tesis francisca emaria yosepha 0401513076lib.unnes.ac.id/26403/1/full.pdf · ii pengesahan ujian...

34
i ANALISIS BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN DENGAN MODEL MMP BERDASARKAN TEORI PEMROSESAN INFORMASI MATERI BANGUN RUANG TESIS Oleh FRANCISCA EMARIA YOSEPHA 0401513076 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Upload: lenga

Post on 17-Mar-2019

240 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

i

ANALISIS BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN

KEMANDIRIAN DENGAN MODEL MMP

BERDASARKAN TEORI PEMROSESAN INFORMASI

MATERI BANGUN RUANG

TESIS

Oleh

FRANCISCA EMARIA YOSEPHA

0401513076

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

ii

PENGESAHAN UJIAN TESIS

Tesis dengan judul “Analisis Berpikir Kreatif Matematis dan Kemandirian dengan

Model MMP Berdasarkan Teori Pemrosesan Informasi Materi Bangun Ruang”

karya,

Nama : Francisca Emaria Yosepha

NIM : 0401513076

Program Studi : Pendidikan Matematika S2

Telah dipertahankan dalam Sidang Panitia Ujian Tesis Program Pascasarjana

Universitas Negeri Semarang pada hari Selasa tanggal 29 September 2015.

Semarang, September 2015

Panitia Ujian

Ketua, Sekretaris,

Prof. Dr.rer.nat. Wahyu Hardyanto, M.Si. Prof. Dr. St. Budi Waluya, M.Si.

NIP. 19601124 198403 1 002 NIP. 19680907 199303 1 002

Penguji I, Penguji II,

Dr. Isnarto M.Si. Dr. A. Tri Widodo

NIP. 19690225 199403 1 001 NIP. 19520520 197603 1 004

Penguji III,

Prof. Drs. YL Sukestiyarno, M.S., Ph.D.

NIP. 19590420 198403 1 002

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Karya tulis saya, tesis ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk

mendapatkan gelar akademik magister, baik di Universitas Negeri Semarang

maupun di perguruan tinggi lain.

2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa

bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukkan Tim Penguji.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau

dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan

sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan

dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah

diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang

berlaku di perguruan tinggi ini.

Semarang, September 2015

Yang membuat pernyataan,

(Francisca Emaria Yosepha)

0401513076

iv

MOTTO

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan kepadamu

jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya”. (Filipi 4 : 13)

“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini

Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan

memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan”.

(Yesaya 41 : 10)

PERSEMBAHAN

Tesis ini saya persembahkan untuk:

Ayah dan Ibu tercinta yang selalu

mendoakan serta memberikan motivasi

yang luar biasa

Kedua adikku tersayang yang selalu

membantu dan mendukung dalam

penulisan laporan

Seluruh teman, sahabat, kerabat yang

senantiasa memberikan semangat

v

ABSTRAK

Francisca Emaria Yosepha. 2015. “Analisis Berpikir Kreatif Matematis danKemandirian dengan Model MMP Berdasarkan Teori Pemrosesan InformasiMateri Bangun Ruang”. Tesis. Program Studi Pendidikan Matematika.Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Pembimbing I Prof.Drs. YL Sukestiyarno, M.S., Ph.D., Pembimbing II Dr. A. Tri Widodo.

Kata Kunci: MMP,Berpikir Kreatif, Kemandirian, Efektif

Kurangnya kemandirian siswa dalam belajar matematika menyebabkanrendahnya prestasi belajar siswa. Untuk mengatasi masalah tersebut diterapkanpembelajaran matematika dengan model Missouri Mathematisc Projectberdasarkan teori pemrosesan informasi dimana siswa diajak meninjau ulangpelajaran sebagai dasar pentingnya pengetahuan awal, pada pengembangan danlatihan terkontrol siswa mengamati contoh dari buku siswa dan melakukan kerjakelompok yang berkenaan dengan register pengindraan dan memori jangka pendek,pada kegiatan jangka panjang siswa diberikan tes mandiri dan evaluasi bersama.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal kemandirian dankemampuan berpikir kreatif matematis siswa dan mendapatkan pembelajarantersebut di atas efektif. Metode penelitian yang digunakan Mix Method. Subyekpenelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Pecangaan. Variabel dalampenelitian ini adalah kemandirian, keterampilan berpikir kreatif matematis sebagaivariabel bebas, kemampuan berpikir kreatif matematis sebagai variabel terikat.Pengambilan data dilakukan dengan pengamatan, wawancara, dan tes. Data diolahdengan analisis uji t, regresi dan normality gain. Sedangkan data kualitatif diolahdengan analisis deskriptif.

Dari hasil analisis kondisi awal yang dilakukan diperoleh hasil bahwakondisi awal siswa masih rendah pada indikator kemampuan dalam memberikancara yang beragam. Kemandirian siswa juga lebih dominan pada kategori kurangkarena dalam mengerjakan soal siswa cenderung masih tergantung pada temannya.Model pembelajaran dikatakan efektif ditunjukkan dengan 1) perangkatpembelajaran valid dengan rata-rata silabus 4,0; RPP 4,07; LKS 4,04; buku siswa4,07; dan TKBKM 4,02; 2) kemampuan berpikir kreatif matematis 76 mencapaikriteria tuntas lebih dari 70 dan secara klasikal 86,84% memenuhi kriteria lebih dari70%; 3) ada pengaruh positif signifikan antara kemandirian dan keterampilanberpikir kreatif matematis terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis denganpersamaan regresi = 31,833 + 0,279 + 1,062 ; dan 4) terjadi peningkatankarakter kemandirian rata-rata dari 0,09 menjadi 0,35 serta peningkatanketerampilan berpikir kreatif matematis rata-rata dari 0,05 menjadi 0,26.

vi

ABSTRACT

Francisca Emaria Yosepha. 2015. “Analysis of Mathematical Creative Thinkingand Self-Directed with Model MMP Based on Information ProcessingTheory Geometric Matter”. Thesis. Mathematics Education Program.Postgraduate Program, Semarang State University, Supervisor I Prof. Drs.YL Sukestiyarno, M.S., Ph.D., Supervisor II Dr. A. Tri Widodo.

Keywords: MMP, Creative Thinking, Self –Directed, Effective

The lack of self-directed of students in learning mathematics leads to lowerstudent achievement. To solve these problems, mathematicsis applied by using amodel of Missouri Mathematics Project based on the theory of informationprocessing in which students are invited to review the lesson as the basic ofimportance of prior knowledge. On the development an dexercise controlled,students observe the examples of students’ books and group work related to theregister sensing and short-term memory. In long-term activities, students are givena self-test and evaluation together. This research was made in order to know theearly self-directed condition and the ability of students’ mathematical creative-thinking and find out this learning more effective. The research methodology usedby Mix Method. The subjects of this study were students of class VIII B SMPNegeri 2 Pecangaan. Variable in this research is self-directed, skill of mathematicalcreative thinking as the dependent variable, the ability of mathematical creativethinking as the independent variable. Data were collected by observation, interviewand test. The data is processed by t-test, regression analysis and normality gain.Whereas qualitative data processed by the descriptive analysis.

That is why from the result of preceding analysis, it can be concluded thatthe initial condition of students is still low based on the proficient indicator ofgiving the various way. Self-directed of the students are also more dominant in theless category because the students tend to work on the problems still dependent onhis friends. The model of learning called effective by showing 1) the instrument oflearning is valid with average-syllabus 4,0; RPP 4,07; LKS 4,04; students’book4,07; and TKBKM 4,02; 2) the ability of mathematical creative-thinking 76 reachup total criteria more than 70 and classically 86,84% ful fill the criteria more than70%; 3) there is positive influence that is significant between self-directed and skillof mathematical creative thinking toward the ability of mathematical creativethinking with the regression similarity = 31,833 + 0,279 + 1,062 ; and 4)there is raising of level of self-directed character from 0,09 become 0,35 and thereis raising of level of skill of mathematical creative thinking from 0,05 become 0,26.

vii

PRAKATA

Atas terselesaikannya tesis yang berjudul “Analisis Berpikir Kreatif dan

Kemandirian Dengan Model MMP Berdasarkan Teori Pemrosesan Informasi

Materi Bangun Ruang” pertama-tama penulis memanjatkan puji syukur kepada

Tuhan Yesus Kristus, karena berkat pertolongan, kekuatan dan hikmat yang telah

diberikannya, penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan tesis ini, yaitu

kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan bagi

penulis untuk menyelesaikan studi strata 2 Pendidikan Matematika di Program

Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.

2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

3. Prof. Dr. St. Budi Waluya, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

4. Prof. Drs. YL Sukestiyarno, M.S., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing I yang telah

yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan koreksi, masukan, dan

pendapatnya.

5. Dr. A. Tri Widodo yang telah banyak memberikan masukan dan arahan.

6. Kepala sekolah, guru dan seluruh staf SMP Negeri 2 Pecangaan yang telah

membantu selama penelitian

7. Bapak Eko Mursulistiyono, S.Pd., M.Pd selaku guru pengampu mata pelajaran

matematika di SMP Negeri 2 Pecangaan yang telah banyak membantu dan

meluangkan waktunya untuk penulis dalam melakukan penelitian.

8. Semua siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Pecangaan atas kesediannya menjadi

subyek penelitian.

viii

9. Orangtua dan kedua adik yang senantiasa mendoakan dam memberi kekuatan

dan perhatian.

10. Teman-teman, sahabat, kerabat, dan A2 Family yang selalu memberi support

kepada penulis.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu per-satu.

Harapan penulis kiranya tesis ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya

para guru dan semua praktisi pendidikan pada umumnya.

Penulis menyadari ada banyak kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan

tesis ini, karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan saran

dari para pembaca untuk perbaikan di masa mendatang.

Terima kasih.

Semarang, September 2015

Francisca Emaria Yosepha

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ………………………………………………. i

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN ……………………………………………….. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………………………. iv

ABSTRAK ………………………………………………... v

ABSTRACT ………………………………………………... vi

PRAKATA ………………………………………………... vii

DAFTAR ISI ………………………………………………... ix

DAFTAR TABEL ……………………………………………….. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………….. xviii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................. 8

1.3 Fokus Penelitian .............................................................................. 9

1.4 Pertanyaan Penelitian .............................................................................. 9

1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................ 10

1.6 Penegasan Istilah ............................................................................ 10

1.7 Manfaat Penelitian ............................................................................ 14

BAB II KAJIAN TEORITIS ............................................................................ 16

2.1 Teori Belajar ............................................................................ 16

2.1.1 Teori Konstruktivisme ........................................................ 16

2.1.2 Teori Pemrosesan Informasi ............................................... 18

2.2 Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project ............................. 22

2.3 Pendidikan Karakter ............................................................................ 25

2.4 Berpikir Kreatif Matematis ................................................................... 27

2.5 Hasil Belajar ............................................................................ 30

x

2.5.1 Karakter Kemandirian ......................................................... 30

2.6.1 Keterampilan Berpikir Kreatif Matematis ......................... 33

2.7.1 Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis ............................ 35

2.6 Tinjauan Materi Bangun Ruang ............................................................. 36

2.7 Penelitian yang Relevan......................................................................... 37

2.8 Kerangka Berpikir .......................................................................... 39

2.9 Hipotesis Penelitian .......................................................................... 43

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 44

3.1 Desain Penelitian .......................................................................... 44

3.2 Latar dan Waktu Penelitian.................................................................... 45

3.3 Variabel Penelitian .......................................................................... 46

3.4 Prosedur Penelitian .......................................................................... 46

3.4.1 Tahap Pra Lapangan............................................................. 46

3.4.2 Tahap Pekerjaan Lapangan .................................................. 48

3.5 Data dan Sumber Penelitian .................................................................. 51

3.5.1 Data Berpikir Kreatif Matematis Siswa .............................. 51

3.5.2 Data Kemandirian Siswa ..................................................... 52

3.5.3 Dokumen ......................................................................... 52

3.5.4 Hasil Wawancara ................................................................ 53

3.5.5 Catatan Lapangan ................................................................ 53

3.6 Teknik Pengumpulan Data..................................................................... 54

3.6.1 Tes KBKM .......................................................................... 54

3.6.2 Wawancara .......................................................................... 54

3.6.3 Observasi ............................................................................. 55

3.6.4 Dokumentasi ....................................................................... 56

3.6.5 Angket ................................................................................. 56

3.7 Instrumen Penelitian .......................................................................... 57

3.7.1 Soal TKBKM ...................................................................... 57

3.7.2 Pedoman Wawancara .......................................................... 57

xi

3.7.3 Lembar Observasi ............................................................... 58

3.7.4 Kuesioner Kemandirian ...................................................... 58

3.8 Teknik Analisis Data .......................................................................... 58

3.8.1 Analisis Data Kevalidan Perangkat Pembelajaram ............. 58

3.8.2 Analisis Instrumen Data Soal TKBKM .............................. 60

3.8.1 Analisis Instrumen Data Kuesioner Kemandirian ............... 65

3.9 Analisis Kualitatif ................................................................................. 67

3.9.1 Keabsahan Data ................................................................... 69

3.9.1.1 Uji Kepercayaan ...................................................... 69

3.9.1.2 Uji Keteralihan ........................................................ 70

3.9.1.3 Uji Kebergantungan ................................................ 71

3.9.2 Analisis Data Catatan Lapangan ......................................... 71

3.10 Analisis Data Kuantitatif .................................................................... 72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................... 79

4.1 Hasil Penelitian .......................................................................... 79

4.1.1 Analisis Kualitatif Sebelum Pembelajaran ......................... 79

4.1.1.1 Analisis Pendahuluan ............................................... 79

4.1.2 Analisis Kuantitatif ............................................................. 87

4.1.2.1 Analisis Validasi Perangkat Pembelajaran............... 87

4.1.2.2 Analisis Uji Coba TKBKM...................................... 96

4.1.2.3 Analisis Uji Coba Kuesioner Kemandirian ............. 99

4.1.2.4 Analisis Uji Prasyarat............................................. 102

4.1.2.5 Analisis Uji Keefektifan......................................... 104

4.1.3 Analisis Kualitatif Setelah Pembelajaran ........................... 117

4.1.3.1 Analisis Karakter Kemandirian ............................. 117

4.1.3.2 Analisis Keterampilan BKM ................................. 129

4.1.3.3 Analisis Kemampuan BKM .................................. 145

4.2 Pembahasan ....................................................................................... 155

4.2.1 Karakter Kemandirian Siswa Pilihan ................................. 156

xii

4.2.1.1 Karakter Kemandirian Kondisi Awal .................... 156

4.2.1.2 Karakter Kemandirian Pada Pembelajaran dengan

Model MMP.......................................................... 159

4.2.2 Keterampilan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Pilihan .. 164

4.2.2.1Keterampilan BKM Siswa Kelompok Atas ............ 166

4.2.2.2 Keterampilan BKM Siswa Kelompok Tengah ...... 167

4.2.2.3 Keterampilan BKM Siswa Kelompok Bawah ....... 168

4.2.3 Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Pilihan ... 169

4.2.3.1 Kemampuan BKM Kondisi Awal.......................... 169

4.2.3.2 Kemampuan BKM Pada Pembelajaran dengan

Model MMP ........................................................ 172

4.2.4 Model Pembelajaran MMP Pada Pembelajaran................ 175

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................. 177

5.1 Simpulan ........................................................................ 177

5.2 Saran ........................................................................ 178

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 180

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Hal

2.1. Sintak Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project

Berdasarkan Teori Pemrosesan Informasi

24

2.2. Deskripsi Pendidikan Karakter 26

2.3. Aspek dan Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif Matematis 34

2.4 Aspek Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis 36

3.1. Data dan Sumber Data Penelitian 51

3.2. Klasifikasi Validitas Perangkat Pembelajaran 60

3.3. Kriteria Validitas Soal Uraian 61

3.4. Kriteria Reliabilitas Soal Uraian 63

3.5. Kriteria Tingkat Kesukaran 64

3.6. Kriteria Daya Pembeda 65

3.7. Penskoran Pernyataan Positif Kuesioner Kemandirian 66

3.8. Penskoran Pernyataan Negatif Kuesioner Kemandirian 66

3.9. Kualifikasi Skor Kuesioner Kemandirian Siswa 67

3.10. Kriteria Perolehan Normalitas Gain 78

4.1. Hasil Pengelompokkan TKBKM Siswa Kelas VIII-B 80

4.2. Ragam Jawaban Siswa Berdasarkan Kelompok Atas, Tengah,

Bawah Pada Soal TKBKM Pendahuluan Nomor 3

84

4.3. Revisi Silabus Berdasarkan Masukan Validator 88

4.4. Revisi RPP Berdasarkan Masukan Validator 89

4.5. Revisi LKS Berdasarkan Masukan Validator 91

4.6. Revisi Buku Siswa Berdasarkan Masukan Validator 93

4.7. Revisi TKBKM Berdasarkan Masukan Validator 95

4.8. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran 96

4.9. Hasil Analisis dan Uji Coba Perangkat Tes 98

4.10. Hasil Perhitungan Validitas Kuesioner Karakter Kemandirian 99

xiv

Tabel Judul Hal

4.11 Kategorisasi Skor Kuesioner Karakter Kemandirian 102

4.12. Uji Normalitas Data Awal Tes Pendahuluan 103

4.13. Uji Normalitas Data Akhir Tes KBKM 103

4.14. Uji Signifikansi Pengaruh Karakter Kemandirian Terhadap

Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

106

4.15. Koefisien Persamaan Rgresi Karakter Kemandirian 107

4.16. Besar Pengaruh Karakter Kemandirian Terhadap Kemampuan

Berpikir Kretaif Matematis

107

4.17. Uji Signifikansi Pengaruh Keterampilan Berpikir Kreatif

Matematis Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

109

4.18. Koefisien Persamaan Rgresi Keterampilan Berpikir Kreatif

Matematis

109

4.19. Besar Pengaruh Keterampilan Berpikir Kreatif Matematis

Terhadap Kemampuan Berpikir Kretaif Matematis

110

4.20. Uji Signifikansi Pengaruh Karakter Kemandirian dan

Keterampilan Berpikir Kreatif Matematis Terhadap

Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

111

4.21. Kefisien Persamaan Regresi Berganda 112

4.22. Pengaruh Karakter Kemandirian dan Keterampilan Berpikir

Kreatif Matematis Terhadap Kemampuan Berpikir Kretaif

Matematis

113

4.23. Gain Ternormalisasi Karakter Kemandirian Siswa Pilihan 114

4.24. Gain Ternormalisasi Keterampilan Berpikir Kreatif Matematis 116

4.25. Perbedaan Karakter Kemandirian Siswa Pilihan 159

4.26. Kualifikasi Skor Pengamatan Karakter Kemandirian 160

4.27. Perbedaan Keterampilan BKM Siswa Pilihan 165

xv

Tabel Judul Hal

4.28. Kualifikasi Skor Pengamatan Keterampilan Berpikir Kreatif

Matematis

166

4.29 Perbedaan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

Pilihan

172

4.30. Kualifikasi Skor Pengamatan Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis

173

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Hal

2.1. Kerangka Berpikir Penelitian 42

3.1. Metode Concurrent Embedded Design 45

3.2. Alur Penelitian 50

3.3. Triangulasi dengan Tiga Sumber Data 70

3.4. Triangulasi dengan 3 Teknik Pengumpulan Data 70

4.1. Potongan Soal TKBKM Pendahuluan Nomor 3 81

4.2. Cuplikan Hasil Penyusunan Silabus 88

4.3. Cuplikan Hasil Penyusunan RPP 90

4.4. Cuplikan Hasil Penyusunan LKS 92

4.5. Cuplikan Hasil Penyusunan Buku Siswa 94

4.6. Cuplikan Hasil Penyusunan TKBKM 95

4.7. Grafik Hasil Pengamatan Karakter Kemandirian Siswa Pilihan 114

4.8. Grafik Hasil Pengamatan Keterampilan Berpikir Kreatif

Matematis Siswa Pilihan

116

4.9. Grafik Karakter Kemandirian Subyek S-11 119

4.10. Grafik Karakter Kemandirian Subyek S-23 121

4.11. Grafik Karakter Kemandirian Subyek S-01 123

4.12. Grafik Karakter Kemandirian Subyek S-17 125

4.13. Grafik Karakter Kemandirian Subyek S-29 127

4.14. Grafik Karakter Kemandirian Subyek S-38 129

4.15. Grafik Keterampilan Berpikir Kreatif Matematis Subyek S-11 132

4.16. Grafik Keterampilan Berpikir Kreatif Matematis Subyek S-23 135

4.17. Grafik Keterampilan Berpikir Kreatif Matematis Subyek S-01 137

4.18. Grafik Keterampilan Berpikir Kreatif Matematis Subyek S-17 140

4.19. Grafik Keterampilan Berpikir Kreatif Matematis Subyek S-29 142

4.20. Grafik Keterampilan Berpikir Kreatif Matematis Subyek S-38 145

xvii

Gambar Judul Hal

4.21 Hasil Pekerjaan Subyek S-11 Pada Soal TKBKM Nomor 1 147

4.22. Hasil Pekerjaan Subyek S-23 Pada Soal TKBKM Nomor 4 148

4.23. Hasil Pekerjaan Subyek S-01 Pada Soal TKBKM Nomor 3 150

4.24. Hasil Pekerjaan Subyek S-17 Pada Soal TKBKM Nomor 1 152

4.25. Hasil Pekerjaan Subyek S-29 Pada Soal TKBKM Nomor 7 153

4.26. Hasil Pekerjaan Subyek S-38 Pada Soal TKBKM Nomor 2 155

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Hal

LAMPIRAN A 186

Lampiran A Silabus pembelajaran 187

Lampiran A Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 192

Lampiran A Lembar Kerja Siswa (LKS) 228

Lampiran A Buku Siswa 240

Lampiran A Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Akhir 283

LAMPIRAN B 301

Lampiran B Lembar Penilaian Validator Terhadap Silabus 302

Lampiran B Lembar Penilaian Validator Terhadap RPP 311

Lampiran B Lembar Penilaian Validator Terhadap LKS 321

Lampiran B Lembar Penilaian Validator Terhadap Buku Siswa 327

Lampiran B Lembar Penilaian Validator Terhadap Tes KBKM 334

LAMPIRAN C 340

Lampiran C Analisis Instrumen Uji Coba Tes KBKM 341

Lampiran C Hasil Nilai Tes Pendahuluan dan TKBKM 346

Lampiran C Hasil Analisis Pengamatan Karakter Kemandirian 350

Lampiran C Rekapitulasi Nilai Karakter Kemandirian 352

Lampiran C Hasil Analisis Pengamatan Keterampilan Berpikir Kreatif

Matematis

354

Lampiran C Rekapitulasi Nilai Keterampilan Berpikir Kreatif

Matematis

356

LAMPIRAN D 358

Lampiran D Uji Normalitas Data Awal dan Akhir 359

Lampiran D Uji Ketuntasan Klasikal dan Individual 365

Lampiran D Uji Pengaruh Karakter, Keterampilan BKM Terhadap

Kemampuan BKM

366

xix

Lampiran D Uji Gain Karakter Kemandirian 369

Lampiran D Uji Gain Keterampilan Berpikir Kreatif Matematis 370

LAMPIRAN E 371

Lampiran E Surat Izin Penelitian dari Direktur Pascasarjana UNNES 372

Lampiran E Surat Keterangan Penelitian dari SMP Negeri 2 Pecangaan 373

Lampiran E Foto Kegiatan Penelitian 374

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam mencetak sumber daya

manusia yang berkualitas. Pendidikan berkaitan dengan proses belajar mengajar dan

perkembangan yang dialami oleh siswa. Pendidikan merupakan proses interaksi

antara guru dan siswa. Begitu juga dengan pendidikan karakter. Pendidikan karakter

perlu dikedepankan dalam pembentukan moral. Pendidikan karakter perlu ditekankan

kembali oleh para guru untuk menyalurkan nilai-nilai positif kepada generasi muda.

Nilai – nilai budaya yang terkandung dalam pendidikan karakter ini seringkali

terabaika n. Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Depdiknas, 2003: 8).

Hilangnya nilai – nilai dan moralitas pendidikan karakter menemukan

momentum yang tepat untuk bangkit dengan adanya kurikulum KTSP. Pendidikan

karakter dalam konteks pendidikan perlu segera dilakukan baik secara langsung

melalui kurikulum maupun dengan menciptakan sebuah lingkungan yang bersifat

asuh secara moral di dunia pendidikan dan khususnya pada lingkup mata pelajaran

matematika. Selain nilai karakter, nilai-nilai keterampilan juga diperlukan agar

seseorang dapat mengamalkan nilai-nilai yang dianut sehingga berperilaku dan

2

bermoral yang baik dalam masyarakat yaitu keterampilan resolusi konflik,

pemecahan masalah, berpikir kreatif, berkomunikasi secara jelas, menyimak,

bertindak asertif atau disebut dengan keterampilan akademik dan keterampilan sosial

(Zubaedi, 2012: 240-241). Oleh karena itu, peneliti akan mengkaji mengenai berpikir

kreatif dan keterampilan berpikir kreatif matematis dengan dilandasi nilai karakter.

Pendidikan matematika memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia

karena setiap orang dalam kehidupannya tidak terlepas dari matematika. Oleh karena

itu, pelajaran matematika perlu ditempuh mulai dari jenjang pendidikan terendah

sampai dengan tinggi. Hal tersebut akan menjadi bekal bagi siswa dalam menjalankan

kehidupannya sehari-hari dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis,

kritis, dan kreatif (Depdiknas, 2006). Hal ini sesuai dengan taksonomi tujuan

pembelajaran sebagaimana yang dikemukakan Krathwohl (2002) terdiri dari

mengingat (remember), memahami (understand), menerapkan (apply), menganalisis

(analyze), mengevaluasi (evaluate), dan menciptakan (create). Revisi Krathwohl ini

sering digunakan dalam merumuskan tujuan belajar yang sering kita kenal dengan

istilah C1 sampai dengan C6. Berdasarkan kemampuan yang telah diuraikan oleh

Krathwohl, tingkatan yang paling tinggi adalah mencipta (create). Karena itulah

dibutuhkan suatu kemampuan daya cipta atau kreativitas.

Konsep kreatif ini juga harus diterapkan dalam pembelajaran matematika

khususnya materi bangun ruang. Materi bangun ruang lebih banyak menyajikan

konsep-konsep yang abstrak. Oleh karena itu dibutuhkan suatu kreativitas dalam

menyelesaikan persoalan tersebut. Hal ini sesuai dengan peraturan Permendiknas

3

Nomor 22 tahun 2006, salah satu tujuan pembelajaran matematika pada pendidikan

menengah adalah siswa memiliki kemampuan berpikir kreatif.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari sekolah, hasil daya serap hasil UN

mata pelajaran matematika tahun ajaran 2013/2014 Kabupaten Jepara pada materi

bangun ruang menunjukkan nilai sebesar 57,72 sedangkan daya serap hasil UN mata

pelajaran matematika tahun ajaran 2013/2014 tingkat nasional pada materi bangun

ruang sebesar 60,58. Hal ini menunjukkan bahwa daya serap materi bangun ruang di

Kabupaten Jepara lebih rendah dibandingkan daya serap tingkat nasional.

Materi bangun ruang kelas VIII meliputi sifat-sifat, membuat jaring-jaring,

serta menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas.

Menurut Suwaji (2008) dalam bukunya yang diterbitkan oleh Pusat Pengembangan

dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika (PPPPTK)

menunjukkan bahwa siswa SMP kelas VIII lemah dalam geometri, khususnya dalam

pemahaman ruang dan bentuk. Sebagai contoh, kadang-kadang siswa tidak dapat

mengidentifikasi gambar limas persegi hanya karena penyajian dalam gambar

mengharuskan bentuk persegi menjadi bentuk jajargenjang. Permasalahan seperti ini

tentunya harus mendapatkan perhatian yang besar bagi seorang guru.

Melalui studi awal yang telah dilakukan dengan pemberian TKBKM awal

diperoleh informasi bahwa nilai rata-rata kelas materi bangun ruang yang diperoleh

masih tergolong dalam kategori sangat rendah yaitu 46,68. Persentase siswa yang

tuntas KKM hanya 7,89% sedangkan sisanya sebesar 92,11% masih dibawah KKM.

Dari hasil pekerjaan siswa, ternyata siswa masih kesulitan jika harus memberikan

4

jawaban dengan menggunakan satu cara atau lebih. Melalui kegiatan wawancara yang

telah dilakukan dengan guru matematika kelas VIII, guru jarang memberikan soal

yang mengukur berpikir kreatif matematis siswa. Berdasarkan kuesioner yang

menggali sumber karakter kemandirian siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Pecangaan

tergolong pada kategori sedang. Informasi yang diperoleh adalah hampir semua siswa

masih bergantung terhadap temannya ketika menyelesaikan soal matematika yang

diberikan. Hal tersebut diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru pengampu

matematika bahwa masih terdapat siswa yang tidak mengerjakan PR. Selain itu, saat

pemberian tugas kelompok masih terdapat siswa yang hanya ikut tanpa berpartisipasi

sehingga hanya mengandalkan temannya saja.

Mengingat setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda dalam mengatasi

kesulitan, tentunya hal ini memberikan dampak yang berbeda ketika siswa

menyelesaikan masalah matematika. Ada siswa yang hanya mau mengerjakan soal

seperti yang dicontohkan, tetapi ada pula yang hanya mau dalam perhitungan saja.

Kebiasaan dalam pembelajaran di SMP N 2 Pecangaan dimana siswa terbiasa

menyelesaikan masalah yang hanya menuntut mereka untuk berpikir secara

konvergen sehingga mereka tidak terbiasa berhadapan dengan permasalahan yang

menuntut mereka untuk berpikir secara luas khususnya materi bangun ruang. Padahal

seperti yang kita tahu, di dalam kehidupan sehari-hari permasalahan hidup itu tidak

selalu mengerucut pada satu jawaban saja. Oleh karena itu, diperlukan kreativitas

pada masing-masing individu.

5

Ketika proses pembelajaran, guru juga harus memiliki strategi agar siswa

mampu bekerja secara efektif dan efisien sehingga tepat pada tujuan yang ingin

dicapai. Salah satu strategi itu adalah tepatnya guru dalam menggunakan model

pembelajaran pada masing-masing pokok bahasan yang berbeda, untuk itu guru

dituntut untuk menguasai berbagai model pembelajaran. Model pembelajaran inilah

yang akan memberikan arahan pada jalannya proses belajar mengajar sehingga

pemilihan model pembelajaran sangat penting guna mencapai tujuan pembelajaran

yang akan diharapkan.

Setelah mengetahui kondisi awal siswa kelas VIII B, acuan model

pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran dalam model

Missouri Mathematics Project berdasarkan teori Pemrosesan Informasi. Dari model

MMP dan teori Pemrosesan Informasi, kemudian akan dibuat perpaduan sintak

pembelajaran guna mendukung proses pembelajaran. Pada tahap review siswa diajak

untuk meninjau ulang materi sebelumnya untuk melihat pengetahuan awal siswa serta

melihat kemampuan siswa dalam menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya.

Pada tahap pengembangan, siswa diajak untuk mengamati contoh yang berkaitan

dengan register pengindraan guna melihat proses mengamati yang diterima siswa.

Pada tahap latihan terkontrol siswa diajak untuk melakukan diskusi kelompok guna

melihat pengetahuan awal dan memori jangka pendek dalam mencari hubungan antar

masalah dari permasalahan yang diberikan. Tahap kerja mandiri, siswa diberikan

tugas mandiri dan pemberian evaluasi untuk melihat memori jangka panjang siswa

yang berkaitan dengan penggunaan pengalaman belajarnya. Tahap terakhir yaitu

6

penugasan, siswa diajak untuk membuat kesimpulan mengenai pembelajaran yang

telah dilakukan dan pemberian tugas proyek yang berkaitan dengan memori jangka

panjang siswa.

Model pembelajaran MMP dipilih karena model ini menuntut siswa aktif

dalam pembelajaran karena guru hanya sebagai fasilitator yang mendampingi dan

membantu siswa menemukan pengetahuannya. Model pembelajaran ini didesain

untuk membantu guru dalam hal efektivitas penggunaan latihan-latihan agar siswa

mencapai peningkatan yang tinggi. Kelebihan dari model MMP adalah menghemat

waktu dan banyak latihan sehingga siswa mudah terampil dengan beragam soal yang

pada akhirnya akan melatih berpikir kreatifnya. Melalui model MMP yang didasarkan

pada teori Pemrosesan Informasi, siswa akan dapat dengan mudah memahami konsep

bangun ruang dengan baik dan benar. Selain kemampuan berpikir kreatif, siswa juga

dapat mengembangkan nilai-nilai moral yang ada pada pendidikan karakter yaitu

karakter kemandirian yang dapat diterapkan melalui pendekatan ini. Belajar mandiri

dalam model pembelajaran MMP juga sangat ditekankan.

Song and Hill (2007: 32) menyatakan bahwa kemandirian mencakup tiga

aspek yaitu: 1) Personal Attributes, 2) Processes, dan 3) Learning Context. Monks

(1999: 279) mengatakan bahwa orang yang mandiri akan memperlihatkan perilaku

yang eksploratif, mampu mengambil keputusan, percaya diri dan kreatif. Tidak

adanya kemandirian pada remaja akan menghasilkan berbagai macam problem

perilaku, misalnya rendahnya harga diri, pemalu, tidak punya motivasi sekolah,

kebiasaan belajar yang jelek, perasaan tidak aman, dan kecemasan. Hal ini sesuai

7

dengan penelitian yang dilakukan oleh Prasetyaningsih (2012) jika kemandirian

belajar tinggi, maka hasil belajar juga tinggi dan sebaliknya jika kemandirian belajar

rendah, maka hasil belajar juga rendah. Oleh karena itu, karakter kemandirian dalam

penelitian ini dapat dilihat dan diamati selama proses pembelajaran pada kegiatan-

kegiatan pembelajaran dengan model MMP berdasarkan teori Pemrosesan informasi.

Melalui pembiasaan dengan memberikan soal-soal yang melatih berpikir

kreatif matematis serta tugas proyek yang diberikan, pemahaman siswa mengenai

materi pelajaran khususnya materi bangun ruang akan meningkat dibandingkan

sebelumnya. Dengan demikian, perpaduan pembelajaran pada materi bangun

menggunakan model MMP berdasarkan teori Pemrosesan Informasi diharapkan dapat

meningkatkan berpikir kreatif siswa secara optimal.

Aspek-aspek yang digunakan untuk mengukur berpikir kreatif siswa oleh

Munandar (dalam Azhari, 2013: 4) adalah kelancaran, keluwesan, keaslian, dan

elaborasi. Kelancaran yang dimaksud adalah menghasilkan banyak jawaban yang

relevan. Keluwesan adalah menghasilkan gagasan yang beragam. Keaslian adalah

memberikan jawaban yang jarang diberikan kebanyakan orang. Sedangkan elaborasi

adalah memperinci suatu gagasan.

Pernyataan dari Monks yang telah diuraikan pada bagian awal latar belakang

menyatakan bahwa pentingnya kemandirian dan berpikir kreatif bagi siswa.

Kebutuhan untuk memiliki kemandirian dipercaya sebagai hal yang penting dalam

memperkuat motivasi siswa untuk belajar sehingga akan memicu dalam berpikir

kreatif pada diri siswa itu sendiri. Selanjutnya dengan mempertimbangkan keadaan

8

yang telah dibahas sebelumnya, maka peneliti merancang sebuah pembelajaran

berdasarkan teori pemrosesan informasi.

Berdasarkan fakta yang telah dikemukakan di atas, peneliti memandang perlu

untuk mengetahui lebih jauh lagi mengenai berpikir kreatif dan kemandirian yang

didasarkan dengan menerapkan model MMP berdasarkan teori pemrosesan informasi

di SMP N 2 Pecangaan pada materi bangun ruang.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi permasalahan

yang ditemui adalah sebagai berikut.

a. Kurangnya kemandirian siswa dalam mempelajari materi bangun ruang yang

dibuktikan dengan masih rendahnya kemandirian siswa dalam mengerjakan

tugas individu maupun tugas kelompok yang masih mengandalkan temannya

saja tanpa mau mengerjakan sendiri.

b. Kurangnya keterampilan berpikir kreatif matematis siswa dalam mengerjakan

soal materi bangun ruang.

c. Kemampuan berpikir kreatif siswa masih tergolong rendah yang ditunjukkan

dengan masih banyaknya siswa yang mendapat nilai di bawah KKM.

d. Identifikasi mengenai berpikir kreatif siswa pada saat pembelajaran belum

banyak dilakukan khususnya di SMP N 2 Pecangaan.

9

1.3 Fokus Penelitian

Fokus penelitian digunakan untuk memahami masalah penelitian secara lebih

luas dan mendalam. Penelitian ini difokuskan pada:

1. Keterampilan berpikir kreatif matematis siswa dalam mengerjakan soal materi

bangun ruang

2. Penanaman karakter kemandirian selama pembelajaran matematika pada materi

bangun ruang kelas VIII di SMP Negeri 2 Pecangaan terkait dengan perencanaan

pembelajaran selama proses pembelajaran.

3. Karakter kemandirian yang diterima siswa terkait dengan hasil belajar materi

bangun ruang kelas VIII di SMP Negeri 2 Pecangaan.

4. Berpikir kreatif matematis yang dilihat dari Tes Berpikir kreatif Matematis

(TKBKM) materi bangun ruang kelas VIII di SMP Negeri 2 Pecangaan.

5. Pembelajaran matematika dengan model pembelajaran MMP berdasarkan teori

Pemrosesan Informasi pada materi bangun ruang efektif meningkatkan berpikir

kreatif matematis dan kemandirian siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Pecangaan.

1.4 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, permasalahan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Bagaimana berpikir kreatif matematis dan kemandirian pada kondisi awal dan

setelah pembelajaran pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Pecangaan?

10

b. Apakah pembelajaran matematika dengan model MMP berdasarkan teori

Pemrosesan Informasi pada materi bangun ruang efektif dalam mengatasi

masalah di kondisi awal pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Pecangaan?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut.

a. Mendeskripsikan bagaimana berpikir kreatif matematis dan kemandirian pada

kondisi awal dan setelah pembelajaran pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 2

Pecangaan.

b. Pembelajaran matematika dengan model MMP berdasarkan Teori Pemrosesan

Informasi pada materi bangun ruang efektif dalam mengatasi masalah di kondisi

awal siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Pecangaan.

1.6 Penegasan Istilah

Agar mempunyai persepsi yang sama dan untuk keperluan operasional

penelitian, berikut ini diberikan penegasan terhadap beberapa istilah yang digunakan

dalam penelitian ini.

a. Analisis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, analisis adalah penyelidikan

terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yang

sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb) (Depdiknas, 2002). Analisis

11

dalam penelitian ini meliputi analisis pembelajaran awal dilapangan kemudian

dilanjutkan dengan analisis setelah pembelajaran.

b. Efektif

Pembelajaran dikatakan efektif jika siswa mengapresiasi program

pembelajaran dan pembelajaran yang diinginkan terjadi serta perangkat pembelajaran

yang dikembangkan mencapai apa yang diharapkan (Nieveen, 1999: 127).

Pembelajaran dikatakan efektif jika:

1) Perangkat pembelajaran yang digunakan valid.

2) Hasil belajar aspek kognitif (kemampuan berpikir kreatif) siswa pada kelas

yang mendapat perlakuan mencapai kriteria ketuntasan minimal individual

dan klasikal.

3) Terdapat pengaruh positif signifikan antara kemandirian dan keterampilan

berpikir kreatif terhadap kemampuan berpikir kreatif.

4) Terjadi peningkatan kemandirian dan keterampilan berpikir kreatif yang

teramati secara mendalam.

c. Model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)

Model pembelajaran Missouri Mathematics Project merupakan suatu program

yang didesain untuk membantu guru dalam hal penggunaan latihan-latihan agar siswa

mencapai peningkatan yang luar biasa. Latihan-latihan tersebut adalah lembar tugas

proyek (Ariah, 2014). Langkah-langkah model pembelajaran MMP adalah review,

pengembangan, latihan terkontrol, kerja mandiri, dan penugasan.

12

d. Teori pemrosesan informasi

Menurut Slavin (2000) teori pemrosesan informasi adalah teori kognitif

tentang belajar yang menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan

kembali pengetahuan dari otak. Model pemrosesan tersebut sebagaimana yang

dikemukanan Trianto (2009: 32) terdiri dari empat aspek, yaitu: 1) Pentingnya

pengetahuan, 2) Register pengindraan, 3) Memori jangka pendek, dan 4) Memori

jangka panjang.

e. Kemandirian

Masrun (dalam Joko, 2012) menyatakan bahwa kemandirian adalah suatu

sikap yang memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakukan sesuatu atas

dorongan sendiri dan tanpa bantuan orang lain, maupun berpikir dan bertindak

original, dan penuh inisiatif sehingga memperoleh kepuasan dari usahanya. Song and

Hill (2007: 32) menyatakan bahwa kemandirian mencakup tiga aspek yaitu: 1)

Personal attributes, 2) Processes, dan 3) Learning context. Aspek personal attributes

menekankan tentang bagaimana siswa tekun, tidak bergantung pada orang lain, dan

inisiatif dari diri sendiri. Aspek processes menekankan tentang bagaimana siswa

secara tepat waktu menyelesaikan tugas, belajar secara efektif, dan dapat menentukan

prioritas. Aspek learning context menekankan bagaimana siswa dapat melakukan

kontrol diri, fokus belajar, dan tidak mudah terpengaruh.

13

f. Berpikir Kreatif Matematis

Berpikir kreatif matematis dalam matematika merupakan kombinasi berpikir

logis dan berpikir divergen yang didasarkan intuisi tetapi dalam kesadaran yang

memperhatikan fleksibilitas, kefasihan dan kebaruan (Pehkonen, 1992; Silver, 1997).

Berpikir kreatif matematis siswa (Munandar dalam Azhari, 2013: 4) akan diukur

dengan indikator-indikator sebagai berikut, yaitu: 1) kelancaran (fluecy), 2)

keluwesan (fleksibility), 3) keaslian (originality), dan 4) keterincian (elaboration).

Berpikir kreatif siswa dalam penelitian iniadalah fluency, fleksibility, originality, dan

elaboration.

g. Keterampilan Berpikir Kreatif Matematis

Rochmad (2013: 6) dalam keterampilan berpikir kreatif mencakup empat

aspek yaitu: (1) kelancaran (fluecy), (2) keluwesan (fleksibility), (3) keaslian

(originality), dan (4) keterincian (elaboration). Keterampilan berpikir kreatif siswa

dalam penelitian ini adalah fluency, fleksibility, originality, dan elaboration.

h. Materi Geometri

Materi yang dimaksud disini adalah materi bangun ruang yang diajarkan

kepada siswa sekolah menengah pertama kelas VIII pada semester genap tahun ajaran

2014/2015.

14

1.7 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis

maupun praktis.

a. Manfaat Teoritis

1) Perlu diajarkannya karakter kemandirian dari diri siswa ketika

pembelajaran agar terbentuknya sikap mandiri tanpa bergantung terhadap

teman.

2) Pembiasaan soal-soal guna meningkatkan berpikir kreatif matematis siswa

agar dapat menyelesaikan masalah tidak secara konvergen akan tetapi

secara divergen.

b. Manfaat Praktis

Bagi Guru:

1) Sebagai rujukan bagi guru dalam meningkatkan kemandirian,

keterampilan berpikir kreatif matematis, dan berpikir kreatif siswa.

2) Memotivasi guru dalam memaksimalkan model MMP berdasarkan teori

pemrosesan informasi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

3) Dapat digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas

pembelajaran di kelas.

Bagi siswa:

1) Dapat meningkatkan karakter kemandirian dan keterampilan berpikir

kreatif matematis.

15

2) Dapat meningkatkan berpikir kreatif siswa di dalam pembelajaran

matematika.

Bagi sekolah:

1) Dapat memberikan sumbangan yang baik dalam rangka perbaikan proses

pembelajaran untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

2) Memperoleh masukan tentang penelitian yang dapat memajukan sekolah

Bagi penelitian lanjutan:

1) Hasil penelitian dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti lain yang

berkaitan dengan penelitian mengenai kemandirian dan berpikir kreatif

dilihat dari teori belajar pemrosesan informasi menggunakan model

Missouri Mathematics Project demi pengembangan dalam bidang

pendidikan khususnya pendidikan matematika.