keterangan supervisi-apn otus lv 2

4
KETERANGAN SUPERVISI PERSALINAN SPONTAN (Level II) Dengan ini menerangkan bahwa : dr. Robertus Hajai Pada hari Kamis tanggal 13 Oktober 2013 telah melakukan supervisi persalinan spontan pervaginam di Rumah Sakit Prof. Dr. R.D Kandou Manado pada pasien: Nama : Ny. Freyne Tatahupia / 19 Tahun No. Rekam Medik : 36.22.58 Diagnosis : G2P1A0 19 thn hamil 39-40 minggu inpartu kala II Janin intra uterin tunggal hidup letak kepala Tindakan : Spontan Pervaginam

Upload: robertus-hajai

Post on 13-Dec-2015

250 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

sd

TRANSCRIPT

Page 1: Keterangan Supervisi-APN Otus Lv 2

KETERANGAN SUPERVISI PERSALINAN SPONTAN (Level II)

Dengan ini menerangkan bahwa :

dr. Robertus Hajai

Pada hari Kamis tanggal 13 Oktober 2013 telah melakukan supervisi persalinan

spontan pervaginam di Rumah Sakit Prof. Dr. R.D Kandou Manado pada pasien:

Nama : Ny. Freyne Tatahupia / 19 Tahun

No. Rekam Medik : 36.22.58

Diagnosis : G2P1A0 19 thn hamil 39-40 minggu inpartu kala II

Janin intra uterin tunggal hidup letak kepala

Tindakan : Spontan Pervaginam

MengetahuiKetua Program Studi

(Prof. dr. H. M.M. Tendean, SpOG-K)

Pembimbing

(dr. Abraham Maukar, SpOG)

Page 2: Keterangan Supervisi-APN Otus Lv 2

Nama : Ny. Freyne TatahupiaUsia : 19 tahunDiagnosis : G2P1A0, 19 tahun hamil 39-40 minggu inpartu kala II

Janin intrauterin tunggal hidup letak kepala

His kencang ibu ingin mengejan, vulva dan anus mengembang, perineum menonjol, tampak

kepala janin pada jalan lahir. Di luar his kepala masuk lagi itu tandanya kepala sedang membuka jalan

lahir. Penolong memakai hanscoen pada tangan kanan vulva dan sekitarnya didisinfeksi dengan kapas

Lysol. BJA didengar di antara 2 his. Di bawah bokong ibu dialas dengan doek steril.

Saat suboksiput berada di bawah simphysis, penolong menyokong perineum dengan tangan kanan

dengan doek steril untuk mencegah robekan. Tangan kiri penolong membantu fleksi kepala bayi dan

mencegah agar tidak terjadi defleksi maksimal dan ditambah dengan kekuatan mengedan ibu berturut-turut

lahirlah dahi, hidung, muka dan akhirnya dagu dengan suboksiput sebagai hipomoklion, setelah itu ibu

dilarang mengedan.

Kemudian penolong membantu putaran paksi luar sesuai punggung janin, selanjutnya kedua

telapak tangan penolong pada samping kiri dan kanan kepala janin dan dilakukan traksi ringan ke perineum

untuk melahirkan bahu depan bagian aksila terlihat kemudian dilakukan traksi ringan ke arah simphysis

untuk melahirkan bahu belakang (sampai aksila lahir) kemudian dilakukan tarikan sesuai sumbu jalan lahir.

Yaitu laterofleksi untuk melahirkan badan, bokong, dan akhirnya kaki.

Jam 21.03 lahir bayi laki-laki, spontan letak belakang kepala, segera menangis, berat badan lahir

3400 gram, panjang badan lahir 51 cm, A/S 5-7. Sementara jalan nafas dibersihkan, tali pusat di klem di

dua tempat, kemudian tali pusat diurut ke arah ibu, sementara tangan kiri penolong melindungi badan bayi

lalu talipusat digunting di antaranya. Bayi diserahkan kebidan untuk perawatan selanjutnya. Dibawah

bokong ibu ditaruh stikpan, kandung kemih dikosongkan dengan cara kateterisasi. Dilakukan pelepasan

plasenta dengan cara penegangan tali pusat terkendali. Jam 21.08 lahir plasenta kesan lengkap beserta

selaputnya. BPL 500 gram. Dilakukan eksplorasi jalan lahir, tidak ditemukan ruptur perineum. Ibu

dibersihkan dan diistirahatkan.

Keadaan 2 jam post partum

KU: cukup; Kes : CM; TD : 110/80 mmH; Nadi : 80x/menit; RR : 20x/menit; Suhu: 36,5°C

TFU : 2 jari bawah pusat ; Kontraksi : baik

Perdarahankala III : 150 cc

Perdarahankala IV : 100 cc +

250 cc

Pembimbing Supervisi

dr. Abraham Maukar, SpOG