peningkatan pendapatan umkm
TRANSCRIPT
ii
PENGARUH BANTUAN DANA UMKM TERHADAP
PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM
DI SINJAI UTARA
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E)
Diajukan Oleh :
ARYADI HIDAYAT
NIM. 160103113
Pembimbing:
1. Dr. Firdaus, M.Ag.
2. Zaenal Abidin, SE., M. Si.
FAKULTAS EKONOMI DAN HUKUM ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH
(IAIM) SINJAI
2020
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Aryadi Hidayat
NIM : 160103133
Program Studi : Ekonomi Syariah
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa:
1. Proposal Skripsi ini benar-benar merupakan hasil
karya sendiri, bukan plagiasi atau duplikasi dari
tulisan/karya orang lain yang saya akui sebagai hasil
tulisan atau pikiran saya sendiri.
2. Seluruh bagian dari proposal skripsi ini adalah karya
sendiri sebagai kutipan yang ditunjukkan sumbernya.
Segala kekeliruan di dalamnya adalah tanggung
jawab saya.
Demikian pernyataan ini dibuat sebagaimana mestinya.
Bilamana dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar,
maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Sinjai, 5 Mei 2020
Yang membuat pernyataan,
Aryadi Hidayat
Nim. 160103113
iv
v
KATA PENGANTAR
بسن الله الر حون الر حين
ود لله ر ب العلوين و الصلا ة و السلا م عل اشر ف الح
الانبياء والور سلين سيد نا هحن وعل اله واصحا به اجوعن
.اها بعد
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan
rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak,
yang telah memberikan bantuan berupa arahan dan dorongan
selama penulis studi. Oleh karena itu, penulis meyampaikan
terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Kedua orang tua saya yang telah banyak memberikan
motivasi dan dukungan terhadap saya selama ini.
2. Dr. Firdaus, M. Ag., selaku Rektor Institut Agama Islam
Muhammadiyah (IAIM) Sinjai yang telah banyak
membantu, mengarahkan, membimbing, dan memberikan
dorongan sampai skripsi ini terwujud.
3. Wakil Rektor I, dan Wakil Rektor II selaku unsur
pimpinan Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai
4. Dekan Fakultas Ekonomi dan Hukum Islam, selaku
Pimpinan pada Tingkat Fakultas.
vi
5. Dr. Firdaus. M. Ag selaku Dosen Pembimbing I yang
telah banyak membantu mengarahkan, membimbing, dan
meberikan dorongan sampai proposal skripsi ini
terwujud.
6. Zaenal Abidin, SE.,M. SI. selaku Dosen Pembimbing II
yang telah banyak membantu mengarahkan,
membimbing, dan meberikan dorongan sampai proposal
Skripsi ini terwujud.
7. Salam S.E., M.M. selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Syariah.
8. Seluruh dosen yang telah membimbing dan mengajar
selam studi di Institut Agama Islam Muhammadiyah
Sinjai
9. Seluruh pegawai dan Jajaran IAI Muhammadiyah Sinjai
yang telah membantu kelancaran Akademik.
10. Kepala dan Staf perpustakaan Institut Agama Islam
Muhammadiyah Sinjai.
11. Teman-teman mahasiswa Institut Agama Islam
Muhammadiyah (IAIM) Sinjai dan berbagai pihak yang
tidak dapat di sebut satu persatu, yang telah banyak
memberikan dukungan moral sehingga penulis selesai
studi.
vii
Teriring doa semoga amal kebaikan dari berbagai
pihak tersebut mendapat pahala yang berlipat ganda dari
Allah swt., dan semoga proposal ini bermanfaat bagi siapa
saja yang membaca. Amin.
Sinjai, 5 Mei 2020
Yang membuat pernyataan,
Aryadi Hidayat Nim. 160103133
viii
ix
x
DAFTAR ISI
SAMPUL ...................................................................
HALAMAN JUDUL ................................................. ii
PERNYATAAN KEASLIAN.................................... iii
PENGESAHAN SKRIPSI ........................................ iv
KATA PENGANTAR ............................................... v
ABSTRAK ................................................................. viii
ABSTRACK .............................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................. x
BAB I PENDAHULUAN .......................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................... 8
C. Tujuan Penelitian ............................................. 8
D. Manfaat Penelitian .......................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................... 10
A. Tinjauan tentang dana usaha kecil menengah
(UMKM) ........................................................ 10
B. Pendapatan UMKM ......................................... 22
C. Hasil Penelitian Relevan ................................. 25
xi
D. Hipotesis .......................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN ............................ 34
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ...................... 34
1. Jenis Penelitian ........................................... 34
2. Pendekatan Penelitian ................................ 34
B. Definisi Variabel ............................................ 35
C. Tempat dan Waktu Penelitian ........................ 36
D. Populasi dan Sampel ....................................... 36
1. Populasi ...................................................... 36
2. Sampel ....................................................... 37
E. Teknik Pengumpulan Data .............................. 37
F. Instrument Penelitian ...................................... 38
G. Teknik Analisis Data ....................................... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN ................................. 41
A. Gambaram umum lokasi penelitian ................ 41
B. Pembahasan Hasil Penelitian........................... 62
C. Pengaruh bantuan dana UMKM Terhadap
Terhadap Peningkatan Pendapatan................. 80
D. Uji Hipotesis.................................................... 84
xii
BAB V PENUTUP..................................................... 87
A. Kesimpulan ..................................................... 87
B. Saran ................................................................ 87
DAFTAR PUSTAKA ................................................ 89
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembanguan ekonomi adalah hal yang sangat penting
dalam suatu negara, terutama dalam meningkatkan
pendapatan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan
rakyatnya. Indonesia telah menikmati masa pertumbuhan
ekonomi yang tinggi dalam jangka waktu yang panjang,
hingga datangnya krisis nilai tukar tereskalasi menjadi krisis
multi dimensi yang dimulai akhir tahun 1997.1
Ketika terjadi krisis ekonomi 1998, hanya sektor
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang bertahan
dari kolapsnya ekonomi, sementara sektor yang lebih besar
justru tumbang oleh krisis. Krisis ini telah mengakibatkan
kedudukan posisi pelaku sektor ekonomi berubah. Usaha
besar satu persatu pailit karena bahan baku impor meningkat
secara drastis, biaya cicilan utang meningkat sebagai akibat
dari nilai tukar rupiah terhadap dollar yang menurun dan
berfluktuasi. Sektor perbankan yang ikut terpuruk turut
1 Tejasari, Maharani. 2008. Peranan Sektor Usaha Kecil dan
Menengah dalam penyerapan Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi
[Skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
2
memperparah sektor industri dari sisi permodalan. Banyak
perusahaan yang tidak mampu lagi meneruskan usaha
karena tingkat bunga yang tinggi. Berbeda dengan UMKM
yang sebagian besar tetap bertahan, bahkan cendrung
bertambah.2
Masalah yang sering dihadapi pada hampir semua
pelaku Usaha Kecil Menengah adalah kurangnya modal
usaha yang mereka miliki, serta kebutuhan dana tambahan
dari pihak pemerintah maupun lembaga keuangan lainnya
berupa bantuan kredit pinjaman yang dapat menghambat
operasional dan berkembangnya suatu usaha. Definisi dari
kredit itu sendiri adalah penyediaan tagihan atau uang yang
bisa dipersamakan dengan hal tersebut, didasarkan pada
persetujuan serta kesepakatan pinjam meminjam oleh bank
atau lembaga keuangan lainnya kepada pihak lain yang
mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi utang dalam
jangka waktu tertentu dengan ditambah pemberian bunga.
Penambahan modal bagi industri kecil menengah
bukan merupakan hal yang mudah untuk dipilih. Diperlukan
pemikiran yang matang bagi pengusaha kecil menengah
2 Departemen Koperasi. 2008. PDB, Investasi, Tenaga Kerja,
Nilai Ekspor UKM di Indonesia. Depkop. Jakarta
3
untuk meminjam dana tambahan modal ke bank karena
mereka harus menanggung bunga yang tinggi serta
terkadang persyaratan yang diberikan pihak perbankan juga
berbelit-belit.3
Program dan kegiatan yang dilakukan pemerintah
dalam upaya mengembangkan sektor usaha kecil selama ini
sungguh menggembirakan. Peningkatan peran dan kegiatan
usaha sektor ini semakin nampak khususnya sejak era krisis
ekonomi dan keuangan pada tahun 1997. Ditengah-tengah
proses restrukturisasi sektor korporat dan BUMN yang
berlangsung lamban, sektor ini telah menunjukkan
perkembangan yang terus meningkat. Bahkan mampu
menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional. Hal
tersebut karena sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah) merupakan pelaku usaha terbesar. Jumlah unit
usaha yang mencapai 99 persen dari total pelaku usaha
nasional pada 2012. Sebanyak 54.559 unit usaha atau 98,82
persen diantaranya usaha mikro dengan aset maksimal Rp50
juta dan omzet maksimal Rp300 juta per tahun. Kontribusi
3 Anifatuz Zahro, 2017. “Analisis Pengaruh Pemberian Kredit
Terhadap Pendapatan Usaha Kecil Menengah (Ukm),(Studi Kasus Pada
Pd. BPR Bank Jepara Artha)”(skripsi), Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara
4
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) terhadap
penciptaan PDB (produk domestik bruto) nasional menurut
harga berlaku, tercatat mencapai 57 persen. Sisanya
dikontribusikan usaha besar mencapai 43 persen.4
Industri kecil di pedesaan dikenal sebagai tambahan
sumber pendapatan keluarga dan juga sebagai penunjang
kegiatan pertanian yang merupakan mata pencaharian pokok
sebagian besar masyarakat pedesaan. Industri pedesaan
mempunyai arti penting dalam usaha mengurangi tingkat
kemiskinan di pedesaan atau dengan kata lain diharapkan
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Keberadaan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah) tidak dapat dihapuskan ataupun dihindarkan dari
masyarakat bangsa saat ini. Karena keberadaannya sangat
bermanfaat dalam hal pendistribusian pendapatan
masyarakat. Selain itu juga mampu menciptakan kreatifitas
yang sejalan dengan usaha untuk mempertahankan dan
mengembangkan unsur-unsur tradisi dan kebudayaan
4Islami Rahmi, 2014. “Pengaruh Modal Kerja Terhadap
Pendapatan Umkm Kelompok Usaha Bersama (Kube) Melati I Di
Kabupaten Bantaeng”,(Skripsi) , Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Uin
Alauddin Makassar .
5
masya-rakat setempat. Pada sisi lain, UMKM mampu
menyerap tenaga kerja dalam skala yang besar mengingat
jumlah penduduk Indonesia yang besar sehingga hal ini
dapat mengurangi tingkat pengangguran. Dari sinilah terlihat
bahwa keberadaan UMKM yang bersifat padat karya,
menggunakan teknologi yang sederhana dan mudah
dipahami mampu menjadi sebuah wadah bagi masyarakat
untuk bekerja (www. smecda.com).
Program pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) sebagai salah satu instrument untuk
menaikkan daya beli masyarakat, pada akhirnya akan
menjadi katup pengaman dari situasi krisis moneter.
Pengembangan UMKM menjadi sangat strategis dalam
menggerakkan pere-konomian nasional, mengingat kegiatan
usahanya mencakup hampir semua lapangan usaha sehingga
kontribusi UMKM menjadi sangat besar bagi peningkatan
pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan
rendah.5
5 Feni Dwi Anggraeni,” Pengembangan Usaha Mikro, Kecil,
Dan Menengah (Umkm) Melalui Fasilitasi Pihak Eksternal Dan Potensi
Internal (Studi Kasus Pada Kelompok Usaha “Emping Jagung” Di
Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing, Kota Malang)” Jurnal
Administrasi Publik (Jap), Vol. 1, No. 6, Hal. 1286
6
Faktor modal merupakan titik kunci dari setiap usaha
dimana modal yang besar akan berpengaruh terhadap
besarnya variasi produk dan tenaga kerja. Tersedianya
variasi produk dalam jumlah yang cukup, berkesinambungan
dan harga yang dapat dijangkau akan memperlancar dalam
berproduksi yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil
penjualan dan dapat meningkatkan jumlah laba usaha yang
didapat oleh para pengusaha. Dalam menghadapi
persainganglobal dan perdagangan bebas seperti sekarang ini
kemampuan kewirausahaan sangat penting
Hal-hal yang menyangkut berapa tingkat produksi
masing-masing usaha sesuai dengan permintaan dan
keterbatasan fasilitas serta menentukan bagaimana dan
kapan laba yang akan dicapai. Dalam masalah ini
diharapkan pedagang dapat mengatasi dan menghadapi
persaingan antar pedagang yang memasarkan produk yang
sejenis, sehingga pedagang dapat memperoleh keuntungan
yang besar, Jadi perilaku kewirausahaan harus ada dalam
aktivitas bisnis.
Mayoritas wirausaha di Indonesia masih didominasi
oleh sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
dan usaha rumah tangga, terlebih lagi ketika dihadapkan
7
pada kawasan pedesaan, dimana keberhasilan kegiatan
perekonomian masyarakat baik di perkotaan maupun
perdesaan sebagian besar banyak disokong oleh kegiatan
usaha (entrepreneurship) yang masih didominasi oleh usaha-
usaha skala mikro dan kecil dengan pelaku utama para
petani, buruh tani, pedagang sarana produksi dan hasil
pertanian, pengolah hasil pertanian, serta industri rumah
tangga. Keberhasilan pengembangan kewirausahaan tidak
pernah terlepas dari peran masyarakat itu sendiri.6
Besarnya modal bagi setiap usaha adalah merupakan
masalah yang sangat penting, modal yang terlalu besar dari
apa yang dibutuhkan akan menambah beban
pembiayaannya, terlebih lagi bila modal tersebut bukan
modal sendiri. Akan tetapi modal yang terlalu sedikit (dari
kebutuhannya) juga akan menyulitkan jalannya usaha yang
akan dilakukan.
Berdasarkan penjelasan di atas menjadikan peneliti
tertarik untuk mengetahui dan memecahkan masalah
6 Ikhsan Habibi Nasution, 2018.”Pengaruh Modal Usaha Dan
Perilaku Kewirausahaan Terhadap Laba Usaha Mikro (Studi Kasus
Pedagang Bakso Di Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli
Serdang)”,(Skripsi). Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara Medan.
8
mengenai apakah bantuan dana UMKM berpengaruh
terhadap peningkatan pendapatan,sehingga penulis
mengangkat judul yaitu : “Pengaruh Bantuan Dana
UMKM Terhadap Peningkatan Pendapatan UMKM di
Sinjai Utara”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada hal-hal tersebut di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah
bantuan dana UMKM berpengaruh terhadap peningkatan
pendapatan UMKM di Sinjai Utara?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Apakah bantuan dana UMKM berpengaruh terhadap
peningkatan pendapatan UMKM di Sinjai Utara.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Temuan dari penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu
pengetahuan pada bidang ilmu Ekonomi. Selain itu,
hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menunjukkan
bukti secara empiris mengenai tingkat pendapatan
UMKM di Sinjai Utara dalam menegelola usahanya
9
ketika mendapat bantuan dana dan pengetahuan
masyarakat dalam pengelolaan UMKM di kabupaten
sinjai khususnya kecamatan sinjai utara.
2. Manfaat Praktis
Dapat memberikan masukan bagi pemerintah,
terutama lembaga UMKM Pemerintah Daerah Sinjai
Khusisnya untuk meningkatkan kualitasnya dalam
melanjutkan, menata laksanakan, dan mensosialisasikan
program UMKM yang dibuat oleh pemerintah ke seluruh
lapisan masyarakat.
10
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan tentang dana usaha kecil menengah (UMKM)
1. Definisi dana UMKM
a. Pengertian dana
Dana adalah jumlah uang atau sumber lainnya
yang disisihkan buta tujuan penyelenggaraan kegiatan
tertentu / mendapatkan objek tertentu yang sesuai
dengan ketentuan dan pembatasan khusus yang
disusun sebagai satuan keuangan dan pembukuan
tersendiri.7 Pemerintah juga memperhatikan masalah
penyaluran modal usaha, untuk mengembangkan
usaha-usaha kecil dan mikro dalam rangka
mengurangi kemiskinan, dengan mempermudah
penyaluran modal dan menyediakan pembiayaan yang
terjangkau yaitu:
1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyediakan
pembiayaan bagi Usaha Mikro dan Kecil.
2) Badan Usaha Milik Negara dapat meneyediakan
pembiayaan
7 https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/328/jbptunikompp-gdl-
rostikaeff-16391-3-bab2-0006.pdf.diakses,16 april 2020
11
dari penyisihan bagian laba tahunan yang
dialokasikan kepada Usaha Mikro dan Kecil dalam
bentuk pemberian pinjaman, penjaminan, hibah,
dan pembiayaan lainnya.
3) Usaha Besar nasional dan asing dapat menyediakan
pembiayaan yang dialokasikan kepada Usaha
Mikro dan Kecil dalam bentuk pemberian
pinjaman, penjaminan, hibah dn pembiayaan
lainnya.
4) Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Dunia Usaha
dapat memberikan hibah, mengusahakan bantuan
luar negeri, dan mengusahakan sumber pembiayaan
lain yang sah serta tidak mengikat untuk Usaha
Mikro dan Kecil.
5) Pemerintah dan Pemerintah daerah dapat
memberikan insentif dalam bentuk kemudahan
persyaratan perizinan, keringanan tarif sarana dan
prasarana, dan bentuk insentif lainnya yang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
kepada dunia usaha yang menyediakan pembiayaan
bagi Usaha Mikro dan Kecil.
12
Dalam rangka meningkatkan sumber
pembiayaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil,
Pemerintah melakukan upaya:
1) Pengembangan sumber pembiayaan dari kredit
perbankan dan lembaga keuangan bukan bank.
2) Pengembangan lembaga modal ventura.
3) Pelembagaan terhadap transaksi anjak piutang.
4) Peningkatan kerjasam antar Usaha Mikro dan
Usaha Kecil melalui koperasi simpan pinjam dan
koperasi jasa keuangan konvensional dan syariah.
5) Pengembangan sumber pembiayaan lain sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.8
b. Usaha kecil menengah (UMKM)
Usaha kecil menengah (UMKM) yang ada di
negara kita ini menyumbang sekitar 60% dari PDB
(Product Domestic Bruto) dan juga memberikan
kesempatan kerja pada banyak masyarakat kita.
Jadi, bisnis UMKM (Usaha Kecil Menengah) di
Indonesia akan terus berkembang dan memberikan
8Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008,
“Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah
13
peluang usaha yang menguntungkan bagi mereka yang
menyukai dunia wirausaha.9
UMKM adalah salah satu jenis usaha milik
perorangan, badan usahanya berbadan hukum atau
tidak berbadan hukum. Badan usaha ini
selain berdiri sendiri dan bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun
tidak langsung.
Kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan
UMKM seperti yang tercantum dalam Pasal 6 adalah
nilai kekayaan bersih atau nilai aset tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha, atau hasil penjualan
tahunan. Dengan kriteria sebagai berikut :
1) Usaha mikro adalah unit usaha yang memiliki aset
paling banyak Rp.50 juta tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha dengan hasil penjualan
tahunan paling besar Rp.300 juta.
2) Usaha kecil dengan nilai aset lebih dari Rp. 50 juta
sampai
9 Sri Maryanti, Manajemen Usaha Kecil, (Yogyakarta: Cv Budi
Utama 2017),h.41.
14
dengan paling banyak Rp.500 juta tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp.300 juta hingga
maksimum Rp.2.500.000,00, dan.
3) Usaha menengah adalah perusahaan dengan milai
kekayaan bersih lebih dari Rp.500 juta hingga
paling banyak Rp.100 milyar hasil penjualan
tahunan di atasRp.2,5 milyar sampai paling tinggi
Rp.50 milyar.10
c. Klasifikasi dan Ciri-Ciri UMKM
Dalam perspektif perkembangannya, UMKM
dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu:
1) Livelohood Activities, merupakan UMKM yang
digunakan sebagaia kesempatan kerja untuk
mencari nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai
sector informal. Contohnya adalah pedagang kaki
lima.
2) Micro Enterprise, merupakan UMKM yang
memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat
kewirausahaan.
10
Undang-Undang Nomor tahun 2008 tentang UMKM, Bab IV
pasal 6.
15
3) Small Dynamic Enterprise, merupakan UMKM
yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan
mampu menerima pekerjaan subkontrak dan
ekspor.
4) Fast Moving Enterprise, merupakan UMKM yang
telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan
melakukan transformasi menjadi Usaha Besar (UB)
Ciri-Ciri Usaha Kecil Menengah (UMKM):
1) Bahan baku mudah diperoleh.
2) Menggunakan teknologi sederhana sehingga mudah
dilakukan alih tekhnologi.
3) Keterampilan dasar umumnya sudah dimiliki secara
turun-temurun.
4) Bersifat padat karya atau menyerap tenaga kerja
yang cukup banyak.
5) Peluang pasar cukup luas, sebagian besar
produknya terserap di pasar local/domestic dan
tidak tertutup sebagian lainnya berpotensi untuk
diekspor.
16
6) Melibatkan masyarakat ekonomi lemah setempat,
secara ekonomis menguntungkan.11
d. Kasteristik UMKM
Di Negara yang sedang berkembang UMKM
yang ada memiliki karakteristik yang berbeda dengan
usaha besar, karakteristik yang dimiliki adalah sebagai
berikut:
1) Jumlah perusahaan sangat banyak jauh melebihi
jumlah usaha besar. Terutama dari kategori usaha
mikro, dan usaha kecil. Berbeda dengan usaha
besar dan usaha menengah, usaha mikro dan usaha
kecil tersebar diseluruh pelosok perdesaan,
termasuk diwilayah-wilayah yang terisolasi. Oleh
karena itu, kelompok usaha ini mempunyai suatu
signifikansi lokal yang khusus untuk ekonomi
perdesaaan. Dalam kata lain, kemajuan
pembangunan ekonomi perdesaan sangat ditentukan
oleh kemajuan pembangunan UMKMnya.
2) Karena sangat padat karya, berarti mempunyai
suatu potensi pertumbuhan kesempatan kerja yang
11
Arief Rahmana, Peranan Tekhnologi Informasi dalam
Peningkatang Daya Saing Usaha Kecil Menengah, Seminar Teknologi
Informasi (SNATI), ISSN: 1907-5022, Yogyakarta,2009, h. 24
17
sangat besar, pertumbuhan UMKM dapat
dimasukkan sebagai suatu elemen penting dari
kebijakan-kebijakan nasional untuk meningkatkan
kesempatan kerja dan menciptakan pendapatan,
terutama bagimasyarakat miskin. Hal ini juga yang
bisa menjelaskan kenapa pertumbuhan UMKM
menjadi semakin penting diperdesaan di negara
sedang berkembang, terutama diderah-daerah
dimana sektor pertanian mengalami stagnasi atau
sudah tidak mampu lagi menyerap pertumbuhan
tahunan dari penawaran tenaga kerja diperdesaan.
Teori dari A. Lewis (suplai tenaga kerja tak
terbatas), kondisi kelebihan tenaga kerja
diperdesaan akan menciptakan arus manusia terus-
menerus dari perdesaan ke perkotaan. Apabila
kegiatankegiatan ekonomi perkotaan tidak mampu
menyerap pendatang-pendatang tersebut, jumlah
pengangguran akan meningkat dan akan muncul
banyak masalah sosial diperkotaan. Oleh sebab itu,
kegiatan-kegiatan nonpertanian diperdesaan,
terutama industri, selalu diharapkan bisa berfungsi
sebagai sumber penyerapan kelebihan penawaran
18
tenaga kerja kesektor pertanian sehingga bisa
membatasi arus migrasi keperkotaan dan dalam hal
ini UMKM perdesaan dapat memainkan suatu
peran yang signifikan.
3) Banyak UMKM bisa tumbuh pesat. Bahkan,
banyak UMKM bisa bertahan pada saat ekonomi
Indonesia dilanda suatu krisis besar pada tahun
1997- 1998. Oleh sebab itu, kelompok usaha ini
dianggap sebagai perusahaanperusahaan yang
memiliki fungsi sebagai basis bagi perkembangan
usaha lebih besar. Misalnya usaha mikro bisa
menjadi landasan bagi pengembangan usaha kecil,
sedangkan usaha kecil bagi usaha menengah dan
usaha menengah bagi usaha besar.
4) Walaupun pada umumnya masyarakat perdesaan
miskin, banyak bukti yang menunjukkan bahwa
orang-orang desa yang miskin bisa menabung dan
mereka mau mengambil risiko dengan melakukan
investasi. Dalam hal ini, UMKM bisa menjadi suatu
titik permulaan bagi mobilitas tabungan/investasi
diperdesaan sementara pada waktu yang sama,
kelompok usaha ini dapat berfungsi sebagai tempat
19
pengujian dan peningkatan kemampuan
berwirausaha dari orang-orang desa. kaki, dan alat-
alat dapur dari aluminium dan plastik. Barang-
barang ini memenuhi kebutuhan sehari-hari
masyarakat miskin atau masyarakat berpendapatan
rendah. Namun demikian, banyak juga UMKM
yang membuat barang barang nonkonsumsi, seperti
peralatan-peralatan produksi, berbagai macam
mesin sederhana dan/atau komponen-
komponennya, bahan-bahan bangunan dan barang-
barang setengah jadi lainnya untuk kebutuhan
kegiatan-kegiatan dibanyak sektor, seperti industri,
konstruksi, pertanian, perdagangan, pariwisata dan
transportasi.
5) Seperti sering dikatakan didalam tulisan satu
keunggulan dari UMKM adalah tingkat
fleksibilitasnya yang tinggi, relatif mampu bersaing
terhadap pesaingnya yaitu usaha besar. Berry et al.
(2001) dalam Tambunan (2009) menyatakan
kelompok usaha ini dilihat sangat penting di
industri-industri yang tidak stabil atau ekonomi-
ekonomi yang menghadapi perubahanperubahan
20
kondisi pasar yang cepat, seperti kondisi ekonomi
1997-1998 yang dialami oleh beberapa negara di
Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Menurut
laporan BPS terdapat perbedaan antara usaha mikro
usaha kecil dan usaha menengah dalam latar
belakang atau motivasi pengusahamelakukan usaha.
Perbedaan motivasi pengusaha sebenarnya harus
dilihat sebagai karakteristik paling penting untuk
membedakan antara UMKM dengan usaha besar,
maupun antar sub kategori didalam kelompok
UMKM itu sendiri. Menurut laporan itu, sebagian
besar pengusaha mikro di Indonesia mempunyai
latar belakang ekonomi yakni alasan utama
melakukan kegiatan tersebut adalah ingin
memperoleh perbaikan penghasilan. Perbedaan lain
antara UMKM dengan usaha besar maupun didalam
kelompok UMKM itu sendiri menurut status badan
hukum. Jelas, semua perusahaan didalam kelompok
usaha besar berbadan hukum. Namun tidak
demikian dengan UMKM. Berdasarkan hasil survey
BPS, terlihat bahwa sebagian besar UMKM tidak
21
berbadan hukum yang mencapai sekitar 95,1 persen
dari jumlah unit usaha.12
e. Peran Usaha Kecil Menengah (UMKM)
Secara umum UMKM dalam perekonomian
nasional memiliki peran:
1) Sebagai pemeran utama dalam kegiatan ekonomi.
2) Penyedia lapangan kerja terbesar.
3) Pemain penting dalam pengembangan
perekonomian local dan pemberdayaan
masayarakat.
4) Pencipta pasar baru dan sumber inovasi.
5) Kontribusinya terhadap neraca pembayaran.
Oleh karena itu pemberdayaannya harus
dilakukan secara terstruktur dan berkelanjutan, dengan
arah peningkatan produktivitas dan daya asing, serta
menumbuhkan wirausahawan baru yang tangguh.
Salah satu keunggulan UMKM adalah, ia terkadang
sanga lincah mencari peluang untuk berinovasi untuk
mnerapkan tekhnologi baru ketimbang
perusahanperusahan besar yang telah mapan. Tak
12
Rahmat Taufiq Dwi Jatmika,”Masalah yang dihadapi Usaha
Kecil Menengah di Indonesia”
22
mengherankan jika dalam era persaingan global saat
ini banyak perusahaan besar yang bergantung pada
pemasok-pemasok kecil menengah. Sesungguhnya ini
peluang bagi kita untuk turut berkecimpung diera
global sekaligus menggerakkan sector ekonomi riil.13
B. Pendapatan UMKM
1. Definisi Pendapatan
Menurut ilmu akuntansi pendapatan adalah
penambahan lain atas aktiva suatu entitas atau
penyelesaian kewajiban-kewajibannya atau kombinasi
keduanya yang berasal dari penyerahan atau produksi
barang pemberian jasa atau kegiatan-kegiatan lain yang
merupakan operasi inti.14
Pendapatan adalah aliran
penerimaan kas atau harta lain yang diterima dari
konsumen sebagai hasil penjualan barang dari produk
yang dihasilkan. 15
13
Multazam Nasruddin, Analisis Peran Usaha Kecil Menengah
(Ukm) Terhadap Peningkatan Ekonomi Keluarga Karyawan (Studi Di Cv.
Citra Sari Kota Makassar),skripsi,( Universitas Islam Negeri
Makassar,2016).h. 34-35 14
Rustam, Pendapatan Menurut Standar Akuntansi Keuangan No
2. E-JournalUniversitas Sumatera Utara, diakses pada tanggal 09 april
2020. 15
Haryono, Jusuf, Dasar-Dasar Akuntansi. (Yogyakarta:
Universitas Gajahmada, 2003)
23
Tujuan utama dijalankannya suatu bisnis usaha
adalah untuk dapat memperoleh pendapatan, pendapatan
tersebut berguna untuk memenuhi kebutuhan serta
kelangsungan hidup usaha yang sedang dijalaninya. Arti
pendapatan menurut Tohir adalah sejumlah uang yang
diterima oleh seseorang sebagai balas jasa untuk faktor-
faktor produksi (Tohir),Sedangkan menurut Samuelson
dan Nordhaus pendapatan merupakan uang yang diterima
oleh orang maupun rumah tangga dalam waktu tertentu
(satu tahun), pendapatan tersebut dapat berupa upah,
pennerimaan tenaga kerja, deviden, pembayaran transfer
atau penerimaan yang bersumber dari pemerintah.
Gilarso berpendapat bahwa pengertian
pendapatan sama dengan balas karya, balas karya sendiri
terbagi menjadi enam kategori, antara lain yaitu
upah/gaji, laba usaha sendiri, laba perusahaan, sewa atas
jasa, pengahasilan campuran dan juga bunga atau balas
jasa untuk pemakaian faktor produksi uang.
2. Jenis-jenis pendapatan secara umum
a. Pendapatan berupa uang, yaitu segala macam
penghasilan yang berbentuk uang, biasanya diberikan
atas imbalan jasa prestasi berupa gaji dan juga upah.
24
b. Pendapatan berupa barang, merupakan segala bentuk
penghasilan yang bersifat biasa atau reguler, tetapi
biasanya tidak selalu berbentuk atas imbalan jasa dan
jenis pendapatan yang diterima dalam bentuk barang
seperti gaji yang diberikan dalam bentuk beras, atau
barang berharga lainnya.
c. Pendapatan selain uang dan barang, adalah segala
bentuk penerimaan yang bersifat transfer redistribusi
dan biasanya membawa perubahan pada keuangan
yang ada dalam rumah tangga, seperti undian, warisan,
dan juga pengembalian piutang.16
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa Pendapatan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari
hasil kegiatan badan usaha atau jasa setelah dikurangi biaya
produksi dan pajak atau hasil kerja dari penjualan atau
pelunasan utang selama suatu periode yang berasal dari
penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau
dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama usaha.
16
Anifatuz Zahro,2017. Analisis Pengaruh Pemberian Kredit
Terhadap Pendapatan Usaha Kecil Menengah (UKM) (Studi Kasus Pada
Pd. Bpr Bank Jepara Artha) .(skripsi) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara. Hal. 20-21
25
C. Hasil Penelitian Relevan
Hasil penelitian relefan sangat berguna bagi proses
penyusunan Proposal Tesis ini. Fungsi kajian pustaka adalah
untuk menunjukkan perbedaan dan posisi penelitian. Setelah
dilakukan kajian pustaka, penulis belum menemukan
penelitian yang sama dengan judul penelitian penulis, yakni
“Pengaruh Bantuan Dana UMKM Terhadap Peningkatan
Pendapatan UMKM di Sinjai Utara” Namun ada beberapa
penelitian yang penulis temukan terkait dengan penelitian
penulis antara lain, yaitu:
1. Dani Danuar Tri U yang berjudul Pengembangan Usaha
Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Berbasis Ekonomi
Kreatif di Kota Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk
menggali berbagai informasi yang berkaitan dengan
UMKM berbasis ekonomi kreatif di Kota Semarang
dalam rangka merumuskan solusi untuk
pengembangannya. Penelitian ini menggunakan
metodologi penelitian kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa UMKM kreatif di Kota Semarang
belum dapat dijadikan sebagai penopang utama
perekonomian di Kota Semarang. Hal tersebut
26
dikarenakan industri besar lebih mendominasi di kota
ini.17
Persamaan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya adalah mengenai pengaruh Usaha Mikro
Kecil Dan Menengah (UMKM) Berbasis Ekonomi
Kreatif sedangkan perbedaannya adalah penelitian
sebelumnya menggunakan metode penelitian kualitatif
sementara pada penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif.
2. Arumasyha dengan judul Tingkat Pendapatan UMKM
Terhadap Sektor Riil Di Kota Palangka Raya. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui sektor riil
dibidang Usaha Kecil dan Menengah dalam
meningkatkan pendapatan. Penelitian ini merupakan
penelitian lapangan (field research) menggunakan teknik
kualitatif deskriptif, yaitu menggambarkan secara jelas
tentang data tingkatan pendapatan UMKM terhadap
sektor riil di kota Palangka Raya. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa tingkat pendapatan usaha kecil dan
menengah Usaha Kecil Menengah terhadap sektor riil
17
Dani Danuar Tri U, Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan
Menengah (Umkm) Berbasis Ekonomi Kreatif Di Kota Semarang, Skripsi
(Semarang: Universitas Diponegoro Semarang, 2013), h. vi
27
dikota Palangka Raya, bahwa dilihat dari fakta usaha,
hasil yang di dapat dan modal usaha yang dimiliki oleh
UMKM yang di teliti di Kota Palangka Raya, pada
dasarnya tingkat pendapatan usaha mereka terhadap
sektor riil belum memenuhi kriteria, karena di bawah
standar asset dan omzet yang di tetapkan oleh oleh
perindag. Usaha mikro maks- Asset 50 juta dan omzet
300 juta, usaha kecil maks- Asset > 50 juta sampai
dengan 500 juta dan omzet > 300 juta sampai dengan 2,5
miliar, usaha menengah asset > 500 juta sampai dengan
10 miliar dan omzet 2,5 miliar sampai dengan 50 miliar.18
Persamaan dengan penelitian sebelumnya adalah
Tingkat Pendapatan UMKM pada fokus penelitian
tentang peningkatan pendapatan UMKM. Adapun
perbedaannya adalah pada metode penelitian yang
digunakan dimana pada penelitian sebelumnya
menggunakan metode penelitian lapangan sedangkan
pada penelitian yang akan dilakukan penulis
menggunakan metode penelitian kuantitatif.
18
Arumasyha, Tingkat Pendepatan Ukm Terhadap Sektor Riil Di
Kota Palangka Raya, Skripsi (Palangkaraya: Institut Agama Islam Negeri
Palangka Raya, 2016), h. v
28
3. Suci Astari yang berjudul Strategi Dinas Koperasi Dan
UMKM Kabupaten Langkat Dalam Pengembangan
Sektor Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM),
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang strategi yang diterapkan oleh Dinas Koperasi dan
UMKM Kabupaten Langkat dalam upaya pengembangan
sektor UMKM. Penelitian yang dilakukan ini berjenis
penelitian kualitatif dengan bentuk deskriptif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa strategi-strategi yang
dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten
Langkat untuk mengembangkan UMKM adalah strategi
perkuatan yang dimplementasikan dalam program kerja
pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM
dengan melakukan promosi produk, strategi
pemberdayaan yang diimplementasikan dalam program
kerja pengembangan kewirausahaan dan keunggulan
kompetitif UMKM. Program ini dilakukan dengan
penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan dan strategi
perkuatan yang diimplementasikan dalam program kerja
penciptaan iklim usaha yang kondusif dengan kegiatan
fasilitasi pengembangan UMKM di Kabupaten
Langkat.Implikasi dari strategi yang dilakukan Dinas
29
Koperasi dan UMKM Kabupaten Langkat adalah naiknya
omzet, peningkatan kemampuan sumberdaya manusia
dan penumbuhan jiwa kewirausahaan bagi peserta
pelatihan serta membantu UMKM dalam
mengembangkan usahanya dengam memberikan modal.19
Persamaan penelitian dengan penelitian sebelumnya
adalah keduanya membahas mengenai pengembangan
Sektor Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)
utamanya dalam peningkatan pendapatan. Adapun
perbedaannya adalah pada metode penelitian yang
digunakan dimana pada penelitian sebelumnya
menggunakan metode kualitatif dengan bentuk deskriptif
sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan penulis
menggunakan metode penelitian kuantitatif.
4. Wike Anggraeni dengan judul Pengaruh Faktor Modal,
Jam Kerja Dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan Usaha
Mikro Kecil Menengah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh modal, jam kerja dan lama usaha
terhadap pendapatan Usaha Mikro Kecil Menengah.
19
Suci Astari, Strategi Dinas Koperasi Dan Ukm Kabupaten
Langkat Dalam Pengembangan Sektor Usaha Mikro Kecil Dan Menengah
(UMKM), Skripsi (Medan: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 2019),
h. ii
30
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah
kuantitatif menggunakan teknik accidental sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel modal
dan jam kerja berpengaruh secara signifikan terhadap
pendapatan pedagang dengan nilai signifikan 3,647 dan
2,523. Sedangkan variabel lama usaha tidak berpengaruh
terhadap pendapatan dengan nilai signifikansi 1,306.
Akan tetapi ketika dilakukan pengujian secara bersama-
sama, semua variabel berpengaruh secara signifikan
dengan nilai signifikansi 11,674.20
Persamaan penelitian dengan penelitian sebelumnya
adalah sama-sama menggunakan metode penelitian
kuantitatif serta objek penlitian yang digunkanan
keduanya mengkaji mengenai Sektor Usaha Mikro Kecil
Dan Menengah (UMKM). Adapun perbedaannya adalah
pada penelitian sebelumnya membahas tentang pengaruh
Faktor Modal, Jam Kerja Dan lama usaha terhadap
pendapatan usaha mikro kecil menengah sedangkan pada
panlitian yang dilakukan penulis membahas mengenai
20
Wike Anggraeni, Pengaruh Faktor Modal, Jam Kerja Dan
Lama Usaha Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil Menengah, Skripsi
(Bengkulu: Institut Agama Islam Negeri Bengkulu, 2019), h. viii
31
pengaruh bantuan dana UMKM terhadap peningkatan
pendapatan UMKM di Sinjai Utara.
5. Yeni Hilma Dwiyanti Dkk dengan judul Telaah Penentu
Pendapatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Sektor Jasa dan Perdagangan di Kabupaten Jember.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberadaan
modal awal, utang, aset dan orientasi kewirausahaan yang
terdiri dari inovasi, proaktif, dan pengambilan risiko
menjadi penentu pendapatan UMKM sektor jasa dan
perdagangan di Kabupaten Jember. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan
metode purposive sampling dan convinience sampling.
Hasil yang diperoleh adalah variabel aset, inovasi dan
proaktif menentukan pendapatan UMKM. Variabel yang
tidak dapat menentukan pendapatan UMKM adalah
modal awal, utang, dan pengambilan risiko. Aset dan
proaktif berpengaruh positif terhadap pendapatan,
sedangkan variabel inovasi berpengaruh negatif terhadap
pendapatan.21
21
Yeni Hilma Dwiyanti Dkk, Telaah Penentu Pendapatan Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) Sektor Jasa dan Perdagangan di
Kabupaten Jember, Artikel/jurnal (Jember: UNEJ, 2014), h. 1
32
Persamaan penelitian dengan penelitian sebelumnya
adalah sama-sama menggunakan metode penelitian
kuantitatif serta objek penlitian yang digunkanan
keduanya mengkaji mengenai Sektor Usaha Mikro Kecil
Dan Menengah (UMKM). Adapun perbedaannya adalah
pada penelitian sebelumnya menelaah penentu
pendapatan usaha mikro kecil menengah (UMKM)
Sektor Jasa dan Perdagangan sedangkan pada panlitian
yang dilakukan penulis membahas mengenai pengaruh
bantuan dana UMKM terhadap peningkatan pendapatan
UMKM di Sinjai Utara.
Dari beberapa hasil penelitian relefan diatas
menunjukkan beberapa topik masalah penelitian yang
berbeda dengan penelitian ini, sehingga penulis menganggap
dengan penelitian yang sedang disusun dan memfokuskan
pada penelitian dan fopik masalah mengenai “Pengaruh
Bantuan Dana UMKM Terhadap Peningkatan Pendapatan
UMKM di Sinjai Utara”.
D. Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas, penulis mengemukakan
bahwa hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
33
1. Ha : bantuan dana UMKM tidak berpengaruh terhadap
peningkatan pendapatan UMKM di Sinjai Utara.
2. Ha : bantuan dana UMKM berpengaruh terhadap
peningkatan pendapatan UMKM di Sinjai Utara.
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini dikategorikan penelitian
kuantitatif deskriptif. Penelitian kuantitatif deskriptif
digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu
yang alamiah (bukan buatan). Penelitian kuantitatif
deskriptif digunakan untuk menggambarkan,
menjelaskan, atau meringkaskan berbagai kondisi,
situasi, fenomena, atau berbagai variabel penelitian
menurut kejadian sebagaimana adanya yang dapat
dipotret, diwawancara, diobservasi, serta yang
dapat diungkapkan melalui bahan-bahan dokumenter.22
Maka data yang didapatkan merupakan data dari UKM di
Sinjai Utara yang mendapatkan bantuan dana dalam
peningkatan usahanya.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan
22
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi,
Ekonomi, dan KebijakanPublik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta:
Kencana,2005), h. 48-49
35
penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena
menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan
dari hasilnya.23
Pendekatan ini disebut pendekatan
kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan
analisis menggunakan statistik.24
B. Defenisi Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat
atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemuadian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini
meliputi dua variabel yaitu:
1. Variabel Independen
Variable independen atau variabel bebas
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat). Variabel bebas pada penelitian ini
adalah Bantuan Dana UKM.
23
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan
Penelitian, (Jakarta: RinekaCipta, 2005), h. 12 24
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitattif, dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2018), h. 12-13.
36
2. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat
pada penelitian ini adalah Peningkatan Pendapatan UKM.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada UKM di Kecamatan
Sinjai Utara Kabupaten Sinjai.
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan selama 3 bulan
disesuaikan dengan kalender akademik yaitu April – Juni
2020.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang tediri
atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.25
Populasi
dalam penelitian ini adalah UKM di Sinjai Utara.
25
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitattif, dan R&D, (Jakarta: Alfabeta, 2017), h. 117.
37
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila
populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa
yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang
diambil dari populasi harus betul-betul representatif
(mewakili).26
Adapun sampel dalam penelitian ini adalah UKM
di sinjai utara yang mendapatkan bantuan dana usaha
sebanyak 25 orang.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang
paling utama dalam penelitian karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data.27
1. Kuisioner (Angket)
26
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitattif, dan R&D, (Jakarta: Alfabeta, 2017), h.118. 27
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan …, h. 308.
38
Kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan tertulis kepaa responden untuk dijawabnya.
Kuisioner merupakan tehnik pengumpulan data yang
evisien bila peneliti tahu dengan pastki variabel yang
akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari
resoponden.28
2. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan,
gambar, atau karya-karya monu-mental dari seseorang.29
Metode Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar atau
karya-karya monumental dari seseorang dan catatan
lainnya yang berkaitan dengan karya yang dikaji,
sehingga diperoleh data yang dapat dipertanggung
jawabkan kebenarannya.
F. Instrument Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh data tentang Pengaruh Bantuan Dana UKM
Terhadap Peningkatan Pendapatan UKM di Sinjai Utara.
28
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitattif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016), h 142. 29
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan…, h. 329.
39
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuisioner ( angket) dan dokumentasi.
1. Kuisioner (Angket)
Lembar angket yang isinya menggunakan Skala
likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial
untuk memperoleh data tentang Pengaruh Bantuan Dana
UKM Terhadap Peningkatan Pendapatan UKM di Sinjai
Utara.
2. Pedoman Dokumentasi
Pedoman dokumentasi adalah alat bantu yang
digunakan untuk pengumpulan data-data yang berupa
dokumen seperti : struktur organisasi, nama-nama
pengurus, bidang-bidang yang ada pada organisasi,dll.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan peneliti dalam
penelitian ini adalah regresi sederhana. Regresi sederhana
didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu
variabel indevenden dengan satu variabel devenden.
Persamaan umum regresi linear sederhana adalah:
40
Dimana:
Y = Subjek dalam variabel dependen yang
diprediksikan.
a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan).
b. = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan
angka peningkatan ataupun penurunan variabel
devenden yang didasarkan pada perubahan variabel
indevenden. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-)
maka arah garis turun
X = subjek pada variabel indevenden yang mempunyai
nilai tertentu.30
Dalam menganalisis data yang dikumpulkan
maka dibutuhkan bantuan dari aplikasi atau program SPSS
20 (Statistical Product and Service Solutions). Program
SPSS merupakan salah satu software komputer untuk
analisis statistika.
30
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta,
2016), h 261.
Y = a + bX
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Umum Kecamatan Sinjai Utara
Berdasarkan Undang-Undang No. 29 Tahun 1959
tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di
Sulawesi (LN Tahun 1959 Nomor 74 TLN Nomor 1823),
dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi
Daerah No. UP 712/44 tanggal 28 Januari 1960. Sinjai
diresmikan menjadi Kabupaten Sinjai Tingkat II Sinjai
sebagai Daerah Otonomi, dan di tandai dengan pelantikan
Bupati Pertama Abdul Latief (Mayor Purnawirawan
TNI/AD) yang dilantikpada tanggal 01 Februari 1960.
Pada saat itu, Kabupaten Sinjai adalah Daerah
Otronomi yang terdiri dan membawahi enam buah distrik
masing-masing:
a. Distrik Bulo-Bulo Timur.
b. Distrik Lamatti.
c. Distrik Tondong.
d. Distrik Bulo-Bulo Barat.
e. Distrik manimpahoi.
42
f. Distrik manipi.
Dari enam buah Distrik yang telah ada, kemudian
berdasarkan SK Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan dan
Tenggara pada tanggal 19 Desember 1961 No. 1100 tentang
Pembentukan Kecamatan di Daerah Swatantra TK II, Sinjai
dilebur menjadi lima Kecamatan, yakni:
a. Kecamatan Sinjai Utara.
b. Kecamatan Sinjai Timur.
c. Kecamatan Sinjai Tengah.
d. Kecamatan Sinjai Barat.
e. Kecamatan Sinjai Selatan.
Dan kemudian ditambah dua buah persiapan
Kecamatan, yakni:
a. Perwakilan Kecamatan Sinjai Utara.
b. Perwakilan Kecamatan Sinjai Barat.
Dengan terbentuknya Kecamatan Sinjai Utara
berdasarkan SK Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan dan
Tenggara pada tanggal 19 Desember 1961 No. 1100
tersebut. Maka, dibutuhkan sebuah tempat sebagai pusat
pemerintahan dan sebagai pusat pelayanan masyarakat di
wilayah Kercamatan Sinjai Utara. Oleh karena itu,
didirikanlah Kantor Kecamatan Sinjai Utara yang memiliki
43
tujuan sebagai tempat mewujudkan pelayanan prima di
bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan
di wilayah Kecamatan Sinjai Utara.
Pada awalnya, Kantor Kecamatan Sinjai Utara
terletak di Jalan Persatuan Raya. Namun, kemudian
dipindahkan ke Jalan Bulu Kunyi. Pemindahan Kantor
Kecamatan Sinjai Utara ke Jalan Bulu Kunyi ini
memudahkan masyarakat untuk menjangkaunya. Ini
dikarenakan letaknya yang berada di dekat Pasar Sentral
Sinjai dan juga berada di tengah-tengah Ibukota Sinjai.
Adapun nama Camat yang pernah menjabat sebagai
kepala Kantor Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai.
Diantaranya, sebagai berikut:
a. Salahuddin, BA.
b. Drs. Abd Latief Amir.
c. Drs. A. Rasyid Azis.
d. A. Takbir Paduppa, BA.
e. Syamsul Rijal Amier, BA.
f. H. Sabirin Yahya, S.Sos.
g. Abd. Gani Muin, BA.
h. A. Baharuddin Paduppa, BA.
i. Drs. Akbar Mukmin, M.Si.
44
j. A. Awaluddin, S.Sos.
k. A. Amran Mappesammeng.
l. Drs. A. Junaedi Mustafa.
m. A. Jefrianto Asapa, S.Sos.
n. Drs. Halilintar Badong ( Pelaksana Tugas )
o. Drs. Yuhadi Samad, M.Si.
2. Letak Geografis
Kecamatan Sinjai Utara berada di pantai jazirah
timur provinsi Sulawesi Selatan. Dan sesuai namanya,
kecamatan ini merupakan kecamatan paling utara di
Kabupaten Sinjai. Kecamatan Sinjai Utara terdiri dari 6
kelurahan, yakni kelurahan Balangnipa, kelurahan Lappa,
kelurahan Alehanuae, kelurahan Lamatti Rilau, kelurahan
Bongki, dan kelurahan Biringere.
Secara Geografis, Kecamatan Sinjai Utara terletak di
Sebelah Utara Kabupaten Bone, dengan Batas-batas
Wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Bone
b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Teluk Bone
c. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan
Sinjai Timur
45
d. Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan
Bulupoddo
Kecamatan Sinjai Utara terletak di Koordinat 20 19’
50” – 50 36’ 47” LS dan 1190 48’ 30” – 1200 10’ 00” BT.
Terdiri dari 6 Kelurahan yang memiliki letak yang berbeda,
yaitu :
a. Kelurahan Alehanuae, Kelurahan Lamatti Rilau,
Kelurahan Bongki, Kelurahan Biringere, dan
Kelurahan Balangnipa merupakan Kelurahan yang
tidak berbatasan dengan pantai.
b. Kelurahan Lappa merupakan Kelurahan yang
berbatasan dengan pantai.
Secara Demografi, Jumlah penduduk di Kecamatan
Sinjai Utara sebanyak 43.503 Jiwa yang terdiri dari 20.910
Jiwa Laki-laki dan 22.593 Jiwa Perempuan. Secara
administrasi Pemerintah Kecamatan Sinjai Utara terdiri
dari 6 Kelurahan yaitu : Kelurahan Alehanuae, Kelurahan
Lamatti Rilau, Kelurahan Biringere, Kelurahan Bongki,
Kelurahan Balangnipa, dan Kelurahan Lappa. Dalam
menjalankan pemerintahan, Camat, dibantu oleh Para
Lurah dan didukung oleh 29 orang Kepala Lingkungan, 66
orang Kepala RW/RK, dan 187 orang Kepala RT
46
Tabel. 4.1
Banyaknya Lingkungan, RW/RT Tiap Kelurahan
NO KELURAHAN LINGKUNGAN RW RT
1 Alehanuae 4 12 6
2 Lamatti rilau 4 25 8
3 Biringere 5 43 48
4 Balangnipa 5 42 10
5 Bongki 4 20 22
6 Lappa 7 45 5
Sinjai Utara 29 66 187
Sumber : Kasi Pemerintahan Kec. Sinjai Utara
Kantor Kecamatan Sinjai Utara sendiri terletak di
Jalan Bulu Kunyi Nomor 1 Kelurahan Balangnipa,
Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulawesi
Selatan.
Adapun posisi letak Kantor Kecamatan Sinjai Utara
yaitu sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kantor Catatan
Sipil.
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kantor Samsat.
47
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Tanah An Jaksa
Umar
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Bulu Kunyi
3. Visi dan Misi Kantor Kecamatan Sinjai Utara :
a. Visi Kantor Kecamatan Sinjai Utara:
Mewujudkan Good Lokal Governance untuk
menciptakan pelayanan prima pada masyarakat.
b. Misi Kantor Kecamatan Sinjai Utara:
1. Mewujudkan pelayanan publik yang prima di
bidang pemerintahan, pembangunan, dan
kemasyarakatan di wilayah Kecamatan Sinjai
Timur.
2. Meningkatkan kemampuan sumber daya
aparatur kecamatan dan kelurahan yang terampil
dan profesional dalam menunjang kualitas
pelayanan kepada masyarakat.
3. Meningkatkan responsivitas masyarakat
terhadap pelayanan publik dan kebijakan
pemerintah daerah Kabupaten Sinjai.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan umum terpadu
terhadap masyarakat melalui intensitas
pengkoordinasian dan pengembang,
48
pemberdayaan masyarakat serta kesejahteraan
sosial.
4. Bidang-Bidang Kerja
Adapun bidang-bidang kerja yang ada di Kantor
Kecamatan Sinjai Utara antara lain:
a. Camat
1) Camat mempunyai tugas pokok:
a) Melaksanakan tugas umum pemerintahan,
mengkoordinasikan pembangunan, dan
membina kehidupan masyarakat.
b) Memimpin dan mengendalikan seluruh
kegiatan pada kantor kecamatan.
c) Melaksakan urusan-urusan lain yang
dilimpahkan oleh Bupati berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
2) Dalam melaksanakan tugas pokok, Camat
mempunyai fungsi:
a) Perumusan kebijakan tekhnis ditingkat
kecamatan.
b) Pelaksanaan kebijaksanaan pemerintah
kabupaten yang dilimpahkan.
49
c) Penempatan Rencana Strategi kecamatan
untuk mendukung Visi dan Misi daerah.
d) Pelaksanaan Pembinaan, Pemantauan,
Pengendalian Pemerintahan, dan Pelayanan
Umum, Bidang Tata Pemerintahan,
Kesejahteraan dan Ketertiban Umum,
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta
Kesejahteraan Sosial.
e) Pelaksanaan pembinaan dan pelayanan
penyelenggaraan pemerintahan kelurahan.
f) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan
oleh Bupati.
b. Sekretariat
1) Sekretariat Kecamatan dipimpin oleh seorang
Sekretaris Camat yang selanjutnya disebut
SEKCAM yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada camat.
2) Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan
sebagian tugas Camat meliputi urusan umum,
penyusunan perencanaan, pengelolaan
administrasi keuangan dan kepegawaian.
50
3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, Sekretaris mempunyai fungsi:
a) Penyelenggaraan pengelolaan administrasi
perkantoran, administrasi keuangan dan
administrasi kepegawaian.
b) Penyelenggaraan urusan umum dan
perlengkapan, keprotokolan, dan hubungan
masyarakat.
c) Penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan
dan perpustakaan.
d) Pelaksanaan koordinasi,pembinaan, pengenda
lian, evaluasi dan pelaporanpelaksanaan
kegiatan unit kerja.
e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan
berkaitan dengan tugas pokok organisasi guna
mendukung kinerja organisasi.
c. Sub Bagian Perencanaandan Keuangan.
Sub Bagian Perencanaandan
Keuangan,mempunyai tugas:
1) Mengumpulkan dan mengolah data untuk
penyusunan perncanaan program dan
kegiatan kecamatan.
51
2) Mengkompilasi dan mendokumentasikan
hasil perencanaan dan kerja dilingkungn
Kecamatan.
3) Melaksanakan kegiatan pengelolaan
administrasi keuangan Kecamatan.
4) Melaksanakan kegiatan pembendaharaan
keuangan Kecamatan.
5) Melaksanakan kegiatan verifikasi keuangan
Kecamatan.
6) Melaksanakan kegiatan pembukuan
keuangan Kecamatan.
7) Melaksanakan penyiapan konsep laporan
tahunan dan laporan pertanggung jawaban
Kecamatan.
8) Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan
administrasi keuangan Kecamatan.
9) Melaksanakan penyiapan bahan
pertanggung jawaban keuangan.
10) Melaksanakan penyusunan pembuatan
daftar gaji.
52
11) Melaksanakan evaluasi dan pelaporan
kegiatan Sub Bagian Perencanaan dan
Keuangan.
12) Melaksanankan tugas-tugas kedinasan lain
yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
d. Sub Bagian Kepegawaian dan Pelayanan Umum
Sub bagian kepegawaian dan pelayanan umum,
mempunyai tugas:
1) Melaksanakan pelayanan administrasi umum,
urusan dalam, urusan dalam, urusan surat
menyurat dan ketatalaksanaan.
2) Melaksanakan pengelolaan administrasi
kepegawaian.
3) Mengkoordinasikan pelaksanaan
inventarisasiaset pemerintah kabupatern di
tingkat kecamatan.
4) Melaksanakan urusan keprotokolan dan
penyiapan rapat-rapat dinas.
5) Melaksanakan urusan rumah tangga kecamatan,
menjaga kebersihan ketertiban dan keamanan di
lingkungan kantor kecamatan.
53
6) Melaksanakan pengumpulan, pengelolaan,
penyimpanan dan pemeliharaan data dan kartu
kepegawaian di lingkungan kecamatan.
7) Menyiapkan bahan pembinaan kepegawaian.
8) Melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan
Sub Bagian Kepegawaian dan Pelayanan Umum.
9) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
e. Seksi Tata Pemerintahan
1) Seksi Tata pemerintahan mempunyai tugas
pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan
teknis bidang pemerintahan.
2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, Seksi Tata Pemerintahan mempunyai
fungsi:
a) Penyusunan bahan perumusan kebijakan
teknis bidang pemerintahan.
b) Penyusunan program dan kegiatan Seksi Tata
pemerintahan.
c) Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan
fasilitasi pelaksanaan kegiatan Seksi Tata
Pemerintahan.
54
d) Penyelenggaraan kegiatan Seksi Tata
Pemerintahan.
e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan
berkaitan dengan tugas pokok organisasi
guna mendukung kinerja organisasi.
3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana
dimaksud, Seksi Tata Pemerintahan mempunyai
tugas:
a) Menyusun rencana kerja seksi pemerintahan.
b) Melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan
dan koordinasi dengan instansi dilingkup
pemerintahan kecamatan.
c) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan
pemerintahan desa/kelurahan.
d) Melaksanakan pelayanan administrasi
kependudukan.
e) Melaksanakan penilaian atas laporan
pertanggungjawaban kelurahan.
f) Mengusahakan penyelesaian secara damai
terhadap setiap sengketa perdata antar warga
masyarakat diwilayahnya.
55
g) Menfasilitasi penyelenggaraan kerja sama dan
penyelesaian perselisihan antar
desa/kelurahan di wilayah kerjanya.
h) Melaksanakan pengawasan dan pendataan
atas tanah-tanah negara dan tanah asset
pemerintah kabupaten di wilayah kerjanya.
i) Melaksanakan fasilitasi dan koordinasi
pemungutan pajak bumi dan bangunan
(PBB).
j) Membina dan mendistribusikan pelaksanaan
tugas kepada bawahan.
k) Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengembang karier.
l) Melakukan pengawasan, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan kegiatan seksi
pemerintahan.
m) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain
yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
f. Seksi Pemberdayaaan Masyarakat
1) Seksi Pemberdayaan Masyarakat, mempunyai
tugas pokok merumuskan dan melaksanakan
56
kebijakan teknis bidang pemberdayaaan
masuyarakat.
2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, Seksi Pemberdayaan Masyarakat
mempunyai fungsi:
a) Penyusanan bahan perumusan teknis bidang
pemberdayaan masyarakat.
b) Penyusunan program dan kegiatan seksi
pemberdayaan masyarakat.
c) Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan
fasilitasi pelaksanaan kegiatan seksi
pemberdayaan masyarakat.
d) Penyelenggaraan kegiatan seksi
pemberdayaan masyarakat.
3) Dalam melaksanakan fungsi Seksi
Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas:
a) Menyusun rencana kerja seksi pemberdayaan
masyarakat.
b) Menfasilitasi kegiatan pemberdayaan
masyarakat desa/ kelurahan.
c) Melaksanakan pembinaan Lembaga
Perkreditan Desa (LPD), perdagangan pasar
57
desa, Usaha Ekonomi Desa (UED), dan
pemberdayaan masyarakat.
d) Melaksanakan pembangunan sarana dan
prasarana di wilayah kecamatan.
e) Melaksanakan pembinaan di bidang
perekonomian dalam rangka meningkatkan
produksi dan pendapatan masyarakat.
f) Melakukan koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan musyawarah perencanaan
pembangunan desa / kelurahan.
g) Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan
kegiatan musyawarah perencanaan
pembangunan kewcamatan.
h) Mengkoordinasikan penyelenggaraan lomba
desa/kelurahan di wilayah kerjanya.
i) Melaksanakan pengawasan, evalusai dan
pelaporan pelaksanaan kegiatan Seksi
Pemberdayaan Masyarakat.
j) Menyusun laporan pelaksanaan tugas seksi
pemberdayaan masyarakat kepada camat.
k) Melaksanakan tugas lain yang dibeikan atasan
sesuai tugas dan fungsinya.
58
g. Seksi Kesejahteraan Rakyat
1) Seksi Kesejahteraan Rakyat, mempunyai tugas
pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan
teknis bidang Kesejahteraan Rakyat.
2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang
dimaksud, seksi Kesejahteraan Rakyat
mempunyai fungsi :
a) Penyusunan bahan perumusan kebijakan
teknis bidang kesejahteraan rakyat.
b) Penyusunan program dan kegiatan Seksi
Kesejahteraan Rakyat.
c) Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan
fasilitasi pelaksanaan kegiatan Seksi
Kesejahteraan Rakyat.
d) Penyelenggaraan kegiatan Seksi
Kesejahteraan Rakyat.
3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana yang
dimaksud, Seksi Kesejahteraan Rakyat
mempunyai tugas :
a) Menyusun rencana kerja Seksi Kesejahteraan
Rakyat.
59
b) Melaksanakan pembinaan kerukunan hidup
beragama dan antar umat beragama.
c) Menyelenggarakan dan menfasilitasi
pelaksanaan kegiatan keagamaan,
kepemudaan, olahraga, kebudayaan, serta
pembinaan kesejahteraan keluarga.
d) Melaksanakan dan mengkoordinasikan upaya
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
e) Menfasilitasi pelaksanaan kegiatan organisasi
sosial kemasyarakatn LSM dan keagamaan.
f) Melakukan koordinasi dalam
penyelenggaraan dan pembinaan
kesejahteraan sosial.
g) Melaksanakan pengawasan evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan kegiatan Seksi
Kesejahteraan Rakyat.
h) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain
yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
h. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum
1) Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum,
mempunyai tugas pokok merumuskan dan
60
melaksanakan kebijakan teknis bidang
kecamatan dan bidang Seksi Ketentraman dan
Ketertiban Umum.
2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, Seksi Ketentraman dan Ketertiban
Umum mempunyai fungsi :
a) Penyusunan bahan perumusan kebijakan
teknis bidang ketentraman dan ketertiban
umum.
b) Penyusunan program dan kegiatan Seksi
Ketentraman dan Ketertiban Umum.
c) Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan
fasilitasi pelaksanaan kegiatan Seksi
Ketentraman dan Ketertiban Umum.
d) Penyelenggaraan kegiatan Seksi Ketentraman
dan Ketertiban Umum.
3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana
dimaksud, Seksi Ketentraman dan Ketertiban
Umum mempunyai tugas :
a) Menyusun rencana kerja Seksi Ketentraman
dan Ketertiban Umum.
61
b) Melaksanakan pembinaan ketentraman dan
ketertiban masyarakat, bina kesatuan bangsa
dan perlindungan masyarakat.
c) Mengkoordinasikan pelaksanaan dan
penegakan produk hukum pemerintah
kabupaten serta peraturan perundang-
undangan lainnya diwilayah kerjanya.
d) Menfasilitasi pencegahan dan
penanggulangan bencana alam.
e) Melaksanakan pembinaan dalam rangka
meningkatkan keamanan dan ketertiban
lingkungan.
f) Memelihara ketentraman dan ketertiban
masyarakat dan pencegahan tindak kriminal.
g) Melaksanakan pembinaan dalam upaya
pemberantasan penyakit masyarakat.
h) Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan kegiatan pembinaan
ketentraman dan ketertiban masyarakat.
i) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain
yang akan diberikan oleh atasan sesuai tugas
dan fungsinya.
62
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh bantuan dana UMKM terhadap terhadap
peningkatan pendapatan dianalisis melalui data statistik
melalui skor dari penyebaran angket kepada masing-masing
ketua kelompok UMKM yang telah mendapatkan bantuan
dari pemerintah. Data yang di temukan di lapangan
kemudian diolah dalam persentase yang dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Bantuan Dana UMKM (X)
Tabel 4.2. Mendapatkan informasi dari pihak terkait31
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Jarang
Tidak pernah
4
21
0
0
0
16
84
0
0
0
Total 25 100
Dari tabel diatas, mengenai tanggapan informan
terkait adanya informasi mengenai bantuan dana UMKM
dari pihak terkait, yaitu sebanyak 4 orang atau sekitar 16 %
mengatakan selalu. Kemudian sebanyak 21 orang atau
sekitar 84 % dari responden mengatakan sering dengan
31
Sumber: Hasil olah data angket 23-18 Juli 2020
63
persentase tertinggi yang berarti bahwa UMKM di
Kecamatan Sinjai Utara sering mendapatkan informasi dari
pihak terkait mengenai adanya pemberian bantuan dana.
Tabel 4.3. Kemudahan dalam melakukan pengurusan
bantuan dana UMKM32
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Jarang
Tidak pernah
8
12
4
1
0
32
48
16
4
0
Total 25 100
Dari tabel diatas, mengenai tanggapan Ketua
UMKM Sinjai Utara terkait kemudahan dalam
melakukan pengurusan bantuan dana UMKM, dapat
dikatakan sudah cukup baik yaitu sebanyak 8 orang atau
sekitar 32 % responden mengatakan selalu. Kemudian
sebanyak 12 orang yang mengatakan sering dengan
persentase tertinggi yaitu 48%, sebanyak 4 orang atau
sekitar 16 % dari responden mengatakan kadang-kadang
dan sisanya 1 orang atau 4 % mengatakan jarang. Dan
tidak ada responden yang mengatakan tidak pernah.
32
Ibid
64
Sehingga dapat dikatakan bahwa pengurusan bantuan
dana UMKM cukup mudah sehingga penilaian
responden berada pada kategori baik.
Tabel 4.4. Kecepatan dalam penyelesaian pengurusan
bantuan dana UMKM33
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Jarang
Tidak pernah
5
16
3
1
0
20
64
12
4
0
Total 25 100
Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden
tentang kecepatan dalam penyelesaian pengurusan bantuan
dana UMKM, yaitu sebanyak 5 orang atau sekitar 20 %
mengatakan selalu. Kemudian sebanyak 16 orang atau
sekitar 64% dari responden mengatakan sering, sebanyak 3
orang atau sekitar 12 % dari responden yang mengatakan
kadang-kadang dan Sisanya sebanyak 1 orang atau sekitar
4 % dari responden mengatakan jarang. Dan tidak ada
responden yang mengatakan tidak pernah. Dengan
demikian maka dapat disimpulkan bahwa kecepatan dalam
33
Ibid
65
penyelesaian pengurusan bantuan dana UMKM cukup
baik.
Tabel 4.5. Kemudahan peryaratan pengurusan bantuan
dana UMKM34
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Jarang
Tidak pernah
18
4
2
1
0
72
16
8
4
0
Total 25 100
Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden
tentang kemudahan peryaratan pengurusan bantuan dana
UMKM sebanyak 18 orang atau sekitar 72 % mengatakan
selalu. Kemudian sebanyak 4 orang atau sekitar16% dari
responden mengatakan sering, sebanyak 2 orang atau
sekitar 8 %dari responden mengatakan kadang-kadang, dan
Sisanya sebanyak 1 orang atau sekitar 4 % dari responden
mengatakan jarang. Dan tidak ada responden yang
mengatakan tidak pernah. Hal tersebut berarti bahwa
persyaratan dalam pengurusan bantuan dana UMKM
cukup mudah.
34
Ibid
66
Tabel 4.6. Kecukupan Jumlah Bantuan Yang Didapatkan35
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Jarang
Tidak pernah
2
10
9
3
1
8
40
36
12
4
Total 25 100
Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden
tentang kecukupan jumlah bantuan dana yang didapatkan,
yaitu sebanyak 2 orang atau sekitar 8 % mengatakan selalu.
Kemudian sebanyak 10 orang atau sekitar 40% dari
responden mengatakan sering, sebanyak 9 orang atau
sekitar 36% dari responden mengatakan kadang-kadang,
dan Sisanya sebanyak 3 orang atau sekitar 12 % dari
responden mengatakan jarang. Dan 1 orang atau sekitar 4
% yang mengatakan tidak pernah.
35
Ibid
67
Tabel 4.7. Kemudahan Dalam Mengakses Informasi Dana
Bantuan 36
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Jarang
Tidak pernah
3
13
4
5
0
12
52
16
20
0
Total 25 100
Dari tabel di atas, mengenai tanggapan responden
tentang kemudahan dalam mengakses informasi dana
bantuan, yaitu sebanyak 3 orang atau sekitar 12 %
mengatakan selalu. Kemudian sebanyak 13 orang atau
sekitar52% dari responden mengatakan sering, sebanyak 4
orang atau sekitar 16 % dari responden mengatakan
kadang-kadang, dan Sisanya sebanyak 5 orang atau sekitar
20 % dari responden mengatakan jarang. Dan tidak ada
responden yang mengatakan tidak pernah.
36
Ibid
68
Tabel 4.8. Kemudahan dalam proses pencairan dana
bantuan UMKM37
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Jarang
Tidak pernah
9
10
4
2
0
36
40
16
8
0
Total 25 100
Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden
tentang kemudahan dalam proses pencarian dana bantuan
UMKM, yaitu sebanyak 9 orang atau sekitar 36 %
mengatakan selalu. Kemudian sebanyak 10 orang atau
sekitar 40% dari responden mengatakan sering, sebanyak 4
orang atau sekitar 16 % dari responden mengatakan
kadang-kadang, dan Sisanya sebanyak 2 orang atau sekitar
8 % dari responden mengatakan jarang. Dan tidak ada
responden yang mengatakan tidak pernah.
37
Ibid
69
Tabel 4.9. Kesesuaian jumlah dana bantuan UMKM
dengan kebutuhan38
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Jarang
Tidak pernah
3
4
7
9
2
12
16
28
36
8
Total 25 100
Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden
tentang Kesesuaian jumlah dana bantuan UMKM dengan
kebutuhan, yaitu sebanyak 3 orang atau sekitar 12 %
mengatakan selalu. Kemudian sebanyak 4 orang atau
sekitar 16 % dari responden mengatakan sering, sebanyak
7 orang atau sekitar 28 % dari responden mengatakan
kadang-kadang, dan sebanyak 9 orang atau sekitar 36 %
dari responden mengatakan jarang. Dan sisanya sebanyak 2
orang atau 8 % yang mengatakan tidak pernah.
38
Ibid
70
2. Peningkatan Pendapatan UMKM
Tabel 4.10. Usaha UMKM Mengalami Kemajuan39
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Jarang
Tidak pernah
4
9
9
1
2
16
36
36
4
8
Total 25 100
Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden
kemajuan usaha dengan adanya bantuan, yaitu sebanyak 4
orang atau sekitar 16 % mengatakan selalu. Kemudian
sebanyak 9 orang atau sekitar 36 % dari responden
mengatakan sering, sebanyak 9 orang atau sekitar 36% dari
responden mengatakan kadang-kadang, dan Sisanya
sebanyak 1 orang atau sekitar 4 % dari responden
mengatakan jarang. Dan sebanyak 2 orang atau sekitar 8 %
dari responden yang mengatakan tidak pernah.
39
Ibid
71
Tabel 4.11. Hasil Produksi Usaha UMKM mengalami
peningkatan40
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Jarang
Tidak pernah
3
14
3
4
1
12
56
12
16
4
Total 25 100
Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden
mengenai peningkatan hasil produksi Usaha UMKM, yaitu
sebanyak 3 orang atau sekitar 12 % mengatakan selalu.
Kemudian sebanyak 14 orang atau sekitar 56% dari
responden mengatakan sering, sebanyak 3 orang atau
sekitar 12 % dari responden mengatakan kadang-kadang,
dan Sisanya sebanyak 4 orang atau sekitar 16 % dari
responden mengatakan jarang. Dan sebanyak 1 orang atau
sekitar 4 % dari responden yang mengatakan tidak pernah.
40
Ibid
72
Tabel 4.12. Jumlah modal usaha UMKM terus bertambah41
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Jarang
Tidak pernah
7
10
8
0
0
28
40
32
0
0
Total 25 100
Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden
tentang jumlah modal usaha terus bertambah, yaitu
sebanyak 7 orang atau sekitar 28 % mengatakan selalu.
Kemudian sebanyak 10 orang atau sekitar40% dari
responden mengatakan sering, sebanyak 8 orang atau
sekitar 32 % mengatakan kadang-kadang, dan Sisanya
tidak ada responden mengatakan jarang. Dan tidak ada juga
respondan yang mengatakan tidak pernah.
41
Ibid
73
Tabel 4.13. Pendapatan Karyawan Meningkat42
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Jarang
Tidak pernah
16
8
1
0
0
64
32
4
0
0
Total 25 100
Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden
tentang peningkatan pendapatan karyawan, yaitu sebanyak
16 orang atau sekitar 64 % mengatakan selalu. Kemudian
sebanyak 8 orang atau sekitar 32% dari responden
mengatakan sering, sebanyak 1 orang atau sekitar 4 % dari
responden mengatakan kadang-kadang, dan Sisanya tidak
ada responden yang mengatakan jarang. Dan tidak ada juga
responden yang mengatakan tidak pernah.
42
Ibid
74
Tabel 4.14. Pendapatan usaha meningkat43
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Jarang
Tidak pernah
8
11
6
0
0
32
44
24
0
0
Total 25 100
Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden
tentang pendapatan usaha mengalami peningkatan, yaitu
sebanyak 8 orang atau sekitar 32 % mengatakan selalu.
Kemudian sebanyak 11 orang atau sekitar44 % dari
responden mengatakan sering, sebanyak 6 orang atau
sekitar 24 % dari responden mengatakan kadang-kadang,
dan tidak ada responden mengatakan jarang. Dan tidak ada
juga responden yang mengatakan tidak pernah.
43
Ibid
75
Tabel 4.15. Jenis produksi bertambah44
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Jarang
Tidak pernah
11
10
4
0
0
44
40
16
0
0
Total 25 100
Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden
mengenai jenis produksi terus bertambah, yaitu sebanyak
11 orang atau sekitar 44 % mengatakan selalu. Kemudian
sebanyak 10 orang atau sekitar40% dari responden
mengatakan sering, sebanyak 4 orang atau sekitar 16 %
responden mengatakan kadang-kadang,dan Sisanya tidak
ada responden mengatakan jarang. Dan tidak ada juga
responden yang mengatakan tidak pernah.
44
Ibid
76
Tabel 4.16. Jangkauan Wilayah Pemasaran Semakin Luas45
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Jarang
Tidak pernah
13
11
1
0
0
52
44
4
0
0
Total 25 100
Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden
tentang jangkauan wilayah pemasaran semakin luas, yaitu
sebanyak 13 orang atau sekitar 52 % mengatakan selalu.
Kemudian sebanyak 11 orang atau sekitar44 % dari
responden mengatakan sering, sebanyak 1 orang atau
sekitar 4 % responden mengatakan kadang-kadang,dan
Sisanya tidak ada responden mengatakan jarang.Dan tidak
ada juga responden yang mengatakan tidak pernah.
45
Ibid
77
Tabel 4.17. Jumlah Kepemilikan Aset Usaha Terus
Bertambah46
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Jarang
Tidak pernah
13
8
4
0
0
52
32
16
0
0
Total 25 100
Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden
tentang kepemilikan aset usaha terus bertambah, yaitu
sebanyak 13 orang atau sekitar 52 % mengatakan selalu.
Kemudian sebanyak 8 orang atau sekitar 32% dari
responden mengatakan sering, sebanyak 4 orang atau
sekitar 16 % responden mengatakan kadang-kadang, dan
Sisanya tidak ada responden mengatakan jarang. Dan tidak
ada juga responden yang mengatakan tidak pernah.
46
Ibid
78
Tabel 4.18. Tingkat kesejahteraan keluarga meningkat47
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Jarang
Tidak pernah
11
10
4
0
0
44
40
16
0
0
Total 25 100
Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden
tentang peningkatan kesejahteraan keluarga, yaitu
sebanyak 11 orang atau sekitar 44 % mengatakan selalu.
Kemudian sebanyak 10 orang atau sekitar40% dari
responden mengatakan sering, sebanyak 4 orang atau
sekitar 16 % dari responden mengatakan kadang-kadang,
dan Sisanya tidak ada responden mengatakan jarang. Dan
tidak ada juga responden yang mengatakan tidak pernah.
47
Ibid
79
Tabel 4.19. Simpanan hasil usaha terus bertambah48
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Jarang
Tidak pernah
17
6
2
0
0
68
24
8
0
0
Total 25 100
Dari tabel diatas, mengenai tanggapan responden
tentang simpanan hasil usaha yang terus bertambah, yaitu
sebanyak 17 orang atau sekitar 68 % mengatakan selalu.
Kemudian sebanyak 6 orang atau sekitar 24% dari
responden mengatakan sering, sebanyak 2 orang atau
sekitar 8 % dari responden mengatakan kadang-kadang,dan
Sisanya tidak ada responden mengatakan jarang. Dan tidak
ada juga responden yang mengatakan tidak pernah.
48
Ibid
80
C. Pengaruh bantuan dana UMKM Terhadap Terhadap
Peningkatan Pendapatan
Langkah selanjutnya setelah data penelitian
terkumpul dari responden melalui penyebaran angket
adalah melakukan perhitungan menggunakan statistik yang
telah ditentukan untuk membuktikan ditolak atau
diterimanya hipotesis penelitian atau untuk
menggambarkan hasil penelitian. Bagian ini akan
membahas mengenai hasil analisis data yaitu hasil
mengolah data yang didapat dari seluruh responden
penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan temuan yang
berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan
penelitian, dan hipotesis. Pada tahapan ini akan
dideskripsiskan keterkaitan dua variabel (X) Bantuan dana
UMKM (Y) Peningkatan Pendapatan. Maka untuk
mengetahui hubungan antara kedua variabel yakni variabel
bebas dan variabel terikat dilakukan uji hipotesis, dimana:
𝐻o = Bantuan dana UMKM tidak berpengaruh terhadap
peningkatan pendapatan usaha
𝐻𝑎 = Bantuan dana UMKM berpengaruh terhadap
peningkatan pendapatan usaha
81
Sedangkan untuk mencari r hitung peneliti
menggunakan rumus korelasi product moment, dengan
menggunakan tabel penolong sebagai berikut :49
Tabel 4.20 Penolong Untuk Menghitung Persamaan Regresi
dan Korelasi Sederhana
Resp X Y XY X2 Y
2
1 38 45 1710 1444 2025
2 34 43 1462 1156 1849
3 34 40 1360 1156 1600
4 32 41 1312 1024 1681
5 33 47 1551 1089 2209
6 32 45 1440 1024 2025
7 33 42 1386 1089 1764
8 30 50 1500 900 2500
9 32 43 1376 1024 1849
10 26 44 1144 676 1936
11 37 44 1628 1369 1936
12 37 42 1554 1369 1764
13 31 36 1116 961 1296
14 21 36 756 441 1296
15 33 38 1254 1089 1444
16 26 39 1014 676 1521
17 35 48 1680 1225 2304
49
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian. (Cetakan II, Bandung:
Alfabeta, 1999). h. 247
82
18 25 44 1100 625 1936
19 32 39 1248 1024 1521
20 29 45 1305 841 2025
21 34 36 1224 1156 1296
22 20 31 620 400 961
23 35 43 1505 1225 1849
24 31 41 1271 961 1681
25 33 40 1320 1089 1600
783 1042 32836 25033 43868
ΣX = 783
ΣY = 1042
ΣX2 = 25033
ΣY2 = 43868
ΣXY = 32836
N = 25
Pertama menghitung rumus b
N
22)(
))((
XXN
YXYX
25x32836 – (783) (1042)
b= ---------------------------------------------
25x25033 – (783)2
820900 - 815886
= --------------------------------
625825 - 613089
83
Dengan demikian maka, persamaan regresi linier
antara variabel (X) dan (Y) adalah:
Ŷ= 30 a + 0,366 b
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa kegiatan
Bantuan Dana UMKM ( X) memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap peningkatan pendapatan. Maksudnya
antara Bantuan dana UMKM dan Peningkatan pendapatan
memberikan kontribusi yangsignifikan. Hal tersebut juga
dibuktikan dengan persamaan garis linear regresinya
adalah Ŷ= 30 + 0,394 X. Persamaan tersebut menunjukkan
bahwa nilai koefisien Bantuan dana UMKM (𝑋) sebesar 30
5014
= ------------ = 0,394
12736
84
yang berarti apabila nilai bantuan dana meningkat satu
satuan maka pendapatan usah akan meningkat 30 satuan.
D. Uji Hipotesis
1. Persamaan Garis Regresi
Berdasarkan analisis maka persamaan garis regresi
dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:
Y = 30,257+0,366
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai
koefisien Bantuan dana UMKM (X) sebesar 30,257 yang
berarti apabila nilai Bantuan dana UMKM meningkat satu
satuan maka nilai pendapatan usaha meningkat 30, 257
satuan
Pengujian hipotesis diuji dengan teknik analisis
korelasi dengan satu prediktor.
1. Jika thitung< ttabel maka Ho diterima yaitu variabel
independen tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen.
2. Jika thitung> ttabel maka Ho ditolak yang berarti variabel
independen berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
85
Ho = tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan X dengan Y
(Ho : Fhitung<Ftabel)
Ha = terdapat pengaruh yang positif dan signifikan X1
denganY
(Ha : Fhitung>Ftabel)
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai
thitung sebesar 2,030, sedangkan thitung diperoleh dengan
melihat pada tabel distribusi t dengan memperhatikan
derajat kebebasan atau degree of freedom/df (n-k-1) dan
taraf signifikansi (α), dimana dalam penelitian ini nilai t tabel
untuk df = 25-2+23 dan α = 0,05 adalah sebesar 2,068.
Dari data di atas nampak bahwa thitung
(2,030>ttabel(2,068) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang
berarti bahwa variabel bantuan dana UMKM memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan usaha.
2. Koefisien Determinasi
Perhitungan koefisien determinasi dilakukan untuk
menghitung besarnya persentase hubungan antar variable yaitu
besarnya hubungan antara varibel X terhadap variable Y.
86
Melalui tabel ini juga diperoleh nilai R Square atau
koefisen determinasi (KD) yang menunjukkan seberapa
bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel
bebas dan variabel terikat. Nilai KD yang diperoleh adalah
0,115 atau 11,5 % yang dapat ditafsirkan bahwa variabel
bebas X memiliki pengaruh kontribusi sebesar 11,5%
terhadap variabel Y dan 88,5% lainnya dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain diluar variabel X.
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Kegiatan bantuan dana UMKM sebagai variabel X
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
pendapatan usaha dimana thitung 2,030 > ttabel 2,068 maka
Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa variabel
bantuan dana UMKM memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap peningkatan pendapatan usaha
2. Sumbangan pengaruh bantuan dana UMKM terhadap
peningkatan pendapatan usaha 0,115 atau 11,5 % dan
88,5% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
B. Saran
1. Kepada pemerintah daerah melalui Dinas Koperasi dan
UKM agar senantiasa melakukan pendampingan dan
pembinaan terhadap kelompok UMKM di Kecapatan
Sinjai Utara
88
2. Kepada kelompok usaha UMKM agar senatiasa
memanfaatkan dana bantuan untuk pengembangan
usaha.
3. Kapada peneliti selanjutnya agar dapat melakukan
penelitian lebih lanjut terkait dengan masalah sama
dengan menambah variabel lain sebagai bahan
perbandingan dengan hasil penelitian yang ada saat ini.
89
DAFTAR PUSTAKA
Anifatuz Zahro, 2017. “Analisis Pengaruh Pemberian Kredit
Terhadap Pendapatan Usaha Kecil Menengah
(Ukm),(Studi Kasus Pada Pd. BPR Bank Jepara
Artha)”(skripsi), Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara
Arief Rahmana, Peranan Tekhnologi Informasi dalam
Peningkatang Daya Saing Usaha Kecil Menengah,
Seminar Teknologi Informasi (SNATI), ISSN: 1907-
5022, Yogyakarta,2009.
Arumasyha, Tingkat Pendepatan Ukm Terhadap Sektor Riil Di
Kota Palangka Raya, Skripsi (Palangkaraya: Institut
Agama Islam Negeri Palangka Raya, 2016),
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif:
Komunikasi, Ekonomi, dan KebijakanPublik Serta Ilmu-
Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana,2005),
Dani Danuar Tri U, Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan
Menengah (Umkm) Berbasis Ekonomi Kreatif Di Kota
Semarang, Skripsi (Semarang: Universitas Diponegoro
Semarang, 2013),
Departemen Koperasi. 2008. PDB, Investasi, Tenaga Kerja,
Nilai Ekspor UKM di Indonesia. Depkop. Jakarta
Feni Dwi Anggraeni,” Pengembangan Usaha Mikro, Kecil,
Dan Menengah (Umkm) Melalui Fasilitasi Pihak
Eksternal Dan Potensi Internal (Studi Kasus Pada
Kelompok Usaha “Emping Jagung” Di Kelurahan
90
Pandanwangi Kecamatan Blimbing, Kota Malang)”
Jurnal Administrasi Publik (Jap), Vol. 1, No. 6.
Haryono, Jusuf, Dasar-Dasar Akuntansi. (Yogyakarta:
Universitas Gajahmada, 2003)
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/328/jbptunikompp-gdl-
rostikaeff-16391-3-bab2-0006.pdf.diakses,16 april 2020
Ikhsan Habibi Nasution, 2018.”Pengaruh Modal Usaha Dan
Perilaku Kewirausahaan Terhadap Laba Usaha Mikro
(Studi Kasus Pedagang Bakso Di Kecamatan Patumbak
Kabupaten Deli Serdang)”,(Skripsi). Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara Medan.
Islami Rahmi, 2014. “Pengaruh Modal Kerja Terhadap
Pendapatan Umkm Kelompok Usaha Bersama (Kube)
Melati I Di Kabupaten Bantaeng”,(Skripsi) , Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Islam Uin Alauddin Makassar .
Multazam Nasruddin, Analisis Peran Usaha Kecil Menengah
(Ukm) Terhadap Peningkatan Ekonomi Keluarga
Karyawan (Studi Di Cv. Citra Sari Kota
Makassar),skripsi,( Universitas Islam Negeri
Makassar,2016).
Rahmat Taufiq Dwi Jatmika,”Masalah yang dihadapi Usaha
Kecil Menengah di Indonesia”
Rustam, Pendapatan Menurut Standar Akuntansi Keuangan
No 2. E-JournalUniversitas Sumatera Utara, diakses
pada tanggal 09 april 2020.
91
Sri Maryanti, Manajemen Usaha Kecil, (Yogyakarta: Cv Budi
Utama 2017),
Suci Astari, Strategi Dinas Koperasi Dan Ukm Kabupaten
Langkat Dalam Pengembangan Sektor Usaha Mikro
Kecil Dan Menengah (UMKM), Skripsi (Medan:
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 2019),
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitattif, dan R&D), (Bandung: Alfabeta,
2018),
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitattif, dan R&D, (Jakarta: Alfabeta,
2017),
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitattif, dan R&D, (Jakarta: Alfabeta,
2017),
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitattif, dan R&D, (Jakarta: Alfabeta,
2016).
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta,
2016).
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan
Penelitian, (Jakarta: RinekaCipta, 2005),
Tejasari, Maharani. 2008. Peranan Sektor Usaha Kecil dan
Menengah dalam penyerapan Tenaga Kerja dan
Pertumbuhan Ekonomi [Skripsi]. Fakultas Ekonomi dan
Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
92
Undang-Undang Nomor tahun 2008 tentang UMKM, Bab IV
pasal 6.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008
Wike Anggraeni, Pengaruh Faktor Modal, Jam Kerja Dan
Lama Usaha Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil
Menengah, Skripsi (Bengkulu: Institut Agama Islam
Negeri Bengkulu, 2019),
Yeni Hilma Dwiyanti Dkk, Telaah Penentu Pendapatan Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) Sektor Jasa dan
Perdagangan di Kabupaten Jember, Artikel/jurnal
(Jember: UNEJ, 2014),
93
Lampiran I
Lampiran 2
Rekapitulasi Hasil Angket Variabel (X)
No. Responden Bantuan dana UMKM
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8
1. 5 5 5 5 4 4 5 5 38
2. 5 4 4 5 4 4 4 4 34
3. 5 4 4 5 4 4 4 4 34
4. 5 5 4 5 3 3 5 2 32
5. 5 5 4 5 3 4 5 2 33
6 5 5 4 5 3 4 4 2 32
7. 5 4 4 5 4 5 3 3 33
8. 5 4 4 5 1 3 5 3 30
9. 5 4 4 4 4 4 5 2 32
10. 5 3 4 5 2 2 3 2 26
11. 5 4 4 5 5 5 5 4 37
12. 5 4 4 5 4 5 5 5 37
13. 5 4 3 5 4 4 2 4 31
14. 4 3 2 2 2 2 4 2 21
15. 5 4 5 5 3 4 4 3 33
16. 5 3 3 3 3 2 4 3 26
17. 5 4 4 4 5 3 5 5 35
18. 4 4 4 4 3 2 3 1 25
19. 4 3 4 5 4 4 5 3 32
20. 4 4 4 4 3 4 4 2 29
21. 5 5 5 5 3 4 4 3 34
22. 5 2 3 3 2 2 2 1 20
23. 5 5 5 5 4 4 4 3 35
24. 5 5 5 5 3 3 3 2 31
25. 5 5 4 5 4 4 4 2 33
Lampiran 3
Rekapitulasi Hasil Angket Variabel (Y)
No
Responden
Peningkatan pendapatan Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 45
2. 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 43
3. 3 4 4 5 3 3 4 5 4 5 40
4. 4 4 3 5 3 4 4 4 5 5 41
5. 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 47
6 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 45
7. 4 4 4 5 4 5 5 3 3 5 42
8. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
9. 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 43
10. 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 44
11. 3 4 3 5 4 5 5 5 5 5 44
12. 3 4 4 4 5 4 4 5 4 5 42
13. 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 36
14. 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 36
15. 3 4 3 4 3 4 4 4 4 5 38
16. 3 2 5 5 5 4 4 3 3 5 39
17. 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 48
18. 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 44
19. 4 3 5 5 4 4 4 3 3 4 39
20. 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 45
21. 2 3 3 5 3 3 4 3 5 5 36
22. 3 2 3 3 3 3 3 5 3 3 31
23. 3 2 4 5 4 5 5 5 5 5 43
24. 1 1 5 5 5 4 5 5 5 5 41
25. 1 2 3 5 4 5 5 5 5 5 40
Correlations
Peningkatan
Pendapatan KRI
Pearson
Correlation
Peningkatan Pendapatan 1.000 .390
Bantuan dana UMKM .390 1.000
Sig. (1-tailed) Peningkatan Pendapatan . .027
Bantuan dana UMKM .027 .
N Peningkatan Pendapatan 25 25
Bantuan dana UMKM 25 25
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Peningkatan
Pendapatan 41.68 4.269 25
Bantuan dana
UMKM 31.20 4.546 25
Correlations
Peningkatan
Pendapatan
Bantuan
Dana
UMKM
Pearson
Correlation
Peningkatan Pendapatan 1.000 .390
Bantuan dana UMKM .390 1.000
Sig. (1-tailed) Peningkatan Pendapatan . .027
Bantuan dana UMKM .027 .
N Peningkatan Pendapatan 25 25
Bantuan dana UMKM 25 25
Lampiran 4
SCHEDULE PENELITIAN
NO WAKTU KETERANGAN
1 29 September 2020 Persiapan Penelitian
2 30 September 2020 Melakukan Wawancara
3 3 Agustus 2020 Pengumpulan Data
4 4 Agustus 2020 Pengambilan
Dokumentasi
Lampiran 5
DOKUMENTASI
Wawancara Dengan Pegawai Dinas Koperasi dan UMKM
Struktur Organisasi Dinas Koperasi dan UMKM
Lampiran 6
BIODATA PENULIS
Penulis lahir di Sinjai pada tanggal 27 November 1997
sebagai anak pertama dari pasangan Bapak Syarifuddin dan Ibu
Murni, serta memiliki seorang Empat Adik. Berikut adalah
biodata tentang penulis :
Nama : Aryadi Hidayat
Alamat : Jln. Vetran Sinjai Utara
Tempat/Tanggal Lahir : Sinjai/27 November 1997
Agama : Islam
No. HP : 085241744481
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan :
SDN 24 Biringere Lulus pada tahun 2010
SMP Negeri 2 Sinjai Utara Lulus pada tahun 2013
SMk Negeri 1 Sinjai Utara Sinjai Lulus pada tahun
2016