survailance epidemiologi

13
BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Dalam disiplin ilmu epidemiologi, dikenal sebuah metode survailance epidemiologi yaitu sebuah rangkaian kegiatan mengumpulkan berbagai data atau informasi dari kejadian penyakit secara teratur dan terus menerus untuk menentukan beberapa tindakan yang diambil oleh petugas/pengambil keputusan dalam kesehatan. Menurut WHO, survailance adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara terus menerus serta penyebaran informasi pada unit yang membutuhkan untuk mengambil tindakan. Dengan kata lain, survailance epidemiologi merupakan proses untuk memonitoring kesehatan dengan cara melakukan penyelidikan dan pengamatan secara terus menerus terhadap semua aspek kejadian penyakit dan kematian akibat penyakit tertentu, untuk melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan. 1

Upload: desti-santika

Post on 30-Sep-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pengertian survailnce epidemiologi

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.2 Latar BelakangDalam disiplin ilmu epidemiologi, dikenal sebuah metode survailance epidemiologi yaitu sebuah rangkaian kegiatan mengumpulkan berbagai data atau informasi dari kejadian penyakit secara teratur dan terus menerus untuk menentukan beberapa tindakan yang diambil oleh petugas/pengambil keputusan dalam kesehatan. Menurut WHO, survailance adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara terus menerus serta penyebaran informasi pada unit yang membutuhkan untuk mengambil tindakan. Dengan kata lain, survailance epidemiologi merupakan proses untuk memonitoring kesehatan dengan cara melakukan penyelidikan dan pengamatan secara terus menerus terhadap semua aspek kejadian penyakit dan kematian akibat penyakit tertentu, untuk melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan.Penerapan survailance epidemiolgi harus disesuaikan dengan kajian dasar suatu penyakit dengan melakukan komponen-komponen survailance yaitu pengumpulan data, pengolahan dan penyajian data serta interpretasi data sehingga data yang dibuat dapat dilakukan intervensi yang tepat untuk menaggulangi dan melakukan pencegahan terhadap penyakit.Pada Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Tarok juga melakukan survailance epidemiologi untuk melihat bagaimana angka sebuah penyakit dan langkah apa yang dilakukan untuk mengurangi dan melakukan pengendalian terhadap penyakit tersebut. Ada 3 jenis survailance yang dilakukan di puskesmas ini diantaranya pemantauan terhadap angka jentik, pelaporan angka penyakit menular dan melakukan penyelidikan apabila ada wabah penyakit disuatu wilayah kerja.

1.2 Tujuan1.2.1 Mengetahui cara pengumpulan data 1.2.2 Mengetahui cara pengolahan data1.2.3 Mengetahui cara penyajian dan analisis data1.2.4 Mengetahui cara penanggulangan terhadap suatu penyakit1.2.5 Mengetahui jejaring survailance epidemiologi

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Kegiatan Survailance Epidemiologi di Puskesmas TarokPuskesmas Tarok merupakan Unit Pelaksana Teknis dari Dinas Kesehatan Payakumbuh, terletak di Kecamatan Payakumbuh Utara dengan wilayah kerja sebanyak 17 kelurahan. Salah satu tugas dan kedudukan Puskesmas Tarok adalah melakukan kegiatan survailance epidemiologi. Penanggung jawab kegiatan survailance epidemilogi di Puskesmas Tarok bernama Nurhaira, AMK. Dalam melaksanakan survailance epidemiologi, penanggung jawab melakukan pengumpulan data, mengolah dan analisis data. Data-data tersebut dilaporkan ke Dinas Kesehatan setiap seminggu sekali. Kegiatan survailance yang dilakukan di Puskesmas Tarok meliputi pemeriksaan jentik nyamuk, melaporkan jumlah penyakit menular dan melakukan penyelidikan epidemiologi bila ada wabah.

2.2 Melaporkan Jumlah Penyakit Menular2.2.1 Pengumpulan Data1) Pengumpulan Data di Tingkat KelurahanPelaksanaan pengumpulan data dilakukan di tingkat kelurahan, data yang diperoleh berdasarkan jumlah kunjungan pasien yang datang berobat ke bidan desa (pembina wilayah) dan dari laporan masyarakat. Data yang dikumpulkan adalah jenis penyakit menular yang dicatat dengan kode masing-masing penyakit menular. Pengumpulan data tidak hanya sebatas jenis penyakit, tetapi Pembina wilayah juga melakukan pemantauan terhadap faktor-faktor resiko yang mempengaruhi penyebab terjadinya penyakit, misalnya adanya kasus diare akut, maka pembina wilayah melihat faktor resiko penyebab kejadian tersebut, apakah disebabkan oleh keadaan lingkungan, sarana air bersih atau pengaruh kebersihan pasien. Setiap pembina wilayah melakukan pencatatan dimasing-masing kelurahan. Informasi yang dicatat oleh pembina wilayah meliputi:1. Nama penderita2. Penyakit yang dialami/ gejala3. Alamat tinggal4. Umur5. Jenis kelamin6. Keterangan kondisi lingkungan tempat tinggal penderita2) Pengumpulan Data di Tingkat Puskesmas Hasil pengamatan akan dilaporkan secara berkala setiap minggunya yaitu setiap hari Senin pagi oleh pembina wilayah ke petugas survailance yang ada di Puskesmas. Sebanyak 17 laporan dari masing-masing pembina wilayah yang masuk ke petugas survailance epidemiologi di puskesmas akan rekap di Format Mingguan (W2). Format mingguan ini berisi nama dan kode setiap penyakit menular. Kemudian setelah direkap oleh petugas survailance, data tersebut dilaporkan oleh petugas survailance ke Dinas Kesehatan Kota dengan cara mengirim SMS (pesan singkat) yang berisi jumlah dan kasus penyakit yang terjadi. Misalnya untuk penyakit diare akut kode penyakit A, pneumonia D, apabila terjadi kejadian maka ditulis sms A3, D2 artinya kasus Diare 3 orang dan kasus Pneumonia sebanyak 2 orang.Contoh Rekap Data di Formulir W2

No Urut Format: FORMAT MINGGUAN (W2)Kode SMSPenyakitJumlah Kasus Baru Minggu:JumlahKel 1Kel2Kel3Kel4Kel5Kel6Kel7dstADiare Akut1113BMalaria KonfirmasiCTersangka Demam Dengue11DPneumonia112dst

2.2.2 Penyajian Data, Pengolahan Data dan Analisis Data Data yang diperoleh dari masing-masing pembina wilayah yang direkap di Format Mingguan (W2) berbentuk data mentah. Data mentah tersebut diolah dalam bentuk tabel dan grafik sehingga setiap pelaporan yang dilakukan setiap minggunya akan terlihat adanya peningkatan kasus atau tidak. Pengolahan data berupa pengelompokan variabel tempat, waktu dan orang. Tabel yang disajikan terperinci menurut umur dan jenis kelamin. Kemudian petugas survailance puskesmas membuat peta daerah rawan penyakit, melalui peta ini akan terlihat daerah-daerah yang mempunyai resiko terhadap muncul dan berkembangnya suatu penyakit. Sehingga akan dilaksanakan intervensi program diarahkan ke daerah-daerah yang beresiko. Data mingguan tersebut kemudian akan direkap lagi menjadi data bulanan. Kemudian diambil kesimpulan mengenai intervensi kegiatan apa yang akan dilakukan untuk menanggulangi kejadian penyakit menular yang ada di daerah yang paling beresiko. Dari hasil rekap data inilah dapat dilakukan peninjauan intervensi apa yang harus dilakukan.2.2.3 Distribusi DataData yang telah dianalisis telah memiliki kesimpulan dan keterangan yang lengkap mengenai kasus penyakit menular yang terjadi. Kemudian data tersebut akan didistribusikan dan disebarluaskan serta dipaparkan pada laporan ke Dinas Kesehatan Kota.2.2.4 Intervensi KegiatanIntervensi dan evaluasi yang dilakukan jika kasus penyakit menular yang telah di lakukan proses pengolahan dan analisis mengalami peningkatan setiap minggunya. Setelah dilaporkan ke Dinas Kesehatan, maka petugas survailance bekerja sama dengan pemegang program promkes dan sanitarian puskesmas turun langsung ke lapangan melakukan intervensi terhadap kejadian penyakit menular yang terjadi, intervensi ini dinamakan dengan PE (Penyelidikan Epidemiologi). Misalnya,1. Dengan melihat faktor resiko apa yang mungkin menjadi penyebab dari penyakt diare, maka dilihatlah atau dilakukan penyelidikan tehadap kualitas keadaan lingkungan sekitar, PHBS dan kualitas sarana air bersih. Dengan penyedidikan epidemiologi inilah dapat dilakukan perbaikan lingkungan untuk menurunkan angka kejadian diare.2. Atau contoh lain adanya kasus DBD disuatu daerah. Maka TIM survailance epidemilogi yang terdiri atas petugas survailance, promkes dan sanitarian melakukan penyelidikan ke daerah tersangka dengan melakukan survey jentik di radius 200meter dari penderita. Apabila telah didapat angka jentik yang tinggi, maka dilakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk), tetapi untuk membunuh nyamuk dewasa maka dilakukan fogging apabila diperlukan.2.2.5 EvaluasiSetelah dilakukan intervensi di daerah yang beresiko terjadinya peningkatan kejadian penyakit menular, dilakukan evaluasi dengan mengumpulkan data lagi. Data setelah intervensi akan di bandingkan dengan data yang yang diperoleh sebelum intervensi. Apakah mengalami penurunan atau terjadi lagi peningkatan.2.2 Jejaring Survailance di Puskesmas Tarok untuk Survailance Penyakit Menular

Data Dikumpulkan oleh Pembina Wilayah (Bidan Desa)

Dilaporkan ke dinas kesehatan kota dengan cara mengirim sms

Data direkap setiap minggu oleh petugas survailance puskesmas

EVALUASIPE dilakukan bekerja sama dengan tenaga promkes dan sanitarian atau pihak terkait lainnyaIntervensi pada daerah yang penyebaran penyakit menularnya mengalami peningkatan dari minggu keminggu dengan melihat faktor yang mepengaruhi keadaan tersebut (PE)Dilakukan pengolahan data, dianalisis dan didistribusiEVALUASI

BAB IIKESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KesimpulanSurvailance epidemiolgi adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara terus menerus serta penyebaran informasi pada unit yang membutuhkan untuk mengambil tindakan. Adapun tahap-tahap yang dilakukan untuk melaksanakan survailance epidemiologi di Puskesmas Tarok adalah:1. Pengumpulan dataPengumpulan data dilakukan di tingkat kelurahan dengan melihat laporan kunjungan pasien yang datang berobat ke pembina wilayah (bidan desa) yang ada di 17 kelurahan di Puskesmas Tarok. Kemudian,setiap seminggu sekali pembina wilayah melaporkan kejadian penyakit menular ke petugas survaialce yang ada di puskesmas. Rekap data yang dilaporkan oleh pembina wilayah akan di catat di formt mingguan (W2).2. Penyajian Data, Pengolahan Data dan Analisis Data Setelah data direkap maka akan dilakukan penyajian data, pengolahan dan analisi data di puskesmas. Petugas survailance epidemiologi menyajikan data dengan bentuk tabel dan grafik, sehingga dengan adanya grafik tersebut maka terlihatlah adanya peningkatan penyakit di wilayah kerja. Kemudian membuat peta penyebaran penyakit menular dengan melihat daerah-daerah yang paling beresiko.3. Distribusi Data Distribusi data dilakukan ke pihak-pihak terkait dengan tujuan agar pihak-pihak terkait mengetahui tentang adanya penyakit menular di daerah yang dipetakan.4. IntervensiData yang telah dianalis dan disimpulkan akan di intervensi dengan cara melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) kedaerah tersangka. Penyelidikan epidemiologi melibatkan sector terkaiy seperti tenaga promkes dan sanitarian uantuk penyakit menular yang berbasis lingkungan. Dari hasil penyelidikan inilah penanggulangan dan pencegahan penyakit dilakukan.

3.1 SaranHarapan penulis selanjutnya agar pelajaran survailance epidemiologi dapat diketahui manfaatnya dan dapat di terapkan dalam dunia kerja, agar penanggulangan penyakit dapat ditangani secara baik.

7