oto.sm02.031.01 bi

35
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR SEPEDA MOTOR MEMPERBAIKI SISTEM PENGISIAN OTO.SM02.031.01 BUKU INFORMASI

Upload: nur-riyanto

Post on 26-Jun-2015

555 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: OTO.SM02.031.01 BI

MATERI PELATIHAN BERBASIS

KOMPETENSI

SEKTOR OTOMOTIF

SUB SEKTOR SEPEDA MOTOR

MEMPERBAIKI SISTEM PENGISIANOTO.SM02.031.01

BUKU INFORMASI

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSINIGRASI R.I.DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN

PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan

Page 2: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 1 dari 25

DAFTAR ISI

Daftar Isi........................................................................................................1

BAB I PENGANTAR ......................................................................................2

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ........................21.2. Penjelasan Modul.....................................................................21.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC).....................................31.4. Pengertian-pengertian Istilah...................................................4

BAB II STANDAR KOMPETENSI.....................................................................5

2.1. Peta Paket Pelatihan ...............................................................52.2. Pengertian Unit Standar ..........................................................52.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari .............................................5

2.3.1. Judul Unit ..................................................................62.3.2. Kode Unit ..................................................................62.3.3. Deskripsi Unit ...........................................................62.3.4. Elemen Kompetensi ..................................................62.3.5. Kriteria Unjuk Kerja ...................................................62.3.6. Batasan Variabel .......................................................72.3.7. Panduan Penilaian ....................................................72.3.8. Kompetensi Kunci .....................................................9

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ................................................10

3.1. Strategi Pelatihan .................................................................103.2. Metode Pelatihan ..................................................................10

BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI ...............................................................124.1. Jenis Sistem Pengisian...........................................................12

4.1.1. Half Wave Charging System........................................124.1.2. Full Vave Charging System..........................................144.1.3. Three Phase charging System.....................................15

4.2. Sistem Pengisian Batere........................................................174.3. Cara Menganalisa Sistem Pengisian......................................20

4.3.1. Sistem Pengaturan Tegangan pada Rectifier..............214.3.2. Pemeriksaan Regulator...............................................224.3.3. Pemeriksaan Tegangan Pengisian...............................22

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI 23

5.1. Sumber Daya Manusia ..........................................................235.2. Sumber-sumber Perpustakaan .............................................23

Page 3: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 2 dari 25

5.3. Daftar Peralatan yang Digunakan.........................................25

Page 4: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 3 dari 25

BAB IPENGANTAR

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi

Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja.

Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda meiniliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.

1.2. Penjelasan Modul

1.2.1. Desain Modul

Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri : Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang

pelatih. Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh

peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.

1.2.1. Isi Modul

a. Buku InformasiBuku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.

b. Buku KerjaBuku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri.Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :

Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahaini informasi.

Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja.

Page 5: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 4 dari 25

c. Buku PenilaianBuku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai

pemyataan keterampilan. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian

keterampilan peserta pelatihan. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk

mencapai keterampilan. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku

Kerja. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

1.2.1. Pelaksanaan Modul

Pada pelatihan klasikal, pelatih akan : Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan

sebagai sumber pelatihan. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam

penyelenggaraan pelatihan. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan

dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.

Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan : Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja. Memberikan jawaban pada Buku Kerja. Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja. Meiniliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)

Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency).Jika anda telah meiniliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.

Anda mungkin sudah meiniliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah :a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan

dan keterampilan yang sama atau

Page 6: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 5 dari 25

b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau

c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama.

1.4. Pengertian-pengertian Istilah

ProfesiProfesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.

StandardisasiStandardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.

Penilaian / Uji KompetensiPenilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.

PelatihanPelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.

Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.

Standar KompetensiStandar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta meiniliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.

Sertifikat KompetensiAdalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.

Page 7: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 6 dari 25

Sertifikasi KompetensiAdalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji kompetensi.

Page 8: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 7 dari 25

BAB IISTANDAR KOMPETENSI

2.1. Peta Paket Pelatihan

2.2. Pengertian Unit Standar

Apakah Standar Kompetensi?Setiap Standar Kompetensi menentukan :

a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi.

b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.

Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini?Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk “Menerapkan prosedur-prosedur mutu”.

Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan?Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.

Berapa banyak/kesempatan yang Anda iniliki untuk mencapai kompetensi?Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan.Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat : mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.

Standar Kompetensi

Terkini

OTO.SM02.031.01

Bidang yang digunakan pada Pedoman Belajar

ini

Memperbaiki Sistem Pengisian

Page 9: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 8 dari 25

memeriksa kemajuan peserta pelatihan. menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk

kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

2.3.1. Judul Unit Memperbaiki Sistem Pengisian

2.3.2. Kode Unit OTO.SM02.031.01

2.3.3. Deskripsi Unit Unit ini mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan untuk menguji dan memperbaiki sistem pengisian pada sepeda motor 2 langkah dan 4 langkah hingga ukuran 250 cc

2.3.4. Elemen Kompetensi Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan.

2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja

Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada setiap elemen

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01 Menguji sistem/komponen dan mengidentifikasi kerusakan

1.1 Pengujian dilakukan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.

1.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahaini.

1.3 Tes/pengujian dilakukan untuk menentukan kesalahan/kerusakan dengan menggunakan peralatan dan teknik yang sesuai.

1.4 Kesalahan diidentifikasi untuk menentukan tindakan perbaikan yang diperlukan.

1.5 Seluruh kegiatan pengujian dilakukan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan prosedur/kebijakan perusahaan.

02 Memperbaiki sistem 2.1 Sistem pengisian diperbaiki tanpa

Page 10: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 9 dari 25

pengisian berikut komponen-komponennya

menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.

2.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahaini.

2.3 Perbaikan yang diperlukan, penggantian komponen, dan penyetelan dilakukan dengan menggunakan peralatan, teknik, dan bahan yang sesuai.

2.4 Seluruh kegiatan perbaikan dilakukan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan prosedur/kebijakan perusahaan.

2.3.6 BATASAN VARIABEL

1. Batasan konteks :

Standar kompetensi ini digunakan untuk sepeda motor hingga ukuran 250 cc.

2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk:

2.1 Spesifikasi pabrik untuk kendaraan.2.2 SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan.2.3 Kebutuhan pelanggan.2.4 Kode area tempat kerja.

3. Pelaksanaan K3L harus memenuhi:

3.1 Undang-undang tentang K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan).

3.2 Penghargaan di bidang industri.

4. Peralatan-peralatan dapat termasuk:

4.1 Peralatan tangan dan perlengkapan uji termasuk multimeter, voltmeter, amperemeter.

4.2 Peralatan tenaga/power tools, test bench, perlengkapan pengukuran termasuk growler, induction ammeter, lampu test (12 V dan 24 V), single and ganged panel, dan osiloscope.

5. Kegiatan:

Kegiatan harus dilakukan pada kondisi kerja normal dan harus

termasuk :

5.1 Menguji, membongkar, merakit, melepas, dan mengganti5.2 Menemukan kesalahan menggunakan pendengaran, visual, dan

Page 11: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 10 dari 25

penilaian fungsi terhadap kerusakan, korosi, keausan dan kerusakan/arus pendek pada kelistrikan, dan pengukuran elektrik.

5.3 Membaca dan memahaini wiring diagram.

6. Variabel terapan lainnya meliputi:

6.1 Sistem pengisian termasuk altemator, generator, intemal/extemal regulator, baterai (6 V, 12 V dan 24 V), belt/tali altemator dan/atau direct drive/penggerak langsung, single/multiple belt drive/tali penggerak, peralatan tensioning/penyetel ketegangan yang dapat disesuaikan

6.2 Arus langsung dari motor.

2.3.7 PANDUAN PENILAIAN

1 Pengetahuan dan keterampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan tidak melalui pekerjaan.

2 Penilaian keterampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, maka penilaian dapat dilakukan melalui simulasi.

3 Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan langsung.

4 Kemampuan dinilai sesuai dengan konteks kualifikasi yang telah diperhatikan.

5. Aspek-aspek penting:

Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut :

5.1 Menguji sistem pengisian.5.2 Memperbaiki sistem pengisian.

6. Pengetahuan dasar:

6.1 Undang-undang K3L.6.2 Pemahaman petunjuk teknis material, simbol grafik, dan

diagram.6.3 Prosedur pengujian.

6.4 Konstruksi dan kerja sistem pengisian yang sesuai dengan penggunaan.

6.5 Prinsip-prinsip kerja dan penggunaan dari sistem pengisian.

Page 12: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 11 dari 25

6.6 Prosedur perbaikan

7. Penilaian praktek:

7.1 Mengakses, memahaini, dan menerapkan informasi teknik7.2 Menggunakan peralatan dan perlengkapan dengan benar dan

aman7.3 Menguji dan mengidentifikasi kesalahan sistem pengisian7.4 Memperbaiki sistem pengisian

2.3.8 KOMPETENSI KUNCI :

NO

KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi

1

2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 13. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-

aktivitas2

4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 15 Menggunakan ide dan teknik matematika 26. Memecahkan masalah 27 Menggunakan teknologi 1

Page 13: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 12 dari 25

Page 14: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 13 dari 25

BAB IIISTRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1. Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Persiapan/perencanaana. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap

belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.

b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.c. Meinikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan

dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda iniliki.d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.

Permulaan dari proses pembelajarana. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang

terdapat pada tahap belajar.b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan

pengetahuan Anda.

Pengamatan terhadap tugas praktika. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau

orang yang telah berpengalaman lainnya.b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda

temukan.

Implementasia. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.

PenilaianMelaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.

3.2. Metode Pelatihan

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

Page 15: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 14 dari 25

Belajar secara mandiri Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajamya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

Belajar BerkelompokBelajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar meiniliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.

Belajar terstrukturBelajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.

Page 16: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 15 dari 25

BAB IVMATERI UNIT KOMPETENSI

Rangkaian pengisian dipergunakan pada sepeda motor yang dilengkapi dengan Battery, kebanyakkan sepeda motor mempergunakan dinamo AC namun juga mempergunakan dinamo DC. Bila sepeda motor menggunakan dinamo DC, maka rangkaian pengisiannya diatur oleh dengan otomatis Cut Outnya. Bila sepeda motor dengan dinamo AC maka rangkaian pengisiannya diserahkan dengan melalui suatu alat yang dinamakan Kuprox/Rectifier. Sedangkan regulator adalah alat untuk mengatur pengaliran arus dan dinamo DC ke Battery. sedangkan rectifier adalah alat untuk merubah arus AC menjadi DC yang akan masuk ke battery. Bahan yang dipergunakan pada rectifier berupa lempengan-lempengan logan antara lain Silicon, silikon dan Cuprox Oksida.

4.1. Jenis Sistim PengesianBerdasarkar cara kerjanya, sistim pengisian pada sepeda motor dapat dibagi dalam 3 jenis :

A. Half Wave Charging SystemB. Full Wave Charging SystemC. 3 Phase Charging System

4.1.1. Half Wave Charging System (Sistim Pengisian Setengah Gelombang).

Sistim ini dipakai pada mesin-mesin sepeda motor Honda yang kecil dimana kebutuhan akan tenaga arus listrik adalah kecil. Sistim ini terdiri atas peralatan-peralatan Generator AC (altemator). Rectifier dengan dua kabel saja dan sebuah battery. Rectifier akan merubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC) yang akan mengisi/menyetrom battery. Generator A(’ yang dipakai pada sistim ini mempunyai rotor yang berputar mengelilingi gulungan kumparan stator.

Saat kumparan dipakai untuk menghasilkan arus pengisian battery. Kumparan lainnya digunakan untuk pengapian mesin. Saklar pemutus arah atau platina (contact breaker) ditempatkan pada landasan kumparan stator. untuk mencegah adanya arus berlebihan yang akan melalui battery dan behan-beban lain pada rangkaian listrik. maka besamya arus maksimum yang keluar dari generator sudah ditentukan.

Page 17: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 16 dari 25

Gambar 4.1. Half Wave Charging System

Ketika kutub utara rotor pada posisi di atas (gamba B) arus mengalir mengikuti arah panah, melalui rectifier sehinga diteruskan ke beban A (lampu) mengakibatkan lampu A menyala. Ketika kutup utara rotor dalam posisi terendah (gambar C) terjadilah listrik yang berlawanan arah dengan mbar B. Namun, berhubung rectifier tidak dapat meneruskan aliran listrik dalam arah anak panah, maka tidak terjadi aliran listrik melalui kumparan dan beban.

Karena rotor berputar terus, maka kutub utara akan kembali k dalam possi di atas sehingga anis listrik mengalir lagi dalam arah anak panh pada gambar B. Dan arus listrik akan berhenti mengalir jika posisi pada gambar C dicapai. Aliran Iistrk macam inilah yang dipakai pada sistem “Half Wave Charging” untuk Bentuk Gelombang ini” besarnya arus listrik yang diperoleh adalah sepeti pada Gambar 4.2 E dan F. terlihat bahwa bagian bawah dari gelombang- gelombang ditiadakan oleh rectifier. OIeh karena itu disebut sistem pengi sian setegah gelombang.

Page 18: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 17 dari 25

Gambar 4.2. Gelombang yang ditimbulkan pada sistem Half Wave Charging

4.1.2. Full Vave Charging System ( Sistim pengisian gelombang penuh ) Sistem ini dipakai pada mesin-mesin Honda saat silinder

berukuran sedang dan pada mesin-mesin Honda bersilinder ganda. Sistem ini terdiri atas peralatan-peralatan : Altemator pembatas Arus (Curr’n liiniter atau Regulator ) Rechtifier dengan 3 atau 4 kabel dan sebuah battery. Alat pembatas arus maksudnya menghidarkan arus pengisian yang terlalu besar.

Gambar 4.3. Full Vave Charging System

Page 19: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 18 dari 25

Cara Kerja:Ketika kutub utara rotor berada di posisi di atas (gambar B)

arus listrik mengalir menurut arah anak panah. Aliran arus listrik melalui susunan rectifier Juga ditunjukkan o!eh arah anak panah. Arus yang sudah diserahkan oleh rectifier akan mengalir melalui beban A hingga lampu menyala. Ketika Kutub utara rotor berada dapa posisi terbawah (gambar 4.3 C), arus listrik mengalir menurut arah anak. panah yang terputus-putus Setelah melalui rectifier, arus listrik mengalir melalui beban A, Temvata bahwa arus listrik yang mengalir melalui rectitier akan mengalir melalui beban A dalam arah yang sama, dan tidak berubah arah mski pun posisi kutup-kutup rotor berubah.

Secara grafis terlihat bahwa bagian bawah dan gelombanugelomban (negatip) kebebasan anus listrik dikembalikan oleh susunan rectifier menjadi gelombang gelombang positip, jadi seluruh gelombang terpakai, sehingga sistim ini dinamakan sistim pengisian gelombang penuh (gambar D-E).

4.1.3. Three Phase charging System (Sistim Pengisian 3 Fasa).Sistem ini dipakai pada semua sepeda motor Honda

bersilinder empat dan lebih. dan terdiri atas Sebuat Altemator, sebuah Voltage Regulator (pengatur tegangan listrik), sbuah rectifier solid state dengan 5 kabel, dan sebuah battery. Tugas rectifier adalah mengubah 3 arus AC terpisah dan altemator menjadi sebuah arus listrik DC yang mengisi battery. Rotor pada sistim ini tidaklah sebuab magnit permanen seperti pada kedua sistim di atas melainkan sehuah elektromagnet. Biasanya arus dan generator AC 3 phase ini diatur dengan merubh arus listrik kekumparan medan (field coil).Dengan demikian dapat diusahakan agar besar voltate pada sistem listrik sepeda motor tidak berubah untuk mencegah pengisian battery yang terlampau besar

Page 20: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 19 dari 25

Gambar 4.4. Three Phase charging System

Cara kerjaKutub utara rotor pada titik A (gmbar a). aliran listrik

mengalir dan titik A menurul arah panab, melalu rectifier, beban dan kembali ke titik B dan C pada Gambar d. Ketika kutub utara rotor pada posisi B (gambar b), listrik mengalir dan B ke rectifier,

Page 21: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 20 dari 25

beban dan kembali melalui A dan C (gambar d). Akhimya, ketika rotor pada posisi C (gambar c), aliran listrik dan C ke rectifier, beban dan kembali ke A dan B (gambar d).

Terlihat bahwa aliran listrik melalui b selalu sama arahnya, tidak tergantung pada kumparan stator mana (A, dan C) yang sedang menghasilkan listrik. Dalam satu putaran rotor dibasilkan 3 aliran listrik terpisah yang berselang sehingga sistini ini dinamakan sistim pengisian fase. Gelombang-gelombang arus listrik yang dihasilkan kumparan-kumparan A, B, dan C tergambar dalam gambar e --- f Setelah melalui rectifier, maka penjumlahan ketiga gelombang ini menjadi seperti pada gambar, terlihat bahwa besamya arus tidak terus sampai tiitik nol. Pada kendaraan sepeda motor jenis HONDA SLTPER CUP untuk memperpanjang umur dari batteny kendaraan tersebut menggunakan rectifier yang dikombinasikan dengan regulator dalam sebuah unit kecil berkaki berkabe! tiga Fungsi dan regulator tersebut adalah untuk membatasi arus pengisian battery agar tidak terlalu besar.

4.2. SISTEM PENGISIAN BATTERAI

Sepeda motor pada masa sekarang umumnya dilengkapi dengan batere (aki), yang difungstkan untuk menjalankan motor starter, klakson. lampu— lampu, dan instrumen lainnya. Energi listrik yang dapat disuplai oleh aki jumlahnya terbatas. Artinya. bila terus dipakai pada akhimya akan habis. Untuk mempertahankan kondisi aki tetap herisi maka dibutuhkan sistem pengisian batere. Sistem pengisian berfungsi memberikan arus listrik (yang dihasilkan oleh alternator atau koil pengisian pada magneto) ke batere (aki).Gambar 4.5 memperlihatkan suatu rangkaian sistem pengisian aki.

Gamabr 4.5. Rangkaian Sistem Pengisian Aki

Page 22: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 21 dari 25

• Contoh Sistem Pengisian pada motor ASTREA GRAND

Page 23: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 22 dari 25

Gambar 4.6. Sistem Pengisian pada Astrea Grand

Page 24: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 23 dari 25

Gambar 4.7. Sistem Pengisian pada GL MAX, PRO

Page 25: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 24 dari 25

4.3. CARA MENGANALISA SISTIM PENGISIAN

Page 26: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 25 dari 25

Regulator/rectifier menggunakan bahan semi konduktor seperti thyristor yang meradiasikan panas pada saat bekerja. Karenanya komponen-komponen ini memakai papan sirkuit cetak yang dilapisi aret di atas kotak aluininium yang dilengkapi banyak sirip agar lebih baik dalam meredakan panas. Seiring dengan meningkatnya putaran mesin, output tegangan altemator meningkat, fungsi dari regulator meningkat. Fungsi dari regulator /rectifier adalah untuk menjaga agar output tegangan C tetop pada skala tertentu dan untuk merubah output tegangon AC menjadi DC sebagai sumber tenaga berbagai komponen dan mengisi baterei.

.Jenis Regulator/Rectifier dibedakan berdasarkan metoda regulasi atau Rektifasinya.

4.3.1. Sistim Pengaturan Tegangan Pada Rectifier.

Sirkuit pada diagram Gambar 4.8 adalah sirkuit regulator yang paling dasar. Sinyal dan charging coil direktifikasi setengah gelombang melalui diode Dl (yang terletak didalam sirkuit regulator/rectifier), yang kemudian disalurkan ke battery. Tegangan diatur oleh sirkuit mengaturtegangan dan SCR(thyristor).

Seiring dengan meningkatnya RPM mesin maka output direktifikasi oleh diode D2. Sinyal ini kemudian sampai pada zener diode (ZD). Arus mengalir dengan arah normal dan ZD, dan tidak akan berbalik arah sampai jumlah tegangan tertentu pada arah yang berlawanan tercapai.

Pada saat tegangan tercapai, ZD dengan serta merta mengkonduksi arus pada arah yang berlawanan. Dengan cara in bila RPM mesin meningkat dan sejumlah tegangan tertentu ditambahkan pada ZD, arus dialirkan ke gerbang SCR yang kemudian akan menyala pada saat 5CR menyala, output dan altemator dihubungkan ke masa melalui SCR- yang apabila kabel-kabel bagian dasar regulator/rectifier yang berhubungan dengan masa rusak atau sambungannya jelek, battery dapat over cherged.

Page 27: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 26 dari 25

Gambar 4.8. Sistim Pengaturan Tegangan Pada Rectifier

Pada altenertor yang mempunyai coil pengisian dan koil lampunya terpadu (sistim pengisian dan sistim lampu mempunyai sumber tenaga pada koil yang sama), sistim lampu besar mempengaruhi kerja pengisian baifry karena input untuk sistim penerangan /lampu diambil dan koil pengisian, maka lika beban dan koil lampu tidak stabil, pengisian pada battery juga akan tidak stabil.

4.3.2. Pemeriksaan Regulator/Rectifier

Regulator /rectifier tidak dapat diperbaiki, apabila diketahui rusak harus diganti. Hal ini dapat ketahui dengan cara memeriksa regulator/rectifier melalui terminal masing-masing konektor.

Gambar 4.9. Pemeriksaan Regulator.Rectifier

Hasil pemeriksaan:

4.3.3. Pemeriksaan tegangan pengisian.

Page 28: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 27 dari 25

Lakukan pemeriksaan seperti terlihat pada gambar don gunakan tachometer, untuk sepedamotor yang tidak menggunakan tachometer, untuk memeriksa arus pengisian pada putaran mesin tertentu. Lakukan juga pemeriksaan arus pemeriksaan pada saat lampu depan dinyalakan.

Pastikan bahwa battery da lam kondisi prima (Full charge) sebelum pemeriksaan sistim ini. Dengan kondisi berat jenms air battery di atas 1 .27 pada suhu 20°C. Gunakan kick starter untuk menghidupkan sepedamotor, saat akan memeriksa sistim in Menggunakan motor starter, saat menghidupkan, akan mempemgaruhi kondisi battery.

BAB VSUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN

UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

5.1. Sumber Daya Manusia

PelatihPelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam

tahap belajar.c. Membantu Anda untuk memahaini konsep dan praktik baru dan untuk

menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan

lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda.e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika

diperlukan.

PenilaiPenilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan :

a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda.

b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.

c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.

Teman kerja/sesama peserta pelatihanTeman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam

Page 29: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 28 dari 25

membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.

5.2. Sumber-sumber Perpustakaan

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.

Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis2. Lembar kerja3. Diagram-diagram, gambar4. Contoh tugas kerja5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.

Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.

Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber altemative lain yang lebih baik atau jika temyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.

Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan :

Page 30: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 29 dari 25

JudulPengarangPenerbitTahun terbit

JudulPengarangPenerbitTahun terbit

JudulPengarangPenerbitTahun terbit

JudulPengarangPenerbitTahun terbit

JudulPengarangPenerbitTahun terbit

JudulPengarangPenerbitTahun terbit

JudulPengarangPenerbitTahun terbit

::::

::::

::::

::::

::::

::::

::::

Buku Pelatihan Mekanik Tingkat 1Astra Honda Training CentreAstra Honda Motor-

Buku Pelatihan Mekanik Tingkat 2Astra Honda Training CentreAstra Honda Motor-

Pedoman Pelatihan Teknis Sepeda Motor Tingkat DasarDivisi Servis SuzukiPT Indomobil Suzuki Internasional-

Pedoman Pelatihan Teknis Sepeda Motor LanjutanDivisi Servis SuzukiPT Indomobil Suzuki Internasional-

Teknik Sepeda MotorDaryantoYrama Widya2006

Servis dan Teknik Reparasi Sepeda MotorM. SuratmanPustaka Grafika2003

Servis Sepeda MotorHandoko SoesiloKarya Utama-

5.3 Daftar Peralatan yang Digunakan

1. Peralatan tangan 2. multimeter, voltmeter, amperemeter.3. Peralatan tenaga/power tools, 4. test bench, 5. Induction ammeter, 6. lampu test (12 V dan 24 V), 7. single and ganged panel, dan 8. osiloscope.

Page 31: OTO.SM02.031.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode ModulOTO.SM02.031.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengisianBuku Informasi Versi 2007

Halaman: 30 dari 25