teknik kriteria matriks revisi

12
 1. Teknik Kriteria Matriks (Criteria Matrix Technique) Dalam teknik penentuan prioritas masalah ini kriteria yang paling banyak digunakan adalah Pentingny a masalah, kelayakan teknolog i dan Sumber daya yang tersedia. a. Pentingnya masalah Pentingnya masalah Makin penting (importancy) masalah tersebut, makin diprioritaskan penyelesaiannya. Beberapa ukuran pentingnya masalah sebagai  berikut: - Besarnya masalah (prevalence) - Akibat yang ditimbulkan oleh masalah (severity) - Kenaikan besarnya masalah (rate of increase) - Derajat keinginan masyarakat y ang tidak dipenuhi (degree of unmeet need) - Keuntungan sosial karena selesainya masalah (social benefit) - Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah (public concern) - Suasana politik (political climate) Pemberian n ilai untuk I yaitu :  Nilai 5 : Sangat penting  Nilai 4 : Penting  NIlai 3 : Agak penting  Nilai 2 : Kurang penting  Nilai 1 : Tidak penting  b. Kelayakan teknologi Makin layak teknologi yang tersedia dan yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah (technical feasibility), makin diprioritaskan masalah tersebut. Kelayakan teknologi yang dimaksudkan disini adalah menunjuk pada penguasaan ilmu dan teknologi yang sesuai. Pemberian nilai untuk T yaitu :  Nilai 5 : Sangat Mudah  Nilai 4 : Mudah  NIlai 3 : Agak Mudah  Nilai 2 : Kurang Mudah  Nilai 1 : Tidak Mudah

Upload: firman-suryadi-rahman

Post on 04-Oct-2015

1.452 views

Category:

Documents


206 download

DESCRIPTION

Teknik Kriteria Matriks Revisi dalam penentuan prioritas masalah

TRANSCRIPT

  • 1. Teknik Kriteria Matriks (Criteria Matrix Technique)

    Dalam teknik penentuan prioritas masalah ini kriteria yang paling banyak digunakan

    adalah Pentingnya masalah, kelayakan teknologi dan Sumber daya yang tersedia.

    a. Pentingnya masalah

    Pentingnya masalah Makin penting (importancy) masalah tersebut, makin

    diprioritaskan penyelesaiannya. Beberapa ukuran pentingnya masalah sebagai

    berikut:

    - Besarnya masalah (prevalence)

    - Akibat yang ditimbulkan oleh masalah (severity)

    - Kenaikan besarnya masalah (rate of increase)

    - Derajat keinginan masyarakat yang tidak dipenuhi (degree of unmeet need)

    - Keuntungan sosial karena selesainya masalah (social benefit)

    - Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah (public concern)

    - Suasana politik (political climate)

    Pemberian nilai untuk I yaitu :

    Nilai 5 : Sangat penting

    Nilai 4 : Penting

    NIlai 3 : Agak penting

    Nilai 2 : Kurang penting

    Nilai 1 : Tidak penting

    b. Kelayakan teknologi

    Makin layak teknologi yang tersedia dan yang dapat dipakai untuk mengatasi

    masalah (technical feasibility), makin diprioritaskan masalah tersebut. Kelayakan

    teknologi yang dimaksudkan disini adalah menunjuk pada penguasaan ilmu dan

    teknologi yang sesuai.

    Pemberian nilai untuk T yaitu :

    Nilai 5 : Sangat Mudah

    Nilai 4 : Mudah

    NIlai 3 : Agak Mudah

    Nilai 2 : Kurang Mudah

    Nilai 1 : Tidak Mudah

  • c. Sumber daya yang tersedia

    Sumber daya yang dimaksudkan disini adalah yang menunjuk pada

    tenaga(man), dana (money) dan sarana(material )Makin tersedia sumberdaya yang

    dapat dipakai seperti tenaga, dana dan sarana untuk mengatasi masalah (resource

    ability) makin diprioritaskan masalah tersebut.

    Pemberian nilai untuk R yaitu :

    Nilai 5 : Sangat tersedia

    Nilai 4 : tersedia

    NIlai 3 : Agak tersedia

    Nilai 2 : Kurang tersedia

    Nilai 1 : Tidak tersedia

    Untuk menetukan prioritas masalah adalah yang jumlah nilainya paling besar dari hasil

    perhitungan Jumlah I X T X R

    NO

    Daftar Masalah

    I

    T

    R

    Jumlah

    I X T

    X R

    Prioritas P S RI DU SB PB PC

    1

    2

    3

    4

  • 2. Identifikasi masalah

    Berdasarkan data yang diperoleh dari diskusi dengan Sekretraris Dinas

    Kesehatan Kabupaten Situbondo, dan data yang bersumber dari Profil Kesehatan

    Kabupaten Situbondo Tahun 2013, maka beberapa permasalahan kesehatan yang ada

    di Kabupaten Situbondo antara lain penyakit kusta, HIV-AIDS, Difteri dan

    permasalahan kepemilikan jamban.

    Prevalensi Kusta di Kabupaten Situbondo juga tergolong tinggi sebab masih

    berada diatas 1 per 10.000 penduduk. Dalam lima tahun terakhir prevalensi kusta di

    Kabupaten Situbondo selalu berada diatas 1 per 10.000 penduduk. Pada tahun 2009

    prevalensi kusta di Kabupaten Situbondo adalah 1,98 per 10.000 penduduk, naik

    menjadi 2,69 per 10.000 penduduk pada tahun 2010, pada tahun 2011 menjadi 3,69

    per 10.000 penduduk, 4,43 per 10.000 penduduk pada tahun 2012 dan pada tahun 2013

    menjadi 2,68 per 10.000 penduduk. Angka prevalensi kusta ini merupakan salah satu

    indikator utama dalam Program Penanggulangan Kusta di Indonesia. Angka prevalensi

    ini menunjukkan besarnya masalah penyakit kusta di Kabupaten Situbondo, sebagai

    alat untuk menentukan beban kinerja dan juga sebagai alat evaluasi program kusta.

  • Sumber : Dinkes Kabupaten Situbondo 2014

    Gambar 1.1 Prevalensi penyakit kusta di Kabupaten Situbondo Tahun 2009-

    2013

    Selain Penyakit Kusta, penyakit lainya yang menjadi masalah kesehatan adalah

    Penyakit HIV-AIDS. Berdasarkan data Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo, dapat

    diketahui bahwa angka penderita baru HIV-AIDS pada tahun 2011 jumlahnya

    mencapai 65 kasus, dan 33 kasus pada tahun 2012. Pada tahun 2013 jumlah kasus

    yang tercatat mengalami kenaikan 50% lebih dari tahun 2012. Dimana pada tahun 2013

    ada 55 kasus HIV-AIDS yang baru teridentifikasi. Berdasarkan narasi profil kesehatan,

    pada umumnya penderita yang teridentifikasi tersebut berasal dari daerah berdekatan

    dengan daerah lokalisasi atau penderita tersebut pernah menjadi driver antar muat

    barang antar provinsi selama 15 tahun terakhir.

    Sumber : Dinkes Kabupaten Situbondo 2014

    Gambar 1.2 Jumlah Kasus Baru HIV-AIDS di Kabupaten Situbondo Tahun 2011- 2013

    1.98

    2.68

    3.69

    4.43

    2.68

    2009 2010 2011 2012 2013

    Pre

    vale

    nsi

    per

    10

    .00

    0 p

    end

    ud

    uk

    Tahun

    65

    33

    55

    0

    20

    40

    60

    80

    2011 2012 2013

    Jum

    lah

    Kas

    us

    Tahun

    Jumlah Penderita kasus HIV-AIDS Kabupaten Situbondo Tahun 2011- 2013

  • Permasalah Penyakit lainnya yang menjadi Penting adalah jumlah kasus Difteri.

    Pada tahun 2010 jumlah kasus Difteri mencapai 33 kasus, naik menjadi 129 kasus baru

    pada tahun 2012. Pada tahun 2013 terjadi 16 kasus difteri. Walaupun jumlah relatif

    turun, tentu tetap saja menjadi KLB difteri di Kabupaten Situbondo. Sebab 1 kasus

    difteri saja sudah dapat di kategorikan KLB.

    Sumber : Dinkes Kabupaten Situbondo 2014

    Gambar 1.3 Jumlah kasus Difteri di Kabupaten Situbondo Tahun 2011- 2013

    Sanitasi lingkungan yang ada di Kabupaten Situbondo adalah masih rendahnya

    kepemilikan Jamban di rumah. Jumlah RT dengan kepemilikan Jamban masih 64%.

    Itu artinya masih banyak warga Situbondo yang BAB (Buang Air Besar di sungai atau

    di kebun). Permasalah ini tentu dapat menyebabkan berbagai permasalahan kesehatan

    dan lingkungan.

    3. Daftar masalah

    Berdasarkan hasil wawancara dan studi dokumen, maka dapat disimpulkan bahwa

    permasalah kesehatan yang ada di kabupaten Situbondo antara lain :

    1. Prevalensi Kusta di Kabupaten Situbondo selalu berada diatas 1 per 10.000

    penduduk dalam lima tahun terakhir

    2. Jumlah kasus HIV-AIDS meningkat lebih dari 50% dari jumlah tahun lalu ( 55

    kasus baru tahun 2013)

    3. Jumlah kasus Difteri mencapai 16 kasus di tahun 2013

    4. Jumlah RT dengan kepemilikan Jamban masih 64%

    33

    129

    160

    50

    100

    150

    2011 2012 2013

    JUM

    LAH

    KA

    US

    BA

    RU

    TAHUN

    J U M L A H K A S U S B A R U D I F T E R I D I K A B U PAT E N S I T U B O N D O TA H U N 2 0 1 1 - 2 0 1 3

  • 4. Simulasi Pembobotan

    Berdasarkan simulasi Pembobotan yang dilakuan pada beberapa nara sumber

    maka didapat hasil sebagai berikut : a. hasil pembobotan Matrix oleh narasumber no 1

    NO

    Daftar Masalah

    I

    T

    R

    Jumlah

    I X T X R

    Prioritas P S RI DU SB PB PC

    1 Prevalensi Kusta di Kabupaten

    Situbondo selalu berada diatas 1 per

    10.000 penduduk dalam lima tahun

    terakhir 5 4 4 4 4 5 4 4 4 409600 I

    2 Jumlah kasus HIV-AIDS

    meningkat lebih dari 50% dari

    jumlah tahun lalu ( 55 kasus baru

    tahun 2013) 3 4 4 5 4 3 4 4 3 138240 IV

    3 Jumlah kasus Difteri mencapai 16

    kasus di tahun 2013 5 4 4 5 3 4 4 4 5 384000 II

    4 Jumlah RT dengan kepemilikan

    Jamban masih 64% 3 4 3 5 4 3 4 5 4 172800 III

    b. hasil pembobotan Matrix oleh narasumber no 2

    NO

    Daftar Masalah

    I

    T

    R

    Jumlah

    I X T X R

    Prioritas P S RI DU SB PB PC

    1 Prevalensi Kusta di Kabupaten

    Situbondo selalu berada diatas 1 per

    10.000 penduduk dalam lima tahun

    terakhir 5 3 4 4 5 2 3 5 3 108000 III

    2 Jumlah kasus HIV-AIDS

    meningkat lebih dari 50% dari

    jumlah tahun lalu ( 55 kasus baru

    tahun 2013) 5 5 5 4 5 3 4 4 3 360000 II

    3 Jumlah kasus Difteri mencapai 16

    kasus di tahun 2013 5 5 4 4 5 4 4 4 3 384000 I

    4 Jumlah RT dengan kepemilikan

    Jamban masih 64% 4 2 2 3 4 3 5 5 3 43200 IV

  • c. hasil pembobotan Matrix oleh narasumber no 3

    NO

    Daftar Masalah

    I

    T

    R

    Jumlah

    I X T X R

    Prioritas P S RI DU SB PB PC

    1 Prevalensi Kusta di Kabupaten

    Situbondo selalu berada diatas 1

    per 10.000 penduduk dalam lima

    tahun terakhir 5 4 4 4 4 4 4 4 4 327680 III

    2 Jumlah kasus HIV-AIDS

    meningkat lebih dari 50% dari

    jumlah tahun lalu ( 55 kasus baru

    tahun 2013) 5 5 5 4 4 4 5 4 4 640000 II

    3 Jumlah kasus Difteri mencapai 16

    kasus di tahun 2013 5 5 5 5 4 4 5 4 4 800000 I

    4 Jumlah RT dengan kepemilikan

    Jamban masih 64% 5 4 4 3 5 4 4 4 4 307200 IV

    d. hasil pembobotan Matrix oleh narasumber no 4

    NO

    Daftar Masalah

    I

    T

    R

    Jumlah

    I X T X

    R

    Prioritas P S RI DU SB PB PC

    1 Prevalensi Kusta di Kabupaten

    Situbondo selalu berada diatas 1

    per 10.000 penduduk dalam lima

    tahun terakhir 5 4 3 4 5 3 4 3 4 172800 II

    2 Jumlah kasus HIV-AIDS

    meningkat lebih dari 50% dari

    jumlah tahun lalu ( 55 kasus baru

    tahun 2013) 3 4 5 3 4 3 4 5 4 172800 II

    3 Jumlah kasus Difteri mencapai 16

    kasus di tahun 2013 4 4 5 5 3 4 3 4 4 230400 I

    4 Jumlah RT dengan kepemilikan

    Jamban masih 64% 5 4 3 3 4 3 4 5 4 172800 II

  • e. hasil pembobotan Matrix oleh narasumber no 5

    NO

    Daftar Masalah

    I

    T

    R

    Jumlah

    I X T X

    R

    Prioritas P S RI DU SB PB PC

    1 Prevalensi Kusta di Kabupaten

    Situbondo selalu berada diatas 1

    per 10.000 penduduk dalam lima

    tahun terakhir 5 5 5 4 4 5 4 5 5 1000000 I

    2 Jumlah kasus HIV-AIDS

    meningkat lebih dari 50% dari

    jumlah tahun lalu ( 55 kasus baru

    tahun 2013) 5 5 4 4 5 4 4 5 5 800000 II

    3 Jumlah kasus Difteri mencapai 16

    kasus di tahun 2013 4 4 3 3 3 3 3 3 3 34992 II

    4 Jumlah RT dengan kepemilikan

    Jamban masih 64% 4 4 4 3 3 3 3 3 2 31104 IV

    f. hasil pembobotan Matrix oleh narasumber no 6

    NO

    Daftar Masalah

    I

    T

    R

    Jumlah

    I X T X

    R

    Prioritas P S RI DU SB PB PC

    1 Prevalensi Kusta di Kabupaten

    Situbondo selalu berada diatas 1

    per 10.000 penduduk dalam lima

    tahun terakhir 5 4 4 3 3 4 3 4 3 103680 II

    2 Jumlah kasus HIV-AIDS

    meningkat lebih dari 50% dari

    jumlah tahun lalu ( 55 kasus baru

    tahun 2013) 5 5 5 4 5 4 3 4 5 600000 I

    3 Jumlah kasus Difteri mencapai 16

    kasus di tahun 2013 5 5 5 3 4 4 5 4 3 360000 III

    4 Jumlah RT dengan kepemilikan

    Jamban masih 64% 5 4 3 3 4 4 4 4 3 138240 IV

  • g. hasil pembobotan Matrix oleh narasumber no 7

    NO

    Daftar Masalah

    I

    T

    R

    Jumlah

    I X T X

    R

    Prioritas P S RI DU SB PB PC

    1 Prevalensi Kusta di Kabupaten

    Situbondo selalu berada diatas 1

    per 10.000 penduduk dalam lima

    tahun terakhir 4 4 3 4 5 4 3 4 4 184320 II

    2 Jumlah kasus HIV-AIDS

    meningkat lebih dari 50% dari

    jumlah tahun lalu ( 55 kasus baru

    tahun 2013) 5 5 5 4 5 5 4 4 4 800000 I

    3 Jumlah kasus Difteri mencapai 16

    kasus di tahun 2013 4 3 4 4 4 3 4 3 4 110592 III

    4 Jumlah RT dengan kepemilikan

    Jamban masih 64% 4 3 4 4 3 3 4 3 4 82944 IV

    i.hasil pembobotan Matrix oleh narasumber no 8

    NO

    Daftar Masalah

    I

    T

    R

    Jumlah

    I X T X

    R

    Prioritas P S RI DU SB PB PC

    1 Prevalensi Kusta di Kabupaten

    Situbondo selalu berada diatas 1

    per 10.000 penduduk dalam lima

    tahun terakhir 5 4 4 2 3 3 3 4 3 51840 II

    2 Jumlah kasus HIV-AIDS

    meningkat lebih dari 50% dari

    jumlah tahun lalu ( 55 kasus baru

    tahun 2013) 4 4 5 3 2 2 3 3 4 34560 III

    3 Jumlah kasus Difteri mencapai 16

    kasus di tahun 2013 5 4 4 3 3 4 3 5 3 129600 I

    4 Jumlah RT dengan kepemilikan

    Jamban masih 64% 3 4 4 3 4 2 3 2 3 20736 IV

  • Berdasarkan hasil kompilasi dan penjumlahan dari delapan nara sumber maka

    didapatkan hasil Matriks sebagai berikut :

    No Daftar Masalah

    Jumlah Total Prioritas

    I X T X R

    1 Prevalensi Kusta di kabupaten situbondo selalu berada diatas 1 per 10.000 penduduk dalam lima tahun terakhir

    2357920 II

    2 Jumlah kasus HIV-AIDS meningkat lebih dari 50% dari jumlah tahun lalu ( 55 kasus baru tahun 2013)

    3545600 I

    3 Jumlah kasus Difteri mencapai 16 kasus di tahun 2013 2433584 II

    4 Jumlah Rumah Tangga dengan kepemilikan Jamban masih 64% 969024 IV

    Sehingga dapat disimpukan bahwa, berdasarkan metode Criteria Matrix Technique

    dalam upaya menentukan prioritas masalah kesehatan di kabupaten Situbondo, permasalahan

    yang menjadi prioritas adalah masalah no. 2 yaitu Jumlah kasus HIV-AIDS meningkat lebih

    dari 50% dari jumlah penderita baru tahun lalu.

  • TUGAS

    Penggunaan Criteria Matrix Technique dalam Analisis

    Masalah Kesehatan Di Kabupaten Situbondo Tahun 2014

    Disusun Sebagai Pemenuhan Tugas Mata Kuliah

    Analisis Masalah Kesehatan

    Oleh :

    FIRMAN SURYADI RAHMAN

    NIM : 101414553028

    FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

    UNIVERSITAS AIRLANGGA

    SURABAYA

    2014