tesis - analisis aspek sosial ekonomi pengelolaan hutan oleh masyarakat secara tradisional di...
DESCRIPTION
Analisis aspek sosial ekonomi pengelolaan hutan oleh masyarakat secara tradisional (studi kasus di kabupaten Poso sulawesi tengah)TRANSCRIPT
ANALISIS ASPEK SOSIAL EKONOMI PENGELOLAAN HUTAN OLEH MASYARAKAT SECARA TRADISIONAL
(Studi Kasus Di Kabupaten Poso Sulawesi Tengah)
Tesis
untuk memenuhi sebagian persyaratanmencapai derajat Sarjana S2
Program Studi Ilmu KehutananProgram Pascasarjana Magister
Diajukan oleh
Mustafa Abdul Tohan Saenong01/I-06/001/0021
Kepada
PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA2003
TESIS
ANALISIS ASPEK SOSIAL EKONOMI PENGELOLAAN HUTAN OLEH MASYARAKAT SECARA TRADISIONAL
(Studi Kasus Di Kabupaten Poso Sulawesi Tengah)
yang dipersiapkan dan disusun oleh:
Mustafa Abdul Tohan Saenong01/I-06/001/0021
Telah dipertahankan di depan Dewan Pengujipada tanggal ……………………
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji:
Pembimbing Utama Anggota Dewan Penguji
Prof.Dr.Ir. H. Mustofa Agung Sardjono Prof.Dr.Ir.H. Soeyitno Soedirman, M.Agr.NIP. 131 290 278 NIP. 130 369 025
Pembimbing Pendamping
Ir. H. Iman Kuncoro ,M.Sc. NIP. 130 514 912
Prof.Dr.Ir. Slamet Mulyono, M.Agr. NIP. 130 369 043
Drs. Johanes Johny Hangkueng, M.Si.
NIP. 130 514 891
Samarinda, ……………………
Universitas MulawarmanProgram Pascasarjana MagisterProgram Studi Ilmu Kehutanan
Direktur,
Prof. Dr.Ir. Slamet Mulyono, M.Agr.NIP. 130 369 043
RIWAYAT HIDUP
Mustafa Abdul Tohan Saenong, lahir di Pare-Pare,
pada tanggal 7 Februari 1972. Merupakan anak
pertama dari enam bersaudara dari ayahanda Kaseng
A. Tohan (alm) dan ibunda Rohani.
Pada tahun 1980 memulai pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Negeri III
Kabupaten Poso Sulawesi Tengah dan selesai pada tahun 1986. Pada
tahun yang sama melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri I Kabupaten Poso (Sulawesi Tengah) dan selesai pada
tahun 1989. Selanjutnya pada tahun yang sama pula melanjutkan ke
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri I Kabupaten Poso Sulawesi
Tengah dan memperoleh ijasah pada tahun 1992.
Pendidikan Tinggi dimulai pada tahun 1992 pada Fakultas Pertanian
Universitas Tadulako Jurusan Agronomi (Budidaya Pertanian) melalui
Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN). Pada bulan September
1997 memperoleh ijasah dengan gelar Sarjana Pertanian (SP). Tahun
1997 memperoleh Sertifikat Award dari Lembaga Pelatihan Komputer
Alfarisi di Malang.
Pada bulan Agustus tahun 2001 mendapat kesempatan melanjutkan
pendidikan ke jenjang pascasarjana pada Program Studi Ilmu Kehutanan
Universitas Mulawarman, dengan dana bantuan Beasiswa Program Pasca
Sarjana (BPPS) dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI),
Departemen Pendidikan Nasional.
Pengalaman kerja: Asisten Dosen matakuliah Biologi di Fakultas
Pertanian Universitas Tadulako (1995-1996). Staf di Proyek Central
Sulawesi Integrated Area Developmen And Conservation Project
(CSIADCP), Taman Nasional Lore Lindu Sulawesi Tengah di lingkungan
Dinas Pertanian Kabupaten Poso Sulawesi Tengah (1999–2001). Dosen
tetap Yayasan Sintuwu Maroso, di Fakultas Pertanian Universitas Sintuwu
Maroso, Kabupaten Poso Sulawesi Tengah (1998 – sekarang).
Menikah dengan Fatmawaty Idris pada bulan November 2000, dan saat
ini telah dikaruniai dua putra/putri yang manis yaitu Muhammad Fakhry
Algurony (2 thn), dan Fahra Ananda Dwi Musfa (3 bln).
PRAKATA
Alhamdulillah, Maha Suci Allah SWT atas izin dan rahmat Nya
sehingga tesis ini dapat diselesaikan.
Tesis ini tersusun atas bimbingan dan bantuan baik moril, materil
dan saran-saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan
ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
Bapak Prof. Dr. Ir. H. Mustofa Agung Sardjono (Pembimbing Utama)
dan Bapak Prof. Dr. Ir. Slamet Mulyono, M.Agr. (Pembimbing
Pendamping), yang telah mengarahkan dalam pelaksanaan penelitian
dan penulisan tesis ini.
Bapak Prof. Dr. Ir. H.Soeyitno Soedirman, M.Agr., Bapak Ir. H. Iman
Kuncoro M.Sc. dan Bapak Drs. J. Johni Hangkueng, M.Si., selaku
Penguji, yang banyak memberikan masukan-masukan, saran-saran
maupun kritikan untuk kesempurnaan tesis ini.
Direktur Program Pascasarjana Magister Program studi Ilmu
Kehutanan Universitas Mulawarman, seluruh staf pengajar dan staf,
yang telah banyak membantu penulis dalam proses belajar.
Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan yang telah memberikan bantuan dana pendidikan
Beasiswa Program Pascasarjana (BPPS).
Rektor dan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sintuwu Maroso,
yang telah memberi izin dan dukungan moril kepada penulis untuk
melaksanakan studi lanjutan (Pascasarjana).
BAPEDA Kabupaten Poso Sulawesi Tengah, yang telah memberikan
bantuan informasi yang dibutuhkan. Demikian pula Bapak Abdul Haer
Laki (Kepala Desa Uekambuno), Bapak Abdul Rasyid (Kepala Desa
Betaua), dan Bapak Nurdin Po’u (Kepala Desa Lemoro) serta warga
masyarakat di ketiga desa tersebut, yang dengan iklas membantu
selama pelaksanaan penelitian.
Ibunda Rohani, Bapak/Ibu Mertua Idris Mappatoba dan Sari Bulan,
Bapak Ir. A. Rachmansya Ismail serta seluruh keluarga yang telah
memberikan dorongan, semangat serta berbagai bantuan.
Rekan-rekan Mahasiswa Pascasarjana Angkatan 2001, serta semua
pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, atas bantuannya baik
moril maupun materil sehingga tesis dapat diselesaikan.
Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih atas kesabaran,
keprihatinan, doa dan dukungan serta pengertian dari istri tercinta
Fatmawaty Idris dan anak-anak Muhammad Fakri Alqurony dan Fahra
Ananda Dwi Musfa selama penulis mengikuti studi dan menyusun tesis ini.
Semoga kebahagiaan penulis menjadi kebahagiaan mereka juga.
Penulis menyadari bahwa tesis ini belum sempurna. Akan tetapi
penulis berharap semoga tesis ini dapat memberi manfaat, bagi pihak-
pihak yang memerlukannya. Semoga segala sesuatu yang telah diberikan
mendapat imbalan dari Allah SWT, Amiin.
Samarinda, Agustus 2003
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………………….……..HALAMAN PENGESAHAN …………………………………RIWAYAT HIDUP…………..…………………...……………..PRAKATA ………..…………………..……..………..............DAFTAR ISI …………………………………………..……….DAFTAR TABEL ………..…………………………………….DAFTAR GAMBAR ………………………………………….INTISARI ……………………………………………………….ABSTRACT …………………………………………………….
I. PENDAHULUAN ……………………………………………..A. LATAR BELAKANG
……………………………………………B. KERANGKA PEMIKIRAN
………………………………………C. TUJUAN PENELITIAN
…………………………………………D. HASIL YANG DI HARAPKAN
…………………………………..E. HIPOTESIS
……………………………………………………
II. TINJAUAN PUSTAKA …………………………….………….A. FUNGSI DAN MANFAAT HUTAN BAGI MASYARAKAT
…………B. PROGRAM PEMBANGUNAN KEHUTANAN BERORIENTASI
MASYARAKAT …………………………………………………
C. BENTUK-BENTUK TRADISIONAL PENGELOLAAN HUTAN OLEH MASYARAKAT …………………………………………………
D. ASPEK SOSIAL EKONOMI PENGELOLAAN HUTAN OLEH MASYARAKAT SEKITARNYA …………………………………..
III. METODOLOGI PENELITIAN ……………………….……...A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
…………………………..1. Lokasi Penelitian
………………………………………2. Waktu Penelitian
………………………………………
iiiiiiivvvi
viiix
xii
116
101111
1313
20
27
34
414141424243434343444646464647
B. ALAT DAN BAHAN ……………………………………………
C. OBJEK DAN DATA PENELITIAN ……………………………...1. Objek Penelitian
……………………………………….2. Data Penelitian
………………………………………...a. Data Primer ………………………………………..
b. Data Sekunder ……………………………………..D. METODE PENGUMPULAN DATA
…………………………….1. Pengembilan Sampel
…………………………………a. Sampel Desa ……………………………………….b. Sampel Responden ……………………………….
2. Teknik Pengembilan Data ……………………………
DAFTAR ISI (Lanjutan)
Halaman
E. ANALISIS DATA …………………………………………..F. DEFENISI OPERASIONAL ………………………………...
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………...A. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
…………...............1. Desa Uekambuno ……………………………………..
a. Kondisi Biogeofisik Wilayah ……………………...
b. Kondisi Sosial Budaya dan Sosial Ekonomi…. ...
2. Desa Betaua ……………………………………………a. Kondisi Biogeofisik Wilayah………………………b. Kondisi Sosial Budaya dan Sosial Ekonomi ……
3. Desa Lemoro …………………………………………..a. Kondisi Biogeofisik Wilayah………………………
b. Kondisi Sosial Budaya dan Sosial Ekonomi ……B. PENGELOLAAN HUTAN OLEH MASYARAKAT SECARA
TRADISIONAL ……………………………………………….
1. Metale …………………………………………………..
4850
5353565659626265686871
747580848790
98
2. Bonde …………………………………………………..
3. Yopo …………………………………………………….
4. Aneka Usaha Hasil Hutan ……………………………
5. Bonde dengan Sistem Agroforestry …………………
C. ANALISIS ASPEK SOSIAL EKONOMI PENGELOLAAN HUTAN SECARA TRADISIONAL ………………………………………1. Tingkat Pendapatan
Masyarakat ……………………2. Pengaruh Tingkat
Pendidikan Terhadap Tingkat Pendapatan Masyarakat ……………………………..
3. Pengaruh Umur Terhadap Tingkat Pendapatan Masyarakat …………………………………………….
4. Pengaruh Jumlah Tanggungan Keluarga Terhadap Tingkat Pendapatan Masyarakat …………………..
5. Pengaruh Luas Lahan yang Diusahakan Terhadap Tingkat Pendapatan Masyarakat ……………………
6. Pengaruh Pengalaman Berusahatani Terhadap Tingkat Pendapatan Masyarakat ……………………
7. Komoditi Yang Diusahakan ………………………….
8. Lembaga Ekonomi Non Formal ……………………..
9. Aspek Budaya …………………………………………
10. Aspek Kelembagaan dan Pemasaran ………………
11. Keterkaitan Nilai Budaya, Pola Agroforestry Jenis Komoditas, Tingkat Pendapatan dan Kelestarian Hutan ……………………………………………………
98
101
104
107
110
112115115116118
124
DAFTAR ISI (Lanjutan)
Halaman
D. KAJIAN POTENSI UNTUK PENGEMBANGAN PENGELOLAAN HUTAN SECARA TRADISIONAL DI KABUPATEN POSO …….1. Faktor Potensi Yang Tersedia ……………………...
a. Ketersediaan Lahan …………………………….. b. Kontribusi ternak yang Dimiliki Masyarakat …... c. Tenaga Kerja ……………………………………... d. Modal ……………………………………………… e. Kebijakan Pemerintah …………………………... f. Pengalaman dalam Pengelolaan Hutan Oleh oleh Masyarakat Secara Tradisional ………….. 2. Prospek Pengembangan Kedepan Pengelolaan Hutan yang Berbasiskan Masyarakat……………… a. Pengembangan Kelembagaan ………………... b. Pengembangan Pola Agroforestry …………….
V. KESIMPULAN DAN SARAN ……….………………………A. KESIMPULAN …………………….
………………………….B. SARAN ……………………….
………………………………
DAFTAR PUSTAKA ……….…………………………………
LAMPIRAN-LAMPIRAN .…………………………………….
126126126127128128129
130
131131133
139139141
143
148
DAFTAR TABEL
Tubuh Utama
Nomor Judul Halaman
1. Berbagai Manfaat yang Diperoleh Masyarakat Lokal dari Sumber Daya Hutan di Sekitarnya ……………………………
2. Pengertian Hutan Kemasyarakatan Menurut Perubahan Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan …….
3. Pendapatan Petani Dari Hutan Kemasyarakatan Pola Tradisional di Kabupaten Tana Toraja ……………………….
4. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penelitian Hingga Penyusunan Tesis ……………………………………………..
5. Lingkup Data dan Informasi yang Dibutuhkan dalam Penelitian ………………………………………………………
6. Jumlah Responden yang Diambil di Desa Penelitian ………
7. Matrix Kegiatan Rumusan yang Dipakai dalam Menganalisa Aspek Sosial Ekonomi yang Berhubungan dengan Tingkat Pendapatan ………………………………….
8. Keadaan Umum Lokasi Penelitian ……………………………
9. Jumlah dan Persentase Penduduk Menurut Pendidikan Desa Uekambuno ………………………………………………
10. Jumlah dan Persentase Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Uekambuno ……………………………
11. Jumlah dan Persentase Penduduk Menurut Pendidikan di Desa Betaua …………………………………………………….
12. Jumlah dan Persentase Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Betaua ………………………………….
13. Jumlah dan Persentase Penduduk Menurut Pendidikan di Desa Lemoro ………………………………………………
14. Jumlah dan Persentase Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Lemoro …………………………………
15. Jenis Komoditi yang
19
25
40
42
4547
4955
60
60
66
67
72
73
96
99
100
102
103105
Dikembangkan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah ………………………………………………..
16. Klasifikasi Responden Menurut Pendapatan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah…………………………………………
17. Klasifikasi Petani Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan ……………………………………………………...
18. Klasifikasi Petani Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ………………………………………………………
19. Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pendapatan …………………………………………………….
20. Klasifikasi Petani Responden Berdasarkan Kelas Umur ….
DAFTAR TABEL (Lanjutan)
Tubuh Utama
Nomor Judul Halaman
21. Hubungan antara Kelas Umur dengan Tingkat
Pendapatan …………………………………………………….22. Klasifikasi Petani
Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga …………………………………………
23. Hubungan antara Jumlah Tanggungan Keluarga dengan Tingkat Pendapatan ………………………………………….
24. Klasifikasi Luas Lahan Usahatani Petani Responden ………
25. Hubungan antara Luas Lahan yang Diusahakan dengan Tingkat Pendapatan …………………………………………….
26. Klasifikasi Petani Responden Berdasarkan Pengalaman Berusahatani di Dalam dan Sekitar Hutan ……………..........
27. Hubungan antara Pengalaman Berusahatani dengan Tingkat Pendapatan …………………………………………….
28. Adat Istiadat yang Berkaitan dengan Pengelolaan Hutan…..
29. Kontribusi Ternak Sapi dan
106
108
109110
111
113
114117
127129
148
Kambing Terhadap Pendapatan di Tiga Desa Penelitian Setiap Tahun…………………………
30. Modal yang Dimiliki oleh
Petani Responden Pertahun……...
Lampiran
31. Data Responden Desa Uekambuno Kecamatan Ulubongka ……………………………………………………….
32. Data Responden Desa Betaua Kecamatan Tojo ….………..
33. Data Responden Desa Lemoro Kecamatan Tojo …………...
34. Analisis Hubungan Faktor Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pendapatan …………………………………………….
35. Analisis Hubungan Faktor Umur dengan Tingkat Pendapatan ……………………………………………………..
36. Analisis Hubungan Jumlah Tanggungan Keluarga dengan Tingkat Pendapatan …………………………………………….
37. Analisis Hubungan Luas Lahan dengan Tingkat Pendapatan ……………………………………………………...
38. Analisis Hubungan Faktor Pengalaman Berusahatani dengan Tingkat Pendapatan …………………………………..
39. Harga Kritik 2 ………………………………………………….
40. Daftar Pertanyaan yang Digunakan dalam Penelitian ……...
149150
151
152
153
154
155156157
DAFTAR GAMBAR
Tubuh Utama
Nomor Judul Halaman
1. Kerangka Pemikiran Teoritis Analisis Pengolahan Hutan
oleh Masyarakat Secara Tradisional ………………………....2. Peta Lokasi Penelitian …………..…………………………….3. Salah Satu Desa yang Masyarakatnya Melakukan
Pengelolaan Hutan Secara Tradisional (Desa Uekambuno)..4. Metale dengan Sistem Tebas Bakar di Desa Uekambuno….5. Bonde, Bentuk Tradisional Pengelolaan Hutan Berupa
Kebun Campuran di Desa Lemoro…………………………….6. Salah Satu Bentuk Tradisional Kebun Hutan Kemiri ………..7. Hewan Ternak yang Dipelihara di Kawasan Kebun-kebun
Buah di Sekitar Kawasan Hutan ………………………………8. Kayu Bakar yang Diambil dari Yopo (Hutan)……………9. Kayu yang Diambil dari Yopo yang Ada di sekitar Kebun
Petani Untuk Keperluan Bangunan Rumah ………………….10.Aneka Usaha Tradisional Hasil Hutan Non Kayu yang
Diambil dari Hutan Alam ………………………………………..11.Hasil Hutan Non Kayu (Damar) yang Diambil dari
Hutan Lindung di Desa Betaua ………………………………..12.Tanaman Coklat yang Dikombinasikan dengan Tanaman
Jatih Putih sekaligus sebagai Pembatas Kebun Petani ……..13.Tanaman Coklat yang Dikombinasikan dengan Jati Super
dan Jeruk serta Tanaman Hortikultura ……………………….14. Usaha Tradisional Hasil Hutan Non Kayu (Aren) di Areal
Kebun Rakyat dengan Pola Agroforestry di Desa Lemoro…..15.Tradisi Misale (gotong Royong) Saat Penen Raya ………….
1254
62 77
8183
8485
86
88
90
92
93
95118
INTISARI
Mustafa Abdul Tohan Saenong. Analisis Aspek Sosial Ekonomi Pengelolaan Hutan Oleh Masyarakat Secara Tradisional (Studi Kasus Di Kabupaten Poso Sulawesi Tengah) (Dibimbing oleh Mustofa Agung Sardjono dan Slamet Mulyono).
Penelitian dilatarbelakangi oleh permasalahan adanya pergeseran paradigma kebijakan pembangunan kehutanan, yang semula lebih menekankan peningkatan pertumbuhan ekonomi menuju kearah pemerataan dan pemberdayaan ekonomi rakyat. Oleh karena itu perhatian terhadap aspek sosial ekonomi pengelolaan hutan oleh masyarakat secara tradisional dapat dijadikan sebagai alternatif menuju upaya pengelolaan hutan yang lestari dan berkeadilan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pola pengelolaan hutan yang berbasiskan masyarakat yang didasarkan pada praktek tradisional masyarakat di Wilayah Kabupaten Poso.
Penelitian ini dilaksanakan pada tiga desa, yaitu Desa Uekambuno (Kecamatan Ulubongka), Desa Betaua dan Desa Lemoro (Kecamatan Tojo). Metoda yang digunakan adalah kombinasi antara survei dan non survey. Pengumpulan data primer dan data sekunder dilakukan dengan teknik wawancara, observasi lapangan dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan untuk analisis sosial ekonomi menggunakan uji Chi-Square (2).
Hasil penelitian terpenting: adalah teridentifikasinya berbagai bentuk pengelolaan hutan oleh masyarakat secara tradisional di Kabupaten Poso seperti pengelolaan tradisional hutan alam (Yopo, Tale, Bonde), budidaya pohon tradisional (pembudidayaan aren, sagu, pohon buah-buahan, dan kemiri), dan aneka usaha tradisional pemungutan hasil hutan non kayu (pemungutan rotan dan damar).
Berdasarkan analisis tingkat pendapatan masyarakat di tiga desa (Desa Uekambuno, Desa Betaua, dan Desa Lemoro) menunjukkan bahwa 4,44% responden berpendapatan kurang dari Rp. 3.000.000, 43,33% yang berpendapatan antara Rp. 3.000.000 - Rp.5.000.000, 38,90% yang berpendapatan antara Rp.5.000.000 - Rp.7.000.000, serta sisanya 13,33% responden yang berpendapatan diatas Rp.7.000.000. Hasil analisis Chi-Square faktor luas lahan berpengaruh terhadap tingkat pendapatan. Sedangkan faktor umur, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, dan pengalaman berusahatani ternyata tidak mempengaruhi tingkat pendapatan responden.
Jenis komoditi yang dikembangkan di Kabupaten Poso adalah komoditi pertanian (Theobroma cacao, Anacardium occidentale, Zea mays, Cocos nucifera, Eugenia aromatica, Citrus sp) dan komidti kehutanan ( Aleuritas moluccana, Gmelina arborea, Calamus sp, Tectona grandis, Durio sp, Lansium domesticum, Arenga pinnata,) yang diterapkan dengan pola agroforestry.
Unsur yang lebih banyak berperan dalam kegiatan pengelolaan hutan secara tradisional adalah lembaga informal, sedangkan peranan lembaga formal masih kurang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Besarnya peranan lembaga informal dibanding lembaga formal disebabkan kurangnya kegiatan terstruktur dari lembaga formal yang mampu menyentuh aktivitas usahatani masyarakat secara terjadwal dan berkelanjutan. Hal ini menyebabkan masyarakat cenderung
mengutamakan gotong royong (lembaga informal) sebagai suatu kegiatan yang telah lazim dilakukan dengan nilai kebersamaan yang tinggi. Adat istiadat yang berkaitan dengan pengelolaan hutan adalah; Payoni/nggonis, Moneta, Montandai, Mora’a, Misale, dan padungku.
Pengembangan hutan yang berbasiskan masyarakat di Kabupaten Poso Sulawesi Tengah menunjukkan suatu prospek yang cukup bagus. Hal itu terlihat dari ketersediaan lahan yang ada, jenis komoditi yang diusahakan, tenaga kerja yang tersedia, modal yang tersedia, pasar dan pemasaran yang cukup menjanjikan, dan kebijakan pemerintah yang mendukung serta pengalaman masyarakat dalam pengelolaan hutan secara tradisional. Terlebih lagi upaya ini didukung oleh partisipasi dan persepsi masyarakat yang menyambut baik pengembangan kehutanan berbasis masyarakat.
Beberapa strategi yang perlu dikembangkan yaitu optimalisasi pemanfaatan lahan di kawasan hutan dengan cara intensifikasi, pembentukan kemitraan antara lembaga ekonomi desa dengan pengusaha, pemberdayaan masyarakat desa melalui pemberian hak berusaha dalam kawasan hutan, peningkatan kegiatan penyuluhan, pengadaan modal usaha, pembentukan kelompok usaha (koperasi) dan penguasaan teknologi budidaya dan pasca panen.
ABSTRACT
Mustafa Abdul Tohan Saenong. The Socio-Economic Analysis of Traditional Forest Management: A Case Study in Poso District of Central Sulawesi (Advisors: Mustofa Agung Sardjono and Slamet Mulyono).
This Study aims to develop a community-based forest management design that is based on traditional practices in Poso District.
The most important research finding is that different forms of traditional forest utilization by the local community have been identified, such as traditional natural forest management, (yopo, tale bonde), cultivation of food-producing trees (Arenga pinnata, Metroxylon sagu, fruit trees and Aleurites moluccana) and various non timber forest product harvesting (e.g. rattan and resin). The forest management-related traditions identified in this study include payoni/nggonis, moneta, montandai, mora’a, misale and padungku.
The community-based forest management in Poso District shows a fairly good prospect. It can be seen from land availability, tipe of commodities, available labour, potential marketing and auspicious government policies.
Some strategies that should be developed are optimizing of forest land utilization throught intensification, establishment of partnership between local economic institutions and entrepreneur, empowerment of the villagers by offering rights for business in the forest area, inprovement of extension activities, providing of capital investmen, establishment of cooperatives, and aplication of agricultural and post-harvest technology.