teknik pewarnaan kain dan benang

32
Teknik Pewarnaan Kain dan Benang Edia Rahayuningsih HP. +6281 328 841 843 Powder and Particle Technology, Production and Aplication Natural Dye and Food Colorant, Process Separation.,Chemodyamics

Upload: others

Post on 05-Jan-2022

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang

Teknik Pewarnaan Kain

dan Benang

Edia Rahayuningsih

HP. +6281 328 841 843

Powder and Particle Technology, Production and Aplication Natural Dye and Food Colorant,

Process Separation.,Chemodyamics

Page 2: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang

Materi

1

2

3

4

Pengantar

Pewarna Bejana (Vat Dye), Pewarna Indigo

Pewarna Mordan

SOP Pewarnaan Kain

Page 3: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang

1. Pengantar

Page 4: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang

Pewarna Makanan

dan Tekstil Alami

Pewarna Alami Sudah Dikenal Sejak Dahulu

• ZWA Budaya Indonesia, warisan leluhur.

• ZWA mengandung senyawa bermanfaat

(antioksidan, klorofil, karoten, dll.), dan aman

bagi kesehatan dan lingkungan.

• SDA dan biodeversitas Indonesia tersedia

melimpah sebagai sumber ZWA.

• Indonesia pernah sebagai penghasil ZWA

blue indigo terbesar di pasar dunia

ZAT WARNA ALAMI (ZWA)

+++

Page 5: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang

Ribet , Tidak Praktis,

hasil tidak pasti

Merusak tanamanKesan Kuat

terhadap

ZWA

Bladus, Kusam,

Kusek, lethek

Mahal, tidak ada yang jual,

atau sulit didapatkan

Baceman

Tidak percaya, meragukan

(ditambahkan pewarna sintetis)

Dll, ada lagi …?

Page 6: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang

4 PILAR PENGEMBANGAN EKONOMI BERKELANJUTAN

Pilar 1

Investasi atau Modal

Pilar 2 Sumber Daya Manusia

Pilar 3

Sumber Daya Alam

Pilar 4Teknologi

PEWARNA ALAMI SANGAT POTENSIAL

Indonesia Emas 2045

Page 7: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang

Pewarna Alami

Sumber

• Tumbuhan

• Hewan

• Mineral

• Microorganisme

1. NILAI SOSIAL DAN EKONOMI

RENDAH (limbah)

2. TIDAK MERUSAK LINGKUNGAN

(bukan akar, daun pohon besar)

Zat warna, memiliki 2 Gugus:

Chromofor: Gugus yang dapat menimbulkan warna, nitro,

nitroso, dan sebagainya

Auxsochrom: Gugus yang dapat menimbulkan afinitas terhadap

serat tekstil (kuat berikatan) amino, hidroksil dan sebagainya

ZWA Dikelompokan Menjadi 2:

1. Pewarna Makanan

2. Pewarna Bukan Makanan (kain,

benang, kulit, karet, dan plastik)Beberapa Cincin Utama Pigmen

Page 8: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang

Chromosfor

Auksokrom

Selulosa (Kapas dan Katun)

Kain Sutra

R = H, glycine;

R = CH3, alanine;

R = CH2OH, serine

Three major types of natural dyes:

1. substantive dyes, which require no

mordants

2. vat dyes

3. mordant dyes, which require

auxiliary substances to become

attached to the fiber

Page 9: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang

2. Pewarna Bejana (Vat Dye)

Contoh: Pewarna biru dari

daun Indigofera tinctoria

Page 10: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang

Daun Indigofera Serbuk Pewarna Indigo Pewarnaan di Benang

Pewarnaan di Kain Batik dan Jumputan

Page 11: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang

Sifat Fisis dan Sifat Kimia indigo

Senyawa organik dengan warna biru

yang khas, dengan bau khas, dan

dipungut dari daun Indigofera

tinctoria

Kelarutan dalam air: 990 µg/L (at 25

°C) = 0,99 mg/L (tidak larut)

Titik lebur: hingga 390 C

Rumus kimia: C16H10N2O2

Titik didih: terdekomposisi

Woad atau indigofera adalah salah satu

tanaman yang sangat menakjubkan.

Bukan hanya karena kandungan

pewarnanya, tetapi memiliki sifat herbal,

dan kemampuannya hidup dan

berkembang bahkan dalam menghadapi

kondisi pertumbuhan yang tidak prima,

seperti tanah marjinal dan musim dingin.

Page 12: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang

O

N

H

O

OH

OHOH

HOCH2

NH

OH

NH

OH

O

OH

OHOH

HOCH2OH

Glucoside Indican

Indoxyl

Leuco IndigoIndigo Blue

NH

O

NH

O

Enzymic Hydrolysis

Air Oxidized

Base Oxidized

NH

OH

Air Oxidized

Struktur Kimia Indigo

Page 13: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang

Kenapa warna alami indigo tidak bisalangsung mewarnai kain?. Apa yang dimaksud indigo aktif dan tidak aktif?

Karena sifatnya warna alami indigo termasuk dalam jenis pewarna bejana (vat dye), merupakan senyawa yang tidak larut dalam air (tidakaktif), untuk masuk ke permukaan serat harus harus dalam bentuk terlarut (senyawa aktif), setelah selesai mewarnai, selanjutnya dikonversi menjadi bentuk tidak larut (tidak aktif).

Reaksi reduksi dan substitusi alkali ini sebaiknya berlangsung cepat, karena berpacu dengan reaksi baliknya oksidasi dan hidrolisis.

Page 14: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang

Senyawa Aditif

Reduktor dan AlkaliGula jawa + Kapur

Fruktose + CaO

Hidrosulfit + Soda Abu

OksidatorOksigen di Udara

Page 15: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang

Reduktor dan Alkali (senyawa pembuat kondisi basa

1. Gula jawa dan kapur :

1 kg pasta, 1 kg gula, 0,5 kg kapur, dan 10 liter air.

Tambahan masa pengganggu banyak. Reduktor lemah, reaksi reduksi perluwaktu dengan satuan hari (banyak hari) padahal ini reaksi bolak-balik dalam waktu bersamaan terjadi reaksi oksidasi dengan oksigen udara (sehingga bisa gagal reduksinya), kemungkinan indigo tidak dalam kondisi aktif pada saat untuk mewarnai, sehingga kualitas pewarnaan kurang baik (mudah luntur). Hargamahal.

2. Fruktose (sorbitol gula cair) dan CaO kapur murni:

Reduktor lemah (1-2hari) padahal ini reaksi bolak-balik dalam waktu bersamaan terjadi reaksi oksidasi dengan oksigen udara (sehingga bisa gagal reduksinya), harga mahal, masa pengganggu berkurang (lebih sedikit dibanding gula dankapur),

3. Sodium Hidrosulfit dan soda abu:

Reduktor kuat (1-1,25 jam), Murah, masa pengganggu pewarnaan sangat sedikit,

MSDS: Iritan terhadap kulit, Kesehatan level 1 dari 4 level

Page 16: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan hidrosulfit dan soda abu ? Apa fungsinya? Bagaimana takaran penggunaannya? adakah zat lain yang fungsinya sama?

Hidrosulfit adalah senyawa kimia sintetis, sifatnya bisa dilihatMaterial Safety Data Sheet Sodium (MSDS) Hydrosulfite Na2S2O4, Fungsinya sebagai reduktor atau pengaktif pewarna bejana indigo, agar menjadi senyawa terlarut dalam waktu cepat

Soda abu senyawa kimia sintetis atau alami, sifatnya bisa dilihat di (MSDS) Soda Abu atau Na2CO3, Fungsinya sebagai pembuatkondisi basa (alkali) agar indigo menjadi senyawa terlarut.

Takaran ada di SOP pewarna gamaindigo (50 gram serbuk indigo, hidrosulfit 18 gram + 4,5 gram dan soda abu ± 14 gram dan 3,5 gram), dilarutkan dalam 10 liter air (1L air panas dan 9L

Page 17: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang

3. Pewarna MordanTingi, Jolawe, Tegeran, Jambal, Merbau, Mahoni, Sabut kelapa

Page 18: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang

Pewarna Jambal, Tegeran, Tingi, Jolawe

Pewarnaan di Kain Batik Jumputan

Page 19: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang

Mordant Dyes

• Sebagian besar pewarnaan alami termasuk dalam jenispewarna mordan. Pewarna alami ini bersifat larut dalamair.

• Tanin merupakan pewarna alami yang sangat penting dalam pewarnaan kapas dan serat selulosa lainnya.

• Dalam pewarnaannya perlu menggunakan mordan, yang sebenarnya merupakan unsur kation biasanya digunakanion logam.

• Mordan tetap berada dalam serat secara permanen, menahan pewarna (pewarna menjadi tidak luntur).

• Masing-masing ion logam jika digunakan sebagai mordan menghasilkan rentang warna yang berbeda untuk setiap pewarna.

Page 20: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang
Page 21: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang

Struktur selulose

Page 22: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang

Lanjutan jawaban

(a), Formasi kompleks antara gugus fungsional benang wol dan ion logam dalam rute

pra-mordan, (b) menambahkan pewarna ke wol mordan dan (c) formasi kompleks antara

pewarna dan wol pada post-mordan

Page 23: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang

Senyawa Logam sebagai Mordan

• Kapur (Ca2+)

• Tawas (Al3+)

• Tunjung (Fe2+)

Page 24: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang

Ion Logam

• Beberapa logam, seperti kromium (Cr3+) dan timah (Pb2+), sangat beracun atau berbahayakarena karsinogen.

• Mordan tembaga (Cu2+) juga sangat berbahaya jika disalah gunakan.

• Mordan besi (Fe2+), zat besi diperlukan dalamnutrisi, tetapi perlu diperhatikan juga besi dapatsebagai penyebab keracunan pada anak-anak

• Alum (Al3+ atau tawas) adalah mordan paling populer; ion logam ini meskipun tidak begitutoksik dibanding ion logam lainnya, ion ini bersifat iritan, dan juga berbahaya jika tertelandalam jumlah banyak.

Page 25: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang

Ion Logam

• Mordant ditambahkan ke pewarna untuk mempengaruhinya (memperkuat), untuk itu mordant tidak berfungsi sebagai sumber warna.

• Kain diresapi dengan mordan, kemudian selama proses pewarnaan, pewarna bereaksi dengan mordan, membentuk ikatan kimia dan menempelkannya dengan kuat pada kain.

• Pilihan mordan tergantung pada bahan. Mordan alkali, seperti soda ash, bekerja dengan baik dengan kapas, dan mordan asam seperti cuka bekerja dengan baik dengan wol.

Page 26: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang

4. SOP Pewarnaan Kain

Page 27: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang

Variabel terikat

• Jenis Produk yang diinginkan (batik, jumputan, shibori, ecoprint)

• Produk warna pekat, Rata, Tidak luntur, tahan sinar

Variabel bebas

• Suhu

• Konsentrasi pewarna

• Konsentrasi bahan aditif

• Cara pencelupan (manual, mesin)

• Jenis bahan baku produk yang diwarnai (selulose, protein, polimer sintetis)

• Bentuk bahan (kain dan benang)

Page 28: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang
Page 29: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang
Page 30: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang
Page 31: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang
Page 32: Teknik Pewarnaan Kain dan Benang

TERIMA KASIH

Pewarna alami

bagaikan “mutiara

yang belum

bersinar”