teori portfolio #3

34
Sususan Bahan Ajar Manajemen Modul #1 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL Modul #2 RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RESIKO PORTOFOLIO Modul #3 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN Modul #4 PENILAIAN SAHAM Modul #5 OBLIGASI Modul #6 PENILAIAN OBLIGASI Modul #7 SEKURITAS DERIVATIF Modul #8 SERTIFIKAT DERIVATIF LANJUTAN Modul #9 FUTURES

Upload: api-204823726

Post on 11-Aug-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Portfolio #3

Sususan Bahan AjarManajemen

Modul #1 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODALModul #2 RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RESIKO PORTOFOLIOModul #3 MODEL-MODEL KESEIMBANGANModul #4 PENILAIAN SAHAMModul #5 OBLIGASIModul #6 PENILAIAN OBLIGASIModul #7 SEKURITAS DERIVATIFModul #8 SERTIFIKAT DERIVATIF LANJUTANModul #9 FUTURES

Page 2: Teori Portfolio #3

Inflasi

Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dimana barang dan jasa tersebut merupakan kebutuhan pokok masyarakat atau turunnya daya jual mata uang suatu negara.

Indeks Harga konsumen (IHK) adalah suatu indeks, yang menghitung rata-rata perubahan harga dalam suatu periode, dari suatu kumpulan barang dan jasa yang dikonsumsi oleh penduduk/rumah tangga dalam kurun waktu tertentu.

Data harga konsumen atau retail diperoleh dari 66 kota dan mencakup antara 284 - 441 barang dan jasa yang dikelompokkan ke dalam tujuh kelompok pengeluaran yaitu: bahan makanan; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar; sandang; kesehatan; pendidikan, rekreasi dan olah raga; dan transportasi, komunikasi dan jasa keuangan.

Page 3: Teori Portfolio #3

Inflasi

Menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah Laspeyres yang dimodifikasi (Modified Laspeyres) => (International Labour Organisation /ILO)

In                 = Indeks periode ke-nPni               = Harga jenis barang i, periode ke-nP(n-1)i         = Harga jenis barang i, periode ke-(n-1)P(n-1)i Qoi   = Nilai konsumsi jenis barang i, periode ke-(n-1)Poi Qoi        = Nilai konsumsi jenis barang i pada tahun dasark                 = Jumlah jenis barang paket komoditas

Page 4: Teori Portfolio #3

Inflasi

Inflasi Bulanan:

Inflasi Kumulatif :

Inflasi Tahunan (Year on year):

(12)

(12)

Page 5: Teori Portfolio #3

Inflasi

Pengumpulan data harga beras di Jakarta adalah harian Beberapa item yang termasuk ke dalam kebutuhan pokok, data

harga dikumpulkan setiap minggu pada hari Senin dan Selasa. Untuk beberapa item makanan, data harga dikumpulkan setiap dua

minggu sekali, hari Rabu dan Kamis pada minggu pertama dan ketiga.

Untuk item makanan lainnya, makanan yang diproses, minuman, rokok dan tembakau, data harga dikumpulkan bulanan pada hari Selasa menjelang pertengahan bulan selama tiga hari (Selasa, Rabu, dan Kamis).

Untuk barang-barang tahan lama data harganya dikumpulkan bulanan pada hari ke-5 sampai hari ke-15.

Data harga jasa-jasa dikumpulkan bulanan pada hari ke-1 sampai hari ke-10.

Data harga sewa rumah dikumpulkan bulanan pada hari ke-1 sampai hari ke-10.

Upah baby sitter dan pembantu rumah tangga diamati bulanan pada hari ke-1 sampai hari ke-10.

Data yang berhubungan dengan biaya pendidikan dikumpulkan bulanan pada hari ke-1 sampai hari ke-10.

Page 6: Teori Portfolio #3

TUTORIAL #310 MAR 2013

UTKOREA

E Byan Wahyu R

Model-Model Keseimbangan

Page 7: Teori Portfolio #3

Kegiatan Belajar #1Capital Asset Pricing Model

Page 8: Teori Portfolio #3

Capital Asset Pricing Model

CAPM adalah model hubungan antara tingkat return harapan dari suatu aset berisiko dengan risiko dari aset tersebut pada kondisi pasar yang seimbang.

CAPM dibangun di atas pondasi teori portofolio Markowitz

Berdasarkan teori portofolio Markowitz, portofolio yang efisien adalah portofolio yang berada di sepanjang kurva efficient frontier

CAPM diperkenalkan secara terpisah oleh Sharpe, Lintner dan Mossin pada pertengahan 1960-an.

Page 9: Teori Portfolio #3

Assumsi CAPM

Tidak ada biaya transaksi Investasi dapat dipecah Tidak ada pajak penghasilan Persaingan sempurna (Pemodal tidak dapat

mempengaruhi harga) Pemodal bertindak atas pertimbangan expected

value dan deviasi standar tingkat keuntungan portofolio

Dapat melakukan Short sale Riskless lending and borrowing rates Pemodal mempunyai pengharapan yang homogen Setiap aktiva dapat diperjual-belikan

Page 10: Teori Portfolio #3

Assumsi CAPM

Asumsi- asumsi tersebut tidak akan eksis di dunia nyata. Jika semua asumsi tsb dipenuhi maka akan terbentuk

pasar yg seimbang. Dlm kondisi pasar yg seimbang, investor tdk akan dpt

memperoleh return abnormal (return ekstra) dr tingkat harga yg terbentuk.

Kondisi tersebut akan mendorong semua investor untuk memilih portofolio pasar, yang terdiri dari semua aset berisiko yang ada.

Dengan demikian, portofolio tersebut sdh terdiversifikasi dengan baik sehingga risiko portofolio pasar hanya akan terdiri dari risiko sistematis saja.

Portofolio pasar tersebut akan berada pada garis efficient frontier dan sekaligus merupakan portofolio yang optimal.

Page 11: Teori Portfolio #3

Portofolio Pasar

Pada kondisi pasar yang seimbang, semua investor akan memilih portofolio pasar (portofolio optimal yang berada di sepanjang kurva efficient frontier).

RF

L

Risiko, p

A

E

H

G

M

C

Retu

rn y

an

g d

ihara

pkan

, R

p

B

• Dalam kondisi pasar yang seimbang, semua investor akan memilih portofolio pada titik M sebagai portofolio yang optimal (terdiri dari semua aset-aset berisiko).

Page 12: Teori Portfolio #3

Portofolio Pasar

Portofolio pada titik M (portofolio pasar) akan selalu terdiri dari semua aset berisiko, dan merupakan portofolio aset berisiko yang optimal.

Dengan demikian risiko portofolio pasar hanya terdiri dari risiko sistematis (risiko yang tidak dapat dihilangkan oleh diversifikasi).

Secara umum, portofolio pasar dapat diproksi dengan nilai indeks pasar, seperti IHSG atau LQ45 untuk kasus di Indonesia.

Page 13: Teori Portfolio #3

Penilaian Kinerja Portofolio

Portofolio efisien ; Memberikan expected return (ER) terbesar dengan

resiko yang sama Memberikan resiko terkecil dengan ER yang sama

Metode menilai portofolio; Indeks Sharpe Indeks Treynor Indeks Jansen

Page 14: Teori Portfolio #3

Indeks Sharpe

Perbandingan antara premi resiko portofolio (selisih rata-rata tingkat pengembalian portofolio dengan rata-rata tingkat bunga bebas resiko) dengan resiko portofolio yang dinyatakan dengan standar deviasi (total resiko)

Spi                 = Indeks Sharpe portofolio iRpi = rata-rata tingkat pengembalian portofolio iRf = rata-rata atas bunga investasi bebas resikoSDpi = standar deviasi dari tingkat pengembalian portofolio iRpi - Rf = premi resiko portofolio i

Page 15: Teori Portfolio #3

Indeks Sharpe

Periode Rp A Rp B Rp C Rm Rf

1 -22.7 -16.8 -33.0 -20.2 7.5

2 25 28.5 35.0 33.8 5.5

3 15 32.5 -5.5 21.5 4.2

4 20 -12.5 -3.5 -8.5 8.5

5 33 -7.5 20.8 5.5 12.5

Rata-rata 14.06 4.84 2.76 6.42 7.64

SDpi 28.8 12.5 25.5 18.8

β pi 1.2 0.92 1.04 1.00

Indeks Sharpe Spi = (Rpi – Rf)/SDpiSpA = 0.223SpB = -0.224SpC = -0.191Spm = -0.065

Page 16: Teori Portfolio #3

Indeks Treynor

Perbandingan antara premi resiko portofolio (selisih rata-rata tingkat pengembalian portofolio dengan rata-rata tingkat bunga bebas resiko) dengan resiko portofolio yang dinyatakan dengan beta (resiko pasar atau resiko sistematis)

Tpi                 = Indeks Treynor portofolio iRpi = rata-rata tingkat pengembalian portofolio iRf = rata-rata atas bunga investasi bebas resikoβpi = beta portofolio i (resiko pasar atau resiko sistematis)Rpi - Rf = premi resiko portofolio i

Page 17: Teori Portfolio #3

Indeks Treynor

Periode Rp A Rp B Rp C Rm Rf

1 -12.5 -13.0 -16.8 -20.2 7.5

2 25.0 35.0 28.5 33.8 5.5

3 15.0 -5.5 32.5 21.5 7.5

4 20.0 8.5 12.5 8.5 8.5

5 30.0 20.8 7.5 15.5 10.5

Rata-rata 15.5 9.16 12.84 11.82 7.9

SDpi 26.8 20.5 15.5 20.8

β pi 0.92 1.04 1.2 1.0

Indeks Sharpe Tpi = (Rpi – Rf)/βpiSpA = 8.261SpB = 1.212SpC = 4.117Spm = 3.9204

Page 18: Teori Portfolio #3

Indeks Jensen

Konsep garis pasar sekuritas (security market line –SML) yang merupakan garis yang menghubungkan portofolio pasar dengan kesempatan investasi yang bebas resiko

Jpi                 = Indeks Jensen portofolio iRpi = rata-rata tingkat pengembalian portofolio iRf = rata-rata atas bunga investasi bebas resikoRm = rata-rata tingkat pengembalian pasar (IHSG)βpi = beta portofolio i (resiko pasar atau resiko sistematis)Rpi - Rf = premi resiko portofolio iRm – Rf = premi resiko pasar

Page 19: Teori Portfolio #3

Indeks Treynor

Periode Rp A Rp B Rp C Rm Rf

1 -12.5 -13.0 -16.8 -20.2 7.5

2 25.0 35.0 28.5 33.8 5.5

3 15.0 -5.5 32.5 21.5 7.5

4 20.0 8.5 12.5 8.5 8.5

5 30.0 20.8 7.5 15.5 10.5

Rata-rata 15.5 9.16 12.84 11.82 7.9

SDpi 26.8 20.5 15.5 20.8

β pi 0.92 1.04 1.2 1.0

Indeks Jensen Jpi = (Rpi – Rf)- (Rm – Rf)βpiSpA = 3.994SpB =-2.817SpC = 0.236Spm = 0

Page 20: Teori Portfolio #3

Pemilihan Portofolio yang Optimal

Garis Pasar Modal/Capital Market Line (CML)

Page 21: Teori Portfolio #3

Pemilihan Portofolio yang Optimal

Garis Pasar Modal/Capital Market Line (CML)

Garis yg menunjukkan semua kemungkinan kombinasi portofolio efisien yg terdiri dari aset berisiko dan aset bebas risiko.

Menggambarkan hubungan antara return ekspetasi dengan risiko total dari portofolio efisien pada pasar yg seimbang.

Kemiringan (slope) CML =

M

fM RRE

)(

Page 22: Teori Portfolio #3

Pemilihan Portofolio yang Optimal

Garis Pasar Modal/Capital Market Line (CML)

Slope mengindikasikan tambahan return yg disyaratkan untuk setiap kenaikan 1% risiko portofolio

Persamaan CML :

pM

fMfp

RRERRE

)(

)(

E(Rp)            = tingkat return yang diharapkan untuk suatu portofolio yang efisien pada CMLRf = tingkat return pada aset yang bebas resikoE(Rm)          = tingkat return portofolio pasar (M)σM = standar deviasi return pada portofolio pasarσp = standar deviasi portofolio efisien yang ditentukan

Page 23: Teori Portfolio #3

Pemilihan Portofolio yang Optimal

Garis Pasar Modal/Capital Market Line (CML) Garis pasar modal terdiri dari portofolio efisien yang

merupakan kombinasi dari aset yang beresiko dan aset yang bebas resiko

Slope CML cenderung positif Slope menjadi negatif bila return aktual lebih rendah

dari RF return Garis pasar modal dapat digunakan untuk menentukan

tingkat return yang diharapkan

Page 24: Teori Portfolio #3

Security Market Line

Garis Pasar Sekuritas/Security Market Line (SML)

Page 25: Teori Portfolio #3

Security Market Line

Garis Pasar Sekuritas/Security Market Line (SML)

Garis yang menghubungkan tingkat return yang diharapkandari suatu sekuritas dengan resiko sistematis (beta)

Digunakan untuk menilai return dari aset individual pada kondisi pasar yang seimbang

σM = {W1 Cov (R1,Rw) + W2 Cov (R2,Rw) +…+ Wn Cov (Rn,Rw)

Besarnya kontribusi sekuritas terhadap resiko portofolio pasar

Page 26: Teori Portfolio #3

Security Market Line

Garis Pasar Sekuritas/Security Market Line (SML)

iM

M

fMfi

RRERRE

2

)()(

M

iMi 2

fMifi RRERRE )()(

E(Ri)            = tingkat return yang diharapkan untuk suatu sekuritas yang efisien

Rf = tingkat return pada aset yang bebas resikoE(Rm) - Rf      = market risk premium

Page 27: Teori Portfolio #3

Portofolio yang Optimal

Saham Overvalued & Undervalued

Page 28: Teori Portfolio #3

Security Market Line

Estimasi garis pasar sekuritas Return bebas resiko diwakili oleh obligasi pemerintah Return pasar diwakili oleh IHGS atau LQ45

Estimasi Beta Beta saham adalah ukuran seberapa besar perubahan

return saham sebagai akibat perubahan return pasar. Untuk mengestimasi beta, bisa digunakan market

model, yang pada dasarnya sama dengan single index model.

Page 29: Teori Portfolio #3

Security Market Line

Estimasi Beta Persamaan market model:

Ri = αi + βi *Rm + ei

Ri = return sekuritas i (dapat disubtitusi dengan excess

return (- Ri)

αi = intersep (ukuran return sekuritas i yang tidak terkait

dengan return pasar)βi = menunjukkan slope yang mengindikasikan

peningkatan return yang diharapkan pada sekuritas i untuk setiap kenaikan return pasar sebesar 1% Persamaan market model bisa dilakukan dengan

meregresi antara return sekuritas yang akan dinilai dengan return indeks pasar.

Page 30: Teori Portfolio #3

Security Market Line

Faktor yang mempengaruhi akurasi Beta Estimasi Beta menggunakan data historis Garis karakteristik dapat terbentuk dari berbagai

observasi dan periode Nilai dan tidak terlepas dari error Beta merupakan resiko sistematis yang juga bisa

berkaitan dengan perubahan perusahaan secara khusus (dinamis)

Page 31: Teori Portfolio #3

Security Market Line

Estimasi Beta Persamaan market model:

Ri = αi + βi *Rm + ei

Ri = return sekuritas i (dapat disubtitusi dengan excess

return (- Ri)

αi = intersep (ukuran return sekuritas i yang tidak terkait

dengan return pasar)βi = menunjukkan slope yang mengindikasikan

peningkatan return yang diharapkan pada sekuritas i untuk setiap kenaikan return pasar sebesar 1% Persamaan market model bisa dilakukan dengan

meregresi antara return sekuritas yang akan dinilai dengan return indeks pasar.

Page 32: Teori Portfolio #3

Pengujian CAPM

Kesimpulan yang bisa diambil dari penjelasan mengenai CAPM, adalah:

Risiko dan return berhubungan positif, artinya semakin besar risiko maka semakin besar pula return-nya.

Ukuran risiko sekuritas yang relevan adalah ukuran ‘kontribusi’ risiko sekuritas terhadap risiko portofolio.

Page 33: Teori Portfolio #3

Pengujian CAPM

Pengujian CAPM dapat menggunakan persamaan berikut:

dalam hal ini:

Ri = rata-rata return sekuritas i dalam periode tertentu

βi = estimasi beta untuk sekuritas i

  Jika CAPM valid, maka nilai a1 akan mendekati nilai rata-rata return bebas resiko selama periode pengujian, dan nilai a2 akan mendekati rata-rata premi risiko pasar selama periode tersebut.

i21i β a aR

Page 34: Teori Portfolio #3

Pengujian CAPM

Kesimpulan penelitian empiris oleh Elton dan Gruber (1995) SML yang terbentuk cenderung linier Sebagian besar hasil penelitian menunjukkan bahwa

intersep SML lebih besar dari return bebas resiko (Rf) Slope CAPM (a2 ) yang dihasilkan cenderung lebih kecil

dari slope hasil perhitungan dari teori CAPM Investor hanya akan mendapatkan return berdasarkan

resiko sistematis yang diasumsikan