi tentang tipe.1 Secara umum,

tipe sering digunakan untuk menjelaskan bentuk keseluruhan,

struktur, atau karakter dari suatu bentuk atau objek tertentu.2 Tipologi

sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu typos (pengelompokkan) dan

logos (ilmu).3

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

tipologi adalah ilmu watak tentang bagian manusia dalam golongan-

golongan menurut corak watak masing-masing.4

Dalam kajian

psikologi, tipologi didefinisikan kepada suatu sistem yang digunakan

untuk mengklarifikasikan individu sesuai dengan kriteria tertentu.5

Dalam antropologi, tipologi merupakan ilmu yang mempelajari

tentang tipe yang mengkhususkan pada bagian kebudayaan bangsa.

Dalam marfologi, tipologi merupakan sebuah metode

pengklasifikasian bahasa. Dan dalam bahasa, tipologi merupakan

studi dan klasifikasi bahasa sesuai atau menurut ciri-ciri struktur

mereka.6

Tipologi juga dapat didefinisikan sebagai sebuah konsep yang

memilah sebuah kelompok objek berdasarkan kesamaan sifat-sifat

dasar, atau dapat diartikan pula bahwa tipologi adalah tindakan

1 Muhammad Mochsen Sir, “Tipologi Geometri: Telaah beberapa Karya Frank L. Wrihgt

dan Frank O. Gehry (Bangunan Rumah Tinggal sebagai Obyek Telaah)”, Rona Jurnal Arsitektur

FT-Unhas, Vol. 2, 2005, h. 74. 2 M. Syaom Barliana, “Tradisionalitas dan Modernitas Tipologi Arsitektur Masjid”,

Jurnal Terakreditasi Nasional Dimensi Teknik Arsitektur, Vol. 32, 2004, h. 4. 3 Galih W. Pangarsa, dkk., “Tipologi Nusantara Green Architecture”, Jurnal RUAS, Vol.

2, 2012, h. 79. 4 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2005), Cet. I, Edisi. 3, h. 1199. 5 Kadar M. Yusuf, “Tipologi Kepribadian Manusia dalam Perspektif Al-Qur’an”, Jurnal

Hadhari, Vol. 4, 2012, h. 5. 6 J. M. Joko Priyono Santoso, “Tipologi Membuka Ruang bagi Fungsi dan Bentuk”,

Jurnal Kajian Teknologi, Vol. 9, 2013, h. 92.

Page 24: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

10

berfikir dalam rangka pengelompokkan.7 Dari definisi-definisi di atas,

maka penulis menyimpulkan bahwa tipologi merupakan

pengelompokan terhadap berbagai hal berdasarkan tipe atau jenis.

2. Pengertian Self Efficacy

Istilah self efficacy pertama kali diperkenalkan oleh Albert

Bandura. Bandura menyatakan bahwa, “self efficacy refers to beliefs

in one's capabilities to organize and execute the courses of action

required to produce given attainments”.8

Pernyataan Bandura

tersebut, dapat dipahami bahwa self efficacy merupakan keyakinan

seseorang akan kemampuannya untuk mengatur dan melaksanakan

serangkaian tindakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan hasil yang

ingin dicapai. Dengan kata lain, self efficacy adalah keyakinan

penilaian diri berkenaan dengan kompetensi seseorang untuk sukses

dalam tugas-tugasnya. Menurut Bandura, self efficacy merupakan

faktor kunci sumber tindakan manusia (human agency), “apa yang

orang pikirkan, percaya, dan rasakan mempengaruhi bagaimana

mereka bertindak”.9

Menurut Alwisol self efficacy adalah penilaian diri, apakah dapat

melakukan tindakan yang baik atau buruk, tepat atau salah, bisa atau

tidak bisa mengerjakan sesuai dengan yang dipersyaratkan.10

Laura A.

King juga menyatakan bahwa self efficacy adalah keyakinan bahwa

seseorang dapat menguasai situasi dan menghasilkan berbagai hal

positif.11

7 Asyra Ramadanta, “Kajian Tipologi dalam Pembentukan Karakter Visual dan Struktur

Kawasan (Studi Kasus: Kawasan Ijen, Malang)”, Jurnal SMARTEK, Vol. 8, 2010, h. 2. 8 Albert Bandura, Self Efficacy: The Exercise of Control, (New York: W. H. Freeman and

Company, 1997), h. 3. 9

Abd. Mukhid, “Self Efficacy (Perspektif Teori Kognitif Sosial dan Implikasinya

terhadap Pendidikan”, Tadris, Vol. 4, 2009, h. 114. 10

Alwisol, Psikologi Kepribadian, (Malang: UMM Press, 2009), Cet. VII, Edisi revisi, h.

287. 11

Laura A. King, Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif, Terj. dari The Science

of Psychology: An Appreciative view oleh Brian Marwensdy, Buku II, (Jakarta: Salemba

Humanika, 2010), h. 152.

Page 25: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

11

Bagaimana individu bertindak dalam situasi bergantung pada

hubungan timbal balik dari perilaku, lingkungan dan kondisi kognitif,

terutama faktor-faktor kognitif yang berhubungan dengan keyakinan

bahwa mereka mampu atau tidak mampu melakukan suatu perilaku

yang diperlukan untuk menghasilkan pencapaian yang diinginkan

dalam suatu situasi tersebut.12

Adapun menurut Friedman dan Schustark, self efficacy adalah

ekspektasi-keyakinan (harapan) tentang seberapa jauh seseorang

mampu melakukan satu perilaku dalam suatu situasi tertentu. Self

efficacy yang positif adalah keyakinan untuk mampu melakukan

perilaku yang dimaksud. Tanpa self efficacy, orang bahkan enggan

mencoba melakukan suatu perilaku.13

Bandura menyatakan self

efficacy menentukan apakah kita akan menunjukkan perilaku tertentu,

sekuat apa kita dapat bertahan saat menghadapi kesulitan atau

kegagalan, dan cara kesuksesan atau kegagalan dalam satu tugas

tertentu memengaruhi perilaku kita di masa depan.14

Self efficacy membantu orang-orang dalam berbagai situasi yang

tidak memuaskan dengan mendorong mereka untuk meyakini bahwa

mereka dapat berhasil.15

Self efficacy menyentuh hampir semua aspek

kehidupan manusia, apakah mereka berpikir secara produktif, pesimis

atau optimis, seberapa baik mereka memotivasi diri dan bertahan

dalam menghadapi kesengsaraan, dan kerentanan mereka terhadap

stress dan depresi, dan pilihan-pilihan hidup yang mereka buat.16

12

Jess Feist, dan Gregory J. Feist, Teori Kepribadian, Terj. dari Theories of Personality

oleh Smita Prathita Sjahputri, Buku II, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), Edisi.7, h. 211-212. 13

Howard S. Friedman, dan Miriam W. Schustack, Kepribadian: Teori Klasik dan Riset

Modern, Terj. dari Personality: Classic Theories and Modern Research oleh Fransiska Dian

Ikarini, dkk., Jilid I, (Jakarta: Erlangga, 2008), Edisi. 3, h.283. 14

Ujam Jaenudin, Teori-Teori Kepribadian, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015), Cet. I,

h. 86. 15

Laura A. King, op. Cit., h. 153. 16

Dede Rahmat Hidayat, Teori dan Aplikasi Psikologi Kepribadian dalam Konseling,

(Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), Cet. I, h. 156.

Page 26: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

12

Jadi, dapat disimpulkan bahwa self efficacy adalah keyakinan dan

penilaian seseorang terhadap kemampuan dirinya untuk mencapai

keberhasilan suatu tugas dalam berbagai situasi dan kondisi.

3. Pengaruh Self Efficacy terhadap Manusia

Self efficacy dapat meningkatkan prestasi dan kesejahteraan

dalam berbagai cara. Self efficacy mempengaruhi orang untuk

membuat pilihan-pilihan. Orang yang memiliki self efficacy

cenderung memilih tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan yang membuat

mereka merasa kompeten dan percaya diri, dan sebaliknya akan

menghindari kegiatan yang mereka anggap tidak dapat diselesaikan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa apa pun faktor yang

mempengaruhi perilaku, pada dasarnya berakar pada keyakinan

bahwa memiliki keyakinan untuk dapat mencapai target yang

diharapkan.17

4. Sumber Self Efficacy

People's beliefs concerning their efficacy can be developed by

four main forms of influence. a) mastery experiences, b) vicarious

experience, c) social persuasion, d) physiological and emotional

states.18

Dapat diartikan bahwa self efficacy seseorang dapat

dikembangkan dengan empat sumber. Yaitu, pengalaman langsung,

pengalaman orang lain, persuasi sosial, dan kondisi fisik dan emosi.

Dengan setiap metodenya, informasi mengenai diri sendiri dan

lingkungan akan diproses secara kognitif dan bersama-sama dengan

kumpulan pengalaman sebelumnya akan mengubah persepsi

mengenai self efficacy.19

17

Ibid., h. 157. 18

AlBert Bandura, Self Efficacy in Changing Societies, (New York: Cambridge

University Press, 1995), h. 3. 19

Jess Feist, dan Gregory J. Feist, op. Cit., h. 213.

Page 27: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

13

a. Mastery Experience (Pengalaman langsung)

Sumber ini memberikan pengaruh besar pada self efficacy

individu karena didasarkan pada pengalaman-pengalaman pribadi

secara nyata yang berupa keberhasilan dan kegagalan.20

Apabila

seseorang terlibat dalam sebuah tugas, maka dia akan menilai

hasil pekerjaannya. Hasil penilaian ini akan digunakan untuk

mengembangkan keyakinan atas kemampuannya untuk

menghadapi tugas-tugas berikutnya. Penilaian keberhasilan akan

meningkatkan self efficacy. sebaliknya, penilaian akan kegagalan

akan menurunkannya.21

Mastery experience juga dapat disebut

prestasi yang pernah dicapai pada masa yang telah lalu. Prestasi

(masa lalu) yang bagus meningkatkan self efficacy, sedang

kegagalan akan menurunkannya. Dalam mencapai keberhasilan

akan memberi dampak self efficacy yang berbeda-beda,

tergantung proses pencapaiannya: a) semakin sulit tugasnya,

keberhasilan akan membuat self efficacy semakin tinggi, b) kerja

sendiri, lebih meningkatkan self efficacy dibanding kerja

kelompok, dibantu orang lain, c) kegagalan menurunkan self

efficacy, kalau orang merasa sudah berusaha sebaik mungkin, (d)

kegagalan dalam suasana emosional/stress, dampaknya tidak

seburuk kalau kondisinya optimal, (e) kegagalan sesudah orang

memiliki keyakinan self efficacy yang kuat, dampaknya tidak

seburuk kalau kegagalan itu terjadi pada orang yang keyakinan

self efficacynya belum kuat, (f) orang yang biasa berhasil, sesekali

gagal tidak mempengaruhi self efficacy.22

20

M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S, Teori-teori Psikologi, (Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media, 2012), Cet. III, h. 78. 21

Dede Rahmat Hidayat, loc. Cit. 22

Alwisol, op. Cit., h. 288.

Page 28: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

14

b. Vicarious Experience (Pengalaman Orang Lain)

Pengalaman orang lain adalah pengalaman pengganti yang

disediakan guna untuk model sosial melalui pengamatan terhadap

orang lain. Mengamati perilaku dan pengalaman orang lain

sebagai proses belajar individu.23

Mengamati keberhasilan orang

dengan kemampuan yang sebanding dalam mengerjakan suatu

tugas akan meningkatkan self efficacy individu dalam

mengerjakan tugas yang sama. Begitu pula sebaliknya,

mengamati kegagalan orang lain akan menurunkan penilaian

individu mengenai kemampuannya dan individu akan mengurangi

usaha yang dilakukan.24

c. Social Persuasion (Persuasi Sosial)

Pada persuasi sosial, individu diarahkan dengan saran,

nasihat, bimbingan. Sehingga dapat meningkatkan keyakinan-

keyakinan tentang kemampuan-kemampuan yang dimiliki yang

dapat membantu mencapai tujuan yang diinginkan. Individu yang

diyakinkan secara verbal cenderung akan berusaha lebih keras

untuk mencapai suatu keberhasilan. Menurut Bandura, pengaruh

persuasi sosial ini tidaklah terlalu besar karena tidak memberikan

suatu pengalaman yang dapat langsung dialamai atau diamati

individu. Dalam kondisi yang menekan dan kegagalan terus-

menerus, pengaruh sugesti akan cepat lenyap jika mengalami

pengalaman yang tidak menyenangkan.25

23

Rini Astuti dan William Gunawan, “Sumber-Sumber Efikasi Diri Karier Remaja”,

Jurnal Psikogenesis, Vol. 4, 2016, h. 143. 24

M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S, loc. Cit. 25

Ibid., h. 79.

Page 29: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

15

d. Physiological and Emotional States (Keadaan Fisiologi dan

Emosi)

Individu akan mendasarkan informasi mengenai kondisi

fisiologis mereka untuk menilai kemampuannya. Ketegangan

fisik dalam situasi yang menekan dipandang individu sebagai

suatu tanda ketidakmampuan karena hal itu dapat melemahkan

performasi kerja individu.26

Keadaan emosi, biasanya dalam

situasi yang penuh tekanan, umumnya orang menunjukkan tanda

susah, guncang, sakit, lelah, takut, stress, muak dan seterusnya.

Persepsi seseorang atas respon ini dapat dengan jelas mengubah

self efficacy seseorang. Keputusan self efficacy pribadi seseorang

dipengaruhi oleh perasaan dibanding dengan penggerakan yang

sebenarnya atas pemunculan dalam situasi yang mengandung

resiko.27

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat

empat sumber utama dari self efficacy individu yang dapat

dikembangkan, dipelajari, ditumbuhkan, dan diperkuat.

5. Dimensi Self Efficacy

Dalam penelitian ini, dimensi self efficacy digunakan untuk

melihat dan mengetahui tipe-tipe self efficacy siswa. Self-efficacy

expectancies are viewed as varying along three dimensions:

magnitude, strength, and generality28

. Menurut Bandura, self efficacy

tiap individu berbeda antara satu individu dengan yang lainnya

berdasarkan tiga dimensi. Yaitu, magnitude (tingkat), strength

(kekuatan), dan generality (generalisasi).

26

Ibid. 27

Abd. Mukhid, loc. Cit. 28

James E. Maddux, Self Efficacy, Adaptation, and Adjustment: Theory, Research, and

Application, (New York: Springer Science + Business Media, 1995), h. 9.

Page 30: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

16

a. Dimensi Magnitude (Level)

Dimensi level merupakan seberapa besar tingkat kesulitan

yang diyakini dapat ditangani oleh individu.29

Dimensi ini

memiliki implikasi terhadap pemilihan tingkah laku yang akan

dicoba atau dihindari. Individu akan mencoba tingkah laku yang

dirasa mampu dilakukannya dan menghindari tingkah laku yang

berada di luar batas kemampuannya.30

b. Dimensi Strenght (Kekuatan)

Dimensi kekuatan merupakan sejauh mana tingkat keyakinan

individu terhadap kemampuan yang dimiliki terkait dengan

kemantapan hatinya.31

Dan menunjukkan apakah keyakinan

berkenaan dengan self efficacy kuat atau lemah.32

Dimensi ini

biasanya berkaitan langsung dengan dimensi level, yaitu makin

tinggi tingkat kesulitan, makin lemah keyakinan yang dirasakan

untuk mengerjakannya.33

c. Dimensi Generality (Generalisasi)

Dimensi ini menunjukkan seberapa luas dimana keyakinan

terhadap kemampuan diri itu berlaku.34

Apakah terbatas pada

suatu aktivitas dan situasi tertentu atau pada serangkaian aktivitas

dan situasi yang bervariasi.35

Berdasarkan skripsi Fida Laila Rahmayanti dengan melihat

dimensi self efficacy yang telah disebutkan di atas, maka terdapat

beberapa indikator sebagai berikut:

29

Abdur Rahman, “Konsep Terapi Perilaku dan Self Efficacy”, Jurnal Kependidikan

Islam, Vol. 4, 2014, h. 415. 30

M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S, op.Cit., h. 80. 31

Aniq Hudiyah Bil Haq, ”Efikasi Diri Anak Berkebutuhan Khusus yang Berprestasi di

Bidang Olahraga”, Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, Vol. 04, 2016, h.163. 32

Abdur Rahman, loc. Cit. 33

M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S, loc. Cit. 34

Abdur Rahman, loc. Cit. 35

M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S, op. Cit., h. 81.

Page 31: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

17

1) Yakin dapat melakukan tugas tertentu; individu yakin dapat

melakukan tugas tertentu yang mana individu sendirilah yang

menetapkan tugas (target) apa yang harus diselesaikan.

2) Yakin bahwa individu dapat berusaha dengan keras, gigih

dan tekun dalam rangka menyelesaikan tugas dengan

kemampuannya.

3) Yakin dapat memotivasi diri untuk melakukan tindakan yang

diperlukan untuk menyelesaikan tugas.

4) Yakin bahwa dirinya mampu bertahan menghadapi hambatan

dan kesulitan yang muncul serta bangkit dari kegagalan.

5) Yakin dapat menyelesaikan permasalahan diberbagai situasi

atau kondisi.36

B. Tugas Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Tugas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tugas adalah

pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seseorang dan wajib

dikerjakan atau ditentukan untuk dilakukan.37

Di sekolah pada

umumnya tugas diberikan oleh guru kepada siswa, agar siswa

melakukan kegiatan belajar. Menurut Slameto, agar siswa berhasil

dalam belajar perlu mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya.38

Tugas tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi lebih luas dari

itu. Tugas merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individu

atau kelompok. Tugas bisa dilaksanakan di rumah, di sekolah, di

perpustakaan dan tempat lainnya. Hal ini menggambarkan bahwa

tugas merupakan sebuah upaya membelajarkan siswa dengan cara

memberikan tugas penghafalan, pembacaan, pengulangan, pengujian,

36

Fida Laila Rahmayanti, “Pengaruh Self Efficacy (Keyakinan Diri) dan Disiplin Belajar

Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran PAI Siswa Kelas X SMK PGRI 2 Ponorogo Tahun

Pelajaran 2016/2017”, Skripsi pada IAIN Ponorogo, Ponorogo, 2017, h. 35. 37

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, op. Cit., h. 1215. 38

Suryadi, dkk., “Hubungan Kemampuan Menyelesaikan Tugas-Tugas Pelajaran dengan

Hasil Belajar Siswa”, Jurnal Pendidikan Indonesia, Vol. 2, 2016, h. 14.

Page 32: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

18

pemeriksaan atas diri sendiri, atau menampilkan diri dalam

menyampaikan sesuatu atau melakukan kajian maupun uji coba sesuai

dengan tuntutan kompetensi yang ingin dicapai. Tugas dilakukan

dalam rangka untuk merangsang siswa agar lebih aktif belajar, baik

secara perorangan maupun kelompok, menumbuhkan kebiasaan untuk

belajar mencari dan menemukan, mengembangkan keberanian dan

tanggung jawab terhadap diri sendiri, dan memungkinkan untuk

memperoleh hasil yang permanen.39

Guru dalam memberikan tugas membutuhkan persiapan yang

diawali dengan membuat rancangan tugas sesuai dengan kompetensi

dan indikator hasil belajar, materi pokok, uraian tugas yang harus

dikerjakan, waktu yang dibutuhkan, dimana tugas harus dikerjakan,

serta membuat format laporan secara jelas. Adapun fase-fase

pemberian tugas, pelaksanaan tugas, dan pertanggungjawaban tugas,

sebagai berikut:

a. Fase Pemberian Tugas

Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya

mempertimbangkan tujuan yang akan dicapai, jenis tugas dan

tepat sesuai dengan kemampuan siswa, ada petunjuk yang dapat

membantu dan disediakan waktu yang cukup.

b. Fase Pelaksanaan Tugas

1) Diberikan bimbingan/pengawasan oleh guru.

2) Diberikan dorongan sehingga anak mau melaksanakannya.

3) Diusahakan atau dikerjakan oleh anak sendiri.

4) Mencatat semua hasil yang diperoleh dengan baik dan

sistematik.

39

Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), Cet.

III, h. 208-209.

Page 33: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

19

c. Fase Pertanggungjawaban Tugas

1) Laporan siswa baik lisan/tertulis dari apa yang telah

dikerjakan.

2) Ada tanya jawab dan diskusi.

3) Penilaian hasil pekerjaan siswa baik tes atau non tes atau cara

lainnya.40

2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu

mata pelajaran yang dikemas dalam sebuah kurikulum dan harus

diikuti oleh peserta didik yang beragama Islam.41

Menurut Peraturan

Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2012 Tentang

Pendidikan Agama Islam mengatakan bahwa, “Pendidikan Agama

Islam adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk

dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan

tentang ajaran agama Islam dan menjadi ahli ilmu agama dalam

mengamalkan ajaran agama Islam.42

Pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam secara umum,

memiliki tujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman,

penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam,

sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah

Swt. Selain itu, Pendidikan Agama Islam juga untuk membentuk

manusia yang berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.43

Berkenaan dengan tujuan

tersebut maka tujuan pendidikan agama Islam haruslah mengacu pada

penanaman nilai-nilai ajaran Islam dan tidak boleh bertentangan

40

Ibid., h. 209-210. 41

Minnah El Widdah, Problema Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

Sekolah Menengah Pertama (SMP), At-ta’lim, Vol. 4, 2013, h. 80. 42

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2012 Tentang

Pendidikan Agama Islam, h. 2. 43

Muhaimin, dkk., Paradigma Pendidikan Agama Islam: Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. III, h. 78.

Page 34: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

20

dengan etika sosial.44

Sedangkan tujuan Pendidikan Agama Islam di

Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu:

a. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan,

dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,

pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam

sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang

keimanan dan ketakwaannya kepada Allah Swt.

b. Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan

berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin

beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin,

bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan

sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas

sekolah.45

Adapun ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-

aspek sebagai berikut: a) Al-Qur’an dan Hadits, b) Aqidah, c) Akhlak,

d) Fiqih, e) Tarikh dan Kebudayaan Islam. Pendidikan Agama Islam

menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara

hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan

sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan

hubungan manusia dengan alam sekitarnya.46

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Sebelum penulis melakukan penelitian mengenai self efficacy siswa,

penulis terlebih dahulu mengamati penelitian sebelumnya yang terkait

dengan pembahasan yang akan dibahas oleh penulis sebagai landasan

44

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi

(Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. III,

h. 136. 45

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi

Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, lampiran 2, h. 2. 46

Ibid.

Page 35: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

21

sebelum penulis melakukan penelitian, berikut ini hasil penelitian yang

relevan dari penelitian sebelumnya yaitu:

1. Penelitian yang berjudul “Hubungan Religiusitas dengan Efikasi

Diri Siswa Kelas VIII MTs Negeri Boyolali Tahun Ajaran

2016/2017”. Yang diteliti oleh Nisaul Khoiru Ummah, NIM

123111308, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan

Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negeri Surakarta,

2017. Dengan hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat

hubungan religiusitas dengan efikasi diri siswa kelas VIII MTs Negeri

Boyolali tahun ajaran 2016/2017.

2. Penelitian yang berjudul “Pengaruh Self Efficacy (Keyakinan Diri)

dan Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran PAI

Siswa Kelas X SMK PGRI 2 Ponorogo Tahun Pelajaran

2016/2017”. Yang diteliti oleh Fida Laila Rahmayanti, NIM

210313299, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan

Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Ponorogo, 2017. Dengan hasil penelitian mengungkapkan bahwa self

efficacy (keyakinan diri) dan disiplin belajar tidak berpengaruh

terhadap hasil belajar mata pelajaran PAI siswa kelas X SMK PGRI 2

Ponorogo tahun pelajaran 2016/2017.

3. Penelitian yang berjudul “Pengaruh Sosial Support dan Self

Efficacy Terhadap Subjective Well-Being Pada Anak Korban

Kekerasan (Child Abuse)”. Yang diteliti oleh Istiqamah, NIM

1110070000070, Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2015. Dengan hasil penelitian mengungkapkan bawa sosial support

dan self efficacy berpengaruh terhadap subjective well-being pada

anak korban kekerasan (child abuse).

Page 36: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

22

Ketiga relevansi yang penulis kemukakan di atas hanya

menggunakan sebatas menguji hipotesis yang sudah ada dengan

menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Sedangkan penulis

berbeda dengan ketiga penelitian tersebut dari segi pendekatan dan metode

penelitiannya. Penulis memilih penelitian ini dengan pendekatan kualitatif

dan metode deskriptif, sebab penelitian yang akan penulis lakukan bersifat

fenomenologi, yang tidak cukup hanya sebatas menguji hipotesa-hipotesa

yang sudah ada. Penulis mencoba menggali lebih dalam lagi dalam

menggali permasalahan-permasalahan yang akan penulis teliti dilapangan.

Page 37: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Islamiyah Serua, yang beralamat

di Jl. Raya Serua No. 23 RT 002/001, Kelurahan Serua, Kecamatan

Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat 16517.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei s/d Desember 2018.

B. Latar Penelitian

SMP Islamiyah Serua berdiri pada bulan Juli tahun 1985. Dipimpin

oleh Hidayat, S. Pd. Sebagai Kepala Sekolah. SMP tersebut berada di

tengah-tengah perkampungan penduduk. Lokasi untuk menjangkau

sekolahnya pun sangat strategis, dapat ditempuh dengan jalan kaki, naik

angkot ataupun naik ojek.

SMP Islamiyah Serua memiliki fasilitas pendukung seperti ruang

kepala sekolah, ruang tata usaha, perpustakaan, ruang guru, ruang kelas,

ruang BK, ruang UKS, ruang OSIS, toilet siswa, toilet guru, mushola,

lapangan, kantin, dapur, gudang, laboratorium komputer, dan ruangan

lainnya. Setiap ruang kelas sudah dilengkapi dengan meja dan kursi guru,

lemari, kipas angin, papan tulis, serta kursi dan meja untuk siswa gunakan

saat belajar.

C. Metode Penelitian

Penelitian sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan suatu masalah

atau mencari jawaban dari persoalan yang dihadapi secara ilmiah,

menggunakan cara reflektif, berpikir keilmuan dengan prosedur yang

Page 38: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

24

sesuai dengan tujuan dan sifat penyeledikan.1 Penelitian adalah suatu

kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang

dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah.2

Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif dan

menggunakan metode deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian

yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana

peneliti sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data

dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan

triangulasi, analisis bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna daripada generalisasi.3 Metode deskriptif bertujuan

untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi atau

berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi

objek penilaian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan. Sebagai

suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda atau gambaran tentang kondisi,

situasi ataupun fenomena tertentu.4

Dari pengertian yang sudah dijelaskan, latar ilmiah yang dimaksudkan

agar hasilnya dapat digunakan untuk menafsirkan fenomena dan dalam

penelitian kualitatif metode yang biasanya dimanfaatkan adalah observasi,

wawancara, dan pemanfaatan dokumentasi. Namun dalam skripsi ini,

penulis menambahkan satu metode lagi, yaitu angket.

D. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono, “Populasi adalah obyek/subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.5 Pada penelitian ini yang

1 A. Muri Yusuf, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan,

(Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), Cet. I, Edisi. 1, h. 24. 2 Emzir, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2008), h. 3. 3 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2016), Cet. 23, h. 15. 4 Tim Penyusun FITK, Pedoman Penulisan Skripsi FITK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, (Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2015), h. 62-63. 5 Sugiyono, op. Cit., h. 117.

Page 39: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

25

menjadi populasi adalah seluruh siswa SMP Islamiyah Serua kelas VIII

yang berjumlah 120 siswa. Sedangkan yang menjadi sample penelitian,

peneliti mengambil 33 orang, untuk mendapatkan 33 orang tersebut maka

akan dilakukan random sampling dengan cara diundi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat dan relevan, diperlukan sebuah

teknik pengumpulan data. Maka dari itu peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi diturunkan dari bahasa Latin yang berarti “melihat”

dan “memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan

memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan

mempertimbangkan hubungan antara aspek dalam fenomena

tersebut.6

Dalam hal ini, penulis melakukan observasi langsung ke lokasi

terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di lokasi

penelitian. Selain itu juga penulis mengamati keadaan lingkungan

sekitar, akan tetapi fokus pada penelitian ini yaitu pada tipologi self

efficacy siswa dalam mengerjakan tugas PAI, yang dilihat dari

dimensi magnitude, strength, dan generality. Yang menjadi objek

observasi dalam penelitian ini yaitu keadaan dan informasi umum

tentang objek penelitian yaitu tipologi self efficacy siswa dalam

mengerjakan tugas PAI.

6 E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi, (Jakarta:

LPSP3, 1998), h. 62.

Page 40: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

26

Tabel 3.1

Kisi-kisi observasi

Konsep Aspek yang

diamati Indikator

Self Efficacy

1. Magnitude

(Tingkat)

1.1 Berpandangan

optimis dalam

mengerjakan tugas

1.2 Seberapa besar

minat terhadap

tugas

1.3 Merasa yakin dapat

mengerjakan tugas

1.4 Melihat tugas yang

sulit sebagai suatu

tantangan

2. Strength

(Kekuatan)

2.1 Tekun dalam

mengerjakan tugas

2.2 Komitmen dalam

mengerjakan tugas

2.3 Percaya dan

mengetahui

keunggulan yang

dimiliki

2.4 Memiliki motivasi

dalam mengerjakan

tugas

3. Generality

(Luas Bidang)

3.1 Menyikapi situasi

yang berbeda

Page 41: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

27

dengan baik dan

berpikir positif

3.2 Menjadikan

pengalaman

kehidupan sebagai

jalan mencapai

kesuksesan

3.3 Mencoba tantangan

baru

3.4 Suka mencari

situasi baru

3.5 Dapat mengatasi

segala situasi

2. Wawancara

Wawancara adalah salah satu yang paling banyak digunakan

untuk mengumpulkan data penelitian kualitatif.7 Wawancara

merupakan percakapan tatap muka antara pewawancara dengan

sumber informasi, dimana pewawancara bertanya langsung tentang

sesuatu objek yang diteliti dan telah dirancang sebelumnya.8

Wawancara ini dilakukan kepada siswa kelas VIII B, dalam hal

ini penulis akan mewawancarai beberapa siswa kelas VIII B SMP

Islamiyah Serua untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti. Yaitu bagaimana tipologi self efficacy siswa

dalam mengerjakan tugas PAI. Dan wawancara yang digunakan

dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur. Yaitu wawancara

yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-

pertanyaan yang akan diajukan.

7 Samiaji sarosa, Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar, (Jakarta: PT Indeks, 2012), h. 45.

8 A. Muri Yusuf, op. Cit., h. 372.

Page 42: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

28

Tabel 3.2

Kisi-kisi Wawancara

Konsep Aspek Indikator Sumber

Data

Self Efficacy

1. Magnitude

(Tingkat)

1.1 Berpandangan

optimis dalam

mengerjakan tugas

1.2 Seberapa besar

minat terhadap tugas

1.3 Merasa yakin dapat

mengerjakan tugas

1.4 Melihat tugas yang

sulit sebagai suatu

tantangan

Siswa

2. Strength

(Kekuatan)

2.1 Tekun dalam

mengerjakan tugas

2.2 Komitmen dalam

mengerjakan tugas

2.3 Percaya dan

mengetahui

keunggulan yang

dimiliki

2.4 Memiliki motivasi

dalam mengerjakan

tugas

Siswa

3. Generality

(Luas

Bidang)

3.1 Menyikapi situasi

yang berbeda

dengan baik dan

Siswa

Page 43: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

29

berpikir positif

3.2 Menjadikan

pengalaman

kehidupan sebagai

jalan mencapai

kesuksesan

3.3 Mencoba tantangan

baru

3.4 Suka mencari situasi

baru

3.5 Dapat mengatasi

segala situasi

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan sumber yang stabil dan akurat sebagai

cermin situasi/kondisi yang sebenarnya serta dapat dianalisis secara

berulang-ulang dengan tidak mengalami perubahan.9 Dokumen dapat

berbentuk teks tertulis, artefacts, gambar, maupun foto.10

Data

tersebut dapat dijadikan sebagai penunjang dan pelengkap data yang

dihasilkan dalam penelitian. Dokumentasi yang akan dikumpulkan

dalam penelitian ini berupa rpp, foto-foto, dan rekaman yang

dilakukan oleh peneliti kepada objek-objek penelitian yang terkait

dengan penelitian ini.

4. Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan

atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden.

Angket dapat dipandang sebagai suatu teknik penelitian yang banyak

mempunyai kesamaan dengan wawancara, kecuali dalam

9 Tim Penyusun FITK, op. Cit., h. 67.

10 A. Muri Yusuf, op. Cit., h. 391.

Page 44: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

30

pelaksanaannya, yaitu angket dilakukan secara tertulis, sedangkan

wawancara secara lisan.11

Dalam penelitian ini, angket hanya digunakan sebagai penguat

yang dibagikan kepada siswa kelas VIII B SMP Islamiyah Serua

untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan masalah yang

diteliti. Yaitu bagaimana tipologi self efficacy siswa dalam

mengerjakan tugas PAI.

5. Triangulasi

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai

teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila

peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka

sebenarnya peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji

kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai

teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.12

Teknik triangulasi, berarti peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari

sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif,

wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang

sama secara serempak. Triangulasi sumber berarti, untuk

mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik

yang sama.13

F. Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam upaya untuk memberikan keabsahan data yang akurat maka

penelitian ini menggunakan beberapa cara, diantaranya:

11

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 177. 12

Sugiyono, op. Cit., h. 330. 13

Ibid.

Page 45: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

31

1. Perpanjangan pengamatan

Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan,

melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang

pernah ditemui maupun yang baru.14

Perpanjangan pengamatan

dilakukan untuk menggali informasi yang lebih mendalam agar data

yang diperoleh sesuai dengan yang peneliti inginkan. Dengan

melakukan perpanjangan pengamatan, maka responden akan merasa

lebih akrab dan terbuka sehingga akan memberikan informasi yang

mendalam.

2. Ketekunan pengamatan

Teknik ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dengan

teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang

menonjol. Kemudian melakukan penelaahan secara rinci hingga pada

suatu titik sehingga pada pemeriksaan tahap awal tampak salah satu

atau seluruh faktor yang ditelaah dapat dipahami dengan cara yang

biasa.15

3. Triangulasi

Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan data dengan cara

memanfaatkan sesuatu di luar data untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu.16

Triangulasi menggunakan

beragam sumber, teknik, dan waktu. Beragam sumber maksudnya

digunakan dalam lebih dari satu sumber untuk memastikan apakah

datanya benar atau tidak. Beragam teknik berarti penggunaan

berbagai cara secara bergantian untuk memastikan apakah datanya

memang benar. Cara yang digunakan adalah wawancara,

pengamatan, dan analisis dokumen. Beragam waktu berarti

14

Sugiyono, Op.Cit., h. 369. 15

Tim Penyusun FITK, op. Cit, h. 73. 16

Ibid., h. 74.

Page 46: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

32

memeriksa keterangan dari sumber yang sama pada waktu yang

berbeda pagi, siang, sore atau malam.17

G. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting data yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang

lain.18

Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis sebagai berikut:

1. Organisasi data

Pengolahan dan analisis data sesungguhnya dimulai dengan

mengorganisasikan data. Dengan data kualitatif yang sangat beragam

dan banyak, menjadi kewajiban peneliti untuk mengorganisasikan

datanya dengan rapi, sistematis dan selengkap mungkin. Organisasi

data yang sistematis memungkinkan peneliti untuk:

a. Memperoleh kualitas yang baik.

b. Mendokumentasikan analisis yang dilakukan.

c. Menyimpan data dan analisis yang berkaitan dalam

penyelesaian penelitian.19

2. Koding dan analisis

Koding dimaksudkan untuk dapat mengorganisasi dan

mensistematisasi data secara lengkap dan mendetail sehingga dapat

memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari. Dengan

17

Nusa Putra, Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi, (Jakarta: PT Indeks, 2011), Cet.

I, h. 189. 18

Sugiyono, op. Cit., h. 335. 19

E. Kristi Poerwandari, op. Cit., h. 87.

Page 47: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

33

demikian pada gilirannya peneliti akan dapat menemukan makna dari

data yang dikumpulkannya.20

Setelah mendapatkan data maka peneliti membubuhkan kode-

kode pada data yang diperoleh, kemudian dianalisis. Berdasarkan

uraian observasi dan wawancara di atas, yang termasuk himpunan

analisis yaitu:

a. Tugas pada mata pelajaran PAI di SMP Islamiyah Serua

Untuk menjelaskan mengenai tugas yang diberikan oleh

guru PAI.

b. Tipologi self efficacy siswa dalam mengerjakan tugas PAI

berdasarkan tingkat kesulitan

Untuk menjelaskan mengenai berbagai kriteria self efficacy

siswa yang dilihat dari tingkat kesulitannya dalam mengerjakan

tugas PAI.

c. Tipologi self efficacy siswa dalam mengerjakan tugas PAI

berdasarkan tingkat kekuatan

Untuk menjelaskan mengenai berbagai kriteria self efficacy

siswa yang dilihat dari tingkat kekuatannya dalam mengerjakan

tugas PAI.

d. Tipologi self efficacy siswa dalam mengerjakan tugas PAI

berdasarkan tingkat keluasaan

Untuk menjelaskan mengenai berbagai kriteria self efficacy

siswa yang dilihat dari tingkat keluasannya dalam mengerjakan

tugas PAI.

20

Ibid., h. 89.

Page 48: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil SMP Islamiyah Serua

1. Sejarah Singkat SMP Islamiyah Serua

SMP Islamiyah Serua yang beralamat di Jl. Raya Serua No. 23

berdiri pada bulan Juli tahun 1985. Pada tahun pertama ini, dengan

jumlah siswa 32 orang belajar dengan menempati balai desa. Dengan

semangat kebersamaan, enam bulan kemudian terbentuk yayasan

dengan notaris Benny Nurdin SH yang kepengurusan yayasan

dipimpin oleh Kepala Desa Serua sebagai ketua umum. Satu tahun

kemudian dengan semangat gotong royong dari masyarakat terwujud

gedung yang baru yang memiliki 3 ruang belajar. Bersamaan dengan

itu izin operasional sekolah, NSS dan NDS telah selesai diurus.

Sehingga beberapa tahun kemudian akreditasi segera diurus dan

berhasil meskipun dengan status pada waktu itu “DIAKUI”.

Seiring dengan perkembangan pendidikan di Indonesia yang secara

kuantitatif berkembang secara cepat. Maka SMP Islamiyah berencana

menambah ruang kelas baru yaitu dengan membebaskan tanah dari

masyarakat yang lokasinya dekat dengan sekolah. Dan Alhamdulillah

terwujud sehingga sekolah memiliki 6 ruang belajar, 1 ruang guru dan

1 ruang kepala sekolah. Dan pemerintah juga memberi bantuan sarana

dan prasarana sehingga masyarakat bertambah kepercayaannya untuk

memasukan putra-putri mereka untuk belajar di SMP Islamiyah Serua.

SMP Islamiyah Serua sebagai lembaga penyelenggara pendidikan

terus menerus mengikuti perubahan dan perkembangan yang terjadi

pada dunia pendidikan. Sehingga dari tahun ke tahun sekolah

mengalami banyak peningkatan baik secara akademik maupun non

akademik. Pencapaian tersebut menjadikan sekolah sebagai salah satu

sekolah yang diminati oleh masyarakat. Hal ini terbukti dari jumlah

Page 49: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

35

pendaftar yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, tingkat

kelulusan yang mencapai 100% dan juga nilai akreditasi “DIAKUI”

menjadi “terakreditasi C” yang selanjutnya “terakreditasi B”.

Pada tahun pelajaran 2012/2013, SMP Islamiyah Serua telah

mendapat RKB 2 lokal dan Rehabilitasi dari Dana Alokasi Khusus

(DAK) sebanyak 4 lokal. Pada tahun pelajaran sebelumnya mendapat

bantuan berupa 20 unit komputer lengkap dan juga media

pembelajaran. Pada tahun yang sama, sekolah juga memiliki lab.

Bahasa meskipun dengan cara kredit. Dan pada saat ini, sekolah

menempati lahan seluas 1. 328 m dengan luas bangunan 741 m.

Jumlah guru seluruhnya 13 orang dan 95% sudah sertifikasi, 3 orang

tata usaha, 2 orang petugas keamanan dan 2 orang petugas kebersihan.

Seiring dengan perkembangan, pada tahun pelajaran 2015/2016

SMPI Serua mendapat bantuan ruang lab. Komputer. Hal ini

menambah kepercayaan pihak sekolah untuk meyakinkan masyarakat,

bahwa SMPI serua mendapat perhatian dari pemerintah. Hal ini

dibuktikan dengan meningkatnya siswa baru dari tahun ke tahun.1

2. Visi dan Misi Sekolah

Visi dan misi dari SMP Islamiyah Serua adalah sebagai berikut:

a. Visi

Menghasilkan lulusan yang cerdas, terampil, mandiri dan

berakhlak mulia.

b. Misi

1) Mengembangkan profesionalisme personal.

2) Menciptakan lingkungan pendidikan yang bernuansa religius.

3) Menyelenggarakan pendidikan secara demokratis tidak

diskriminatif serta menjujung tinggi budaya pluralitas bangsa.

1 Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah Hidayat S. Pd pada tanggal 07 Oktober 2018.

Page 50: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

36

4) Memberdayakan tenaga kependidikan dan administrasi yang

profesional.

3. Guru dan Tenaga Kependidikan

Tabel 4.1

Guru dan Tenaga Kependidikan

No Nama L/P Jenis Status

1 Dopi Alamsyah L

Tenaga

Administrasi

Sekolah

GYT/PTY

2 Endang Trisnawati P Guru Mapel GYT/PTY

3 Suci Ramdhani L Guru TIK GYT/PTY

4 Sitti Tati Alawiyah P Guru Mapel GYT/PTY

5 Samsuddin L Guru Mapel GYT/PTY

6 Aliyah P Guru Mapel Tenaga Honor

Sekolah

7 Wardah P Guru Mapel GYT/PTY

8 Murtado L Guru Mapel GYT/PTY

9 Nurhasanah P Guru Mapel GYT/PTY

10 Madroni L Guru Mapel GYT/PTY

11 Munyati P Guru BK GYT/PTY

12 Nova Risa P Guru Mapel GYT/PTY

13 Hidayat L Kepala Sekolah GYT/PTY

14 Neneng Rahmawati P Guru Mapel GYT/PTY

Page 51: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

37

4. Keadaan Siswa

Tabel 4.2

Data Siswa

Tahun

Pelajaran

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah

Jml

Siswa

Jml

Rombel

Jml

Siswa

Jml

Rombel

Jml

Siswa

Jml

Rombel

Jml

Siswa

Jml

Rombel

2017/2018 98 4 105 4 110 4 313 12

5. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang terdapat di SMP Islamiyah Serua

adalah ruang belajar, wc. Siswa, wc. Guru, ruang kepala sekolah,

ruang tata usaha, ruang guru, ruang OSIS, ruang BK, ruang UKS,

lapangan, dapur, lab. Komputer, lab. Bahasa, perpustakaan, mushola,

dan gudang.2

6. Informan

Dalam penelitian ini tentunya penulis membutuhkan data-data

tentang sekolah dan semua hal yang berkaitan dengan kegiatan

pembelajaran untuk membantu penulis dalam proses penelitian.

Informan terdiri dari kepala sekolah, guru mata pelajaran PAI, dan

siswa kelas VIII B. Berikut nama-nama informan dengan

menggunakan nama asli.

Tabel 4. 3

Nama-Nama Informan

No Nama Keterangan

1 Hidayat S. Pd Kepala Sekolah

2 Wardah S. Ag Guru PAI

2 Dari surat SPTJM (Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak) Data Pokok Pendidikan

Dasar dan Menengah.

Page 52: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

38

3 Marsha Putri Ananda Informan 1

4 Alifia Nur Salsabila Informan 2

5 Hairunnisa Informan 3

6 Ilham Fatkurrafi Informan 4

7 M. Gusnanda Informan 5

B. Deskripsi Data

Berdasarkan pada bab III yang membahas tentang metode yang

digunakan peneliti dalam pengumpulan data yang menggunakan empat

metode yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Keempat

metode tersebut, diharapkan dapat membantu untuk mendapatkan data

atau informasi yang dibutuhkan sebagai pendukung pembahasan penelitian.

Pada sebelumnya peneliti sudah melakukan kunjungan atau yang biasa

disebut studi pendahuluan, maka dari itu peneliti sudah cukup terarah apa-

apa saja yang harus peneliti lakukan saat turun lapangan.

Berdasarkan permasalahan yang terdapat pada bab I bahwa

sebenarnya penelitian ini mempunyai maksud untuk mengungkapkan

bagaimana tipologi self efficacy siswa dalam mengerjakan tugas pada mata

pelajaran PAI di SMP Islamiyah Serua Depok. Langkah pertama yang

peneliti lakukan adalah meminta izin dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran PAI untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas pada

mata pelajaran PAI, sebelum memasuki kelas yang akan diamati peneliti

meminta RPP yang sudah dibuat oleh guru PAI untuk peneliti analisa,

kemudian dilanjut wawancara dengan guru mata pelajaran PAI (Bu

Wardah) dan siswa kelas VIII B (Marsha Putri Ananda, Hairunnisa, M.

Gusnanda, Alifia Nur Salsabila, dan Ilham Fatkurrafi).

Berdasarkan data atau informasi yang diperoleh setelah melakukan

penelitian yang ditempuh dengan empat metode yaitu dengan observasi,

wawancara, dokumentasi dan angket maka yang akan dipaparkan adalah

sebagai berikut:

Page 53: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

39

1. Tugas Mata Pelajaran PAI Di SMP Islamiyah Serua Depok

Berdasarkan data yang diperoleh dari analisis dokumen yaitu

berupa rpp menunjukkan bahwa tugas yang diberikan oleh guru PAI

kepada kelas VIII sudah sesuai dengan kompetensi, indikator juga

materi.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi menunjukkan

bahwa tugas yang diberikan tidak selalu berupa pekerjaan rumah,

tetapi lebih luas dari itu. Tugas yang diberikan berupa penghafalan,

pembacaan, pengulangan, pengujian, dan pemeriksaan. Tugas juga

diterima oleh siswa melalui pendengaran dan penglihatannya.3

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan guru

PAI ia menyatakan:

“Tidak semua siswa kelas VIII dapat mengerjakan tugasnya

dengan baik disebabkan berbagai faktor. Namun, terdapat pula

siswa yang sudah dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.

Dalam mengerjakan tugas tergantung dari kesadaran dan

kemauan siswanya masing-masing. Terdapat siswa yang semangat,

antusias, dan terdapat pula siswa yang bermalas-malasan dalam

mengerjakan tugas.4

2. Tipologi Self Efficacy Siswa dalam Mengerjakan Tugas PAI

Berdasarkan Tingkatan

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi di kelas VIII

B, pada saat guru PAI meminta untuk mempraktekkan shalat sunnah

rawatib. Siswa ada yang semangat, merasa tertantang dan antusias

ingin maju terlebih dahulu. Namun, sebagian siswa ada yang merasa

takut saat guru meminta untuk mempraktekkan shalat sunnah rawatib

di depan kelas. Dan pada saat guru PAI menjelaskan materi terdapat

siswa yang fokus mendengarkan penjelasan guru, bahkan ada yang

mencatat hasil dari penjelasan guru. Namun, terdapat sebagian siswa

yang sibuk masing-masing, ada yang mengobrol dengan teman

3 Hasil observasi di kelas VIII B pada tanggal 19 Oktober 2018.

4 Hasil wawancara dengan Bu Wardah (guru PAI) pada tanggal 19 Oktober 2018.

Page 54: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

40

sebangkunya, ada yang mengantuk, ada pula yang mencoret-coret dan

menggambar di buku tulis. Dan ketika guru membagikan tugas

kelompok, yaitu diminta untuk mencari hukum bacaan qalqalah di

dalam al-Qur’an. Terdapat siswa yang mengerjakan dengan kompak,

masing-masing mencari hukum bacaan qalqalah, dan terdapat pula

siswa yang hanya mengandalkan teman sekelompoknya. Siswa

tersebut hanya tinggal melihat hasil kerja teman sekelompoknya tanpa

membantu untuk mencari hukum bacaan qalqalah.5

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan lima

siswa kelas VIII B.

a. Dari semua tugas PAI yang diberikan pernahkah kamu tidak

mengerjakan tugas tersebut? Jika iya apa penyebabnya?

Marsha Putri Ananda menyatakan:

“Alhamdulillah kak, saya selalu mengerjakan semua tugas.”

Alifia Nur Salsabila menyatakan:

“Pernah sih kak, tapi saya lebih sering mengerjakan tugas

daripada tidak mengerjakan tugas. Dan yang menyebabkan saya

tidak mengerjakan tugas karena malas apalagi kalau tugasnya

menurut saya sulit.”

Hairunnisa menyatakan:

“Enggak pernah kak, saya selalu mengerjakan semua tugas.”

Ilham Fatkurrafi menyatakan:

“Pernah. Penyebab saya tidak mengerjakan tugas karena malas

apalagi kalau tugasnya sulit dan kadang lupa juga kalau ada tugas

kak.”

M. Gusnanda menyatakan:

“Pernah kak tapi cuma dua atau tiga kali tidak mengerjakannya.

Dan penyebab saya tidak mengerjakan tugas karena jam

pelajarannya sudah habis.”

5 Hasil observasi di kelas VIII B pada tanggal 26 0ktober 2018.

Page 55: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

41

Kesimpulannya terdapat siswa yang selalu mengerjakan tugas dan

ada pula siswa yang pernah tidak mengerjakan tugas. Penyebab siswa

tidak mengerjakan tugas karena malas, lupa, dan tugas yang diterima

terlalu sulit untuknya.

b. Pernahkah kamu kesulitan dalam mengerjakan tugas? Jika iya

jelaskan contoh kesulitannya!

Marsha Putri Ananda menyatakan:

“Iya pernah kak tapi sulitnya cuma sedikit sih. Contoh

kesulitannya ketika menjawab soal melanjutkan potongan ayat gitu

kak. Sama menuliskan dalil.

Alifia Nur Salsabila menyatakan:

“Pernah. Contoh kesulitannya ketika mencari tajwid dalam surah-

surah tertentu sama hafalan surah-surah yang ayatnya terlalu

panjang.”

Hairunnisa menyatakan:

“Pernah kak. Contoh kesulitannya ketika hafalan kadang saya

lama hafalnya sama mengisi soal yang jawabannya tidak terdapat

di buku.”

Ilham Fatkurrafi menyatakan:

“Iya pernah kak. Contoh kesulitannya ketika menjawab soal-soal

yang jawabannya tidak terdapat di buku.”

M. Gusnanda menyatakan:

“Iya pernah. Contoh kesulitannya ketika hafalan yang surahnya

terlalu panjang.”

Kesimpulannya semua siswa pernah merasakan kesulitan dalam

mengerjakan tugas PAInya. Kesulitan yang dirasakan berbeda-beda.

c. Bagaimana perasaanmu pada saat guru memintamu untuk

mempraktikkan shalat sunnah rawatib di depan kelas?

Marsha Putri Ananda menyatakan:

Page 56: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

42

“Awalnya deg-degan kak, takut salah bacaannya. Tapi pas udah

maju legaan gitu deg-degannya mulai hilang pelan-pelan.”

Alifia Nur Salsabila menyatakan:

“Deg-degan kak, takut salah bacaannya. Makanya saya majunya

pada pertemuan berikutnya.”

Hairunnisa menyatakan:

“Awalnya deg-degan kak tapi pas udah di praktekin biasa aja.”

Ilham Fatkurrafi menyatakan:

“Biasa aja kak engga gimana-gimana.”

M. Gusnanda menyatakan:

“Berani dong kak semangat.”6

Kesimpulannya pada saat siswa diberikan tugas untuk

mempraktikkan shalat sunnah rawatib keberanian yang dirasakan oleh

masing-masing siswa bervariasi.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil angket mengenai

tingkatan pada self efficacy siswa dalam mengerjakan tugas sebagai

berikut:

Pertanyaan mengenai tugas yang diberikan guru PAI, yaitu semua

siswa menjawab bahwa tugas yang diberikan guru PAI masih terdapat

tugas yang sulit untuk dikerjakan.

Pertanyaan mengenai pernahkah tidak mengerjakan tugas PAI,

yaitu banyak siswa yang menjawab bahwa dirinya pernah tidak

mengerjakan tugas PAI.

Pertanyaan mengenai pernahkah merasakan kesulitan dalam

mengerjakan tugas PAI, yaitu banyak siswa yang menjawab bahwa

dirinya pernah merasakan kesulitan dalam mengerjakan tugas PAI.7

6 Hasil wawancara dengan siswa kelas VIII B pada tanggal 08 Desember 2018.

7 Hasil penyebaran angket siswa kelas VIII B pada tanggal 09 November 2018.

Page 57: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

43

3. Tipologi Self Efficacy Siswa dalam Mengerjakan Tugas PAI

Berdasarkan Kekuatan

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi di kelas VIII

B, pada saat guru menerangkan pelajaran terdapat siswa yang tetap

fokus mendengarkan walaupun terdapat temannya yang berisik di

kelas. Terdapat siswa pada saat guru menerangkan mereka benar-benar

memperhatikan penjelasan guru dan ketika guru mengajukan

pertanyaan mereka mampu menjawab pertanyaan tersebut dan terdapat

pula siswa yang hanya fokus beberapa menit saja saat guru

menjelaskan pelajaran.8

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan lima

siswa kelas VIII B.

a. Ketika kamu kesulitan mengerjakan tugas apa yang kamu

lakukan?

Marsha Putri Ananda menyatakan:

“Ketika saya kesulitan menjawab soal, saya tidak isi kak

jawabannya tapi saya jadi lebih semangat lagi buat mengingat dan

membaca materi-materi pelajaran. Supaya nanti kalau ada soal

yang sulit saya bisa menjawab.”

Alifia Nur Salsabila menyatakan:

“Kadang tidak mengerjakan tugasnya kak, dan ketika hafalan yang

surahnya terlalu panjang saya ulang-ulang terus sampai hafal.”

Hairunnisa menyatakan:

“Ketika saya kesulitan menghafal, saya mengulangi berkali-kali

sampai hafal. Kalau pada saat mengisi soal LKPD yang

jawabannya tidak terdapat di materi pembahasan, saya searching

dan kadang bertanya sama kakak.”

Ilham Fatkurrafi menyatakan:

“Saya tidak mengerjakan tugasnya kak, saya melihat teman.”

M. Gusnanda menyatakan:

8 Hasil observasi di kelas VIII B pada tanggal 26 0ktober 2018.

Page 58: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

44

“Ketika saya kesulitan menghafal, saya berusaha menghafalnya

pelan-pelan dan menghafalnya di tempat sepi.”

Kesimpulannya ketika menemui kesulitan dalam mengerjakan

tugas terdapat siswa yang berusaha tetap mengerjakan tugas dan ada

pula siswa yang tidak mengerjakan tugasnya.

b. Apa yang membuat kamu tetap semangat mengerjakan tugas?

Marsha Putri Ananda menyatakan:

“Supaya dapat nilai bagus kak, dan saya berpikir tugas sekolah itu

memang kewajiban bagi siswa yang harus dikerjakan.”

Alifia Nur Salsabila menyatakan:

“Supaya dapat nilai bagus dan supaya tidak dimarahi guru.”

Hairunnisa menyatakan:

“Supaya dapat nilai bagus kak.”

Ilham Fatkurrafi menyatakan:

“Supaya dapat nilai bagus dan tidak dimarahi orangtua.”

M. Gusnanda menyatakan:

“Supaya dapat nilai bagus dan mendapatkan pahala.”

Kesimpulannya siswa semangat mengerjakan tugas ada yang

disebabkan karena ingin mendapatkan nilai bagus, tidak dimarahi

orangtua dan juga tidak dimarahi guru.

c. Kamu dalam belajar dan mengerjakan tugas karena kemauan

sendiri atau karena orang lain?

Marsha Putri Ananda menyatakan:

“Karena kemauan sendiri, terus karena takut dimarahi guru juga

kalau tidak mengerjakan tugas dan karena orangtua yang sudah

biayai saya kak.”

Alifia Nur Salsabila menyatakan:

“Karena takut dimarahi guru kak, tapi karena kemauan sendiri

juga.”

Page 59: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

45

Hairunnisa menyatakan:

“Karena kemauan sendiri kak.”

Ilham Fatkurrafi menyatakan:

“Karena kemauan sendiri kak, terus karena takut dimarahi guru

juga.”

M. Gusnanda menyatakan:

“Karena kemauan sendiri.”

Kesimpulannya yang membuat siswa tetap semangat mengerjakan

tugas ada yang disebabkan kemauan sendiri, orangtua dan guru.

d. Bagaimana perasaanmu apakah lebih semangat mengerjakan

tugas secara individu atau kelompok?

Marsha Putri Ananda menyatakan:

“Lebih semangat mengerjakan tugas berkelompok kak.”

Alifia Nur Salsabila menyatakan:

“Saya lebih semangat mengerjakan tugas berkelompok kak.”

Hairunnisa menyatakan:

“Sama aja sih kak mengerjakan tugas sendiri maupun

berkelompok sama-sama semangat.”

Ilham Fatkurrafi menyatakan:

“Lebih semangat mengerjakan tugas kelompok kak.”

M. Gusnanda menyatakan:

“Semangat dua-duanya sih kak.”9

Kesimpulannya terdapat siswa yang semangat mengerjakan tugas

secara berkelompok dan terdapat pula siswa yang semangat

mengerjakan tugas secara kelompok maupun secara individu.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil angket mengenai

tingkatan pada self efficacy siswa dalam mengerjakan tugas sebagai

berikut:

9 Hasil wawancara dengan siswa kelas VIII B pada tanggal 08 Desember 2018.

Page 60: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

46

Pertanyaan mengenai ketika kesulitan mengerjakan tugas PAI

apakah tetap mengerjakan, yaitu banyak siswa yang menjawab bahwa

dirinya tetap mengerjakan tugas tersebut.

Pertanyaan mengenai apakah ada usaha yang dilakukan ketika

menemui kesulitan dalam mengerjakan tugas PAI, yaitu semua siswa

menjawab bahwa dirinya mempunyai usaha ketika kesulitan dalam

mengerjakan tugas PAI.

Pertanyaan mengenai usaha apa yang dilakukan ketika menemui

kesulitan dalam mengerjakan tugas PAI, yaitu banyak siswa yang

menjawab bahwa dirinya ketika merasa kesulitan dalam mengerjakan

tugas bertanya kepada teman.

Pertanyaan mengenai apa yang membuat semangat mengerjakan

tugas PAI, yaitu banyak siswa yang menjawab karena ingin

mendapatkan nilai yang bagus.10

4. Tipologi Self Efficacy Siswa dalam Mengerjakan Tugas PAI

Berdasarkan Keluasan

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi di kelas VIII

B, pada saat mengerjakan tugas PAI berdasarkan hasil pengamatan

peneliti terdapat siswa yang mampu menguasai semua tugas. Dan

terdapat pula siswa yang hanya dapat menguasai tugas tertentu saja.11

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan lima

siswa kelas VIII B.

a. Apakah kamu belajar agama selain di sekolah? Jika iya apa

yang menyebakan kamu belajar di tempat tersebut?

Marsha Putri Ananda menyatakan:

10

Hasil penyebaran angket siswa kelas VIII B pada tanggal 09 November 2018. 11

Hasil observasi di kelas VIII B pada tanggal 26 0ktober 2018.

Page 61: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

47

“Iya kak, saya belajar di rumah sama mamah dan di pengajian.

Saya belajar agama di tempat lain karena kalau hanya belajar di

sekolah waktunya dikit jadi kadang ada yang belum paham apa

yang dijelasin guru. Supaya tambah paham saya belajar lagi di

tempat lain.”

Alifia Nur Salsabila menyatakan:

“Iya kak di pengajian. Saya belajar agama di tempat lain supaya

nambah wawasan dan ilmu.”

Hairunnisa menyatakan:

“Iya kak belajar lagi di rumah sendiri dan di pengajian juga. Saya

belajar agama di tempat lain supaya saat guru PAI menjelaskan

aku sudah paham dikit-dikit, dan supaya saat guru bertanya

tentang materi sebelumnya saya bisa jawab.”

Ilham Fatkurrafi menyatakan:

“Iya kak di pengajian. Saya belajar agama di tempat lain supaya

menambah wawasan dan pengetahuan kak.”

M. Gusnanda menyatakan:

“Iya kak di pengajian. Saya belajar agama di tempat lain supaya

menambah ilmu agama kak.”

Kesimpulannya semua siswa belajar agama selain di sekolah.

b. Apakah orangtuamu suka menanyakan tugas-tugas di sekolah?

Marsha Putri Ananda menyatakan:

“Suka kak, setiap malam suka ditanya. Malah mamah saya suka

bantuin ngajarin juga kalo ada tugas yang enggak bisa aku kerjain

sendiri.”

Alifia Nur Salsabila menyatakan:

“Tidak pernah kak.”

Hairunnisa menyatakan:

“Enggak kak tapi kakak yang suka menanyakan tugas. Dan kakak

juga suka bantuin kalo saya ada tugas.”

Page 62: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

48

Ilham Fatkurrafi menyatakan:

“Tidak kak.”

M. Gusnanda menyatakan:

“Suka kak, malahan kalau aku enggak ngerjain tugas pasti

diomelin.”12

Kesimpulannya terdapat orangtua maupun kakak yang perhatian

menanyakan tugas dan ada pula yang tidak perhatian menanyakan

tugas.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil angket mengenai

tingkatan pada self efficacy siswa dalam mengerjakan tugas sebagai

berikut:

Pertanyaan mengenai yang dirasakan ketika kesulitan dalam

mengerjakan tugas PAI, yaitu banyak siswa yang menjawab bahwa

dirinya tetap semangat saat mengerjakan tugas tersebut.

Pertanyaan mengenai hanya mengerjakan tugas PAI yang sulit atau

yang mudah, yaitu banyak siswa yang menjawab bahwa dirinya tidak

hanya mengerjakan tugas yang mudah namun tugas yang sulit pun

tetap dikerjakan.

Pertanyaan mengenai apakah teman ada yang meminta bantuan

mengerjakan tugas PAI, yaitu banyak siswa yang menjawab bahwa

dirinya pernah diminta temannya untuk membantu mengerjakan tugas

tersebut.13

C. Pembahasan

1. Tugas Mata Pelajaran PAI di SMP Islamiyah Serua Depok

Di sekolah ini, guru PAI memberikan tugas pada kelas VIII

disesuaikan dengan kompetensi, indikator juga materi. Tugas yang

12 Hasil wawancara dengan siswa kelas VIII B pada tanggal 08 Desember 2018.

13 Hasil penyebaran angket siswa kelas VIII B pada tanggal 09 November 2018.

Page 63: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

49

diberikan bertujuan untuk merangsang siswa agar lebih aktif belajar,

baik secara individu maupun kelompok. Terdapat tugas yang

dikerjakan langsung di sekolah maupun di rumah. Tugas yang

diberikan juga bertujuan untuk membentuk aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik.

Tugas yang diberikan tidak selalu berupa pekerjaan rumah, tetapi

lebih luas dari itu. Tugas dapat berupa penghafalan, pembacaan,

pengulangan, pengujian, dan pemeriksaan. Tugas juga dapat diterima

oleh siswa melalui pendengaran dan penglihatannya.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada

kelas VIII guru memberikan tugas diantaranya menentukan lafadz-

lafadz yang mengandung bacaan qalqalah, ra dan la tafkhim tarqiq,

mempraktikkan bacaan qalqalah, ra dan la tafkhim tarqiq dalam ayat-

ayat pilihan, menghafal dalil-dalil yang terdapat pada materi,

mempraktikkan shalat sunnah qabliyah ba’diyah, mengerjakan soal-

soal yang berbentuk essay, mengerjakan LKPD, dan lain-lain. Tugas

yang diberikan menggunakan berbagai macam metode dan teknik.

Di sekolah pada umumnya, tugas diberikan oleh guru kepada siswa,

agar siswa melakukan kegiatan belajar. Dan Menurut Slameto, agar

siswa berhasil dalam belajar perlu mengerjakan tugas dengan sebaik-

baiknya.14

Menurut guru PAI, tidak semua siswa kelas VIII dapat

mengerjakan tugasnya dengan baik disebabkan berbagai faktor.

Namun, terdapat pula siswa yang sudah dapat mengerjakan tugasnya

dengan baik. Dalam mengerjakan tugas tergantung dari kesadaran dan

kemauan siswanya masing-masing. Terdapat siswa yang semangat,

antusias, dan terdapat pula siswa yang bermalas-malasan dalam

mengerjakan tugas.15

Adanya kesadaran dan kemauan dalam

14 Suryadi, dkk., “Hubungan Kemampuan Menyelesaikan Tugas-Tugas Pelajaran dengan

Hasil Belajar Siswa”, Jurnal Pendidikan Indonesia, Vol. 2, 2016, h. 14. 15

Hasil wawancara dengan Bu Wardah (guru PAI) pada tanggal 19 Oktober 2018.

Page 64: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

50

mengerjakan tugas dibuktikan dengan bersemangat dan antusias. Hal

ini termasuk ke dalam self efficacy.

2. Tipologi Self Efficacy Siswa dalam Mengerjakan Tugas PAI

Berdasarkan Tingkatan

Self efficacy siswa dalam mengerjakan tugas PAI dilihat dari

tingkatan (tingkat kesulitan) yaitu apabila siswa dihadapkan pada

tugas-tugas dari yang mudah, sedang hingga yang sulit apakah ia akan

mencoba untuk mengerjakannya atau menghindarinya.

Terdapat beberapa kriteria-kriteria self efficacy siswa dalam

mengerjakan tugas PAI yang dilihat berdasarkan tingkat kesulitannya

pada kelas VIII. Berdasarkan hasil wawancara, menurut informan 1, 2,

3, 4, dan 5 tidak semua tugas-tugas PAI itu mudah, karena ada

sebagian tugas-tugas yang sulit. Namun meskipun demikian, informan

1 dan 3 tetap semangat dan selalu mencoba untuk mengerjakan tugas

yang dirasa sulit sekalipun. Informan 1 hanya merasa sedikit kesulitan

dalam mengerjakan tugas PAI ia merasa kesulitan dalam menjawab

soal essay yang diperintahkan untuk melanjutkan potongan ayat dan

menuliskan dalil sesuai materi.16

Sedangkan informan 3 merasa

kesulitan pada saat hafalan ketika ayatnya terlalu panjang dan mengisi

soal LKPD yang isi jawabannya tidak ada di pembahasannya.17

Dan

mengenai mata pelajaran PAI, informan 1 mengatakan bahwa mata

pelajaran PAI sangat menyenangkan dan mudah dipahami dan

menurutnya dengan mempelajari PAI bisa mengetahui segala hal yang

perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan informan 3

mengatakan bahwa mata pelajaran PAI merupakan pelajaran yang ia

sukai, dan dengan belajar PAI ia ingin lebih bisa membaca Al-Qur’an.

Informan 5 pernah tidak mengerjakan tugas, karena pada saat

16

Hasil wawancara dengan Marsha Putri Ananda (siswa kelas VIII B) pada tanggal 08

Desember 2018. 17

Hasil wawancara dengan Hairunnisa (siswa kelas VIII B) pada tanggal 08 Desember

2018.

Page 65: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

51

mengerjakan tugas jam pelajarannya sudah habis. Tugas yang sulit

menurutnya adalah hafalan yang surahnya terlalu panjang ataupun

surahnya yang baru ia tahu. Mengenai mata pelajaran PAI, informan 5

menganggap mata pelajaran PAI biasa saja.18

Sedangkan informan 2 dan 4 terkadang ketika mendapatkan tugas

yang menurutnya sulit, mereka memilih untuk menghindarinya dengan

cara tidak mengerjakan tugas tersebut, bahkan mencontek pekerjaan

teman. Informan 2 dan 4 mengatakan bahwa mereka pernah tidak

mengerjakan tugas karena malas, apalagi kalau tugasnya sulit. Namun,

kedua informan lebih sering mengerjakan tugasnya daripada tidak

mengerjakannya. Menurut informan 2 tugas yang sulit adalah

menentukan hukum bacaan di surah-surah tertentu dan hafalan yang

ayatnya terlalu panjang.19

Dan menurut informan 4 tugas yang sulit

adalah mengisi soal-soal LKPD yang isi jawabannya tidak ada di

pembahasannya.20

Mengenai mata pelajaran PAI, informan 2 dan 4

mengatakan bahwa mata pelajaran PAI sangat seru, menyenangkan

bahkan informan 2 mengungkapkan dengan belajar PAI bisa lebih

banyak lagi mengetahui tentang keagamaan.

Pada saat peneliti melakukan observasi di kelas VIII, guru PAI

meminta untuk mempraktekkan shalat sunnah rawatib. Siswa kelas

VIII ada yang semangat, merasa tertantang dan antusias ingin maju

terlebih dahulu. Namun, sebagian siswa ada yang merasa takut saat

guru meminta untuk mempraktekkan shalat sunnah rawatib di depan

kelas. Hal ini diperkuat oleh hasil wawancara sebagai berikut.

Informan 1, 3, 4 dan 5 saat diminta untuk mempraktekkan shalat

sunnah rawatib di depan kelas mampu mengerjakannya. Walaupun,

18 Hasil wawancara dengan M. Gusnanda (siswa kelas VIII B) pada tanggal 08 Desember

2018. 19

Hasil wawancara dengan Alifia Nur Salsabila (siswa kelas VIII B) pada tanggal 08

Desember 2018. 20

Hasil wawancara dengan Ilham Fatkurrafi (siswa kelas VIII B) pada tanggal 08

Desember 2018.

Page 66: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

52

informan 1 dan 3 mengungkapkan bahwa ia merasa deg-degan

sebelum memulai mempraktekkan. Namun, setelah mulai dikerjakan

deg-degannya hilang. Sedangkan informan 4 dan 5 merasa biasa saja

dan berani pada saat mempraktekkan di depan kelas. Hanya informan

2 yang tidak mampu mengerjakannya karena ia malu dan takut

bacaannya ada yang salah, sehingga ia meminta guru PAI untuk

mempraktekkannya di pertemuan berikutnya.

Dan pada saat guru PAI menjelaskan materi di kelas VIII terdapat

siswa yang fokus mendengarkan penjelasan guru, bahkan ada yang

mencatat hasil dari penjelasan guru. Namun, terdapat sebagian siswa

yang sibuk masing-masing, ada yang mengobrol dengan teman

sebangkunya, ada yang mengantuk, ada pula yang mencoret-coret dan

menggambar di buku tulis. Dan ketika guru membagikan tugas

kelompok, yaitu diminta untuk mencari hukum bacaan qalqalah di

dalam al-Qur’an. Terdapat siswa yang mengerjakan dengan kompak,

masing-masing mencari hukum bacaan qalqalah, dan terdapat pula

siswa yang hanya mengandalkan teman sekelompoknya. Siswa

tersebut hanya tinggal melihat hasil kerja teman sekelompoknya tanpa

membantu untuk mencari hukum bacaan qalqalah.

Dari beberapa uraian di atas dapat diketahui bahwa self efficacy

siswa kelas VIII B dalam mengerjakan tugas PAI dilihat berdasarkan

tingkat kesulitannya memiliki kriteria-kriteria. Diantaranya, terdapat

siswa yang tetap mengerjakan tugas walaupun merasa kesulitan,

terdapat siswa yang tidak mengerjakan tugas ketika merasa kesulitan,

dan ada pula siswa yang tidak mengerjakan tugas bukan karena

kesulitan, tetapi karena malas dan jam pelajarannya sudah habis pada

saat mengerjakan tugas.

Page 67: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

53

3. Tipologi Self Efficacy Siswa dalam Mengerjakan Tugas PAI

Berdasarkan Kekuatan

Self efficacy siswa dalam mengerjakan tugas PAI dilihat dari

kekuatan yaitu apabila siswa dihadapkan pada tugas-tugas apakah akan

menunjukkan kekuatan yang kuat atau lemah. Siswa yang memiliki

kekuatan yang kuat akan tekun dalam meningkatkan usahanya

meskipun dijumpai pengalaman yang memperlemahnya. Sebaliknya,

siswa yang memiliki kekuatan yang lemah akan mudah putus asa

dalam mengerjakan tugas.

Terdapat beberapa kriteria-kriteria self efficacy siswa dalam

mengerjakan tugas PAI yang dilihat berdasarkan kekuatannya pada

kelas VIII. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan 1, 2, 3, 4,

dan 5. Mereka mengungkapkan bahwa dalam belajar dan mengerjakan

tugas PAI terdapat hambatan-hambatan yang mengganggu dalam

proses belajar maupun mengerjakan tugasnya. Dan tidak semua dari

mereka mampu melalui hambatan-hambatan tersebut. Namun, ada pula

beberapa siswa yang mampu melaluinya. Siswa yang mampu melalui

hambatan dalam belajar maupun mengerjakan tugas PAI ini berarti

memiliki keyakinan yang kuat. Hal ini ditunjukkan pula dengan usaha-

usaha yang mereka lakukan. Adapun hasil wawancara yang didapatkan

sebagai berikut. Informan 1 mengungkapkan dalam mengerjakan tugas

PAI ia pernah mengalami kesulitan, yaitu ketika ia menjawab soal

essay yang diperintahkan untuk melanjutkan potongan ayat dan

menuliskan dalil sesuai materi. Pada saat mendapatkan soal tersebut

informan 1 lebih giat lagi untuk menghafal ayat-ayat al-Qur’an yang

terdapat pada pembahasan materi supaya apabila ditemui soal seperti

itu dapat menjawabnya. Dan informan 1 ini termasuk siswa yang

antusias dan tekun dalam belajar, ia mengungkapkan bahwa ia selalu

semangat mengerjakan tugas PAI. Selain dengan mengerjakan tugas

PAI supaya mendapatkan nilai yang bagus. Ia mengatakan bahwa

tugas itu merupakan kewajiban bagi siswa yang harus dikerjakan, mau

Page 68: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

54

tidak mau siswa harus semangat mengerjakan tugas yang diberikan

oleh guru. Dan ia juga tidak mau mengecewakan orangtua yang telah

membiayainya sekolah. Berdasarkan pengamatan peneliti pada saat

melakukan observasi, informan 1 pada saat diperintahkan untuk

mengerjakan tugas kelompok ia langsung mengerjakan dengan teman

sekelompoknya dan kelompoknya yang mengumpulkan tugas pertama

kali. Informan 1 saat diwawancarai mengungkapkan dengan

mengerjakan tugas secara kelompok sangat menambah rasa semangat.

Dan pada saat diperintahkan guru untuk melakukan shalat sunnah

rawatib, ia mempraktekkannya pada hari itu juga tanpa menunda pada

pertemuan berikutnya.

Begitu pula pada informan 3, ia mengungkapkan bahwa dalam

belajar dan mengerjakan tugas PAI pernah mengalami kesulitan, yaitu

pada saat guru PAI memberikan tugas hafalan surah yang terlalu

panjang dan mengisi LKPD yang jawabannya tidak ada dalam

pembahasan. Namun, meskipun ia mengalami kesulitan tetap berusaha

untuk mengerjakan tugas tersebut. Usaha yang dilakukan pada saat

guru PAI memberikan hafalan surah yang terlalu panjang adalah

dengan menghafalkan terus-menerus dan sampai ia meminta guru

ngajinya untuk mengetes hafalannya. Sedangkan, pada saat mengisi

LKPD yang tidak ada dalam pembahasan. Ia mencari di internet dan

kadang bertanya kepada kakaknya. Informan 3 juga termasuk siswa

yang antusias dan tekun dalam belajar, ia mengatakan bahwa selalu

semangat dalam mengerjakan tugas PAI. Ia semangat belajar dan

mengerjakan tugas PAI supaya mendapatkan nilai yang bagus dan

memang ia belajar dan mengerjakan tugas atas kemauan sendiri dan

ingin membuat bangga orangtua. Berdasarkan pengamatan yang

peneliti lakukan pada saat observasi, informan 3 pada saat

mengerjakan tugas kelompok terlihat sangat bersemangat mengerjakan

bersama temannya. Dan pada saat diwawancarai informan 3

mengungkapkan bahwa ia tidak hanya bersemangat pada saat

Page 69: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

55

mengerjakan tugas secara bersama-sama, saat mengerjakan tugas

secara individu pun ia tetap semangat. Dan pada saat diperintahkan

untuk mempraktekkan shalat sunnah rawatib sama seperti informan 1,

ia mempraktekkannya pada hari itu juga tanpa menunda pada

pertemuan berikutnya.

Sedangkan informan 2, 4, dan 5 dalam mengerjakan tugas pada saat

menemui hambatan terkadang ia tidak mampu melaluinya. Hal ini

diketahui berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh. Informan 2

pada saat mendapatkan tugas yang sulit terkadang tidak mengerjakan

tugasnya. Dan ia pun pernah tidak mengerjakan tugas karena malas.

Seperti, pada saat guru PAI memberikan tugas hafalan yang surahnya

terlalu panjang, apabila ia sedang malas tidak menghafalnya dan

ditunda pada beberapa pertemuan berikutnya. Dan pada saat

diperintahkan untuk mencari hukum bacaan pada tugas kelompok ia

tidak mengerjakan hanya mengandalkan teman sekelompoknya. Lalu

bila ada PR ia terkadang tidak mengerjakannya di rumah tetapi ia

melihat hasil pekerjaan temannya di sekolah. Pada saat peneliti

melakukan observasi, informan 2 pada saat diperintahkan untuk

mempraktekkan shalat sunnah rawatib tidak langsung mempraktekkan

pada pertemuan hari itu. Informan 2 juga mengungkapkan bahwa

dalam mengerjakan tugas kadang malas kadang semangat. Ia akan

lebih semangat apabila mengerjakan tugas dikerjakan secara kelompok,

karena dengan mengerjakan tugas secara kelompok apabila ia belum

paham bisa bertanya dan bisa diajari oleh teman. Dan ia belajar

maupun mengerjakan tugas PAI selain karena ingin mendapatkan nilai

yang bagus, juga takut dimarahi guru dan orangtua. Begitu pun dengan

informan 4, ia mengungkapkan pernah tidak mengerjakan tugas karena

tugasnya sulit dan terkadang karena malas. Seperti informan 3

kesulitan yang informan 4 rasakan adalah mengisi LKPD yang

jawabannya tidak ada dalam pembahasan. Namun, informan 4 ini bila

kesulitan mengisi LKPD yang jawabannya tidak ada dalam

Page 70: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

56

pembahasan, langsung menyerah dengan tidak mengisi soal tersebut.

Dan ia lebih memilih untuk mengosongkan jawaban lalu melihat hasil

jawaban teman pada saat di sekolah. Informan 4 juga mengungkapkan

dalam belajar dan mengerjakan tugas PAI tidak selalu semangat,

apalagi kalau rasa malas sudah menghampiri ia tidak mengerjakan

tugasnya dan memilih bermain dengan teman. Pada saat guru PAI

meminta untuk mempraktekkan shalat sunnah rawatib informan 4 maju

paling awal. Sedangkan ketika diberikan tugas kelompok informan 4

lebih mengandalkan teman sekelompoknya. Ia hanya menyalin hasil

jawaban teman sekelompoknya.

Adapun informan 5 yang mengungkapkan bahwa ia pernah tidak

mengerjakan tugas pada tepat waktu karena jam pelajarannya sudah

habis. Karena dalam mengerjakan tugas ia kebanyakan bercanda

dengan teman sebangkunya. Dan informan 5 mengatakan juga pernah

tidak mengerjakan tugas hanya 2 atau 3 kali saja. Ia lebih sering

mengerjakan tugasnya daripada tidak mengerjakannya. Ia juga

mengatakan kesulitan dalam mengerjakan tugas PAI adalah ketika

diberikan tugas hafalan surah yang terlalu panjang. Karena hafalan

merupakan hal yang sangat sulit, ia mudah lupa walaupun sudah

berulang kali mencoba untuk menghafal. Sampai terkadang ia pasrah

dan menjadi malas untuk menghafal. Namun, ia mengungkapkan

dalam mengerjakan tugas PAI lebih banyak semangatnya. Pada saat

diminta guru PAI untuk mempraktekkan shalat sunnah rawatib dan

mengerjakan tugas secara kelompok pun ia dapat mengerjakannya

dengan baik. Dan yang membuat ia semangat dalam mengerjakan

tugas selain ingin mendapatkan nilai yang bagus, ia juga ingin menjadi

guru agama.

Dan pada saat guru menerangkan pelajaran terdapat siswa yang

tetap fokus mendengarkan walaupun terdapat temannya yang berisik di

kelas. Seperti informan 1, 3, dan 4 pada saat guru menerangkan

mereka benar-benar memperhatikan penjelasan guru dan ketika guru

Page 71: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

57

mengajukan pertanyaan mereka mampu menjawab pertanyaan tersebut.

Lain halnya dengan informan 2 dan 5, mereka hanya fokus beberapa

menit saja. Hal ini diperkuat oleh hasil wawancara. Informan 2

mengatakan bahwa ia tidak bisa fokus mendengarkan penjelasan guru

bila ada temannya yang berisik di kelas. Bahkan, ia pun ikut

mengobrol dengan teman sebangkunya. Adapun informan 5 yang

mengatakan bahwa ia memang tidak bisa fokus terlalu lama

mendengarkan penjelasan dari guru. Apalagi bila pada saat

mendengarkan penjelasan guru teman sebangkunya mengajak ngobrol.

Informan 1, 3, dan 4 orangtuanya pun suka menanyakan tugas-

tugas yang diberikan oleh guru PAI. Bahkan, ada orangtua yang

sampai membantu mengajarkan tugas yang diberikan.

Dari beberapa uraian di atas dapat diketahui bahwa self efficacy

siswa kelas VIII B dalam mengerjakan tugas PAI dilihat berdasarkan

kekuatan memiliki kriteria-kriteria. Diantaranya, terdapat siswa yang

memiliki kekuatan yang kuat dalam mengerjakan tugas. Hal ini

ditunjukkan dengan usaha-usaha yang mereka lakukan walaupun

memiliki kesulitan dan hambatan dalam mengerjakan tugas. Dan

kekuatannya selain timbul dari diri sendiri, juga dibantu oleh faktor-

faktor lain, seperti orangtua, guru, kakak, dan teman. Lalu terdapat

pula siswa yang memiliki kekuatan yang lemah dalam mengerjakan

tugas. Hal ini ditunjukkan dengan keputus asaan dan tidak bisa

melawan rasa malas dan godaan pada diri siswa tersebut. Mereka

memilih untuk tidak mengerjakan tugas pada saat merasa kesulitan dan

ada pula yang tetap mengerjakan tetapi dengan cara melihat hasil

pekerjaan temannya.

4. Tipologi Self Efficacy Siswa dalam Mengerjakan Tugas PAI

Berdasarkan Keluasan

Self efficacy siswa dalam mengerjakan tugas PAI dilihat dari

keluasan yaitu penguasaan siswa terhadap tugas yang dikerjakan.

Page 72: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

58

Maksudnya, apakah siswa mampu menguasai beberapa tugas atau

hanya mampu menguasai tugas tertentu saja.

Terdapat beberapa kriteria-kriteria self efficacy siswa dalam

mengerjakan tugas PAI yang dilihat berdasarkan keluasan pada kelas

VIII. Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh. Informan 1

mengatakan bahwa ia belajar agama bukan hanya di sekolah saja

melainkan di tempat pengajian. Ia mengaji setiap malam sesudah

maghrib dan ia juga belajar bersama ibunya setiap malam sebelum

besoknya ada pelajaran PAI. Ia mengungkapkan dengan belajar PAI

selain di sekolah membuat ia lebih paham dan nyambung ketika guru

PAI menjelaskan materi di kelas. Dan juga membuat ia ketika diberi

tugas lebih mengerti dan mudah dikerjakan karena tugas yang

diberikan pernah diajarkan di tempat ia mengaji. Selain itu, ia pun

mengungkapkan bahwa pernah diberi tugas untuk menghafal bacaan

shalat, namun terdapat perbedaan antara yang diajarkan oleh guru PAI

dan guru ngajinya. Lalu ia meminta penjelasan kepada guru PAInya

mengenai perbedaan bacaan shalat tersebut.

Informan 2 pun mengungkapkan bahwa ia belajar agama bukan

hanya di sekolah namun ia belajar juga di tempat pengajian. Karena

menurutnya, dengan belajar agama selain di sekolah akan menambah

wawasan dan ilmu. Dan ia lebih paham apa yang diajarkan oleh guru

ngajinya. Jadi dengan mengaji ia lebih bisa nyambung dan mengerti

apa yang dimaksud dengan penjelasan guru PAI di sekolah. Dan ia

juga mengatakan bila ada tugas agama terkadang ia meminta untuk

diajarkan oleh guru ngajinya. Selain itu, ia pun pernah merasa

kejanggalan, karena penjelasan yang guru PAI ajarkan berbeda dengan

yang pernah dikatakan oleh ibunya. Guru PAI mengatakan bahwa

suami istri bersentuhan pada saat memiliki wudhu batal, sedangkan

ibunya mengatakan tidak batal. Menanggapi hal tersebut, informan 2

meminta penjelasan guru pengajian.

Page 73: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

59

Adapun informan 3 yang mengatakan bahwa ia selain belajar

agama di sekolah, belajar juga di pengajian dan belajar di rumah. Ia

memang suka membaca buku PAI maupun LKS setiap malam sebelum

pelajaran PAI diajarkan keesokan harinya. Ia belajar sendiri di rumah

dan di pengajian supaya pada saat guru PAI menerangkan materi di

sekolah sudah paham dan bila guru PAI menanyakan materi yang

sudah di bahas pada pertemuan sebelumnya bisa menjawab pertanyaan

tersebut.

Begitu pun dengan informan 4 dan 5 mengatakan bahwa ia belajar

agama selain di sekolah juga belajar di pengajian. Menurut kedua

informan dengan mengaji akan menambah pengetahuan dan ilmu.

Bahkan informan 4 mengatakan dengan mengaji dapat membantu ia

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru PAI di sekolah.

Pada saat mengerjakan tugas PAI berdasarkan hasil pengamatan

peneliti terdapat siswa yang mampu menguasai semua tugas. Dan

terdapat pula siswa yang hanya dapat menguasai tugas tertentu saja.

Walaupun siswa yang dapat menguasai semua tugas terdapat beberapa

catatan. Berikut penjelasannya.

Informan 1 kesulitan bila dihadapkan oleh soal yang diperintahkan

untuk melanjutkan potongan ayat dan menuliskan dalil. Informan 2

kesulitan bila diberi tugas untuk menentukan hukum bacaan dan

hafalan yang surahnya terlalu panjang. Informan 3 kesulitan bila

diberikan tugas hafalan yang surahnya terlalu panjang dan mengisi

LKS yang jawabannya tidak ada di pembahasan. Informan 4 kesulitan

bila diberikan tugas mengisi LKS yang jawabannya tidak ada di

pembahasan. Informan 5 kesulitan bila diberikan tugas hafalan yang

surahnya terlalu panjang. Dari ke lima informan tersebut yang

membedakan adalah usaha yang dilakukan, informan 1 dan 3

walaupun mengalami kesulitan selalu berusaha mengerjakan dan tidak

pernah sekalipun ketika diberi tugas PAI tidak mengerjakannya,

Page 74: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

60

sedangkan informan 2, 4 dan 5 terkadang malas dan tidak mau

mengerjakan bila mengalami kesulitan.

Dari beberapa uraian di atas dapat diketahui bahwa self efficacy

siswa kelas VIII B dalam mengerjakan tugas PAI dilihat berdasarkan

keluasan memiliki kriteria-kriteria. Diantaranya, terdapat siswa yang

mampu mengerjakan semua tugas PAI. Dan terdapat pula siswa hanya

mampu mengerjakan sebagian dari tugas PAI yang diberikan.

Self efficacy siswa dalam mengerjakan tugas PAI dilihat

berdasarkan tipologinya terdapat tiga tipologi yaitu, tipologi

berdasarkan magnitude (tingkatan), strength (kekuatan), dan generality

(keluasan). Dari ketiga tipologi tersebut yang lebih cenderung terlihat

nampak pada diri siswa adalah tipologi strength (kekuatan). Dimana

siswa ketika mengerjakan tugas menemui hambatan, mereka tidak

mudah putus asa. Mereka selalu berusaha untuk tetap mengerjakan

tugas tersebut. Mereka sadar bahwa tugas merupakan suatu kewajiban

yang harus dikerjakan bagi seorang siswa.

Page 75: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di SMP Islamiyah Serua Depok

mengenai tipologi self efficacy siswa dalam mengerjakan tugas pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam, maka diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

1. Pada tingkat kesulitan tugas (magnitude) melahirkan tipologi-tipologi.

Diantaranya: work hard (siswa tetap mengerjakan tugas meskipun

merasa kesulitan), unresponsibility (siswa tidak mengerjakan tugas

saat merasa kesulitan), dan prokratinasi (siswa menunda tugas saat

merasa kesulitan).

2. Pada tingkat kekuatan tugas (strength) melahirkan tipologi-tipologi.

Yaitu: self strength (siswa memiliki kekuatan saat menemui hambatan

dalam mengerjakan tugas), dan self weakness (siswa tidak memiliki

kekuatan saat menemui hambatan dalam mengerjakan tugas).

3. Pada tingkat keluasan tugas (generality) melahirkan tipologi-tipologi.

Yaitu: do all tasks (siswa mampu mengerjakan semua tugas), dan do

some tasks (siswa hanya mampu mengerjakan sebagian tugas).

Dari ketiga tipologi di atas yang lebih cenderung terlihat nampak pada

diri siswa adalah tipologi strength (kekuatan). Dimana siswa ketika

mengerjakan tugas menemui suatu hambatan, mereka tidak mudah putus

asa. Mereka selalu berusaha untuk tetap mengerjakan tugas tersebut dan

sadar bahwa tugas merupakan suatu kewajiban yang harus dikerjakan bagi

seorang siswa.

B. Saran

Berdasarkan penelitian dan kesimpulan yang didapatkan, terdapat

beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan, yaitu:

Page 76: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

62

1. Bagi sekolah, hendaknya mengupayakan untuk memberikan fasilitas

yang lebih baik dan menciptakan lingkungan belajar yang nyaman

demi menunjang proses belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam, karena dengan adanya fasilitas yang respresentatif

maka akan meningkatkan self efficacy siswa dalam mengerjakan tugas.

2. Bagi guru, khususnya guru Pendidikan Agama Islam diharapkan

mampu mengetahui tipologi self efficacy siswa dalam mengerjakan

tugas sehingga guru dapat meningkatkan self efficacy siswa-siswinya

secara optimal.

3. Bagi orang tua, hendaknya selalu mengawasi dan mengingatkan putra-

putrinya untuk belajar maupun mengerjakan tugas. Supaya putra-

putrinya termotivasi dan menghasilkan self efficacy yang kuat.

4. Bagi siswa, yang memiliki self efficacy masih rendah agar dapat

meningkatkan self efficacynya dengan terus bersemangat walaupun

memiliki hambatan dalam belajar maupun mengerjakan tugas.

Sedangkan siswa yang sudah memiliki self efficacy yang tinggi agar

dapat mempertahankannya bahkan harus lebih ditingkatkan lagi.

5. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan bagi yang ingin melakukan

penelitian yang sama sebaiknya dilakukan dengan menggunakan

kuantitatif sehingga hasilnya dapat dibandingkan.

Page 77: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

63

DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press, Cet. VII, 2009.

Astuti, Rini., dan Gunawan, William. “Sumber-Sumber Efikasi Diri Karier

Remaja”. Jurnal Psikogenesis. 4, 2016.

Bandura, AlBert. Self Efficacy in Changing Societies. New York: Cambridge

University Press, 1995.

--------. Self Efficacy: The Exercise of Control. New York: W. H. Freeman and

Company, 1997.

Barliana, M. Syaom. “Tradisionalitas dan Modernitas Tipologi Arsitektur

Masjid”. Jurnal Terakreditasi Nasional Dimensi Teknik Arsitektur. 32,

2004.

Emzir, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2008.

Feist, Jess., dan Feist, Gregory J. Teori Kepribadian. Terj. dari Theories of

Personality oleh Smita Prathita Sjahputri. Buku II. Jakarta: Salemba

Humanika, 2010.

Rahmayanti, Fida Laila. “Pengaruh Self Efficacy (Keyakinan Diri) dan Disiplin

Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran PAI Siswa Kelas X SMK

PGRI 2 Ponorogo Tahun Pelajaran 2016/2017”. Skripsi pada IAIN

Ponorogo: 2017.

Friedman, Howard S., dan Schustack, Miriam W. Kepribadian: Teori Klasik dan

Riset Modern. Terj. dari Personality: Classic Theories and Modern

Research oleh Fransiska Dian Ikarini, dkk., Jilid I. Jakarta: Erlangga,

2008.

Ghufron, M. Nur., dan S, Rini Risnawita. Teori-teori Psikologi. Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media, Cet. III, 2012.

Haq, Aniq Hudiyah Bil. ”Efikasi Diri Anak Berkebutuhan Khusus yang

Berprestasi di Bidang Olahrga”. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. 04,

2016.

Page 78: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

64

Hidayat, Dede Rahmat. Teori dan Aplikasi Psikologi Kepribadian dalam

Konseling. Bogor: Ghalia Indonesia, 2011.

Jaenudin, Ujam. Teori-Teori Kepribadian. Bandung: CV Pustaka Setia, Cet. I,

2015.

King, Laura A. Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif. Terj. dari The

Science of Psychology: An Appreciative View oleh Brian Marwensdy.

Buku II. Jakarta: Salemba Humanika, 2010.

Maddux, James E. Self Efficacy, Adaptation, and Adjustment: Theory, Research,

and Application. New York: Springer Science + Business Media, 1995.

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2011.

Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. III,

2014.

Majid, Abdul., dan Andayani, Dian. Pendidikan Agama Islam Berbasis

Kompetensi (Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004). Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, Cet. III, 2006.

Muhaimin, dkk., Paradigma Pendidikan Agama Islam: Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

Cet. III, 2004.

Mukhid, Abd. “Self Efficacy (Perspektif Teori Kognitif Sosial dan Implikasinya

terhadap Pendidikan”. Tadris. 4, 2009.

Pangarsa, Galih W., dkk., “Tipologi Nusantara Green Architecture”. Jurnal

RUAS. 2, 2012.

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2012 Tentang

Pendidikan Agama Islam.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar

Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Poerwandari, E. Kristi. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. Jakarta:

LPSP3, 1998.

Page 79: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

65

Putra, Nusa. Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi. Jakarta: PT Indeks, Cet. I,

2011.

Rahman, Abdur. “Konsep Terapi Perilaku dan Self Efficacy”. Jurnal

Kependidikan Islam. 4, 2014.

Ramadanta, Asyra. “Kajian Tipologi dalam Pembentukan Karakter Visual dan

Struktur Kawasan (Studi Kasus: Kawasan Ijen, Malang)”. Jurnal

SMARTEK. 8, 2010.

Santoso, J. M. Joko Priyono. “Tipologi Membuka Ruang bagi Fungsi dan

Bentuk”. Jurnal Kajian Teknologi. 9, 2013.

Sarosa, Samiaji. Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar. Jakarta: PT Indeks, 2012.

Sir, Muhammad Mochsen. “Tipologi Geometri: Telaah beberapa Karya Frank L.

Wrihgt dan Frank O. Gehry (Bangunan Rumah Tinggal sebagai Obyek

Telaah)”. Rona Jurnal Arsitektur FT-Unhas. 2, 2005.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta, Cet. 23, 2016.

Suryadi, dkk., “Hubungan Kemampuan Menyelesaikan Tugas-Tugas Pelajaran

dengan Hasil Belajar Siswa”. Jurnal Pendidikan Indonesia. 2, 2016.

Tim Penyusun FITK, Pedoman Penulisan Skripsi FITK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2015.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka, Cet. I, 2005.

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Standar Nasional Pendidikan

serta Wajib Belajar, pasal 1 ayat (1).

Widdah, Minnah El. “Problema Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

Sekolah Menengah Pertama (SMP)”. At-ta’lim. 4, 2013.

Yusuf, A. Muri. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian

Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group, Cet. I, 2014.

Page 80: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

66

Yusuf, Kadar M. “Tipologi Kepribadian Manusia dalam Perspektif Al-Qur’an”.

Jurnal Hadhari. 4, 2012.

Page 81: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

67

Lampiran 1

GAMBAR PENELITIAN

“Halaman Depan SMPI Serua”

“Gedung SMPI Serua”

Page 82: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

68

“Pembelajaran PAI Kelas VIIIB”

“Wawancara Siswa Kelas VIIIB”

“Pengisian Angket Siswa Kelas VIIIB”

Page 83: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

69

“Foto bersama guru PAI”

“Foto bersama KepSek”

Page 84: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

70

Lampiran 2

PEDOMAN WAWANCARA SISWA

1. Bagaimana menurutmu pelajaran PAI?

2. Lalu bagaimana dengan tugas-tugasnya? Apakah mudah dikerjakan?

3. Tugas apa saja yang diberikan guru PAI?

4. Dari semua tugas yang diberikan, pernahkah kamu tidak mengerjakan tugas

tersebut?

5. Menurutmu ada tidak tugas PAI yang sulit dikerjakan?

6. Contoh tugasnya seperti apa?

7. Ketika kamu kesulitan mengerjakan tugas, apa yang kamu lakukan?

8. Apakah kamu selalu semangat mengerjakan tugas PAI?

9. Apakah kamu belajar agama selain di sekolah?

10. Dimana kamu belajarnya?

11. Apa yang membuat kamu belajar agama selain di sekolah?

12. Apakah orangtuamu suka menanyakan tugas-tugas di sekolah?

13. Pada saat guru memintamu untuk mempraktikkan shalat sunnah rawatib

bagaimana perasaanmu?

14. Kamu dalam belajar dan mengerjakan tugas karena kemauan sendiri atau

karena orang lain (misal karena guru, orangtua, dll)?

15. Pernahkah kamu mengerjakan tugas berkelompok?

16. Bagaimana perasaanmu, apakah lebih semangat dibandingkan mengerjakan

sendiri?

17. Pernahkah kamu merasa apa yang dijelaskan guru di sekolah tidak sesuai

dengan pengalaman atau pengetahuanmu?

18. Pernahkah kamu kecewa atau merasa gagal dalam belajar dan mengerjakan

tugas? Padahal kamu merasa sudah maksimal dalam belajar dan mengerjakan

tugas?

Page 85: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

71

Lampiran 3

PEDOMAN WAWANCARA GURU

1. Bagaimana menurut ibu tentang keseharian siswa dalam mengerjakan tugas?

2. Apa saja tugas-tugas yang pernah diberikan kepada siswa?

3. Bagaimana usaha-usaha yang dilakukan siswa saat mengerjakan tugas?

4. Bagaimana cara ibu memotivasi siswa agar mampu menyelesaikan tugas

dengan baik?

Page 86: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

72

Lampiran 4

ANGKET PENELITIAN

Angket Self Efficacy Siswa dalam Mengerjakan Tugas Pada Mata

Pelajaran PAI di SMP Islamiyah Serua

Identitas Responden

Nama : Kelas :

Petunjuk

Mulailah dengan membaca basmallah

Angket ini terdapat 19 pertanyaan, pertimbangkan baik-baik

pertanyaan. Dan berikan jawaban yang benar-benar sesuai dengan

yang anda alami

Mohon angket diisi dengan jawaban yang jujur

Sebelum angket dikembalikan, periksa kembali jawaban-jawaban

anda apakah sudah benar.

Pertanyaan

1. Bagaimana menurutmu mata pelajaran PAI?

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

2. Bagaimana menurutmu tugas yang diberikan guru PAI?

a. Semua tugas mudah untuk dikerjakan

b. Masih ada tugas yang sulit untuk dikerjakan

c. (jawaban lain) ...................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

Page 87: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

73

..........................................................................................................................

3. Tugas apa saja yang pernah diberikan guru PAI?

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

4. Apakah kamu pernah tidak mengerjakan tugas PAI?

a. Ya

b. Tidak

5. Jika jawaban Ya, Berikan alasan mengapa kamu tidak mengerjakan

tugas tersebut:

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

6. Pernahkah kamu merasa kesulitan mengerjakan tugas PAI?

a. Ya

b. Tidak

7. Apa saja tugas PAI yang sulit itu?

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

8. Apa yang membuat kamu merasa kesulitan mengerjakan tugas PAI?

a. Karena tugas yang diberikan guru PAI tidak sesuai dengan yang

diajarkan

Page 88: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

74

b. Karena tidak pernah mempelajari lagi di rumah

c. Karena ketika guru PAI menerangkan pelajaran tidak

memperhatikan

d. (jawaban lain) ...................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

9. Ketika kesulitan mengerjakan tugas PAI, apa yang kamu lakukan?

a. Tetap mengerjakan tugas

b. Tidak mengerjakan tugas

Berikan alasan: .................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

10. Ketika mengerjakan semua tugas PAI, apakah kamu selalu

mengerjakan sendiri atau meminta bantuan orang lain?

a. Selalu mengerjakan sendiri

b. Meminta bantuan orang lain

11. Apakah ada usaha yang kamu lakukan ketika kesulitan mengerjakan

tugas PAI?

a. Ya

b. Tidak

12. Usaha apa yang kamu lakukan ketika kesulitan mengerjakan tugas

PAI?

a. Meminta bantuan guru ngaji

b. Meminta bantuan orangtua

Page 89: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

75

c. Meminta bantuan teman

d. Tetap mengerjakan sendiri

e. (jawaban lain) ...................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

13. Bagaimana perasaanmu ketika kesulitan mengerjakan tugas PAI?

a. Putus asa

b. Merasa tertantang

c. Tetap semangat

d. (jawaban lain) ...................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

14. Dari semua tugas PAI, tugas apa yang paling kamu sukai dan merasa

mampu untuk mengerjakannya?

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

15. Apakah kamu hanya mengerjakan tugas PAI yang mudah saja?

a. Ya

b. Tidak (tugas yang sulit pun dikerjakan)

16. Apa yang membuat kamu tetap semangat mengerjakan tugas PAI

meskipun menemui kesulitan?

a. supaya mendapatkan nilai yang bagus

b. supaya tidak dimarahi guru

Page 90: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

76

c. (jawaban lain) ...................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

17. Pernahkah temanmu meminta bantuan mengerjakan tugas PAI?

a. Ya

b. Tidak

18. Jika jawaban Ya, sebutkan tugasnya:

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

19. Apa harapan yang kamu inginkan setelah mempelajari PAI?

a. Supaya lebih bisa memperbaiki ibadah

b. Supaya lebih bisa memperbaiki akhlak

c. (jawaban lain) ...................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

Page 91: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai

77

BIOGRAFI PENULIS

Luthfiah Nur Anisa, kelahiran Jakarta 02 September 1995.

Merupakan putri pertama dari lima bersaudara yang lahir dari

pasangan suami-istri Bapak Dadang Sudarso dan Ibu Mimin

Dasimi. Alamat di Jl. Raya Bojongsari 02/06 No. 124 Kel.

Bojongsari Baru, Kec. Bojongsari, Kota Depok, Prov. Jawa

Barat.

Riwayat pendidikan TK Islam Endrastek Pondok Safari lulus pada tahun

2002, kemudian melanjutkan sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Pondok

Aren dan lulus pada tahun 2008. Setelah lulus MI, ia melanjutkan di Mts Negeri

13 Jakarta dan lulus pada tahun 2011. Kemudian, melanjutkan lagi di MAN 19

Jakarta lulus pada tahun 2014.

Setelah lulus MAN ia melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Prodi Pendidikan Agama

Islam pada tahun 2014.

Page 92: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai
Page 93: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai
Page 94: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai
Page 95: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai
Page 96: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai
Page 97: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai
Page 98: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai
Page 99: TIPOLOGI SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44960/1/Luthfiah Nur Anisa... · dokumentasi, serta angket siswa sebagai