tinea korporis

Upload: ribka-theodora

Post on 30-Oct-2015

102 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Koass Kulit

TRANSCRIPT

STATUS ILMU PENYAKIT DALAM

KEPANITERAAN KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UPNSTATUS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMINSMF PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN RSPAD GATOT SOEBROTO

STATUS PEMERIKSAAN PASIENI. IDENTITAS PASIENNama : Ny. GA Umur: 42 Tahun Status perkawinan: Menikah Pekerjaan: PNS Alamat: Taman Cibodas, TanggerangNo. CM: 004810

II. ANAMNESADiambil dari: Autoanamnesa tgl 7 Maret 2012Keluhan Utama : Gatal pada lengan kanan atas bagian dalamKeluhan Tambahan : -Riwayat Perjalanan Penyakit : Pasien datang ke poli Kulit dan Kelamin RSPAD dengan keluhan gatal pada lengan kanan atas bagian dalam sejak 7 hari SMRS. Awalnya pasien mengeluhkan gatal pada lengan kanan atas bagian dalam tersebut, tetapi tidak ada kelainan didaerah gatal tersebut. 5 hari yang lalu, pasien mengeluhkan adanya bercak merah pada daerah gatal tersebut. Gatal tersebut dirasakan semakin gatal ketika berkeringat. Pasien mengaku menggunakan baju kerja yang tidak menyerap keringat, dan diganti dua hari sekali. Pasien tidak bertukar pakaian dengan anggota keluarga lain maupun dengan orang lain. Pasien mengaku bertukar handuk hanya kepada suaminya. Pasien belum pernah mengobati kelainan tersebut. Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak ada Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan pasienIII. STATUS GENERALIS Keadaan Umum: Baik

Kesadaran: Compos mentis

Keadaan gizi: Baik

Tanda Vital : TD: 130/80 mmHg Nadi: 80x/menit

: RR: 20x/menit Suhu: Afebris

Kepala: Normochepali

Mata: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)

Hidung: bentuk normal, deviasi septum tidak ada, sekret (-)

Tenggorokan: faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tenang

Leher: tidak ada pembesaran KGB

Toraks: simetris saat statis dan dinamis

Paru: SD vesikuler, Rh (-), Wh (-)

Jantung : BJ I-II murni reguler. Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen: cembung, supel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas : akral hangat, edema(-/-)

IV. STATUS DERMATOLOGIKUSLokasi : lengan kanan atas bagian dalamEflorosensi : Tampak bercak eritem, berukuran numular , berbatas tegas, dengan tepi meninggi, dan skuama halus diatasnya.

Pada lengan atas bagian dalam

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG - KOH 10% diambil dari bercak eritem di lengan kanan atas bagian dalam

Terlihat hifa sejati

VI. RESUME Pasien seorang wanita, Ny.GA usia 42 tahun datang dengan keluhan gatal pada lengan kanan atas bagian dalam sejak 7 hari SMRS, gatal dirasakan terutama ketika berkeringat. Pasien menggunakan baju kerja yang tidak menyerap keringat, dan diganti dua hari sekali. Pasien juga bertukar handuk hanya kepada suaminya. Status generalis dalam batas normal. Pada status dermatologis ditemukan pada lengan kanan atas bagian dalam tampak bercak eritem, berukuran numular , berbatas tegas, dengan tepi meninggi, dan skuama halus diatasnya. Dengan pemeriksaan KOH 10 % terlihat hifa sejati.

VII. DIAGNOSIS KERJA Tinea KorporisVIII. DIAGNOSIS BANDING Tidak ada

IX. PEMERIKSAAN ANJURAN Tidak ada

X. PENATALAKSANAAN 1. Non medikamentosaa. Meningkatkan kebersihan badan dan mengganti baju setelah berkeringat.b. Mengurangi kelembaban dari tubuh pasien dengan menghindari pakaian yang panas dan tidak menyerap keringat c. Tidak bertukar handuk dengan anggota keluarga lainnya2. Medikamentosaa. SistemikCTM 4mg 2 kali 1 tablet sehari jika gatalb. TopikalMikonazol Salep 2% 2 kali sehari sehabis mandi

XI. PROGNOSIS Quo ad vitam: bonamQuo ad functionam: bonam Quo ad sanationam: bonam

TINJAUAN PUSTAKATINEA KORPORIS

1. PENDAHULUAN1Tinea korporis merupakan suatu infeksi jamur Dermatofita pada kulit yang penyakitnya disebut dermatofitosis. Golongan jamur ini mempunyai sifat mencernakan keratin. Penyakit ini termasuk dalam kelompok mikosis superfisialis.

2. SINONIM2Sinonim dari Tinea Korporis adalah Tinea sirsinata, Tinea glabrosa.

3. DEFINISI1,3,4Tinea korporis adalah infeksi jamur dermatofita yang mengenai kulit tubuh tidak berambut (globorous skin) di daerah muka, badan, lengan dan glutea.

4. EPIDEMIOLOGI2,4Tinea korporis banyak diderita oleh semua umur, terutama lebih sering menyerang orang dewasa, terutama pada orang-orang yang kurang mengerti kebersihan dan banyak bekerja ditempat panas, yang banyak berkeringat serta kelembaban kulit yang lebih tinggi.. Lebih sering menyerang pria daripada wanita. Tersebar ke seluruh dunia, terutama pada daerah tropis, dan insidensi meningkat pada kelembaban udara yang tinggi.

5. ETIOPATOGENESISTinea korporis disebabkan jamur Dermatofita, terutama oleh Epidermophyton floccosum atau Trichophyton rubrum.1,4Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan individu yang terinfeksi atau tidak langsung melalui benda yang mengandung jamur, misalnya handuk, lantai kamar mandi, tempat tidur hotel dan lain-lain. Infeksi dimulai dengan kolonisasi hifa atau cabang-cabangnya di dalam jaringan keratin yang mati. Hifa ini menghasilkan enzim keratolitik yang berdifusi ke dalam jaringan epidermis dan menimbulkan reaksi peradangan.Pertumbuhan jamur dengan pola radial di dalam stratum korneum menyebabkan timbulnya lesi kulit yang sirsinar dengan batas yang jelas dan meninggi. Reaksi kulit semula berbentuk papul kemudian berkembang menjadi suatu reaksi peradangan berupa suatu dermatitis.5

6. GEJALA KLINIS1,2,3,6Kelainan klinis yang dapat dilihat dari tinea korporis adalah lesi bulat atau lonjong, berbatas tegas terdiri atas eritema, skuama, kadang-kadang dengan vesikel dan papul di tepi. Daerah tengahnya biasanya lebih tenang, sementara yang di tepi lebih aktif (tanda peradangan lebih jelas) yang sering disebut dengan central healing. Kadang-kadang terlihat erosi dan krusta akibat garukan. Lesi-lesi pada umumnya merupakan bercak-bercak terpisah satu dengan yang lain. Kelainan kulit dapat pula terlihat sebagai lesi-lesi dengan pinggir yang polisiklik, karena beberapa lesi kulit yang menjadi satu. Bentuk dengan tanda radang yang lebih nyata, lebih sering dilihat pada anak-anak daripada orang dewasa karena umumnya mereka mendapat infeksi baru pertama kali. Pada tinea korporis yang menahun, tanda radang mendadak biasanya tidak terlihat lagi. Kelainan ini dapat terjadi pada tiap bagian tubuh dan bersama-sama dengan kelainan pada sela paha. Dalam hal ini disebut tinea korporis et kruris atau sebaliknya tinea kruris et korporis.Kelainan kulit yang tampak pada tinea kruris pada sela paha merupakan lesi berbatas tegas yang simetris pada lipat paha kiri dan kanan, dapat bersifat akut atau menahun. Mula-mula sebagai bercak eritematosa, gatal lama kelamaan meluas, dapat meliputi skrotum, pubis, gluteal, bahkan sampai paha, bokong dan perut bawah. Tepi lesi aktif (peradangan pada tepi lebih nyata daripada daerah tengahnya), polisiklis, ditutupi skuama dan kadang-kadang dengan banyak vasikel kecil-kecil. Bila penyakit ini menjadi menahun, dapat berupa bercak hitam disertai sedikit sisik. Erosi dan keluarnya cairan biasanya akibat garukan. Keluhan sering bertambah sewaktu tidur sehingga digaruk-garuk dan timbul erosi dan infeksi sekunder.

7. DIAGNOSA BANDING2,3,5,7Tinea korporis dapat didiagnosa banding dengan dermatitis kontak, Pitiriasis rosea, Psoriasis vulgaris, sifilis stadium II tipe makulopapular, dan dermatitis seboroik.

8. DIAGNOSIS4,6Diagnosis ditegakkan berdasarkan:1. AnamnesaDari anamnesa didapatkan rasa gatal yang sangat mengganggu, dan gatal bertambah apabila berkeringat. Karena gatal dan digaruk, maka timbul lesi sehingga lesi bertambah meluas, terutama pada kulit yang lembab2. Gejala klinis yang khas3. Pemeriksaan laboratoriumPada kerokan kulit dengan KOH 10-20% bila positif memperlihatkan elemen jamur berupa hifa panjang dan artrospora (hifa yang bercabang) yang khas pada infeksi dermatofita. Pemeriksaan dengan pembiakan diperlukan untuk menyokong pemeriksaan langsung sediaan basah dan untuk menentukan spesies jamur. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menanamkan bahan klinis pada media buatan. Yang dianggap paling baik pada waktu ini adalah medium Agar Dekstrosa Sabouraud.

9. PENATALAKSANAAN61. Umum Meningkatkan kebersihan badan Mengurangi kelembaban dari tubuh pasien dengan menghindari pakaian yang panas dan tidak menyerap keringat Menghindari sumber penularan Faktor-faktor predisposisi lain seperti diabetes mellitus, kelaian endokrin yang lain, leukemia, harus dikontrol.2. Khusus Topikal Derivat azol misalnya mikonazol 2%, klotrimasol 1%, ketokonazol 1% Salep Whitfield Asam benzoate 6-12% Asam salisilat 2-4% (4,6)

Sistemik Griseofulvin 500 mg sehari untuk dewasa, sedangkan anak-anak 10-25 mg/kgBB sehari. Lama pemberian griseofulvin pada tinea korporis adalah 3-4 minggu, diberikan bila lesi luas atau bila dengan pengobatan topikal tidak ada perbaikan. Pada kasus yang resisten terhadap griseofulvin dapat diberikan derivat azol seperti ketokonazol 200 mg per hari selama 2-4 minggu pada pagi hari setelah makan, itrakonazol 100-200 mg/hari selama 2-4 minggu atau 200 mg/hari selama 1 minggu, flukonazol 150 mg 1x/mgg selama 2-4 minggu, terbinafin 250 mg/hari selama 1-2 minggu. Antibiotika diberikan bila terdapat infeksi sekunder. 6,8

10. PROGNOSISTinea korporis mempunyai prognosa baik dengan pengobatan yang adekuat dan kelembaban dan kebersihan kulit yang selalu dijaga. 1,4

DAFTAR PUSTAKA

1. Djuanda A, Hamzah M, Aisah S.. Bab II. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin,Tinea korporis. Edisi Kelima. Cetakan ke-2. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta:2008, halaman 92-99 2. Anonym, Mikosis superficial, diunduh dari : http://repository.usu.ac.id/bitstream/ 123456789/1174/1/fkg-trelia1.pdf. Pada tanggal 7 Maret 2012. 3. Harahap M. Ilmu Penyakit Kulit. Tinea korporis. Cetakan I. Hipokrates. Jakarta:2000, halaman 77-78 4. Siregar RS. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit,Tinea korporis. Edisi 2. EGC. Jakarta:2008, halaman 17-33 5. Budimulja, U. Prof. Mikosis Superfisialis.Tinea korporis. FKUI.Jakarta, halaman 94-956. Anonym, Tinea korporis, diunduh dari http://madesunaria.wordpress.com /2009/11/13/tinea-corporis/. Pada tanggal 7 Maret 2012.7. Abdullah B. Dermatologi pengetahuan dasar dan kasus di rumah sakit. Tinea korporis. Percetakan Universitas Airlangga. Surabaya. Halaman 69-768. Anonym, Infeksi Kulit, diunduh dari :http://ilmukesehatankulitdankelamin. blogspot. com/2009_06_01_archive.html. Pada tanggal 7 Maret 2012.

1