analisis pengaruh kapasitas industri, … · kain tenun ikat di kabupaten klungkung, 3)...

29
viii ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, PEMBERDAYAAN DAN TEKNOLOGI TERHADAP PRODUKTIVITAS SERTA KESEJAHTERAAN PELAKU USAHA INDUSTRI KAIN TENUN IKAT DI KABUPATEN KLUNGKUNG ABSTRAK Paradigma pembangunan ekonomi saat ini adalah pembangunan di sektor industri. Sektor industri yang sedang berkembang di Bali adalah Industri Kecil dan Menengah (IKM). IKM memberikan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan PDRB Bali dan khususnya Kabupaten Klungkung. Salah satu IKM unggulan di Kabupaten Klungkung adalah Industri Kain Tenun Ikat. Permasalahan yang dihadapi pelaku usaha IKM tenun ikat di Kabupaten Klungkung diantaranya masalah kesejahteraan dan produktivitas usaha dari tahun 2010 sampai 2015 cenderung mengalami penurunan. Penelitian ini bertunjuan untuk: 1) Menganalisis perkembangan usaha industri kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 2) Menganalisis pengaruh kapasitas industri dan pemberdayaan terhadap produktivitas pelaku usaha industri kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan pelaku usaha industri kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 4) Menganalisis peranan teknologi dalam memoderasi pengaruh kapasitas industri dan pemberdayaan terhadap produktivitas pelaku usaha industri kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 5) Menganalisis peranan produktivitas dalam memediasi pengaruh kapasitas industri dan pemberdayaan terhadap kesejahteraan pelaku usaha industri kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung. Penelitian ini dilakukan di lokasi industri kain tenun ikat Kabupaten Klungkung. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 50 orang pelaku usaha industri kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung menggunakan sampling jenuh. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian ini adalah 1) Perkembangna industri kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung mengalami penurunan dari tahun 2010 sampai 2016. 2) Ada pengaruh positif dan signifikan variabel kapasitas industri dan pemberdayaan terhadap produktivitas 3) Ada pengaruh positif dan signifikan variabel kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan, 4) Peran teknologi tidak memoderasi pengaruh hubungan antara kapasitas industri dan pemberdayaan terhadap produktivitas, 5) Produktivitas memediasi pengaruh kapasitas industri dan pemberdayaan terhadap kesejahteraan pelaku usaha industri kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung. Kata kunci : IKM, Kapasitas Industri, Pemberdayaan, Teknologi, Produktivitas, Kesejahteraan

Upload: lethien

Post on 30-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

viii

ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, PEMBERDAYAAN

DAN TEKNOLOGI TERHADAP PRODUKTIVITAS SERTA

KESEJAHTERAAN PELAKU USAHA INDUSTRI KAIN TENUN IKAT

DI KABUPATEN KLUNGKUNG

ABSTRAK

Paradigma pembangunan ekonomi saat ini adalah pembangunan di sektor

industri. Sektor industri yang sedang berkembang di Bali adalah Industri Kecil

dan Menengah (IKM). IKM memberikan kontribusi yang besar terhadap

pertumbuhan PDRB Bali dan khususnya Kabupaten Klungkung. Salah satu IKM

unggulan di Kabupaten Klungkung adalah Industri Kain Tenun Ikat.

Permasalahan yang dihadapi pelaku usaha IKM tenun ikat di Kabupaten

Klungkung diantaranya masalah kesejahteraan dan produktivitas usaha dari tahun

2010 sampai 2015 cenderung mengalami penurunan.

Penelitian ini bertunjuan untuk: 1) Menganalisis perkembangan usaha

industri kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 2) Menganalisis pengaruh

kapasitas industri dan pemberdayaan terhadap produktivitas pelaku usaha industri

kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas

industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan pelaku usaha

industri kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 4) Menganalisis peranan

teknologi dalam memoderasi pengaruh kapasitas industri dan pemberdayaan

terhadap produktivitas pelaku usaha industri kain tenun ikat di Kabupaten

Klungkung, 5) Menganalisis peranan produktivitas dalam memediasi pengaruh

kapasitas industri dan pemberdayaan terhadap kesejahteraan pelaku usaha industri

kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung. Penelitian ini dilakukan di lokasi

industri kain tenun ikat Kabupaten Klungkung. Jumlah sampel yang diambil

sebanyak 50 orang pelaku usaha industri kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung

menggunakan sampling jenuh. Teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis Partial Least Square (PLS).

Hasil penelitian ini adalah 1) Perkembangna industri kain tenun ikat di

Kabupaten Klungkung mengalami penurunan dari tahun 2010 sampai 2016. 2)

Ada pengaruh positif dan signifikan variabel kapasitas industri dan pemberdayaan

terhadap produktivitas 3) Ada pengaruh positif dan signifikan variabel kapasitas

industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan, 4) Peran

teknologi tidak memoderasi pengaruh hubungan antara kapasitas industri dan

pemberdayaan terhadap produktivitas, 5) Produktivitas memediasi pengaruh

kapasitas industri dan pemberdayaan terhadap kesejahteraan pelaku usaha industri

kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung.

Kata kunci : IKM, Kapasitas Industri, Pemberdayaan, Teknologi, Produktivitas,

Kesejahteraan

Page 2: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

ix

ANALYSYS OF EFFECT INDUSTRIAL CAPACITY, EMPOWERMENT,

AND TECHNOLOGY ON PRODUKTIVITY AND WELFARE

BUSINEESES WEAVING INDUSTRY IN THE KLUNGKUNG REGENCY

ABSTRACT

The paradigm of economic development today is the development in the

industrial sector. The industrial sector that is growing in Bali is the Small and

Medium Industries (IKM). IKM make a major contribution to GDP growth and in

particular Bali Klungkung regency. One IKM featured in Klungkung regency is

Weaving Fabrics Industry. The problem faced by IKM business operators

weaving in Klungkung regency including welfare issues and business productivity

from 2010 to 2015 tended to decrease.

This study have purpose to: 1) analyze the development of weaving

industrial enterprises in Klungkung regency, 2) to analyze the effect of industry

capacity and empowerment on the productivity of businesses of weaving

industrial in Klungkung regency, 3) to analyze the effect of industry capacity,

empowerment and productivity of the well-being industrial business weaving in

Klungkung regency, 4) analyzing technology's role in moderating the effect of

industrial capacity and empowerment on the productivity of businesses of

weaving industry in Klungkung regency, 5) Analyze the role of productivity in

mediating the effect of industry capacity and empowerment of the welfare

business operators weaving industry in Klungkung regency. This research was

conducted at weaving industrial sites Klungkung regency. The number of samples

taken as many as 50 businesses weaving industry in Klungkung using saturation

sampling. Data analysis technique used is the analysis Partial Least Square (PLS).

The results of this study are 1) The development of the weaving industry

in the Klungkung regency decreased in 2010 until 2016. 2) There is positive and

significant effect variables industrial capacity and empowerment to productivity

3) There is a positive and significant effect variable industrial capacity,

empowerment and productivity of the well-being, 4) The role of technology does

not moderate the effect of the relationship between industrial capacity and

empowerment to productivity, 5) Productivity mediates the effect of industry

capacity and empowerment in the welfare industry businesses weaving in

Klungkung regency.

Keywords: IKM, industry capacity, Empowerment, Technology, Productivity,

Welfare

Page 3: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

x

DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................. i

PRASYARAT GELAR ....................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS....................................................... iv

SURAT PERNYATAAN.................................................................................... v

UCAPAN TERIMA KASIH .............................................................................. vi

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

ABSTACT ......................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG................................................. xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 15

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 16

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Konsep-Konsep dan Definisi .......................................................... 18

2.1.1 Kesejahteraan ........................................................................ 18

2.1.2 Industri Kecil dan Menengah ................................................ 22

2.1.3 Industri Kain Tenun Ikat ....................................................... 23

2.1.4 Kapasitas Industri .................................................................. 31

2.1.5 Pemberdayaan Masyarakat .................................................... 42

2.1.6 Teknologi .............................................................................. 47

Page 4: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

xi

2.1.7 Teknologi Tenun ................................................................... 52

2.2 Teori-Teori yang Relevan ............................................................... 57

2.2.1 Teori Produktivitas ................................................................ 57

2.3 Keaslian Penelitian .......................................................................... 71

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

3.1 Kerangka Berpikir ......................................................................... 76

3.2 Konsep Penelitian ......................................................................... 79

3.3 Hipotesis Penelitian ...................................................................... 84

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian .................................................................... 86

4.2 Lokasi, Ruang Lingkup dan Waktu Penelitian ............................. 87

4.3 Identifikasi Variabel Penelitian..................................................... 87

4.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian ...................................... 89

4.5 Jenis dan Sumber Data .................................................................. 91

4.5.1 Jenis Data ............................................................................ 91

4.5.2 Sumber Data ....................................................................... 92

4.6 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel ........................ 92

4.7 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 94

4.8 Instrumen Penelitian ..................................................................... 95

4.8.1 Uji Validitas ........................................................................ 95

4.8.2 Uji Reabilitas ..................................................................... 96

4.9 Teknik Analisis Data..................................................................... 97

4.9.1 Analisis Structural Equation Modelling (SEM analisis) .... 97

4.9.2 Uji Hipotesis ..................................................................... 107

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 108

5.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian .................................................. 111

Page 5: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

xii

5.2.1 Perkembangan Industri Kain Tenun Ikat di

Kabupaten Klungkung ...................................................... 111

5.2.2 Proses Produksi Industri Kain Tenun Ikat di

Kabupaten Klungkung ...................................................... 114

5.2.3 Karakteristik Pelaku Usaha Tenun Ikat Berdasarkan

Usia ................................................................................... 119

5.2.4 Karakteristik Pelaku Usaha Tenun Ikat Berdasarkan

Jenis Kelamin ................................................................... 120

5.2.5 Karakteristik Pelaku Usaha Tenun Ikat Berdasarkan

Status Kepemilikan Tempat Usaha .................................. 121

5.2.6 Karakteristik Pelaku Usaha Tenun Ikat Berdasarkan

Jumlah Tanggungan Keluarga .......................................... 123

5.3 Deskripsi Variabel Penelitian ..................................................... 124

5.3.1 Kapasitas Industri ............................................................ 124

5.3.2 Pemberdayaan .................................................................. 128

5.3.3 Teknologi ......................................................................... 133

5.3.4 Produktivitas .................................................................... 136

5.3.5 Kesejahteraan ................................................................... 139

5.4 Analisis Data ............................................................................... 143

5.4.1 Evaluasi Goodness of Fit dari Outer Model

(Measurement Model) ...................................................... 144

5.4.2 Evaluasi Goodness of Fit dari Inner Model

(Structural Model) ........................................................... 148

5.5 Pembahasan................................................................................ 154

5.5.1 Pengaruh Kapasitas industri dan pemberdayaan

terhadap produktivitas pelaku usaha industri kain

tenun ikat di Kabupaten Klungkung. ............................. 154

5.5.2 Pengaruh Kapasitas industri, pemberdayaan dan

produktivitas terhadap kesejahteraan pelaku

Page 6: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

xiii

usaha industri kain tenun ikat di Kabupaten

Klungkung. ..................................................................... 157

5.5.3 Peran Teknologi dalam memoderasi pengaruh

kapasitas industri dan pemberdayaan terhadap

produktivitas pelaku usaha industri kain tenun

ikat di Kabupaten Klungkung. ....................................... 161

5.5.4 Peran Produktivitas dalam memediasi pengaruh

Kapasitas Industri dan Pemberdayaan terhadap

kesejahteraan pelaku usaha industri kain tenun

ikat di Kabupaten Klungkung. ....................................... 163

5.6 Keterbataan Penelitian ................................................................ 165

BAB VI PENUTUP

6.1 Simpulan ..................................................................................... 167

6.2 Saran ........................................................................................... 168

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 171

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... 180

Page 7: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

xiv

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Halaman

2.1 Tahapan Pemberdayaan ............................................................................... 46

3.1 Kerangka Berpikir Penelitian ....................................................................... 79

3.2 Kerangka Konsep Penelitian Analisis Pengaruh Kapasitas Industri,

Pemberdayaan dan Teknologi Terhadap Produktivitas serta

Kesejahteraan Pelaku Usaha Industri Kain Tenun Ikat di Kabupaten

Klungkung.................................................................................................... 84

4.1 Hubungan Antar Variabel Penelitian ......................................................... 100

5.1 Peta Wilayah Kabupaten Klungkung ......................................................... 109

5.2 Hasil Algoritma Bootstraping Analisa PLS ............................................... 144

5.3 Pengaruh Variabel Laten Eksogen Terhadap Variabel Endogen ............... 151

Page 8: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

xv

DAFTAR GRAFIK

No Grafik Halaman

5.1 Jumlah Industri Rumah Tangga dan Industri Kecil Kabupaten

Klungkung Tahun 2008-2012 .................................................................... 110

5.2 Karakteristik Pelaku Usaha Tenun Ikat Berdasarkan Usia ........................ 120

5.3 Karakteristik Pelaku Usaha Tenun Ikat Berdasarkan Jenis Kelamin ......... 121

5.4 Karakteristik Pelaku Usaha Tenun Ikat Berdasarkan Status

Kepemilikan Usaha .................................................................................... 122

5.5 Karakteristik Pelaku Usaha Tenun Ikat Berdasarkan Jumlah

Tanggungan Keluarga ................................................................................ 123

5.6 Persentase Pelaku Usaha Tenun Ikat Berdasarkan Tingkat

Pendidikan.................................................................................................. 128

Page 9: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

xvi

DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

1.1 IPM Provinsi Bali Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010-2015 ................. 2

1.2 PDRB Provinsi Bali Menurut Lapangan Usaha Berdasarkan Atas

Dasar Harga Konstan (ADHK) Tahun 2011-2014....................................... 5

1.3 PDRB Provinsi Bali dari Sektor Industri Pengolahan Berdasarkan

Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Tahun 2012-2014 .............................. 6

1.4 Jumlah Usaha, Jumlah Tenaga Kerja Industri Kecil dan Menengah

(IKM) di Provinsi Bali Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2013-2015 .......... 8

1.5 Jumlah Usaha, Tenaga Kerja, Nilai Investasi, Kapasitas Produksi, Nilai

Produksi dan Produktivitas Usaha Industri Kecil Menengah (IKM) Kain

Tenun Ikat Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2015 ........................ 9

1.6 Jumlah Usaha, Tenaga Kerja, nilai Investasi, Kapasitas Produksi,

Nilai Produksi dan Produktivitas Usaha Industri Kain Tenun Ikat di

Kabupaten Klungkung ............................................................................... 11

4.1 Variabel Laten dan Indikator Penelitian ................................................... 88

4.2 Penentuan Jumlah Sampel Industri Kain Tenun Ikat di Kabupaten

Klungkung Berdasarkan Jumlah Usaha ..................................................... 94

5.1 Perkembangan Industri Kain Tenun Ikat di Kabupaten Klungkung

Tahun 2010-2015 ..................................................................................... 113

5.2 Jumlah Industri Tenun Ikat di Kabupaten Klungkung Tahun 2016 ........ 114

5.3 Persentase Modal Industri Kain Tenun Ikat di Kabupaten

Klungkung ............................................................................................... 125

5.4 Persentase Biaya Tenaga Kerja Industri Kain Tenun Ikat di

Kabupaten Klungkung ............................................................................. 126

5.5 Persentase Usia Industri Kain Tenun Ikat di Kabupaten Klungkung ...... 126

5.6 Persentase Pengalaman Pelaku Usaha Industri Kain Tenun Ikat di

Kabupaten Klungkung ............................................................................. 127

5.7 Indeks Frekuensi Responden Tentang Pemberdayaan ............................ 132

Page 10: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

xvii

5.8 Persentase Jumlah Alat Industri Kain Tenun Ikat di Kabupaten

Klungkung ............................................................................................... 134

5.9 Indeks Frekuensi Responden Tentang Teknologi ................................... 136

5.10 Persentase Produktivitas Modal Industri Kain Tenun Ikat di

Kabupaten Klungkung ............................................................................. 137

5.11 Persentase Produktivitas Tenaga Kerja Industri Kain Tenun Ikat di

Kabupaten Klungkung ............................................................................. 138

5.12 Persentase Produktivitas Alat Industri Kain Tenun Ikat di

Kabupaten Klungkung ............................................................................. 139

5.13 Persentase Pendapatan Pelaku Usaha Industri Kain Tenun Ikat di

Kabupaten Klungkung ............................................................................. 141

5.14 Indeks Frekuensi Responden Tentang Kesejahteraan ............................. 143

5.15 Hasil Pengujian Konvergen Validitiy ...................................................... 145

5.16 Nilai Average Variance Exstacted (AVE) ............................................... 146

5.17 Cross Variable Correlations ................................................................... 146

5.18 Nilai Composite Reliability ..................................................................... 147

5.19 Croanbch’s Alpha .................................................................................... 148

5.20 Nilai R-Square Variabel Endogen ........................................................... 149

5.21 Hasil Pengujian Pengaruh Langsung Path Coefficients (Mean,

STDEV, T-Values) ................................................................................... 150

5.22 Hasil Pengujian Pengaruh Tidak Langsung Path Coefficients

(Mean, STDEV, T-Values) ....................................................................... 152

5.23 Hasil Pengujian Total Effects Pengaruh Langsung dan Tidak

Langsung Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values)......................... 153

Page 11: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

xviii

DAFTAR SINGKATAN ATAU LAMBANG

SINGKATAN

ADHK : Atas Dasar Harga Konstan

ATBM : Alat Tenun Bukan Mesin

ATM : Alat Tenun Mesin

BIMTEK : Bimbingan Teknis

BPS : Badan Pusat Statistik

DISPERINDAG : Dinas Perindustrian dan Perdagangan

IKM : Industri Kecil dan Menengah

IPM : Indeks Pembangunan Manusia

KBLI : Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia

MEA : Masyarakat Ekonomi Asean

PDRB : Produk Domestik Regional Bruto

TTG : Teknologi Tepat Guna

UNDP : United Nations Development Programme

Page 12: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

xix

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Halaman

1. Kuesioner Penelitian .................................................................................. 180

2. Hasil Tabulasi Kuesioner Penelitian .......................................................... 187

3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrusmen Penelitian ........................ 195

4. Hasil Analisis Partial Least Square (PLS) ................................................ 200

Foto-Foto Penelitian

Page 13: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan ekonomi secara prinsip bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan masyarakat dapat diukur menggunakan

indikator-indikator kesejahteraan yang mencerminkan capaian pembangunan

masyarakat dalam memenuhi kualitas hidup yang lebih baik. Salah satu indikator

tersebut yakni indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang diperkenalkan

oleh United Nations Development Programme (UNDP) dan Human Development

Report (1990). Pembangunan manusia adalah suatu proses untuk memperbanyak

pilihan-pilihan yang dimiliki oleh manusia. Diantara banyak pilihan tersebut,

pilihan yang terpenting adalah untuk berumur panjang dan sehat, untuk berilmu

pengetahuan, dan untuk mempunyai akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan

agar dapat hidup secara layak.

IPM digunakan untuk mengukur capaian pembangunan manusia berbasis

sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM

dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup

umur panjang dan sehat, pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Ketiga dimensi

tersebut memiliki pengertian sangat luas karena terkait banyak faktor. Untuk

mengukur dimensi kesehatan, digunakan angka harapan hidup waktu lahir.

Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator

angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah. Untuk mengukur dimensi hidup

Page 14: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

2

layak digunakan indikator kemampuan daya beli masyarakat terhadap kebutuhan

pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai

pendekatan pendapatan yang mewakili capaian pembangunan hidup layak.

Capaian IPM Provinsi Bali dilihat dari kabupaten/kota dari tahun 2010

sampai dengan 2015 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Capaian IPM

Provinsi Bali merupakan capaian IPM rata-rata dari IPM kabupaten/kota. IPM

Provinsi Bali pada tahun 2010 sebesar 70,10 terus meningkat setiap tahun menjadi

73,27 pada tahun 2015. Dilihat dari IPM kabupaten/kota pada tahun 2015, bahwa

Kota Denpasar memiliki IPM tertinggi sebesar 82,24 disusul Kabupaten Badung

sebesar 78,86 merupakan kabupaten dengan IPM tertinggi di Provinsi Bali.

Urutan berikutnya Kabupaten Gianyar 75,03, Kabupaten Tabanan 73,54,

Kabupaten Buleleng 70,03, Kabupaten Jembrana 69,66, Kabupaten Klungkung

68,98, Kabupaten Bangli 66,24 dan Kabupaten Karangasem 64,68.

Tabel 1.1

IPM Provinsi Bali Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010-2015

Kabupaten/Kota Indek Pembangunan Manusia

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Jembrana 66.70 67.53 67.94 68.39 68.67 69.66

Tabanan 70.68 71.35 71.69 72.31 72.68 73.54

Badung 75.84 76.66 77.26 77.63 77.98 78.86

Ginyar 71.45 72.50 73.36 74 74.29 75.03

Klungkung 66.01 67.01 67.64 68.08 68.30 68.98

Bangli 63.43 63.87 64.53 65.47 65.75 66.24

Karangasem 60.58 61.60 62.95 63.70 64.01 64.68

Buleleng 66.98 67.73 68.29 68.83 69.19 70.03

Denpasar 79.19 79.77 80.45 81.32 81.65 82.24

Bali 70.10 70.87 71.62 72.09 72.48 73.27

Sumber : BPS Provinsi Bali, 2015.

Page 15: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

3

IPM sebagai indikator kesejahteraan masyarakat dapat mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi secara nasional. Semakin tinggi tingkat pendidikan

masyarakat akan memudahkan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik

serta memperoleh pendapatan yang lebih tinggi sehingga masyarakat mudah

mengakses kesehatan. Apabila kesehatan masyarakat terwujud dengan baik, dapat

berdampak pada produktivitas masyarakat juga semakin meningkat. Produktivitas

yang tinggi secara tidak langsung menyebabkan meningkatnya pendapatan

masyarakat.

Pertumbuhan ekonomi nasional secara tidak langsung sangat dipengaruhi

oleh perkembangan globalisasi yang berdampak pada pola pikir dan tatanan

kehidupan masyarakat yang cenderung berubah dari era tradisi menuju era

persaingan bebas dan kompetitif. Persaingan pada era global adalah tanpa batas,

artinya setiap individu dan masyarakat di setiap negara diberikan peluang yang

sama untuk meraih kesuksesan dalam bidang ekonomi. Persaingan dan kerjasama

internasional antar negara-negara ASEAN yang dituangkan melalui Masyarakat

Ekonomi Asean (MEA) memberikan dampak positif bagi Negara Indonesia.

Manfaat diantaranya adalah dapat memperluas jaringan usaha melalui kerjasama

antar negara sehingga mampu memasarkan produk-produk lokal dan nasional

serta mempunyai daya saing tinggi terhadap produk internasional. Manfaat

penting bagi Negara Indonesia dengan adanya MEA yakni dapat membuka

lapangan usaha sebanyak-banyaknya sehingga dapat menyerap lebih banyak

tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran.

Page 16: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

4

Selain indikator IPM, digunakan indikator lainnya untuk menyatakan

kesejahteraan nasional yakni indikator tingkat pendapatan nasional. Tingkat

pendapatan nasional dapat dilihat pada pertumbuhan ekonomi makro Indonesia

yang dicerminkan melalui pertumbuhan nilai Produk Nasional Bruto (PNB) dan

Produk Domestik Bruto (PDB) serta Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Pertumbuhan PDRB setiap daerah di Indonesia menjadi tolak ukur pertumbuhan

ekonomi di Indonesia. Peningkatan capaian PDRB mencerminkan tingkat

keberhasilan dan pertumbuhan pembangunan di daerah.

Data pada Tabel 1.2 menunjukkan nilai PDRB Provinsi Bali menurut

lapangan usaha berdasarkan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) dari tahun 2011-

2014. PDRB Provinsi Bali didominasi terbanyak oleh sektor persewaan, makanan

minuman dan akomodasi sebesar Rp. 23.737.798,00 pada tahun 2014. Sektor ini

ditunjang dari beberapa sektor usaha seperti penginapan, perhotelan maupun

restoran. Data ini menunjukkan bahwa sektor yang paling berkembang di Bali

adalah sektor industri pariwisata. Beberapa sektor usaha di Bali saling menunjang

keberhasilan industri pariwisata. Salah satu sektor yang menunjang industri

pariwisata di Bali adalah sektor industri pengolahan. Sektor industri pengolahan

terdiri dari beberapa sub sektor penunjang seperti industri makanan dan minuman,

industri tekstil dan pakaian jadi, industri kulit barang dan alas kaki, industri kayu,

anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya, industri furniture serta beberapa sub

sektor penunjang yang lain.

Page 17: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

5

Tabel 1.2

PDRB Provinsi Bali Menurut Lapangan Usaha Berdasarkan Atas Dasar

Harga Konstan (ADHK) Tahun 2011-2014

No Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014

1 Pertanian 16.258.738,60 16.969.879,80 17.339.918,30 18.159.635,40

2 Pertambangan dan

Penggalian

1.252.243,00 1.444.122,30 1.555.359,90 1.546.105,40

3 Industri

Pengolahan

6.620.875,00 6.966.905,80 7.565.247,90 8.237.390,70

4 Listrik dan Gas 209.599,10 233.479,60 251.668,40 258.318,10

5 Air Bersih,

Pengelolaan

Sampah

240.103,70 248.157,90 261.538,90 280.903,10

6 Konstruksi 8.887.526,50 10.608.441,70 11.239.448,40 11.441.351,60

7 Perdagangan,

Reparasi Mobil,

Sepeda Motor

8.622.156,00 9.133.153,20 9.963.180,60 10.687.099,00

8 Transportasi dan

Pergudangan

7.507.294,60 7.976.191,20 8.512.259,00 8.998.536,30

9 Persewaan,

Makanan

Minuman,

Akomodasi

19.159.713,50 20.655.906,20 22.283.734,20 23.737.798,00

10 Informasi dan

Komunikasi

6.408.441,60 6.925.204,30 7.325.440,70 7.853.794,20

11 Jasa Keuangan

dan Asuransi

3.882.631,80 4.228.341,40 4.779.662,80 5.233.123,80

12 Real Estat 4.756.874,60 5.058.972,20 5.412.280,70 5.893.508,70

13 Jasa Perusahaan 1.096.720,90 1.121.241,90 1.222.186,60 1.313.690,80

14 Administrasi

Pemerintahan

6.546.413,90 6.609.958,70 6.611.212,30 7.321.793,70

15 Jasa Pendidikan,

Kesehatan dan

lainnya

8.542.299,00 8.771.508,70 9.786.196,10 10.814.586,60

PDRB 99.991.631,80 106.951.464,90 114.109.334,80 121.777.635,40

Sumber : BPS Provinsi Bali, 2014

Pertumbuhan PDRB Provinsi Bali dilihat dari sub sektor industri

pengolahan menurut lapangan usaha berdasarkan Atas Dasar Harga Konstan

(ADHK) tahun 2012-2014 ditampilkan pada Tabel 1.3. Data Tabel 1.3

Page 18: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

6

menunjukkan sektor industri pengolahan didominasi oleh industri makanan dan

minuman sebanyak Rp. 3.049.317 pada tahun 2014, berikutnya ditunjang oleh

beberapa industri unggulan lainnya yakni industri kayu anyaman dan bambu

sebanyak Rp. 2.694.687, Industri furniture sebanyak 560.166, industri tekstil dan

pakaian jadi sebanyak Rp. 541.094. Perkembangan industri tekstil dan pakaian

jadi sedang mengalami trend saat ini dan banyak diminati oleh masyarakat Bali

maupun luar Bali, selain itu industri ini banyak menyerap tenaga kerja khususnya

pada Industri Kecil dan Menengah (IKM).

Tabel 1.3

PDRB Provinsi Bali dari Sektor Industri Pengolahan Berdasarkan Atas

Dasar Harga Konstan (ADHK) Tahun 2012-2014

No. Sektor Industri Pengolahan 2012 2013 2014

1 Industri Batubara dan Migas - - -

2 Industri Makanan dan Minuman 2.530.220 2.758.779 3.049.317

3 Industri Pengolahan Tembakau 32.743 35.742 38.337

4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 469.623 508.717 541.094

5 Industri Kulit dan Alas Kaki 236.957 260.245 282.764

6 Industri Kayu, Anyaman dari Bambu,

Rotan dan Sejenisnya 2.244.249 2.462.357 2.694.687

7 Industri Kertas,Percetakan dan Reproduksi

Media Rekaman 34.562 35.057 35.543

8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat

Tradisional 90.819 96.188 99.476

9 Industri Karet, Barang dari Karet dan

Plastik 159.307 163.417 167.468

10 Industri Galian bukan Logam 364.143 401.400 429.245

11 Industri Logam Dasar - - -

12 Industri Barang Logam; Komputer, Barang

Elektronik, 96.740 102.771 108.773

13 Industri Mesin dan Perlengkapan 5.954 6.125 6.416

14 Industri Alat Angkutan 2.455 2.648 2.798

15 Industri Furnitur 488.431 520.641 560.166

16 Industri Pengolahan Lainnya 210.703 211.162 221.305

PDRB 6.966.906 7.565.248 8.237.391

Sumber : BPS Provinsi Bali, 2014

Page 19: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

7

Perkembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Bali jika dilihat

dari jumlah usaha dan jumlah tenaga kerja dari tahun 2013 sampai tahun 2015

mengalami peningkatan setiap tahunnya. Data menurut Dinas Perindustrian Dan

Perdagangan (DISPERINDAG) Provinsi Bali tahun 2015 yang disajikan pada

Tabel 1.4 menunjukkan jumlah unit usaha dan tenaga kerja IKM di Provinsi Bali

menurut kabupaten/kota.

Jumlah usaha dan jumlah tenaga kerja IKM di Provinsi Bali dari tahun

2013 sampai dengan tahun 2015 mengalami peningkatan. Jumlah usaha IKM di

Provinsi Bali pada tahun 2015 sebanyak 12.326 unit. Peningkatan jumlah IKM

Provinsi Bali tahun 2013-2015, berarti bahwa terjadi peningkatan jumlah usaha

pada kabupaten/kota di Provinsi Bali. Pada tahun 2015 jumlah usaha IKM di

Kabupaten Jembrana sebanyak 1.528 unit, Kabupaten Tabanan sebanyak 708 unit,

Kota Denpasar sebanyak 3.915 unit, Kabupaten Badung sebanyak 1.189 unit,

Kabupaten Gianyar sebanyak 766 unit, Kabupaten Bangli sebanyak 2.530 unit,

Kabupaten Karangasem sebanyak 459 unit, Kabupaten Buleleng sebanyak 834

unit. Sedangkan Kabupaten Klungkung jumlah usaha sebanyak 413 unit sebagai

kabupaten terkecil di Provinsi Bali. Permasalahan yang terjadi di Kabupaten

Klungkung adalah penurunan jumlah usaha yakni dari tahun 2014 sebanyak 413

unit menjadi 397 unit pada tahun 2015 dengan jumlah penurunan sebanyak 16

unit usaha. Selain itu terjadi penurunan jumlah tenaga kerja pada tahun 2014

sebanyak 4.596 orang menjadi 4.439 orang pada tahun 2015.

Page 20: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

8

Tabel 1.4

Jumlah Usaha, Jumlah Tenaga Kerja Industri Kecil dan Menengah (IKM) di

Provinsi Bali Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2013-2015

Kabupaten/Kota

Jumlah Usaha

(Unit)

Jumlah Tenaga Kerja

(Orang)

2013 2014 2015 2013 2014 2015

1 Jembrana 1.516 1.516 1.528 9.559 9.559 8.152

2 Tabanan 678 699 708 6.013 5.976 6.086

3 Denpasar 3.826 3.877 3.915 28.573 27.867 28.775

4 Badung 1.111 1.111 1.189 14.330 14.330 14.369

5 Gianyar 660 685 766 10.972 12.574 13.303

6 Bangli 2.497 2.502 2.530 10.351 8.791 8.407

7 Karangasem 424 454 459 3.677 3.789 4.026

8 Klungkung 410 413 397 4.462 4.596 4.439

9 Buleleng 783 827 834 5.022 5.515 5623

Provinsi Bali 11.905 12.084 12.326 92.959 92.997 93.180

Sumber : Disperindag Provinsi Bali, Direktori 2015 (Data Diolah)

Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Provinsi Bali jika dilihat dari jenis

industri kain tenun ikat ditampilkan melalui Tabel 1.5 yakni data perkembangan

IKM kain tenun ikat di Provinsi Bali menurut kabupaten/kota pada tahun 2015.

Data pada Tabel 1.5 menampilkan bahwa Kabupaten Klungkung memiliki jumlah

IKM kain tenun ikat terbanyak dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Provinsi

Bali yakni sebanyak 61 unit, Kabupaten Jembrana sebanyak 43 unit, Kabupaten

Tabanan tidak memiliki IKM tenun ikat, Kota Denpasar sebanyak 16 unit,

Kabupaten Badung sebanyak 2 unit, Kabupaten Gianyar sebanyak 10 unit,

Kabupaten Bangli sebanyak 10 unit, Kabupaten Karangasem sebanyak 27 unit,

Kabupaten Buleleng sebanyak 9 unit, dan kabupaten Klungkung sebanyak 61 unit.

Kabupaten Klungkung memiliki jumlah usaha IKM kain tenun ikat terbanyak

dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 1.253 orang.

Page 21: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

9

Tabel 1.5

Jumlah Usaha, Tenaga Kerja, Nilai Investasi, Kapasitas Produksi, Nilai

Produksidan Produktivitas Usaha Industri Kecil Menengah (IKM) Kain

Tenun Ikat Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2015

Kabupaten

Jumlah

Usaha

(unit)

Jumlah

Tenaga

Kerja

(orang)

Nilai

Investasi

(Rp.000)

Kapasitas

Produksi

(meter)

Nilai

Produksi

(Rp.000)

Produktivitas

Usaha

(meter/unit)

1 Jembrana 43 233 688.000 7.724 2.334.900 180

2 Tabanan - - - - - -

3 Denpasar 16 193 2.040.700 70.387 5.984.000 4.399

4 Badung 2 13 8.675 7.800 440.230 3.900

5 Gianyar 10 304 959.956 89.520 4.110.000 8.952

6 Bangli 10 25 90.000 5.450 815.000 545

7 Karangasem 27 373 719.041 248.705 1.736.261 9.211

8 Klungkung 61 1.253 3.272.745 429.862 12.130.760 7.047

9 Buleleng 9 101 107.144 15.700 757.471 1.744

Provinsi Bali 178 2.495 7.886.261 875.148 28.308.622 35.978

Sumber : Disperindag Provinsi Bali, Direktori 2015 (Data Diolah)

Capaian nilai produksi di kabupaten/kota Provinsi Bali pada tahun 2015

terbanyak yakni Kabupaten Klungkung dengan nilai produksi sebesar

Rp.12.130.760.000 memiliki kapasitas produksi 429.862 meter, Kabupaten

Karangasem sebesar Rp.1.736.261.000 dengan kapasitas produksi 248.705 meter,

Kabupaten Gianyar sebesar Rp.4.110.000.000 dengan kapasitas produksi 89.520

meter. Kabupaten Badung memiliki nilai produksi terkecil yakni Rp.440.230.000

dengan kapasitas produksi sebesar 7.800 meter .

Dilihat dari nilai produktivitas IKM tenun ikat di kabupaten/kota di

Provinsi Bali pada tahun 2015, nilai produktivitas usaha Kabupaten Klungkung

sebanyak 7.047 meter/unit. Kabupaten Gianyar memiliki nilai produktivitas

sebanyak 8.952 meter/unit, Kabupaten Karangasem memiliki nilai produktivitas

usaha sebesar 9.211 meter/unit. Berdasarkan data nilai produktivitas tersebut

Page 22: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

10

Kabupaten Klungkung dengan jumlah usaha terbanyak di Provinsi Bali memiliki

nilai produktivitas lebih rendah dari Kabupaten Gianyar dan Kabupaten

Karangasem. Salah satu faktor yang menyebabkan produktivitas IKM tenun ikat

Klungkung lebih rendah yakni faktor teknologi dimana hampir seluruh pengusah

tenun ikat di Klungkung masih menggunakan alat tenun tradisional atau Alat

Tenun Bukan Mesin (ATBM). Jika dibandingkan dengan Kabupaten Gianyar

pada tahun 2014 telah mendapatkan bantuan mesin celup pewarnaan benang

dengan kapasitas besar, mampu menghasilkan 45 - 50 kg benang sekali kerja dan

untuk pengeringan hanya membutuhkan proses 1 hari dengan mesin pengering.

Hasil pencelupan alat tradisional hanya bisa menghasilkan 5 kg benang sehari

dengan proses yang lebih rumit. (Roy Sianipar, Ditjen IKM Kementerian

Perindustria RI, 2014).

Data IKM kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung menurut jumlah usaha

pada tahun 2015, jumlah tenaga kerja dan nilai produksi kain tenun ikat di

Kabupaten Klungkung mengalami penurunan yang signifikan. Menurut jenis

komoditi usaha di sektor IKM, Kabupaten Klungkung mempunyai komoditas

unggulan di bidang industri kecil dan menengah yakni industri kain tenun ikat.

Produk IKM tenun ikat di Kabupaten Klungkung didominasi oleh produk kain

tenun ikat endek kemudian kain tenun ikat songket/cagcag.

Pada Tabel 1.6 ditampilkan data jumlah usaha, tenaga kerja dan nilai

produksi industri kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung dari tahun 2011 sampai

tahun 2015. IKM kain tenun ikat Kabupaten Klungkung mengalami penurunan

jumlah usaha yakni sebanyak 3 unit pada tahun 2015. Pada tahun 2014 jumlah

Page 23: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

11

usaha sebanyak 64 unit menjadi 61 unit pada tahun 2015. Masalah lainnya terjadi

penurunan jumlah tenaga kerja yakni sebanyak 33 orang dari tahun 2014

sebanyak 1.286 orang menjadi 1.253 orang pada tahun 2015.

Tabel 1.6

Jumlah Usaha, Tenaga Kerja, Nilai Investasi, Kapasitas Produksi, Nilai

Produksidan Produktivitas Usaha Industri Kain Tenun Ikat

di Kabupaten Klungkung Tahun 2011-2015

Tahun

Jumlah

Usaha

(unit)

Tenaga

Kerja

(orang)

Nilai

Investasi

(Rp.000)

Kapasitas

Produksi

(meter)

Nilai

Produksi

(Rp.000)

Produktivitas

Usaha

(meter/unit)

2011 60 1.067 938.464 459.083 21.460.455 7.651

2012 60 1.166 961.045 467.967 12.649.160 7.799

2013 62 1.185 973.745 469.717 13.339.160 7.576

2014 64 1.286 3.320.745 458.862 13.491.760 7.170

2015 61 1.253 3.272.745 429.862 12.130.760 7.047

Sumber : Disperindag Provinsi Bali,Direktori 2015(Data Diolah).

Permasalahan dan issu yang berkembang di masyarakat bahwa salah satu

faktor yang menyebabkan penurunan nilai produksi pada industri kain tenun ikat

diantaranya adalah rendahnya permintaan pasar. Penyebab tersebut yakni

dipengaruhi oleh kualitas produk kain tenun yang cenderung kurang diminati oleh

masyarakat Bali maupun luar Bali. Sebagai contoh yakni produk kain tenun ikat

seperti endek yang sudah dikomodifikasi. Dikomodifikasi artinya kain tenun

endek Bali yang di buat dengan jumlah yang banyak dan bervariasi dan dapat

dikonsumsi oleh masyarakat luas. Produk komodifikasi tersebut kalah daya saing

dengan produk-produk luar pada saat ini yang sedang membanjiri pasar tekstil di

Indonesia.

Hasil produk kain tenun ikat di Bali seperti endek atau songket pada

umumnya mempunyai kualitas bagus sehingga dijual di pasar dengan harga relatif

Page 24: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

12

mahal. Produk tersebut ketika dipamerkan pada acara pameran-pameran

pembangunan maupun pameran hasil produk tenun di tingkat nasional, cenderung

kurang laku dan kurang diminati oleh masyarakat. Salah satu faktor penyebabnya

adalah kain tenun ikat Bali mempunyai motif yang kurang beragam serta

warnanya mudah luntur pada saat dicuci. Selain itu permasalahan lainnya adalah

semakin maraknya produk kain tenun menyerupai model tenun ikat Bali yang

banyak diproduksi di luar Bali dengan kualitas bagus dan dijual dengan harga

pasar yang relatif lebih murah jika dibandingkan dengan harga kain tenun ikat

Bali. Dampaknya menyebabkan masyarakat lebih cenderung untuk membeli dan

menggunakan produk tenun dari luar Bali.

Penurunan produktivitas berdampak pada penurunan tingkat kesejahteraan

pelaku usaha industri kain tenun ikat khususnya di Kabupaten Klungkung.

Penurunan nilai produksi dan produktivitas dapat menurunkan tingkat pendapatan

pelaku usaha dan menurunkan tingkat upah bagi tenaga kerja. Untuk

meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pelaku usaha khususnya pada

industri kain tenun ikat diperlukan metode dan cara-cara yang tepat dalam

memberdayakan kapasitas faktor produksi dalam suatu industri yakni kapasitas

sumber daya baik sumber daya modal dan sumber daya manusia sehingga dapat

meningkatkan keahlian pelaku usaha tenun ikat.

Pemberdayaan masyarakat di sektor IKM berperan sangat penting dan

bertujuan untuk mengefektifkan kapasitas suatu industri. Kapasitas industri seperti

modal usaha, tenaga kerja, pendidikan, usia serta pengalaman pelaku usaha akan

semakin produktif dan efektif dengan adanya proses pemberdayaan.

Page 25: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

13

Pemberdayaan akan mampu meningkatkan keterampilan dan keahlian pelaku

usaha sehingga lebih produktif dalam menggunakan faktor-faktor produksi.

Manfaat pemberdayaan lainnya yakni dapat meningkatkan kualitas produk

melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi serta daya saing yang berorientasi

pasar, berbasis bahan baku domestik, substitusi impor agribisnis dan agroindustri.

Peningkatan produktivitas dan efisiensi serta daya saing akan dapat diwujudkan

bila penguatan IKM didukung dengan peningkatan upaya-upaya pemberdayaan

masyarakat dalam mendayagunaan teknologi khususnya teknologi tepat guna.

Metode pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan menjadi sangat penting

di era sekarang ini, pelatihan dapat membuat sumber daya manusia khususnya

pelaku usaha tenun mempunyai pengetahuan, sikap dan keterampilan yang

memadai. Dengan adanya pelatihan sumber daya manusia yang ada dalam suatu

organisasi atau lembaga (karyawan) dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan

tujuan organisasi. Pelatihan untuk karyawan dilaksanakan guna menambah dan

meningkatkan wawasan, pengetahuan, sikap dan keterampilan sehingga karyawan

dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien serta

produktivitas karyawan dan organisasi juga meningkat.

Pemberdayaan sangat mempengaruhi tingkat produktivitas usaha suatu

industri. Hal ini berarti pemberdayaan dapat menciptakan sumber-sumber daya

dan kemampuan tenaga kerja sehingga kapasitas industri menjadi semakin

meningkat. Penelitian sebelumnya variabel pemberdayaan seperti pelatihan

terhadap variabel karakteristik individu memiliki hubungan positif. Hal ini

Page 26: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

14

menunjukkan bahwa apabila pelatihan mengalami peningkatan maka

produktivitas usaha akan mengalami peningkatan.

Konsep pemberdayaan melalui penelitian didukung menurut penelitian

Deni Dwi Kurniawan tahun 2010 dengan judul “Pengaruh Pelatihan Terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan Pada Badan PemberdayaanMasyarakat Kabupaten

Jember”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pelatihan untuk karyawan

dilaksanakan guna menambah dan meningkatkan wawasan, pengetahuan, sikap

dan keterampilan sehingga karyawan dapat melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya secara efektif dan efisien serta produktivitas karyawan dan organisasi

juga meningkat. Hasil dari penelitian ini adalah pelatihan sangat berpengaruh

terhadap produktivitas kerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya

motivasi kerja karyawan, penggunaan waktu secara efektif, mempunyai

perencanaan terhadap apa yang akan dilakukannya, melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya sebagai karyawan pada Badan Pemberdayaan Masyarakat

Kabupaten Jember.

Teknologi memiliki peranan penting dalam pengembangan Industri Kecil

dan Menengah akan tetapi pengembangan teknologi masih menjadi kendala.

Penggunaan teknologi dalam suatu industri tentu akan sangat mempengaruhi

jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Semakin majunya teknologi, hasil produksi

akan lebih baik dan kuantitas produksi hampir sama dengan manusia. Kenyataan

ini menyebabkan industri lebih memilih meningkatkan teknologi dibanding

penyerapan tenaga kerja (Levy dan Powell, 2000; Haryani, 2002; Heatubun,

2009). Penelitian yang dilakukan oleh Indraswati (2012), yakni meneliti tentang

Page 27: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

15

pengaruh teknologi terhadap penyerapan tenaga kerja, diperoleh hasil penelitian

bahwa teknologi memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan penyerapan

jumlah tenaga kerja.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan dan uraian dari latar belakang di atas maka dapat

dirumuskan permasalahan yang menjadi topik dalam penelitian ini, yakni sebagai

berikut.

1) Bagaimanakah perkembangan usaha industri kain tenun ikat di Kabupaten

Klungkung?

2) Bagaimanakah pengaruh kapasitas industri dan pemberdayaan terhadap

produktivitas pelaku usaha industri kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung?

3) Bagaimanakah pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas

terhadap kesejahteraan pelaku usaha industri kain tenun ikat di Kabupaten

Klungkung?

4) Apakah teknologi memoderasi pengaruh kapasitas industri dan pemberdayaan

terhadap produktivitas pelaku usaha industri kain tenun ikat di Kabupaten

Klungkung?

5) Apakah produktivitas memediasi pengaruh kapasitas industri dan

pemberdayaan terhadap kesejahteraan pelaku usaha industri kain tenun ikat di

Kabupaten Klungkung?

Page 28: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

16

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat di atas, maka penelitian

ini memiliki tujuan sebagai berikut.

1) Menganalisis perkembangan usaha industri kain tenun ikat di Kabupaten

Klungkung.

2) Menganalisis pengaruh kapasitas industri dan pemberdayaan terhadap

produktivitas pelaku usaha industri kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung.

3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas

terhadap kesejahteraan pelaku usaha industri kain tenun ikat di Kabupaten

Klungkung.

4) Menganalisis peranan teknologi dalam memoderasi pengaruh kapasitas

industri dan pemberdayaan terhadap produktivitas pelaku usaha industri kain

tenun ikat di Kabupaten Klungkung.

5) Menganalisis peranan produktivitas dalam memediasi pengaruh kapasitas

industri dan pemberdayaan terhadap kesejahteraan pelaku usaha industri kain

tenun ikat di Kabupaten Klungkung.

1.1 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberi manfaat sebagai berikut.

1) Manfaat akademik, yakni hasil penelitian ini diharapkan dapat membuktikan

teori dan memperkuat jurnal serta dapat memperkaya wawasan ilmu

pengetahuan sehingga menjadi bahan referensi bagi peneliti lainnya yang

serius dalam mengembangkan teori-teori dan konsep yang berkaitan dengan

Page 29: ANALISIS PENGARUH KAPASITAS INDUSTRI, … · kain tenun ikat di Kabupaten Klungkung, 3) Menganalisis pengaruh kapasitas industri, pemberdayaan dan produktivitas terhadap kesejahteraan

17

pengembangan kapasitas industri, pemberdayaan dan teknologi untuk

meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan masyarakat.

2) Manfaat praktis, yakni hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

tambahan ilmu berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat. Memberikan

informasi bagi segenap Aparatur Pemerintah Kabupaten Klungkung, guna

merumuskan kebijakan-kebijakan strategis yang berkaitan dengan program

pembangunan daerah khususnya program peningkatan kesejahteraan IKM

berbasis pemberdayaan masyarakat.