tatanama.ppt

Upload: rafidahanialima

Post on 09-Jan-2016

95 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

  • TATANAMA TUMBUHAN

    WISANTITaksonomi Tumbuhan IIJurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Surabaya

  • Taxonomists sebagai nomenclaturist

    Menentukan nama yang tepat bagi taksa baru atau taksa lama yang digabung, dipilah ditranfer atau diubah tingkatannya sesuai dengan Kode Internasional Tatanama Tumbuhan Menentukan nama tepat untuk spesimen sesuai dengan sistem klasifikasi atau identifikasi.

  • Nama Daerah

    Tiap orang selalu menjadi nomenclaturist.Seseorang memberikan nama tumbuhan, hewan dan obyek dan menempatkannya pada kategori dengan atau tanpa menggunakan terminologi atau sistem. Banyak Tumbuhan yang memiliki nama daerah.

  • Nama Daerah (lanjutan)Di negara kita, yang multi bahasa hampir semua tumbuhan berguna mempunyai nama daerah yang berbeda dari bahasa satu ke bahasa lain bahkan dialeknya.Pemakaian nama daerah terbatas, tidak bisa digunakan pada tingkat internasional.

  • Mengapa nama daerah tidak digunakan?Nama daerah hanya digunakan untuk satu bahasa; nama daerah tidak universal.Di sebagian area, beberapa jenis tumbuhan mempunyai nama daerah dalam beberapa bahasa.Nama daerah diterapkan tanpa membedakan tingkatan marga, spesies atau varietas.Seringkali 2 atau lebih tumbuhan yang tidak berkerabat dekat dikenal dengan nama yang sama dan bahkan pada satu bahasa satu jenis memiliki 2 atau lebih nama yang digunakan pada area sama atau berbeda.Pemakai hanya sangat terbatas yaitu pada kelompok etnik atau linguistik tertentu saja.

  • Nama IlmiahBeberapa abad lalu tumbuhan dikenal dengan kalimat deskriprtif yang panjang , yang sulit untuk disebutkan. (Polinomial).

    Althea coromandelina angustis prolongis foliis semine bicorneo. Polinomial untuk Sida acutaPlantago foliis ovatis glabris nudo scapo tereti, spica flosculis imbricatis . Polinomial untuk Plantago mayor

  • Lahirnya nama ilmiahNama derah bervariasi dan tidak bisa diberlakukan secara internasional.Nama daerah atau polinomial bervariasi, ada yang hanya terdiri satu kata ada yang lebih dari satu kata bahkan 10 kata.Nama daerah mengenal banyak sinonim dan homonim.Gaspar Bauhin (1560-1624) memberi nama tiap tumbuhan terdiri 2 kata.

  • Bentuk Nama Ilmiah (lanjutan)Sejak publikasi Species Plantarum oleh Linnaeus in 1753, bentuk nama dalam bahasa Latin pemakaian botanis dan taksonomis International. Nama ilmiah atau nama spesies dari organisme berupa kombinasi biner: (1) marga, atau nama generik, dan (2) penunjuk spesies/specific epithet. Oryza sativa L adalah nama ilmiah untuk padi.

  • Bentuk Nama IlmiahNama ilmiah tumbuhan harus dalam bahasa Latin atau paling tidak diperlakukan dalam bahasa Latin (prinsip/asas tatanama ICBN)

    Sistem binomial mulai digunakan semenjak Kongres Botani Internasional (1930). Dari kongres ini dihasilkan aturan penamaan taksa tumbuhan yang tertuang dalam bentuk International Code Botanical of Nomenclature (ICBN) = KITT (Kode Internasional Tatanama Tumbuhan)

  • Bentuk nama ilmiah (lanjutan)Nama ilmiah dicetak miring atau digarisbawahi jika diketik atau ditulis tangan atau dicetak. (penyuntingan)Huruf awal nama marga selalu kapital, lainnya huruf kecil.Petunjuk spesies ditulis dalam huruf kecil.

  • ICBNSidang paripurna dilaksanakan 5 tahun sekali.Isi ICBN:Mukadimah: tujuan dan isi tatanamaAsas-asas: dasar sistem tatanamaPeraturan/saran: diuraikan dalam pasal/ayatLampiran: daftar nama yang dilestarikan

  • Asas-asas International Code of Botanical NomenclatureAsas I: Tatanama tumbuhan berdiri sendiri Tata nama tumbuhan berdiri sendiri.Tatanama tumbuhan dan tatanama hewan berdiri sendiri. ICBN berlaku sama bagi nama-nama takson yang sejak semula diperlakukan sebagai tumbuhan.Divisio (tumbuhan) ----- Phylum (hewan)aceae (tumbuhan) idae (hewan)

  • Asas-asas International Code of Botanical Nomenclature

    Asas II. Tipe tatanamaPenerapan nama takson ditentukan berdasarkan tipe tatanama.

    Asas III. Prioritas PublikasiTatanama takson berdasarkan prioritas publikasi.

  • Asas-asas International Code of Botanical Nomenclature

    Asas IV. Nama tepatTiap takson dengan sirkumskripsi, posisi dan tingkatan tertentu hanya memiliki satu nama yang tepat, nama tertua yang sesuai dengan peraturan.

  • Principles From International Code of Botanical NomenclatureAsas V. Nama ilmiah dalam bahasa LatinNama-nama ilmiah diperlakukan sebagai bahasa Latin tanpa memperhatikan asalanya.

    Asas VI. Berlaku surut

  • Prioritas PublikasiPrioritas nama, jika ada lebih dari satu nama untuk takson sama didasarkan pada tanggal publikasi.Cassia surattensis Burmann in 1768Cassia glauca in 1785Nama yang diberikan Burman mendapat prioritas. Lawsonia inermis L (1753)Lawsonia alba Lamk (1789)Mollugo stricta L (1762)Mollugo pentaphylla L (1753)

  • Prioritas Publikasi (lanjutan)Nama berikut diperlakukan sebagai perkecualian. Nama yang dilestarikanNama tepatCrusiferaeBrassicaceaeGuttiferaeClusiaceaeLeguminosaeFabaceaeUmbelliferaeApiaceaeCompositaeAsteraceaeLabiataeLamiaceaePalmaeArecaceaeGraminaePoaceae

  • PublikasiPasal 29-45 mencakup syarat publikasi efectiv dan valid.

    Dua syarat agar nama yang diciptakan mempunyai status tatanama biologi:Publikasi efektif: nama harus dipublikasikan sesuai dengan kebutuhan KITTPublikasi valid: nama harus dipublikasikan sesuai dengan aturan KITT

  • Publikasi (lanjutan)Dua syarat tersebut bukan sinonim, tetapi sesuatu yang berbeda.Syarat no 1 dipenuhi maka disebut publikasi secara efektif yaitu standar yang menyangkut karya yang memuat nama yang dipublikasikanSyarat no 2 dipenuhi maka disebut publikasi secara valid yaitu standar yang diterapkan pada nama itu sendiri.

  • Publikasi efektivPublikasi efektiv: Jika karya publikasi disebarluaskan dalam bentuk bahan cetakan (printed matter) ke publik atau paling tidak pada lembaga biologi, yang perpustakaannnya dapat diakses oleh botanis atau biologist.

  • Publikasi tidak efektivPertemuan khalayak umumPencantuman nama pada koleksi herbarium atau kebun rayaMikrofilm, naskah yang tidak dipublikasikan.

  • Macam-macam NamaNama sah (legitimate name)Nama yang sesuai dengan peraturan ICBN.

    Nama tepat (correct name)Nama sah yang dipublikasikan tertua.

  • Macam-macam Nama (lanjutan)Nama kombinasi: Nama-nama takson di bawah tingkat marga (jenis, anak jenis, varietas,forma)Nama marga + nama sebutan (epithethon)Kombinasi ganda (binomial=binary combination) 1 sebutan, Hibiscus sabdarifa Kombinasi ganda tiga (trinomial) 2 sebutan. Hibiscus sabdarifa forma grandis

  • Macam-macam Nama (lanjutan)Sinonim:Nama berbeda untuk satu taksa pada tingkat tertentu. Ingat !!! Asas IV = nama tepatEupatorium odorotum (sinonimi)Chromolaena odorata ( nama tepat)

  • Macam-macam Nama (lanjutan)Homonim: satu nama yang dimiliki oleh 2 taksa atau lebih pada tingkat tertentu --- nama tidak sahJusticia serpyfolia Gamble (1924)Justicia serpyfolia Rottl ex Vahl (1804)Satu nama tersebut diberikan pada dua jenis yang sangat berbeda --- tipe yang digunakan berbeda.

  • Macam-macam Nama (lanjutan Basionim:Nama dasar yang dijadikan pangkal tolak dalam pemberian nama pada takson dengan tingkat tertentu.Pseudodatura arborea ---- basionimBrugmansia

    Brugmansia arborea -----kombinasi baru

  • Macam-macam Nama (lanjutan)Tautonim: Nama kombinasi terdiri 2 kata atau lebih sama ----- nama tidak sah. Linaria linariaContoh kontroversiSesbania sesbanCajanus cajan

  • Macam-macam Nama (lanjutan)Nomina NudaNama yang publikasinya tidak disertai dengan deskripsi atau diagnosis dalam bahasa Latin Nama tidak sah (Illegitimate name)Contoh: nama ilmiah yang dipublikasikan Roxburg dalam karyanya Hortus Bengalensis adalah Nomina NudaNomina konservanda: nama yang dilestarikan

  • Penyebutan AuthorHibiscus rosa-sinensis LHibiscus nama margarosa-sinensis penunjuk spesiesL= Linnaeus author = pencipta nama Fungsi:1. Nama takson akurat dan lengkap2. Data mudah diverifikasi: (deskripsi/diagnosis asli; tipe dan tanggal publikasi)

  • Author TunggalNama author dicantumkan setelah nama ilmiahNama author dapat diversifikasiContoh: Rosaceae JussRosa L.Rosa gallica L.Rosa gallica L. var eriostyla R. Keller Nama author bisa disingkat tetapi agak panjangBertol. = Bertolonio; Bert.= Bertero ; Michx. = Michaux; Michl. = Michelii

  • Author Tunggal (lanjutan)Sumber yang dapat dipakai untuk mengetahui informasi tentang singkatan nama author.Manual of Vascular Plants of Texas, Corelll & Johnston, 1970Grays Manual of Botany, Gray, 1950Sumber untuk referensi deskripsi orisinal: Index KewensisSumber untuk informasi tipe spesimen: Index Herbariorum

  • Author Lebih dari Satu(2 author)Nama keduanya harus dituliskan/disebutkan dan dihubungkan dengan kata et atau tanda ampersandContoh:Didymopanax glesonii Britton et Wilson Didymopanax glesonii Britton & Wilson

  • Author Lebih dari Satu(lebih dari 2 author)Terbatas pada nama author pertama diikuti dengan kata et alContoh: Streptomyces albo-niger Hesseltine, J.M.Porter, Deduck., Hanck., Bohanas, & J.H. Williams.

    Streptomyces albo-niger Hesseltine et al

  • Pencantuman nama author karena publikasi tidak validJika nama ilmia dipublikasikan tidak valid dan selanjutnya dipublikasikan secara valid oleh author lain.Penyebutan nama author sebelumnya diikuti oleh kata ex, yang disisipkan sebelum nama author yang mempublikasikan secara valid.Kata ex diartikan dipublikasikan secara valid oleh

  • Pencantuman nama author karena publikasi tidak validContoh:Hevetia flexilis Spruce ex Plach & Triana Hevetia flexilis Plach & TrianaGossypium tomentosum Nutt ex Seem

    Gossypium tomentosum Seem

  • Pencantuman nama author disertai pencantuman karya publikasiJika nama ilmiah dengan deskripsi atau diagnosis (atau referensi desk/diag) yang diberikan oleh author dan dipublikasikan pada karya orang lain, kata in harus disertakan untuk menghubungkan nama 2 author.Nama author yang menyusun desk./diag. lebih penting dan harus dipertahankan.Contoh: Viburnum ternatum Rehder in Sargent, Trees and Shrubs 2: 37, 1907

  • Pencantuman nama author, jika terjadi transfer taksonJika taksa tingkatan marga ke bawah ditransfer ke taksa lain, dengan atau tanpa perubahan tingkatan dan tetap memakai namanya atau epithetnya, author yang pertamakali mempublikasikan nama atau epithet sah harus disebutkan dalam tanda kurung diikuti nama author yang membuat perubahan..

  • Pencantuman nama author, jika terjadi transfer taksonContoh:Cheiranthus tristis L. Basionim

    Ditransfer ke marga Mattiola oleh Robert Brown

    Mattiola tristis (L.) R.Br.

  • Pencantuman nama author, jika terjadi transfer taksonJika tingkat marga atau lebih rendah diubah namun tetap memakai namanya atau epithetnya, author yang mempublikasikan pertamakali nama atau epithet tersebut harus disebutkan dalam tanda kurung diikuti nama author yang membuat perubahan.contoh:Medicago polymorpha var orbicularis L.diubah tingkatannya oleh All ke tingkat jenisMedicago orbicularis (L.) All.

  • Penamaan tanaman hibridNama hibrid biasanya disusun dengan formula yang menunjukkan sifat hibrid mereka dan induknya.Nama hibrid dapat ditulis dengan dua cara:Nama kedua induk dihubungkan dengan tanda silang, contoh Verbascum lychnites X V.nigrum; Salix aurita X S. caprea Memberi nama epithet baru untuk hibrid.Dendrobium Michel, Cattleya Yellowish

    **************