tema arsitektu1

3
Tema arsitektur Tema adalah suatu pola atau gagasan spesifik yang berulang di seluruh desain pada suatu proyek. Tema merupakan hal yang sangat penting dalam merancang sebuah arsitektur. Tema dapat mengarahkan seorang arsitek dalam merancang sekaligus memberi batasan. Arsitektur yang dirancang dengan menggunakan tema akan menghasilkan suatu karya yang memiliki makna tertentu yang membuat orang yang menikmatinya akan merasa mengalami arsitektur. Tema sangat beragam dan dapat muncul dari berbagai aspek. Namun yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mengaplikasikan tema kedalam sebuah rancangan bangunan. Tidak hanya ketepatan interpretasi terhadap tema, tetapi juga menerapkan tema selama proses perancangan hingga terwujud sebuah bangunan. Ada banyak yang mempengaruhi perumusan tema, seperti kondisi sosial politik dan budaya dunia, ketika berkembang material baja, bangunan dengan rangka baja banyak bermunculan, krisis ekonomi memunculkan tema efisiensi, sedangkan ‘postmodernisme’ memunculkan bangunan-bangunan dengan tema dekoratif atau warna- warna yang bernuansa festival. Isu regionalisme yang terjadi pada saat ini mendorong para pembangun untuk menggali tema-tema lokal. Sehingga (misalnya di Indonesia) bermunculanlah bangunan-bangunan bergaya tradisional, dengan material penyusun dari lingkungan setempat, kemiringan atap curam, teritisan lebar (tropis), dll.

Upload: angelina-linda-sari

Post on 17-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

t

TRANSCRIPT

Page 1: Tema Arsitektu1

Tema arsitektur

Tema adalah suatu pola atau gagasan spesifik yang berulang di seluruh desain pada suatu

proyek. Tema merupakan hal yang sangat penting dalam merancang sebuah arsitektur. Tema

dapat mengarahkan seorang arsitek dalam merancang sekaligus memberi batasan. Arsitektur

yang dirancang dengan menggunakan tema akan menghasilkan suatu karya yang memiliki

makna tertentu yang membuat orang yang menikmatinya akan merasa mengalami arsitektur.

Tema sangat beragam dan dapat muncul dari berbagai aspek. Namun yang perlu

diperhatikan adalah bagaimana mengaplikasikan tema kedalam sebuah rancangan bangunan.

Tidak hanya ketepatan interpretasi terhadap tema, tetapi juga menerapkan tema selama proses

perancangan hingga terwujud sebuah bangunan.

Ada banyak yang mempengaruhi perumusan tema, seperti kondisi sosial politik dan

budaya dunia, ketika berkembang material baja, bangunan dengan rangka baja banyak

bermunculan, krisis ekonomi memunculkan tema efisiensi, sedangkan ‘postmodernisme’

memunculkan bangunan-bangunan dengan tema dekoratif atau warna-warna yang bernuansa

festival.

Isu regionalisme yang terjadi pada saat ini mendorong para pembangun untuk menggali

tema-tema lokal. Sehingga (misalnya di Indonesia) bermunculanlah bangunan-bangunan bergaya

tradisional, dengan material penyusun dari lingkungan setempat, kemiringan atap curam,

teritisan lebar (tropis), dll.

Konsep adalah gagasan-gagasan memadukan berbagai unsur ke dalam suatu keseluruhan.

Page 2: Tema Arsitektu1

Tema berasal dari bahasa Yunani yaitu Tithenai yang berarti meletakkan, dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan Theme yang selanjutnya kita kenal dengan istilah tema yang memiliki arti apa yang diletakkan, dinyatakan dan memposisikan sesuatu. Tema dalam arsitektur berarti suatu pola atau gagasan spesifik yang berulang di seluruh desain pada suatu proyekTerlepas dari perkembangan pemikiran dunia, kondisi lingkungan setempat : seperti lahan (kemiringan lahan, berkontur, berbatu), lokasi (kota, hutan, gurun, perumahan, rawa, sungai), gaya bangunan terdekat juga dapat memunculkan tema . Bangunan pada lahan miring, rumah batu, rumah padang pasir, rumah mengapung, “menangkap gunung”, arsitektur atap, rumah kayu, rumah panggung adalah beberapa contoh tema yang dapat dimunculkan.Namun demikian, dalam perancangan suatu bangunan, tema tetap merupakan dominasi para pengambil keputusan utama, dalam hal ini adalah pemilik dan arsitek.

Tema : angan-angan pemilikTema dapat muncul dari angan-angan pemilik. Pada saat mengungkapkan keinginannya untuk membangun, beberapa pemilik ada yang bisa mengungkapkan tema yang diinginkan secara eksplisit (diucapkan), ada yang tidak, bahkan ada yang tidak mengenal istilah tema dalam disain. Tema yang tidak diucapkan akan terungkap dari keinginan-keinginan pemilik mengenai hal-hal lain baik yang berkaitan dengan kebutuhan ruang sampai hal-hal diluar arsitektur seperti hobi, pekerjaan, maupun keluarga.Pada umumnya tema tidak muncul begitu saja, tetapi dengan dasar latar belakang pemilik atau melalui proses pemikiran terlebih dahulu. Seorang yang sibuk akan lebih menyukai tema bangunan ‘simply’, ‘clear’ dan ‘managable’, penggemar seni cenderung menginginkan tema yang berkaitan dengan galeri/ruang untuk memamerkan karya atau koleksinya: cahaya, bidang, selasar, ruang, sedangkan keluarga dengan pola “birokrat” menghendaki hirarki ruang yang terurut dan terpisah jelas sesuai fungsinya.

Tema : “intelectual background” arsitek Latar belakang dan pengalaman seorang arsitek merupakan perbendaharaan tema yang sangat luas. Ideologi, faham dan pemahamannya mengenai arsitektur, kemampuan arsitek men-“sari”-kan permasalahan yang dihadapi dan merumuskannya menjadi sebuah potensi, dapat memberikan tema yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Bagi sebagian arsitek, tema tertentu sudah menjadi “merek dagang”, yang selalu diterapkan pada setiap bangunan yang dirancangnya.

Page 3: Tema Arsitektu1