thermistor theory
DESCRIPTION
Penjelasan tentang prinsip kerja termisor berserta perhitungan matematisnyaTRANSCRIPT
ThermistorA. Labib Fardany Faisal
1106065445
Thermistor adalah salah satu tipe dari resistor yang resistansinya bergantung secara
signifikan dengan temperatur (berasal dari kata thermal dan resistor). Thermistor
banyak digunakan sebagai sensor temperatur, pembatas surge current/inrush current,
proteksi arus berlebih (overcurrent) dan regulator elemen pemanas.
Thermistor beda dengan RTD (Resistence Temperature Detectors), thermistor
menggunakan elemen berupa keramik / polimer sedangkan RTD menggunakan bahan
pure metal. Untuk penggunaannya juga berbeda, RTD digunakan untuk range
temperature yang lebih besar sedangkan thermistor digunakan untuk range
temperature yang lebih terbatas namun presisinya lebih tinggi. Biasanya dalam range
-90 oC sampai 130 oC.
PRINSIP DASARDasar pemikirannya, thermistor dapat digunakan sebagai sensor suhu dengan mengetahui
perubahan resistansinya terhadap temperatur. Ada 3 aproksimasi hubungan antara
resistansi thermistor dengan temperatur.
FIRST APPROXIMATION
∆ R=k ∆T
“k” adalah koefisien temperature orde pertama. Ada 2 tipe thermistor berdasarkan k-nya.
Jika k positif PTC (Positive Temperature Coefficient)
Jika k negatif NTC (Negative Temperature Coefficient)
SECOND APPROXIMATION
Simbol
α T=1R (T )
dRdT
R=R0 eα T T
α T adalah koefisien tempertur orde kedua.
THIRD APPROXIMATION
Steinhart-Hart Equation1T
=a+b ln (R )+c [ ln (R )]3
Didapatkan nilai R fungsi T sebagai berikut:
R=e(x− y2 )
13
−(x+ y2 )13
dengan
y=a−1/Tc
dan x=√( b3c )3
+ y2
4
Pendekatan ini sangat akurat dengan error kurang dari 0,02 oC untuk pengukuran suhu
dengan range 200 oC.
Nilai-nilai konstanta a, b, dan c untuk nilai resistansi 3 kOhm pada suhu kamar adalah :
a = 1,40 x 10-3
b = 2,37 x 10-4
c = 9,90 x 10-8