tes.doc

Upload: dhiet54

Post on 31-Oct-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

49

Tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 22 ekor yang dipilih secara acak dengan jenis kelamin jantan. Sebanyak 11 ekor tikus Wistar diberikan perlakuan berupa pemberian getah jarak cina (Jatropha curcas linn) pada luka insisi secara topikal dengan dosis dua kali sehari dengan dosis tiap kali pemberian adalah 0,5 cc, dan 11 ekor tikus Wistar sebagai kontrol positif diberikan povidone iodine 10% 2 x 0,5 cc/hari. Pemberian perlakuan pada tikus Wistar dilakukan hingga luka menutup sempurna.

Pada penelitian ini ada 2 (dua) kelompok perlakuan, kelompok I (perawatan dengan getah jarak cina), kelompok II (perlakuan dengan larutan povidone iodine 10%). Sample dalam tiap kelompok dihitung berdasarkan rumus Gomez (1995) :T (r-1) 20

Ket :

T : Jumlah perlakuan

r : Jumlah replikasi2(r-1) 20

2r -2 20

2r 22

r = 11Maka besar pengulangan perkelompok 11 ekor tikus Wistar. Jadi, total tikus Wistar yang akan digunakan adalah sebanyak 22 ekor.D.Subjek Penelitian1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti.28a. Populasi Target

Populasi target dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Wistar.

b. Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Wistar, umur 2-3 bulan, berat badan 150-200 gram, sehat, tidak ada kelainan anatomis, yang diperoleh dari dinas pertanian dan ketahanan pangan kota tanggerang selatan.2. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Penentuan kriteria sample sangat membantu untuk mengurangi bias hasil penelitian. Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Sedangkan kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab.31a. Kriteria Inklusi

1) Tikus Wistar Jantan

2) Berat 150-200 gram

3) Usia 2-3 bulan

4) Kondisi sehat (aktif dan tidak cacat)

5) Tidak pernah digunakan untuk penelitian

b. Kriteria Eksklusi

1) Terjadi kecacatan anatomis selama penelitian.

2) Mati selama masa aklimatisasi dan perlakuan berlangsung.

E.Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep penelitian tertentu.261. Variabel independent

Variabel independent adalah suatu stimulus aktivitas yang dimanipulasi oleh peneliti untuk menciptakan suatu dampak pada variabel dependen.31 Pada penelitian ini variabel independennya adalah perawatan luka dengan menggunakan getah jarak cina (Jatropha curcas linn) dan larutan povidone iodine 10% yang diberikan secara topikal pada luka insisi dengan dosis yang telah ditentukan.2. Variabel dependent

Variabel dependent adalah variabel yang muncul sebagai akibat manipulasi dari suatu variabel independent.31 Pada penelitian ini variabel dependentnya adalah penyembuhan luka.

Variabel independent

Variabel dependent

F.

Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah batasan yang digunakan untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti.26 Definisi operasional pada penelitian ini adalah sebagai berikut VariabelDefinisi OpersionalCara

UkurAlat

UkurHasil

UkurSkala

Ukur

Getah jarak cina

Getah yang diambil dari tangkai daun tanaman jarak cina sebanyak 11 cc yang nantinya akan digunakan pada 11 ekor tikus dalam 2 kali pemberian jadi 2 x 0,5 cc / hariGetah yang di ambil dari tangkai daun tanaman jarak cina lalu di tampung pada botol yang nantinya akan diambil dan diukur menggunakan spuit sebanyak 0,5 cc / harinya untuk setiap ekor tikus putih jantanSpuit dan lembar ObservasiGetah jarak sebanyak 0,5 cc / harinya yang diberikan pada punggung tikus putih jantan dan diamatai penyembuhan luka insisi nya yang berdasarakan pada luka menutup sempurnaRatio

Larutan povidone iodine 10%Produk larutan povidone iodine 10% yang digunakan adalah betadine sebanyak 11 cc yang nantinya akan digunakan pada 11 ekor tikus dalam 2 kali pemberian jadi 2 x 0,5 cc / hariProduk larutan povidone iodine 10% yang digunakan dalam penelitian ini adalah betadine yang nantinya akan diambil dan diukur menggunakan spuit sebanyak 0,5 cc / harinya untuk setiap ekor tikus putih jantanSpuit dan lembar ObservasiLarutan povidone iodine 10% sebanyak 0,5 cc / harinya yang diberikan pada punggung tikus putih jantan dan diamatai penyembuhan luka insisi nya yang berdasarakan pada luka menutup sempurnaRatio

Waktu penyembuhan lukaLuka menutup sempurna, dalam artian pada luka sudah tidak terlihat lagi tanda-tanda peradangan, dan kedua sisi luka telah menyatuObservasi yang dilakukan setiap harinya pada pukul 19.00 untuk selanjutnya di catat pada lembar observasi sampai luka.menutup sempurnaLembar ObservasiPenyembuhan luka insisi pada penelitian ini dinilai dari lama rata-rata hari yang diperlukan sampai luka menutup sempurna, dalam artian pada luka sudah tidak terlihat lagi tanda-tanda peradangan, kedua sisi luka telah menyatu dan keseluruhan krusta telah terlepas. Nominal

G.Alat Ukur

Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi, yang diisi berdasarkan lama hari penyembuhan luka pada tikus putih (Rattus novergicus).

H.Pengumpulan DataTeknik pegumpulan data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah teknik observasi eksperimen.J.Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Alat

a. Kandang tikus beserta kelengkapannya (sekam, tempat makanan dan minuman)

b. Spidol (untuk menandai tikus)

c. Timbangan

d. Gunting

e. Pisau cukur

f. Kapas

g. Spuit

h. Alat untuk melakukan insisi (scalpel dan pisau)

i. Penggaris

j. Botol

k. Handscoon/sarung tangan

l. Kassa steril

m. Plester

n. Jam

o. Lembar observasi

2. Bahan

a. Getah jarak cina (Jatropha curcas linn)

b. Larutan povidone iodine 10%c. Lidokain

d. Alkohol 70%

e. Aquadest

f. Tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Wistarg. Makanan (pellet dan jagung) dan minuman tikus WistarK.Prosedur Penelitian

1. Tikus terlebih dahulu diadaptasikan terhadap kondisi lingkungan tempat penelitian selama 7 hari. Termasuk diberikan nutrisi dengan pakan standar berupa pellet dan jagung juga menjaga kebersihan kandang.

2. Tikus dibagi dalam dua kelompok perlakuan yang dibagi secara acak masing-masing kelompok terdiri dari 11 (sebelas) ekor tikus, yaitu :

a. Kelompok I: luka insisi diberi perlakuan dengan getah jarak cina (Jatropha curcas linn).

b. Kelompok II: luka insisi diberi perlakuan dengan larutan povidone iodine 10%.

3. Setelah diadaptasikan selama 7 hari dan dibagi dalam 2 kelompok, pada hari ke 8 lakukan persiapan insisi pada tikus, yaitu dengan mencukur rambut tikus pada punggung tikus yang akan di insisi.

4. Sebelum diinsisi, pada punggung tikus putih jantan disterilkan terlebih dahulu dengan menggunakan alkohol 70%, lalu lakukan anastesi punggung tikus putih jantan dengan lidokain menggunakan spuit disposable, agar tidak menyakiti tikus pada saat diinsisisi.

5. Kemudian dibuat luka insisi partial thickness atau luka stadium II yaitu luka yang mengenai seluruh epidermis dan bagian atas dermis sepanjang 1 cm dengan kedalaman 1 mm (diukur dengan penggaris) menggunakan pisau scalpel.

6. Lakukan pembersihan darah dengan NaCl 0,9 % sampai perdarahan berhenti.

7. Pada kelompok I diberikan getah jarak cina (Jatropha curcas linn) dengan dosis 2 x 0,5/hari cc pada jam 07.00 dan 19.00 sampai luka menutup dengan sempurna. Demikian juga pada kelompok yang ke II, diberikan larutan povidone iodine 10% dengan dosis 2 x 0,5 cc/hari pada jam 07.00 dan 19.00 sampai luka menutup dengan sempurna.

8. Catat pada lembar observasi sampai hari keberapa luka menutup sempurna pada tiap tikus.

Gambar 3.1, Skema Alur PenelitianL. Parameter yang Diamati

Hasil akhir yang dinilai dalam penelitian ini adalah lama waktu yang dibutuhkan sampai luka menutup sempurna, dalam artian pada luka sudah tidak terlihat lagi tanda-tanda peradangan, kedua sisi luka telah menyatu dan keseluruhan krusta telah terlepas. Sedangkan parameter yang diamati selama observasi proses penyembuhan luka adalah kondisi luka secara makroskopis, misalnya tanda-tanda peradangan (misalnya rubor dan tumor), krusta dan penutupan luka.M. Pengolahan data

Beberapa tahapan yang harus dilakukan terlebih dahulu guna mendapatkan data yang valid sehingga saat menganalisa data tidak mendapatkan kendala. Tahapan tersebut terdiri dari :

1. Editing

Memeriksa data-data yang dikumpulkan apakah terdapat kekurangan yang mungkin menyulitkan dalam langkah analisis berikutnya.

2. Scoring

Tahapan ini dilakukan guna memberikan skor pada setiap hasil di lembar observasi. Tidak ada pedoman baku untuk skoring namun skoring harus konsisten.3. Coding

Tahapan memberikan kode pada hasil observasi untuk mempermudah pada saat analisis data dan mempercepat pada saat meng-entry data.

4. Entering

Dilakukan dengan cara memasukkan data yang telah di skor kedalam komputer.5. Processing

Yaitu langkah yang dilakukan untuk mengolah atau menganalisis data dengan program komputer.N.Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini terdiri dari analisis univariat dan analisis bivariat.

1. Analisis Univariat

Dilakukan terhadap tiap-tiap variabel dari hasil penelitian, untuk mengetahui distribusi frekuensi dari variabel independen dan variabel dependen dan untuk menjelaskan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Pada penelitian ini analisis digunakan untuk distribusi dari variabel independent perawatan luka dengan getah jarak cina (Jatropha curcas linn) dan larutan povidone-iodine 10% dan variabel dependennya adalah penyembuhan luka. Analilis menggunakan program SPSS 16.2. Analisis Bivariat

Analisis bivariant digunakan untuk melihat pengaruh/hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Pada penelitian ini analisis digunakan untuk mengetahui perbandingan lama penyembuhan luka dengan menggunakan getah jarak cina (Jatropha curcas linn) dan larutan povidone iodine. Selanjutnya membandingkan kelompok dengan intervensi menggunakan bahan A (getah jarak cina) dan kelompok intervensi dengan menggunakan bahan B (larutan povidone iodine 10%). Dalam analisis ini digunakan uji independent t-test dalam program SPSS 16.

Perawatan luka dengan getah jarak cina

Lama Penyembuhan Luka

Perawatan luka dengan povidone iodine 10%

Pemesanan tikus dan persiapan kandang

Pembuatan proposal

Persiapan getah jarak cina, povidone iodine 10% serta alat dan bahan lainnya

Persiapan

Pencukuran rambut pada punggung tikus Wistar pada hari ke 8

Pembuatan luka insisi pada punggung tikus putih jantan sepanjang 1 cm dengan kedalaman 1 mm

Pemberian perlakuan

Perlakuan I, pada luka diberikan getah jarak cina secara topikal dengan dosis 2 x 0,5 cc/hari

Perlakuan II, pada luka diberikan povidone iodine 10% secara topikal dengan dosis 2 x 0,5 cc/hari

Pengamatan hasil

Analisa data

Laporan