tenun ikat masyarakatkampung ndao di kecamatan … depan skripsi.pdfselendang, dan selimut dapat...
TRANSCRIPT
TENUN IKAT MASYARAKATKAMPUNG NDAO
DI KECAMATAN LOBALAIN KABUPATEN ROTE NDAO
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Diajukan Oleh:
WINALDHY S. BLANC
NIM: 0901605022
PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI
FAKULTAS SATRA DAN BUDAYA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
i
TENUN IKAT MASYARAKAT KAMPUNG NDAO
KECAMATAN LOBALAIN KABUPATEN ROTE NDAO
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi
Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Antropologi
Diajukan Oleh:
WINALDHY S.BLANC
NIM: 0901605022
PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI
FAKULTAS SATRA DAN BUDAYA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Tenun Ikat adalah salah satu kerajinan tangan masyarakat Ba’a yang
dikerjakan oleh kaum perempuan yangmerupakan warisan leluhur. Kerajinan itu
menjadi matapencaharian dan menjadi sumber pendapatan pada masyarakat Rote
Ndao pada umumnya, khususnya masyarakat Ba’a. Hasil kerajinan berupa kain,
selendang, dan selimut dapat digunakan untuk kebutuhan hidup masyarakatnya.
Bentuk tenun ikat tersebut memiliki fungsi dan makna bagi kehidupan masyarakat
Ba’a.
Skripsi ini mengangkat beberapa permasalahan, yaitu (1) Bagaimanakah
bentuk dan proses pembuatan tenun ikat pada Masyarakat Ba’a?; (2)
Bagaimanakah fungsi tenun ikat masyarakat Ba’a?; dan (3) Bagaimanakah makna
yang terkandung di dalam tenun ikat masyarakat Ba’a? Permasalahan tersebut
dipandu oleh beberapa teori, yakni teori fungsi simbol dan teori makna simbol.
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah metode wawancara,
observasi lapangan, dan metode studi dokumen.
Skripsi ini membahas beberapa permasalahan yang telah disebutkan
terdahulu. Pembahasan yang pertama adalah proses tenun ikat dan bentuk tenun
ikat pada masyarakat Ba’a, Kemudian fungsi tenun ikat dan makna yang
terkandung di dalam bentuk tenun ikat itu. Proses pembuatan tenun ikat pada
masyarakat Ba’a masih secara tradisional. Artinya penenun mengerjakan tenun
ikat dengan cara yang diwariskan oleh leluhur. Hasil tenun ikat memiliki tiga
bentuk, yaitu kain selendang, kain sarung, dan kain selimut. Tenun ikat
masyarakat tersebut memiliki empat fungsi yang meliputi fungsi budaya, fungsi
sosial, dan fungsi ekonomis, dan fungsi lingkungan. Ketiga bentuk tenun ikat pada
masyarakat Ba’a tersebut di atas mengandung beberapa makna yang sangat
penting bagi masyarakat Ba’a khususnya dan masyarakat Rote pada umumnya. Di
samping itu, tenun ikat merupakan simbol budaya masyarakat pendukungnya.
Kata Kunci: Tenun Ikat, Masyarakat Ba’a, Fungsi dan Makna
vi
KATA PENGANTAR
Puji sykur penulis panjatkan kepada Tuhan atas berkat, rahmat, bimbingan
Nya yang telah memampukan penulis untuk menyelesaikanskripsi ini. Adapun
judul skripsi ini “Tenun Ikat Masyarakat Kampung Ndao, Kecamatan
Lobalain Kabupaten Rote Ndao Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)”.
Skripsi disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
(S-1) pada program studi Antropologi, Fakultas Sastra dan Budaya Universitas
Udayana.
Banyak kendala yang penulis hadapi untuk mewujudkan karya tulis ini.
Namun berkat rahmat dan petunjuk Tuhan, serta bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak baik secara langsung maupun tak langsung, secara moril maupun
material, sehingga karya tulis ini dapat terwujud. Sebagai penghargaan atas
semua yang diberikan kepada penulis, maka kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Barata, M.A, selaku Dekan Fakultas Sastra dan
Budaya Universitas Udayana.
2. Drs. I Nyoman Suarsana, M.Si, selaku Ketua Program Studi Antroplogi
Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana.
3. Dr. Purwadi, M.Hum, selaku Pembimbing I yang dengan sabar memberi
masukan, saran, petunjuk serta telah membimbing dan mengarah penulis
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
4. Dr.Drs. Putu Sukardja, M.Si, selaku pembimbing II yang telah
memberikan semangat, dan telah banyak meluangkan waktu untuk penulis
berkonsultasi guna kesempurnaan skripsi ini.
5. Seluruh dosen di Program Studi antropologi, Fakultas Sastra dan Budaya
Universitas Udayana atas jasa-jasa dan ilmu yang telah diberikan kepada
penulis selama menjadi mahasiswa Antrologi.
6. Bapak Michael Blanc yang telah membesarkan dengan penuh kasih
sayang, mendorong , mengarahkan penulis selama hidup dan belajar di
Program Studi Antropologi, Fakultas Sastra dan Budaya Universitas
Udayana. Suami tercinta David Rihardo Rambut dan anak terkasih Gabriel
Alexsis Blanc Rambut yang telah dengan setia dan sabar mendorong,
mendampingi penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Bapak dan Mama mertua Kanisius Rambut dan Mama Hana Ferderika
Yunias yang telah mendorong penulis selama penulisan skripsi
berlangsung sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini pada
waktunya. Kakak Banmin Blanc dan Kakak Sarah Michelle Blanc di
vii
Australia dan adik Arjuna yang telah mendorong dan mendoakan penulis
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan pada waktunya
7. Teman-Teman Antropolgi Any geong, Nesa, Ayu, Keke atas dukungan
baik moril maupun material sehingga penulis mampu menyelesaikan
penulisan skripsi dengan lancar.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran para pembaca yang budiman
sehingga selanjutnya dapat memberikan masukan demi perbaikan dan
penyempurnaan isi skripsi ini.
Denapasar, Desember 2016
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL .......................................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................... ii
LEMBARAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
PANITIA PENGUJI ..................................................................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................. vi
DAFTAR ISI ................................................................................................. viii
GLOSARIUM ............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
DAFTAR GANBAR ..................................................................................... xiv
BAB IPENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 3
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 4
1.3.1 Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
1.3.2 Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
1.4 Kerangka Teori dan Konsep ................................................................... 5
1.4.1 Kerangka Teori..................................................................................... 5
1.4.2 Konsep ................................................................................................. 8
1.5 Model Penelitian ..................................................................................... 10
1.6 Metode Penelitian.................................................................................... 11
ix
1.6.1 Lokasi Penelitian .................................................................................. 11
1.6.2 Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 11
1.6.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 12
1.6.4 Analisis Data ........................................................................................ 14
1.6.5 Penyajian Hasil Analisis Data .............................................................. 15
BAB IIGAMBARAN UMUM .................................................................... 16
2.1 Lokasi dan lingkungan alam ................................................................... 16
2.2 Letak dan Keadaan Geografis ................................................................. 19
2.3 Iklim ........................................................................................................ 21
2.4 Kependudukan......................................................................................... 23
2.5 Bahasa ..................................................................................................... 29
2.6 Sistem Mata Pencaharian ........................................................................ 30
2.7 Organisasi Sosial ..................................................................................... 33
2.8 Sistem Pengetahuan ................................................................................ 38
2.9 Sistem Religi ........................................................................................... 41
BAB III BENTUK DAN PROSES PEMBUATAN TENUN IKAT ........ 46
3.1 Sejarah Tenun Ikat .................................................................................. 46
3.2 Proses Pembuatan dan Bentuk Tenun Ikat Masyarakat Ba’a.................. 47
3.3 Tenun Ikant Masyarakat Ba’a ................................................................. 59
BAB IV FUNGSI TENUN IKAT MASYARAKAT BA’A ...................... 64
4.1 Fungsi Tenun Ikat .................................................................................. 64
4.2 Simpulan ................................................................................................. 70
x
BAB V MAKNA TENUN IKAT MASYARAKAT BA’A ....................... 71
5.1 Makna Tenun Ikat .................................................................................. 72
5.2 Motif-Motif Dan Pewarnaan Tenun Ikat ............................................... 75
5.3 Simpulan ................................................................................................. 81
BAB VISIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 82
6.1 Simpulan ................................................................................................. 82
6.2 Saran ........................................................................................................ 86
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 88
DAFTAR LAMPIRAN FOTO .................................................................... 91
PROFIL INFORMAN ................................................................................. 103
xi
GLOSSARIUM
Ana langi : Adalah motif berbentuk binatang laut.
Borassus sundaecus : Adalah istilah ilmiah untuk pohon lontar
Complete participation : Adalah metode observasi dengan pendekatan yang
lengkap atau partisipasi langsung.
Corypha utan : Adalah istilah ilmiah untuk pohon power.
Dae langgak/tuan tanah : Adalah orang yang bertuga untuk mengatur tanah
adatdalam pemerintahan adat suku Rote dan berbeda
dengan pengertian tuan tanah pada suku lain di NTT.
Hartig : Adalah seorang pemimpin pemerintahan Belanda di
Rote sehingga ia harus mengungsi ke Kupang.
Interviewee : Adalah orang yang diwawancarai dalam penelitian.
Lamatua atau lamatuan : Adalah Tuhan yang maha kuasa.
Langgak mook : Adalah tuan tanah yang bertugas untuk mengatur
pembagian tanah adat dalam pemerintahan tradisional
mirip dengan dae langgak
Lave rambik : Adalah kain tenun ikat tradisional suku Rote Ndao.
Lete-lete : Adalah orang dari Pulau Ceram berlayar ke Rote
dengan menggunakan perahu bercadik.
Lino do nes : Artinya pulau yang sunyi dan tidak berpenghuni.
Lolo neo do tenu hatu : Artinya dalam bahasa Indonesia artinya gelap.
Mane songgo : Adalah Imam yang bertugas memimpin ritual adat.
xii
Mane dope : Adalah hakim agung yang bertugas untuk mengurus
semua hal yang berhubungan dengan adat.
Mane sio : Adalah temukung atau raja yang berkuasa di suatu
wilayah adat.
Nusak : Adalah wilayah adat yang dikuasai oleh seorang raja
Passive participation : Adalah metode pengamatan dengan pendekatan
partisipasi tidak langsung.
Schekeichera oleosa : Adalah istilah ilmiah untuk pohon kusambi.
Tamarinda indica : Adalah istilah untuk pohon tamrin.
xiii
DAFTAR TABEL
Gambar 2.1 Jenis Musim Di Pulau Rote ...................................................... 22
Gambar 2.2 Jumlah Penduduk Rote Ndao Berdasarkan Jenis Kelamin
diSetiap Kecamatan dan Ratio Jenis kelamin ......................... 25
Gambar 2.3 Penduduk, Luas Wilayah Dan Kepadatan PendudukMenurut
Kecamatan ................................................................................ 26
Gambar 2.4 Jumlah Kepala Keluarga (KK) Dan Desa/Kelurahan Rata-
Rata Penduduk/KK Dan Desa/Kelurahan Di Kabupaten Rote
Ndao ......................................................................................... 27
Gambar 2.5 Jenis Dialek Baha Rote ............................................................ 29
Gambar 4.1 Harga Produksi Tenun Ikat Ba’a .............................................. 68
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 01 Peta Kabupaten Rote Ndao 2014 ................................................. 20
Gambar 02 Proses Pembuatan Tenun Ikat ...................................................... 51
Gambar 03 Benang Pintal ............................................................................... 52
Gambar 04 Kapas Dan Benang ...................................................................... 52
Gambar 05 Peralatan Tenun Masyarakat Ba’a ............................................... 54
Gambar 06 Pemintalan Kapas Menjadi Benang ............................................. 55
Gambar 07 Motif Tenun Ba’a ........................................................................ 56
Gambar 08 Pewarnaan Benang ...................................................................... 58
Gambar 09 Proses Kerja Tenun Ikat .............................................................. 59
Gambar 10 Sarung Bercorak Patola ............................................................... 60
Gambar 11 Selendang Tenun Ikat Ba’a.......................................................... 61
Gambar 12 Gadis-gadis Mengenakan Pakian Tradisional ............................. 66
Gambar 13 Gadis Mengenakan Sarung Dan Selendang ................................. 69
Gambar 14 Mayat Ditutup Dengan Selimut ................................................... 70
Gambar 15 Sarung Ba’a Dengan Motif Patola ............................................... 74
Gambar 16 Motif Tenun Ikat Rote ................................................................. 75
Gambar 17 Contoh Motif Dari Rote Timur .................................................... 77
Gambar 18 Motif Daun .................................................................................. 78