tumor uterus

29
TUMOR UTERUS A. Pengertian `Tumor uterus adalah tumor alat genital yang bersifat neoflasma jinak yang terdapat pada ektoserviks maupun endoserviks-endometrium Atau suatu tumor jinak yang berbatas tegas, tidak berkapsul yang berasal dari otot polos dan jaringan ikat fibrous . B. Jenis – jenis tumor uterus berdasarkan letaknya § Ektoserviks terbagi atas : Kista jaringan embrional : berasal dari saluran mesonefridikus wolffi terdapat pada dinding samping ektoserviks. Kista endometriosis yang letaknya suferfisial. Folikel atau kista nabothi yaitu kista retensi kelenjar endoserviks, biasanya terdapat pada wanita multipara, sebagai penampilan servisitis. Kista ini jarang mendapat ukuran besar berwarna putih mengkilat bersih cairan mucus. Kalau kista ini membesar akan menyebabkan nyeri. Papiloma dapat tunggal maupun multiple seperti kondiloma akuminata. Kebanyakan papiloma ini adalah sisa epitel yang terlebih pada trauma bedah maupun persalinan. Hemangioma ini jarang terjadi biasanya terletak pada superficial yang dapat membesar pada waktu kehamilan yang dapat menyebabkan metroragi § Endoserviks terdiri atas:.

Upload: ambar-rahman

Post on 14-Aug-2015

114 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tumor Uterus

TUMOR UTERUS

A.   Pengertian

`Tumor uterus adalah tumor alat genital yang bersifat neoflasma jinak yang

terdapat pada ektoserviks maupun endoserviks-endometrium Atau suatu tumor jinak

yang berbatas tegas, tidak berkapsul yang berasal dari otot polos dan jaringan ikat

fibrous .

B. Jenis – jenis tumor uterus berdasarkan letaknya

§      Ektoserviks terbagi atas :

Kista jaringan embrional : berasal dari saluran mesonefridikus wolffi terdapat

pada dinding samping ektoserviks. Kista endometriosis yang letaknya suferfisial.

Folikel atau kista nabothi yaitu kista retensi kelenjar endoserviks, biasanya terdapat

pada wanita multipara, sebagai penampilan servisitis. Kista ini jarang mendapat

ukuran besar berwarna putih mengkilat bersih cairan mucus. Kalau kista ini

membesar akan menyebabkan nyeri.

Papiloma dapat tunggal maupun multiple seperti kondiloma akuminata.

Kebanyakan papiloma ini adalah sisa epitel yang terlebih pada trauma bedah

maupun persalinan.

Hemangioma ini jarang terjadi biasanya terletak pada superficial yang dapat

membesar pada waktu kehamilan yang dapat menyebabkan metroragi

§      Endoserviks terdiri atas:.

adalah suatu adenoma maupun adenofibroma yang berasal dari selaput

lender endoserviks. Yang tangkainya dapat panjang keluar dari vulva. Epitel yang

melapisi adalah epitel endoserviks yang dapat juga mengalami metaplasi menjadi

lebih semakin kompleks.bagian polip ini biasa menjadi nekrosis dan mengalami

perdarahan . polip ini berkembang karena pengaruh radang maupun virus.

§      Endometrium

Polip endometrium sering didapati terutama dengan pemeriksaan

histeroskopi. Polip berasal antara lain dari adnoma, adenofibroma, mioma ,

submukusum, plasenta.insiden tidak diketahui paling sering pada perempuan

Page 2: Tumor Uterus

berumur 30-59 tahun. Kurang dari sepertiga memperllihatkan endometrium

fungsional. Bisa memperlihatkan hyperplasia kistik. Bisa menonjol melalui serviks

Adenoma- adenufibroma yang biasannya terdiri dari epitel endometrium

dengan stroma yang sesuai dengan daur haid. Adenoma ini biasanya  merupakan

penampilan hyperplasia endometrium, dengan konsistensi lunak dan berwarna

kemerah merahan . Gangguan yang sering ditimbulkan adalah metroragi sampai

menometroragi, infertilitas.Pula mempunyai kecenderungan kambuh kembali.

Mioma submukosum:sarang mioma dapat tumbuh bertangkai dan keluar

dari uterus menjadi mioma yang dilahirkan. Tumor berkonsistensi kenyal berwarna

putih

Polip plasenta: berasal dari plasenta yang tertinggal setelah partus maupun

abortus. Polip plasenta menyebabkan uterus mengalami sub-involusi yang

menimbulkan perdarahan.

§      Miometrium

Neoplasma jinak ini berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang

menumpangnya ,sehingga dalam kepustakaan dikenal juga istilah

fibromioma,leiomioma, ataupun pibroid.

Berdasarkan otopsi novak menemukan 27% wanita berumur 25 tahun mempunyai

sarang mioma, pada wanita yang berkulit hitam ditemukan lebih banyak.Mioma  uteri

belum pernah terjadi sebelum menars. Setelah menopause hanya kira-kira 10%

mioma yang masih tumbuh.

C.   Etiologi

·         Wanita dengan nullypara ( wanita kurang subur ).

·         Etiologi secara pasti tidak diketahui

·         Tetapi ada korelasi antara pertumbuhan  tumor dengan peningkatan reseptor

estrogen-progesteron pada jaringan mioma uteri dan juga dipengaruhi oleh hormone

pertumbuhan.

·         faktor genetic

·         Resiko tinggi wanita dengan umur diatas 35 tahun

D.   Patofisiologi

Page 3: Tumor Uterus

Sarang mioma diuterus dapat berasal dari serviks uterus hanya 1-3%,

sisanya adalah dari korpurs uterus.

Menurut letaknya,mioma dapat kita  dapati sebagai:

ü  Mioma submukosum : berada dibawah endemetrium dan menonjol kedalam rongga

uterus. Mioma submukosum dapat tumbuh bertangkai menjadi polip, kemudian

dilahirkan melalui saluran serviks (myomgeburt). Mioma subserosum dapat tumbuh

diantara kedua lapisan ligamentum latum menjadi mioma intraligameter.

ü  Mioma intra mural : mioma terdapat diding uterus diantara serabut mioma

meometrium.

ü  Mioma subserosum : apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada

permukaan uterus, diliputi oleh serosa. Mioma subserosum dapat pula tumbuh

menempel pada jaringan lain misalnya ke ligamentum atau omentum dan kemudian

membebaskan diri Dario uterus, sehingga disebut wandering / parasitic fibroid.

Jarang sekali ditemukan satu macam mioma saja dalam satu uterus. Mioma pada

servik dapat menonjol kedalam saluran servik sehingga ostium uteri eksternum

berbentuk bulan sabit. Apabila mioma dibelah maka tampak bahwa mioma terdiri

atas berkas otot polos dan jaringan ikat yang tersusun seperti konde/ pusaran air

( whorl  like pattern), dengan pseudokapsule yang terdiri dari jaringan ikat longgar

yang terdesak karena pertumbuhan sarang mioma ini. Dengan pertumbuhan  mioma

dapat mencapai  berat lebih 5 kg. jarang sekali mioma ditemukan pada wanita subur

berumur

ü  20 thn, paling banyak pada umur 35 – 45 tahun ( kurang lebih 25%).  Pertumbuhan

mioma diperkirakan memerlukan waktu 3 tahun agar dapat mencapai ukuran

sebesar tinju, akan tetapi beberapa kasus ternyata tumbuh cepat. Setelah

menopause banyak mioma menjadi lisut  hanya

ü  10 % saja masih tumbuh lebih lanjut.

E.   Manifestasi klinik

Gejala yang dikeluhkan sangat tergantung pada tempat sarang mioma berada

(serviks, intramural,submukus,subserus), besarnya tumor, perubahan dan

komplikasi yang terjadi.

Gejala tersebut dapat digolongkan sebagai berikut.

§      Perdarahan abnormal

Page 4: Tumor Uterus

ganguan perdarahan yang terjadi umumnya adalah hipermenore,menoragia dan

dapat juga terjadi metroragia.

§      Rasa nyeri

 yang timbul  karena gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma,yang disertai 

nekrosis dan peradangan.

§      Gejala dan tanda penekanan.

Gangguan ini tergantung dari besar dan tempat mioma uteri. Penekanan pada

kandung  akan menyebabkan  poliuri, pada ureter dapat menyebabkan  hidroureter

dan hidronefrosis, pada penekanan dapat menyebabkan obstipasi dan tenesmia,

pada pembuluh darah dan pembuluh limfe dipanggul dapat menyebabkan edema

tungkai.

§      Adanya rasa penuh atau berat pada perut bagian bawah dan teraba massa yang

padat kenyal

§      Gangguan haid atau perdarahan abnormal dari uterus yaitu hipermenore,

metroragi, dismenorea

§      Rasa nyeri akibat torsi atau mengalami degenerasi

§      Infertilitas

§      Abortus

F.    Pemeriksaan diagnostic

·         Pemerikasaan pelvis mendeteksi pembesaran uterus

·         USG abdominal dan transvaginal dapat membantu menegakkan dugaan klinis.

·         Aspirat endoservikal menunjukan sel abnormal.

·         Biopsi endometrial.

·         Dilatasi dan kuretase merupakan alat diagnostik yang paling akurat.

·         Pemeriksaan tambahan meliputi pemeriksaan metastatik (sinar X dan sitoskopi).

G.  Komplikasi

·         Degenerasi ganas

Mioma uteri yang menjadi leimiosarkoma ditemukan hanya 0,32 – 0,6 % dari seluruh

mioma serta merupakan 50 – 70 % dari semua sarcoma uterus.

·         Torsi (putaran tangkai)

Sarang mioma yang bertangkai dapat mengalami torsi, timbul gangguan sirkulasi

akut hingga mengalami nekrosis, kemudian terjadilah sindrom abdomen akut.

Page 5: Tumor Uterus

·         Mioma uteri dapat mempengaruhi kehamilan, menyebabkan infertilitas: resiko

terjadinya abortus bertambah karena distorsi rongga uterus khususnya pada mioma

sub mukosum, letak janin menghalangi kemajuan kehamilan karena letaknya pada

serviks uteri menyebabkan inersia maupun autonia uteri.

H. Penanganan secara umum

                  Tidak semua mioma uteri memerlukan pengobatan bedah, 55 % dari

semua mioma uteri tidak membutuhkan pengobatan dalam bentuk apa pun,

terutama apabila mioma itu masih kecil dan tidak menimbulkan gangguan atau

keluhan. Pemberian GnRHa (buseriline acetate) selam 16 minggu pada mioma uteri

menghasilkan degenerasi hialin di miometrium hingga uterus dalam keseluruhannya

menjadi lebih kecil.

                  Pengobatan operatif. Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma

saja tanpa pengangkatan uterus, hal ini dapat dikerjakan pada mioma sub mukosum

pada myom geburt dengan cara ektirvasi pada vagina. 25 – 35 % memerlukan

histerektomi (per abdominal atau per vaginam) tindakan ini dilakukan dengan alasan

mencegah akan timbulnya karsinoma servisis uteri. Penanganan operatif ini

dilakukan bila ukuran tumor lebih besar dari ukuran uterus , pertumbuhan tumor

cepat, bila dapat menjadi penyulit pada kehamilan berikutnya, penekanan pada

jaringan sekitarnya

                  Radioterapi. Tindakan ini bertujuan agar ovarium tidak berfungsi lagi

sehingga penderita mengalami menopause. Tindakan ini dilakukan jika tidak ada

keganasan pada uterus.

            Penanganan konservatif dilakukan bila mioma yang kecil pada pra dan

post menopause tanpa gejala.

I.      Askep keperawatan Tumor uterus

Page 6: Tumor Uterus

1       Pengkajian

a.       Aktifitas istirahat

Gejala :  Gangguan tidur/istirahat, lemah.

Tanda :  Takikardia dan takipneu pada keadaan istirahat atau dengan aktivitas.

b.      Sirkulasi

Tanda :  Hipotensi/hipertensi (termasuk hipertensi maligna).

c.       Eliminasi

Gejala :  Perubahan pola berkemih, nyeri tekan abdomen, konstipasi.

Tanda :  Abdomen keras (distensi abdomen).

d.      Integritas ego

Gejala :  Stress, masalah financial yang berhubungan dengan kondisi.

Tanda :  Ansietas.

e.       Makanan dan cairan

Gejala :  Penurunan berat badan.

Tanda :  Mulut kering, turgor jelek.

f.       Neorosensori

Gejala :  Sakit kepala

Tanda :  Menurunnya kekuatan otot.

g.      Nyeri/kenyamanan

Gejala :  Abdomen yang tegang atau nyeri (sedang/berat).

Tanda :  Wajah meringis.

h.      Pernafasan

Gejala :  Sesak pada dada, nafas pendek yang progresif.

Tanda :  Takipneu.

i.        Seksualitas

Gejala :  Keinginan untuk kembali seperti fungsi normal.

Tanda :  Menstruasi tidak teratur.

j.        Keamanan

Gejala :  Adanya perasaan cemas.

k.      Interaksi social

Gejala :  Mempertanyakan kemampuan untuk mandiri, tidak mampu membuat rencana.

Tanda :    Perubahan pada interaksi keluarga/orang terdekat.

2       Diagnosa keperawatan

Page 7: Tumor Uterus

a.       Nyeri b/d pembesaran uterus ( tekanan pada jaringan sekitar, stimulasi ujung

saraf parasimpatis dan simpatis.

b.      Gangguan dalam eliminasi  BAB dan BAK b/d penekanan pada kandung kemih

dan vecalis

c.       Gangguan pola tidur b/d nyeri

d.      Ansietas b/d ancaman yang dirasakan pada diri

e.       Kurangbpengetahuan b/d kurang imformasi dan mispersepsi tentang penyakitnya

f.       Resiko pola napas tidak efektif b/d pergeseran diagpragma karena pembesaran

uterus.

3       Intervensi keperawatan

1.      Nyeri b/d pembesaran uterus ( tekanan pada jaringan sekitar, stimulasi ujung saraf

parasimpatis dan simpatis.

Kriteria hasil; Mengindentifikasi atau menggunakan tekhnik untuk mengontrol nyeri

      Kaji derajat ketidak nyamanan melalui isyasarat verbal dan nonverbal,

perhatikan pengaruh budaya terhadap pengaruh nyeri

Rasional :  Tindakan dan reaksi nyeri adalah individual dan berdasarkan

pengalaman masa lalu, serta memahami perubahan fisiologis dan latar belakang

budaya

      Bantu dalam penggunaan teknik pernapasan atau relaksasi yang tepat dan

masase abdomen.

Rasional :  Dapat memblok imfuls nyeri dalam kortes serebri

      Bantu tindakan kenyamanan misalnya istirahat punggung perubahan posisi,

pertikaran linen

Rasional :  Meningkatkan relaxsasi dan meningkatkan perasaan sejahtrah dan posisi

miring kiri menurunkan tekanan uterus pada vena kava tetapi perubahan posisi

secara realisti mencegah iskimia jaringan atau kekakuan otot dan meningkatkan

kenyamanan.

      Berikan informasi tentang ketersediaan realistic serta realistic efek samping

Rasional :  Memungkinkan klien membuat pilihan persetujuan tentang cara

pengontrolan rasa nyeri

      Berikan realistic seperti alfaprodin hidroklorida ( nisentil ) atau meperidin

hidroklorida ( Demerol ) melalui IV atau IM

Page 8: Tumor Uterus

Rasional :   Pemberian dengan cara IV disukai karena menjamin pemberian

analgesic lebih cepat dan absorsinya seimbang.

2.      Gangguan dalam eliminasi  BAB dan BAK b/d penekanan pada kandung kemih

dan rectum

Kriteria hasil : Dapat mengosongkan kandung kemih pada setiap berkemih serta

pola defikasi yang optimal

      Kaji fungsi urinarius, perhatikan frekuensi dan jumlah berkemih per hari dan

perasaan kandung kemih penuh.

Rasional :   Berkemih harus dalam jumlah sedang untuk dapat dikatakan cukup.

      Diskusikan kebutuhan dan penggantian cairan normal.

Rasional :   6-8 gelas cairan per hari membantu mencegah statis.

      Perhatikan riwayat trauma kandung kemih.

Rasional :   Faktor-faktor ini memperberat infeksi akibat perubahan pada pola

eliminasi.

      Anjurkan klien untuk rendam duduk (dalam air hangat) atau menggunakan

mandi pancuran hangat  bila ia sulit berkemih.

Rasional :   Air hangat yang dialirkan di atas tubuh atau relaksasi perineum dan

uretra memudahkan berkemih.

      Evaluasi sifat dan beratnya masalah yang berkenaan dengan defekasi.

Rasional :   Membantu menetukan kebutuhan-kebutuhan individu dan memilih

intervensi yang tepat.

      Tentukan metode-metode yang digunakan untuk memperbaiki konstipasi.

Rasional :   Setiap upaya harus di buat untuk menggunakan diet dan latihan untuk

meningkatkan fungsi usus.

      Tinjau ulang masukan diet dan cairan, anjurkan peningkatan masukan cairan,

buah-buahan dan sayur-sayuran.

Rasional :   Merangsang peristaltic, menurunkan absorbsi air berlebihan dari bahan

fecal, sehingga meningkatkan feses yang lebih lunak.

      Catat adanya hemoroid/perdarahan.

Rasional :   Perdarahan atau nyeri hemoroid dapat meningkatkan kemungkinan

bahwa klien akan menunda defekasi yang akan memperberat konstipasi dan feses

kering dan cairan lebih banyak di absorbsi dari feses.

3.      Gangguan pola tidur b/d nyeri

Page 9: Tumor Uterus

Kriteria hasil; Melaporkan rasa sejahtera dan istirahat.

      Kaji tingkat kelelahan dan kebutuhan untuk istirahat

Rasional :   Dengan mengetahui tingkat kelelahan klien dapat memberikan intervensi

yang tepat sesuai kebutuhan

      Kaji factor-factor bila ada yang mempengaruhi istirahat. Organisasikan

perawatan untuk meminimalkan gangguan dan memberi istirahat serta periode tidur

yang ekstra

Rasional :   Dapat membantu meningkatkan istirahar, tidur dan relaksasi sehingga

terpenuhi kepenuhan tidurnya.

      Kaji lingkungan rumah, bantuan dirumah, dan anggota keluarga yang lain.

Rasional :   Bantu klien dalam merencanakan periode tidur atau istirahat pada siang

hari secara realistic.

      Berikan obat obatan misalnya analgesic

Rasional :   Mungkin diperlukan untuk meningkatkan relaksasi dan tidur sesuai

kebutuhan.

      Anjurkan klien untuk menggunakan tablet vitamin dan besi setiap hari dan pilih

diet dengan tepat

Rasional :   Membatu memperbaiki kadar Hb diperlukan untuk transport O2 dan

meningkatkan pemulihan.

4.      Ansietas b/d ancaman yang dirasakan pada diri

Kriteria hasil;   Melaporkan ansietas berkurang serta dapat diatasi dan nampak rilex

      Jelaskan prosedur intervensi keperawatan dan pertahankan komunikasi

terbuka

Rasional :   Pengetahuan untuk realist aktivitas ini dapat menurunkan rasa takut dari

ketidaktahuan

      Anjurkan pengguanaan tekhnik relaxsasi.

Rasional :   Memungkinkan klien mendapatkan keuntungan maximal dari priode

isterahat, mencegah kelelahan otot dan memperbaiki aliran darah uterus.

      Anjurkan pengungkapan rasa takut

Rasional :   Dapat membantu menurunkan ansietas dan merangsang identifikasi

perilaku koping.

      Tentukan tingkat ansietas klien dan sumber dari masalah

Page 10: Tumor Uterus

Rasional :   Pelaksanaan operasi mungkin dipandang sebagai suatu kegagalan

dalam hidup klien.

      Bantu klien atau pasangan mengindentifikasi mekanisme koping yang lasim

dan perkembangan strategi koping baru jika dibutuhkan.

Rasional :   Membantu memfasilitasi adaptasi yang positip serta mengurangi

perasaan ansietas.

      Berikan imformasi yang akurat tentang keadaan klien

Rasional :   Hayalan yang disebabkan oleh kurangnya imformasi atau kesalah

pahaman dapat meningkatkan tingkat ansietas.

5.      Kurang pengetahuan b/d kurang imformasih dan mispersepsi tentang penyakitnya

Kriteria hasil; Meningkat pemahaman tentang proses penyakitnya.

      Tinjau ulang tengtang imformasi yang diterima dan berikan informasi atau

perjelas kesalahan konsep bila perlu.

Rasional :   Pengulangan imformasi membantu memberikan kesempatan untuk

diskusi tentang ide – ide dan masalah – masalah.

      Diskusikan harapan klien mengenai pekerjaan, keluarga dan kebutuhan –

kebutuhannya sendiri

Rasional :   Keseimbangan kebutuhan-kebutuhan yang banyak dapat berlebihan

khususnya bila harapan klien atau keluarga yang tidak realistic.

      Bantu dalam mengembangkan rencana-rancana realistic, Indentifikasi sumber

– sumber dan penyusunan tujuan.

Rasional :   Pembagian tugas dan tanggung jawab membantu menurunkan

kelelahan individu, meningkatkan adaftasi dan meningkatkan kesejahteran umum.

6.      Resiko pola napas tidak efektif b/d pergeseran diagfragma karena pembesaran

uterus.

Kriteria hasil; Mendemonstrasikan prilaku yang mengoptimalkan  fungsi pernapasan

      Kaji status pernapasan klien.

Rasional :   Menentukan luas atau beratnya masalah yang terjadi meskipun

kapasitas vital meningkat fungsi pernapasan diubah saat kemampuan diagfragma

untuk turun pada saat inspirasi berkurang oleh pembesaran uterus.

      Kaji kadar hemoglobin dan hematokrit, tekankan pentingnya masukan vitamin.

Page 11: Tumor Uterus

Rasional :   Kurangnya kadar Hb mengakibatkan kemungkinan anemia dan

menurunkan kapasitas pembawa O2.

      Berikan imformasi tentang rasional untuk kesulitan pernapasan dan program

aktivitas atau latihan realistic.

Rasional Dapat menurunkan kemungkinan gejala – gejala pernapasan yang

berlebihan.

      Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi masalah,

misalnya : postur yang baik, makan sedikit tapi sering, dengan menggunakan posisi

semi fowler untuk duduk atau tidur bila gejala berat

Rasional :   Postur yang baik dan makan sedikit membantu memaksimalkan

penurunan diagfragma, meningkatkan kertersediaan ruang untuk ekspansi paru.

Perubahan posisi tegak dapat meningkatkan ekspansi paru .

4       Implementasi

Pada tahap implementasi atau pelaksanaan dari asuhan keperawatan meninjau

kembali dari apa yang telah direncanakan / intervensi sebelumnya, dengan tujuan

utama pada pasien dapat mencakup pola napas yang efektif, peredaan nyeri,

mempertahankan pola eliminasi yang baik, pemenuhan istirahat tidur yang adekuat,

pengurangan kecemasan, peningkatan pengetahuan.

5       Evaluasi

Hasil yang diharapkan dari intervensi yang telah ditetapkan adalah:

1        Apakah klien dapat menunjukkan tanda peredaan nyeri

2        Apakah klien dapat mempertahankan pola eliminasinya

3        Apakah klien dapat mempertahankan istirahat yang adekuat

4        Apakah klien mampu menunjukkan penurunan perasaan cemas.

5        Apakah klien menunjukkan peningkatan pengetahuan mengenai penyakitnya.

6        Apakah klien dapat mempertahankan pola napas yang efektif

DAFTAR PUSTAKA

Page 12: Tumor Uterus

1.          Brunner dan Suddarth. Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8. Vol 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2001.

2.          Murah manoe, Dr,IMS, SPog, Pedoman diagnosis dan terapi obstetric dan ginekologi, Rs umum pusat ujung pandang,1999

3.          Marilyn E Dounges and Moorhouse dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan, edisi3, Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta, 1999.

4.          Marilyn E Dounges and Moorhouse . 1999. Rencana perawatan maternal/bayi, edisi2, Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta, 2001

5.          Sarwono prawiharjdo, Prof. Dr. dr, Ilmu kandunagan, edisi 2, cetakan ketiga, Jakarta, 1999.

Page 13: Tumor Uterus
Page 14: Tumor Uterus
Page 15: Tumor Uterus
Page 16: Tumor Uterus
Page 17: Tumor Uterus
Page 18: Tumor Uterus
Page 19: Tumor Uterus
Page 20: Tumor Uterus
Page 21: Tumor Uterus
Page 22: Tumor Uterus
Page 23: Tumor Uterus
Page 24: Tumor Uterus
Page 25: Tumor Uterus