tinjauan kebijakan moneter - september · pdf filekebijakan moneter bank indonesia yang...
Post on 04-Jun-2018
216 views
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
Untuk informasi Lebih lanjut hubungi :Tim Outlook Jangka Pendek dan Diseminasi KebijakanBiro Kebijakan MoneterDirektorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter
Telepon : + 62 21 381 8180+ 62 21 381 8163+ 62 21 381 8119
Fax : + 62 21 345 2489Email : bkm_tod@bi.go.idWebsite : http://www.bi.go.id
Tinjauan Kebijakan Moneter - September 2010
1
Tinjauan Kebijakan MoneterSeptember 2010
Tinjauan Kebijakan Moneter (TKM) dipublikasikan secara bulanan
oleh Bank Indonesia setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada
setiap bulan Februari, Maret, Mei, Juni, Agustus, September,
November, dan Desember. Laporan ini dimaksudkan sebagai media
bagi Dewan Gubernur Bank Indonesia untuk memberikan penjelasan
kepada masyarakat luas mengenai evaluasi kondisi moneter terkini
atas asesmen dan prakiraan perekonomian Indonesia serta respon
kebijakan moneter Bank Indonesia yang dipublikasikan dalam Laporan
Kebijakan Moneter (LKM) secara triwulanan pada setiap bulan Januari,
April, Juli dan Oktober. Secara rinci, TKM menyampaikan hasil evaluasi
atas perkembangan terkini mengenai inflasi, nilai tukar dan kondisi
moneter selama bulan laporan, serta keputusan respon kebijakan
moneter yang ditempuh Bank Indonesia.
Dewan Gubernur
Darmin Nasution Gubernur
Hartadi A. Sarwono Deputi Gubernur
S. Budi Rochadi Deputi Gubernur
Muliaman D. Hadad Deputi Gubernur
Ardhayadi Mitroatmodjo Deputi Gubernur
Budi Mulya Deputi Gubernur
Halim Alamsyah Deputi Gubernur
Tinjauan Kebijakan Moneter - September 2010
2
Daftar Isi
I. Statement Kebijakan Moneter ................................................ 3
II. Perkembangan Ekonomi dan Kebijakan Moneter ................. 6
Perkembangan Ekonomi Dunia .................................................... 6
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ................................................ 9
Inflasi ........................................................................................ 13
Nilai Tukar Rupiah ...................................................................... 15
Kebijakan Moneter .................................................................... 17
Suku Bunga.......................................................................... 17
Dana, Kredit, dan Uang Beredar ........................................... 19
Pasar Saham......................................................................... 21
Pasar SBN ............................................................................. 22
Pasar Reksadana ................................................................... 22
Kondisi Perbankan................................................................ 23
III. Respon Kebijakan Moneter ................................................... 24
Pokok-Pokok Penjelasan ............................................................. 25
Tinjauan Kebijakan Moneter - September 2010
3
I. STATEMENT KEBIJAKAN MONETER
Proses pemulihan ekonomi global dikhawatirkan terhambat akibatProses pemulihan ekonomi global dikhawatirkan terhambat akibatProses pemulihan ekonomi global dikhawatirkan terhambat akibatProses pemulihan ekonomi global dikhawatirkan terhambat akibatProses pemulihan ekonomi global dikhawatirkan terhambat akibat
melambatnya kegiatan ekonomi di AS, China dan Jepang. melambatnya kegiatan ekonomi di AS, China dan Jepang. melambatnya kegiatan ekonomi di AS, China dan Jepang. melambatnya kegiatan ekonomi di AS, China dan Jepang. melambatnya kegiatan ekonomi di AS, China dan Jepang. Perlambatan
ekonomi di AS terutama disebabkan oleh tingkat pengangguran yang
masih tinggi sehingga konsumsi rumah tangga masih lemah. Daya beli
rumah tangga yang masih lemah tersebut menyebabkan kegiatan di sektor
industri melambat. Di Jepang, perlambatan ekonomi terutama bersumber
dari menurunnya kinerja ekspor yang dipicu oleh penguatan yen terhadap
dolar AS yang mencapai tingkat tertinggi selama 15 tahun terakhir.
Sementara itu pengetatan kebijakan perkreditan telah menurunkan
kegiatan investasi dan konsumsi di China. Kebijakan tersebut
menyebabkan perekonomian China mengalami perlambatan meskipun
pertumbuhannya masih berada pada level yang relatif tinggi.
Kinerja ekonomi domestik terus membaik, namun belum merata. Kinerja ekonomi domestik terus membaik, namun belum merata. Kinerja ekonomi domestik terus membaik, namun belum merata. Kinerja ekonomi domestik terus membaik, namun belum merata. Kinerja ekonomi domestik terus membaik, namun belum merata. Hal itu
ditandai dengan peranan konsumsi rumah tangga yang tinggi, sementara
peran investasi meski meningkat namun belum optimal. Dari sisi sektoral,
pertumbuhan yang tinggi terjadi pada sektor non-tradable, sementarasektor tradable khususnya sektor industri masih tumbuh terbatas.Beberapa kendala investasi menyebabkan kapasitas ekonomi masih
tumbuh terbatas. Dalam kondisi tersebut, upaya mendorong akselerasi sisi
permintaan harus disesuaikan sehingga kemampuan sisi penawaran dapat
meresponsnya.
Perkembangan inflasi IHK di bulan Agustus 2010 diwarnai olehPerkembangan inflasi IHK di bulan Agustus 2010 diwarnai olehPerkembangan inflasi IHK di bulan Agustus 2010 diwarnai olehPerkembangan inflasi IHK di bulan Agustus 2010 diwarnai olehPerkembangan inflasi IHK di bulan Agustus 2010 diwarnai oleh
meningkatnya tekanan dari sisi fundamental, sementara tekananmeningkatnya tekanan dari sisi fundamental, sementara tekananmeningkatnya tekanan dari sisi fundamental, sementara tekananmeningkatnya tekanan dari sisi fundamental, sementara tekananmeningkatnya tekanan dari sisi fundamental, sementara tekanan
nonfundamental, khususnya kelompok nonfundamental, khususnya kelompok nonfundamental, khususnya kelompok nonfundamental, khususnya kelompok nonfundamental, khususnya kelompok volatile foodvolatile foodvolatile foodvolatile foodvolatile food, mereda. , mereda. , mereda. , mereda. , mereda. Tekananinflasi inti di bulan Agustus 2010 terutama bersumber dari penyesuaian
biaya pendidikan seiring dengan pola musiman tahun ajaran baru, serta
kenaikan tarif angkutan udara. Selain itu, kenaikan kelompok pangan
olahan akibat tingginya inflasi kelompok bahan pangan (volatile food)serta pengaruh musiman kenaikan permintaan menjelang hari raya
keagamaan turut memberi tekanan pada inflasi kelompok inti. Dari sisi
eksternal, dampak imported inflation akibat kenaikan harga komoditasglobal dan inflasi mitra dagang belum memberikan tekanan berarti pada
inflasi inti, seiring dengan tren apresiasi rupiah. Dari sisi nonfundamental,
tekanan inflasi selama Agustus 2010 terutama bersumber dari kenaikan
tarif dasar listrik untuk rumah tangga. Sementara itu, tekanan inflasi dari
Tinjauan Kebijakan Moneter - September 2010
4
kelompok volatile food menunjukkan penurunan seiring dengan terjadinyapanen pada beberapa komoditas bumbu dan sayur mayur. Dengan
berbagai perkembangan tersebut, inflasi IHK pada bulan Agustus 2010
tercatat sebesar 0,76% (mtm), atau menurun dibanding periode
sebelumnya. Namun secara tahunan, tekanan inflasi masih menunjukkan
peningkatan, yaitu dari 6,22% (yoy) di Juli 2010 menjadi 6,44% (yoy).
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) diperkirakan masih mencatat surplus.Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) diperkirakan masih mencatat surplus.Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) diperkirakan masih mencatat surplus.Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) diperkirakan masih mencatat surplus.Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) diperkirakan masih mencatat surplus.
Hal itu terutama didukung oleh kinerja transaksi modal dan finansial (TMF)
terkait dengan meningkatnya aliran modal masuk kelompok investasi
portofolio yang cukup tinggi. Sementara dari sisi transaksi berjalan, impor
menunjukkan pertumbuhan yang relatif tinggi. Peningkatan impor
tersebut merupakan respons dari meningkatnya kegiatan ekonomi
domestik, termasuk persiapan menjelang hari raya keagamaan. Dengan
berbagai perkembangan tersebut, cadangan devisa per 31 Agustus 2010
mencapai 81,3 miliar dolar AS atau setara dengan 6,1 bulan impor dan
pembayaran utang luar negeri Pemerintah.
Selama bulan Agustus 2010, nilai tukar rupiah bergerak denganSelama bulan Agustus 2010, nilai tukar rupiah bergerak denganSelama bulan Agustus 2010, nilai tukar rupiah bergerak denganSelama bulan Agustus 2010, nilai tukar rupiah bergerak denganSelama bulan Agustus 2010, nilai tukar rupiah bergerak dengan
kecenderungan menguat, ditopang persepsi positif terhadapkecenderungan menguat, ditopang persepsi positif terhadapkecenderungan menguat, ditopang persepsi positif terhadapkecenderungan menguat, ditopang persepsi positif terhadapkecenderungan menguat, ditopang persepsi positif terhadap
perekonomian dan imbal hasil instrumen rupiah yang tinggi. perekonomian dan imbal hasil instrumen rupiah yang tinggi. perekonomian dan imbal hasil instrumen rupiah yang tinggi. perekonomian dan imbal hasil instrumen rupiah yang tinggi. perekonomian dan imbal hasil instrumen rupiah yang tinggi. Kuatnya daya
tarik tersebut mendorong kembali masuknya dana asing yang cukup
signifikan ke instrumen di pasar keuangan. Pada periode laporan, rata-rata
nilai tukar rupiah tercatat sebesar Rp8.972 per USD, atau menguat 0,78%
mtm. Pada akhir Agustus 2010, rupiah ditutup pada level Rp9.035 per
USD atau melemah 0,95% (point to point) dibandingkan dengan akhir Juli2010. Penguatan nilai tukar rupiah tersebut dibarengi volatilitas yang
sedikit meningkat. Selama Agustus 2010 volatilitas per