teori akuntansi sap 3

10
1.1 Konsep Dasar oleh Paton dan Littleton Konsep dasar akuntansi menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Kerangka Dasar Penyajian dan Pelaporan Keuangan (KDPPLK) paragraf 22 dan 23 menyatakan bahwa asumsi dasar akuntansi berdasarkan dasar akrual dan kelangsungan usaha(going concern). MenurutInternational Financial Reporting Standards (IFRS) pada The Conceptual Framework for Financial Reporting paragraf 4.1, sebagai asumsi dasar akuntansi adalah hanya kelangsungan usaha. Sedangkan menurut Paton dan Littleton yang dikutip Suwardjono (2005), konsep dasar akuntansi terdiri dari, konsep kesatuan usaha (Entity Theory), kontinuitas usaha(going concern), penghargaan sepakatan, kos melekat(cost attach), upaya dan hasil(effort and accomplishment), bukti terverifikasi, dan asumsi. Adapun penjelasan dari Konsep Dasar Akuntansi yang dikemukakan oleh Paton dan Littleton yaitu : 1. Entitas bisnis atau kesatuan usaha (The business entity) Dalam konsep ini bisnis perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis diperlakukan berbeda atau secara hukum terpisah dengan pemilik dari bisnis tersebut. Hal ini termasuk bahwa transaksi-transaksi dalam bisnis tersebut harus dijaga secara keseluruhannya agar terpisah dari urusan pribadi dari seorang pemiliknya. Namun, diperbolehkan bagi seorang pemilik untuk dapat memperoleh informasi yang benar mengenai kondisi perusahaannya. Meskipun antara perusahaan dengan

Upload: bella-fransiska-dewi

Post on 09-Dec-2015

199 views

Category:

Documents


74 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Akuntansi Sap 3

1.1 Konsep Dasar oleh Paton dan Littleton

Konsep dasar akuntansi menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Kerangka

Dasar Penyajian dan Pelaporan Keuangan (KDPPLK) paragraf 22 dan 23 menyatakan bahwa

asumsi dasar akuntansi berdasarkan dasar akrual dan kelangsungan usaha(going concern).

MenurutInternational Financial Reporting Standards (IFRS) pada The Conceptual

Framework for Financial Reporting paragraf 4.1, sebagai asumsi dasar akuntansi adalah

hanya kelangsungan usaha. Sedangkan menurut Paton dan Littleton yang dikutip Suwardjono

(2005), konsep dasar akuntansi terdiri dari, konsep kesatuan usaha (Entity Theory),

kontinuitas usaha(going concern), penghargaan sepakatan, kos melekat(cost attach), upaya

dan hasil(effort and accomplishment), bukti terverifikasi, dan asumsi.

Adapun penjelasan dari Konsep Dasar Akuntansi yang dikemukakan oleh Paton dan

Littleton yaitu :

1. Entitas bisnis atau kesatuan usaha (The business entity)

Dalam konsep ini bisnis perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis diperlakukan

berbeda atau secara hukum terpisah dengan pemilik dari bisnis tersebut. Hal ini

termasuk bahwa transaksi-transaksi dalam bisnis tersebut harus dijaga secara

keseluruhannya agar terpisah dari urusan pribadi dari seorang pemiliknya. Namun,

diperbolehkan bagi seorang pemilik untuk dapat memperoleh informasi yang benar

mengenai kondisi perusahaannya. Meskipun antara perusahaan dengan pemiliknya

terpisah, namun pemilik tetap berhak atas keuntungan yang harus diberikan oleh

perusahaan dalam bentuk dividen.

2. Konsep Kelangsungan Usaha (Going Concern)

Konsep ini menyatakan bahwa jka tidak ada tanda-tanda  atau rencana pasti di

masa datang bahwa kesatuan usaha akan dibubarkan atau dilikuidasi maka

akuntansi menganggap bahwa kesatuan usaha tersebut akan terus menerus sampai

waktu yang tidak terbatas.  

3. Penghargaan Sepakatan

Konsep ini meyatakan bahwa jumlah rupiah/ agregat-harga atau penghargaan

sepakatan  yang tidak terlibat dalam tiap transaksi atau kegiatan pertukaran

merupakan bahan olah dasar akuntansi yang paling objektif terutama dalam

menukur sumber ekonomikyang keluar.

Page 2: Teori Akuntansi Sap 3

4.  Kos Melekat

Bahwa kos melekat pada objek yang dipresentasinya hingga kos bersifat mudah

bergerak dan dapat dipecah-pecah atau digabung-gabungkan kembali mengikuti

objek yang didekati. Berbagai kos mempunyai daya saling mengikat antara yang

satu dan yang lainnya ikatan objek-objek yang disimbolkannya. Bila berbagai

komponen digabungkan menjadi suatu objek atau barang baru, gabungan kos yang

baru semata-mata merupakan penggabungan berbagai kos yang melekat pada tiap

komponen tanpa memperhatikan nilai ekonomik baru yang melekat pada barang

baru.

5. Upaya Dan Hasil

Konsep ini meyatakn bahwa biaya merupakan upaya dalam rangka memperoleh

hasil berupa pendapatan. Dengan kata lain tidak ada hasil (pendapatan) tanpa

upaya biaya.

6. Bukti Terverifikasi dan Objektif

Konsep ini menyatakan bahwa informasi keuangan akun mempunyai tingkat

kebermanfaatan dan tingkat keterandalan yang cukup tinggai apabila terjadinya

data keungan didukung oleh bukti –bukti yang objektif dan dapat diuji

kebenarannya. Setiap transaksi keuangan harus didukung oleh bukti transaksi yang

kuat dan sah.

7. Asumsi

Contoh asumsi yang menjadi landasan penalaran dalam memilih konsep yang

relevan.

Kontinuitas usaha. Penerapan konsep ini harus tetap mempertimbangkan

dalam proses pelaporan

Perioda satu tahun. Pelaporan periodik dengan waktu sebgai wadah

pengukuran adalah salah satu kebiasaaan penting dalam akuntansi

Kos sebagai bahan olah. Penghargaan sepakatan yang menjadi bahan oleh

akuntansi didasarkan atas asumsi bahwa kos factor produksi yang diperolah

perusahan menunjukkan nilai wajar pada saat terjadinya.

Page 3: Teori Akuntansi Sap 3

Tujuan Pelaporan Keuangan (SFAC No 1 dan SFAC No 4)

Kriteria Kualitas Informasi (SFAC No 2)

Pengukuran dan Pengakuan (SFAC No 5 dan SFAC No 7)

Elemen statemen Keuangan (SFAC No 6)

Memenuhi kriteria pengakuan

Media pelaporan keuangan

lainnya

Informasi lain-lain

Catatan statemen keuangan

Informasi pelengkap

Statemen keuangan

 Daya beli uang usaha. Konsep bahwa kumlah rupiah yang terlcatat adakn

tetap menunjukkan nilai dilandasi asumsi  bahwa daya beli uang adalah

stabil sepanjang waktu.

Tujuan mencari laba. Konsep pendapatan dan biaya sebagai aliran jumlah

rupiah yang ditandingkan sebenarnya mengandung asumsi  bahwah

pendapatan adalh objek yang dituju oleh upaya yang diukur dengan kos.

1.2 Gambaran Umum Konsep dasar oleh FASB

Berdasarkan gambar diatas, tujuan pelaporan keuangan merupakan proses yang paling

menentukan dalam perekayasaan akuntansi. Tujuan pelaporan keuangan menentukan

konsep dan prinsip yang relevan dalam penyusunan statemen laporan keuangan. Selaian

itu tujuan pelaporan keuangan diharapkan mampu memberikan informasi kepada para

pemakai dengan berbagai kepentingan, serta mencapai tujuan ekonomik sosial negara.

Sehingga, dengan adanya informasi tersebut dapat mempengaruhi pengambilan

keputusan oleh pihak yang berkepentingan.

Page 4: Teori Akuntansi Sap 3

Informasi tentunya akan dipakai bila terdapat kebermanfaatan keputusan bagi si

pemakai. FASB telah merumuskan kualitas mengenai kriteria informasi yang terdiri dari

dua unsur utama yaitu keberpautan (relevance) keterandalan (reliability). Kualitas

informasi akan jauh lebih bernialai lagi apabila terdapat unsur-unsur (1) keterpahaman,

(2)keberpautan, (3) nilai prediktif, (4) nilai balikan, (5) ketepatwaktuan, (6) keterandalan,

(7) ketepatan penyimbolan, (8) keterujian, (9) kenetralan, (10) keterbandingan, dan (11)

materialitas.

Elemen statemen keuangan merupakan bahan pembentuk informasi yang

dikandung dalam statemen keuangan. Penyajian elemen statemen keuangan tidak cukup

hanya memenuhi definisi tetapi harus memenuhi kriteria pengakuan dan pengukuran.

Terdapat sepuluh elemen pelaporan keuangan yang didefinisikan dalam rerangka

konseptual yaitu aset, kewajiban, ekuitas, investasi, distribusi ke pemilik, laba

komprehensif, pendapatan, biaya, untung dan rugi.

Pelaporan keuangan dan statemen keuangan meruapakan dua definisi yang

memiliki tujuan yang sama, namun memiliki komponen yang berbeda. Pelaporan

keuangan (financial reporting) adalah penyampaian informasi yang wajib dan suka rela.

Wajib disini mempunyai implikasi bahwa pelaporan harus mengandung statemen

keuangan (financial statement) yaitu media utama pelaporan keuangan serta suka rela

mencakup segala informasi yang yang diberikan oleh manajer agar bermanfaat bagi

pemakai pelaporan keuangan.

Elemen dalam statemen keuangan tersebut kemudian akan menjadi lingkup

pengukuran dan pengakuan. Atribut pengukuran yang harus dilekatkan pada suatu

elemen untuk merepresenatsikan secara tepat yang ingin diungkapakan dalam pelaporan

keuangan misalnya penggunaan kos historis, kos sekarang, nilai pasar sekarang, nilai

terealisasi, nilai diskunan. Sedangkan pengakuan berarti bahwa pencatatan resmi

(penjurnala) suatu entitas (jumlah rupiah) hasil pengukuran dalam sautu sistem akuntansi,

sehingga jumlah rupiah tersebut dapat mempengaruhi statemen keuangan. FASB

menetapkan empat criteria pengakuan meliputi definis, keterukuran, keberpautan dan

keterandalan.

Page 5: Teori Akuntansi Sap 3

1.3 Joint Project FASB – IASB

FASB dan IASB memulai proyek agenda baru bersama, untuk meninjau kembalikerangka ko

nseptual mereka untuk akuntansi keuangan dan pelaporan, dimana setiap dasar keputusan

standar akuntansi sebagian besar didasarkan atas tujuan, karakteristik, definisi, dankriteria

yang ditetapkan pada kerangka konseptula yang ada.Tujuan dari proyek baru ini adalah

untuk membangun kerangka kerja dengan cara mempersempit, memperbaharui,

menyelesaikan dan mengkonvergenkan ke dalam kerangka kerja umum. Tujuan lain dari

FASB dan IASB adalah untuk menyatukan standar mereka diantaranya:

1. Alasan standar berbasis prinsip memerlukan kerangka kerja konseptua karena untuk

menjadi standar berbasis prinsip tidak hanya dapat mengumpulkan konversi melainkan

harus berakar pada dasar.

2. Pentingnya IASB dan FASB berbagi kerangka konseptual umum adalah dengan

terciptanya konvergensi berarti bahwa FASB dan IASB akan terus bekerja sama untuk

mengembangkan kualitas tinggi, kompatibel standar akuntansi dari waktu ke waktu.

Konvergensi juga bermanfaat dalam cara sebagai berikut :

Meningkatkan efisiensi pasar modal global dengan cara meningkatkan

perbandingan dan transparansi dari satu Negara ke Negara lain.

Mengurangi beban administrasi pada MNE yang saat ini diperlukan untuk

menyiapkan laporan keuangan dalam beberapa metode akunting.

Memungkinkan perusahaan untuk mengakses pasar modal di luar amerika serikat

tanpa memerlukan pertimbangan pelaporan keuangan standar internasional US

GAAP.

3. Karena kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan kenyataan

pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan menaikkan komparabilitas

antar laporan keuangan.

4. Cross-cutting issue adalah isu-isu yang berdampak lebih dari suatu bidang, karena

kekayaan suatu Negara umumnya dipengaruhi oleh serangkaian faktor yang saling

berhubungan. Cross-cutting issue yang ditetapkan dalam sejumlah konvensi internasional

deklarasi, dan perjanjian pembangunan yang mengikat Negara-negara terkait.

Page 6: Teori Akuntansi Sap 3

DAFTAR PUSTAKA

http://bujang4lawang.blogspot.co.id/2013/05/konsep-dasar.html

https://www.academia.edu/4523723/TEORI_AKUNTANSI

http://www.fasb.org/intl/convergence_iasb.shtml

Astika, Dr. I.B Putra S.E.,MSi., Ak.,.2010. Teori Akuntansi: Konsep-Konsep Dasar Akuntasi

Keuangan.

Page 7: Teori Akuntansi Sap 3

Ringkasan Materi Kuliah Teori Akuntansi

Konsep Dasar oleh Paton dan Littleton, Gambaran Umum Konsep Dasar oleh FASB, dan

Joint Project FASB.

Oleh:

Putu Yulia Pransiska Dewi ( 1306305039/9)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

Reguler

2015