tambahan lapkas

5
Pada dasarnya, ada dua jenis mata jereng, yaitu phoria atau mata jereng tersembunyi (baru ketahuan ketika penderitanya sakit atau lelah) dan tropia atau yang jelas terlihat meskipun orang tersebut dalam kondisi sehat. Ambliopia Fungsional Ambliopia dapat terjadi kongenital atau didapat, seperti ambliopia fungsional, yang terdapat pada satu mata, dengan tajam penglihatan yang kurang tanpa kelainan organik,yang tidak dapat diperbaiki dengan kaca mata. Anak-anak mempunyai resiko terjadinya ambliopia fungsional ini. Setelah usia bertambah maka strabismus atau setiap faktor lain yang secara potensial ambliopiagenik, seperti suatu katarak yang didapat, tidak mungkin menyebabkan ambliopia. Pada peristiwa suatu defek visual yang didapat setelah usia ini, walaupun bertahan berbulan-bulan atau bertahun-tahun, visus akan kembali normal atau hampir normal setelah katarak atau kelainan lain tersebut disingkirkan dan tindakan yang memadai dilakukan terhadap koreksi optikal. Sampai usia 6 atau 7 tahun anak-anak sensitif terhadap ambliopia fungsional, tetapi pada usia mereka, ambliopia juga paling sukses berhasil diobati. Ambliopia intoksikasi Intoksikasi yang disebabkan pemakaian tembakau, alkohol. Timah atau bahan toksik lainnya dapat mengakibatkan ambliopia. Biasanya terjadi neuritis optik toksik akibat keracunan disertai terdapat tanda-tanda lapang pandangan yang berubah-rubah. Hilangnya tajam penglihatan sentral bilateral, yang diduga akibat keracunan metilalkohol, yang dapat juga terjadi akibat gizi buruk.

Upload: heryanto-andreas

Post on 06-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tentang ambliopia

TRANSCRIPT

Pada dasarnya, ada dua jenis mata jereng, yaitu phoria atau mata jereng tersembunyi (baru ketahuan ketika penderitanya sakit atau lelah) dan tropia atau yang jelas terlihat meskipun orang tersebut dalam kondisi sehat.Ambliopia FungsionalAmbliopia dapat terjadi kongenital atau didapat, seperti ambliopia fungsional, yang terdapat pada satu mata, dengan tajam penglihatan yang kurang tanpa kelainan organik,yang tidak dapat diperbaiki dengan kaca mata. Anak-anak mempunyai resiko terjadinya ambliopia fungsional ini. Setelah usia bertambah maka strabismus atau setiap faktor lain yang secara potensial ambliopiagenik, seperti suatu katarak yang didapat, tidak mungkin menyebabkan ambliopia. Pada peristiwa suatu defek visual yang didapat setelah usia ini, walaupun bertahan berbulan-bulan atau bertahun-tahun, visus akan kembali normal atau hampir normal setelah katarak atau kelainan lain tersebut disingkirkan dan tindakan yang memadai dilakukan terhadap koreksi optikal. Sampai usia 6 atau 7 tahun anak-anak sensitif terhadap ambliopia fungsional, tetapi pada usia mereka, ambliopia juga paling sukses berhasil diobati.Ambliopia intoksikasiIntoksikasi yang disebabkan pemakaian tembakau, alkohol. Timah atau bahan toksik lainnya dapat mengakibatkan ambliopia. Biasanya terjadi neuritis optik toksik akibat keracunan disertai terdapat tanda-tanda lapang pandangan yang berubah-rubah.Hilangnya tajam penglihatan sentral bilateral, yang diduga akibat keracunan metilalkohol, yang dapat juga terjadi akibat gizi buruk.

Ambliopia hiteriaAmbliopia yang terjadi akibat adanya hysteria dapat mengenai satu mata, akan tetapi lebih sering mengenai kedua mata.Pada pemeriksaan didapatkan lapang pandangan yang menciut konsentris dan yang lebih karakteristik adalah gambaran seperti spiral selama melakukan pemeriksaan lapang pandangan. Kadang-kadang disertai dengan gejala rangsangan lainnya seperti blefarospasme, memejamkan mata, dan lakrimasi. Reaksi pupil normal dengan gejala lainnya yang tidak nyata.

Ambliopia organikAmbliopia dengan kelainan organik yang dapat menerangkan sebab tajam penglihatan kurang (tidak memenuhi kriteria ambliopia secara murni). Ambliopia organik akibat kerusakan fovea kongenital sehingga mengganggu penderita. Ambliopia organik bersifat tidak reversibel.Secara umum dapat disimpulkan pada ambliopia adalah sukar untuk mendapatkan mata menjadi lurus pada mata yang sudah ambliopia atau sudah terjadi korespondensi retina yang abnormal dimana telah terjadi penglihatan tunggal pada mata yang juling tersebut. Oleh karena itu bila kita menemukan mata juling dengan korespondensi retina abnormal atau terdapat ambliopia sebaiknya segera memberi perawatan untuk mencegah keadaan menjadi menetap. Dalam keadaan ini perlu mengawasi dengan baik mata anak bila terlihat juling.Bila satu matu dengan esotropia atau juling ke dalam maka bayangan pada mata tersebut akan terletak di sebelah nasal makula lutea sehingga benda tersebut seakan-akan terletak di luar atau jauh bersebalahan dengan benda yang dilihat dengan mata yang baik. Akibatnya akan terjadi gangguan penglihatan bayangan kedua benda sekaligus secara tunggal. Kadang-kadang kedua bayangan ini sangat mengganggu penderita untuk menghindari hal ini mata yang tidak berfiksasi bergantian. Bila terjadi pergantian maka akan terlihat mata berfiksasi bergantian. Bila skotoma supresi berjalan terus menerus pada mata yang juling, maka mata ini akan mengalami ambliopia. Ambliopia akan mudah terjadi mata juling terdapat pada anak berusia dibawah 5 tahun.Akibatnya walaupun kedudukan mata tetap dalam posisi juling tidak didapatkan keluhan diplopia atau melihat ganda. Juling akan sukar diatasi bila mata sudah menjadi ambliopia atau sudah terjadi korespondensi retina yang normal. tanda juling.Pada umumnya ambliopia apapun penyebabnya akan cepat berkembang dengan bertambah mudanya terlihat penyebab. Bila ambliopia tetap tidak diobati sampai anak berusia 6 sampai 9 tahun, defek visual mungkin tidak dapat membaik. Batas umur untuk dapat diobati yang tepat untuk ambliopia tidak dapat ditentukan dengan pasti dan mungkin akibat kurang jelasnya kepastian umur sensitif.Mungkin terdapat variasi individual, usia serangan ambliopia yang tepat tidak dapat ditentukan dengan pasti pada setiap kasus. Adalah merupakan dalil utama yang baik untuk menyatakan bahwa seorang anak dengan setiap tingkatan ambliopia fungsional dapat memperoleh kembali visus dengan tingkat paling baik yang pernah dimiliki pada mula ambliopia yang secara visual matang, asalkan tindakan pengobatan yang tepat dilakukan atau asalkan ia kehilangan tajam penglihatan pada mata yang dulunya diunggulkan kepada suatu tingkat di bawah itu yang sekarang ini mata ambliopik. Adalah masuk akal bahwa satu mata ambliopia, tanpa memperdulikan usia anak, sekurang-kurangnya patut menerima satu usaha tuntas, tanpa peduli bila pengobatan dimulai.[footnoteRef:2] [2: Sidarta Ilyas & Sri Rahayu Yulianti, Op cit, h. 252-253]

Bila balut-tutup mata beberapa minggu atau beberapa bulan tidak menghasilkan perbaikan, maka dapat dikatakan terdapat ambliopia yang tidak dapat membaik.Pengobatan terhadap ambliopia meliputi oklusi (komplit atau tak komplit, konstan atau intermiten), penalisasi (jauh, dekat, atau kedua-duanya) dan pleoptik.Pengobatan ambliopia yang paling baik dan paling efektif adalah oklusi mata yang diunggulkan. Tipe pengobatan yang paling sesuai untuk seorang pasien tertentu tergantung umur pasien, tipe ambliopia, dan derajat kooperasi yang dapat diharapkan.Pengobatan ambliopia harus dimulai, bila mungkin, dengan menyingkirkan atau memodifikasi faktor ambliopiagenik. Ini berarti kaca mata perlu diberikan untuk hipermetropia tinggi bilateral dan untuk anisometropia sferis 1.0 D dan silinder 1.5 D.Halangan pada media seperti katarak atau kekeruhan kornea harus disingkirkan dan diberikan koreksi yang memadai.