terms of reference -...

12
- - 1 - TERM OF REFERENCE Lifescape Consultant A. Latar Belakang: Proyek RIMBA telah dilaksanakan oleh MCA-Indonesia dan WWF-Indonesia melalui pengelolaan sumber daya alam di bentang alam koridor RIMBA. Secara umum, proyek ini bertujuan untuk melindungi keanekaragaman hayati dan meningkatkan stok karbon di seluruh bentang alam kritis RIMBA yang berada di wilayah Sumatera dengan meningkatkan konektivitas ekosistem hutan melalui pengembangan ekonomi hijau. Dengan demikian, mata pencaharian masyarakat akan dapat ditingkatkan (melalui penciptaan pendapatan, peningkatan akses terhadap sumber daya alam dan mengurangi kerentanan), praktik bisnis yang berkelanjutan dengan memperhatikan tiga pilar utama pembangunan berkelanjutan yaitu sosial masyarakat, ekonomi dan lingkungan untuk mendukung peningkatan ekonomi berbasis masyarakat dan tata kelola yang baik. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, project RIMBA ini telah dirancang menjadi tiga kluster dalam intervensinya. Penelitian ini akan fokus pada kluster III yang terletak di kabupaten Merangin dan Kerinci. Kluster ini memiliki bentang alam yang berupa dataran tinggi yang terletak di pegunungan Bukit Barisan dengan ketinggian 1.000 m di atas permukaan laut. Sedangkan DAS di kedua daerah tersebut sangat curam dan pola penggunaan lahan masyarakat lebih ke agro-forestry, seperti kayu manis dan kopi. Masyarakat yang tinggal di desa-desa di Kerinci dan Merangin memiliki keterbatasan untuk mengakses listrik. Namun, walaupun demikian daerah tersebut memiliki banyak potensi untuk pengembangan energi terbarukan karena bentang alam yang ada mendukung hal tersebut, antara lain debit dan volume sungai yang memungkinkan untuk menggerakkan turbin yang dapat menghasilkan listrik baik kategori micro maupun mini. Kegiatan pemanfaatan air sungai sebagai pembangkit listrik dinamakan Mikro Hidro. Kegiatan mikro hidro yang ada bertujuan untuk meningkatkan akses listrik untuk mendukung produktivitas rumah tangga dan sebagai trade-off bagi masyarakat untuk mempertahankan sub DAS sebagai sumber energi terbarukan. Tujuan dari restorasi dan rehabilitasi memiliki arti yang berbeda. Tujuan restorasi untuk mengembalikan fungsi ekosistem ke kondisi sebelumnya. Misalnya untuk mengembalikan ekosistem penting seperti hutan riparian, penyangga sungai, dan menanami kembali daerah yang curam. Tujuan rehabilitasi yang utama adalah untuk pemulihan ekosistem yang tidak sehat serta menjaga fungsi dari daerah yang akan direstorasi. Misalnya daerah resapan dapat ditanami oleh pohon yang cepat tumbuh, pohon ekonomi dan atau pohon buah-buahan.

Upload: ngodiep

Post on 04-Mar-2018

228 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: TERMS OF REFERENCE - awsassets.wwf.or.idawsassets.wwf.or.id/downloads/consultant_tor__lifescape_cluster_3... · pemulihan ekosistem yang tidak sehat serta menjaga fungsi dari daerah

-

- 1 -

TERM OF REFERENCE

Lifescape Consultant

A. Latar Belakang:

Proyek RIMBA telah dilaksanakan oleh MCA-Indonesia dan WWF-Indonesia melalui

pengelolaan sumber daya alam di bentang alam koridor RIMBA. Secara umum, proyek ini

bertujuan untuk melindungi keanekaragaman hayati dan meningkatkan stok karbon di

seluruh bentang alam kritis RIMBA yang berada di wilayah Sumatera dengan

meningkatkan konektivitas ekosistem hutan melalui pengembangan ekonomi hijau.

Dengan demikian, mata pencaharian masyarakat akan dapat ditingkatkan (melalui

penciptaan pendapatan, peningkatan akses terhadap sumber daya alam dan mengurangi

kerentanan), praktik bisnis yang berkelanjutan dengan memperhatikan tiga pilar utama

pembangunan berkelanjutan yaitu sosial masyarakat, ekonomi dan lingkungan untuk

mendukung peningkatan ekonomi berbasis masyarakat dan tata kelola yang baik.

Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, project RIMBA ini telah dirancang menjadi

tiga kluster dalam intervensinya. Penelitian ini akan fokus pada kluster III yang terletak di

kabupaten Merangin dan Kerinci. Kluster ini memiliki bentang alam yang berupa dataran

tinggi yang terletak di pegunungan Bukit Barisan dengan ketinggian 1.000 m di atas

permukaan laut. Sedangkan DAS di kedua daerah tersebut sangat curam dan pola

penggunaan lahan masyarakat lebih ke agro-forestry, seperti kayu manis dan kopi.

Masyarakat yang tinggal di desa-desa di Kerinci dan Merangin memiliki keterbatasan

untuk mengakses listrik. Namun, walaupun demikian daerah tersebut memiliki banyak

potensi untuk pengembangan energi terbarukan karena bentang alam yang ada

mendukung hal tersebut, antara lain debit dan volume sungai yang memungkinkan untuk

menggerakkan turbin yang dapat menghasilkan listrik baik kategori micro maupun mini.

Kegiatan pemanfaatan air sungai sebagai pembangkit listrik dinamakan Mikro Hidro.

Kegiatan mikro hidro yang ada bertujuan untuk meningkatkan akses listrik untuk

mendukung produktivitas rumah tangga dan sebagai trade-off bagi masyarakat untuk

mempertahankan sub DAS sebagai sumber energi terbarukan.

Tujuan dari restorasi dan rehabilitasi memiliki arti yang berbeda. Tujuan restorasi

untuk mengembalikan fungsi ekosistem ke kondisi sebelumnya. Misalnya untuk

mengembalikan ekosistem penting seperti hutan riparian, penyangga sungai, dan

menanami kembali daerah yang curam. Tujuan rehabilitasi yang utama adalah untuk

pemulihan ekosistem yang tidak sehat serta menjaga fungsi dari daerah yang akan

direstorasi. Misalnya daerah resapan dapat ditanami oleh pohon yang cepat tumbuh,

pohon ekonomi dan atau pohon buah-buahan.

Page 2: TERMS OF REFERENCE - awsassets.wwf.or.idawsassets.wwf.or.id/downloads/consultant_tor__lifescape_cluster_3... · pemulihan ekosistem yang tidak sehat serta menjaga fungsi dari daerah

-

- 2 -

Pengembangan strategi kemakmuran hijau membutuhkan integrasi yang erat antara

produk komoditas, seperti kopi dan kayu manis serta membangun nilai tambah dari setiap

rantai kegiatan yang berkelanjutan. Untuk intervensi agroforestry terdapat beberapa hal

yang perlu diperhatikan, yaitu produksi, input (pupuk, bahan kimia dan tenaga kerja),

output (produksi, produktivitas, variabilitas tanaman dan harga komoditas), dan sistem

produksi (kerapatan pohon, lapisan pohon, dan tumpangsari) yang diperlukan. Sasaran

intervensi diarahkan melalui penggunaan komponen pendukung yang menghasilkan

keluaran serta mengurangi dampak dari pencemaran lingkungan serta konversi lahan

yang berkelanjutan dengan mengembangkan alternatif dari kegiatan/kebiasaan tebas

bakar ke kegiatan 'kebun hutan' (van Wiersum, 2004). Intervensi yang dilakukan dalam

program harus dapat memberikan pengetahuan yang lebih baik mengenai sistem

agroforestry yang berkesesuaian dengan fungsi hutan primer dan dapat memberikan

peningkatan pendapatan petani.

Untuk mencapai hal itu, WWF Indonesia memerlukan para profesional untuk

menunjang riset lifescape di wilayah Kabupaten Kerinci dan Merangin. WWF indonesia

bermaksud merekrut beberapa konsultan perorangan untuk membantu Program RIMBA

dalam melaksanakan Lifescape Analysis di wilayah Kabupaten Kerinci dan Merangin

Provinsi Jambi. Untuk kegiatan riset Lifescape, WWF Indonesia bermaksud merekrut 5

(lima) researcher dengan posisi sebagai berikut;

1. Team Leader (1 orang)

2. Quantitative Data Analyst (1 orang)

3. Field Researcher (3 orang)

HRD akan mereview lamaran yang masuk dan hanya kandidat terbaik yang akan diinterview.

B. Lingkup Pekerjaan

1. Team Leader

A. Lingkup Pekerjaan

Team Leader bertanggung jawab dalam mengatur dan mengelola tim survei

Lifescape, baik dalam pengumpulan data lapangan dan pelaporan.

Merancang rencana survei, metodologi dan instrumen survei

Bekerja sama dengan Manajer WWF-Jambi dan staf terkait dalam persiapan survei

lapangan.

Untuk mengawasi proses pengumpulan data dan pelaporan untuk menjamin tujuan

Assessment Lifescape dicapai.

Page 3: TERMS OF REFERENCE - awsassets.wwf.or.idawsassets.wwf.or.id/downloads/consultant_tor__lifescape_cluster_3... · pemulihan ekosistem yang tidak sehat serta menjaga fungsi dari daerah

-

- 3 -

Menyajikan hasil Assessment Lifescape untuk WWF Jakarta dan Jambi.

B. Outputs

Dokumen laporan Assessment Lifescape di cluster 3, terdiri dari: analisis kualitatif

dan kuantitatif, dan rekomendasi untuk program intervensi RIMBA Corridor.

C. Time line

July sampai minggu ke 3 August 2016

D. Qualifications, skill and experience required

Memiliki gelar Master di Sosial, Ekonomi atau disiplin ilmu yang berkaitan.

Pengalaman minimum 10 tahun dalam melakukan studi tentang pengelolaan

sumber daya alam dan pembangunan masyarakat.

Fasih dalam berbahasa Inggris baik dalam berbicara maupun tulisan

Bersedia melakukan perjalanan dan tinggal dilokasi survei.

Memiliki pengetahuan tentang sosioanthropological masyarakat di desa desa

intervensi

2. Quantitative Data Analyst

A. Lingkup Pekerjaan

Bersama dengan Team Leader dalam membuat rencana survei, metodologi dan

instrumen survei sosial untuk penilaian Lifescape, serta teknik sampling yang tepat.

Melatih enumerator dalam melakukan survei di lapangan dan melakukan demo

untuk uji coba dalam melakukan survei.

Mensupervisi enumerator dalam melakukan survei dan pengisian ke dalam form

survei.

Untuk melakukan analisis statistik data survei dan menyerahkan kepada Tim Leader

Penulisan pelaporan data kualitatif yang dikumpulkan dari lapangan

B. Outputs

Analisis statistik dari data yang dikumpulkan melalui survei sosial dan diserahkan

kepada team leader.

C. Time line

Page 4: TERMS OF REFERENCE - awsassets.wwf.or.idawsassets.wwf.or.id/downloads/consultant_tor__lifescape_cluster_3... · pemulihan ekosistem yang tidak sehat serta menjaga fungsi dari daerah

-

- 4 -

July sampai minggu ke 3 August 2016.

D. Qualifications, skill and experience required

Memiliki gelar Master di Sosial, Ekonomi atau disiplin ilmu yang berkaitan.

Pengalaman minimum 5 tahun dalam melakukan studi sosial kuantitatif dan analisa

statistik tentang pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan masyarakat.

Mempunyai kemampuan yang baik dalam menganalisa data menggunakan SPSS

Bersedia melakukan perjalanan dan tinggal dilokasi survei.

3. Field Researcher

A. Scope of work

Bersama Team Leader untuk merancang rencana penelitian, metodologi dan

instrumen dalam survei Lifescape.

Untuk melakukan pengumpulan data baik data sekunder atau data kualitatif primer

dari lapangan berdasarkan pedoman pengumpulan data.

Untuk mengawasi pelaksanaan survei sosial yang dilakukan oleh enumerator lokal.

Bersama sama enumerator dalam meng-input, mem-filter dan reporting

Penulisan laporan kualitatif data survei Lifescape.

B. Outputs

Laporan data kualitatif Lifescape masyarakat di cluster 3.

C. Time line

July sampai minggu ke 3 August 2016

D. Qualifications, skill and experience required

Memiliki gelar Sarjana di Sosial, Ekonomi atau disiplin ilmu yang berkaitan.

Pengalaman minimum 5 tahun dalam melakukan studi sosial kuantitatif tentang

pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan masyarakat.

Memiliki pengetahuan tentang sosioanthropological masyarakat di desa desa

intervensi

Dapat bekerja dalam team

Bersedia di tempatkan di lokasi survei selama minimum 10 hari.

Page 5: TERMS OF REFERENCE - awsassets.wwf.or.idawsassets.wwf.or.id/downloads/consultant_tor__lifescape_cluster_3... · pemulihan ekosistem yang tidak sehat serta menjaga fungsi dari daerah

-

- 5 -

A. Kualifikasi Konsultan

1. Memiliki pemahaman dan penguasaan yang baik mengenai konteks sosial,

ekonomi dan lingkungan yang dibutuhkan dalam melakukan kajian Lifescape.

2. Memiliki kemampuan untuk melakukan analisis sosial, ekonomi dan

lingkungan secara deskriptif serta langkah pemecahan masalah yang tepat

sesuai dengan kerangka kerja dan output yang diinginkan.

3. Bagi team leader, memiliki pengalaman dalam melakukan supervisi tim kerja.

4. Memiliki kemampuan untuk membuat laporan secara komprehensif sesuai

dengan output yang ingin dicapai.

5. Dapat bekerja dalam Tim maupun bekerja individu.

6. Memiliki kemampuan komunikasi yang cukup baik.

7. Memiliki akses terhadap data dan informasi yang dibutuhkan dalam kajian

lifescape

8. Secara detil susunan pelaksana LLA adalah:

i. Team Leader (1 orang/maks 35 hari)

ii. Quantitative Data Analyst (1 orang/maks 20 hari)

iii. Field Researchers (3 orang, local persons, maks 20 hari)

iv. Enumerator (9 orang, local persons, maks 15 hari)

B. Lokasi

Melakukan analisis lifescape kehidupan masyarakat di 9 (sembilan) Desa di Kabupaten

Merangin dan Kerinci.

Village Jumlah KK

Sub district District Province

Desa Tuo 480 Lembah Masurai Merangin Jambi

Tanjung Mudo Sungai Tenang Merangin Jambi

Tanjung Alam Sungai Tenang Merangin Jambi

Renah Kasah 182 Kayu Aro Kerinci Jambi

Sungai Bermas Siulak Kerinci Jambi

Talang Kemulun Danau Kerinci Kerinci Jambi

Page 6: TERMS OF REFERENCE - awsassets.wwf.or.idawsassets.wwf.or.id/downloads/consultant_tor__lifescape_cluster_3... · pemulihan ekosistem yang tidak sehat serta menjaga fungsi dari daerah

-

- 6 -

Masgo Gunung Raya Kerinci Jambi

Lubuk Tabun 333 Siulak Mukai Kerinci Jambi

Pasir Jaya 300 Siulak Mukai Kerinci Jambi

C. Deskripsi Kegiatan

Melakukan Assessment terkait;

1. Analisis Penerima manfaat.

a. Mengidentifikasi kelompok penerima manfaat yang ditargetkan:

pendapatan rumah tangga.

b. Penilaian terhadap, tingkat pendidikan (pengetahuan, keterampilan),

akses informasi, kesadaran. Kendala akan dinilai dari analisis kebijakan

(kesehatan, pendidikan, aspek ekonomi), analisis rantai pasar, analisis

kesempatan kerja.

c. Menggambarkan hubungan kelembagaan, kendala dan peluang. Kajian

peran dan hubungan antar lembaga di tingkat desa, kecamatan dan

kabupaten. Penilaian dilakukan dengan menggunakan diagram Venn dan

pemetaan sosial.

d. Kendala dan peluang dari hubungan akan dianalisis secara deskriptif.

Hal hal diatas dapat dilihat secara lebih mendalam melalui matriks dibawah ini

Komponen Obyek

Persepsi Masyarakat

Persepsi terhadap kawasan hutan

Persepsi terntang wilayah desa

Persepsi terhadap pemerintah

Persepsi terhadap perusahaan pengelola hutan

Persepsi terhadap LSM

Persepsi terhadap masyarakat desa sekitar dan pendatang

Visi / cita-cita Visi tentang ruang penghidupan

Visi tentang perubahan cara dan gaya hidup

Desa ke depan yang dicita-citakan seperti apa

Jaminan hidup Seberapa penting legitimasi ruang dalam menopang kehidupan masyarakat desa

Sumberdaya alam yang menjadi jaminan hidup (sumber pemenuhan kebutuhan)

Skenario degradasi jaminan hidup

Aspek yang menguatkan dan melemahkan jaminan hidup

Page 7: TERMS OF REFERENCE - awsassets.wwf.or.idawsassets.wwf.or.id/downloads/consultant_tor__lifescape_cluster_3... · pemulihan ekosistem yang tidak sehat serta menjaga fungsi dari daerah

-

- 7 -

Komponen Obyek

Situasi krisis dan strategi mengahadapi situasi krisis

Legitimasi Bentuk legitimasi pengelolaan ruang dan sumberdaya alam

Bentuk legitimasi struktur kepemimpinan

Bentuk legitimasi atas hak kepemilikan sumberdaya alam

Aspek yang menguatkan dan melemahkan legitimasi pengelolaan ruang, struktur kepemimpinan, dan hak atas kepemilikan sumberdaya alam

Bentuk perjuangan untuk meneguhkan legitimasi pengelolaan ruang, struktur kepemimpinan, dan hak atas kepemilikan sumberdaya alam

Aspirasi Model komunikasi politik

Sarana dan media komunikasi politik

Saluran komunikasi politik

Aviliasi NGO’s mitra dan aspek yang dikerjasamakan

Instansi pemerintah mitra dan aspek yang dikerjasamakan

Perusahaan mitra dan aspek yang dikerjasamakan

Masyarakat desa mitra dan aspek yang dikerjasamakan

Pola aviliasi yang terbangun dengan mitra (NGO’s, instansi pemerintah, perusahaan, dan masyarakat desa

Sarana infrastruktur penunjang aktivitas politik

Syarat administrasi (KTP, KK, dan keterlibatan dalam partai politik)

Keberadaan balai pertemuan

Rumusan gagasan peletakan fondasi pengaturan ruang dan arah perubahaan kehidupan social (perencanaan pengelolaan ruang dan peningkatan taraf hidup)

Produksi Nilai produksi aktivitas mata pencaharian utama dan sampingan

Nilai produksi aktivitas mata pencaharian bercocok tanam

Nilai produksi aktivitas industri berbasis bahan baku hasil hutan dan sumberdaya alam non hutan

Distribusi Sistem pemasaran hasil produksi

Jaringan pemasaran hasil produksi

Peran toke dalam pemasaran hasil produksi

Konsumsi Alokasi hasil produksi untuk konsumsi

Nilai hasil produksi yang dikonsumsi

Pergeseran pola konsumsi

Page 8: TERMS OF REFERENCE - awsassets.wwf.or.idawsassets.wwf.or.id/downloads/consultant_tor__lifescape_cluster_3... · pemulihan ekosistem yang tidak sehat serta menjaga fungsi dari daerah

-

- 8 -

Komponen Obyek

Taraf kesejahteraan

Sumber dan nilai penerimaan rumah tangga

Alokasi dan nilai pengeluaran rumah tangga

Kemampuan menabung

Indikator kesejahteraan yang menjadi rujukan masyarakat desa

Sarana infrastruktur penunjang aktivitas ekonomi

Modal produksi

Skill

Teknologi

Pasar hasil produksi

Pendidikan Pendidikan dalam pandangan masyarakat desa

Sarana pendidikan untuk masyarakat desa

Model pendidikan bagi bagi masyarakat desa (formal dan alternatif)

Kemampuan baca-tulis

Faktor penghambat dalam memperoleh pendidikan yang layak

Kesehatan Jenis penyakit yang sering diderita

Sistem pengobatan tradisional

Dukungan penanganan masalah kesehatan bagi masyarakat desa

Kekayaan hasil hutan untuk bahan pengobatan

Pandangan masyarakat desa tentang sistem pengobatan medis

Organisasi Sosial Karakteristik organisasi sosial formal (jenis, tugas pokok dan fungsi, dan manfaat keberadaannya bagi masyarakat desa)

Karakteristik organisasi sosial informal (jenis, tugas pokok dan fungsi, dan manfaat keberadaannya bagi masyarakat desa)

Struktur Sosial Fondasi yang membangun struktur sosial

Diferensisasi sosial (vertikal dan horizontal)

Kelas dan faktor dominasi dalam struktur sosial

Kepemimpinan Pemimpin dan tokoh dalam pandangan masyarakat desa

Dimensi kekuasaan dan kewenangan dalam sistem kepemimpinan masyarakat desa

Tugas pokok dan fungsi pemimpin dan tokoh

Aspek yang menguatkan dan melemahkan sistem kepemimpinan di desa

Lembaga Sosial Sistem tenurial

Sistem kekerabatan dan pola pewarisan

Page 9: TERMS OF REFERENCE - awsassets.wwf.or.idawsassets.wwf.or.id/downloads/consultant_tor__lifescape_cluster_3... · pemulihan ekosistem yang tidak sehat serta menjaga fungsi dari daerah

-

- 9 -

Komponen Obyek

Hukum-hukum adat yang berkenaan dengan pengolaan sumberdaya alam

Hukum-hukum adat yang berkenaan dengan pengaturan kehidupan sosial

Jenis-jenis sanksi atas pelanggaran hukum adat

Eksistensi hukum adat

Tugas pokok dan fungsi pemangku adat

Aspek yang menguatkan dan melemahkan hukum adat

Kelompok Sosial Fondasi yang membangun kelompok sosial

Makna kelompok bagi masyarakat desa

Fungsi keluarga dalam kehidupan bermasyarakat

Jaringan Sosial Pola hubungan sosial internal masyarakat desa

Pola hubungan sosial masyarakat desa dengan masyarakat desa lainnya

Pola hubungan sosial masyarakat desa dengan pihak luar (NGO’s, pemerintah, dan perusahaan)

Model hubungan patron and client yang ada di desa

Infrastruktur Pendukung Aktivitas Sosial

Rumah hunian yang layak menurut ukuran masyarakat desa

Balairung

Tempat peribadatan

Sistem Peralatan Hidup

Konsep rumah bagi masyarakat desa

Konsep pakaian dalam kaitannya dengan identitas diri/kelompok

Jenis-jenis teknologi yang digunakan dalam aktivitas produksi

Peralatan rumah tangga

Proses adopsi teknologi modern

Sistem Mata Pencaharian

Sistem mata pencaharian berburu dan meramu

Sistem mata pencaharian bercocok tanam

Sistem mata pencaharian industri berbahan baku hasil hutan dan non hutan

Sistem Kemasyarakatan

Sistem pengendalian sosial

Sistem penanganan masalah dan konflik sosial

Mekanisme persidangan adat

Posisi putusan-putusan adat dalam pandangan masyarakat desa

Sistem Pengetahuan

Komponen pengetahuan terkait dengan hutan

Komponen pengetahuan terkait dengan aktivitas mata pencaharian (perubahan musim dan cuaca)

Page 10: TERMS OF REFERENCE - awsassets.wwf.or.idawsassets.wwf.or.id/downloads/consultant_tor__lifescape_cluster_3... · pemulihan ekosistem yang tidak sehat serta menjaga fungsi dari daerah

-

- 10 -

Komponen Obyek

Komponen pengetahuan terkait dengan hak dan kewajiban sebagai warga negara

2. Analisis Stakeholder

a. Siapa stakeholder kunci dari bentang alam dan sumber daya alam.

b. Apa kepentingan mereka.

c. Bagaimana mereka berinteraksi.

d. Bagaimana mereka berinteraksi dengan landscape.

e. Siapa pengambil keputusan dalam pengelolaan sumber daya alam.

f. Apakah ada potensi konflik atau ketidakadilan dalam mengakses sumber

daya alam? Disertai dengan kegiatan yang diusulkan.

g. Apakah ada bias sektoral dalam pemanfaatan sumber daya alam. (Misal:

pertambangan, kehutanan, karet, kopi, cinnamons)

h. Apakah ada transparansi dalam alokasi izin penggunaan sumber daya.

3. Konteks Pembangunan

a. Assessed dan list semua kegiatan yang terkait dengan Green Prosperity

dan Non-Green Prosperity yang berpotensi mempengaruhi program dan

aktivitas Landscape – Lifescape.

b. Jelaskan dampak yang akan terjadi yang terkait dalam pelaksanaan

program dan aktivitas Landscape – Lifescape.

4. Analisis Risiko

a. Mengidentifikasi resiko resiko yang akan timbul dalam pelaksanaan

program dan akan berdampak pada program (internal dan eksternal).

b. Mengidentifikasi strategi mitigasi dan orang atau pihak yang bertanggung

jawab untuk mengurangi dan memantau strategi tersebut.

D. Metodologi

Survei Lifescape akan akan dilakukan melalui interview, diskusi kelompok terfokus

(FGD) akan dilakukan apabila ada kecenderunmgan yang ekstrim. Substansi utama

Page 11: TERMS OF REFERENCE - awsassets.wwf.or.idawsassets.wwf.or.id/downloads/consultant_tor__lifescape_cluster_3... · pemulihan ekosistem yang tidak sehat serta menjaga fungsi dari daerah

-

- 11 -

adalah memberikan pertanyaan untuk kelompok sasaran untuk mengumpulkan

informasi kunci dari peserta. Tantangan utama untuk mengumpulkan peserta untuk

menghadiri pertemuan.

E. Deliverable:

Deliverable kegiatan riset ini adalah Laporan Lifescape Analysis termasuk lampiran

dokumen pendukung seperti:

1. Catatan hasil pertemuan/FGD/ interview narasumber terkait

2. Kuisioner

3. Dokumentasi berupa foto, peta, video, dll

4. Data-data pendukung lainnya

F. Reporting responsibility:

Konsultan akan melaporkan dan memberikan hasil capaian kepada Team Leader,

Implementing Project Coordinator dan Project Manager Cluster 3

G. Jangka Pembayaran:

Metode pembayaran dilakukan 3 tahap:

1. Tahap 1 : 30 % saat tandatangan Kontrak

2. Tahap 2 : 40 % saat memberikan Draft Laporan

3. Tahap 3 : 30 % saat memberikan Laporan Final

H. Budget

Semua pembiayaan akan di lakukan oleh WWF

I. Waktu Pelaksanaan

Activities Juli Agustus

I II III IV I II III IV

Life-scape

Persiapan dan pembuatan kuisioner

Pembentukan team Enumerator Merangin

dan Kerinci (two groups)

Page 12: TERMS OF REFERENCE - awsassets.wwf.or.idawsassets.wwf.or.id/downloads/consultant_tor__lifescape_cluster_3... · pemulihan ekosistem yang tidak sehat serta menjaga fungsi dari daerah

-

- 12 -

Training Enumerator

Pengumpulan data qualitative oleh

enumerator

Data tabulasi dan analysis

Penulisan laporan

J. Supporting documents required:

1. Copy of ID / KTP

2. Copy of NPWP

3. Bank Information (name written, bank account, bank address, SWIFT code –

for US payment).

4. Email address

5. Phone number

6. CV’s

7. Referensi