tema 1 - fisioterapi indonesia menghadapi pasar bebas asean_teja aryudha_universitas esa unggul
TRANSCRIPT
8/20/2019 Tema 1 - Fisioterapi Indonesia Menghadapi Pasar Bebas ASEAN_Teja Aryudha_Universitas Esa Unggul
http://slidepdf.com/reader/full/tema-1-fisioterapi-indonesia-menghadapi-pasar-bebas-aseanteja-aryudhauniversitas 1/7
Peran Mahasiswa Fisioterapi Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat
Ekonomi Asean
Sebagai mahasiswa yang selalu dihadapkan dengan perubahan,
mahasiswa membutuhkan perencanaan yang seimbang dan matang, untuk terus
berkarya dan mewujudkan cita diri. Kewajiban yang pertama dan yang paling
utama bagi seorang mahasiswa adalah belajar. Selama ini, sudah terlalu banyak
mahasiswa fisioterapi indonesia yang tidak mengumpulkan keberanian dalam
menghidupkan mimpi dan impian untuk berkarya. Padahal tidak jarang,
kesempatan-kesempatan yang telah tersedia sebenarnya memberi banyak
peluang bagi mahasiswa Fisioterapi Indonesia, untuk dapat mengambil peran
membangun kapasitas diri dan memupuk bakat terbesar dalam dirinya, dalam
mengahadapi perubahan-perubahan besar yang tiba-tiba ditengah peradaban
zaman yang dapat menjamah disetiap basis kehidupan. Peran mahasiswa
fisioterapi juga akan berpengaruh bagi kelangsungan hidup bahagia di masa tua
nanti dan keberlangsungan dalam mempertahankan peradaban negaranya.
Semua itu tidak akan terwujud, jika mahasiswa fisioterapi sendiri tidak
mempersiapkan diri sekarang untuk menjadi bagian dari perubahan besar
tersebut. Mahasiswa fisioterapi Indonesia haruslah lebih kreativ, untuk selalu
mencari cara dalam mengatasi tantangan dan persoalan zaman dalam meraih
cita-cita bangsa. Bagi mahasiswa fisioterapi indonesia, jangan hanya puas
mendapatkan pengetahuan teknis diantara buku-buku tebal. Selain belajar
pelajaran fisioterapi di kelas, kita juga harus tergugah dan tertantang untuk
bertindak lebih dari seorang mahasiswa. Apalagi sekarang, pasar bebas besar-
besaran Masyarakat Ekonomi ASEAN akan dimulai. Persiapan Indonesia sudah
mencapai 88% untuk menghadap i MEA. Dan kita mahasiswa fisioter ap i
Indonesia, harus ikut andil untuk menjadi bagian dari perubahan ini.
Mengantisipasi perubahan zaman yang mereka sebut MEA (Masyarakat
Ekonomi Asean), suatu garis tebal yang membutuhkan dukungan penuh dari
mahasiswa. Pasar bebas yang akan bergulir dari penjuru negara-negara ASEAN
termasuk di dalamnya adalah Indonesia. Sejauh mana kesiapan Indonesia
mengahadapinya? Menurut wakil menteri perdagangan, Bayu Krisnamurthi,
yang dilansir dari artikel Bina Swadaya. persiapan Indonesia sudah 88%. Dari
segi kebebasan arus barang dan optimalisasi pelaku bisnis. Namun perlu diingat,
mahasiswa adalah tongkat penerus bangsa. Kesiapan menghadap i MEA bukan
hanya dari segi kebebasan arus barang, infrastruktur atau optimalisasi pelaku
bisnis, tentu Indonesia juga perlu membangun kekuatan dari sisi mahasiswa.
Bagaimana yang lebih dewasa harus mampu menjaga, melindungi, dan
8/20/2019 Tema 1 - Fisioterapi Indonesia Menghadapi Pasar Bebas ASEAN_Teja Aryudha_Universitas Esa Unggul
http://slidepdf.com/reader/full/tema-1-fisioterapi-indonesia-menghadapi-pasar-bebas-aseanteja-aryudhauniversitas 2/7
membimbing mahasiswa untuk selalu siap dalam menghadapi perubahan.
Memberi kesempatan dengan cara yang bijak adalah yang utama agar
mahasiswa bisa berkembang dan belajar bertanggung jawab. Indonesia terlalutabu dalam ruang kehidupan, hingga generasi muda bangsanya pun belum
mampu untuk di kawal. Buktinya saja masih banyak profesi yang diduduki oleh
warga negara asing. Apa pendidikan selama enam belas tahun tidak bisa
menjadikan generasi Indonesia mampu membangun bangsa dan tanah airnya?
Lalu apa yang menjadi peran mahasiswa fisioterapi Indonesia? Menunggu
negara ini menjadi negara ketergantungan sumber daya asing? Tentu tidak
Dari halaman artikel situs website Bina Swadaya bahwa 10-12% yang
belum tersiapkan untuk menghadapi MEA, lebih menyoalkan tentang jasa
profesi. Ada apa dengan poin ini? Menurut penulis, sebagai mahasiswafisioterapi Indonesia, jika lebih teliti, kita akan melihat tumpang tindih antara
profesi yang satu dengan yang lain. Masalahnya masih ada profesi, yang arah
pengembangan pendidikannya belum menuju kesetaraan global ke arah
pendidikan profesi. Salah satunya adalah profesi fisioterapi di Indonesia, yang
arah pendidikannya belum memenuhi standar minimal fisioterapi dunia.
Sehingga profesi fisioterapi Indonesia belum diakui kompetensinya di luar
negeri. Konon katanya ini membutuhkan waktu dari kemenristek untuk
mengkaji. Hingga saat ini kesetaraan pendidikan fisioterapi di Indonesia terus
terbengkalai. Sebenarnya yang harus di selesaikan lebih dulu menyetarakan pendidikan-pendidikan di Indonesia kearah pendidikan profesi atau lebih sibuk
menyambut kedatangan MEA? Karena penulis khawatir, pemerintahan bangsa
sendiri, menjadi ancaman bagi mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang ingin
berkembang dari masa lalu Indonesia yang kelam.
Pada saat yang sama, tantangan profesi fisioterapi Indonesia pada tahun
2015, adalah Indonesia telah mengikuti kesepakatan ASEAN Free Trade Area
(AFTA). Bahwa Indonesia memasuki perdagangan bebas Asia Tenggara,
dimana profesi fisioterapi termasuk pelayanan jasa yang bebas didagangkan.
Dari sini saja, kita sudah harus dapat memahami keberadaan AFTA adalahsekelumit benang kusut bagi fisioterapi Indonesia yang harus segara di gulung
rapi. Ya, memang bukan ini yang kita inginkan. Namun demikian, ada hal-hal
yang bisa mengikat kita sebagai generasi fisioterapi Indonesia agar terus aktiv
mendobrak kebisuan untuk menyuarakan Keputusan Kongres Nasional Ke-XI
IFI Juni 2012 lalu, Nomor TAP/03/KONASXI/VI/2012 bahwa Ikatan
Fisioterapi Indonesia mengamanahkan pendidikan fisioterapi mengarah kepada
pendidikan profesi dan pengembangan pendidikan fisioterapi spesialis. Lebih
dari itu, keputusan tersebut adalah keputusan bersama fisioterap i se-Indonesia
8/20/2019 Tema 1 - Fisioterapi Indonesia Menghadapi Pasar Bebas ASEAN_Teja Aryudha_Universitas Esa Unggul
http://slidepdf.com/reader/full/tema-1-fisioterapi-indonesia-menghadapi-pasar-bebas-aseanteja-aryudhauniversitas 3/7
untuk kebaikan bangsa dan profesi fisioterapi telah diakui oleh dunia. Demi
masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik dalam menghadapi MEA
mendatang, mahasiswa fisioterapi Indonesia turut ikut menjadi pelopor untukmewujudkan arah cita-cita luhur tersebut.
Sebagai mahasiswa fisioterapi Indonesia, kita dapat bercermin dari
wajah fisioterapi Indonesia saat ini. Kita perlu menerapkan prinsip-prin s ip
eksistensi fisioterapi Indonesia selain yang telah diterapkan oleh para
pendahulu, dengan formasi yang sistematik di lingkup mahasiswa dan
masyarakat kampus masing-masing. Masyarakat sudah menjadi objek utama
yang bisa menumbuhkan motivasi kepemilikan kita sebagai generasi fisioter ap i
Indonesia untuk berekspresi dan terus berkarya, target-target yang akan
membuat fisioterapi Indonesia dapat bertahan, khususnya dalam menghadap i pasar bebas besar-besaran di masyarakat ekonomi ASEAN. Selain itu, begitu
besar perlu adanya sustainable growth, substansi semangat untuk tumbuh dan
berkembang yang bisa dibangun dan dibentuk di setiap diri mahasiswa
fisioterapi Indonesia dengan cara belajar dan terus peduli untuk berkarya. Agar
bisa membuktikan, fisioterapi Indonesia mampu menginspirasi jutaan orang di
Indonesia. Tidak ada yang tidak mungkin. Kita harus percaya dan kemudian
bertindak. Seberapapun hebatnya visi bangsa Indonesia, akan sia-sia jika hanya
bergulat dalam satu meja bundar dan tidak melibatkan mahasiswa. Walau saat
ini kita melihat perkembangan dunia yang mulai menggerus fisioterap iIndonesia, tidak ada pilihan lain selain harus bertahan dan atau menyerang.
Penulis memilih berada diantara keduanya. Ketika pertahanan tak mampu di
pertahankan, kita harus berpindah dan menyerang. Atau bertahan sambil
menyerang. Di samping berhadapan dengan pelajaran-pelajaran yang terbilang
kelas atas, sebagai mahasiswa Fisioterap i Indonesia kita juga perlu untuk
menetapkan persiapan hal-hal yang dibutuhkan dalam menghadapi pasar bebas
masyarakat ekonomi ASEAN mendatang. Nampaknya pribahasa “sedia payung
sebelum hujan” perlu diingat dan diterapkan kembali. Penulis menilai, selain
menghadapi tantangan zaman pasar bebas ekonomi ASEAN, kita sebagai
mahasiswa fisioterapi Indonesia tidak akan terlepas dari adanya perang
ideology dan kebudayaan. Karena permasalahan yang akan muncul bukan
hanya dari sisi ketatnya persaingan jasa profesi, tetapi juga bagian dari dampak
globalisasi internasional. Karena penulis khawatir, krisis multidimensi mendera
bangsa ini seperti yang di sebutkan oleh Prof. Dr. Ermaya Suradinata, SH, MS,
MH. Dalam bukunya “ Membangun Daerah Menuju Indonesia Bangkit”.
Permasalahan krisis multidimensi adanya degradasi moral, kesenjangan sosial,
kebebasan yang tidak beretika, tidak taat hukum, lunturnya rasa kebangsaan,
pengangguran sosial, rendahnya tingkat pendapatan, meluasnya peredaran
8/20/2019 Tema 1 - Fisioterapi Indonesia Menghadapi Pasar Bebas ASEAN_Teja Aryudha_Universitas Esa Unggul
http://slidepdf.com/reader/full/tema-1-fisioterapi-indonesia-menghadapi-pasar-bebas-aseanteja-aryudhauniversitas 4/7
narkotika, dan kawasan konservasi yang beralih fungsi menjadi kawasan
pertokoan, perumahan dan sebagainya. Lagi-lagi, tataran kebijaksanaan
pemerintahan bangsa juga mahasiswa fisioterapi Indonesia dalam menghadap iMEA haruslah mumpuni. Untuk kita mengasah nurani, memelihara idealis m
sebagai mahasiswa, menciptakan rasa melayani sesama civitas, dan bentuk
konkrit kontribusi kita sebagai mahasiswa fisioterapi Indonesia untuk bangsa
dan tanah air. Selain dari itu, Ketatnya persaingan antar profesi seyogyanya
akan membutuhkan kecerdasan yang lebih dari sekedar seorang fisioterap ist
nanti. Kita perlu mengembangakan softskill yang mampu membuat fisioterap i
Indonesia memiliki kelebihan lain. Paradigma mahasiswa fisioterapi Indonesia
pun haruslah berpikir runut dan setiap pijakannya memiliki alasan yang kuat.
Selain untuk perbekalan diri di kelas, kelebihan tersebut akan mampu bersaing
di pentas perdagangan bebas nanti. Yang kita tau, segala profesi harus
mempersiapkan kekuatanya masing-masing. Mahasiswa fisioterapi Indonesia,
harus ikut andil menjadi bagian dari perubahan ini.
Sebagai mahasiswa fisioterapi Indonesia, kita perlu tertantang agar
memiliki konsep untuk maju dan mau belajar. seperti halnya persiapan pensiun
dan bahagia dimasa tua merupakan impian setiap generasi dari setiap profesi.
Boleh jadi itu menjadi sesuatu yang menakutkan. Bagaimana tidak, kehilanga n
jabatan, pekerjaan atau kehilangan sebagian besar penghasilan akibat
kecerobohan kita sendiri. Tanpa semua itu generasi tidak akan berkembang.Tanpa generasi, suatu negara akan menjadi pupus. Namun generasi pedulilah
yang hanya akan mampu menjadi pilar-pilar keutuhan bangsa. Mahasiswa
fisioterapi indonesia harus sadar sepenuhnya, urgensi pendidikan profesi
fisioterapi di bangsa sendiri saat ini sudah memekikkan telinga, betapa
lemahnya posisi pendidikan fisioterapi di Indonesia. Seperti yang dilansir dari
artikel Ikatan Fisioterapi Indonesia, Perkembangan pendidikan fisioterapi di
Indonesia termasuk sangat lambat, bandingkan dengan negara-negara lain di
dunia. Seperti Amerika, Kanada, Australia, Mesir, Afrika Selatan, Nigeria,
Jamaika, Thailand, Filipina dll. Ini bukan masalah banding membandingkan,
tapi lebih dari itu, Indonesia memang harus bekerja ekstra untuk ikut
melaksanakan ketertiban dunia. Begitu hebatnya peran mahasiswa fisioter ap i
Indonesia, untuk terus belajar dan mengembangkan pengetahuan. Memang
tidak mudah untuk menjadi seorang fisioterapist. Perlu belajar intensive luar
biasa. Untuk menjadi fisioterapist yang berkompeten seperti di Amerika saja,
mahasiswa harus menyelesaikan master dalam beberapa kompetensi keilmua n
yang berbeda seperti biomekanik, neurosains, fisiologi latihan, dan anatomi,
serta pendidikan profesi yang dilanjutkan dengan program internship. Pada
akhirnya, semua itu membutuhkan mahasiswa- mahasiswa fisioterapi Indonesia
8/20/2019 Tema 1 - Fisioterapi Indonesia Menghadapi Pasar Bebas ASEAN_Teja Aryudha_Universitas Esa Unggul
http://slidepdf.com/reader/full/tema-1-fisioterapi-indonesia-menghadapi-pasar-bebas-aseanteja-aryudhauniversitas 5/7
untuk menjadi garda terdepan dalam melanjutkan arah pendidikan fisioter ap i
Indonesia menjadi pendidikan profesi. Untuk apalagi, selain untuk dapat
bersaing di kancah perdagangan bebas masyarakat ekonomi mendatang. Pasar bebas terbesar yang pernah ada, sepanjang sejarah peradaban bangsa Indonesia.
Hingga jasa profesi saja dapat didagangkan. Sudah saatnya bagi mahasiswa
fisioterapi Indonesia mengambil langkah bersama untuk proaktiv dan ambil
bagian di perubahan ini.
8/20/2019 Tema 1 - Fisioterapi Indonesia Menghadapi Pasar Bebas ASEAN_Teja Aryudha_Universitas Esa Unggul
http://slidepdf.com/reader/full/tema-1-fisioterapi-indonesia-menghadapi-pasar-bebas-aseanteja-aryudhauniversitas 6/7
CURICULUM VITAE
TEJA ARYUDHAAlamat KTP : Lingkungan Sigi RT 08 / RW 03 No. 48 Kel. Karijawa,
Dompu , NTB
Alamat Domisili : Jl. Kebon Raya N0. 88. RT 001/02. Lt.2. kamp. Guji. kel.
Duri kepa. Kebun Jeruk. Jakarta Barat
Telepon : 082122782927
E-mail : [email protected]
1. DATA PRIBADI
Nama : Teja AryudhaTempat, Tanggal Lahir : Dompu, 02 Juni 1994
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Hobi : Renang , Nonton Film
Kewarganegaraan : Indonesia
2. PENDIDIKAN FORMAL
2001 - 2007 : SD Negeri 02 Dompu
2007 – 2010 : SMP negeri 01 Dompu
2010 – 2013 : SMA negeri 01 Dompu2013 – sekarang : Universitas Esa Unggul Jakarta
3. PENDIDIKAN NON FORMAL
2010 – 2011 : Latihan Dasar Kepemimpinan
SMA tingkat Kabupaten
2010 - 2012 : Pelatihan Jurnalistik Provinsi2011 - 2012 : Leadership Basic Training PII
2011 - 2012 : Pelatihan Penataan Ruang
2011 - 2012 : Kongres Anak kabupaten2014 – 2015 : Lembaga Dakwah Kampus
2014 – 2015 : Latihan Kepemimpinan
Mahasiswa Universitas
2014 - 2016 : Badan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas fisioterapi
4. PENGALAMAN KERJA
2011 – 2013 : Jurnalistik Majalah Sekolah
8/20/2019 Tema 1 - Fisioterapi Indonesia Menghadapi Pasar Bebas ASEAN_Teja Aryudha_Universitas Esa Unggul
http://slidepdf.com/reader/full/tema-1-fisioterapi-indonesia-menghadapi-pasar-bebas-aseanteja-aryudhauniversitas 7/7
“Derap Pelajar” SMAN 1 Dompu
5.
KETERAMPILAN : (MS Word, MS Excel, MSPowerPoint, MS Access, dan
Internet dsb).