strategi pengembangan emosi sosial dan moral aud...perkembangan emosi sosial dan moral anak. pada...

18
39 Setiap orangtua dan guru tentu berharap bahwa anak memiliki perkembangan emosi sosial dan moral yang benar dan lancar sehingga tidak mempengaruhi kehidupan serta masa depan anak. Anak diharapkan memiliki sikap perilaku emosi sosial dan moral yang sesuai dengan aturan-aturan yang ada di lingkungan dimana dia berada. Hal ini akan dapat terjadi jika orangtua bekerjasama dengan pihak sekolah atau guru dalam mendukung kelancaran perkembangan emosi sosial dan moral anak. Pada bab 4 ini dijelaskan, strategi perkembangan emosi sosial dan moral anak melalui bidang pendidikan, khususnya proses pembelajaran di sekolah. Selain itu, juga dijelaskan usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh orangtua dalam mendukung perkembangan emosi sosial moral anak. A. STRATEGI DALAM PEMBELAJARAN AUD Perhatian guru terhadap perkembangan emosi sosial dan moral siswa hendaknya seimbang dengan perhatiannya terhadap perkembangan kognitif (prestasi akademik) siswanya. Sangat disayangkan jika sekolah maupun guru hanya memperhatikan pada aspek kognitif belaka, karena perkembangan emosi sosial dan moral tidak terlepas dalam mendukung perkembangan kognitif siswa, bahkan mempengaruhi perkembangan- perkembangan lainnya. Oleh karena itu, guru harus memahami pentingnya perkembangan emosi sosial dan moral siswa, dan perlu

Upload: others

Post on 06-Sep-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Strategi Pengembangan Emosi Sosial dan Moral AUD...perkembangan emosi sosial dan moral anak. Pada bab 4 ini dijelaskan, strategi perkembangan emosi sosial dan moral anak melalui bidang

39

Setiap orangtua dan guru tentu berharap bahwa anak memiliki

perkembangan emosi sosial dan moral yang benar dan lancar

sehingga tidak mempengaruhi kehidupan serta masa depan anak.

Anak diharapkan memiliki sikap perilaku emosi sosial dan moral yang

sesuai dengan aturan-aturan yang ada di lingkungan dimana dia

berada. Hal ini akan dapat terjadi jika orangtua bekerjasama

dengan pihak sekolah atau guru dalam mendukung kelancaran

perkembangan emosi sosial dan moral anak.

Pada bab 4 ini dijelaskan, strategi perkembangan emosi sosial dan

moral anak melalui bidang pendidikan, khususnya proses

pembelajaran di sekolah. Selain itu, juga dijelaskan usaha-usaha yang

dapat dilakukan oleh orangtua dalam mendukung perkembangan

emosi sosial moral anak.

A. STRATEGI DALAM PEMBELAJARAN AUD

Perhatian guru terhadap perkembangan emosi sosial dan moral

siswa hendaknya seimbang dengan perhatiannya terhadap

perkembangan kognitif (prestasi akademik) siswanya. Sangat

disayangkan jika sekolah maupun guru hanya memperhatikan

pada aspek kognitif belaka, karena perkembangan emosi sosial

dan moral tidak terlepas dalam mendukung perkembangan

kognitif siswa, bahkan mempengaruhi perkembangan-

perkembangan lainnya. Oleh karena itu, guru harus memahami

pentingnya perkembangan emosi sosial dan moral siswa, dan perlu

Page 2: Strategi Pengembangan Emosi Sosial dan Moral AUD...perkembangan emosi sosial dan moral anak. Pada bab 4 ini dijelaskan, strategi perkembangan emosi sosial dan moral anak melalui bidang

Strategi Pengembangan Emosi Sosial dan Moral AUD

40

menyusun strategi dalam pembelajaran untuk mendukung

perkembangan emosi sosial dan moral siswanya.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, strategi diartikan sebagai

rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran

khusus (Depdikbud, 1990). Strategi dalam pembelajaran dapat

diartikan sebagai rencana yang disusun dalam rancangan kegiatan

pembelajaran di sekolah guna mencapai rumusan tujuan. Dalam hal

ini, tujuan yang dimaksud adalah berupa perkembangan emosi

sosial dan moral siswa (anak sisa dini).

Terdapat beberapa tahap dalam menerapkan strategi

pembelajaran tersebut, yakni tahap Awal, tahap Persiapan, dan

Tahap Pelaksanaan serta Evaluasi, seperti ada pada gambar 1

berikut.

Gambar 1. Tahap-tahap dalam Pembelajaran

Page 3: Strategi Pengembangan Emosi Sosial dan Moral AUD...perkembangan emosi sosial dan moral anak. Pada bab 4 ini dijelaskan, strategi perkembangan emosi sosial dan moral anak melalui bidang

Strategi Perkembangan Emosi Sosial dan Moral AUD

41

1. Tahap Awal

Dalam tahap Awal, ada dua hal yang perlu dibekalkan pada

guru, yakni Pertama, guru harus memiliki bekal yang cukup dan

paham mengenai konsep perkembangan AUD dari berbagai

aspek, antara lain aspek Kognitif, Fisik Motorik, dan Emosi Sosial

serta Moral. Selain itu, guru juga perlu memahami karakteristik

beserta indikator-indikator pencapaian tahap perkembangan

AUD tersebut. Berbagai pemahaman di atas dapat diperoleh

baik melalui perkuliahan, pendidikan dan pelatihan, maupun

dengan belajar sendiri dari bahan bacaan.

Kedua, Guru PAUD juga harus mampu melakukan identifikasi

kebutuhan (masalah) yang dialami AUD sesuai dengan tahap

perkembangannya. Oleh karena itu, guru harus terampil

menyusun dan menggunakan instrumen yang tepat guna

melakukan identifikasi kebutuhan.

Perlu dipahami bahwa pada umumnya instrumen yang

digunakan untuk melakukan identifikasi kebutuhan AUD tersebut

berupa panduan observasi. Hal ini disebabkan AUD belum

mampu untuk diajak untuk berwawancara, apalagi menulis untuk

menjawab angket. Namun, tidak semua aspek dapat

diidentifikasi dengan sekali observasi. Setiap aspek akan lebih

tepat dan teliti jika disusun dalam suatu panduan observasi, dan

tidak perlu dicampur (digabung) dengan aspek yang lain,

misalnya tentang Kemandirian, Kemampuan Pro-Sosial,

Kedisiplinan. Masing-masing panduan observasi perlu disusun

sesuai dengan indikator-indikator yang mencerminkan satu

aspek (variabel) itu saja, agar pengamatan dapat dilakukan

secara terfokus sesuai dengan indikator-indikator dalam

variabel tersebut.

Selain itu, guru PAUD juga perlu berlatih menyusun kisi-kisi

sebelum mengembangkannya ke dalam bentuk instrumen

(panduan) observasi. Penyusunan kisi-kisi dapat dilakukan

Page 4: Strategi Pengembangan Emosi Sosial dan Moral AUD...perkembangan emosi sosial dan moral anak. Pada bab 4 ini dijelaskan, strategi perkembangan emosi sosial dan moral anak melalui bidang

Strategi Pengembangan Emosi Sosial dan Moral AUD

42

dengan mengkaji teori-teori atau panduan yang terkait dengan

penjelasan aspek atau variabel yang akan diamati. Selanjutnya,

kisi-kisi yang sudah disusun tersebut dikembangkan dalam

bentuk panduan observasi.

Di bawah ini, dapat dikaji bagaimana bentuk kisi-kisi yang

terkait dengan aspek (variabel) prososial AUD. Ada 9 indikator

yang dijabarkan dari variabel prososial AUD, seperti yang

terlihat dalam tabel 4.1.

Tabel 4.1. Contoh Kisi-kisi Perilaku Prososial AUD

No Aspek Indikator No

Item

1 Perilaku Prososial Bermain dengan teman sebaya

Mengetahui perasaan temannya

dan merespon secara wajar

Berbagi dengan teman

Menghargai

hak/pendapat/karya teman

Menggunakan cara yang diterima

secara sosial (kelompok teman)

dalam menyelesaikan masalah

dengan menggunakan pikiran

untuk menyelesaikan masalah

Bersikap kooperatif dengan

teman

Menunjukkan sikap toleran

Mengekspresikan emosi yang

sesuai dengan kondisi yang ada

(senang-sedih-antusias dsb)

Mengenal tata krama dan sopan

santun sesuai dengan nilai sosial

budaya setempat

Page 5: Strategi Pengembangan Emosi Sosial dan Moral AUD...perkembangan emosi sosial dan moral anak. Pada bab 4 ini dijelaskan, strategi perkembangan emosi sosial dan moral anak melalui bidang

Strategi Perkembangan Emosi Sosial dan Moral AUD

43

Hasil dari kisi-kisi di atas, selanjutnya dikembangkan menjadi

panduan observasi, yang masih perlu dikaji kembali baik berdasar

dari konten (isi) yang harus diamati, penyusunan kalimatnya, atau tata

urutnya serta cara penggunaannya. Pada tabel 4.2 merupakan

contoh panduan untuk melakukan observasi tentang perilaku prososial

AUD.

Tabel 4.2. Contoh Panduan Observasi tentang Perilaku ProSosial AUD

Catatan:

Berdasar hasil observasi, berikan tanda centang pada pilihan (kolom) Ya jika

perilaku prososial yang sudah nampak; dan tanda centang pada kolom Tidak jika

perilaku prososial belum nampak.

No Item Indikator Ya Tidak

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Bermain dengan teman sebaya

Mengetahui perasaan temannya dan

merespon secara wajar

Berbagi dengan teman

Menghargai hak/pendapat/karya

teman

Menggunakan cara yang diterima

secara sosial (kelompok teman) dalam

menyelesaikan masalah dengan

menggunakan pikiran untuk

menyelesaikan masalah

Bersikap kooperatif dengan teman

Menunjukkan sikap toleran

Mengekspresikan emosi yang sesuai

dengan kondisi yang ada (senang-

sedih-antusias dsb)

Mengenal tata krama dan sopan

santun sesuai dengan nilai sosial

budaya setempat

Contoh tentang pengamatan perilaku prososial AUD tersebut

dilakukan pada setiap siswa, sehingga perlu disediakan panduan

Page 6: Strategi Pengembangan Emosi Sosial dan Moral AUD...perkembangan emosi sosial dan moral anak. Pada bab 4 ini dijelaskan, strategi perkembangan emosi sosial dan moral anak melalui bidang

Strategi Pengembangan Emosi Sosial dan Moral AUD

44

observasi minimal sejumlah siswa yang akan diamati. Jika cukup

banyak, misalnya lebih dari 5 anak yang diamati, maka

sebaiknya pelaksanaan pengamatan dilakukan oleh beberapa

observer (pengamat), dimana setiap observer sudah memahami

cara penggunaan panduan observasinya serta mengetahui siapa

saja yang akan diamati.

Jika observasi sudah dilakukan maka selanjutnya tugas guru

maupun peneliti menjumlah skor yang dimiliki oleh masing-masing

anak. Misalnya, setiap kolom ya diberi skor 1, sebaliknya pada

kolom tidak diberi skor 0. Berdasar jumlah skor yang diperoleh

tersebut, anak dapat dikategorikan sesuai dengan peruntukan

jumlah skornya.

Tabel 4.3. Contoh Distribusi Frekuensi Perilaku ProSosial Siswa

TK Kamulyan Terpadu Salatiga

Kategori Frekuensi Prosentase

Sangat Tinggi 1 11,1

Tinggi 2 22,2

Cukup 3 33,3

Rendah 3 33,3

Total 9 100

Sumber: Soesilo (2017).

Sebagai contoh, pada Tabel 4.3. menggambarkan distribusi

frekuensi perilaku prososial siswa yang datanya dikumpulkan

melalui observasi. Di antara 9 anak, jumlah anak yang memiliki

perilaku prososial sangat tinggi dan yang tinggi masing-masing

terdiri dari 1 dan 2 anak saja. Sedangkan yang memiliki

perilaku prososial pada kategori cukup, dan rendah memiliki

jumlah yang sama dan lebih dominan, yakni masing-masing

terdiri dari 3 anak. Berdasar temuan tersebut, maka guru

sebaiknya merancang kegiatan pembelajaran yang dapat

meningkatkan kemampuan prososial anak.

Page 7: Strategi Pengembangan Emosi Sosial dan Moral AUD...perkembangan emosi sosial dan moral anak. Pada bab 4 ini dijelaskan, strategi perkembangan emosi sosial dan moral anak melalui bidang

Strategi Perkembangan Emosi Sosial dan Moral AUD

45

2. Tahap Persiapan Pembelajaran

Pada tahap Persiapan Pembelajaran, terdapat dua hal yang

perlu dilakukan oleh guru yakni Pertama, menentukan materi

yang perlu diimplementasikan dalam pembelajaran. Materi

disusun berdasar hasil temuan identifikasi kebutuhan yang

dilakukan sebelumnya, yakni pada tahap awal. Berdasar hasi

identifikasi kebutuhan tersebut, dilanjutkan dengan menyusun

tujuan beserta materi yang disesuaikan dengan tujuan tersebut.

Kedua, menyusun RPPH sesuai dengan format. Pada umumnya

isian dalam RPPH terdiri dari indikator, KBM dan metode, alat

peraga dan media, Pendidikan karakter, dan penilaian

perkembangan. Indikator merupakan keberhasilan minimal yang

harus dicapai selama pembelajaran. Pada umumnya indikator

menggunakan kalimat yang operasional yang bersifat terukur.

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merupakan gambaran

kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa selama

pembelajaran berlangsung. Dalam setiap pembelajaran, guru

perlu menentukan metode yang tepat sesuai dengan tujuan dan

kondisi kelas serta kemampuan guru. Sedangkan pendidikan

karakter merupakan keberhasilan yang terkait dengan

kemampuan sosial, emosi dan moral siswa. Pada bagian akhir

terdapat cara penilaian perkembangan.

3. Tahap Pelaksanaan dan Evaluasi

Pada tahap Pelaksanaan dan Evaluasi, guru meng-

implementasikan kegiatan pembelajaran sesuai dengan

langkah-langkah RPPH yang disusun. Implementasi

pembelajaran merupakan penerapan metode yang sudah

ditetapkan. Dalam menerapkan metode yang digunakan dalam

pembelajaran, guru juga mengembangkan strateginya supaya

tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.

Page 8: Strategi Pengembangan Emosi Sosial dan Moral AUD...perkembangan emosi sosial dan moral anak. Pada bab 4 ini dijelaskan, strategi perkembangan emosi sosial dan moral anak melalui bidang

Strategi Pengembangan Emosi Sosial dan Moral AUD

46

Selanjutnya setelah pembelajaran berlangsung, guru perlu

melakukan pengukuran (asesmen) untuk mengukur pencapaian

perkembangan siswa. Pengukuran dilakukan dengan

menggunakan alat (instrumen) berupa observasi yang sudah

disediakan sebelumnya. Berdasar hasil pengukuran tersebut,

guru melakukan evaluasi untuk menentukan keberhasilan

pembelajaran, apakah sudah terjadi perkembangan siswa

(dalam aspek tertentu) sesuai dengan indikator yang ditentukan.

B. STRATEGI PENGEMBANGAN EMOSI SOSIAL DAN MORAL ANAK

OLEH ORANGTUA

Seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya, bahwa masih

bayak orangtua lebih perhatian pada aspek kognitif dan prestasi

anak daripada memperhatikan perkembangan aspek emosi sosial

anak. Perkembangan emosi sosial anak usia dini sangat

berpengaruh dalam pembentukan pribadi, konsep diri dan

kemampuan sosial serta cara-cara dalam berinteraksi dengan

orang lain. Bahkan, berbagai hal tersebut dianggap penting

terkait dengan kemampuan dalam memperjuangkan kesuksesan di

masa depannya kelak. Dengan demikian, orangtua perlu

memahami pentingnya pengembangan emosi sosial dan moral

anak sejak dini.

Dalam upaya mengembangkan emosi sosial dan moral anak

tersebut, orangtua perlu memperhatikan beberapa hal, sebagai

strategi untuk mengembangkan emosi sosial dan moral si anak,

sebagai berikut:

1. Mengajak Berinteraksi

Perlu dipahami bahwa perkembangan kemampuan berbahasa

di usia 2-3 tahun dan perkembangan konsep diri di usia 2-3

tahun mendukung perkembangan emosi pada anak. Oleh

karena itu peran orang tua, khususnya ibu, di usia 2-3 tahun

penting agar anak mampu mengembangkan pemahaman

Page 9: Strategi Pengembangan Emosi Sosial dan Moral AUD...perkembangan emosi sosial dan moral anak. Pada bab 4 ini dijelaskan, strategi perkembangan emosi sosial dan moral anak melalui bidang

Strategi Perkembangan Emosi Sosial dan Moral AUD

47

emosional yang lebih baik. Sejumlah data riset menunjukkan ibu

lebih banyak melibatkan ekspresi kasih sayang dan ekspresi

berbahasa dalam pengasuhannya. Ekspresi kasih sayang

menjadikan pengasuhan dihayati hangat oleh anak. Ekspresi

berbahasa memudahkan anak belajar mengenal dan

mendeteksi emosi dengan tepat.

Mengajak anak untuk berinteraksi dengan orang lain, termasuk

di luar anggota keluarga, merupakan cara pembelajaran untuk

membekali anak bagaimana melakukan interaksi dengan orang

lain, juga supaya anak dapat mengelola emosi diri. Respon-

respon yang timbul sebagai akibat saling berinteraksi pada

umumnya berupa emosi-emosi. Munculnya emosi sebagai akibat

berinteraksi, akan mendukung pada pemahaman anak tentang

bagaimana mengelola emosi sesuai dengan kondisi diri dan

lingkungannya.

Melalui pembiasaan berinteraksi dengan orang lain maka akan

dapat mendukung pada kemampuan sosial anak. Selain itu,

selama melakukan interaksi tersebut anak juga belajar bahwa

pada setiap lingkungan memiliki aturan-aturan yang harus

diikuti. Oelh karena itu, pembiasaan berinteraksi tersebut juga

mendukung pada pengembangan moral anak.

2. Penerimaan Diri (Self Acceptance) apa adanya

Tidak jarang orangtua memiliki pengharapan yang tinggi

terhadap kemampuan anak. Ketika anak mewujudkan

kemampuannya baik secara akademik maupun non-akademik

yang tidak sesuai dengan harapan orangtua, tidak jarang

respon orangtua berupa kurang menerima keberadaan atau

prestasi yang diperoleh si anak. Bahkan, respon orangtua

berupa marah-marah pada anak karena prestasi yang

dicapainya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Jika hal ini

berlangsung terus menerus, maka berakibat terhambatnya rasa

Page 10: Strategi Pengembangan Emosi Sosial dan Moral AUD...perkembangan emosi sosial dan moral anak. Pada bab 4 ini dijelaskan, strategi perkembangan emosi sosial dan moral anak melalui bidang

Strategi Pengembangan Emosi Sosial dan Moral AUD

48

percaya diri siswa dalam mengembangkan kemampuannya.

Dengan demikian, hal tersebut menjadikan anak selalu rendah

diri di hadapan siapapun, yang pada akhirnya tidak dapat

mewujudkan prestasinya secara optimal.

Orangtua maupun para pendidik perlu menerima diri (self

acceptance) apa adanya terhadap keberadaan si anak, baik

dalam hal kondisi fisiknya, mentalnya maupun prestasi yang

diraihnya. Dalam kondisi (keberadaan) apapun si anak, tugas

orangtua adalah memberi motivasi agar dia menjadi percaya

terhadap kemampuan dan usaha-usahanya; bukan menuntut

anak untuk mencapai sesuai standar orangtua.

Perlu dipahami bahwa apapun yang dilakukan orangtua di

depan si anak sebenarnya juga merupakan bagian

pembelajaran bagi si anak untuk melakukan hal sama terhadap

orang lain. Dengan demikian, jika orangtua menerima diri (self

acceptance) apa adanya terhadap keberadaan si anak, maka

sebenarnya juga mengajarkan pada anak untuk dapat

menerima diri (self acceptance) apa adanya terhadap

keberadaan orang lain.

3. Self Esteem (Harga Diri)

Sebagai akibat adanya penerimaan diri (self acceptance) apa

adanya terhadap keberadaan si anak, maka anak memiliki

percaya diri dan merasa dihargai. Selain itu, anak akan merasa

mau dan mampu dalam mewujudkan keinginan-keinginannya.

Saat anak sudah memiliki harga diri, pada umumnya dapat

menentukan perilaku yang tepat sesuai dengan pemahamannya.

Orangtua bertugas dan bertanggung dalam menciptakan

percaya diri dan harga diri anak. Oleh karena itu, orangtua

perlu membekali dan memberi pengalaman anak tentang

kebiasaan (aturan-aturan), dan bagaimana berperilaku pada

lingkungannya.

Page 11: Strategi Pengembangan Emosi Sosial dan Moral AUD...perkembangan emosi sosial dan moral anak. Pada bab 4 ini dijelaskan, strategi perkembangan emosi sosial dan moral anak melalui bidang

Strategi Perkembangan Emosi Sosial dan Moral AUD

49

4. Mengajak Berkomunikasi tentang Emosi

Orangtua juga bertugas dalam menjalin komunikasi dengan

anak. Terciptanya komunikasi tersebut membuat orangtua dan

anak dapat saling memahami perasaan emosinya. Dalam

percakapan sehari-hari, menanyakan apa yang dirasakan anak

akan menjadikan komunikasi mencapai kedalaman hingga

tingkat pemahaman emosi. Misalnya; “kamu senang nak?” atau

“hei, kamu menangis, kamu sedih sekali ya? Apa yang

membuatmu sedih?” Atau melalui kegiatan bermain, dengan

menggunakan boneka jari hingga panggung boneka selain

melalui kegiatan menyanyi bersama. Ibu dapat menggunakan

lagu yang mengandung perasaan tertentu didalamnya, “meletus

balon hijau, hatiku sangat kacau.” Atau “di sini senang, di sana

senang..”. Melalui komunikasi semacam hal tersebut akan

menciptakan relasi yang baik sehingga anak berani

mengungkapkan perasaan emosinya, serta dapat menerima

bagaimana cara mengungkapkan suatu emosi terkait suatu

kondisi.

5. Perlu Problem Solving

Tidak jarang dijumpai, terdapat orangtua yang selalu berusaha

untuk memberi kemudahan-kemudahan anak, dan bahkan

menjadi overprotektif terhadap kesulitan-kesulitan yang dialami

anak. Jika hal ini berlangsung terus menerus maka akan

menjadikan anak selalu berlindung dan tidak mau mengatasi

kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Anak tidak mau berjuang

dalam mengatasi berbagai persoalan atau kesulitan, baik di

rumah, di sekolah maupun di lingkungan sosialnya.

Anak perlu diajari untuk berjuang dalam mengatasi berbagai

kesulitan, sehingga anak memiliki daya juang untuk mengatasi

kesulitannya sendiri. Orangtua jangan sampai terlalu cepat

dalam memberi perlindungan atau kemudahan saat anak

Page 12: Strategi Pengembangan Emosi Sosial dan Moral AUD...perkembangan emosi sosial dan moral anak. Pada bab 4 ini dijelaskan, strategi perkembangan emosi sosial dan moral anak melalui bidang

Strategi Pengembangan Emosi Sosial dan Moral AUD

50

menghadapi kesulitan. Jika perlu justru orangtua memberikan

tugas yang bersifat problem solving pada diri anak, sehingga

anak akan terbiasa dalam menangani persoalan-persoalan

dirinya. Tentu saja orangtua sudah memiliki „berat ringannya‟

problem solving yang dibebankan pada diri anak. Orangtua

tetap bertugas mengamati sejauhmana dan bagaimana anak

dalam mengatasi kesulitan-kesulitannya.

6. Anak diajarkan untuk tidak menyalahkan pada orang lain

(nge-blame)

Tanpa disadari, tidak jarang orangtua mengajarkan pada anak

untuk mencari „kambing hitam‟, jika menghadapi suatu persoalan

atau kesalahan. Dalam menghadapi persoalan, orangtua

bukannya berusaha mencari solusi bagaimana untuk

mengatasinya, tetapi justru mencari-cari kesalahan terutama

pada orang lain. Fenomena ini merupakan media pembelajaran

bagi anak „untuk mencari kesalahan jika menghadapi suatu

persoalan‟.

Jika orangtua dengan bijaksana menguraikan persoalan-

persoalan yang dihadapinya, dan menyusun rencana untuk

mengatasi persoalan tersebut, maka hal tersebut akan menjadi

pembelajaran bagi anak. Anak selalu berusaha mengatasi

persoalan-persoalnya tanpa mencari „kambing hitam‟, atau

menyalahkan orang lain.

Selain strategi seperti yang dijelaskan di atas, tentu masih banyak

lagi cara dalam mengembangkan kemampuan emosi sosial dan moral

anak. Di bawah ini diuraikan berbagai tips bagi orangtua dan guru

untuk mendukung perkembangan emosi sosial dan moral AUD sesuai

dengan usianya.

Page 13: Strategi Pengembangan Emosi Sosial dan Moral AUD...perkembangan emosi sosial dan moral anak. Pada bab 4 ini dijelaskan, strategi perkembangan emosi sosial dan moral anak melalui bidang

Strategi Perkembangan Emosi Sosial dan Moral AUD

51

a. Tips untuk Mendukung Perkembangan Anak Usia 2 – 3

Tahun

Di dalam banyak tulisan mengenai tumbuh kembang seringkali

disebutkan bahwa sejak usia 2 hingga 6 tahun anak sudah

tumbuh menjadi makhluk sosial yang kompleks. Mereka sudah

lebih peka dalam memahami perasaan orang lain dan

memahami situasi yang ada. Kepekaan pada orang lain dan

tanggap dalam memberikan bantuan sudah berkembang sejak

usia dua tahun. Aksi yang mencerminkan kecerdasan sosial.

Perlu dipahami bahwa kecerdasan sosial merupakan karakter

yang dibutuhkan bagi anak usia dini. Ada sejumlah kegiatan

yang dapat dilakukan orang tua agar karakter anak dapat

dikembangkan pada anak sejak dini. Tentu saja dalam bentuk

kegiatan yang menyenangkan dan disukai anak.

i) Orang tua memberi kesempatan pada anak untuk

menampilkan berbagai aksi tanggap pada orang lain,

seperti melibatkan anak dalam membantu mengerjakan

tugas-tugas rumah tangga sederhana di rumah.

Misalnya dengan membantu ibu mengambil jemuran, turut

menyiapkan perlengkapan mandi adik, hingga menyiapkan

meja makan. Tentu saja orang tua harus lebih dulu

menjadikan dirinya model perilaku bagi anak. Dengan

memberikan contoh bagaimana ayah dan ibu saling peka

dan tanggap satu sama lain. Ayah yang siap membantu ibu

membawakan barang belanjaan atau ibu yang

membukakan pintu bagi ayah yang pulang dari kantor

dapat menjadi contoh kecil bagi anak agar kelak

mengembangkan kepedulian yang sama.

ii) Mentransfer nilai-nilai dalam bentuk diskusi sesuai usia anak.

Tentu saja kegiatan ini umumnya dilakukan saat membaca

cerita atau menonton film dimana ayah dan ibu daat

memberikan pandangan mereka dan menggali pandangan

Page 14: Strategi Pengembangan Emosi Sosial dan Moral AUD...perkembangan emosi sosial dan moral anak. Pada bab 4 ini dijelaskan, strategi perkembangan emosi sosial dan moral anak melalui bidang

Strategi Pengembangan Emosi Sosial dan Moral AUD

52

anak tentang aksi-aksi tanggap dan peduli pada orang lain

yang ada pada tayangan. Anak yang berhati besar akan

mudah peka pada apa yang mereka lihat meski hanya

melalui film.

iii) Memberikan reinforcement atas perilaku prososial yang

ditampilan anak; seperti pujian secara verbal bahwa ia

sudah melakukan aksi hebat dari anak-anak yang berhati

besar.

Pujian merupakan penguat sosial yang tepat diberikan pada

anak agar kelak cenderung mengulangi aksi yang sama.

Selain itu, di bawah ini dijelaskan beberapa tips untuk keluarga

dan guru dalam mendukung perkembangan emosi dan sosial anak

berdasar temuan Allen & Marotz, (2010), sebagai berikut:

Ijinkan anak-anak untuk menciptakan kegunaan baru untuk

peralatan rumah tangga yang aman; selimut di atas meja

untuk membuat tenda atau gua; sendok untuk masak-

masakan; surat yang tidak terpakai untuk bermain sebagai

tukang pos; selang dengan sedikit aliran air untuk mencuci

sepeda roda tiga atau kereta-gerobak; karton susu plastik

untuk membuat perahu; cat dan kuas untuk melukis.

Sediakan material yang lebih kompleks: blok parket/balok;

beberapa benda yang bisa dipasangkan, dihitung, dan

dicocokkan, dan lain-lain.

Tawarkan kesenian tangan yang dapat mendorong sisi

eksperimen mereka: krayon, spidol non-permanen, kapur,

kertas, lem, cat, dan kuas besar (harus diawasi).

Selalu sedia buku tentang hewan, keluarga, kejadian

sehari-hari, aktifitas menghitung dan alfabet, puisi dan

rima, dan lanjutkan sesi „membaca‟ harian.

Page 15: Strategi Pengembangan Emosi Sosial dan Moral AUD...perkembangan emosi sosial dan moral anak. Pada bab 4 ini dijelaskan, strategi perkembangan emosi sosial dan moral anak melalui bidang

Strategi Perkembangan Emosi Sosial dan Moral AUD

53

Pergi ke perpustakaan; sediakan waktu untuk mereka untuk

„membaca‟. Masukkan pilihan buku non-fiksi yang diminati

anak seperti tentang binatang, lautan, dan planet.

Habiskan waktu bersama di luar ruangan: tendang, pukul,

atau melempar bola: menangkap serangga: dan lainnya.

Sediakan mainan beroda yang bisa dinaiki, kereta sorong

dan alat berkebun, kereta dorong boneka, keranjang

belanja, dan lainnya yang bisa membangun ketangkasan

mata-tangan-kaki dengan „menyetir‟ dan berbelok.

Berjalan-jalan dengan anak-anak dengan kecepatan anak-

anak; berikan cukup waktu untuk mengeksplor, memeriksa,

dan mengumpulkan bebatuan, serangga, dedaunan, dan

bercakap-cakap sepanjang jalan.

b. Tips untuk Mendukung Perkembangan Anak Usia 3 – 4

Tahun

Di bawah ini beberapa tips untuk keluarga dan guru dalam

mendukung perkembangan emosi sosial anak usia 4 tahun

(dalam Allen & Marotz, 2010) sbb:

Bergabung dalam permainan papan atau kartu yang

sederhana yang lebih mengandalkan kesempatan, bukan

strategi; tekankan bahwa hal yang penting adalah

permainan, bukan untuk menang.

Sediakan puzzle dengan lima sampai dua puluh bagian

(tergantung dari kemampuan anak), permainan menghitung

dan huruf, permainan mencocokkan.

Tawarkan material ilmu pengetahuan alam atau matematika

sederhana: penggaris, kompas, kaca pembesar, timbangan

kecil, berikan dorongan untum aktifitas seperti mengumpulkan

daun, biji yang bertunas, cacing yang bertumbuh, dan lain-

lain.

Page 16: Strategi Pengembangan Emosi Sosial dan Moral AUD...perkembangan emosi sosial dan moral anak. Pada bab 4 ini dijelaskan, strategi perkembangan emosi sosial dan moral anak melalui bidang

Strategi Pengembangan Emosi Sosial dan Moral AUD

54

Apresiasi (dan terkadang bergabunglah) ke dalam rima

spontan anak, nyanyian, nama panggilan yang konyol,

candaan, dan teka-teki.

Lanjutkan kegiatan membaca harian; doronglah anak-anak

untuk selalu menambah kata dan frasa, untuk menebak „apa

yang akan terjadi kemudian‟ dalam sebuah cerita, untuk

menceritakan kembali dengan cara menceritakan apa yang

terjadi pertama, apa yang terjadi di akhir cerita,

mengenalkan ide untuk mencari sesuatu dalam ensiklopedia

atau kamus bergambar sederhana. Pergilah ke perpustakaan

secara reguler, ijinkan anak-anak untuk menikmati waktu

mereka bersama buku.

Berpartisipasi 30 sampai 60 menit untuk aktifitas fisik yang

kuat tiap hari; berjalan-jalan, bermain di taman, bermain

sepeda, menendang bola, masuk dalam kelas tarian,

berenang (harus dengan pengawasan orang dewasa).

c. Tips untuk Mendukung Perkembangan Emosi Sosial Anak

Usia 5 Tahun

Menurut Allen & Marotz (2010), beberapa tips untuk keluarga

dan guru dalam mendukung perkembangan emosi sosial anak

usia 5 tahun antara lain sbb:

Sediakan material yang tidak mahal (kertas komputer,

majalah lama, buku, dan lain-lain) untuk kegiatan

menggunting, menempel, melukis, mewarnai, melipat,

membuat tenunan; tawarkan kegiatan menjahit sederhana

dan manik-manik untuk merangkai, kumpulkan kayu, lem, dan

alat untuk pekerjaan tukang kayu sederhana.

Kumpulkan alat peraga dan pakaian yang membantu akting

yang lebih mendetail untuk menunjang peran; kunjungi dan

bicarakan tentang aktifitas komunitas – pembangunan rumah,

kantor pos, dan pengiriman surat, pasar pertanian, doronglah

Page 17: Strategi Pengembangan Emosi Sosial dan Moral AUD...perkembangan emosi sosial dan moral anak. Pada bab 4 ini dijelaskan, strategi perkembangan emosi sosial dan moral anak melalui bidang

Strategi Perkembangan Emosi Sosial dan Moral AUD

55

untuk bermain dengan boneka; bantu untuk menyiapkan

panggung boneka.

Gunakan variasi buku untuk membantu anak dalam

mempelajari tentang kegembiraan dan fungsi buku dalam

kehidupan sehari-hari; lanjutkan untuk membaca dengan

keras secara rutin.

Mendorong untuk menumbuhkan minat terhadap permainan

kertas-pensil dan angka, huruf, dan permainan mengenali

kata yang diciptakan oleh anak namun membutuhkan bantuan

orang dewasa untuk melakukannya.

Rancanglah pengalaman memasak dimana si anak dapat

mencuci dan memotong sayuran, membentuk kue kering;

mengukur, mengaduk, dan mencampur sesuatu.

Tolonglah anak-anak dengan mengatur permainan target

yang sudah diimprovisasi yang melatih ketangkasan dan

koordinasi tangan dan mata (lempar bola, bowling, lempar

balok, basket, dan lainnya); pastikan ada kesempatan untuk

melakukan aktifitas fisik yang sedikit keras (menggali,

permainan roda, outbond, mengangkut, menyapu, dan

lainnya).

d. Tips untuk Mendukung Perkembangan Emosi Sosial Anak

Usia 6 Tahun

Menurut Allen & Marotz (2010), tips dalam mendukung

perkembangan emosi sosial anak usia 6 tahun antara lain sbb:

Sediakan materi untuk mewarnai, menggunting, memasang,

dan melukis.

Tawarkan permainan kertas dan gunting (titik-ke-titik, angka-

ke-angka, mencari kata, benda tersembunyi, menyalin dan

aktifitas melacak).

Page 18: Strategi Pengembangan Emosi Sosial dan Moral AUD...perkembangan emosi sosial dan moral anak. Pada bab 4 ini dijelaskan, strategi perkembangan emosi sosial dan moral anak melalui bidang

Strategi Pengembangan Emosi Sosial dan Moral AUD

56

Sediakan (dan bergabung) dalam permainan kartu mudah

dan permainan papan (Scrabble, checker dan lainnya),

terutama permainan yang rasa kompetitifnya minim.

Simpan banyak buku dan majalah untuk mereka baca dan

juga untuk orang dewasa bacakan kepada anak; dorong

anak untuk mengarang dan menceritakan cerita mereka.

Rancang agenda mingguan ke perpustakaan.

Berbagi minat dengan anak seperti mengoleksi obyek, bantu

mereka untuk mengelompokkan, memberi label, dan

memajang obyek tersebut.

Sediakan bermacam pakaian untuk laki-laki dan perempuan

dan gunakan minat anak dan pekerja komunitas yang sering

ditemui untuk bermain peran/role-play.

Dorong untuk melakukan masak, tukang kayu, dan kegiatan

konstruksi dasar dengan balok, mobil, truk, pesawat, dan

kebun binatang dan peternakan hewan (hindari mainan yang

menggunakan baterai dan alat mekanikal lainnya – saat hal

yang baru sudah mulai pudar, mereka akan menunjukkan

sedikit keterlibatan, dan pembelajaran menjadi terbatas).

Menganjurkan setidaknya 60 menit untuk aktifitas fisik harian

yang sedikit keras (bersepeda, berenang, berkebun,

melempar-pukul-tangkap bola, berjalan).

Ikut sertakan anak dalam kegiatan memasak, gunakan

kesempatan tersebut untuk membangun kemampuan Bahasa,

matematika, sains, dan pemecahan masalah.