tesis

Upload: laili-nailul-farih

Post on 10-Jul-2015

121 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

REGRESI VARIABEL MODERATORPosted on June 2, 2011 by teorionline REGRESI DENGAN VARIABEL MODERATOR Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (baik memperlemah atau memperkuat hubungan antara variabel independen ke dependen.

Berbeda dengan variabel intervening (bahasannya dapat dilihat disini), variabel moderator tidak menyaratkan adanya hubungan antara X ke M. Contohnya adalah pengaruh motivasi terhadap kinerja. Seseorang yang punya motivasi yang kuat akan mempengaruhi kinerjanya, dan akan semakin baik jika ia memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Di sini, pendidikan ditempatkan sebagai variabel moderator yang akan menaikturunkan pengaruh motivasi terhadap kinerja Contoh Kasus : Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh penghasilan keluarga terhadap tabungan yang dimiliki oleh keluarga tersebut. Data dikumpulkan dari 58 keluarga pada sebuah sekolah di Jakarta. Model yang ingin diuji adalah pengaruh penghasilan terhadap tabungan, yang dimoderasi oleh jumlah anggota keluarga Hipotesis yang dibangun adalah semakin tinggi penghasilan keluarga dan jumlah anggota keluarga yang sedikit maka akan semakin tinggi pula tabungan yang dimiliki oleh keluarga tersebut. Semakin rendah penghasilan dan semakin banyak anggota keluarga maka akan semakin rendah pula tabungan yang dimiliki oleh keluarga tersebut. Persamaannya adalah : JTK = a + b1 PK b2 JK + b3 PK*JAK + e b3 merupakan variabel perkalian PK (penghasilan keluarga) dengan JK (jumlah keluarga) merupakan variabel moderating pada hubungan PK ke JTK (jumlah tabungan keluarga) PENYELESAIAN Data dapat anda lihat di sini

Pertama, membuat variabel interaksi dengan mengklik Transform, lalu pilih Compute Ketik M pada kotak Target variable, lalu masukkan perkalian PK dan JK seperti terlihat pada gambar berikut :

Klik OK, maka kita akan punya variabel baru M yang merupakan perkalian antara PK dan JK Klik Analyze Regression, dan pilih Linear Masukkan variabel TK ke kotak dependent, dan masukkan penghasilan, jumlah keluarga dan variabel moderat (M) ke box independent. Abaikan yang lain, lalu klik OK INTERPRESTASI DAN PEMBAHASAN Koefisien Determinasi dan uji Signifikansi

Nilai koefisien determinasi pada hasil analisis di atas adalah sebesar 0,469 atau dapat dikatakan perubahan jumlah tabungan keluarga dipengaruhi oleh variabel penghasilan keluarga, jumlah keluarga dan variabel moderator sebesar 46,90% sedangkan sisanya 54,10% dipengaruhi variabel lain diluar model Hasil uji signifikansi (uji F) memperlihatkan nilai F hitung sebesar 17,805 dengan probabilitas 0,000 (< 0,005). Dengan demikian dapat disimpulkan model ini signifikan dan dapat digunakan untuk memprediksi tabungan keluarga melalui PK, JK dan M Uji Signifikansi Model Parsial

hasil Uji model parsial (uji t) memperlihatkan bahwa penghasilan memberikan nilai koefisien parameter sebesar 3,869 dengan sig 0,000. Variabel jumlah keluarga memberikan nilai koefisien sebesar 2,875 dengan sig 0,053, sementara variabel M memberikan nilai koefisien sebesar negative (0,465) dengan sig 0,034 Kesimpulan yang bisa diperoleh dari hasil di atas adalah Moderator terbukti signifikan dalam mempengaruhi penghasilan terhadap jumlah tabungan. Prediksi nilai negative mengindikasikan bahwa efek moderasi yang diberikan adalah negative, artinya jumlah keluarga memberi efek mengurangi pengaruh penghasilan terhadap jumlah tabungan. Tidak signifikannya koefisien jumlah keluarga (sig 0,053) menunjukkan bahwa variabel ini merupakan variabel moderator murni dan tidak bisa ditempatkan sebagai variabel independen. Namun jika hasil menunjukkan bahwa jumlah keluarga (b2) dan moderator (b3) sama-sama signifikan maka dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah keluarga adalah variabel quasi moderator atau dapat digunakan sebagai variabel independen sekaligus variabel moderator. BAB III METODE PENELITIAN

3.1

Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan menurut Sugiyono (2006b: 14), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Desain yang digunakan adalah Desian Faktorial yaitu modifikasi dari desain true experimental, dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan (variabel independen) terhadap hasil (variabel). Paradigma desain faktorial dapat digambarkan sebagai berkut: P MB MBT MBR P1 MBT/P1 MBR/P1 P2 MBT/P2 MBR/P2

Tabel 3.1 Rancangan Faktorial 2 x 2 Rancangan faktorial di atas dapat dijelaskan: P adalah pembelajaran, P1 pembelajaran dengan metode CPDM, P2 pembelajaran dengan metode konvensional, MB adalah motivasi belajar, MBT motivasi belajar tinggi, MBR motivasi belajar rendah. Sedangkan MBT/P1 adalah hasil belajar kelompok mahasiswa bermotivasi tinggi menggunakan metode CPDM, MBR/P1 adalah hasil belajar kelompok mahasiswa bermotivasi rendah menggunakan metode CPDM, MBT/P2 adalah hasil belajar kelompok mahasiswa bermotivasi tinggi menggunakan metode konvensional, dan MBR/P2 adalah hasil belajar kelompok mahasiswa bermotivasi rendah menggunakan metode konvensional. Kedua kelompok tersebut mempunyai sifat homogen atau mendekati sama karateristiknya/ ciricirinya. Pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan/ penganih tertentu, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan; kemudian dilihat/ ditentukan perbedaan atau perubahan yang terjadi pada kelompok eksperimen, tentu saja perbedaan atau perubahan sebagi hasil bandingan dengan yang terdapat di kelompok kontrol Faisal, 2010 (dalam Tesis Edi, 2008). 3.2 Variabel Penelitian

Definisi pertama menyatakan bahwa variabel ialah sesuatu yang berbeda atau bervariasi, penekatan kata sesuatu diperjelas dalam definisi kedua yaitu simbol atau konsep yang diasumsikan sebagai seperangkat nilai-nilai, (Sarwono, 2006: 53). Sedangkan Sugiyono, (2006a: 61), menyatakan bahwa bahwa Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu dan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Variabel-variabel yang ada pada penelitian ini adalah: 3.2.1 Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen/ terikat (Sugiyono, 2006b: 61). Menurut Sarwono, (2006: 54), variabel bebas adalah variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Variabel bebas dalam penelitian ini dibedakan menjadi menjadi dua, yaitu: metode pembelajaran CPDM dan pembelajaran konvensional/ ceramah saja. 3.2.2 Variabel Moderator (moderate variable)

Variabel moderator adalah variabel bebas kedua yang sengaja dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah kehadirannya berpengaruh terhadap hubungan anatara variabel bebas pertama dan variabel tergantung. Variabel moderat merupakan variabel yang variabelnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung (Sarwono, 2006: 54). Variabel

moderator dalam penelitian ini adalah motivasi belajar mahasiswa yang dibedakan menjadi dua, yaitu: motivasi belajar tinggi, dan motivasi belajar rendah. 3.2.3 Variabel tergantung (Dependent Variable)

Varibel ini dipengaruhi oleh variable lain atau memberikan reaksi/ respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel tergantung merupakan variabel yang variabelnya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas. Variabel dependen/ terikat disebut sebgai variabel output, kriteria, atau konsekwen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya varibel bebas (Sugiyono, 2006: 60). Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. 3.3 3.3.1 Definisi Operasional Variabel Metode CPDM

Metode CPDM adalah metode permbelajaran ceramah yang divariasikan/ dikombinasikan dengan metode demonstrasi dan penggunaan media VCD. 3.3.2 Metode konvensional

Menurut Budiningsih (Dalam Antonilamini, 2009), kegiatan pembelajaran tradisional banyak didominasi oleh dosen. Dosen menyampaikan materi pelajaran melalui ceramah, dengan harapan siswa dapat memahaminya dan memberikan respons sesuai dengan materi yang diceramahkan. Dalam pembelajaran, guru banyak menggantungkan pada buku teks. Materi disampaikan sesuai dengan urutan isi buku teks. 3.3.3 Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah keinginan atau dorongan untuk mencapai hasil belajar yang optimal, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: adanya hasrat/ harapan dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan adanya lingkungan belajar yang kondusif (Uno, 2007a: 23). 3.3.4 Hasil Belajar.

Hasil balajar adalah hasil yang diperoleh sebagai gambaran penguasaan mahasiswa yang diukur berdasarkan skor yang disusun sesuai tujuan instruksional dan telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Surya, (2004: 17), hasil proses pembelajaran ialah perubahan perilaku individu. Perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran ialah perubahan perilaku secara keseluruhan yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan motorik. Benyamin Bloom, (1956), menyebutkan ada tiga kawasan perilaku sebagai hasil pembelajaran, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor.

Hasil belajar dalam penelitian ini adalah tingkat penguasaan mahasiswa pada tes hasil belajar yang diukur dengan menggunakan soal-soal tes hasil belajar. 3.4 3.4.1 Populasi dan Sampel Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2002: 57). Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa semester II Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya Tahun Akademik 2010/ 2011 sebanyak 60 mahasiswa (30 kelas regular dan 30 kelas swadana) 3.4.2 Sampel

Arikunto, (1996: 107) menyatakan bahwa jika subjek kurang dari 100, akan lebih baik diambil seluruhnya sehingga merupakan penelitian populasi, sedangkan populasi besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih. Dalam penelitian ini jumlah anggota populasi sebanyak 60 mahasiswa dan seluruhnya diteliti (sampel populasi) 3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen/ alat ukur dalam penelitian ini ada 2 (dua) macam yaitu: angket motivasi belajar dan test hasil belajar. 3.5.1 Instrumen Motivasi Belajar

Motivasi belajar dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrumen angket yang dikembangkan berdasarkan indikator kesenangan, ketekunan, usaha, kebersihan, keberhasilan waktu menyelesaikan tugas, merenungkan pelajaran, ingin tahu, penuh perhatian, bersemangat, kompetensi, keyakinan dan kekhawatiran akan gagal. Kisi-kisi instrumen penelitian bisa dilihat pada tabel berikut: Variabel Indikator 1. Kesenangan 2. Ketekunan 3. Usaha 4. Kebersihan 5. Kebersihan waktu menyelsaikan tugas 6. Merenungkan Pelajaran 7. Ingin Tahu 8. Penuh perhatian 9. Bersemangat 10. Kompetensi Nomor Item Pernyataan 1,2,3 4,5,6 7,8,9 10,11,12 13 14,15 16,17 18,19,20 21,22,23 24,25,26

Motivasi Belajar

11. Keyakinan 12. Kekhwatiran akan gagal Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar Sumber : Salita (2004 : 30)

27,28 29,30

3.5.2

Instrumen Hasil Belajar

Hasil belajar yang merupakan data utama yang diamati dalam penelitian ini adalah data hasil belajar pada ranah kognitif, dan untuk mengukur hasil belajar digunakan instrumen test hasil belajar. Butir test yang digunakan disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Penelitian pada mata kuliah elektronika dilaksanakan pada semester dua, dengan kisi-kisi instrumen sebagai berikut: Materi Pembelajaran Indikator Pembacaan resistor Perbandinga resistor seri dan pararel Gambar resistor 1,2,3,4,5,6 Hukum Ohm Fungsi arus listrik Ruang Lingkup Elektronika Macam-macam resistor (komponen-komponen Pengertian kondensator elektronika) Satuan kondensator Definisi rumus Perbandingan kapasistansi Fungsi kapasitor Pengertian dioda zener Bahan dioda 13,14,15,16 7,8,9,10,11,12 Nomor Item Soal

Kaki-kaki dioda Singkatan LED Fungsi transistor Jenis transitor 17,18,19,20 Gambar transitor Lambang transistor Tabel 3.3. Kisi-kisi instrumen tes hasil belajar Masing-masing kelompok diberikan perlakuan pembelajaran Elektronika, sebelum dilakukan penelitian, peneliti perlu mengetahui kemampuan awal mahasiswa dengan melihat hasil nilai terdahulu (semester I), dan setelah perlakuan kedua kelompok diberi test/ post test untuk mengukur hasil belajar. 3.6 3.6.1 Validitas dan Reliabilitas. Validitas Tes dan Angket

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan/ kesahihan sebuah instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Skala yang digunakan adalah skala Likert dengan kriteria sebagai berikut : SKOR 0,00rxy0,20 0,21rxy0,40 0,41rxy0,60 0,61rxy0,80 0,81rxy1,00 KRITERIA Validitas sangat Rendah Validitas Rendah Validitas Sedang Validitas Tinggi Validitas Sangat Tinggi Tabel. 3.4. Kriteria Validitas (Sumber : Triton, 2006: 248)

3.6.2

Uji Reliabilitas

Pengujian instrumen reliabilitas secara internal dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat

digunakan unruk memprediksi reliabilitas instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen penelitian menggunakan metode alpha (a) dan program SPSS 16,0. dengan kriteria sebagai berikut : SKOR 0,000,20 0,21 0,40 0,41 0,60 0,61 0,80 0,81 1,00 KRITERIA Reabilitas sangat Rendah Reabilitas Rendah Reabilitas Sedang Reabilitas Tinggi Reabilitas Sangat Tinggi Tabel. 3.5 Kriteria Reliabilitas (Sumber : Triton, 2006: 248) 3.7 3.7.1 Teknik Analisisi Data Teknik pengumpulan data.

Ada dua cara pengumpulan data dalarn penelitian ini, yaitu: 3.7.1.1 Tes, instrumen yang berupa tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. Instrumen tes ini digunakan untuk mengukur variabel terikat/ dependen prestasi hasil belajar siswa. 3.7.1.2 Kuesioner/ angket, instrumen ini digunakan untuk mengukur variabel moderator motivasi belajar siswa. Jenis data yang terkumpul merupakan data Interval. Menurut Subana, (2005: 23), data interval adalah data yang jarak antara satu dan lainnya sama dan telah ditetapkan sebelumnya. Data interval ini banyak digunakan dalam penelitian pendidikan, seperti: tespencapaian, tes bakat, dan tes kecerdasan yang kesemuanya itu diukur dengan interval data yang sama dan telah ditetapkan sebelumnya. Ciri data interval adalah data tidak mempunyai titik nol titik maksimum yang sebenarnya. 3.7.2 Rancangan Analisis data

Terdapat tiga hipotesis yang akan diuji yang masing berkaitan dengan keterkaitan dengan variabel penelitian yang diajukan, yaitu: 3.7.2.1 Mengacu pada pengaruh variabel bebas pembelajaran CPDM dan konvensional terhadap variabel terikat prestasi hasil belajar. 3.7.2.2 Mengacu pada pengaruh variabel moderator motivasi belajar terhadap variabel terikat prestasi hasil belajar, dan

3.7.2.3 Mengacu pada interaksi antara variabel bebas pembelajaran kontekstual dan variabel moderator motivasi belajar terhadap variabel terikat hasil belajar. Rancangan uji analisis statistik bisa digambarkan dalam tabel berikut: Tabel 3.6. Analisis Statistik Uji Hipotesis (Sumber : Sugiyono : 117)

No

Hipotesis Ada perbedaaan hasil belajar kelompok siswa yang menggunakan pembelajaran CPDM dengan Kelompok siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional Ada perbedaan hasil belajar antara kelompok siswayang memiliki motivasi belajar tinggi dengan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah

Bentuk Data

Statistik Untuk Keterangan Uji hipotesis Uji ANAVA Menguji : dua jalur 1.Normalitas sebaran data

1.

Interval

(two ways ANAVA) 2.Homogenitas Uji ANAVA Varian Interval dua jalur (two ways ANAVA) Uji ANAVA Interval dua jalur (two ways ANAVA)

2.

3.

Ada interaksi antar pembelajaran CPDM dan motivasi belajar terhadap hasil belajar

Menurut Arikunto, (2006: 424), analisis varians (ANAVA) dua jalan merupakan teknik analisis data penelitian dengan desain faktorial dua faktor. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan untuk dasar peninjauan sekor untuk variabel terikat. Menurut Subana, (2005: 181), ANAVA (Analysis of Varians) dipakai jika terdapat tiga perlakuan atau lebih yang diuji keberadaan satu dan lainnya. ANAVA dua jalur memperhitungkan dua faktor yang menimbulkan variasi. Dalam menggunakan analisis varian harus dilakukan uji asumsi terlebih dahulu terhadap data. Uji asumsi yang dimaksudkan di sini adalah: 1. Uji normalitas sebaran data untuk variabel terikat yaitu pos tes belajar pelajaran religiositas. Uji normalitas sebaran data dilakukan dengan menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov.

2. Uji homogenitas varian pos-tes belajar pelajaran religiositas untuk dua kelas yang dibandingkan dengan menggunakan uji Levenes.u; 3. Berdasarkan hasil pengujian normalitas dan uji homogenitas varian ditambah dengan terpenuhinya asumsi lain seperti pengacakan kelompok subyek dan penggunaan data interval makna untuk menggtmakan perangkat tersebut parametric sebagai analisis statistic telah memadai statistik yang dipergunakan untuk menguji hipotesis nol (Ho) terhadap perolehan hasil belajar dengan menggunakan ANAVA dua jalur. Sebenarnya Anava lebih akurat digunakan untuk jumlah sample yang sama pada setiap kelompoknya, namun dapat juga digunakan untuk analisis jumlah sample yang berbeda pada setiap kelomonya, yang penting asumsi dasar dari Anava terpenuhi (Hartono, 2008 : 162). Langkah-langkah uji ANAVA dua jalur secara lebih jelasnya adalah: Merumuskan hipotesis, menguji normalitas, menguji homogenitas tiga varians atau lebih, Analisis of Varians (ANAVA), Menguji hipotesis. Peneliti dalam menganalisis data untuk menguji hipotesis menggunakan program komputer Statistical Package for the Social Science (SPSS) versi 16,0. BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 4.1.1

Hasil Uji Instrumen. Validitas.

4.1.1.1 Validitas Instrumen Motivasi Belajar. Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Butir Angket M1 M2 M3 M4 M5 Korelasi Pierson 0,462 0,646 0,529 0,647 0,757 R Tabel 5% 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Kriteria Validitas Sedang Tinggi Sedang Tinggi Tinggi

M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 M15 M16 M17 M18 M19 M20 M21 M22 M23 M24 M25 M26 M27 M28

0,762 0,752 0,780 0,812 0,613 0,735 0,829 0,593 0,677 0,820 0,820 0,613 0,847 0,762 0,847 0,720 0,820 0,757 0,835 0,574 0,829 0,708 0,629

0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sedang Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sedang Sangat Tinggi Tinggi Tinggi

M29 M30

0,835 0,519

0,320 0,320

Valid Valid

Sangat Tinggi Sedang

Tabel diatas menunjukkan bahwa butir pernyataan pada angket motivasi dinyatakan valid karena r hitung tiap item pernyataan angket lebih besar daripada r tabel (r hitung> r tabe1=0,413), sehingga layak untuk dipergunakan dalam penelitian ini. 4.1.1.2 Validitas Instrumen Test. Tabel 4.2. Hasil Uji Validitas Instrumen Test Butir Angket S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 Korelasi Pierson 0,758 0,868 0,562 0,739 0,713 0,768 0,701 0,510 0,776 0,817 0,662 0,866 0,876 0,755 0,760 0,734 R Tabel 5% 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Kriteria Validitas Tinggi Sangat Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi

S17 S18 S19 S20

0,786 0,686 0,717 0,686

0,320 0,320 0,320 0,320

Valid Valid Valid Valid

Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi

Tabel diatas menunjukkan bahwa butir pertanyaan pada uji tes hasil belajar dinyatakan valid, karena r hitung tiap item pernyataan test lebih besar daripada r tabel (r hitung> r tabe1=0,413) dengan demikian instrumen tes tersebut dinyatakan valid dan layak untuk dipergunakan dalam penelitian ini. 4.1.2 Reliabilitas

4.1.2.1 Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Motivasi Reability Coefficients N of Cases 40,0 N of Items 31 Alpha .7590

Apabila dilakukan pengujian reliabilitas dengan metode alpha Cronbach, maka nilai r hitung diwakili oleh nilai alpha (Menurut Santoso (2001) dalam Triton, (20065:248), apabila alpha hitung lebih besar daripada r tabel dan alpha hitung bernilai positif, maka suatu instrumen penelitian dapat disebut reliabel. Dari tabel diatas angka r hitungnya adalah N-2 = 38. Dalam r tabel 5%, N38 adalah 0,320, sehingga dengan alpha 0,7590 angket motivasi dinyatakan reliabel. 4.1.2.2 Realibilitas Soal Test Tabe14.4. Hasil Uji Realibilitas Instrunen Test Reability Coefficients N of Cases 40,0 N of Items 21 Alpha .7361

Dari tabel diatas angka r hitungnya adalah N-2 = 38. Dalam r tabel 5%, N38 adalah 0,320, sehingga dengan alpha 0,7361 instrumen test dinyatakan reliabel. 4.2 4.2.1 Deskripsi Data Frekuensi Metode CPDM Motivasi Tinggi

Tabel 4.5 Statistics

Frekuensi Nilai Mahasiswa Motivasi Tinggi Dengan Metode CPDM

PRETEST N Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Valid Missing 13 28 62.6923 65.0000 65.00 6.32962 40.06410 25.00 45.00 70.00

POSTEST 13 28 77.6923 75.0000 75.00 10.12739 102.56410 35.00 60.00 95.00

Gambar 4.1: Diagram Nilai Pretes dan Postest Mahasiswa Motivasi Tinggi Dengan Metode CPDM Dari tabel dan gambar diatas, dapat dilihat bahwa ada peningkatan nilai pretest dan postest pada mahasiswa bermotivasi tinggi dengan menggunakan metode CPDM, mean pretes meningkat dari 62 menjadi 77 post test median pretest dari 65 meningkat menjadi 75 setelah postest, standar deviasi dari 62,7 menjadi 77,7, dan range dari 25 menjadi 35. 4.2.2 Frequensi Metode CPDM Motivasi Rendah Frekuensi Nilai Mahasiswa Motivasi Rendah Dengan Metode CPDM

Tabel 4.6 Statistics

PRETEST N Mean Median Mode Std. Deviation Variance Valid Missing 27 28 58.5185 60.0000 55.00(a) 6.47700 41.95157

POSTEST 27 28 70.1852 70.0000 70.00 7.90344 62.46439

Range Minimum Maximum Gambar: 4.2 CPDM

25.00 45.00 70.00

35.00 55.00 90.00

Diagram Nilai Pretes dan Postest Mahasiswa Motivasi Rendah Dengan Metode

Dari tabel dan gambar diatas, dapat dilihat bahwa ada peningkatan nilai pretest dan postest pada mahasiswa bermotivasi rendahi dengan menggunakan metode CPDM, Dari tabel dan gambar diatas, dapat dilihat bahwa ada peningkatan nilai pretest dan postest pada mahasiswa bermotivasi tinggi dengan menggunakan metode CPDM, mean pretes meningkat dari 58,5 menjadi 75 post test, median pretest dari 60 meningkat menjadi 70 setelah postest, standar deviasi dari 6,477 menjadi 7,9, dan range dari 25 menjadi 35. 4.2.3 Frequensi Motivasi Tinggi dengan Metode Konvensional Frekuensi Nilai Mahasiswa Motivasi Tinggi Dengan Metode Konvensional

Tabel 4.7 Statistics

PRETEST N Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Valid Missing 12 0 6267.0833 65.0000 65.00 5.41812 29.35606 20.00 55.00 75.00

POSTEST 12 0 70.8333 70.0000 70.00 4.68718 21.96970 15.00 65.00 80.00

Gambar : 4.3. Diagram Nilai Pretest dan Postest Mahasiswa Motivasi Tinggi Dengan Metode Konvensional. Dari tabel dan gambar diatas, dapat dilihat bahwa ada peningkatan nilai pretest dan postest pada mahasiswa bermotivasi tinggi dengan menggunakan metode konvensional, mean pretes meningkat dari 67 menjadi 70 post test, median pretest dari 65 meningkat menjadi 70 setelah postest, standar deviasi dari 5,4 menurun menjadi 4,68, dan range turun dari 20 menjadi 15. 4.2.4 Frequensi Motivasi Rendah Metode Konvensional Frekuensi Nilai Mahasiswa Motivasi Rendah Dengan Metode Konvensional

Tabel 4.8

Statistics

PRETEST N Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Valid Missing 16 0 64,0625 65.0000 65.00 4.17083 17.39583 15.00 55.00 70.00

POSTEST 16 0 61.2500 60.0000 60.00(a) 5.00000 25.00000 20.00 50.00 70.00

Gambar 4.4. Diagram Nilai Pretest dan Postest Mahasiswa Motivasi Rendah Dengan Metode Konvensional Dari tabel dan gambar diatas, dapat dilihat bahwa ada peningkatan nilai pretest dan postest pada mahasiswa bermotivasi rendahi dengan menggunakan metode CPDM, mean pretes menurun dari 64 menjadi 61 post test, median pretest dari 65 menurun menjadi 60 setelah postest, standar deviasi dari 4,lnaik menjadi 5, dan range dari 15 naik menjadi 20. 4.3 4.3.1 Uji Hipotesis Normalitas Data

Uji Normalitas sebaran skor dilakukan terhadap variable hasil belajar dengan Kolmogorov Smirnov. Hasil perhitungan uji normalitas sebaran skor variable tersebut disajikan lengkap pada lampiran. Persyaratan normalitas untuk variable dapat terpenuhi dengan hasil seperti di bawah ini. Table 4.3. Hasil Uji Normalitas dengan kolmogorov-Smirnov Tests of Normality METODE NILAI CPDM konvensi Kolmogorov-Sminov(a) Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. .134 40 .066 .947 40 .058 .092 28 .200(*) .975 28 .728

*This is a lower bound of the true significance

a Liliefors Significance Correction Tabel 4.3 tersebut menunjukkan bahwa taraf signifikan metode CPDM 0,066 dan metode konvensional 0.200 lebih besar dari signifikan 0,05 sehingga sebaran data dinyatakan terdistribusi normal 4.3.2 Homogenitas

Persyaratan lain yang harus dipenuhi dalam penggunaan uji anava adalah homogenitas. Melalui uji homogenitas ini dapat diketahui kesamaan varians skor variabel terikat berdasarkan setiap variasi skor variabel bebas. Dalam uji homogenitas didapatkan hasil seperti pada tabe14.4 berikut ini. Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas dengan kolmogorov-Sminov Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic 1.052 .992 .992 1.064 Df1 1 1 1 1 Df2 66 66 65.96 66 Sig. .309 .323 .323 .306

NILAI

Based on Mean Based of Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean

Tabel diatas menunjukan bahwa Sig lebih dari 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa variable penelitian ini homogen. 4.3.3 Anava Table 4.5 Hasil Uji Homogenitas dengan Kolmogorov-Smirnov Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: NILAI Type III Sum of Df Mean Square Squares 1994.299(a) 3 664.766 301693.769 1 F 12.255 Sig .000 .000

Source Corrected Model Intercept

301693.769 5561.960

MOTIVASI METODE MOTIVASI*METODE Error Total Corrected total

1124.292 960.207 16.593 3471.510 335175.000 5465.809

1 1 1 64 68 67

1124.292 960.207 16.593 54.242

20.727 17.702 .306

.000 .000 .582

a R Squared = .365 (Adjusted R Squared = .335)

Dasar pengambilan keputusan berdasarkan signifikan (Sig.) adalah: 1. 2. Apabila Sig. > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Apabila Sig. < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

5.1 Uji Hipotesis 1 (ada perbedaan hasil belajar kelompok mahasiswa yang menggunakan metode pembelajaran CPDM bervariasi dengan kelompok mahasiswa yang menggunakan metode konvensional). Tabel 5.1. Hasil Analisis Anava Hipotesis 1 Type III Sum of Df Mean Square F Squares 960.207 1 960.207 17.702 335175.000 68 5465.809 67 Sig .000

Source METODE Total Corrected Total

Dasar pengambilan keputnsan berdasarkan signifikan (Sig.) adalah: 1. Apabila Sig. > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

2.

Apabila Sig. < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Hipotesis nol (Ho) : Tidak ada perbedaan hasil belajar kelompok mahasiswa yang menggunakan metode pembelajaran CPDM dengan kelompok mahasiswa yang menggunakan metode konvensional. Hipotesis alternatif (Ha) : Ada perbedaan hasil belajar kelompok mahasiswa yang menggunakan metode pembelajaran CPDM dengan kelompok mahasiswa yang menggunakan metode konvensional. Dari data hasil penelitian didapat harga Sig. = 0.000, sehingga harga Sig. Ini lebih kecil dari 0,05 ( Sig. < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti dalam penelitian ini ada perbedaan hasil belajar kelompok mahasiswa yang menggunakan metode pembelajaran CPDM dengan kelompok mahasiswa yang menggunakan metode konvensional. 5.2 Uji Hipotesis 2 (ada perbedaan hasil belajar antara kelompok mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan kelompok mahasiswa yang memiliki motivasi rendah). Tabel 5.2. Hasil Analisis Anava Hipotesis 2. Type III Sum of Df Mean Square F Squares 1124.292 1 1124.292 20.727 335175.000 68 5465.809 67 Sig .000

Source MOTIVASI Total Corrected Total

Dasar pengambilan keputusan berdasarkan signifikan (Sig.) adalah: 1. 2. Apabila Sig. > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak Apabila Sig. < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Hipotesis nol (Ho) : Tidak ada perbedaan hasil belajar kelompok mahasiswa yang mempunyai motivasi tinggi dengan kelompok mahasiswa yang mempunyai motivasi rendah. Hipotesis alternatif (Ha) : Ada perbedaan hasil belajar kelompok mahasiswa yang mempunyai motivasi tinggi dengan kelompok mahasiswa yang mempunyai motivasi rendah. Dari data hasil penelitian didapat harga Sig. = 0.000, sehingga harga Sig. Ini lebih kecil dari 0,05 ( Sig. < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti dalam penelitian ini ada perbedaan hasil belajar kelompok mahasiswa yang mempunyai motivasi tinggi dengan kelompok mahasiswa yang menggunakan mempunyai motivasi rendah. 5.3 Uji Hipotesis 3 (ada interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi terhadap hasil belajar).

Tabel 5.2 Hasil Analisis Anava Hipotesis 3 Type III Sum of Df Mean Square Squares 16.593 1 16.593 335175.000 68 5465.809 67 F .306 Sig .582

Source MOTIVASI*METODE Total Corrected Total

Dasar pengambilan keputusan berdasarkan signifikan (Sig.) adalah: 1. 2. Apabila Sig. > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Apabila Sig. < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Hipotesis nol (Ho) : Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar mahasiswa. Hipotesis alternatif (Ha) : Ada Interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar mahasiswa. Dari data hasil penelitian didapat harga Sig. = 0.582, sehingga harga Sig. Ini lebih besar dari 0,05 ( Sig. < 0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti dalam penelitian mil, tidak ada interaksi antara metode dan motivasi terhadap hasil belajar. BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1

Simpulan.

Berdasarkan uraian pembahasan hasil penelitian dan pembahasan pada BAB IV dan BAB V, dapat penulis simpulkan bahwa : 6.1.1 Ada perbedaan hasil belajar kelompok mahasiswa yang menggunakan metode pembelajaran CPDM dengan kelompok mahasiswa yang menggunakan metode konvensional. Dari data hasil penelitian didapat harga Sig. = 0.000, sehingga harga Sig. lni lebih kecil dari 0,005 (Sig. < 0,005) maka Ho ditolak dan Ha diterima. 6.1.2 Ada perbedaan hasil belajar kelompok mahasiswa yang mempunyai motivasi tinggi dengan kelompok mahasiswa yang mempunyai motivasi rendah. Dari data hasil penelitian didapat harga Sig. = 0.000, seiungga harga Sig. Ini lebih kecil dari 0,005 ( Sig. < 0,005) maka Ho ditolak dan Ha diterima.

6.1.3 Tidak ada interaksi antara metode dan motivasi terhadap hasil belajar. Dan data hasil penelitian didapat harga Sig. = 0.582, sehingga harga Sig. ini lebih besar dari 0,005 ( Sig. < 0,005) maka Ho diterima dan Ha ditolak

6.2

Saran.

Berdasarkan analisis pembahasan dan kesimpulan yang telah dilakukan, untuk selanjutnya penulis memberikan saran sebagai berikut: 6.2.1 Hendaknya dosen menggunakan metode yang variatif dan inovatif dalam pembelajaran, salah satunya adalah metode CPDM, 6.2.2 Dosen hendaknya memahami bahwa mahasiswa memiliki motivasi yang berbeda-beda, sehingga perlu strategi dalam rangka meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, dan 6.2.3 Dosen perlu menyadari bahwa tingkat kemampuan berprestasi mahasiswa berbeda satu sama lainnya. 6.2.4 Dosen jangan merasa puas dalam mencapai hasil belajar mahasiswa akan tetapi harus selalu mencari metode-metode terbaru dalam pembelajaran sehingga akan terwujud mahasiswa sebagai student centre. 6.2.5 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap tesis ini sehingga didapatkan hasil yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA

Angkowo, Robertus dan A. Kosasih., 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran, Jakarta: PT Grasindo. Arikunto, Suharsimi, 1997, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, cetakan ke delapan, Rineka Cipta, Yogyakarta. Arikunto, Suharsimi, 2002 , Penelitian Tindakan Kelas, makalah pada Pendidikan dan pelatihan (TOT) Pengembangan Profesi bagi jabatan Fungsional Guru, Semarang, 11-12 Juli 2002. Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi VI Cetakan ketigabelas, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Budiardjo, Lily, 2006, Hakikat Metode Instruksional, materi PEKERTI Universitas Negeri Jakarta. Degeng, I Nyoman Sudana, 2005a., Teori Pembelajaran 1: Taksonomi Variabel Untuk Pengembangan Teori dan Penelitian, Surabaya: Program Pascasarjana Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Degeng, I Nyoman Sudana, 2005b., Teori Pembelajaran 2: Terapan Teori Konstruktivisme, Surabaya: Program Pascasarjana Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Departemen Pendidikan Nasional, 2007, Materi Sosialisasi dan Pelatihan Kurikulum 7 ingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta. http://203.130.201.221/materi_rembuknas2007/komisi1/subkomisi3-KTSP /SMP/naskahword/2k, Diakses 17 desember 2007. Djiwandono, Sri Esti Wuryani, 2004, Psikologi Pendidikan, Cetakan Kedua, Jakarta: PT Grasindo. Djamarah, Syaiful Bahri, 2002, Psikologi Belajar, Cetakan Pertama, Jakarta: PT Rineka Cipta. Hartono, 2008, Analisis Data Statistika dan Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Ibrahim, Nurdin, 2006 Pengembangan Sumber Belajar dan Media Pembelajaran, materi PEKERTI Universitas Negeri Jakarta. Indriantoro Nur, 1999. Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta BPFE. Leksono, Ibut Priono, 2006, Penyusunan Tesis TEP, Surabaya: Propgram Pascasaijana Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Nurfeni, 2004, Penggunaan metode ceramah bervariasi, pemberian tugas, dan keterampilan belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas II (dua) SLTPN 2 dan SLTPN 11 di Madiun. Tesis. Surabaya. Program Pascasarjana Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Nurgiantoro Burhan, dkk, 2000. Satistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Gajah mada University Press. Yogyakarta. Riduwan, 2006, Metode dan teknik Menyusun Tesis, Cetakan ke empat, Bandung: Alfabeta. Roestiyah. N.K, 2001, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta. Rusmiati, 2004, Pengaruh Metode Pembelajarn Jigsaw, Media OHP dan VCD Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam di SMAN I dan SMAN 2 Surabaya. Tesis. Surabaya. Program Pascasarjana Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.

Salita, 2004. Hubungan antara Gaya Belajar, Motivasi dengan Perolehan Belajar Matematika Kelas III IPA SMU N I Gresik dan SMU N 1 Menganti Gresik, Tesis. Surabaya. Program Pascasarjana Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Sarwono, Jonathan, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kuantitatif, Cetakan pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu. Subana, Moersetyo Rahardi dan Sudrajat. (2005). Statistik Pendidikan, Cetakan kedua, Bandung: Pustaka Setia. Suciati, 2006, Taksonomi Tujuan Instruksional, materi PEKERTI Universitas Negeri Jakarta, h. 7-5. Sudianto. K. 1998, Penggunaan dan Pemeliharaan Alat-alat Kedokteran Gigi (PPAKG), buku Panduan Akademi Kesehatan Gigi (tidak dipublikasikan). Sudjana, Nana, 2006, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Cetakan kesebelas, Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Suglyono, 2002, Metode Penelitian Administrasi, Alfabetha, Bandung. Sugiyono, 2006, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung. Sugiyono. (2006a). Metode Penelitian Pendidikan, Cetakan kedua, Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2006b). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Cetakan kedua,: Alfabeta, Bandung Suhardjono, 2005. Laporan Penelitian Eksperimen dan Penelitian Tindakan Kelas sebagai KTI, makalah pada Pelatihan Peningkatan Mutu Guru di LPPM Makasar, Maret 2005. Suhardjono, Rufii, 2006. Metodologi Penelitian, University Press Univertsitas Adi Buana Surabaya, hal 13, 14, 15. Suparman Atwi, 1994, Lima Titik dasar dalam Penerapan Konsep Link and Match, Seminar Peran Perguruan tinngi dalam melaksanakan Keterkaitan dan Kelerpaduan, Jakarta : Ditjen dikti. Surakhmad, Winarno, 1994, Pengantar Penelitian Ilmiah, Tarsito, Bandung. Surya, Muhammad, 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, Cetakan Pertama, Bandung: Pustaka Bani Quraisy. Suwondo, 2004, Pengaruh media pembelajaran VCD, media gambar dan tanpa media gambar terhadap hasil belajar bahasa Indonesia Mahasiswa kelas V di SLB-C Surabaya. Tesis Pasca Sarjana UNIPA Surabaya.

TritonP.B. SPSS 13.0 Terapan Riset Statistik parametrik.Andi, Yogyakarta. Uno, Hamzah, 2007a. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Cetakan Pertama, Jakarta: Bumi Aksara. Uno, Hamzah, 2007b. Perencanaan Pembelajaran, Cetakan Kedua, Jakarta: PT Bumi Aksara. Untariningsih, Endang, 2003, Pengaruh Strategi Inquiry Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Ilmu Kimia Kelas I di SMU negeri 3 Sidoarjo, Tesis. Surabaya. Program Pascasarjana Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Yamin Martinis, 2004, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada Press. Yamin Martinis, 2007, Desain Pembelajaran Berbasis Satuan tingkat Pendidikan, Gaung Persada Press, Jakarta. Yusup, 2004, Pengaruh Penggunaan Media VCD dan OHP Dalam Metode Diskusi Terhadap Hasil Belajar Siswa Bidang Studi Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia di SUP Negeri Kabupaten Pasuruan. Tesis. Surabaya. Program Pascasarjana Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.