makalah bi (1)

24

Click here to load reader

Upload: roger2327

Post on 23-Dec-2015

228 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

mengenai hubungan farmasi dengan bidang lainnya

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah BI (1)

Bagaimana Hubungan Farmasi dengan Ilmu Kimia ?

Wulan Hidayati (260110130)

Michael (260110130087)

Fenadya (260110130109)

Yogiyanto (260110130137)

Moses Prasetio (260110130147)

Page 2: Makalah BI (1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1             LATAR BELAKANG

Farmasi (bahasa Inggris: pharmacy, bahasa Yunani: pharmacon, yang berarti : obat)

merupakan salah satu bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu

kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung-jawab memastikan efektivitas dan

keamanan penggunaan obat. Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik farmasi

tradisional seperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan farmasi modern

yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien (patient care) di antaranya layanan klinik,

evaluasi efikasi dan keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat. Kata

farmasi berasal dari kata farma (pharma). Farma merupakan istilah yang dipakai pada tahun

1400 - 1600an. Sejarah kimia dimulai lebih dari 4000 tahun yang lalu dimana bangsa Mesir

mengawali dengan the art of synthetic “wet” chemistry. 1000 tahun SM, masyarakat purba

telah menggunakan tehnologi yang akan menjadi dasar terbentuknya berbagai macam cabang

ilmu kimia. Ekstrasi logam dari bijihnya, membuat keramik dan kaca, fermentasi bir dan

anggur, membuat pewarna untuk kosmetik dan lukisan, mengekstraksi bahan kimia dari

tumbuhan untuk obat-obatan dan parfum, membuat keju, pewarna, pakaian, membuat paduan

logam seperti perunggu.

Dalam kehidupan, ilmu farmasi erat hubungannya dengan ilmu kimia. Ilmu kimia

merupakan salah satu ilmu yang menjadi dasar penunjang dalam ilmu farmasi. Misalnya pada

pembuatan obat dengan menggunakan bahan-bahan kimia pada industri farmasi.

1.2             RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana hubungan farmasi dengan ilmu kimia ?

2. Bagaimana manfaat ilmu kimia dalam farmasi?

3. Bagaimana aplikasi ilmu kimia dalam farmasi?

1.3             TUJUAN

1. Mengetahui hubungan ilmu farmasi dengan ilmu kimia

2. Mengetahui manfaat ilmu kimia dalam farmasi

3. Mengetahui aplikasi ilmu kimia dalam farmasi

Page 3: Makalah BI (1)

1.4             METODE PENULISAN DAN PENELITIAN

Kelompok kami melakukan penelitian dengan menggunakan metode angket atau biasa disebut dengan kuisioner.

1.5 SUMBER DATA

Kami mengambil data dari mahasiswa S1 Farmasi Universitas Padjajaran dengan cara pembagian angket.

1.6 SISTEMATIKA

Pendahuluan terdiri dari latar belakang yang menjelaskan mengenai farmasi dan kimia, rumusan masalah, tujuan yang menjelaskan tujuan dari pembuatan makalah ini, metode penelitian yang menjelaskan cara-cara penulis mengambil data, dan sumber data yang menjelaskan darimana data didapatkan.

1.7 Tinjauan Pustaka

1.8 Pembahasan

1.9 Penutup

Page 4: Makalah BI (1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Berikut ini adalah beberapa peran ilmu kimia dalam kehidupan manusia yang tidak bisa digantikan oleh ilmu yang lain.

1. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang Kedokteran

Peran ilmu kimia yang pertama pada kehidupan manusia adalah dalam bidang kedokteran. Untuk membantu penyembuhan pasien yang mengidap suatu penyakit, digunakan obat-obatan yang dibuat berdasarkan hasil riset terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat yang dilakukan dalam cabang kimia farmasi.

2. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang Pertanian

Contoh peran ilmu kimia di bidang pertanian adalah penambahan pupuk untuk meningkatkan kesuburan tanah, sedangkan hama dapat diatasi dengan penambahan pestisida.

Manfaat dan bahaya penggunaan pupuk dan pestisida harus dipahami sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Hal yang harus diingat adalah pupuk dan pestisida adalah “produk” dari ilmu kimia.

Sedangkan pada cabang ilmu farmasi, dipelajari berbagai macam obat, pembuatannya,

pendistibusian obat serta cara penyimpanan serta dosis efektif. Berdasarkan sumbernya obat

digolongkan menjadi tiga, yaitu obat alamiah yang merupakan obat yang berasal dari alam.

Kedua yaitu obat semisintetik yang merupakan obat hasil sintesis yang bahan dasarnya

berasal dari bahan obat yang terdapat di alam, contohnya morfin menjadi kodein dan

diosgenin menjadi progesteron. Dan yang terakhir obat sintetik murni adalah obat yang bahan

dasarnya tidak berkhasiat, setelah disintesis akan didapatkan senyawa dengan khasiat

farmakologis tertentu, contohnya obat-obat golongan analgetik-antipiretik, antihistamin dan

diuretika.

Obat-obatan yang berbahan dasar sintetis berkembang pada ratusan bahkan ribuan

tahun yang lalu. Berawal dari penemuan obat penisilin oleh Alexander Flamming dan

berkembang menjadi beragam obat yang memiliki golongan yang sama namun memiliki

struktur kimia yang berbeda. Dengan berkembangnya zaman pengetahuan tentang obat-

obatan sintetis semakin berkembang bahkan pengobatan ini lebih dipercayai daripada

pengobatan herbal.

Page 5: Makalah BI (1)

Dalam pengobatan berbasis obat sintetis. Peran kimia sangat menunjang terhadap

penentuan indikasi obat yang akan dibuat. Struktur kimia dalam obat yang berbeda akan

mempengaruhi sifat dari zat aktif obat. Selain itu aktivitas dari obat dalam tubuh akan turut

dipengaruhi oleh struktur kimia dari obat. Keterkaitan Farmasi dengan ilmu kimia tidak

hanya tertuju pada pembuatan obat saja. Pembuatan dari kosmetik, makanan dan minuman

serta pupuk dan insektisida merupakan cakupan dari keterkaitan dua bidang ilmu ini.

Selain dari pembuatan obat yang memiliki bahan dasar zat kimia, ilmu kimia berperan

pula dalam penentuan perjalanan obat setelah dikonsumsi. Perjalanan obat tersebut meliputi

tiga fasa, yaitu :

1. Fasa ketersediaan hayati, dimana obat mengalami penguraian srtuktur. Hal ini

mengakibatkan adanya penguraian antara zat aktif obat dan bahan-bahan pembantu.

2. Fasa Farmakokinetik, meliputi proses absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi obat

(ADME). Fasa ini berperan dalam  ketersediaan obat untuk mencapai jaringan sasaran

(target) atau reseptor  sehingga dapat menimbulkan respons biologis.Meliputi proses fasa

II dan fasa III. Fasa II adalah proses absorpsi molekul obat yang menghasilkan

ketersediaan biologis obat, yaitu senyawa aktif dalam cairan darah (pH = 7,4) yang akan

didistribusikan ke jaringan atau organ tubuh. Fasa III adalah fasa yang melibatkan proses

distribusi, metabolisme dan ekskresi obat, yang menentukan kadar senyawa aktif pada

kompartemen tempat reseptor berada. Fasa I, II dan III menentukan kadar obat aktif yang

dapat mencapai jaringan target.

3. Fasa Farmakodinamik, Fasa terjadinya interaksi obat-reseptor dalam jaringan sasaran.

Fasa ini berperan dalam timbulnya respons biologis tubuhterhadapzataktifobat. Meliputi

proses fasa IV dan fasa V. Fasa IV adalah tahap interaksi molekul senyawa aktif dengan

tempat aksi spesifik atau reseptor pada jaringan target, yang dipengaruhi oleh ikatan

kimia yang terlibat seperti ikatan kovalen , ion van der waal’s, hidrogen, hidrofob, ion-

dipol atau dipol-dipol, keserasian bentuk dan ukuran molekul obat dengan reseptor. Fasa

V adalah induksi ransangan, dengan melalui proses biokimia, menyebabkan terjadinya

respons biologis. Rancangan obat dalapt dilakukan pada fasa I sampai IV.

Terdapat beberapa hubungan antara aktivitas obat dan kimia, diantaranya adalah:

1. Hubungan Struktur, Ikatan Kimia dan Aktivitas Biologis

Page 6: Makalah BI (1)

Respons biologis merupakan akibat interaksi molekul obat dengan gugus fungsional

molekul reseptor. Interaksi ini dapat berlangsung karena kekuatan ikatan kimia tertentu. Tipe

ikatan kimia yang terlibat dalam interaksi obat reseptor antara lain adalah ikatan-ikatan

kovalen, ion-ion yang saling memperkuat (reinforce ions), ion (elektrostatik), hidrogen, ion-

dipol, dipol-dipol, van der Waal’s, ikatan hidrofob dan transfer muatan.

a. Ikatan Kovalen, Ikatan kovalen terbentuk bila ada dua atom saling menggunakan

sepasang elektron secara bersama-sama. Ikatan kovalen merupakan ikatan kimia yang

paling kuat dengan rata-rata kekuatan ikatan 1000 kkal/mol. Dengan kekuatan ikatan

yang tinggi ini, pada suhu normal ikatan bersifat ireversibel dan hanya dapat pecah

bila ada pengaruh katalisator enzim tertentu. Interaksi obat-katalisator melalui ikatan

kovalen menghasilkan kompleks yang cukup stabil dan sifat ini dapat digunakan untuk

tujuan pengobatan tertentu.

b. Ikatan ion, Ikatan ion adalah ikatan yang dihasilkan oleh daya tarik menarik

elektrostatik antara ion-ion yang muatannya berlawanan. Kekuatan tarik-menarik akan

makin berkurang bila jarak antar ion makin jauh dan pengurangan tersebut berbanding

terbalik dengan jaraknya.

c. Interaksi Ion-Dipol dan dipol-Dipol, Adanya perbedaan keelektronegatifan atom C

dengan atom yang lain seperti O dan N, akan membentuk distribusi elektron tidak

simetrik atau dipol, yang mampu membentuk ikatan dengan ion atau dipol lain, baik

yang mempunyai daerah kerapatan elektron tinggi maupun yang rendah.

d. Ikatan hidrogen, Ikatan hidrogen adalah suatu ikatan antara atom H yang mempunyai

muatan positif parsial dengan atom lain yang bersifat elektronegatif dan mempunyai

sepasang elektron bebas dengan oktet lengkap seperti O, N, F. Atom yang bermuatan

positif parsial dapat berinteraksi dengan atom negatif parsial dari molekul atau atom

lain yang berbeda ikatan kovalennya dalam satu molekul.

e. Ikatan Van Der Waal’s, Ikatan van der waal’s merupakan kekuatan tarik-menarik antar

molekul atau atom yang tidak bermuatan dan letaknya berdekatan atau jaraknya ± 4-6

Å. Ikatan ini terjadi karena sifat kepolarisasian molekul atau atom. Meskipun secara

individu lemah tetapi hasil penjumlahan ikatan van del waal’s merupakan faktor

pengikat yang cukup bermakna terutama untuk senyawa-senyawa yang mempunyai

berat molekul tinggi. Ikatan van der waal’s terlibat pada interaksi cincin benzen

dengan daerah bidang datar reseptor dan pada interaksi rantai hidrokarbon dengan

makromolekul protein atau reseptor.

Page 7: Makalah BI (1)

f. Ikatan hidrofob, Ikatan hidrofob merupakan salah satu kekuatan penting pada proses

penggabungan daerah non polar molekul obat dengan daerah non polar reseptor

biologis. Daerah non polar molekul obat yang tidak larut dalam air dan molekul-

molekul air disekelilingnya akan bergabung melalui ikatan hidrogen membentuk

struktur quasi-crystalline (icebergs).

g. Transfer Muatan, Kompleks yang terbentuk antara dua molekul melalui ikatan

hidrogen merupakan kasus khusus dari fenomena umum kompleks donor-aseptor,

yang distabilkan melaui daya tarik-menarik elektrostatis antara molekul donor elektron

dan molekul aseptor elektron.

2. Hubungan Struktur dan Interaksi Obat-Reseptor

Reseptor obat adalah suatu makromolekul jaringan sel hidup, mengandung gugus

fungsional atau atom-atom terorganisasi, reaktif secara kimia dan bersifat spesifik, dapat

berinteraksi secara reversibel dengan molekul obat yang mengandung gugus fungsional

spesifik, menghasilkan respons biologis yang spesifik pula. Interaksi obat-reseptor terjadi

melalui dua tahap, yaitu:

a. Interaksi molekul obat dengan reseptor spesifik, interaksi ini memerlukan afinitas.

b. Interaksi yang dapat menyebabkan perubahan konformasi makromolekul protein

sehingga timbul respons biologis.

A. Teori Klasik

Crum, Brown dan Fraser (1869), mengatakan bahwa aktivitas biologis suatu senyawa

merupakan fungsi dari struktur kimianya dan tempat obat berinteraksi pada sistem biologis

mempunyai sifat yang karakteristik.

Langley (1878), dari studi efek antagonis dari atropin dan pilokarpin, memperkenalkan

konsep reseptor yang pertama kali dan kemudian dikembangkan oleh Ehrlich.

Ehrlich (1907), memperkenalkan istilah reseptor dan membuat konsep sederhana tentang

interaksi obat-reseptor yaitu corpora non agunt nisi fixata atau obat tidak dapat menimbulkan

efek tanpa mengikat reseptor.

B. Teori Pendudukan

Clark (1926), memperkirakan bahwa satu molekul obat akan menempati satu sisi

reseptor dan obat harus diberikan dalam jumlah yang berlebih agar tetap efektif selama

proses pembentukan kompleks.

Page 8: Makalah BI (1)

Obat akan berinteraksi dengan reseptor membentuk kompleks obat-reseptor. Clark

hanya meninjau dari segi agonis saja yang kemudian dilengkapi oleh Gaddum (1937), yang

meninjau dari segi antagonis.

Ariens (1954) dan Stephenson (1956), memodifikasi dan membagi interaksi obat-

reseptor menjadi dua tahap, yaitu pembentukan kompleks obat-reseptor dan menghasilkan

respons biologis

Setiap struktur molekul obat harus mengandung bagian yang secara bebas dapat

menunjang afinitas interaksi obat-reseptor dan mempunyai efisiensi untuk menimbulkan

respons biologis sebagai akibat pembentukan kompleks obat reseptor.

C. Teori Kecepatan

Croxatto dan Huidobro (1956), memberikan postulat bahwa obat hanya efisien pada

saat berinteraksi dengan reseptor. Paton (1961) mengatakan bahwa efek biologis dari obat

setara dengan kecepatan ikatan obat-reseptor  dan bukan dari jumlah reseptor yang

didudukinya.

Senyawa dikatakan agonis bila mempunyai kecepatan asosiasi atau sifat mengikat

reseptor besar dan disosiasi yang besar. Senyawa dikatakn antagonis bila mempunyai

kecepatan asosiasi sangat besar sedang disosiasi nya sangat kecil. Senyawa dikatakan agonis

parsial bila kecepatan asosiasi dan disosiasinya tidak maksimal.

D. Teori Kesesuaian Terimbas

Menurut Koshland (1958), ikatan enzim (E) dengan substrat (S) dapat menginduksi

terjadinya perubahan konformasi struktur enzim sehingga menyebabkan orientasi gugus-

gugus aktif enzim.

E. Teori Ganguan Makromolekul

Belleau (1964), memperkenalkan teori model kerja obat yang disebut teori gangguan

makromolekul. Menurut Belleau, interaksi mikromolekul obat dengan makromolekul protein

(reseptor) dapat menyebabkan terjadinya perubahan bentuk konformasi reseptor sebagai

berikut:

1. Gangguan konformasi spesifik (Specific Conformational Perturbation = SCP)

2. Gangguan konformasi tidak spesifik (Non Specific Conformational Perturbation =

NSCP.

Page 9: Makalah BI (1)

Obat agonis adalah obat yang mempunyai aktivitas intrinsik dan dapat mengubah

struktur reseptor menjadi bentuk SCP sehingga menimbulkan respons biologis. Obat

antagonis adalah obat yang tidak mempunyai aktivitas intrinsik dan dapat mengubah struktur

reseptor menjadi bentuk NSCP sehingga menimbulkan  efek pemblokan. Pada teori ini ikatan

hidrofob merupakan faktor penunjang yang penting pada proses pengikatan obat-reseptor.

F. Teori Pendudukan-Aktivasi

Ariens dan Rodrigues de Miranda (1979), mengemukakan teori pendudukan-aktivasi

dari model dua keadaan yaitu bahwa sebelum berinteraksi dengan obat, reseptor berada

dalam kesetimbangan dinamik antara dua keadaan yang berbeda fungsinya, yaitu:

1. Bentuk teraktifkan (R*) : dapat menunjang efek biologis

2. Bentuk istirahat (R) : tidak dapat menunjang efek biologis

G. Konsep Kurir Kedua

Reseptor dari banyak hormon berhubungan erat dengan sistem adenil siklase. Sebagai

contoh katekolamin, glukagon, hormon paratiroid, serotonin dan histamin telah menunjukkan

pengaruhnya terhadap kadar siklik-AMP dalam intrasel, tergantung pada hambatan atau

rangsangan adenil siklase. Bila rangsangan tersebut meningkatkan kadar siklik-AMP, hormon

dianggap sebagai kurir pertama (first messenger), sedang siklik-AMP sebagai kurir kedua

(second messenger).

H. Teori Mekanisme dan Farmakofor sebagai dasar Rancangan Obat

Teori mekanisme dan farmakofor sebagai dasar rancangan obat dapat diilustrasikan

oleh obat antihipertensi penghambat kompetitif enzim pengubah angiotensin (Angiotensin-

converting enzyme = ACE).

Page 10: Makalah BI (1)

BAB III

PEMBAHASAN

Dewasa ini, teknologi dan pendidikan sangat berkembang begitu pesat. Begitu pula

dengan bidang ilmu kesehatan. Dalam perumusan masalah kali ini merumus pada keterkaitan

bidang farmasi dengan Ilmu kimia. Pada saat ini keterkaitan pada dua bidang ilmu ini sudah

disatukan menjadi satu bidang ilmu yang dinamakan “Kimia Medisinal”. Hal ini merupakan

perpaduan pada pembuatan obat berbahan zat kimia atau dapat dikatakan sebagai obat-obatan

berbahan sintetis. Berikut adalah contoh-contoh obat-obatan yang umum digunakan.

1.       Obat flu

Umumnya, penyakit pilek atau influenza disertai demam dan batuk biasanya, obat untuk

meredakan penyakit ini disebut obat flu. Influenza biasanya di sebabkan oleh virus.

Komposisi obat flu terdiri atas obat analgesik, anti piretik, dekongestan, dan obat alergi.

a.       Obat analgesik dan antipiretik

Obat-obatan yang termasuk analgesic dan antipiretik, diantaranya asetosal, asetaminofen,

salisilamid, asam mefenamat, dan kafein

b.      Obat dekongestan

Fenilpropanolamina HCI dan efedrima HCI merupakan contoh obat dekongestan. Obat ini

membantu melegakan saluran hidung sehingga tidak tersumbat.

c.       Obat antialergi

Obat yang termasuk jenis antialergi adalah klorofenilamin maleat dan dekstrometorfan HBr.

Obat generic yang dapat kamu gunakan untuk sakit seperti ini adalah parasetamol atau

asetosal.

2.       Obat batuk

Batuk umumnya dikelompokan menjadi betuk kering dan batuk berdahak. Adapun batuk

berdahak disebut batuk produktif karena mengeluarkan banyak dahak. Batuk berdahak

umumnya disebabkan oleh flu. Obat batuk mengandung zat expektoran dan zat anti alergi.

Seperti obat anti influenza, obat batuk tidak boleh digunakan terus menerus.

Page 11: Makalah BI (1)

3.       Obat sakit lambung

Sakit lambung atau sakit mag ringan dapat di obati dengan antasida, suatu obat yang dapat

menetralkan asam lambung. Untuk mengatasi rasa kembung pada lambung digunakan

senyawa simetikon, sedangkan untuk mengurangi kejang perut digunakan senyawa

papaverina HCI.

4.       Obat diare

Obat diare bersifat atsorptif sehingga dapat menyerap racun dari dalam tubuh. Zat aktifnya

berupa karbon aktif, silicon dioksida, kaolin, dan pectin selain itu dapat juga di gunakan zat

yang bersifat astringent yang dapat mengecilkan jaringan yang membuatnya pesat misalnya

tannin yang terdapat dalam teh pekat atau daun jambu.

5. Antibiotic

Antibiotik yang ditemukan kali pertama pada 1928 oleh alexander flemming adalah antibiotic

penisiln. Antibiotic merupakan zat yang diperoleh dari mikro organisme yang dapat

menghambat atau membunuh mikro organisme lain.

Menurut Burger (1980) terdapat cakupan keterkaitan Kimia Medisinal yang meliputi

aplikasi kimia tentang isolasi dan identifikasi senyawa aktif dalam tanaman yang secara

empirik telah digunakan untuk pengobatan, sintesis struktur analog dari bentuk dasar

senyawa yang mempunyai aktivitas pengobatan potensial, mencari struktur induk baru

dengan cara sintesis senyawa organik, dengan ataupun tanpa berhubungan dengan zat aktif

alamiah, menghubungkan struktur kimia obat dengan cara kerjanya, mengembangkan

rancangan obat, mengembangkan hubungan struktur kimia dan aktivitas biologis melalui sifat

kimia fisika dengan bantuan statistik.

Dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini, kami telah membuat penelitian lapangan

berupa angket kepada 10 orang mahasiswa. Terdapat beberapa jawaban yang beragam dari

hasil penelitian yang dilakukan. Pertanyaan yang diajukan yang pertama adalah “Apakah

ilmu farmasi berhubungan dengan kimia?” jawaban yang didapat dari 10 angket yang ada

adalah sama, yaitu “YA”. Pertayaan kedua yaitu “Apa manfaat ilmu kimia dalam farmasi?”,

dari pertanyaan kedua ini didapat beberapa jawaban yang beragam, jawabannya diantaranya

menyebutkan bahwa maanfaat dari ilmu kimia pada bidang farmasi yaitu untuk pembuatan

Page 12: Makalah BI (1)

obat menggunakan bahan-bahan kimia dan mengetahui struktur-struktur obat serta reaksi obat

dalam tubuh. Sedangkan pada pertanyaan ketiga, yaitu “Apa aplikasi kimia dalam farmasi?”

didapat jawaban yaitu sebagai pembuatan obat, menguji ketersediaan obat, mengetahui

indikasi obat melalui struktur kimia obat, dan menjadikan bahan kimia sebagai komponen

obat sintetis (angket dilampirkan).

Secara umum, masyarakat mengetahui bahwa terdapat keterkaitan antara ilmu kimia dengan bidang farmasi. Hal ini dikarenakan pengetahuan umum mengenai pembuatan obat sintetis melibatkan bahan- bahan kimia. Namun, pengetahuan tersebut hanya berhenti pada pembuatan obat saja dan masyarakat tidak mengetahui peran ilmu kimia dalam bidang farmasi sepenuhnya. Keterbatasan pengetahuan tersebut dikarenakan masyarakat tidak mendapatkan informasi tersebut secara langsung dan mungkin terkadang masyarakat merasa tingkat kebutuhan pada pengetahuan tersebut amatlah kurang sehingga masyarakat enggan untuk secara sengaja mencari informasi sendiri mengenai informasi tersebut.

MANFAAT KIMIA DALAM BIDANG FARMASI

Ilmu kimia merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari sifat-sifat, struktur, komposisi, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Ilmu kimia erat kaitannya dengan kehidupan manusia sehari-hari. peran ilmu kimia yang pertama pada kehidupan manusia adalah dalam bidang kedokteran. Untuk membantu penyembuhan pasien yang mengidap suatu penyakit, digunakan obat-obatan yang dibuat berdasarkan hasil riset terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat yang dilakukan dalam cabang kimia farmasi.

Page 13: Makalah BI (1)

BAB IV

PENUTUP

Ilmu farmasi yaitu bidang keilmuan yang mempelajari tentang pengadaan, peracikan hingga pemberian informasi mengenai obat terhadap pasien. Ilmu farmasi sangat berkaitan dengan kimia, adapun ketekaitan ini dapat pula dinamakan kimia medisal yang merupakan bidang ilmu yang didalamnya terdapat kaitan antara kedua bidang ilmu tersebut. Dalam farmasi kimia digunakan dalam pengidentifikasian obat, zat kimia dapat digunakan dalam bahan obat sintetik, mengetahui pH suatu obat, dan pengukuran stabilitas obat.

Sebaiknya adanya pengetahuan lebih kepada masyarakat terhadap kejelasan fungsi kimia yang secara tidak langsung berperan besar dalam perkembangan dunia farmasi khususnya dalam pembuatan obat, mekanisme dan sifat terhadap obat. Karena hal tersebut akan menjadikan masyarakat akan lebih bijak dalam menentukan obat.

Page 14: Makalah BI (1)

DAFTAR PUSTAKA

1. Sejarah Farmasihttp://farmatika.blogspot.com/p/sejarahfarmasi.html#ixzz2mwaT4IR12. http://niethakimia.wordpress.com/2010/05/24/sejarah-perkembangan-ilmu-kimia/

Page 15: Makalah BI (1)

DATA PRIBADINama : MichaelJenis kelamin : Laki-lakiTempat, tanggal lahir : Tangerang, 12 Maret 1995Kewarganegaraan : IndonesiaStatus perkawinan : Belum KawinAgama : KristenAlamat lengkap : Jl. AR Hakim 3, Karawang 41311Telepon, HP : 08121212395E-mail : [email protected]

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN» Formal2001 - 2007 : SD Yos Sudarso Karawang2007 - 2010 : SMP Yos Sudarso Karawang2010 – 2013 : SMA Yos Sudarso Karawang2013 - sekarang : Program Sarjana (S-1) Farmasi UNPAD

DATA PRIBADINama : Fenadya Rahayu AgustrionoJenis kelamin : PerempuanTempat, tanggal lahir : Karawang, 17 April 1996Kewarganegaraan : IndonesiaStatus perkawinan : Belum KawinAgama : BudhaAlamat lengkap : Jl. AR Hakim 91, Karawang 41311Telepon, HP : 085719295888E-mail : [email protected]

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN» Formal2001 - 2007 : SD Maitreya Karawang2007 - 2010 : SMPN 1 Karawang2010 – 2013 : SMAN 1 Karawang2013 - sekarang : Program Sarjana (S-1) Farmasi UNPAD

Page 16: Makalah BI (1)

DATA PRIBADINama : YogiyantoJenis kelamin : Laki-lakiTempat, tanggal lahir : Sidikalang, 12 Juni 1995Kewarganegaraan : IndonesiaStatus perkawinan : Belum KawinAgama : BudhaAlamat lengkap : Jl. Lubuk Kuda No. 7eTelepon, HP : 085760690586E-mail : [email protected]

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN» Formal2001 – 2005 : SD Santo Yoseph Sidikalang2005 - 2007 : SD Wiyata Dharma Medan2007- 2010 : SMP Wiyata Dharma Medan2010 - 2013 : SMA Wiyata Dharma 2013 - sekarang : Program Sarjana (S-1) Farmasi UNPAD

DATA PRIBADINama : Moses PrasetioJenis kelamin : Laki-lakiTempat, tanggal lahir : Bandung, 30 Oktober 1995Kewarganegaraan : IndonesiaStatus perkawinan : Belum KawinAgama : KristenAlamat lengkap : Jl. Pondok Mutiara VII No. 6Telepon, HP : 081312801475E-mail : [email protected]

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN» Formal2001 – 2007 : SDK Trimulia2007 - 2010 : SMP Waringin2010 - 2013 : SMA Trinitas Bandung2013 - sekarang : Program Sarjana (S-1) Farmasi UNPAD

Page 17: Makalah BI (1)

DATA PRIBADINama : Wulan HidayatiJenis kelamin : PerempuanTempat, tanggal lahir : Bandung, 22 Juni 1995Kewarganegaraan : IndonesiaStatus perkawinan : Belum KawinAgama : IslamAlamat lengkap : Jl. Raya Tangkubanparahu No. 265Telepon, HP : 089639271900E-mail : [email protected]

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN» Formal2001 - 2002 : SD Al-Basariyah Bandung2002-2004 : SD Negeri IX Lembang – Bandung2004-2007 : SD Negeri VII Cibogo - Bandung2007 – 2010 : SMP Negeri 1 Lembang - Bandung2010 – 2013 : SMK Riyadhul Jannah Subang2013 - sekarang : Program Sarjana (S-1) Farmasi UNPAD