tanggungajwab sosial dan moral bisnis
TRANSCRIPT
Tanggungajwab Sosial
Dan Moral Bisnis
Relativitas Moral Dalam Bisnis
Setiap orang mempunyai indikator yang berbeda untuk menilai
ketampanan, kekayaan, dan kepandaian seseorang. Indikator tersebut
seringkali sulit diketahui batasan dan cara mengukurnya. Oleh karena
itu, ketampanan, kekayaan, dan kepandaian merupakan contoh keadaan yang
tidak universal dan bersifat relatif. Berdasarkan prinsip-prinsip etika
bisnis, dapat dikatakan bahwa dalam bisnis modern dewasa ini pelaku bisnis
dituntut bersaing secara etis. Dalam persaingan global yang tidak mengenal
adanya perlindungan dan dukungan politik tertentu, seemua perusahaan harus
bersaing berdasarkan prinsip-prinsip etika.
Tanggungjawab Moral Bisnis
Kewajiban utama kepada pemilik dan pemegang saham, karena mereka telah
memberikan mandat ekonomi kepada korporasi. Di samping itu, korporasi
juga harus tetap peduli dan responsif terhadap tuntut hukum, sosial, politik,
dan lingkungan pihak berkepentingan, baik yang berasal dari dalam maupun
dari luar. Dengan demikian, koporasi bertanggung jawab secara sosial dan
moral kepada konstituennya, artinya memelihara hubungan yang
bertanggungjawab dengan pihak berkepentingan serta peduli dan responsif
terhadap tuntutan-tuntutannya berdasarkan standar etika mengenai
kejujuran dan keadilan.
Tanggungjawab Sosial Bisnis
Memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai laba dengan cara-cara
yang sesuai dengan aturan permainan dalam persaingan bebas tanpa penipuan
dan kecurangan. Mentaati aturan permainan, dan kesopanan, serta tidak
melakukan kecurangan dan penipuan sebenarnya sudah mengandung arti
bahwa bisnis sampai batas tertentu mempunyai tanggungjawab moral.
Pemerintahlah yang bertugas mengawasi prilaku moral bisnis, dan tidak
mempersyaratkan tanggungjawab sosial bisnis yang lebih besar, jadi
masyarakat diharapkan mimiliki kepedulian sosial kepada sesame tanpa
memandang suku, agama, ras dan kelompok.
Kode Etik Perusahaan
Menyangkut apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam pelaksanaan
suatu profesi. Kode etik berisi tuntutan keahlian, komitmen moral, dan
prilaku yang diinginkan dari orang yang melakukan profesi tersebut. Kode etik
pada umumnya disusun untuk mengungkapkan cita-cita dan jiwa profesi yang
bersangkutan dan menjadi norma moral yang berlaku bagi mereka yang
melakukan profesi tersebut.
Alasan Meningkatnya Perhatian Dunia
Bisnis
Menjadi prilaku bisnis yang lebih bermoral berarti memperhatikan dan menilaihubungan pihak berkepentingan, baik yang ada di dalam maupun di luarperusahaan. Jadi, perubahan nilai-nilai masyarakat dan tuntutan terhadap duniabisnis mengakibatkan adanya kebutuhan yang semakin meningkat terhadap standaretika sebagian dari kebijakan bisnis.
Leonard Brooks menyebutkan 6 alas an mengapa dunia bisnis semakinmeningkatkan perhatian terhadap etika bisnis yaitu;
1. Krisis publik tentang kepercayaan
2. Kepedulian terhadap kualitas kehidupan kerja
3. Hukuman terhadap tindakan yang tidak etis
4. Kekuatan kelompok pemerhati khusus
5. Peran media dan publisitas
6. Mengubah format organisasi dan etika perusahaan
Kendala-Kendala Pelaksanaan Etika
Bisnis
Pelaksanan prinsip-prinsip etika bisnis di Indonesia masih berhadapan dengan
beberapa masalah dan kendala, yaitu:
1. Standar moral para pelaku bisnis pada umumnya masih lemah
2. Banyak perusahaan yang mengalami konflik kepentingan
3. Situasi politik dan ekonomi yang belum stabil
4. Lemahnya peenegakan hokum
5. Belum ada organisasi profesi bisnis dan manajemen yang khusus menangani
masalah penegakan kode etik bisnis dan manajemen