peningkatan pendapatan umkm

120

Upload: others

Post on 23-Dec-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM
Page 2: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

ii

PENGARUH BANTUAN DANA UMKM TERHADAP

PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

DI SINJAI UTARA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E)

Diajukan Oleh :

ARYADI HIDAYAT

NIM. 160103113

Pembimbing:

1. Dr. Firdaus, M.Ag.

2. Zaenal Abidin, SE., M. Si.

FAKULTAS EKONOMI DAN HUKUM ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH

(IAIM) SINJAI

2020

Page 3: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Aryadi Hidayat

NIM : 160103133

Program Studi : Ekonomi Syariah

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

1. Proposal Skripsi ini benar-benar merupakan hasil

karya sendiri, bukan plagiasi atau duplikasi dari

tulisan/karya orang lain yang saya akui sebagai hasil

tulisan atau pikiran saya sendiri.

2. Seluruh bagian dari proposal skripsi ini adalah karya

sendiri sebagai kutipan yang ditunjukkan sumbernya.

Segala kekeliruan di dalamnya adalah tanggung

jawab saya.

Demikian pernyataan ini dibuat sebagaimana mestinya.

Bilamana dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar,

maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut

sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Sinjai, 5 Mei 2020

Yang membuat pernyataan,

Aryadi Hidayat

Nim. 160103113

Page 4: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

iv

Page 5: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

v

KATA PENGANTAR

بسن الله الر حون الر حين

ود لله ر ب العلوين و الصلا ة و السلا م عل اشر ف الح

الانبياء والور سلين سيد نا هحن وعل اله واصحا به اجوعن

.اها بعد

Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan

rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak,

yang telah memberikan bantuan berupa arahan dan dorongan

selama penulis studi. Oleh karena itu, penulis meyampaikan

terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Kedua orang tua saya yang telah banyak memberikan

motivasi dan dukungan terhadap saya selama ini.

2. Dr. Firdaus, M. Ag., selaku Rektor Institut Agama Islam

Muhammadiyah (IAIM) Sinjai yang telah banyak

membantu, mengarahkan, membimbing, dan memberikan

dorongan sampai skripsi ini terwujud.

3. Wakil Rektor I, dan Wakil Rektor II selaku unsur

pimpinan Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

4. Dekan Fakultas Ekonomi dan Hukum Islam, selaku

Pimpinan pada Tingkat Fakultas.

Page 6: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

vi

5. Dr. Firdaus. M. Ag selaku Dosen Pembimbing I yang

telah banyak membantu mengarahkan, membimbing, dan

meberikan dorongan sampai proposal skripsi ini

terwujud.

6. Zaenal Abidin, SE.,M. SI. selaku Dosen Pembimbing II

yang telah banyak membantu mengarahkan,

membimbing, dan meberikan dorongan sampai proposal

Skripsi ini terwujud.

7. Salam S.E., M.M. selaku Ketua Program Studi Ekonomi

Syariah.

8. Seluruh dosen yang telah membimbing dan mengajar

selam studi di Institut Agama Islam Muhammadiyah

Sinjai

9. Seluruh pegawai dan Jajaran IAI Muhammadiyah Sinjai

yang telah membantu kelancaran Akademik.

10. Kepala dan Staf perpustakaan Institut Agama Islam

Muhammadiyah Sinjai.

11. Teman-teman mahasiswa Institut Agama Islam

Muhammadiyah (IAIM) Sinjai dan berbagai pihak yang

tidak dapat di sebut satu persatu, yang telah banyak

memberikan dukungan moral sehingga penulis selesai

studi.

Page 7: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

vii

Teriring doa semoga amal kebaikan dari berbagai

pihak tersebut mendapat pahala yang berlipat ganda dari

Allah swt., dan semoga proposal ini bermanfaat bagi siapa

saja yang membaca. Amin.

Sinjai, 5 Mei 2020

Yang membuat pernyataan,

Aryadi Hidayat Nim. 160103133

Page 8: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

viii

Page 9: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

ix

Page 10: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

x

DAFTAR ISI

SAMPUL ...................................................................

HALAMAN JUDUL ................................................. ii

PERNYATAAN KEASLIAN.................................... iii

PENGESAHAN SKRIPSI ........................................ iv

KATA PENGANTAR ............................................... v

ABSTRAK ................................................................. viii

ABSTRACK .............................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................. x

BAB I PENDAHULUAN .......................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................... 8

C. Tujuan Penelitian ............................................. 8

D. Manfaat Penelitian .......................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................... 10

A. Tinjauan tentang dana usaha kecil menengah

(UMKM) ........................................................ 10

B. Pendapatan UMKM ......................................... 22

C. Hasil Penelitian Relevan ................................. 25

Page 11: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

xi

D. Hipotesis .......................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN ............................ 34

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ...................... 34

1. Jenis Penelitian ........................................... 34

2. Pendekatan Penelitian ................................ 34

B. Definisi Variabel ............................................ 35

C. Tempat dan Waktu Penelitian ........................ 36

D. Populasi dan Sampel ....................................... 36

1. Populasi ...................................................... 36

2. Sampel ....................................................... 37

E. Teknik Pengumpulan Data .............................. 37

F. Instrument Penelitian ...................................... 38

G. Teknik Analisis Data ....................................... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................. 41

A. Gambaram umum lokasi penelitian ................ 41

B. Pembahasan Hasil Penelitian........................... 62

C. Pengaruh bantuan dana UMKM Terhadap

Terhadap Peningkatan Pendapatan................. 80

D. Uji Hipotesis.................................................... 84

Page 12: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

xii

BAB V PENUTUP..................................................... 87

A. Kesimpulan ..................................................... 87

B. Saran ................................................................ 87

DAFTAR PUSTAKA ................................................ 89

Page 13: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

xiii

Page 14: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembanguan ekonomi adalah hal yang sangat penting

dalam suatu negara, terutama dalam meningkatkan

pendapatan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan

rakyatnya. Indonesia telah menikmati masa pertumbuhan

ekonomi yang tinggi dalam jangka waktu yang panjang,

hingga datangnya krisis nilai tukar tereskalasi menjadi krisis

multi dimensi yang dimulai akhir tahun 1997.1

Ketika terjadi krisis ekonomi 1998, hanya sektor

UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang bertahan

dari kolapsnya ekonomi, sementara sektor yang lebih besar

justru tumbang oleh krisis. Krisis ini telah mengakibatkan

kedudukan posisi pelaku sektor ekonomi berubah. Usaha

besar satu persatu pailit karena bahan baku impor meningkat

secara drastis, biaya cicilan utang meningkat sebagai akibat

dari nilai tukar rupiah terhadap dollar yang menurun dan

berfluktuasi. Sektor perbankan yang ikut terpuruk turut

1 Tejasari, Maharani. 2008. Peranan Sektor Usaha Kecil dan

Menengah dalam penyerapan Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi

[Skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor,

Bogor.

Page 15: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

2

memperparah sektor industri dari sisi permodalan. Banyak

perusahaan yang tidak mampu lagi meneruskan usaha

karena tingkat bunga yang tinggi. Berbeda dengan UMKM

yang sebagian besar tetap bertahan, bahkan cendrung

bertambah.2

Masalah yang sering dihadapi pada hampir semua

pelaku Usaha Kecil Menengah adalah kurangnya modal

usaha yang mereka miliki, serta kebutuhan dana tambahan

dari pihak pemerintah maupun lembaga keuangan lainnya

berupa bantuan kredit pinjaman yang dapat menghambat

operasional dan berkembangnya suatu usaha. Definisi dari

kredit itu sendiri adalah penyediaan tagihan atau uang yang

bisa dipersamakan dengan hal tersebut, didasarkan pada

persetujuan serta kesepakatan pinjam meminjam oleh bank

atau lembaga keuangan lainnya kepada pihak lain yang

mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi utang dalam

jangka waktu tertentu dengan ditambah pemberian bunga.

Penambahan modal bagi industri kecil menengah

bukan merupakan hal yang mudah untuk dipilih. Diperlukan

pemikiran yang matang bagi pengusaha kecil menengah

2 Departemen Koperasi. 2008. PDB, Investasi, Tenaga Kerja,

Nilai Ekspor UKM di Indonesia. Depkop. Jakarta

Page 16: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

3

untuk meminjam dana tambahan modal ke bank karena

mereka harus menanggung bunga yang tinggi serta

terkadang persyaratan yang diberikan pihak perbankan juga

berbelit-belit.3

Program dan kegiatan yang dilakukan pemerintah

dalam upaya mengembangkan sektor usaha kecil selama ini

sungguh menggembirakan. Peningkatan peran dan kegiatan

usaha sektor ini semakin nampak khususnya sejak era krisis

ekonomi dan keuangan pada tahun 1997. Ditengah-tengah

proses restrukturisasi sektor korporat dan BUMN yang

berlangsung lamban, sektor ini telah menunjukkan

perkembangan yang terus meningkat. Bahkan mampu

menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional. Hal

tersebut karena sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah) merupakan pelaku usaha terbesar. Jumlah unit

usaha yang mencapai 99 persen dari total pelaku usaha

nasional pada 2012. Sebanyak 54.559 unit usaha atau 98,82

persen diantaranya usaha mikro dengan aset maksimal Rp50

juta dan omzet maksimal Rp300 juta per tahun. Kontribusi

3 Anifatuz Zahro, 2017. “Analisis Pengaruh Pemberian Kredit

Terhadap Pendapatan Usaha Kecil Menengah (Ukm),(Studi Kasus Pada

Pd. BPR Bank Jepara Artha)”(skripsi), Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Page 17: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

4

UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) terhadap

penciptaan PDB (produk domestik bruto) nasional menurut

harga berlaku, tercatat mencapai 57 persen. Sisanya

dikontribusikan usaha besar mencapai 43 persen.4

Industri kecil di pedesaan dikenal sebagai tambahan

sumber pendapatan keluarga dan juga sebagai penunjang

kegiatan pertanian yang merupakan mata pencaharian pokok

sebagian besar masyarakat pedesaan. Industri pedesaan

mempunyai arti penting dalam usaha mengurangi tingkat

kemiskinan di pedesaan atau dengan kata lain diharapkan

dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.

Keberadaan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah) tidak dapat dihapuskan ataupun dihindarkan dari

masyarakat bangsa saat ini. Karena keberadaannya sangat

bermanfaat dalam hal pendistribusian pendapatan

masyarakat. Selain itu juga mampu menciptakan kreatifitas

yang sejalan dengan usaha untuk mempertahankan dan

mengembangkan unsur-unsur tradisi dan kebudayaan

4Islami Rahmi, 2014. “Pengaruh Modal Kerja Terhadap

Pendapatan Umkm Kelompok Usaha Bersama (Kube) Melati I Di

Kabupaten Bantaeng”,(Skripsi) , Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Uin

Alauddin Makassar .

Page 18: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

5

masya-rakat setempat. Pada sisi lain, UMKM mampu

menyerap tenaga kerja dalam skala yang besar mengingat

jumlah penduduk Indonesia yang besar sehingga hal ini

dapat mengurangi tingkat pengangguran. Dari sinilah terlihat

bahwa keberadaan UMKM yang bersifat padat karya,

menggunakan teknologi yang sederhana dan mudah

dipahami mampu menjadi sebuah wadah bagi masyarakat

untuk bekerja (www. smecda.com).

Program pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah (UMKM) sebagai salah satu instrument untuk

menaikkan daya beli masyarakat, pada akhirnya akan

menjadi katup pengaman dari situasi krisis moneter.

Pengembangan UMKM menjadi sangat strategis dalam

menggerakkan pere-konomian nasional, mengingat kegiatan

usahanya mencakup hampir semua lapangan usaha sehingga

kontribusi UMKM menjadi sangat besar bagi peningkatan

pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan

rendah.5

5 Feni Dwi Anggraeni,” Pengembangan Usaha Mikro, Kecil,

Dan Menengah (Umkm) Melalui Fasilitasi Pihak Eksternal Dan Potensi

Internal (Studi Kasus Pada Kelompok Usaha “Emping Jagung” Di

Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing, Kota Malang)” Jurnal

Administrasi Publik (Jap), Vol. 1, No. 6, Hal. 1286

Page 19: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

6

Faktor modal merupakan titik kunci dari setiap usaha

dimana modal yang besar akan berpengaruh terhadap

besarnya variasi produk dan tenaga kerja. Tersedianya

variasi produk dalam jumlah yang cukup, berkesinambungan

dan harga yang dapat dijangkau akan memperlancar dalam

berproduksi yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil

penjualan dan dapat meningkatkan jumlah laba usaha yang

didapat oleh para pengusaha. Dalam menghadapi

persainganglobal dan perdagangan bebas seperti sekarang ini

kemampuan kewirausahaan sangat penting

Hal-hal yang menyangkut berapa tingkat produksi

masing-masing usaha sesuai dengan permintaan dan

keterbatasan fasilitas serta menentukan bagaimana dan

kapan laba yang akan dicapai. Dalam masalah ini

diharapkan pedagang dapat mengatasi dan menghadapi

persaingan antar pedagang yang memasarkan produk yang

sejenis, sehingga pedagang dapat memperoleh keuntungan

yang besar, Jadi perilaku kewirausahaan harus ada dalam

aktivitas bisnis.

Mayoritas wirausaha di Indonesia masih didominasi

oleh sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)

dan usaha rumah tangga, terlebih lagi ketika dihadapkan

Page 20: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

7

pada kawasan pedesaan, dimana keberhasilan kegiatan

perekonomian masyarakat baik di perkotaan maupun

perdesaan sebagian besar banyak disokong oleh kegiatan

usaha (entrepreneurship) yang masih didominasi oleh usaha-

usaha skala mikro dan kecil dengan pelaku utama para

petani, buruh tani, pedagang sarana produksi dan hasil

pertanian, pengolah hasil pertanian, serta industri rumah

tangga. Keberhasilan pengembangan kewirausahaan tidak

pernah terlepas dari peran masyarakat itu sendiri.6

Besarnya modal bagi setiap usaha adalah merupakan

masalah yang sangat penting, modal yang terlalu besar dari

apa yang dibutuhkan akan menambah beban

pembiayaannya, terlebih lagi bila modal tersebut bukan

modal sendiri. Akan tetapi modal yang terlalu sedikit (dari

kebutuhannya) juga akan menyulitkan jalannya usaha yang

akan dilakukan.

Berdasarkan penjelasan di atas menjadikan peneliti

tertarik untuk mengetahui dan memecahkan masalah

6 Ikhsan Habibi Nasution, 2018.”Pengaruh Modal Usaha Dan

Perilaku Kewirausahaan Terhadap Laba Usaha Mikro (Studi Kasus

Pedagang Bakso Di Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli

Serdang)”,(Skripsi). Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam

Negeri Sumatera Utara Medan.

Page 21: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

8

mengenai apakah bantuan dana UMKM berpengaruh

terhadap peningkatan pendapatan,sehingga penulis

mengangkat judul yaitu : “Pengaruh Bantuan Dana

UMKM Terhadap Peningkatan Pendapatan UMKM di

Sinjai Utara”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada hal-hal tersebut di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah

bantuan dana UMKM berpengaruh terhadap peningkatan

pendapatan UMKM di Sinjai Utara?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Apakah bantuan dana UMKM berpengaruh terhadap

peningkatan pendapatan UMKM di Sinjai Utara.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Temuan dari penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu

pengetahuan pada bidang ilmu Ekonomi. Selain itu,

hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menunjukkan

bukti secara empiris mengenai tingkat pendapatan

UMKM di Sinjai Utara dalam menegelola usahanya

Page 22: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

9

ketika mendapat bantuan dana dan pengetahuan

masyarakat dalam pengelolaan UMKM di kabupaten

sinjai khususnya kecamatan sinjai utara.

2. Manfaat Praktis

Dapat memberikan masukan bagi pemerintah,

terutama lembaga UMKM Pemerintah Daerah Sinjai

Khusisnya untuk meningkatkan kualitasnya dalam

melanjutkan, menata laksanakan, dan mensosialisasikan

program UMKM yang dibuat oleh pemerintah ke seluruh

lapisan masyarakat.

Page 23: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

10

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Tinjauan tentang dana usaha kecil menengah (UMKM)

1. Definisi dana UMKM

a. Pengertian dana

Dana adalah jumlah uang atau sumber lainnya

yang disisihkan buta tujuan penyelenggaraan kegiatan

tertentu / mendapatkan objek tertentu yang sesuai

dengan ketentuan dan pembatasan khusus yang

disusun sebagai satuan keuangan dan pembukuan

tersendiri.7 Pemerintah juga memperhatikan masalah

penyaluran modal usaha, untuk mengembangkan

usaha-usaha kecil dan mikro dalam rangka

mengurangi kemiskinan, dengan mempermudah

penyaluran modal dan menyediakan pembiayaan yang

terjangkau yaitu:

1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyediakan

pembiayaan bagi Usaha Mikro dan Kecil.

2) Badan Usaha Milik Negara dapat meneyediakan

pembiayaan

7 https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/328/jbptunikompp-gdl-

rostikaeff-16391-3-bab2-0006.pdf.diakses,16 april 2020

Page 24: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

11

dari penyisihan bagian laba tahunan yang

dialokasikan kepada Usaha Mikro dan Kecil dalam

bentuk pemberian pinjaman, penjaminan, hibah,

dan pembiayaan lainnya.

3) Usaha Besar nasional dan asing dapat menyediakan

pembiayaan yang dialokasikan kepada Usaha

Mikro dan Kecil dalam bentuk pemberian

pinjaman, penjaminan, hibah dn pembiayaan

lainnya.

4) Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Dunia Usaha

dapat memberikan hibah, mengusahakan bantuan

luar negeri, dan mengusahakan sumber pembiayaan

lain yang sah serta tidak mengikat untuk Usaha

Mikro dan Kecil.

5) Pemerintah dan Pemerintah daerah dapat

memberikan insentif dalam bentuk kemudahan

persyaratan perizinan, keringanan tarif sarana dan

prasarana, dan bentuk insentif lainnya yang sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

kepada dunia usaha yang menyediakan pembiayaan

bagi Usaha Mikro dan Kecil.

Page 25: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

12

Dalam rangka meningkatkan sumber

pembiayaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil,

Pemerintah melakukan upaya:

1) Pengembangan sumber pembiayaan dari kredit

perbankan dan lembaga keuangan bukan bank.

2) Pengembangan lembaga modal ventura.

3) Pelembagaan terhadap transaksi anjak piutang.

4) Peningkatan kerjasam antar Usaha Mikro dan

Usaha Kecil melalui koperasi simpan pinjam dan

koperasi jasa keuangan konvensional dan syariah.

5) Pengembangan sumber pembiayaan lain sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.8

b. Usaha kecil menengah (UMKM)

Usaha kecil menengah (UMKM) yang ada di

negara kita ini menyumbang sekitar 60% dari PDB

(Product Domestic Bruto) dan juga memberikan

kesempatan kerja pada banyak masyarakat kita.

Jadi, bisnis UMKM (Usaha Kecil Menengah) di

Indonesia akan terus berkembang dan memberikan

8Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008,

“Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah

Page 26: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

13

peluang usaha yang menguntungkan bagi mereka yang

menyukai dunia wirausaha.9

UMKM adalah salah satu jenis usaha milik

perorangan, badan usahanya berbadan hukum atau

tidak berbadan hukum. Badan usaha ini

selain berdiri sendiri dan bukan merupakan anak

perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun

tidak langsung.

Kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan

UMKM seperti yang tercantum dalam Pasal 6 adalah

nilai kekayaan bersih atau nilai aset tidak termasuk

tanah dan bangunan tempat usaha, atau hasil penjualan

tahunan. Dengan kriteria sebagai berikut :

1) Usaha mikro adalah unit usaha yang memiliki aset

paling banyak Rp.50 juta tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha dengan hasil penjualan

tahunan paling besar Rp.300 juta.

2) Usaha kecil dengan nilai aset lebih dari Rp. 50 juta

sampai

9 Sri Maryanti, Manajemen Usaha Kecil, (Yogyakarta: Cv Budi

Utama 2017),h.41.

Page 27: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

14

dengan paling banyak Rp.500 juta tidak termasuk

tanah dan bangunan tempat usaha memiliki hasil

penjualan tahunan lebih dari Rp.300 juta hingga

maksimum Rp.2.500.000,00, dan.

3) Usaha menengah adalah perusahaan dengan milai

kekayaan bersih lebih dari Rp.500 juta hingga

paling banyak Rp.100 milyar hasil penjualan

tahunan di atasRp.2,5 milyar sampai paling tinggi

Rp.50 milyar.10

c. Klasifikasi dan Ciri-Ciri UMKM

Dalam perspektif perkembangannya, UMKM

dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu:

1) Livelohood Activities, merupakan UMKM yang

digunakan sebagaia kesempatan kerja untuk

mencari nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai

sector informal. Contohnya adalah pedagang kaki

lima.

2) Micro Enterprise, merupakan UMKM yang

memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat

kewirausahaan.

10

Undang-Undang Nomor tahun 2008 tentang UMKM, Bab IV

pasal 6.

Page 28: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

15

3) Small Dynamic Enterprise, merupakan UMKM

yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan

mampu menerima pekerjaan subkontrak dan

ekspor.

4) Fast Moving Enterprise, merupakan UMKM yang

telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan

melakukan transformasi menjadi Usaha Besar (UB)

Ciri-Ciri Usaha Kecil Menengah (UMKM):

1) Bahan baku mudah diperoleh.

2) Menggunakan teknologi sederhana sehingga mudah

dilakukan alih tekhnologi.

3) Keterampilan dasar umumnya sudah dimiliki secara

turun-temurun.

4) Bersifat padat karya atau menyerap tenaga kerja

yang cukup banyak.

5) Peluang pasar cukup luas, sebagian besar

produknya terserap di pasar local/domestic dan

tidak tertutup sebagian lainnya berpotensi untuk

diekspor.

Page 29: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

16

6) Melibatkan masyarakat ekonomi lemah setempat,

secara ekonomis menguntungkan.11

d. Kasteristik UMKM

Di Negara yang sedang berkembang UMKM

yang ada memiliki karakteristik yang berbeda dengan

usaha besar, karakteristik yang dimiliki adalah sebagai

berikut:

1) Jumlah perusahaan sangat banyak jauh melebihi

jumlah usaha besar. Terutama dari kategori usaha

mikro, dan usaha kecil. Berbeda dengan usaha

besar dan usaha menengah, usaha mikro dan usaha

kecil tersebar diseluruh pelosok perdesaan,

termasuk diwilayah-wilayah yang terisolasi. Oleh

karena itu, kelompok usaha ini mempunyai suatu

signifikansi lokal yang khusus untuk ekonomi

perdesaaan. Dalam kata lain, kemajuan

pembangunan ekonomi perdesaan sangat ditentukan

oleh kemajuan pembangunan UMKMnya.

2) Karena sangat padat karya, berarti mempunyai

suatu potensi pertumbuhan kesempatan kerja yang

11

Arief Rahmana, Peranan Tekhnologi Informasi dalam

Peningkatang Daya Saing Usaha Kecil Menengah, Seminar Teknologi

Informasi (SNATI), ISSN: 1907-5022, Yogyakarta,2009, h. 24

Page 30: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

17

sangat besar, pertumbuhan UMKM dapat

dimasukkan sebagai suatu elemen penting dari

kebijakan-kebijakan nasional untuk meningkatkan

kesempatan kerja dan menciptakan pendapatan,

terutama bagimasyarakat miskin. Hal ini juga yang

bisa menjelaskan kenapa pertumbuhan UMKM

menjadi semakin penting diperdesaan di negara

sedang berkembang, terutama diderah-daerah

dimana sektor pertanian mengalami stagnasi atau

sudah tidak mampu lagi menyerap pertumbuhan

tahunan dari penawaran tenaga kerja diperdesaan.

Teori dari A. Lewis (suplai tenaga kerja tak

terbatas), kondisi kelebihan tenaga kerja

diperdesaan akan menciptakan arus manusia terus-

menerus dari perdesaan ke perkotaan. Apabila

kegiatankegiatan ekonomi perkotaan tidak mampu

menyerap pendatang-pendatang tersebut, jumlah

pengangguran akan meningkat dan akan muncul

banyak masalah sosial diperkotaan. Oleh sebab itu,

kegiatan-kegiatan nonpertanian diperdesaan,

terutama industri, selalu diharapkan bisa berfungsi

sebagai sumber penyerapan kelebihan penawaran

Page 31: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

18

tenaga kerja kesektor pertanian sehingga bisa

membatasi arus migrasi keperkotaan dan dalam hal

ini UMKM perdesaan dapat memainkan suatu

peran yang signifikan.

3) Banyak UMKM bisa tumbuh pesat. Bahkan,

banyak UMKM bisa bertahan pada saat ekonomi

Indonesia dilanda suatu krisis besar pada tahun

1997- 1998. Oleh sebab itu, kelompok usaha ini

dianggap sebagai perusahaanperusahaan yang

memiliki fungsi sebagai basis bagi perkembangan

usaha lebih besar. Misalnya usaha mikro bisa

menjadi landasan bagi pengembangan usaha kecil,

sedangkan usaha kecil bagi usaha menengah dan

usaha menengah bagi usaha besar.

4) Walaupun pada umumnya masyarakat perdesaan

miskin, banyak bukti yang menunjukkan bahwa

orang-orang desa yang miskin bisa menabung dan

mereka mau mengambil risiko dengan melakukan

investasi. Dalam hal ini, UMKM bisa menjadi suatu

titik permulaan bagi mobilitas tabungan/investasi

diperdesaan sementara pada waktu yang sama,

kelompok usaha ini dapat berfungsi sebagai tempat

Page 32: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

19

pengujian dan peningkatan kemampuan

berwirausaha dari orang-orang desa. kaki, dan alat-

alat dapur dari aluminium dan plastik. Barang-

barang ini memenuhi kebutuhan sehari-hari

masyarakat miskin atau masyarakat berpendapatan

rendah. Namun demikian, banyak juga UMKM

yang membuat barang barang nonkonsumsi, seperti

peralatan-peralatan produksi, berbagai macam

mesin sederhana dan/atau komponen-

komponennya, bahan-bahan bangunan dan barang-

barang setengah jadi lainnya untuk kebutuhan

kegiatan-kegiatan dibanyak sektor, seperti industri,

konstruksi, pertanian, perdagangan, pariwisata dan

transportasi.

5) Seperti sering dikatakan didalam tulisan satu

keunggulan dari UMKM adalah tingkat

fleksibilitasnya yang tinggi, relatif mampu bersaing

terhadap pesaingnya yaitu usaha besar. Berry et al.

(2001) dalam Tambunan (2009) menyatakan

kelompok usaha ini dilihat sangat penting di

industri-industri yang tidak stabil atau ekonomi-

ekonomi yang menghadapi perubahanperubahan

Page 33: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

20

kondisi pasar yang cepat, seperti kondisi ekonomi

1997-1998 yang dialami oleh beberapa negara di

Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Menurut

laporan BPS terdapat perbedaan antara usaha mikro

usaha kecil dan usaha menengah dalam latar

belakang atau motivasi pengusahamelakukan usaha.

Perbedaan motivasi pengusaha sebenarnya harus

dilihat sebagai karakteristik paling penting untuk

membedakan antara UMKM dengan usaha besar,

maupun antar sub kategori didalam kelompok

UMKM itu sendiri. Menurut laporan itu, sebagian

besar pengusaha mikro di Indonesia mempunyai

latar belakang ekonomi yakni alasan utama

melakukan kegiatan tersebut adalah ingin

memperoleh perbaikan penghasilan. Perbedaan lain

antara UMKM dengan usaha besar maupun didalam

kelompok UMKM itu sendiri menurut status badan

hukum. Jelas, semua perusahaan didalam kelompok

usaha besar berbadan hukum. Namun tidak

demikian dengan UMKM. Berdasarkan hasil survey

BPS, terlihat bahwa sebagian besar UMKM tidak

Page 34: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

21

berbadan hukum yang mencapai sekitar 95,1 persen

dari jumlah unit usaha.12

e. Peran Usaha Kecil Menengah (UMKM)

Secara umum UMKM dalam perekonomian

nasional memiliki peran:

1) Sebagai pemeran utama dalam kegiatan ekonomi.

2) Penyedia lapangan kerja terbesar.

3) Pemain penting dalam pengembangan

perekonomian local dan pemberdayaan

masayarakat.

4) Pencipta pasar baru dan sumber inovasi.

5) Kontribusinya terhadap neraca pembayaran.

Oleh karena itu pemberdayaannya harus

dilakukan secara terstruktur dan berkelanjutan, dengan

arah peningkatan produktivitas dan daya asing, serta

menumbuhkan wirausahawan baru yang tangguh.

Salah satu keunggulan UMKM adalah, ia terkadang

sanga lincah mencari peluang untuk berinovasi untuk

mnerapkan tekhnologi baru ketimbang

perusahanperusahan besar yang telah mapan. Tak

12

Rahmat Taufiq Dwi Jatmika,”Masalah yang dihadapi Usaha

Kecil Menengah di Indonesia”

Page 35: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

22

mengherankan jika dalam era persaingan global saat

ini banyak perusahaan besar yang bergantung pada

pemasok-pemasok kecil menengah. Sesungguhnya ini

peluang bagi kita untuk turut berkecimpung diera

global sekaligus menggerakkan sector ekonomi riil.13

B. Pendapatan UMKM

1. Definisi Pendapatan

Menurut ilmu akuntansi pendapatan adalah

penambahan lain atas aktiva suatu entitas atau

penyelesaian kewajiban-kewajibannya atau kombinasi

keduanya yang berasal dari penyerahan atau produksi

barang pemberian jasa atau kegiatan-kegiatan lain yang

merupakan operasi inti.14

Pendapatan adalah aliran

penerimaan kas atau harta lain yang diterima dari

konsumen sebagai hasil penjualan barang dari produk

yang dihasilkan. 15

13

Multazam Nasruddin, Analisis Peran Usaha Kecil Menengah

(Ukm) Terhadap Peningkatan Ekonomi Keluarga Karyawan (Studi Di Cv.

Citra Sari Kota Makassar),skripsi,( Universitas Islam Negeri

Makassar,2016).h. 34-35 14

Rustam, Pendapatan Menurut Standar Akuntansi Keuangan No

2. E-JournalUniversitas Sumatera Utara, diakses pada tanggal 09 april

2020. 15

Haryono, Jusuf, Dasar-Dasar Akuntansi. (Yogyakarta:

Universitas Gajahmada, 2003)

Page 36: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

23

Tujuan utama dijalankannya suatu bisnis usaha

adalah untuk dapat memperoleh pendapatan, pendapatan

tersebut berguna untuk memenuhi kebutuhan serta

kelangsungan hidup usaha yang sedang dijalaninya. Arti

pendapatan menurut Tohir adalah sejumlah uang yang

diterima oleh seseorang sebagai balas jasa untuk faktor-

faktor produksi (Tohir),Sedangkan menurut Samuelson

dan Nordhaus pendapatan merupakan uang yang diterima

oleh orang maupun rumah tangga dalam waktu tertentu

(satu tahun), pendapatan tersebut dapat berupa upah,

pennerimaan tenaga kerja, deviden, pembayaran transfer

atau penerimaan yang bersumber dari pemerintah.

Gilarso berpendapat bahwa pengertian

pendapatan sama dengan balas karya, balas karya sendiri

terbagi menjadi enam kategori, antara lain yaitu

upah/gaji, laba usaha sendiri, laba perusahaan, sewa atas

jasa, pengahasilan campuran dan juga bunga atau balas

jasa untuk pemakaian faktor produksi uang.

2. Jenis-jenis pendapatan secara umum

a. Pendapatan berupa uang, yaitu segala macam

penghasilan yang berbentuk uang, biasanya diberikan

atas imbalan jasa prestasi berupa gaji dan juga upah.

Page 37: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

24

b. Pendapatan berupa barang, merupakan segala bentuk

penghasilan yang bersifat biasa atau reguler, tetapi

biasanya tidak selalu berbentuk atas imbalan jasa dan

jenis pendapatan yang diterima dalam bentuk barang

seperti gaji yang diberikan dalam bentuk beras, atau

barang berharga lainnya.

c. Pendapatan selain uang dan barang, adalah segala

bentuk penerimaan yang bersifat transfer redistribusi

dan biasanya membawa perubahan pada keuangan

yang ada dalam rumah tangga, seperti undian, warisan,

dan juga pengembalian piutang.16

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan

bahwa Pendapatan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari

hasil kegiatan badan usaha atau jasa setelah dikurangi biaya

produksi dan pajak atau hasil kerja dari penjualan atau

pelunasan utang selama suatu periode yang berasal dari

penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau

dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama usaha.

16

Anifatuz Zahro,2017. Analisis Pengaruh Pemberian Kredit

Terhadap Pendapatan Usaha Kecil Menengah (UKM) (Studi Kasus Pada

Pd. Bpr Bank Jepara Artha) .(skripsi) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara. Hal. 20-21

Page 38: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

25

C. Hasil Penelitian Relevan

Hasil penelitian relefan sangat berguna bagi proses

penyusunan Proposal Tesis ini. Fungsi kajian pustaka adalah

untuk menunjukkan perbedaan dan posisi penelitian. Setelah

dilakukan kajian pustaka, penulis belum menemukan

penelitian yang sama dengan judul penelitian penulis, yakni

“Pengaruh Bantuan Dana UMKM Terhadap Peningkatan

Pendapatan UMKM di Sinjai Utara” Namun ada beberapa

penelitian yang penulis temukan terkait dengan penelitian

penulis antara lain, yaitu:

1. Dani Danuar Tri U yang berjudul Pengembangan Usaha

Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Berbasis Ekonomi

Kreatif di Kota Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk

menggali berbagai informasi yang berkaitan dengan

UMKM berbasis ekonomi kreatif di Kota Semarang

dalam rangka merumuskan solusi untuk

pengembangannya. Penelitian ini menggunakan

metodologi penelitian kualitatif. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa UMKM kreatif di Kota Semarang

belum dapat dijadikan sebagai penopang utama

perekonomian di Kota Semarang. Hal tersebut

Page 39: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

26

dikarenakan industri besar lebih mendominasi di kota

ini.17

Persamaan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya adalah mengenai pengaruh Usaha Mikro

Kecil Dan Menengah (UMKM) Berbasis Ekonomi

Kreatif sedangkan perbedaannya adalah penelitian

sebelumnya menggunakan metode penelitian kualitatif

sementara pada penelitian ini menggunakan metode

penelitian kualitatif.

2. Arumasyha dengan judul Tingkat Pendapatan UMKM

Terhadap Sektor Riil Di Kota Palangka Raya. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui sektor riil

dibidang Usaha Kecil dan Menengah dalam

meningkatkan pendapatan. Penelitian ini merupakan

penelitian lapangan (field research) menggunakan teknik

kualitatif deskriptif, yaitu menggambarkan secara jelas

tentang data tingkatan pendapatan UMKM terhadap

sektor riil di kota Palangka Raya. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa tingkat pendapatan usaha kecil dan

menengah Usaha Kecil Menengah terhadap sektor riil

17

Dani Danuar Tri U, Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan

Menengah (Umkm) Berbasis Ekonomi Kreatif Di Kota Semarang, Skripsi

(Semarang: Universitas Diponegoro Semarang, 2013), h. vi

Page 40: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

27

dikota Palangka Raya, bahwa dilihat dari fakta usaha,

hasil yang di dapat dan modal usaha yang dimiliki oleh

UMKM yang di teliti di Kota Palangka Raya, pada

dasarnya tingkat pendapatan usaha mereka terhadap

sektor riil belum memenuhi kriteria, karena di bawah

standar asset dan omzet yang di tetapkan oleh oleh

perindag. Usaha mikro maks- Asset 50 juta dan omzet

300 juta, usaha kecil maks- Asset > 50 juta sampai

dengan 500 juta dan omzet > 300 juta sampai dengan 2,5

miliar, usaha menengah asset > 500 juta sampai dengan

10 miliar dan omzet 2,5 miliar sampai dengan 50 miliar.18

Persamaan dengan penelitian sebelumnya adalah

Tingkat Pendapatan UMKM pada fokus penelitian

tentang peningkatan pendapatan UMKM. Adapun

perbedaannya adalah pada metode penelitian yang

digunakan dimana pada penelitian sebelumnya

menggunakan metode penelitian lapangan sedangkan

pada penelitian yang akan dilakukan penulis

menggunakan metode penelitian kuantitatif.

18

Arumasyha, Tingkat Pendepatan Ukm Terhadap Sektor Riil Di

Kota Palangka Raya, Skripsi (Palangkaraya: Institut Agama Islam Negeri

Palangka Raya, 2016), h. v

Page 41: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

28

3. Suci Astari yang berjudul Strategi Dinas Koperasi Dan

UMKM Kabupaten Langkat Dalam Pengembangan

Sektor Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM),

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi

tentang strategi yang diterapkan oleh Dinas Koperasi dan

UMKM Kabupaten Langkat dalam upaya pengembangan

sektor UMKM. Penelitian yang dilakukan ini berjenis

penelitian kualitatif dengan bentuk deskriptif. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa strategi-strategi yang

dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten

Langkat untuk mengembangkan UMKM adalah strategi

perkuatan yang dimplementasikan dalam program kerja

pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM

dengan melakukan promosi produk, strategi

pemberdayaan yang diimplementasikan dalam program

kerja pengembangan kewirausahaan dan keunggulan

kompetitif UMKM. Program ini dilakukan dengan

penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan dan strategi

perkuatan yang diimplementasikan dalam program kerja

penciptaan iklim usaha yang kondusif dengan kegiatan

fasilitasi pengembangan UMKM di Kabupaten

Langkat.Implikasi dari strategi yang dilakukan Dinas

Page 42: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

29

Koperasi dan UMKM Kabupaten Langkat adalah naiknya

omzet, peningkatan kemampuan sumberdaya manusia

dan penumbuhan jiwa kewirausahaan bagi peserta

pelatihan serta membantu UMKM dalam

mengembangkan usahanya dengam memberikan modal.19

Persamaan penelitian dengan penelitian sebelumnya

adalah keduanya membahas mengenai pengembangan

Sektor Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)

utamanya dalam peningkatan pendapatan. Adapun

perbedaannya adalah pada metode penelitian yang

digunakan dimana pada penelitian sebelumnya

menggunakan metode kualitatif dengan bentuk deskriptif

sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan penulis

menggunakan metode penelitian kuantitatif.

4. Wike Anggraeni dengan judul Pengaruh Faktor Modal,

Jam Kerja Dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan Usaha

Mikro Kecil Menengah. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh modal, jam kerja dan lama usaha

terhadap pendapatan Usaha Mikro Kecil Menengah.

19

Suci Astari, Strategi Dinas Koperasi Dan Ukm Kabupaten

Langkat Dalam Pengembangan Sektor Usaha Mikro Kecil Dan Menengah

(UMKM), Skripsi (Medan: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 2019),

h. ii

Page 43: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

30

Adapun metode penelitian yang digunakan adalah

kuantitatif menggunakan teknik accidental sampling.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel modal

dan jam kerja berpengaruh secara signifikan terhadap

pendapatan pedagang dengan nilai signifikan 3,647 dan

2,523. Sedangkan variabel lama usaha tidak berpengaruh

terhadap pendapatan dengan nilai signifikansi 1,306.

Akan tetapi ketika dilakukan pengujian secara bersama-

sama, semua variabel berpengaruh secara signifikan

dengan nilai signifikansi 11,674.20

Persamaan penelitian dengan penelitian sebelumnya

adalah sama-sama menggunakan metode penelitian

kuantitatif serta objek penlitian yang digunkanan

keduanya mengkaji mengenai Sektor Usaha Mikro Kecil

Dan Menengah (UMKM). Adapun perbedaannya adalah

pada penelitian sebelumnya membahas tentang pengaruh

Faktor Modal, Jam Kerja Dan lama usaha terhadap

pendapatan usaha mikro kecil menengah sedangkan pada

panlitian yang dilakukan penulis membahas mengenai

20

Wike Anggraeni, Pengaruh Faktor Modal, Jam Kerja Dan

Lama Usaha Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil Menengah, Skripsi

(Bengkulu: Institut Agama Islam Negeri Bengkulu, 2019), h. viii

Page 44: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

31

pengaruh bantuan dana UMKM terhadap peningkatan

pendapatan UMKM di Sinjai Utara.

5. Yeni Hilma Dwiyanti Dkk dengan judul Telaah Penentu

Pendapatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Sektor Jasa dan Perdagangan di Kabupaten Jember.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberadaan

modal awal, utang, aset dan orientasi kewirausahaan yang

terdiri dari inovasi, proaktif, dan pengambilan risiko

menjadi penentu pendapatan UMKM sektor jasa dan

perdagangan di Kabupaten Jember. Penelitian ini

menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan

metode purposive sampling dan convinience sampling.

Hasil yang diperoleh adalah variabel aset, inovasi dan

proaktif menentukan pendapatan UMKM. Variabel yang

tidak dapat menentukan pendapatan UMKM adalah

modal awal, utang, dan pengambilan risiko. Aset dan

proaktif berpengaruh positif terhadap pendapatan,

sedangkan variabel inovasi berpengaruh negatif terhadap

pendapatan.21

21

Yeni Hilma Dwiyanti Dkk, Telaah Penentu Pendapatan Usaha

Mikro Kecil Menengah (UMKM) Sektor Jasa dan Perdagangan di

Kabupaten Jember, Artikel/jurnal (Jember: UNEJ, 2014), h. 1

Page 45: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

32

Persamaan penelitian dengan penelitian sebelumnya

adalah sama-sama menggunakan metode penelitian

kuantitatif serta objek penlitian yang digunkanan

keduanya mengkaji mengenai Sektor Usaha Mikro Kecil

Dan Menengah (UMKM). Adapun perbedaannya adalah

pada penelitian sebelumnya menelaah penentu

pendapatan usaha mikro kecil menengah (UMKM)

Sektor Jasa dan Perdagangan sedangkan pada panlitian

yang dilakukan penulis membahas mengenai pengaruh

bantuan dana UMKM terhadap peningkatan pendapatan

UMKM di Sinjai Utara.

Dari beberapa hasil penelitian relefan diatas

menunjukkan beberapa topik masalah penelitian yang

berbeda dengan penelitian ini, sehingga penulis menganggap

dengan penelitian yang sedang disusun dan memfokuskan

pada penelitian dan fopik masalah mengenai “Pengaruh

Bantuan Dana UMKM Terhadap Peningkatan Pendapatan

UMKM di Sinjai Utara”.

D. Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas, penulis mengemukakan

bahwa hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

Page 46: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

33

1. Ha : bantuan dana UMKM tidak berpengaruh terhadap

peningkatan pendapatan UMKM di Sinjai Utara.

2. Ha : bantuan dana UMKM berpengaruh terhadap

peningkatan pendapatan UMKM di Sinjai Utara.

Page 47: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini dikategorikan penelitian

kuantitatif deskriptif. Penelitian kuantitatif deskriptif

digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu

yang alamiah (bukan buatan). Penelitian kuantitatif

deskriptif digunakan untuk menggambarkan,

menjelaskan, atau meringkaskan berbagai kondisi,

situasi, fenomena, atau berbagai variabel penelitian

menurut kejadian sebagaimana adanya yang dapat

dipotret, diwawancara, diobservasi, serta yang

dapat diungkapkan melalui bahan-bahan dokumenter.22

Maka data yang didapatkan merupakan data dari UKM di

Sinjai Utara yang mendapatkan bantuan dana dalam

peningkatan usahanya.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan

22

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi,

Ekonomi, dan KebijakanPublik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta:

Kencana,2005), h. 48-49

Page 48: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

35

penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena

menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan

dari hasilnya.23

Pendekatan ini disebut pendekatan

kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan

analisis menggunakan statistik.24

B. Defenisi Variabel

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat

atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai

variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemuadian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini

meliputi dua variabel yaitu:

1. Variabel Independen

Variable independen atau variabel bebas

merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (terikat). Variabel bebas pada penelitian ini

adalah Bantuan Dana UKM.

23

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Penelitian, (Jakarta: RinekaCipta, 2005), h. 12 24

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Pendekatan

Kuantitatif, Kualitattif, dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2018), h. 12-13.

Page 49: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

36

2. Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat

pada penelitian ini adalah Peningkatan Pendapatan UKM.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada UKM di Kecamatan

Sinjai Utara Kabupaten Sinjai.

2. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan selama 3 bulan

disesuaikan dengan kalender akademik yaitu April – Juni

2020.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang tediri

atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.25

Populasi

dalam penelitian ini adalah UKM di Sinjai Utara.

25

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, Kualitattif, dan R&D, (Jakarta: Alfabeta, 2017), h. 117.

Page 50: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

37

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila

populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa

yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat

diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang

diambil dari populasi harus betul-betul representatif

(mewakili).26

Adapun sampel dalam penelitian ini adalah UKM

di sinjai utara yang mendapatkan bantuan dana usaha

sebanyak 25 orang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang

paling utama dalam penelitian karena tujuan utama dari

penelitian adalah mendapatkan data.27

1. Kuisioner (Angket)

26

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, Kualitattif, dan R&D, (Jakarta: Alfabeta, 2017), h.118. 27

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan …, h. 308.

Page 51: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

38

Kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan tertulis kepaa responden untuk dijawabnya.

Kuisioner merupakan tehnik pengumpulan data yang

evisien bila peneliti tahu dengan pastki variabel yang

akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari

resoponden.28

2. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang

sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan,

gambar, atau karya-karya monu-mental dari seseorang.29

Metode Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar atau

karya-karya monumental dari seseorang dan catatan

lainnya yang berkaitan dengan karya yang dikaji,

sehingga diperoleh data yang dapat dipertanggung

jawabkan kebenarannya.

F. Instrument Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini bertujuan untuk

memperoleh data tentang Pengaruh Bantuan Dana UKM

Terhadap Peningkatan Pendapatan UKM di Sinjai Utara.

28

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitattif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016), h 142. 29

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan…, h. 329.

Page 52: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

39

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuisioner ( angket) dan dokumentasi.

1. Kuisioner (Angket)

Lembar angket yang isinya menggunakan Skala

likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial

untuk memperoleh data tentang Pengaruh Bantuan Dana

UKM Terhadap Peningkatan Pendapatan UKM di Sinjai

Utara.

2. Pedoman Dokumentasi

Pedoman dokumentasi adalah alat bantu yang

digunakan untuk pengumpulan data-data yang berupa

dokumen seperti : struktur organisasi, nama-nama

pengurus, bidang-bidang yang ada pada organisasi,dll.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan peneliti dalam

penelitian ini adalah regresi sederhana. Regresi sederhana

didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu

variabel indevenden dengan satu variabel devenden.

Persamaan umum regresi linear sederhana adalah:

Page 53: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

40

Dimana:

Y = Subjek dalam variabel dependen yang

diprediksikan.

a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan).

b. = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan

angka peningkatan ataupun penurunan variabel

devenden yang didasarkan pada perubahan variabel

indevenden. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-)

maka arah garis turun

X = subjek pada variabel indevenden yang mempunyai

nilai tertentu.30

Dalam menganalisis data yang dikumpulkan

maka dibutuhkan bantuan dari aplikasi atau program SPSS

20 (Statistical Product and Service Solutions). Program

SPSS merupakan salah satu software komputer untuk

analisis statistika.

30

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta,

2016), h 261.

Y = a + bX

Page 54: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Umum Kecamatan Sinjai Utara

Berdasarkan Undang-Undang No. 29 Tahun 1959

tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di

Sulawesi (LN Tahun 1959 Nomor 74 TLN Nomor 1823),

dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi

Daerah No. UP 712/44 tanggal 28 Januari 1960. Sinjai

diresmikan menjadi Kabupaten Sinjai Tingkat II Sinjai

sebagai Daerah Otonomi, dan di tandai dengan pelantikan

Bupati Pertama Abdul Latief (Mayor Purnawirawan

TNI/AD) yang dilantikpada tanggal 01 Februari 1960.

Pada saat itu, Kabupaten Sinjai adalah Daerah

Otronomi yang terdiri dan membawahi enam buah distrik

masing-masing:

a. Distrik Bulo-Bulo Timur.

b. Distrik Lamatti.

c. Distrik Tondong.

d. Distrik Bulo-Bulo Barat.

e. Distrik manimpahoi.

Page 55: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

42

f. Distrik manipi.

Dari enam buah Distrik yang telah ada, kemudian

berdasarkan SK Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan dan

Tenggara pada tanggal 19 Desember 1961 No. 1100 tentang

Pembentukan Kecamatan di Daerah Swatantra TK II, Sinjai

dilebur menjadi lima Kecamatan, yakni:

a. Kecamatan Sinjai Utara.

b. Kecamatan Sinjai Timur.

c. Kecamatan Sinjai Tengah.

d. Kecamatan Sinjai Barat.

e. Kecamatan Sinjai Selatan.

Dan kemudian ditambah dua buah persiapan

Kecamatan, yakni:

a. Perwakilan Kecamatan Sinjai Utara.

b. Perwakilan Kecamatan Sinjai Barat.

Dengan terbentuknya Kecamatan Sinjai Utara

berdasarkan SK Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan dan

Tenggara pada tanggal 19 Desember 1961 No. 1100

tersebut. Maka, dibutuhkan sebuah tempat sebagai pusat

pemerintahan dan sebagai pusat pelayanan masyarakat di

wilayah Kercamatan Sinjai Utara. Oleh karena itu,

didirikanlah Kantor Kecamatan Sinjai Utara yang memiliki

Page 56: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

43

tujuan sebagai tempat mewujudkan pelayanan prima di

bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan

di wilayah Kecamatan Sinjai Utara.

Pada awalnya, Kantor Kecamatan Sinjai Utara

terletak di Jalan Persatuan Raya. Namun, kemudian

dipindahkan ke Jalan Bulu Kunyi. Pemindahan Kantor

Kecamatan Sinjai Utara ke Jalan Bulu Kunyi ini

memudahkan masyarakat untuk menjangkaunya. Ini

dikarenakan letaknya yang berada di dekat Pasar Sentral

Sinjai dan juga berada di tengah-tengah Ibukota Sinjai.

Adapun nama Camat yang pernah menjabat sebagai

kepala Kantor Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai.

Diantaranya, sebagai berikut:

a. Salahuddin, BA.

b. Drs. Abd Latief Amir.

c. Drs. A. Rasyid Azis.

d. A. Takbir Paduppa, BA.

e. Syamsul Rijal Amier, BA.

f. H. Sabirin Yahya, S.Sos.

g. Abd. Gani Muin, BA.

h. A. Baharuddin Paduppa, BA.

i. Drs. Akbar Mukmin, M.Si.

Page 57: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

44

j. A. Awaluddin, S.Sos.

k. A. Amran Mappesammeng.

l. Drs. A. Junaedi Mustafa.

m. A. Jefrianto Asapa, S.Sos.

n. Drs. Halilintar Badong ( Pelaksana Tugas )

o. Drs. Yuhadi Samad, M.Si.

2. Letak Geografis

Kecamatan Sinjai Utara berada di pantai jazirah

timur provinsi Sulawesi Selatan. Dan sesuai namanya,

kecamatan ini merupakan kecamatan paling utara di

Kabupaten Sinjai. Kecamatan Sinjai Utara terdiri dari 6

kelurahan, yakni kelurahan Balangnipa, kelurahan Lappa,

kelurahan Alehanuae, kelurahan Lamatti Rilau, kelurahan

Bongki, dan kelurahan Biringere.

Secara Geografis, Kecamatan Sinjai Utara terletak di

Sebelah Utara Kabupaten Bone, dengan Batas-batas

Wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Bone

b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Teluk Bone

c. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan

Sinjai Timur

Page 58: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

45

d. Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan

Bulupoddo

Kecamatan Sinjai Utara terletak di Koordinat 20 19’

50” – 50 36’ 47” LS dan 1190 48’ 30” – 1200 10’ 00” BT.

Terdiri dari 6 Kelurahan yang memiliki letak yang berbeda,

yaitu :

a. Kelurahan Alehanuae, Kelurahan Lamatti Rilau,

Kelurahan Bongki, Kelurahan Biringere, dan

Kelurahan Balangnipa merupakan Kelurahan yang

tidak berbatasan dengan pantai.

b. Kelurahan Lappa merupakan Kelurahan yang

berbatasan dengan pantai.

Secara Demografi, Jumlah penduduk di Kecamatan

Sinjai Utara sebanyak 43.503 Jiwa yang terdiri dari 20.910

Jiwa Laki-laki dan 22.593 Jiwa Perempuan. Secara

administrasi Pemerintah Kecamatan Sinjai Utara terdiri

dari 6 Kelurahan yaitu : Kelurahan Alehanuae, Kelurahan

Lamatti Rilau, Kelurahan Biringere, Kelurahan Bongki,

Kelurahan Balangnipa, dan Kelurahan Lappa. Dalam

menjalankan pemerintahan, Camat, dibantu oleh Para

Lurah dan didukung oleh 29 orang Kepala Lingkungan, 66

orang Kepala RW/RK, dan 187 orang Kepala RT

Page 59: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

46

Tabel. 4.1

Banyaknya Lingkungan, RW/RT Tiap Kelurahan

NO KELURAHAN LINGKUNGAN RW RT

1 Alehanuae 4 12 6

2 Lamatti rilau 4 25 8

3 Biringere 5 43 48

4 Balangnipa 5 42 10

5 Bongki 4 20 22

6 Lappa 7 45 5

Sinjai Utara 29 66 187

Sumber : Kasi Pemerintahan Kec. Sinjai Utara

Kantor Kecamatan Sinjai Utara sendiri terletak di

Jalan Bulu Kunyi Nomor 1 Kelurahan Balangnipa,

Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulawesi

Selatan.

Adapun posisi letak Kantor Kecamatan Sinjai Utara

yaitu sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kantor Catatan

Sipil.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kantor Samsat.

Page 60: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

47

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Tanah An Jaksa

Umar

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Bulu Kunyi

3. Visi dan Misi Kantor Kecamatan Sinjai Utara :

a. Visi Kantor Kecamatan Sinjai Utara:

Mewujudkan Good Lokal Governance untuk

menciptakan pelayanan prima pada masyarakat.

b. Misi Kantor Kecamatan Sinjai Utara:

1. Mewujudkan pelayanan publik yang prima di

bidang pemerintahan, pembangunan, dan

kemasyarakatan di wilayah Kecamatan Sinjai

Timur.

2. Meningkatkan kemampuan sumber daya

aparatur kecamatan dan kelurahan yang terampil

dan profesional dalam menunjang kualitas

pelayanan kepada masyarakat.

3. Meningkatkan responsivitas masyarakat

terhadap pelayanan publik dan kebijakan

pemerintah daerah Kabupaten Sinjai.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan umum terpadu

terhadap masyarakat melalui intensitas

pengkoordinasian dan pengembang,

Page 61: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

48

pemberdayaan masyarakat serta kesejahteraan

sosial.

4. Bidang-Bidang Kerja

Adapun bidang-bidang kerja yang ada di Kantor

Kecamatan Sinjai Utara antara lain:

a. Camat

1) Camat mempunyai tugas pokok:

a) Melaksanakan tugas umum pemerintahan,

mengkoordinasikan pembangunan, dan

membina kehidupan masyarakat.

b) Memimpin dan mengendalikan seluruh

kegiatan pada kantor kecamatan.

c) Melaksakan urusan-urusan lain yang

dilimpahkan oleh Bupati berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

2) Dalam melaksanakan tugas pokok, Camat

mempunyai fungsi:

a) Perumusan kebijakan tekhnis ditingkat

kecamatan.

b) Pelaksanaan kebijaksanaan pemerintah

kabupaten yang dilimpahkan.

Page 62: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

49

c) Penempatan Rencana Strategi kecamatan

untuk mendukung Visi dan Misi daerah.

d) Pelaksanaan Pembinaan, Pemantauan,

Pengendalian Pemerintahan, dan Pelayanan

Umum, Bidang Tata Pemerintahan,

Kesejahteraan dan Ketertiban Umum,

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta

Kesejahteraan Sosial.

e) Pelaksanaan pembinaan dan pelayanan

penyelenggaraan pemerintahan kelurahan.

f) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan

oleh Bupati.

b. Sekretariat

1) Sekretariat Kecamatan dipimpin oleh seorang

Sekretaris Camat yang selanjutnya disebut

SEKCAM yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada camat.

2) Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan

sebagian tugas Camat meliputi urusan umum,

penyusunan perencanaan, pengelolaan

administrasi keuangan dan kepegawaian.

Page 63: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

50

3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud, Sekretaris mempunyai fungsi:

a) Penyelenggaraan pengelolaan administrasi

perkantoran, administrasi keuangan dan

administrasi kepegawaian.

b) Penyelenggaraan urusan umum dan

perlengkapan, keprotokolan, dan hubungan

masyarakat.

c) Penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan

dan perpustakaan.

d) Pelaksanaan koordinasi,pembinaan, pengenda

lian, evaluasi dan pelaporanpelaksanaan

kegiatan unit kerja.

e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan

berkaitan dengan tugas pokok organisasi guna

mendukung kinerja organisasi.

c. Sub Bagian Perencanaandan Keuangan.

Sub Bagian Perencanaandan

Keuangan,mempunyai tugas:

1) Mengumpulkan dan mengolah data untuk

penyusunan perncanaan program dan

kegiatan kecamatan.

Page 64: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

51

2) Mengkompilasi dan mendokumentasikan

hasil perencanaan dan kerja dilingkungn

Kecamatan.

3) Melaksanakan kegiatan pengelolaan

administrasi keuangan Kecamatan.

4) Melaksanakan kegiatan pembendaharaan

keuangan Kecamatan.

5) Melaksanakan kegiatan verifikasi keuangan

Kecamatan.

6) Melaksanakan kegiatan pembukuan

keuangan Kecamatan.

7) Melaksanakan penyiapan konsep laporan

tahunan dan laporan pertanggung jawaban

Kecamatan.

8) Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan

administrasi keuangan Kecamatan.

9) Melaksanakan penyiapan bahan

pertanggung jawaban keuangan.

10) Melaksanakan penyusunan pembuatan

daftar gaji.

Page 65: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

52

11) Melaksanakan evaluasi dan pelaporan

kegiatan Sub Bagian Perencanaan dan

Keuangan.

12) Melaksanankan tugas-tugas kedinasan lain

yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan

fungsinya.

d. Sub Bagian Kepegawaian dan Pelayanan Umum

Sub bagian kepegawaian dan pelayanan umum,

mempunyai tugas:

1) Melaksanakan pelayanan administrasi umum,

urusan dalam, urusan dalam, urusan surat

menyurat dan ketatalaksanaan.

2) Melaksanakan pengelolaan administrasi

kepegawaian.

3) Mengkoordinasikan pelaksanaan

inventarisasiaset pemerintah kabupatern di

tingkat kecamatan.

4) Melaksanakan urusan keprotokolan dan

penyiapan rapat-rapat dinas.

5) Melaksanakan urusan rumah tangga kecamatan,

menjaga kebersihan ketertiban dan keamanan di

lingkungan kantor kecamatan.

Page 66: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

53

6) Melaksanakan pengumpulan, pengelolaan,

penyimpanan dan pemeliharaan data dan kartu

kepegawaian di lingkungan kecamatan.

7) Menyiapkan bahan pembinaan kepegawaian.

8) Melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan

Sub Bagian Kepegawaian dan Pelayanan Umum.

9) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang

diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

e. Seksi Tata Pemerintahan

1) Seksi Tata pemerintahan mempunyai tugas

pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan

teknis bidang pemerintahan.

2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud, Seksi Tata Pemerintahan mempunyai

fungsi:

a) Penyusunan bahan perumusan kebijakan

teknis bidang pemerintahan.

b) Penyusunan program dan kegiatan Seksi Tata

pemerintahan.

c) Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan

fasilitasi pelaksanaan kegiatan Seksi Tata

Pemerintahan.

Page 67: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

54

d) Penyelenggaraan kegiatan Seksi Tata

Pemerintahan.

e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan

berkaitan dengan tugas pokok organisasi

guna mendukung kinerja organisasi.

3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana

dimaksud, Seksi Tata Pemerintahan mempunyai

tugas:

a) Menyusun rencana kerja seksi pemerintahan.

b) Melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan

dan koordinasi dengan instansi dilingkup

pemerintahan kecamatan.

c) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan

pemerintahan desa/kelurahan.

d) Melaksanakan pelayanan administrasi

kependudukan.

e) Melaksanakan penilaian atas laporan

pertanggungjawaban kelurahan.

f) Mengusahakan penyelesaian secara damai

terhadap setiap sengketa perdata antar warga

masyarakat diwilayahnya.

Page 68: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

55

g) Menfasilitasi penyelenggaraan kerja sama dan

penyelesaian perselisihan antar

desa/kelurahan di wilayah kerjanya.

h) Melaksanakan pengawasan dan pendataan

atas tanah-tanah negara dan tanah asset

pemerintah kabupaten di wilayah kerjanya.

i) Melaksanakan fasilitasi dan koordinasi

pemungutan pajak bumi dan bangunan

(PBB).

j) Membina dan mendistribusikan pelaksanaan

tugas kepada bawahan.

k) Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan

pertimbangan dalam pengembang karier.

l) Melakukan pengawasan, evaluasi dan

pelaporan pelaksanaan kegiatan seksi

pemerintahan.

m) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain

yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan

fungsinya.

f. Seksi Pemberdayaaan Masyarakat

1) Seksi Pemberdayaan Masyarakat, mempunyai

tugas pokok merumuskan dan melaksanakan

Page 69: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

56

kebijakan teknis bidang pemberdayaaan

masuyarakat.

2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud, Seksi Pemberdayaan Masyarakat

mempunyai fungsi:

a) Penyusanan bahan perumusan teknis bidang

pemberdayaan masyarakat.

b) Penyusunan program dan kegiatan seksi

pemberdayaan masyarakat.

c) Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan

fasilitasi pelaksanaan kegiatan seksi

pemberdayaan masyarakat.

d) Penyelenggaraan kegiatan seksi

pemberdayaan masyarakat.

3) Dalam melaksanakan fungsi Seksi

Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas:

a) Menyusun rencana kerja seksi pemberdayaan

masyarakat.

b) Menfasilitasi kegiatan pemberdayaan

masyarakat desa/ kelurahan.

c) Melaksanakan pembinaan Lembaga

Perkreditan Desa (LPD), perdagangan pasar

Page 70: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

57

desa, Usaha Ekonomi Desa (UED), dan

pemberdayaan masyarakat.

d) Melaksanakan pembangunan sarana dan

prasarana di wilayah kecamatan.

e) Melaksanakan pembinaan di bidang

perekonomian dalam rangka meningkatkan

produksi dan pendapatan masyarakat.

f) Melakukan koordinasi dan fasilitasi

pelaksanaan musyawarah perencanaan

pembangunan desa / kelurahan.

g) Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan

kegiatan musyawarah perencanaan

pembangunan kewcamatan.

h) Mengkoordinasikan penyelenggaraan lomba

desa/kelurahan di wilayah kerjanya.

i) Melaksanakan pengawasan, evalusai dan

pelaporan pelaksanaan kegiatan Seksi

Pemberdayaan Masyarakat.

j) Menyusun laporan pelaksanaan tugas seksi

pemberdayaan masyarakat kepada camat.

k) Melaksanakan tugas lain yang dibeikan atasan

sesuai tugas dan fungsinya.

Page 71: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

58

g. Seksi Kesejahteraan Rakyat

1) Seksi Kesejahteraan Rakyat, mempunyai tugas

pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan

teknis bidang Kesejahteraan Rakyat.

2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang

dimaksud, seksi Kesejahteraan Rakyat

mempunyai fungsi :

a) Penyusunan bahan perumusan kebijakan

teknis bidang kesejahteraan rakyat.

b) Penyusunan program dan kegiatan Seksi

Kesejahteraan Rakyat.

c) Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan

fasilitasi pelaksanaan kegiatan Seksi

Kesejahteraan Rakyat.

d) Penyelenggaraan kegiatan Seksi

Kesejahteraan Rakyat.

3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana yang

dimaksud, Seksi Kesejahteraan Rakyat

mempunyai tugas :

a) Menyusun rencana kerja Seksi Kesejahteraan

Rakyat.

Page 72: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

59

b) Melaksanakan pembinaan kerukunan hidup

beragama dan antar umat beragama.

c) Menyelenggarakan dan menfasilitasi

pelaksanaan kegiatan keagamaan,

kepemudaan, olahraga, kebudayaan, serta

pembinaan kesejahteraan keluarga.

d) Melaksanakan dan mengkoordinasikan upaya

peningkatan kesejahteraan masyarakat.

e) Menfasilitasi pelaksanaan kegiatan organisasi

sosial kemasyarakatn LSM dan keagamaan.

f) Melakukan koordinasi dalam

penyelenggaraan dan pembinaan

kesejahteraan sosial.

g) Melaksanakan pengawasan evaluasi dan

pelaporan pelaksanaan kegiatan Seksi

Kesejahteraan Rakyat.

h) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain

yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan

fungsinya.

h. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

1) Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum,

mempunyai tugas pokok merumuskan dan

Page 73: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

60

melaksanakan kebijakan teknis bidang

kecamatan dan bidang Seksi Ketentraman dan

Ketertiban Umum.

2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud, Seksi Ketentraman dan Ketertiban

Umum mempunyai fungsi :

a) Penyusunan bahan perumusan kebijakan

teknis bidang ketentraman dan ketertiban

umum.

b) Penyusunan program dan kegiatan Seksi

Ketentraman dan Ketertiban Umum.

c) Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan

fasilitasi pelaksanaan kegiatan Seksi

Ketentraman dan Ketertiban Umum.

d) Penyelenggaraan kegiatan Seksi Ketentraman

dan Ketertiban Umum.

3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana

dimaksud, Seksi Ketentraman dan Ketertiban

Umum mempunyai tugas :

a) Menyusun rencana kerja Seksi Ketentraman

dan Ketertiban Umum.

Page 74: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

61

b) Melaksanakan pembinaan ketentraman dan

ketertiban masyarakat, bina kesatuan bangsa

dan perlindungan masyarakat.

c) Mengkoordinasikan pelaksanaan dan

penegakan produk hukum pemerintah

kabupaten serta peraturan perundang-

undangan lainnya diwilayah kerjanya.

d) Menfasilitasi pencegahan dan

penanggulangan bencana alam.

e) Melaksanakan pembinaan dalam rangka

meningkatkan keamanan dan ketertiban

lingkungan.

f) Memelihara ketentraman dan ketertiban

masyarakat dan pencegahan tindak kriminal.

g) Melaksanakan pembinaan dalam upaya

pemberantasan penyakit masyarakat.

h) Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan

pelaporan pelaksanaan kegiatan pembinaan

ketentraman dan ketertiban masyarakat.

i) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain

yang akan diberikan oleh atasan sesuai tugas

dan fungsinya.

Page 75: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

62

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Pengaruh bantuan dana UMKM terhadap terhadap

peningkatan pendapatan dianalisis melalui data statistik

melalui skor dari penyebaran angket kepada masing-masing

ketua kelompok UMKM yang telah mendapatkan bantuan

dari pemerintah. Data yang di temukan di lapangan

kemudian diolah dalam persentase yang dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Bantuan Dana UMKM (X)

Tabel 4.2. Mendapatkan informasi dari pihak terkait31

Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Jarang

Tidak pernah

4

21

0

0

0

16

84

0

0

0

Total 25 100

Dari tabel diatas, mengenai tanggapan informan

terkait adanya informasi mengenai bantuan dana UMKM

dari pihak terkait, yaitu sebanyak 4 orang atau sekitar 16 %

mengatakan selalu. Kemudian sebanyak 21 orang atau

sekitar 84 % dari responden mengatakan sering dengan

31

Sumber: Hasil olah data angket 23-18 Juli 2020

Page 76: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

63

persentase tertinggi yang berarti bahwa UMKM di

Kecamatan Sinjai Utara sering mendapatkan informasi dari

pihak terkait mengenai adanya pemberian bantuan dana.

Tabel 4.3. Kemudahan dalam melakukan pengurusan

bantuan dana UMKM32

Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Jarang

Tidak pernah

8

12

4

1

0

32

48

16

4

0

Total 25 100

Dari tabel diatas, mengenai tanggapan Ketua

UMKM Sinjai Utara terkait kemudahan dalam

melakukan pengurusan bantuan dana UMKM, dapat

dikatakan sudah cukup baik yaitu sebanyak 8 orang atau

sekitar 32 % responden mengatakan selalu. Kemudian

sebanyak 12 orang yang mengatakan sering dengan

persentase tertinggi yaitu 48%, sebanyak 4 orang atau

sekitar 16 % dari responden mengatakan kadang-kadang

dan sisanya 1 orang atau 4 % mengatakan jarang. Dan

tidak ada responden yang mengatakan tidak pernah.

32

Ibid

Page 77: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

64

Sehingga dapat dikatakan bahwa pengurusan bantuan

dana UMKM cukup mudah sehingga penilaian

responden berada pada kategori baik.

Tabel 4.4. Kecepatan dalam penyelesaian pengurusan

bantuan dana UMKM33

Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Jarang

Tidak pernah

5

16

3

1

0

20

64

12

4

0

Total 25 100

Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden

tentang kecepatan dalam penyelesaian pengurusan bantuan

dana UMKM, yaitu sebanyak 5 orang atau sekitar 20 %

mengatakan selalu. Kemudian sebanyak 16 orang atau

sekitar 64% dari responden mengatakan sering, sebanyak 3

orang atau sekitar 12 % dari responden yang mengatakan

kadang-kadang dan Sisanya sebanyak 1 orang atau sekitar

4 % dari responden mengatakan jarang. Dan tidak ada

responden yang mengatakan tidak pernah. Dengan

demikian maka dapat disimpulkan bahwa kecepatan dalam

33

Ibid

Page 78: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

65

penyelesaian pengurusan bantuan dana UMKM cukup

baik.

Tabel 4.5. Kemudahan peryaratan pengurusan bantuan

dana UMKM34

Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Jarang

Tidak pernah

18

4

2

1

0

72

16

8

4

0

Total 25 100

Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden

tentang kemudahan peryaratan pengurusan bantuan dana

UMKM sebanyak 18 orang atau sekitar 72 % mengatakan

selalu. Kemudian sebanyak 4 orang atau sekitar16% dari

responden mengatakan sering, sebanyak 2 orang atau

sekitar 8 %dari responden mengatakan kadang-kadang, dan

Sisanya sebanyak 1 orang atau sekitar 4 % dari responden

mengatakan jarang. Dan tidak ada responden yang

mengatakan tidak pernah. Hal tersebut berarti bahwa

persyaratan dalam pengurusan bantuan dana UMKM

cukup mudah.

34

Ibid

Page 79: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

66

Tabel 4.6. Kecukupan Jumlah Bantuan Yang Didapatkan35

Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Jarang

Tidak pernah

2

10

9

3

1

8

40

36

12

4

Total 25 100

Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden

tentang kecukupan jumlah bantuan dana yang didapatkan,

yaitu sebanyak 2 orang atau sekitar 8 % mengatakan selalu.

Kemudian sebanyak 10 orang atau sekitar 40% dari

responden mengatakan sering, sebanyak 9 orang atau

sekitar 36% dari responden mengatakan kadang-kadang,

dan Sisanya sebanyak 3 orang atau sekitar 12 % dari

responden mengatakan jarang. Dan 1 orang atau sekitar 4

% yang mengatakan tidak pernah.

35

Ibid

Page 80: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

67

Tabel 4.7. Kemudahan Dalam Mengakses Informasi Dana

Bantuan 36

Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Jarang

Tidak pernah

3

13

4

5

0

12

52

16

20

0

Total 25 100

Dari tabel di atas, mengenai tanggapan responden

tentang kemudahan dalam mengakses informasi dana

bantuan, yaitu sebanyak 3 orang atau sekitar 12 %

mengatakan selalu. Kemudian sebanyak 13 orang atau

sekitar52% dari responden mengatakan sering, sebanyak 4

orang atau sekitar 16 % dari responden mengatakan

kadang-kadang, dan Sisanya sebanyak 5 orang atau sekitar

20 % dari responden mengatakan jarang. Dan tidak ada

responden yang mengatakan tidak pernah.

36

Ibid

Page 81: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

68

Tabel 4.8. Kemudahan dalam proses pencairan dana

bantuan UMKM37

Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Jarang

Tidak pernah

9

10

4

2

0

36

40

16

8

0

Total 25 100

Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden

tentang kemudahan dalam proses pencarian dana bantuan

UMKM, yaitu sebanyak 9 orang atau sekitar 36 %

mengatakan selalu. Kemudian sebanyak 10 orang atau

sekitar 40% dari responden mengatakan sering, sebanyak 4

orang atau sekitar 16 % dari responden mengatakan

kadang-kadang, dan Sisanya sebanyak 2 orang atau sekitar

8 % dari responden mengatakan jarang. Dan tidak ada

responden yang mengatakan tidak pernah.

37

Ibid

Page 82: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

69

Tabel 4.9. Kesesuaian jumlah dana bantuan UMKM

dengan kebutuhan38

Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Jarang

Tidak pernah

3

4

7

9

2

12

16

28

36

8

Total 25 100

Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden

tentang Kesesuaian jumlah dana bantuan UMKM dengan

kebutuhan, yaitu sebanyak 3 orang atau sekitar 12 %

mengatakan selalu. Kemudian sebanyak 4 orang atau

sekitar 16 % dari responden mengatakan sering, sebanyak

7 orang atau sekitar 28 % dari responden mengatakan

kadang-kadang, dan sebanyak 9 orang atau sekitar 36 %

dari responden mengatakan jarang. Dan sisanya sebanyak 2

orang atau 8 % yang mengatakan tidak pernah.

38

Ibid

Page 83: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

70

2. Peningkatan Pendapatan UMKM

Tabel 4.10. Usaha UMKM Mengalami Kemajuan39

Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Jarang

Tidak pernah

4

9

9

1

2

16

36

36

4

8

Total 25 100

Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden

kemajuan usaha dengan adanya bantuan, yaitu sebanyak 4

orang atau sekitar 16 % mengatakan selalu. Kemudian

sebanyak 9 orang atau sekitar 36 % dari responden

mengatakan sering, sebanyak 9 orang atau sekitar 36% dari

responden mengatakan kadang-kadang, dan Sisanya

sebanyak 1 orang atau sekitar 4 % dari responden

mengatakan jarang. Dan sebanyak 2 orang atau sekitar 8 %

dari responden yang mengatakan tidak pernah.

39

Ibid

Page 84: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

71

Tabel 4.11. Hasil Produksi Usaha UMKM mengalami

peningkatan40

Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Jarang

Tidak pernah

3

14

3

4

1

12

56

12

16

4

Total 25 100

Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden

mengenai peningkatan hasil produksi Usaha UMKM, yaitu

sebanyak 3 orang atau sekitar 12 % mengatakan selalu.

Kemudian sebanyak 14 orang atau sekitar 56% dari

responden mengatakan sering, sebanyak 3 orang atau

sekitar 12 % dari responden mengatakan kadang-kadang,

dan Sisanya sebanyak 4 orang atau sekitar 16 % dari

responden mengatakan jarang. Dan sebanyak 1 orang atau

sekitar 4 % dari responden yang mengatakan tidak pernah.

40

Ibid

Page 85: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

72

Tabel 4.12. Jumlah modal usaha UMKM terus bertambah41

Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Jarang

Tidak pernah

7

10

8

0

0

28

40

32

0

0

Total 25 100

Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden

tentang jumlah modal usaha terus bertambah, yaitu

sebanyak 7 orang atau sekitar 28 % mengatakan selalu.

Kemudian sebanyak 10 orang atau sekitar40% dari

responden mengatakan sering, sebanyak 8 orang atau

sekitar 32 % mengatakan kadang-kadang, dan Sisanya

tidak ada responden mengatakan jarang. Dan tidak ada juga

respondan yang mengatakan tidak pernah.

41

Ibid

Page 86: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

73

Tabel 4.13. Pendapatan Karyawan Meningkat42

Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Jarang

Tidak pernah

16

8

1

0

0

64

32

4

0

0

Total 25 100

Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden

tentang peningkatan pendapatan karyawan, yaitu sebanyak

16 orang atau sekitar 64 % mengatakan selalu. Kemudian

sebanyak 8 orang atau sekitar 32% dari responden

mengatakan sering, sebanyak 1 orang atau sekitar 4 % dari

responden mengatakan kadang-kadang, dan Sisanya tidak

ada responden yang mengatakan jarang. Dan tidak ada juga

responden yang mengatakan tidak pernah.

42

Ibid

Page 87: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

74

Tabel 4.14. Pendapatan usaha meningkat43

Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Jarang

Tidak pernah

8

11

6

0

0

32

44

24

0

0

Total 25 100

Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden

tentang pendapatan usaha mengalami peningkatan, yaitu

sebanyak 8 orang atau sekitar 32 % mengatakan selalu.

Kemudian sebanyak 11 orang atau sekitar44 % dari

responden mengatakan sering, sebanyak 6 orang atau

sekitar 24 % dari responden mengatakan kadang-kadang,

dan tidak ada responden mengatakan jarang. Dan tidak ada

juga responden yang mengatakan tidak pernah.

43

Ibid

Page 88: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

75

Tabel 4.15. Jenis produksi bertambah44

Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Jarang

Tidak pernah

11

10

4

0

0

44

40

16

0

0

Total 25 100

Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden

mengenai jenis produksi terus bertambah, yaitu sebanyak

11 orang atau sekitar 44 % mengatakan selalu. Kemudian

sebanyak 10 orang atau sekitar40% dari responden

mengatakan sering, sebanyak 4 orang atau sekitar 16 %

responden mengatakan kadang-kadang,dan Sisanya tidak

ada responden mengatakan jarang. Dan tidak ada juga

responden yang mengatakan tidak pernah.

44

Ibid

Page 89: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

76

Tabel 4.16. Jangkauan Wilayah Pemasaran Semakin Luas45

Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Jarang

Tidak pernah

13

11

1

0

0

52

44

4

0

0

Total 25 100

Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden

tentang jangkauan wilayah pemasaran semakin luas, yaitu

sebanyak 13 orang atau sekitar 52 % mengatakan selalu.

Kemudian sebanyak 11 orang atau sekitar44 % dari

responden mengatakan sering, sebanyak 1 orang atau

sekitar 4 % responden mengatakan kadang-kadang,dan

Sisanya tidak ada responden mengatakan jarang.Dan tidak

ada juga responden yang mengatakan tidak pernah.

45

Ibid

Page 90: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

77

Tabel 4.17. Jumlah Kepemilikan Aset Usaha Terus

Bertambah46

Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Jarang

Tidak pernah

13

8

4

0

0

52

32

16

0

0

Total 25 100

Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden

tentang kepemilikan aset usaha terus bertambah, yaitu

sebanyak 13 orang atau sekitar 52 % mengatakan selalu.

Kemudian sebanyak 8 orang atau sekitar 32% dari

responden mengatakan sering, sebanyak 4 orang atau

sekitar 16 % responden mengatakan kadang-kadang, dan

Sisanya tidak ada responden mengatakan jarang. Dan tidak

ada juga responden yang mengatakan tidak pernah.

46

Ibid

Page 91: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

78

Tabel 4.18. Tingkat kesejahteraan keluarga meningkat47

Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Jarang

Tidak pernah

11

10

4

0

0

44

40

16

0

0

Total 25 100

Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden

tentang peningkatan kesejahteraan keluarga, yaitu

sebanyak 11 orang atau sekitar 44 % mengatakan selalu.

Kemudian sebanyak 10 orang atau sekitar40% dari

responden mengatakan sering, sebanyak 4 orang atau

sekitar 16 % dari responden mengatakan kadang-kadang,

dan Sisanya tidak ada responden mengatakan jarang. Dan

tidak ada juga responden yang mengatakan tidak pernah.

47

Ibid

Page 92: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

79

Tabel 4.19. Simpanan hasil usaha terus bertambah48

Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Jarang

Tidak pernah

17

6

2

0

0

68

24

8

0

0

Total 25 100

Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden

tentang simpanan hasil usaha yang terus bertambah, yaitu

sebanyak 17 orang atau sekitar 68 % mengatakan selalu.

Kemudian sebanyak 6 orang atau sekitar 24% dari

responden mengatakan sering, sebanyak 2 orang atau

sekitar 8 % dari responden mengatakan kadang-kadang,dan

Sisanya tidak ada responden mengatakan jarang. Dan tidak

ada juga responden yang mengatakan tidak pernah.

48

Ibid

Page 93: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

80

C. Pengaruh bantuan dana UMKM Terhadap Terhadap

Peningkatan Pendapatan

Langkah selanjutnya setelah data penelitian

terkumpul dari responden melalui penyebaran angket

adalah melakukan perhitungan menggunakan statistik yang

telah ditentukan untuk membuktikan ditolak atau

diterimanya hipotesis penelitian atau untuk

menggambarkan hasil penelitian. Bagian ini akan

membahas mengenai hasil analisis data yaitu hasil

mengolah data yang didapat dari seluruh responden

penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan temuan yang

berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan

penelitian, dan hipotesis. Pada tahapan ini akan

dideskripsiskan keterkaitan dua variabel (X) Bantuan dana

UMKM (Y) Peningkatan Pendapatan. Maka untuk

mengetahui hubungan antara kedua variabel yakni variabel

bebas dan variabel terikat dilakukan uji hipotesis, dimana:

𝐻o = Bantuan dana UMKM tidak berpengaruh terhadap

peningkatan pendapatan usaha

𝐻𝑎 = Bantuan dana UMKM berpengaruh terhadap

peningkatan pendapatan usaha

Page 94: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

81

Sedangkan untuk mencari r hitung peneliti

menggunakan rumus korelasi product moment, dengan

menggunakan tabel penolong sebagai berikut :49

Tabel 4.20 Penolong Untuk Menghitung Persamaan Regresi

dan Korelasi Sederhana

Resp X Y XY X2 Y

2

1 38 45 1710 1444 2025

2 34 43 1462 1156 1849

3 34 40 1360 1156 1600

4 32 41 1312 1024 1681

5 33 47 1551 1089 2209

6 32 45 1440 1024 2025

7 33 42 1386 1089 1764

8 30 50 1500 900 2500

9 32 43 1376 1024 1849

10 26 44 1144 676 1936

11 37 44 1628 1369 1936

12 37 42 1554 1369 1764

13 31 36 1116 961 1296

14 21 36 756 441 1296

15 33 38 1254 1089 1444

16 26 39 1014 676 1521

17 35 48 1680 1225 2304

49

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian. (Cetakan II, Bandung:

Alfabeta, 1999). h. 247

Page 95: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

82

18 25 44 1100 625 1936

19 32 39 1248 1024 1521

20 29 45 1305 841 2025

21 34 36 1224 1156 1296

22 20 31 620 400 961

23 35 43 1505 1225 1849

24 31 41 1271 961 1681

25 33 40 1320 1089 1600

783 1042 32836 25033 43868

ΣX = 783

ΣY = 1042

ΣX2 = 25033

ΣY2 = 43868

ΣXY = 32836

N = 25

Pertama menghitung rumus b

N

22)(

))((

XXN

YXYX

25x32836 – (783) (1042)

b= ---------------------------------------------

25x25033 – (783)2

820900 - 815886

= --------------------------------

625825 - 613089

Page 96: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

83

Dengan demikian maka, persamaan regresi linier

antara variabel (X) dan (Y) adalah:

Ŷ= 30 a + 0,366 b

Dari uraian di atas menunjukkan bahwa kegiatan

Bantuan Dana UMKM ( X) memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap peningkatan pendapatan. Maksudnya

antara Bantuan dana UMKM dan Peningkatan pendapatan

memberikan kontribusi yangsignifikan. Hal tersebut juga

dibuktikan dengan persamaan garis linear regresinya

adalah Ŷ= 30 + 0,394 X. Persamaan tersebut menunjukkan

bahwa nilai koefisien Bantuan dana UMKM (𝑋) sebesar 30

5014

= ------------ = 0,394

12736

Page 97: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

84

yang berarti apabila nilai bantuan dana meningkat satu

satuan maka pendapatan usah akan meningkat 30 satuan.

D. Uji Hipotesis

1. Persamaan Garis Regresi

Berdasarkan analisis maka persamaan garis regresi

dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:

Y = 30,257+0,366

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai

koefisien Bantuan dana UMKM (X) sebesar 30,257 yang

berarti apabila nilai Bantuan dana UMKM meningkat satu

satuan maka nilai pendapatan usaha meningkat 30, 257

satuan

Pengujian hipotesis diuji dengan teknik analisis

korelasi dengan satu prediktor.

1. Jika thitung< ttabel maka Ho diterima yaitu variabel

independen tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen.

2. Jika thitung> ttabel maka Ho ditolak yang berarti variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen.

Page 98: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

85

Ho = tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan X dengan Y

(Ho : Fhitung<Ftabel)

Ha = terdapat pengaruh yang positif dan signifikan X1

denganY

(Ha : Fhitung>Ftabel)

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai

thitung sebesar 2,030, sedangkan thitung diperoleh dengan

melihat pada tabel distribusi t dengan memperhatikan

derajat kebebasan atau degree of freedom/df (n-k-1) dan

taraf signifikansi (α), dimana dalam penelitian ini nilai t tabel

untuk df = 25-2+23 dan α = 0,05 adalah sebesar 2,068.

Dari data di atas nampak bahwa thitung

(2,030>ttabel(2,068) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang

berarti bahwa variabel bantuan dana UMKM memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan usaha.

2. Koefisien Determinasi

Perhitungan koefisien determinasi dilakukan untuk

menghitung besarnya persentase hubungan antar variable yaitu

besarnya hubungan antara varibel X terhadap variable Y.

Page 99: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

86

Melalui tabel ini juga diperoleh nilai R Square atau

koefisen determinasi (KD) yang menunjukkan seberapa

bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel

bebas dan variabel terikat. Nilai KD yang diperoleh adalah

0,115 atau 11,5 % yang dapat ditafsirkan bahwa variabel

bebas X memiliki pengaruh kontribusi sebesar 11,5%

terhadap variabel Y dan 88,5% lainnya dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain diluar variabel X.

Page 100: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka

dapat disimpulkan bahwa:

1. Kegiatan bantuan dana UMKM sebagai variabel X

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

pendapatan usaha dimana thitung 2,030 > ttabel 2,068 maka

Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa variabel

bantuan dana UMKM memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap peningkatan pendapatan usaha

2. Sumbangan pengaruh bantuan dana UMKM terhadap

peningkatan pendapatan usaha 0,115 atau 11,5 % dan

88,5% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

B. Saran

1. Kepada pemerintah daerah melalui Dinas Koperasi dan

UKM agar senantiasa melakukan pendampingan dan

pembinaan terhadap kelompok UMKM di Kecapatan

Sinjai Utara

Page 101: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

88

2. Kepada kelompok usaha UMKM agar senatiasa

memanfaatkan dana bantuan untuk pengembangan

usaha.

3. Kapada peneliti selanjutnya agar dapat melakukan

penelitian lebih lanjut terkait dengan masalah sama

dengan menambah variabel lain sebagai bahan

perbandingan dengan hasil penelitian yang ada saat ini.

Page 102: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

89

DAFTAR PUSTAKA

Anifatuz Zahro, 2017. “Analisis Pengaruh Pemberian Kredit

Terhadap Pendapatan Usaha Kecil Menengah

(Ukm),(Studi Kasus Pada Pd. BPR Bank Jepara

Artha)”(skripsi), Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Arief Rahmana, Peranan Tekhnologi Informasi dalam

Peningkatang Daya Saing Usaha Kecil Menengah,

Seminar Teknologi Informasi (SNATI), ISSN: 1907-

5022, Yogyakarta,2009.

Arumasyha, Tingkat Pendepatan Ukm Terhadap Sektor Riil Di

Kota Palangka Raya, Skripsi (Palangkaraya: Institut

Agama Islam Negeri Palangka Raya, 2016),

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif:

Komunikasi, Ekonomi, dan KebijakanPublik Serta Ilmu-

Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana,2005),

Dani Danuar Tri U, Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan

Menengah (Umkm) Berbasis Ekonomi Kreatif Di Kota

Semarang, Skripsi (Semarang: Universitas Diponegoro

Semarang, 2013),

Departemen Koperasi. 2008. PDB, Investasi, Tenaga Kerja,

Nilai Ekspor UKM di Indonesia. Depkop. Jakarta

Feni Dwi Anggraeni,” Pengembangan Usaha Mikro, Kecil,

Dan Menengah (Umkm) Melalui Fasilitasi Pihak

Eksternal Dan Potensi Internal (Studi Kasus Pada

Kelompok Usaha “Emping Jagung” Di Kelurahan

Page 103: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

90

Pandanwangi Kecamatan Blimbing, Kota Malang)”

Jurnal Administrasi Publik (Jap), Vol. 1, No. 6.

Haryono, Jusuf, Dasar-Dasar Akuntansi. (Yogyakarta:

Universitas Gajahmada, 2003)

https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/328/jbptunikompp-gdl-

rostikaeff-16391-3-bab2-0006.pdf.diakses,16 april 2020

Ikhsan Habibi Nasution, 2018.”Pengaruh Modal Usaha Dan

Perilaku Kewirausahaan Terhadap Laba Usaha Mikro

(Studi Kasus Pedagang Bakso Di Kecamatan Patumbak

Kabupaten Deli Serdang)”,(Skripsi). Fakultas Ekonomi

Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera

Utara Medan.

Islami Rahmi, 2014. “Pengaruh Modal Kerja Terhadap

Pendapatan Umkm Kelompok Usaha Bersama (Kube)

Melati I Di Kabupaten Bantaeng”,(Skripsi) , Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Islam Uin Alauddin Makassar .

Multazam Nasruddin, Analisis Peran Usaha Kecil Menengah

(Ukm) Terhadap Peningkatan Ekonomi Keluarga

Karyawan (Studi Di Cv. Citra Sari Kota

Makassar),skripsi,( Universitas Islam Negeri

Makassar,2016).

Rahmat Taufiq Dwi Jatmika,”Masalah yang dihadapi Usaha

Kecil Menengah di Indonesia”

Rustam, Pendapatan Menurut Standar Akuntansi Keuangan

No 2. E-JournalUniversitas Sumatera Utara, diakses

pada tanggal 09 april 2020.

Page 104: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

91

Sri Maryanti, Manajemen Usaha Kecil, (Yogyakarta: Cv Budi

Utama 2017),

Suci Astari, Strategi Dinas Koperasi Dan Ukm Kabupaten

Langkat Dalam Pengembangan Sektor Usaha Mikro

Kecil Dan Menengah (UMKM), Skripsi (Medan:

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 2019),

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Pendekatan

Kuantitatif, Kualitattif, dan R&D), (Bandung: Alfabeta,

2018),

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, Kualitattif, dan R&D, (Jakarta: Alfabeta,

2017),

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, Kualitattif, dan R&D, (Jakarta: Alfabeta,

2017),

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, Kualitattif, dan R&D, (Jakarta: Alfabeta,

2016).

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta,

2016).

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Penelitian, (Jakarta: RinekaCipta, 2005),

Tejasari, Maharani. 2008. Peranan Sektor Usaha Kecil dan

Menengah dalam penyerapan Tenaga Kerja dan

Pertumbuhan Ekonomi [Skripsi]. Fakultas Ekonomi dan

Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Page 105: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

92

Undang-Undang Nomor tahun 2008 tentang UMKM, Bab IV

pasal 6.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008

Wike Anggraeni, Pengaruh Faktor Modal, Jam Kerja Dan

Lama Usaha Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil

Menengah, Skripsi (Bengkulu: Institut Agama Islam

Negeri Bengkulu, 2019),

Yeni Hilma Dwiyanti Dkk, Telaah Penentu Pendapatan Usaha

Mikro Kecil Menengah (UMKM) Sektor Jasa dan

Perdagangan di Kabupaten Jember, Artikel/jurnal

(Jember: UNEJ, 2014),

Page 106: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

93

Page 107: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

Lampiran I

Page 108: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM
Page 109: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

Lampiran 2

Rekapitulasi Hasil Angket Variabel (X)

No. Responden Bantuan dana UMKM

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8

1. 5 5 5 5 4 4 5 5 38

2. 5 4 4 5 4 4 4 4 34

3. 5 4 4 5 4 4 4 4 34

4. 5 5 4 5 3 3 5 2 32

5. 5 5 4 5 3 4 5 2 33

6 5 5 4 5 3 4 4 2 32

7. 5 4 4 5 4 5 3 3 33

8. 5 4 4 5 1 3 5 3 30

9. 5 4 4 4 4 4 5 2 32

10. 5 3 4 5 2 2 3 2 26

11. 5 4 4 5 5 5 5 4 37

12. 5 4 4 5 4 5 5 5 37

13. 5 4 3 5 4 4 2 4 31

14. 4 3 2 2 2 2 4 2 21

15. 5 4 5 5 3 4 4 3 33

16. 5 3 3 3 3 2 4 3 26

17. 5 4 4 4 5 3 5 5 35

Page 110: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

18. 4 4 4 4 3 2 3 1 25

19. 4 3 4 5 4 4 5 3 32

20. 4 4 4 4 3 4 4 2 29

21. 5 5 5 5 3 4 4 3 34

22. 5 2 3 3 2 2 2 1 20

23. 5 5 5 5 4 4 4 3 35

24. 5 5 5 5 3 3 3 2 31

25. 5 5 4 5 4 4 4 2 33

Page 111: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

Lampiran 3

Rekapitulasi Hasil Angket Variabel (Y)

No

Responden

Peningkatan pendapatan Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 45

2. 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 43

3. 3 4 4 5 3 3 4 5 4 5 40

4. 4 4 3 5 3 4 4 4 5 5 41

5. 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 47

6 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 45

7. 4 4 4 5 4 5 5 3 3 5 42

8. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

9. 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 43

10. 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 44

11. 3 4 3 5 4 5 5 5 5 5 44

12. 3 4 4 4 5 4 4 5 4 5 42

13. 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 36

14. 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 36

15. 3 4 3 4 3 4 4 4 4 5 38

16. 3 2 5 5 5 4 4 3 3 5 39

17. 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 48

Page 112: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

18. 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 44

19. 4 3 5 5 4 4 4 3 3 4 39

20. 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 45

21. 2 3 3 5 3 3 4 3 5 5 36

22. 3 2 3 3 3 3 3 5 3 3 31

23. 3 2 4 5 4 5 5 5 5 5 43

24. 1 1 5 5 5 4 5 5 5 5 41

25. 1 2 3 5 4 5 5 5 5 5 40

Page 113: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

Correlations

Peningkatan

Pendapatan KRI

Pearson

Correlation

Peningkatan Pendapatan 1.000 .390

Bantuan dana UMKM .390 1.000

Sig. (1-tailed) Peningkatan Pendapatan . .027

Bantuan dana UMKM .027 .

N Peningkatan Pendapatan 25 25

Bantuan dana UMKM 25 25

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Peningkatan

Pendapatan 41.68 4.269 25

Bantuan dana

UMKM 31.20 4.546 25

Correlations

Peningkatan

Pendapatan

Bantuan

Dana

UMKM

Pearson

Correlation

Peningkatan Pendapatan 1.000 .390

Bantuan dana UMKM .390 1.000

Sig. (1-tailed) Peningkatan Pendapatan . .027

Page 114: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

Bantuan dana UMKM .027 .

N Peningkatan Pendapatan 25 25

Bantuan dana UMKM 25 25

Page 115: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM
Page 116: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

Lampiran 4

SCHEDULE PENELITIAN

NO WAKTU KETERANGAN

1 29 September 2020 Persiapan Penelitian

2 30 September 2020 Melakukan Wawancara

3 3 Agustus 2020 Pengumpulan Data

4 4 Agustus 2020 Pengambilan

Dokumentasi

Page 117: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

Lampiran 5

DOKUMENTASI

Wawancara Dengan Pegawai Dinas Koperasi dan UMKM

Page 118: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

Struktur Organisasi Dinas Koperasi dan UMKM

Page 119: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM

Lampiran 6

BIODATA PENULIS

Penulis lahir di Sinjai pada tanggal 27 November 1997

sebagai anak pertama dari pasangan Bapak Syarifuddin dan Ibu

Murni, serta memiliki seorang Empat Adik. Berikut adalah

biodata tentang penulis :

Nama : Aryadi Hidayat

Alamat : Jln. Vetran Sinjai Utara

Tempat/Tanggal Lahir : Sinjai/27 November 1997

Agama : Islam

No. HP : 085241744481

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

SDN 24 Biringere Lulus pada tahun 2010

SMP Negeri 2 Sinjai Utara Lulus pada tahun 2013

SMk Negeri 1 Sinjai Utara Sinjai Lulus pada tahun

2016

Page 120: PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM