fotokorem151binaiya.mil.id/wp-content/uploads/2017/06/...puji syukur kita panjatkan kepada tuhan...
TRANSCRIPT
FOTO
Aca
ra S
yuku
ran
HU
T K
e-1
4 K
ore
m 1
51
/Bin
aiya
Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa karena edisi majalah Caraka Bi-
naiya telah diselesaikan dengan baik dan dapat
dinikmati oleh pembaca setia majalah Caraka Bi-
naiya. Dengan terbitnya majalah ini redaksi ber-
harap agar informasi yang tersedia baik berupa
tulisan maupun gambar dapat memberikan penge-
tahuan dan inspirasi bagi pembaca setia Majalah
Caraka Binaiya. Seperti kita ketahui bersama
bahwa sebagai insan teritorial. Prajurit Korem
151/Binaiya harus dapat menjadi prajurit yang pro-
fesional di bidangnya yang mampu melaksanakan
tugas terutama yang berkaitan dengan pembinaan
teritorial. Korem 151/Binaiya sebagai Sub Kom-
partemen Strategis Kodam XVI/Pattimura yang
memiliki tanggung jawab melaksanakan pembi-
naan teritorial di wilayah Maluku menuntut kita se-
bagai prajurit TNI AD yang bertugas di Korem 151/
Binaiya untuk dapat memiliki kemampuan territo-
rial, salah satunya dengan menjalin komunikasi
dengan masyarakat yang ada di daerahnya se-
hingga kemanunggalan TNI-Rakyat dapat terpeli-
hara dengan baik. TNI dan rakyat merupakan ke-
kuatan yang tidak dapat dipisahkan. Kemer-
dekaan RI yang kita raih tidak lepas dari pen-
gorbanan yang telah diberikan baik oleh TNI dan
Rakyat yang bersatu padu melawan penjajah
merebut kemerdekaan. Kekuatan TNI dan Rakyat
ini harus dipeli-
hara terus melalui kegiatan-kegiatan yang melibat-
kan TNI dan rakyat, semangat gotong-royong TNI
dan rakyat mengatasi setiap permasalahan yang
timbul dalam masyarakat, terutama yang berkaitan
dengan kesejahteraan masyarakat.
Pada edisi kali ini redaksi menyajikan tuli-
san yang berkaitan dengan pembinaan teritorial
dimana TNI dan Rakyat bersama-sama menjadi
kekuatan yang ampuh dalam menjaga kedaulatan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kegiatan Misi Perdamaian di Libanon Selatan
yang dilaksanakan oleh Prajurit terpilih Korem
151/Binaiya juga tersaji dalam majalah ini dimana
sebagai spirit bagi prajurit jajaran Korem 151/
Binaiya yang berkeinginan melaksanakan tugas
perdamaian PBB, serta kegiatan pembinaan terito-
rial dan fokus pada kegiatan-kegiatan yang lang-
sung bersentuhan dengan masyarakat. Redaksi
juga menyajikan beberapa artikel, opini dan pen-
getahuan serta kegiatan-kegiatan Korem 151/
Binaiya selama triwulan I tahun 2017. Redaksi
berharap majalah Caraka Binaiya edisi 7 kali ini
dapat memberikan informasi yang berguna bagi
pembaca setia serta menjadi sarana komunikasi
yang baik dan dapat mendukung pelaksanaan tu-
gas pokok Korem 151/Binaiya.
REDAKSI Dari
Pembina : Danrem 151/Binaiya Penasehat : Kasrem 151/Binaiya Penanggung Jawab : Mayor
Czi Gerald N L. Tobing Pimpinan Redaksi : Sertu Yusli Hendra Sekretaris Redaksi : Serka
Waryono Redaktur Pelaksana : Sertu Dimas Ary S Redaktur Bahasa & Pracetak : Sertu
Taufiq Teguh FotograFer/Desain Grafis : Serda Dika Rifki K Editor : Sertu Nurdin Alamat Re-
daksi : Penrem 151/Binaiya Jalan Ahmad Yani No. 1 Ambon 97124 ● Telp. (0911) 3821231 Alamat
Email : penrembinaiya @gmail.com Alamat Medsos : www.korem151biaiya.mil.id,
www.facebook.com/Penrem Binaiya
SUSUNAN REDAKSI
DA
FTA
R I
SI
EDISI 7 TW. I TAHUN. 2017
hal
6 14 Tahun Korem 151/Binaiya Berkiprah
hal 14
Penyelenggaraan Bhakti TNI Dalam Rangka Pemberdayaan Wilayah
Pertahanan Darat
UTAMA
FOKUS hal
20
hal
26
Kesiapan Aparat Kowil TNI AD Memberdayakan Wilayah Pertahanan di Darat
Melalui Kegiatan Binter
Optimalisasi Kegiatan TMMD Dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Di Daerah
BIN
TE
R
hal
52
ARTIKEL
Penerapan Wasbang Bagi Generasi Muda
hal
35
PROFIL SATUAN
hal
44 Profil Yonif 731/Kabaresi
OPERASI
Mengemban Tugas Negara Dalam Misi Perdamaian di Lebanon Selatan
SO
SO
K
Sang Juara KARATE
hal
56
Ha ri Ulang Tahun Korem 151/
Binaiya diperingati pada tanggal
13 Maret 2017 ini, Korem 151/
Binaiya mencapai usia ke-14. Suatu usia yang
masih sangat muda namun Korem 151/Binaiya
telah menunjukkan
kiprahnya sebagai
Satuan Komando
Kewilayahan yang
telah melaksanakan
tugas dan tanggung
jawab menjaga dan
memelihara situasi
kemanan di wilayah
Maluku dengan san-
gat baik.
Rangkaian kegiatan dalam peringatan
ulang tahun tersebut dimulai dari satu bulan men-
jelang tanggal 13 April, beberapa kegiatan yang
bertemakan olah raga, kesenian, kesehatan,
hingga sosial pun digelar dengan mengikutserta-
kan masyarakat Maluku khususnya di pulau Am-
bon berpartisipasi dalam berbagai kegiatan lomba
sebagai wujud kemanunggalan TNI dan Rakyat
yang tetap terpelihara dengan baik.
Sejarah Terbentuknya Korem
151/Binaiya.
Sejarah perjuangan
bangsa Indonesia melawan pen-
jajah Belanda mencapai pun-
caknya pada tanggal 17 Agustus
1945 saat proklamasi kemer-
dekaan Indonesia oleh Presiden
Soekarno.
Provinsi Maluku yang me-
rupakan salah satu provinsi tertua dalam sejarah
Indonesia merdeka secara resmi dibentuk pada
tanggal 1 juli 1958 sesuai dengan undang-undang
darurat nomer 22 tahun 1957 yang kemudian di-
ganti dengan undang-undang nomor 20 tahun
1958.
Saat masih sebagai SKOREM 174
14 Tahun
KOREM 151/Binaiya Berkiprah
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
6
Dalam perjalanannya, provinsi Maluku
sempat mengalami konflik horisontal yang bernu-
ansa sara yang menimbulkan instabilitas dan
kekacauan serta mengakibatkan korban jiwa dan
harta benda .
Namun berkat upaya yang dilakukan oleh
pemerintah Republik Indonesia dalam mengatasi
konflik yang terjadi, situasi dan kondisi kea-
manan di wilayah Maluku kembali berjalan nor-
mal sampai saat ini.
Seiring berjalannya waktu dan disertai
dengan kondusifnya situasi kea-
manan di wilayah Maluku, maka
Kepala Staf Angkatan Darat
mengeluarkan Keputusan No-
mor : Kep/10/III/2003 tanggal 13
Maret 2003 tentang pembentu-
kan Korem 151/binaiya mem-
bawahi tiga Kodim dan satu
Yonif terdiri dari Kodim 1502/
Masohi, Maluku Tengah, Kodim
1503/Tual Maluku Tenggara, Ko-
dim 1504/Ambon dan pulau-
pulau lease serta Yonif 731/
Kabaresi.
Sesuai dengan perkembangan or-
ganisasi dan tuntuan tugas yang semakin
komplek, Korem 151/binaiya
mengalami perubahan dan
penambahan satuan yaitu Ko-
dim 1506/Namlea, Kodim 1507/
Saumlaki dan Yonif 734/Satria
Nusa Samudera. Korem 151/
Binaiya adalah badan pelaksana
Kodam sebagai subkompartemen
strategis matra darat yang bersifat
kewilayahan dan berkedudukan
langsung dibawah Pangdam XVI/
Pattimura. Korem 151/Binaiya
memiliki tugas pokok menyeleng-
garakan pembinaan teritorial untuk menyiapkan
wilayah pertahanan di darat dan menjaga kea-
manan wilayah Maluku dalam rangka mendu-
kung tugas pokok Kodam XVI/Pattimura.
Untuk melaksanakan tugas pokok terse-
but, Korem menyelenggarakan fungsi utama,
fungsi organik militer dan fungsi organik pembi-
naan. Fungsi utama diselenggarakan dengan
melaksanakan tugas antara lain : pertempuran,
pembinaan kekuatan satuan dan pembinaan ter-
ritorial.
Keresidenan Ambon, 1900. Sekarang menjadi Gedung Korem 151/Binaiya
7 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Utama
Dislokasi Satuan Jajaran Korem 151/Binaiya
Tu-
gas pertem-
puran yaitu
menyeleng-
garakan
segala
usaha,
pekerjaan
dan
kegiatan
yang berke-
naan den-
gan penye-
lenggaraan
pertempu-
ran darat di
wilayah
Maluku,
baik dengan
kemampuan
sendiri maupun diperkuat dalam rangka menga-
mankan kepentingan nasional di wilayah
Maluku.
Tugas pembinaan kekuatan kesatuan
antara lain penyiapan kekuatan Angkatan Darat
yang mempunyai kemampuan intel, tempur,
pembinaan teritorial dan kesiapan pertahanan
di darat serta mengembangkan kekuatan dan
kemampuan kesatuan Angkatan Darat yang
profesional dalam rangka penyelenggaraan
pertahanan negara di darat.
Tugas pembinaan teritorial dilaksanakan
dengan menyelenggarakan segala usaha, per-
encanaan dan pengembangan serta pengera-
han dan pengendalian potensi geografi, demo-
grafi dan kondisi sosial dengan segenap
aspeknya menjadi kekuatan meliputi ruang, alat
dan kondisi juang yang tangguh guna kepentin-
gan pertahanan negara di darat.
Korem 151/Binaiya mengatasi konfllik di masyarakat dengan menyelenggarakan perdamaian
Setiap permasalahan yang timbul di
masyarakat harus segera diselesai-
kan. Bila terjadi konflik di dalam
masyarakat segera diatasi dengan
kearifan lokal yang ada di
masyarakat dengan tetap mengede-
pankan penegakan hukum yang ber-
laku di Negara Indonesia
8 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Fungsi organik militer meliputi segala
usaha, pekerjaan dan kegiatan di bidang in-
telejen, operasi, personel, logistik, teritorial,
perencanaan serta pengawasan dan pemerik-
saan dalam rangka mendukung tugas pokok
Korem 151/Binaiya
Fungsi organik pembinaan meliputi
segala usaha, pekerjaan dan kegiatan di
bidang latihan dalam rangka mendukung tu-
gas pokok Korem 151/Binaiya.
Korem 151/Binaiya melaksanakan ko-
mando dan pengendalian terhadap penye-
lenggaraan operasi militer untuk perang (omp)
dan operasi militer selain perang (omsp) di
wilayah Korem 151/Binaiya sesuai rencana
operasi pertahanan Korem 151/Binaiya.
Korem 151/Binaiya juga mengadakan
hubungan dengan instansi, badan dan lem-
baga di dalam maupun di luar korem dalam
rangka pelaksanaan tugasnya sesuai kebija-
kan dan ketentuan Pangdam XVI/Pattimura.
Korem 151/Binaiya ikut mendukung Program ―Emas Hijau dan Emas Biru‖ untuk kesejahteraan masyarakat
9 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Pengabdian Korem 151/Binaiya Melalui Pem-
binaan Teritorial
Pembinaan teritorial yang dilaksanakan
sebagai upaya dalam mewujudkan daya tangkal
dapat memberikan kontribusi penting guna ter-
wujudnya ketahanan wilayah. Kondisi
ketahanan wilayah yang tangguh sangat diper-
lukan untuk kelangsungan hidup bangsa dan
negara. Kondisi ini dapat terwujud apabila selu-
ruh aspek yang meliputi bidang geografi, demo-
grafi, idiologi, politik, ekonomi ekonomi, sosial
budaya, agama dan hankam dapat berperan
sebagai pendukung. Salah satu cara untuk me-
wujudkan ketahanan wilayah yang tangguh
adalah dengan mengoptimalkan pembinaan teri-
torial oleh Satuan
Komando Kewilaya-
han yang mana pada
selanjutnya dengan
dilaksanakannya
pembinaan teritorial
secara optimal dapat
berpengaruh positif
terhadap ketahanan
wilayah.
Kegiatan
pembinaan teritorial
yang dilaksanakan
oleh Korem 151/
Binaiya selama ini
antara lain berupa bhakti TNI seperti kegiatan
rehab rumah, pembangunan sarana dan
prasarana fisik di pedesaan melalui TMMD di
Saumlaki dan Masohi, karya bakti bersama
masyarakat, melaksanakan kegiatan program
emas hijau dan emas biru dimasing-masing Ko-
dim jajaran Korem 151/Binaiya dan kegiatan
lainnya. Kemudian pembinaan ketahanan
wilayah melalui upaya meningkatkan kesadaran
bela Negara salah satunya dengan melaksana-
kan sosialisasi wawasan kebangsaan dan ba-
haya radikalisme yang diberikan kepada pelajar
dan masyarakat di wilayah Maluku serta menye-
lenggarakan komunikasi social dengan tokoh
masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh
pemuda yang ada di wilayah Maluku untuk men-
jalin tali silaturahmi dan meningkatkan ke-
manunggalan TNI dan Rakyat.
Korem 151/Binaiya melaksanakan cetah sawah
10 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Korem 151/Binaiya juga terlibat dalam
ketahanan pangan dengan melakukan kegiatan
yang terstruktur dilapangan melalui satuan jajaran
Korem 151/Binaiya dari tingkat Kodim, Koramil
hingga Babinsa dengan memberikan bimbingan
teknis secara langsung kepada para petani. Bab-
insa atau Bintara Pembina Desa yang tergelar
dipelosok-pelosok desa memiliki potensi sebagai
penggerak dalam mendukung terwujudnya
ketahanan pangan, sehingga diharapkan desa-
desa yang menjadi wilayah binaannya akan dapat
menjadi “Lumbung Pangan”. Untuk membantu
menyiapkan konsep pedoman pelaksanaan
ketahanan pangan, langkah-langkah yang telah
diambil antara lain meliputi : menghimpun data
(tentang lahan yang ada dan rencana perluasan
lahan, kelompok-kelompok tani yang ada, kondisi
irigasi terkini dan kapasitasnya, dan alat mesin
pertanian yang ada) kemudian pengawasan dan
pengendalian terhadap distribusi pupuk, terhadap
distribusi bibit dan pengawasan penerimaan data,
pendampingan kelompok tani, pemantauan dan
evaluasi pengolahan lahan yang ada, perluasan
lahan melalui indeks pertanaman, penyemaian
dan penanaman serta pemupukan dan panen.
Rangkaian kegiatan dalam rangka HUT ke– 14 Korem 151/Binaiya
11 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Dan dalam rangka pencapaian hasil pro-
duksi pertanian di wilayah Maluku, Korem 151/
Binaiya juga melaksanakan pekerjaan cetak sa-
wah baru untuk masyarakat petani di beberapa
tempat di lahan-lahan yang berpotensi untuk di-
jadikan persawahan.
Prajurit Korem 151/Binaiya dengan
sesanti ka'i mese-mese aman, pegang erat-
erat negeri, yang dilandasi semangat keber-
samaan bertekad untuk menegakkan kedaula-
tan negara yang berlandaskan Pancasila,
Sapta Marga dan Sumpah Prajurit demi
keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
PEJABAT-PEJABAT DANREM 151/BINAIYA
DARI TAHUN 2002 SAMPAI DENGAN
SEKARANG :
1. Kolonel lnf Tony SB Hoe-sodo,Danrem ke-1 tanggal 14 Ok-tober 2002 sampai dengan tanggal 14 Februari 2005.
2. Kolonel Inf Iro Suparmo, Danrem ke-2 tanggal 14 Februari 2005 sampai dengan tanggal 16 Novem-ber 2006.
3. Kolonel Arm Sjafriel Marasin, S.IP, Danrem ke-3 tanggal 16 November 2006 sampai dengan tanggal 30 Juli 2007.
4. Kolonel Inf Pratimun, S.Sos, Dan-rem ke-4 tanggal 30 Juli 2007 sam-pai dengan tanggal 11 September 2008
5. Kolonel Inf Bambang Hermanto, Danrem ke-5 tanggal 11 September 2008 sampai dengan tanggal 17 Juli 2010
6. Kolonel Arm Nazarudin, Danrem
ke-6 tanggal 17 Juli 2010 sampai dengan tanggal 28 Juni 2012
7. Kolonel Inf Kurnaedi, Danrem ke-7 tanggal 28 Juni 2012 sampai dengan tanggal 26 Nopember 2013
8. Kolonel Inf Wanti WF Mamahit, Danrem ke-8 tanggal 26 Nopember 2013 sampai dengan 28 Oktober 2014
9. Kolonel Inf Achmad Marzuki, Danrem ke-9 tanggal 28 Oktober sampai dengan 13 Pebruari 2015
10. Kolonel Inf Tri Nugraha Hartanta, Danrem ke-10 tanggal 13 Pebru-ari 2015 sampai dengan 28 De-sember 2015
11. Kolonel Inf Edy Sutrisno, Danrem ke-11 tanggal 28 Desember 2015 sampai dengan 30 Maret 2017
12. Kolonel Inf Christian Kurnianto Tehuteru ke-12 tanggal 30 Maret 2017 sampai dengan sekarang
12 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
13
Pejabat-pejabat Danrem 151/Binaiya Dari Tahun 2002—sekarang
K omando Kewilayahan sebagai ujung
tombak TNI AD dalam melaksanakan
pembinaan teritorial tetap melaksana-
kan langkah-langkah kongkrit melalui pember-
dayaan wilayah pertahanan yang implementasinya
di lapangan diwujudkan dengan kegiatan Bhakti
TNI baik berupa kegiatan Karya Bhakti maupun
Operasi Bhakti dengan tujuan untuk membantu pe-
merintah dalam menggali potensi yang ada di
wilayah guna kepentingan pertahanan dan mening-
katkan kesejahteraan masyarakat, dan dalam ling-
kup internal TNI AD sendiri melalui Bhakti TNI di-
harapkan akan terwujud kemanunggalan TNI
Rakyat.
Dalam kenyataannya penyelenggaraan
Bhakti TNI yang dilaksanakan oleh Kowil masih
banyak menemui kendala dan keterbatasan antara
lain rendahnya tingkat kesiapan aparat Kowil, ter-
batasnya piranti lunak yang dimiliki baik berupa
buku-buku petunjuk maupun protap, serta masih
belum padunya rencana kegiatan Bhakti TNI yang
disusun oleh Kowil dengan pemerintah dan instansi
terkait lainnya. Kondisi tersebut berakibat pada
penyelenggaraan Bhakti TNI belum optimal dan ti-
dak dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan
Komando atas, sehingga tugas pemberdayaan
wilayah pertahanan darat yang menjadi salah satu
tugas TNI AD belum dapat tercapai.
Bakti TNI merupakan salah satu wujud kepe-
dulian TNI AD dalam membantu menangani perma-
salahan sosial dan kemanusian baik atas permin-
taan maupun atas inisiatif sendiri merupakan ke-
kuatan bila diselenggarakan secara terkoordinasi
dan terintegrasi dengan melibatkan pemerintah dan
segenap lapisan masyarakat. Disamping itu Bakti
TNI juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk me-
laksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan
yang menjadi salah satu tugas yang harus dilak-
sanakan oleh TNI AD.
Sejarah perjuangan Indonesia menunjukkan
betapa kokohnya persatuan TNI dengan rakyat
dalam kesatuan yang manunggal yang bangkit mel-
ancarkan revolusi untuk menumbangkan penjaja-
han.
14
DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN WILAYAH PERTAHANAN DARAT
PENYELENGGARAAN
BHAKTI TNI
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Oleh karena itu TNI
akan terus berjuang untuk ke-
pentingan rakyat yang men-
dambakan keadilan dan ke-
makmuran, hal ini tentu akan
terwujud melalui pemban-
gunan yang merata ditengah-
tengah rakyat. Pembangunan
nasional yang menuju kepada
terwujudnya kesejahteraan
bagi seluruh rakyat Indonesia,
dalam konteks ini TNI selalu
tampil kedepan menjadi
pelopor, bersama-sama rakyat
melaksanakan kegiatan pem-
bangunan tersebut melalui be-
berapa kegiatan misalnya
Karya Bhakti TNI, Operasi
Bakti dan lain sebagainya. Di-
hadapkan dengan semangat
Otonomi Daerah dan sejalan
dengan adanya tugas pember-
dayaan wilayah pertahanan,
maka TNI
dalam salah
satu visinya
antara lain
berwawasan
kebangsaan
serta dicintai
rakyat, oleh
karena itu TNI
berbakti dan
mengabdi
hanya kepada
bangsa dan
negara. TNI
yang dicintai
rakyat ber-
makna bahwa
prajurit TNI
harus
manunggal
dengan rakyat. Kemanung-
galan TNI Rakyat harus tetap
dipertahankan sebagai modal
utama dalam menjaga keutu-
han bangsa dan negara, den-
gan jalan mengintensifkan
penyelenggaraan Bakti TNI
sehingga pemberdayaan
wilayah pertahanan dapat di-
laksanakan secara optimal.
Kegiatan Bhakti TNI
merupakan salah satu bentuk
pengejawantahan tugas-tugas
TNI AD dalam bidang Binter
untuk mewujudkan kemanung-
galan TNI-Rakyat dan mening-
katkan kesejahteraan rakyat.
Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 disebutkan bahwa
tujuan nasional bangsa Indo-
nesia adalah untuk memben-
tuk suatu Pemerintah Negara
Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah In-
donesia adalah atas dasar
persatuan dengan mewujud-
kan keadilan sosial bagi selu-
ruh rakyat Indonesia dan men-
ingkatkan kesejahteraan
umum. Pokok pikiran yang ter-
kandung dalam pernyataan
tersebut adalah bahwa Negara
wajib menjamin terpenuhinya
kebutuhan-kebutuhan hidup
masyarakat Indonesia, se-
hingga akan terwujud ke-
hidupan sosial yang kondusif.
Dan untuk itulah, maka TNI
AD berupaya untuk membantu
pemerintah meningkatkan ke-
sejahteraan masyarakat me-
lalui kegiatan Bhakti TNI.
15 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Fokus
Pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat
Kegiatan Bhakti TNI
yang dilaksanakan oleh TNI
AD merupakan wahana untuk
menggalang kemanunggalan
TNI Rakyat sehingga akan ter-
wujud persatuan dan kesatuan
bangsa yang dapat berday-
aguna bagi kepentingan pem-
berdayaan wilayah pertahanan
darat. Dan untuk mewujudkan
sistem pertahanan tersebut
Komando Kewilayahan ber-
peran sebagai wadah untuk
melaksanakan pemberdayaan
wilayah pertahanan, sehingga
dapat mewujudkan ketahanan
wilayah yang tangguh melalui
pelaksanaan kegiatan Bhakti
TNI. 2) Undang Undang RI No.
34 Tahun 2004 tentang Ten-
tara Nasional Indonesia. Di-
dalamnya disebutkan bahwa
TNI AD sebagai bagian integral
dari TNI seperti yang diatur
dalam Pasal 8 ayat (d) memiliki
tugas melaksanakan pember-
dayaan wilayah pertahanan di
darat. Hal ini berarti TNI AD
memiliki tanggung jawab untuk
membina potensi kewilayahan
guna kepentingan pertahanan
di darat melalui pemberdayaan
wilayah pertahanan. Untuk me-
lakukan pembinaan potensi
wilayah, maka TNI AD perlu
mengoptimalkan kegiatan Bakti
TNI di daerah. Binter dalam
metode Bhakti TNI pada inti-
nya adalah merebut hati
rakyat, oleh setiap prajurit Ang-
katan Darat dengan bersikap
dan berperilaku baik terhadap
rakyat dengan tujuan mengam-
bil hati rakyat sehingga tumbuh
simpati dan cinta terhadap ten-
taranya, yaitu Angkatan Darat
guna mendorong terwujudnya
kemanunggalan TNI-Rakyat,
suatu kondisi yang melahirkan
kekuatan sinergis yang sangat
diperlukan bagi upaya-upaya
menyelesaikan masalah-
masalah bangsa. Semangat
kemanunggalan TNI dan
Rakyat itu memang harus
dipertahankan dan bahkan ha-
rus terus dipupuk serta ditum-
buhkembangkan dalam hati
sanubari setiap prajurit TNI AD
dan senantiasa akan menem-
patkan hati nurani rakyat pada
tempat yang sentral dan suara
hatinya kita dengarkan dengan
baik.
16 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Kemanunggalan TNI-Rakyat harus terus dipelihara
Budidaya Ikan di Keramba Anggota Koramil Saparua dan Pok. Nelayan
Bhakti TNI se-
bagai upaya TNI AD
untuk membantu pe-
merintah dalam
menangani masalah-
masalah sosial dan
kemanusiaan diharap-
kan dapat lebih men-
ingkatkan kemanung-
galan TNI Rakyat. b.
Hubungan Bhakti TNI
dengan Pember-
dayaan Wilayah Darat.
Bakti TNI yang dilak-
sanakan secara ber-
sama-sama dengan
instansi terkait dan
masyarakat tanpa
mengabaikan kesia-
pan satuan. Sementara itu
pemberdayaan wilayah per-
tahanan dengan melakukan
serangkaian kegiatan pengel-
olaan potensi kewilayahan
menjadi kekuatan kewilayahan
untuk mendukung kepentingan
pertahanan yang dilaksanakan
melalui penyelenggaraan Pem-
binaan Teritorial metode Bhakti
TNI pada dasarnya untuk me-
wujudkan ruang, alat dan
kondisi juang yang tangguh
dengan memanfaatkan potensi
sumber daya alam dan sumber
daya buatan serta pember-
dayaan seluruh komponen
bangsa di wilayah untuk ke-
pentingan Sishanta. Dengan
demikian maka dapat dikata-
kan bahwa kegiatan Bhakti TNI
merupakan wahana
untuk melaksanakan pember-
dayaan wilayah pertahanan.
Pada hakekatnya TNI sebagai
salah satu bagian dari kompo-
nen bangsa telah ikut berperan
aktif untuk mendukung pro-
gram pembangunan Nasional
melalui serangkaian program
kegiatan Bhakti TNI yang men-
yentuh langsung pada kebutu-
han hidup rakyat, namun hal
tersebut belum dapat terlak-
sana secara optimal dan
berakibat pada tugas pember-
dayaan wilayah pertahanan
darat yang menjadi tugas TNI
AD belum dapat tercapai sepe-
nuhnya. Oleh karenanya ke
depan diperlukan pentahapan
kegiatan Bhakti TNI yang ter
susun dengan baik sehingga
penyelenggaraan Bhakti TNI
dapat lebih ditingkatkan, dan
piranti lunak sebagai legalitas
formal bagi Kowil harus dise-
suaikan dengan perkemban-
gan ilmu pengetahuan serta
adanya peningkatan keterpa-
duan dalam pelaksanaan
Bhakti TNI terutama menyang-
kut koordinasi yang dilakukan
antara Satuan Kowil dengan
pemerintah daerah dan in-
stansi sektoral lainnya di
daerah.
17 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Kegiatan Pembibitan di desa Mamala—Morella
Binter pada dasarnya
diarahkan untuk mendukung
suksesnya Pembangunan Na-
sional melalui penyelengga-
raan metoda Bhakti TNI, Bin-
tahwil/Binwanwil dan Komsos
sehingga terwujudnya
ketahanan masyarakat di
bidang Ipoleksosbudhankam
yang tangguh. Sedangkan
dalam lingkup Sisbin TNI, Bin-
ter diarahkan untuk memben-
tuk dan mewujudkan sikap
teritorial pada setiap prajurit
Angkatan Darat dalam rangka
meningkatkan dan memelihara
kemanunggalan TNI-Rakyat.
Salah satu azas pelaksanaan
Binter adalah adanya ke-
satuan komando, yaitu penye-
lenggaraan Binter dilaksana-
kan dengan perencanaan, pe-
laksanaan dan pengendalian
yang terkoordinasi di bawah
satu komando serta azas man-
faat, yaitu penyelenggaraan
Binter harus dirasakan man-
faatnya oleh masyarakat di
samping untuk kepentingan
pertahanan negara. Mengacu
pada hal tersebut diatas, maka
penyelenggaraan Bakti TNI
sebagai wujud pelaksanaan
Binter dalam prakteknya di la-
pangan harus dapat dilaksana-
kan secara terencana se-
hingga pelaksanaannya dapat
memberikan hasil sesuai den-
gan tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan. Dan oleh
karenanya ke depan baik
setiap tahapan kegiatan dalam
penyelenggaraan Bakti TNI
harus dapat dilakukan
semaksimal mungkin.
Dalam pelaksanaan
kegiatan Bakti TNI ser-
ing diabaikan tentang
pentingnya keterpa-
duan dalam melaku-
kan setiap perenca-
naan maupun tindakan
yang dilakukan, se-
hingga berakibat pada
pencapaian kegiatan
yang kurang maksi-
mal. Untuk itu, ke de-
pan diharapkan hal
tersebut tidak terjadi
lagi. Masing-masing
pihak baik aparat Ko-
wil, pemerintah daerah mau-
pun instansi sektoral lainnya
yang terkait harus dapat me-
megang teguh azas keseta-
raan dan keterpaduan dalam
setiap perencanaan, pelak-
sanaan dan pengendalian
dalam kegiatan Bakti TNI, se-
hingga tujuan pemberdayaan
wilayah pertahanan darat yaitu
agar seluruh upaya pengel-
olaan potensi nasional yang
diselenggarakan oleh jajaran
Angkatan Darat khususnya
Kowil bersama komponen
bangsa lainnya mencapai sa-
saran sesuai dengan tujuan
yang telah ditentukan dapat
tercapai.
18 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Rehab Rumah di Morella
Untuk itu diharapkan : a.
Kerjasama antara Pemerintah
dengan TNI dapat terlaksana
dengan baik, dimana pengam-
bilan keputusan dapat dilaku-
kan secara tepat dengan dilan-
dasi oleh kebijakan atau piranti
lunak yang secara jelas dan
rinci mencantumkan batas-
batas kewenangan masing-
masing. b. Penentuan obyek
yang akan dijadikan sasaran
Bakti TNI di lapangan harus
dapat dilaksanakan secara
maksimal dan terkoordinasikan
dengan baik oleh aparat Kowil,
Pemerintah daerah dan in-
stansi sektoral lainnya yang
terkait. c. Pelaksanaan koordi-
nasi dalam penyusunan RTRW
antara pemerintah daerah den-
gan Satuan Komando
Kewilayahan dapat berjalan
dengan baik, dimana penyusu-
nan RTRW pembangunan ha-
rus dapat disinkronkan dengan
RUTR Pertahanan yang telah
disusun oleh Kowil, sehingga
pendekatan kesejahteraan da-
pat dilakukan seimbang den-
gan pembangunan yang ber-
kaitan dengan kepentingan
pertahanan.
Bakti TNI merupakan
salah satu metode yang dinilai
efektif untuk mewujudkan par-
tisipasi masyarakat dalam
rangka menciptakan ke-
manunggalan TNI dengan
Rakyat, serta dalam upaya me-
mupuk rasa persatuan dan ke-
satuan bangsa guna menjaga
Keutuhan Negara kesatuan
Republik Indonesia. Agar pen-
yelenggaraan Bakti TNI
mampu mencapai hasil yang
optimal maka perlu ditempuh
langkah optimalisasi dengan
meningkatkan kegiatan pada
setiap tahapan Bakti TNI, lati-
han dan penataran, penya-
maan visi dan misi tentang
penyelenggaraan Bakti TNI,
penyusunan protap-protap
penyelenggaraan pember-
dayaan wilayah pertahanan
darat, serta peningkatan ker-
jasama antara aparat Kowil
dengan pemerintah daerah
serta instansi terkait lainnya
dengan harapan melalui Bakti
TNI dapat mencapai sasaran
yang telah disusun yakni ter-
wujudnya kemanunggalan TNI
dengan rakyat. Dengan
adanya upaya ke arah yang
lebih baik dengan berbagai
langkah yang disesuaikan den-
gan aturan dan norma yang
diberlakukan, baik terhadap
peran dan fungsi dari Kowil itu
sendiri melalui penyamaan visi,
misi dan persepsi, maupun
kinerja Aparat Kowil melalui
peningkatan lima kemampuan
teritorial serta kegiatan Bakti
TNI melalui Operasi Bakti dan
Karya Bakti yang dilaksanakan
pada intinya adalah untuk
merebut hati rakyat dengan
bersikap dan berperilaku baik
terhadap rakyat sehingga tim-
bul simpati rakyat terhadap
TNI sehingga mendorong ter-
wujudnya Kemanunggalan TNI
-Rakyat. Kondisi ini akan mela-
hirkan kekuatan sinergis yang
diperlukan bagi upaya-upaya
untuk mewujudkan keberhasi-
lan pelaksanaan pember-
dayaan wilayah pertahanan
darat yang menjadi tugas dari
Kowil.
19 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Talud Penahan Banjir Hasil Kerja Personel Kodim Saumlaki dan Masyarakat desa
D alam UU RI Nomor
34 tahun 2004
pasal 8d menyata-
kan “ Angkatan Darat bertugas
melaksanakan Pemberdayaan
Wilayah Pertahanan di darat”.
Tugas Pemberdayaan Wilayah
Pertahanan di darat yang dia-
manahkan oleh Undang-
Undang kepada Angkatan Da-
rat, dilaksanakan dalam bentuk
kegiatan operasi ataupun pem-
binaan yang sifatnya sebagai
salah satu fungsi utama TNI AD.
Indonesia adalah Negara
yang besar, baik dalam arti
geografis dan demografis yang
memiliki potensi sumber
kekayaan alam yang berlimpah
dan kaya dengan berbagai bu-
daya bangsa. Secara geografis
posisi Indonesia berada pada
posisi silang yang terletak
antara Benua Asia-Australia dan
Samudra Hindia – Pasifik.
Posisi silang ini men-
gandung makna penting dalam
hubungan regional maupun
global, serta mempunyai keun-
tungan dan kerawanan tertentu.
Keberadaan ribuan pulau yang
dihubungkan oleh lautan den-
gan rangkaian pulau-pulau yang
memiliki garis pantai yang san-
gat panjang dan selat yang
sedemikian luasnya, menimbul-
kan kesulitan dalam pengawa-
san dan pendeteksian atas pe-
langgaran wilayah kedaulatan
dan yuridiksi nasional serta ra-
wan terhadap berbagai hakekat
ancaman. Kondisi seperti ini
menuntut adanya suatu system
pertahanan yang kuat dan tang-
guh, sehingga mampu menga-
wal, mengantisipasi dan mem-
pertahankan eksistensi kokoh-
nya NKRI yang berdasarkan
pancasila dan UUD 1945.
KESIAPAN APARAT KOMANDO KEWILAYAHAN (KOWIL) TNI AD
MEMBERDAYAKAN WILAYAH PERTAHANAN DI DARAT
MELALUI KEGIATAN PEMBINAAN TERITORIAL (BINTER) TNI AD
20 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Mengacu pada pengala-
man sejarah membuktikan
bahwa Sistem Pertahanan Ne-
gara yang kuat, ampuh dan te-
lah teruji, baik dalam perang
merebut kemerdekaan, men-
gusir penjajah serta upaya me-
madamkan berbagai pem-
berontakan dalam negeri dapat
diantisipasi dengan Sistem
Pertahanan Yang Bersifat Se-
mesta (Sishanta). System
tersebut melibatkan semua po-
tensi nasional yang menjadi
kekuatan pertahanan, se-
hingga Sistem Pertahanan
yang bersifat semesta tersebut
telah ditetapkan dalam Perun-
dang-undangan sebagai Sis-
tem Pertahanan Negara.
Untuk mewujudkan Sis-
tem Pertahanan yang bersifat
semesta merupakan strategi
pertahanan Negara Indonesia
yang didukung oleh Komponen
Utama, Cadangan dan Pendu-
kung. Komponen Utama yang
diperankan oleh TNI khusus-
nya Gelar Komando Wilayah
(satuan Kowil) menyelenggara-
kan pemberdayaan wilayah se-
suai dengan amanat UU RI No.
34 tahun 2004 pasal 8d men-
yatakan bahwa Angkatan Darat
bertugas “melaksanakan Pem-
berdayaan Wilayah Per-
tahanan di darat”, yang di-
realisasikan melalui kegiatan
Pembinaan Teritorial.
Pemberdayaan Wilayah
Pertahanan adalah upaya
membantu pemerintah untuk
menyiapkan potensi nasional
menjadi “kekuatan pertahanan”
yang dipersiapkan secara dini.
Meliputi wilayah pertahanan
beserta kekuatan pendu-
kungnya untuk melaksanakan
operasi militer untuk perang,
yang pelaksanaannya didasar-
kan pada kepentingan pertah-
nan Negara sesuai dengan
Sishanta. Kekuatan per-
tahanan disini mengandung 2
(dua) unsur yaitu “wilayah per-
tahanan” dan “kekuatan pendu-
kungnya”.
a. Unsur wilayah pertahanan,
meliputi aspek geografi
yang perlu dikelola dan
didayagunakan, sehingga
menjadi kekuatan per-
tahanan dalam bentuk
“ruang juang” yang tang-
guh, dan bermanfaat se-
bagai “ruang maneuver”
bagi pasukan saat melak-
sanakan operasi per-
tahanan serta sebagai
tumpuan “logistic wilayah”
yang dapat mendukung
jalannya perang secara
berlanjut.
21 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Binter
Komsos Babinsa dengan Masyarakat desa
Babinsa melaksanakan pendampingan kepada
Kelompok tani.
b. Unsur kekuatan
pendukung terdiri
dari manusianya
(rakyat) yang meli-
puti 2 (dua) aspek
yaitu aspek demo-
grafi dan aspek ke-
hidupan berupa
kondisi social.
Aspek “demografi”,
perlu dikelola dan
didayagunakan,
sehingga menjadi
kekuatan per-
tahanan dalam
bentuk “alat juang”
yang tangguh, dan
bermanfaat untuk men-
dukung pertahanan Ne-
gara. Alat juang ini di-
wujudkan dalam bentuk
“komponen cadangan”
dan “komponen pendu-
kung”. Sedangkan
Aspek
“kehidupan” (konsos),
perlu dikelola dan diday-
agunakan, sehingga
menjadi kekuatan yang
dapat mempengaruhi
kondisi untuk mendu-
kung lingkungan op-
erasi, sehingga menjadi
kekuatan pertahanan,
dalam bentuk “kondisi
juang yang tangguh”,
untuk mendukung per-
tahanan Negara.
Pemberdayaan wilayah per-
tahanan di darat merupakan
salah satu tugas yang telah
diamanahkan oleh Perundang-
undangan kepada Angkatan
Darat yang pelaksanaannya
dilakukan melalui kegiatan
“Pembinaan Teritorial”. Aparat
kewilayahan merupakan
bagian dari penentu suksesnya
tugas memberdayakan wilayah
itu sendiri dimana pengemban-
gannya harus menyesuaikan
kondisi wilayah. Untuk dapat
mempersiapkan aparat Kowil
yang memiliki kemampuan dan
keterampilan melaksanakan
tugas pemberdayaan kewilaya-
han tidak terlepas dari peranan
para komandan satuan untuk
membekali aparatnya, yang
berkaitan dengan pelaksanaan
kegiatan Binter TNI AD untuk
dipedomani, dihayati dan dia
malkan khususnya tentang si-
kap territorial dan melaksana-
kan 5 kemampuan territorial
serta melaksanakan 3 metode
Binter, memahami makna UU
RI No. 3 tahun 2002 tentang
Hanneg, UU RI nomor 34 Ta-
hun 2004 tentang TNI, serta
Kemanunggalan TNI-Rakyat,
sebagai pengetahuan aparat
Kowil untuk dapat mendukung
pelaksanaan tugas pember-
dayaan wilayah dalam rangka
menyiapkan segala sesua-
tunya agar dapat dijadikan se-
bagai pendukung pertahanan
Negara di darat.
22 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Latihan Gladi Posko dilaksanakn untuk membekali aparat teritorial dalam melaksanakan
tugas pokok
Kemampuan aparat Komando
Kewilayahan sebagai prajurit
yang langsung membina terri-
torial di daerah sangat berpen-
garuh untuk menentukan ke-
lacaran dan keberhasilan pe-
laksanaan tugas di lapangan.
Untuk memiliki kesiapan se-
suai yang diharapkan maka
setiap prajurit di satuan ko-
mando kewilayahan harus
berupaya meningkatkan kom-
petensinya secara terus
menerus dengan cara belajar
secara mandiri atau dengan
mengikuti pendidikan-
pendidikan/kursus yang dilak-
sanakan oleh Komando Atas.
Disamping itu sebagai aparat
Kowil, dituntut untuk mema-
hami dan men-
guasai secara
baik tentang
Binter TNI AD.
Upaya
merealisasikan
pemberdayaan
wilayah, yang
dilaksanakan
melalui kegiatan
Binter, setiap
prajurit yang di-
tugaskan seba-
gai pembuat ke-
bijakan dan pe-
laksana teritorial
di satuan Kowil
harus mampu
merencanakan,
melaksanakan
dan mengevaluasi pelak-
sanaan Binter di wilayah bi-
naan yang disesuaikan den-
gan kondisi wilayahnya, dalam
arti setiap penyelenggara Bin-
ter mengerti tentang apa yang
lebih dominan untuk dikelola
dikembangkan dan direalisasi-
kan di wilayah binaan sebagai
andalan di bidang Geografi,
Demografi dan Kondisi Sosial.
Kemampuan yang ha-
rus dipahami setiap pI AD di-
antaranya, memedomani,
menghayati dan mengamalkan
Sikap Teritorial (murah
senyum, tegur sapa, rasa hor-
mat dan terima kasih, kenali
adat istiadat, larut diri di setiap
lapisan masyarakat (berbaur),
positif dalamn tata susila, ke-
sediaan untuk membantu, se-
lalu ikut kegiatan keagamaan).
Kemudian memiliki kemam-
puan untuk melaksanakan 5
Kemampuan Teritorial (temu
cepat dan lapor cepat, mana-
jemen territorial, penguasaan
wilayah, perlawanan rakyat
dan kemampuan komunikasi
sosial).
23 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Komunikasi Sosial terus dilakukan oleh aparat teritorial dalam memelihara dan meningkatkan
Kemanunggalan TNI-Rakyat
Upaya merealisasikan
pemberdayaan wilayah yang
dilaksanakan melalui kegiatan
Binter, dengan cara 3 metoda
yaitu :
a. Metoda Bhakti TNI.
Mampu melaksanakn
Operasi Bhakti dan
Karya Bhakti. Bhakti
TNI merupakan
kegiatan dalam
rangka upaya men-
ingkatkan kese-
jahteraan masyarakat
dan mengatasi kesu-
litan masyarakat di-
wilayah binaannya.
Kegiatan yang dilak-
sanakan antara lain
membantu memeli-
hara dan memper-
baiki fasilitas umum,
membantu korban
bencana alam dan
membantu mengatasi
kesulitan rakyat lain-
nya.
b. Metoda Binwanwil.
Pembinaan perla-
wanan wilayah, dilak-
sanakan agar
masyarakat timbul
rasa kesadaran ten-
tang bela Negara dan
rasa cinta tanah air,
sehingga memiliki
ketangguhan atau
keuletan dalam
menghadapi berba-
gai pengaruh nega-
tive maupun anca-
man baik yang
datang dari dalam
maupun dari luar
negeri terhadap keu-
tuhan Negara Ke-
satuan Republik In-
donesia serta kese-
lamatan bangsa.
c. Metoda Binkomsos.
Pembinaan Komuni-
kasi Sosial dilaksana-
kan dalam rangka
memelihara dan
meningkatkan keer-
atan hubungan den-
gan segenap kompo-
nen bangsa guna ter-
wujudnya saling
pengertian dan ke-
bersamaan, sehingga
timbul keinginan
masyarakat untuk
berpartisipasi pada
kepentingan Negara.
Kegiatan komunikasi
social dapat dilak-
sanakan melalui sila-
turahmi, anjangsana,
menghadiri undan-
gan dengan tokoh-
tokoh agama mau-
pun masyarakat,
dengan keluarga be-
sar TNI dan dengan
Aparat Pemerintah
Daerah.
Upaya Aparat Kowil melak-
sanakan Binter dengan
mengelola Geografi untuk me-
wujudkan ruang juang yang
tangguh bagi kepentingan per-
tahanan negara, yang dilaku-
kan satuan TNI AD sifatnya
membantu pemerintah dengan
cara dan bekerjasama dengan
instansi lain yang terkait
antara lain Pemerintah
Daerah, Lingkungan Hidup
dan lain-lain sebagainya. Pen-
dayagunaan Sumber daya
Alam dan Buatan serta sarana
dan prasarana baik daerah
maupun nasional diarahkan
untuk kepentingan kese-
jahteraan dan pertahanan Ne-
gara dalam wujud ketersedian
logistik pertahanan di wilayah.
Aspek Geografi disiapkan se-
bagai wilayah pertahanan
yang mampu memberikan ru-
ang gerak bagi pasukan
sendiri, dalam rangka me-
menangkan peperangan.
Sumber daya yang ada di
dalamnya dan di atasnya,
dikelola untuk disiapkan seba-
gai logistik wilayah untuk ke-
pentingan pertahanan Negara.
Unsur wilayah pertahanan,
meliputi aspek geografi yang
perlu dikelola dan didayaguna-
kan, sehingga menjadi kekua-
tan pertahanan dalam bentuk
ruang juang yang tangguh dan
bermanfaat sebagai ruang
manuver bagi pasukan saat
melaksanakan operasi per-
tahanan serta sebagai tum-
puan logistik wilayah yang
24 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
dapat mendukung jalannya
perang secara berlanjut dan
tempat mengungsi masyarakat
untuk dapat bertahan hidup.
Mengelola Demografi
yaitu dengan mewujudkan Alat
Juang, untuk dibina menjadi
kekuatan demografi dalam wu-
jud alat juang yang tangguh
dan memiliki daya tangkal
kewilayahan untuk kepentin-
gan pertahanan Negara.
Pembinaan terhadap potensi
ini adalah untuk peningkatan
kualitas sumber daya manusia
menjadi kekuatan rakyat yang
tergabung sebagai Komponen
Utama, Komponen Cadangan
dan Komponen Pendukung
yang pengabdiannya disesuai-
kan dengan profesi. Aspek
Demografi disiapkan sebagai
kekuatan pendukung yang
memiliki kemampuan dan ket-
erampilan untuk diorganisir
dalam Komponen Cadangan
dan Komponen Pendukung.
Pembinaan Sumber Daya
Manusia diarahkan untuk me-
wujudkan kekuatan pendu-
kung yang terorganisir dalam
Komponen Cadangan dan
Komponen Pendukung, yang
siap dimobilisasi untuk mem-
perkuat dan mendukung Kom-
ponen Utama dalam rangka
pertahanan Negara.
Mengelola Kondisi Sosial den-
gan mewujudkan Kondisi
Juang merupakan perwujudan
dari hasil pembinaan aspek
kondisi social menjadi kekua-
tan pertahanan dalam wujud
kondisi juang yang tangguh,
sehingga memiliki daya tang-
kal kewilayahan yang kuat dan
mampu mendukung kepentin-
gan pertahanan Negara.
Aspek Kondisi Juang tersebut
merupakan aspek ketahanan
nasional yang meliputi
ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya serta per-
tahanan dan keamanan.
Dalam mewujudkan Ke-
manunggalan TNI-Rakyat per-
anan rakyat sangat menentu-
kan dalam perkembangan ke-
hidupan berbangsa dan berne-
gara termasuk didalam aspek
penyelenggaraan pertahanan
negara. Bagi Indonesia peran
aktif rakyat dalam bentuk Ke-
manunggalan TNI – Rakyat
sangat dibutuhkan dalam sys-
tem pertahanan Negara. Se-
jarah telah membuktikan ke-
suksesannya pada saat per-
juangan fisik. melawan dan
mengusir penjajah serta me-
madamkan berbagai pem-
berontakan yang terjadi di
dalam negeri. Mengacu dari
pengalaman sejarah tersebut
maka strategi pertahanan
yang diterapkan adalah sistem
pertahanan yang bersifat Se-
mesta (Sishanta). Berkaitan
dengan aspek sumber daya
manusia dalam Sishanta
tersebut diwujudkan dalam
bentuk Kemanunggalan TNI-
Rakyat, yang merupakan roh-
nya TNI AD dan memiliki ke-
kuatan yang sangat ampuh
dalam system pertahanan Ne-
gara di Indonesia.
25 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Pembekalan ilmu dan pengetahuan untuk mendukung tugas aparat teritorial
TNI Manunggal Membangun Desa adalah
suatu program terpadu antara TNI khususnya TNI AD
dan pemerintah daerah yang bertujuan untuk memper-
cepat pelaksanaan pembangunan di daerah, dengan
harapan kesejahteraan masyarakat di daerah juga
akan meningkat. Selain sasaran pokoknya yaitu untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah,
TMMD juga bertujuan untuk pembinaan keamanan
wilayah. Peningkatan kesejahteraan masyarakat di
daerah masih perlu mendapat perhatian dari pemerin-
tah karena secara umum masyarakat hidup dibawah
garis kemiskinan dan sebagian besar tinggal di daerah
pedesaan. Program TMMD dapat terlaksana dengan
baik apabila adanya kerjasama yang saling mendu-
kung dari semua unsur yang terlibat baik TNI, Pemda
maupun Masyarakat. Kerjasama yang baik akan ter-
laksana melalui koordinasi yang mantap baik pada
saat penganggaran atau program dimulai, namun
demikian masih belum dapat dilaksanakan secara op-
timal.
OPTIMALISASI KEGIATAN TNI MANUNGGAL
MEMBANGUN DESA
Dalam Rangka
Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat di Daerah
26 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Permasalahan permasalahan yang
muncul antara lain menyangkut tentang sa-
saran dari TMMD tersebut, koordinasi yang
kurang mantap dengan unsur-unsur terkait
dan pendanaan yang tidak sesuai dengan
rencana sasaran. Mengingat betapa
pentingnya program TMMD sebagai salah
satu upaya untuk mewujudkan kemanung-
galan TNI-Rakyat, membantu tugas pemer-
intah.
Pemerintah daerah dalam upaya
meningkatkan akselerasi pembangunan
dan mengatasi masalah-masalah sosial
serta meningkatkan kesejahteraan rakyat
maka perlu adanya Optimalisasi Kegiatan
TNI Manunggal Membangun Desa Dalam
Rangka Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat di Daerah.
Kemanunggalan TNI-Rakyat, adalah
suatu keadaan atau sikap perilaku yang
menyatu dari atau bersatu padunya TNI-
Rakyat, baik secara lahir maupun batin
dalam rangka mewujudkan ketahanan na-
sional untuk mencapai tujuan nasional.
Binter
27 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Peran serta masyarakat mendukung tugas TNI akan memperkokoh
Kemanunggalan TNI-Rakyat untuk kesejahteraan masyarakat
Kegiatan TMMD meru-
pakan bagian dari Pembinaan
Teritorial yang pada hakikatnya
sebagai salah satu kegiatan
utama dalam mencapai tugas
pokok TNI AD merupakan
kegiatan yang sangat strategis
untuk memenangkan pertem-
puran dan membantu menga-
tasi kesulitan masyarakat. Un-
tuk melaksanakan tugas yang
mempunyai nilai strategis
tersebut diperlukan suatu kon-
sepsi dalam mengoptimalkan
kegiatan TNI Manunggal Mem-
bangun Desa dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di daerah, hal ini
juga sebagai wujud kepedulian
TNI terhadap rakyat. Karena
TNI berasal dari rakyat sudah
merupakan hal yang wajar
apabila pokok perjuangannya
demi kepentingan rakyat.
Dalam pasal 7 ayat 2
salah satu bentuk tugas dari
Operasi Militer Selain Perang
yang dilaksanakan TNI adalah
untuk memberdayakan wilayah
pertahanan dan kekuatan pen-
dukungnya secara dini sesuai
dengan sistem pertahanan se-
mesta. Adapun dalam pasal 8
salah satu tugas TNI AD
adalah melaksanakan pember-
dayaan wilayah pertahanan di
darat, dalam rangka terdu-
kungnya tugas tersebut upaya
yang dilakukan dengan cara
Pembinaan Teritorial yang
salah satunya dapat dilaksana-
kan dalam bentuk kegiatan
TMMD.
Kegiatan TNI Manung-
gal Membangun Desa adalah
kegiatan terpadu yang dapat
dijadikan alternatif jalan keluar
ditengah keterbatasan angga-
ran pemerintah daerah dalam
mensejahterakan masyarakat
di daerah, karena kegiatan TNI
Manunggal Membangun Desa
dapat menghemat anggaran
pemerintah dalam pendanaan
pembangunan. Tapi walaupun
kegiatan TNI Manunggal Mem-
bangun Desa dapat dijadikan
alternatif, namun
sampai saat ini
terkesan kegiatan
TNI Manunggal
Membangun Desa
dilaksanakan asal
jadi terutama karena
masih ada pemerin-
tah daerah yang
kurang merespon
kegiatan ini. Hal ini
dapat dilihat dari ser-
ingnya keterlam-
batan dukungan ke-
butuhan dalam pe-
laksanaan TNI
Manunggal Memban-
gun Desa. Penen-
tuan program TNI Manunggal
Membangun Desa ditentukan
sebelum pelaksanaan TNI
Manungggal Membangun Desa
dimulai, namun dalam pelak-
sanaannya dilapangan masih
didapatkan kesulitan dalam
penentuan program padahal
hal ini berkaitan langsung den-
gan prioritas sasaran.
28 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Pekerjaan Pembukaan Jalan pada TMMD ke-97 di Bula
Pemerintah daerah se-
bagai penentu program pem-
bangunan di daerah masih
kurang maksimal dalam meli-
batkan semua instansi terkait
sehingga instansi terkait yang
merasa tidak dilibatkan tidak
mengikut sertakan tenaga
ahlinya. Setelah program dari
Komando Atas turun selanjut-
nya kegiatan yang dilaksana-
kan adalah kegiatan koordi-
nasi untuk mensinkronkan pro-
gram yang ada dengan pro-
gram pemerintah daerah.
Hal yang seringkali ter-
jadi lambatnya keputusan dari
pejabat pemerintah daerah
padahal kegiatan ini dilak-
sanakan 1 (satu) tahun sebe-
lum pelaksanaan dimulai den-
gan harapan Pemda dapat
memasukkan program terse-
but kedalam anggaran tahun
berikutnya, sehingga pemda
mempunyai waktu yang cukup
dalam perencanaan terutama
dalam segi alokasi anggaran
pembangunan. Pada tahap
ini kegiatan sudah mulai me-
nentukan rencana penentuan
sasaran. Dalam penentuan
sasaran ini hendaknya pihak
pemda yang harus pro aktif
melakukan survei di lapangan
untuk menentukan sasaran
disesuaikan dengan prioritas
kebutuhan masyarakat seba-
gai pengguna dan tentunya
disesuikan dengan rencana
anggaran yang tersedia.
Tetapi yang terjadi pada saat
ini seringkali pemda asal me-
nentukan sasaran tanpa dila-
kukan koordinasi dengan
masyarakat yang akan men-
jadi obyek sasaran, sehingga
masyarakat seringkali merasa
kecewa. Pada tahap penin-
jauan medan seharusnya
kegiatan yang dilakukan
adalah pengecekan secara
rinci dan harus melibatkan se-
mua instansi yang terkait agar
dalam penentuan sasaran da-
pat disesuaikan dengan alo-
kasi waktu yang tersedia mau-
pun dilihat dari segi dana yang
tersedia, sehingga penge-
cekan secara fisik di lapangan
sangat diperlukan untuk kelan-
caran pelaksanaan TNI
Manunggal Membangun Desa.
Saat ini yang terjadi
seringkali pemda kurang meli-
batkan instansi yang terkait
pada saat survei atau penin-
jauan medan sehingga ada
sasaran yang tidak sesuai
dengan kebutuhan masyara-
kat setempat dan pada
29 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Penyuluhan Kesehatan di Bula, Seram Bagian Timur
Babinsa membantu petani saat prose pembibitan tanaman produktif
akhirnya tidak
dapat digunakan
oleh masyarakat.
Penyiapan
sarana dan
prasarana perlu
disiapkan sejak
dini untuk men-
gurangi ham-
batan yang akan
dihadapi di la-
pangan seperti
penyiapan alat
peralatan kerja.
Yang sering ter-
jadi saat ini per-
sonil yang akan bekerja sudah
berada di lokasi tetapi perala-
tan kerja belum siap, sehingga
dalam pelaksanaan kegiatan
terhambat.
Pelaksanaan pemban-
gunan melalui kegiatan TNI
Manunggal Membangun Desa
khususnya kegiatan fisik ditu-
jukan pada pembangunan
sarana yang akan digunakan
oleh rakyat dalam meningkat-
kan kesejahteraannya. Seba-
gai dampak dari perencanaan
yang kurang maksimal dalam
pelaksanaan TNI Manunggal
Membangun Desa khususnya
pelaksanaan pembangunan
fisik sering mengalami ham-
batan. Kegiatan TNI Manung-
gal Membangun Desa sudah
dimulai sedangkan bahan
maupun alat peralatan yang
dibutuhkan belum tersedia di
lapangan, bahkan lebih ironis
lagi kegiatan TNI Manunggal
Membangun Desa sudah sam-
pai waktu penutupan bahan-
bahan tersebut belum juga ter-
penuhi. Hal yang demikian ten-
tunya tidak kita harapkan sam-
pai terjadi karena akan menim-
bulkan kekecewaan berbagai
pihak, terlebih lagi masyarakat
yang sangat mengharapkan
hasilnya. Hal yang demikian
menunjukkan kurang pro aktif-
nya dari pihak yang bertang-
gung jawab sesuai dengan
pembagian tugas yang telah
ditetapkan. Alasan yang selalu
dikedepankan dan merupakan
alasan yang klasik yaitu belum
siap padahal rencana TNI
Manunggal Membangun Desa
bukanlah program dadakan
tapi sudah direncanakan ber-
sama dan disampaikan jauh
hari sebelum pelaksanaan
dengan harapan semua pihak
yang terkait dapat menyiapkan
dirinya masing-masing sesuai
dengan tugas dan tanggung
jawab. Padahal apabila
kegiatan TNI Manunggal Mem-
bangun Desa berhasil Pemda
juga yang akan merasakan ke-
untungannya selain masyara-
kat. Sasaran pelaksanaan
pembangunan non fisik lebih
menitik beratkan pada pening-
katan Sumber Daya Manusia.
Seperti halnya pembangunan
fisik dalam pembangunan non
fisik inipun melibatkan banyak
pihak terutama dari instansi
terkait seperti Dinas Pertanian,
Dinas Pendidikan, Dinas Kese-
hatan dan Dinas Peternakan.
30 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Pembuatan Kandang Kambing pada saat kegiatan TMMD ke - 97 di Bula, Seram Bagian Timur
Kenyataan di lapangan
tidak jauh beda dengan pem-
bangunan fisik, seringkali dinas
yang sudah ditunjuk untuk
memberikan penyuluhan dan
pelatihan tidak datang dengan
alasan tidak ada pemberita-
huan. Melihat kenyataan
demikian lagi-lagi masyarakat
yang akan kecewa dan mem-
bawa dampak yang kurang
baik bagi personel TNI sebagai
pelaksana di lapangan yang
berkumpul dan bekerja ber-
sama-sama
masyarakat di la-
pangan.
Kegiatan
TNI Manunggal
Membangun
Desa seyogyanya
dilaksanakan
evaluasi dari satu
kegiatan ke
kegiatan lainnya,
sehingga dalam
pelaksanaan beri-
kutnya akan ada
perbaikan. Tetapi
sampai saat ini
pelaksanaan TNI
Manunggal Membangun Desa
di daerah-daerah hampir sama
dari tahun ke tahun. Dan apa-
bila ada ketidakberhasilan
dalam pelaksanaan TNI
Manunggal Membangun Desa
yang selalu jadi kambing hitam
adalah TNI dalam hal ini pra-
jurit yang bekerja di lapangan
dikatakan tidak maksimal
dalam bekerja. Padahal kalau
dicermati dari kegiatan yang
dilaksanakan di lapangan ban-
yak faktor penyebab kurang
optimalnya pelaksanaan TNI
Manunggal Membangun Desa.
Hal inilah perlu dilaksanakan
kaji ulang dengan harapan
masing-masing bagian dapat
menyadari kekurangannya un-
tuk selanjutnya dilaksanakan
perbaikan dalam kegiatan beri-
kutnya. Kondisi keterbatasan
kemampuan pemerintah
khususnya pemerintah daerah
yang saat ini tidak merata se-
bagai dampak dari pemberla-
kuan otonomi daerah, ada
yang sudah mampu baik dari
Sumber Daya Alam maupun
Sumber Daya Manusianya
tetapi ada daerah yang belum
mampu dan masih sangat ber-
gantung kepada pemerintah
pusat. Faktor ekonomi bangsa
secara keseluruhan meru-
pakan faktor penting dalam
menunjang keberhasilan pem-
bangunan disamping faktor lain
yang tidak kalah pentingnya.
Untuk keberhasilan dalam me-
laksanakan pembangunan
disegala bidang kehidupan
dibutuhkan beberapa kriteria
yang dapat mendukung keber-
hasilan tersebut.
31 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Pekerjaan fisik berupa pembuatan saluran irigasi dikerjakan bersama-sama TNI dan masyarakat
TNI Manunggal Mem-
bangun Desa adalah salah
satu program terpadu yang
bertujuan untuk membantu
percepatan program pemban-
gunan di daerah. Keberhasilan
pelaksanaan TNI Manunggal
Membangun Desa berarti juga
keberhasilan pemerintah
dalam pemerataan hasil pem-
bangunan. Hasil pengamatan
di lapangan pelaksanaan pem-
bangunan di daerah masih
tertinggal dan hal ini mem-
bawa dampak terhadap pen-
ingkatan kesejahteraan
masyarakat di daerah yang
masih rendah. Peningkatan
kesejahteraan masyarakat di
daerah harus menjadi prioritas
pemerintah dan salah satu
upaya meningkatkan kese-
jahteraan adalah melalui opti-
malisasi pelaksanaan TNI
Manunggal Membangun Desa.
Pada masa reformasi
sekarang ini dimana sistem
pemerintahan beralih dari sen-
tralisasi kepada desentralisasi
berarti berlakunya Otonomi
Daerah. Dengan berlakunya
otonomi daerah berarti
penentu program pemban-
gunan di daerah adalah pe-
merintah daerah setempat, hal
ini seharusnya lebih memu-
dahkan dalam penentuan pro-
gram karena daerah dapat
menentukan langsung prioritas
sasaran maupun alokasi ang-
garan yang disiapkan. Dengan
otonomi daerah maka penen-
tuan program TNI Manunggal
Membangun Desa dapat diten-
tukan lebih dini sehingga di-
harapkan pelaksanaan
kegiatan dapat mencapai sa-
saran yang diinginkan. Pada
saat penentuan program TNI
Manunggal Membangun Desa
diharapkan pemerintah daerah
dapat melibatkan semua in-
stansi terkait, dan masing-
masing instansi dapat menu-
runkan para ahli yang ada se-
suai sasaran TNI Manunggal
Membangun Desa yang akan
dilaksanakan.
Pelaksanaan koordinasi
sebelum pelaksanaan TNI
Manunggal Membangun Desa
seharusnya lebih mudah di-
banding pada masa lalu, pada
masa lalu pemerintah daerah
tidak mempunyai kewenangan
untuk menentukan atau me-
mutuskan bisa dan tidaknya
suatu program dilaksanakan
akan tetapi dengan Otonomi
Daerah saat ini pemerintah
daerah sendiri yang menentu-
kan dihadapkan dengan ang-
garan yang tersedia, dengan
demikian pelaksanaan pro-
gram TNI Manunggal Mem-
bangun Desa juga diharapkan
dapat berjalan dengan lancar.
Koordinasi dapat dilaksanakan
ditingkat bawah tidak harus
menunggu keputusan dari
atas. Melaksanakan koordinasi
sebelum melaksanakan suatu
kegiatan sangatlah penting
karena dengan koordinasi
yang terpadulah suatu
kegiatan dapat berjalan den-
gan lancar.
32 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Pemasangan gorong-gorong oleh peronel TNI dan masyarakat
Setelah koordi-
nasi dilaksanakan dengan
baik, mulailah dibuat rencana
awal diantaranya menentukan
kemungkinan sasaran. Dalam
tahap penentuan rencana sa-
saran TNI Manunggal Mem-
bangun Desa ini perlu meli-
batkan dari berbagai unsur
lapisan masyarakat dengan
maksud pemerintah dapat
masukan sasaran mana yang
perlu menjadi prioritas. Per-
lunya melibatkan unsur
masyarakat dalam penentuan
perencanaan sasaran agar
tidak salah dalam menentu-
kan sasaran kegiatan nanti-
nya, sehingga apa yang akan
dikerjakan betul-betul untuk
kepentingan masyarakat dan
akan digunakan untuk ke-
pentingan masyarakat. Sete-
lah menentukan sasaran se-
mentara untuk memastikan
menjadi sasaran TNI
Manunggal Membangun Desa
perlu dilaksanakan penin-
jauan medan/survei di lapan-
gan. Pada saat pelaksanaan
survei perlu melibatkan in-
stansi atau departemen yang
dimiliki daerah yang tentunya
memiliki orang yang ahli di-
bidang masing-masing. Den-
gan demikian diharapkan
dalam penentuan sasaran da-
pat diperhitungkan sasaran
yang dapat dilaksanakan di-
hadapkan dengan situasi dan
kondisi wilayah maupun diha-
dapkan dengan anggaran dan
waktu yang tersedia, mengin-
gat pelaksanaan TNI
Manunggal Membangun Desa
dibatasi dengan waktu yang
sudah ditentukan maka sa-
sarannyapun harus sisesuai-
kan agar dalam pencapaian
sasaran tersebut mencapai
target yang diinginkan.
Setelah sasaran TNI
Manunggal Membangun Desa
sudah ditentukan barulah
dibuat rencana lengkap, ren-
cana dibuat harus sudah me-
muat berapa besar kemam-
puan pemerintah daerah
dalam membantu pelak-
sanaan TNI Manunggal Mem-
bangun Desa baik dari sarana
dan prasarana maupun dana
dan anggaran. Penyempur-
naan rencana ini harus sudah
matang sehingga rencana
dari Pemda maupun TNI
sendiri sudah dapat disinkron-
kan dan dapat memini-
malisasi kemungkinan ham-
batan yang akan dihadapi di
lapangan. Dalam penyempur-
naan rencana ini semua pihak
harus dilibatkan baik dari TNI
maupun dari pemerintah
daerah.
33 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Pada setiap kegiatan TMMD selalu dilakukan kegiatan komsos dengan masyarakat desa
untuk tetap memelihara hubungan emosional yang baik dengan masyarakat
Kegiatan TNI Manunggal
Membangun Desa merupakan
bagian dari Pembinaan Terito-
rial yang dilaksanakan untuk
pemberdayaan wilayah per-
tahanan di darat dan kekuatan
pendukungnya secara dini se-
suai dengan sistem pertahanan
semesta serta untuk mewujud-
kan Kemanunggalan TNI-
Rakyat. Agar penyelenggaraan
TNI Manunggal Membangun
Desa tersebut dapat berhasil
secara optimal, diperlukan kebi-
jakan melalui pengembangan
kerjasama antar instansi terkait
dan masyarakat. TNI Manung-
gal Membangun Desa meru-
pakan Program terpadu antara
TNI dengan pemerintah yang
bertujuan untuk mempercepat
pelaksanaan pembangunan di
daerah dengan harapan dapat
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di daerah.
Program TNI Manunggal
Membangun Desa dapat terlak-
sana dengan baik dan sukses
apabila adanya kerjasama yang
saling mendukung dari semua
unsur baik TNI, pemerintah, in-
stansi terkait maupun masyara-
kat. Koordinasi yang terpadu
akan menunjang kelancaran
pelaksanaan TNI Manunggal
Membangun Desa. Dalam pe-
laksanaan TNI Manunggal
Membangun Desa penentuan
sasarannya harus direncana-
kan dengan baik, agar sasaran
yang ditentukan dapat menyen-
tuh kebutuhan masyarakat dan
sesuai dengan skala prioritas
kebutuhan. Peningkatan kese-
jahteraan masyarakat harus
menjadi tolok ukur keberhasilan
TNI Manunggal Membangun
Desa. Kegiatan koordinasi lebih
diintensifkan agar pelaksanaan
TMMD dapat dilaksanakan se-
cara terpadu antara TNI, pe-
merintah
daerah, instansi
terkait dan
masyarakat se-
hingga dapat
mencapai hasil
yang optimal.
Pemenuhan ba-
han maupun
alat perlengka-
pan dapat ter-
penuhi sejak
dini sehingga
dalam pelak-
sanaan TMMD
khususnya
pembangunan
fisik waktu dan
sasaran yang telah ditentukan
dapat tercapai dengan maksi-
mal. Dalam penentuan sasaran
TNI Manunggal Membangun
Desa agar melibatkan masyara-
kat pengguna sehingga hasil
dari kegiatan TMMD tersebut
sesuai dengan skala prioritas
kebutuhan masyarakat.
34 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat
Profil
Jangan tanyakan kepada
negara, apa yang dapat diberi-
kannya kepada kita, melainkan
tanyakanlah kepada diri kita
apa yang dapat kita dharma
baktikan bagi negara kita,
demikian John F. Kennedy yang
menjadi Presiden Amerika Seri-
kat tahun 1961-1963. Pendapat
Kennedy di atas masih relevan
untuk kita percakapkan
ketika Banyak kalangan yang
melihat perkembangan politik,
sosial, ekonomi dan budaya di
Indonesia sudah sangat mempri-
hatinkan. Bahkan, kekuatiran
itu menjadi semakin nyata ketika
mengamati pada apa yang dia-
lami oleh setiap warganegara,
yakni memudarnya wawasan ke-
bangsaan. Dan yang lebih men-
yedihkan lagi adalah adanya ke-
cenderungan kita kehilangan
wawasan tentang makna
hakekat bangsa dan kebangsaan
yang akan mendorong terjadinya
dis-orientasi dan perpecahan.
Penerapan
Wawasan Kebangsaan
Bagi Generasi Muda
35 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Artikel
Bangsa Indonesia yang
menghuni Negara Kesatuan
Republik Indonesia ini adalah
sebuah bangsa yang besar.
Negara dengan jumlah
penduduk ± 212.000.000 orang
ini merupakan negara
kepulauan yang terbesar di
dunia. Keadaan tanahnya yang
subur dan terletak diantara dua
benua serta dua samudra
besar membuat posisi
geografis Indonesia sangat
strategis menyebabkan banyak
bangsa-bangsa lain di dunia
sejak dulu ingin menguasai
bumi Nusantara ini. Kondisi
geografis yang sangat
menguntungkan bangsa ini
diperindah lagi dengan
keanekaragaman suku, etnis,
agama, bahasa dan
adat istiadat, namun sangat
rentan terhadap perpecahan
jika tidak dikelola dengan baik.
Oleh karena itu dalam
pengelolaan sebuah "negara
bangsa" diperlukan suatu cara
pandang atau wawasan yang
berorientasi nasional
(Wawasan Nasional) dan
merupakan suatu kesepakatan
bangsa Indonesia yang dikenal
dengan "Wawasan Nusantara".
Banyak kalangan yang
melihat perkembangan politik,
sosial, ekonomi dan budaya di
Indonesia sudah sangat mem-
prihatinkan. Bahkan, kekuati-
ran itu menjadi semakin nyata
ketika mengamati pada apa
yang dialami oleh setiap war-
ganegara, yakni memudarnya
wawasan kebangsaan. Dan
yang lebih menyedihkan lagi
adalah adanya kecenderungan
kita kehilangan wawasan ten-
tang makna hakekat bangsa
dan kebangsaan yang akan
mendorong terjadinya dis-
orientasi dan perpecahan.
Dewasa ini, dampak kri-
sis multi-dimensional ini telah
memperlihatkan tanda-tanda
awal munculnya krisis keper-
cayaan diri (self-confidence
crisis) dan rasa hormat diri
(self-esteem crisis) sebagai
bangsa. Krisis kepercayaan
sebagai bangsa dapat berupa
keraguan terhadap kemam-
puan diri sebagai bangsa untuk
mengatasi persoalan-
persoalan mendasar yang
terus-menerus datang, seolah-
olah tidak ada habis-habisnya
mendera Indonesia. Aspirasi
politik untuk merdeka di berba-
gai daerah, misalnya, adalah
salah satu manifestasi wujud
krisis kepercayaan diri sebagai
satu bangsa, satu “nation‖.
36 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Pelatihan Drum Band oleh personel Yonif 731/Kabaresi
Apabila krisis politik dan
krisis ekonomi sudah sampai
pada krisis kepercayaan diri,
maka eksistensi Indonesia se-
bagai bangsa (nation) sedang
dipertaruhkan. Maka, sekarang
ini adalah saat yang tepat un-
tuk melakukan re-evaluasi ter-
hadap proses terbentuknya
“nation and character building‖
kita selama ini, karena mung-
kin saja persoalan-persoalan
yang kita hadapi saat ini ber-
awal dari kesalahan dalam
menghayati dan menerapkan
konsep awal “kebangsaan”
yang menjadi fondasi ke-
Indonesia-an. Kesalahan inilah
yang dapat menjerumuskan
Indonesia, seperti yang ditakut-
kan Sukarno, “menjadi bangsa
kuli dan kuli di antara bangsa-
bangsa.” Bahkan, mungkin
yang lebih buruk lagi dari ke-
kuatiran Sukarno, “menjadi
bangsa pengemis dan
pengemis di antara bangsa-
bangsa”.
Disamping itu, timbul
pertanyaan mengapa akhir-
akhir ini wawasan kebangsaan
menjadi banyak dipersoalkan.
Apabila kita coba mendala-
minya, menangkap berbagai
ungkapan masyarakat, teru-
tama dari kalangan cendekia-
wan dan pemuka masyarakat,
memang mungkin ada hal
yang menjadi keprihatinan.
Pertama, ada kesan seakan-
akan semangat kebangsaan
telah menjadi dangkal atau ter-
erosi terutama di kalangan
generasi muda, seringkali dise-
but bahwa sifat materialistik
mengubah idealisme yang me-
rupakan jiwa kebangsaan.
Kedua, ada kekuatiran anca-
man disintegrasi bangsa, den-
gan melihat gejala yang terjadi
di berbagai daerah, terutama
yang amat mencekam adalah
pertikaian yang terjadi di Am-
bon, Aceh, Papua dan Poso,
dimana terdapat kecenderun-
gan paham kebangsaan mero-
sot menjadi paham kesukuan
atau keagamaan. Ketiga, ada
keprihatinan tentang adanya
upaya untuk melarutkan pan-
dangan hidup bangsa ke
dalam pola pikir yang asing un-
tuk bangsa ini.
Melihat perkembangan
wawasan kebangsaan yang
dimiliki anak-anak bangsa
seperti itu, apabila dibiarkan
dapat dipastikan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
yang sangat kita cintai ini akan
terpecah-pecah, dan pada
gilirannya akan memudahkan
kekuatan asing masuk ke
wilayah kita seperti terjadi
pada jaman penjajahan
Belanda dahulu. Ketika itu
bangsa Indonesia ditindas,
diperas dan dibelenggu
kebebasan hak-haknya oleh
Belanda.
37 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Seminar Kebangsaan yang diikuti pelajar dan masiswa se-kota Ambon
Dengan semangat
persatuan Indonesia bangsa
ini kemudian bangkit bersatu
padu mengusir penjajah.
Untuk diketahui bahwa,
sebenarnya Wawasan
Kebangsaan Indonesia sudah
dicetuskan oleh seluruh
Pemuda Indonesia dalam
suatu tekad pada tahun 1928
yang dikenal dengan sebutan
"Sumpah Pemuda" yang
intinya bertekad untuk bersatu
dan merdeka (satoe Noesa,
Satoe Bangsa, Satoe
Bahasa) dalam wadah
sebuah "Negara Kesatuan
Republik Indonesia". Untuk itu
seharusnya dalam
menghadapi keadaan negara
yang serba sulit seperti
sekarang ini kita bangsa
Indonesia harus bangkit
bersatu dan bergandengan
tangan mengatasi masalah
bangsa.
Pentingnya Wawasan Ke-
bangsaan
Menyimak keadaan
Wawasan Kebangsaan
Indonesia pada rakyat kita
yang sangat memprihatinkan
saat ini, sepatutnya bangsa
ini sepakat untuk
memantapkan kembali nilai-
nilai kebangsaan yang sudah
longgar itu. Kita perlu suatu
landasan yang kuat dan
konsepsional untuk
membangun kembali
persatuan dan kesatuan
bangsa serta jiwa
nasionalisme yaitu "Wawasan
Kebangsaan". Membahas
Wawasan Kebangsaan, harus
dimulai dari nilai-nilai yang
dibangun oleh para
pendahulu dan pendiri
bangsa ini. Mereka telah
menanamkan nilai-nilai
persatuan dengan
mencetuskan "Sumpah
Pemuda" yang kemudian
menjadi embrio dari
Wawasan Kebangsaan yaitu :
Satoe Noesa, Satoe Bangsa
dan Satoe Bahasa, yaitu
Indonesia. Makna dari
Wawasan Kebangsaan
memang belum begitu
popular dalam kehidupan
masyarakat kita, sehingga
sampai saat ini belum ada
rumusan yang baku tentang
Wawasan Kebangsaan itu,
mengingat sifatnya abstrak
dan dinamis.
Disamping itu, timbul
pertanyaan mengapa akhir-
akhir ini wawasan kebang-
saan menjadi banyak diper-
soalkan. Apabila kita coba
mendalaminya, menangkap
berbagai ungkapan masyara-
kat, terutama dari kalangan
cendekiawan dan pemuka
masyarakat, memang mung-
kin ada hal yang menjadi ke-
prihatinan. Pertama, ada ke-
san seakan-akan semangat
kebangsaan telah menjadi
dangkal atau tererosi teru-
tama di kalangan generasi
muda–seringkali disebut
bahwa sifat materialistik men-
gubah idealisme yang meru-
pakan jiwa kebangsaan.
38 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Keterlibatan Pemuda dan Pelajar dalam kegiatan yang menumbuhkan
semangat Nasionalisme
Kedua, ada kekuatiran
ancaman disintegrasi bangsa,
dengan melihat gejala yang
terjadi di berbagai daerah, ter-
utama yang amat mencekam
adalah pertikaian yang terjadi
di Ambon, Aceh, Papua dan
Posos, dimana terdapat ke-
cenderungan paham kebang-
saan merosot menjadi paham
kesukuan atau keagamaan.
Ketiga, ada keprihatinan ten-
tang adanya upaya untuk
melarutkan pandangan hidup
bangsa ke dalam pola pikir
yang asing untuk bangsa ini.
Kelihatannya
masyarakat intelektual bahkan
para pakar lebih tertarik dan
mementingkan nilai-nilai
universal daripada nilai-nilai
nasional. Akibatnya rumusan
pengertian Wawasan
Kebangsaan sangat beragam
dan sulit dipahami oleh
masyarakat umumnya.
Sesungguhnya Wawasan
Kebangsaan perlu dipahami
oleh seluruh anak bangsa,
bukan hanya oleh kelompok
tertentu saja. Dengan
demikian Wawasan
Kebangsaan akan bermakna
dan menyentuh langsung
kedalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
Pada lingkungan
internasional, fenomena yang
muncul adalah isu-isu global
yang memuat nilai-nilai
universal dan mengungguli
nilai-nilai nasional. Nilai-nilai
universal tersebut bahkan
sengaja dipaksakan kepada
negara tertentu oleh negara-
negara yang mengklaim
dirinya sebagai negara yang
paling menjungjung tinggi
nilai-nilai tersebut.
39 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Sosialisasi wawasan kebangsaan di P. Saparua
Pelajar SD memeriahkan Hari Kemerdekaan RI memupuk Nasionalisme
Upaya Penerapan Wawa-
san Kebangsaan di Kalan-
gan Generasi Muda.
Bukan hal mudah un-
tuk mewujudkan te-
kad dalam memahami
wawasan kebangsaan. Na-
mun menghadapi millenium
ke III yang dimulai pada abad
ke XXI ini, kira-kira tiga
setengah tahun lagi, wawa-
san kebangsaan Indonesia
mutlak dihayati dan diwujud-
kan oleh kita sebagai orang
dewasa dan anak-anak kita
bersama-sama dengan selu-
ruh bangsa kita demi keutu-
han persatuan dan kesatuan
nasional Indonesia. Pengala-
man menunjukan bahwa,
Yugoslavia dan Uni Soviet
adalah contoh negara-negara
yang porak poranda menjadi
banyak negara kecil karena
mereka masing-masing tidak
memiliki wawasan kebang-
saan dan nasionalisme yang
berakar pada kebudayaan
nasional mereka masing-
masing .
Sebagai bangsa kita
memiliki Pancasila yang
menjadi pandangan hidup
bangsa, dasar negara
dan ideologi nasional di
dalam kehidupan ber-
masyarakat, berbangsa,
bernegara yang berakar kuat
di dalam kebudayaan daerah
-daerah Indonesia. Rasa
memiliki dan keyakinan men-
jadi bagian integral dari
bangsa kita inilah yang perlu
kita pupuk dan kembangkan
di antara generasi muda.
Pengenalan lebih dalam
mengenai aneka ragam adat
istiadat, flora fauna,
kekayaan alam, kelebihan
dan kekurangan masyarakat
kita, lagu-lagu rakyat, nyany-
ian dan tarian daerah, sastra
daerah, pemahaman hu-
maniora dan historiografi
peristiwa-peristiwa daerah
dan nasional Indonesia, tan-
tangan yang dihadapi bangsa
di dalam abad XXI di bidang-
bidang ekonomi, kebu-
dayaan, ilmu pengetahuan
dan teknologi, kehidupan ke-
luarga, riwayat hidup pahla-
wan-pahlawan bangsa Indo-
nesia, peran serta rakyat In-
donesia di dalam upaya ke-
manusiaan dan perdamaian
di dunia internasional, sum-
bangsih Indonesia di dunia
olah raga dan kesenian me-
rupakan upaya yang dapat
dilaksanakan dengan pelba-
gai metode yang relevan un-
tuk melaksanakan bimbingan
di atas di sekolah maupun di
keluarga. Cara-cara yang
dapat digunakan selain mem-
baca buku-buku, mendengar-
kan nyanyian-nyanyian juga
mengadakan festival, lomba,
sayembara, penjelajahan,
diskusi, seminar,
40 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Sosialisasi Wawasan Kebangsaan perlu diberikan kepada generasi muda untuk
Menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air
lokakarya, kegiatan ro-
hani di pelbagai bidang seni,
sastera, ilmiah pada peringa-
tan hari-hari nasional atau
pada kesempatan-
kesempatan lain. Di rumah,
cara-cara ini memang dilaku-
kan secara informal. Di seko-
lah cara-cara ini dapat dilaku-
kan sebagai kegiatan ko kuri-
kuler dan ekstra kurikuler
yang dilaksanakan secara sis-
tematis dan sistemik, berkesi-
nambungan, berjenjang mulai
dari Taman Kanak-Kanak
sampai dengan Perguruan
Tinggi.
Wawasan Kebangsaan
adalah sesuatu yang sangat
dibutuhkan oleh kita semua
sebagai anak bangsa
terutama Generasi Muda
yang merupakan generasi
penerus bangsa, yang
bertugas meneruskan
perjuangan-perjuangan para
pahlawan dalam rangka
membangun suatu Bangsa
dan Negara menjadi Bangsa
dan Negara yang maju,
sejahtera, dan tentram-damai,
serta untuk menjaga dan
melestarikan kultur bangsa di
era globalisasi ini, agar kultur
bangsa kita menjadi kultur
bangsa asli dan tidak
tercampur dengan kultur
bangsa luar yang dapat
menghilangkan jati diri
bangsa. Untuk itu perlu
diperhatian: Pertama, tumbuh
kembangkan terus
pemahaman tentang
Wawasan Kebangsaan
sebagai alat pemersatu
bangsa dalam kehidupan
sehari-hari di tengah-tengah
rakyat, walaupun latar
belakang suku, agama, ras
dan adat istiadat yang
berbeda; Kedua, hayati dan
pahami secara utuh tentang
butir-butir dari Wawasan
Kebangsaan yaitu; rasa
kebangsaan, paham
kebangsaan dan semangat
kebangsaan yang merupakan
jiwa bangsa Indonesia dan
pendorong tercapainya cita-
cita bangsa; dan Ketiga, bina
terus semangat kebangsaan,
di lingkungan kita sebagai
anak bangsa dalam upaya
mewujudkan Persatuan dan
kesatuan bangsa.
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
41
Para pelajar harus selalu diingatkan untuk selalu berbuat terbaik bagi bangsa
dan negara
PANGDAM XVI/PTM MAYJEN TNI DONI
MONARDO PADA APEL PAM VVIP RI 1
DANREM 151/BNY KOLONEL INF EDY SUTRISNO
MENINJAU PELAKSANAAN PILKADA DI TJ.KASUARI
DANREM 151/BNY KOLONEL INF EDY SUTRISNO
MEMBERIKAN SANTUNAN KEPADA
ANAK-ANAK YATIM PIATU
JALIN KEMITRAAN DENGAN WARTAWAN
DALAM RANGKA PEMBINAAN PENERANGAN
KUNJUNGAN KE MEDIA INEWS TV
DALAM RANGKA PEMBINAAN PENERANGAN
PEMBANGUNAN MASJID SALAHUDIN
KOREM 151/BINAIYA
Lensa Peristiwa
42 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Lensa Peristiwa
PERSIT KCK KOORCABREM 151/BINAIYA
MELAKSANAKAN LATIHAN SENAM BERSAMA
LOMBA DANCE DALAM RANGKA
HUT KE-14 KOREM 151/BINAIYA
SERTIJAB DANDIM 1504/AMBON DAN
SERTIJAB DANYONIF 734/SNS
PENANAMAN BIBIT JAGUNG DI LAHAN
PENGHIJAUAN YONIF 731/KABARESI
OLAH RAGA BERSAMA
ANGGOTA KOREM 151/BINAIYA
PENGECEKAN RUTIN KENDARAAN DINAS
KOREM 151/BINAIYA
43 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
B atalyon Infanteri 731/Kabaresi merupakan salah
satu Batalyon Infanteri yang dimiliki Kodam XVI/
Pattimura dan keamanan di wilayah Kodam XVI/
Pattimura.Yonif 731/kabaresi berlokasi di masohi
seram.Untuk mengenal lebih jauh tentang Yonif 731/
Kabaresi redaksi Penrem 151/Binaiya mengulas lebih
jauh Profil Yonif 731/Kabaresi serta kiprahnya dalam men-
gabdi kepada Bangsa dan Negara yang kita cintai.
YONIF 731/KABARESI Profil
44 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
1. Latar belakang pembentukan
Periode tahun 1945 s.d
1950 merupakan masa pergo-
lakan setelah Indonesia mer-
deka. Pemerintah masih men-
gutamakan kekuatan diplomasi
politik untuk menghadapi pe-
merintah belanda yang tidak
mau mengerti apa proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Dari
situasi ini pertumbuhan angka-
tan bersenjata kurang mendapat
perhatian dari pemerintah. Pada
tahun 1950 di belahan Indone-
sia bagian timur telah terbentuk
tentara teritorium Indonesia
timur dengan nama TERR-7,
berasal dari beberapa kesatuan
yang bergabung menjadi satu,
diantarnya Bun-P yang nantinya
menjadi Bataliyon Paliyama,
dan pasukan-pasukan KNIL
yang atas kesadarannya mau
bergabung masuk menjadi
APRIS, kemudian bersama-
sama berjuang mengusir pe-
merintah Belanda demi
tegaknya NKRI. Bataliyon ini
diresmikan oleh Panglima Teri-
torium di Indonesia bagian timur
menjadi Bataliyon Paliyama
yang di pimpin oleh Kapten Inf
Paliyama yang berlokasi di Wa-
tampone ( Sulawesi Selatan).
2. Pemrakarsa
Penggabungan Tentara-
tentara pejuang yang tergabung
dalam bataliyon Paliyama yang
dipimpin oleh Kapten Inf Pali-
yama dan satuan-satuan eks
KNIL yang terdiri dari putra-
putra bangsa yang telah sadar
akan perjuangan kemerdekaan
Republik Indonesia merupakan
cikal bakal dari Yonif 731/
Kabaresi. Proses penggabun-
gan ini dilaksanakan secara ber-
tahap pada hari yang berlainan,
penggabungan pertama dimulai
kompi IV eks KNIL masuk men-
jadi APRIS yang dipimpin oleh
Letda Inf Salim, baru disusul
oleh kompi markas kompi
I,III,dan V, maka resmilah ter-
bentuknya Batalyon Paliyama.
Dari peristiwa bersejarah terse-
but maka di tetapkan bahwa
pada tanggal 01 Juni 1990 me-
rupakan hari jadi Batalyon In-
fanteri 731/Kabaresi.
45 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Profil Satuan
Personel Yonif 731/Kabaresi selalu berlatih dan berlatih untuk meningkatkan
kemampuan dalam bertempur
3. Proses Pembentukan
Masa pembentukan Batalyon Infanteri
731/Kaberesi sebagai satuan tempur mengalami
peralihan-peralihan sebagai berikut :
a. Berdasarkan Surat Perintah Pan
glima Tentara Teritorium Indonesia Timur
Nomor Sprin/157/KTT/VII/1950 tanggal 27
Juli 1950 Batalyon Paliyama beralih menj
adi Batalyon 704.
b. Berdasarkan Surat Perintah Pan
glima Tentara Teritorium Indonesia Timur
Nomor Sprin/95/KPTS/7/1954 tanggal 01
Desember 1954 beralih lokasi ke wilayah
Maluku yang dilaksanakan pada tanggal 1
Februari 1955 dengab kedudukan Markas
Batalyon Berada di Ambon.
c. Berdasarkan Surat Perintah Pan
glima Tentara Teritorium Indonesia Timur
Nomor Sprin/95/KPTS/7/1954 tanggal 01
Desember 1954 Batalyon 704 beralih
menjadi batalyon 713/ROI dilaksanakan
pada tanggal 16 desember 1954.
d. Tanggal 01 juli 1961 Batalyon 713/
ROI beralih nama menjadi Batalyon In
fanteri 151 dan masuk bagian dari kodam
16 Pattimura pada tangga 17 juni 1961
dengan lokasi sebagai berikut :
1) Markas batalyon berada di am
bon
2) Kompi I Berada di saparua
3) Kompi II berada di piru
4) Kompi III berada di ternate
5) Kompi IV berada di Tulehu
6) Kompi V berada di Piru
46 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Prosedur hubungan Komandan dan Staf selalu dilatihkan untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok
e. Tanggal 28 april 1965
Batalyon 151 beralih men-
jadi Batalyon 151 beralih men-
jadi batalyon 731/BS bagian
dari Kodam XV/Pattimura
yang selanjutnya menjadi
satuan tempur ROI-73 dengan
lokasi sebagai berikut :
1) Markas Batalyon K
ima Kipan C dan
Kiban Berada di Waipo
2) Kompi Senapan A
berada di Namlea
3) Kompi Senapan B
berada di Piru
f. Berdasarkan Su rat
perintah pang dam XVI/
Pattimura No mor Skep/110/
X/1982 tanggal 23 Oktober
1982 tentang perge-
seran pasukan Kipan B
dari Piru ke Waipo maka
pada tang gal 28 s.d 29
Nopember 1982 dilaksana-
kanlah pergeseran per-
sonel beserta keluarga dan
materil kompi.
g. Dalam rangka re-
organisasi ABRI pada pe-
riode Renstra III maka ada
Tahun 1985/1986 Yonif 731
Direorganisasikan berdasar-
kan Skep Kasad Nomor
Skep/14/ XII/1984 tanggal
26 Desember 1984, tentang
Orgas dan DSPP korem
dalam rangka reorganisasi TNI
-AD. Sprint pangdam XV/
Pattimura Nomor Sprin/47/
I/1995 tanggal 12 Januari
1985 tentang perubahan Bata-
lyon Infanteri 731/Ter dengan
komposisi dan dislokasi seba-
gai berikut:
1) markas batalyon
kima kipan B ,C , D
berada di Waipo.
2) Kompi Senapan A
Berada di Namlea.
h. Dalam rangka penataan
organisasi kesatuan jajaran
TNI AD untuk orgas yonif
diperkuat disahkan dengan
peraturan kasad nomor
perkas/21/IV/2008 tanggal 22
April 2008 Berdasarkan ST
Danrem 151/Binaiya nomor
ST Danrem 151/Binaiya
Nomor ST/297/2006 tanggal
11 desember 2006 tentang
pembentukan Yonif diperkuat
dengan penambahan 2 kipan
pada yonif 731/kaberesi
dengan dislokasi sebagai
berikut :
1) Markas Batalyon kima kipan B Kipan C dan Kiban berada di waipo 2) kompi senapan A berada di namlea 3) kompi senapan D berada di namrole 4) Kompi Senapan E berada di bula
47 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Kemampuan perorangan selalu dilatihkan untuk mendukung tugas pokok
Berdasarkan TOP/
DSPP Yonif diperkuat dengan
jumlah personel 1039 orang
dengan komposisi :
a. Maka Yonif 731/
kaberesi berada di
Waipo dengan 8 orang.
b. Kompi Markas
berada di Waipo jum
lah personel 165 orang
c. Kompi Senapan A
berada di Namlea
jumlah personel 146
orang
d. Kompi senapan B
berada di Waipo
jumlah personil 146
orang
e. Kompi senapan C
berada di Waipo
jumlah personel 146
orang
f. Kompi senapan D
berada berada di
Namrole jumlah per
sonel 146 orang
g. Kompi senapan E
berada di Bula jum lah
personel 146 orang
h. Kompi bantuan
berada di Waipo jum
lah personel 136 orang
4. Tunggul Batalyon Infanteri
731/Kabaresi
a. Bentuk.
1) Tunggul.Tunggal
Batalyon In
fanteri 731/Ka
baresi berbentuk
empat persegi pan
jang terbuat dari
bahan kain buludru
warna dasar hijau l
umut, berjumbai
benang emas
sepanjang sisi/
tepinya.
2) Pada bagian
muka sebelah
kanan dilukiskan
lambang pataka Ko
dam XVI/Pattimura.
3) Pada bagian
muka sebelah kiri
dilukiskan lambang
tunggul Batalyon In
fanteri 731/Kabaresi
dengan susunan se
bagai berikut :
a) warna Dasar
merah
b) gambar per
ang dan sela
waku berwarna
biru tua
c) Gambar 7
bunga pala dan
bunga cengkeh
serta daunya
berwarna coklat
tua merah dan
hijau daun
d) gambar ke
lapa dilaut serta
ombak ber
warna hijau
muda biru dan
putih
e) gambar bin
tang berwarna
kuning emas
f) tulisan Ka
baresi dan
dasar warna hi
tam dan merah
darah
48 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
4) Tiang. Tiang terbuat
dari kayu jati dipelitur
dengan kepala tiang/
mahkota dibuat dari
logam kuningan/ pe
runggu.
b. Arti dan Makna
1) Tunggul. Tunggul
Batalyon Infanteri 731/
Kaberesi mempunyai
arti dan makna sebagai
berikut :
a) Warna dasar
merah yang berarti
keberanian yang
bermakna prajurit
gagah dan berani
dalam menghadapi
musuh.
b) gambar parang
dan salawanku me
rupakan senjata
pusaka nenek moy
ang didaerah
Maluku tengah yang
bermakna pengab
dian kepada Negara
dan bangsa
c) gambar 7 bunga
pala dan 5 bunga
cengkeh yang meru
pakan hasil pokok
daerah Maluku dari
nenek moyang da
hulu sampai
sekarang dan mem
punyai makna ke-
makmuran dan kese-
jahteraan rakyat
d) gambar kelapa diarti-
kan persatuan dan ke-
satuan dan gelombang
lautan diartikan seman-
gat prajurit yang ber-
gelora
e) gambar bintang ber-
warna kuning emas ber-
makna cita-cita yabg
tinggi dan penuh gemi-
lang dalam men-
jalankan tugas.
f) tulisan KABARESI
merupakan gelar yang
diberikan oleh leluhur
kepada anak cucu di
daerah Maluku tengah
yang mempumyai
makna kepandaian,
kepahlawanan, hal ini
melambangkan bahwa
kesatuan ini dahulu
diberikan gelar sebutan
kabaresi dikarenkan se-
lalu aktif dan mengam-
bil inisiatif dalam melak-
sanakan tugasnya un-
tuk mengayomi dan
melindungi rakyat seki-
tarnya.
g) sebutan tunggul yonif
731/Kabaresi adalah
“Vira Manggala Dharma
Buana” yang mempun-
yai arti dan makna ke-
satria yang jujur, pem-
berani, pantang men-
yerah dan selalu siap
sedia melaksanakan
bhakti nyaterhadap
nusa dan bangsa.
2) Arti keseluruhan lam
bang.
Dengan semangat Ka
baresi yang berlan
daskan Pancasila, UUD
1945, Sapta Marga,
Sumpah Prajurit dan
Identitas prajurit Pat
timura, maka seluruh
warga Yonif 731/Kabaresi
sebagai prajurit pejuang
yang professional maju
terus dengan semangat
yang menyala-nyala dalam
mengejar cita-cita nasional
mengisi kemerdekaan ber
dasarkan Proklamasi 17
Agustus 1945.
3) tahun 2006/2007 warna
dasar tunggul di rubah
menjadi warna dasar hitam
petunjuk dari Panglima Ko
dam XVI/Pattimura melalui
perintah lisan kepada dan
Yonif 731/Kaberesi s/d
sekarang.
49 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
5. Arti dan Makna bendera perang Yonif
731/Kabaresi
a.bentuk
1) Bendera perang.
Bendera perang yonif 731/Kaberesi
berbentuk empat persegi panjang ter
buat dari kain satin berwarna dasar
merah dan hijau ditepi bagian luar
diberi jumbai kuning dan tepi bagian
dalam keliling kain satin hijau.
2) Pada bagian muka sebelah kiri atau
pun kanan dilukiskan bendera perang
Yonif 731/Kabaresi dengan susunan
sebagai berikut :
a) Warna dasar merah dan hijau
b) Gambar senjata silang
(lambang Infanteri)
c) Tulisan 731
d) Kedua tangan memegang
erat sangkur dan granat
3) Tiang. Tiang terbuat dari kayu, dan
terdapat tempat keling kuningan bentuk
tulisan pengalaman operasi.
b.Arti bendera perang Yonif 731/ Ka
baresi dengan semangat Kabaresi, se
luruh warga Yonif 731/Kabaresi dalam
menjalankan tugas operasi dengan se
mangat yang menyala-nyala dan penuh
kebanggaan dalam penyelesaian tu
gasnya dengan tidak melupakan ke
manunggalan TNI rakyat.
50 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
6.KEBERHASILAN BATA-
LYON INFANTERI 731/
KABARESI
a.Tahun 1950 berhasil
menumpas pemberontakan
Andi azis dan gerombolan DI/
TII Kahar Muzakkar di Su-
lawesi.
b.Tahun 1952 berhasil
menumpas gerombolan RMS
( Dr. Soamokil ) di Maluku.
c.Tahun 1958 berhasil
menumpas gerombolan
PERMESTA.
d.Tahun 1968 berhasil me-
laksanakan tugas operasi di
Irian Barat.
e.Tahun 1973 berhasil me-
laksanakan tugas penga-
walan tapol G / 30 S / PKI di
pulau buru.
f.Tahun 1974 berhasil melak-
sanakan tugas penyergapan
pelarian tapol G / 30 S / PKI
di pulau buru.
g.Tahun 1981 berhasil me-
laksanakan tugas operasi
Timor-Timor
h.Tahun 1986, 1987, 1990,
1994, dan 1997 berhasil me-
laksanakan tugas operasi /
penugasan di irian jaya
i.Tahun 1999 s/d 2004 berha-
sil melaksanakan tugas pe-
mulihan kondisi Maluku aki-
bat konflik yang bermuansa
sara.
j.Tahun 2005 s/d 2006 berha-
sil melaksanakan tugas op-
erasi di wilayah papua.
k.Tahun 2007 berhasil melak-
sanakan tugas pam pulau
terluar di kisar, wetar, lirang
dan saumlaki.
l.Tahun 2009 berhasil melak-
sanakan tugas pengamanan
VVIP RI-1 pada saat peres-
mian Gong Perdamaian
Dunia.
m.Tahun 2011 berhasil me-
laksanakan tugas penga-
manan konflik yang bernu-
ansa sara di ambon.
n.Tahun 2012 berhasil me-
laksanakan tugas penga-
manan VVIP RI-1 pada saat
pembukaan MTQ Nasional.
o.Tahun 2013 s/d 2014 ber-
hasil melaksanakan tugas
pengamanan wilayah di
Maluku .
p. Tahun 2015 s/d 2016 ber-
hasil melaksanakan tugas
Opspamrahwan Maluku.
51 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Pelaksanaan tugas Yonif 731/Kabaresi
52 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Menjadi seorang prajurit
TNI merupakan kebanggaan
tersendiri bagi warga Negara
Indonesia.Mengabdi bagi Nusa
dan Bangsa serta menjaga ke-
daulatan Negara Kesatuan Re-
publik Indonesia merupakan tu-
gas mulia yang diemban bagi
setiap prajurit TNI.Negara kita
yang luas dengan terdiri dari
berbagai pulau baik besar dan
kecil serta keanekaragaman ba-
hasa dan budaya yang dimiliki
Indonesia harus tetap dijaga dan
dilindungi dari setiap ancama
yang dapat mengganggu keutu-
han Negara Kesatuan Republik
Indonesia.Hal ini menjadi tang-
gung jawab besar bagi TNI se-
bagai alat Negara dibidang per-
tahanan dimana tugas untuk
menjaga dan melindungi
segenap tumpah darah Indone-
sia merupakan harga mutlak
yang tidak bias ditawar.TNI se-
bagai komponen utama dalam
pertahanan Negara telah
menunjukkan kiprahnya sejak
jaman perang kemerdekaan
sampai pada saat ini.Bahkan
kredibilitas TNI sebagai tentara
pejuang, tentara rakyat, tentara
professional dan tentara na-
sional tidak diragukan. Bahkan
dikancah Internasional TNI men-
jadi kekuatan militer yang san-
gat disegani oleh Negara lain.
TNI juga dipercaya untuk ambil
bagian menjadi
pasukan per-
damaian sejak
tahun 1957 kiprah
TNI dalam men-
jaga perdamaian
di Negara-negara
yang mengalami
konflik tidak dira-
gukan, hal ini ter-
bukti PBB selalu
meminta Indone-
sia untuk men-
girimkan pasukan
TNI terlibat dalam
operasi per-
damaian di-
karenakan TNI mampu menun-
jukkan profesionalitas dalam
menjalankan tugas sebagai
pasukan perdamaian. Menjadi
bagian dalam pasukan per-
damaian PBB juga merupakan
kebanggaan tersendiri bagi
setiap prajurit TNI yang terpilih
dan bergabung dalam pasukan
perdamaian PBB atau yang bi-
asa kita kenal dengan Kontingen
Garuda.Prajurit –prajurit TNI
dipersiapkan secara baik meli-
puti fisik, mental dan pengeta-
huan tentang penanganan kon-
flik yang terjadi di Negara-
negara yang sedang bertikai.
Operasi
53 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
53
Kebanggaan menjadi prajurit
TNI yang tergabung dalam
pasukan perdamaian PBB me-
lalui Kontingen Garuda juga
dirasakan oleh 3 (tiga) prajurit
Binaiya, Serka Yusran Sanduan,
Serka La Sarfi dan Praka Jems
Kastanya. Tugas sebagai duta
bangsa dilaksanakan bukan
tanpa resiko. Bertugas di
daerah atau wilayah yang men-
galami konflik harus dilaksana-
kan sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan dan yang ter-
penting adalah menjaga nama
baik Bangsa dan Negara Indo-
nesia. Serka Yusran yang se-
hari-hari melaksanakan tugas
sebagai Wadan Unit 2 Tim Intel
Korem tidak menyangka menda-
pat kepercayaan dari Pimpinan
untuk bergabung dalam Kontin-
gen Garuda melaksanakan tu-
gas operasi perdamaian di
Lebanon Selatan. Suami dari
Deviana dan Ayah dari Rezky
dan Anisya ini memiliki tugas
dan tanggung jawab sebagai
aparat intelejen yang memantau
dan memonitor wilayah dan
satuan jajaran Korem 151/
Binaiya. Sebagai prajurit TNI
AD, Yusran menyadari bahwa
setiap perintah yang diberikan
oleh atasan harus dilaksanakan
dengan baik dan tetap menunju-
kan yang terbaik dalam tugas
dan tanggung jawab yang sudah
diberikan oleh pimpi-
nan.Keinginan untuk berbuat
yang terbaik inilah yang men-
dorong Sertu Yusran untuk se-
lalu berprestasi.Kemampuan
Bela Diri Karate yang dimiliki
oleh Yusran, ditekuni dan diasah
dengan baik sehingga dalam
setiap event pertandingan Ka-
rate baik tingkat Nasional mau-
pun Internasional selalu menda-
patkan juara.Prestasi yang
diraih selama ini memberi pe-
luang bagi Yusran untuk dapat
terpilih menjadi prajurit TNI yang
tergabung dalam Kontingen Ga-
ruda melaksanakan misi per-
damaian di Lebanon Selatan.
Seleksi yang diselenggarakan di
PMPP (Pusat Misi Perdamaian
meliputi tes kesehatan umum,
kesehatan jiwa, jasmani, bahasa
Inggris, computer dan menge-
mudi harus diikuti sebagai per-
syaratan untuk menjadi personel
pasukan perdamaian PBB.
Perbatasan Israel dan Lebanon
Serka Yusran saat melaksanakan patroli
54 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Setelah lulus dari tahap tes
yang telah diikuti Serka Yus-
ran terpilih sebagai personel
pasukan perdamaian PBB dan
menjabat sebagai Komandan
Tim (Dantim) 5 Kompi
Mekanik Batalyon Mekanik
Garuda XXIII/J dan ditempat-
kan di Lebanon Selatan tepat-
nya di Achit Alqusair. Tugas
yang dilaksanakan Serka Yus-
ran dan personel lainnya yang
tergabung dalam Batalyon
Mekanik adalah menjaga
situasi dan kondisi keamanan
di wilayah tanggung jawab
mereka tetap aman dan kon-
dusif serta menjaga jangan
sampai terjadi pertikaian
antara Lebanon dan Is-
rael.Dan yang paling utama
setiap personel pasukan per-
damaian PBB tidak boleh ber-
pihak kepada salah satu Ne-
gara yang bertikai. Selama
melaksanakan tugas di Leba-
non Selatan banyak pengala-
man yang didapat oleh Serka
Yusran diantaranya kesem-
patan untuk berinteraksi den-
gan peduduk lokas serta men-
genal adat istiadat Negara
Lebanon, dapat mengenal
personel dari Negara lain yang
tergabung dalam misi per-
damaian PBB seperti Cina,
Spanyol, Italia, Prancis, Korea
Selatan dan Negara lainnya,
dan yang ter-
penting dapat
membawa nama
harum bangsa di
tingkat Interna-
sional dengan
menjadi personel
pasukan per-
damaian PBB.
Pengala-
man Serka Yusran juga
dirasakan olehh dua orang
personel Korem 151/Binaiya
lainnya Serka La Sarfi dan
Praka Jems Stevenson Kas-
tanya.Kedua prajurit Binaiya
ini juga merupakan prajurit-
prajurit berprestasi terutama
dibidang olah raga.Dan karena
prestasi mereka inilah men-
gantarkan keduanya menjadi
personel pasukan perdamaian
PBB yang tergabung dalam
Kontingen Garuda di Lebanon
selatan. Serka La Sarfi bertu-
gas di Tim Intel Korem 151/
Binaiya. Prestasinya di bidang
olah raga beladiri Karate dan
Yongmoodo sangat baik. Ber-
bagai kejuaran yang pernah
diikuti diantaranya Kejuaraan
Karate PORAD meraih medali
perak, Kejuaraan Yongmoodo
Piala Kasad meraih medali
emas dan Kejuaraan Yong-
moodo di Korea Selatan
meraih medali Pe-
runggu.Berbagai prestasi
inilah yang membuat Serka La
Sarfi mendapatkan kesem-
patan untuk ikut bergabung
bersama personel TNI lainnya
dalam tugas perdamaian PBB
di Lebanon Selatan. Sertu La
Sarfi ditempatkan di satuan
Batalyon Infanteri Mekanis TNI
Kontingen Garuda XXIII-J/
UNIFIL (United Nations Interim
Force In Lebanon) sebagai
Bintara Konstruksi Tempur Pe-
leton Zeni pada Kompi Ban-
tuan dan selama melaksana-
kan tugas Serka La Sarfi ikut
mengerjakan pembangunan
pagar perlindungan meng-
gunakan Hesco, pemban-
gunan Shelter dan ikut melak-
sanakan tugas patroli udara di
sektor operasional UNIFIL.
Serka Yusran S
Serka La Sarfi
55 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Pengalaman sebagai
duta bangsa di Negara lain
juga diemban oleh Praka
Jems Stevenson Kastanya.
Putra Maluku yang memiliki
jabatan sebagai Tamudi Sintel
Korem 151/Binaiya mampu
melewati setiap tes yang dii-
kuti untuk menjadi personel
pasukan perdamaian PBB.
Atlet tinju yang memiliki pres-
tasi membawa nama Provinsi
Maluku di setiap kejuaraan
tinju ini, mengawali olah raga
tinju sejak duduk di kelas 2
SMP dan masuk di Pusat Pen-
didikan Latihan Pelajar (PPLP)
sebagai atlit tinju Provinsi
Maluku. Berbagai prestasi
yang telah disumbang-
kan kepada TNI AD
khususnya Kodam
XVI/Pattimura dan
Provinsi Maluku mem-
bawa Praka Jems ikut
bergabung menjadi
personel pasukan per-
damaian
PBB.Semangat untuk
berbuat yang terbaik
bukan hanya dia tunjukkan
dalam bidang olah raga na-
mun juga ditunjukkan dalam
pelaksanaan tugas sebagai
prajurit TNI AD. Hal ini ter-
bukti saat melaksanakan tu-
gas sebagai personel pasukan
perdamaian te-
patnya sebagai
anggota tim 5
Kompi Alfa,
Praka Jems
bersama ang-
gota tim berha-
sil menemukan
alat sadap Is-
rael (Sky Box)
yang diletakkan
di perbatasan Lebanon – Is-
rael saat melaksanakan patrol
rutin dan mendapatkan apresi-
asi dan penghargaan dari Uni-
fil Force Commander.
Pengalaman tugas sebagai
personel pasukan perdamaian
PBB yang tergabung dalam
Kontingen Garuda UNIFIL te-
lah ditunjukkan oleh ketiga
anggota Korem 151/
Binaiya.Tugas sebagai duta
bangsa bukanlah tugas yang
mudah.Hal ini memerlukan se-
mangat, disiplin dan loyalitas
serta kesungguhan dalam
menyelesaikan setiap tugas
yang diberikan. Prestasi yang
telah ditunjukkan oleh Serka
Yusran Sanduan, Serka La
Sarfi dan Praka Jems Steven-
son Kastanya hendaknya da-
pat memberi inspirasi kepada
seluruh prajurit TNI AD
khususnya setiap anggota Ko-
rem 151/Binaiya untuk selalu
berprestasi dan berbuat yang
terbaik bagi Bangsa dan Ne-
gara Republik Indonesia yang
sangat kita cintai bersama.
Serka La Sarfi saat melaksanakan
pek. konstruksi
Praka Jems Stevenson
Praka Jems Stevenson saat melaksanakan patroli
56 Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
SANG JUARA
Sertu Muhammad Aane, adalah
anak ke 7 dari 9 bersaudara dari pasan-gan Bapak La Ompo (Alm) dan Ibu-Mayda (60 Th). Putra daerah asli Su-lawesi Tenggara Muhamad Aane atau yang sering disapa Ane ini Lahir di Buton 13 Maret 1985. Ane (32 Th) adalah salah satu Atlet Karate Kodam XVI/Pattimura dari satuan Korem 151/Binaiya yang sehari-hari menjabat se-bagai Baurlaklap IV Jasrem 151/Binaiya.
Ane memulai kariernya
bermula dari hobi, dimana ka-
rate telah digeluti semenjak ke-
las 4 SD, berawal dari hobi itu-
lah iamengikuti ekstrakurikuler
di sekolahnya untuk belajar
dasar karate (keehong) dengan
guru karatenya. Belajar karate
diikuti di semua jenjang pen-
didikandari SD,SMP dan SMA.
Setelah Lulus SMA dia pun
mendaftarkan diri sebagai pra-
jurit TNI-AD dengan bekal ke-
mampuan bela dirinya, per-
jalanan dinasnya di TNI-AD
banyak digunakan untuk ber-
latih memperdalam kemam-
puan karate.
Selama perjalanan karier di TNI
AD pendidikan militer yang per-
nah diikuti antara lain Sus
Ralasuntai di Pusdikjas pada
Tahun 2010, Sus Ba Provos
Multi Korps di Pusdikpom Ta-
hun 2013.
Ketertarikannya pada
olahraga beladiri Karate ini
antara lain yang pertama dalam
hal menjaga diri dan menjaga
fisik ungkapnya. Pada
dasarnya olahraga bela diri
sangat membutuhkan fisik yang
prima , sehingga harus pandai
mengatur ritme pola hidup
antara olahraga, makan dan
Istirahat.
Berbagai perlombaan tingkat
Nasional Telah diaikuti antara
lain Kejurnas Inkai, Porad, Asia
Champion Karate Cup, Piala
Panglima TNI, Kesemuanya
perlombaan telah ia ikuti dan
mendapatkan hasil yang mem-
banggakan.
Adapun Medali yang su-
dah pernah dia dapatkan yakni
Medali Emas dan Perak di
Ajang Asia Champion Karate
Cup.
Sosok
Sertu M. Aane saat mengikuti Asia Champion Karate Cup
Perta
nd
ing
an
Bo
la V
olly
Dala
m R
an
gka H
UT
Ke
-14 K
ore
m 1
51/B
inaiy
a