mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel sumiati.docx · web...

40
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMK PERTANIAN NEGERI 2 TUGUMULYO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL ILMIAH Oleh: Nama : Sumiati NPM : 4110095 Prodi : Pendidikan Fisika Dosen Pembimbing : 1. J. Albert Barus, M.Pd. 2. Fitria Dewi Yanti, M.Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Upload: others

Post on 27-Dec-2019

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Sumiati.docx · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X

SMK PERTANIAN NEGERI 2 TUGUMULYO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ARTIKEL ILMIAH

Oleh:

Nama : SumiatiNPM : 4110095Prodi : Pendidikan FisikaDosen Pembimbing : 1. J. Albert Barus, M.Pd.

2. Fitria Dewi Yanti, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAJURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANPERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU2015

Page 2: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Sumiati.docx · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X

SMK PERTANIAN NEGERI 2 TUGUMULYO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ABSTRACT

This thesis is entitled "The Application of Reciprocal Learning Model to Improve Students Physics Learning Outcome of Class X SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo Academic Year 2014/2015". The aims of this research were (1) To know the use of reciprocal learning model significantly toward accomplishment of students’ physics learning outcome in class X SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo. (2) To describe the students’ learning activities after the implemented of reciprocal learning in class X SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo. The type of this research is experimental research, with one-group pre-test and post-test design. The population of this research is all students of class X SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo; 86 students. A class is taken as a random sample, which is X.1 class with 28 students as a class experiment. The technique of the data collection are tests and observation. The result of the research is analyzed by using t-test. The conclusions of this research are the outcome of learning physics after the application of reciprocal learning model in class X SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo significantly accomplish. It can be seen based on the result of data anilysis calculation with the level of α = 0.05 is obtained thitung (1.75)> ttable

(1.703). Thus the hypothesis that is proposed in this research can be accepted as true, that, using the reciprocal learning model in physics in class X SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo toward the student learning outcome significantly accomplish. In addition, based on the calculation of the gain scores, seen an increasement at 1.02 with the high category and the percentage of the total students’activity in the first meeting is at 76.02 with good category and at the second meeting is at 91.17 with excellent category.

Keywords: Reciprocal Learning, Learning Outcome, Physics.

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

manusia. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang

Page 3: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Sumiati.docx · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

akan datang. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam membentuk karakter,

perkembangan ilmu dan mental anak yang nantinya akan menjadi manusia dewasa

yang akan berinteraksi dan melakukan banyak hal terhadap lingkungannya baik

secara individu maupun sebagai makhluk sosial. Berdasarkan pengertian

pendidikan tersebut, guru sangat berperan penting dalam pendidikan di sekolah

terutama dalam membimbing, mendidik dan mampu dalam mengelola proses

belajar mengajar.

Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan keberhasilan proses belajar

mengajar yang dilaksanakan disekolah, supaya terjadi pembelajaran yang efektif

diantaranya dengan mengupayakan dan mengoptimalkan kemandirian siswa untuk

belajar, bekerjasama dan menilai diri sendiri dengan tujuan siswa mampu

membangun pemahaman dan pengetahuannya untuk mencapai tujuan pendidikan.

upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan telah dilakukan walaupun hasilnya

belum memenuhi harapan. Salah satu cerminan kualitas pendidikan di sekolah

adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

Pada dasarnya siswa mempunyai kemampuan dan kecepatan belajar

yang berbeda satu dengan yang lain dalam waktu yang berbeda pula. Maka dari

itu, perlu adanya suatu sistem pembelajaran yang mampu menjadikan situasi

proses belajar mengajar di sekolah sebagai kegiatan yang lebih mengaktifkan

untuk membaca dan memecahkan masalah sendiri dibawah pengawasan dan

bimbingan guru yang selalu siap membantu siswa yang mempunyai kesulitan

belajar terutama mata pelajaran fisika.

Menurut W.S. Winkel (dalam Susanto, 2013: 4), belajar adalah suatu

Page 4: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Sumiati.docx · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan

lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan

berbekas. Tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang

diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar (Hamalik,

2008:73). Komponen-komponen dalam tujuan belajar disini merupakan

seperangkat hasil yang hendak dicapai setelah siswa melakukan kegiatan belajar

dari menerima materi, partisipasi siswa ketika di dalam kelas, mengerjakan tugas-

tugas dan lain-lain. Hal ini dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar siswa

akan mengalami perubahan-perubahan dalam segi pemikiran, tingkah laku yang

nantinya siswa akan memperoleh suatu pemahaman, pengetahuan, dan

keterampilan yang berdampak positif, sehingga tugas seorang guru harus

membuat suasana belajar yang menyenangkan agar siswa tidak cepat bosan dan

terus menumbuhkan semangat belajar yang tinggi demi mencapai tujuan belajar.

Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada siswa baik

menyangkut aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik

(tingkah laku) (Susanto, 2013:5). Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor

yaitu dari diri peserta didik dan dari luar peserta didik. Faktor dari diri peserta

didik meliputi intelegensi, minat, perhatian, motivasi, sikap, dan lain-lain.

Sedangkan faktor dari luar peserta didik meliputi kualitas pengajaran, bagaimana

membelajarkan peserta didik, pengelolaan kelas, dan lain-lain.

Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, fisika adalah salah satu

mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang pendidikan formal terutama di

Page 5: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Sumiati.docx · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

Sekolah Menengah Kejuruan yang mempunyai peranan penting dalam

pembelajaran. Fisika merupakan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

sehingga hasil belajar fisika perlu mendapatkan perhatian yang serius agar tujuan

pendidikan dapat tercapai. Menurut Sukardi (1987:25) mengemukakan bahwa

minat belajar adalah suatu kerangka mental yang terdiri dari kombinasi gerak

perpaduan dan campuran dari perasaan, prasangka, cemas dan kecenderungan-

kecenderungan, lain yang biasa mengarahkan individu kepada suatu pilihan

tertentu. Bakat adalah kemampuan khusus yang menonjol diantara berbagai jenis

yang dimiliki seseorang (Dalyono, 2009:127). Siswa yang kurang senang dalam

mengikuti pelajaran fisika, hal ini menjadi tugas seorang guru untuk

menumbuhkan kemauan, minat, bakat dan melakukan hal-hal positif pada siswa

yang nantinya bisa membuat siswa senang mengikuti pelajaran fisika.

Hasil belajar siswa juga dipengaruhi oleh aktivitas siswa dalam

pembelajaran atau dapat dikatakan keaktifan siswa juga dapat menentukan

keberhasilan belajar siswa. Aktivitas belajar siswa yang rendah dapat dilihat dari

minat bertanya siswa kurang, kurang berani mengemukakan pendapat, dan kurang

berani mengajukan gagasan, kurang percaya diri dan kurang mau menyiapkan diri

dalam belajar. Kebanyakan siswa mengobrol dengan siswa lain saat guru

menjelaskan materi, kurang keingintahuan siswa tentang materi yang dipelajari,

siswa kurang diberi kesempatan dalam melakukan aktivitas belajar dan peran guru

dalam pembelajaran lebih terlihat. Upaya mengatasi permasalahan ini perlu

penerapan model pembelajaran yang membuat siswa aktif, dan berpikir kritis.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan ibu Miranty,

Page 6: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Sumiati.docx · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

S.Pd. guru fisika kelas X SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo, beliau mengatakan

bahwa hasil belajar siswa di kelas X masih tergolong rendah. Rata-rata hasil

ulangan tengah semester siswa yaitu 53,5 pada tahun ajaran 2014/2015 pada

semester ganjil. Hal ini dapat dilihat dari nilai ketuntasan pada ulangan tengah

semester siswa di kelas X masih dibawah dari nilai KKM yaitu 75. Sebanyak 22

siswa atau 25% mencapai KKM dan 64 siswa atau 75% dari siswa kelas X masih

dibawah KKM sehingga mereka harus mengikuti remedial. Hal ini menunjukkan

bahwa proses pembelajaran fisika yang diterapkan selama ini kurang bervariasi

dan pembelajaran konvensional yang diterapkan selama ini membuat siswa

kurang aktif yaitu guru hanya menyuruh salah satu siswa untuk menulis dipapan

tulis tentang materi pelajaran yang sudah diringkas oleh guru tersebut lalu siswa

yang lainnya ditugaskan mencatat materi yang ada di papan tulis tersebut.

Berdasarkan hal tersebut siswa hanya monoton dalam proses belajar mengajar dan

ada juga siswa yang tidak mencatat hanya mengobrol saja. Mereka juga hanya

menerima apa yang diberikan guru tanpa memberikan ide atau mengemukakan

pendapat dalam permasalahan sehingga pola berpikir kritis siswa kurang.

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan

prosedur sistematik (teratur) dalam pengorganisasian kegiatan (pengalaman)

belajar untuk mencapai tujuan belajar (kompetensi belajar) Ngalimun (2012:27).

Mengajarkan fisika harus memerlukan model dan pendekatan agar siswa mudah

dalam memahami materi dan penyelesaian masalah mengenai materi yang

diajarkan. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut penulis

mencoba menerapkan model pembelajaran reciprocal learning untuk

Page 7: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Sumiati.docx · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran reciprocal adalah metode

pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk

pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok

kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang

dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman, 2012:202). Model

pembelajaran reciprocal adalah suatu model pembelajaran yang menekankan

kemampuan membaca.

Model reciprocal learning ini diharapkan akan terjadi komunikasi dan

kerjasama antara guru dan siswa, sehingga siswa aktif dalam mengikuti proses

kegiatan belajar mandiri, akhirnya siswa dapat meringkas, menghasilkan

pertanyaan, menjelaskan, dan memprediksi materi hingga mendapat solusi dalam

penyelesaian soal. Selain itu, manfaat model pembelajaran reciprocal learning ini

yang pertama akan timbul keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, karena

siswa dituntut untuk aktif berdiskusi dan menjelaskan hasil pekerjaannya dengan

baik sehingga penguasaan konsep langsung dapat dimengerti oleh dirinya dan

dapat di aplikasikan dalam kehidupan nyata. Sedangkan manfaat yang kedua

adalah pembelajaran tidak membosankan, karena dalam metode ini terjadinya

pembelajaran timbal balik antara siswa dengan guru (interactive teaching)

maupun antara siswa dengan siswa lainnya (interactive learning). Sehingga

interaksi semakin terasa aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan.

Berdasarkan uraian tersebut, guru harus mempunyai strategi yang tepat

untuk membimbing, mengajar demi mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini

memotivasi penulis untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan model

Page 8: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Sumiati.docx · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

pembelajaran reciprocal learning untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa

kelas X SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo”.

B. Landasan Teori

1. Tinjauan Tentang Aktivitas belajar

Aktivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pada siswa, sebab

dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sehingga tercipta situasi

belajar aktif. Setiap siswa diberi kesempatan aktif dalam pembelajaran. Menurut

Hamalik (2009:172), aktivitas belajar dibagi ke dalam delapan kelompok, yaitu:

a. Kegiatan-kegiatan visualMembaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.

b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral)Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.

c. Kegiatan-kegiatan mendengarkanMendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, dan mendengarkan radio.

d. Kegiatan-kegiatan menulisMenulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan copy, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket.

e. Kegiatan-kegiatan menggambarMenggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.

f. Kegiatan-kegiatan metrikMelakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun.

g. Kegiatan-kegiatan mentalMerenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, faktor-faktor, melihat, hubungan-hubungan, dan dan membuat keputusan.

h. Kegiatan-kegiatan emosionalMinat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain.

Berdasarkan delapan aktivitas belajar diatas, maka aktivitas belajar yang

digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut:

Tabel 2.1Aktivitas Belajar Siswa

Page 9: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Sumiati.docx · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

Indikator Deskriptor

Aktivitas Visual

Membaca materi pelajaran yang diberikan oleh guru.Mengamati pemodelan yang dicontohkan oleh guru.

Aktivitas Lisan Berbagi informasi dengan kelompok.Mengemukakan pendapat

Aktivitas Mendengarkan

Mendengarkan penjelasan materi yang dijelaskan oleh guru.Mendengarkan penyajian materi yang disampaikan pada diskusi kelompok.

Aktivitas MenulisMerangkum materi yang dipelajari.

Mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru.

Aktivitas Mempresentasikan

Mengajukan pertanyaan pada kelompok yang menyajikan materi.Menanggapi/menjawab pertanyaan dari kelompok lain.

2. Tinjauan Tentang Model Pembelajaran Reciprocal Learning

a. Pengertian Model Pembelajaran Reciprocal Learning

Model Pembelajaran reciprocal adalah suatu model pembelajaran

yang menekankan kemampuan membaca (Wati, 2010:33). Strategi

pembelajaran reciprocal yaitu memprediksi, bertanya, menjelaskan, dan

merangkum. Model pembelajaran reciprocal learning adalah salah satu tipe

dari pembelajaran kooperatif yang dirancang dengan metode-metode tertentu,

sehingga siswa dapat belajar lebih serius dan menumbuhkan rasa tanggung

jawab, kerjasama, berpikir kritis, keaktifan dalam bertanya dan keterlibatan

dalam proses belajar (Sari, 2013:12).

Weinstein & Meyer (dalam Ngalimun, 2014:166) mengemukakan

bahwa dalam pembelajaran harus memperhatikan empat hal, yaitu bagaimana

siswa belajar, mengingat, berpikir, dan memotivasi diri. Sedangkan menurut

Page 10: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Sumiati.docx · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

Resnik (dalam Ngalimun, 2014:166) mengemukan bahwa belajar efektif

dengan cara membaca bermakna, merangkum, bertanya, representasi,

hipotesis. Menurut Donna Meyer (dalam Ngalimun, 2014:166),

mengemukakan cara pembelajaran reciprocal yaitu informasi, pengarahan,

berkelompok mengerjakan modul, dan membaca-merangkum.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran reciprocal learning adalah kegiatan pembelajaran yang

menekankan kemampuan membaca dalam bentuk interaksi dialog antar guru

dengan siswa, siswa dengan siswa lainnya mengenai segmen teks sehingga

siswa mampu memprediksi, bertanya, menjelaskan, dan merangkum.

b. Langkah-langkah Model Pembelajaran Reciprocal Learning

Mitraikhtiar (28 Maret 2014), menjelaskan strategi-strategi model

pembelajaran reciprocal learning adalah sebagai berikut:

1) Memprediksi Pada tahap ini siswa diajak untuk melibatkan pengetahuan yang sudah diperoleh di awal untuk digabungkan dengan informasi yang diperoleh dari teks yang dibaca. Kemudian digunakan dalam mengimajinasikan kemungkinan yang akan terjadi berdasar atas gabungan informasi yang sudah dimilikinya. Setidaknya siswa diharapkan dapat membuat dugaan tentang topik dari paragraf selanjutnya.

2) Pertanyaan Tahap ini digunakan untuk memonitor dan mengevalusi sejauhmana pemahaman siswa terhadap bahan bacaan. Pertanyaan timbul setelah mempelajari materi, konsep yang belum dimengerti sepenuhnya dalam materi, dan keingintahuan tentang semua hal yang berkaitan dengan materi belajar.

3) Klarifikasi/menjelaskanTahap ini siswa berusaha untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan yang

Page 11: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Sumiati.docx · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

baru saja diajukan. Dalam hal ini diharapkan siswa tidak hanya mengucapkan kata-kata dengan benar tetapi juga memahami makna yang mendasari dari isi materi.

4) Merangkum/meringkasTahap ini siswa harus mempunyai kemampuan untuk dapat membedakan hal-hal yang penting dan hal-hal yang tidak penting. Menentukan intisari dari teks bacaan tersebut.

Menurut Silver (dalam Sari, 2013:14), langkah-langkah model

pembelajaran reciprocal learning adalah:

a) Persiapan, mempersiapkan kelompok, membagikan sumber belajar, kemudian guru menugaskan siswa untuk mempelajari secara mandiri, dan merangkum materi yang telah dipelajari.

b) Pelaksanaan, siswa mampu mempresentasikan materi yang telah dipelajari.

c) Tindak lanjut, mengadakan penilaian terhadap pemahaman siswa mengenai bahan yang diterimanya, melalui diskusi pengembangan materi antar siswa dengan siswa, dan antar siswa dengan guru.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

langkah-langkah untuk model pembelajaran reciprocal learning yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa berhubungan dengan

materi yang akan dipelajari untuk merangsang siswa dalam memprediksi

jawaban sebelum membuka sumber belajar.

2) Guru mempersiapkan kelompok, membagikan sumber belajar dan

menugaskan siswa untuk mempelajari materi secara mandiri.

3) Guru menyuruh siswa merangkum materi yang telah dipelajari dan

membuat pertanyaan.

4) Guru menunjuk beberapa siswa untuk mempresentasikan materi yang

telah dipelajari.

Page 12: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Sumiati.docx · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

5) Guru memberikan penilaian terhadap pemahaman siswa mengenai materi

yang telah dipelajari.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:3). Metode penelitian

eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari

pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Adapun metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Eksperiment) yang

dilaksanakan tanpa kelas pembanding. Metode ini digunakan karena penelitian

yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran

reciprocal learning pada pembelajaran fisika siswa.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group Pre-test

and Post-test design, karena desain ini tidak ada kelas kontrol. Dalam desain ini

tes dilakukan dua kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Tes

yang dilakukan sebelum eksperimen (O1) disebut Pre-test, sedangkan sesudah

eksperimen (O2) disebut Post-test. Menurut Arikunto (2010:124), desain

penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.

Tabel. 3.1Desain Penelitian

Group Pre-test Treatment(variabel bebas)

Post-test(variabel terikat)

Eksperimen O1 X O2

dengan O1 adalah tes awal, O2 adalah tes akhir, dan X adalah perlakuan

yang diberikan dengan menggunakan model pembelajaran reciprocal learning.

Page 13: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Sumiati.docx · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Teknik Tes

Menurut Arikunto (2010:193), tes adalah serentetan pertanyaan yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan

atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes dalam penelitian ini

dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum eksperimen (pre-test) dan sesudah

eksperimen (post-test). Adapun instrumen penelitian dalam bentuk tes yang

diberikan siswa berupa soal uraian sebanyak delapan butir soal. Tes ini dilakukan

bertujuan untuk menilai kemampuan kognitif siswa.

2. Teknik Observasi

Observasi adalah pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian

terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto,

2010:199). Pada penelitian ini observasi dilakukan untuk memperoleh data

aktivitas siswa selama pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

reciprocal learning. Pada penelitian ini data observasi diperoleh dengan

menggunakan instrumen dalam bentuk lembar observasi aktivitas belajar siswa.

D. Data Penelitian dan Pembahasan

1. Hasil Penelitian

Penelitian dengan model pembelajaran reciprocal learning ini

dilaksanakan dikelas X SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo tahun pelajaran

2014/2015 yang dilakukan pada tanggal 23 Oktober sampai 22 November 2014.

Page 14: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Sumiati.docx · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas X yang terdiri dari tiga kelas

dengan jumlah 86 siswa. Berdasarkan tiga kelas tersebut, hanya diambil satu kelas

untuk dijadikan sampel penelitian yaitu kelas X.1 dengan jumlah 28 siswa untuk

mendapatkan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran reciprocal

learning. Sebelum melakukan pre-test terlebih dahulu dilakukan uji coba

instrumen tes yang berfungsi untuk mengetahui kualitas soal yang digunakan.

Uji coba instrumen dilaksanakan di kelas XI.IPA2 di SMK Pertanian

Negeri 2 Tugumulyo pada tanggal 23 Oktober 2014 dengan jumlah siswa yang

mengikuti tes yaitu 28 siswa pada materi hukum Newton dan penerapannya.

Berdasarkan hasil analisis uji coba instrumen, dari sepuluh soal yang diujikan

hanya terdapat delapan soal yang sudah memenuhi syarat validitas, daya pembeda

dan tingkat kesukaran sehingga soal dapat digunakan sebagai alat tes, baik tes

kemampuan awal (pre-test) maupun tes kemampuan akhir (post-test). Pelaksanaan

penelitian pada pertemuan pertama terlebih dahulu diadakan pre-test pada tanggal

28 Oktober yang diikuti oleh 28 siswa, bertujuan untuk mengetahui

kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan pada materi hukum

Newton dan penerapannya.

Setelah pre-test dilakukan, selanjutnya siswa akan diberikan perlakuan

dalam pembelajaran dengan model pembelajaran reciprocal learning pada tanggal

4 November 2014 sampai dengan 11 November 2014 yang pelaksanaannya

selama dua jam pelajaran. Pada pelaksanaan pembelajaran dikelas eksperimen

diikuti observasi dilakukan oleh guru fisika SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo

sebagai observer yang bernama ibu Miranty, S.Pd. Pelaksanaan untuk pemberian

Page 15: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Sumiati.docx · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

tes akhir (post-test) pada tanggal 18 November 2014 yang bertujuan untuk

mengetahui kemampuan akhir siswa setelah mengikuti proses pembelajaran

dengan model pembelajaran reciprocal learning selama dua kali pertemuan.

a. Deskripsi dan Analisis Data Observasi

Observasi yang dilaksanakan di kelas eksperimen bertujuan untuk melihat

aktivitas belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran reciprocal learning. Observasi siswa diamati

secara individu dengan bantuan observernya yaitu peneliti dan guru fisika SMK

Pertanian Negeri 2 Tugumulyo yang bernama ibu Miranty, S.Pd. Observasi ini

dilakukan sebanyak dua kali pertemuan dengan menggunakan lembar observasi

yang terdiri dari lima indikator yang masing-masing mempunyai dua deskriptor.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dengan menggunakan model

pembelajaran reciprocal learning pada kelas eksperimen selama pembelajaran

berlangsung, maka diperoleh data hasil observasi aktivitas belajar siswa yang

dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Pertemuan Nilai Setiap Indikator % Ket.1 2 3 4 51 96,4 73,15 82,1 96,4 35,65 76,02 Baik

2 100 92,8 92,85 100 73,15 91,17 Sangat Baik

Rata-rata(%) 92,8 82,9 87,5 98,2 54,4 83,59 Baik

Keterangan:

1. Aktivitas Visual

2. Aktivitas Lisan

3. Aktivitas Mendengarkan

Page 16: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Sumiati.docx · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

4. Aktivitas Menulis

5. Aktivitas Mempresentasikan

Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan

pertama adalah 76,02 % dengan kategori baik dan pada pertemuan kedua rata-rata

aktivitas siswa diperoleh sebesar 91,17 % dengan kategori sangat baik. Jadi rata-

rata aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen secara keseluruhan adalah 83,78

% dengan kategori baik

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas X.1 maka dapat

disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran reciprocal learning memiliki aktivitas yang

baik. Data aktivitas siswa untuk lebih rincinya dapat dilihat pada lampiran C

(halaman:152 dan 156). Selain dari penjelasan tersebut, untuk mengetahui

perbandingan aktivitas siswa kelas eksperimen selama kegiatan pembelajaran

dapat dilihat melalui grafik 4.1 berikut.

1 2 3 4 50

20

40

60

80

100

120

pertemuan 1pertemuan 2

Grafik 4.1 Perbandingan Aktivitas Siswa

b. Deskripsi dan Analisis Data Kemampuan Awal Siswa (Pre-test)

Kemampuan awal siswa sebelum mengikuti pembelajaran materi Hukum

Page 17: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Sumiati.docx · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

Newton dan Penerapannya merupakan data penelitian yang diperoleh dari hasil

pre-test atau soal yang diberikan sebelum siswa mendapat pembelajaran dari guru.

Pelaksanaan pre-test dilakukan pada pertemuan pertama yang diikuti oleh 28

siswa yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum

diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran reciprocal

learning. Soal pre-test yang digunakan berbentuk essay yang terdiri dari delapan

soal. Rekapitulasi hasil tes awal dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2Rekapitulasi Hasil Tes Awal (pre-test)

No Uraian Kelas Eksperimen1 Nilai Rata-rata 12,72 Nilai Terkecil 43 Nilai Terbesar 214 Rentang Nilai 175 Simpangan Baku 3,9

Berdasarkan tabel 4.2 diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata dan

simpangan baku pre-test adalah 12,7 dan 3,9. Perhitungan untuk selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran C (halaman:142). Hasil rekapitulasi pre-test

memperlihatkan bahwa semua siswa belum mencapai KKM dan dapat dinyatakan

bahwa 100% siswa tidak tuntas.

c. Deskripsi dan Analisis Data Kemampuan Akhir Siswa (post-test)

Kemampuan akhir siswa dalam penguasaan materi hukum Newton dan

penerapannya merupakan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses

pembelajaran. Kemampuan akhir melalui post-test yang diikuti oleh 28 siswa.

Pelaksanaan post-test ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa

setelah diberi perlakuan model pembelajaran reciprocal learning. Rekapitulasi

hasil tes akhir dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.

Page 18: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Sumiati.docx · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

Tabel 4.3Rekapitulasi Hasil Tes Akhir (post-test)

No Uraian Kelas Eksperimen1 Nilai Rata-rata 78,62 Nilai Terkecil 463 Nilai Terbesar 994 Rentang Nilai 535 Simpangan Baku 10,96 % Ketuntasan Hasil Belajar 79

Berdasarkan analisis hasil post-test (lampiran C halaman:160) dapat dilihat

perbedaan hasil belajar antara kemampuan awal siswa (tabel 4.2) dengan

kemampuan akhir siswa (tabel 4.3), terdapat peningkatan hasil belajar setelah

diberikan perlakuan dengan model pembelajaran reciprocal learning. Peningkatan

hasil belajar tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata pre-test adalah 12,7 dan nilai

rata-rata post-test adalah 78,6. Hal ini berarti terjadi peningkatan nilai rata-rata

sebesar 65,9. Simpangan baku pre-test adalah 3,9 sedangkan simpangan baku

post-test adalah 10,9. Hasil rekapitulasi post-test memperlihatkan bahwa siswa

yang tidak tuntas mencapai 21 % sebanyak 6 orang dari 28 siswa dan 79 %

sebanyak 22 orang yang tuntas dari 28 siswa. Jadi, dapat dikatakan bahwa hasil

post-test siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran

reciprocal learning meningkat dan mencapai KKM. Rekapitulasi selisih hasil

rata-rata pre-test dan post-test dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4Rekapitulasi Selisih Hasil

Tes awal (pre-test) dan Tes Akhir (post-test)

No Uraian Pre-test Post-test SelisihPre-test dan Post-test

1 Nilai Rata-rata 12,7 78,6 65,92 Nilai Terkecil 4 46 423 Nilai Terbesar 21 99 784 Rentang Nilai 17 53 365 Simpangan Baku 3,9 10,9 7,0

Page 19: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Sumiati.docx · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

Gambaran tentang data peningkatan rata-rata antara pre-test dan post-

test untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 4.2 berikut.

Pre-test Post-test0

102030405060708090

Rata-rata

Grafik 4.2 Peningkatan rata-rata antara Pre-test dan Post-test

2. Pembahasan Penelitian

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan di SMK Pertanian Negeri

2 Tugumulyo yang terdiri dari 28 siswa kelas X.I sebagai kelas eksperimen,

terdapat peningkatan pada hasil belajar fisika siswa. Hal ini disebabkan peneliti

melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

reciprocal learning. Model pembelajaran reciprcocal learning adalah suatu

pembelajaran yang efektif dengan cara membaca bermakna, merangkum,

bertanya, representasi, hipotesis dan penilaian.

Tahap pertama pembelajaran reciprocal learning yaitu menganalisis

pembelajaran untuk mengetahui kemampuan awal dan karakteristik siswa.

Kemampuan awal siswa diperoleh dengan memberikan pre-test, dan karakteristik

siswa dapat diperoleh melalui wawancara kepada guru yang mengajar materi

tersebut. Berdasarkan tabel 4.2 hasil perhitungan pre-test antara lain nilai rata-rata

hasil pre-test adalah 12,7, nilai terendahnya adalah 4, nilai tertingginya adalah 21

Page 20: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Sumiati.docx · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

dan rentang nilai adalah 17. Melalui nilai yang diperoleh tersebut, dapat

disimpulkan bahwa pada saat pre-test semua siswa (100%) tidak tuntas dan belum

mencapai KKM.

Tahap kedua menetapkan pembelajaran yang akan diperoleh dari silabus

dan kurikulum. Tahap ketiga menggunakan model pembelajaran reciprocal

learning dalam pembelajaran. Pada tahap ini, proses pembelajaran sebagai tahap

persiapan peneliti mengkondisikan kelas dan memberikan motivasi dan apersepsi

kepada siswa. Selain itu, peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus

dicapai pada materi hukum Newton dan penerapannya.

Pada pertemuan pertama dapat dilihat siswa masih kesulitan dan belum

terbiasa dalam menerapkan model pembelajaran reciprocal learning dan siswa

belum menumbuhkan kesadaran diri dalam menumbuhkan kemampuan

berpikirnya, karena ada siswa yang membaca materi tetapi tidak mau memahami

dan merangkum, pemalu, pendiam dan kurang percaya diri dalam mengemukakan

pendapat, kurang berinteraksi dengan kelompoknya. Hal ini dapat dilihat pada

saat peneliti menyuruh siswa untuk memberikan contoh penerapan hukum

Newton I, II, dan III dalam kehidupan sehari-hari. Siswa masih bingung

memberikan contoh, mendemonstrasikan menggunakan meja atau kursi dan

menyimpulkan hubungan massa, percepatan dan gaya.

Selanjutnya pada pertemuan kedua, siswa mulai tertarik dalam belajar dan

sudah terbiasa dalam membaca, memahami materi, merangkum, berbagi

informasi, mengemukakan ide dengan kelompoknya, terlibat aktif dalam

mempresentasikan materi, mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan

Page 21: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Sumiati.docx · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

mengerjakan soal-soal yang diberikan guru dengan benar. Misalnya pada saat

guru menyuruh siswa untuk membedakan gaya normal dan gaya berat melalui

sebuah gambar dan saat guru menyuruh mengerjakan soal-soal, siswa berebut

untuk maju menjawab soal.

Tahap keempat melakukan evaluasi dengan memberikan suatu post-test.

Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah belajar

menggunakan model pembelajaran reciprocal learning. Berdasarkan tabel 4.3

hasil perhitungan post-test antara lain nilai rata-rata hasil post-test adalah 78,6,

nilai terendahnya adalah 46, nilai tertingginya adalah 99 dan rentang nilai adalah

53. Melalui nilai yang diperoleh tersebut dapat disimpulkan bahwa pada saat post-

test ada 6 siswa (21%) tidak tuntas atau belum mencapai KKM dan 22 siswa

(79%) tuntas atau mencapai KKM.

Perbedaan hasil belajar mereka sebelum dan sesudah dapat dijadikan

indikator pembelajaran fisika dalam menerapkan model pembelajaran reciprocal

learning. Setelah diberi perlakuan yang berbeda, diperoleh rata-rata hasil pre-test

sebesar 12,7 dan rata-rata hasil post-test sebesar 78,6. Hasil post-test mengalami

peningkatan sebesar 65,9 dari hasil pre-test. Tingginya hasil belajar siswa pada

post-test disebabkan beberapa kelebihan dari penggunaan model pembelajaran

reciprocal learning diantaranya adalah (1) suasana belajar menjadi lebih aktif dan

efektif; (2) menumbuhkan rasa percaya diri dan tanggungjawab; (3)

menumbuhkan kerjasama dalam kelompok; (4) menumbuhkan berpikir kritis

siswa; dan (5) menumbuhkan interaksi antara pengajar dan pembelajar.

Ketuntasan belajar secara keseluruhan terjadi karena siswa melaksanakan

Page 22: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Sumiati.docx · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

kerjasama dalam kelompok, adanya interaksi antara siswa dengan siswa, siswa

dengan guru, adanya rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan ide, lebih

berpikir kritis dalam memahami materi pelajaran, dan bertanggungjawab dalam

belajar, sehingga suasana belajar lebih aktif. Selain itu juga, dalam pembelajaran

reciprocal learning peran siswa sangat penting dalam proses pembelajaran,

sebelum mempresentasikan siswa berusaha menguasai dan memahami materi

yang dipelajari sehingga proses belajar lebih bermakna bagi siswa.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang berbunyi

hasil belajar fisika setelah diterapkan model pembelajaran reciprocal learning

dalam pembelajaran fisika di kelas X SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo secara

signifikan tuntas dapat diterima kebenarannya. Hasil belajar siswa memenuhi

kriteria peningkatan nomor (2) oleh Nuraeni yaitu apabila secara statistik hasil

belajar siswa dengan menggunakan model reciprocal learning menunjukkan

perbedaan yang signifikan antara pemahaman awal dan pemahaman setelah

pembelajaran

Hasil penelitian ini didukung oleh temuan peneliti di lapangan selama

proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran reciprocal

learning, siswa terlihat aktif dan berpikir kritis. Siswa cenderung siap mengikuti

kegiatan pembelajaran dengan membaca, mempelajari dan merangkum materi

yang akan dibahas dikelas. Selain temuan dilapangan penelitian ini juga didukung

oleh penelitian sebelumnya oleh Ria Sari yang menyatakan bahwa model

pembelajaran reciprocal learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 23: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Sumiati.docx · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

E. Kesimpulan dan Saran

1. Simpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar fisika setelah diterapkan model pembelajaran reciprocal learning dalam

pembelajaran fisika di kelas X SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo secara

signifikan tuntas. Rata-rata hasil belajar fisika sebesar 78,6 dengan persentase

jumlah siswa yang tuntas mencapai 79%.

Aktivitas siswa pada proses pembelajaran fisika dengan menggunakan

model pembelajaran reciprocal learning memiliki aktivitas belajar siswa yang

baik. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata aktivitas siswa pada setiap

pertemuan. Pada pertemuan pertama rata-rata aktivitas siswa sebesar 76,02% dan

pada pertemuan kedua sebesar 91,17%. Jadi rata-rata aktivitas siswa secara

keseluruhan adalah 83,78% dengan kriteria baik.

2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka penulis

mengemukakan saran sebagai berikut:

a. Model pembelajaran reciprocal learning perlu disosialisasikan agar dapat

digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran fisika agar siswa lebih aktif

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan untuk ketuntasan hasil belajar.

b. Model pembelajaran reciprocal learning ini perlu diterapkan pada materi

yang lain sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa dan memaksimalkan

hasil pembelajaran.

c. Perlu adanya penelitian lebih lanjut sebagai pengembangan dari penelitian ini.

Page 24: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Sumiati.docx · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

DAFTAR PUSTAKA

Adybudiman.2011.Macam-macam Metode dalam Mengajar. [online] http://adybudiman.blogdetik.com/2011/08/31/ macam-macam metode dalam mengajar/. 28 Maret 2014

Arikunto, Suharsim. 2010. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta.

Budiningsih, C. Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta.

Dalyono, M. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Dimyanti dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Renika Cipta.

Giancoli, Douglas.2001.Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta:Erlangga.

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Mitraikhtiar.2014.Reciprocal Learning. [online] http:// mitraikhtiar. blogspot .Com/ 2012/12/reciprocal –learning-pengajaran-timbal.html. [28 Maret 2014]

Meltzer, David E. 2002. The Relationship Beetwen Mathematic Preparation and Concept Learning Gain in Physics: A. Possible “Hidden Variabel” in Diagnostic Pretest Score. American Journal of Physics, 70 (12), 1259-1267. [7 Maret 2014].

Moeliono.2011. Peningkatan Hasil Belajar. [online] http://www.scribd.com/doc/67 970579/Bab-II-Skripsiku . [24 April 2014]

Nurachmandani.2009.Fisika SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan.

Nuraeni et. Al.2012. Kriteria Peningkatan Hasil Belajar. [online] http://eprints.uny .ac.id/8472/3/bab%20-08511244018.pdf [28 April 2014]

Ngalimun.2014.Strategi dan Model Pembelajaran.Banjarmasin: Rineka Cipta

Purwanto, Ngaliman. 2010. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta:Rajawali Pers.

Page 25: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Sumiati.docx · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

Saputra, Azmir. Pengaruh Model Pembelajaran Make A Match Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Materi Energi Siswa Kelas VIII SMP Negeri Bingin Teluk Tahun Pelajaran 2011/2013. Lubuklinggau: Tidak Diterbitkan.

Sari, Ria.2013. Penerapan Model Pembelajaran Reciprocal Learning Pada Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas VII SMP Negeri 7 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2012/2013. Lubuklinggau :Tidak Diterbitkan.

Serway dan Jewett.2009. Fisika untuk Sains dan Teknik Jakarta:Salemba Teknika

Slameto.2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana.2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabeta

Suherman dan Sukjaya. 1990. Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijayakusumah.

Sukardi. 1987. Bimbingan dan Penyuluhan. Surabaya: Usaha Nasional.

Sumantri. 2014. Model Pembelajaran: Kelebihan dan Kekurangan Model Reciprocal Learning. [online] http://thsumantri.blogspot.com/2014/05 /model -pembelajaran-kelebihan-dan.html . [26 April 2015]

Sumiati dan Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima

Suprijono, A. 2013. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Susetyo, Budi. 2012. Statistika untuk analisis data penelitian dilengkapi dengan SPSS dan Ms. Office Excel. Jakarta: PT. Refika Aditama.

Trianto.2009. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Wati, widya.2010. Makalah Model Pembelajaran dibuat untuk memenuhi mata kuliah Konsentrasi Pendidikan Fisika Program Pasca Sarjana. Padang, November.