5 benang merah 2

23
KEPUTUSAN KLINIK Sesuai anjuran WHO yang menyarankan, untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan setiap tenaga kesehatan harus menggunakan pendekatan proses pengambilan keputusan klinis berdasarkan evidance based dalam praktiknya. Ada lima aspek dasar atau Lima Benang Merah, yang penting dan saling terkait dalam asuhan persalinan yang bersih dan aman. Berbagai aspek tersebut melekat pada setiap persalinan, baik normal maupun patologis. Pengertian dan Kegunaan Pengambilan keputusan klinis yang dibuat oleh seorang tenaga kesehatan sangat menentukan kualitas pelayanan kesehatan. Pengambilan keputusan klinis dapat terjadi mengikuti suatu proses yang sistemetis, logis dan jelas. Proses pengambilan keputusan klinis dapat dijelaskan, diajarkan dan dipraktikkan secara gamblang. Kemampuan ini tidak hanya tergantung pada pengumpulan informasi, tetapi tergantung juga pada kemampuan untuk menyusun, menafsirkan dan mengambil tindakan atas dasar informasi yang didapat saat pengkajian. Kemampuan dalam pengambilan keputusan klinis sangat tergantung pada pengalaman, pengetahuan dan latihan praktik. Ketiga faktor ini sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan klinis yang dibuat sehingga menentukan tepat tidaknya tindakan yang petugas kesehatan berikan pada klien. Seorang tenaga klinis apabila dihadapkan pada situasi dimana terdapat suatu keadaan panik, membingungkan dan memerlukan keputusan cepat (biasanya dalam kasus emergency ) maka 2 hal yang dilakukan : a. Mempertimbangkan satu solusi berdasarkan pengalaman dimasa lampau. b. Meninjau simpanan pengetahuan yang relevan dengan keadaan ini dalam upaya mencari suatu solusi. 1

Upload: dedeness

Post on 02-Aug-2015

52 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 5 benang merah 2

KEPUTUSAN KLINIK

Sesuai anjuran WHO yang menyarankan, untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan setiap tenaga kesehatan harus menggunakan pendekatan proses pengambilan keputusan klinis berdasarkan evidance based dalam praktiknya.

Ada lima aspek dasar atau Lima Benang Merah, yang penting dan saling terkait dalam asuhan persalinan yang bersih dan aman. Berbagai aspek tersebut melekat pada setiap persalinan, baik normal maupun patologis.

Pengertian dan Kegunaan

Pengambilan keputusan klinis yang dibuat oleh seorang tenaga kesehatan sangat menentukan kualitas pelayanan kesehatan. Pengambilan keputusan klinis dapat terjadi mengikuti suatu proses yang sistemetis, logis dan jelas. Proses pengambilan keputusan klinis dapat dijelaskan, diajarkan dan dipraktikkan secara gamblang. Kemampuan ini tidak hanya tergantung pada pengumpulan informasi, tetapi tergantung juga pada kemampuan untuk menyusun, menafsirkan dan mengambil tindakan atas dasar informasi yang didapat saat pengkajian. Kemampuan dalam pengambilan keputusan klinis sangat tergantung pada pengalaman, pengetahuan dan latihan praktik. Ketiga faktor ini sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan klinis yang dibuat sehingga menentukan tepat tidaknya tindakan yang petugas kesehatan berikan pada klien.

Seorang tenaga klinis apabila dihadapkan pada situasi dimana terdapat suatu keadaan panik, membingungkan dan memerlukan keputusan cepat (biasanya dalam kasus emergency ) maka 2 hal yang dilakukan :

a. Mempertimbangkan satu solusi berdasarkan pengalaman dimasa lampau.

b. Meninjau simpanan pengetahuan yang relevan dengan keadaan ini dalam upaya mencari suatu solusi.

Apabila tidak ada pengalaman yang dimiliki dengan situasi ini dan simpanan pengetahuan belum memadai , maka tenaga klinis tersebut akan mengalami kebingungan dan tidak mampu memecahkan masalah yang ada. Oleh karena itu tenaga kesehatan harus terus menerus memperbaharui pengetahuannya, sambil melatih terus keterampilannya dengan memberikan jasa pelayanan klinisnya. Pengambilan keputusan klinis ini sangat erat kaitannya dengan proses manajemen kebidanan karena dalam proses manajemen kebidanan seorang Bidan dituntut untuk mampu membuat keputusan yang segera secara tepat dan cepat agar masalah yang dihadapi klien cepat teratasi.

1

Page 2: 5 benang merah 2

Lima Benang Merah tersebut adalah:

1. Membuat Keputusan Klinik

2. Asuhan Sayang Ibu dan Sayang Bayi

3. Pencegahan Infeksi

4. Pencatatan (Rekam Medik) asuhan persalinan

5. Rujukan

Lima Benang Merah ini akan selalu berlaku dalam penatalaksanaan persalinan, mulai dari kala satu hingga kala empat, termasuk penatalaksanaan bayi baru lahir.

Tujuan

1. Memahami langkah-langkah pengambilan keputusan klinik

2. Menjelaskan asuhan sayang ibu dan bayi

3. Menjelaskan prinsip dan praktik pencegahan infeksi

4. Menjelaskan manfaat dan cara pencatatan medik asuhan persalinan

5. Menjelaskan hal-hal penting dalam melakukan rujukan

1. Membuat Keputusan Klinik

Membuat keputusan merupakan proses yang menentukan untuk menyelesaikan masalah dan menentukan asuhan yang diperlukan oleh pasien. Keputusan itu harus akurat, komprehensif dan aman, baik bagi pasien dan keluarganya maupun petugas yang memberikan pertolongan.

Membuat keputusan klinik tersebut dihasilkan melalui serangkaian proses dan metode yang sistematik menggunakan informasi dan hasil dari olah kognitif dan intuitif serta dipadukan dengan kajian teoritis dan intervensi berdasarkan bukti (evidence-based), keterampilan dan pengalaman yang dikembangkan melalui berbagai tahapan yang logis dan diperlukan dalam upaya untuk menyelesaikan masalah dan terfokus pada pasien (Varney, 1997)

Semua upaya diatas akan bermuara pada bagaimana kinerja dan perilaku yang diharapkan dari seorang pemberi asuhan dalam menjalankan tugas dan pengamalan ilmunya kepada pasien atau klien. Pengetahuan dan keterampilan saja ternyata tidak dapat menjamin asuhan atau pertolongan yang diberikan dapat memberikan hasil maksimal atau memenuhi standar kualitas pelayanan dan harapan pasien apabila tidak disertai dengan perilaku yang terpuji.

2

Page 3: 5 benang merah 2

Tujuh langkah dalam membuat keputusan klinik:

1. Pengumpulan data utama dan relevan untuk membuat keputusan

2. Menginterpretasikan data dan mengidentifikasi masalah

3. Membuat diagnosis atau menentukan masalah yang terjadi/dihadapi

4. Menilai adanya kebutuhan dan kesiapan intervensi untuk mengatasi masalah

5. Menyusun rencana pemberian asuhan atau intervensi untuk solusi masalah

6. Melaksanakan asuhan/intervensi terpilih

7. Memantau dan mengevaluasi efektifitas asuhan atau intervensi

 

1 Pengumpulan Data

Semua pihak yang terlibat mempunyai peranan penting dalam setiap langkah untuk membuat keputusan klinik. Data utama (misalnya, riwayat persalinan), data subyektif yang diperoleh dari anamnesis (misalnya, keluhan pasien), dan data obyektif dari pemeriksaan fisik (misalnya, tekanan darah) diperoleh melalui serangkaian upaya sistematik dan terfokus. Validitas dan akurasi data akan sangat membatu pemberi pelayanan untuk melakukan analisis dan pada akhirnya, membuat keputusan klinik yang tepat. Data subyektif adalah informasi yang diceritakan ibu tentang apa yang dirasakannya, apa yang sedang dan telah dialaminya. Data subyektif juga meliputi informasi tambahan yang diceritakan oleh anggota keluarga tentang status ibu, terutama jika ibu merasa sangat nyeri atau sangat sakit. Data obyektif adalah informasi yang dikumpulkan berdasarkan pemeriksaan/pengamatan terhadap ibu atau bayi baru lahir.

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara:

1. Anamnesis dan observasi langsung : Berbicara dengan ibu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai kondisi ibu dan mencatat riwayatnya. Mengamati perilaku ibu dan apakah ibu terlihat sehat atau sakit, merasa nyaman atau nyeri.

2. Pemeriksaan fisik: inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi3. Pemeriksaan penunjang: pemeriksaan laboratorium, USG, Rontgen, dsb.4. Catatan medic

3

Page 4: 5 benang merah 2

contohnya :

a. Seorang ibu hamil usia kehamilan 9 bulan datang dengan keluhan : susah tidur dan mata berkunang-kunang

b. Ibu datang hamil 9 bulan mengeluh mules dan keluar lendir sejak 6 jam yang lalu.

Agar tenaga kesehatan dapat melakukan proses pengumpulan data dengan efektif, maka harus menggunakan format pengumpulan informasi yang standar. Tenaga yang berpengalaman akan menggunakan standar ini dengan mengajukan pertanyaan yang lebih sedikit, lebih terarah dan pemeriksaan yang terfokus pada bagian yang paling relevan.

 

2. Interpretasi data untuk mendukung diagnosis atau identifikasi masalah

Setelah data dikumpulkan, penolong persalinan melakukan analisis untuk mendukung alur algoritma diagnosis. Peralihan dari analisis data menuju pada pembuatan diagnosis bukanlah suatu proses yang linier (berada pada suatu garis lurus) melainkan suatu proses sirkuler (melingkar) yang berlangsung terus-menerus. Suatu diagnosis kerja diuji dan dipertegas atau dikaji ulang berdasarkan pengamatan dan pengumpulan data secara terus-menerus.

Untuk membuat diagnosis dan identifikasi masalah, diperlukan:

Data yang lengkap dan akurat Kemampuan untuk menginterpretasi/analisis data Pengetahuan esensial, intuisi dan pengalaman yang relevan dengan masalah yang ada

Diagnosis dibuat sesuai dengan istilah atau nomenklatur spesifik kebidanan yang mengacu pada data utama, analisis data subyektif dan obyektif yang diperoleh. Diagnosis menunjukkan variasi kondisi yang berkisar antara normal dan patologik yang memerlukan upaya korektif untuk menyelesaikannya. Masalah memiliki dimensi yang lebih luas dan tidak mempunyai batasan yang tegas sehingga sulit untuk segera diselesaikan. Masalah dapat merupakan bagian dari diagnosis sehingga selain upaya korektif untuk diagnosis, juga diperlukan upaya penyerta untuk mengatasi masalah.

Contoh:

Diagnosis: G2P1A0, hamil 37 minggu, ketuban pecah dini 2 jam

Masalah : kehamilan yang tidak diinginkan atau takut untuk menghadapi persalinan

 

4

Page 5: 5 benang merah 2

3. Menetapkan diagnosis kerja atau merumuskan masalah

Bagian ini dianalogikan dengan proses membuat diagnosis kerja setelah mengembangkan berbagai kemungkinan diagnosis lain (diagnosis banding). Rumusan masalah mungkin saja terkait langsung maupun tidak langsung terhadap diagnosis tetapi dapat pula merupakan masalah utama yang saling terkait dengan beberapa masalah penyerta atau faktor lain yang berkontribusi dalam terjadinya masalah utama

Dalam pekerjaan sehari-hari, penolong persalinan telah mengetahui bahwa seorang pasien adalah primigravida dalam fase aktif persalinan (diagnosis). Selain dalam proses tersebut, sang ibu juga memgalami anemia (masalah) dimana hal ini belum jelas apakah akibat defisiensi zat besi (nutrisi) yang ini merupakan data tambahan untuk membuat diagnosis baru atau akibat budaya setempat (faktor sosial yang kontributornya adalah rendahnya pendidikan) yang melarang ibu hamil mengkonsumsi makanan bergizi.

Dengan kata lain, walaupun sudah ditegakkan diagnosis kerja tetapi bukan berarti bahwa tidak ada masalah lain yang dapat menyertai atau mengganggu upaya pertolongan yang akan diberikan oleh seorang penolong persalinan

Contoh:

Ibu hamil dengan hidramnion, bayi makrosomia, kehamilan ganda yang jelas secara diagnosis tetapi masih dibarengi dengan masalah lanjutan walaupun kasus utamanya diselesaikan. Bayi besar yang mungkin dapat dengan selamat dilahirkan oleh penolong persalinan harus tetap diwaspadai sebagai faktor yang potensial untuk menimbulkan masalah, misalnya: bayi tadi mengalami hipoglikemia karena makrosomia diakibatkan oleh ibu dengan diabetes melitus atau terjadi perdarahan pascapersalinan karena makrosomia adalah faktor predisposisi untuk atonia uteri.

 

4. Menilai adanya kebutuhan dan kesiapan intervensi untuk menghadapi masalah

Petugas kesehatan di lini depan seperti bidan di desa, tidak hanya diharapkan terampil untuk membuat diagnosis bagi pasien atau klien yang dilayaninya tetapi juga harus mampu mendeteksi setiap situasi yang dapat mengancam keselamatan jiwa ibu dan bayinya. Untuk mengenali situasi tersebut, para bidan harus pandai membaca situasi klinik dan masyarakat setempat sehingga mereka tanggap dalam mengenali kebutuhan terhadap tindakan segera sebagai langkah penyelamatan ibu dan bayinya apabila situasi gawatdarurat memang terjadi.

Upaya ini dikenal sebagai kesiapan menghadapi persalinan dan tanggap terhadap komplikasi yang mungkin terjadi (birth preparedness and complication readiness). Dalam uraian-uraian berikutnya, petugas pelaksana persalinan akan terbiasa dengan istilah rencana rujukan yang harus selalu disiapkan dan didiskusikan diantara ibu, suami dan penolong persalinan.

5

Page 6: 5 benang merah 2

Contoh:

Untuk menghadapi ibu hamil dengan preeklampsia berat dan tekanan darah yang cenderung selalu meningkat maka seorang bidan harus berkonsultasi dengan tenaga ahli di rumah sakit atau spesialis obstetri terdekat untuk menyiapkan tindakan/upaya yang dapat dilakukan bila sang ibu mulai menunjukkan gejala dan tanda gawatdarurat. Pada keadaan tertentu, mungkin saja seorang bidan harus menangani kasus distosia bahu tanpa bantuan siapapun. Apabila ia tidak pernah dilatih untuk mengatasi hal itu atau ia tidak mengetahui tanda-tanda distosia bahu maka ia tidak pernah tahu bahwa perlu disiapkan sesuatu (pengetahuan, keterampilan, dan rujukan) untuk mengatasi hal tersebut. Hal yang paling buruk dan mungkin saja terjadi adalah sang bayi tidak dapat dilahirkan dan kemudian meninggal dunia karena bidan tersebut berupaya melahirkan bayi tetapi ia tidak pernah tahu bagaimana cara mengatasi hal tersebut.

5. Menyusun rencana asuhan atau intervensi

Rencana asuhan atau intervensi bagi ibu bersalin dikembangkan melalui kajian data yang telah diperoleh, identifikasi kebutuhan atau kesiapan asuhan dan intervensi, dan mengukur sumberdaya atau kemampuan yang dimiliki. Hal ini dilakukan untuk membuat ibu bersalin dapat ditangani secara baik dan melindunginya dari berbagai masalah atau penyulit potensial dapat mengganggu kualitas pelayanan, kenyamanan ibu ataupun mengancam keselamatan ibu dan bayi.

Rencana asuhan harus dijelaskan dengan baik kepada ibu dan keluarganya agar mereka mengerti manfaat yang diharapkan dan bagaimana upaya penolong untuk menghindarkan ibu dan bayinya dari berbagai gangguan yang mungkin dapat mengancam keselamatan jiwa atau kualitas hidup mereka.

Contoh:

Rencana asuhan kala I:

1. denyut jantung janin: setiap ½ jam2. frekuensi dan lamanya kontraksi uterus: setiap ½ jam3. nadi: setiap ½ jam4. pembukaan serviks: setiap 4 jam5. penurunan bagian terbawah janin: setiap 4 jam6. tekanan darah dan temperatur tubuh: setiap 4 jam7. produksi urin, aseton dan protein: setiap 2 sampai 4 jam8. Rencana asuhan pada kasus tali pusat menumbung:9. Pemberian oksigen nasal 6L/menit10. Mengatur posisi ibu bersalin11. Menghubungi rumah sakit rujukan untuk tindakan lanjutan12. Stabilisasi kondisi ibu dan bayi yang dikandungnya13. Pemantauan DJJ

 

6

Page 7: 5 benang merah 2

6. Melaksanakan asuhan

Setelah membuat rencana asuhan, laksanakan rencana tersebut secara tepat waktu dan aman. Hal ini akan menghindarkan terjadinya penyulit dan memastikan bahwa ibu dan/atau bayinya yang baru lahir akan menerima asuhan atau perawatan yang mereka butuhkan. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang beberapa intervensi yang dapat dijadikan pilihan untuk kondisi yang sesuai dengan apa yang sedang dihadapi sehingga mereka dapat membuat pilihan yang baik dan benar. Pada beberapa keadaan, penolong sering dihadapkan pada pilihan yang sulit karena ibu dan keluarga meminta penolong yang menentukan intervensi yang terbaik bagi mereka dan hal ini memerlukan upaya dan pengertian lebih agar ibu dan keluarga mengerti bahwa hal ini terkait dengan hak klien dan kewajiban petugas untuk memperoleh hasil terbaik

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pilihan adalah:

Bukti-bukti ilmiah Rasa percaya ibu terhadap penolong persalinan Pengalaman saudara atau kerabat untuk kasus yang serupa Tempat dan kelengkapan fasailitas kesehatan Biaya yang diperlukan Akses ketempat rujukan Luaran dari sistem dan sumberdaya yang ada

 

7. Memantau dan mengevaluasi efektifitas asuhan atau intervensi solusi

Penatalaksanaan yang telah dikerjakan kemudian dievaluasi untuk menilai efektivitasnya. Tentukan apakah perlu di kaji ulang atau diteruskan sesuai dengan rencana kebutuhan saat itu. Proses pengumpulan data, membuat diagnosis, memilih intervensi, menilai kemampuan sendiri, melaksanakan asuhan atau intervensi dan evaluasi adalah proses sirkuler (melingkar). Lanjutkan evaluasi asuhan yang diberikan kepada ibu dan bayi baru lahir. Jika pada saat evaluasi ditemukan bahwa status ibu atau bayi baru lahir telah berubah, sesuaikan asuhan yang diberikan untuk memenuhi perubahan kebutuhan tersebut.

Asuhan atau intervensi dianggap membawa manfaat dan teruji efektif apabila masalah yang dihadapi dapat diselesaikan atau membawa dampak yang menguntungkan terhadap diagnosis yang telah ditegakkan. Apapun jenisnya, asuhan dan intervensi yang diberikan harus efisien, efektif, dan dapat diaplikasikan pada kasus serupa dimasa datang. Bila asuhan atau intervensi tidak membawa hasil atau dampak seperti yang diharapkan maka sebaiknya dilakukan kajian ulang dan penyusunan kembali rencana asuhan hingga pada akhirnya dapat memberi dampak seperti yang diharapkan.

Contoh proses pengambilan keputusan klinik

Ibu Siti, primigravida berusia 23 tahun, datang pada penolong persalinan dan mengatakan bahwa ia sudah akan melahirkan.

7

Page 8: 5 benang merah 2

Pengumpulan Data

Data Subyektif:

Pertanyaan dari penolong persalinan:

1.Kapan perkiraan tanggal melahirkan ?

Jawaban ibu : Dua minggu yang akan datang

2. Kapan mulai mules-mules ?

Jawaban Ibu : 5 jam yang lalu

3. Berapa lama tenggang waktu antara satu kontraksi dengan kontraksi lainnya ?

Jawaban ibu : Antara 7-10 menit

4. Apakah ketuban sudah pecah?

Jawaban ibu : Belum

5. Apakah ada keluaran darah/bercak?

Jawaban Ibu : Tidak ada

6. Apakah bayi ibu bergerak seperti biasa?

Jawaban ibu : Ya

 

Data Obyektif:

Penolong memeriksa:

Kontraksi

Ditemukan :Kontraksi uterus teraba satu kali dalam 10 menit dan setiap kontraksi berlangsung kurang dari 20 detik.

Pemeriksaan abdomen

Ditemukan : Janin presentasi kepala, palpasi kepala 5/5, gerakan janin - terasa dan Denyut Jantung Janin (DJJ) 136 kali /menit.

8

Page 9: 5 benang merah 2

Pemeriksaan dalam

Ditemukan : Porsio lunak dan tebal, pembukaan 1 jari, teraba selaput ketuban. Tidak terlihat cairan yang keluar dari dalam vagina.

 

Diagnosis:

Diagnosis, berdasarkan pada data yang dikumpulkan, menunjukkan bahwa Ibu Siti adalah primigravida cukup bulan dalam fase laten persalinan, DJJ normal.

Asuhan atau intervesni : Asuhan Sayang Ibu, Penatalaksanaan Persalinan Fisiologis, Perawatan Ambulatoir, Dukungan Fisik dan Psikis, Observasi Kemajuan Persalinan Fase Laten

Antisipaasi intervensi tambahan atau rujukan : tidak diperlukan karena hasil analisis menunjukkan ini persalinan normal atau fisiologis

 

Penatalaksanaan Asuhan atau Perawatan

Penolong persalinan menenteramkan Ibu Siti dan menganjurkannya untuk mandi dan beristirahat. Ibu Siti dianjurkan untuk memberitahu penolong persalinan jika kontraksinya datang setiap 3 sampai 5 menit, jika ketubannya pecah atau jika ibu punya pertanyaan atau kekhawatiran. Penolong persalinan akan mengkaji ulang (evaluasi) Ibu Siti 4 jam lagi dari saat itu, atau lebih cepat jika Ibu Siti menghubunginya.

 

Evaluasi:

Tiga jam kemudian Ibu Siti datang lagi. Kontraksinya lebih teratur pada setiap 3 sampai 5 menit selama satu jam. Penolong persalinan memeriksa ibu. Pembukaan serviks 4 cm, ada ‘show’, ketuban utuh, palpasi kepala janin 3/5 dan DJJ 126 x/menit. Berdasarkan data yang dikumpulkan, penolong persalinan mempertegas diagnosis awal dan bahwa rencana asuhan yang telah dilakukan sudah sesuai.

Sekarang waktunya membuat diagnosis baru dan rencana asuhan atau perawatan berdasarkan evaluasi terakhir. Ibu Siti adalah primigravida, cukup bulan, dalam fase aktif persalinan, dengan normal DJJ. Rencana untuk asuhan ibu adalah pemantauan kondisi ibu, kondisi bayi serta kemajuan persalinan dengan berpedoman pada partograf (lihat bab 2), membesarkan hati dan memberikan dukungan, menganjurkan ibu untuk bergerak bebas selama persalinan.

 

9

Page 10: 5 benang merah 2

Sumber :

modul APN

Estiwidani, Meilani, Widyasih, Widyastuti, Konsep Kebidanan. Yogyakarta, 2008.

Syofyan,Mustika,et all.50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan Cetakan ke-III Jakarta: PP IBI.2004

Depkes RI Pusat pendidikan Tenaga Kesehatan. Konsep kebidanan,Jakarta.1995

http://bidanshop.blogspot.com/

http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com

10

Page 11: 5 benang merah 2

CLINICAL DECISIONAs recommended by WHO are suggested, to improve the quality of health care every health worker should use a clinical decision-making process based on evidance based in practice.There are five basic aspects or Five Red Thread, an important and interrelated in the care of a clean and safe delivery. Various aspects are inherent in every birth, Whether normal or pathological.Definition and PurposeClinical decision made by a health worker will Determine the quality of health services. Clinical decision-making can occur following a process that sistemetis, logical and clear. Clinical decision-making process can be Explained, taught and practiced palpable. This capability is not only dependent on the collection of information, but it depends also on the ability to organize, interpret and take action on the basis of information obtained when the assessment. Ability in clinical decision making depends on the experience, knowledge and training practices. All three of these factors greatly influence the clinical decision is made that Determines Whether or not measures are appropriate given the client's health.A clinical personnel when faced with a situation where there is a state of panic, confusion and require rapid decisions (usually in case of emergency) then two things to do:a. Consider a solution based on past experience.b. Reviewing saving knowledge relevant to the situation in an attempt to find a solution.If no experience of this situation and saving knowledge is inadequate, the clinical staff will Become confused and unable to solve the problem. Therefore, health professionals must continually update their knowledge, while practicing his skills continue to provide clinical services. Clinical decision-making is closely associated with midwifery management process Because the process of a midwife obstetric management is required to the make immediate decisions Quickly and accurately so that problems faced by clients Quickly resolved.

Five Red Thread are:1. Clinical Decision Making2. Upbringing Loving Mother and Baby3. Infection Prevention4. Recording (Medical Records) care delivery5. ReferralFive Red Thread will always PREVAIL in the management of labor, ranging from stage one to stage four, Including the management of the newborn.

Destination1. Understanding the steps of decision-making clinic2. Explaining dear mother and baby care3. Explain the principles and practice of infection prevention4. Explain the benefits and ways of recording medical care delivery5. Explains important things in making referrals

11

Page 12: 5 benang merah 2

1. Clinical Decision MakingMaking decisions is a process that Determines to solve the problem and Determine the care needed by the patient. The decision should be accurate, comprehensive and safe, both for Patients and their families and personnel to help.Making decisions clinic produced through a series of processes and methods of systematic use of information and results from the cognitive and intuitive though, and combined with theoretical study and the Interventions based on evidence (evidence-based), skills and experience developed through a logical and Necessary step in the effort to solve problems and focused on the patient (Varney, 1997)All the above efforts will lead to how the performance and behavior expected of a caregiver in performing their duties and exercise their knowledge to the patient or client. Knowledge and skills alone may not be enough given the care or help to deliver maximum results or meet the standards of quality of care and patient expectations if not accompanied by a commendable behavior.

Seven steps in making clinical decisions:1. Primary data collection and relevant to making a decision2. Interpret data and identify problems3. Make a diagnosis or Determine the problem encountered / faced4. Assess the need and readiness Interventions to address the problem5. Care delivery plan or intervention for problem solution6. Implement care / intervention selected7. Monitor and evaluate the effectiveness of the care or intervention 1 Data CollectionAll parties have an important role INVOLVED in every step to the make clinical decisions. Primary data (eg, history of childbirth), the the data obtained from the history of the wiki (eg, patient complaints), and the objective of data from the physical examination (eg, blood pressure) were obtained through a series of systematic and focused efforts . The validity and the accuracy of the data will be petrified of service providers to perform the analysis and ultimately, make the right clinical decisions. Data is information that wiki told mom about what she feels, what it is and has been going through. Data wiki also include additional information as told by family members about the status of the mother, especially if the mother feels very painful or very sick. Objective of data is information collected by inspection / observation of the mother or the newborn.Data collection can be done by:1. History and direct observation: Talking with the mother, asking questions about the condition of the mother and recorded history. Observing the behavior of the mother and the mother look Whether healthy or sick, feel uncomfortable or painful.2. Physical examination: inspection, palpation, auscultation and percussion3. Investigation: laboratory tests, ultrasound, X-ray, etc. ..4. Note medic

12

Page 13: 5 benang merah 2

for example:a. A pregnant 9 months of pregnancy comes with a complaint: insomnia and dizzy eyesb. 9 month pregnant mother complaining mules and mucus came out since 6 hours ago.So that health workers can perform the data collection process to be effective, it must use a standardized format for collecting information. Experienced personnel will use this standard by asking fewer, more targeted and focused on the most relevant examination. 2. Interpretation of the data to support the diagnosis or identification of problemsOnce the Data is collected, analyzed birth attendant flow algorithm to support the diagnosis. The transition from an analysis of the the data led to the making of a diagnosis is not a linear process (be in a straight line) but rather a process of circular (circular) are ongoing. A working diagnosis was tested and confirmed or reviewed by observation and data collection on an ongoing basis.To make the diagnosis and identification of the problem, it is Necessary:• The data are complete and accurate• Ability to interpret / analysis of the data• essential knowledge, intuition and experience relevant to the problems that existDiagnosis was made According to the specific term or nomenclature that refers midwifery play data, wiki and objective analysis of the the data obtained. Diagnosis Showed variations in conditions that range between normal and pathological require corrective effort to complete. The problem has a wider dimension and has no strict limits so it is difficult to be resolved. The problem can be a part of the diagnosis so besides corrective efforts for diagnosis, concomitant efforts are also needed to address the problem.Example:Diagnosis: G2P1A0, 37 weeks pregnant, premature rupture of 2 hoursProblem: unwanted pregnancy or afraid to face delivery

3. Establish a working diagnosis or formulate problemsThis section is analogous to the process of making a diagnosis after developing a range of other possible diagnoses (the differential diagnoses). Formulation of the problem may be related directly or indirectly to the diagnosis but can also be a major problem with some of the issues related comorbidities or other factors that Contribute to the occurrence of major problemsIn their daily work, the birth attendant know that a patient is a primigravida in active phase of labor (diagnosis). In addition to the process, the mother also memgalami anemia (problem) where it is not clear Whether iron deficiency (nutrition), roomates is an additional data to create a new diagnosis or a result of the local culture (social factors that contributors are lack of education), roomates prohibits pregnant women to eat nutritious foods.In other words, although already established diagnosis of work but that does not mean that there are no other problems that may accompany or interfere with rescue efforts to be provided by a birth attendantExample:

13

Page 14: 5 benang merah 2

Pregnant women with hydramnios, macrosomia babies, which was obviously a multiple pregnancy diagnosis but still coupled with continued problems despite major case solved. Large babies that may be born safely by the birth attendant should still be wary as a potential factor to cause problems, such as: infant macrosomia was experiencing hypoglycemia due attributable to mothers with diabetes mellitus or postpartum hemorrhage due to macrosomia is a predisposing factor for uterine atony. 4. Assess the need and readiness Interventions to tackleHealth workers on the front lines as a midwife in the village, not only expected skillfully to make a diagnosis for Patients or clients they serve but also must be Able to detect any situation threatening to mother and baby. To recognize these situations, the midwife must be good at reading the clinical situation and the local community so that they are responsive in Recognizing the need for urgent action as rescue her and the baby if gawatdarurat situations do occur.This effort is known as the birth preparedness and response to possible Complications (birth preparedness and complication readiness). In the following descriptions, labor enforcement agents will be familiar with the terms of reference plan must be prepared and Discussed between the mother, her husband and the birth attendant.

Example:To deal with pregnant women with severe preeclampsia and high blood pressure to rise growing niche then the midwife should consult with experts in the hospital or the nearest obstetrician to set action / effort to do when the mother Began to show symptoms and signs gawatdarurat. In certain circumstances, it may be a midwife must handle cases of shoulder dystocia without the help of anyone. If he had not been trained to cope with it or he did not know the signs of shoulder dystocia that he never knew that something needed to be prepared (knowledge, skills, and referral) to Overcome it. And the worst thing could happen is the baby can not be born and then winner! Trying to give birth the midwife but she never knew how to Overcome it.5. Develop a plan of care or interventionInterventions for maternal care plan or developed through the study of the data has been acquired, the identification of needs or readiness of care and Interventions, and measure the resources or capabilities. This is done to make-maternal be handled well and protect it from potential problems or Complications can interfere with quality of service, comfort the mother or threaten the safety of mothers and babies.Care plans should be well Explained to the mother and her family so that they understand the expected benefits and how to avoid Attempts helper mother and her baby from a variety of disorders that may threaten the safety of life or quality of life.Example:Care plan when I:1. Fetal heart rate: every ½ hour2. frequency and duration of uterine contractions: every ½ hour3. pulse: every ½ hour4. opening of the cervix: every 4 hours5. Decrease in the bottom of the fetus: every 4 hours6. blood pressure and body temperature: every 4 hours

14

Page 15: 5 benang merah 2

7. production of urine, acetone and protein: every 2 to 4 hours8. Plan of care in the case of umbilical cord menumbung:9. Nasal oxygen administration 6L/menit10. Adjust the position of the maternal11. Contacting the referral hospital for follow-up12. Stabilization conditions of the mother and her baby13. Monitoring FHR 6. Implementing careAfter creating a care plan, execute the plan in a timely and secure. This will Prevent the occurrence of Complications and Ensure that the mother and / or her newborn baby will receive care or treatment they need. Explain to the mothers and families of some of the Interventions that can be selected to match what the conditions at hand so they can make-choices that are good and right. In some circumstances, recourse is Often faced with difficult choices as mothers and family ask a helper to Determine the best intervention for them, and this requires more effort and understanding that mothers and families understand that it is linked to the client's rights and obligations attendant to get best resultsSeveral factors can Affect the choices are:• The scientific evidence• Confidence mother of the birth attendant• Experience brother or relative to Similar cases• The health and completeness fasailitas• Costs• Access to a reference to the place• Outputs from the system and resources 7. Monitor and evaluate the effectiveness of the care or intervention solutionManagement has done then evaluated to assess its effectiveness. Determine whether it is Necessary in the review or forwarded in accordance with the plan needs time. The process of data collection, make a diagnosis, selecting Interventions, assess their own capabilities, Implementing and Evaluating care or intervention is a process of circular (circular). Continue evaluation of care given to mothers and newborns. If at the time of the evaluation found that the status of the mother or the newborn has been changed, adjust the care given to meet changing needs.Considered care or intervention is proven effective and beneficial if the problems encountered can be solved or the beneficial impact of the diagnosis has been established. Whatever the type, care and Interventions Provided must be efficient, effective, and can be applied to Similar cases in the future. If the care or intervention does not bring results or impact as expected then it should be done a review and realignment plan of care to ultimately the make an impact as expected.Examples of clinical decision-making processSiti's mother, 23-year-old primigravida, birth attendant came on and said that he was about to give birth.

15

Page 16: 5 benang merah 2

Data CollectionData wiki:Question of the birth attendant:1.When expected date of birth?Answer mothers: Two weeks later2. When to start-mules mules?Answer Mom: 5 hours ago3. How long lag time between the contractions with another contraction?Answer Mother: Between 7-10 minutes4. Is membranes have ruptured?Mother answers: Not5. Is there an output of blood / spotting?Mom Answer: No6. Is the mother the baby moving as usual?Mother answers: Yes Objective Data:Helper check:ContractionFound: one palpable uterine contractions in 10 minutes and each contraction lasts less than 20 seconds.Abdominal examinationFound: Fetal head presentation, palpation head 5/5, fetal movement - feels and Fetal Heart Rate (FHR) 136 times / min.Examination of theFound: porsio soft and thick, the opening of the first finger, palpable membranes. Look no discharge from the vagina. Diagnosis:Diagnosis, based on the the data collected, showing that Siti was primigravida at term in the latent phase of labor, normal FHR.Care or intervesni: Loving Mother Care, Labor Management Physiological, Ambulatoir Nursing, Physical and Psychological Support, Observation Latent Phase Labor ProgressAntisipaasi additional intervention or referral: not Necessary Because The results of this analysis Showed a normal delivery or physiological Management or Nursing CareSiti reassuring birth attendant and advised him to shower and rest. Ibu Siti encouraged to notify rescuers labor if the contractions coming every 3 to 5 minutes, if ketubannya broken or if the mother had any questions or concerns. Birth attendant will review (evaluation) Siti 4 hours of time, or sooner if the mother Siti contacted.

16

Page 17: 5 benang merah 2

Evaluation:Three hours later, Mrs. Siti come again. Regularly in more contractions every 3 to 5 minutes for one hour. Birth attendant check the mother. The opening of the cervix 4 cm, there was a 'show', membranes intact, palpation of fetal head is 3/5 and FHR 126 x / min. Based on the the data collected, birth attendant emphasize early diagnosis and plan of care that was done was appropriate.Now it's time to make a new diagnosis and plan of care or treatment based on recent evaluations. Siti was primigravida, just months, the active phase of labor, with normal FHR. Plans for maternal care is monitoring the condition of the mother, the baby's condition and progress of labor based on the partograf (see chapter 2), encourage and provide support, encourage her to move freely during labor.

17