tek pengolahan hasil perkebunan - copy

73
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN Retno Budi Lestari Staf Pengajar Jur Teknologi Hasil Pertanian Fak Pertanian Untan

Upload: pratama-dody

Post on 10-Aug-2015

110 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN

Retno Budi LestariStaf Pengajar Jur Teknologi Hasil Pertanian Fak Pertanian Untan

Page 2: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

TEKNOLOGI PENGOLAHAN KARET

Page 3: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Cara Penanganan Lateksa. Pengumpulan lateks di kebunb. Penerimaan lateks

- Bobot atau isi lateks- Kadar karet kering (KKK)

c. Pengangkutan lateksd. Pengumpulan gumpalan karet mutu

rendah- Krep- Lump tanah- Lump mangkok

Page 4: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas lateks

- Faktor di kebun (jenis klon, system sadap, kebersihan pohon, dll)

- Iklim (musim hujan menyebabkan terjadinya prakoagulasi,

musim kemarau keadaan lateks tidak stabil)

- Alat-alat yang digunakan dalam pengumpulan dan pengangkutan (terbuat dari aluminium atau baja tahan karat)

Page 5: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

- Pengangkutan (goncangan, keadaan tangki, jarak, jangka waktu) - Kualitas air dalam pengolahan - Bahan-bahan kimia yang digunakan - Komposisi lateks

Page 6: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy
Page 7: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Kandungan bahan dalam lateks segar dan kering

Bahan Lateks segar (%)

Lateks yang dikeringkan(%)

1.Kandungan karet 35,62 88,28

2. Resin 1,65 4,10

3. Protein 2,03 5,04

4. Zat gula 0,34 0,84

5. Air 59,62 1,00

Page 8: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

- Dalam lateks segar masih terdapat:fraksi kuning latoid (2-10 ppm) (dianggap normal bila mencapai

0-1 mg tiap 100 g lateks kering) danenzim peroksidase dan

tyrosinase.

Page 9: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

- Kandungan karet kering untuk sit (sheet) dan krep (crepe) adalah ± 93% kandungan air antara 0,3-0,9 %. Bila kadar air lebih tinggi (disebabkan oleh pengeringan yang kurang sempurna atau penyimpanan dalam ruangan lembab), maka menyebabkan pertumbuhan bakteri dan jamur, ditandai dg timbulnya bintik-bintik warna di permukaan lembaran. Hal ini menyebabkan turunnya kualitas dan nilai ekonominya rendah.

Page 10: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

f. Bahan-bahan kimia dan air sbg bahan pengolah- Senyawa kimia sebagai bahan antikoagulan. Pemberian antikoagulan ke dalam lateks biasanya dilakukan pada musim rontok daun, sesudah

berlangsung hujan malam, pengangkutan lateks dalam jarak yang

jauh, dan hasil penyadapan kebun-kebun muda.

Page 11: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

- Bahan-bahan yang digunakan sebagai antikoagulan: soda (natrium karbonat, natrium karbonat terhidrat), amoniak, dan natrium sulfite.- Bahan-bahan senyawa penggumpal (koagulan), al: asam semut (asam formiat) dan asam cuka (asam asetat).

Page 12: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

- Air pengolahan.Air yg digunakan untuk

pengenceran lateks harus jernih dan tidak berwarna, tidak boleh mengandung garam-garam terutama garam dapur karena akan mempermudah terjadinya prakoagulasi dan menimbulkan bintik-binti oksidasi.

Air untuk pengolahn di pabrik, persyaratannya tidak terlalu ketat tetapi tidak boleh mengandung kotoran.

Page 13: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Pengolahan Sit

Sit (sheet) adalah salah satu produk karet alam yang telah ada sejak lama di pasaran, berupa lembaran-lembaran yang telah diasap, bersih dan liat, bebas jamur, tidak saling lengket, warnanya jernih, tidak bergelembung udara dan bebas dari akibat pengolahan yang kurang sempurna.

Page 14: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Pada tingkat petani urutan pengolahan sit menurut urutan sbb:

- mencairkan lateks,- menyaring lateks, - menakar lateks, - menakar asam semut, - membekukan lateks, - menipiskan koagulum menggiling pada gilingan licin,

Page 15: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

- menggiling pada gilingan kembang- mencuci lembaran, - mejemur, - pengasapan dan pengeringan.

Penggilingan karet sit

Page 16: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Pengasapan karet sit

Pembekuan karet

Page 17: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Sedangakan pengolahan sit oleh perkebunan besar mengikuti urutan:- penerimaan lateks, - pengenceran lateks, - pembekuan lateks, - penggilingan, - pengasapan dan pengeringan, - sortasi, - pengepakan.

Page 18: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Pada pengolahan sit oleh perusahan besar sortasi dilakukan berdasarkan Green Book atau The Standart International Standard of Quality and Packing for Natural Rubber Grades yang dikeluarkan oleh The International Rubber Quality and Packing Conference yang terbaru berdasarkan siding forum ini di Kuala Lumpur dan Brussel tahun 1968.

Page 19: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Grade jenis sit yaitu:–No. 1-XRSS (Superior Quality Ribbed

Smoked Sheet)–No. 1-RSS (Standard Quality Ribbed

Smoked Sheet)–No. 2-RSS (Good Fair Average

Quality Ribbed Smoked Sheet)–No. 3-RSS (Fair Average Quality

Ribbed Smoked Sheet)–No. 4-RSS (Low Fair Quality Ribbed

Smoked Sheet)

Page 20: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Pengolahan KrepKrep (crepe) adalah produk lain yang dihasilkan dalam pengolahan karet alam. Proses pembuatan krep dengan bahan baku lateks, dengan urutan : - pengolahan, - penyaringan, - pencampuran dan pengenceran lateks,- pembekuan- penggilingan, - pengeringan, - sortasi,- pembungkusan.

Page 21: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Produk krep digolongkan berdasarkan bahan baku atau perlakuan khusus untuk tujutan tertentu. Macam-macam krep: - Thin place crepe, - thin brown crepe, - Sole crepe.

Page 22: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Karet sit asap Sole crepe

Crumb rubber Crumb rubber ukuran 20 mesh

Page 23: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Pengolahan karet remah

Karet remah (Crumb Rubber) merupakan produk karet alam relatif baru, istilah perdagangan disebut karet spesifikasi teknis. Disebut crumb rubber karena bahan baku karet alam ini mengalami peremahan terlebih dahulu.

Page 24: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Keuntungan crumb rubber adalah proses pengolahannya lebih cepat, produk lebih bersih dan lebih seragam dan penyajianya lebih menarik. Bahan baku yang digunakan untuk crumb rubber adalah lateks kebun dan lump serta gumpalan mutu rendah.

Page 25: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Salah satu cara pengolahan crumb rubber

dengan Proses Guthire.a. Pengolahan crumb rubber dengan bahan baku lateks:

- Pembekuan lateks- Peremahan- Pengeringan - Pengempaan- Pembungkusan

Page 26: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

b. Pengolahan karet remah dengan bahan baku gumpalan mutu rendah: Bahan baku: lump mangkok, krep,

lump tanah, krep mutu rendah dsb.

Urutan pengolahan : –Perendaman–Pemotongan dengan mesin berputar–Peremahan –Pengeringan–Pengempaan–Penentuan kualitas karet tanah

Page 27: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Penentuan kualitas karet “Standard Indonesia Rubber” berdasarkan : kadar kotoran, kadar abu, kadar zat menguap, kadar tembaga, mangan, dan nitrogen. Kriteria kualitas karet:Spesifikasi SIR 5 SIR 20 SIR 35 SIR 50

Kadar Kotoran (%)

0,05 0,20 0,35 0,50

Kadar abu (%) 0,50 0,75 1,00 1,25

Kadarzat

menguap (%)

1,00 1,00 1,00 1,00

Page 28: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Tiap golongan SIR ditentukan nilai Plastisity Index (PRI)nya dan digolongkan dengan menggunakan symbol H, M, dan S. H menunjukkan PRInya antara 30-59. Karet crumb rubber dengan nilai PRI kurang dari 30 tidak boleh masuk golongan SIR.

Page 29: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

PRI merupakan ukuran terhadap bahan usangnya karet dan juga sebagai petunjuk mudah tidaknya karet tersebut dilunakkan dalam gilingan pelunak. Makin tinggi nilai PRI makin tinggi pula kualitas karet tersebut.Alat untuk menentukan PRI adalah Wallace Plastemeter.

Page 30: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Penentuan SIR berdasarkan Surat keputusan Mentri Perdagangan RI th 1972

SpesifikasiStandard Indonesia Rubber (SIR)

5CV 5LV 5L 5 10 20 50

Kadar kotoran (%, maks) 0,05 0,05 0,05 0,05 0,10 0,20 0,50

Kadar abu (%, maks) 0,50 0,50 0,50 0,50 0,75 1,00 1,50

Kadar zat menguap (%,

maks)

1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00

PRI (min) - - 60 60 50 40 30

PO (min) - - 30 30 30 30 30

Indeks warna (Lovibond,

maks)

- - 6 - - - -

ASH-T (maks) 8 8 - - - - 8

Sari aseton - 6-8 - - - - -

Warna kode hija

u

hija

u

hija

u

hijau coklat Merah kunin

g

Page 31: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

TEKNOLOGI PENGOLAHAN KELAPA

Page 32: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Bagian-bagian TanamanKelapa dan Manfaatnyaa. Batangb. Daunc. Akard. Bungae. Buah

Page 33: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy
Page 34: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Buah kelapa

• Kulit luar (exocarp)• Sabut (mesocarp)• Daging buah (meat, kernel, flesh)• Tempurung (shell, endocarp)• Kulit ari (testa)• Air (coconut water)

Page 35: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Komposisi daging buah kelapaAnalisis (dalam 100

g)

Buah

muda

Buah setengah

tua

Buah tua

Kalori 68 kal 180 kal 359 kal

Protein 1 g 4 g 3,4 g

Lemak 0,9 g 13,0 g 34,7 g

Karbohidrat 14 g 10 g 14 g

Kalsium 17 mg 8 mg 21 mg

Fosfor 30 mg 35 mg 21 mg

Besi 1 mg 1,3 mg 2 mg

Aktiv.vitamin A 0,0 IU 10,0 IU 0,0 IU

Thiamin 0,0 mg 0,5 mg 0,1 mg

Asam askorbat 4,0 mg 4,0 mg 2,0 mg

Air 83,3 g 70 g 46,9 g

Edible meat 53,0 g 53,0 g 53,0 g

Page 36: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Komposisi Asam Amino Daging Buah Kelapa

Jenis Asam Amino Jumlah (%)

Lisin 5,80

Methionin 1,43

Fenilalanin 2,05

Triptophan 1,25

Valin 3,75

Leusin 5,96

Histidin 2,24

Tirosin 3,18

Sistin 1,44

Arginin 15,92

Prolin 5,54

Serin 1,76

Asam aspartat 5,12

Asam glutamate 19,07

Page 37: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Komposisi Kimia Air Buah Kelapa

Sumber air (dalam 100

g)

Kelapa muda (%) Kelapa tua

(%)

Kalori 17,0 -

Protein 0,2 0,14

Lemak 1,0 1,5

Karbohidrat 3,8 4,6

Kalsium 15,0 -

Fosfor 8,0 0,5

Besi 0,2 -

Aktiv.vitamin A 0,0 -

Asam askorbat 1,0 -

Air 95,5 91,5

Bagian yang dapat dimkan 100 -

Page 38: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Hasil Olahan KelapaMinyak kelapa

Nama Jumlah Atom

C

Titik Cair Jumlah dalam

Minyak

Asam Kaproat 6 -3,4 0,0 – 0,8

Asam Kaprilat 8 16,7 4,1 – 4,8

Asam Koprat 10 31,6 4,5 – 9,7

Asam Laurat 12 (MCFA) 44,2 44,1 – 51,3

Asam Miristat 14 54,4 13,1 – 18,5

Asam Palmitat 16 62,9 7,5 – 10,5

Asam Stearat 18 69,6 1,0 – 3,2

Asam Oleat 18 16,3 5,0 – 8,2

Asam Linoleat 18 -5,0 1,0 – 2,6

Page 39: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Pengolahan minyak kelapa dikenal 3 metode, yaitu:–metode basah (Wet process)–ekspresi (tekanan, pres) dan– Ekstraksi minyak dengan solvent/pelarut

Page 40: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Metode basahCara tradisional ini selain peralatan sederhana juga biayanya murah dan tidak menuntut keahlian tertentu. Tahapan proses basah meliputi : –Pemisahan daging buah–Pemarutan–Pemerasan–Pemanasan–Produksi minyak

Page 41: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Metode ekspresiPembuatan minyak kelapa secara ekspresi dibagi menjadi 6 tahap, yaitu : –Perlakuan awal–Pemecahan jaringan–Pemanasan –Pengepresan–Penyaringan–Pemurnian

Page 42: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Metode ektraksi dengan pelarut/solventCara pembuatan minyak kelapa dengan solvent menggunakan kopra digiling sampai menjadi tepung kemudian dicampur dengan zat pelarut. Kriteria zat pelarut yang digunakan adalah : –Daya larutnya tinngi– Tidak meninggalkan residu beracun– Tidak berinteraksi secara kimia yang dapat

menghasilkan senyawa beracun, baik dalam minyak kelapa maupun kemasannya.

Page 43: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

– Titik didihnya rendah, panas yang spesifik, panas laten dan spesifik grafity– Tidak mudah terbakar

Zat pelarut yang digunakan antara lain :- Hidrokarbon- Aseton- dietileter- karbon disulfide- karbon tetraklorida.

Page 44: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Cara pembuatan minyak kelapa dengan pelarut• Tepung kopra yang sudah dicampur dengan

larutan solvent didiamkan selama 40 menit.• lalu dialirkan ke dalam labu. • Kemudian zat pelarut diuapkan dan

dikondensasi• kemudian kondensat dikembalikan ke dalam

ruangan yang berisi tepung kopra. Proses ini di ulang sebanyak 15-16 kali

• kemudian solvent diuapkan untuk memperoleh minyak kelapa.

Page 45: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Standar mutu minyak kelapa ditetapkanberdasarkan Standar Industri Indonesia dengansyarat-syarat sbb:- Kadar air, maks 0,5%- Kotoran, maks 0,5%- Angka Iod (mg iod/g sampel) 8-10,0- Angka penyabunan 225-265- Angka peroksida (mg oksigen/g contoh)- Asam lemak bebas (asam laurat) maks 5%- Warna, bau : normal- Logam berbahaya dan arsen : 0%

Page 46: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Mutu CPO (minyak mentah) yang telah mengalami pemurnian, ditetapkan dalam Standar Mutu Indonesia sbb:– Kadar air, maks 0,3%– Angka peroksida (mg oksigen/g contoh)– Asam lemak bebas (asam laurat) mks 0,3%– Logam berbahaya (Pb, Cu, Hg, As) : 0%– Bau, warna dan rasa : normal

Page 47: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Kopra• Daging buah kelapa yang dikeringkan.–Dengan sinar matahari (sun-drying)–Pemanas buatan (artificial drier)

• Kadar air 5-6%.

Page 48: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Pembuatan kopra dengan penjemuran

• Kelapa tua• Pemisahan sabut• Pembelahan• Penjemuran (3hari)• Pencungkilan daging

buah• Penjemuran (+ 5 hari)• KOPRA

Page 49: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Pengolahan kopra dengan alat pemanas buatan• Pemanas langsung (direct)–Bahan kontak langsung dengan gas-gas dan

panas yang ditimbulkan oleh sumber panas.–Hasil : smoked dried copra

• Pemanas tak langsung (indirect)–Dengan pipa-pipa pemanas (suhu 65-90C)–Hasil: lebih putih white copra, supergrade

copra.

Page 50: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Virgin Coconut Oil (VCO)Pembuatan minyak kelapa murni dilakukan dengan 4 cara sebagai berikut:1. Cara Pemanasan

Proses pembuatan VCO dengan pemanasan hampir sama dengan cara membuat minyak kelapa secara tradisional.

Page 51: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Cara:• Kelapa dibuat santan dengan mencampurkan

1 kg parutan kelapa dengan 2 liter air.• Santan kemudian didiamkan selama lebih

kurang 12 jam. Setelah didiamkan santan akan terbagi menjadi 3 lapisan. Lapisan pertama disebut krim (kanil-jawa), lapisan kedua skim yang berupa protein dan lapisan yang ketiga berupa air.

Page 52: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

• Lapisan paling atas yang berupa krim diambil dengan cara disendok supaya tidak bercampur dengan larutan lapisan kedua. Pengambilan krim juga bisa dilakukan dengan menyedotnya menggunakan selang kecil.

• Krim kemudian dipanaskan supaya terbentuk minyak. Proses pemanasan dikhawatirkan akan merusak asam lemak dalam minyak.

Page 53: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

2. Cara FermentasiKrim yang dihasilkan dicampur dengan enzim untuk memecah emulsi. Enzim yang digunakan diantaranya enzim mikroba atau ragi dari Saccaromyces cerevisae.Bisa juga menggunakan enzim poligalakturonase, amylase atau pektinase. Cara fermentasi hasilnya tidak optimal. Jika mengandalkan bakteri, proses fermentasi sangat bergantung pada kondisi air, tempat atau wadah dan lingkungan.

Page 54: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Selain itu, fermentasi membutuhkan waktu yang relatif lama untuk menghasilkan minyak kelapa murni. Cara pembuatannya yang berbeda inilah yang menyebabkan kualitas minyak kelapa murni tidak standar.

Page 55: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

3. Cara Penggunaan Minyak PancinganTeknik pancingan dilakukan dengan cara, molekul minyak dalam santan ditarik oleh minyak pancing sampai akhirnya menjadi minyak semuanya. Tarikan itu akan mengubah air dan protein yang sebelumnya terikat dengan molekul santan menjadi terputus. Teknik ini pada dasarnya mengubah bentuk emulsi minyak-air menjadi minyak-minyak.

Page 56: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

4. Cara SentrifugasiPembuatan VCO dengan cara sentrifugasi merupakan proses pemecahan sel/jaringan sehingga minyak dapat keluar dan dengan adanya pemutaran cepat, maka terjadi pemisahan antara fraksi air, protein dan minyak. Pembuatan VCO ini membutuhkan sentrifuge yang harganya relatif mahal dan peralatan yang aseptis.

Page 57: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Minyak kelapa murni memiliki beberapakeunggulan, yaitu:• kandungan asam lemak jenuhnya tinggi,

komposisi asam lemak rantai medium (MCFA) yaitu as laurat tinggi dan berat molekulnya rendah.

Page 58: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

• Minyak kelapa murni sangat berguna bagi kesehatan tubuh manusia, antara lain mengurangi resiko terhadap kanker dan penyakir degeneratif, mengurangi resiko aterosklerosis, mendukung sistem kekabalan tubuh, mencegah osteoporosis, membantu mengontrol diabetes dan menyediakan energi dengan cepat.

Page 59: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

TEKNOLOGI PENGOLAHANKELAPA SAWIT

Page 60: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

TEKNOLOGI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT

Page 61: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Daging buah (Mesokarp)

BAGIAN BUAH SAWIT

Inti

Cangkang

Page 62: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy
Page 63: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

B. BAKAR, MDF, KOMPOST

POHON INDUSTRI SAWIT

TANDAN KOSONG SAWITMDF, PULP & KERTAS, KOMPOS,KARBON, RAYON

FATTY ACID, METYL ESTER, FATTY ALCOHOLFATTY AMINE, KOSMETIK, M. GEMUK, LILIN,SURFACTANT, EMULSIFIER, SABUN, EPOXY,PELUMAS, CAT, TOILETRIES, FARMASI

BATANG & PELEPAHTANDAN BUAH SEGAR

BUAH SAWIT

INTI SAWIT DAGING BUAH

CANGKANG AMPAS P K O CPO SERAT

PANGAN NON PANGAN

MDF, PULP & KERTAS

B. BAKAR, KARBON PAKAN TERNAK

M. GORENG, MARGARINE, CONFECTIONERIES,SHORTENING, VANASPATI, ES CREAM, YOGHURT,FOOD EMULSIFIER, CREAMER,M. GORENG MERAH

Page 64: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

PENGGUNAAN MINYAK SAWIT DI INDONESIA

Pola konsumsi CPO (Sumber: PT Capricorn Indonesia Consult Inc.)

Page 65: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

PRINSIP PENGOLAHAN SAWIT• Sterilisasi tandan buah segar (TBS)• Pelepasan buah dari tandan• Pengepresan buah untuk

mendapatkan minyak • Penjernihan minyak• Pemisahan serat dan biji• Pemecahan biji• Pemisahan inti dan

cangkang/tempurung

PRODUK• CPO• INTI SAWIT

Page 66: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

PENERIMAAN BUAH• Penangan yang hati hati• Segera diprosesTruk penimbangan loading ramp penimbangan

Page 67: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Loading ramp : 60 ton

Lori : ± 2,5 ton

Page 68: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

PEREBUSAN / STERILISASITujuan :

• Enzim ≠ FFA • Pelepasan buah • Preparasi mesokarp• Preconditioning kernel

PenghancuranTujuan :• digest mesocarp’s cells• Reheat • Loosen pericarp-nuts

Page 69: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy
Page 70: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Pengepresan srew press minyak, 66%

air, 24%padatan tersuspensi, 10%

cake : serabut, biji

Page 71: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Penjernihan minyakMINYAK (66%), AIR (24%) DAN PADATAN

TERSUSPENSI (10%)

Dilution with water

Screening

Settling

Vacuum drying

Cooling

Storage

OIL mc 0.1-0.2%; Impurities <0.02%

Page 72: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

Pemisahan serat dan bijiPRESS CAKE

breaking conveyor

Vertical colum fiber

with upward airflow 6 m/sec NUT

Rotating polishing drum

dryer

DRY NUT

Page 73: Tek Pengolahan Hasil Perkebunan - Copy

THE END