fisioterapi gbs

28
Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Guillain-Barre Syndrome 31/03/2007 PENDAHULUAN Guillain-Barre Syndrome (GBS) adalah salah satu penyakit 'demyelinating' saraf (Nolte 1999). Juga merupakan salah satu polineuropati, karena hingga sekarang belum dapat dipastikan penyebabnya. Namun karena kebanyakan kasus terjadi sesudah proses infeksi, diduga GBS terjadi karena sistem kekebalan tidak berfungsi. Gejalanya adalah kelemahan otot (parese hingga plegia), biasanya perlahan, mulai dari bawah ke atas. Jadi gejala awalnya biasanya tidak bisa berjalan, atau gangguan berjalan. Sebaliknya penyembuhannya diawali dari bagian atas tubuh ke bawah, sehingga bila ada gejala sisa biasanya gangguan berjalan (Fredericks et all 1996). Meskipun orang yang terjangkit penyakit ini bisa mengalami kelumpuhan total, prognosisnya bagus. Enam bulan setelah terserang, 85% dari kasus yang dilaporkan sembuh. Secara keseluruhan hanya 5% yang meninggal akibat GBS (Fredericks et all 1996). Oleh karenanya, disamping perawatan pada tahap akut, tata laksana fisioterapi akan sangat menentukan prognosis, apakah akan ada gejala sisa atau sembuh total. Makalah ini akan membahas secara singkat patologi Guillain- Barre Syndrome, dan secara mendetail akan membahas problem dan penatalaksanaan fisioterapi, baik dalam tahap akut maupun kronis. I. Guillain-Barre Syndrome Pemeriksaan secara patologis pada saraf penderita penyakit Guillain-Barre Syndrome menunjukkan kalau terjadi proses penghancuran selaput myelin pada saraf tepi. Baik pada pangkalnya (akar saraf) ataupun pada bagian yang lebih ujung (distal). Pada umumnya yang terserang akar saraf tulang belakang bagian depan (anterior root nerves of spinal cord), tetapi tidak menutup kemungkinan akar saraf bagian belakang (posterior root nerves of spinal cord). Uniknya selaput myelin yang terserang dimulai dari saraf tepi paling bawah, terus naik ke saraf tepi yang lebih tinggi (Fredericks et all 1996, dan Nolte 1999).

Upload: nanang-ilham-setyaji

Post on 16-Aug-2015

294 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

fisioterapi gbs

TRANSCRIPT

Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Guillain-Barre Syndrome31/03/2007 PENDAHULUANGuillain-Barre Syndrome (GBS) adalah salah satu penyakit 'demyelinating' sara (!olte 1""")# $uga merupakan salah satu polineuropati% karena hingga sekarang &elum dapat dipastikan penye&a&nya# !amun karena ke&anyakan kasus ter'adi sesudah proses ineksi% diduga GBS ter'adi karena sistem keke&alan tidak &erungsi# Ge'alanya adalah kelemahan otot (parese hingga plegia)% &iasanya perlahan% mulai dari &a(ah ke atas# $adi ge'ala a(alnya &iasanya tidak &isa &er'alan% atau gangguan &er'alan# Se&aliknya penyem&uhannya dia(ali dari &agian atas tu&uh ke &a(ah% sehingga &ila ada ge'ala sisa &iasanya gangguan &er'alan ()rederi*ks et all 1""+)# ,eskipun orang yang ter'angkit penyakit ini &isa mengalami kelumpuhan total% prognosisnya &agus# -nam &ulan setelah terserang% ./0 dari kasus yang dilaporkan sem&uh# Se*ara keseluruhan hanya /0 yang meninggal aki&at GBS ()rederi*ks et all 1""+)# 1leh karenanya% disamping pera(atan pada tahap akut% tata laksana isioterapi akan sangat menentukan prognosis% apakah akan ada ge'ala sisa atau sem&uh total#,akalah ini akan mem&ahas se*ara singkat patologi Guillain-Barre Syndrome% dan se*ara mendetail akan mem&ahas pro&lem dan penatalaksanaan isioterapi% &aik dalam tahap akut maupun kronis#I Guillain-Barre Syndrome2emeriksaan se*ara patologis pada sara penderita penyakit Guillain-Barre Syndrome menun'ukkan kalau ter'adi proses penghan*uran selaput myelin pada sara tepi# Baik pada pangkalnya (akar sara) ataupun pada &agian yang le&ih u'ung (distal)# 2ada umumnya yang terserang akar sara tulang &elakang &agian depan (anterior root ner3es o spinal *ord)% tetapi tidak menutup kemungkinan akar sara &agian &elakang (posterior root ner3es o spinal *ord)# 4niknya selaput myelin yang terserang dimulai dari sara tepi paling &a(ah% terus naik ke sara tepi yang le&ih tinggi ()rederi*ks et all 1""+% dan !olte 1""")#)ungsi selaput myelin adalah memper*epat konduksi sara# 1leh karenanya han*urnya selaput ini mengaki&atkan keterlam&atan konduksi sara% &ahkan mungkin terhenti sama sekali (!olte 1""")# Sehingga penderita GBS mengalami gangguan motor dan sensorik# 5elam&atan ke*epatan konduksi otot &isa dilihat dari hasil pemeriksaan -,G# 6isamping itu% han*urnya selaput myelin mungkin 'uga menyerang *ranial ner3es (2ryor 7 8e&&er 1"".) termasuk diantaranya ner3us 3agus% yang merupakan &agian dari sistem sara otonomik# 1leh karena itu% &ila sara yang terserang *ukup tinggi tingkatnya% sistem sara otonomik mungkin sa'a terganggu# Selain ner3us 3agus% *ranial ner3es yang lain mungkin sa'a terserang% misalnnya sara ke-9:#Gangguan motorik yang pada GBS dia(ali dengan kelemahan otot &agian &a(ah# ,ula-mula yang dirasakan kelemahan (parese)% &ila &erlan'ut men'adi lumpuh (plegia)# 6ia(ali dari gangguan &er'alan% seperti misalnya kaki 'terseret'% hingga tidak &isa &erdiri# 2erlahan-lahan kelemahan 'naik' otot le&ih tinggi% seperti lutut dan paha% sehingga penderita tidak &isa &erdiri# Bila yang &erlan'ut kelemahan otot &isa ter'adi pada otot di sepa'ang tulang punggung% punggung dan dada# ;erus hingga ke tangan dan lengan# Bila otot-otot pernaasan terganggu% akan ter'adi kelemahan dalam &ernaas# 2enderita merasa naasnya &erat#5adang-kadang ge'ala GBS 'uga disertai gangguan sara otonomik% sehingga akan ter'adi gangguan sara simpatik dan para simpatik# minggu sesudah kelemahan &erhenti#II Pro!lem FisioterapiBerdasarkan pen'a&aran di atas dapatlah dise&utkan ada > pro&lem dasar dari sisi pandang isioterapi% yaitu pro&lem muskuloskeletal% kardiopulmonari% otonomik dan sensorik# 6alam &a& ini akan di&ahas se*ara mendetail masing-masing pro&lem#"# $uskuloskeletalGangguan muskuloskeletal yang menon'ol adalah &erkurangnya kekuatan otot# Seperti dise&utkan di atas% kelemahan otot dise&a&kan oleh terham&atnya atau terhentinya konduksi sara dari spinal *ord ke neuromus*ulo 'un*tion% yang satuannya dise&ut motor unit# Satu motor unit adalah &e&erapa serat otot yang mendapatkan iner3asi oleh satu motorneuron ()rederi*ks et all 1""+)# Sara yang menginer3asi motor neuron &erasal dari akar sara tulang &elakang# Satu akar sara &isa menginer3asi ri&uan motor neuron# Se&aliknya satu otot mungkin disarai oleh &e&erapa motor neuron yang &erasal dari &e&erapa akar sara tulang &elakang (,artini 1"".)# $adi &ila ada satu akar sara mengalami gangguan% maka se&agian sera&ut otot tidak mendapatkan iner3asi? sedangkan sera&ut otot yang mendapat inner3asi dari akar sara lain masih mendapatkan konduksi sara#5elumpuhan (plegia) ter'adi aki&at &anyaknya motor unit% atau semua% dalam satu otot yang tidak terkonduksi% sehingga otot terse&ut tidak &isa dikontraksikan# Sedangkan kelemahan (parese) ter'adi aki&at hanya se&agian motor unit dalam satu otot yang masih terkonduksi sara% sehingga masih mampu untuk mengkontraksikan otot terse&ut# 1leh karena hanya se&agian sera&ut otot yang teriner3asi yang &eker'a untuk menggerakkan satuotot% penderita GBS le&ih *epat lelah#Selan'utnya &ila otot tidak &isa &erkontraksi &erarti &agian &adan terse&ut tidak &ergerak# Bila hal ini ter'adi dalam kurun (aktu lama% yang akan ter'adi &ukan hanya kekuatan otot yang terganggu% tetapi 'uga akan ter'adi pemendekan otot% dan keter&atasan luas gerak sendi (@GS)# $adi aki&at &erkurangnya konduksi sara% akan mengurangi 'umlah motor unityang &eker'a% &ahkan mungkin tidak ada sama sekali% sehingga kelemahan otot atau lumpuh sama sekali% dan akan ter'adi pemendekan otot% dan pada akhirnya keter&atasan @GS#"" KardiopulmonariAal yang sama 'uga ter'adi &ila proses kerusakan selaput myelin ter'adi pada tingkat akar sara thora*al% karena akan ter'adi kelemahan otot-otot pernaasan% yakni otot inter*ostal# Bahkan &ila menyerang tingkat *er3i*al% diaragma mengalami gangguan 'uga (,artini 1"".)# =ki&atnya &ahkan semakin rumit# 1leh karena otot-otot inter*ostal% mungkin 'uga diaragma% &erkurang kekuatannya% maka ekspansi dada &erkurang#Aal ini &eraki&at &erkurangnya kapasitas 3ital paru% sehingga ungsi 3entilasi 'uga menurun# =ki&at kapasitas 3ital menurun% kemampuan &atuk pun menurun# Sehingga kemampuan untuk mem&ersihkan saluran pernaasan men'adi &erkurang#5eadaan ini diper&uruk oleh kenyataan &ah(a penderita yang mengalami kelemahan otot paru hanya mampu &er&aring# 6alam posisi &er&aring% kapasitas paru semakin &erkurang karena pengaruh gra3itasi terhadap posisi paru# =ki&at gra3itasi 'uga% otot-otot pernaasan yang sudah lemah terse&ut% semakin &erat melakukan ekspansi paru# Berkurangnya daya ekspansi paru &eraki&at ter'adinya atelektasis% sehingga ungsi 3entilasi paru &erkurang (2ryor 7 8e&&er 1"".)#Besiko ineksi paru tinggi &ila ter'adi gangguan menelan% aki&at terserangnya *ranial ner3es yang &ersangkutan# 5arena gangguan menelan terse&ut% makanan &isa masuk ke saluran pernaasan% yang akan men'adi sum&er penye&a& ineksi paru# ;er'adinya ineksi paru akan meningkatkan ke&utuhan 3entilasi# Se&aliknya ineksi paru 'uga menurunkan kemampuan pertukaran gas di paru# Sehingga per&edaan ke&utuhan 3entilasi dan kemampuan 3entilasi paru akan sangat &esar% yang akan memper&uruk kondisi pasien#"% Sistem Sara& 'tonomikSelain gangguan kardiopulmonari% &ila kerusakan selaput myelin men*apai tulang &elakang tingkat thora*al% maka akan ter'adi 'uga gangguan sara otonomik simpatik# Bila gangguan selaput myelin men*apai sara 3agus (salah satu *ranial ner3es) akan ter'adi gangguan parasimpatik# 1leh karena sara-sara tepi otonomik &erakar dari akar sara yangkeluar dari antara tulang &elakang thora*al dan sara 3agus (,artini 1"".)# Gangguan yang&iasanya tampak adalah naik turunnya tekanan darah% keringat yang &erle&ihan% ataupun postural hipotensi#5e*uali gangguan tekanan darah yang naik turun se*ara ti&a-ti&a% dan menelan% gangguan-gangguan terse&ut tidak akan &anyak mempengaruhi program isioterapi# ;etapi dalam mem&erikan pengo&atan isioterapi hendaknya selalu menga(asi tanda-tanda terse&ut% terutama &ila hendak mem&erikan peru&ahan posisi yang &erarti atau mo&ilisasi#"( SensasiGe'ala lain yang dirasakan penderita GBS adalah gangguan rasa (sensasi)# Gangguan rasa yang dirasakan adalah kesemutan% te&al% rasa ter&akar% ataupun nyeri ()rederi*ks et all 1""+)# 2ola penye&arannya tidak teratur dan tidak simetris% &isa &eru&ah setiap saat# ,eskipun gangguan terse&ut tidak &er&ahaya% tetapi gangguan rasa terse&ut menim&ulkan rasa tidak nyaman# Basa nyeri kadangkala 'uga ter'adi aki&at se&uah sendi tidak digerakkan dalam (aktu tertentu# $adi kadangkala nyeri murni dise&a&kan oleh gangguan sensasi% tetapi kadangkala 'uga dise&a&kan oleh kom&innasi gangguann sensasi dan sendi yang sudah lama tidak digerakkan#Selain gangguan rasa yang &eraki&at tidak nyaman% gangguan sensasi 'uga &isa menye&a&kan komplikasi# ,isalnya gangguan rasa te&al% disertai kelemahan otot% &isa menye&a&kan deku&itus# 1leh karenanya perlu dipikirkan untuk pen*egahannya#III Penatalaksanaan Fisioterapi2enatalaksanaan isioterapi pada penderita GBS harus dimulai se'ak a(al% yaitu se'ak kondisi pasien sta&il# 1leh karena per'alananan penyakit GBS yang unik% ada dua ase yang perlu diperhatikan dalam mem&erikan isioterapi# komponen pro&lem dari sudut isioterapi% penatalaksanaannya tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain# 1leh karenanya sulit memisahkan satu masalah dengan masalah yang lain# 2enulis &erusaha memisahkan penatalaksanaan isioterapi &erdasarkan tiap pro&lem% sesuai dengan penguraian pro&lem di atas supaya le&ih detail# ;etapi pada prakteknya% pem&erian isioterapi tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain#%# Penatalaksanaan Fisioterapi pada Pro!lem $uskuloskeletalSeperti telah dise&utkan di atas% masalah muskuloskeletal adalah penting &aik pada ase pertama maupun kedua oleh karena &ukan hanya motorik adalah masalah utama penderita GBS% tetapi 'uga skeletal se&agai aki&at dari gangguan motorik# 2ada ase pertama yang perlu di&erikan adalah mempertahankan kekuatan otot% pan'ang otot% luas gerak sendi (@GS)% tanpa melupakan &ah(a kondisi pasien masih akan terus mem&uruk dalam (aktu maksimal 2 minggu#Bila pan'ang otot dan @GS terus ter'aga pada ase pertama% isioterapi pada ase kedua ditekankan peningkatan kekuatan otot% dengan tetap memperhitungkan 'umlah motor unit yang kem&ali &eker'a#%## Penatalaksanaan pada masala) kekuatan otot 2ada ase pertama% program a(al yang &isa di&erikan adalah latihan akti% &ila memungkinkan# Bila penderita tidak mampu menggerakkan sendiri anggota &adannya% se&aiknya &antuan di&erikan (Cakti asisti)# Bila kemudian kondisi kelemahan otot sangat menon'ol% latihan pasi harus di&erikan? artinya isioterapis yang menggerakkan angota &adan penderita# 1leh karena dalam ase ini% kondisi penderita akan menurun% maka &iasanya &antuan yang di&erikan isioterapis kepada pasien semakin &anyak dari (aktu ke (aktu#Se&aiknya seorang isioterapis mempunyai sistematis dalam menggerakkan anggota tu&uh pasien% sehingga tidak ada &agian yang terle(ati# Selain itu isioterapis 'uga akan &isa sekaligus mengamati perkem&angan motorik pasien &ila dilakukan se*ara sistematis# 6ian'urkan menggerakkan anggota tu&uh dari &a(ah% sehingga akan diakhiri dengan &agian tu&uh yang terkuat# Se*ara psikis hal ini 'uga akan sangat mem&antu moti3asi pasien# Selain menggerakkan &agian tu&uh se*ara sistematis% 'uga se&aiknya arah gerakan tiap sendi di&uat se*ara sistematis% sehingga tidak ada gerakan otot yang tertinggal#6alam menggerakkan anggota &adan% se&aiknya isioterapis mengamati tingkat toleransi pasien terhadap latihan# $angan sampai pasien di&iarkan terlalu lelah atau memaksa menggerakkan anggota tu&uh% karena akan merusak motor unit# Berikan kesadaran kepada pasien &ah(a pada (aktunya ototnya akan kem&ali &ergerak% asalkan dilakukan gerakan se*ara rutin# Bagi pasien GBS% rekuensi latihan seharusnya tidak terlalu tinggi dalam satu sesi% untuk men*egah kelelahan% mengingat 'umlah motor unit yang &eker'a hanya ter&atas#:ntensitas latihan dalam sehari &isa ditingkatkan dengan melakukan le&ih &anyak sesi dalam sehari#2enatalaksanaan pada ase kedua tidak 'auh &er&eda dengan ase se&elumnya# Sasaran utama pada ase ini adalah peningkatan kekuatan otot# ,eskipun demikian latihan yang di&erikan masih harus tidak &oleh terlalu &erat% karena 'umlah motor unit yang akti ter&atas# 2rogram latihan akti seharusnya ditingkatkan &ila penderita sudah mampu melakukan latihan akti dan memenuhi @GS normal tanpa kesulitan# @atihan kemudian meningkat men'adi akti resisti% artinya menggunakan &e&an unntuk meningkatkan kekuatan otot# $enis latihan &isa &er3ariasi% &isa menggunakan &e&an manual% artinya isioterapis mem&erikan &e&an se*ara manual% hingga latihan dengan alat% seperti misalnya Duadri*ep &en*h# 6alam mem&erikan program latihan% hendaknya selalu diingat &ah(a tu'uan akhir program isioterapi adalah memaksimalkan kemampuan ungsional# $adi dalam meningkatkan kekuatan otot% perlu diingat otot-otot mana sa'a yang diperlukan dalam &erakti3itas% atau mensiasati &ila ada keter&atasan#4ntuk mengukur peru&ahan kondisi pasien% &isa digunakan pengukuran kekuatan otot (,,;- manual mus*les testing)# ;entu sa'a pada ase pertama kekuatan pasien tidak akan mengalami kenaikan% sesuai dengan per'alanan penyakit# ;etapi pengukuran kekuatan terakhir pasien% saat kekuatan &iasanya &erhenti se&elum kemudian mem&aik% &isa di'adikan titik &alik pengukuran pada tahap &erikutnya# Se&aiknya pengukuran dilakukan se*ara &erkala% misalnya tiap minggu% atau tiap 3 hari# 6engan demikian isioterapis maupun penderita &isa melihat perkem&angan yang ter'adi% yang mungkin 'uga akan men'adi moti3asi keduanya#%#" Penatalaksanaan pada Luas Gerak Sendi *LGS+Bersamaan dengan digerakkannya otot anggota tu&uh penderita% &isa dikatakan semua sendi sudah digerakkan# Aanya perlu diingat &ah(a pada ase pertama% otot penderita GBS&iasanya tidak mampu menggerakkan @GS se*ara penuh# 1leh karenanya isioterapis perlumem&antu penderita untuk menggerakkan sendi sesuai dengan luas gerak sendi yang normal% minimal yang ungsional#Sama seperti mem&erikan latihan untuk otot% menggerakkan sendi se&aiknya 'uga dilakukan se*ara sistematis supaya tidak ada yang tertinggal# Sesudah gerakan akti setiap sendi oleh penderita% se&aiknya ditam&ahkan 2 sampai 3 kali gerakan sendi oleh isioterapis dalam @GS maksimal untuk mempertahankan @GS# Ber&eda dengan program untuk kekuatan otot% untuk mempertahankan sendi sama pada ase pertama dan kedua#4kuran yang dipergunakan untuk mengukur luas gerak sendi adalah pengukuran sudut setiap sendi# =lat yang digunakan adalah goniometer# 2engukurannya dilakukan dengan satuan dera'at# 6alam satu institusi &iasanya disepakati sistem apa yang digunakan% posisi penderita dan posisi goniometer pada setiap sudut pengukuran# Seharusnya tidak akan ada peru&ahan @GS dari (aktu ke (aktu% agar pada akhirnya penderita masih mempunyai kemampuan ungsional yang maksimal#%#% Penatalaksanaan pada Pan,an- 'tot2ada saat melakukan latihan untuk mempertahankan @GS% se&agian &esar otot 'uga terpelihara pan'angnya# 5e*uali &e&erapa otot yang pan'angnya mele(ati dua sendi# 4ntukotot-otot terse&ut% perlu gerakan khusus untuk mempertahankan pan'angnya# 1tot-otot seperti Duadri*ep% ilioti&ial &and% sartorius adalah *ontoh otot yang mele(ati dua sendi# 1tot-otot terse&ut penting dalam kegiatan sehari-hari% misalnya duduk% &ersila atau &ersimpuh# Sehingga &ila pan'ang ototnya tidak terpelihara% maka akan &erpengaruh pada akti3itas penderita &ila sem&uh nanti#=gak sulit mem&uat pengukuran pan'ang otot% oleh karena pan'ang otot tiap indi3idu akan &er&eda tergantung pada akti3itas dan keturunan# 5arenanya untuk mengetahui pan'ang otot yang normal% se*ara nalar% &erarti isioterapis harus tahu penderita se&elum menderita GBS# 5enyataannya hal itu tidak mungkin ter'adi# Sehingga salah satu *ara untuk mengetahui pan'ang otot adalah menanyakan akti3itas penderita% apakah penderita &iasa &ersila% duduk sam&il menumpangkan kaki atau &ersimpuh# 6engan demikian &isa diukur apakah pan'ang otot yang &ersangkutan *ukup untuk kem&alimelakukan kem&ali akti3itasnya# Eara lain yang &isa digunakan adalah mem&andingkan otot se&elah kiri dan kanan% karena &iasanya keduanya mempunyai pan'ang otot yang sama# 2en*atatannya &aru dilakukan &ila ada keter&atasan pan'ang otot#%" Penatalaksanaan pada Pro!lem Kardiopulmonari,asalah kardiopulmonari le&ih menon'ol pada ase pertama# 2ada kasus GBS yang &erat% ter'adi kelemahan otot-otot inter*ostal dise&a&kan karena &erkurangnya 'umlah motor unit yang terkonduksi# =ki&atnya tidak dapat melakukan inspirasi se*ara penuh% sehingga kapasitas 3ital men'adi &erkurang# Seperti yang telah dise&utkan di atas% menurunnya kemampuan &atuk% akan menurunkan kemampuan untuk mem&ersihkan saluran pernaasan# Sehingga saluran pernaasan semakin menyempit% dan ekspansi paru men'adi &erkurang 'uga# Sehingga pada akhirnya kem&ali ter'adi penurunan kapasitas 3ital#%"# Penatalaksanaan pada Kemampuan Ekspansi DadaBer&eda dengan masalah muskuloskeletal yang lain% latihan pasi tidak &isa dilakukan dengan mudah# @atihan pasi hanya &isa dilakukan dengan &antuan 3entilator atau manual hyperinlation# 6engan terpenuhinya 3olume sesuai dengan kapasitas 3ital% maka pertukaran gas dalam al3eoli men'adi meningkat dan mampu memenuhi ke&utuhan 3entilasi# Selain itu 'uga memelihara kelenturan 'aringan-'aringan lunak disekitarnya% sehingga @GS persendian disekitar tulang rusuk terpelihara# 6engan demikian &ila kekuatan otot interkostal sudah kem&ali mem&aik% rongga dada sudah siap kem&ali mengem&ang#Bila otot inter*ostal dan diaragma sudah menigkat% maka latihan penguatan harus segera di&erikan# 1leh karena tekanan positi yang di&erikanle(at 3entilator dan manual hyperinlation &isa mem&erikan eek samping% seperti &arotrauma# ,aka latihan akti harus segera di&erikan# 2em&erian latihan masih harus memperhatikan aturan rendah rekuensi dalam satu sesi dan &anyak sesi dalam sehari# :ni &erarti harus di&erikan kesempatan istirahat *ukup &agi penderita diantara sesi latihan% untuk menghindari kelelahan#%"" Penatalaksaaan pada Pem!ersi)an Saluran Perna&asan6alam keadaan normal% setiap hari dihasilkan sekitar 100 ml sekresi saluran pernaasan dalam sehari# 2em&ersihan dilakukan se&agai &agian dari sistem pertahanan% yakni didorong oleh *ilia yang kemudian tertelan# Bila sekresi yang dihasilkan le&ih dari normal% atau ada kegagalan ker'a *ilia% maka diperlukan mekanisme &atuk untuk mengeluarkannya dari saluran pernasan# =gar &isa meletupkan &atuk yang kuat% seseorang harus &isa menghirup *ukup 3olume udara# Sehingga seorang penderita GBS dengan kelemahan otot pernaasan yang menon'ol tidak mampu melakukan &atuk yang kuat untuk mengeluarkan sekresi# Bila sekresi di&iarkan menumpuk% maka diameter saluran pernaasan akan menyempit# :ni &erarti 3olume udara yang &isa masuk ke paru &erkurang% sehingga kemampuan 3entilasi men'adi &erkurang#2ada ase a(al% pada penderita GBS dengan kelemahan otot pernaasan yang menon'ol% pem&ersihan saluran pernaasan &isa dilakukan dengan &antuan 3entilator atau manual hyperinlation# 6engan teknik tertentu% maka pan'ang ekspirasi &isa diperpendek% sehingga ke*epatan udara yang keluar pada (aktu ekspirasi &isa meningkat# 6engan demikian sekresi saluran pernaasan &isa dikeluarkan# Selain menggunakan &antuan 3entilator dan manual hyperinlation% &isa dilakukan postural drainage untuk mem&antu memindahkan sekresi dari saluran pernaasan yang distal ke yang le&ih proksimal# 4ntuk mem&ersihkan sekresi dari saluran pernaasan% penderita harus mampu &atuk% atau &ila tidak harus dilakukan su*tion# Selama melakukan postural drainage% haruslah di(aspadai tanda-tanda gangguan otonomik% seperti ke*epatan naas permenit% nadi permenit% atau saturasi penderita agar selalu dalam &atas normal# $elaslah &ah(a melatih &atuk se'ak dini sangatlah diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pem&ersihan saluran pernaasan# Aal ini &iasanya &isa terlaksana pada ase ke-dua% ketika otot-otot pernaasan mulai menguat# =tau pada ase pertama &ila kelemahan otot-otot pernaasan masih mampu menghasilkan &atuk% sehingga latihan &atuk &erguna untuk mempertahankan kekuatan otot#%"% Penatalaksanaan pada Gan--uan $enelan$ika ter'adi 'uga gangguan menelan% maka resiko ineksi dada semakin tinggi# 1leh karena kemungkinan masuknya &enda asing ke saluran pernaasan men'adi le&ih &esar# Benda terse&ut kemudian akan men'adi sum&er ineksi dada# 6alam hal ini ada dua masalah dalam sistem respiratori% yakni &enda itu sediri% dan sekresi yang &erle&ihan aki&at adanya &enda asing yang masuk ke saluran pernaasan# Bila kemampuan pasien untuk &atuk kuat% maka pasien mampu mengeluarkan &enda asing dari saluran pernaasan dan mem&ersihkansekresi# Sayangnya% &iasanya gangguan menelan disertai kelemahan otot pernaasan% sehingga penderita tidak mampu &atuk# !amun penderita dengan gangguan menelan &iasanya menerima makanan melalui slang yang langsung masuk ke lam&ung% sehingga tidak perlu dika(atirkan akan masuk ke saluran pernaasan# 2ada ase pertama tidak &anyak isioterapi yang &isa dilakukan# ;etapi pada ase ke dua program isioterapi yang &isa di&erikan adalah segera mem&erikan latihan&atuk% &ila otot-otot pernaasan sudah &ertam&ah kuat# Sehingga pada saatnya penderita &ela'ar menelan% resiko masuknya &enda asing ke saluran pernaasan sudah teratasi#%% Penatalaksanaan pada Pro!lem Sara& 'tonomikSeperti dise&utkan diatas% gangguan sara otonomik akan tim&ul% &ila kehan*uran selaput myelin men*apai tingkat thora*al atau le&ih tinggi% yakni *ranial ner3es# 2ada umumnya gangguann sara otonnomik terse&ut adalah hal yang perlu di*ermati dalam melakukan tindakann isioterapi# Gangguan-gangguan terse&ut antara lain la&ilnya tekanan darah% keluarnya keringat tidak sesuai keadaan% atau postural hipotensi# Gangguan-gangguan terse&ut akan me'adi masalah% &iasanya pada (aktu mo&ilisasi# 2ada (aktu mo&ilisasi% misalnya dari &er&aring ke duduk% tu&uh memerlukan &er&agai adaptasi% oleh karena ter'adi per&edaan pengaruh terhadap tu&uh# ;anpa gangguan sara otonomik pun% seseorang yanng &er&aring lama memerlukan (aktu untuk &eradaptasi terhadap tekanan darah# =daptasi terse&ut teratasi oleh karena pusat pengaturan tekanan darah mendapatkan input% kemudian tekanann darah meningkat atas pengaruh sara otonnom# Bila ter'adi gangguan sara otonnomik% maka adaptasi terse&ut akan terganggu# ,aka% dalam mem&erikan tindakan isioterapi harus selalu di*ermati tekanan darah dari (aktu ke (aktu# 1leh karena yang diukur adalah tekanan darah% maka yang di'adikan aturan adalah tekanan darah# Bila memungkinkan digunakan spirometer elektronik yang terus &isa dimonitor setiap saat# 6isamping tekanan darah% &isa di*ermati kemampuan komunikasi penderita% atau (arna muka se&agai indikator tekanan darah#%% Penatalaksanaan pada Pro!lem Sensasi2ro&lem sensasi pada penderita GBS yang mun*ul adalah rasa ter&akar% kesemutan% rasa te&al atau nyeri# ;idak &anyak yang &isa dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan aki&at rasa te&al% rasa ter&akar% atau kesemuta# Se*ara teori rasa nyeri &isa dikurangi dengan pem&erian ;!S# Basa nyeri &isa dise&a&kan murni oleh karena gangguan sensasi# ;etapi nyeri pada punggung mungkin 'uga dise&a&kan oleh kurangnya gerakan pada sendi-sendi tulang &elakang# Bila sesudah peregangan sendi-sendi tulang &elakang &eserta otot-otot disekitarnya% rasa nyeri &erkurang% maka rasa nyeri terse&ut dise&a&kan oleh kurangnya gerakan# ;etapi &ila rasa nyeri terse&ut tidak hilang% maka gangguan terse&ut dise&a&kan oleh gangguan sensasi# Seringkali rasa nyeri yang tim&ul karena kom&inasikeduanya#$adi &ila sesudah peregangan rasa nyeri &erkurang% tetapi tidak hilang sama sekali# Bila rasa nyeri dise&a&kan oleh kuranngnya gerakan sendi% tindakan yang &isa dilakukan adalahperegangan le&ih lan'ut% atau le&ih spesiik &isa dilakukan manipulasi atau mo&ilisasi pada tulang &elakang tertentu# Selain ketidaknyamanan% rasa te&al 'uga &isa menim&ulkan komplikasi% yaitu deku&itus# Basa te&al menye&a&kan penderita tidak dapat merasakan tekanan kasur pada penon'olan-penon'olan tulang% sehingga memungkinkan ter'adi le*et dan akhirnya deku&itus# 1leh karenanya peru&ahan posisi harus selalu dilakukan se&agai usaha pen*egahan# :dealnya peru&ahan posisi dilakukan setiap 2 'am% dan setiap penon'olan tulang harus selalu mendapat perhatian#.'N/'H KASUS!n# hari dengan &antuan 3entilator 3ia lu&ang tra*heostomy untuk &ernaas% dan 3 hari lepas lepas 3entilator dengan masker oksigen untuk memaksimalkan saturasi#Setelah itu !n# < dira(at di ruangan selama 1. hari# ,eskipun ormal program isioterapi dimulai minggu ke-2% se&enarnya programnya telah dilaksanakan pera(at% seperti posisioning% manual hyperinlation% sehingga oto rongent yang dilakukan ulang / hari &erikutnya sudah menun'ukkan tidak ada kelainan di paru# 6engan demikian program isioterapi yang dilakukan ditekankan pada pro&lem muskuloskelettal% karena dalam pemeriksaan tidak ditemukan gangguan sensasi#2rogram isioterapi dimulai dengan dengan mem&erikan latihan akti asisti pada anggota atas dan pasi pada anggota &a(ah# Aari ke 11 isioterapi% program ditingkatkan dengan mo&ilisasi setengah duduk# 2ada saat itu sudah ada peningkatan kekuatan otot-otot anggota&a(ah (2 minus)# 2ada akhir minggu ke-3 pem&erian isioterapi% kekuatan otot-otot tungkai sudah 3# 2enderita sudah mampu duduk di toilet# =(al minggu ke-> isioterapi dilakukan digimnasium dengan &antuan alat-alat% seperti o3erhead pulley dan suspension% disamping 'uga dilakukan koreksi duduk# Aari &erikutnya ditingkatkan dengan restorator kemudian Duadri*ep &en*h# 2ada akhir minggu ke-> isioterapi penderita sudah &erangsur-angsur &ela'ar &erdiri% &er'alan di paralel &ar% &er'alandengan (alker% dan &er'alan dengan &antuan pegangan tangan#2enderita men'alani isioterapi selama > minggu dan pulang dengan &er'alan dengan &antuan pegangan tangan# Selama isioterapo di&erikan% tra*heostomy tetap ter&uka% kanul dilepas hari terakhir penderita di BS#:F#5esimpulan Guillain Barre Syndrome (GBS) adalah salah satu penyakit demyelinating , *;;AK! ,:ailable 7rom: http:CC---!mayo%lini%!%omChealthC)uillain-barre-syndromeC#S;;!I! Guillain-Barre Syndrome! J+pdate: *;;0K! ,:ailable 7rom: http:CC---!%arin)medi%al!%omC%onditionsCGuillain-BarreFSyndrome!htm!0! Guillain-Barre Syndrome (GBS) Support Group! ,:ailable 7rom: http:CC---!dailystren)th!or)Cne-sCGuillain-Barre-Syndrome-GBS;!Guillain-BarrL Syndrome! Jupdate*;;0K! ,:ailable 7rom: http:CCbodyandhealth!%anada!%omC%onditionFin7oFpopup!aspD%hannelFidE;GdiseaseFidE>*=Gse%tionFnameE%onditionFin7o! dr 8idodo $udar(anto Sp=% Ehildren =llergy *lini* dan 2i*ky -aters Elini* $akarta# 2hone /703+>+ 0.171717+> G 700.1""/# email 5 'udar(antoJgmail#*om0K'3AN IND'NESIA SEHA/ 6ud)asmara Pu!lis)er4l /aman Bendun-an Asa)an 7 4akarta Pusat P)one 5 *8"#+ 988:#;;7 < 798%=(=httpK//koranindonesiasehat#(ordpress#*om/ Eopyright L 200"% 5oran :ndonesiaSehat!et(ork:normation -du*ation !et(ork# =llrights reser3ed#