tentir histologi by oki

11
1 HISTOLOGI TRAKTUS URINARIUS Selamat datang di tentir pertama modul ginjal! Di modul ini selain disibukkan dengan kuliah kita juga disibukkan dengan beramal (buat tentir). Kami harap tentir ini sedikit banyak dapat membantu teman2 dalam belajar. Hidup Barcelona!!! First of all, fungsi dari traktus urinarius secara keseluruhan adalah untuk menyaring cairan tubuh ,membentuk urin serta mengeluarkannya dari tubuh. Traktus urinarius secara umum dapat digambarkan sebagai berikut. Ginjal : 2 buah (kiri & kanan) Ureter : 2 buah (kiri & kanan) Kandung kemih Uretra 1. : sal.kencing & reproduksi 2. : sal.kencing GINJAL Ginjal merupakan organ retroperitoneal yang berbentuk seperti kacang dan berwarna coklat kemerahan. Setiap orang yang normal memiliki 1 pasang ginjal (kiri & kanan). Fungsi ginjal antara lain : Mengekskresikan sisa metabolisme Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh Menjaga keseimbangan asam basa Regulasi tekanan darah Sekresi hormon : renin,eritropoeitin Bila permukaan ginjal dibelah jadi dua, maka dapat dibedakan bagian korteks di bagian luar dan medula di dalam. Korteks, berwarna coklat tua, bergranular (mungkin granularny ini glomerulus. Mungkin ye tapi). Korteks terdiri atas korpuskel ginjal (korpus Malpighi), tubulus kontortus proksimal & distal (akan dibahas kemudian). Serta ada juga berkas medula yang merupakan bagian medula yg menyusup ke dalam korteks. Medula, berbentuk piramid dengan dasar piramid menghadap korteks dan Apeks piramid menghadap papila renalis yang ditembus oleh duktus papilaris Bellini, yang terlihat seperti saringan `Area Kribrosa`. Juga terdapat Kolumna Renal yaitu jaringan korteks yang berada di antara piramid ginjal dan merupakan batas lateral antar piramid. Medula itu dapat dibagi lagi jadi medula dalam (pucat) dan medula luar (coklat). TUBULUS URINIFERUS

Upload: christover-firstnando-s-s

Post on 28-Dec-2015

81 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tes

TRANSCRIPT

1

HISTOLOGI TRAKTUS URINARIUS

Selamat datang di tentir pertama modul ginjal! Di modul ini selain disibukkan dengan kuliah kita juga disibukkan dengan beramal (buat tentir). Kami harap tentir ini sedikit banyak dapat membantu teman2 dalam belajar. Hidup Barcelona!!!

First of all, fungsi dari traktus urinarius secara keseluruhan adalah untuk menyaring cairan tubuh ,membentuk urin serta mengeluarkannya dari tubuh. Traktus urinarius secara umum dapat digambarkan sebagai berikut. Ginjal : 2 buah (kiri & kanan) Ureter : 2 buah (kiri & kanan) Kandung kemih Uretra

1. ♂ : sal.kencing & reproduksi2. ♀: sal.kencing

GINJAL

Ginjal merupakan organ retroperitoneal yang berbentuk seperti kacang dan berwarna coklat kemerahan. Setiap orang yang normal memiliki 1 pasang ginjal (kiri & kanan). Fungsi ginjal antara lain : Mengekskresikan sisa metabolisme Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh Menjaga keseimbangan asam basa Regulasi tekanan darah Sekresi hormon : renin,eritropoeitinBila permukaan ginjal dibelah jadi dua, maka dapat dibedakan bagian korteks di bagian luar dan medula di dalam.

Korteks, berwarna coklat tua, bergranular (mungkin granularny ini glomerulus. Mungkin ye tapi). Korteks terdiri atas korpuskel ginjal (korpus Malpighi), tubulus kontortus proksimal & distal (akan dibahas kemudian). Serta ada juga berkas medula yang merupakan bagian medula yg menyusup ke dalam korteks.

Medula, berbentuk piramid dengan dasar piramid menghadap korteks dan Apeks piramid menghadap papila renalis yang ditembus oleh duktus papilaris Bellini, yang terlihat seperti saringan `Area Kribrosa`. Juga terdapat Kolumna Renal yaitu jaringan korteks yang berada di antara piramid ginjal dan merupakan batas lateral antar piramid. Medula itu dapat dibagi lagi jadi medula dalam (pucat) dan medula luar (coklat).

TUBULUS URINIFERUSParenkim pada ginjal disusun oleh miriad, yaitu Tubulus Uriniferus, yang

merupakan struktur berliku-liku untuk mengubah cairan yang melewatinya menjadi urin. Tubulus Uriniferus terdiri atas dua bagian yang secara fungsional berbeda yaitu Nefron dan Tubulus Koligentes. *ada buku yg mengatakan tubulus koligentes merupakan bagian dari nefron

Nefron

Berdasarkan letaknya, nefron dapat dibagi 2, yaitu: Nefron kortikal, terletak di korteks ginjal Nefron jukstamedullar, terletak di perbatasan korteks-medula

Setiap dari nefron di ginjal tersusun atas :

a. Korpuskel Renalis (Malphigi), memiliki dua kutub yaitu kutub vaskular (tempat masuk arteriol afferen dan efferen) dan kutub urinarius (tempat tubulus proksimal berasal). Nah, terus si Korpuskel Renalis ini disusun oleh:

Glomerulus, yg merupakan anastomose kapiler bertingkap dari arteriol afferen dan efferen. Kapiler bertingkap pada glomerulus memiliki endotel (bermuatan negatif) yang tipis dan berpori. Pori pada kapiler ini tidak ditutupi oleh diafragma untuk memudahkan pertukaran zat.

2

Antara kapiler yg satu dengan lainnya di glomerulus diisi oleh mesangium yaitu jaringan ikat terdiri atas sel-sel mesangial intraglomerular. Sel-sel mesangial intraglomerular ini ternyata memiliki fungsi sebagai berikut:o reseptor angiotensin II (vasokontriksi)o reseptor hormon atriopeptida yg disekresi oleh myokardium (vasodilatasi)o sinstesis matriks ektrasel o serta fungsi fagositik (memfagosit protein molekul besar di lamina basal).

Kapsula Bowman adalah selubung yang menutupi glomerulus. Kapsula bowman ini nanti dibagi lagi jadi 2, yaitu :o Lapisan Parietal

Jadi lapisan ini fungsinya membentuk batas luar korpuskel renalis. Epitelnya adalah epitel gepeng selapis yg akan berlanjut menjadi epitel kuboid selapis kalo udah di tubulus kontortus proksimal.

o Lapisan Viseral (lapisan podosit)

Kalo lapisan yang ini fungsinya menyelubungi kapiler glomerulus. Lapisan viseral ini nantinya akan berlanjut jadi lapisan parietal. Nama sel penyusun lapisan viseral adalah Podosit. Tambahan dikit, jadi di antara lapisan parietal dan viseral terdapat ruang urinarius (Bowman’s space) yg berfungsi untuk menampung cairan hasil saringan gromelurus.

Oke sekarang mari kita bahas lebih dalam si Podosit yg hobi meluk ini.

Podosit (masih dalam pembahasan lapisan viseral), terdiri dari prosesus primer yang bercabang menjadi prosesus sekunder (pedikel). Terus si pedikel inilah yang “memeluk” kapiler glomerulus tadi. Nah, pelukan pedikel yg berselang-seling ini akan membentuk suatu celah yg disebut celah

filtrasi (filtration slit). Masih ada lagi, membran plasma dari pedikel banyak mengandung glikokaliks yg disebut “podocalyxin”. Podocalyxin yang bermuatan negatif (-) berfungsi sebagai komponen barrier filtrasi.

All right guys! Sampai disini udah ngerti? Kalo udah, sekarang mari kita masuk ke pembahasan yg lebih dalam lagi dari korpuskel renalis (u yeah).

Jadi, diantara sel-sel endotel bertingkap dari kapiler glomerulus yang “dipeluk” oleh podosit tadi terdapat membran sel basal yang tebal. Nah, membran basal ini memiliki 3 lapisan, yaitu: Lamina Rara Eksterna, yang akan

langsung berkontak dengan pedikel-pedikelnya podosit.

Lamina Densa, merupakan lapisan tengah yg padat elektron. Merupakan suatu anyaman kolagen tipe IV dan laminin.

Lamina Rara Interna, antara lamina densa dan sel endotel kapiler.

Baiklah setelah apa yg kita dapat tadi dari penjelasan yg cukup rumit tadi, sekarang mari kita lanjut ke pembahasan tentang filtrasi glomerulus yg merupakan cara kerja keseluruhan dari komponen-komponen korpuskel ginjal.Filtrasi Glomerulus (masih dalam pembahasan korpuskel renalis)

3

Filtrasi plasma darah dalam glomerulus adalah suatu proses yang kontinyu serta penting dalam pembuangan limbah nitrogen dan pengendalian komposisi cairan ektrasel dan volume darah.

Komponen struktural dari saringan ini adalah:

Endotel berpori

Lamina Basal

Celah filtrasi di antara pedikel podosit

Hasil dari proses filtrasi tadi berupa cairan ultrafiltrat (urin Primer) Ú masuk ke Bowman’s space Ú Tubulus Kontortus Proksimal. Pada proses filtrasi sel mesangial juga ikut membersihkan saringan dengan membuang residu filtrat yg menumpuk disitu.

b. Tubulus Proksimal, merupakan segmen nefron terpanjang serta merupakan penyusun terbesar korteks ginjal. Dibentuk oleh : Tubulus Kontortus Proksimal (TKP)

Lanjutan dari kapsula Bowman pars parietal

Tubulus yang bergelung

Epitel selapis kuboid dengan batas lumen tidak jelas

Nukleus bulat, biru, lokasinya berjauhan 1 sama lain

Batas sel tidak jelas

Sitoplasma

o Asidofilik (granul yang bersifat asidofilik)

o Di permukaan sel ada brushborder yang menghadap ke lumen ~ batas lumen tidak jelas.

Fungsi dari tubulus kontortus proksimal adalah: Reabsorpsi 80 % filtrat tubular (termasuk protein, asam amino, glukosa,

air dan sebagian besar ion & eletrolit)

Membuang zat-zat warna tertentu, obat-obatan (mis: Penisilin) & metabolit tertentu

Tubulus Rektus Proksimal = Ansa Henle Segmen Tebal Pars Desendens Epitel mirip dengan Tubulus kontortus proksimal, brush border-nya

kurang berkembang & hanya sedikit

c. Tubulus Intermedia, merupakan tubulus yang berbentuk huruf U. Epitel penyusunnya adalah epitel gepeng selapis. Dibentuk oleh: Ansa Henle Segmen tipis pars desendens Ansa Henle Segmen tipis pars asendens

Tipe sel Ansa Henle segmen tipis

Tipe Lokasi Struktur

Tipe INefron kortikal Sel skuamosa tanpa cabang-cabang

yg berinterdigitasi

Tipe II

Nefron jukstamedullar; Ansa Henle Segmen tipis pars desendens (medula luar)

Sel skuamosa dengan juluran2 panjang yg berinterdigitasi dengan sel sebelahnya; terdapat lipatan2 dangkal dari membran plasma

Tipe III

Nefron jukstamedullar; Ansa Henle Segmen tipis pars desendens (medula dalam)

Sel skuamosa dengan pengurangan jumlah dan panjang juluran2 sel

Tipe IVNefron jukstamedullar; Ansa Henle segmen tipis pars asendens

Sel skuamosa dengan cabang-cabang berinterdigitasi tanpa lipatan-lipatan basal

Tubulus intermedia

Ket :no 3 = Tubulus rektus proksimalno 4 = Tubulus intermediano 6 = Tubulus rektus distal

sisanya pelajari sendiri...

4

d. Tubulus Distal, dibentuk oleh:

Tubulus Rektus Distal = Ansa Henle Segmen Tebal Pars Asendens Mulai dari bagian medula, di tempat epitel gepeng selapis (Ansa Henle

Segmen tipis), berubah mendadak menjadi epitel selapis kuboid

Panjang 9 - 10 nm; Æ 30-40 mm Tidak permeabel thd air & urea Permeabel terhadap Na+ & Cl-

Tubulus ini naik menuju bagian korteks ginjal, dan mencapai polus vaskular dari glomerulusnya sendiri. Bagian tubulus distal yang berbatasan dengan polus vaskular ini disebut `Makula Densa`.

Makula Densa TKD yang berkontak dengan

kutub vaskular & mengalami modifikasi menjadi sel2 silindris dan intinya berhimpitain disebut “makula densa”.

Sel2nya membebaskan enzim renin

Berdiri di antara arteriol aferen dan eferen glomerulus

Bentuk sel: tinggi & ramping, berjejer rapat seperti pagar (Palisade). Inti-inti selnya terlihat lebih rapat.

Tubulus Kontortus Distal (TKD)/Pars convoluted Lanjutan dari Ansa Henle segmen tebal pars asendens Lokasi di bagian

korteks ginjal Epitel kuboid selapis dengan batas lumen jelas Inti sel : bulat, biru, letaknya berdekatan Sitoplasma: basofilik (mengandung granula basofilik) Brush Border (-), mikrovili sedikit dan pendek

Fungsi dari tubulus kontortus distal adalah: Reabsorpsi ion Na+ dari cairan tubular

Sekresi ion H+ dan K+ ke dalam cairan tubular (acid-base balance) Dibawah pengaturan hormon Aldosteron

*Jangan lupa y teman2 kalo bagian Tubulus distal itu dimulai dari bagian rektus (lurus) dulu baru jadi bagian kontortus (bergelung-gelung).

Mungkin dari teman2 masih ada yg bingung tentang Ansa Henle? Jadi gini, ada beberapa sumber yang menggolongkan secara umum bagian-bagian nefron itu terdiri dari korpuskel ginjal, tubulus kontortus proksimal, Ansa Henle dan tubulus kontortus distal. Loh kenapa beda sama yang di atas? Kemana tubulus rektus proksimal, tubulus intermedia sama tubulus rektus distalnya? Sebenarnya mereka gak kemana-mana. Itu karena mereka tidak diuraikan. Kenapa? Sebab mereka masuk dari bagian2 si Ansa Henle. Jadi kalo diuraikan lagi bagian2 Ansa Henle itu tersusun atas bagian2 ini: Ansa Henle segmen tebal pars desendens = Tubulus rektus proksimal Ansa Henle segmen tipis pars desendens Ansa Henle segmen tipis pars asendens Ansa Henle segmen tebal Pars asendens = Tubulus rektus distal

Jadi mau diuraikan atau tidak ya sama saja asalkan kita udah paham hehe... Nah,sekarang coba dipahami dengan gambar dibawah ini ^_^

Ada lagi nih tambahan buat ngebedain nefron kortikal sama nefron jukstamedullar. (Maaf baru dikasi tau sekarang, soalnya kalo ditaro’ di nefron halamin 1 takutnya malah jd bingung)

Tetap aja masih bingung kan?? Lihat gambar dan pahami.....

Nefron Kortikal Nefron Jukstamedullar

Segmen tebal desendens panjang pendek

Segmen tipis desendens pendek panjang

Segmen tebal asendens panjang pendek

Segmen tipis desendens Pendek/tidak ada panjang

5

Trus ada lagi tambahan dikit, tadi kan udah dijelasin kalo medula itu dapat dibagi lagi jadi medula dalam (coklat) dan medula luar (pucat). Nah, kalo kita perhatikan dari gambar disamping, ansa henle si nefron kortikal masuk cuma sampe medula luar aja.

Sedangkan ansa henle dari nefron jukstamedullar masuk lebih dalam lagi sampai ke medula dalam.

Aparatus Jukstaglomerular (masih dalam pembahasan nefron)

Aparatus jukstaglomerular disusun oleh 3 komponen:

Makula densa

Terdiri dari modifikasi sel-sel epitel dinding tubulus kontortus distal silindris yang saling berhimpitan.

Makula densa terletak diantara arteriol aferen dan eferen glomerulus.

Pada bagian ini sel dinding tubulus tersusun lebih padat daripada bagian lain. Si makula densa ini merupakan bagian dari tubulus kontortus distal. Fungsinya sebagai osmoreseptor untuk kadar natrium.

Sel-sel jukstaglomerular

merupakan modifikasi dari sel-sel otot polos tunika media arteriolar aferen di dekat korpuskel malpighi.

Sel-sel otot polos ini berubah sifatnya menjadi sel epiteloid.

Bentuk selnya polihedral dan ukurannya lebih besar dari sel otot polos biasa.

Sitoplasma sel ini mengandung granular sekretoris. Nah, nantiny granular sekretoris sel ini dapat menghasilkan renin dan erythropoetin. Udah tau fungsi renin sama erythropoetin? Hmm, kalo si renin itu ada hubungannya sama produksi angiotensin II yang meningkatkan tekanan darah sedangkan erythropoetin merupakan suatu glikoprotein yang merangsang produksi sel darah merah).

Sel mesangial ekstraglomerular (Polkissen atau Goormaghtigh atau sel Lacis)

Disebut juga sel lacis, sel polkissen, atau sel goormaghtigh.

Merupakan sekelompok sel kecil, gepeng, terang (sitoplasma pucat), dan memiliki cabang-cabang sitoplasma (prosesus) yang berada diantara arteriol aferen dan eferen serta makula densa (biar jelas liat gambar deh).

Sel ini berhubungan dengan sel jukstaglomerular dan sel mesangial intraglomerular melalui gap junction.

Fungsi sel ini belum jelas. Jika terjadi perubahan kadar natrium, sel ini melanjutkan sinyal dari makula densa menuju sel-sel jukstaglomerular.

Penurunan tekanan darah sistemik akan menyebabkan menurunnya produksi filtrat glomerulus yang berakibat menurunnya konsentrasi ion natrium di dalam cairan tubulus kontortus distal.

Menurunnya konsentrasi ion natrium dalam cairan tubulus kontortus distal akan merangsang sel-sel makula densa (berfungsi sebagai osmoreseptor) untuk melepaskan sinyal yang akan diterima oleh sel polkissen dan diteruskan kepada sel-sel jukstaglomerular agar mengeluarkan renin.

Selanjutnya sel jukstaglomerular akan melepaskan renin ke pembuluh darah. Tekanan darah di arteriola aferen yang menurun juga dapat merangsang sel jukstaglomerular melepaskan renin. Renin akan mengubah angiotensinogen (suatu peptida yang dihasilkan oleh hati) menjadi angiotensin I. Selanjutnya angiotensin I ini akan diubah menjadi angiotensin II oleh enzim angiotensi converting enzyme (ACE) (dihasilkan oleh paru). Angiotensin II akan mempengaruhi korteks adrenal (kelenjar anak ginjal) untuk melepaskan hormon aldosteron. Hormon ini akan meningkatkan reabsorpsi natrium dan klorida termasuk juga air di tubulus ginjal terutama di tubulus kontortus distal dan mengakibatkan bertambahnya volume plasma. Di samping itu angiotensin II juga bersifat vasokonstriktor yaitu menyebabkan kontriksinya dinding pembuluh darah.

Diketahui sel-sel mesangial itu kontraktil dan memiliki reseptor bagi angiontensin II, vasokontriktor lain dan vasodilator atriopeptida. Kontraksi atau relaksasi sel-sel mesangial glomerular yang diinduksi agen vasoaktif ini dapat mengubah aliran melalui kapiler glomerulus.

6

Collecting Tubule (Tubulus Pengumpul)

Setelah melewati nefron kita lanjut ke tubulus pengumpul. Tubulus pengumpul adalah sebuah segmen peralihan pendek yang menghubungkan tubulus kontortus distal pada duktus koligen. Tubulus pengumpul (collecting tubule) bukan merupakan bagian dari nefron.

Tubulus pengumpul terdiri dari:

1. Duktus Koligen, dibagi lagi jadi:

a. Duktus Koligen Kortikal, terdiri dari dua tipe epitel kuboid:

Sel Principal = sel terang

Sitoplasma : pucat dengan sedikit organel

Mikrovili pendek

Fungsi untuk reabsorpsi Na+ dan K+

Sel Interkalaris = sel gelap

Sitoplasma : gelap banyak mitokondria dan polyribosome

Fungsi untuk reabsorpsi bikarbonat dan sekresi H+

b. Duktus Koligen Medula Luar

Memiliki sel pirncipal dan interkalaris

c. Duktus Koligen Medula Dalam

Hanya memiliki sel principal

2. Duktus Papilaris Bellini (epitel kolumnar/silindris) , dibentuk dari beberapa pertemuan duktus koligen medula. Duktus ini membuka pada area kribosa di papilla renalis untuk menyampaikan urin ke kaliks minor dari ginjal.

Fungsinya adalah :

reabsorpsi pasif air (concentrate the osmolarity of urine)

sekresi ion H+

Dipengaruhi oleh ADH (antidiuretic hormone/vasopressin)

Oke teman2 masih di dalam organ ginjal. Selanjutnya kita akan membahas tentang histologi kaliks minor , kaliks mayor dan pelvis renalis. Dimana kaliks minor ini akan menerima urin yang udah melewati papilla renalis (Bellini), setelah itu dari kaliks minor akan melewati kaliks mayor (tidak dibahas histologinya) hingga sampai ke pelvis renalis. Yok kita hajar mereka satu-satu!!!

Kaliks Minor

Ruang berbentuk corong/ cerobong, menampung urin dari duktus Papilaris Bellini di Area Kribrosa (kenapa hayo dibilang area kribosa??? )

Dilapisi oleh epitel transitional 2 – 3 lapisan sel.

Mengandung otot polos tipis di lamina propria .

Kaliks Mayor

7

Gambaran histologinya sama dengan kaliks minor

Pelvis Renalis

Menampung urin dari kaliks mayor

Epitel transisional ( 2 – 3 lapisan sel)

INTERSTITIUM GINJAL

Interstitium ginjal adalah ruang di bagian luar lamina basal. Celah ini menempati ruang yang sangat kecil di korteks namun meluas di dalam medula. Interstisium ginjal mengandung sedikit jaringan ikat dengan fibroblas, sedikit serat kolagen, dan terutama dalam medula substansi dasar berhidrasi tinggi yang kaya akan proteoglikan.

1. Di bagian Korteks, jaringan penyambung dgn sel2 nya: Fibroblas makrofag

2. Di bagian Medula, jaringan penyambung lbh banyak. Sel2 nya terdiri dari : Fibroblas Makrofag Sel interstitial, yang

menghasilkan: Prostaglandin

Medullipin I, diubah oleh hati jafi medullipin II (suatu vasodilator yg menurunkan tekanan darah)

PERDARAHAN GINJALAliran darah dalam ginjal sangat besar, rata-rata 1200 ml/menit.

Memahami sedikit arsitektur vaskularnya yang rumit penting agar dapat mengerti fungsi ginjal. Baik, kita langsung saja mulai.

Ginjal diperdarahi oleh arteri renalis yang merupakan cabang langsung dari aorta abdominalis (arteri renalis). Didalam hilus, arteri renalis ini bercabang menjadi arteri interlobaris yang berjalan di antara piramid ginjal (medula). Pada perbatasan korteks dan medula ginjal arteri interlobaris bercabang menjadi arteri arkuata atau arsiformis.

Abis itu arteri arkuata akan bercabang secara tegak lurus dan bercabang dalam korteks dengan arah tegak lurus terhadap simpai ginjal yang disebut Arteri interloburalis. Dari arteri interlobularis ini terdapat banyak cabang-cabang yang akan berakhir sebagai arteriol glomerular aferen yang mendarahi glomerulus. Darah mengalir dari kapiler ini ke dalam erteriol eferen yang langsung bercabang lagi menjadi jalinan kapiler peritubulus (namanya juga peritubulus, berarti berada di tepi tubulus untuk menyuplai tubulus proksimal dan distal serta membawa pergi ion-ion dan materi-materi berbobot molekul rendah yang direabsorpsi).

Arteriol-arteriol eferen yang berhubungan dengan nefron jukstamedular membentuk pembuluh kapiler panjang dan halus. Pembuluh-pembuluh ini berjalan lurus ke dalam medula dan kemudian berbalik ke arah perbatasan korteks-medula, disebut vasa rekta (pembuluh lurus). Fungsi vasa rekta itu buat bawa darah yang udah di saring oleh glomerulus ke medula. Bingunglah pastinya kan? Liat gambar dulu dan pahami...

URETER

Terdapat dua buah ureter dalam tubuh manusia yang masing-masing terhubung pada satu ginjal. Ureter ini berupa tabung silinder (seperti saluran cerna yang uda kita pelajari di modul lalu) dengan diameter 3-4 mm dan panjang 25-30 cm. Gambaran histologinya hampir sama dengan gambaran histologi saluran cerna (ingat doong di modul histologi di modul GI).

Tunika mukosa

Epitel transisional ( 4 – 5 lapisan sel)

Sel-sel permukaan ini mempunyai batas konveks (cekung) pada lumen dan dapat berinti dua yg disebut “sel payung”

Lamina propria terdiri atas jaringan fibrosa yang relatif padat dengan banyak serat elastin.

8

Tunika muskularis

2/3 proksimal

outer: sirkular

inner: longitudinal 1/3 distal

outer : longitudinal

tengah: sirkular

inner: longitudinal

Tunika adventisia

Jaringan penyambung fibrosa

Fungsi ureter adalah meneruskan urin yang diproduksi oleh ginjal ke dalam kandung kemih. Bila ada batu disaluran ini akan menggesek lapisan mukosa dan merangsang reseptor saraf sensoris sehingga akan timbul rasa nyeri yang amat sangat dan menyebabkan penderita batu ureter akan berguling-gulung, keadaan ini dikenal sebagai kolik ureter.

VESIKA URINARIA

Vesika urinaria merupakan organ penampung urin sampai tekanan cukup untuk menginduksi urgensi (rasa ingin berkemih). Seperti ureter, vesika urinaria juga memiliki:

Tunika mukosa

Mukosanya dilapisi oleh epitel transisional yang lebih tebal dibandingkan ureter (terdiri atas 6-8 lapis sel)

Lamina propria terdiri atas serat kolagen dan elastin

Tunika muskularis Memiliki 3 lapisan otot polos yang saling tumpang tindih. Lapisan otot ini

berada dalam satu berkas yang beranastomosis. Setiap lapisan ototnya sulit dipisahkan karena berkas-berkas serat otot

polosnya tersusun berlapis-lapis dan arahnya tampak tak membentuk aturan tertentu. Di antara berkas-berkas ini terdapat jaringan ikat longgar.

Tunika adventisia merupakan jaringan ikat padat kolagen dan tidak beraturan (irregular).

Tunika serosa Pada permukaansuperior kandung kemih dilapisi oleh peritoneum, sehingga

pada bagian ini ditemukan tunika serosa bukan tunika adventisia.

URETRA

Merupakan saluran tunggal yang menghubungkan kandung kemih dengan dunia luar. Pada pria dan wanita terdapat beberapa perbedaan dikarenakan uretra pada pria tidak hanya digunakan sebagai saluran kemih tapi juga saluran reproduksi.

1. Uretra pria

Pada pria panjang uretra adalah 15-20 cm (lebih panjang daripada uretra wanita). Bermuara 2 saluran yaitu duktus ejakulatorius dan saluran keluar kelenjar prostat. Selain dilalui oleh urin juga akan dilalui oleh semen. Pada pria terdiri dari 3 bagian:

a. Pars Prostatika Panjang 3-4 cm Seluruhnya berada dalam prostat Dilapisi Epitel:

Epitel Transisional (proksimal duktus ejakulatorius) Epitel bertingkat silindris --- Epitel berlapis silindris (distal duktus

ejakulatorius) & mengandung sel Goblet (menghasilkan mukus) Dengan ME: dapat terlihat ada sel yang memiliki mikrovili pendek

b. Pars membranasea, merupakan bagian uretra yang menembus membran perineal. Panjang 1-2 cm Dilapisi epitel bertingkat silindris --- silindris berlapis Otot bercorak/ otot rangka mengelilingi uretra di diafragma urogenital ~

sfingter uretra eksterna. Dipersarafi oleh cabang nervus Pudendus, bekerja secara voluntar.

c. Pars Kavernosa (penile) Bagian terpanjang (~ 15 cm )

9

Berada di dalam corpus cavernosus uretrae (CCU) atau corpus spongiosus uretrae

Dilapisi epitel: Epitel bertingkat silindris --- berlapis silindris sampai ke fosa

navikularis Kemudian beralih menjadi epitel berlapis gepeng tanpa keratin

2. Uretra wanita

Pada wanita panjang uretra adalah 4-5 cm dengan diameter 5-6 mm.

Dilapisi oleh epitel transisional di bagian dekat kandung kemih dan dilanjutkan epitel gepeng berlapis tanpa keratin.

Lamina propria banyak serat elastin.

Muskularisnya terdiri atas 2 lapisan otot polos tersusun serupa dengan ureter.

Alhamdulillah selesai juga akhirnya! Kami berharap teman2 memberikan kritik serta saran atas tentir yang tentunya masih jauh dari sempurna ini. Jika ada yang kurang jelas atau ada koreksi dari teman2 bisa lapor penyusunnya ^_^

Disusun Oleh:

Oky Sutarto Putra Arianti Miranti Lestari Fajrin

Daftar Pustaka :1. Fawcett, Don W. 2002.Buku Ajar Histologi Edisi 12. Jakarta: EGC.2. Gartner LP, Hiatt JL. Color Textbook of Histology. Philadelphia:Saunders; 2009.

Urinary system3. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi Dasar Teks & Atlas. 10th ed. Jakarta: EGC;

2007