t1_672007059_bab ii

18
7 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terda hulu Pada hasil penelitian berjudul Perancangan Aplikasi Sistem  Billing untuk Warnet Prabayar didapatkan bahwa dengan menggunakan sistem pembayaran yang dilakukan sebelum user  mengakses internet , user  dapat memilih besarnya tagihan atau time yang ada sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu besarnya  pembay aran dicatat oleh database server  sehingga saat user mengakses internet, kuota akan berkurang dan saat kuota habis maka akan menghentikan akses internet  secara otomatis. Sistem ini menggunakan satu PC server  menggunakan sistem operasi linux  berfungsi sebagai pencatatan administrasi, billing, dan system autentikasi terpusat untuk  user  yang akan menggunakan akses internet . Gambar 2.1  Sistem Warnet Prabayar Pada Gambar 2.1 merupakan sistem yang digunakan dalam  pembua tan warnet prabayar yang masih berdasarkan time based saja.

Upload: jorelan-nunumete

Post on 12-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

T1_672007059_BAB II

TRANSCRIPT

  • 7

    Bab 2

    Tinjauan Pustaka

    2.1 Penelitian Terdahulu

    Pada hasil penelitian berjudul Perancangan Aplikasi Sistem

    Billing untuk Warnet Prabayar didapatkan bahwa dengan

    menggunakan sistem pembayaran yang dilakukan sebelum user

    mengakses internet, user dapat memilih besarnya tagihan atau time

    yang ada sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu besarnya

    pembayaran dicatat oleh database server sehingga saat user

    mengakses internet, kuota akan berkurang dan saat kuota habis maka

    akan menghentikan akses internet secara otomatis. Sistem ini

    menggunakan satu PC server menggunakan sistem operasi linux

    berfungsi sebagai pencatatan administrasi, billing, dan system

    autentikasi terpusat untuk user yang akan menggunakan akses

    internet.

    Gambar 2.1 Sistem Warnet Prabayar

    Pada Gambar 2.1 merupakan sistem yang digunakan dalam

    pembuatan warnet prabayar yang masih berdasarkan time based saja.

  • 8

    User dapat melanjutkan akses internet dilain waktu selama belum

    melebihi kuota yang ada (Diartono, 2007).

    Pada artikel yaitu Proses Analisis Pada Pengembangan Sistem

    Aplikasi IBCS (Integrated Billing and Customer Service) (Studi

    Kasus : PT Indosat Mega Media) menyebutkan bahwa sistem

    aplikasi IBCS adalah sebuah sistem aplikasi yang berbasis web yang

    berfungsi sebagai billing dan secara otomatis mencatat kapan dan

    besar data yang telah digunakan user saat menggunakan akses

    internet (Irmawati, 2007).

    Pada penelitian yaitu Perancangan dan Implementasi Sistem

    Billing Laboratorium Internet dengan Teknologi Web Service (Studi

    Kasus : FTI UKSW) menyebutkan bahwa sebuah sistem aplikasi

    billing yang dibangun menggunakan Microsoft Visual Studio 2005

    .NET digunakan untuk mencatat saldo mahasiswa tiap semester

    dalam mengakses internet (Priyanto, 2010)

    Saat ini warnet FiandriNet Salatiga belum menerapkan sistem

    user akses berdasarkan volume based dan time based access.

    Perbedaan dalam hal perancangan warnet yang akan dibuat oleh

    penulis lebih dititik beratkan pada perancangan dan penerapan

    sistem user berdasarkan volume based maupun time based access

    dengan memanfaatkan sebuah fitur piranti perangkat jaringan yaitu

    mikrotik hotspot gateway serta pembuatan aplikasi web

    menggunakan API untuk berhubungan dengan mikrotik digunakan

    untuk mengelola hotspot gateway dalam pembangunan sistem

    tersebut.

  • 9

    2.2 Landasan Teori

    2.2.1 Local Area Network LAN (Local Area Network) adalah dua buah komputer

    atau lebih yang dihubungkan satu dengan yang lainnya

    menggunakan perantara media antara lain kabel jaringan,

    komunikasi wireless, dan lainnya (Rahmat Rafiudin, 2003).

    LAN tidak hanya menghubungkan antar komputer saja

    dalam satu jaringan, tetapi dapat juga terhubung dengan

    sekumpulan piranti komunikasi jaringan yang lain seperti

    komputer client/server, hub, bridge, printer dan piranti yang lain

    yang dapat digunakan melalui jaringan komputer. LAN

    memungkinkan seorang pengguna teknologi komputer

    melakukan share atas item-item dan resource-resource yang ada

    pada pengguna teknologi komputer yang lain seperti: share file,

    printer, website internal, service yang terdapat dalam jaringan.

    LAN didesain untuk memenuhi kebutuhan jaringan dalam

    sebuah grup misalnya perkantoran, sekolah dan bahkan dirumah.

    LAN didesain untuk kebutuhan dan kondisi sebagai

    berikut:

    Berjalan dan diterapkan pada skala geografis terbatas.

    Memberikan akses kepada user dengan kecepatan

    bandwith yang tinggi.

    Memberikan akses full time untuk service-service

    yang berada dalam jaringan lokal.

    Konektifitas antar device jaringan yang berdekatan.

    Menggunakan sistem kontrol jaringan secara privat

    dalam satu kendali administrasi lokal.

  • 10

    Manajemen kontrol umumnya dikendalikan oleh

    seorang operator jaringan/ network administrator.

    2.2.2 Manajemen User Account User atau pengguna adalah orang yang berhak mengakses

    suatu layanan pada jaringan. Hak akses dari seorang user ada

    berbagai macam tingkatannya. Ada akses yang tidak terbatas,

    terbatas dan bahkan sampai tidak diberi akses sedikitpun.

    Ada beberapa tipe dalam manajemen user account yaitu:

    1. Unlimited Account adalah sebuah account user yang

    tidak terbatas yang dimiliki seorang user. Dengan

    account yang dimiliki user tersebut dapat melakukan

    perubahan konfigurasi pada komputer yang

    digunakan. Biasanya dalam istilah sehari-hari disebut

    sebagai administrator.

    2. Limited Account adalah sebuah account user yang

    terbatas dan secara umum dimiliki anggota dalam

    suatu jaringan. User dengan account ini memiliki

    layanan dalam jaringan akan tetapi tidak memiliki hak

    untuk melakukan konfigurasi ataupun perubahan

    dalam hal setting maupun perubahan data user yang

    lain.

    3. Restricted Account adalah account user yang tidak

    diperbolehkan atau yang tidak memiliki hak akses

    sama sekali sehingga bisa disebut bahwa user tidak

    memiliki account untuk akses layanan.

  • 11

    2.2.3 Firewall Firewall merupakan suatu cara/sistem/mekanisme yang

    diterapkan baik terhadap hardware, software maupun sistem itu

    sendiri dengan tujuan untuk melindungi, baik dengan

    menyaring, membatasi, atau bahkan menolak suatu atau semua

    hubungan atau kegiatan semua segmen pada jaringan pribadi

    dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya

    (Simarmata, 2006). Segmen tersebut dapat merupakan sebuah

    workstation, server, router, atau local area network (LAN).

    Firewall adalah suatu cara untuk membatasi informasi

    yang masuk dan keluar dari jaringan lokal. Pada umumnya host

    firewall terhubung ke internet dan LAN lokal, dan akses LAN

    ke internet hanya dapat melalui firewall. Dengan demikian

    firewall dapat mengendalikan apa yang diterima dan dikirim

    dari internet dan LAN lokal.

    Firewall secara umum diperuntukkan guna melayani:

    1. Mesin/ komputer

    Setiap individu yang terhubung langsung

    kejaringan luar atau internet dan menginginkan

    semua yang terdapat pada komputernya

    terlindungi.

    2. Jaringan

    Firewall berguna pada jaringan komputer dengan

    berbagai jenis topologi, baik milik perusahaan,

    organisasi, atau yang lain.

    Firewall memiliki beberapa karakteristik:

    1. Seluruh hubungan dari dalam keluar harus

    melewati firewall. Hal ini dapat dilakukan dengan

  • 12

    membatasi semua akses jaringan lokal kecuali

    melewati firewall terlebih dahulu.

    2. Hanya sebuah kegiatan yang terdaftar/ dikenal

    yang dapat melakukan hubungan.

    3. Firewall sendiri harus kebal terhadap serangan

    yang terjadi apabila ada upaya merusak firewall

    yang tgelah ditentukan.

    Firewall memiliki beberapa teknik:

    1. Service control (kendali terhadap layanan):

    Firewall ini digunakan dengan cara mengecek

    alamat IP address dan nomor port yang digunakan,

    baik pada protokol TCP dan UDP.

    2. Direction Control (kendali terhadap arah):

    Firewall akan berjalan berdasarkan arah dari

    berbagai permintaan (request) terhadap layanan

    yang akan dikenali dan diijinkan melewati firewall.

    3. User Control (kendali terhadap pengguna):

    Firewall akan berjalan saat dimana user diijinkan/

    tidak menjalankan suatu service. Biasanya

    digunakan untuk membatasi akses user dari

    jaringan lokal untuk mengakses keluar demikian

    pula sebaliknya.

    4. Behavior Control (kendali terhadap perlakuan):

    Firewall berdasarkan seberapa banyak layanan itu

    telah digunakan. Misalnya: sistem pengecekan dan

    menyaring email yang berbentuk spam.

  • 13

    Dalam membangun sebuah jaringan diperlukan langkah-

    langkah yang tepat untuk membangun firewall. Langkah-

    langkah tersebut antara lain :

    1. Mengidentifikasi bentuk jaringan yang dimiliki,

    dengan mengetahui bentuk jaringan yang dimiliki,

    khususnya topologi yang akan digunakan dan

    protokol jaringannya akan memudahkan

    mendesain sebuah firewall.

    2. Menentukan kebijakan merupakan hal yang harus

    dilakukan pada saat sebuah firewall akan

    diterapkan yang meliputi:

    Menentukan apa saja yang perlu dilayani.

    Menentukan individu atau kelompok mana

    yang akan dikenai kebijakan tersebut.

    Menentukan layanan yang dibutuhkan oleh

    setiap individu atau kelompok yang

    menggunakan jaringan.

    Berdasarkan penentuan layanan tersebut

    akan ditentukan bagaimana konfigurasi

    terbaik yang akan membuat firewall

    tersebut aman.

    Menerapkan semua kebijakan tersebut.

    3. Menyiapkan software maupun hardware yang

    akan mendukung seperti ip chains, iptables dan

    sebagainya.

    4. Melakukan tes konfigurasi diamana pengujian

    terhadap firewall yang telah dibuat untuk

  • 14

    mengetahui bagaimana hasil yang diperoleh

    setelah dibuatnya firewall tersebut.

    Ada empat jenis firewall antara lain:

    1. Packet Filtering: Firewall jenis ini menyaring

    paket data berdasarkan alamat dan opsi-opsi yang

    sudah ditentukan untuk paket tersebut dan bekerja

    dalam level IP paket data dan membuat keputusan

    mengenai tindakan selanjutnya (diteruskan atau

    tidak diteruskan) berdasarkan kondisi dari paket

    tersebut.

    2. Circuit Gateways: Firewall jenis ini bekerja pada

    layer transport pada jaringan, dimana koneksi

    diautorisasi berdasarkan alamat. Seperti halnya

    Packet Filtering, Circuit Gateways biasanya tidak

    dapat memonitor trafik data yang mengalir antara

    satu jaringan dengan jaringan yang lain, tetapi ia

    mencegah koneksi langsung antar jaringan.

    3. Application Gateways: Firewall tipe ini juga

    disebut sebagai firewall berbasis proxy. Beroperasi

    pada level aplikasi dan dapat mempelajari

    informasi pada level data aplikasi seperti perintah

    FTP atau URL yang diakses lewat HTTP.

    4. Hybrid Firewall: Firewall jenis ini menggunakan

    elemen-elemen dari satu atau lebih tipe firewall.

    Sistem hybrid ini seringkali digunakan untuk

    menambahkan layanan baru secara cepat pada

    sistem firewall yang sudah tersedia.

  • 15

    Sebuah firewall berfungsi mencegat dan mengontrol trafik

    antar jaringan dengan tingkat kepercayaan (level of trust) yang

    berbeda-beda. Dalam definisi Chesswick dan Bellovin, ia

    menyediakan sebuah jejak yang dapat ditelusuri. Firewall

    merupakan tempat yang cocok untuk mendukung autentikasi

    pengguna yang kuat sebaik komunikasi privat antara dua

    firewall. Firewall juga merupakan tempat yang tepat untuk

    memfokuskan keputusan tentang keamanan dan untuk

    menjalankan aturan keamanan. Firewall dapat mencatat aktifitas

    internetwork dan membatasi wilayah cakupan dari sebuah

    organisasi (Chapman & Zuichi, 1995).

    Firewall dapat memeriksa header paket untuk menentukan

    layanan IP, atau layanan lainnya dari lapisan OSI yang lebih

    tinggi, yang dibawa oleh paket. Apabila penyaringan tipe ini

    dipadukan dengan penyaringan pada lapisan network,

    pengamanan yang diberikan firewall akan jauh lebih handal

    (Tittle, 2002). Sebagai contoh, pada sebuah server gateway,

    email, firewall dapat dapat dikonfigurasikan untuk menolak

    semua paket yang datang ke gateway, terkecuali yang diminta

    dan dibutuhkan oleh software gateway. Sehingga traffic selain

    e-mail tidak akan memasuki jaringan privat via gateway e-mail.

    Firewall yang menjalankan fungsi penyaringan pada lapisan-

    lapisan OSI bagian atas terkadang disebut sebagai gateway

    lapisan aplikasi atau proxy Gambar 2.2.

  • 16

    Gambar 2.2 Konsep Firewall dengan fungsi penyaringan paket dan aplikasi

    2.2.4 Mikrotik RouterOSTM

    Mikrotik RouterOSTM adalah sistem operasi yang

    dirancang khusus untuk network router. Dengan sistem operasi

    ini, kita dapat membuat router dari komputer rumahan (PC)

    (Herlambang & Catur, 2008). Mikrotik RouterOSTM inipun

    dapat melakukan hampir semua fungsi networking dan beberapa

    fungsi server.

    Keunggulan Mikrotik RouterOSTM ini antara lain:

    o Membuat PC yang murah menjadi sebuah router yang handal.

    o Pembaharuan versi secara berkala. o Memiliki banyak fitur. o Memiliki user interface yang mudah dan konsisten. o Ada banyak cara untuk mengakses dan mengontrol. o Instalasi cepat dan mudah. o Memungkinkan upgrade hardware. o Alternatif interface yang dapat digunakan cukup

    banyak.

    a. Hotspot Gateway Mikrotik

    Hotspot Gateway mikrotik adalah salah satu fitur

    yang dimiliki mikrotik yang berfungsi sebagai media

    autentikasi user apabila ingin menggunakan internet maka

  • 17

    diarahkan ke login page yang disediakan mikrotik untuk

    diautentikasi username dan password. Hotspot gateway ini

    dapat berjalan pada jaringan berbasis kabel dan wireless.

    2.2.5 API Application Programming Interface adalah kumpulan

    fungsi atau kumpulan kode program yang berfungsi

    mengkomunikasikan sebuah program dengan dengan

    kernel dari sebuah sistem operasi. API mikrotik adalah

    kumpulan fungsi, layanan/ service yang digunakan untuk

    mengkomunikasikan data yang ada pada Mikrotik

    RouterOSTM untuk dapat dihubungkan menggunakan

    aplikasi bahasa pemrograman tertentu untuk menyimpan

    data maupun digunakan untuk mengakses mikrotik itu

    sendiri. Cara menggunakan API adalah dengan cara

    mengimpor package/ class import yang ada dan

    mengaktifkan service API pada mikrotik.

    2.2.6 Hypertext Preprocessor PHP adalah bahasa pemrograman server-side yang bersifat

    open source. PHP merupakan bahasa pemrograman yang

    bersifat dinamis karena halaman yang akan ditampilkan dibuat

    saat halaman itu diminta oleh user. Mekanisme ini

    menyebabkan informasi yang diterima user selalu yang terbaru

    (up to date). PHP merupakan script yang dapat terintegrasi

    dengan HTML (Hypertext Markup Language) (Kadir, 2010).

  • 18

    2.2.7 Rancang Bangun Jaringan Komputer Rancang bangun adalah perancangan, pengembangan dan

    implementasi jaringan komunikasi, sambungan antar simpul

    perangkat jaringan (Tittel, 2002).

    Pada jaringan komunikasi modern saat ini penggunaan

    sebuah medium transmisi oleh perangkat secara bersama-sama.

    Pergeseran paradigma jaringan point-to-point ke jaringan

    medium-bersama dimulai pada kurun waktu 1960-an akhir

    hingga awal 1970-an dengan dikembangkannya jaringan LAN.

    Konsep LAN sendiri melahirkan desain-desain jaringan yang

    menitikberatkan pada penggunaan bersama sebuah medium

    transmisi. Akan tetapi, dengan adanya penerapan sebuah

    medium-bersama menuntut adanya pengaturan terhadap hal-hal

    semisal, perangkat mana yang mendapatkan hak akses, kapan

    hak itu diberikan, dan selama berapa lama.

    Dua skema desain yang dirancang dalam pembangunan

    medium-bersama adalah:

    - Desain terdistribusi dan terpusat : dengan adanya

    desain terpusat, salah satu simpul didalam

    jaringan memainkan peranan sebagai moderator

    contohnya: jaringan telepon seluler. Desain

    terdistribusi adalah sebuah desain komunikasi

    dimana sebuah simpul yang hendak mengirimkan

    datanya dapat langsung melakukan hal itu

    contohnya: sistem ethernet.

  • 19

    - Desain modus sirkit dan desain modus paket:

    desain yang menitikberatkan pada jenis trafik data

    yang mengalir dalam medium transmisi.

    2.2.8 DNS DNS (Domain Name Sytem) adalah pemberian nama yang

    mudah diingat pada sistem dan layanan yang membantu

    manusia berinteraksi dengan jaringan (Tittle, 2002). Ketika

    piranti yang berlainan sedang berkomunikasi antara satu dengan

    yang lainnya, alamat IP dan Physical Address (MAC) akan

    membuat sulit seseorang menghafalnya. Oleh sebab itu DNS

    digunakan untuk memudahkan manusia dalam berinteraksi

    dengan dengan piranti dalam jaringan tertentu karena sifatnya

    yang merubah alamat IP menjadi barisan karakter yang mudah

    diingat manusia.

    2.2.9 DHCP DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah

    satu layanan yang berfungsi untuk menentukan alamat IP dan

    informasi IP lain secara dinamis dalam sebuah sistem (Tittle,

    2002). DHCP bekerja sebagai model server client dimana suatu

    sistem yang tidak memiliki alamat IP membuat permintaan

    kepada server dan kemudian server memberikan IP dan sistem

    menerima IP tersebut untuk mengakses jaringan atau sumber

    lain.

    2.2.10 Ethernet Ethernet adalah teknologi LAN yang paling populer

    digunakan saat ini. Popularitas teknologi ini lebih dikarenakan

    aspek ekonomisnya ketimbang keunggulan-keunggulan teknis

  • 20

    apapun. Pada kenyataannya, terdapat teknologi-teknologi lain

    yang lebih cepat dan aman. Tetapi karena harga yang murah

    membuat ethernet menjadi lebih populer didunia jaringan

    komputer.

    Ada beberapa versi Ethernet:

    - Ethernet 10-Mbps.

    - Fast Ethernet.

    - Gigabit Ethernet.

    2.2.11 Analisis dan Perancangan Sistem

    Dalam analisis dan perancangan sistem, penganalisis

    sistem berupaya menganalisis input data atau aliran data secara

    sistematis, memproses atau mentransformasikan data,

    menyimpan data, dan menghasilkan output informasi dalam

    konteks bisnis khusus (Kenneth Kendall & Julie Kendall, 2002).

    Adapun peranan penganalisis sistem antara lain:

    - Penganalisis sebagai seorang konsultan: sebagai

    konsultan sistem dan menggunakan metode-metode

    secara sistematis sepanjang konteks ini dalam

    menganalisis dan merancang dengan tepat sistem untuk

    bisnis tertentu.

    - Penganalisis sistem sebagai ahli pendukung:

    penganalisis sistem menggambarkan sistem

    berdasarkan keahlian profesional yang berhubungan

    dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer

    serta penggunaanya untuk bisnis.

  • 21

    - Penganalisis sistem sebagai agen perubahan:

    penganalisis melakukan perubahan baik internal

    maupun eksternal terhadap bisnis.

    Siklus hidup pengembangan sistem:

    1. Mengidentifikasi masalah, peluang dan tujuan:

    penganalisis sistem akan mengidentifikasi masalah,

    peluang, dan tujuan-tujuan yang hendak dicapai.

    Pada tahap ini penganalisis dengan cara melihat

    secara jujur pada apa yang terjadi pada bisnis

    kemudian merancangkan masalah tersebut.

    2. Menentukan syarat-syarat informasi: penganalisis

    memasukkan apa saja yang menentukan syarat-

    syarat informasi untuk para pemakai yang terlibat

    didalamnya. Diantara perangkat-perangkat yang

    dipergunakan untuk menentukan syarat-syarat

    informasi didalam bisnis diantaranya adalah

    menetukan sample dan memeriksa data mentah,

    wawancara, mengamati perilaku pembuat

    keputusan dan lingkungan kantor, dan prototyping.

    3. Menganalisis kebutuhan sistem: menganalisis

    kebutuhan menggunakan perangkat dan teknik-

    teknik tertentu akan membantu menganalisis

    kebutuhan. Perangkat yang dimaksud adalah

    penggunaan diagram alir data untuk menyusun

    daftar input, proses dan output.

  • 22

    4. Merancang sistem yang direkomendasikan:

    penganalisis sistem menggunakan informasi yang

    terkumpul untuk membuat desain sistem secara

    terstruktur.

    5. Mengembangkan dan mendokumentasikan

    perangkat lunak: pada tahap ini penganalisis sistem

    bekerjasama dengan programmer untuk

    mengembangkan suatu perangkat lunak awal yang

    diperlukan.

    6. Menguji dan mempertahankan sistem: sebelum

    sistem digunakan maka diadakan suatu pengujian

    terlebih dahulu.

    7. Mengimplementasikan dan mengevaluasi sistem:

    tahap akhir dalam pengembangan sistem adalah

    membantu untuk mengimplementasikan sistem dan

    tahap ini melibatkan pelatihan bagi pemakai untuk

    menggunakan atau mengendalikan sistem.

    2.2.12 Backup

    Menurut kamus istilah komputer dan informatika memberi

    penjelasan bahwa backup adalah salinan dari file program atau

    file data yang dibuat untuk memberi jaminan bahwa data atau

    file yang ada tidak hilang atau terhapus apabila terjadi sesuatu

    pada file aslinya (Maseleno, 2003).

  • 23

    2.2.13 Database

    Database atau lebih dikenal dengan basis data dapat

    diartikan sebagai kumpulan data yang saling berhubungan

    memiliki relasi. Relasi pada umumnya ditunjukkan dengan key

    dari tiap file yang ada. Dalam satu file dapat berisi record-

    record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan

    suatu kumpulan entitas yang seragam. Satu record terdiri dari

    field-field yang saling berhubungan dan menunjukkan dalam

    satu pengertian yang lengkap dalam satu record. Prinsip utama

    dalam basis data adalah fleksibilias dan kecepatan dalam

    pengambilan data kembali (Yakub, 2008).

    Database adalah kumpulan informasi yang bermanfaat

    yang diorganisasikan ke dalam tatacara yang khusus. Database

    merupakan kumpulan dari data yang asli berhubungan satu

    dengan yang lainnya dan tersimpan dalam perangkat keras

    komputer dan digunakan perangkat lunak untuk

    memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen

    yang penting dalam sebuah sistem informasi karena

    menyediakan informasi yang berguna untuk pemakai.

    (Jogiyanto H.M, 1999).

    Ada beberapa jenis / tipe pemakai dalam sistem database,

    berdasarkan cara berinteraksi dengan database adalah:

    1. Programmer Apikasi: pemakai yang berinteraksi

    dengan database menggunakan DML (Data

    Manipulation Language), yang disertakan dalam

    program yang ditulis menggunakan bahasa

    pemrograman tertentu.

  • 24

    2. User Mahir (Casual User): pemakai yang berinteraksi

    dengan sistem tanpa menulis modul program dan

    menyatakan query dengan bahasa query yang telah

    disediakan oleh DBMS.

    3. User Umum (End User): pemakai yang berinteraksi

    dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu

    program aplikasi permanen yang telah disediakan

    sebelumnya.

    4. User Khusus (Specialized User): pemakai yang menulis

    aplikasi basis data non konvensional untuk keperluan

    khusus, seperti untuk aplikasi AI, Sistem Pakar,

    Pengolahan Citra dan lain-lain yang dapat mengakses

    database dengan/ tanpa DBMS.