tatalaksana edema paru kardiogenik

4

Click here to load reader

Upload: gowindamijaya

Post on 26-Jan-2016

36 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

nnnnnnnnn

TRANSCRIPT

Page 1: Tatalaksana Edema Paru Kardiogenik

Tatalaksana Edema Paru Kardiogenik

Ada 2 lini untuk mengatasi edema paru kardiogenik:

A. Lini pertama

- Letakkan pasien dalam posisi duduk sehingga meningkatkan volume dan

kapasitas vital paru, mengurangi usaha otot pernapasan, dan menurunkan aliran

darah vena balik ke jantung.

- Sungkup O2 dengan dosis 6-10 L/menit diberikan bersamaan dengan pemasangan

jalur IV dan monitor EKG (O,I,M). Nonbreather mask with reservoir O2 dapat

menyalurkan 90-100% O2.

- Oksimetri denyut dapat memberi informasi keberhasilan terapi walaupun saturasi

O2 kurang akurat karena terjadi penurunan perfusi perifer. Oleh karena itu,

dianjurkan melakukan pemeriksaan analisis gas darah untuk mengetahui ventilasi

dan asam basa.

- Tekanan ekspirasi akhir positif (positive end expiratory pressure) dapat diberikan

untuk mencegah kolaps alveoli dan memperbaiki pertukaran gas.

- Kantung nafas – sungkup muka menggantikan simple mask bila terjadi

hipoventilasi.

- Continuous positive airway pressure diberikan bila pasien bernapas spontan

dengan sungkup muka atau pipa endotrakea.

- Intubasi dilakukan bila PaO2 tidak dapat dipertahankan di atas 60 mmHg walau

telah diberikan O2 100%, munculnya gejala hipoksi serebral, meningkatnya PCO2,

dan asidosis secara progresif.

- Bila TD 70-100 mmHg disertai gejala-gejala dan tanda syok, berikan Dopamin 2-

20 mcg/kgBB menit IV. Bila tidak membaik dengan Dopamin dosis >20

mcg/kg/mnt segera tambahkan Norephinephrin 0,5-30 mcg/menit IV, sedangkan

Dopamin diturunkan sampai 10 mcg/kgBB/mnt. Bila tanpa gejala syok, berikan

Dobutamin 2-20 mcg/kgBB/mnt IV.

- Bila TD > 100 mmHg, nitrogliserin paling efektif mengurangi edema paru karena

mengurangi preload, diberikan 2 tablet masing-masing 0,4 mg sublingual atau

semprot, dapat diulang 5-10 menit bila TD tetap > 90-100 mmHg.

Page 2: Tatalaksana Edema Paru Kardiogenik

- Furosemid adalah obat pokok pada edema paru kardiogenik, diberikan IV 0,5-1,0

mg/kg. Bila furosemid sudah rutin diminum sebelumnya maka dosis bisa

digandakan. Bila dalam 20 menit belum didapat hasil yang diharapkan, ulangi IV

dua kali dosis awal dan dosis bisa lebih tinggi bila retensi cairan menonjol dan

bila fungsi ginjal terganggu.

- Morfin sulfat diencerkan dengan 9cc NaCl 0,9%, berikan 2-4 mg IV bila TD >

100 mmHg. Obat ini merupakan salah satu obat pokok pada edema paru namun

dianjurkan diberikan di rumah sakit. Efek venodilator meningkatkan kapasitas

vena, mengurangi aliran darah balik ke vena sentral dan paru, mengurangi tekanan

pengisian ventrikel kiri (preload), dan juga mempunyai efek vasodilator ringan

sehingga afterload berkurang. Efek sedasi dan morfin sulfat menurunkan aktifitas

tulang otot dan tenaga pernapasan.

B. Lini kedua

- Jika respon pasien baik setelah mendapatkan terapi lini pertama, maka tidak

diperlukan pemeriksaan tambahan serta menurun tingkat kegawatannya,

khususnya bila normotensi dapat dilanjutkan pemberian nitrogliserin IV 10-20

mcg/menit dengan tetap memantau TD. Nitroprusside IV 0,5-5 mcg/kgBB/menit

diberikan bila edema paru disertai TD tinggi.

- Dopamin 2-20 mcg/kgBB/IV bila TD 70-100 mmHg dengan syok.

- Dobutamin 2-20 mcg/kgBB/IV bila hipotensi tanpa syok.

Page 3: Tatalaksana Edema Paru Kardiogenik

Algoritma Tatalaksana Edema Paru Kardiogenik

(Sumber: Buku Panduan Kursus Bantuan Hidup Jantung Lanjut ACLS Tahun 2008)

Edema Paru Akut

Tindakan pertama bila syok (-)

O2 dan Intubasi jika perlu

Nitrogliserin/nitrat SL (0,3 – 0,4 mg)

Furosemid IV 0,5-1mg/kgBB

Morphin IV 2-4 mg

Tentukan tekanan darah, lanjutkan ke lini kedua

Tindakan lini kedua

Nitrogliserin/nitrat bila TD > 100 mmHg

Dopamin bila TD 70-100 mmHg dengan tanda syok

Dobutamin bila TD < 100 mmHg tanpa tanda syok

Pertimbangkan diagnostik dan terapi lanjut:

Temukan penyebab lain

Kateterisasi arteri pulmonal

Tambahkan obat-obatan

Tambahan prosedur diagnostik

Bedah

Intraaortic ballon pump

Angiografi dan intervensi koroner