terapi uretritis.docx

2
Terapi Pemberian Cephalosporins generasi ketiga yaitu cefixime 400 mg (peroral) dan ceftriaxone 125 mg (intramuskular), keduanya sebagai single dose, menjadi terapi pilihan utama pada infeksi gonococcal (urethra, cervix, rectum, atau pharynx) yang belum ada komplikasi. Antimicrobial tersebut diperkirakan dapat memberikan efek membaik pada 95% dari kasus infeksi urogenita. (efficacy terapi pada infeksi anorectal diperkirakan sama pada infeksi urogenital) Oleh karena co-infection dengan C. trachomatis sering terjadi, terapi harus dikombinasikan juga dengan terapi yang sesuai dengan agen tersebut (contohnya azithromycin atau doxycycline) yang sangat efektif dalam melawan infeksi chlamydial. Pemberian terapi ganda tersebut diatakan sangat efektif dalam rangka mengurangi kost diagnosis dimana memandangkan infeksi Chlamydia sering menyertai infeksi gonococcal (10 hingga 30%). Infeksi gonococcal yang belum ada komplikasi pada penderita dengan penicillin-allergic yang tidak dapat menerima terapi quinolones dapat diberikan terapi spectinomycin. Sekiranya gejala masih menetap, kultur terhadap kuman N. gonorrhoeaeharus dilakukan dan sekiranya didapatkan kuman gonococcus yang lain, harus dilakukan uji sensitifitas antimikrobial. . Gonococcal pharyngitis yang simptomatis lebih sulit diterapi berbanding infeksi pada genital. Beberapa regimen yang telah digunakan berjaya 90% kasus kejadian. Penderita yang tidak toleransi pada cephalosporin atau quinolones dapat diobati dengan menggunakan spectinomycin, tapi obat ini menghasilkan hanya 52% kasus keberhasilan. Oleh itu, mereka yang diberikan terapi spectinomycin harus dilakukan kultur pharynx setelah 3- 5 hari pemberian terapi dalam rangkai memonitor hasil keberhasilan. Infeksi Ocular gonococcal pada anak-anak dan dewasa dapat diterapi dengan menggunakan single dose oleh ceftriaxone dan dapat dikombinasikan dengan irigasi salin pada konjungtiva (keduanya harus diberikan secepatnya ) dan pasien harus dilakukan pemerikasaan slit-lamp dalam rangka mengevaluasi kondisi mata.

Upload: meldamirandaa

Post on 12-Jul-2016

9 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Terapi uretritis.docx

Terapi

Pemberian Cephalosporins generasi ketiga yaitu cefixime 400 mg (peroral) dan ceftriaxone 125 mg (intramuskular), keduanya sebagai single dose, menjadi terapi pilihan utama pada infeksi gonococcal (urethra, cervix, rectum, atau pharynx) yang belum ada komplikasi. Antimicrobial tersebut diperkirakan dapat memberikan efek membaik pada 95% dari kasus infeksi urogenita. (efficacy terapi pada infeksi anorectal diperkirakan sama pada infeksi urogenital)

Oleh karena co-infection dengan C. trachomatis sering terjadi, terapi harus dikombinasikan juga dengan terapi yang sesuai dengan agen tersebut (contohnya azithromycin atau doxycycline) yang sangat efektif dalam melawan infeksi chlamydial. Pemberian terapi ganda tersebut diatakan sangat efektif dalam rangka mengurangi kost diagnosis dimana memandangkan infeksi Chlamydia sering menyertai infeksi gonococcal (10 hingga 30%). Infeksi gonococcal yang belum ada komplikasi pada penderita dengan penicillin-allergic yang tidak dapat menerima terapi quinolones dapat diberikan terapi spectinomycin.

Sekiranya gejala masih menetap, kultur terhadap kuman N. gonorrhoeaeharus dilakukan dan

sekiranya didapatkan kuman gonococcus yang lain, harus dilakukan uji sensitifitas antimikrobial. .

Gonococcal pharyngitis yang simptomatis lebih sulit diterapi berbanding infeksi pada genital. Beberapa regimen yang telah digunakan berjaya 90% kasus kejadian. Penderita yang tidak toleransi pada cephalosporin atau quinolones dapat diobati dengan menggunakan spectinomycin, tapi obat ini menghasilkan hanya 52% kasus keberhasilan. Oleh itu, mereka yang diberikan terapi spectinomycin harus dilakukan kultur pharynx setelah 3-5 hari pemberian terapi dalam rangkai memonitor hasil keberhasilan. Infeksi Ocular gonococcal pada anak-anak dan dewasa dapat diterapi dengan menggunakan single dose oleh ceftriaxone dan dapat dikombinasikan dengan irigasi salin pada konjungtiva (keduanya harus diberikan secepatnya ) dan pasien harus dilakukan pemerikasaan slit-lamp dalam rangka mengevaluasi kondisi mata.