paper 2. analisis potensi pasar produk kain untuk ban dari benang poliester di korea selatan

22
1 ANALISIS POTENSI PASAR KAIN UNTUK BAN DARI BENANG POLIESTER ASAL INDONESIA DI KOREA SELATAN ATASE PERDAGANGAN KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA – SEOUL 2012

Upload: irene-margaret

Post on 19-Feb-2017

244 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

1

ANALISIS POTENSI PASAR

KAIN UNTUK BAN DARI BENANG POLIESTER ASAL INDONESIA

DI KOREA SELATAN

ATASE PERDAGANGAN

KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA – SEOUL

2012

2

KATA PENGANTAR

3

DAFTAR ISI

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Integrasi perdagangan atau yang biasa dikenal dengan Preferential Trade Agreement (PTA) atau

Regional Trade Arrangement (RTA) secara umum memberikan efek statis dan dinamis (Asian

Development Bank, 2008). Efek statis dari dari PTA secara umum merujuk pada perubahan

harga sebagai dampak dari liberalisasi tarif (preferential tariff) dan non tarif. Sedangkan efek

dinamis merujuk pada implikasi jangka menengah dan jangka panjang yang terkait dengan

daya saing antar bangsa; berupa skala ekonomis (economies of scale), transfer teknologi,

Foreign Direct Investment (FDI) dan reformasi kebijakan.

Salah satu integrasi perdagangan penting di level regional adalah ASEAN RTA. Secara unik,

ASEAN mampu menandatangani kerjasama bilateral dengan Cina (Juli 2003), Jepang

(Desember 2008) dan Korea Selatan (2007 untuk produk dan 2009 untuk jasa dan investasi),

yang merupakan tiga negara Asia dengan dominansi perdagangan terbesar dengan dunia.

Integrasi ini memberikan skala ekonomis bagi produsen asal ASEAN maupun Cina, Jepang dan

Korea Selatan dari segi peningkatan output dan penurunan biaya produksi, sedangkan

konsumen mendapatkan manfaat dari peningkatan variasi produk.

Namun di samping dampak positif skala ekonomis, ASEAN RTA juga dapat berarti

meningkatnya intensitas kompetisi dimana produsen lokal mendapatkan tambahan pesaing

dari produsen asing. Sebagai bagian dari ASEAN, peningkatan intensitas kompetisi ini juga

dialami Indonesia.

Di pasar dunia, komoditas ekspor Indonesia bersaing dengan komoditas ekspor asal Cina dan

Vietnam dimana Indeks Kemiripan Eksport (Export Commodity Index atau ESI) mencapai 66. Ini

berarti dari keseluruhan komoditas ekspor asal Indonesia, Vietnam dan Cina, 66% di antaranya

adalah produk yang sama. Kemiripan komoditas ekspor yang diikuti dengan makin leluasanya

perdagangan antar bangsa menjadikan penting bagi Indonesia untuk mengambil tindakan tepat

untuk dapat menjaga bahkan meningkatkan daya saingnya di pasar dunia.

5

Untuk pasar Korea Selatan, komoditas ekspor Indonesia memiliki peluang pasar lebih tinggi.

Hal ini dikarenakan relatif rendahnya kemiripan komoditas ekspor (ESI bernilai 36) dan

dominansi perdagangan inter-industri dibandingkan intra-industri (GL index bernilai 5.8)

Seperti dapat dilihat pada Tabel 1.1, Indonesia berpeluang meningkatkan beberapa komoditas

ekspor non-migas ke Korea Selatan salah satunya komoditas kain untuk ban dari benang

poliester (HS-590220 Tyre cord fabric of high tenacity yarn of polyesters).

Sebelum ditandatanganinya Cina – ASEAN FTA di tahun 2003, Indonesia merupakan salah satu

supplier kain untuk ban dari benang poliester terbesar ke Korea Selatan (65.2% kontribusi).

Namun setelah tahun 2004, walaupun kebutuhan Korea Selatan untuk komoditas ini terus

meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun, nilai ekspor Indonesia sebaliknya mengalami

penurunan. Dari analisis sumber impor kain untuk ban dari benang poliester yang dikonsumsi

Korea Selatan, terlihat peralihan supplier ke negara Cina. (Tabel 1.2)

Commodity Code Commodity Description Export Import Weighted GLH2-270900 Petroleum oils & oils obt. from bituminous mins., crude 4,815.29 278.27 1.121H2-271011 Light petroleum oils & preps. 382.34 1,136.65 1.540H2-271019 Petroleum oils & oils obt. from bituminous mins. (excl. crude) & preps. oth ... 133.65 6,236.20 0.538H2-293499 Nucleic acids & their salts, whether or not chemically defined, n.e.s.; het ... 27.91 7.58 0.031H2-300490 Medicaments (excl. of 30.02/30.05/30.06) consisting of mixed/unmixed prods. ... 43.01 13.99 0.056H2-340490 Artificial waxes & prepd. waxes (excl. of 3404.10 & 3404.20) 8.01 8.77 0.032H2-540233 Textured yarn other than sewing thread, of polyesters, not put up for retai ... 7.70 12.61 0.031H2-540243 Yarn other than high tenacity/textured yarn (excl. sewing thread; excl. of ... 28.90 19.82 0.080H2-551219 Woven fabrics of synth. staple fibres, cont. 85%/more by wt. of polyester s ... 14.91 21.75 0.060H2-590220 Tyre cord fabric of high tenacity yarn of polyesters 20.67 9.22 0.037H2-721934 Flat-rolled prods. of stainless steel, of a width of 600mm/more, not furthe ... 17.01 9.78 0.039H2-760612 Plates, sheets & strip, rect. (incl. square), of a thkns. >0.2mm, of alumin ... 24.25 146.52 0.098H2-847160 Input/output units (of auto. data processing machines), whether or not cont ... 23.66 172.20 0.095H2-850440 Static converters 8.74 39.74 0.035H2-851890 Parts of the app. & equip. of 85.18 16.67 16.25 0.065H2-852290 Parts (excl. pick-up cartridges) & accessories suit. for use solely/princ. ... 10.65 32.40 0.043H2-852990 Parts suit. for use solely/princ. with the app. of 85.25-85.28, other than ... 28.24 409.53 0.114

GL Index 5.874

TABEL 1.1 Indikasi Perdagangan Intra-Industri Indonesia Korea - Selatan

Sumber :UNCOMTRADE. Diolah oleh AtDag Seoul

6

1.2. Tujuan Penelitian

1. Membahas berbagai aspek yang terkait pemulihan eskpor kain untuk ban dari benang

poliester ke Korea Selatan

2. Melihat potensi pengembangan ekspor kain untuk ban dari benang poliester dari Indonesia

ke Korea Selatan di masa mendatang

1.3. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah ekspor kain untuk ban dari benang poliester asal Indonesia

ke Korea Selatan dengan kode HS 590220

TABEL 1.2 Import Korea Selatan untuk Komoditas HS590220

Sumber :UNCOMTRADE. Diolah oleh AtDag Seoul

7

BAB II

SEKILAS EKONOMI DAN PERDAGANGAN

INDONESIA – KOREA SELATAN

2.1. Ekonomi dan Perdagangan Indonesia

Ekonomi Indonesia secara positif mengalami peningkatan seperti dapat dilihat pada

pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) antara tahun 2006 – 2011. Walaupun sempat

mengalami penurunan sebagai dapmak dari krisis global di tahun 2009, kontribusi

perdagangan internasional terhadap total eknomi cukup stabil di kisaran 45% - 59% dengan

laju pertumbuhan import melebihi laju pertumbuhan eksport (Tabel 2.1).

TABEL 2.1 PDB dan Perdagangan Internasional Indonesia Periode 2006 – 2011

(dalam Juta USDollar)

Sumber : World Bank World Development Indicators (WDI). Diolah oleh AtDag Seoul

TABEL 2.2 Populasi dan Tenaga Kerja Indonesia Periode 2006 -2010 Satuan 2006 2007 2008 2009 2010

Tenaga kerja sektor Pertanian Persen 42 41 40 40 38Tenaga kerja sektor Industri Persen 19 19 19 19 19Tenaga kerja sektor Servis Persen 39 40 41 42 42Total Populasi Jiwa 229,918,547 232,461,746 234,951,154 237,414,495 239,870,937Total Angkatan Kerja (15-64 tahun) Jiwa 152,620,466 154,925,428 157,203,521 159,460,226 161,699,164

Sumber : World Bank World Development Indicators (WDI). Diolah oleh AtDag Seoul

8

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang didukung dengan ketersediaan tenaga kerja (Tabel 2.2)

menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi perdagangan terbesar di Asia

Tenggara baik dari segi kapasitas produksi maupun pangsa pasar sebagai target konsumsi.

Dari trend tenaga kerja Indonesia, terlihat pengalihan tenaga kerja dari sektor pertanian ke

sektor servis sedangkan tenaga kerja di sektor industri cenderung stabil. Terkait dengan fokus

pengembangan berorientasi ekspor, dalam beberapa tahun ke depan pengalihan tenaga kerja

dari sektor pertanian ke sektor industri dan servis diharapkan akan terus terjadi.

Dari struktur komoditas, ekspor Indonesia masih bertumpu pada komoditas primer (kelas

teknologi A) yaitu komoditas migas yang umumnya adalah bahan baku/ bahan dasar industri

(Grafik 2.1). Dengan perkembangan teknologi dan trend foreign direct investment, sangat

penting bagi Indonesia untuk mempromosikan komoditas ekspor non-migas atau intermediary

product sebagai salah satu strategi meningkatkan nilai ekspor.

GRAFIK 2.1 Struktur Ekspor Berdasarkan Kelas Teknologi Negara-Negara Asia

Sumber : UNComTrade. Diolah oleh AtDag Seoul

9

2.2. Ekonomi dan Perdagangan Korea Selatan

Ekonomi Korea Selatan kembali menguat di akhir periode tahun 2000an setelah sempat

menurun drastis sebagai dampak dari krisis global. Perekonomian Korea Selatan sangat

bergantung dari perdagangan internasional sebagai kelanjutan dari rencana pembangunan

beorientasi ekspor yang disusun sejak awal periode 1980. Ekspor dan impor di tahun 2010

telah kembali ke level awal sebelum krisis global dan terus meningkat, dengan laju

pertumbuhan ekspor dan impor yang relatif sejajar (Tabel 2.3)

Serupa dengan Cina dan Jepang, komoditas ekspor Korea Selatan didominasi produk-produk

dengan kelas teknologi D dan E dengan level intensitas teknologi sedang (medium) dan tinggi

(Grafik 2.2). Hal ini sejalan dengan struktur tenaga kerja Korea Selatan yang 76% berada di

sektor servis.

TABEL 2.3 PDB dan Perdagangan Internasional Korea Selatan Periode 2006 – 2011

(dalam Juta USDollar)

Sumber : World Bank World Development Indicators (WDI). Diolah oleh AtDag Seoul

GRAFIK 2.2 Struktur Ekspor Berdasarkan Kelas Teknologi Cina – Jepang – Korea

Sumber : UNComTrade. Diolah oleh AtDag Seoul

10

2.3. Perkembangan Perdagangan Indonesia – Korea Selatan Dalam Satu Dekade Terakhir

Korea Selatan adalah partner ekspor ke-6 bagi Indonesia dengan pertumbuhan nilai ekspor

tahunan (compound growth rate) sebesar 19%. Selama satu dekade terakhir, rekor tertinggi

ekspor Indonesia ke Korea Selatan adalah 17,2 juta Milyar USDollar pada tahun 2011, namun

diproyeksikan menurun minimal 7% pada tahun ini di kisaran 15,9 juta USDollar. Empat belas

(14) negara memberikan kontribusi terhadap 80% nilai ekspor Indonesia (Grafik 2.3).

Struktur komoditi impor Korea Selatan dari Indonesia didominasi komoditas primer seperti

gas alam (HS 27.11.11), mineral, seperti nikel (HS 72.02.60), tembaga (HS 74.04.00) dan timah

(HS 80.01.10), tekstil (HS 62.02.43).

Terkait dengan hubungan perdagangan dengan Korea Selatan, intesitas kompetisi komoditas

ekspor Indonesia dan Korea Selatan relative lebih rendah dibandingkan kemiripan ekspor

dengan Cina dan Vietnam, dimana ESI bernilai 36. Perdagangan Indonesia dan Korea pun lebih

bertumpu pada perdagangan inter-industri dibandingkan intra-industri. Pada Tabel 2.4

disajikan sepuluh kategori komoditi dengan tingkat kemiripan ekspor tertinggi.

GRAFIK 2.3 Partner Eskpor Utama Indonesia Periode 2006 - 2011

Sumber : UNComTrade. Diolah oleh AtDag Seoul

11

TABEL 2.4 Sepuluh Kelas Komoditas Ekspor Indonesia dan Korea Selatan dengan Tingkat

Kemiripan Tertinggi

Sumber : UNCOMTRADE. Diolah oleh AtDag Seoul

Kode Deskripsi EksporIndonesia

EksporKorea

ShareEkspor

Indonesia

ShareEksporKorea

H2-27 Mineral fuels, mineral oils and products of their distillation 68,921 53,088 33.87% 9.56% 9.562

H2-85 Electrical machinery and equipment and parts thereof; sound recorders … 11,018 116,792 5.41% 21.04% 5.415

H2-84 Machinery and mechanical appliances; parts thereof 5,875 61,392 2.89% 11.06% 2.887

H2-29 Organic chemicals 3,816 22,469 1.88% 4.05% 1.875

H2-40 Rubber and articles thereof 14,352 9,214 7.05% 1.66% 1.659

H2-87 Vehicles other than railway or tramway rolling stock 3,329 67,097 1.64% 12.09% 1.636

H2-39 Plastics and articles thereof 2,515 27,737 1.24% 5.00% 1.236

H2-71 Natural or cultured pearls, precious or semi-precious stones 2,594 6,326 1.27% 1.14% 1.139

H2-73 Articles of iron or steel 1,906 11,690 0.94% 2.11% 0.937

H2-74 Copper and articles thereof 3,811 5,018 1.87% 0.90% 0.904

2011 203,497 555,209 ESI 35.907

12

BAB III

KAIN UNTUK BAN DARI BENANG POLIESTER

3.1. Gambaran Umum Komoditi Kain Untuk Ban Dari Benang Poliester

Dalam kelompok kain untuk ban (HS 5902) terdapat tiga tipe komoditas yang terbagi

berdasarkan bahan baku pembuatannya yaitu

1. Kain untuk ban dari benang nilon (HS 590210 Tyre cord fabric of high tenacity yarn of

nylon/oth. polyamides)

2. Kain untuk ban dari benang polister (HS 590220 Tyre cord fabric of high tenacity yarn of

polyesters)

3. Kain untuk ban dari bahan rayon viscose berkekuatan tinggi lainnya (HS 590290 Tyre cord

fabric of high tenacity yarn of viscose rayon)

Berdasarkan Broad Economic Categories (BEC) komoditas kain untuk ban dari benang poliester

masuk ke dalam golongan produk setengah jadi (intermediary product) yang digunakan sebagai

masukan dalam proses pembuatan bahan jadi.

Dari sisi fitur teknis, kain untuk ban dari benang poliester dan nilon tidak berbeda secara

signifikan bila dibandingkan dengan benang sintetik lainnya. Namun dibandingkan dengan

nilon, polyester memiliki tingkat kemuluran (elongasi) dan modulus yang lebih baik.

Saat ini, telah banyak dikembangkan teknologi Poliester-Nilon hybrid yang berupaya

memadukan keunggulan dari masing-masing tipe.

GAMBAR 3.1 Gulungan Benang Poliester

13

3.2. Kegunaan Komoditi Kain Untuk Ban Dari Benang Poliester

Secara umum komoditi kain untuk ban dari benang polyester ini menjadi bahan baku untuk

industry manufacturing seperti dalam pembuatan ban konvensional, conveyor belt bahkan

jaring atau alat pancing nelayan. Fungsi utama dari benang poliester adalah sebagai perekat

atau penyambung material karet seperti halnya benang dalam proses produksi garmen.

GAMBAR 3.2 BENANG POLIESTER

UNTUK BAN RADIAL

GAMBAR 3.3POLYESTER CONVEYOR BELT

14

BAB IV

PERDAGANGAN KAIN UNTUK BAN DARI BENANG POLIESTER

INDONESIA – KOREA SELATAN

4.1. Impor Kain Untuk Ban Dari Benang Poliester Korea Selatan

Dari keseluruhan kategori kain untuk ban (HS 5902), dibandingkan material lainnya, nilai

impor Korea Selatan terhadap dunia untuk kain untuk ban dari benang poliester secara

konsisten mengalami peningkatan terutama setelah krisis finansial global di tahun 2010.

Dari segi struktur impor, di tahun 2005 kontribusi impor kain untuk ban dari benang nilon dan

poliester cukup seimbang namun seperti dapat dilihat pada Tabel 4.1, tren impor Korea Selatan

kini didominasi oleh kain untuk ban dari benang polyester.

Sumber : UNCOMTRADE. Diolah oleh AtDag Seoul

TABEL 4.1 Total Impor Kategori HS-59 Korea Selatan dengan Dunia

15

4.2. Ekspor Kain Untuk Ban Dari Benang Poliester dari Indonesia

Secara umum pada level HS dengan kode 2 digit, Indonesia adalah importer untuk produk-

produk Impregnated, coated or laminated textile fabric. Namun jika diolah lebih lanjut, untuk

kategori kain untuk ban HS 5902, nilai ekspor Indonesia ke Korea Selatan jauh melebihi nilai

impornya. (Lihat Tabel 4.2)

Namun berkebalikan dengan tren impor Korea Selatan, Indonesia justru kehilangan daya

saingnya sebagai eksportir kain untuk ban dari benang poliester. (Lihat Tabel 4.3)

Ekspor Impor Expor Impor

H2-59 33.96 69.20 (35.23) 23.56 86.98 (63.43)

H2-5902 Kain untuk ban dari benang nilonatau poliamida lainnya, poliester ataurayon viskose berkekuatan tinggi

33.48 6.34 27.13 23.37 4.58 18.79

H2-590210 Dari nilon atau poliamida lainnya 21.43 0.70 20.73 14.74 0.24 14.50H2-590220 Dari poliester 12.04 4.97 7.08 8.63 4.25 4.37H2-590290 Lain-lain 0.00 0.68 (0.68) 0.00 0.09 (0.09)

TradeBalance

2010 2011HS Code Deskripsi Bahasa Indonesia

TradeBalance

TABEL 4.2 Ekspor dan Impor HS 590220 Indonesia dengan Korea Selatan

Sumber : UNCOMTRADE. Diolah oleh AtDag Seoul

TABEL 4.3 Impor HS 590220 Korea Selatan dari Indonesia

Sumber : UNCOMTRADE. Diolah oleh AtDag Seoul

16

Jika dilihat dari status nilai impor Korea Selatan pada rentang periode 2002 – 2011, salah satu

faktor yang menyebabkan turunnya nilai ekspor Indonesia ke Korea Selatan untuk komoditi HS

590220 adalah kompetisi yang tercipta dari Cina – ASEAN FTA dimana produk kain untuk ban

dari benang poliester asal Indonesia menjadi kurang diminati dibandingkan dengan produk

asal Cina. (Lihat Grafik 4.1)

Namun Indonesia ada baiknya mewaspadai pula kompetisi yang dating dari sesama negara

ASEAN, yaitu Vietnam. Dalam kurun waktu yang cuku singkat (4 tahun) Vietnam mampu

meraih posisi sebagai supplier kain untuk ban dari benang poliester terbesar ke Korea Selatan.

GRAFIK 4.1 Impor HS590220 Korea Selatan dari Cina dan Indonesia

GRAFIK 4.2 Importir Utama HS590220 Korea Selatan

Sumber : UNCOMTRADE. Diolah oleh AtDag Seoul

Sumber : UNCOMTRADE. Diolah oleh AtDag Seoul

17

4.3. Prosedur Impor Korea Selatan

Secara umum, di Korea Selatan terdapat beberapa prosedur untuk komoditas impor. Bagian

Clearance dari Korea Customs Service (KCS) bertugas memastikan bahwa komoditas-komoditas

impor yang memasuki Korea Selatan telah memiliki dokumen-dokumen impor yang diperlukan.

Saat memasuki pelabuhan Korea Selatan, eksporter harus mendeklarasikan komoditas impor

sebelum dilakukan penerimaan barang dan pembayaran bea impor.

Selain oleh KCS, terdapat juga prosedur pemeriksaan bagi komoditas-komoditas impor yang

dilakukan oleh Korea Food and Drug Administration (KFDA). Importir menyerahkan dokumen

deklarasi impor. Kemudian, dilakukan beberapa pemeriksaan terhadap produk impor, yang

dapat berupa pemeriksaan dokumen, pemeriksaan organoleptic, pemeriksaan laboratorium,

dan juga pemeriksaan random sampling. Jika produk impor harus melalui pemeriksaan selain

pemeriksaan dokumen, maka pihak KFDA akan mengambil sample dari produk tersebut untuk

kemudian dilakukan penelitian lebih lanjut. Jika produk impor lulus uji, maka akan dikeluarkan

certificate of import. Namun, jika ternyata tidak lulus uji, maka produk tersebut akan

dihancurkan, dikembalikan ke negara eksportir, atau disimpan tetapi dipergunakan tidak untuk

dimakan. Bila ternyata kesalahan yang dilakukan tidak signifikan, maka setelah dilakukan

koreksi, importir dapat mengajukan permohonan untuk dilakukan uji ulang.

Untuk produk yang tidak masuk dalam golongan obat dan makanan (termasuk didalamnya

produk-produk agrikultural dan bioteknologi), secara umum shipping docoments yang harus

disiapkan adalah;

1. Invoice komersial

2. Sertifikasi Asal (Certificate of Origin) yang wajib mencakup informasi berikut

A. Nama dan Informasi Pihak yang Memberi Sertifikasi

B. Detail Importir

C. Detail Eksportir

D. Detail produsen produk

E. Klasifikasi dalam Kode HS dan Deskripsi Produk

F. Informasi yang menunjukkan produk berasal dari Indonesia

G. Tanggal Setifikasi

3. Daftar Kemasan

4. Daftar Muatan Kapal

5. Asuransi Maritim (pengiriman via laut)

18

4.4. Kerjasama Perdagangan Bilateral (ASEAN – Korea FTA dan Indonesia – Korea FTA)

Dengan adanya Korea – ASEAN FTA, Indonesia memiliki keuntungan besar dari sisi tariff

dibandingkan pesaing tangguh lainnya seperti China yang masih harus menanggung beban

tariff sebesar 8% untuk impor semua produk di bawah kategori HS 5902 (kain untuk ban dari

benang nilon atau poliamida, polyester dan rayon viskose berkekuatan tinggi lainnya.

HS GOODS REG TAX UNIT STANDARD REG

CODE NAME DATE RATE TAX PRICE NATION

20120101~

20121231

20120101~

20121231

20120701~

20130630

20120101~

20121231

20120101~

20121231

20120101~

20121231

20120101~

20121231

20120315~

20121231

20120101~

20121231

20120101~

20121231

20120101~

20121231

20120101~

20121231

Part

5902200000Ofpolyesters

Korea-Singapore FTA Concessiveduty rate(Choice1) 0 0 0 Part

5902200000 Ofpolyesters

Generalized Preferential duty rate 0 0 0

Part

5902200000 Ofpolyesters

North-Korea Duty Excemption 0 0 0 All

5902200000 Ofpolyesters

Korea-Asean FTA Concessiveduty rate(Choice1)

0 0 0

Part

5902200000 Ofpolyesters

6.4 0 0 Part

5902200000 Ofpolyesters

Korea-Chile FTA Concessive dutyrate(Choice1)

0 0 0

All

5902200000 Ofpolyesters

Korea-India FTA Concessive dutyrate(Choice1)

3.2 0 0 Part

5902200000 Ofpolyesters

General duty rate 8 0 0

Part

5902200000 Ofpolyesters

0 0 0 Part

5902200000 Ofpolyesters

0 0 0

0 All

5902200000 Ofpolyesters

Korea-EFTA FTA Concessiveduty rate(Choice1)

0 0 0 Part

DITC

5902200000 Ofpolyesters

WTO Concessive duty rate 13 0

19

BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis terhadap aspek – aspek perdagangan kain untuk ban dari benang poliester dengan

kode HS 590220 antara Indonesia dan Korea Selatan dan juga melihat tren perkembangan ekspor impor

setelah penandatanganan ASEAN – Cina RTA dapat disimpulkan beberapa hal berikut:

1. Indonesia berpeluang untuk memulihkan dan meningkatkan kembali ekspor kain untuk ban dari

benang poliester ke Korea Selatan. Dengan makin tingginya intensitas persaingan dari Cina dan

Vietnam, eksportir Indonesia harus lebih agresif dalam menjangkau pasar Korea Selatan.

2. Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadi supplier utama Korea Selatan untuk

komoditi kain untuk ban dari benang poliester mengingat komoditi ini tergolong produk perantara

(intermediary product) yang bernilai lebih tinggi dibandingkan bahan mentah. Selain itu seiring

berkembangnya industri automotif Korea, kebutuhan untuk komoditas ini akan terus meningkat.

3. Indonesia dapat mulai melirik pasar untuk komoditas kain untuk benang hybrid Poliester-nilon

sebagai komoditi alternatif.

20

LAMPIRAN1. Institusi – institusi Ekonomi di Korea Selatan

NAMA INSTANSI KONTAK (Website. No Telepon, Email)

Korea Customs Service (KCS) http://english.customs.go.kr

Main line : 1577 - 8577

Korea Trade-Investment Promotion Agency http://english.kotra.or.kr/

+82-2-3460-7114

ASEAN-Korea Center http://www.aseankorea.org

21

LAMPIRAN2. Daftar Pameran Industri di Korea Selatan

PAMERAN WAKTU TEMPAT PENYELENGGARA

KOREA MAT

International Trade Fair for Material Handling and Logistics

Mei Kintex –

Korea International Exhibition Center

Kyungyon Exhibition Corp. Tel: +82 (0)2 7854771 Fax: +82 (0)2 7856117 [email protected]

KOFISH

Fishing Expo, Facilities, Supplies and Services for Fishing

Maret Kintex –

Korea International Exhibition Center

Korea Federation of Fishing Association (KFFA) SeoulMesse Ltd. Tel: +82-2-6000-1514/1519 AT Center Tel: +82 02 6300 1900/1611

KOAA Show

Exhibition of Automotive Parts and Automitive Needs

Oktober Kintex –

Korea International Exhibition Center

Ainglobal Tel: +82 (31) 4330023 Fax: +82 (31) 4330302 [email protected]

KOPLAS

Korea International Plastic & Rubber Show

Maret Kintex –

Korea International Exhibition Center

Korea E & Ex Inc. Korea Plastics Processing Machine Industry Cooperative [email protected]

22

DAFTAR PUSTAKA

Materi Online

Ministry of Foreign Affairs of Japan http://www.mofa.go.jp/ Diakses terakhir kali pada 4 Desember 2012

ASEAN-KOREA Center http://www.aseankorea.org/ Diakses terakhir kali pada 4 Desember 2012

http://www.weiku.com/100-Polyester-Fabric/buy-tire-cord-fabric.html

Badan Standardisasi Nasional http://sisni.bsn.go.id/index.php?/sni_main/sni/detail_sni/5610

http://www.kordsaglobal.com/media/downloads/Product_Catalogue.pdf

https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:S02mf_SvKGMJ:www.bppk.depkeu.go.id/webbc/index.php%3Fopt

ion%3Dcom_docman%26task%3Ddoc_download%26gid%3D96%26Itemid%3D62+&hl=en&gl=kr&pid=bl&srcid

=ADGEESiTOaLPBCXmm_DB8qDtTyr2U6PxYydWW6gvQ4zjrylDS8Bc4nSEtilM7Ky32o5lF5UScBKGPS_6Mo6YEhv7

YnTEECreCpRF_I1dJaQtKWqU5V9NSleFX9BkfTcjFlTB8XIDNaVu&sig=AHIEtbRw777-FUIBz_PguFzVzw0x12icLA