teori umkm

2
1. Staley dan Morse (1965) beragumen bahwa khususnya kegiatan- kegiatan pengolahan yang terpisah atau spesifik dan produk diferensiasi dengan skala yang rendah adalah factor-f aktor paling penting yang menjelaskan keberadaan UMKM di negara sedang berkembang (NSB). – 2. Hasil observasi dari Chuta dan Liedholm (1985) di Sierra Leone mengungkapkan adanya suatu ketertarikan erat antara laju pertumbuhan UMKM dan jumlah pekerjanya dengan luas lokasi: laju pertumbuhan UMKM di perkotaan lebih pesat dibandingkan di pedesaan. Alasan utamanya menurut Anderson (1982) adalah pertumbuhan pasar yang lebih pesat di perkotaan daripada di pedesaan. 3. Liedholm (1973) beragumen bahwa di pedesaan pengusaha- pengusaha mikro dan kecil memiliki perbedaaan-perbedaan dalam latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja yang sbstansial dibandingkan rekan mereka di perkotaanUMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) 4. Fritsch (2002) mengungkapkan bahwa di daerah-daerah yang tingkat kelahiran perusahaan-perusahaan baru lebih tinggi juga menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan di daerah-daerah yang sebaliknya, yang tingkat membuka atau memulai usahanya rendah. Mereka menyimpulkan bahwa motor penggerak pertumbuhan telah bergeser ke kewirausahaan sebagai suatu sumber 5. Tambunan (2004), ada 3 (tiga) aspek penting yang mempengaruhi daya saing UKM, yakni (1) faktor-faktor internal perusahaan; (2) lingkungan eksternal; dan (3) pengaruh dari pengusaha/ pemilik usaha. Selanjutnya, di

Upload: roiz-mozar

Post on 19-Dec-2015

472 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

1. Staley dan Morse (1965) beragumen bahwa khususnya kegiatan-kegiatan pengolahan yang terpisah atau spesifik dan produk diferensiasi dengan skala yang rendah adalah factor-faktor paling penting yang menjelaskan keberadaan UMKM di negara sedang berkembang (NSB). 2. Hasil observasi dari Chuta dan Liedholm (1985) di Sierra Leone mengungkapkan adanya suatu ketertarikan erat antara laju pertumbuhan UMKM dan jumlah pekerjanya dengan luas lokasi: laju pertumbuhan UMKM di perkotaan lebih pesat dibandingkan di pedesaan. Alasan utamanya menurut Anderson (1982) adalah pertumbuhan pasar yang lebih pesat di perkotaan daripada di pedesaan.3. Liedholm (1973) beragumen bahwa di pedesaan pengusaha-pengusaha mikro dan kecil memiliki perbedaaan-perbedaan dalam latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja yang sbstansial dibandingkan rekan mereka di perkotaanUMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)4. Fritsch (2002) mengungkapkan bahwa di daerah-daerah yang tingkat kelahiran perusahaan-perusahaan baru lebih tinggi juga menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan di daerah-daerah yang sebaliknya, yang tingkat membuka atau memulai usahanya rendah. Mereka menyimpulkan bahwa motor penggerak pertumbuhan telah bergeser ke kewirausahaan sebagai suatu sumber 5. Tambunan (2004), ada 3 (tiga) aspek penting yang mempengaruhi daya saing UKM, yakni (1) faktor-faktor internal perusahaan; (2) lingkungan eksternal; dan (3) pengaruh dari pengusaha/ pemilik usaha. Selanjutnya, di dalam penelitian ini, pengaruh dari pengusaha tersebut di tangani dengan pendekatan kompetensi dari sebuah proses atau perspektif perilaku.