supervisi 2.docx

46
MAKALAH PRINSIP-PRINSIP DASAR DAN FUNGSI MANAJEMEN Disusun oleh: Emmyatul Rahmawati 136676 Jhonson Martin H T 136736 Siti Hani Nurjanah 136862 Syarafina Awalia 136869 Utami Permata Hapsari 136884 Wulandari Oktora P 136895 Yusuf Wahyu Pratama 136903 KELAS III A POLITEKNIK AKA BOGOR TAHUN AJARAN 2015/2016 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Upload: syarafinaawalia

Post on 19-Feb-2016

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: supervisi 2.docx

MAKALAH

PRINSIP-PRINSIP DASAR DAN FUNGSI MANAJEMEN

Disusun oleh:

Emmyatul Rahmawati 136676

Jhonson Martin H T 136736

Siti Hani Nurjanah 136862

Syarafina Awalia 136869

Utami Permata Hapsari 136884

Wulandari Oktora P 136895

Yusuf Wahyu Pratama 136903

KELAS III A

POLITEKNIK AKA BOGOR

TAHUN AJARAN 2015/2016

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,

kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat serta

hidayah-Nya kepada kami, yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini

dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup

menyelesaikan dengan baik.

Page 2: supervisi 2.docx

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui lebih banyak tentang “Prinsip-

prinsip Dasar dan Fungsi Manajemen”. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan

berbagai rintangan. Baik itu yang dating dari diri penyusun maupun yang dating dari luar.

Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya

makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.. Oleh sebab itu, kami berharap

adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang

akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bogor, 10 September 2015

Penulis

Page 3: supervisi 2.docx

DAFTAR ISI

Page 4: supervisi 2.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Perkembangan globalisasi menuntut manusia untuk mengubah pola pikirnya.

Termasuk pola pikir manusia terhadap organisasi yang sedang dia kelola. Karena sejatinya

organisasi itu layaknya seperti makhluk hidup yang harus diatur agar dapat tetap

mempertahankan kelangsungan hidupnya. Jadi organisasi ini tidak bisa diperlakukan dengan

sembarang saja, diperlukan perlakuan khusus agar organisasi ini tetap maju dan berkembang.

Dikarenakan di dalam suatu organisasi ini tidak hanya terdiri dari seorang saja tetapi

merupakan kumpulan dari banyak kepala yang memiliki tujuan yang sama tetapi meiliki

karakter dan watak berbeda, dibutuhkan strategi khusus agar dari banyaknya manusia ini

tidak terjadi perpecahan dan organisasi ini terus berkembang. Salah satu strategi yang biasa

dipakai adalah manajemen. Yang sebenarnya prinsip-prinsip organisasi adalah manajemen

orang-orang yang terdapat didalam organisasi tersebut. Karena sumber daya manusia (SDM)

merupakan faktor yang paling penting dalam keberlangsungan hidup organisasinya. Manusia

adalah pendiri, perancang, pekerja, pengamat, penkritik serta pemecah suatu organisasi.

Oleh karena itu, perlu adanya pencerdasan tentang prinsip-prinsip dasar dan fungsi

manajemen secara umum. Karena prinsip dan fungsi ini merupakan ilmu dasar untuk

mengembangkan manajemen.

2. Tujuan

Mengetahui dan memahami tentang management

Mengetahui prinsip-prinsip dasar management

Mengetahui fungsi-fungsi management

3. Manfaat

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang management, serta

dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Dapat dijadikan referensi oleh pembaca

Menjadi bekal awal untuk diterapkan dalam sistem management

4. Rumusan masalah

Bagaimana prinsip-prinsip dasar dari management?

Apa fungsi-fungsi managemet?

Page 5: supervisi 2.docx

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Manajemen

A. Pengertian Manajemen

Secara etimologis kata manajemen berasal dari bahasa Perancis Kuno ménagement,

yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Sedangkan secara terminologis para pakar

mendefinisikan manajemen secara beragam, diantaranya:

Mary Parker Follet mendefenisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan

pekerjaan melalui orang lain. Defenisi tersebut menjelaskan bahwa para manajer mengatur

orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan agar mencapai tujuan

dari suatu organisasi. Menurut Stoner manajemen adalah suatu proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan

penggunaan sumber daya-sumber daya manusia organisasi lainnya agar mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan.

Gulick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science)

yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja

bersama-sama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem ini lebih bermanfaat bagi

kemanusiaan.

Schein memberi definisi manajemen sebagai profesi. Menurutnya manajemen

merupakan suatu profesi yang dituntut untuk bekerja secara profesional, karakteristiknya

adalah para profesional membuat keputusan berdasarkan prinsip-prinsip umum, para

profesional mendapatkan status mereka karena mereka mencapai standar prestasi kerja

tertentu, dan para profesional harus ditentukan suatu kode etik yang kuat.

Terry memberi pengertian manajemen yaitu suatu proses atau kerangka kerja, yang

melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan

organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Hal tersebut meliputi pengetahuan tentang

apa yang harus dilakukan, menetapkan cara bagaimana melakukannya, memahami

bagaimana mereka harus melakukannya dan mengukur efektivitas dari usaha-usaha yang

telah dilakukan.

Dari beberapa definisi yang tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen

merupakan usaha yang dilakukan secara bersama-sama untuk menentukan dan mencapai

tujuan-tujuan organisasi. Manajemen merupakan sebuah kegiatan; pelaksanaannya disebut

manajing dan orang yang melakukannya disebut manajer. Manajemen dibutuhkan setidaknya

Page 6: supervisi 2.docx

untuk mencapai tujuan, menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling

bertentangan, dan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.

B. Sejarah Manajemen

Ada banyak pendapat ahli mengenai sejarah manajemen. Sebagian ahli berpendapat

awal mula sejarah manajemen tidak mempunyai sejarah pra-modern, dan hanya merupakan

pertanda. Beberapa ahli yang lain mengemukakan bahwa sejak dulu telah terdeteksi tindakan

tindakan atau aktivitas yang mirip manajemen pada masa pra modern akhir.

Aktivitas manajemen yang paling tidak terdeteksi yaitu pada masa Piramida Mesir.

Pembangunan piramida tersebut dibutuhkan ratusan ribu orang dalam rentang waktu 20 tahun

lamanya. Untuk itu, akan sulit terealisasikan bila tidak adanya ilmu manajemen.Dalam

pembangunan piramida tersebut telah dilakukan perencanaan, pengorganisasian para pekerja

dan bahan baku, memimpin serta mengarahkan para pekerja, menegakkan pengendalian

untuk menjamin semuanya berjalan dengan yang telah direncanakan sebelumnya.

a. Pemikiran Awal Manajemen

Terdapat 2 peristiwa yang cukup penting pada abad ke 20 mengenai pemikiran

awal manajemen.

Peristiwa pertama tahun 1776 saat Adam Smith memunculkan doktrin ekonomi

klasik "The Wealth of Nation yang dalam buku yang ia terbitkan mengemukakan

tentang keungulan ekonomis yang akan didapat oleh organisasi atas pembagian kerja.

Pembagian kerja atau division of labor ini oleh Adam Smith yaitu mengenai perincian

pekerjaan pekerjaan kepada tugas yang lebih spesifik serta berulang. Dengan meneliti

sebuah industri pabrik peniti sebagai penelitian, Adam Smith mengungkapkan bahwa

dengan 10 orang menjalankan tugas khusus perusahaan bisa memproduksi sekitar 48

ribu peniti dalam sehari, namun apabila tiap orang bekerja sendiri menyelesaikan pada

tiap tiap bagian dari pekerjaan, menghasilkan 10 peniti saja sehari sudah sangat bagus.

Adam Smith berkesimpulan bahwa suatu pembagian kerja bisa meningkatkan tingkat

produktifitas dengan :

Menghemat waktu

Menigkatkan keterampilan para pekerja

Menciptakan mesin serta penemuan yang lain yang bisa menghemat tenaga

kerja

Peristiwa yang ke-2 adalah terjadinya Revolusi Industri di Britania. Revolusi

industri ini ditandai dengan banyaknya penggunaan mesin yang mengantikan peran

manusia yang kemudian mengakibatkan perpindahan aktivitas produksi yang awalnya

Page 7: supervisi 2.docx

dari rumah kerumah menuju tempat yang khusus untuk produksi yang kita kenal

sebagai "pabrik". Akibat kejadian ini membuat para manajer kala itu memerlukan

teori yang bisa membantu dalam meramalkan permintaan, kecukupan bahan baku,

memberikan tugas tugas untuk bawahan, mengarahkan aktivitas sehari hari dan yang

lainnya sehingga menyebabkan ilmu manajemen kemudian mulai dikembangkan oleh

ahli.

b. Sejarah Perkembangan Manajemen

Ahli Manajemen Daniel Wren, pekembangan ilmu manajemen terbagi menjadi

tiga fase, yaitu:

Era Manajemen Sains

Manajemen Sains atau manajemen ilmiah dipopulerkan oleh ahli

manajemen Frederick Winslow Taylor yang ditulis dalam bukunya yang

berjudul "Principles of Scientific Management" (1911). Taylor memaparkan

manajemen sains sebagai penggunaan metode yang ilmiah dalam menentukan

cara terbaik untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

Dalam perkembangannya, manajemen juga didukung oleh berbagai

pemikiran pemikiran yang baru dari Henry Gantt dan Gilberth. Henry Gantt

mengemukakan ide bahwa seorang mandor seharusnya mampu untuk

memberikan pendidikan kepada para pekerja atau karyawan untuk lebih

bersifat rajin dan kooperatif. Kemudian dia mendesain sebuah grafik untuk

berupaya membantu manajememen yang bisa dipergunakan dalam merancang

serta mengontrol pekerjaan yang kemudian diberinama Gantt Chart. Sementara

itu, Lillian Gilbreth dan Frank yang merupakan pasangan suami istri

menciptakan alat yang bisa mencatat gerakan yang dalakukan oleh pekerja

serta lama waktu yang mereka habiskan dalam sgerakan tersebut. Alat ini

dipergunakan untuk mewujudkan sistem produksi yang efisien.

Era manajemen sains juga diramaikan oleh teori administratif, yaitu teori

tentang hal apa yang harus dilakukan oleh manajer serta bagaimana

membentuk sebuah praktek manajemen yang baik. Henry Fayol, seorang

industriawan yang berasal dari Prancis mengemukakan gagasan tentang Lima

fungsi manajemen yang utama. fungsi fungsi manajemen

menurut Henry Fayol tersebut antara lain :

1. Merancang

Page 8: supervisi 2.docx

2. Mengorganisasi

3. Memerintah

4. Mengkoordinasikan

5. Mengendalikan

Gagasan fungsi manajemen menurut henry fayol ini kemudian

dipergunakan sebaagai kerangka kerja dalam buku ajar ilmu manajemen pada

tahun 1950 dan terus berkembang sampai saat ini.

Pada era ini, Max Weber, seorang ahli sosiologi asal Jerman

mengambarkan sebuah tipe ideal bagi organisasi yang disebut dengan

birokrasi. bentuk oraganisasi yang bercirikan dengan pembagian kerja, hirarki

yang didefinisikan secara jelas, peratran serta kettapan yang sangat rinci, dan

sejumlah hubungan impersonal. Namun begitu, Max Weber sadar bahwa

birokrasi yang ideal tidaklah ada dalam realita. Max Weber bermaksud

menggambarkan tipe organisasi itu dengan menjadikan landasan dalam

berteori mengenai bagaimana pekerjaan bisa dijalankan dalam kelompok yang

besar. Teori tersebut telah menjadi contoh bagi banyak organisasi besar pada

masa sekarang.

Pada tahun 1940 an, Patrick Blackett menelurkan ilmu tentang riset

operasi yang merupakan ilmu kombinasi dari mikroekonomi dan teori

statistika. Riset operasi ini lebih familiar dikenal dengan 'manajemen sains'

dengan mencoba pendekatan ilmiah dalam menyelesaikan masalah yang ada

pada manajemen khususnya dibidang operasi danllogistik. Tahun 1946, Peter

F Drucker menerbitkan buku mengenai manajemen terapan. "Concept of the

Corporation". Buku ini menugaskan penelitian mengenai organisasi.

Era Manusia Sosial

Pada akhir era manajemen sains ditandai dengan adanya madzab

perilaku dalam pemikiran tentang manajemen. mahzab ini tidak memperoleh

pengakuan luas hingga tahun 1930-an. yang menjadi katalis utama atas

kelahiran mahzab ini adalah studi penelitian yang dikenal dengan eksperimen

Hawthrone. Eksperimen ini dilaksanakan pada tahun 1920 an hingga 1930 an

yang bertempat di Pabrik Hawthrone yang dimiliki Western Electric Company.

Pada awalnya, kajian ini hanya bertujuan untuk mempelajari pengaruh

penerangan lampu terhadap produktifitas kerja. Dan hasil kajiannya

mengindikasikan insentif semisal jabatan, lama jam kerja, upah, periode

Page 9: supervisi 2.docx

istirahat memiliki pengaruh yang sedikit terhadap output para pekerja

dibandingkan tekanan kelompok, rasa aman dan penerimaan kelompok. Peneliti

kemudian menyimpulkan bahwa norma sosial atau standar kelompok adalah

penentu yang utama perilaku kerja tiap individu.

Ahli lainnya. Mary Parker Follet menerbitkan bukunya yang berjudul

"Creative Experience" - 1924 berisikan suatu filosofi bisnis yang lebih

mengutamakan integrasi sebagai suatu cara dalam mengurani konflik tanpa

dominasi ataupun kompromi. Follet berpendapat bahwa tugas pemimpin adalah

menentukan tujuan sasaran organisan serta mengintegrasikannya dengan tujuan

kelompok dan tujuan individu, organisasi harus berdasarkan pada etika

kelompok daripada individualisme, Jadi dengan demikian para manajer dan

karyawan harusnya menjadikan mereka sebagai mitra, bukan sebagai lawan.

Buku "The Functions of the Executive" yang diterbitkan pada tahun

1938 oleh Chester Barnard menggambarkan teori tentang organisasi dalam

upayanya merangsang orang lain untuk memeriksa sifat sistem koperasi.

Menelaah perbedaan antara motif pribadi dengan organisasi, Barnard kemudian

menjelaskan dikotomi "efektif - efisien". Efektivitas menurut Barnard saling

berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan efisiensi merupakan sejauh mana

motif motif para individu bisa terpuaskan. Barnard memandang organisasi

formal sebagai suatu sistem yang terpadu yang menjadikan kerjasama, tujuan,

dan kominikasi sebagai elemen yang universal, sementara itu pada organisasi

yang bersifat informal, kekompakan, komuniasi serta pemeliharaan perasaan

harga diri sangat diutamakan. Barnard juga mengembankan teori "penerimaan

otoritas" yang berlandaskan pada gagasan ide bahwa atasan hanya mempunyai

wewenang jika bawahannya menerima otoritas.

Era Modern

Dalam Era modern manajemen ditandai dengan munculnya konsep

manajemen kwalitas total pada abad ke 20 yang kenalkan oleh ahli manajemen

W. Edwards Deming dan Joseph Juran.

Page 10: supervisi 2.docx

Deming yang di Jepang dianggap sebagai bapak kontrol kualitas

mengemukakan bahwa mayoritas permasalahan dalam hal kualitas bukanlah

berasal dari kesalan para pekerja, tetapi pada sistemnya. Dia menekankan akan

pentingnya peningkatan kualitas dengan menyusun teori lima langkah reaksi

berantai. Apabila kualitas bisa ditingkatkan maka:

1. Berkurangnya biaya karena biaya untuk perbaikan berkurang,

kesalahan yang sedikit, minim terjadi penundaan serta pemanfaatan

yang jauh lebih baik atas waktu serta material

2. Produktifitas meningkat

3. Pangsa pasar yang meningkat dikarenakan peningkatan terhadap

kualitas serta penurunan harga

4. Keuntungan meningkat sehingga bisa perusahaan bisa bertahan

5. Jumlah pekerjaan bertambah.

Page 11: supervisi 2.docx

BAB III

PEMBAHASAN

1. Prinsip Dasar Manajemen

Prinsip merupakan sesuatu yang fundamental dari kebenaran yang bersifat umum dan

dijadikan sebagai pedoman untuk berpikir dan bertindak. Prinsip Manajemen adalah dasar

serta nilai yang menjadi intisari dari sebuah keberhasilan manajemen yang dijadikan acuan

pedoman didalam melaksanakan tugas memimpin sebuah usaha kerjasama untuk meraih

suatu keseimbangan didalam upaya pencapaian tujuan manajemen. Prinsip manajemen dalam

penggunaannya tidak mutlak, namun dapat disesuaikan dengan keadaan di lapangan,

meskipun tetap tidak meninggalkan tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Henry Fayol prinsip manajemen dibedakan menjadi 14 (empat belas). Berikut

ini adalah empat belas prinsip manajemen yaitu:

A. Pembagian Kerja (Division of Work)

Pembagian kerja kepada individu-individu dalam suatu manajemen berguna untuk

membangun sebuah pengalaman dan mengasah keahliannya menjadi lebih produktif. Setiap

orang dalam melaksanakan kegiatan harus sesuai dengan keahlian dan keterampilannya.

Tujuannya adalah untuk mencapai efisiensi dan produktivitas. Misalnya di kelas ada

pembagian kerja seperti ketua, sekretaris, bendahara, dan sebagainya.

B. Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility)

Wewenang dan tanggung jawab memiliki hubungan yang saling terkait.

Pertanggungjawaban akan timbul oleh adanya suatu kekuasaan atau wewenang.

Keduanya harus dalam kondisi yang seimbang dan tidak ada kekuasaan tanpa

tanggungjawab, dan begitupun sebaliknya. Misalnya seorang dosen memiliki tanggung

jawab dalam menyampaikan ilmunya, maka ia juga memiliki wewenang agar anak

didiknya mendengarkan apa yang ia sampaikan.

C. Disiplin (Discipline)

Disiplin merupakan suatu sikap menghormati, patuh dan taat terhadap peraturan-

peraturan yang berlaku serta sanggup melakukannya dan siap menerima sanksi apabila

menyalahi tugas dan wewenang yang diberikan. Disiplin berhubungan dengan wewenang.

Jika wewenang tidak bisa berjalan dengan semestinya, maka bisa jadi disiplin akan

hilang. Maka, pemegang wewenang setidaknya harus bisa menanamkan rasa disiplin

terhadap diri sendiri sehingga nantinya memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan yang

sesuai dengan wewenang yang dimiliki.

Page 12: supervisi 2.docx

D. Kesatuan Perintah (Unity of Command)

Agar tidak terjadi keragu-raguan dalam bekerja maka karyawan atau pegawai harus

menerima perintah dari satu orang atasan saja. Hal ini dimaksudkan agar terdapat

kesatuan perintah.

E. Kesatuan Pengarahan (Unity of Direction)

Prinsip ini menjelaskan bahwa setiap kelompok kegiatan mempunyai sasaran yang

sama dan harus mempunyai satu pemimpin yang mengarahkan pada pencapaian tujuan.

Prinsip ini penting untuk kesatuan tindakan, koordinasi, dan kekuatan serta memfokuskan

usaha.

F. Pengendalian Kepentingan Pribadi terhadap Kepentingan Umum

(Subordination of Individual Interest to General Interest)

Dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan bersama setiap anggota harus

mengutamakan kepentingan organisasi daripada kepentingannya sendiri. Prinsip ini

terjadi jika individu mempunyai kesadaran bahwa kepentingan pribadinya sebenarnya

bergantung pada keberhasilan atau tidaknya kepentingan organisasi.

7. Upah Pegawai (Remunerasi)

Prinsip manajemen ini menurut Henry Fayol adalah pembayaran upah serta cara

pembayaran yang adil serta memberi kepuasan yang maksimal untuk pegawai. Dengan

menggunakan sistem upah atau gaji yang memuaskan nantinya bisa merangsang pegawai

untuk bisa bekerja lebih rajin lagi.

8. Pemusatan (Centralization)

Prinsip ini harus bisa menunjukkan hingga batas mana kewenangan itu dipusatkan

ataupun dibagi pada suatu organisasi. Pemusatan kewenangan bisa menimbulkan

pemusatan tanggung jawan pada sebuah aktivitas. Tanggung jawab yang terakhir dan

terbesar berada pada orang yang memegang kewenangan tertinggi atau pucuk pimpinan

manajer. Prinsip pemusatan bukan berarti ada kekuasaan untuk mempergunakan

kewenangan, tapi untuk menghindari adanya simpang siur kewenangan dan tanggung

jawab.

9. Rangkaian Perintah (Chain of Command)

Page 13: supervisi 2.docx

Rantai berskala ini merupakan suatu garis wewenang dan rantai pengawasan dari

tingkat yang paling tinggi sampai pada tingkat yang paling bawah dalam menjalankan

tugas masing-masing.

10. Ketertiban (Order)

Prinsip ini merupakan sesuatu kegiatan yang harus dilakukan sesuai dengan aturan

yang berlaku, baik dalam mengatur manusia maupun benda. Pada suatu organisasi

ataupun perusahaan dalam menempatkan pegawainya harus sesuai dengan tempatnya

masing-masing. Seperti peribahasa “The right man in the right place”.

11. Keadilan (Equity)

Keadilan di sini artinya memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai dengan haknya

masing-masing. Dengan adanya keadilan maka akan tercapai kepuasan.

12. Kestabilan Masa Kerja Pegawai (Stability of Tenur of Personel)

Kestabilan masa kerja pegawai sangat diperlukan. Pergantian pegawai yang terlalu

sering akan memberikan dampak yang kurang baik bagi perusahaan, karena perusahaan

akan membutuhkan waktu lagi untuk mengajari pegawai baru.

13. Inisiatif (Inisiative)

Inisiatif merupakan prinsip manajemen yang menyatakan seseorang kepala harus

pintar dalam memberikan inisiatif. Inisiatif muncul dari dalam diri seorang yang

mempergunakan daya pikir. Inisiatif memunculkan kehendak untuk mewujudkann

sesuatu yang bernilai guna bagi penyelesaian pekerjaan dengan cara yang sebaik baiknya.

14. Semangat Kesatuan (Esprit de Corps)

Setiap anggota dalam suatu organisasi hendaknya tertanam rasa kesetiaan pada

kelompoknya. Hal ini penting dalam rangka menumbuhkan semangat kerja sama

antarkelompok untuk mencapai tujuan bersama.

A. FUNGSI MANAJEMEN

Fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan di dalam manajemen

berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapan tertentu dalam

pelaksanaannya. Maksudnya adalah serangkaian tahap kegiatan mulai awal melakukan

kegiatan atau pekerjaan sampai akhir tercapainya tujuan kegiatan atau pekerjaan. Pembagian

fungsi manajemen menurut beberapa ahli manajemen, di antaranya yaitu :

Page 14: supervisi 2.docx

1. Henry Fayol

Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis

bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi

manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan

mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing) , pelaksanaan (actuating), dan

pengawasan (controlling).

1. Perencanaan (Planning)

a) Pengertian Perencanaan

Perencanaan merupakan proses dasar manajemen dalam menentukan langkah-langkah

untuk mencapai tujuan tertentu.

b) Proses Perencanaan

Proses perencanaan berisi langkah-langkah:

1) Menentukan tujuan perencanaan;

2) Menentukan tindakan untuk mencapai tujuan;

3) Mengembangkan dasar pemikiran kondisi mendatang;

4) Mengidentifikasi cara untuk mencapai tujuan; dan

5) Mengimplementasi rencana tindakan dan mengevaluasi hasilnya.

c) Elemen Perencanaan

Perencanaan terdiri atas dua elemen penting, yaitu sasaran (goals) dan

rencana (plan).

1) Sasaran yaitu hal yang ingin dicapai oleh individu, kelompok, atau seluruh

organisasi. Sasaran sering pula disebut tujuan. Sasaran memandu manajemen

membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan.

2) Rencana adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan.

Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan-tindakan

penting lainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan,

dan frekuensi penggunaanya.

d) Unsur-unsur Perencanaan

Suatu perencanaan yang baik harus menjawab enam pertanyaan yang

Page 15: supervisi 2.docx

tercakup dalam unsur-unsur perencanaan yaitu:

1) Tindakan apa yang harus dikerjakan, yaitu mengidentifikasi segala sesuatu yang

akan dilakukan;

2) Apa sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan, yaitu merumuskan faktor-

faktor penyebab dalam melakukan tindakan;

3) Tindakan tersebut dilakukan, yaitu menentukan tempat atau lokasi;

4) Kapan tindakan tersebut dilakukan, yaitu menentukan waktu pelaksanaan tindakan;

5) Siapa yang akan melakukan tindakan tersebut, yaitu menentukan

pelaku yang akan melakukan tindakan; dan

6) Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut, yaitu menentukan

metode pelaksanaan tindakan.

e) Klasifikasi perencanaan

Rencana-rencana dapat diklasifikasikan menjadi:

1) rencana pengembangan. Rencana-rencana tersebut menunjukkan arah

(secara grafis) tujuan dari lembaga atau perusahaan;

2) rencana laba. Jenis rencana ini biasanya difokuskan kepada laba per

produk atau sekelompok produk yang diarahkan oleh manajer. Maka seluruh

rencana berusaha menekan pengeluaran supaya dapat mencapai laba secara

maksimal;

3) rencana pemakai. Rencana tersebut dapat menjawab pertanyaan sekitar

cara memasarkan suatu produk tertentu atau memasuki pasaran dengan cara yang

lebih baik; dan

4) rencana anggota-anggota manajemen. Rencana yang dirumuskan untuk menarik,

mengembangkan, dan mempertahankan anggota-anggota manajemen menjadi

lebih unggul (Terry, 1993: 60).

f) Tipe-tipe Perencanaan

Tipe-tipe perencanaan terinci sebagai berikut:

1) perencanaan jangka panjang (Short Range Plans), jangka waktu 5

tahun atau lebih;

2) perencanaan jangka pendek (Long Range Plans), jangka waktu 1 s/d 2

tahun;

3) perencanaan strategi, yaitu kebutuhan jangka panjang dan menentukan

Page 16: supervisi 2.docx

komprehensif yang telah diarahkan;

4) perencanaan operasional, kebutuhan apa saja yang harus dilakukan

untuk mengimplementasikan perencanaan strategi untuk mencapai tujuan strategi

tersebut;

5) perencanaan tetap, digunakan untuk kegiatan yang terjadi berulang

kali (terus-menerus);

6) perencanaan sekali pakai, digunakan hanya sekali untuk situasi yang unik.

g) Dasar-dasar Perencanaan yang Baik

Dasar-dasar perencanaan yang baik meliputi:

1) forecasting, proses pembuatan asumsi-asumsi tentang apa yang akan terjadi pada

masa yang akan datang;

2) penggunaan skenario, meliputi penentuan beberapa alternatif skenario masa yang

akan datang atau peristiwa yang mungkin terjadi;

3) benchmarking, perbandingan eksternal untuk mengevaluasi secara lebih baik

suatu arus kinerja dan menentukan kemungkinan tindakan yang dilakukan untuk

masa yang akan datang;

4) partisipan dan keterlibatan, perencanaan semua orang yang mungkin akan

mempengaruhi hasil dari perencanaan dan atau akan membantu

mengimplementasikan perencanaan-perencanaan tersebut; dan

5) penggunaan staf perencana, bertanggung jawab dalam mengarahkan dan

mengkoordinasi sistem perencanaan untuk organisasi secara keseluruhan atau

untuk salah satu komponen perencanaan yang utama.

h) Tujuan Perencanaan

1) untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan

non-manajerial;

2) untuk mengurangi ketidakpastian;

3) untuk meminimalisasi pemborosan; dan

4) untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi

selanjutnya.

i) Sifat Rencana yang Baik

Rencana dikatakan baik jika memiliki sifat sifat-sifat sebagai berikut:

1) pemakaian kata-kata yang sederhana dan jelas;

Page 17: supervisi 2.docx

2) fleksibel, suatu rencana harus dapat menyesuaikan dengan keadaan

yang sebenarnya;

3) stabilitas, setiap rencana tidak setiap kali mengalami perubahan,

sehingga harus dijaga stabilitasnya;

4) ada dalam pertimbangan; dan

5) meliputi seluruh tindakan yang dibutuhkan, meliputi fungsi-fungsi

yang ada dalam organisasi.

2. Pengorganisasian (Organizing)

a) Pengertian Pengorganisasian

Organizing berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti

alat, yaitu proses pengelompokan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan

dan penugasan setiap kelompok kepada seorang manajer. Pengorganisasian

dilakukan untuk menghimpun dan mengatur semua sumber-sumber yang

diperlukan, termasuk manusia, sehingga pekerjaan yang dikehendaki dapat

dilaksanakan dengan berhasil.

b) Ciri-ciri Organisasi

Ciri-ciri organisasi adalah sebagai berikut:

1) mempunyai tujuan dan sasaran;

2) mempunyai keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati;

3) adanya kerjasama dari sekelompok orang; dan

4) mempunyai koordinasi tugas dan wewenang.

c) Komponen-komponen Organisasi

Ada empat komponen dari organisasi yang dapat diingat dengan kata

“WERE” (Work, Employees, Relationship dan Environment).

1) Work (pekerjaan) adalah fungsi yang harus dilaksanakan berasal dari sasaran-

sasaran yang telah ditetapkan.

2) Employees (pegawai-pegawai) adalah setiap orang yang ditugaskan untuk

melaksanakan bagian tertentu dari seluruh pekerjaan.

3) Relationship (hubungan) merupakan hal penting di dalam organisasi. Hubungan

antara pegawai dengan pekerjaannya, interaksi antara satu pegawai dengan

Page 18: supervisi 2.docx

pegawai lainnya dan unit kerja lainnya dan unit kerja pegawai dengan unit kerja

lainnya merupakan hal-hal yang peka.

4) Environment (lingkungan) adalah komponen terakhir yang mencakup sarana fisik

dan sasaran umum di dalam lingkungan dimana para pegawai melaksanakan

tugas-tugas mereka, lokasi, mesin, alat tulis kantor, dan sikap mental yang

merupakan faktor-faktor yang membentuk lingkungan.

d) Tujuan organisasi

Tujuan organisasi merupakan pernyataan tentang keadaan atau situasi

yang tidak terdapat sekarang, tetapi dimaksudkan untuk dicapai pada waktu

yang akan dating melalui kegiatan-kegiatan organisasi.

e) Prinsip-prinsip organisasi

Williams (1965: 85) mengemukakan pendapat bahwa prinsip-prinsip

organisasi meliputi :

1) prinsip bahwa organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas ;

2) prinsip skala hirarki;

3) prinsip kesatuan perintah;

4) prinsip pendelegasian wewenang;

5) prinsip pertanggungjawaban;

6) prinsip pembagian pekerjaan;

7) prinsip rentang pengendalian;

8) prinsip fungsional;

9) prinsip pemisahan;

10) prinsip keseimbangan;

11) prinsip fleksibilitas; dan

12) prinsip kepemimpinan

f) Manfaat pengorganisasian

Pengorganisasian bermanfaat sebagai berikut:

1) dapat lebih mempertegas hubungan antara anggota satu dengan yang lain;

2) setiap anggota dapat mengetahui kepada siapa ia harus bertanggungjawab;

3) setiap anggota organisasi dapat mengetahui apa yang menjadi tugas dan tanggung

jawab masing-masing sesuai dengan posisinya dalam struktur organisasi;

Page 19: supervisi 2.docx

4) dapat dilaksanakan pendelegasian wewenang dalam organisasi secara tegas,

sehingga setiap anggota mempunyai kesempatan yang sama untuk berkembang;

dan

5) akan tercipta pola hubungan yang baik antar anggota organisasi,

sehingga memungkinkan tercapainya tujuan dengan mudah.

3. Pelaksanaan (Actuating)

Pelaksanaan merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok

sedemikian rupa, hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai

tujuan yang telah direncanakan bersama. Untuk menggerakkan orang-orang

agar mau bekerja dibutuhkan kepemimpinan. Banyak orang yang

menganggap bahwa tugas penggerak adalah fungsi yang paling penting,

karena untuk menggerakkan orang bukanlah pekerjaan yang mudah. Seorang

pemimpin harus mampu memotivasi dan membimbing karyawan yang

memiliki karakter berbeda-beda.

Secara umum, ada tiga bentuk kepemimpinan, yaitu otoriter, demokratis,

dan bebas.

a. Pemimpin oriter, yaitu pemimpin yang mengambil keputusan tanpa melibatkan

pihak lain (membuat keputusan sendiri).

b. Pemimpin demokratis, yaitu pemimpin yang mengambil keputusannya melibatkan

peran bawahan.

c. Pemimpin bebas,yaitu pemimpin yang menyerahkan proses

pengambilan keputusan kepada bawahan.

4. Pengawasan (Controlling)

a) Pengertian Pengawasan

Controlling atau pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara dan

alat utk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan rencana

yang telah ditetapkan.

b) Fungsi pengawasan

Fungsi pengawasan dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan,

mengoreksi kegagalan, dan memberikan solusi untuk mengatasi kegagalan

tersebut.

Page 20: supervisi 2.docx

c) Tahap-tahap Pengawasan

Agar tujuan fungsi pengawasan dapat tercapai, maka berikut ini langkah-

langkah yang dapat dilakukan dalam proses pengawasan. Tahap-tahap

pengawasan terdiri atas:

1. Penetapan Standar dan Metode Penilaian Kerja

Menetapkan standar atau patokan yang jelas dalam suatu kegiatan akan

memudahkan manajemen dalam melakukan pengawasan. Selain itu,

menetapkan standar yang jelas dapat digunakan untuk menilai berhasil

atau tidaknya suatu perencanaan. Misalnya dalam suatu kepanitiaan,

ketua panitia menetapkan standar untuk seksi acara, seperti:

a) menyusun susunan acara,

b) menentukan dan menghubungi pembicara,

c) mengatur jalannya acara, dan

d) menyiapkan format acara.

2. Penilaian Kerja

Seorang manajer dapat menilai kinerja bawahannya berdasarkan standar

yang telah ditetapkan. Penilaian kinerja merupakan sebuah proses yang

berkelanjutan dan terus menerus. Namun bukan berarti seorang manajer

mengawasi kinerja bawahannya setiap hari. Hanya pada hal-hal penting

saja manajer melakukan pengawasan.

3. Membandingkan Kinerja dengan Standar

Langkah selanjutnya dalam pengawasan adalah membandingkan antara

kinerja dengan standar. Setelah manajer mengawasi kinerja

bawahannya, maka untuk menilai apakah kinerjanya sesuai atau tidak

dengan yang diharapkan maka manajer dapat membandingkannya

dengan standar yang telah ditetapkan. Secara garis besar, ada tiga

kemungkinan hasil kinerja dengan standar, seperti berikut ini:

a) Kinerja lebih besar dari standar berarti kondisi perusahaan mencapai kinerja

yang terbaik karena berada di atas standar.

b) Kinerja sama dengan standar berarti kondisi perusahaan

mencapai kinerja terbaik, namun pada tingkat yang paling minimum.

c) Kinerja lebih kecil dari standar berarti kondisi perusahaan mencapai kinerja

yang buruk karena kinerja di bawah standar.

Page 21: supervisi 2.docx

4. Melakukan Tindakan Koreksi Jika terdapat Masalah

Setelah membandingkan kinerja dengan standar yang bisa ditetapkan,

maka manajer dapat memberikan penilaian atas kinerja tersebut.

Apabila kinerja baik maka tujuan tercapai, namun ketika terjadi

masalah (kinerja buruk), manajer harus mengoreksi masalah tersebut.

Pengendalian ini perlu untuk dilakukan agar perusahaan dapat

memastikan bahwa apa yang sedang dilakukan oleh perusahaan benar

benar diarahkan pada pencapaian tujuan.

Langkah-langkah pengawasan di atas jika digambarkan dalam bentuk

skema seperti berikut ini.

d) Tipe-tipe Pengawasan

1) Feedforward Control dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah

dan penyimpangan dari standar tujuan dan memungkinkan koreksi

sebelum suatu kegiatan tertentu diselesaikan.

2) Concurrent Control merupakan proses dalam aspek tertentu dari suatu

prosedur harus disetujui dulu sebelum suatu kegiatan dilanjutkan atau

untuk menjamin ketepatan pelaksanaan suatu kegiatan.

3) Feedback Control mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah

dilaksanakan.

2. George  Terry.

Berikut ini adalah Empat fungsi manajemen menurut George Terry:

a. Perencanaan (Planning).

Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan

langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan berarti

mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan matang-matang apa saja yang menjadi

Page 22: supervisi 2.docx

kendala, dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksud untuk mencapai

tujuan.

b. Pengorganisasian (Organization).

Pengorganisasian (Organization) sebagai cara untuk mengumpulkan orang-orang dan

menempatkan mereka menurut kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang sudah

direncanakan.

c. Penggerakan (Actuating) .

Penggerakan (actuating) yaitu untuk menggerakan organisasi agar berjalan sesuai

dengan pembagian kerja masing-masing serta menggerakan seluruh sumber daya yang ada

dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana

dan bisa mencapai tujuan.

d. Pengawasan (Controlling).

Pengawasan (controlling) yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini

sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi penggunaan sumber daya dalam

organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari

rencana.

3. Lyndall  F.  Urwick  (1974)

Fungsi Manajemen menurut Lyndall  F.  Urwick  terdiri dari :

a. Staffing (Penyusunan).

Staffing adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau

hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang berkaitan dengan tugas

dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.

b. Planning (Perencanaan).

Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang

sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah

penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan

yang terakhir merumuskan perencaan merupakan penetapan jawaban kepada enam

pertanyaan berikut :

1)        Tindakan apa yang harus dikerjakan ?

2)        Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?

3)        Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?

4)        Kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?

5)        Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?

6)        Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?

Page 23: supervisi 2.docx

c. Organizing (Pengorganisasian).

Organizing atau  pengororganisasian adalah kumpulan dua orang atau lebih yang

bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah

sasaran.

d. Controlling (Pengawasan).

Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu

fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi

sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud

dengan tujuan yang telah digariskan semula.

e. Directing (Pengarahan).

Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan

usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam

melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-

benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.

f. Coordinating (Kordinasi).

Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk

melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan

kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan

sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

4. Harold  Koentz.

Fungsi-fungsi manajemen menurut Harold Koentz , terdiri dari :

a. Planning (Perencanaan).

Perencanaan merupakan aktivitas untuk memilih dan menghubungkan fakta serta

aktivitas membuat rencana mengenai kegiatan-kegitan apa yang akan dilakukan dimasa

depan. Adapun beberapa aktivitas perencanaan adalah peramalan, pengembangan tujuan-

tujuan, pengembangan strategi-strategi, pemprograman, penjadwalan, penganggaran,

pengembangan kebijakan-kebijakan, dan pengembangan prosedur-prosedur.

b. Organizing (Pengorganisasian).

Pengorganisasian adalah usaha yang dilakukan untuk menciptakan hubungan kerja

antar personal dalam organisasi dengan cara mengelompokan orang-orang beserta penetapan

tugas-tugas, fungsi-fungsi, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing agar tercapainya

tujuan bersama melalui aktivitas-aktivitas yang berdaya dan berhasil guna karena dilakukan

secara efektif dan efisien.

c. Staffing (Penyusunan).

Page 24: supervisi 2.docx

Penyusunan kepegawaian pada suatu organisasi dari awal masa penerimaan, seleksi,

orientasi, pelatihan dan pengembangan karir hingga menggerakan pegawai agar setiap tenaga

kerja yang ada memberikan dan melaksanakan suatu kegiatan yang menguntungkan

organisasi.

d. Directing (Pengarahan).

Fungsi directing atau sering dikenal dengan leading adalah satu kegiatan yang

berhubungan dengan pemberian perintah dan saran agar para bawahan dapat mengerjakan

tugas yang dikehendaki manajer. Kegiatannya meliputi mengambil keputusan, mengadakan

komunikasi antara manajer dan bawahan agar ada rasa saling pengertian, memberikan

semangat, motivasi  ataupun dorongan kepada bawahan dalam melaksanakan tugasnya,

memilih orang-oramg yang mempunyai kemampuan untuk bergabung dalam kelompoknya,

dan memperbaiki pengetahuan serta sikap bawahan agar terampil dalam mengerjakan

pekerjaan.

e. Controlling (Pengawasan).

Melalui aktivitas pengendalian, manajer harus mengevaluasi dan menilai pekerjaan-

pekerjaan yang dilakukan bawahannya untuk mengetahui apakah pekerjaan dilakukan sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan atau tidak. Pengendalian tidaklah bermaksud untuk

mencari kesalahan bawahan. Namun pengendalian dilakukan bertujuan untuk mencari

penyimpangan yang terjadi sehingga dapat dilakukan perbaikan kearah yang lebih baik.

5. James  A.  F.  Stoner.

Fungsi-fungsi manajemen menurut James A. F. Stoner dalam buku "Manajemen" dari Jilid 1

terbitan bahasa Indonesia, terdiri dari :

a. Perencanaan (Planning)

Menunjukan bahwa para manajer memikirkan tujuan dan kegiatannya sebelum

melaksanakannya. Kegiatan mereka biasanya berdasar suatu cara, rencana, atau logika, bukan

asal tebak saja.

b. Pengorganisasian (Organization)

Berarti para manajer itu mengkoordinir sumber daya manusia dan sumber daya bahan

yang dimiliki organisasi. Sejauh mana efektifnya suatu organisasi tergantung pada

kemampuannya untuk mengerahkan sumber daya yang ada dalam mencapai tujuannya. Tentu

saja, dengan makin terpadu dan makin terarahnya pekerjaan akan menghasilkan makin

efektifnya organisasi. Mendapatkan koordinasi yang sedemikian itu adalah salah satu tugas

manajer.  

Page 25: supervisi 2.docx

c. Memimpin (To Lead)

Menunjukan bagaimana para manajer mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya,

menggunakan orang lain untuk melaksanakan tugas tertentu, Dengan menciptakan suasana

tepat, mereka membantu bawahannya bekerja sebaik mungkin.

d. Pengendalian (Controlling)

Berarti para manajer berusaha untuk meyakinkan bahwa organisasi bergerak dalam

arah tujuan. Apabila salah satu bagian dari organisasi menuju arah yang salah, para manajer

berusaha untuk mencari sebabnya dan kemudian mengarahkannya kembali ke tujuan yang

benar.

6. Luther  Gullick.

Fungsi - fungsi Manajemen menurut Luther Gullick, terdiri dari:

a. Planning  (Perencanaan).

Perencanaan dasarnya merupakan tindakan memilih dan menetapkan segala aktifitas

dan sumber daya yang akan dilaksanakan dan digunakan dimasa yang akan datang untuk

mencapai tujuan tertentu. Perencanaan mengacu pada pemikiran dan penentuan apa yang

akan dilakukan dimasa depan, bagaimana melakukannya, dan apa yang harus disediakan

untuk melaksanakan aktivitas tersebut untuk mencapai tujuan secara maksimal.

b. Organizing (Pengorganisasian).

Pengorganisasian sebagai keseluruhan proses memilih orang-orang serta

mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam

organisasi dan mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan.

c. Staffing (Penyusunan).

Seperti fungsi-fungsi manajemen lainnya, staffing juga merupakan fungsi yang tidak

kalah pentingnya. Tetapi agak berbeda dengan fungsi lainnya, penekanan dari fungsi ini lebih

difokuskan pada sumber daya yang akan melakukan kegiatan-kegiatan yang telah direncakan

dan diorganisasikan secara jelas pada fungsi perencanaan dan pengorganisasian. Aktifitas

yang dilakukan dalam fungsi ini, antara lain menentukan, memilih, mengangkat, membina,

membimbing sumber daya manusia dengan menggunakan berbagai pendekatan dan atau seni

pembinaan sumber daya manusia.

d. Directing (Pengarahan).

Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terdapat

para petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas

dapat berjalan dengan lancar, dengan pengarahan staff  yang telah diangkat dan dipercayakan

Page 26: supervisi 2.docx

melaksanakan tugas dibidangnya masing-masing tidak menyimpang dari garis program yang

telah ditentukan.

e. Coordinating (Koordinasi).

Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi

kegiatan pekerjaan yang cocok dengan masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu

dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu sendiri.

Koordinasi ini mengajak semua sumber daya manusia yang tersedia untuk bekerjasama

menuju ke satu arah yang telah ditentukan. 

f. Reporting (Pelaporan).

Dengan pelaporan dimaksudkan sebagai fungsi yang berkaitan dengan pemberian

informasi kepada manajer, sehingga yang bersangkutan dapat mengikuti perkembangan dan

kemajuan kerja. Jalur pelaporan dapat bersifat vertikal, tetapi dapat juga bersifat horizontal.

Pentingnya pelaporan terlihat dalam kaitannya dengan konsep sistem informasi manajemen,

yang merupakan hal penting dalam pembuatan keputusan oleh manajer.

Fungsi ini umumnya lebih banyak ditangani oleh bagian ketatusahaan. Hasil catatan ini akan

digunakan manajer untuk membuat laporan tentang apa telah, sedang dan akan dilakukan

dalam upaya pencapaian tujuan. Fungsi recording and reporting ini akan berhasil jika tata

kearsipan dapat dikelola secara efektif dan efesien.

g. Budgeting  (Pembuatan Anggaran).

Penganggaran adalah fungsi yang berkenaan dengan pengendalian organisasi melalui

perencanaan fiskal dan akuntansi. Sesuatu anggaran, baik APBN maupun APBD,

menunjukkan dua hal: pertama sebagai satu pernyataan fiskal dan kedua sebagai suatu

mekanisme. 

h. Controlling  (Pengawasan).

Proses pengawasan mencatat perkembangan kearah tujuan dan memungkinkan

manajer mendeteksi penyimpangan dari perencanaan tepat pada waktunya untuk mengambil

tindakan korektif sebelum terlambat.  Melalui pengawasan yang efektif, roda organisasi,

implementasi rencana, kebijakan, dan upaya pengendalian mutu dapat dilaksanakan dengan

lebih baik. 

7. Robbins dan Coulter (1999).

Robbins dan Coulter menyebutkan bahwa fungsi-fungsi manajemen adalah perencanaan,

pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan.

Page 27: supervisi 2.docx

a. Perencanaan

Mencakup pendefinisian tujuan, penetapan strategi, dan mengembangkan rencana

untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan.

b. Pengorganisasian

Menentukan tugas apa saja yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan, bagaimana

tugas-tugas dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa, dan pada tingkat mana keputusan

harus dibuat.

c. Kepemimpinan

Meliputi kegiatan-kegiatan memotivasi bawahan, mengarahkan, menyeleksi saluran

komunikasi yang paling efektif, dan memecahkan konflik.

d. Pengawasan

Meliputi pemantauan kegiatan-kegiatan untuk memastikan bahwa semua orang

mencapai apa yang telah direncanakan dan mengkoreksi penyimpangan- penyimpangan yang

ada.

8. Prof. Oei Liang Lee.

Fungsi-fungsi manajemen menurut Profesor Oei Liang Lee terdiri dari lima macam fungsi

yaitu, planning, organizing, directing, coordinating dan controlling. Lebih rinci dijelaskan

sebagai berikut:

a. Planning (Perencanaan).

Perencanaan ditetapkan sekarang dan dilaksanakan serta digunakan untuk waktu yang

akan datang. Adapun langkah-langkah dalam perencanaan menurut Oei Liang Lee yaitu :

1)   Menetapkan tujuan;

2)   Menyusun anggapan-anggapan (premising).

3)   Menentukan berbagai alternatif tindakan.

4)   Mengadakan penilaian terhadap alternatif-alternatif tindakan yang sudah dipilih.

5)   Mengambil keputusan, dan

6)   Menyusun rencana pendukung

b. Organizing (Pengorganisasian).

Ditinjau dari segi prosesnya, pengorganisasian merupakan usaha untuk menyusun

komponen-komponen pokok sedemikian rupa, sehingga dapat dipakai sebagai sarana untuk

mencapai tujuan. Fungsi pengorganisasian sebagai proses menciptakan hubungan antara

berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat

bermanfaat serta terarah pada suatu tujuan.

c. Directing (Pengarahan).

Page 28: supervisi 2.docx

Pengarahan merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang

mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara

efektif serta efisien untuk mencapai tujuan. Pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus

berpegang pada beberapa prinsip, yaitu prinsip mengarah kepada tujuan, prinsip

keharmonisan dengan tujuan dan prinsip kesatuan komando.

d. Coordinating (Pengkoordinasian).

Koordinasi perlu diadakan agar terdapat suatu keadaan yang harmonis sehingga

tujuan organisasi dapat tercapai. Koordinasi antar bagian dan individu didalam organisasi

akan dapat tercapai bilamana diikuti dengan tiga prinsip, yaitu prinsip kontak langsung,

prinsip penekanan pada pentingnya koordinasi dan hubungan timbal balik diantara faktor-

faktor yang ada.

e. Controlling (Pengawasan).

Pengawasan dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan apa

yang telah direncanakan. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengadakan

pengawasan adalah menciptakan standard, membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan

standard dan melakukan tindakan koreksi.

9. Harold Koontz dan Cyril O’Donnell

Lima macam fungsi manajemen menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnell, terdiri dari :

a. Planning  (Perencanaan).

Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan

dimasa yang akan datang dan penentuan starategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan

target dan tujuan organisasi.

b. Organizing  (Pengorganisasian).

Proses yang menyangkut bagaimana starategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam

perencanaan diatur dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan dapat bekerja secara

efektif.

c. Staffing (Penyusunan).

Merupakan suatu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu

organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar

setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.

d. Directing (Pengarahan).

Proses pelaksanaan program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam

organisasi serta proses memotivasinya.

e. Controlling  (Pengendalian dan pengawasan).

Page 29: supervisi 2.docx

Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah

direncanakan dan dilaksanakan bisa berjalan sesuai target yang diharapkan.

10. Herie Gunawan.

Kesimpulan fungsi-fungsi manajemen menurut Harie Gunawan adalah :

a. Perencanaan  (Planning).

1) Merupakan kegiatan menentukan arah dan tujuan organisasi dan memilih serangkaian

aksi dari beberapa alternatif yang ada untuk mencapai tujuan tersebut.

2)    Menentukan apa yang harus dilakukan, bagaimana, kapan dan siapa yang melakukan.

b. Pengorganisasian  (Organizing).

1)    Menentukan bagaimana aktivitas dan sumber daya dikelompokkan.

2)    Menentukan komposisi tim kerja dan aktivitas koordinasi termasuk didalamnya

pembagian pekerjaan.

c. Penggerakan  (Actuating).

Proses penggerakan sebagai implementasi dari perencanaan, termasuk didalamnya

adalah menggerakkan anggota untuk aktif berpartisipasi, memotivasi anggota organisasi dan

menjalin komunikasi yang efektif dalam organisasi.

d. Pengawasan (Controlling).

1)   Memonitor kemajuan organisasi dalam mencapai tujuan.

2) Proses membandingkan hasil dan harapan, dan melakukan perubahan-perubahan yang

tepat.

e. Penyusunan Pegawai  (Staffing).

Meliputi proses-proses rekruitasi, seleksi, pemberian tugas, pelatihan, pengembangan,

evaluasi dan pemberian kompensasi kepada staff/sumber daya manusia.

f. Kepemimpinan  (Leading).

1)   Serangkaian proses yang digunakan untuk membuat semua personel organisasi bekerja

sama untuk meningkatkan keuntungan.

2)    Memotivasi dan berkomunikasi dengan SDM (Sumber Daya Manusia) organisasi untuk

memastikan bahwa tujuan organisasi tercapai.

Page 30: supervisi 2.docx

Henry Fayol George  Terry Lyndall  F.  Urwick Harold  KoentzPerencanaan (Planning)

Perencanaan (Planning)

Staffing (Penyusunan)

Planning (Perencanaan)

Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian (Organization)

Planning (Perencanaan)

Organizing (Pengorganisasian)

Pelaksanaan (Actuating)

Penggerakan (Actuating)

Organizing (Pengorganisasian)

Staffing (Penyusunan)

Pengawasan (Controlling)

Pengawasan (Controlling)

Controlling (Pengawasan)

Directing (Pengarahan)

    Directing (Pengarahan)

Controlling (Pengawasan)

    Coordinating (Kordinasi)  

James  A.  F.  Stoner Luther  Gullick Robbins dan Coulter Prof. Oei Liang Lee

Planning (Perencanaan)

Planning (Perencanaan) Perencanaan Planning

(Perencanaan)Organizing

(Pengorganisasian)Organizing

(Pengorganisasian) Pengorganisasian Organizing (Pengorganisasian)

Memimpin (To Lead)

Staffing (Penyusunan) Kepemimpinan Directing

(Pengarahan)Pengendalian (Controlling)

Directing (Pengarahan) Pengawasan Coordinating

(Kordinasi)

  Coordinating (Kordinasi)   Controlling

(Pengawasan)

  Reporting (Pelaporan)    

 Budgeting

(Pembuatan Anggaran)

   

  Controlling (Pengawasan)    

Harold Koontz dan Cyril O’Donnell Herie Gunawan

Planning (Perencanaan) Perencanaan  (Planning)

Organizing (Pengorganisasian) Pengorganisasian  (Organizing)

Staffing (Penyusunan) Penggerakan  (Actuating)

Directing (Pengarahan) Pengawasan (Controlling)

Controlling (Pengawasan) Penyusunan Pegawai  (Staffing)

  Kepemimpinan  (Leading)