tlr.ly01.002.01 bi

28
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR TATA LAKSANA RUMAH TANGGA SUB BIDANG TATA BOGA MENERAPKAN PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI RUMAH TANGGA TLR.LY01.002.01 BUKU INFORMASI

Upload: bimaroymanullang

Post on 01-Jul-2015

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TLR.LY01.002.01 BI

MATERI PELATIHAN BERBASIS

KOMPETENSI

SEKTOR TATA LAKSANA RUMAH TANGGA

SUB BIDANG TATA BOGA

MENERAPKAN PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

DI RUMAH TANGGATLR.LY01.002.01

BUKU INFORMASI

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.

Page 2: TLR.LY01.002.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Tata Laksana Rumah Tangga

Kode ModulTLRLY01.002.01

Judul Modul: Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Tangga

Buku Informasi Versi: 13-07-2006

Halaman: 2 dari 20

DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan

Page 3: TLR.LY01.002.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Tata Laksana Rumah Tangga

Kode ModulTLRLY01.002.01

Judul Modul: Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Tangga

Buku Informasi Versi: 13-07-2006

Halaman: 1 dari 20

DAFTAR ISI

Daftar Isi........................................................................................................

BAB I PENGANTAR ......................................................................................

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ........................1.2. Penjelasan Modul.....................................................................

1.2.1. . .Desain Modul ..................................................................1.2.2 Isi Modul ........................................................................1.2.3 Pelaksanaan

Modul ..........................................................

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC).....................................1.4. Pengertian-pengertian Istilah...................................................

BAB II STANDAR KOMPETENSI.....................................................................

2.1. Peta Paket Pelatihan ...............................................................2.2. Pengertian Unit Standar ..........................................................2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari .............................................

2.3.1. Judul Unit ..................................................................2.3.2. Kode Unit ..................................................................2.3.3. Deskripsi Unit ...........................................................2.3.4. Elemen Kompetensi ..................................................2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja ...................................................2.3.6. Batasan Variabel .......................................................2.3.7. Panduan Penilaian ....................................................2.3.8. Kemampuan Awal ............................................................2.3.9. Kompetensi Kunci .....................................................

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ................................................

3.1. Strategi Pelatihan .................................................................3.2. Metode Pelatihan ..................................................................

BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI ...............................................................

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

5.1. Sumber Daya Manusia ..........................................................5.2. Sumber-sumber Perpustakaan .............................................5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan .......................................

Page 4: TLR.LY01.002.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Tata Laksana Rumah Tangga

Kode ModulTLRLY01.002.01

Judul Modul: Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Tangga

Buku Informasi Versi: 13-07-2006

Halaman: 2 dari 20

BAB IPENGANTAR

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi

Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja.

Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.

1.2. Penjelasan Modul

1.2.1. Desain Modul

Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri : Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang

pelatih. Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh

peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.

1.2.2. Isi Modul

a. Buku InformasiBuku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.

b. Buku KerjaBuku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri.Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian

keterampilan peserta pelatihan.

Page 5: TLR.LY01.002.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Tata Laksana Rumah Tangga

Kode ModulTLRLY01.002.01

Judul Modul: Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Tangga

Buku Informasi Versi: 13-07-2006

Halaman: 3 dari 20

Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja.

c. Buku PenilaianBuku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai

pernyataan keterampilan. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian

keterampilan peserta pelatihan. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk

mencapai keterampilan. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku

Kerja. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

1.2.3. Pelaksanaan Modul

Pada pelatihan klasikal, pelatih akan : Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan

sebagai sumber pelatihan. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam

penyelenggaraan pelatihan. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan

dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.

Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan : Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja. Memberikan jawaban pada Buku Kerja. Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)

Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency).Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.

Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah :

Page 6: TLR.LY01.002.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Tata Laksana Rumah Tangga

Kode ModulTLRLY01.002.01

Judul Modul: Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Tangga

Buku Informasi Versi: 13-07-2006

Halaman: 4 dari 20

a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang sama atau

b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau

c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama.

1.4. Pengertian-pengertian Istilah

ProfesiProfesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.

StandardisasiStandardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.

Penilaian / Uji KompetensiPenilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.

PelatihanPelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.

Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.

Standar KompetensiStandar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.

Sertifikat Kompetensi

Page 7: TLR.LY01.002.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Tata Laksana Rumah Tangga

Kode ModulTLRLY01.002.01

Judul Modul: Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Tangga

Buku Informasi Versi: 13-07-2006

Halaman: 5 dari 20

Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.

Sertifikasi KompetensiAdalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji kompetensi.

BAB IISTANDAR KOMPETENSI

2.1. Peta Paket Pelatihan

Untuk mempelajari modul ini perlu membaca dan memahami pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam rumah tangga yang dibutuhkan untuk mengikuti prosedur yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja diantaranya :2.1.1. Menyiapkan bahan perlengkapan2.1.2. Mempelajari cara penggunaan peralatan yang berhubungan

dengan kesehatan dan keselamatan kerja.2.1.3. Memeriksa peralatan peralatan yang berhubungan dengan

kesehatan dan keselamatan kerja secara periodik agar dapat digunakan setiap saat diperlukan.

2.2. Pengertian Unit Standar

Apakah Standar Kompetensi?Setiap Standar Kompetensi menentukan :

a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi.

b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.

Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini?Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk “Menerapkan prosedur-prosedur mutu”.

Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan?Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.

Page 8: TLR.LY01.002.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Tata Laksana Rumah Tangga

Kode ModulTLRLY01.002.01

Judul Modul: Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Tangga

Buku Informasi Versi: 13-07-2006

Halaman: 6 dari 20

Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi?Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan.Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat : mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.

mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan. memeriksa kemajuan peserta pelatihan. menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk

kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

2.3.1. Judul Unit Menerapkan Prosedur Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Rumah Tangga.

2.3.2. Kode Unit TLR.LY01.002.01

2.3.3. Deskripsi Unit Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam rumah tangga yang dibutuhkan untuk mengikuti prosedur yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja

2.3.4. Elemen Kompetensi a. Menerapkan hygiene rumah tangga.b. Menerapkan sanitasi rumah tangga.c. Membuang sampah atau limbah rumah tangga.d. Menerapkan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan di rumah

tangga.e. Menerapkan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran

di rumah tangga.

2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja

Unit TLR.LY01.002.01 Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Tangga.

Uraian

Kriteria Unjuk Kerja

Page 9: TLR.LY01.002.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Tata Laksana Rumah Tangga

Kode ModulTLRLY01.002.01

Judul Modul: Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Tangga

Buku Informasi Versi: 13-07-2006

Halaman: 7 dari 20

Elemen kompetensi

1 201. Menerapkan

hygiene rumah tangga

1.1. Prosedur hygiene rumah tangga diikuti sesuai arahan majikan.

1.2. Rumah dibersihkan dengan teratur.1.3. Makanan danminuman diolah dan disajikan

secara hygienis.1.4. Polusi bau busuk, gas kompor, zat beracun

dan abu rokok dihindarkan.1.5. Syarat hygiene rumah tangga diterapkan

dengan baik dan tidak dilanggar.

1 2

02. Menerapkan sanitasi rumah tangga.

2.1. Prosedur sanitasi rumah tangga diikuti sesuai arahan majikan.

2.2. Saluran sanitasi dikontrol dengan teratur.2.3. Lantai dan lingkungan rumah dibersihkan

dengan teratur.

03. Membuang sampah atau limbah rumah tangga

3.1 Sampah organic (sisa makanan,tanaman) dan sampah organic (plastic, besi, kaca) dipisahkan sesuai jenisnya.

3.2 Sampah atau limbah rumah tangga dibuang pada tempatnya.

3.3 Sampah dimasukkan dalam kantong sebelum dibuang ke tempat pembuangan sampah.

3.4 Tidak menunda membuang sampah, terutama sampah yang mudah busuk.

3.5 Tidakmembuang softex pada closed.04. Menerapkan

pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja di rumah tangga

4.1 Prosedur pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja diikuti sesuai arahan majikan.

4.2 Peralatan listrik rumah tangga digunakan sesuai peruntukan dan mengacu pada manualnya.

4.3 Peralatan listrik dilarang digunakan apabila anggota badan//tangan dalam keadaan basah.

4.4 Kabel peralatanlistrik dijaga agar tidak terkelupas.

4.5 Pelepasan kabeldari stop kontak tidak

Page 10: TLR.LY01.002.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Tata Laksana Rumah Tangga

Kode ModulTLRLY01.002.01

Judul Modul: Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Tangga

Buku Informasi Versi: 13-07-2006

Halaman: 8 dari 20

dengan cara menarik kabelnya.4.6 Penggunaan peralatan tajam sesuai dengan

kegunaannya.4.7 Racun serangga, bahan pengawet makanan,

bumbu yang kedaluarsa dijauhkan dari makanan untuk menghindari bahaya keracunan.

4.8 Pertolongan pertama pada kecelakaan dilakukan bila terjadi kecelakaan, jika terjadi luka serius dibawa ke klinik terdekat.

5.1 Prosedur dan penganggulangan bahaya kebakaran di rumah tangga.

5.2 Barang-barang mudah terbakar dijauhkan dari sumber api.

5.3 Alat pemadam kebakaran digunakan sesuai prosedur bila terjadi kebakaran.

5.4 Alat Bantu pemadam kebakaran digunakan bila terjadi kebakaran

5.5 Dalam situasidarurat dilaporkan kepadamajikan atau dinas kebakaran setempat.

Unit ini menekankan penggunaan semua peralatan dan bahan yang digunakan, pastikan aman dan benar serta siap pakai sesuai dengan prosedur operasi standard dan dapat diidentifikasi untuk tidak terjadi kecelakaan.

2.3.6. Batasan Variabel

a. Batasan KonteksStandar kompetensi ini digunakan untuk melakukan pekerjaan di rumah tangga menyangkut masalah menerapkan hygiene, sanitasi, membuang sampah/limbah rumah tangga, mencegahdanmenaggulangi kecelekaan kerja dan mencegah bahaya kebakaran di rumah tangga.

b. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk: 2.1. Kebutuhan-kebutuhan pekerjaan ditentukan berdasarkan

spesifikasi dan atau instruksi.2.2. Menentukan lokasi tempat kerja berdasarkan kebutuhan order

c. Pelaksanaan K3 harus memenuhi:3.1. Undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)3.2 Ketentuan di bidang rumah tangga.

d. Sumber-sumber dapat termasuk: 4.1. Peralatan tangan / Hand Tools.

Page 11: TLR.LY01.002.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Tata Laksana Rumah Tangga

Kode ModulTLRLY01.002.01

Judul Modul: Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Tangga

Buku Informasi Versi: 13-07-2006

Halaman: 9 dari 20

4.2. Peralatan dan Perlengkapan Kesehatan dan Keselamatan kerja di rumah tangga.

e. Kegiatan: 5.1. Tes kerja pada kondisi normal melakukan pekerjaan.5.2. Penilaian, mengeset alat-alat yang berhubungan dengan masalah

Kesehatan dan Keselamatan kerja di rumah tangga

f. Persyaratan khusus:

Dapur rumah tangga dan bahan-bahan serta peralatan rumah tangga.

2.3.7. Panduan Penilaian

1. Konteks:

Unit ini harus dinilai di tempat kerja atau melalui proses simulasi dimana perlengkapan dan materi tersedia. Penilaian harus mencakup peragaan praktek baik ditempat kerja maupun simulasi, unit harus didukung oleh serangkaian

metoda penilaian yang tepat untuk dapat menilai TKI yang akan bekerja di luar negeri dengan parameter pengetahuan dan keterampilan prosedur K3 di RumahTangga sesuai bantaun variabel dan criteria unjuk kerjanya.

1.1. Pengetahuan dan ketrampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan tidak melalui pekerjaan.

1.2. Penilaian ketrampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama.

1.3. Jika kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan melalui simulasi.

1.4. Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan langsung.

1.5. Kemampuan dinilai sesuai dengan konteks dari kualifikasi yang telah diperlihatkan.

2. Aspek-aspek penting:

Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut:

2.1. Kemampuan untuk menerapkan standar prosedur kesehatan dan keselamatan kerja di lngkungan rumah tangga.

Page 12: TLR.LY01.002.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Tata Laksana Rumah Tangga

Kode ModulTLRLY01.002.01

Judul Modul: Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Tangga

Buku Informasi Versi: 13-07-2006

Halaman: 10 dari 20

2.2. Kemampuan untuk menerapkan standar K3 dalam melayani majikan dan anggota keluarganya dengan baik dan benar pada keadaan darurat.

3. Pengetahuan dasar:3.1. Mengerti symbol-symbol K3 khususnya yang digunakan di rumah

tangga.3.2. Tahu menjelaskan jenis – jenis peralatan K3 di rumah tangga.3.3. Prosedur ditempat kerja3.4. Tahu proses kerja sesuai dengan prosedur operasi standar3.5. Persyaratan keselamatan kerja

4. Penilaian praktek:4.1. Mengakses, memahami dan menerapkan informasi teknik4.2. Menggunakan peralatan dan perlengkapan yang sesuai4.3. Mengidentifikasi kesalahan pada penempatan peralatan K3 di

rumah tangga.4.4. Memperbaiki kesalahan mengeset4.5. Mencoba peralatan sebelum digunakan melaksanakan pekerjaan

5. Unjuk Kerja dari ketrampilan yang diperlukan:5.1. Dapat melakukan menyiapkan bahan dan perlengkapan5.2. Dapat mengerjakan menyolder dengan Kuningan atau Perak5.3. Dapat melakukan pemeriksaan sambungan sebelum dilaporkan

hasilnya

2.3.8. Kemampuan Awal Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal Pengetahuan fundamental pengenalan Peralatan K3 di rumah tangga.

2.3.9. Kompetensi Kunci

Tingkat Kemampuan yang harus ditunjukan dalam menguasai kompetensi ini adalah:

No Kompetensi Kunci dalam Unit ini Tingkat 1 Mengumpulkan, menganalisa, dan mengorganisasikan

informasi.1

2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 13 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 14 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 15 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 16 Pemecahan masalah. 17 Penggunaan teknologi. 1

Page 13: TLR.LY01.002.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Tata Laksana Rumah Tangga

Kode ModulTLRLY01.002.01

Judul Modul: Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Tangga

Buku Informasi Versi: 13-07-2006

Halaman: 11 dari 20

6. Tingkat Kemampuan yang harus ditunjukan dalam menguasai kompetensi ini adalah:

Tingkat Karakteristik1 Mengumpulkan, menganalisa, dan mengorganisasikan

informasi.2 Merencanakan dan mengorganisir kegiatan.3 Penggunaan gagasan matematis dan teknis.4 Pemecahan masalah.5 Penggunaan teknologi.

BAB III

STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1. Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Persiapan/perencanaana. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap

belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.

b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan

dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.

Page 14: TLR.LY01.002.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Tata Laksana Rumah Tangga

Kode ModulTLRLY01.002.01

Judul Modul: Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Tangga

Buku Informasi Versi: 13-07-2006

Halaman: 12 dari 20

d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.

Permulaan dari proses pembelajarana. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang

terdapat pada tahap belajar.

b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan Anda.

Pengamatan terhadap tugas praktika. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau

orang yang telah berpengalaman lainnya.b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda

temukan.

Implementasia. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.

PenilaianMelaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.

3.2. Metode Pelatihan

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

Belajar secara mandiri Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

Belajar BerkelompokBelajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.

Belajar terstrukturBelajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu.

Page 15: TLR.LY01.002.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Tata Laksana Rumah Tangga

Kode ModulTLRLY01.002.01

Judul Modul: Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Tangga

Buku Informasi Versi: 13-07-2006

Halaman: 13 dari 20

BAB IVMATERI UNIT KOMPETENSI

TLR.LY01.002.01

Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Tangga.

1. Pengertian Keselamatan dan kesehatan kerja di rumah tangga.Adalah suatu kondisi dimana seseorang pembantu/pekerja di rumah tangga dapat menghindarkan diri dari gangguan sakit dan kecelakaan akibat melakukan pekerjaan di rumah tangga baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain di area rumah tangga terutama keluarga majikan.Gangguan keselamatan dan kesehatan kerja dapat terjadi setiap saat apabila tidak di lakukan prosedur, disiplin, kehati-hatian dan memperhatikan petunjuk majikan. Harus disadari oleh seorang pembantu bahwa rumah tangga tempatnya bekerja bukan wilayah yang terlalu mudah dikenal baik secara fisik maupun secara psikologi/pergaulan. Peralatan kerja yang biasa digunakan sehari-hari mungkin sangat

Page 16: TLR.LY01.002.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Tata Laksana Rumah Tangga

Kode ModulTLRLY01.002.01

Judul Modul: Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Tangga

Buku Informasi Versi: 13-07-2006

Halaman: 14 dari 20

berbeda dengan yang biasa digunakan di rumah sendiri, demikian juga prosedur kerja atau cara kerja yang lebih banyak dikendalikan oleh kebiasaan majikan.

2. Apa yang membedakan prosedur Keselamatan dan kesehatan kerja.2.1 Kesehatan kerja berkaitan dengan prosedur kerja yang menjamin

pekerja atau orang lainterhindar dari penyakit seperti terkena udara kotor, kontak dengan zat-zat kimia, ruangan kekurangan oksigen sehingga dapt menyebabkan sesak nafas, bau busuk dari ampah atau kotoran hewan, masuk angin karena kedinginan, kekurang cairan karena kurang minum dan lain-lain. Kecelakaan TLRT kerja berkaitan dengan gangguan fisik (patah, luka dll) dikarenakan kelalaian atau ketidaktahuan dan dapat menyebabkan terjatuh dan trepleset, tersandung, terbentur, terjepit, terkena sengatan aliran listrik, terkena benda tajam, dan lain lain. Keselamatan dan kesehatan kerja yang berakibat kecelakaan kepada orang lain terutama keluarga majikan dapat berupa membiarkan anak bermain dengan benda tajam, memanjat, mendekati kompor yang sedang menyala, membiarkan jompo berjalan sendiri dan lain alin.

2.2 Penerapan prosedur keselematan dan kesehatan kerja di rumah tangga adalah menghindari sakit karena infeksi dan atau kecelakaan akibat kerja lebih baik dari pada mengobati. Oleh karena itu setiap pembantu sebelum melakukan aktivitas keseharian, lakukan perencanaan/identifikasi bahaya, cara-cara mengindar dari bahaya dan pengendaliaan resiko kerja. Pembantu harus lebih banyak berkomunikasi atau mencari informasi tentang situasi rumah tangga, alat-alat yang dipergunakan dan cara-cara kerja sesuai dengan kemauan majikan.

2.3 Apabila terjadi kondisi bahaya dalam rumah tangga harus segera lapor kepada majikan dan ikut petunjuk majikan. Apabila pembantu harsmelakukan pekerjaan sendiri yang memungkinkan terjadi bahya, maka ikuti aturan-aturanseperti di bawah ini.

3. Petunjuk teknis umum.

3.1. Penyambungan perabot/peralatanDalam rumah tangga sering menggunakan banyak peralatan yang membutuhkan aliran listrik seperti, setrika, blender, rice cooker, mecrowave, mesin cuci, vacum cleaneer dan lain lain. Yang paling penting diperhatikan adalah tindakan awal penyambungan stekker dengan stop kontak.

Stop kontak dinding

Didekat semua rangkaian listrik terdapat satu atau beberapa stop kontak dinding yang gunanya untuk menyambungkan

Page 17: TLR.LY01.002.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Tata Laksana Rumah Tangga

Kode ModulTLRLY01.002.01

Judul Modul: Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Tangga

Buku Informasi Versi: 13-07-2006

Halaman: 15 dari 20

perabot/peralatan yang digerakkan oleh listrik

Harus diperhatikan agar pemasangan stop kontak benar dan aman, jaringan kabel menuju stop kontak jangan sampai rusak. Lakukan penyambungan dengan tangan dalam keadaan kering dan menggunakan alas kaki dari karet

Didalam kabel listrik dengan dua kawat atau konduktor tidak terdapat kawat pentanahan.

Didalam kabel dengan tiga kawat, salah satu dari kawat itu berfungsi sebagai pentahana yang penting untuk mencegah kecelakaan pada perkakas dan perabotan elektrik

Steker ini punya kabel khusus untuk sambungan pentanahan.

Stekerlah yang harus selalu dipegang kalau mau dicabut dari stopkontak dan jangan menarik kabelnya. Cara ini dapat mengakibatkan kabel lepas dari stekker dan terjadi hubungan singkat.

gunakan stopkontak yang benar, gantilah segera stopkontak yang sudh pecah. Jangan pakai pasak tunggal atau steker pisang untuk menyambung perabot listrik ke stopkontak, hal ini bisa mengakibatkan hubungsingkat.Juga hindarkan buhul/ikatan pada kabel listrik. Mantel kabel rapuh

Di banyak negara terdapat berbagai jenis steker dan stopkontak yang berbeda-beda.Mungkin terdapat jenis yang ”mencakup pentanahan ” atau yang ”tidak mencakup pentanahan”. Steker yang tidak dilengkapi pentanahan hanya boleh dipakai untuk peralatan untuk peralatan kecil. Peralatan yang lebih besar dan semua perabotan yang berdaya besar atau

Page 18: TLR.LY01.002.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Tata Laksana Rumah Tangga

Kode ModulTLRLY01.002.01

Judul Modul: Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Tangga

Buku Informasi Versi: 13-07-2006

Halaman: 16 dari 20

peralatan yang berhubungan dengan air atau uap, harus memiliki steker yang dilengkapi dengan pentanahan demi keselamatan.

Sambungan tanpa pentanahan

Seperti peralatan ini, yakni sebuah lampu duduk, yang dapat dianggap sebagai peralatan kecil, dihubungkan kepada stopkontak dengan sebuah sambungan kabel berisi dua kawat.

Gambar samping memperlihatkan susunan rangkaian dengan dua buah kawat kepada steker dan stopkontak.

Untuk membuat sambungan yang aman, kabel harus disambung kepada steker, seperti yang diperlihatkan pada gambar. Masing-masing kabel dihubungkan kepada ujung yang berlubang dari sebuah batang kecil dan diikatkan rapat satu sama lain dengan skrup kecil yang terdapat pada batang itu. Dengan cara demikian tidak mungkin terjadi hubung singkat, kalau pembantu tidak dapat melakukan sendiri minta bantuan orang lain.

3.2. Memelihara kesehatan diri

Dalam kehidupan pekerjaan penting sekali memperhatikan kesehatan diri.

Di rumah tangga bisa terjadi kecelakaan kecil dan besar, jika harus berbuat sesuatu untuk mencegah kecelakaan atau mempekecil resiko.

Menjaga badan dan tangan agar tetap bersih merupakan pendukung utama maksud ini.

Mencuci tangan setelah bekerja dan mendeteksi luka kecil yang sebenarnya tidak

Page 19: TLR.LY01.002.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Tata Laksana Rumah Tangga

Kode ModulTLRLY01.002.01

Judul Modul: Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Tangga

Buku Informasi Versi: 13-07-2006

Halaman: 17 dari 20

parah, dapat menghindari dari kemungkinan yang lebih buruk lagi.

Mencuci muka untuk mencegah agar debu dan partikel kecil tidak lengket di sela-sela muka, terutama mata.

Mencuci rambut untuk mencegah agar tidak lengket karena debu dan lemak.

Mencuci pakaian agar penampilan bersih dan tubuh tetap sehat

Selalu mencuci tangan sebelum makan apa saja.

Pakaian bersih menjaga badan tetap bersih, Setelah dicuci, pakaian harus dijemur di tempat bersih, kalau mungkin di halaman yang berangin

Seperti kita ketahui, dimana saja serangga mungkin menempel pada pakaian yang sudah kering, maka pakaian harus segera distrika untu mencegah infeksi.

3.3. Petunjuk Teknis khususKeselamatan dan Kesehatan kerja di rumah tangga terbatas pada hal-hal khusus meliputi :3.3.1 Hygiene rumah tangga

Rumah tangga sebagai suatu kawasan kecil yang dihuni oleh sekelompok orang dengan berbagai aktivitas, tentu akan menghasilkan sisa makanan yang dapat busuk, kondisi rumah tangga akan selalu berubah antara waktu ke waktu. Oleh karena itu rumah tangga harus selalu dibersihkan dari kotoran, sisa makanan dikumpulkan dan dibuang atau dihancurkan. Perabot makan dan minum yang kotor harus segera dibersihkan agar tidak dirubung binatang dan berjamur. Lantai rumah, lantai dapur dan kamar mandi harus selalu dalam keadaan bersih dan setril. Untuk itu selalu gunakan bahan-bahan pembersih yang dianjurkan untuk menjaga tempat-tempat tersebut

selalu nyaman. Peralatan dapur untuk merubah maupun bahan masakan agar tersimpan dalam keadaan bersih

Page 20: TLR.LY01.002.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Tata Laksana Rumah Tangga

Kode ModulTLRLY01.002.01

Judul Modul: Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Tangga

Buku Informasi Versi: 13-07-2006

Halaman: 18 dari 20

termasuk waktu pengolahan makanan agar tetap dalam keadaan bersih.

3.3.2 Sanitasi di rumah tangga.Saluran sanitasi dari rumah tangga kepembuangan umum baik dari dapur, wastafel, kamar mandi harusselalu dalam keadaan lancar dan jangan sampai tersumbat. Saluran ini perlu setiap saat genangan air dan akan menimbulkan bau busuk. Ini termasuk untuk tidak membuang pembalut wanita kedalam closed atau saluran air.

3.3.3 Pembuangan sampah rumah tangga.Sampah rumah tangga dipisahkan antara sampah organik ( sisa makanan, sisa sayuran) dengan sampahanorganik (plastik, kaca, kaleng, kulit dll) kemudian ditempatkan kepembuangan umum atau kehalaman rumah yang umumnya dilakukan oleh berbagai kota besar.

4. Menerapkan pencegahan dan penanggulangan kecelakan kerja di rumah tangga.Pencegahan dan penaggulangan kecelakaan kerja di rumah tangga akan dapat dilaksanakan apabila sistem penataan peralatan dan penggunaannya dilakukan dengan pengetahuan dan keterampilan yang standar dan sesuai dengan jenis peralatan dan petunjuknya4.1. Tempatkan peralatan listrik pada tempat yang jauh dari jangkauan

anak dan pastikan kabel tergulung dalam keadaan tidak melilit. Gunakan sesuai peruntukannya.

4.2. Penanggulangan bahaya kebakaran di rumah tangga.Sumber kebakaran di rumah tangga dapat terjadi karena kelalaian pembantu atau kecelakaan yang tidak dapat diduga sebelumnya. Kelalaian pembantu berupa kelupaan mematikan gas/kompor, setrika listrik, dan peralatan elektronik lainnya. Kalau sumber kebakaran tersebut dapat dipahami oleh pembantu, maka dimintaagar pembantu melakukan pengecekan secara ketat terhadap hal terebut. Sumber kebakaran yang tidak terduga antara lain hubungan pendek arus listrik. Apabila ini yang terjadi, pembantu dapat mengantisipasi dengan cara memutuskan aliran listrik dan segera menghubungi instansiyang bertanggungjawab.

4.3. Penggunaan peralatan tajam seperti pisau untuk memasak harus menggunakan landasan kayu atau plastik dan bukan dari besi, karena dapat kepleset. Menggunakan psiau jangan menghadap kearah dalam atau kebawah, tetapi kearah luar.

4.4. Pada waktu membersihkan kamar mandi atau lantai dengan menggunakan bahan pembersih jangan lupa menggunakan alas kaki/sepatu karet agar tidak terjadi kontak langsung dengan bagian badan yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit, kering atau melepuh.

Page 21: TLR.LY01.002.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Tata Laksana Rumah Tangga

Kode ModulTLRLY01.002.01

Judul Modul: Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Tangga

Buku Informasi Versi: 13-07-2006

Halaman: 19 dari 20

4.5. Pada waktu membersihkan debu dar karpet atau bagian rumah lainnya, gunakan penutup hidung, agar tidak masuk kedalam sistem pernafasan. Pada waktu melakukan pekerjaan itu didalam kamar matikan kipas angin atau AC dan buka jendela selebar mungkin.

5. Mencegah kecelakaan bagi keluarga majikan.

5.1. Jauhkan anak-anak dari tepi dan sudut yang tajam dalam ruang bermain dan tidak memberikan alat bermain dan benda kecil seperti gundu, coin, gunting dan benda tajam lainnya. Juga dari makanan/minuman yang panas dan sedang diatas kompor, dekat-dekat dan alas meja yang memungkinkan dapat ditarik anak.

5.2. Bagi pembantu yang mendapat tugas untuk mengajar anak atau bayi, ikuti aturan-aturan yang memberikan petunjuk tentang mengajar anak dan bayi sesuai dengan kaidah-kaidah kesehatan, pertumbuhan anak/bayi, perkemba- ngan otak dan lain lain. Walaupun masalah tidak termasuk batasan variabel prosedur penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di rumah tangga, namun hal ini akan berpengaruh terhadap keberhasilan seorang pembantu dalam pelaksanaan tugas.

Page 22: TLR.LY01.002.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Tata Laksana Rumah Tangga

Kode ModulTLRLY01.002.01

Judul Modul: Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Tangga

Buku Informasi Versi: 13-07-2006

Halaman: 20 dari 20

BAB VSUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN

UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

5.1. Sumber Daya Manusia

PelatihPelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam

tahap belajar.c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk

menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan

lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda.e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika

diperlukan.

PenilaiPenilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan :

a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda.

b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.

c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.

Teman kerja/sesama peserta pelatihanTeman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.

5.2. Sumber-sumber Perpustakaan

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.

Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :1. Buku referensi (text book)

Page 23: TLR.LY01.002.01 BI

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Tata Laksana Rumah Tangga

Kode ModulTLRLY01.002.01

Judul Modul: Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Tangga

Buku Informasi Versi: 13-07-2006

Halaman: 21 dari 20

2. Dapat membaca gambar kerja3. Dapat memilih alat yang akan dipakai dalam mengolah makanan.4. Mengerti cara menggunakan alat pemadam kebakaran5. Mengerti cara memeriksan saluran sanitasi rumah tangga.

Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.

Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.

Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan :

JudulPengarangPenerbitTahun terbit

JudulPengarangPenerbitTahun terbit

JudulPengarangPenerbitTahun terbit

::::

::::

::::

5.3. Daftar Peralatan dan Bahan

Peralatan yang harus disiapkan untuk menerapkan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja di rumah tangga.

Ruang yang didesain sedemikian rupa terdiri dari kamar tidur dengan tempat tidur, kamar keluarga dengan perlengkapannya, kamar tamu dengan perlengkapannya, kamar mandi dengan perlengkapannya dan dapur dengan perlengkapannya.

Bahan-bahan yang diperlukan untuk menerapkan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja di rumah tangga.