tinjauan pustaka kuda (equus caballus) · serviks (gambar 3) atau leher uterus adalah suatu urat...

21
TINJAUAN PUSTAKA Kuda (Equus caballus) Kuda merupakan salah satu jenis ternak herbivora-non ruminansia yang telah terkenal luas. Kuda bersifat nomadik dan kuat serta memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi dan memiliki kemampuan belajar yang baik dalam mengenal suatu obyek (Kilgour dan Dalton, 1984), dengan klasifikasi zoologis menurut Blakely dan Bade (1991) adalah : Kingdom : Animalia (hewan) Phylum : Chordata (bertulang belakang) Class : Mammalia (menyusui) Ordo : Perissodactyla (berteracak tidak memamahbiak) Family : Equidae Genus : Equus Spesies : Equus caballus Selain kuda, keledai juga termasuk kedalam famili Equidae, yang membedakannya adalah pada spesiesnya yaitu Equus asinus. Keledai merupakan hewan jinak yang digunakan untuk alat transportasi dan binatang kesayangan. Banyak persamaan kondisi fisiologis reproduksi antara keledai dengan kuda (Blanchard dan Taylor, 2005). Fisiologi Reproduksi Kuda Betina Anatomi Reproduksi Organ genitalia kuda betina terdiri atas dua buah ovarium, dua buah tuba fallopii, uterus, vagina dan vulva. Organ reproduksi kuda betina selengkapnya diperlihatkan pada Gambar 1. Gambar 1 Organ Reproduksi Kuda Betina Sumber : Morel (2008)

Upload: lamcong

Post on 09-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN PUSTAKA Kuda (Equus caballus) · Serviks (Gambar 3) atau leher uterus adalah suatu urat daging sphincter tubular yaitu otot polos yang sangat kuat yang terletak antara uterus

3

TINJAUAN PUSTAKA

Kuda (Equus caballus)

Kuda merupakan salah satu jenis ternak herbivora-non ruminansia yang telah

terkenal luas. Kuda bersifat nomadik dan kuat serta memiliki tingkat kecerdasan

yang tinggi dan memiliki kemampuan belajar yang baik dalam mengenal suatu obyek

(Kilgour dan Dalton, 1984), dengan klasifikasi zoologis menurut Blakely dan Bade

(1991) adalah :

Kingdom : Animalia (hewan)

Phylum : Chordata (bertulang belakang)

Class : Mammalia (menyusui)

Ordo : Perissodactyla (berteracak tidak memamahbiak)

Family : Equidae

Genus : Equus

Spesies : Equus caballus

Selain kuda, keledai juga termasuk kedalam famili Equidae, yang

membedakannya adalah pada spesiesnya yaitu Equus asinus. Keledai merupakan

hewan jinak yang digunakan untuk alat transportasi dan binatang kesayangan.

Banyak persamaan kondisi fisiologis reproduksi antara keledai dengan kuda

(Blanchard dan Taylor, 2005).

Fisiologi Reproduksi Kuda Betina

Anatomi Reproduksi

Organ genitalia kuda betina terdiri atas dua buah ovarium, dua buah tuba

fallopii, uterus, vagina dan vulva. Organ reproduksi kuda betina selengkapnya

diperlihatkan pada Gambar 1.

Gambar 1 Organ Reproduksi Kuda Betina

Sumber : Morel (2008)

Page 2: TINJAUAN PUSTAKA Kuda (Equus caballus) · Serviks (Gambar 3) atau leher uterus adalah suatu urat daging sphincter tubular yaitu otot polos yang sangat kuat yang terletak antara uterus

4

Ovarium adalah suatu organ primer reproduksi pada betina. Ovarium dapat

bersifat endokrin atau sitogenik karena mempunyai kemampuan menghasilkan

hormon yang akan disalurkan ke dalam peredaran darah, dan juga penghasil ovum

(sel telur) yang diovulasikan oleh ovarium. Ovarium berfungsi dalam pembentukan

dan pematangan folikel menjadi ovum, ovulasi (egg release) sintesis dan sekresi

hormon-hormon steroid (steroidogenesis) (Hafez dan Hafez, 2000a; Morel, 2008).

Pada saat musim kawin ovarium memiliki ukuran panjang 6-8 cm dan lebar 3-4 cm,

pada saat itu kondisi ovarium terasa lebih lembut hal ini terjadi karena adanya sekresi

cairan akibat perkembangan sel folikel. Lain halnya ketika bukan musim kawin

ukuran ovarium cenderung lebih kecil yaitu dengan panjang 2-4 cm dan lebar 2-3

cm, dalam kondisi seperti ini ovarium akan terasa tidak lembut hal ini disebabkan

tidak adanya perkembangan folikel (Morel, 2008).

Tuba falopii atau oviduct adalah saluran yang berpasangan dan berkonvulasi

yang berfungsi mengantarkan ovum yang diovulasikan dari ovarium menuju cornua

uteri. Ovum yang diovulasikan oleh ovarium akan diterima oleh infundibulum

menuju ampula tempat terjadinya proses pembuahan (fertilisasi). Lapisan dalam

tuba falopii merupakan membran mukosa yang berlipat-lipat dilapisi oleh epitel silia

kolumner sederhana. Selama masa estrus dan sebelum kelahiran epitel bersilia

tersebut bersifat sekretoris aktif (Manan, 2002). Panjang rataan dari tuba falopii ini

adalah 25-30 cm (Morel, 2008).

Uterus merupakan organ yang berperan pada saat kebuntingan berfungsi

sebagai tempat implantasi, retensi (pemeliharaan) dan nutrisi konseptus. Uterus

terdiri dari carpus uteri (badan uterus) dan cornua uteri (tanduk uterus). Corpus

uteri berfungsi sebagai tempat deposisi semen pada saat IB, sedangkan cornua uteri

berfungsi sebagai tempat menempelnya zigot, lalu berkembang menjadi embrio dan

fetus. Secara anatomis dan histologis, cornua dan corpus uteri memiliki struktur

yang sama yaitu terdiri dari myometrium (otot), perimetrium (selaput

serosa/peritonium), endometrium (mukosa/selaput lendir) (Manan, 2002). Corpus

uteri normalnya mempunyai rataan panjang 18-20 cm dengan diameter 8-12 cm,

sedangkan untuk cornua uteri memiliki panjang hingga 25 cm dengan diameter 4-6

cm mengerucut hingga 1-2 cm mendekati tuba falopii. Uterus pada kuda dinamakan

dengan simplex bipartitus, hal ini disebabkan oleh ukuran corpus uteri yang lebih

Page 3: TINJAUAN PUSTAKA Kuda (Equus caballus) · Serviks (Gambar 3) atau leher uterus adalah suatu urat daging sphincter tubular yaitu otot polos yang sangat kuat yang terletak antara uterus

5

besar dibandingkan dengan cornua uteri (Gambar 2), berbeda dengan ternak lainnya

dimana cornua uteri cenderung lebih besar dan mendominasi (Morel, 2008).

Gambar 2 Uterus Sumber: Mottershead (1999)

Serviks (Gambar 3) atau leher uterus adalah suatu urat daging sphincter

tubular yaitu otot polos yang sangat kuat yang terletak antara uterus dan vagina.

Serviks mempunyai panjang antara 5-10 cm dengan diameter antara 1,5-1,7 cm.

Saluran serviks dikenal dengan nama Canalis cervicalis, mempunyai bentuk

berkelok-belok karena dibentuk oleh Annulus cervicalis. Annulus cervicalis yaitu

suatu cincin yang melingkar di Canalis cervicalis. Cairan mukus yang dikenal

sebagai lendir serviks dapat menutupi lumen pada saat hewan dalam keadaan

bunting, tetapi akan kembali mencair pada saat estrus atau saat proses kelahiran

berlangsung. Adapun fungsi serviks adalah sebagai gerbang yang kuat, melindungi

uterus dari infeksi lingkungan luar (Manan, 2002). Serviks dalam kondisi tidak estrus

akan tertutup rapat dan kuat, berwarna pucat dan mempunyai ukuran panjang rataan

6-8 cm dengan diameter 4-5 cm, sedangkan dalam kondisi estrus otot serviks akan

mengalami relaksasi yang akan memudahkan penis masuk kedalamnya, selain itu

serviks berwarna merah muda dan terlihat menonjol sehingga vagina kuda yang

sedang estrus akan terlihat lebih besar dan tidak terdapat lipatan (Morel, 2008).

Serviks adalah barier fisik bagi pergerakan mikroorganisme kedalam saluran

reproduksi. Fungsi serviks difasilitasi oleh sekresi lendir yang kental dan dapat

Vagina

serviks

Page 4: TINJAUAN PUSTAKA Kuda (Equus caballus) · Serviks (Gambar 3) atau leher uterus adalah suatu urat daging sphincter tubular yaitu otot polos yang sangat kuat yang terletak antara uterus

6

menutupi lumen serviks selama terjadi kebuntingan. Sekresi lendir pada serviks ini

juga mengandung bahan yang disebut lactoferin yang dapat menghambat

pertumbuhan bakteri (Lestari, 2006).

Gambar 3 Serviks Sumber: Mottershead (1999)

Vagina termasuk kedalam organ reproduksi bagian luar dan merupakan

gerbang bagi mikroorganisme memasuki tubuh ternak betina. Vagina memiliki

diameter 10 -15 cm dan panjang rata-rata 18 - 23 cm. Dinding vagina yang elastis ini

merupakan otot yang dilapisi oleh mukosa dan dengan keelastisannya dapat

membantu dalam proses kelahiran. Vagina merupakan perlindungan pertama dalam

sistem dan saluran reproduksi yang memiliki pH asam sehingga dapat membunuh

bakteri (Morel, 2008). Vagina mempunyai fungsi sebagai tempat terjadinya

pengawinan, tempat peletakan semen pada pengawinan alam, dan juga sebagai

tempat penyimpanan vaginal pessary atau spons vaginal pada saat sinkronisasi

estrus. Vestibula adalah bagian tubular dari saluran reproduksi antara vagina dan

labia vulva. Vestibula vagina memiliki beberapa urat daging sirkuler atau serupa

sphincter yang menutup saluran kelamin dari lingkungan luar sehingga dapat

memperkecil kemungkinan masuknya mikroorganisme kedalam vagina (Lestari,

2006).

Vulva berada kurang lebih tujuh cm dibawah anus termasuk ke dalam organ

reproduksi bagian luar, yang akan dilalui pada saat kopulasi sebelum vagina. Otot

sphincter vulva memperkecil kemungkinan masuknya mikroorganisme ke dalam

vagina, demikian pula otot sphincter vestibula memperkecil pergerakan mikroba

menuju arah anterior vagina (Lestari, 2006). Vulva terletak lurus secara vertikal

terhadap anus dan hal ini memberikan peluang untuk terjadinya kontaminasi yang

Page 5: TINJAUAN PUSTAKA Kuda (Equus caballus) · Serviks (Gambar 3) atau leher uterus adalah suatu urat daging sphincter tubular yaitu otot polos yang sangat kuat yang terletak antara uterus

7

berasal dari kotoran. Vulva kuda yang normal tidak boleh memiliki kemiringan lebih

dari 10o dari kondisi vertikal yang sewajarnya (Gambar 4 dan 5), kondisi bibir vulva

harus rapat dan normal (England, 2004).

Gambar 4 Konformasi Vulva Normal dan Abnormal Sumber : England (2004)

(a) (b)

Gambar 5 Vulva Kuda Normal (a) dan Vulva Kuda Abnormal (b) Sumber : Morel, 2008

Pada bagian dalam vulva terdapat klitoris dan tiga sinus yang menghasilkan

lingkungan yang tidak diinginkan oleh pertumbuhan bakteri yang menyebabkan

penyakit (Morel, 2008). Vulva terdiri dari dua labia (commissural dorsalis dan

ventralis). Klitoris terdiri dari dua krura atau akar, badan dan kepala (glans). Klitoris

terdiri dari jaringan erektil yang tertutup oleh ephitel dan dengan sempurna

memperoleh inervansi dari ujung-ujung saraf sensori (Manan, 2002).

Pubertas

Pubertas atau dewasa kelamin didefinisikan sebagai kondisi dimana organ-

organ reproduksi mulai berfungsi dan perkembangbiakan dapat terjadi. Menurut

Tulang pelvis Tulang pelvis

Page 6: TINJAUAN PUSTAKA Kuda (Equus caballus) · Serviks (Gambar 3) atau leher uterus adalah suatu urat daging sphincter tubular yaitu otot polos yang sangat kuat yang terletak antara uterus

8

England (2004) dan Morel (2002) pubertas pada kuda terjadi pada umur kurang lebih

18-24 bulan, sedangkan menurut Hafez dan Hafez (2000c) umur pubertas pada kuda

dapat dicapai antara 15 hingga 18 bulan. Pada hewan jantan, pubertas ditandai

dengan kesanggupannya berkopulasi dan menghasilkan spermatozoa yang motil

diikuti dengan perubahan-perubahan kelamin sekunder lainnya. Pubertas pada kuda

betina ditandai oleh terjadinya estrus (England, 2004)

Kuda yang memiliki kerja berat, dewasa kelaminnya akan tertunda hingga

umur 3 – 4 tahun (Laing, 1979). Kuda betina yang sudah mengalami pubertas

sebaiknya tidak dikawinkan sebelum mencapai umur dua tahun dan bahkan

sebaiknya setelah berumur tiga tahun. Kuda betina yang dikawinkan pada umur yang

lebih muda, biasanya tingkat kebuntingannya rendah (Blackely dan Bade, 1991).

Siklus Estrus

Siklus estrus merupakan satu periode dari satu estrus ke estrus berikutnya

atau interval antara timbulnya satu periode estrus ke permulaan periode estrus

berikutnya (Slusher et al., 2004). Kuda betina digolongkan kedalam "seasonally

polyestrus" yang berarti kuda betina mengalami siklus estrus dalam waktu yang

tertentu setiap tahunnya (pada musim semi dan panas). Hal ini bertujuan untuk

menghindari kelahiran anak kuda dalam kondisi cuaca yang tidak baik atau ekstrim

(Mottershead, 2001). Lama siklus estrus kuda bervariasi yaitu antara 21 hingga 23

hari (Slusher et al, 2004; England, 2004). Beberapa kuda memperlihatkan keinginan

kawin yang besar pada awal musim kawin selama periode estrus yang panjang tetapi

tidak terjadi ovulasi. Kuda ini mungkin tidak akan subur sampai periode estrusnya

menjadi lebih pendek dan lebih teratur. Kuda lain mungkin hanya mengalami estrus

tenang atau silent heat dimana terjadi ovulasi tetapi tidak memperlihatkan keinginan

untuk kawin. Banyak kuda semacam ini akan dapat bunting apabila saat estrus dapat

diidentifikasi melalui palpasi rektal serta diamati perubahan-perubahan fisik yang

terjadi pada vulva, vagina dan serviksnya (Frandson, 1992).

Fase awal dari siklus estrus ini dianggap sebagai fase penumpukan atau

pemantapan dimana folikel ovarium yang berisi ovum membesar terutama karena

meningkatnya cairan folikel yang berisi cairan estrogenik. Estrogen yang diserap dari

folikel kedalam aliran darah merangsang peningkatam vaskularisasi dan

Page 7: TINJAUAN PUSTAKA Kuda (Equus caballus) · Serviks (Gambar 3) atau leher uterus adalah suatu urat daging sphincter tubular yaitu otot polos yang sangat kuat yang terletak antara uterus

9

pertumbuhan sel gamet dalam persiapan untuk estrus dan kebuntingan yang terjadi

(Frandson, 1992).

Siklus estrus pada kuda terdiri dari estrus dan diestrus. Diestrus adalah

periode terakhir dan terlama pada siklus estrus, yaitu suatu kondisi dimana sel-sel

granulosa dari folikel yang berovulasi pada akhir estrus berubah menjadi sel lutein

dan membentuk corpus luteum (CL). Selanjutnya CL menjadi matang dan

konsentrasi progesteron semakin meningkat. Progesteron ini menghambat sekeresi

Follicle stimulating hormone (FSH) oleh hipofisa anterior sehingga menghambat

pertumbuhan folikel ovarium dan mencegah terjadinya estrus. Jika kuda itu tidak

bunting, CL akan teregresi dan terjadi perkembangan folikel yang baru. Diestrus

biasanya berlangsung selama 15 sampai dengan 19 hari (Slusher et al., 2004).

Menurut Hafez dan Hafez (2000b) dan (England, 2004) diestrus pada kuda terjadi

masing-masing selama 14 hari dan 14-16 hari. Lama diestrus yang bervariasi ini,

dapat disebabkan oleh tiga hal yaitu, terjadinya ovulasi akan tetapi tidak terlihat

gejala estrus atau yang dinamakan dengan silent ovulasi, adanya keberadaan CL

yang persisten yang tidak dapat dilisis oleh PGF2α atau PGF2α yang dihasilkan tidak

cukup untuk melisis CL dan yang terakhir adalah adanya ovarium yang tidak aktif

baik pada masa transisi maupun bukan musim kawin. Beberapa hal tersebut dapat

menyebabkan perhitungan lama diestrus yang bervariasi (Morel, 2002).

Siklus estrus terbagi menjadi dua fase yaitu fase luteal dan fase folikuler.

Fase luteal dapat disebut juga dengan diestrus merupakan suatu kondisi dimana CL

dominan, sedangkan fase folikuler (estrus) adalah fase disaat terjadi perkembangan

folikel dominan. Kuda betina merupakan ternak yang efisien, dia dapat estrus selama

laktasi, tidak seperti ternak lainnya yaitu domba yang sama-sama tergolong kedalam

seasonally polyestrus. Kuda betina bahkan mampu bunting dan laktasi dalam satu

waktu yang sama. Kuda betina akan terlihat estrus 4-10 hari setelah beranak yang

dinamakan dengan “foal heat”. Setelah itu kuda betina akan kembali pada siklus

estrus yang regular yaitu 21 hari (Morel, 2002). Kuda betina dapat dikawinkan

kembali 2-3 minggu setelah beranak (Reilas, 2001).

Page 8: TINJAUAN PUSTAKA Kuda (Equus caballus) · Serviks (Gambar 3) atau leher uterus adalah suatu urat daging sphincter tubular yaitu otot polos yang sangat kuat yang terletak antara uterus

10

Periode Estrus

Periode estrus pada kuda rata-rata adalah tujuh hari dengan kisaran 4-8 hari.

Ovulasi biasanya terjadi secara spontan menjelang akhir estrus. Ovulasi akan terjadi

pada 24 hingga 48 jam menjelang akhir estrus dan sebaiknya kuda dikawinkan dua

hari menjelang akhir estrus dan diteruskan pada hari terakhir sebelum masa estrus

berakhir (Hafez dan Hafez, 2000c). Lamanya periode estrus bervariasi antara 4-7

hari (England, 2004) dan 5-6 hari (Malinowski, 2008) bahkan dapat mencapai 2-10

hari (Morel, 2002).

Hafez dan Hafez (2000c), menyatakan lama dan siklus estrus dapat berbeda

antar individu kuda betina. Selama estrus vulva kuda betina terlihat lebih besar dan

lipatan pada vulva melonggar dan akan mudah jika ingin dilakukan pemeriksaan.

Selaput mukosa vulva membengkak, memerah, basah dan mengkilap karena dilapisi

oleh lendir yang transparan. Selain itu kuda yang sedang estrus selalu berdiri dalam

keadaan seperti akan urinasi, mengangkatkan ekornya dan terjadi kontraksi pada

klitoris. Kuda betina estrus pada saat didekati kuda jantan akan urinasi, terdiam, ekor

diangkat dan mengambil posisi siap untuk kawin dengan kondisi vulva yang

menutup dan membuka (Morel, 2008).

Peranan Hormon Selama Siklus Estrus

Hormon yang berperan dalam siklus estrus meliputi: gonadotropin releasing

hormone (GnRH), follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH),

estrogen, progesteron, prostaglandin F2α, serta inhibin dan activin (Mottershead,

2001). Level hormon dan aktivitas ovarium dalam siklus estrus dapat dilihat secara

lengkap pada Gambar 6.

Aktivitas Ovarium

Ovulasi folikel

Perkembangan CL

Pematangan CL CL Beregresi

Hari

Ovulasi folikel

Ovulasi Ovulasi

Gambar 6 Level Hormon dan Aktivitas Ovarium pada Siklus Estrus Sumber : Mottershead (2001)

Page 9: TINJAUAN PUSTAKA Kuda (Equus caballus) · Serviks (Gambar 3) atau leher uterus adalah suatu urat daging sphincter tubular yaitu otot polos yang sangat kuat yang terletak antara uterus

11

Gambar 6 memperlihatkan ovulasi terjadi pada hari ke-0 menunjukkan

adanya peningkatan LH. Apabila tidak terjadi kebuntingan maka CL akan mulai

teregresi. Corpus luteum teregresi sempurna pada hari ke-18. Level progesteron

akan menurun seiring dengan teregresinya CL (hari ke-13). Level FSH akan

meningkat yang akan berperan penting dalam pertumbuhan folikel untuk

mempersiapkan terjadinya ovulasi kembali (hari ke 19-22 terhitung dari estrus

sebelumnya) (Slusher et al., 2004). Hormon FSH ini akan menurun setelah sel folikel

matang, hal ini terjadi karena adanya inhibin yang dihasilkan oleh sel folikel tersebut

sebagai negatif feedback (umpan balik negatif) terhadap produksi FSH melalui

respon yang disampaikan pada hipofisa anterior. Selain itu terdapat activin yang

dihasilkan oleh cairan folikel sebagai positif feedback (umpan balik positif) untuk

dihasilkannya FSH setelah terjadi ovulasi, untuk mempersiapkan perkembangan

folikel berikutnya (Morel, 2002).

Gonadotropin releasing hormone (GnRH), disekresikan oleh hipotalamus

dan mempengaruhi kegiatan hormon reproduksi. Sekresi dari GnRH akan

merangsang produksi hormon lain (FSH, LH). Pada kuda yang sedang estrus GnRH

disekresikan secara terus-menerus setiap dua jam pada diestrus dan dua kali per jam

selama estrus (Mottershead, 2001). Gonadotropin releasing hormone (GnRH) ini

20% nya berperan dalam mengatur tingkah laku kuda yang sedang estrus dan 80%

lainnya berperan dalam menstimulasi pelepesan FSH dan LH pada hipofisa anterior

(Morel, 2002).

Hormon estrogen dihasilkan dari folikel yang berfungsi mengatur tingkah

laku yang ditimbulkan selama siklus estrus berlangsung. Hormon estrogen ini akan

meningkat menjelang estrus. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku

kuda betina yang dapat menerima pejantan (Slusher et al, 2004).

Hormon lainnya seperti FSH dan LH, kedua hormon ini diproduksi di

kelenjar hipofisa dan diatur oleh GnRH. FSH berfungsi merangsang pematangan sel

telur dan pembentukan hormon estrogen dan LH berfungsi untuk merangsang

terjadinya ovulasi (Mottershead, 2001; Slusher et al, 2004). Menurut Slusher et al.

(2004) konsentrasi LH terendah adalah selama fase luteal dari pertengahan estrus,

Page 10: TINJAUAN PUSTAKA Kuda (Equus caballus) · Serviks (Gambar 3) atau leher uterus adalah suatu urat daging sphincter tubular yaitu otot polos yang sangat kuat yang terletak antara uterus

12

naik hanya beberapa hari sebelum estrus atau segera setelah ovulasi, untuk kemudian

kembali turun ketingkat sebelumnya selama beberapa hari berikutnya.

Hormon progesteron yang dihasilkan oleh CL adalah hormon utama yang

bertanggungjawab terhadap kebuntingan (Mottershead, 2001). Progesteron berperan

dalam mempertahankan kebuntingan hingga menjelang 150 hari kebuntingan. Sejak

150 hari hingga masa akhir kebuntingan yang mempertahankan kebuntingan adalah

plasenta (Slusher et al.,2004). Level progesteron meningkat 24-48 jam setelah

ovulasi. Progesteron dapat menghambat pelepasan LH (Morel, 2002).

Prostaglandin F2α bertanggungjawab terhadap proses luteolisis dari CL

sehingga level progesteron akan turun hal ini dilakukan untuk melanjutkan proses

siklus estrus dan ovulasi. Hormon PGF2α ini dihasilkan pada sel-sel epithel uterus,

berperan dalam kontraksi otot uterus. Hormon PGF2α pada umumnya dihasilkan

pada hari ke-14 atau 17 setelah ovulasi, yaitu sesaat sebelum level progesteron turun

(Mottershead, 2001; Morel, 2002).

Hormon lain yang terlibat dalam siklus estrus adalah Oxytocin, ketika

diketahui bahwa kuda betina tersebut tidak mengalami kebuntingan maka hormon

oxytocin ini akan dihasilkan dan diangkut melalui sistem sirkulasi menuju uterus

yang dapat menstimulasi peningkatan pelepasan PGF2α (Morel, 2002). Secara umum

skema dari siklus estrus dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7 Skema Umum Siklus Estrus Sumber : Mottershead (2001)

Folikel matang

OVARIUM

HIPOFISA

Page 11: TINJAUAN PUSTAKA Kuda (Equus caballus) · Serviks (Gambar 3) atau leher uterus adalah suatu urat daging sphincter tubular yaitu otot polos yang sangat kuat yang terletak antara uterus

13

Kontrol endokrin dalam siklus estrus sangat dipengaruhi oleh photoperiod

(lamanya pencahayaan). Menurunnya lama pencahayaan akan menyebabkan tidak

terjadinya estrus. Adanya cahaya akan dirasakan oleh gland pineal pada pusat otak

yang berperan dalam pembentukan hormon melatonin. Melatonin ini banyak

diproduksi saat kondisi gelap oleh gland pineal, dalam kondisi pencahayaan yang

cukup konsentrasi melatonin ini sangat rendah. Adanya melatonin akan menghambat

pelepasan hormon GnRH sehingga tidak dihasilkannya hormon FSH dan LH.

Melatonin dibentuk dalam dua fase yaitu photophase (siang hari) dan scotophase

(malam hari), konsentrasi tertinggi berada pada malam hari (Morel, 2002).

Deteksi Estrus

Deteksi estrus perlu dilakukan, karena dalam kondisi estrus kuda

dipersiapkan untuk bunting dan memperoleh anak. Pendeteksian estrus pada

dasarnya dapat dilakukan dengan tiga metode yaitu melaui teasing system,

ultrasonography (USG) dan menggunakan metode palpasi rektal. Teasing system

adalah metode deteksi estrus menggunakan kuda teaser dengan melihat respon dari

kuda betina terhadap kuda pejantan. Metode USG adalah deteksi estrus dengan

melihat ukuran folikel dan metode palpasi rektal adalah deteksi estrus melalui

pemeriksaan dan perabaan pada bagian foosa ovulatori yang akan menonjol sesaat

sebelum ovulasi (Slusher et al., 2004).

Meadows et al. (2003) menyatakan bahwa pendeteksian estrus menggunakan

kuda teaser (kuda pejantan penggoda) yang dilewatkan pada kumpulan kuda betina

akan dapat mengetahui kuda betina yang sedang estrus, karena kuda betina yang

sedang estrus akan menghampiri kuda teaser tersebut. Metode teasing system ini

terdiri dari pen teasing, paddock teasing, pasture teasing, teasing chute, stall door

teasing, teasing rail, dan teasing mill.

Pen teasing (Gambar 8) merupakan salah satu metode pendeteksian estrus

dimana kuda teaser dilewatkan diantara kuda betina. Kuda teaser dapat dilepas di

kandang untuk menghampiri kuda betina dengan sendirinya atau kuda teaser dapat

dikendalikan oleh peternak. Kandang yang digunakan harus terbuat dari bahan-bahan

yang aman untuk menghindari atau meminimalisir terjadinya kecelakaan (Meadows

et al., 2003).

Page 12: TINJAUAN PUSTAKA Kuda (Equus caballus) · Serviks (Gambar 3) atau leher uterus adalah suatu urat daging sphincter tubular yaitu otot polos yang sangat kuat yang terletak antara uterus

14

Gambar 8 Pen Teasing

Paddock teasing dilakukan menggunakan kuda teaser yang diletakkan di

tengah dan dikelilingi oleh kuda betina yang berada didalam kandang. Metode ini

efektif untuk mengetahui kuda mana yang sedang estrus (Gambar 9).

Gambar 9 Paddock Teasing

Metode Pasture teasing sudah banyak digunakan dalam melakukan

pendeteksian estrus akhir-akhir ini. Melalui metode ini peternak hanya membawa

kuda baik jantan maupun betina ke padang pastura atau padang rumput, dalam

kondisi seperti ini akan terlihat tingkah laku kuda betina yang sedang estrus, kuda

betina yang sedang estrus tidak akan menolak jika dinaiki oleh pejantan ataupun

teaser. Biaya yang dikeluarkan melalui metode ini pun cukup murah, walaupun

dalam pelaksanaannya metode ini biasanya terdapat kecelakaan baik pada peternak

Page 13: TINJAUAN PUSTAKA Kuda (Equus caballus) · Serviks (Gambar 3) atau leher uterus adalah suatu urat daging sphincter tubular yaitu otot polos yang sangat kuat yang terletak antara uterus

15

ataupun kudanya. Kelemahan dari metode ini adalah pada kuda betina yang pemalu

dia akan cenderung tidak memperlihatkan keinginan untuk kawin, bahkan dapat

menghindar dari kuda pejantan maupun peternaknya (Meadows et al., 2003).

Teasing chute merupakan metode pendeteksian estrus yang menggunakan

kandang dengan ukuran panjang 2,44 m, lebar 0,76 m dan tinggi 1,22 m. Ukuran ini

hanya untuk satu ekor kuda betina. Kuda betina yang akan dideteksi dibawa masuk

kedalam kandang tersebut beserta kuda teaser dan kemudian akan dikeluarkan

kembali jika telah diketahui apakah kuda betina tersebut sedang estrus atau tidak

(Meadows et al., 2003).

Stall door teasing merupakan suatu metode dimana kuda betina yang

dikandangkan secara individu didatangi satu persatu oleh kuda teaser, sehingga akan

diketahui kuda betina mana yang sedang estrus. Hal ini hampir sama dengan teasing

rail yang digunakan untuk mendeteksi kuda betina secara individu dengan adanya

pembatas yang memisahkan antara kuda pejantan dan betina, dalam hal ini baik kuda

betina maupun pejantan masing-masing dibawa oleh peternak untuk didekatkan atau

dipertemukan. Pembatas yang digunakan harus terbuat dari bahan yang aman dengan

ketinggian sekitar 1,22 meter dan panjang 2,44 meter (Gambar 10) (Meadows et al.,

2003). Menurut Morel (2002) hal yang demikian dinamakan dengan Trying board

(Gambar 11).

Gambar 10. Teasing Rails

Page 14: TINJAUAN PUSTAKA Kuda (Equus caballus) · Serviks (Gambar 3) atau leher uterus adalah suatu urat daging sphincter tubular yaitu otot polos yang sangat kuat yang terletak antara uterus

16

Gambar 11. Trying Board

Sumber : Morel (2002)

Teasing mill merupakan suatu variasi yang menarik dalam pendeteksian

estrus. Digunakan kandang yang berbentuk melingkar, pada pusat kandang

merupakan tempat kuda pejantan yang berfungsi sebagai teaser, kuda teaser terlebih

dahulu dimasukkan kedalam kandang kemudian diikuti oleh kuda betina yang

dikandangkan secara individu dengan kondisi melingkar mengelilingi kuda pejantan

(Gambar 12). Kuda teaser akan menghampiri kuda betina satu per satu untuk

diketahui estrus atau tidaknya. Apabila pendeteksian ini sudah selesai, maka kuda

betina lainnya dapat dimasukkan segera menggantikan kuda betina sebelumnya.

(Meadows et al., 2003).

Grambar 12. Teasing Mill

Page 15: TINJAUAN PUSTAKA Kuda (Equus caballus) · Serviks (Gambar 3) atau leher uterus adalah suatu urat daging sphincter tubular yaitu otot polos yang sangat kuat yang terletak antara uterus

17

Faktor yang Mempengaruhi Lama Siklus dan Periode Estrus

Faktor-faktor yang mempengaruhi lama siklus dan periode estrus ini adalah

faktor iklim, pencahayaan (fotoperioditas), pakan dan umur. Kuda yang berada di

negara empat musim bersifat seasonally polyestrus (estrus yang berulang pada

musim kawinnya) yang terjadi pada akhir musim semi, panas hingga awal musim

gugur sekitar bulan Mei hingga Oktober (England, 2004). Terjadinya musim kawin

pada kuda di daerah subtropis terkait dengan pembentukan hormon melatonin yang

dibentuk pada saat gelap, dikarenakan pada musim gugur dan musim dingin kondisi

gelap jauh lebih panjang dibandingkan dengan terang, hal ini mengakibatkan

konsentrasi melatonin yang terbentuk tinggi, sehingga menekan pelepasan GnRH

dari hipothalamus. Dengan tidak disekresikannya GnRH, maka FSH dan LH tidak

dihasilkan oleh hipofisa, padahal FSH dan LH adalah hormon yang berperan dalam

perkembangan folikel dan ovulasi. Kondisi ini disebut dengan anestrus dimana kuda

tidak mengalami estrus (England, 2004).

Kuda di negara empat musim akan mengalami beberapa fase menuju siklus

estrus yang normal yaitu terdiri dari kondisi anestrus, masa transisi, dan fase

ovulatori (masa estrus) (Gambar 13). Pada musim dingin pertengahan November

hingga pertengahan Februari kuda pada umumnya berada dalam kondisi anestrus.

Masa transisi dimulai pada saat menjelang musim semi pertengahan Februari hingga

Mei, folikel pada kondisi ini berukuran kecil dan tidak memiliki kemampuan untuk

berovulasi, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama sampai folikel tersebut

matang dan mampu berovulasi yang ditandai sebagai awal dimulainya siklus estrus

secara normal.

Gambar 13. Fase Siklus Estrus Kuda Betina pada Iklim Subtropis Sumber : Slusher et al. (2004)

Page 16: TINJAUAN PUSTAKA Kuda (Equus caballus) · Serviks (Gambar 3) atau leher uterus adalah suatu urat daging sphincter tubular yaitu otot polos yang sangat kuat yang terletak antara uterus

18

Lamanya estrus pada kuda betina dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: (1)

ovarium kebanyakan dikelilingi oleh sebuah lapisan serosa dan beberapa folikel

bermigrasi untuk mencapai foosa ovulatoris sehingga terjadi ovulasi; (2) ovarium

kurang sensitif terhadap hormon FSH daripada spesies lain (unggas dan domba),

sehingga proses sebelum ovulasi (pre ovulatory) dalam perkembangan folikelnya

memerlukan waktu yang lama untuk mencapai ukuran yang maksimal; dan (3) kadar

LH yang rendah dibandingkan dengan kadar FSH dan hal tersebut menyebabkan

tertundanya ovulasi (Hafez dan Hafez, 2000c).

Kuda atau pun ternak lain dapat mengalami keterlambatan ovulasi. Ovulasi

yang tidak sempurna atau ovulasi yang tertunda dapat terjadi akibat adanya

kekurangan nutrisi yang dibutuhkan. Kekurangan nutrisi pada ternak dapat

menyebabkan penurunan perkembangan folikel ovarium (Gil, 2003; Robinson,

1996). Schillo et al. (1992) menyatakan bahwa energi tubuh yang cukup diperlukan

untuk memproduksi LH. Selain itu dinyatakan pula bahwa pengaruh nutrisi dan

musim lebih menentukan mekanisme fisologis reproduksi pada ternak dibandingkan

dengan manajemen, terutama dalam pencapaian umur pubertas.

Menurut Carnevale (2008) umur akan mempengaruhi fungsi dari ovarium

dinyatakan pula bahwa kuda betina yang berumur 17-19 tahun akan menunjukkan

siklus estrus yang lebih panjang jika dibandingkan dengan kuda umur 5-7 tahun.

Pada kuda betina umur 17-19 tahun fase folikuler semakin pendek dengan laju

pertumbuhan folikel yang lambat. Hal ini disebabkan konsentrasi FSH yang tinggi

pada saat fase luteal sehingga terdapat folikel dominan pada akhir fase luteal, tanpa

diiringi aleh peningkatan LH, dan pada saat fase folikuler konsentrasi hormon

estrogen yang dihasilkan rendah. Lama fase luteal (diestrus) tidak terjadi perbedaan

diantara kuda yang berumur 17-19 tahun dengan kuda yang berumur 5-7 tahun.

Selain itu ukuran folikel yang diovulasikan oleh kuda betina yang tua cenderung

memiliki ukuran yang lebih kecil.

Kebutuhan Zat Makanan Untuk Kuda

Pengetahuan mengenai kebutuhan zat-zat makanan untuk kuda belum

diketahui luas dibanding ternak lain (sapi, domba, dan lain sebagainya). Seperti

halnya ternak lain, kuda memerlukan air, karbohidrat, protein, mineral, vitamin untuk

Page 17: TINJAUAN PUSTAKA Kuda (Equus caballus) · Serviks (Gambar 3) atau leher uterus adalah suatu urat daging sphincter tubular yaitu otot polos yang sangat kuat yang terletak antara uterus

19

hidup pokok (beristirahat), bekerja (misalnya untuk berlari), reproduksi (bunting dan

berlaktasi) dan pertumbuhan. Beberapa faktor yang menentukan kebutuhan zat

makanan antara lain temperatur, umur, berat badan, lama bekerja/hari dan kondisi

fisiologis ternak (Parakkasi, 1986).

Air

Air merupakan salah satu komponen nutrient yang sangat penting pada kuda,

kurang dari 20% air yang terkandung dalam tubuh dapat menyebabkan kematian. Air

dibutuhkan untuk memenuhi kehidupan pokok dan membentuk sel, tulang, dan

merupakan sumber utama dalam membentuk cairan dalam tubuh seperti darah dan

limpa (kelenjar getah bening). Air juga dapat membawa zat-zat makanan kedalam

tubuh dan keluar tubuh seperti saliva, urin, dan keringat. Air merupakan sesuatu yang

vital dan memiliki fungsi metabolisme dalam sistem pencernaan (McBane, 1995).

Energi

Energi sangat penting untuk hidup pokok, berproduksi dan bereproduksi

(bunting dan laktasi). Setelah kebutuhan-kebutuhan tersebut terpenuhi, maka

kelebihan energi dapat digunakan untuk bekerja atau disimpan dalam bentuk lemak

(energi cadangan). Kebutuhan energi untuk bekerja terutama ditentukan oleh

individu yang bersangkutan (besar, macam dan berat kerja yang dilakukan). Terkait

dengan hal itu, lambung kuda relatif kurang mempunyai kapasitas dalam

menampung bahan makanan tersebut, maka kebutuhan energi yang meningkat dapat

diatasi dengan meningkatkan kadar makanan penguat yang kaya akan energi (biji-

bijian) dan menurunkan hijauan (Parakkasi, 1986).

Energi merupakan suatu unsur yang sangat dipertimbangkan dalam

menyusun ransum kuda yang sedang tumbuh, sedang laktasi maupun kuda yang

sedang dipekerjakan. Salah satu sumber energi diantaranya adalah serat atau hijauan

yang terdiri dari karbohidrat kompleks yang dapat ditemukan pada sel tanaman

seperti dinding sel, lignin, selullosa dan hemisellulosa yang terdiri dari beberapa

senyawa penyusunnya (McBane, 1995).

Kebutuhan asupan nutrisi disesuaikan berdasarkan kondisi fisiologis dan

bobot badan. Kuda induk yang memiliki bobot badan 400 kg harus memenuhi

kebutuhan digestible energy (DE) untuk maintenance (hidup pokok) sebesar 13,4

Page 18: TINJAUAN PUSTAKA Kuda (Equus caballus) · Serviks (Gambar 3) atau leher uterus adalah suatu urat daging sphincter tubular yaitu otot polos yang sangat kuat yang terletak antara uterus

20

Mkal, sedangkan pada kuda betina bunting sembilan bulan dibutuhkan 14,9 Mkal,

kebutuhan ini cenderung akan meningkat seiring dengan peningkatan umur

kebuntingan, yaitu pada kuda yang sedang bunting 10 dan 11 bulan masing-masing

adalah 15,1 dan 16,1 Mkal. Induk laktasi memiliki kebutuhan DE yang lebih besar

yaitu pada kuda sesaat setelah beranak hingga tiga bulan membutuhkan DE sebanyak

22,9 Mkal dan induk kuda laktasi setelah tiga bulan hingga penyapihan

membutuhkan DE sebanyak 19,7 Mkal (NRC, 1989).

Protein

Kebutuhan lainnya adalah protein yang merupakan salah satu faktor penting

dalam mendukung semua aktivitas tubuh dan perombakan sel-sel dalam tubuh.

Protein terdiri dari asam amino dan ada 25 asam amino yang diketahui di alam, 22

diantaranya terdapat pada kuda yang dibagi menjadi dua bagian yaitu asam amino

esensial dan asam amino non esensial (McBane, 1995; Gaman dan Sherringthon,

1994). Jumlah sel dalam tubuh meningkat selama periode pertumbuhan, sehingga

dalam kondisi seperti ini dibutuhkan protein yang cukup tinggi. Selain itu, protein

penting dalam pembentukan enzim, antibodi dan beberapa hormon termasuk hormon

reproduksi (Gaman dan Sherringthon, 1994).

Crude Protein (CP) yang harus dipenuhi untuk kebutuhan maintenance

(hidup pokok) induk kuda yang memiliki bobot badan 400 kg adalah 536 g,

sedangkan pada kuda betina bunting 9, 10 dan 11 bulan dibutuhkan CP masing -

masing 654, 666 dan 708 g. Induk laktasi memiliki kebutuhan CP yang lebih besar

yaitu pada kuda sesaat setelah beranak hingga tiga bulan membutuhkan CP sebanyak

1.141 g dan induk kuda laktasi setelah tiga bulan hingga penyapihan membutuhkan

CP sebanyak 839 g (NRC, 1989).

Vitamin

Vitamin diperlukan dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan nutrient

lainnya, namun kekurangan vitamin dalam ransum menyebabkan gangguan

metabolisme dan penyakit. Sebagian besar vitamin dapat diperoleh dari hijauan.

Vitamin yang terdapat dalam pakan bervariasi tergantung pada tipe tanah, iklim,

pemanenan, dan penyimpanan. Hijauan berkualitas yang diperoleh pada pagi hari

biasanya banyak mengandung vitamin. Defisiensi vitamin dapat terjadi jika kuda

Page 19: TINJAUAN PUSTAKA Kuda (Equus caballus) · Serviks (Gambar 3) atau leher uterus adalah suatu urat daging sphincter tubular yaitu otot polos yang sangat kuat yang terletak antara uterus

21

banyak mengkonsumsi hijauan kualitas buruk atau pakan tanpa suplemen vitamin.

Sebagian besar vitamin yang larut dalam air dapat disintesis dari mikroorganisme

dalam usus kuda, namun tidak untuk disimpan. Beberapa diantaranya terlibat dalam

metabolisme atau penggunaan lemak, protein dan karbohidrat pakan, sehingga berarti

pakan yang mengandung banyak energi harus diiringi dengan banyak vitamin (Abun,

2006).

Vitamin digolongkan kedalam dua macam yaitu vitamin yang larut dalam

lemak dan vitamin yang larut dalam air. Vitamin yang larut dalam lemak adalah

vitamin A, D, E dan K, dapat disediakan oleh deposit lemak dalam tubuh atau

melalui pakan seperti hijauan yang berada di padang rumput (McBane, 1995).

Vitamin A berfungsi dalam pemeliharaan kesehatan jaringan-jaringan

permukaan, terutama membran selaput lendir seperti kornea dan saluran pernafasan.

Vitamin D diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tulang dan gigi. Vitamin

D dibutuhkan untuk absorpsi kalsium dari usus dan untuk pengambilan kalsium serta

fosfor oleh tulang dan gigi (Gaman dan Sherringthon, 1994). Kuda memperoleh

vitamin D dari cahaya matahari, rumput kering (hay), atau dari penambahan vitamin

pada ransum. Vitamin E merupakan antioksidan alam. Selain itu, vitamin E

dibutuhkan dalam nutrisi baik selama metabolisme maupun sebagai antioksidan,

sehingga keduanya sangat penting dalam ransum hewan. Secara normal kuda dapat

mensintesis vitamin K dalam usus. Hijauan sebagai salah satu sumber dari vitamin

K. Vitamin K dibutuhkan untuk pembentukan protrombin (sebagai penggumpal

darah) yang terjadi dalam hati. Penggumpalan darah sangat diperlukan jika kuda

terluka atau keperluan operasi (Abun, 2006).

Vitamin yang larut dalam air terdiri dari vitamin C dan kelompok vitamin B.

Vitamin C disebut juga asam askorbat, diperlukan untuk pembentukan jaringan ikat

dan membantu absorpsi zat besi dalam usus halus. Dalam kelompok vitamin B

terdapat tiga vitamin yang sangat penting yaitu tiamin (vitamin B1), riboflavin

(vitamin B2) dan asam askorbat. Tiamin berperan dalam oksidasi nutrient dan

pelepasan energi dalam tubuh. Riboflavin dan asam nikotinat atau dikenal juga

sebagai niasin berfungsi membentuk bagian dari sistem enzim yang penting bagi

oksidasi glukosa dan pelepasan energi dalam sel-sel tubuh. Vutamin B lainnya

adalah asam folat yang penting dalam sintesis asam nukleat dan pembentukan sel-sel

Page 20: TINJAUAN PUSTAKA Kuda (Equus caballus) · Serviks (Gambar 3) atau leher uterus adalah suatu urat daging sphincter tubular yaitu otot polos yang sangat kuat yang terletak antara uterus

22

darah, vitamin B12 berperan dalam pertumbuhan serta pembentukan sel darah merah,

vitamin B6 yang merupakan bagian dari sistem enzim yang berperan dalam sintesis

protein, biotin, asam pentotenat dan kolin (Gaman dan Sherringthon, 1994).

Kebutuhan vitamin A, D, E dan K untuk maintenance (hidup pokok) secara

berturut-turut adalah 2.000, 300, 50 dan 3 (IU/Kg), dengan kebutuhan tiamin dan

riboflavin masing-masing adalah 3 dan 2 (mg/kg). Lain halnya dengan induk kuda

yang sedang bunting dan laktasi, kebutuhan vitamin A, D dan E secara berturut-turut

adalah 3.000, 600 dan 80 (IU/Kg), namun untuk kebutuhan vitamin K belum

diketahui secara pasti, akan tetapi untuk kebutuhan tiamin dan riboflavin sama

halnya dengan kebutuhan maintenance (NRC, 1989).

Mineral

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah pemenuhan kebutuhan mineral.

Mineral biasanya dibutuhkan untuk pertumbuhan gigi dan tulang pada kuda dan juga

dimanfaatkan dalam jaringan tubuh dan darah yang berperan dalam reaksi biokimia

dalam tubuh kuda. Mineral dibagi menjadi dua bagian yaitu makro-mineral dan

mikro-mineral. Makro-mineral dibutuhkan relatif banyak dalam tubuh jika

dibandingkan dengan mikro-mineral. Makro-mineral terdiri dari Ca (kalsium), P

(Fosfor) , Na (sodium), K (potassium), Cl (klorin), Mg (magnesium) dan S (sulfur).

Sedangkan untuk mikro-mineral yaitu cobalt (Co), copper (Cu), flourine, iodin (I),

zat besi (Fe), Mn (mangan), Se (selenium), dan zink (Zn) (McBane, 1995; NRC

1989).

Secara umum mineral yang dibutuhkan oleh makhluk hidup meliputi kalsium,

klorin, besi, magnesium, fosfor, kalium, natrium dan sulfur. Unsur mineral

mempunyai berbagai fungsi didalam tubuh. Kalsium, fosfor, dan magnesium adalah

penyusun tulang dan gigi. Beberapa unsur, misalnya kalium, fosfor dan sulfur,

terdapat didalam sel-sel tubuh sedangkan unsur-unsur yang lain terdapat dalam

cairan sekeliling sel-sel, seperti natrium dan klorin. Mineral ini diperlukan dalam

sistem anzim tubuh (Gaman dan Sherringthon, 1994). Kebutuhan Ca, P, Mg dan K

yang harus dipenuhi kuda untuk kebutuhan hidup pokok, bunting dan laktasi dapat

dilihat pada tabel 1.

Page 21: TINJAUAN PUSTAKA Kuda (Equus caballus) · Serviks (Gambar 3) atau leher uterus adalah suatu urat daging sphincter tubular yaitu otot polos yang sangat kuat yang terletak antara uterus

23

Tabel 1. Kebutuhan Mineral untuk Kuda

Kondisi Fisiologis Ca (g)

P (g)

Mg (g)

K (g)

Kebutuhan Hidup Pokok 16 11 6,0 20,0

Induk bunting - 9 bulan - 10 bulan - 11 bulan

28 29 31

21 22 23

7,1 7,3 7,7

23,8 24,2 25,7

Induk Laktasi

- Setelah kelahiran – 3 bulan - 3 bulan hingga sapih

45 29

29 18

8,7 6,9

36,8 26,4

Sumber : NRC (1989)