manajemen keseharian homeschooling · benang merah pengingat seluruh kegiatan anak. ini adalah...
TRANSCRIPT
M!"!#$%$" K&$'!r(!"
H)%&*'))+(",
Oleh: SumardionoLayout: Mira Julia
Dibuat dan dipublikasikan oleh:Rumah Inspirasi & Bentang Ilmuwww.RumahInspirasi.comwww.BentangIlmu.com
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
K&$'!r(!" (-. U"(/Keseharian keluarga homeschooling berbeda
dibandingkan keluarga-keluarga yang mengirimkan
anaknya ke sekolah.
Dalam rutinitis harian keluarga yang anaknya
bersekolah, kegiatan biasanya sangat terpola mengikuti
jadwal belajar dan kegiatan anak, dimulai dari bangun pagi,
mandi dan menyiapkan sarapan, disusul keberangkatan
anak ke sekolah (bersama atau sendiri). Setelah anak
berangkat sekolah, orangtua bebas mengatur jadwal
1
kegiatannya sendiri. Urusan anak baru mulai disentuh lagi
sepulang sekolah, bisa siang atau sore. Kalau ditambah
dengan kegiatan ekstra kurikuler dan les, interaksi dengan
anak baru berlangsung malam.
Proses seperti itu berlangsung 5 hari dalam seminggu,
diselingi libur akhir minggu, selama sekitar 10 bulan dalam
setahun. Bukan hanya berlangsung satu tahun, proses ini
berlangsung setidaknya 12 tahun selama masa pendidikan
anak mulai SD-SMA.
Pada anak sekolah, manajemen kesehariannya relatif
terpola karena ada slot waktu-waktu yang jelas dan khusus
yang dialokasikan untuk anak (sekolah+kursus). Pola itu
memberikan struktur dan kepastian alokasi. Pada satu sisi,
struktur dan kepastian itu memberikan kemudahan di
dalam perencanaan dan ekspektasi terhadap kegiatan
bersama anak. Pada sisi lain, struktur bisa bersifat kaku dan
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
2
kurang fleksibel sehingga kehidupan kita seolah berjalan
secara otomatis karena sudah dijadwalkan secara eksternal.
Dalam homeschooling, kondisi yang dihadapi berbeda.
Tanggung jawab pendidikan yang diambil dan dikelola
sendiri oleh keluarga membuat pola keseharian keluarga
homeschooling menjadi berbeda dibandingkan keluarga
yang mengirimkan anaknya ke sekolah.
Pada satu sisi, keluarga homeschooling memiliki
fleksibilitas maksimal untuk mengelola kehidupan
keseharian dan kehidupan belajar anak-anaknya.
Fleksibilitas itu memberikan keuntungan besar pada sisi
kontrol. Manajemen kegiatan belajar dan anak-anak
sepenuhnya berada di tangan keluarga.
Keluarga bebas menentukan apa yang ingin dilakukan
tanpa dibatasi oleh batasan-batasan konvensional, seperti
waktu belajar-waktu libur, hari belajar-hari libur. Waktu
dan metode belajar harian pun bisa ditentukan sendiri,
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
3
mengikuti apa yang dianggap penting oleh keluarga dan
kesesuaian dengan anak.
Tetapi pada sisi lain, fleksibilitas dalam keluarga
homeschooling memberikan tantangan yang besar untuk
membentuk pola yang tepat bagi setiap keluarga. Kalau
tidak bisa dikelola, fleksibilitas ini dapat menjadi kekacauan
(chaos) karena semua hal menjadi berantakan dan tidak
terkelola. Tapi kalau keluarga bisa mendapatkan polanya,
maka kepuasan maksimal bisa diperoleh seluruh anggota
keluarga.
Jadi, homeschooling adalah seperti memulai hidup
dengan kertas kosong. Anda boleh tentukan tujuan dan atur
sendiri. Setiap pilihan ada konsekuensinya. Kuncinya
adalah: jangan ragu untuk terus mencoba dan belajar
hingga menentukan pola yang paling tepat untuk keluarga
Anda.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
4
Berkaitan dengan keseharian, ada beberapa aspek
manajemen homeschooling yang perlu diperhatikan, yaitu:
• Manajemen Keluarga
• Manajemen Sumber Belajar
• Manajemen Proses Belajar
• Manajemen Waktu
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
5
Manajemen Keluarga Homeschooling
Manajemen keluarga berkaitan dengan penyikapan
seluruh anggota keluarga (terutama orangtua) terhadap
homeschooling dan mengelola implikasi pilihan
homeschooling pada kehidupan para anggota keluarga.
Nyaman bersama anak & keluarga
Aspek pertama sekaligus modal utama di dalam
pelaksanaan homeschooling adalah kenyamanan
orangtua untuk bersama dengan anak-anak tanpa
merasa bosan dan terbebani. Kalau orangtua tidak
merasa terbebani untuk bersama anak, bahkan bisa
menikmatinya, maka itu adalah kekuatan besar dalam
pelaksanaan homeschooling.
Sepakati pembagian peran ibu-bapak
Setiap keluarga memiliki pola yang berbeda
tentang hal ini. Pada sebagian besar keluarga, yang
menjadi pemimpin harian dalam praktek
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
6
homeschooling adalah Ibu. Oleh karena itu, concern
Ibu harus mendapatkan tempat yang besar.
Ada Ibu yang tak ingin Bapaknya terlibat dalam
teknis kegiatan belajar anak-anaknya karena
merepotkan. Ada Ibu yang mengharapkan Bapak
untuk ikut terlibat dalam beberapa aspek belajar
anak.
Sepakati yang penting & dapat ditolerir
Suami-isteri perlu menyepakati tentang apa
yang penting dan tidak bisa ditolerir serta apa yang
bisa diterima jika tidak sempurna. Misalnya: yang
penting jadwal makan tidak terlambat. Di luar itu,
bisa ditolerir: misalnya rumah agak berantakan,
anak-anak berisik, dsb. Ini hanya contoh saja. Jika
keluarga dapat mendefinisikan yang penting (dari
pasangannya) dan jumlahnya tidak banyak, berbagai
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
7
aspek keseharian lebih dapat dikelola tanpa
menimbulkan stress.
Pelibatan anak dalam keseharian
Karena anak-anak banyak belajar dari
keseharian bersama orangtua, keterlibatan anak
dalam tugas-tugas keseharian bukan hanya dapat
berfungsi sebagai pembelajaran, tetapi juga dapat
memudahkan pengelolaan keseharian.
Investasikan waktu dan perhatian Anda untuk
mendidik anak agar bisa mengurus diri sendiri dan
membantu kegiatan sehari-hari di rumah. Dalam
jangka panjang, investasi Anda akan memberikan
hasil yang sangat bermanfaat, baik untuk anak
maupun keluarga.
Kunci dalam pelibatan anak adalah:
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
8
• Dimulai dari hal-hal yang sederhana dan bisa
dilakukan
• Jangan lupa untuk apresiasi terhadap usaha
anak (walaupun hasilnya mungkin kurang
sempurna)
• Lakukan kegiatan itu secara peridok, sering,
atau rutin untuk membuat anak terbiasa dan
menguasai.
• Buat anak menjadi accountable dengan
kegiatannya. Anda bisa menilai outputnya
dan meminta komitmennya (untuk tugas-
tugas rutin).
Sederhanakan kegiatan harian
Atur ulang kegiatan-kegiatan yang Anda
lakukan, terutama yang membutuhkan waktu banyak.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
9
Atur pola belanja, memasak, mencuci, membersihkan
rumah, dan menyetrika.
Lakukan kegiatan bersama
Banyak kegiatan sederhana yang bisa dilakukan
bersama, misalnya: jalan pagi, olahraga, menonton,
memasak, membakar ikan, dan sebagainya. Dengan
melakukan kegiatan bersama, banyak aspek yang
bisa diperoleh sekaligus: pekerjaan beres, anak
belajar, ikatan keluarga makin kuat.
Rutinitas membentuk pola
Beberapa rutinitas penting diperlukan oleh
anak-anak untuk membentuk pola dan menjadi
acuan kegiatan keseharian mereka. Tentukan
rutinitas apa yang menurut Anda penting dilakukan
dan bisa menjadi acuan anak. Sebagai contoh:
sarapan bersama, mandi, jadwal belajar, jadwal tidur,
jadwal main game, dan sebagainya.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
10
Manajemen Materi Belajar
Manajemen belajar berkaitan dengan pengelolaan
materi-materi kegiatan dan materi-materi yang digunakan
untuk proses belajar anak. Materi itu sangat tergantung
pada usia anak dan jenis-jenis kegiatan yang sering
dilakukan oleh anak bersama orangtua.
Berikut ini beberapa tips mengelola materi belajar:
Sediakan materi siap pakai
Siapkan materi yang bisa digunakan sewaktu-
waktu untuk anak berkegiatan tanpa melibatkan
campur tangan dan bantuan Anda yang banyak.
Beberapa contoh diantaranya: balok, kertas kecil,
kertas warna, pensil warna, gunting, lem, dan
sebagainya. Termasuk di dalamnya adalah games
edukasi.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
11
Sediakan buku kegiatan mandiri (do-it-yourself book)
Sediakan buku-buku praktis yang bisa
digunakan anak-anak untuk melakukan kegiatannya,
misalnya: buku tentang craft, percobaan sains,
komputer, resep, dan sebagainya.
Atur materi per-anak
Untuk memudahkan pengelolaan, sediakan box
atau tempat sehingga barang-barang anak bisa
diatur per-anak. Bukan hanya memudahkan, hal ini
juga dapat digunakan untuk melatih anak
bertanggung jawab terhadap materi-materi yang
dimilikinya.
Bookmark situs-situs yang disukai
Kalau Anda menggunakan materi-materi
internet, gunakan fasilitas bookmark untuk
menyimpan alamat-alamat situs yang Anda anggap
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
12
penting. Kelompokkan berdasarkan kategori
sehingga lebih dicari.
Ajari anak untuk bertanggung jawab terhadap resource-
nya
Libatkan anak untuk mengelola materi
belajarnya. Ajari mereka untuk mengatur barang dan
merapikan kembali setelah digunakan.
Manajemen Proses Belajar
Bagaimana menjalani proses keseharian dalam belajar.
Tidak ada pola khusus yang pasti dan dapat diterapkan
untuk seluruh keluarga. Ada keluarga yang sangat teratur
dan membutuhkan keteraturan. Ada keluarga yang
cenderung informal, moody, dan tanpa jadwal. Sesuaikan
proses belajar Anda dengan karakter dan nilai-nilai
keluarga Anda.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
13
Tentukan non-negotiables
Tentukan hal-hal atau materi yang menurut
Anda penting, harus ada, dan tidak bisa ditawar-
tawar. Jadikan materi ini sebagai standar minimal
yang harus dilakukan/dikerjakan anak setiap hari.
Koridor dan benang merah belajar
Tentukan hal-hal yang menurut Anda menjadi
benang merah pengingat seluruh kegiatan anak. Ini
adalah koridor yang menurut akan mengantarkan
anak pada tujuan pendidikan yang Anda rancang.
Tentukan pola belajar yang sesuai: jadwal, cara, tempat,
jangka waktu
Mulailah dari yang Anda anggap paling baik.
Anda bisa mulai dari yang terjadwal. Atau, Anda bisa
mulai dari yang sama sekali tidak terjadwal.
Perhatikan bagaimana efektivitas dari proses belajar
yang dijalani anak-anak dan seberapa bisa proses itu
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
14
Anda kelola. Jangan takut mencoba dan berubah
untuk mendapatkan pola yang paling sesuai.
Pilih alat evaluasi yang sesuai
Untuk mengevaluasi proses homeschooling yang
Anda jalani, gunakan pilihan alat-alat evaluasi yang
menurut Anda sesuai. Alat evaluasi itu antara lain:
• tanya-jawab
• soal ujian
• portofolio karya
• dokumentasi
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
15
Manajemen Waktu
Setiap kita diberikan Tuhan resource yang sama, yaitu
waktu sebesar 24 jam. Perbedaan antara satu orang dengan
orang lain adalah tentang bagaimana waktu yang ada itu
dipergunakan.
Buat prioritas
Buatlah prioritas hidup Anda. Buat prioritas
untuk waktu tertentu, misalnya: tahun ini, bulan ini,
minggu ini. Tentukan maksimal 3 prioritas, jangan
lebih. Prioritas itu akan membantu Anda
mengalokasikan sumber daya dan memberikan
panduan arah kegiatan Anda.
Jadwal tertulis
Buat jadwal dan target tertulis secara periodik.
Bentuk tertulis akan membantu untuk mengingatkan
bahwa Anda harus memiliki komitmen untuk
melakukannya. Bentuk tertulis juga dapat berfungsi
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
16
untuk mengevaluasi efektivitas hari-hari Anda.
Terkadang, Anda merasa hari-hari Anda tidak efektif.
Tetapi ketika melihat daftar tertulis dan checklist
kegiatan, ternyata banyak target Anda yang
sebenarnya sudah tercapai.
Fleksibel
Bersikap fleksibel adalah alat bantu utama untuk
mengurangi stres. Kalau ada hal-hal yang memang di
luar kontrol Anda, Anda harus belajar untuk
mengikhlaskan dan menikmati proses yang sedang
berjalan menjadi sebuah pembelajaran.
Menciptakan waktu
Jika Anda kekurangan waktu, Anda dapat
menciptakan waktu tambahan untuk Anda. Caranya
adalah mengevaluasi kegiatan-kegiatan Anda dan
“menjual “kegiatan-kegiatan yang menurut Anda
tidak terlalu penting, misalnya: mengurangi waktu
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
17
BBM, chatting, menonton sinetron, dsb. Anda juga
dapat menciptakan waktu dengan mengundurkan jam
tidur dan membuat bangun tidur Anda lebih awal.
Menghindari Burnout
Burnout atau kelelahan biasanya disebabkan karena
fokus yang tidak seimbang pada berbagai kegiatan.
Mungkin Anda terlalu melayani anak-anak atau terlalu
khawatir dengan mereka sehingga Anda terus berusaha
mendampingi mereka dan melupakan diri Anda sendiri.
Jika Anda khawatir kecapekan dan kelelahan menjadi
hambatan Anda, beberapa tips berikut ini mungkin dapat
membantu Anda:
Sederhanakan target
Fokuskan pada hal-hal yang berdampak besar.
Menurut prinsip pareto, dari 100% hasil yang dicapai
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
18
dipengaruhi oleh 20% hal penting yang memiliki
dampak besar. Carilah 20% itu dan fokuskan energi
Anda pada yang 20% dan longgarkan untuk sisanya.
Lakukan yang disenangi bersama
Anda tidak harus selalu melayani anak-anak.
Bergembiralah bersama anak-anak dengan
melakukan hal-hal yang Anda senangi bersama-
sama. Misalnya, ke salon, menonton, dipijat, dan
sebagainya.
Dorong anak untuk belajar mandiri & eksplorasi
Kesempatan homeschooling adalah eksplorasi
dan kemenangan homeschooling adalah ketika anak
menjadi pembelajar mandiri. Fokuskan pada
kemandirian anak dengan terus memberikan asistensi
pada kemandirian. Hargai inisiatif-inisiatif yang
dilakukan tanpa bantuan orangtua.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
19
Biasakan anak untuk mengevaluasi dirinya sendiri
Evaluasi tak harus berasal dari orangtua.
Biasakan anak untuk mengevaluasi dirinya sendiri dan
hasil pekerjaannya dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan, misalnya: apakah kamu sudah bekerja
keras? Apakah usahamu sudah maksimal? Bagaimana
kualitas hasilnya menurutmu? Bagaimana
dibandingkan dengan karya yang lalu? Bagaimana
dibandingkan dengan karya orang lain? Apa yang bisa
diperbaiki dan ditingkatkan? Dan sebagainya.
Cari free time
Sesekali, cari waktu bebas untuk diri Anda
sendiri. Bekerjasamalah dengan suami atau keluarga
besar sehingga sesekali anak-anak bisa berkegiatan
tanpa Anda dan Anda bebas melakukan waktu luang
Anda.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
20
Penulis
Sumardiono, biasa dipanggil Aar, adalah seorang ayah dari 3 (tiga)
anak, yaitu Yudhistira (2001), Tata (2004), dan Duta (2008). Bersama
isterinya, Mira Julia (Lala), mereka memilih homeschooling untuk
pendidikan anak-anaknya. Aar dan Lala menjalani homeschooling
sejak anak-anak mereka lahir hingga saat ini.
Aar memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknologi dan
manajemen keuangan. Aar menyelesaikan pendidikan di Teknik
Informatika ITB dan Magister Manajemen bidang Keuangan di
Lembaga PPM, Jakarta.
Sempat berkarir di dunia keuangan, Aar saat ini memilih untuk
menjadi bapak rumah tangga dan menjadi Working At Home Dad
(WAHD).
Dalam dunia homeschooling, Aar aktif menulis dan mengelola blog
Rumah Inspirasi (www.rumahinspirasi.com). Aar juga telah menulis
buku tentang homeschooling berjudul “Homeschooling Lompatan
Cara Belajar” dan “Warna-warni Homeschooling” yang diterbitkan oleh
penerbit Elex Media Komputindo.
Blog: www.RumahInspirasi.comFacebook: https://www.facebook.com/aar.sumardionoTwitter: @AarSumardionoEmail: [email protected]
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
21