timah gbfdslghjfdblgs dfglshdfgblsjdfhgs

53
.TIMAH. 05.37 Ghanie Ripandi Utomo 5 comments Timah (Sn) Timah adalah sebuah unsur kimia yang memiliki simbol Sn dan nomor atom 50. Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin. Kata “Tin” diambil dari nama Dewa bangsa Etruscan “Tinia”. Nama latin dari timah adalah “Stannum” dimana kata ini berhubungan dengan kata “stagnum” yang dalam bahasa inggris bersinonim dengan kata “dripping” yang artinya menjadi cair/ basah, penggunaan kata ini dihubungkan dengan logam timah yang mudah mencair. Timah biasa terbentuk oleh 9 isotop yang stabil. Ada 18 isotop lainnya yang diketahui.Timah merupakan logam berwarna putih keperakan, dengan kekerasan yang rendah, dapat ditempa ("malleable"), mempunyai sifat konduktivitas panas dan listrik yang tinggi, relatif lunak, tahan karat dan memiliki titik leleh yang rendah dan memilki struktur kristal yang tinggi. Jika struktur ini dipatahkan, terdengar suara yang sering disebut (tangisan timah) ketika sebatang unsur ini dibengkokkan. Bentuk timah : Unsur ini memiliki 2 bentuk alotropik pada tekanan normal. Jika dipanaskan, timah abu-abu (timah alfa) dengan struktur kubus berubah pada 13.2 derajat Celcius menjadi timah putih (timah beta) yang memiliki struktur tetragonal. Ketika timah didinginkan sampai suhu 13,2 derajat Celcius, ia pelan-pelan berubah dari putih menjadi abu-abu. Perubahan ini disebabkan oleh

Upload: ardianfm

Post on 30-Sep-2015

233 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

sdsdlkfskdjgnlskdfgsdfgsdkfgjsdf gldkfg dslfkgn dlkfgn fsdlkg fdlkgn fdlgsfdgsfdlgskdnfg slfdgs

TRANSCRIPT

.TIMAH. 05.37 Ghanie Ripandi Utomo 5 comments

Timah (Sn) Timah adalah sebuah unsur kimia yang memiliki simbol Sn dan nomor atom 50. Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin. Kata Tin diambil dari nama Dewa bangsa Etruscan Tinia. Nama latin dari timah adalah Stannum dimana kata ini berhubungan dengan kata stagnum yang dalam bahasa inggris bersinonim dengan kata dripping yang artinya menjadi cair/ basah, penggunaan kata ini dihubungkan dengan logam timah yang mudah mencair.Timah biasa terbentuk oleh 9 isotop yang stabil. Ada 18 isotop lainnya yang diketahui.Timah merupakan logam berwarna putih keperakan, dengan kekerasan yang rendah, dapat ditempa ("malleable"), mempunyai sifat konduktivitas panas dan listrik yang tinggi, relatif lunak, tahan karat dan memiliki titik leleh yang rendah dan memilki struktur kristal yang tinggi. Jika struktur ini dipatahkan, terdengar suara yang sering disebut (tangisan timah) ketika sebatang unsur ini dibengkokkan.Bentuk timah :

Unsur ini memiliki 2 bentuk alotropik pada tekanan normal. Jika dipanaskan, timah abu-abu (timah alfa) dengan struktur kubus berubah pada 13.2 derajat Celcius menjadi timah putih (timah beta) yang memiliki struktur tetragonal. Ketika timah didinginkan sampai suhu 13,2 derajat Celcius, ia pelan-pelan berubah dari putih menjadi abu-abu. Perubahan ini disebabkan oleh ketidakmurnian (impurities) seperti aluminium dan seng, dan dapat dicegah dengan menambahkan antimoni atau bismut. Timah abu-abu memiliki sedikit kegunaan. Timah dapat dipoles sangat licin dan digunakan untuk menyelimuti logam lain untuk mencegah korosi dan aksi kimia. Lapisan tipis timah pada baja digunakan untuk membuat makanan tahan lama.Campuran logam timah sangat penting. Solder lunak, perunggu, logam babbit, logam bel, logam putih, campuran logam bentukan dan perunggu fosfor adalah beberapa campuran logam yang mengandung timah.Timah dapat menahan air laut yang telah didistilasi dan air keran, tetapi mudah terserang oleh asam yang kuat, alkali dan garam asam. Oksigen dalam suatu solusi dapat mempercepat aksi serangan kimia-kimia tersebut. Jika dipanaskan dalam udara, timah membentuk Sn2, sedikit asam, dan membentuk stannate salts dengan oksida. Garam yang paling penting adalah klorida, yang digunakan sebagai agen reduksi. Garam timah yang disemprotkan pada gelas digunakan untuk membuat lapisan konduktor listrik. Aplikasi ini telah dipakai untuk kaca mobil yang tahan beku. Kebanyakan kaca jendela sekarang ini dibuat dengan mengapungkan gelas cair di dalam timah cair untuk membentuk permukaan datar (proses Pilkington).Baru-baru ini, campuran logam kristal timah-niobium menjadi superkonduktor pada suhu sangat rendah, menjadikannya sebagai bahan konstruksi magnet superkonduktif yang menjanjikan. Magnet tersebut, yang terbuat oleh kawat timah-niobium memiliki berat hanya beberapa kilogram tetapi dengan baterai yang kecil dapat memproduksi medan magnet hampir sama dengan kekuatan 100 ton elektromagnet yang dijalankan dengan sumber listrik yang besar.

Sumber Timah (Sn) di BumiMineral yang terkandung di dalam bijih timah pada umumnya mineral utama, yaitu cassiterite. Timah tidak ditemukan dalam unsur bebasnya dibumi akan tetapi diperoleh dari senyawaannya. Timah pada saat ini diperoleh dari mineral cassiterite atau tinstone. Cassiterite merupakan mineral oksida dari timah SnO2, dengan kandungan timah berkisar 78%. Contoh lain sumber biji timah yang lain dan kurang mendapat perhatian daripada cassiterite adalah kompleks mineral sulfide yaitu stanite (Cu2FeSnS4) merupakan mineral kompleks antara tembaga-besi-timah-belerang dan cylindrite (PbSn4FeSb2S14) merupakan mineral kompleks dari timbale-timah-besi-antimon-belerang dua contoh mineral ini biasanya ditemukan bergandengan dengan mineral logam yang lain seperti perak.Timah merupakan unsur ke-49 yang paling banyak terdapat di kerak bumi dimana timah memiliki kandungan 2 ppm jika dibandingkan dengan seng 75 ppm, tembaga 50 ppm, dan 14 ppm untuk timbal. Cassiterite banyak ditemukan dalam deposit alluvial/alluvium yaitu tanah atau sediment yang tidak berkonsolidasi membentuk bongkahan batu dimana dapat dapat mengendap di dasar laut, sungai, atau danau. Alluvium terdiri dari berbagai macam mineral seperti pasir, tanah liat, dan batu-batuan kecil. Hampir 80% produksi timah diperoleh dari alluvial/alluvium atau istilahnya deposit sekunder. Diperkirakan untuk mendapatkan 1 Kg Cassiterite maka sekitar 7 samapi 8 ton biji timah/alluvial harus ditambang disebabkan konsentrasi cassiterite sangat rendah.Dibumi timah tersebar tidak merata akan tetapi terdapat dalam satu daerah geografi dimana sumber penting terdapat di Asia tenggara termasuk china, Myanmar, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Hasil yang tidak sebegitu banyak diperoleh dari Peru, Afrika Selatan, UK, dan Zimbabwe.

CassiteriteCassiterite adalah mineral timah oksida dengan rumus SnO2. Berbentuk kristal dengan banyak permukaan mengkilap sehingga tampak seperti batu perhiasan. Kristal tipis Cassiterite tampak translusen. Cassiterite adalah sumber mineral untuk menghasilkan logam timah yang utama dan biasanya terdapat dialam di alluvial atau aluvium.

Stannite

Stannite adalah mineral sulfida dari tembaga, besi dan timah. Rumus kimianya adalah Cu2FeSnS4 dan merupakan salah satu mineral yang dipakai untuk memproduksi timah. Stannite mengandung sekitar 28% timah, 13% besi, 30% tembaga, dan 30% belerang. Stannite berwarna biru hingga abu-abu.

CylindriteCylindrite merupakan mineral sulfonat yang mengandung timah, timbal, antimon, dan besi. Rumus mineral ini adalah Pb2Sn4FeSb2S14. Cylindrite membentuk kristal pinakoidal triklinik dimana biasanya berbentuk silinder atau tube dimana bentuk nyatanya adalah gulungan dari lembaran kristal ini. Warna cylindrite adalah abu-abu metalik dengan spesifik gravity 5,4. Pertama kali ditemukan di Bolivia pada tahun 1893.

Sifat Timah (Sn)

Sifat Umum Timah (Sn) Timah merupakan logam perak keputih-putihan, ductile dan memilki struktur kristal yang tinggi, Dalam keadaan normal (13 160 C), logam ini bersifat mengkilap dan mudah dibentuk. Timah juga tidak mudah teroksidasi dalam udara sehingga tahan karat. Ditemukan dalam banyak alloy, dan digunakan untuk melapisi logam lainnya untuk mencegah karat.

Sifat Fisik Timah (Sn) Keadaan benda : Padat Titik lebur : 505.08 K (449.47 F) Titik didih : 2875 K (4716 F) Densitas : 7,365 g/cm3 (Sn putih) 5,769 g/cm3 (Sn abu-abu) Volume molar : 16.29 10-6 m3/mol Kalor penguapan : 295.8 kJ/mol Kalor peleburan : 7.029 kJ/mol Kalor jenis : 27,112 J/molK Panas fusi : 7,03 kJ/mol Tekanan uap : 5.78 E-21 Pa at 505 K Kecepatan suara : 2500 m/s pada 293.15 K

Sifat Mekanik Timah (Sn) Kekuatan tariknya rendah, sekitar 2000 psi Modulus Youngnya adalah 5,9-7,8 x 10^6 psi Kekuatan Mohs 1,8 atau Brinell 5,0 (1000 kg, 10 mm)

Sifat Kimia Timah (Sn) Bobot atom : 118.710 sma berat jenis : 7,3 g/cm3 Jari-jari atom : 145 (145) pm Jari-jari kovalen : 141 pm Jari-jari van der Waals : 217 pm Konfigurasi elektron : [Kr]4d10 5s2 5p2 Elektron per tingkat energi : 2, 8, 18, 18, 4 Bilangan oksidasi: 4,2, -4 Nomor atom : 50 Nomor massa : 118,71 Elektronegatifitas : 1,96 (skala pauli) Energi ionisasi 1: 708,6 kJ/mol Energi ionisasi 2: 1411,8 kJ/mol Energi ionisasi 3: 2943,0 kJ/mol Jari-jari atom: 140 pm Jari-jari ikatan kovalen: 139 pm Jari-jari van der waals : 217 pm Struktur kristal : tetragonal (Sn putih) kubik diamond (Sn abu-abu) Konduktifitas termal : 66,8 W/mK Timah merupakan logam lunah, fleksibel, dan warnanya abu-abu metalik. Timah tidak mudah dioksidasi dan tahan terhadap korosi disebabkan terbentuknya lapisan oksida timah yang menghambat proses oksidasi lebih jauh. Timah tahan terhadap korosi air distilasi dan air laut, akan tetapi dapat diserang oleh asam kuat, basa, dan garam asam. Proses oksidasi dipercepat dengan meningkatnya kandungan oksigen dalam larutan. Jika timah dipanaskan dengan adanya udara maka akan terbentuk SnO2. Timah ada dalam dua alotrop yaitu timah alfa dan beta. Timah alfa biasa disebut timah abu-abu dan stabil dibawah suhu 13,2 C dengan struktur ikatan kovalen seperti diamond. Sedangkan timah beta berwarna putih dan bersifat logam, stabil pada suhu tinggi, dan bersifat sebagai konduktor. Timah larut dalam HCl, HNO3, H2SO4, dan beberapa pelarut organic seperti asam asetat asam oksalat dan asam sitrat. Timah juga larut dalam basa kuat seperti NaOH dan KOH. Timah umumnya memiliki bilangan oksidasi +2 dan +4. Timah(II) cenderung memiliki sifat logam dan mudah diperoleh dari pelarutan Sn dalam HCl pekat panas. Timah bereaksi dengan klorin secara langsung membentuk Sn(IV) klorida. Hidrida timah yang stabil hanya SnH4.

Senyawaan Timah (Sn)Senyawaan timah yang penting adalah organotin, SnO2, Stanat, timah klorida, timah hidrida, dan timah sulfide.

Senyawaan Organotin :Seperti yang telah dijelaskan diatas senyawa organotin adalah senyawa yang dibangun dari timah dan substituen hidrokarbon sehingga terdapat ikatan C-Sn. Contoh beberapa senyawa organotin ini adalah: Tetrabutiltimah, dipakai sebagai material dasar untuk sintesis senyawaan di- dan tributil. Dialkil atau monoalkil-timah, dipakai sebagai stabilisator panas dalam pembuatan PVC. Tributil-Timah oksida, dipakai untuk pengawetan kayu. Trifenil-Timah asetat, merupakan kristal putih yang dipakai untuk insektisida dan fungisida. Trifenil-timah klorida dipakai sebagai biosida Trimetil-timah klorida, dipakai sebagai biosida dan sintesis senyawa organic. Trifenil-timah hidroksida, untuk fungisida dan engontrol serangga. dllSenyawa organotin dibuat dari reagen Grignard dengan timahtetraklorida. Metode yang lain adalah dengan menggunakan reaksi Wurtz seperti senyawaan alkil natrium dengan tmah halide ataupun dengan menggunakan reaksi pertukaran antara timah halide dengan senyawaan organo-aluminium.

Timah Oksida :Merupakan senyawa anorganik dengan rumus kimia SnO2. Oksida timah ini merupakan oksida timah yang paling penting dalam pebuatan logam timah. SnO2 memiliki struktur kristal rutile dimana setiap 1 atom Sn berkoordinasi dengan 6 atom oksigen. SnO2 tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam asam dan basa kuat. SnO2 larut dalam asam halide membentuk heksahalostanat seperti:SnO2 + 6HI -> H2SnI6 + 2H2OAtau jika dilarutkan dalam asam maka:SnO2 + 6H2SO4 -> Sn(SO4)2 + 2H2OSnO2 larut dalam basa membentuk stanat dengan rumus umum Na2SnO3. SnO2 digunakan bersama dengan vanadium oksida sebagai katalis untuk oksidasi senyawa aromatic, dipakai sebagai pelapis, ataupun sebagai bahan pembuatan organotin.

Timah(II) Klorida :SnCl2 berupa padatan kristal berwarna putih, dapat membentuk dihidrat yang stabil. SnCl2 dipakai sebagai reduktor dalam larutan asam, dan juga dalam cairan electroplating. SnCl2 dibuat dengan cara reaksi gas HCl kering dengan logam Sn.Sn + 2HCl -> SnCl2 + H2SnCl2 memiliki satu pasangan electron bebas. Dalam bentuk fasa gas maka molekul SnCl2 berbentuk bengkok, sedangkan pada bentuk padatan SnCl2 membentuk rantai yang saling terhubung dengan jembatan klorida. Selain dipakai sebagai reduktor SnCl2 juga dipakai sebagai katalis, reagen analisis untuk raksa, dan juga dipakai sebagai aditif makanan untuk mempertahankan warna dan sebagai antioksidan.

Timah(IV) Klorida :Disebut juga stani klorida atau timah tetraklorida merupakan senyawaan kimia dengan rumus SnCl4. Pada suhu kamar SnCl4 ini merupakan cairan yang tidak berwarna dan akan membentuk kabut jika terjadi kontak dengan udara. SnCl4 dipergunakan sebagai senjata kimia dalam perang dunia ke-1, dipakai untuk memperkuat gelas, dan sebagai bahan dasar pembuatan organotin.

Timah Sulfida :Senyawaan timah dengan belerang terdapat sebagai SnS yaitu timah(II)sulfide dan ada dialam sebagai mineral herzenbergite. Pebuatan SnS adalah dibuat dengan mereaksikan belerang, SnCl2 dan H2S.Sn + S -> SnS SnCl2 + H2S -> SnS + 2HCl

Sedangkan timah(IV) sulfide memiliki rumus SnS2 dan terdapat dialam sebagai mineral berndtite. Senyawa ini mengendap sebagai padatan berwarna coklat dengan penambahan H2S pada larutan senyawa timah(IV) dan banyak dipakai sebagai ornament dekoratif karena warnanya mirip emas.

Timah Hidrida :Hidrida dari timah disebut sebagai stannan dan rumus formulanya adalah SnH4. Hidrida timah ini dapat dibuat dengan cara mereaksikan antara SnCl4 dengan LiAlH4. Stannan terdekomposisi secara lambat menghasilkan loga timah dan gas hydrogen. Hidrida timah ini sangat analog dengan gas metana CH4.

Stanat :Dalam ilmu kimia stanat berkoporasi dengan senyawaan:Ortostanat yang memiliki rumus kimia SnO44- contoh senyawaannya adalah K4SnO4 atau Mg2SnO4.Metastanat yaitu MSnO3 atau M2SnO3 yaitu campuran oksida atau polimerik anoin.Perlu dicatat bahwa asam stanit yang merupakan precursor stanat sebenarnya tidak terdapat dialam dan ini sebenarnya merupakan hidrat dari SnO2. Istilah stanat juga dipakai untuk sufiks penamaan senyawa misalnya SnCl62- hesaklorostanat.

Cara Memperoleh Timah (Sn) Timah diperoleh terutama dari mineral cassiterite yang terbentuk sebagai oksida. Timah terbentuk sebagai endapan primer pada batuan granit dan pada daerah sentuhan batuan endapan metamorf yang biasanya berasosiasi dengan turmalin dan urat kuarsa timah, serta sebagai endapan sekunder, yang di dalamnya terdiri dari endapan alluvium, elluvial, dan koluvium.

Cara Memproduksi Timah (Sn)Berbagai macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah tergantung dari jenis biji dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan untuk produksi adalah dengan kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya 0,015% untuk biji timah berupa bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian dipisahkan dari material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji yang telah dihancurkan dilewatkan dalam floating tank dan titambahkan zat kimia tertentu sehingga biji timahnya bisa terapung sehingga bisa dipisahkan dengan mudah.Biji timah kemudian dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah magnetik sehingga kita dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa logam besi. Biji timah yang keluar dari proses ini memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya berupa mineral Cassiterite.Cassiterite selanjutnya diletakkan dalam furnace bersama dengan karbon dalam bentuk coal atau minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan limestone dan pasir untuk menghilangkan impuritasnya kemudian material dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon bereaksi dengan CO2 yang ada didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi dengan cassiterite membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang dihasilkan dipisahkan melalui bagian bawah furnace untuk diproses lebih lanjut. Untuk memperoleh timah dengan kemurnian yang tinggi maka dapat dilakukan dengan menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini kemurnian timah yang diperoleh bisa mencapai 99,8%.

Kegunaan Timah (Sn) Untuk membuat kaleng (tim plate) berbagai macam produk, melapisi kaleng yang tebuat dari besi yang akan melindungi besi dari perkaratan, bahan baku logam pelapis, solder(52%), industri plating (16%), bahan dasar kimia (13%) kuningan & perunggu (5,5%) industri gelas (2%) dan berbagai macam aplikasi lain (11%).

Dampak Dari Timah (Sn) Timah juga terdapat dalam beberapa makanan. Jumlah timah yang sedikit dalam makanan tidak berbahaya. Limit dalam makanan di Amerika Serikat adalah 300 mg/kg. Senyawa timah triakil dan triaril digunakan sebagai racun biologi (biocides) dan perlu ditangani secara hati-hati. Paduan Timah (Sn)Logam timah banyak manfaatnya baik digunakan secara tunggal maupun sebagai paduan logam (alloy) dengan logam yang lain terutama dengan logam tembaga. Logam timah juga sering dipakai sebagai container dalam berbagai macam industri. Contoh-contoh paduan antara tembaga dan timah adalah: Pewter, merupakan paduan antara 85-99% timah dan sisanya tembaga, antimony, bismuth, dan timbale. Banyak dipakai untuk vas, peralatan ornament rumah, atau peralatan rumah tangga. Bronze adalah paduan logam timah dengan tembaga dengan kandungan timah sekitar 12%. Fosfor Bronze adalah paduan bronze yang ditambahkan unsur fosfor. Perunggu adalah paduan tembaga dan timah. o Mutu komersial biasanya mengandung timah 3-8% untuk produk tempa dan sampai dengan 12% untuk produk cor. o Gunmetals adalah perunggu, yang juga mengandung seng

PlatingLogam timah banyak dipergunakan untuk melapisi logam lain seperti seng, timbale dan baja dengan tujuan agar tahan terhadap korosi. Aplikasi ini banyak dipergunakan untuk melapisi kaleng kemasan makanan dan pelapisan pipa yang terbuat dari logam.

SuperkonduktorTimah memiliki sifat konduktor dibawah suhu 3,72 K. Superkonduktor dari timah merupakan superkonduktor pertama yang banyak diteliti oleh para ilmuwan contoh superkonduktor timah yang banyak dipakai adalah Nb3Sn.

SolderSolder sudah banyak dipakai sejak dahulu kala. Timah dipakai dalam bentuk solder merupakan campuran antara 5-70% timah dengan timbale akan tetapi campuran 63% timah dan 37% timbale merupakan komposisi yang umum untuk solder. Solder banyak digunakan untuk menyambung pipa atau alat elektronik.

Pembuatan Senyawa OrganotinSenyawa organoti merupakan senyawa kimia yang terdiri dari timah (Sn) dengan hidrokarbon membentuk ikatan C-Sn. Senyawa ini merupakan bagian dari golongan senyawa organometalik. Senyawa ini banyak dipakai untuk sintesis senyawa organic, sebagai biosida, sebagai pengawet kayu, sebagai stabilisator panas, dan lain sebagainya.

Pembuatan Senyawaan Kimia Untuk Berbagai KeperluanLogam timah juga dipakai untuk membuat berbagai maca senyawaan kimia. Salah satu senyawa kimia yang sangat penting adalah SnO2 dimana dipakai untuk resistor dan dielektrik, dan digunakan untuk membuat berbagai macam garam timah. Senyawa SnF2 merupakan aditif yang banyak ditambahkan pada pasta gigi. Senyaan timah, tembaga, barium, kalsium dipakai untuk pembuatan kapasitor. Dan tentu saja senyawaan kimia juga sering dipakai untuk pembuatan katalis.

Dirangkum dari berbagai SUMBER Posted in: Unsur Kimia Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda 5 komentar:

Anonim says: Jumat, April 01, 2011 Reply Mas,apakah asam nitrat itu sama dengan air timah istilah orang pembuat perhisan

Ghanie_ru'S@Tekkimpolban says: Sabtu, April 02, 2011 Reply maaf mas, saya agak kurang tahu mengenai masalah tersebut. nanti saya coba cari tahu. Terima kasih telah berkomentar :)

Nurfadilah Rohmah says: Jumat, Oktober 11, 2013 Reply thanks banget buat info dari blog ini berguna banget buat presentasi ku ,,

Nurfadilah Rohmah says: Jumat, Oktober 11, 2013 Reply thanks banget buat info dari blog ini berguna banget buat presentasi ku ,,

Elis Lisnawati says: Jumat, Oktober 24, 2014 Reply timbale berbentuk apa ? atau sejenis bahan kimia? saya ingin membuat timah yang benar benar mencair saat di panaskan .. bahan campurannya apa saja .. keperluan saya untuk matri buleng stainless .. mohon bantuannyaPoskan KomentarTanggapan, masukan, saran, pertanyaan, sanggahan mungkin juga kritik membangun buat artikel yang baru aja kamu baca bisa kamu curahkan dibawah sini...http://bilangapax.blogspot.com/2011/02/timah-dan-paduannya.html jam 15.41

halaman baruTimah ( Sn )

1.1 Sejarah TimahTimah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia Sn. Kata Tin diambila dari nama Dewa bangsa Etruscan Tinia. Nama latin dari timah adalah Stannum dimana kata ini berhubungan dengan kata stagnum yang dalam bahasa inggris bersinonim dengan kata dripping yang artinya menjadi cair / basah, penggunaan kata ini dihubungkan dengan logam timah yang mudah mencair.Timah adalah sebuah unsur kimia terdapat dalam table periodik yang memiliki simbol Sn ( bahasa latin : Stannum ) dan nomor atom 50. Unsur ini merupakan logam keperakan, dapat ditempa ( malleable ), tidak mudah teroksidasi dalam udara sehinnga tahan karat, ditemukan dalam banyak alloy, dan digunakan untuk melapisi logam lain untuk mencegah karat. Timah diperoleh terutama dari mineral cassiterite yang terbentuk sebagai oksida.Timah adalah logam berwarna putih keperakan, dengan kekerasan yang rendah, berat jenis 7,3 g/cm3, serta mempunyai sifat konduktivitas panas dan listrik yang tinggi. Dalam keadaan normal (13 1600C), logam ini bersifat mengkilap dan mudah dibentuk Timah terbentuk sebagai endapan primer pada batuan granit dan pada daerah sentuhan batuan endapan metamorf yang biasanya berasosiasi dengan turnalin dan urat kuarsa timah, serta sebagai endapan sekunder, yang didalamnya terdiri dari endapan alluvium, elluvial, dan koluvium. Mineral yang terkandung didalam bijih timah pada umumnya mineral utama yaitu kaserite, sedangkan pirit, kuarsa, zircon, ilmenit, plumbum, bismut, arsenik, stibnite, kalkopirit, kuprit, xenotim, dan monasit merupakan mineral ikutan. Kegunaan timah banyak sekali terutama untuk bahan baku logam pelapis, solder, cendramata dan lain-lain. Potensi timah di Indonesia terdapat di Pulau Bangka, Pulau Belitung, Pulau Singkep, dan Pulau Karimun.Timah adalah unsur dengan jumlah isotop stabil yang terbanyak dimana jangkauan isotop ini mulai dari 112 hingga 126. Dari isotop-isotop tersebut yang paling banyak jumlahnya adalah isotop 120Sn dimana komposisinya mencapai 1/3 dari jumlah isotop Sn yang ada, 116Sn, dan 118Sn. Isotop yang paling sedikit jumlahnya adalah 115Sn. Unsur timah yang memiliki jumlah isotop yang banyak ini sering dikaitkan dengan nomor atom Sn yaitu 50 yang merupakan magic number dalam pita kestabilan fisika nuklir. Beberapa isotop bersifat radioaktif dan beberapa yang lain bersifat metastabil (dengan lambang m). Berkut beberapa isotop Sn dan kelimpahannya di alam. 1.2 Sumber Atau Keberadaan Timah di Alam Timah tidak ditemukan dalam unsur bebasnya dibumi akan tetapi diperoleh dari senyawaannya. Timah pada saat ini diperoleh dari mineral cassiterite atau tinstone. Cassiterite merupakan mineral oksida dari timah SnO2, dengan kandungan timah berkisar 78%. Contoh lain sumber biji timah yang lain dan kurang mendapat perhatian daripada cassiterite adalah kompleks mineral sulfide yaitu stanite (Cu2FeSnS4) merupakan mineral kompleks antara tembaga-besi-timah-belerang dan cylindrite (PbSn4FeSb2S14) merupakan mineral kompleks dari timbale-timah-besi-antimon-belerang dua contoh mineral ini biasanya ditemukan bergandengan dengan mineral logam yang lain seperti perak.Timah merupakan unsur ke-49 yang paling banyak terdapat di kerak bumi dimana timah memiliki kandungan 2 ppm jika dibandingkan dengan seng 75 ppm, tembaga 50 ppm, dan 14 ppm untuk timbal. Cassiterite banyak ditemukan dalam deposit alluvial/alluvium yaitu tanah atau sediment yang tidak berkonsolidasi membentuk bongkahan batu dimana dapat dapat mengendap di dasar laut, sungai, atau danau. Alluvium terdiri dari berbagai macam mineral seperti pasir, tanah liat, dan batu-batuan kecil. Hampir 80% produksi timah diperoleh dari alluvial/alluvium atau istilahnya deposit sekunder. Diperkirakan untuk mendapatkan 1 Kg Cassiterite maka sekitar 7 samapi 8 ton biji timah/alluvial harus ditambang disebabkan konsentrasi cassiterite sangat rendah.Dibumi timah tersebar tidak merata akan tetapi terdapat dalam satu daerah geografi dimana sumber penting terdapat di Asia tenggara termasuk china, Myanmar, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Hasil yang tidak sebegitu banyak diperoleh dari Peru, Afrika Selatan, UK, dan Zimbabwe.CassiteriteCassiterite adalah mineral timah oksida dengan rumus SnO2. Berbentuk kristal dengan banyak permukaan mengkilap sehingga tampak seperti batu perhiasan. Kristal tipis Cassiterite tampak translusen. Cassiterite adalah sumber mineral untuk menghasilkan logam timah yang utama dan biasanya terdapat dialam di alluvial atau aluvium.

StanniteStannite adalah mineral sulfida dari tembaga, besi dan timah. Rumus kimianya adalah Cu2FeSnS4 dan merupakan salah satu mineral yang dipakai untuk memproduksi timah. Stannite mengandung sekitar 28% timah, 13% besi, 30% tembaga, dan 30% belerang. Stannite berwarna biru hingga abu-abu.CylindriteCylindrite merupakan mineral sulfonat yang mengandung timah, timbal, antimon, dan besi. Rumus mineral ini adalah Pb2Sn4FeSb2S14. Cylindrite membentuk kristal pinakoidal triklinik dimana biasanya berbentuk silinder atau tube dimana bentuk nyatanya adalah gulungan dari lembaran kristal ini. Warna cylindrite adalah abu-abu metalik dengan spesifik gravity 5,4. Pertama kali ditemukan di Bolivia pada tahun 1893.Timah terutama terdapat sebagai kaserit, SnO2. Bijih mula-mula dipekatkan melalui metode pengembangan kemudian dipanggang. Karena bijih telah berbentuk oksida, tujuan pemanggangan ialah untuk mengoksidasi logam pengotor dan memisahkan belerang dan arsen menjadi bentuk volatile. Berikutnya oksida diereduksi dengan karbon ( batubara ).SnO2(P) + 2C(P) Sn (c) + 2CO (g)Timah dari reaksi diatas dimurnikan melalui pelelehan ulang. Timah yang mudah meleleh ini dituang dalam bentuk yang belum meleleh. Pengotor yang tetap larut dalam timah cair terosidasi dan dipisahkan dengan cara mengambil lapisan oksida yang terbentuk dipermukaan cairan.1.3 Sifat-Sifat Timah Sifat khas :1. Timah termasuk golongan IV B2. Mempunyai bilangan oksidasi +2 dan + 43. Bersifat amfoterindium timah antimoni

GeSnPb

Tabel penuh

Umum

Nama, Simbol, Nomortimah, Sn, 50

Seri kimialogam miskin

Kelompok, Periode, Blok14 (IVA), 5, p

Densitas, Kekerasan7310 kg/m3, 1.5

Penampakanabu-abu keperakan mengkilap

Properti Atomik

Bobot atom118.710 sma

Jari-jari atom145 (145) pm

Jari-jari kovalen141 pm

Jari-jari van der Waals217 pm

Konfigurasi elektron[Kr]4d10 5s2 5p2

Elektron per tingkat energi2, 8, 18, 18, 4

Bilangan oksidasi (Oksida)4,2 (amfoter)

Struktur kristalTetragonal

Ciri-Ciri Fisik

Keadaan bendaPadat

Titik lebur505.08 K (449.47 F)

Titik didih2875 K (4716F)

Volume molar16.29 10-6 m3/mol

Kalor penguapan295.8 kJ/mol

Kalor peleburan7.029 kJ/mol

Tekanan uap5.78 E-21 Pa at 505 K

Kecepatan suara2500 m/s pada 293.15 K

Lain-lain

Elektronegativitas1.96 (Skala Pauling)

Kapasitas kalor spesifik228 J/(kg*K)

Konduktivitas listrik9.17 106/(mohm)

Konduktivitas kalor66.6 W/(m*K)

potensial ionisasi pertama708.6 kJ/mol

potensial ionisasi ke-21411.8 kJ/mol

potensial ionisasi ke-32943.0 kJ/mol

potensial ionisasi ke-43930.3 kJ/mol

potensial ionisasi ke-57456 kJ/mol

Isotop paling stabil

isoNAwaktu-paruhDMDE MeVDP

112Sn0.97%Sn stabil dengan 62 neutron

114Sn0.65%Sn stabil dengan 64 neutron

115Sn0.34%Sn stabil dengan 65 neutron

116Sn14.54%Sn stabil dengan 66 neutron

117Sn7.68%Sn stabil dengan 67 neutron

118Sn24.23%Sn stabil dengan 68 neutron

119Sn8.59%Sn stabil dengan 69 neutron

120Sn32.59%Sn stabil dengan 70 neutron

wujud meta 0.006 MeV55 tahunITBeta-0.0060.394121Sb

122Sn4.63%Sn stabil dengan 72 neutron

124Sn5.79%Sn stabil dengan 74 neutron

126Sn{syn.}~1 E5 yBeta-0.380126Sb

Satuan SI & STP digunakan kecuali tertera yang lain.

Timah merupakan logam lunak, fleksibel, dan warnanya abu-abu metalik. Timah tidak mudah dioksidasi dan tahan terhadap korosi disebabkan terbentuknya lapisan oksida timah yang menghambat proses oksidasi lebih jauh. Timah tahan terhadap korosi air distilasi dan air laut, akan tetapi dapat diserang oleh asam kuat, basa, dan garam asam. Proses oksidasi dipercepat dengan meningkatnya kandungan oksigen dalam larutan. Jika timah dipanaskan dengan adanya udara maka akan terbentuk SnO2. Timah ada dalam dua alotrop yaitu timah alfa dan beta. Timah alfa biasa disebut timah abu-abu dan stabil dibawah suhu 13,2 C dengan struktur ikatan kovalen seperti diamond. Sedangkan timah beta berwarna putih dan bersifat logam, stabil pada suhu tinggi, dan bersifat sebagai konduktor. Timah larut dalam HCl, HNO3, H2SO4, dan beberapa pelarut organic seperti asam asetat asam oksalat dan asam sitrat. Timah juga larut dalam basa kuat seperti NaOH dan KOH. Timah umumnya memiliki bilangan oksidasi +2 dan +4. Timah(II) cenderung memiliki sifat logam dan mudah diperoleh dari pelarutan Sn dalam HCl pekat panas. Timah bereaksi dengan klorin secara langsung membentuk Sn(IV) klorida. Hidrida timah yang stabil hanya SnH4.

BentukUnsur ini memiliki 2 bentuk alotropik pada tekanan normal. Jika dipanaskan timag abu-abu ( timah alfa ) dengan struktur kubus berubah pada 13.2 oC menjadi timah putih ( timah beta ) yang memiliki struktur tetragonal. Ketika timah didinginkan pada suhu 13.2 oC, ia pelanpelan berubah dari putih menjadi abu-abu. Perubahan ini disebabkan ketidakmurnian ( impurities ) seperti alumunium dan seng, dan dapat dicegah dengan menambahkan antimony atau bismut. Timah abu-abu memiliki sedikit kegunaan. Timah dapat dipoles sangat licin dan digunakan untuk menyelimuti logam lain untuk mencegah korosi dan reaksi kimia. Lapisan tipis timah pada baja digunakan untuk membuat makanan tahan lama.Campuran logam timah sangat penting. Solder lunak, perunggu, logam babbit, logam bel, logam putih, campuran logam bentukan dan perunggu fosfor adalah beberapa campuran logam yang mengandung timah. Timah dapat menahan air laut yang telah didistilasi dan air keran, tetapi mudah terserang oleh asam yang kuat, alkali dan garam asam. Oksigen dalam suatu solusi dapat mempercepat aksi serangan kimia-kimia tersebut. Jika dipanaskan dalam udara, timah membentuk Sn2, sedikit asam, dan membentuk stannate salts dengan oksida. Garam yang paling penting adalah klorida, yang digunakan sebagai agen reduksi. Garam timah yang disemprotkan pada gelas digunakan untuk membuat lapisan konduktor listrik. Aplikasi ini telah dipakai untuk kaca mobil yang tahan beku. Kebanyakan kaca jendela sekarang ini dibuat dengan mengapungkan gelas cair di dalam timah cair untuk membentuk permukaan datar (proses Pilkington). Baru-baru ini, campuran logam kristal timah-niobium menjadi superkonduktor pada suhu sangat rendah, menjadikannya sebagai bahan konstruksi magnet superkonduktif yang menjanjikan. Magnet tersebut, yang terbuat oleh kawat timah-niobium memiliki berat hanya beberapa kilogram tetapi dengan baterai yang kecil dapat memproduksi medan magnet hampir sama dengan kekuatan 100 ton elektromagnet yang dijalankan dengan sumber listrik yang besar.

1.4 Pembuatan TimahCara pembuatannya yaitu:1. bijih dicuci dan dipekatkan dengan cara megnetik2. dipanggang untuk menghilangkan arsen dan belerang3. reduksi dengan antrasit atau kokasSnO2 (s) + 2 C (s) Sn (c) + 2 CO(g)Timah (Sn) dapat dibuat dari SnO2 yang terdapat dalam bijih logam yang disebut kaseteril. Bila bijih itu dipanaskan kuat di udara akan menguap oksida dan zat lainnya. Kemudian SnO2 direduksi dengan karbonSnO2 (s) + C (s) Sn (c) + CO2(g)Logam timah dapat juga dimurnikan dengan cara elektrolisis dan akan didapat timah pada katoda.Berbagai macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah tergantung dari jenis biji dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan untuk produksi adalah dengan kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya 0,015% untuk biji timah berupa bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian dipisahkan dari material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji yang telah dihancurkan dilewatkan dalam floating tank dan titambahkan zat kimia tertentu sehingga biji timahnya bisa terapung sehingga bisa dipisahkan dengan mudah.Biji timah kemudian dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah magnetik sehingga kita dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa logam besi. Biji timah yang keluar dari proses ini memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya berupa mineral Cassiterite.Cassiterite selanjutnya diletakkan dalam furnace bersama dengan karbon dalam bentuk coal atau minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan limestone dan pasir untuk menghilangkan impuritasnya kemudian material dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon bereaksi dengan CO2 yang ada didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi dengan cassiterite membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang dihasilkan dipisahkan melalui bagian bawah furnace untuk diproses lebih lanjut. Untuk memperoleh timah dengan kemurnian yang tinggi maka dapat dilakukan dengan menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini kemurnian timah yang diperoleh bisa mencapai 99,8%. Adapun Proses pengolahan mineral timah ini meliputi banyak proses, yaitu : Washing atau PencucianPencucian timah dilakukan dengan memasukkan bijih timah ke dalam ore bin yang berkapasitas 25 drum per unit dan mampu melakukan pencucian 15 ton bijh per jam. Di dalam ore bin itu bijih dicuci dengan menggunakan air tekanan dan debit yang sesuai dengan umpan. Pemisahan berdasarkan ukuran atau screening/sizing dan uji kadarBijih yang didapatkan dari hasil pencucian pada ore bin lalu dilakukan pemisahan berdasarkan ukuran dengan menggunakan alat screen,mesh, setelah itu dilakukan pengujian untuk mengetahui kadar bijih setelah pencucian. Prosedur penelitian kadar tersebut adalah mengamatinya dengan mikroskop dan menghitung jumlah butir dimana butir timah dan pengotornya memiliki karakteristik yang berbeda sehinga dapat diketahui kadar atau jumlah kandungan timah pada bijih.

Pemisahan berdasarkan berat jenisProses pemisahan ini menggunakan alat yang disebut jig Harz.bijih timah yang mempunyai berat jenis lebih berat akanj mengalir ke bawah yang berarti kadar timah yang diinginkan sudah tinggi sedangkan sisanya, yang berkadar rendah yang juga berarti mengandung pengotor atau gangue lainya seperti quarsa , zircon, rutile, siderit dan sebagainya akan ditampung dan dialirkan ke dalam trapezium Jig Yuba. Pengolahan tailingDahulu tailing timah diolah kembali untuk diambil mineral bernilai yang mungkin masih tersisa didalam tailing atau buangan. Prosesnya adalah dengan gaya sentrifugal. Namun saat ini proses tersebut sudah tidak lagi digunakan karena tidak efisien karena kapasitas dari alat pengolah ini adalah 60 kg/jam. Proses PengeringanProses pengeringan dilakukan didalam rotary dryer. Prinsip kerjanya adalah dengan memanaskan pipa besi yang ada di tengah tengah rotary dryer dengan cara mengalirkan api yang didapat dari pembakaran dengan menggunakan solar. KlasifikasiBijih bijih timah selanjutnya akan dilakukan proses proses pemisahan/klasifikasi lanjutan yakni: klasifikasi berdasarkan ukuran butir dengan screening klasifikasi berdasarkan sifat konduktivitasnya dengan High Tension separator. klasifikasi berdasarkan sifat kemagnetannya dengan Magnetic separator. Klasifikasi berdasarkan berat jenis dengan menggunakan alat seperti shaking table , air table dan multi gravity separator(untuk pengolahan terak/tailing). Pemisahan Mineral IkutanMineral ikutan pada bijih timah yang memiliki nilai atau value yang terbilang tinggi seperti zircon dan thorium( unsur radioaktif ) akan diambil dengan mengolah kembali bijih timah hasil proses awal pada Amang Plant. Mula mula bijih diayak dengan vibrator listrik berkecepatan tinggi dan disaring/screening sehingga akan terpisah antara mineral halus berupa cassiterite dan mineral kasar yang merupakan ikutan. Mineral ikutan tersebut kemudian diolah pada air table sehingga menjadi konsentrat yang selanjutnya dilakukan proses smelting, sedangkan tailingnya dibuang ke tempat penampungan. Mineral mineral tersebut lalu dipisahkan dengan high tension separator pemisahan berdasarkan sifat konduktor nonkonduktornya atau sifat konduktivitasnya. Mineral konduktor antara lain: Cassiterite dan Ilmenite. Mineral nonconductor antara lain: Thorium, Zircon dan Xenotime. Lalu masing masing dipisahkan kembali berdasarkan kemagnetitanya dengan magnetic separation sehingga dihasilkan secara terpisah, thorium dan zircon. Proses pre-smeltingSetelah dilakukan proses pengolahan mineral dilakukan proses pre-smelting yaitu proses yang dilakukan sebelum dilakukannya proses peleburan, misalnya preparasi material,pengontrolan dan penimbangan sehingga untuk proses pengolahan timah akan efisien. Proses Peleburan ( Smelting )Ada dua tahap dalam proses peleburan :- Peleburan tahap I yang menghasilkan timah kasar dan slag/terak.- Peleburan tahap II yakni peleburan slag sehingga menghasilkan hardhead dan slag II.Proses peleburan berlangsung seharian 24 jam dalam tanur guna menghindari kerusakan pada tanur/refraktori. Umumnya terdapat tujuh buah tanur dalam peleburan. Pada tiap tanur terdapat bagian bagian yang berfungsi sebagai panel kontrol: single point temperature recorder, fuel oil controller, pressure recorder, O2 analyzer,multipoint temperature recorder dan combustion air controller. Udara panas yang dihembuskan ke dalam mfurnace atau tanur berasal dari udara luar / atmosfer yang dihisap oleh axial fan exhouster yang selanjutnya dilewatkan ke dalam regenerator yang mengubahnya menjadi panas.Tahap awal peleburan baik peleburan I dan II adalah proses charging yakni bahan baku bijih timah atau slagI dimasukkan kedalam tanur melalui hopper furnace. Dalam tanur terjadi proses reduksi dengan suhu 1100 15000C.unsure unsure pengotor akan teroksidasi menjadi senyawa oksida seperti As2O3 yang larut dalam timah cair. Sedangkan SnO tidak larut semua menjadi logam timah murni namun adapula yang ikut ke dalam slag dan juga dalam bentuk debu bersamaan dengan gas gas lainnya. Setelah peleburan selesai maka hasilnya dimasukkan ke foreheart untuk melakukan proses tapping. Sn yang berhasil dipisahkan selanjutnya dimasukkan kedalam float untuk dilakukan pendinginan /penurunan temperatur hingga 4000C sebelum dipindahkan ke dalam ketel.sedangkan hardhead dimasukkan ke dalm flame oven untuk diambil Sn dan timah besinya. Proses Refining ( Pemurnian )- PyrorefiningYaitu proses pemurnian dengan menggunakan panas diatas titik lebur sehingga material yang akan direfining cair, ditambahkan mineral lain yang dapat mengikat pengotor atau impurities sehingga logam berharga dalam hal ini timah akan terbebas dari impurities atau hanya memiliki impurities yang amat sedikit, karena afinitas material yang ditambahkan terhadap pengotor lebih besar dibanding Sn. Contoh material lain yang ditambahkan untuk mengikat pengotor: serbuk gergaji untuk mengurangi kadar Fe, Aluminium untuk untuk mengurangi kadar As sehingga terbentuk AsAl, dan penambahan sulfur untuk mengurangi kadar Cu dan Ni sehingga terbentuk CuS dan NiS. Hasil proses refining ini menghasilkan logam timah dengan kadar hingga 99,92% (pada PT.Timah). Analisa kandungan impurities yang tersisa juga diperlukan guina melihat apakah kadar impurities sesuai keinginan, jika tidak dapat dilakukan proses refining ulang.- Eutectic RefiningYaitu proses pemurnian dengan menggunakan crystallizer dengan bantuan agar parameter proses tetap konstansehingga dapat diperoleh kualitas produk yang stabil. Proses pemurnian ini bertujuan mengurangi kadar Lead atau Pb yang terdapat pada timah sebagai pengotor /impuritiesnya. Adapun prinsipnya adalah berhubungan dengan temperatur eutectic Pb- Sn, pada saat eutectic temperature lead pada solid solution berkisar 2,6% dan aakan menurun bersamaan dengan kenaikan temperatur, dimana Sn akan meningkat kadarnya. Prinsip utamnya adalah dengan mempertahankan temperatur yang mendekati titik solidifikasi timah.- Electrolitic RefiningYaitu proses pemurnian logam timah sehingga dihasilkan kadar yang lebih tinggi lagi dari pyrorefining yakni 99,99%( produk PT. Timah: Four Nine ). Proses ini melakukan prinsip elektrolisis atau dikenal elektrorefining.Proses elektrorefining menggunakan larutan elektrolit ytang menyediakan logam dengan kadar kemurnian yang sangat tinggi dengan dua komponen utama yaitu dua buah elektroda anoda dan katoda yang tercelup ke dalam bak elektrolisis.Proses elektrorefining yang dilakukan PT.Timah menggunakan bangka four nine (timah berkadar 99,99% ) yang disebut pula starter sheetsebagai katodanya, berbentuk plat tipis sedangkan anodanya adalah ingot timah yang beratnya berkisar 130 kg dan larutan elektrolitnya H2SO4. proses pengendapan timah ke katoda terjadi karena adanya migrasi dari anoda menuju katoda yang disebabkan oleh adanya arus listrik yang mengalir dengan voltase tertentu dan tidak terlalu besar. PencetakanPencetakan ingot timah dilakukan secara manual dan otomatis. Peralatan pencetakan secara manual adalah melting kettle dengan kapasitas 50 ton, pompa cetak and cetakan logam. Proses ini memakan waktu 4 jam /50 ton, dimana temperatur timah cair adalah 2700C. Sedangkan proses pencetakan otomatis menggunakan casting machine, pompa cetak, dan melting kettleberkapasitas 50 ton dengan proses yang memakan waktu hingga 1 jam/60 ton.Langkah langkah pencetakan:1. Timah yang siap dicetak disalurkan menuju cetakan.2. Ujung pipa penyalur diatur dengan menletakkannya diatas cetakan pertama pada serinya, aliran timah diatur dengan mengatur klep pada piapa penyalur.3. Bila cetakan telah penuh maka pipa penyalur digeser ke cetakan berikutnyadan permukaan timah yang telah dicetak dibersihkan dari drossnya dan segera dipasang capa pada permukaan timah cair.4. Kecepatan pencetakan diatur sedemikian rupa sehingga laju pendinginan akan merata sehingga ingot yang dihasilkan mempunyai kulitas yang bagus atau sesuai standar.5. Ingot timah ynag telah dingin disusun dan ditimbang.Kecenderungan Keadaan Oksidasi Golongan 4Beberapa contoh kecenderungan keadaan oksidasiKecenderungan secara keseluruhanKeadaan oksidasi yang umum untuk golongan 4 adalah +4, ditemukan pada senyawa CCl4, SiCl4 dan SnO2.Jika anda bergerak ke bawah dalam satu golongan, ada banyak contoh dengan keadaan oksidasi +2, seperti SnCl2, PbO, dan Pb2+.Pada timah, keadaan +4 masih lebih stabil dibandingkan +2, tetapi pada timbal, keadaan +2 lebih stabil - dan mendominasi kimia timbal.Contoh pada kimia timahJika anda bergerak ke bawah dalam satu golongan sampai pada timah, keadaan oksidasi +2 secara umum meningkat, dan ada yang menarik pada senyawa timah(II) dan timah(IV). Timah(IV) merupakan keadaan oksidasi timah yang lebih stabil. Itu artinya akan mudah mengubah senyawa timah(II) menjadi senyawa timah(IV). Hal ini ditunjukkan dengan baik pada ion Sn2+ dalam larutan yang merupakan agen pereduksi yang baik.Sebagai contoh, larutan yang mengandung ion timah(II) (misalnya larutan timah(II) klorida) akan mereduksi larutan iod menjadi ion iodida. Pada proses tersebut, ion timah(II) dioksidasi menjadi ion timah(IV).Ion timah(II) juga mereduksi ion besi(III) menjadi ion besi(II). Sebagai contoh larutan timah(II) klorida akan mereduksi larutan besi(III) klorida menjadi larutan besi(II) klorida. Pada proses ini, ion timah(II) dioksidasi menjadi ion timah(IV) yang lebih stabil.Ion timah(II) juga, tentu saja, mudah dioksidasi oleh agen pengoksidasi yang sangat kuat seperti larutan kalium mangan(VII) (larutan kalium permanganat) dalam kondisi asam. Reaksi ini dapat digunakan dalam titrasi untuk menentukan konsentrasi ion timah(II) dalam suatu larutan.

Dan sebagai contoh terakhir . . .Dalam kimia organik, timah dan asam klorida pekat digunakan untuk mereduksi nitrobenzena menjadi fenilamin (anilin). Reaksi ini melibatkan timah yang teroksidasi menjadi ion timah(II) dan kemudian menjadi ion timah(IV).Mencoba menjelaskan kecenderungan keadaan oksidasiTidak ada yang mengejutkan tentang keadaan oksidasi yang normal pada golongan 4 yaitu +4. Semua unsur pada golongan 4 memiliki struktur elektron terluar ns2npx1npy1, dimana n bervariasi dari 2 (untuk karbon) sampai 6 (untuk timbal). Pada keadaan oksidasi +4 semua elektron terluar terlibat secara langsung dalam ikatan.Pada bagian bawah golongan, ada kecenderungan peningkatan untuk tidak menggunakan pasangan s2 dalam pembentukan ikatan. Ini sering disebut dengan efek pasangan inert - dan hal ini dominan pada kimia timbal.Tidak ada penjelasan apapun dari penamaan "efek pasangan inert" Anda perlu mengetahui dua penjelasan yang berbeda tergantung pada apa yang anda bicarakan, pembentukan ikatan ionik atau ikatan kovalen.Efek pasangan inert pada pembentukan ikatan ionikJika unsur golongan 4 membentuk ion 2+, maka unsur tersebut akan kehilangan elektron pada orbital p, menyisakan pasangan s2 yang tidak terpakai. Misalnya, untuk membentuk ion timbal(II), timbal akan kehilangan dua elektron 6p, elektron 6s tidak mengalami perubahan - sebagai "pasangan inert". Secara normal anda akan mengharapkan energi ionisasi turun dari atas ke bawah dalam satu golongan karena elektron lebih jauh dari inti. Hal itu tidak terjadi pada golongan 4.Tabel pertama menunjukkan energi ionisasi total yang diperlukan untuk membentuk ion 2+ bervariasi dari atas ke bawah dalam satu golongan. Nilainya dinyatakan dalam kJ mol-1.Perhatikanlah, antara timah dan timbal terdapat sedikit peningkatan.Ini artinya sedikit lebih sulit untuk menghilangkan elektron p pada timbal daripada pada timah. Jika anda melihat pola lepasnya 4 elektron, perbedaan antara timah dan timbal lebih menarik. Peningkatan energi ionisasi yang relatif besar antara timah dan timbal disebabkan karena pasangan 6s2 pada timbal secara signifikan lebih sulit untuk dihilangkan daripada pasangan 5s2 pada timah.Sekali lagi, nilainya dalam kJ mol-1, dan dua tabel tersebut mempunyai skala yang hampir sama. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan teori relativitas. Pada unsur yang lebih berat seperti timbal, ada kecenderungan untuk menarik elektron lebih dekat ke inti daripada yang diperkirakan, dikenal sebagai kontraksi relativistik elektron. Karena elektron lebih dekat dengan inti, maka lebih sulit untuk dilepaskan. Pada unsur yang lebih berat pengaruh ini lebih besar.Pengaruh ini lebih besar pada elektron s daripada elektron p.Pada contoh timbal, adanya kontraksi relativistik menyebabkan elektron 6s lebih sulit dilepaskan secara energetika dari yang anda perkirakan. Energi yang dilepaskan ketika ion terbentuk (seperti entalpi kisi atau entalpi hidrasi) tidak cukup untuk mengimbangi tambahan energi akibat adanya kontraksi relativistik. Artinya secara energetika tidak disukai bagi timbal untuk membentuk ion 4+.Efek pasangan inert pada pembentukan ikatan kovalenAnda perlu memikirkan mengapa karbon secara normal membentuk empat ikatan kovalen bukan dua.Dengan menggunakan notasi elektron dalam kotak, struktur elektron terluar karbon terlihat seperti ini:Pada gambar hanya ada dua elektron tak berpasangan. Sebelum membentuk ikatan, secara normal karbon akan mendorong satu elektron dari orbital s untuk mengisi orbital p yang kosong.Akhirnya terdapat 4 elektron tak berpasangan yang (setelah hidridisasi) dapat membentuk 4 ikatan kovalen.Hal itu bermanfaat untuk menyediakan energi untuk mendorong elektron orbital s, karenanya karbon dapat membentuk ikatan kovalen dua kali lebih banyak. Masing-masing ikatan kovalen yang terbentuk melepaskan energi yang cukup untuk keperluan promosi.Satu penjelasan yang mungkin, mengapa timbal tidak melakukan hal yang sama adalah karena terjadi penurunan energi ikatan dari atas ke bawah dalam satu golongan. Energi ikatan cenderung turun dengan makin besarnya ukuran atom dan makin jauhnya jarak pasangan ikatan dengan dua inti serta lebih terlindungi dari inti.Sebagai contoh, energi yang dilepaskan ketika dua ikatan tambahan Pb-X (dengan X adalah H atau Cl atau apapun) terbentuk tidak mampu mengimbangi besarnya energi tambahan yang diperlukan untuk mendorong elektron 6s ke orbital 6p yang kosong. Hal ini akan lebih sulit, tentu saja, jika beda energi antara orbital 6s dan 6p bertambah dengan adanya kontraksi relativistik dari orbital 6s.

1.5 Senyawa TimahTimah, Senyawaan yang terpenting adalah SnF2 dan SnCl2, yang diperoleh dengan pemanasan Sn dengan hf dan hcl gas. Fluoridanya cukup larut dalam air dan digunakan dalam pasta gigi yang mengandung fluorida. Air menghidrolisis SnCl2 menjadi klorida yang bersifat basa, tetapi dari larutan asam encer SnCl2.2H2O dapat terkristalisasi. Kedua halidanya larut dalam larutan yang mengandung ion halida berlebihan, jadi:SnF2 + F- = SnF3-pK 1 SnCl2 + Cl- = SnCl3-pK 1Dalam larutan akua fluorida, SnF3- adalah spesies yang utama, tetapi ion-ion SnF+ dan Sn2F5 dapat dideteksi.Halida larutan dalam pelarut donor seperti aseton, piridin, atau DMSO, menghasilkan adduct peramidal, SnCl2OC(CH3)2.Ion Sn2+ yang sangat peka terhadap udara, terjadi dalam larutan asam perklorat, yang dapat diperoleh dengan reaksiCu(ClO4)2 + Sn Hg Cu + Sn2+ + 2 ClO4-Hidrolisis memberikan [Sn3(OH)4]2+, dengan SnOH+ dan [Sn2(OH)2]2+ dalam jumlah sedikit: 3 Sn2+ + 4 H2O [Sn3(OH)4]2+ + 4 H+ log K = -6,77trimmernya, kemungkinan ion diklis, tampaknya menyebabkan inti dari beberapa garam basa timah (II) diperoleh dari larutan akua pada pH yang agak rendah. Jadi nitratnya tampak sebagai Sn3(OH)4(NO3)2 dan sulfatnya, Sn3(OH)2OSO4. semua larutan SnII mudah dioksidasi dengan oksigen, dan bila tidak dilindungi ketat oleh udara, biasanya mengandung beberapa SnIV. Larutan kloridanya ssering digunakan sebagai zat pereduksi lunak SnCl62- + 2e SnCl3- + 3 Cl- Eo = ca.0,0 V (1M HCl,4M Cl-)Senyawa Trialkiltimah, R3SnX, biasanya bergabung dalam padatan dengan jembatan anion (29-III dan 29-IV). Dalam air, perklorat dan beberapa senyawa lain mengion menghasilkan spesies kation.misalnya [Me3Sn(H2O)2]+.Senyawaan dialkil, R2SnX2, mempunyai perilaku mirip dengan senyawaan trialkil. Jadi fluorida, Me2SnF2 sekali lagi adalah polimer, dengan jembatan atom F, namun Sn adalah oktahedral dan gugus Me Sn Me adalah linear.Meskipun demikian, klorida dan bromida mempunyai titik leleh rendah (90o dan 74oC) dan pada hakikatnya adalah senyawaan molekular. Halidanya juga memberikan larutan yang menghantar didalam air, dan ion akua mempunyai gugus C SN C linear yang khas bagi spesies dialkil (misalnya, spesies linear Me2Hg, Me2TI+, Me2Pb2+) mungkin dengan empat molekul air yang memenuhi koordinasi oktaherdal. Kelinearan dalam spesies ini tampaknya dihasilkan dari memaksimumkan sifat s dalam orbital ikatan atom logam. Hidrida organotimah adalah zat pereduksi yang berguna dalam kimia organik dan dapat ditambah pada alkena dengan reaksi radikal bebas untuk melepaskan senyawaan organotimah.Senyawa organotimah mempunyai sejumlah kegunaan dalam cat anti pencemaran laut, fungisida, pengaet kayu, dan sebagai katalis untuk perawatan resin silikon dan resin epoksi.Timah(IV) sulfat, Sn(SO4)2.2H2O, dapat terkristalisasi dari larutan yang diperoleh dari oksidasi dari oksidasi SnII sulfat; ia terhidrolisis seluruhnya di dalam air.Timah(IV) nitrat adalah padatan mudah menguap yang tidak berwarna dibuat dari interaksi N2O5 dan SnCl4; ia mengandung gugus bidentat NO3- menghasilkan koordinasi dodekahedral. Senyawaannya bereaksi dengan zat organik.

2.1.6 Reaksi-Reaksi TimahTimah mempunyai tiga bentuk kristal. Bentuk yang paling adalah timah putih atau timah yang mudah dibentuk. Pada suhu 13,2oC, secara perlahan, timah putih berubah menjadi tepung yang bewarna abu-abu yang disebut timah abu-abu. Bila timah putih yang dipanaskan akan menjadi sangat rapuh yang disebut timah rapuh. Timah putih dipakai sebagai pelapis kaleng agar mengkilap dan tahan korosi. Timah juga dipakai sebagai logam campuran dalam perunggu (tembaga dan timah) dan sebagai logam solder (campuran timah dengan timbal). Timah lebih mudah teroksidasi dibandingkan besi, sehingga tidak dapat dipakai sebagai pelindung besi.Bilangan oksidasi timah dalam senyawa adalah +2 dan +4. logam ini dapat teroksidasi oleh asam yang bukan pengoksidasi menjadi +2.Sn + 2HCl SnCl2 + H2Akan tetapi dengan pengoksidasi kuat, logam timah teroksidasi, menjdi +4.Sn + 4 HNO3 SnO2 + 4NO2 + 2 H2OReaksi timah dengan Cl2 menghasilkan SnCl2Sn + Cl2SnCl2Logam Sn larut dalam basa membentuk ion stannit, Sn(OH)42-Sn + 2OH + 2H2OSn(OH)42- + H2(g Senyawa timah, seperti SnF2 dipakai dalam bahan pasta gigi. Senyawa (C4H9)3SnO dipakai sebagai fungisida, yaitu zat pembasmi fungi (jamur).

2.1.7 Kegunaan Atau Fungsi TimahData pada tahun 2006 menunjukkan bahwa logam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%), industri plating (16%), untuk bahan dasar kimia (13%), kuningan & perunggu (5,5%), industri gelas (2%), dan berbagai macam aplikasi lain (11%).

TeknikAkibat dari petumbuhan permintaan, kegunaan baru dari timah ditemukan. Masalah lingkungan, keselamatan dan kesehatan mempengaruhi kegunaan timah. Hasil dari riset yang sedang dilakukan di Internatioanal Tin Research Institude Ltd., lembaga yang dibiayai industri, banyak pasar baru untuk timah sedang dikembangkan.Pelat TimahSejumlah pembuat minum besar di pasar barat meningkatkan penggunaan kaleng pelat timah sangat tipis. Teknologi baru yang efisien dan kaleng Ecotop yang mudah didaur ulang mulai diperkenalkan untuk menanggapi masalah lingkungan di Eropa. Kaleng besi masih menjadi pilihan untuk kemasan makanan dan peningkatan pendapatan di Asia Tenggara kemasan makanan dan minuman akan meningkat lebih banyak.Olah RagaSeiring peningkatan standar hidup meningkat pula permintaan kesenangan. Produsen stik golf beralih menggunakan lapisan timah pada stik golf dan peningkatan penyedia amunisi untuk senjata olah raga berubah dari tembaga menjadi timah sebagai pengganti.Tutup Botol AnggurMeningkatnya kesadaran kesehatan konsumen memaksa produsen untuk memanfaatkan bahan kemasan yang lebih aman. Penggantian tembaga dengan timah untuk tutup botol merupakan salah satu contoh.Penghambat ApiTelah dipelajari bahwa bahan tambahan dari timah, stannate dapat lebih efektif sebagai pemusnah api dalam polimer untuk pembuatan bungkus kabel PVC, plastik dan kain polyester dalam peralatan rumah tangga sehari-hari. Sudah ada hasil yang positif dalam pengembangan penghambat api untuk digunakan produsen kertas.Logam HijauTimah digunakan dalam perlengkapan rumah tangga setiap hari. Pendapatan paling tinggi adalah dalam pemenuhan barang konsumen yang semakin beragam. Permintaan timah di Asia Tenggara meningkat 8% setiap tahun. PT Timah menyediakan timah berkualitas untuk berbagai industri sekunder dan tertier yang menggunakan logam untuk menghasilkan produk konsumen dan industri.Timah PatriPeningkatan pesat atas barang elektronik konsumen terutama di Asia dan inti dari setiap kamera, telepon portable, komputer, TV dan radio adalah papan circuit menggunakan timah patri. Kesadaran lingkungan dan kesehatan telah membuat banyak produsen mengganti dari timah hitam menjadi 90% timah patri.Produsen bola lampuTimah merupakan bagian dasar dari bola lampu pijar dan neon. Untuk menyediakan 190 juta konsumen lokal dan membangun pasar expor, industri bola lampu Indonesia mempunyai kapasitas tahunan lebih dari 550 juta lampuPatri GelombangBeberapa produsen barang-barang elektronik konsumen menggunakan teknik yang baru dikembangkan ini. Contohnya produsen televisi.Timah dalam lembaranSudah lama timah digunakan untuk menghasilkan makanan dan minuman kaleng, keselamatan dan aman untuk kemasan dan penyimpanan. Sementara permintaan timah lembaran di Amerika dan Eropa sudah terbuka, potensi pertumbuhan di Asia sangat besar. Saat ini di beberapa bagian Asia, konsumsi kaleng timah perkapita ada pada tingkatan kurang dari satu persen konsumsi kaleng timah di Barat. Kaleng timah juga hemat energi, memerlukan energi setengah dari yang diperlukan untuk pembuatan kemasan PET dan lebih sedikit daripada energi yang diperlukan untuk membuat kaleng aluminium.Timah dalam kimiaIndustri kimia adalah konsumen timah yang paling cepat berkembang. Permintaan sangat kuat untuk peralatan rumah tangga dan cat industri, pada plastik dan lapisan tanpa belerang yang digunakan industri teknik (tembaga, perunggu dan fosfor perunggu diantara yang lainnya). Contoh aplikasi komersil adalah pelapisan timah pada kawat dan kabel tembaga dan pembuatan bentuk-bentuk timah tempaPenggunaan membuat kaleng aliasi logam:- perunggu (5-15% Sn dengan Cu)- solder (40% dengan Pb)- pewter (92% Sn, 6%Sb, 2% Cu)

2.1.8 Bahaya Timah

Bersifat racun dan berbahaya bagi kesehatan,akibat keracunan timah dapat menyebabkan kerusakan otak, system saraf dan ginjal bahkan kematian bila keracunan akut. Pada anak anak dapat menyebabkan kerusakan fungsi mental (jadi idiot).

2.1.9 Pencegahan Bahaya Timah Jangan dipergunakan untuk perabotan hidup sehari hari. Untuk mencegah keracunan dapat di tempuh dengan cara jauhkanlah dari jangkauan anak anak. Setelah memegang timah,cuci tangan dengan sabun sampai bersih sebelum memegang makanan atau merokok. Untuk tangan yg terluka(terbuka) jangan memegang timah secara langsung tanpa sarung tangan.Diposkan oleh Dian Setyawati di 05.41 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke PinterestTidak ada komentar:Poskan KomentarPosting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) Blog Archive 2014 (5) Mei (1) Timah ( Sn ) April (2) Maret (2) 2012 (5) About Me

Dian Setyawati Lihat profil lengkapku Ada kesalahan di dalam gadget ini Inspirational Prayer of the Dayhttp://diansetyawati11.blogspot.com/2014/05/timah-sn.html jam 19.53

Home Kimia Jenis dan Fungsi Logam Jenis dan Fungsi Logam Posted by abdul hadi Tuesday, 23 April 2013 4 comments Logam adalah unsur yang jumlahnya paling banyak di bumi ini. Jenis-jenis logam logam memiliki sifat dan kegunaanya masing-masing. Sampai saat ini, terdapat 65 logam yang terbentuk secara alami di bumi, namun hanya sedikit yang bisa dimanfaatkan dengan cara yang benar. Logam-logam yang dapat dimanfaatkan ini hanya mencapai 20 buah, baik yang berdiri sendiri maupun sebagai bagian dari aloi( campuran dari dua buah logam atau lebih dan zat lainnya). Aloi ini dibuat untuk membuat logam yang memiliki sifat berbeda dari sebelumnya, agar dapat dimanfaatkan secara maksimal. Jika sobat semakin penasaran dengan macam-macam logam dan kegunaanya, mari simak yang satu ini, yang akan membahas tentang ke-20 logam yang dapat dimanfaatkan tadi dan ditambah dengan 5 jenis aloi yang paling sering kita jumpai.

Jenis Logam dan Kegunaanya

1.AlumuniumAlumunium adalah logam dengan warna putih keperak-perakan yang memiliki sifat sangat ringan dan tahan terhadap korosi(karat). Logam ini berasal dari bijihnya, bauksit, dengan proses elektrolisis. Alumunium digunakan dalam kabel-kabel listrik lintas udara, pesawat terbang, kapal, mobil, kaleg minuman, dan foil dapur (pembungkus makanan).

2.BajaBaja merupakan salah satu aloi yang sangat sering kita dengar dan kita jumpai namanya. Baja memiliki perang yang sangat penting dalam kehidupan manusia, kenapa demikian? Karena Baja merupakan aloi besi dan karbon yang merupakan satu dari sedikit bahan terpenting dalam industri, seperti yang kita ketahui, bisang industri ini mempengaruhi dunia secara global. Baja memiliki sifat tahan karat, dan kegunaanya yang sangat penting adalah untuk bidang industri ruang angkasa.

3.BesiBesi merupakan logam yang memiliki warna abu-abu keputih-putihan. Logam ini dihasilkan terutama dari peleburan biji hematit dalam tanur sembur. Kegunaanya adalah diapakai untuk bangunan dan bidang teknik, juga dapat dimanfaatkan untuk membuat aloi baja.

4.EmasTentu sobat semua sudah tidak asing lagi dengan logam yang satu ini. Unsur logam emas memiliki sifat yang lunak, dan memiliki warna kuning terang yang digunakan untuk perhiasan dan alat-alat elektronik. Tentunya emas tidak mudah didapat di pasaran, karena memiliki harga yang sangat tinggi dan terus meningkat.

5.KaliumKalium adalah logam ringan dengan warna keperakan, juga memiliki sifat sangat reaktif. Senyawa-senyawa kalium digunakan dalam pupuk kimia dan untuk pembuatan kaca.

6.KalsiumLogam ini memiliki putih keperak-perakan, sifatnya yang mudah dibentuk sesuai dengan tempat ditemukannya, yaitu di dalam batu kapur dan kapur. Dalam makhluk hidup juga terdapat logam yang satu ini, salah satunya di tulang gigi hewan. Pemanfaatan logam ini biasanya untuk membuat semen dan baja kualitas tinggi.

7.KuninganKuningan merupakan sebuah aloi yang terbuat dari tembaga dan seng. Pemanfaatanya sangat banyak terjadi di bumi ini, yaitu untuk, barang-barang hiasan, sekrup, alat-alat musik, dan paku-paku kecil.

8.KupronikelMerupakan aloi yang terbuat dari tembaga dan nikel yang digunakan untuk membuat uang logam berwarna perak.

9.KromiumKromium adalah logam yang memiliki warna abu-abu, dan mempunyai sifat yang keras. Sering digunakan untuk membuat baja tahan karat dan melapisi logam-logam lain untuk melindunginya dan memberi penampikan mengkilap yang memantul.

10.MagnesiumLogam yang rigan berwarna perak keputih-putihan yang bila terbakar menghasilkan nyala api putih terang, logam ini digunakan dalam suar penyelamatan dan kembang api dalam aloi-aloi ringan.

11.NatriumNatrium merupakan sebuah logam yang sangat reaktif. Memiliki sifat lunak dan berwarna putih keperakan logam ini terdapat dalam garam dapur dan digunakan untuk lampu jalanan dan dalam industri kimia.

12.PerakPerak adalah suatu logam yang mudah dibentuk, berwarna putih abu-abu yang merupakan konduktor panas dan listrik yang sangat baik. Logam ini digunakan untuk membuat perhiasan, peralatan perak ,dan film fotografi.

13.PerungguMerupakan sebuah aloi dari tembaga dan timah yang dikenal sejak jaman kuno. Aloi ini memilii sifat tahan korosi dan mudah dibentuk. Dibanyak negara perunggu dimanfaatkan untuk membuat uang logam yang bernilai rendah.

14.PlatinaLogam berwarna putih keperakan, yang mudah dibentuk, digunakan untuk membuat perhiasan, barang elektronik, dan sebagai katalisator.

15.PlutoniumLogam radioaktif yang dihasilkan dengan cara membombardir uranium dalam reaktor nuklir dan digunakan dalam senjata nuklir.

16.RaksaRaksa merupakan logam berbentuk cairan yang berat. Logam cair ini memiliki warna putih keperakan , dan juga beracun. Digunakan dalam termometer, tapal gigi dan digunakan dalam beberapa bahan peledak.

17.SengSuatu logam putih kebiruan yang diambil dari mineral seng blende (sfarelit). Logam ini digunakan untuk melapisi besi agar tidak berkarat (disebut galvanisasi). Logam ini juga digunakan di baterai-baterai listrik tertentu dan dalam aloi-aloi seperti kuningan.

18.SolderSuat aloi dari timah dan timbal yang memiliki titik lebur yang rendah dan digunakan untuk menyambungkan kabel-kabel dalam barang-barang elektronik.

19.TembagaLogam yang mudah dibentuk, berwarna kemerah-merahan yang digunakan untuk emmbuat kabel listrik, tangki air panas, dan aloi kuningan, perunggu, dan kupronikel.

20.TimahSuatu logam yang lunak, mudah dibentuk, berwarna putih keperakan. Logam ini digunakan untuk menyepuh baja, guna menghentikan korosi dan dalam aloi perunggu, pewter (logam campuran timah dan timbal), dan solder.

21.TimbalLogam berat berwarna biru keputih-putihan ,mudah dibentuk dan beracaun, diambil dari mineral galena dan digunakan dalam baterai, atap, dan perisai radiasi dari sinar X.

22.TitaniumSuatu logam yang kuat, berwarna putih, dan mudah dibentuk. Logam ini sangat tahan terhadap korosi dan digunakan untuk aloi-aloi dalam pesawat luar angkasa, pesawat terbang, dan kerangka sepeda.

23.UraniumSuattu logam putih keperakan, radioaktif yang digunakan sebagai sumber tenaga nuklir dan juga senjata nuklir.

24.VanadiumSuatu logam yang keras, putih beracun, yang digunakan untuk meningkatkan kekerasan aloi-aloi baja. Sebuah senyawa vanadium digunakan sebagai katalisator untuk pembuatan asam sulfat.

25.WolframSuatu logam yang keras, berwarna abu-abu keputihan. Logam ini digunakan dalam filamen lampu, dalam barang-barang elektronik, dan dalam aloi-aloi baja untuk membuat alat-alat pemotong bertepi tajam.

Nah, itulah postingan kali ini yang mengkaji tentang macam-macam Logam dankegunaanya, jika ada yang mau sobat tanyakan tentang postingan kali ini, silahkan lewat kotak komentar. Gratis kok hehehe.Terimakasih telah berkunjung ke softilmu.blogspot.com. Terus maju untuk pengetahuan bersama blog sederhana ini.JaM 20.13

Gambar 4.7 menunjukkan komposisi paduan (61,9% Sn-38 1% Pb.) Yang memiliki suhu terendah di mana paduan masih benar-benar cair, yaitu, 183 C

GAMBAR 4,7Memimpin-timah diagram fase. Perhatikan bahwa komposisi titik eutektik untuk paduan ini adalah 61,9% 38,1% Sn-Pb. Sebuah komposisi baik lebih rendah atau lebih tinggi dari rasio ini akan memiliki likuidus lebih tinggi suhu.

(361 F). Hal ini dikenal sebagai titik eutektik. Kata eutektik dari eutek'tos Yunani, yang berarti mudah meleleh. Eutektik poin penting dalam aplikasi seperti menyolder, di mana suhu rendah mungkin diperlukan untuk mencegah kerusakan termal ke bagian selama bergabung. Meskipun ada berbagai jenis solder, solder timah-timah umum digunakan untuk aplikasi umum, dan memiliki komposisi berkisar antara 5% Pb-95% Sn menjadi 70% Pb-30% Sn. Setiap compositioi; memiliki titik lebur sendiri.