teori konsep pengorganisasian dan organisasi

23
TEORI KONSEP PENGORGANISASIAN DAN ORGANISASI 1. Koontz dan O’Donnel Organisasi adalah pembinaan hubungan wewenang dan dimaksudkan untuk mencapai koordinasi yang structural, baik secara vertical, maupun secara horizontal da antara posisi-posisi yang telah diserahi tugas-tugas khusus yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Jadi, organisasi adalah hubungan struktural yang mengikat dan menyatukan perusahaan dan kerangka dasar tempat individu- individu berusaha, dikoordinasi. Menurut teori ini, fungsi pengorganisasian manajer meliputi penentuan penggolongan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk tujuan-tujuan perusahaan, pengelompokkan kegiatan-kegiatan tersebut ke dalam suatu bagian yang dipimpin oleh seorang manajer, serta melimpahkan wewenang untuk melaksanakannya. 2. Max Weber Dalam memahami teori organisasi (klasik), maka nama besar Weber akan sulit untuk dilepaskan. Tokoh paradigma interpretatif yang menjadi sangat popular dengan buah

Upload: irdamuri

Post on 05-Jul-2015

3.917 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Konsep Pengorganisasian Dan Organisasi

TEORI KONSEP PENGORGANISASIAN DAN ORGANISASI

1. Koontz dan O’Donnel

Organisasi adalah pembinaan hubungan wewenang dan dimaksudkan

untuk mencapai koordinasi yang structural, baik secara vertical, maupun

secara horizontal da antara posisi-posisi yang telah diserahi tugas-tugas

khusus yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Jadi, organisasi

adalah hubungan struktural yang mengikat dan menyatukan perusahaan dan

kerangka dasar tempat individu-individu berusaha, dikoordinasi.

Menurut teori ini, fungsi pengorganisasian manajer meliputi penentuan

penggolongan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk tujuan-tujuan

perusahaan, pengelompokkan kegiatan-kegiatan tersebut ke dalam suatu

bagian yang dipimpin oleh seorang manajer, serta melimpahkan wewenang

untuk melaksanakannya.

2. Max Weber

Dalam memahami teori organisasi (klasik), maka nama besar Weber

akan sulit untuk dilepaskan. Tokoh paradigma interpretatif  yang menjadi

sangat popular dengan buah pemikirannya, yakni Karakteristik Organisasi

Weberian (Organisasi Formal), akan selalu identik dengan keyword

‘birokrasi’, karena memang pada konsepnya terdapat konsep birokrasi yang

mendetail .

Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi

disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi

untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut Weber, bentuk organisasi birokratik

merupakan bentuk yang paling efisien. Dalam teorinya, Weber

mengemukakan sepuluh (10) ciri organisasi1, yaitu:

Page 2: Teori Konsep Pengorganisasian Dan Organisasi

1. Suatu organisasi terdiri dari hubungan-hubungan yang

ditetapkan antara jabatan-jabatan. Blok-blok bangunan dasar dari

organisasi formal adalah jabatan-jabatan.

2. Tujuan atau rencana organisasi terbagi ke dalam tugas-

tugas, tugas-tugas tersebut disalurkan di antara berbagai jabatan sebagai

kewajiban resmi (job description).

3. Kewenangan: melaksanakan kewajiban diberikan kepada

jabatan (saat resmi menduduki sebuah jabatan).

4. Garis kewenangan dan jabatan diatur menurut suatu

tatanan hierarkhis.

5. Sistem aturan dan regulasi yang umum tetapi tegas yang

ditetapkan secara formal, mengatur tindakan-tindakan dan fungsi-fungsi

jabatan dalam organisasi.

6. Prosedur bersifat formal dan impersonal. Perlu adanya

catatan tertulis demi kontinuitas, keseragaman (uniformitas), dan untuk

maksud-maksud transaksi.

7. Adanya prosedur untuk menjalankan disiplin anggota.

8. Anggota organisasi harus memisahkan kehidupan pribadi

dan kehidupan organisasi.

9. Pegawai yang dipilih utk bekerja berdasarkan kualifikasi

teknis.

10.Kenaikan jabatan berdasarkan senioritas dan prestasi kerja.

Sebagai implikasinya, teori Weber pada komunikasi organisasi

menunjukkan suatu fenomena yang disebut komunikasi jabatan

(positional communication). Relasionalitas dibentuk antar jabatan, bukan

antar individu. Teori ini juga termasuk dalam tradisi posisisonal2 karena

masih berada satu payung kajian mahzab klasik, selain teori empat

system dari Likert.

Page 3: Teori Konsep Pengorganisasian Dan Organisasi

3. Drs. Soekarno K.

Organisasi sebagai fungsimanajemen (organisasi dalam pengertian

dinamis) adalah organisasi yang memberikan kemungkinan bagi manajemen

dapat bergerak dalam batas-batas tertentu. Organisasi dalam arti dinamis

nerarti organisasi itu mengadakan pembagian kerja.

Kesimpulan definisi di atas adalah bahwa pengorganisasian

(organizing) adalah fungsi manajemen, sifatnya dinamis dan merupakan

proses untuk memperoleh organisasi (organization) yang menjadi alat dan

wadah manajer melakukan aktivitas-aktivitasnya dalam mencapai tujuan.

4. Griffin

Griffin (2003) dalam A First Look at Communication Theory,

membahas organisasi mengikuti teori management klasik, yang

menempatkan suatu bayaran pada daya produksi, presisi, dan efisiensi.

Adapun prinsip-prinsip dari teori management klasikal adalah sebagai berikut:

kesatuan komando- suatu karyawan hanya menerima pesan dari satu

atasan

rantai skalar- garis otoritas dari atasan ke bawahan, yang bergerak

dari atas sampai ke bawah untuk organisasi; rantai ini, yang

diakibatkan oleh prinsip kesatuan komando, harus digunakan sebagai

suatu saluran untuk pengambilan keputusan dan komunikasi.

divisi pekerjaan- manegement perlu arahan untuk mencapai suatu

derajat tingkat spesialisasi yang dirancang untuk mencapai sasaran

organisasi dengan suatu cara efisien.

Page 4: Teori Konsep Pengorganisasian Dan Organisasi

tanggung jawab dan otoritas- perhatian harus dibayarkan kepada hak

untuk memberi order dan ke ketaatan seksama; suatu ketepatan

keseimbangan antara tanggung jawab dan otoritas harus dicapai.

disiplin- ketaatan, aplikasi, energi, perilaku, dan tanda rasa hormat

yang keluar seturut kebiasaan dan aturan disetujui.

mengebawahkan kepentingan individu dari kepentingan umum-

melalui contoh peneguhan, persetujuan adil, dan pengawasan terus-

menerus.

Selanjutnya, Griffin menyadur tiga pendekatan untuk membahas

komunikasi organisasi. Ketiga pendekatan itu adalah sebagai berikut:

1. Pendekatan sistem

Karl Weick (pelopor pendekatan sistem informasi) menganggap

struktur hirarkhi, garis rantai komando komunikasi, prosedur operasi standar

merupakan mungsuh dari inovasi. Ia melihat organisasi sebagai kehidupan

organis yang harus terus menerus beradaptasi kepada suatu perubahan

lingkungan dalam orde untuk mempertahankan hidup. Pengorganisasian

merupakan proses memahami informasi yang samar-samar melalui

pembuatan, pemilihan, dan penyimpanan informasi. Weick meyakini

organisasi akan bertahan dan tumbuh subur hanya ketika anggota-

anggotanya mengikutsertakan banyak kebebasan (free-flowing) dan

komunikasi interaktif. Untuk itu, ketika dihadapkan pada situasi yang

mengacaukan, manajer harus bertumpu pada komunikasi dari pada aturan-

aturan.

Teori Weick tentang pengorganisasian mempunyai arti penting dalam

bidang komunikasi karena ia menggunakan komunikasi sebagai basis

pengorganisasian manusia dan memberikan dasar logika untuk memahami

bagaimana orang berorganisasi. Menurutnya, kegiatan-kegiatan

pengorganisasian memenuhi fungsi pengurangan ketidakpastian dari

Page 5: Teori Konsep Pengorganisasian Dan Organisasi

informasi yang diterima dari lingkungan atau wilayah sekeliling. Ia

menggunakan istilah ketidakjelasan untuk mengatakan ketidakpastian, atau

keruwetan, kerancuan, dan kurangnya predictability. Semua informasi dari

lingkungan sedikit banyak sifatnya tidak jelas, dan aktivitas-aktivitas

pengorganisasian dirancang untuk mengurangi ketidakpastian atau

ketidakjelasan.

Weick memandang pengorganisasian sebagai proses evolusioner yang

bersandar pada sebuah rangkaian tiga proses:

1. Penentuan adalah pendefinisian situasi, atau mengumpulkan informasi

yang tidak jelas dari luar. Ini merupakan perhatian pada rangsangan dan

pengakuan bahwa ada ketidakjelasan. Seleksi, proses ini memungkinkan

kelompok untuk menerima aspek-aspek tertentu dan menolak aspek-aspek

lainnya dari informasi. Ini mempersempit bidang, dengan menghilangkan

alternatif-alternatif yang tidak ingin dihadapi oleh organisasi. Proses ini akan

menghilangkan lebih banyak ketidakjelasan dari informasi awal. 2.

2. Penyimpanan yaitu proses menyimpan aspek-aspek tertentu yang

akan digunakan pada masa mendatang. Informasi yang dipertahankan

diintegrasikan ke dalam kumpulan informasi yang sudah ada yang menjadi

dasar bagi beroperasinya organisasinya.

Setelah dilakukan penyimpanan, para anggota organisasi menghadapi

sebuah masalah pemilihan. Yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan

berkenaan dengan kebijakan organisasi. Misal, ”haruskah kami mengambil

tindakan berbeda dari apa yang telah kami lakukan sebelumnya?”

Sedemikian jauh, rangkuman ini mungkin membuat anda mempercayai

bahwa organisasi bergerak dari proses pengorganisasian ke proses lain

dengan cara yang sudah tertentu: penentuan; seleksi; penyimpanan; dan

pemilihan. Bukan begitu halnya. Sub-subkelompok individual dalam

organisasi terus menerus melakukan kegiatan di dalam proses-proses ini

untuk menemukan aspek-aspek lainnya dari lingkungan. Meskipun segmen-

Page 6: Teori Konsep Pengorganisasian Dan Organisasi

segmen tertentu dari organisasi mungkin mengkhususkan pada satu atau

lebih dari proses-proses organisasi, hampir semua orang terlibat dalam

setiap bagian setiap saat. Pendek kata di dalam organisasi terdapat siklus

perilaku.

3. Siklus perilaku adalah kumpulan-kumpulan perilaku yang saling

bersambungan yang memungkinkan kelompok untuk mencapai pemahaman

tentang pengertian-pengertian apa yang harus dimasukkan dan apa yang

ditolak. Di dalam siklus perilaku, tindakan-tindakan anggota dikendalikan oleh

aturan-aturan berkumpul yang memandu pilihan-pilihan rutinitas yang

digunakan untuk menyelesaikan proses yang tengah dilaksanakan

(penentuan, seleksi, atau penyimpanan).

Demikianlah pembahasan tentang konsep-konsep dasar dari teori

Weick, yaitu: lingkungan; ketidakjelasan; penentuan; seleksi; penyimpanan;

masalah pemilihan; siklus perilaku; dan aturan-aturan berkumpul, yang

semuanya memberi kontribusi pada pengurangan ketidakjelasan.

2. Pendekatan Budaya

Asumsi interaksi simbolik mengatakan bahwa manusia bertindak

tentang sesuatu berdasarkan pada pemaknaan yang mereka miliki tentang

sesuatu itu. Mendapat dorongan besar dari antropolog Clifford Geertz, ahli

teori dan ethnografi, peneliti budaya yang melihat makna bersama yang unik

adalah ditentukan organisasi. Organisasi dipandang sebagai budaya. Suatu

organisasi merupakan sebuah cara hidup (way of live) bagi para anggotanya,

membentuk sebuah realita bersama yang membedakannya dari budaya-

budaya lainnya.

Pacanowsky dan para teoris interpretatif lainnya menganggap bahwa

budaya bukan sesuatu yang dipunyai oleh sebuah organisasi, tetapi budaya

adalah sesuatu suatu organisasi. budaya organisasi dihasilkan melalui

interaksi dari anggota-anggotanya. Tindakan-tindakan yang berorientasi

Page 7: Teori Konsep Pengorganisasian Dan Organisasi

tugas tidak hanya mencapai sasaran-sasaran jangka pendek tetapi juga

menciptakan atau memperkuat cara-cara yang lain selain perilaku tugas

”resmi” dari para karyawan, karena aktivitas-aktivitas sehari-hari yang paling

membumi juga memberi kontribusi bagi budaya tersebut.

Pendekatan ini mengkaji cara individu-individu menggunakan cerita-

cerita, ritual, simbol-simbol, dan tipe-tipe aktivitas lainnya untuk memproduksi

dan mereproduksi seperangkat pemahaman.

3. Pendekatan kritik

Stan Deetz, salah seorang penganut pendekatan ini, menganggap

bahwa kepentingan-kepentingan perusahaan sudah mendominasi hampir

semua aspek lainnya dalam masyarakat, dan kehidupan kita banyak

ditentukan oleh keputusan-keputusan yang dibuat atas kepentingan

pengaturan organisasi-organisasi perusahaan, atau manajerialisme.

5. Luther Gulick

Organisasi adalah sebagai suatu alat saling hubungan satuan-satuan

kerja yang memberikan mereka kepada orang-orang yang ditempatkan

dalam struktur kewenangan; dus dengan demikian pekerjaan dapat

dikoordinasikan oleh perintah para atasan kepada para bawahan yang

menjangkau dari puncak sampai ke dasar dari seluruh badan usaha ( 

Organization is the means of interrelating the subdivisions of work by allotting

them to men who are placed in a structure of authority, so that the work may

be coordinated by orders of superiors to sub ordinates, reaching from the top

to the bottom of the entire enterprise).

6. Allen & Meyer

Page 8: Teori Konsep Pengorganisasian Dan Organisasi

Organisasi memiliki tiga komponen penting, yaitu : afektif, normatif dan

continuance. Ketiga komponen tersebut dapat merefleksikan pengertian

komitmen organisasi secara lengkap dan juga memang komponen ini lebih

banyak bisa menggambarkan dari variabel komitmen organisasi. Indikator-

indikator komitmen organisasi yang akan di gunakan di antaranya antara

lain :

1) Memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi anggota organisasi

2) Mempunyai kemampuan untuk beruasaha semaksimal mungkin demi

kepentingan organisasi

3) Memiliki kepercayaan penuh terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi

Kemudian untuk jenis-jenis dari bentuk komitmen orrganisai tersebut

penemu menemukan ada tiga jenis komitmen organisasi, yaitu:

1) Komitmen Afektif. (affective commitment)

Jenis ini berkaitan dengan keterikatan emosional yang dipunyai

seseorang dengan organisasi. Seseorang yang memiliki komitmen afektif

akan menunjukan kinerja yang lebih baik. Individu yang memiliki komitmen

afektif, berarti individu tersebut melakukan identifikasi nilai maupun aktivitas

organisasi. Semakin kuat identifikasi yang dilakukan, akan terjadi

internalisasi nilai organisasi yang semakin intensif sehingga dirinya akan

semakin terlibat dengan apa yang dilakukan oleh organisasi. Salah satu

akibat dari proses tersebut akan terlihat dari kinerjanya.

2) Komitmen Berkelanjutan (continuance commitment)

Jenis ini bermakna keberlanjutan keanggotaan individu terhadap suatu

organisasi setelah mempertimbangkan kerugian-kerugian dan resiko-resiko

yang akan dialaminya kalau meninggalkan organisasi.

3) Komitmen Normatif (normative commitment)

Komitmen yang mengandung dimensi moral dan didasarkan pada

kesadaran akan kewajiban yang dirasakan serta tanggungjawab yang

Page 9: Teori Konsep Pengorganisasian Dan Organisasi

dipikul oleh seseorang terhadap organisasi. Semakin individu bisa

menerima nilai-nilai organisasi dan semakin sesuai nilai pribadi individu

dengan nilai organisasi, akan semakin tumbuh kesadaran bahwa ia telah

menerima hak-hak tertentu yang diberikan oleh organisasi.

7. Carl Weick

Proses pengorganisasiaan akan menghasilkan organisasi.

Pengorganisasian adalah sebuah proses dan aktivitas/kegiatan. Walaupun

organisasi memiliki struktur namun bagaimana organisasi bertindak dan

bagaimana organisasi tersebut tampil ditentukan oleh struktur yang

ditetapkan oleh pola-pola reguler perilaku yang saling bertautan.

Komunikasilah yang merupakan proses penting. Proses menghasilkan

struktur. Suatu sistem jelas manusia. Manusia tidak hanya menjalankan

organisasi, manusia merupakan organisasi itu sendiri.

Pengorganisasian adalah suatu gramatika (aturan, konvensi, praktik

organisasi) yang disahkan secara mufakat untuk mengurangi ketidakpastian

dengan menggunakan perilaku bijaksana (pengalaman) yang saling

bertautan. (pengalaman dilalui bersama dengan orang lain melalui sistem

lambang/simbol).

Proses /  Tahap Pengorganisasian :

1. Tahap Enactment secara sederhana berarti bahwa paraanggota

organisasi menciptakan ulang lingkungan mereka dengan menentukan

dan merundingkan makna khusus bagi suatu peristiwa

2. Tahap seleksi,aturan-aturan dan siklus komunikasi digunakan untuk

menentukan pengurangan yang sesuai dengan ketidakjelasan

3. Tahap retensi,memungkinkan organisasi menyimpan informasi

mengenai cara organisasi itu memberi respon atas berbagai situasi

Page 10: Teori Konsep Pengorganisasian Dan Organisasi

8. Stephen W. Littlejohn

LittleJohn memberikan satu bentuk metafora lain yang mengibaratkan

bahwa organisasi adalah sebagai sebuah jaringan (Organizational Network).

Jaringan adalah struktur-struktur sosial yang diciptakan melalui komunikasi di

antara individu-individu dan kelompok-kelompok. Sewaktu orang

berkomunikasi dengan orang lain, sebenarnya ia sedang membuat kontak-

kontak dan pola-pola hubungan dan saluran-saluran ini menjadi instrumen

dalam semua bentuk fungsi sosial, dalam organisasi-organisasi dan

dimasyarakat luas. Organisasi dipahami mampu membangun realita sosial.

Jaringan adalah saluran-saluran melalui mana pengaruh dan kekuasaan

dijalankan, tidak hanya oleh manajemen dengan cara formal tetapi juga

informal diantara para anggota organisasi.

9. James D. Mooney

Organisasi adalah setiap bentuk perserikatan manusia untuk

mencapai tujuan bersama. Menurut James, kaidah yang diperlukan dalam

menetapkan organisasi manajemen adalah :

a. Koordinasi

b. Prinsip skala

c. Prinsip fungsional

d. Prinsip staf

10. Luther Gulick

Organisasi adalah sebagai suatu alat saling hubungan satuan-satuan

kerja yang memberikan mereka kepada orang-orang yang ditempatkan

dalam struktur kewenangan; dus dengan demikian pekerjaan dapat

Page 11: Teori Konsep Pengorganisasian Dan Organisasi

dikoordinasikan oleh perintah para atasan kepada para bawahan yang

menjangkau dari puncak sampai ke dasar dari seluruh badan usaha.

11. Dwight Waldo

Organisasi adalah sebagai suatu struktur dari kewenangan-

kewenangan dan kebiasaan-kebiasaan dalam hubungan antara orang-orang

pada suatu sistem administrasi.

12. Louis A. Allen

Organisasi adalah proses penentuan dan pengelompokkan pekerjaan

yang akan dikerjakan, menetapkan dan melimpahkan wewenang dan

tanggung jawab, dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerja

sama secara efektif dalam mencapai tujuan.

13. Daniel E. Griffths (1959)

            Organisasi adalah seluruh orang-orang yang melaksanakan fungsi-

fungsi yang berbeda tetapi saling berhubungan dengan yang dikoordinasikan

agar sebuah tugas dapat diselesaikan.

            Dari definisi sederhana ini dapat ditemukan adanya berbagai faktor

yang dapat menimbulkan organisasi, yaitu orang-orang, kerjasama, dan

tujuan tertentu. Berbagai faktor tersebut tidak dapat saling lepas berdiri

sendiri, melainkan saling kait merupakan suatu kebulatan. Maka dalam

pengertian organisasi digunakan sebutan sistem yang berarti kebulatan dari

berbagai faktor yang terikat oleh berbagai asas tertentu.

Page 12: Teori Konsep Pengorganisasian Dan Organisasi

14. Alfred Korzybski

Suatu organisasi merupakan suatu proses yang tersusun para individu

saling mempengaruhi untuk berbagai tujuan. Karakteristik Teori Modern:

Kadang-kadang disebut analisis sistem organisasi, Mempertimbangkan

semua elemen, organisasi, Memandang organisasi sebagai suatu sistem,

Penyesuaian diri agar organisasi itu dapat bertahan lama dalam hidupnya,

harus disesuaikan dengan perubahan lingkungannya, Organisasi dan

lingkungannya harus dilihat sebagai sesuatu yang saling ketergantungan. 

15. Monir H. Thayeb

Organisasi dapat dilihat dengan dua cara berbeda, iaitu: 1) organisasi

sebagai suatu sistem terbuka yang terdiri atas sub-sistem yang saling

berkaitan, dan memperoleh input untuk diolah yang berasal dari lingkungan

serta menyalurkan output hasil pengolahan ke lingkungan kembali, dan 2)

organisasi sebagai sekelompok orang yang berkerjasama untuk mencapai

suatu tujuan bersama.

Organisasi dapat diartikan dalam dua macam, yaitu:

1. Dalam arti statis, yaitu organisasi sebagai wadah tempat dimana kegiatan

kerjasama dijalankan;

2. Dalam arti dinamis, yaitu organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi

antara orang-orang yang bekerjasama, baik formal maupun informal.

Page 13: Teori Konsep Pengorganisasian Dan Organisasi

16. Herbert. A. Simon

Organisasi adalah sebagai pola komunikasi yang lengkap dan

hubungan-hubungan lain di dalam suatu kelompok orang-orang (Organization

is the complex pattern of communication and other relations in a group of

human being).

17. Peter Senge

“Organisasi di mana orang-orangnya secara terus-menerus

mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar

mereka inginkan, di mana pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk,

di mana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan di mana orang-orang

secara terus-menerus belajar mempelajari (learning to learn) sesuatu secara

bersama”

18. Diana Siregar

”Organisasi belajar adalah organisasi yang mampu melaksanakan

proses transformasi pengetahuan secara siklikal-berkelanjutan, dari

pengetahuan pekerja sebagai hasil belajar mandiri menjadi pengetahuan

organisasi sebagai hasil belajar organisasional, untuk menumbuh

kembangkan modal organisasi”.

Beberapa pokok pikiran penting yang mencirikan organisasi belajar

adalah :

Adaptif pada lingkungan eksternal

Terus-menerus meningkatkan kapabilitas untuk berubah

Mengembangkan kemampuan belajar secara individual dan kolektif

Menggunakan hasil belajar untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Page 14: Teori Konsep Pengorganisasian Dan Organisasi

Proses belajar tim/organisasi akan efektif jika para pekerja mampu

melakukan proses belajar mandiri-yang merupakan proses yang dilalui oleh

setiap pekerja untuk meningkatkan kualitas kompetensi individualnya-

kemudian dilanjutkan dengan proses transformasi pengetahuan para pekerja

menjadi pengetahuan organisasi.

Jadi, menurut pendapat saya organisasi belajar adalah kemampuan

suatu organisasi untuk meningkatkan kualitas kinerja para anggotanya agar

dapat secara terus menerus belajar dan mengembangkan potensinya di

tempat dimana dia bernaung. segi berpikir sistematik (systems thinking),

penguasaan pribadi (personal mastery), model mental (mental models), dan

membangun visi bersama (building shared vision) sangatlah penting dalam

organisasi belajar.

19. Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan

Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan

terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai

tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.

20. March and Simon

Organisasi adalah sistem yang kompleks yang terdiri dari unsur

psikologis, sosiologis, ekonomis, dan teknologis yang dalam dirinya sendiri

membutuhkan penyelidikan yang intensif.

21. John D. Millet

Organisasi adalah sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari

beberapa orang diselenggarakan untuk mewujudkan suatu tujuan bersama

(Organization is the structural framework within which the work of many

individuals is carried on for the realization of common purpose).

Page 15: Teori Konsep Pengorganisasian Dan Organisasi

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Komitmen Organisasi. http://zgmf19a.multiply.com/. .

Diakses pada Tanggal 3 Maret 2010. Makassar.

Hasibuan, Malayu. 2007. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah.

Jakarta: Bumi Aksara.

Jatmika. 2010. Pengertian Organisasi. http://community.gunadarma.ac.id.

Diakses pada 5 Maret 2010: Makassar.

Mukhlis, suhardi. 2009. Teori Organisasi Publik, dan Organisasi &

Manajemen Pemerintahan . http://www.pasamankab.go.id .

Diakses pada Tanggal 5 Maret 2010. Makassar.

Renuat. 2009. Teori Organisasi ( Komunikasi ).

http://renuat.wordpress.com. Diakses pada Tanggal 3 Maret 2010.

Makassar.

Sulistyawati, enik. 2008. Teori Birokrasi Max Weber dalam Ranah

Komunikasi Organisasi.

http://enikkirei.multiply.com/journal/item/115. Diakses pada

Tanggal 3 Maret 2010. Makassar.

Page 16: Teori Konsep Pengorganisasian Dan Organisasi

Topan. 2009. Teori-Teori Organisasi & Komunikasi Organisasi.

http://topan_jalang.byethost32.com . Diakses pada Tanggal 3 Maret

2010. Makassar.