teknik otomasi - universitas brawijayasiskon.elektro.ub.ac.id › wp-content › uploads › 2020...
TRANSCRIPT
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah diperiksa dan disetujui isi laporan ini
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK OTOMASI
di
Laboratorium Sistem Kontrol
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
Malang
Disusun oleh :
Nama :
NIM :
Periode :
Tanggal :
Mengesahkan, Menyetujui,
Kepala Laboratorium, Koordinator Asisten,
Dr. Ir. ERNI YUDANINGTYAS, MT
NIP. 19650913 199002 2 001 NIM
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
PERATURAN DAN TATA TERTIB PRAKTIKUM
1. Sebelum mengikuti praktikum, pendaftar wajib mengikuti pre-test sesuai jadwal yang telah
ditetapkan.
2. Peraturan Pre-test :
a. Datang tepat waktu
b. Menghubungi Koordinator Asisten maksimal pada hari H jika tidak bisa mengikuti pre-
test
3. Sebelum melaksanakan pratikum, praktikan wajib mengerjakan tugas pendahuluan dari
percobaan yang bersangkutan.
4. Selama praktikum :
a. Waktu terakhir pengisian jadwal praktikum adalah pada hari H praktikum pukul 09.00
b. Terlambat mengisi jadwal praktikum wajib menghubungi koas.
c. Praktikan wajib memakai baju/kaos berkerah, jas praktikum dan bersepatu.
d. Setiap praktikan wajib memiliki buku praktikum dan kartu peserta praktikum (KPP) yang
harus dilengkapi dengan pas foto.
e. Praktikan harus hadir di laboratorium 5 menit sebelum praktikum dimulai.
f. Toleransi keterlambatan maksimal 10 menit dari waktu percobaan dengan ketentuan :
- Keterlambatan hadir 5 – 10 menit terkena point (-5)
- Keterlambatan lebih dari 10 menit wajib menghubungi koas dan asisten yang
bersangkutan.
- Apabila terlambat lebih dari 15 menit, maka dianggap telah mengundurkan diri
kecuali telah mendapat ijin dari Koordinator Asisten.
g. Tidak diijinkan pindah kelompok kecuali telah membuat surat ijin dan mendapat
persetujuan Koordinator Asisten.
h. Ketidak hadiran praktikan karena lomba wajib membuat surat keterangan (disertai
dokumen pendukung).
i. Praktikan harus menyediakan sendiri alat-alat tulis/gambar yang diperlukan.
j. Selama di dalam laboratorium, praktikan dilarang makan, minum, merokok, dan harus
menjaga ketertiban.
k. Untuk setiap percobaan sudah disediakan alat, tempat dan bahan sendiri yang tidak boleh
diubah, diganti atau ditukar kecuali oleh asisten yang bersangkutan.
l. Apabila menjumpai kesalahan, kerusakan, atau ketidaksesuaian dengan buku praktikum,
praktikan harus segera melapor kepada asisten.
m. Setelah selesai menyusun rangkaian sesuai buku praktikum, praktikan harap segera
melapor pada asisten, dan dilarang menghubungkan rangkaian dengan sumber tegangan
sebelum mendapat ijin dari asisten yang bersangkutan.
n. Asistensi 2 x 24 jam setelah pelaksanaan praktikum, apabila terlambat akan dikenakan
pengurangan point (-5)
5. Peaturan Jilid:
a. Pengisian shift jilid maksimal hari H pukul 09.00
b. Tanda tangan asisten wajib lengkap, jika tidak lengkap maka akan dianggap GUGUR
c. Datang tepat waktu
d. Terlambat datang jilid dikenakan point (-5)
e. Menghubungi Koordinator Asisten maksimal pada hari H jika tidak bisa mengikuti jilid
6. Peaturan Post-test:
a. Pemberitahuan ke PLP untuk tidak bisa mengikuti postest maksimal pada hari H sebelum
jam pelaksanaan post-test (disertai bukti pendukung : surat ijin, dispensasi, dsb).
b. Tidak hadir post-test tanpa keterangan dianggap gugur.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
c. Penjadwalan ulang post-test karena ketidak hadiran (tanpa keterangan sebelumnya)
maksimal 1 kali (dengan pengurangan nilai 20% dari nilai akhir)
7. Hal-hal mengenai alat praktikum :
a. Kerusakan alat yang disebabkan oleh kesalahan praktikan menjadi tanggung jawab
kelompok praktikan, dan kelompok tersebut tidak diperkenankan mengikuti praktikum
berikutnya sebelum menyelesaikan tanggung jawabnya.
b. Setiap selesai melaksanakan praktikum, praktikan wajib mengembalikan alat-alat yang
digunakan dan dilarang meninggalkan laboratorium sebelum mendapat ijin dari asisten
yang bersangkutan.
8. Praktikan dikenai sanksi gugur, jika :
a. Tidak mengikuti praktikum sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
b. Tidak mengikuti 1 atau lebih percobaan dalam 1 praktikum.
c. Tidak mengikuti pos-test sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
KARTU PESERTA PRAKTIKUM
NAMA : ……………………………………………………
NIM : ……………………………………………………
PERIODE : ……………………………………………………
PRAKTIKUM : TEKNIK OTOMASI
No. Percobaan Tanggal
Asisten Percobaan Paraf Praktikum Asistensi
1.
Pengenalan
Hardware, Software,
Dasar Logika, I/O
Analog dan Digital
PLC Omron
NIM.
2.
Timer , Counter,
Comparator dan
Pengaplikasian
Hardware
NIM.
3.
Pengaplikasian
(Human Machine
Interface) HMI pada
PLC
NIM.
4. Dasar dan Aplikasi
DCS CENTUM VP
NIM.
5
Sistem Multivariabel
Temperatur dan Level
dengan DCS
CENTUM VP
Foto 3 x 4
Penentuan Nilai Surat Puas Berdasar pada :
Nilai Akhir Praktikum = 0,2 N1 + 0,3 N2 + 0,5 N3
N1 : Nilai Pre-Tes
N2 : Nilai Pelaksanaan Praktikum
N3 : Nilai Pos-Tes
Malang, ………………………..
Koordinator Asisten,
…………………………………. NIM. ....................
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PRAKTIKUM
TEKNIK OTOMASI
PERCOBAAN I
PENGENALAN HARDWARE, SOFTWARE, , I/O
ANALOG DAN DIGITAL, DASAR LOGIKA PLC
OMRON
ASISTEN PERCOBAAN : ...................................................................................
NIM : ...................................................................................
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1
BAB I
PENGENALAN HARDWARE, SOFTWARE, I/O ANALOG DAN DIGITAL,
DASAR LOGIKA PLC OMRON
1.1 Tujuan Percobaan
• Mengetahui komponen-komponen PLC.
• Dapat menghubungkan rangkaian masukan PLC dengan keluarannya.
• Mampu mengoperasikan progam CX-ONE untuk membuat ladder diagram.
• Memahami dasar logika PLC.
• Memahami dasar I/O analog dan digital PLC.
1.2 Peralatan dan Perlengkapan yang Digunakan
• Komputer
• PLC OMRON tipe CP1L
• Software CX-ONE
• Modul kit input dan Output digital
• Kabel penghubung
1.3 Dasar Teori
1.3.1 Programmable Logic Controller (PLC)
PLC merupakan pengontrol berbasis mikroprosesor yang dapat diprogram untuk
menyimpan instruksi-instruksi dan untuk mengimplementasikan fungsi-fungsi logika,
perurutan (sequencing), pewaktuan (timing), pencacahan (counting), dan aritmatika
guna mengontrol mesin-mesin dan proses-proses.
Pada prinsipnya, sebuah PLC bekerja dengan cara menerima data-data dari
peralatan input luar atau input device, seperti yang dijelaskan dalam Gambar 1.1.
Peralatan input dapat berupa sakelar, tombol, sensor, dan peralatan lainnya. Kemudian,
oleh unit pemroses pusat atau Central Processing Unit (CPU) yang ada di dalam PLC
ditetapkan di dalam memorinya yang berupa program (ladder diagram) yang telah
dibuat di software.
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2
Gambar 1.1 Diagram Blok Prinsip Kerja PLC
Pada umumnya sebuah PLC memiliki lima komponen dasar. Komponen-
komponen ini adalah unit prosesor, unit catu daya, unit antarmuka input/Output, dan
unit pemrograman dijelaskan pada gambar 1.2.
Gambar 1.2 Komponen Dasar PLC
PERANGKAT PEMROGRAMAN
CATU DAYA
PROSESOR ANTARMUKA
INPUT
ANTARMUKA
OUTPUT
MEMORI
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
3
1. Unit prosesor
Unit pengolah pusat/Central Processing Unit (CPU) merupakan otak dari sebuah
PLC. CPU itu sendiri biasanya merupakan sebuah PLC (versi mini mikrokomputer
lengkap). Selain itu CPU ini mempunyai fungsi:
a. Menangani komunikasi dengan piranti eksternal
b. Interkonektivitas antar bagian-bagian internal PLC
c. Mengeksekusi program
d. Memanajemen memori
e. Mengawasi atau mengamati masukan
f. Memberikan sinyal keluaran sesuai dengan proses atau program yang
dijalankan.
2. Unit catu daya
Catu daya listrik digunakan untuk memberikan pasokan catu daya ke seluruh
bagian PLC (termasuk CPU, memori, dan lain-lain). Kebanyakan PLC bekerja dengan
catu daya 24V DC atau 220V AC. Ada beberapa PLC yang memiliki catu daya yang
terpisah, biasanya yang seperti itu dimiliki oleh jenis PLC yang besar, sedangkan yang
jenis PLC medium atau yang kecil catu dayanya sudah menjadi satu.
3. Unit pemrograman
Unit pemrograman digunakan untuk memasukkan program yang dibutuhkan ke
dalam memori. Program tersebut dibuat dan kemudian dipindahkan kedalam unit
memori PLC.
4. Unit memori
Memori system digunakan oleh PLC untuk:
a. Sistem kontrol proses
b. Menyimpan sistem operasi
c. Menyimpan program yang harus dijalankan
d. Menyimpan dalam bentuk biner, hasil terjemahan diagram tangga yang dibuat
oleh pengguna atau pemrogram.
5. Unit Input dan Output
Unit input pada PLC dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
1. Unit Input Digital
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4
Modul antarmuka masukan ini berfungsi untuk mengkonversi atau
mengubah sinyal-sinyal masukan dari luar menjadi sinyal yang sesuai dengan
tegangan kerja CPU, misalnya masukan dari sensor dengan tegangan kerja
24V DC harus dikonversikan menjadi tegangan 5V DC agar sesuai dengan
tegangan kerja CPU. Input digital atau input diskrit hanya mengenali kondisi
on atau off, ia hanya mempunyai dua kemungkinan kondisi yaitu 0 atau 1.
2. Unit Input Analog
Unit input analog berfungsi untuk menangani sinyal analog dan
mengkonversikannya ke bentuk digital dengan menggunakan sebuah
konverter analog ke digital sehingga dapat diproses oleh prosesor. Kisaran
input analog adalah sebagai berikut 0-10V DC, 0–10V AC, -10V DC
hingga+10V DC, 4-20mA DC.
PLC mempunyai kemampuan untuk menggambarkan sinyal analog yang
berbeda-beda sebagai nilai numerik yang berbeda-beda. Hal tersebut
memungkinkan PLC memonitor keadaan-keadaan variabel yang banyak di
dalam lingkungan industri misalnya tekanan, temperatur, kecepatan, intensitas
cahaya dan lain-lain.
Unit ouput pada PLC dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
1. Output digital
Output digital digolongkan ke dalam tipe relai, tipe transistor, dan tipe
triac.
a. Output tipe relai
Sinyal dari Output PLC mengaktifkan sebuah relai sehingga mampu
menyambungkan arus beberapa ampere ke rangkaian eksternal. Output
tipe relai dapat menangani pensaklaran DC maupun AC. Output tipe relai
ditunjukkan dalam Gambar 1.3.
Gambar 1.3 Output Tipe Relay
PLC Output
Input dari CPU
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
5
b. Output transistor
Output tipe transistor menggunakan transistor sebagai sakelar untuk
menyambungkan arus ke rangkaian eksternal. Waktu pensaklaran
transistor lebih cepat dibandingkan dengan waktu pensaklaran dengan
relai, akan tetapi piranti ini hanya mampu menangani pensaklaran arus
DC, dan akan rusak oleh arus lebih maupun tegangan balik yang tinggi.
c. Output tipe triac
Output tipe triac digunakan untuk pensaklaran beban-beban
eksternal yang disambungkan ke catu daya AC. Output tipe ini hanya bisa
digunakan untuk beban yang menggunakan catu daya AC.
2. Output analog
Unit Output analog berfungsi untuk merubah sinyal digital dari CPU
menjadi sinyal analog pada keluaran PLC. Prinsip kerja modul Output analog
berlawanan dengan prinsip kerja modul input analog. Kisaran Output analog
adalah sebagai berikut :
• 4 sampai 20mA
• 0 sampai 5V DC
• -10V sampai +10V DC
1.3.2 PLC OMRON tipe CP1L-L20DT1-D
PLC yang digunakan adalah PLC OMRON tipe CP1L-L20DT1-D. PLC tipe
CP1L adalah PLC yang umumnya digunakan di laboratorium karena dimensinya yang
cukup kecil dengan jumlah port input dan Output tidak terlalu banyak. Gambar 1.4 di
bawah menunjukkan penampang PLC Omron tipe CP1L-LD20T1-D.
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
6
Gambar 1.4 Penampang PLC Omron CP1L-L20Dxxx-x
Tabel 1.1 adalah tabel karakteristik dan fungsi masing-masing bagian PLC.
Tabel 1.1 Karakteristik dan Fungsi Bagian-Bagian PLC
Karakteristik Keterangan
Nama PLC PLC Omron CP1L-LD20T1-D
Perusahaan pembuat Omron
Tipe CP1L-LD20T1-D
Catu daya 24V DC
Jumlah Port I/O 20 Port (12 Port Input dan 8 Port Output)
Bagian PLC Fungsi
1. Memory Cassette Slot Tempat memori yang digunakan untuk
menyimpan backup program,
parameter, dan memori data
2. Peripheral USB Port Port untuk menghubungkan PC dengan
PLC
3. Analog Adjuster Mengatur nilai dengan rentang 0-255
pada A642 secara analog dengan cara
diputar
4. Eksternal Analog
Konektor
Konektor untuk input analog antara 0-10
V pada A643
5. DIP Switches Mengatur penggunaan PLC.
6. Baterai Mempertahankan clock internal dan isi
RAM ketika tidak terhubung dengan
catu daya
7. Port Input Port yang menghubungkan input pada
PLC
1. Memory Cassete Slot
3. Analog Adjuster
2.Peripheral USB Port
4.Eksternal Analog Konektor
7. Port Input
9. Expansion I/O Connector
5. DIP Switches
6. Baterai
8. Option Board Slot
10.LED Indikator
11. Port Output
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
7
8. Option Board Slot Slot yang dapat diganti dengan konektor
yang diinginkan (RS-232 atau RS-422)
9. Expansion I/O
Connector
Konektor yang digunakan untuk
menghubungkan PLC utama dengan
ekspansinya.
10. LED Indikator Indikator status PLC
11. Port Output Port yang menghubungkan PLC dengan
kit Output.
PLC memiliki berbagai macam tipe Output, antara lain tipe relay Output, sinking
transistor Output, dan sourcing transistor Output. Sedangkan PLC OMRON tipe CP1L-
L20DT1-D memiliki Output dengan tipe sourcing transistor Output. Yang
membedakan sinking dan sourcing terletak pada letak COM pada rangkaian. Untuk
lebih jelasnya bisa dilihat dalam Gambar 1.5 di bawah.
Gambar 1.5 Rangkaian Sinking dan Sourcing Transistor Output
COM adalah salah satu port yang terdapat pada port input dan Output PLC.
Pengkabelan port pada COM harus diperhatikan mengingat pengkabelan COM harus
sesuai dengan PLC tersebut, apakah COM harus tersambung positif atau negatif. Hal
ini disebabkan COM berhubungan langsung dengan input maupun Output. Untuk PLC
OMRON tipe CP1L-L20DT1-D, pada COM input bisa disambungkan dengan positif
ataupun negatif. Sedangkan COM Output hanya bisa disambungkan dengan positif,
sesuai dengan karakteristik sourcing transistor Output.
Gambar 1.6 Rangkaian pada Port Input dan Output
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
8
1.3.3 Input Analog pada PLC Omron
Port untuk input analog pada PLC omron terdapat pada bagian analog adjuster
dan external analog connector pada gambar 1.4. Keduanya sama-sama berguna untuk
masukan analog. Perbedaannya terletak pada komponen yang digunakan untuk
masukan tersebut. Untuk lebih jelasnya lihat Gambar 1.7 di bawah.
Gambar 1.7 Komponen Input Analog pada PLC CP1L
Selain itu perbedaannya terletak pada alamat register dan fungsinya.
Komponen Fungsi
Analog Adjuster Mengatur nilai dengan rentang 0-255 pada
A642 secara analog dengan cara diputar
Eksternal Analog Konektor Konektor untuk input analog antara 0-10
V pada A643
1.3.3.1.1 Ladder Diagram Input Analog
Berikut ini adalah contoh ladder diagram input analog yang didapat dari input
eksternal analog konektor, dengan register A643 pada gambar 1.8.
Gambar 1.8 Komponen Input Analog pada PLC CP1L
1.3.4 Program CX-One
CX-One merupakan perangkat lunak yang dikembangkan untuk pemrograman
PLC OMRON tipe apapun. Program ini dapat membantu pemrogram menuliskan
program PLC atau memelihara suatu program PLC serta untuk melakukan pengecekan
proses suatu program PLC. Perangkat keras PLC dihubungkan ke PC oleh kabel
ethernet. CX-One memiliki fitur simulasi ladder diagram. Dengan demikian, ladder
diagram yang sudah dibut pada program tersebut dapat langsung dicoba tanpa perlu
menyambungkan PLC nyata dengan PC.
analog adjuster
external analog connector
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
9
1.3.5 Dasar Logika PLC
Sebuah diagram tangga atau ladder diagram terdiri dari sebuah garis menurun ke
bawah pada sisi kiri dengan garis-garis bercabang ke kanan. Di sebelah kiri merupakan
tempat meletakkan input sedangkan bagian kanan ladder merupakan tempat
meletakkan Output. Dalam program PLC ini tidak menutup kemungkinan bahwa
Output (alamat) bisa dijadikan sebagai input. Input dalam program PLC CX-One dapat
dinyatakan sebagai sakelar dengan alamat 0.00 s/d 0.15. Jadi terdapat 16 input di sini.
Dalam kenyataannya input dapat berupa sakelar, push button, sensor, dsb. Input
terdapat 2 jenis yakni :
a. Normally open : Keadaan normal terbuka, jadi ketika diberi logika satu maka sakelar
akan menutup.
b. Normally close : Keadaan normal tertutup, jadi ketika diberi logika satu maka
sakelar akan membuka.
Output dalam program PLC CX-One dapat dinyatakan sebagai coil dengan alamat
100.00 s/d 100.15. Jadi terdapat 16 Output di sini.
➢ Operasi AND
Jika terdapat dua atau lebih kondisi yang dihubungkan secara seri pada garis
instruksi yang sama. Instruksi AND dapat dibayangkan akan menghasilkan ON
jika kedua kondisi yang terhubungkan dengan instruksi dalam kondisi ON semua,
jika salah satu saja dalam kondisi OFF, terlebih lagi kedua-duanya OFF, maka
instruksi AND akan selalu menghasilkan OFF (gambar 1.9).
Gambar 1.9 Instruksi Tangga Kondisi AND
➢ Operasi OR
Jika dua atau lebih kondisi dihubungkan secara paralel, artinya dalam garis
instruksi yang berbeda kemudian bergabung lagi dalam satu garis instruksi yang
sama, maka kondisi eksekusi akan ON jika salah satu dari kondisi inputnya ON
(gambar 1.10).
Gambar 1.10 Instruksi Tangga Kondisi OR
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
10
➢ Operasi gabungan
Jika instruksi AND dan OR digabung atau dikombinasikan dalam suatu diagram
tangga yang lebih kompleks, maka bisa dipandang satu persatu, artinya bisa dilihat
masing-masing hasil gabungan dua kondisi menggunakan instruksi AND atau OR
secara sendiri-sendiri kemudian menggabungkannya menjadi satu kondisi
menggunakan instruksi AND atau OR yang terakhir (gambar 1.11).
Gambar 1.11 Instruksi Tangga Kondisi AND dan OR
➢ Marker/ Memory
Marker merupakan fasilitas khusus pada PLC yang digunakan untuk
mengelompokkan program-program PLC menjadi beberapa sub program. Dalam
CX-One, marker/memory ini beralamatkan 2.00 s/d 2.15. Jadi terdapat 16 memory
yang dapat digunakan (gambar 1.12).
Gambar 1.12 Instruksi Tangga Penggunaan Marker
➢ Penguncian (latching)
Konsep penguncian (latching) dapat diwakili oleh susunan elemen logika standar
yang keluarannya diumpan balikkan ke masukannya. Hubungan OR yang
ditunjukkan dalam gambar menyatakan bahwa ketika sinyal masukan 0.00 sesaat
berubah dari 0 ke 1, sinyal keluaran 100.00 akan seterusnya menjadi 1. Ini berarti
bahwa sinyal keluaran tidak akan pernah bernilai 0 lagi, sekali sinyal masukan
0.00 bernilai 1 walaupun dalam waktu yang singkat (gambar 1.13).
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
11
Gambar 1.13 Instruksi Tangga Kondisi Latching
1.4 Prosedur Percobaan
1. Rangkai hubungan input dan Output PLC sesuai petunjuk asisten.
a. Beri catu daya pada PLC dan modul kit masing-masing +/-24 VDC.
b. Hubungkan COM input PLC dengan -24 VDC.
c. Hubungkan COM Output PLC yang digunakan dengan +24 VDC.
2. Hubungkan PLC dengan PC menggunakan kabel USB.
3. Hubungkan ouput dan input PLC dengan Output dan input modul kit. PASTIKAN
PENGKABELAN OUTPUT DAN INPUT TIDAK TERTUKAR/ TERBALIK.
4. Buka program CX-Programmer dan jalankan program.
5. Lengkapilah tabel-tabel yang tersedia dengan mengacu pada diagram tangga yang ada
diatasnya.
a. Tabel AND
b. Tabel OR
0.00 0.01 0.02 100.00
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0.00 0.01 0.02 100.00
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
12
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
c. Tabel Gabungan
d. Tabel Marker
0.00 0.01 0.02 100.00
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
0.00 0.01 0.02 100.00
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
13
e. Input Analog
1. Buka program CX-Programmer dan buatlah program seperti di bawah ini.
2. Hubungkan alamat input dan Output pada PLC, dengan rincian :
a. Input analog external analog connector PLC (A643) dengan set point
potensiometer.
b. Input digital (0.00) dan Output digital (100.00, 100.01) pada modul kit.
3. Download program ke PLC dan pastikan bahwa Operating Mode dalam keadaan
RUN.
4. Jalankan program, beri logika 1 pada 0.00, dan amati perubahan nilai D0 pada
menu “memory” (menu bagian kiri program CX-One) ketika setpoint
potensiometer (input analog) nilainya diubah.
5.
0.00 Nilai decimal D0 100.00 100.01
1 25
1 50
1 75
1 150
1 Maksimal (……..)
0 100
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
14
Analisis data percobaan input analog
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
1.5 TUGAS
1. Buatlah ladder diagram dari rangkaian dan jelaskan prinsip kerjanya
K1 K2 K3
K1 K2
S2 K2 K3
S1
K1 S3 S4
K1K1
K2
K3
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
15
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
1.6 Kesimpulan
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
16
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PRAKTIKUM
TEKNIK OTOMASI
PERCOBAAN II
TIMER, COUNTER, DAN COMPARATOR
ASISTEN PERCOBAAN : ...................................................................................
NIM : ...................................................................................
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
17
BAB II
TIMER, COUNTER, DAN COMPARATOR
2.1 Tujuan Percobaan
• Memahami fungsi timer, counter, dan comparator pada PLC
• Mampu membuat ladder diagram untuk fungsi timer, counter, dan comparator.
• Mampu mengaplikasikan fungsi timer, counter, dan comparator pada suatu kasus.
2.2 Peralatan yang Digunakan
• Komputer
• PLC OMRON tipe CP1L
• Software CX-ONE
• Modul kit input dan Output digital
• Kabel penghubung
2.3 DasarTeori
2.3.1 Timer
Pada PLC OMRON CP1L dengan program CX-One ini penggunaan timer
ditandai dengan TIM N. N menunjukkan nomor timer yang digunakan, yang berkisar
antara 0000-4095. Nomor timer dalam suatu program tidak boleh digunakan lebih dari
satu kali. Sedangkan set value merupakan nilai dari timer. SV ini dapat berkisar antara
000.0 sampai 999.9 detik (gambar 2.1).
Gambar 2.1 Format timer
Basic cycle timer pada PLC OMRON ini adalah 0.1 detik. Jadi ketika menuliskan
SV sebesar 1000, maka timer sesungguhnya bernilai 100 detik. Pewaktu ini akan
menghitung mundur sampai dengan waktunya bernilai 0, kemudian alamat timer tersebut
berlogika 1 (gambar 2.2).
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
18
Gambar 2.2 Timer dan penulisannya
Sedangkan prinsip kerja dari suatu timer dapat diilustrasikan melalui timing diagram
berikut (gambar 2.3) :
Gambar 2.3 contoh ladder diagram timer
2.3.2 Counter
Counter atau CNT digunakan untuk menghitung mundur dari nilai setting (SV = set
value) pada kondisi eksekusi saat count input, beralih dari OFF ke ON, yaitu present
value (PV) akan dikurangi satu persatu selama CNT dieksekusi. Jika kondisi eksekusi
tidak berubah dari ON ke OFF, present value (PV) dari CNT tidak berubah. Alamat
counter menjadi ON ketika PV mencapai NOL dan akan tetap ON hingga counter direset.
Counter direset dengan sebuah input reset R. Ketika R beralih dari OFF ke ON, present
value direset kembali ke nilai awal (set value). Counter dapat memulai hitungan dengan
syarat input reset berlogika 1 sesaat kemudian berlogika 0 lagi (reset : 0 – 1 – 0) seperti
pada gamabar 2.4.
Gambar 2.4 format counter
Penggunaan counter ditandai dengan CNT 0000-4095. Seperti halnya penggunaan
timer, pemakaian nomor counter lebih dari satu kali harus dihindari. Ketika present value
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
19
(PV) sudah mencapai nilai 0 maka alamat counter tersebut akan berlogika satu hingga
reset input dipicu (gambar 2.5).
Gambar 2.5 counter dan penulisannya
Sedangkan prinsip kerja dari suatu counter dapat diilustrasikan melalui timing
diagram berikut (gambar 2.6) :
Gambar 2.6 timing diagram counter
Gambar 2.7 contoh ladder diagram counter
2.3.3 Comparator
Fungsi ini membandingkan dua besaran baik counter maupun timer. Ada banyak
jenis comparator tapi di sini akan dibahas dasar-dasarnya saja. Sekali lagi,nilai atau
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
20
besaran yang dibandingkan dapat berasal dari hitungan counter, timer, maupun masukan
analog yang lain.
Tabel 2.1 Logika komparator
Komparator Arti
= Sama dengan
<= Kurang dari sama dengan
>= Lebih dari sama dengan
<> Tidak sama dengan
< Kurang dari
> Lebih dari
Cara mendapatkan fungsi komparator adalah meletakkan blok instruction pada
bagian input. Misalkan dalam Gambar 2.8 di bawah cara pembacaannya adalah D0 >=
10, begitu juga seterusnya.
Gambar 2.8 contoh ladder diagram comparator
2.4 Prosedur Percobaan
1. Rangkai hubungan input dan Output PLC sesuai petunjuk asisten.
a. Beri catu daya pada PLC dan modul kit masing-masing +/-24 VDC.
b. Hubungkan COM input PLC dengan -24 VDC.
c. Hubungkan COM Output PLC yang digunakan dengan +24 VDC.
2. Hubungkan PLC dengan PC menggunakan kabel USB.
3. Hubungkan ouput dan input PLC dengan Output dan input modul kit.
PASTIKAN PENGKABELAN OUTPUT DAN INPUT TIDAK TERTUKAR/
TERBALIK.
4. Buka program CX-Programmer dan buatlah program seperti di bawah ini.
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
21
Lakukan prosedur di bawah dan isilah titik-titik di setiap pertanyaan.
a. Tekan push button yang menghubungkan port input 0.00 sebanyak 3 kali. Lalu tekan push
button 0.01. Apa yang terjadi dengan C0 dan T0?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
b. Selanjutnya tekan push button yang menghubungkan port input sebanyak 5 kali. Amati
timer T0. Apa yang terjadi dengan T0?
..................................................................................................................................................
………………………………………………………………………………………………
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
22
c. Saat di tengah-tengah timer T0 menghitung, tekan kembali pushbutton 0.01. Apa yang
terjadi dengan C0 dan T0?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
d. Jalankan percobaan sesuai petunjuk asisten dan isilah table di bawah ini.
0.00 Jika Hitungan pada
Timer T0 = 100.00 100.01
1 300
1 250
1 150
1 50
1 0
0 300
2.5 Analisis data
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
23
2.6 TUGAS
Buatlah program untuk mengontrol lampu lalu lintas pada persimpangan berikut ini.
Keterangan
• Saat ditekan tombol START (PB1), maka lampu lalu lintas akan menyala dengan rincian:
1. Lampu merah menyala selama 8 detik.
2. Lampu kuning menyala selama 2 detik.
3. Lampu hijau menyala selama 6 detik.
• Lampu yang akan menyala terlebih dahulu adalah lampu merah 1 serta menyalakan
lampu hijau 2. Kemudian ketika lampu hijau 2 padam maka lampu kuning 2 menyala.
Ketika lampu kuning 2 padam maka lampu merah 2 menyala dan lampu hijau 1 akan
menyala dan seterusnya.
• Lampu lalu lintas 1 berlaku untuk lampu lalu lintas 3 dan lampu lalu lintas 2 juga berlaku
untuk lampu lalu lintas 4.
Konfigurasi sistem:
Masukan Alat Keluaran Alat
0.00 Tombol Start (PB1) 100.03 Lampu Hijau 1
Keluaran Alat 100.04 Lampu Merah 2
100.01 Lampu Merah 1 100.05 Lampu Kuning 2
100.02 Lampu Kuning 1 100.06 Lampu Hijau 2
1 2
4 3
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
24
2.9 Gambar ladder diagram sistem lampu lalu lintas
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
25
2.7 Kesimpulan
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PRAKTIKUM
TEKNIK OTOMASI
PERCOBAAN III
PENGAPLIKASIAN HUMAN MACHINE INTERFACE
(HMI) PADA PLC
ASISTEN PERCOBAAN : ...................................................................................
NIM : ...................................................................................
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
26
BAB III
PENGAPLIKASIAN HMI (HUMAN MACHINE INTERFACE) PADA PLC
3.1 TujuanPercobaan
• Memahami pengertian HMI
• Mengetahui prinsip kerja HMI
• Mampu mengaplikasikan HMI
3.2 Peralatan yang Digunakan
• Komputer
• PLC OMRON tipe CP1L
• HMI OMRON Tipe NS8-TVOOB-ECV2.
• Software CX-ONE 9.1
• Software CX-DESIGNER 3.0
• Modul kit input dan Output analog
• DC Power Supply
• Kabel penghubung
3.3 Dasar Teori
HMI adalah singkatan dari Human Machine Interface. Human Machine Interface
(HMI) adalah sistem yang menghubungkan antara manusia dan teknologi mesin. HMI
memvisualisasikan kejadian, peristiwa ataupun proses yang terjadi di plant secara real-time
sehingga operator lebih mudah dalam melakukan pekerjaan fisik. Tujuan digunakan-nya HMI
adalah untuk meningkatkan interaksi antara mesin dan operator melalui tampilan di layar
monitor
Dalam industri manufacture HMI dapat berupa suatu tampilan Graphic User Interface
(GUI) pada layar monitor yang akan dihadapi oleh operator mesin maupun pengguna yang
membutuhkan data kerja mesin. HMI mempunyai kemampuan dalam hal visualisasi untuk
monitoring dan data mesin yang terhubung secara online dan real time. HMI akan memberikan
suatu gambaran kondisi mesin yang berupa peta mesin produksi dimana di layar monitor dapat
dilihat bagian mesin mana yang sedang bekerja.
Selain itu pada HMI terdapat juga visualisasi pengendali mesin berupa push button,
input reference dan sebagainya yang dapat difungsikan untuk mengontrol atau mengendalikan
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
27
mesin sebagaimana mestinya. Selain itu pada HMI dapat ditampilkan alarm jika terjadi kondisi
bahaya di dalam mesin. Sebagai tambahan, HMI dapat juga menampilkan data-data
rangkuman kerja mesin secara grafik.
Sistem HMI biasanya bekerja secara online dan real time dengan membaca data yang
dikirimkan melalui I/O port yang digunakan oleh kontroler. Port yang biasanya digunakan
untuk kontroler dan akan dibaca oleh HMI antara lain adalah port com, port USB, port RS232
dan ada pula yang menggunakan port serial (gambar 3.1).
Gambar 3.1 Contoh tampilan HMI dalam aplikasi di mesin industri
3.3.1 HMI OMRON seri NS8-TVOOB-ECV2
HMI OMRON seri NS8-TVOOB-ECV2 adalah salah satu HMI keluaran Omron. Pada
praktikum digunakan HMI tipe ini. HMI OMRON seri NS8-TVOOB-ECV2 adalah Human
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
28
Machine Interface (HMI) dengan 8 " LCD tipe STN, resolusi tinggi (320x240), layar sentuh
serta berwarna, dan juga tahan air dan debu (gmabar 3.2).
Gambar 3.2 HMI Hitech tampak depan
HMI OMRON seri NS8-TVOOB-ECV2 dihubungkan ke PC dan PLC menggunakan
konektor RS-232. Berikut ini adalah penyederhanaan pengkabelan antara PLC Omron CP1L,
HMI OMRON seri NS8-TVOOB-ECV2, PC, dan I/O sistem yang dikontrol (gambar 3.3).
3.3.2 Software CX-DESIGNER 3.0
Software yang digunakan untuk membuat program HMI adalah CX-DESIGNER 3.0.
Software ini adalah software yang memang dikeluarkan oleh OMRON untuk pemrograman
HMI Omron. Yang perlu diperhatikan pada saat membuat program dengan CX-Programmer
adalah pengaturan port dan jenis PLC yang digunakan (gambar 3.4).
I/O
HMI
RS-232
RS-232 USB
Gambar 3.3 Diagram Pengkabelan HMI, PLC, PC dan I/O
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
29
3.3.3 Membuat layout HMI yang akan ditampilkan
Setelah menentukan tipe HMI yang akan digunakan maka akan terbuka jendela kerja
dari CX – Designer. Jendela kerja yang terbuka akan terlihat seperti gambar 3.5.
• Membuat input untuk penyalaan awal
Pilih ikon push button pada layout yang terdapat disebelah kiri layar utama.
Ikon ini berguna untuk membuat sebuah tombol yang dapat kita gunakan sebagai input
yang akan terhubung ke PLC.
Bentuk dari ikon ini dapat diubah sesuai dengan keinginan. Caranya dengan
double klik pada tombol yang telah dibuat tadi dan akan muncul jendela konfigurasi
yang baru. Pada jendela konfigurasi yang baru masuk ke tab color/shape. Setelah itu
pengguna dapat memiih bentuk yang diinginkan pada tombol input yang telah dibuat
(gambar 3.6).
Gambar 3.5 – Jendela kerja CX - Designer
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
30
Setelah mengganti bentuk dari tombol yang dibuat, langkah selanjutnya adalah
memberikan alamat kepada tombol tersebut pada kolom Address bagian write address.
Alamat berguna untuk menghubungkan antara HMI dengan memori yang terdapat
pada PLC. Sehingga bila terjadi perubahan logika pada memori PLC secara otomatis
ikon dengan alamat yang sama pada HMI akan ikut berubah logikanya (gambar 3.7).
Setelah memberikan alamat selanjutnya adalah memilih apakah tombol yang
telah dibuat tadi bersifat momentary atau alternate.
• Membuat lampu sebagai indikator
Gambar 3.6 Mengganti bentuk tombol yang diinginkan
Gambar 3.7 Memberi alamat dan mengganti tipe tombol
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
31
Pilih ikon bit lamp pada layout yang terdapat disebelah kiri layar utama. Ikon
ini akan berguna untuk membuat sebuah lampu atau yang dapat mewakili sebuah
proses sedang menyala (gambar 3.8).
Alamat dapat diberikan pada kolom Adrress bagian display address. Pemberian
alamat dimaksudkan agar ketika alamat tersebut mengalami perubahan logika pada
PLC hal yang sama juga akan terjadi pada indikator pada HMI (gambar 3.9)
.
• Memberikan label tulisan
Gambar 3.8 Mengganti bentuk indikator yang diinginkan
Gambar 3.9 – Memberikan alamat kepada indikator
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
32
Pemberian label dapat dilakukan dengan memilih ikon pada layout yang
terdapat disebelah kiri layar utama. Selanjutnya tentukan besar label yang diinginkan.
Setelah label selesai dibuat proses selanjutnya adalah mengisi nama dari label tersebut.
Caranya dengan double klik pada label tadi, kemudian pada kolom label isikan nama
yang diinginkan (gambar 3.10).
• Memberikan numeral display input pada layar HMI
Numeral display input dapat berfungsi sebagai display nilai sebuah memori pada
PLC dan juga dapat berfungsi sebagai penerima input atau masukan nilai yang
nantinya akan dimasukkan ke sebuah memori yang telah kita pilih. Untuk
memunculkan ikon numeral display input dapat memilih ikon yang terdapat pada
layout sebelah kiri layar utama (gambar 3.11).
Gambar 3.10 Memberikan nama kepada label
Gambar 3.11 Pengalamatan pada numeral display input
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
33
Setelah selesai membuat program, program didownload ke HMI dengan syarat
HMI dalam keadaan menyala, penghubung HMI dan PC tersambung dengan baik,
serta tidak ada program yang error.
3.4 Prosedur Percobaan
3.4.1 Pembuatan Ladder Diagram di CX-One
1. Buka program CX-One.
2. Buatlah ladder “Pengaturan timer dan counter melalui HMI” dengan deskripsi:
Tombol ON dan Tombol OFF berguna untuk menghidupkan dan mematikan
sistem. Saklar toogle “pemicu_timer” digunakan untuk memicu timer T0000.
Timer tersebut diatur agar waktunya bisa diubah-ubah secara langsung pada
memori D0 atau melalui HMI. Saklar pushbutton “pemicu_counter” digunakan
untuk memicu counter dan saklar toggle “reset” digunakan untuk mereset counter
C0000. Counter tersebut dapat diatur banyak bilangannya secara langsung pada
memori D5 atau melalui HMI. Selanjutnya timer dan counter tersebut masing-
masing akan memicu “indikator_timer” dan “indikator_counter”.
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
34
3.4.2 Pembuatan program HMI OMRON seri NS8-TVOOB-ECV2
1. Buka program CX-Designer Ver.3.0
2. Buatlah file baru dengan cara klik File → New Project
3. Pilih “NS8-TV00-V2” pada menu New Project. Pilih “6.0” pada menu System
Version, pilih ‘Omron CJ1M’ pada menu Controller/PLC.
4. Pilih Comm. Setting.
5. Pilih serial PortA.
Berikan setting seperti berikut:
Serial Port : PLC
Host number : 1
Host Name : SERIALA
Type : SYSMAC-PLC
Protocol : Host Link
Port : Leave it blank
Comm. Speed : 9600
Data Bits : 7 Bits
Stop Bits : 2 Bits
Parity : Even
Kemudian klik OK
6. Buatlah program HMI sesuai dengan ladder Pengaturan Timer dan Counter melalui
HMI, sesuai petunjuk asisten dengan tampilan:
a. 4 buah buah saklar momentary untuk on off program, pemicu timer, pemicu
counter, dan reset counter.
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
35
b. 1 buah indicator untuk masukan timer
c. 1 buah indicator untuk masukan counter
d. 2 buah input number untuk nilai timer dan nilai counter
7. Jika sudah selesai, save program.
3.4.3 Pengabelan PLC, HMI, PC, dan I/O
• Pengabelan PLC dengan I/O
1. Pasang secara urut Power Supply DC +/- 24 V, PLC Omron CP1L-L20DT1-D,
HMI NS8-TVOOB-ECV2, dan Modul kit input Output digital.
2. Beri catu daya pada masing-masing alat dari power supply DC +/-24V. Pastikan
tidak ada yang terbalik.
3. Hubungkan COM input PLC dengan -24V dan COM Output PLC dengan +24V.
Pastikan tidak terbalik.
4. Hubungkan input PLC 0.00, 0.01, 0.02, 0.03, 0.04 ke port input pada modul kit.
5. Hubungkan Output PLC 100.00, 100.01, 100.02 ke port ouput pada modul kit.
Pastikan pengabelan port input dan Output tidak tertukar.
• Pengabelan HMI, PLC, PC
6. Hubungkan PC ke HMI dengan menggunakan kabel RS-232 dan DB-9.
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
36
7. Pilih PT Transfer Transfer [To PT] Yes to All Setting
8. Pilih Serial pada Comms. Method Set..(S) Pilih COM12 OK
9. Kemudian Klik OK Yes Tunggu Sampai proses pengiriman data dari PC
ke HMI selesai.
10. Lepas Pengabelan PC ke HMI lalu hubungkan PLC ke HMI menggunakan kabel
RS-232
Gambar 3.12 Program HMI dengan CX-DESIGNER 3.0
3.5 Kesimpulan
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
37
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
........ ...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PRAKTIKUM
TEKNIK OTOMASI
PERCOBAAN IV
DASAR DAN APLIKASI DCS CENTUM VP
ASISTEN PERCOBAAN : ...................................................................................
NIM : ...................................................................................
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
38
PERCOBAAN IV
DASAR DAN APLIKASI DCS CENTUM VP
4.1 Tujuan Percobaan
1. Mampu memahami konsep dan komponen penyusun DCS
2. Memahami fungsi-fungsi hardware dan software pada DCS
3. Mampu mensimulasikan sistem kontrol sederhana menggunakan software system view
4.2 Alat Yang Digunakan
1. Seperangkat komputer
2. Software Yokogawa CENTUM VP
4.3 Dasar Teori
Teknologi pengontrolan telah berkembang pesat dari awal penemuannya hingga sekarang.
Teknik pengontrolan manual dengan perangkat elektronik analog telah berkembang menjadi
pengontrolan automatik yang modern dengan perangkat digital atau kombinasi perangkat analog
dan digital. Penggunaan kontrol modern dalam industri disebabkan karena sistem yang semakin
kompleks dan memerlukan ketelitian yang tinggi. Sistem - sistem yang kompleks mempunyai
multi masukan - multi keluaran dan parameternya berubah terhadap waktu. Penyesuaian antara
persyaratan performansi sistem kontrol yang semakin berat, semakin kompleksnya sistem, dan
kemudahan perhitungan pada komputer, maka teori kontrol modern yang merupakan pendekatan
baru dalam analisis dan disain sistem kontrol yang kompleks dikembangkan sejak tahun 1960.
Perangkat pengontrol pun telah berkembang dari relay, kontrol PID, PLC (Programmble Logic
Controller) hingga DCS (Distributed Control System).
4.3.1 DCS (Distributed Control System)
Dalam bahasa, DCS bisa diartikan sebagai sistem kontrol terdistribusi. Maksud
terdistribusi ini ialah DCS bisa mengatur agar pengontrolan didalamnya tidak dilakukan di satu
tempat melainkan didistribusikan pada tiap-tiap sub-system. Pada tiap sub-system bisa terdapat
perangkat kontrol lain seperti PLC, controller, atau perangkat lain. Namun respon dalam sub-
system tersebut tetap dapat di-monitoring dan dikendalikan oleh DCS.
DCS (Distributed Control System) merupakan pengembangan sistem kontrol dengan
menggunakan komputer dan alat elektronik lainnya agar didapat suatu pengontrolan satu atau
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
39
lebih dari satu loop sistem yang terpadu dan dapat dilakukan oleh semua orang dengan cepat dan
mudah. Alat ini dapat digunakan untuk mengontrol proses dalam skala menengah sampai besar.
Arsitektur DCS dapat dilihat pada Gambar 4.1, secara garis besar terdiri dari tiga bagian
utama, yaitu:
Gambar 4.1 Arsitektur DCS Yokogawa
• HIS (Human Interface Station)
Unit ini dipergunakan untuk memonitor dan mengoperasikan suatu proses termasuk
menampilkan proses variabel, parameter kontrol dan alarm yang diperlukan oleh
pengguna untuk mengetahui kondisi operasi serta status dalam plant.
• Process Connection Devices
Process Connestion Devices atau disebut juga FCS (Field Control Station) yang
berfungsi sebagai peralatan controller (control station & monitoring station) terdiri dari
modul – modul CPU (Processor), I/O Module, Communication Module dan Power
Supply Module, dll.
• Data Communication Facilities
Data Communication Facilities berfungsi sebagai media komunikasi data secara real
time antara station – station yang terhubung pada communication-bus (data-highway),
terutama antara control station, monitoring station dengan operator station.
4.3.2 Fungsi dan Kelebihan Distributed Control System
❖ Berikut ini adalah fungsi dari DCS, yaitu:
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
40
• DCS berfungsi sebagai alat untuk melakukan kontrol suatu loop sistem dimana dalam
satu loop bisa terjadi beberapa proses kontrol.
• Berfungsi sebagai pengganti alat – alat kontrol manual dan otomatis yang terpisah-
pisah menjadi suatu kesatuan sehinga lebih mudah untuk pemeliharaan dan
penggunaannya.
• Sarana pengumpul data dan pengolah data agar didapat suatu proses yang benar –
benar diinginkan.
❖ Berikut ini adalah beberapa kelebihan DCS, yaitu:
• Fungsi kontrol terdistribusi
• Sistem redundancy tersedia di setiap level
• Modifikasi interlock sangat mudah
• Informasi variabel proses dapat ditampilkan sesuai dengan keinginan user
• Maintenance dan troubleshooting menjadi lebih mudah.
4.3.3 Yokogawa DCS Centum VP (Vigilant Plant)
DCS Centum VP merupakan salah satu perangkat pengontrol modern terintegrasi yang
digunakan pada dunia instrustri. DCS mampu mengontrol sistem yang kompleks dan bekerja
secara real-time. Secara garis besar komponen penyusun DCS Centum PV ditampilkan dalam
Gambar 4.2, terdiri atas:
o FCS (Field Control Station)
FCS memiliki kehandalan tinggi sebagai media pengontrol. FCS melakukan
pengontrol secara komputasi (fungsi waktu) untuk setiap funtion block, input/ Output dari
proses sistem, dan software input/ Output. Hardware FCS berupa lemari tipe kabinet yang
terdiri dari FCU (field control unit) node dan komunikasi modul input/ Output. Berikut
modul – modul I/O pada DCS Centum VP.
• Modul Input Digital
Modul masukan ini berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal masukan dari
sensor..Jumlah channel yang tersedia bermacam-macam sesuai dengan tipe modul
yang dipakai. Tegangan kerja modul Input digital atau input diskrit hanya mengenali
kondisi on atau off, atau mempunyai dua kemungkinan kondisi, yaitu 0 dan 1. Modul
Digital ADV151merupakan modul input digital dengan 32 kontak input dengan nilai
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
41
keluaran saat bernilai “1” ialah 24 Vdc dengan arus 4,1 mA, sedangkan saat benilai
“0” ialah 0 volt.
• Modul Input Analog
Modul input analog berfungsi untuk menerima sinyal analog dan
mengkonversikannya ke bentuk digital dengan menggunakan sebuah konverter
analog ke digital sehingga dapat diproses oleh prosesor. Kisaran input analog yang
dapat diterima tergantung dengan tipe modul. Sinyal yang dapat diterima antara lain
1-5V DC, -10V - +10V DC, 4-20mA DC. Modul Analog AAI541 merupakan modul
input analog dengan 16 slot masukan dengan spesifikasi masukan berupa variabel
resistor ataupun 4 – 20 mA.
Selain modul input menerima sinyal analog, juga dapat menerima masukan pulsa,
perubahan resistansi, sensor thermocouple dan RTD.
• Modul Output Digital
Modul Output digital pada dasarnya bekerja seperti relay. Modul ini akan
mengeluarkan level tegangan tertentu ketika aktif. Tentunya tegangan yang dihasilkan
tergantung dengan tipe modul. Modul ini umumnya dipakai apabila DCS digunakan
untuk program yang bersifat sekuensial ataupun sebagai safety pada plan tertentu.
Modul Digital ADV551 merupakan modul Output digital dengan 32 kontak Output
dengan nilai keluaran saat bernilai “1” ialah 24 VDC dengan arus 100 mA, sedangkan
saat benilai “0” ialah 0 volt.
• Modul Output Analog
Modul Output analog berfungsi untuk mengubah sinyal digital dari CPU menjadi
sinyal analog pada keluaran DCS. Prinsip kerja modul Output analog berlawanan
dengan prinsip kerja modul input analog. Kisaran Output analog yang dihasilkan antara
lain 1-5 V DC, -10 - +10 V DC, 4-20mA DC. Modul Analog AAI545 merupakan
modul Output analog dengan 16 slot keluaran.
o HIS ((Human Interface Station)
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
42
Gambar 4.2 Tipe Human Interface Station
Centum VP menggunakan PC tipe desktop seperti ditampilkan dalam Gambar 4.2
untuk control function yang dikenal sebagai Human Machine Interface. HIS terdiri atas
serangkaian software untuk pemprograman yang digunakan untuk pengontrolan dan
monitoring sistem. Pada HIS dapat terlihat trend, alarm, graphic, parameter setting pada
sistem, dan juga data-data sistem.
o ENG (Engineering Station)
ENG atau dikenal sebagai EWS (Engineering Work Station) ialah sebuah komputer
yang digunakan untuk konfigurasi dan pemeliharaan sistem. Sebuah komputer dapat
difungsikan secara bersamaan sebagaia HIS maupun ENG. Pada EWS, engineer dapat
melakukan fungsi rekayasa, simulasi, dan pengembangan sistem tanpa mengganggu proses
yang dilapangan.
o Generic Subsystem Gateway (GSGW)
o Systems Integratipon OPC Station (SIOS)
o Unifield Gateway Station (UGS)
o Advanceds Process Control Station (APCS)
o Communication Gateway Unit (CGW)
o Bus Converter (BCV)
o AVR (V net Router) dan Control Network (Vnet/IP, V net)
AVR menghubungkan, mentransmisikan, dan menerima komunikasi kontrol Vnet IP
dan domain Vnet antara FCS, HIS, dan ENG. Sehingga dimungkinkan pengontrolan dan
proses monitoring antar domain.
o Layer 2 Switch (L2SW) dan Layer 3 Switch (L3SW)
o Digital Field Networks
o Network-based Control System (STARDOM)
o Safety Instrumented System (ProSafe - RS)
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
43
Gambar 4.3 Komponen Penyusun DCS CENTUM VP
Spesifikasi DCS Centum VP seperti yang ditampilkan dalam Gambar 4.3 mampu
melakukan monitoring terhadap 8.000 tags (inisialisasi proses) dan mampu dihubungkan hingga
256 station. Centum VP bekerja secara redundant, dengan kata lain DCS ini memiliki masing –
masing dua buah Power Supply, baterai, komunikasi bus. Hal ini dilakukan untuk menjaga
kehandalan, kecepatan respon, maupun keselamatan.
4.4 Function Block
Function block merupakan kumpulan blok – blok yang konfigurasikan secara bersama
sehingga terbentuk suatu narasi pengontrolan yang digunakan memantau proses dan
melakukan pengendalian. Kumpulan blok – blok dalam function block terdapat pada Control
Drawing Builder yang digunakan untuk mempermudah pembuatan fungsi-fungsi kontrol pada
DCS. Melalui control drawing builder operasi seperti deklarasi input dan Output, penentuan
aliran data, serta pengolahan data dilakukan secara grafis dengan function block. Dalam satu
control drawing dapat digunakan hingga 100 function block. Beberapa jenis function block
yang dapat digunakan bisa dilihat dalam Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Window Pemilihan Function Block
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
44
4.4.1 Sequence Table
Sequence element berfungsi untuk menggabungkan atau membuat proses
pengontrolan pada DCS secara berurutan.Beberapa dari elemen tersebut adalah:
• Proses input / Output
Proses ini mengacu pada kontak I/O yang terkait dengan system ter dapat limit switch,
mulai tombol atau pompa / motor pemula
• Switch internal
Saklar internal digunakan untuk menyimpan sequence secara urutan
• Timer
Timer digunakan urutan waktu yang diinginkan. Output dari timer (perhitungan) dapat
dihubungkan ke sebuah counter (% CT), saklar internal (% BD% atau GS) atau proses
Output (% Z)
• Counter
Ini dapat berupa counter software (menghitung berapa kali program telah dijalankan)
atau counter pulsa input (menghitung masukan dari program).
Regulatory Control Functions : Blok fungsi yang digunakan untuk pengontrolan
Switch instrument : Instrument saklar
Relational Expressions: digunakan untuk membandingkan data item seperti data pocess
dan mengatur parameter
Message Output : Message dapat dihasilkan sebagai tindakan sequence table. Pesan-
pesan ini dapat dikirim ke printer, atau proses panel alarm.
• Sequence function blocks
Berbagai jenis dari sequence function blocks adalah
Sequence Tables
- ST16 : sequence table dengan 32 kondisi dan 32 tindakan
(ukuran disesuaikan)
- ST 16E : sequence table ekstensi untuk melampaui 32 aturan dalam sebuah
tabel
- LC 64 : Logika grafik dengan 64 elemen logika (AND, OR, NOT, dll)
SFC Blocks
- _SFCSW : tipe sekuensial fungsi grafik (SFC) blok
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
45
- _SFCPB : Tipe push-tombol blok SFC
- _SFCAS : Analog tipe blok
Switch Instrumen
Urutan instrumen digunakan untuk menghidup dan mematikan saklar, seperti valve.
- SI-x : Switch instrumen blok dengan 1 atau 2 input
- SO-x : Switch instrumen blok dengan 1 atau 2 Output
- SIO-xx : Switch Instrumen blok dengan 1 atau 2 input dan 1 atau 2 Output
Sequence Elements 1 blok
TM : Timer blok
CTS : Software counter blok
CTP : deretan pulsa masukan counter blok
CI : code input(Convert masukan biner ke bilangan bulat)
CO : code Output (Convert bilangan bulat ke biner)
Sequence Element 2 block
ALM-R : Blok alarm
RL : Hubungan ekspresi blok
VLVM : 16 poin valve untuk memonitoring blok
Pada pemprograman Sequence table harus dimasukkan kondisi dan aksi dengan ketentuan
sebagai berikut.
❖ SEQUENCE TABLE CONDITIONS
Input Tag Name.Data Item Data Condition
Contact Input
Contact Output
Internal Switch
Global Switch
Timer
Counter
Tag or %Znnusmm.PV
Tag or %Znnusmm.PV
Tag or %SWnnnn.PV
%GSnnnss.PV
Tag.BSTS
Tag.MODE
Tag.BSTS
Tag. MODE
ON (OFF)
ON (OFF)
ON (OFF)
ON (OFF)
PAUS,PALM,CTUP,NR,RUN,STOP
AUT (O/S)
PALM,CTUP,NR,RUN,STOP
AUT (O/S)
Y or N
Y or N
Y or N
Y or N
Y or N
Y or N
Y or N
Y or N
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
46
Regulatory Control functions
Tag. MODE AUT,MAN,CAS,PRD,ROUT,RCAS Y or N
Tag. ALRM NR,HH,HI,LO,LL,HI,IOP,OOP Y or N
(PG-L13)
Switch Instruments
Tag. ZONE Zone number Y or N
Tag. MODE AUT,MAN Y or N
Tag. ALRM NR,ANS+,ANS- Y or N
Relational Expressions
RL Tag. X01-16 RQ,GT,GE,LT,LE,AND Y or N
❖ SEQUENCE TABLE ACTION
Action adalah hal yang ingin anda ubah, seperti perubahan Mode, memulai timer, mengubah
timer, menyalakan Output digital. Setelah kondisi dalam aturan yang sama ditemukan untuk
menjadi kenyataan tindakan dieksekusi. Berikut ini adalah contoh umum tindakan yang digunakan
dalam sequence table.
Output Tag Name.Data Item Data Action
Contact Output
Internal Switch
Global Switch
Timer
Tag or %Znnusmm.PV
Tag or %SWnnnn.PV
Tag or %GSnnn.PV
Tag.OP
(L, F, P)
H (L)
H (L)
START
STOP
RSTR (Restart)
Y or N
Y or N
Y or N
Y or N
Y or N
Y or N
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
47
Software Counter Tag.ACT WAIT (Pause)
ON
OFF
Y or N
Y
Y
Regulatory Control Functions
Preset MV Counter
Tag. MODE AUT,MAN,CAS,PRD,RCAS,ROUT Y
Tag.PSW 1 (ML), 2 (MH), 3 (PMV) Y
Switch Instruments
Annuctiator Alarm
Operator Guide Message
Batch Data Set Unit
(BDSET-1)
Batch Data Set Unit
(BDSET-1)
Tag.MODE
Tag.CSV
Tag.CSV
%Annnnn.PV
%OGnnnn.PV
Tag.ACT
Tag.SW
AUT, MAN
0(OFF), 1 (Middle), 2 (ON)
P0, P2
H (L)
NON
0 (INITALIZE)
1-16 (Download One Item)
17 ( Download All Item )
0 (OFF), 1 (START),2
(RESTART), 3 (ABORT),4
(STOP)
Y
Y
Y or N
Y
Y
Y
Y
4.4.2 TREND
Trend ialah software pada Centum VP untuk proses sampling data yang kemudian
ditampilkan dalam bentuk grafik. Alur pembuatannya seperti yang terlihat di flowchart dalam
Gambar 4.5.
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
48
Mulai
Buka System View
Klik Menu
HIS0164
Klik Kanan
WINDOW
Pilih
Created New:
Trend Aquisition
Pen assigment....
Lakukan Format
Sesuai kebutuhan
data
Edit isi Name-Graphic yang dibuat
Dgn memasukan tagname.PV/MV/SV
Selesai
Gambar 4.5 Diagram Alir Pembuatan Trend
Pada Centum VP terdapat 50 trend block, dimana tiap block memiliki 16 grup dan tiap grup
dapat diisi hingga 8 sampling data. Gambar 4.6 menampilkan pembuatan trend sistem.
Gambar 4.6 Pengisian Trend
4.4.3 Graphic
Pembuatan Graphic bertujuan untuk membuat animasi perangkat sesungguhnya pada
sofware, sehingga saat pengontrolan proses yang terjadi pada sistem dan alat dapat diamati
pada HIS. Untuk membuat Graphic pada DCS dapat mengikuti flowchart dalam Gambar 4.7.
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
49
Mulai
Buka System View
Klik Menu
HIS0164
Klik Kanan
WINDOW
Pilih
Created New:
Window
Lakukan Format
Sesuai kebutuhan
data
Edit dan Buat Graphic sesuai alat dan
proses yang digunakan
Selesai
Gambar 4.7 Diagram Alir Pembuatan Graphic
Gambar 4.8 menampilkan Graphic dalam sistem.
Gambar 4.8 Graphic sistem
4.5 Percobaan I: Pemrograman Dasar System View
Setelah software Centum VP diinstal, maka akan tampil system view pada program
komputer. Sebelum menggunakan perangkat software dan hardware pada DCS, perlu inisialisasi
agar perangkat software dan hardware saling bersinergi dan berkomunikasi.
4.5.1 Langkah – langkah Percobaan
1. Aktifkan System View dengan cara klik [start] [All Program] [YOKOGAWA
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
50
CENTUM] [System View] atau pilih [Active System View] pada menu [Window
Call].
2. Pilih [file] [create new] [project]. Muncul window [outline].Masukkan data pada
kolom User, Organization, dan Project information. Klik OK.
3. Muncul window [Create New Project]. Masukkan data sebagai berikut:
Lalu klik OK
4. Muncul window [Create New FCS]
Berikan Setting seperti berikut:
Station type : AFV10D Duplexed Field Control Unit (for Vnet/IP and FIO)
Database Type : General - Purpose
Domain Number : 1
Station Number : 1
Component / Number : Leave it blank
Station Comment : Leave it blank
Alias of Station : Leave it blank
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
51
Station Status Display : Leave it blank
Upper Equipment Name : Leave it blank
Kemudian Klik OK
5. Muncul window [Create New HIS]
Berikan Setting seperti berikut:
Station Type : PC with Operation and monitoring function
Station Address / Domain Number : 1
Station Address / Station Number : 64
Other items : Leave it blank
Lalu kik OK
6. Untuk melihat ENGPJT ada pada [System View]. Buka ENGPJT untuk memastikan
bahwa folder FCS0101 and HIS0164 telah dibuat.
4.6 Percobaan II: Inisialisasi I/O Modul
Setiap perangkat hardware yang terpasang pada perangkat DCS harus diberikan inisialisasi,
berikut cara inisialisi I/O modul:
4.6.1 Langkah – langkah Percobaan
1. Aktifkan System View dan pilih [ENGPJT] [FCS0101] [IOM] folder.
Klik kanan pada folder [IOM] [Create New] [ Node].
Muncul window [Create New FIO Node]. Definisikan sebagai berikut:
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
52
Klik tombol OK
2. Klik kanan pada folder [NODE 1] → [Create new] → [IOM].
Muncul window [Create New IOM]. Definisikan sebagai berikut :
IOM Type / Category : (isi tipe modul I/O)
IOM Type / Type : (isi no. seri modul I/O)
Installation Position
Slot : (isi no. slot modul I/O terpasang)
Klik tombol OK dan pastikan bahwa file modul I/O telah diinstalt pada folder [NODE1]
3. Aktifkan [IOM Builder] dengan cara double klik pada file modul I/O, kemudian muncul
window [IOM Builder]
4. Exit dari IOM Builder atau pada toolbar, pilih [file] save kemudian exit from [IOM
Builder].
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
53
5. Lakukan langkah yang sama untuk inisilaisasi modul lainnya.
4.7 Lembar Kerja
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
54
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
4.8 Percobaan III: Pengalamatan I/O Analog
4.8.1 Langkah – langkah Percobaan dengan block PVI
1. Buka software System View
2. Pilih menu FCS0101, lalu pilih IOM
3. Pada IOM klik NODE1
4. Tentukan terminal Input Analog dan Output Analog
5. Catatlah nama terminal yang digunakan sebagai I/O Analog
6. Kembali pada menu FCS0101
7. Pilih Function Block dan klik dua kali Control Drawing Builder yang digunakan
8. Setelah tampilan Control Drawing Builder terbuka
9. Pada menu bagian atas pilih Insert, dan klik Function Block
10. Tentukan selected Function Block sesuai petunjuk Asisten, seperti ditampilkan Gambar
4.9.
Gambar 4.9 Block PVI
4.8.2 Langkah – langkah Percobaan dengan block PID
1. Ikuti langkah percobaan seperti 4.8.1
2. Tentukan selected Function Block sesuai petunjuk Asisten, seperti ditampilakn Gambar
4.10.
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
55
Gambar 4.10 Block PVI
4.9 Percobaan IV: Pengalamatan I/O Digital
4.9.1 Langkah - – langkah Percobaan
1. Ikuti langkah percobaan seperti 4.8.1
2. Catatlah nama terminal yang digunakan sebagai I/O Analog
3. Tentukan selected Function Block sesuai petunjuk Asisten, seperti ditampilkan Gambar
4.11.
Gambar 4.11 Block ST16
4. Berikan logika pada Edit Sequence Table dengan memilih menu Window dan klik
Function Block Detail Builder.
4.10 Percobaan I: Mode Pengontrol pada DCS CENTUM VP
4.10.1 Langkah-langkah Percobaan
11. Buka software System View
12. Pilih menu FCS0101, lalu pilih IOM
13. Pada IOM klik NODE1
14. Tentukan terminal Input Analog dan Output Analog
15. Ubahlah P&ID Tag Name yang digunakan sebagai I/O Analog, lalu download
16. Kembali pada menu FCS0101
17. Pilih Function Block dan klik dua kali Control Drawing Builder yang digunakan
18. Setelah tampilan Control Drawing Builder terbuka
19. Pada menu bagian atas pilih Insert, dan klik Function Block
20. Tentukan selected Function Block sesuai petunjuk Asisten, seperti ditampilkan Gambar
4.12.
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
56
Gambar 4.12 Function Block PID untuk sistem SISO
21. Pada menu bagian atas pilih File, dan klik download
22. Tampilkan Faceplate dengan memasukkan nama sistem pada Window Name Input
23. Ubahlah mode pengontrolan pada Faceplate dan catat hasil percobaan.
4.10.2 Hasil Percobaan
Mode
Pengontrolan Hubungan Input - Output Penjelasan
MAN
AUT
CAS
4.11 Percobaan II: Simulasi Sequence Table Programming
4.11.1 Langkah – langkah Percobaan
1. Ulangi langkah 1 – 9 pada Percobaan I.
2. Dari Toolbar, pilih [Insert] [Function Block].
[Select Function Block] akan muncul. Select [ST16] dan masukkan tag name.
3. Lalu, pilih [Insert] [Function Block]. Pilih [TM] dan masukkan tag name.
4. Lalu, pilih [Insert] [Function Block]. Pilih [CTS] dan masukkan tag name.
5. Sehingga tampilan function block dalam Gambar 4.13, sebagai berikut.
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
57
Gambar 4.13 Function Block Digital Programming
6. Pilih sequence block ST16 pada control drawing window.
7. Dari Toolbar, pilih [Window] [Edit Function Block Detail].
8. Mengisi sequence table berdasarkan kondisi yang diberikan Asisten percobaan.
9. Input dan Output berasal dari node yang telah ada
10. Menentukan Timer dan Counter yang diinginkan
11. Klik File pada windows edit table sequence, setelah itu pilih Update
12. kembali ke windows blok diagram klik file,setelah itu pilih download
13. Kemudian klik name pada windows Yokogawa ketik input sesuai label yang dinamakan
14. Klik call
4.11.2 Hasil Percobaan
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
58
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
4.12 Percobaan III: Membuat Trend and Graphic
4.12.1 Langkah – langkah Percobaan membuat Trend
1. Buka software System View
2. Ikuti Petunjuk Asisten
3. Buatlah Trend untuk Percobaan I
4. Amati perubahan pada Trend dan catatlah.
4.12.2 Langkah – langkah Percobaan membuat Graphic
1. Buka software System View
2. Ikuti Petunjuk Asisten
3. Buatlah Graphic untuk Percobaan II
4. Amati perubahan pada Graphic dan catatlah.
4.13 Kesimpulan
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
59
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PRAKTIKUM
TEKNIK OTOMASI
PERCOBAAN V
SISTEM KONTROL MULTIVARIABEL TEMPERATUR
DAN LEVEL DENGAN DCS CENTUM VP
ASISTEN PERCOBAAN : ...................................................................................
NIM : ...................................................................................
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
60
PRAKTIKUM V
SISTEM KONTROL MULTIVARIABEL TEMPERATUR DAN LEVEL
DENGAN DCS CENTUM VP
5.1 Tujuan Percobaan
Pengontrolan suatu alat pemanas untuk menjaga suhu dan ketinggian air dalam mini-plant
heat exchanger yang dikontrol menggunakan Yokogawa DCS Centum VP.
5.2 Alat Yang Digunakan
1. Kompor Listrik
2. Plant Tangki Air
3. Sensor Level Potensiometer
4. PT100 Temperature Sensor
5. PR 5333 Programmable Temperature Transmitter
6. Pompa Air 3volt
7. Pompa Air 12 volt
8. Switching Power Supply 12 Volt – 5 Ampere
9. Tangki Penampung Air
10. Relay OMRON MY2N-J
11. Power Supply Switching 12 Volt – 5A
12. DCS (Distributed Control System)
5.3 Dasar Teori
Pada dunia industri yang semakin berkembang seperti sekarang ini, penggunaan DCS
memegang peranan penting dalam suatu proses industri plant – plant berskala besar seperti boiler,
desalination, dan dematerialization. Sebagai contoh pada plant boiler menggunakan beberapa
parameter, diantaranya panas, tekanan, dan juga level. Hal ini dikarenakan DCS memiliki
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
61
beberapa keunggulan, seperti efisien, maintenance dan troubleshooting yang lebih mudah, serta
terdapatnya sistem redundancy yang tersedia di setiap level.
Agar lebih memahami proses yang terjadi pada dunia industri maka dibuatlah mini-plant
proses pada sebuah Heat Exchanger yang mewakili proses pengontrolan suhu dan ketinggian air.
Mini-plant ini dapat digunakan sebagai proses pembelajaran, hal ini karena keterbatasan untuk
mengamati plant secara real. DCS yang digunakan merupakan DCS Yokogawa CENTUM VP
yang terdapat di Laboratorium Sistem Kontrol, Teknik Elektro, Universitas Brawijaya.
Gambar 5.1 Mini Plant dari Kontrol Multivariabel
Heat exchanger adalah device atau alat yang menyediakan jalur perpindahan energi panas
antara dua atau lebih cairan dengan suhu yang berbeda (H. Liu, 2002.). Mudahnya, heat exchanger
adalah alat dimana terjadinya proses perpindahan energi panas dari suatu media ke media lainnya
yang berbeda suhu. Penggunaan heat exchanger sangatlah luas, dimulai dari penggunaannya pada
kehidupan sehari – hari seperti pada AC (Air Conditioner) kemudian pada tangki pemanas air.
Sedangkan pada dunia industri penggunaan heat exchanger lebih kepada pemanfaatan energi
panas yang berpindah seperti pada boiler, cooling tower, dan distiller.
5.3.1 Sistem Multivariabel
Sistem yang memiliki muti-masukan dan multi-keluaran disebut sistem multivariabel.
Sistem semacam ini memiliki m masukan dan n keluaran (K. Ogata, 1985).
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
62
Gambar 5.2 Sistem dengan dua masukan dan satu keluaran
Sistem yang ditampilkan dalam Gambar 5.2 mempunyai dua masukan, yaitu masukan acuan dan
masukan gangguan, dan satu keluaran.
5.3.2 Spesifikasi Alat
Spesifikasi sistem pengendali ketinggian dan suhu air dalam tangki1 dirancang dengan
spesifikasi sebagai berikut :
• Dimensi tangki air berbetuk balok dengan dimensi 20x15x30 cm.
• Pembacaan ketinggian air menggunakan Sensor Level Potensiometer.
• Pembacaan suhu air menggunakan sensor PT100.
• Sinyal kontrol dieksekusi oleh pompa air 3 V sebagai aktuator untuk pengontrolan level,
sedangkan untuk pengontrolan suhu menggunakan pompa air 12 V.
• Setelah ditentukan, spesifikasi alat disesuaikan dengan konsep sistem yang dikontrol, lalu
dihubungkan melalui I/O DCS untuk dikontrol. Setelah I/O alat terhubung dengan media
pengontrol, kemudian dilakukan pemrograman pada DCS.
5.3.3 Cara Kerja Sistem
Gambar 5.3 Diagram Blok Sistem
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
63
Keterangan Gambar 5.3 adalah:
• Set point pada sistem adalah level air yang diinginkan yaitu sebesar 5 cm dan 10 cm
sedangkan suhu air pada tangki sebesar 45°C yang kemudian dibaca oleh masing – masing
sensor sebagai masukan analog ke DCS.
• Kontroler yang digunakan yaitu DCS (Dis9tributed Control System).
• Plant berupa objek fisik yang dikontrol dalam sistem yaitu tangki.
• Aktuator berupa pompa air 3 volt dan 12 volt.
• Sensor yang digunakan untuk mengukur level air menggunakan Sensor Level Potensiometer
dan PT100.
Pada Gambar 5.2 dapat terlihat bahwa dalam sistem pengontrolan suhu menggunakan sensor
PT100 sebagai sensor suhu pada tangki dan pompa air 12 volt sebagai aktuator, sedangkan pada
sistem pengendalian level air menggunakan sensor level potensiometer sebagai sensor level air
pada tangki dan pompa air 3 volt sebagai akutator.
Untuk lebih memahami skema keseluruhan sistem dapat melihat Gambar 5.4. Pada Gambar
5.4 dapat terlihat bahwa tangki yang digunakan berbentuk balok dengan dimensi 20x15x30 cm.
Gambar 5.4 Skema Keseluruhan Sistem
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
64
5.4 PERCOBAAN SISTEM KONTROL MULTIVARIABEL
5.4.1 Langkah-langkah Percobaan
1. Susun dan rangkailah seluruh perangkat keras sesuai dengan Gambar 5.4
2. Buka software System View
3. Tentukan terminal Input Analog dan Output Analog
4. Tampilkan Control Drawing Builder
5. Buatlah Function Block seperti Gambar 5.5
6. Kemudian klik name pada windows Yokogawa ketik input sesuai label yang
dinamakan
7. Klik call
8. Tampilkan trend masing – masing faceplate
9. Amati respon dan proses sistem catat hasil pada tabel
Gambar 5.5 Function Block Percobaan Sistem Kontrol Multivariabel
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
65
5.4.2 Hasil Percobaan
Gambar 5.6 Hasil Percobaan Sistem Kontrol Multivariabel
1. Sebutkan serta jelaskan jenis sensor dan transmitter yang digunakan pada sistem, beserta
fungsinya!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
2. Berikanlah cara kalibrasi sensor PT100 melalui DCS!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
3. Sebutkan serta jelaskan input dan Output yang digunakan pada sistem, beserta
pengalamatannya!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
LABORATORIUM SISTEM KONTROL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
66
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
5.4.3 Analisis Percobaan
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………