pengaruh model pembelajaran reciprocal …

131
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMASWASTA MUSLIMAT YAYASAN PENDIDIKAN WANITA ISLAM KOTA JAMBI SKRIPSI Oleh : MUHAMMAD HABIBI TM.130836 PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2018

Upload: others

Post on 07-Nov-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL

TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR

KREATIF SISWA DI SEKOLAH MENENGAH

PERTAMASWASTA MUSLIMAT YAYASAN

PENDIDIKAN WANITA ISLAM

KOTA JAMBI

SKRIPSI

Oleh :

MUHAMMAD HABIBI

TM.130836

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2018

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

i

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL

TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR

KREATIF SISWA DI SEKOLAH MENENGAH

PERTAMASWASTA MUSLIMAT YAYASAN

PENDIDIKAN WANITA ISLAM

KOTA JAMBI

SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

pendidikan

Oleh :

MUHAMMAD HABIBI

TM.130836

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2018

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

ii

Hal : Nota Dinas

Lampiran :

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di

Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

bahwa skripsi saudara:

Nama : Muhammad Habibi

NIM : TM 130836

Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembejaran Reciprocal Teaching Terhadap

Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Siswa di Sekolah

Menengah Pertama Swasta Muslimat Yayasan Pendidikan

Wanita Islam Kota Jambi.

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program

Studi Tadris Matematika Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam ilmu

Pendidikan Matematika.

Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas

dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Jambi, Juni 2018

Pembimbing I

Drs.Habibuddin Ritonga, MA

NIP.19590612198703 1 003

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

iii

Hal : Nota Dinas

Lampiran :

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di

Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

bahwa skripsi saudara:

Nama : Muhammad Habibi

NIM : TM 130836

Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Terhadap

Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Siswa di Sekolah

Menengah Pertama Swasta Muslimat Yayasan Pendidikan

Wanita Islam Kota Jambi.

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program

Studi Tadris Matematika Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam ilmu

Pendidikan Matematika.

Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas

dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Jambi, Juni 2018

Pembimbing II

Devie Novallyan S. Si,M.Pd

NIP. 19820327200604 2 003

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

iv

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

v

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

vi

PERSEMBAHAN

حيم بسم حمن الره الره الله

Dengan mengucap syukur Alhamdhulillah, kupersembahkan karya kecilku ini

untuk orang-orang yang kusayangi, terutama ayahanda Ismail dan ibunda Jaminar

adalah motivator terbesar dalam hidupku yang tak pernah jemu mendoakan dan

menyayangiku, dan tidak luput dari kedelapan saudaraku yaitu : Rosnidar, Zainal

Abidin saudara laki-lakiku satu-satunya, Misrayanti, Asmawati, Jawariah, Eli Yani,

Dewi Sartika ini kakakku yang tiada henti memberiku semangat, dan yang terakhir

Rika Oktavia adek bungsuku yang cerewet yang setiap pulang selalu meneyakan

tentang kulyahku, semuanya terimakasih banyak atas motivasinya, do’anya, dan

kepeduliannya hingga aku sampai kini.

Terimakasih atas semua pengorbanan dan kesabaran mengantarkanku sampai

kini. Tak pernah cukup ku membalas cinta ayah bunda dan saudara-saudaraku

terhadapku. Yang telah memberiku kelonggaran waktu sehingga aku dapat

melaksanakan perkuliahan hingga penyusunan skripsi sampai tuntas.

Sahabat-sahabatku seperjuangan di jurusan Pendidikan Tadris Matemaika

yaitu: Indo Nasutra, Ridho Romanda dan semua teman-teman yang tak mungkin

penulis sebutkan satu-persatu, for you all I miss you forever.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

vii

MOTTO

( الأنبياء: ) وا

لاسأ

فهل

رأ

ك نتمإنالذ

ك

لمون

عل

.... ت

Artinya: Artinya : ..., maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang

berilmu, jika kamu tiada mengetahui.(QS. Al-Anbiya : 7) (Anonim. Al-Quran dan

Terjemahan)

V

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

viii

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

ix

ABSTRAK Nama : Muhammad Habibi Jurusan : Pendidikan Matematika Judul : Pengaruh Model Reciprocal Teaching Terhadap Kemampuan Berpikir

Kreatif Matematika Siswa di Sekolah Menengah Pertama Swasta Muslimat Yayasan Pendidikan Wanita Islam Kota Jambi.

Pengaruh Model Reciprocal Teaching Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Siswa di Sekolah Menengah Pertama Swasta Muslimat Yayasan Pendidikan Wanita Islam Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain One-Group pretest-postest Design sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII A sebagai kelas eksperimen berjumlah 30 orang siswa dan siswa kelas VIII B sebagai kelas kontrol berjumlah 28 orang siswa. Data hasil penelitian di peroleh skor tertinggi di kelas eksperimen adalah 100 dan skor terendah 60 dengan rata-rata 77,07, sedangkan pada kelas kontrol diperoleh skor tertinggi 93 dan skor terendah 46 dengan rata-rata 63,25. Berdasarkan perrhitungan menggunakan uji t diperoleh thitung = 4,63 dan pada taraf signifikan 5% diperoleh ttabel = 2,004 dan taraf signifikansi 1% ttabel = 2,669 dengan demikian Sehingga Ha diterima, artinya bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif matematika siswa yang Menggunakan Model Reciprocal Teaching dengan yang tidak Menggunakan Model Reciprocal Teaching. Kata kunci : Kemampuan berpikir kreatif matematika siswa, model reciprocal

teaching.

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

x

ABSTRACT

Name : Muhammad Habibi

Departement : Math Education

Title : The Effect of Reciprocal Teaching Model on Ability of

Mathematica Think Creatively of Students at Private Junior

High School Muslimat Yayasan Pendidikan Wanita Islam Kota

Jambi.

The Effect of Reciprocal Teaching Model on Ability of Mathematica Think

Creatively of Students at Private Junior High School Muslimat Yayasan

Pendidikan Wanita Islam Kota Jambi. This research is a quantitative research

using One-Group Pretest-Postest Design design while data collection is done by

test technique. The subjects of the study were the students of class VIII A as the

experimental class of 30 students and the students of class VIII B as the control

class were 28 students. The data of the research in obtaining the highest score in

the experimental class were 100 and the lowest score was 60 with the average of

77.07, while in the control class obtained the highest score 93 and the lowest

score 46 with an average of 63.25. Based on the calculation using t test obtained t

count = 4.63 and at 5% significant level obtained ttable = 2,004 and significance

level 1% ttable = 2,669 thus 2,004 <4,63> 2,669. Thus Ha is accepted, meaning

that there is a significant difference between the mathematica Think Creatively of

students using the Reciprocal Teaching Model with those who do not use the

Reciprocal Teaching Model.

Keywords : Ability of mathematica think creatively, reciprocal teaching model.

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

NOTA DINAS ............................................................................................ ii

PENGESAHAN .......................................................................................... iv

PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................. v

PERSEMBAHAN ....................................................................................... vi

MOTTO....................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................ viii

ABSTRAK .................................................................................................. ix

ABSTRACT ................................................................................................ x

DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 5

C. Pembatasan Masalah ................................................................ 5

D. Rumusan Masalah .................................................................... 5

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.............................................. 6

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik ..................................................................... 8

B. Penelitian yang Relevan ........................................................... 18

C. Kerangka Berpikir .................................................................... 20

D. Hipotesis Penelitian .................................................................. 22

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 23

B. Pendekatan dan Desain Penelitian............................................ 23

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel .............................. 24

D. Variabel-variabel dan Perlakuan Penelitian ............................. 25

E. Instrumen Penelitian ................................................................. 26 F. Teknik Analisis Data ................................................................ 33

G. Hipotesis Statistik..................................................................... 36

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data.......................................................................... 38

B. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………. 56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................... 59

B. Saran ........................................................................................ 60

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 61

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

xiii

DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Jumlah Kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Swasta

Yayasan Pendidikan Eanita Islam Kota Jambi .............. ............... 24

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika ... 30

Tabel 3.3. Rubrik Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika 31

Tabel 4.1. Jadwal Pembelajaran ..................................................................... 39

Tabel 4.2. Uji Normalitas ............................................................................... 39

Tabel 4.3. Skor Kemampuan Berfikir Kreatif Matematika Yang Tidak

Menggunakan Model Reciprocal Teaching................................ ....... 41

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika

Siswa Yang tidak Mengguanakan Model Reciprocal Teaching ... 43

Tabel 4.5. Perhitungan Untuk Mencari Standar Deviasi Kemampuan

Berpikir Matematika Siswa Yang tidak Mengguanakan Model

Reciprocal Teaching ...................................................................... 44

Tabel 4.6. Nilai Tes Kemampuan Berpikir kreatif Matematika Siswa

Eksperimen .................................................................................... 46

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika

Siswa Yang Mengguanakan Model reciprocal

Teaching.................................... .................................................... 48

Tabel 4.8. Perhitungan Untuk Mencari Standar Deviasi Kemampuan

Berpikir Kreatif Matematika Siswa Yang Mengguanakan Model

reciprocal Teaching ....................................................................... 49

Tabel 4.9. Perbedaan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika

Siswa Dari Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ........................ 51

Tabel 4.10. Hasil Uji Normalitas Postest..................................................... .... 52

Tabel 4.11. Hasil Uji Homogenitas Postest.................................................. ... 53

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Analisin Pengaruh Model Reciprocal Teaching ....................... 18

Gambar 2.2. KerangkaPikir ........................................................................... 21

Gambar 3.1. Desain Penelitian ...................................................................... 23

Gambar 4.1. Grafik Skor Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Siswa

Kelas Kontrol ............................................................................ 43

Gambar 4.2. Grafik Skor Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Siswa

Kelas Eksperimen ..................................................................... 49

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

xv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Instrumen Pengumpulan Data ................................................ 62

Lampiran 2 Uji Normalitas Populasi ......................................................... 63

Lampiran 3 Uji Homogenitas Populasi...................................................... 71

Lampiran 4 Penskoran Hasil Postest Eksperimen .................................... 77

Lampiran 5 Penskoran Hasil Postest Kontrol ............................................ 78

Lampiran 6 Uji Normalitas Postest ........................................................... 79

Lampiran 7 Uji Homogenitas Postest ....................................................... 87

Lampiran 8 Uji .................................................................................. 93 Lampiran 9 Tabel Uji Z ............................................................................. 98

Lampiran 10 Tabel Uji Liliefors ................................................................. 99

Lampiran 11 Tabel Uji F ............................................................................. 100

Lampiran 12 Tabel Uji t .............................................................................. 104

Lampiran 13 Dokumentasi .......................................................................... 105

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …
Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

kembangkan potensi sumber daya manusia, peserta didik dengan cara mendorong

dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Pendidikan dapat didefinisikan sebagai

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlikan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara (Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003).

Belajar memiliki peran utama dalam pendidikan, dengan belajar seseorang

mengalami pendidikan. Proses pembelajaran sebagai bagian dari proses

pendidikan pada pelaksanaannya cenderung masih monoton. Kegiatan

pembelajaran merupakan proses interaksi antara siswa dengan guru dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses belajar peserta didik harus diberikan

kebebasan mengeluarkan pendapat. Peserta didik harus aktif dan tidak hanya

menerima pengetahuan yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu, guru harus

menciptakan suasana belajar agar peserta didik senantiasa merasa haus akan

pengetahuan.

Puwanto dalam Sri I. R. A.(2012) Mengemukakan bahwa “Proses

pembelajaran menyangkut kegiatan fisik dan berfikir. Perilaku fisik merupakan

kegiatan motoris yang dapat diamati, sedangkan aktivitas keterampilan berfikir

adalah tingkah laku yang menggunakan ide berupa suatu proses simbolis”. Mata

pelajaran matematika diberikan kepada siswa untuk membekali kemampuan

berfikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif. Selain itu, mata pelajaran matematika

juga membekali siswa kemampuan bekerjasama. Ada beberapa aspek yang perlu

dikembangkan dalam pembelajaran matematika, diantaranya adalah pemahaman

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

2

konsep, pemecahan masalah dan berfikir kreatif. Berfikir kreatif merupakan

berfikir divergen, yang bersifat menyebar dari suatu titik.

Berfikir kreatif adalah suatu proses berfikir yang menghasilkan bermacam-

macam kemungkinan jawaban. Penerapan berfikir kreatif dalam pemecahan

masalah akan menghasilkan banyak ide-ide yang berguna dalam menemukan

penyelesaian masalah. Kemampuan berfikir kreatif dapat tumbuh subur dalam

suasana non-otoriter, ketika belajar atas kemauan sendiri dapat berkembang

karena guru menaruh kepercayaan terhadap kemampuan anak untuk berfikir dan

berani mengemukakan gagasan baru, dan ketika anak diberi kesempatan untuk

bekerja sesuai dengan minat kebutuhannya. Hasil observasi awal yang dilakukan

pada tanggal 12 September 2016 kelas VIII A yang terdiri dari 30 siswa,

Kemampuan berfikir kreatif siswa masih rendah terhadap matematika karena

dalam proses pembelajaran matematika, guru umumnya konsentrasi pada latihan

penyelesaian soal yang lebih bersifat prosedural. Dalam kegiatan pembelajaran

guru cendrung menjelaskan konsep memberikan contoh kemudian memberikan

soal-soal latihan. Pembelajaran seperti ini merupakan karakteristik dari

pembelajaran konvensional.

Maka dari itu penulis mengangkat judul pembelajaran yang meningkatkan

pemikiran kreatif siswa dan mempunyai keberanian siswa untuk mengemukakan

pendapat dan gagsannya yaitu pembelajaran Reciprocal Teching atau

pembelajaran terbalik dimana siswa turun langsung berperan mengawali

pembelajaran dalam kelompok dan guru hanya menjadi sebagai fasilisator atau

menyediakan fasilitas yang dibutuhkan siswanya. Setelah itu baru ditemukan

siswa yang menunjukkan bahwa pada saat pelajaran siswa yang lancar

mengungkapkan gagasannya 13 siswa (41.38%). Penyampaian gagasan atau

pertanyaan atau jawaban yang bervariasi, siswa yang memiliki pendapat yang

berbeda dengan teman yang lain hanya 10 siswa (34.48%), kemampuan siswa

untuk melahirkan gagasan baru dan unik terlihat hanya 10 siswa (34.48%) dan

siswa yang berusaha memberikan pertanyaan untuk memperkaya gagasan

temannya hanya 11 siswa (38%32), jadi dapat dilihat bahwa kemampuan berfikir

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

3

kreatif siswa masih rendah, sekitar 13 siswa yang mampu berfikir kreatif

dan 18 siswa yang belum terlihat sama sekali kemampuan berfikir kreatifnya.

Kelas VIII B yang terdiri dari 28 siswa menunjukkan bahwa pada saat pelajaran

siswa yang mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dengan beberapa

jawaban, dan siswa yang lancar mengungkapkan gagasannya 10 siswa (40%).

Penyampaian gagasan atau pertanyaan atau jawaban yang bervariasi, siswa yang

memiliki pendapat yang berbeda dengan teman yang lain hanya 9 siswa (36%),

kemampuan siswa untuk melahirkan gagasan baru dan unik terlihat hanya 8 siswa

(32%) dan siswa yang berusaha memberikan pertanyaan untuk memperkaya

gagasan temannya hanya 9 siswa (36%), jadi dapat dilihat bahwa kemampuan

berfikir kreatif siswa masih rendah, sekitar 10 siswa yang mampu berfikir kreatif

dan 15 siswa yang belum terlihat sama sekali kemampuan berfikir kreatifnya.

Data diatas menunjukkan kurangnya kemampuan berfikir kreatif siswa,

dilihat dari salah satu jawaban siswa dalam menyelesaikan soal, pada gambar.

Kemampuan berfikir kreatif siswa rendah terhadap matematika karena

dalam proses pembelajaran matematika, guru umumnya konsentrasi pada latihan

penyelesaian soal yang lebih bersifat prosedural. Dalam kegiatan pembelajaran

guru cendrung menjelaskan konsep memberikan contoh kemudian memberikan

soal-soal latihan. Pembelajaran seperti ini merupakan karakteristik dari

pembelajaran konvensional. Sehingga dapat menimbulkan kurangnya keaktifan

siswa dalam proses pembelajaran, dan rendahnya kemampuan berfikir kreatif

siswa, sehingga siswa kurang dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif

matematis.

Hal ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan berfikir kreatif matematis

siswa. Di samping itu guru hanya menggunakan model-model pembelajaran yang

membuat siswa menjadi pasif ketika belajar. Maka dari itu untuk meningkatkan

kemampuan berfikir kreatif siswa, jika salah satu cara yang ditempuh adalah

dengan penerapan model pembelajaran Reciprocal Teaching. Model ini

dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan kognitif. Ada dua kegiatan

kognitif sehari-hari, yaitu pengambilan keputusan dan berfikir kreatif. Sehingga

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

4

dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran yang

cukup dianggap menarik, dan diharapkan dapat mendorong dan meningkatkan

siswa untuk berfikir kreatif dalam pembelajaran matematika.

Reciprocal Teaching merupakan salah satu model pembelajaran yang

dilaksanakan agar tujuan pembelajaran tercapai dengan tepat melalui proses

belajar mandiri dan siswa mampu menyajikannya di depan kelas. Reciprocal

Teaching digunakan empat strategi, yaitu membuat pertanyaan (question

generating), mengklarifikasi istilah-istilah yang sulit dipahami (clarifying),

memprediksi materi lanjutan (predicting), dan merangkum (summarizing).

Melalui model pembelajaran terbalik ini siswa dapat mengembangkan

kemampuan belajar mandiri, siswa memiliki kemampuan mengembangkan

pengetahuannya sendiri dan guru berperan sebagai fasilitator, mediator, dan

manager dalam proses pembelajaran.

Siswa juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berfikir kreatif

matematis siswa. Hal ini dikarenakan ketika siswa mampu mengembangkan

langkah-langkah dalam Reciprocal Teaching berarti mereka dapat menemukan

dan menyelidiki materi yang dibahas secara mandiri sehingga hasil yang diperoleh

akan tahan lama dalam ingatan dan tidak mudah dilupakan oleh siswa.

Pembelajaran mandiri tidak diartikan bahwa siswa harus selalu mengkonstruksi

konsep secara individual, tetapi mereka dapat mendiskusikan materi tersebut

dengan siswa lainnya. Jadi dengan menggunakan model Reciprocal Teaching

diharapkan dapat meningkatkan pemahaman berfikir kreatif siswa pada pelajaran

matematika dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis

mengambil judul “Pengaruh Model Pembelajaran Reciprocal Teaching

Terhadap Kemampuan Berfikir Kreatif Matematika Siswa di Sekolah

Menengah Pertama Swasta Muslimat Yayasan Pendidikan Wanita Islam

Kota Jambi”.

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

5

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang diatas, maka dapat di identifikasi masalah-

masalah sebagai berikut:

1. Guru masih menggunakan model pembelajaran langsung.

2. Kemampuan berfikir kreatif matematika siswa masih rendah.

3. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran.

C. Batasan Masalah

Penelitian ini berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dalam

penelitian ini dibatasi masalah sebagi berikut:

1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII di sekolah Sekolah Menengah

Pertama Swasta Muslimat Yayasan Pendidikan Wanita Islam Kota Jambi

yang memiliki tingkat kemampuan berfikir kreatif masih rendah.

2. Kemampuan berpikir kreatif matematika siswa dalam penelitian ini adalah

kemampuan siswa dalam menciptakan gagasan.

3. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi bangun ruang sisi

datar.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang, maka yang menjadi pokok permasalahan

dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh model pembelajaran Reciprocal

Teaching terhadap kemampuan berpikir kreatif matematika siswa kelas VIII di

Sekolah Menengah Pertama Swasta Muslimat Yayasan Pendidikan Wanita Islam

Kota Jambi, maka rumusan masalah sebagai berikut:

1. Berapa skor kemampuan berfikir kreatif matematika siswa yang

menerapkan model pembelajaran Konvensional kelas VIII Sekolah

Menengah Pertama Swasta Muslimat Yayasan Pendidikan Wanita Islam

Kota Jambi?

2. Berapa skor kemampuan berfikir kreatif matematika siswa yang

menerapkan model pembelajaran Reciprocal Teaching kelas VIII Sekolah

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

6

Menengah Pertama Swasta Muslimat Yayasan Pendidikan Wanita Islam

Kota Jambi?

3. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Reciprocal Teaching

terhadap berfikir kreatif matematika kelas VIII Sekolah Menengah Pertama

Swasta Muslimat Yayasan Pendidikan Wanita Islam Kota Jambi?

E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui skor kemampuan berfikir kreatif matematika siswa

sebelum menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching kelas

VIII Sekolah Menengah Pertama Swasta Muslimat Yayasan Pendidikan

Wanita Islam Kota Jambi.

b. Untuk mengetahui skor kemampuan berfikir kreatif matematika siswa

sesudah menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching kelas VIII

Sekolah Menengah Pertama Swasta Muslimat Yayasan Pendidikan Wanita

Islam Kota Jambi.

c. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan model

pembelajaran Reciprocal Teaching terhadap berfikir kreatif matematika

kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Swasta Muslimat Yayasan

Pendidikan Wanita Islam Kota Jambi.

2. Kegunaan penelitian

a. Secara teoritis

Untuk menambah Ilmu pengetahuan bagi penulis da pembaca

selanjutnya, dan sebagai bahan acuan dalam pembelajaran

matematika bagi guru yang ingin menerapkan startegi Reciprocal

Teaching.

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

7

b. Secara praktis

1) Bagi siswa

Untuk menambah pengetahuan dan menumbuhkan keberanian

dalam berpendapat serta dapat membuat siswa berpikir lebih

kreatif.

2) Bagi guru

Untuk dijadikan sebagai bahan informasi dan untuk menambah

wawasan dalam menerapkan startegi pembelajaran agar dapat

meningkat kemampuan berpikir kreatif matematika siswa.

3) Bagi sekolah

Sebagai masukan untuk sekolah yang dapat menentukan arah

kebijakan sekolah dalam meningkatkan kemampuan berpikir

kreatif matematika siswa pada mata pembelajaran matematika

dengan menerapkan starategi Reciprocal Teaching.

4) Bagi peneliti

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata

satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jamb

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

8

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori

1. Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan cara atau teknik penyajian yang

digunakan guru dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan

pembelajaran. Ada beberapa model-model pembelajaran, yakni ceramah,

diskusi, demonstrasi, studikasus, bermain peran (role play) dan lain

sebagainya. Tentu saja masing-masing memiliki kelemahan dan kelebihan.

Metode atau model sangat penting perannya dalam pembelajaran, karena

pemilihan model atau metode yang tepat dapat mengarahkan guru pada

kualitas pembelajaran efektif.

Selain itu, model pembelajaran ini dapat diartikan sebagai cara, contoh,

maupun pola, yang mempunyai tujuan untuk menyajikan pesan kepada siswa

yang harus diketahui, dimengerti, dan dipahami, yaitu dengan cara membuat

sesuatu pola atau contoh dengan bahan-bahan yang dipilih oleh para pendidik

atau guru sesuai dengan materi yang diberikan dan kondisi dalam kelas. Satu

model akan mempunyai ciri-ciri tertentu dilihat dari faktor-faktor yang

melengkapinya. Pada tahun 1950, di Amerika, Marc Belt menemukan ciri-ciri

dari beberapa model pembelajaran, antara lain:

a. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar tertentu, misalnya model

pembelajaran inkuiri yang disusun oleh Richard Suchman dan dirancang

untuk mengembangkan penalaran berdasarkan tata cara penelitian ilmiah.

Model pembelajaran kelompok yang disusun oleh Hebert Thelen yang

dirancang untuk melatih partisipasi dan kerjasama dalam kelompok

didasarkan pada teori Jhon Dewey.

b. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu.

c. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan pembelajaran di kelas

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

9

d. Memiliki perangkat bagian model yang terdiri dari:

1) Urutan langkah pembelajaran, yaitu tahap-tahap yang harus dilakukan oleh

guru bila akan menggunakan model pembelajaran tertentu.

2) Prinsip reaksi, yaitu pola perilaku guru dalam memberikan reaksi terhadap

perilaku siswa dalam belajar.

3) Sistem sosial, yaitu pola hubungan guru dengan siswa pada saat

mempelajari materi pembelajaran. Ada tiga pola hubungan dalam system

sosial, yaitu tinggi, menengah dan rendah. Pola hubungan disebut tinggi

apabila guru menjadi pemegang kendali dalam pembelajaran. Pola

hubungan disebut menengah apabila guru berperan sederajat dengan siswa

dalam kegiatan pembelajaran. Pola hubungan disbut rendah apabila guru

memberikan kebebasan kepada siswa dalam kegiatan pebelajaran.Sistem

pendukung, yaitu penunjang keberhsilan pelaksanaan kegiatan

pembelajaran dikelas, misalnya media dan alat peraga.

4) Memiliki dampak sebagai akibat penerapan model pembelajaran, baik

dampak langsung dengan tercapainya tujuan pembelajaran, maupun

dampak tidak langsung yang berhubungan dengan hasil belajar jangka

panjang.

Joyce dan Weil (2000) mengatakan bahwa terdapat empat kategori penting

yang perlu diperhatikan dalam model mengajar, yaitu model informasi, modal

personal, model interaksi, dan model tingkah laku. Model mengajar yang telah

dikembangkan dan diuji keberlakuannya oleh para pakar pendidikan dengan

mengklasifikasikan model pembelajaran dalam empat kelompok yaitu:

a. Model pemrosesan informasi (information processing models), yaitu

menjelaskan bagaimana cara individu memberi respons yang datang dari

lingkungannya dengan cara mengorganisasikan data, memformulasikan

masalah, membangun konsep dan rencana pemecahan masalah serta

menggunakan simbol-simbol verbal dan nonverbal.

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

10

b. Model personal (personal family) merupakan rumpun model pembelajaran

yang menekankan kepada proses pengembangan kepribadian individu siswa

dengan memperhatikan kehidupan emosional.

c. Model sosial (social family) menekankan kepada usaha mengembangkan

kemampuan siswa agar memiliki kecakapan untuk berhubungan dengan orang

lain guna membangun sikap siswa yang demokratis dengan menghargai setiap

perbedaan dalam realitas sosial.

d. Model system perilaku dalam pembelajaran (behavioral model of teaching)

dibangun atas dasar kerangka teori perubahan perilaku. (Nur Hamiyah, 2014,

hal. 57-64)

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran merupakan persiapan yang digunakan dalam merancang suatu

pembelajaran yang kemudian diimplementasikan dalam kegiatan belajar

mengajar di dalam kelas. Oleh sebab itu, guru harus cerdas dan cakap dalam

memilih model pembelajaran yang tepat agar apa yang menjadi tujuan dalam

sebuah pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Karena salah satu hal yang

mempengaruhi pemahaman belajar siswa adalah bagai mana memilih model

yang tepat dalam pembelajaran.

2. Model pembelajaran Rechiprocal Teaching ( X )

Menurut Trianto dalam sufina (2010) mengemukakan bahwa “model

pembelajaran Reciprocal Teaching atau pengajaran terbalik merupakan suatu

pendekatan terhadap pengajaran siswa akan strategi-strategi belajar.

Pengajaran terbalik adalah pendekatan yang berdasarkan pada prinsip-prinsip

pembuatan atau pengajuan petanyaan”. Pengajaran terbalik mengacu pada

sekumpulan kondisi belajar dimana siswa pertama-tama mengalami

sekumpulan kegiatan kognitif tertentu dan perlahan-lahan baru melakukan

fungsi-fungsi itu sendiri.

Model pembelajaran Reciprocal Teaching adalah model pembelajaran

berupa kegiatan mengajarkan materi kepada teman. Pada model pembelajaran

ini siswa berperan sebagai guru untuk menyampaikan materi kepada teman-

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

11

temannya. Sementara itu guru lebih berperan sebagai model yang menjadi

fasilitator dan pembimbing yang melakukan scaffolding. Scaffolding adalah

bimbingan yang diberikan oleh orang yang lebih tahu kepada orang yang

kurang tahu atau belum tahu.

Model pembelajaran Reciprocal teaching atau pengajaran terbalik lebih

menghendaki guru menjadi model dan pembantu dari pada penyaji proses

pendidikan.

Ibrahim dalam sufina (2010) mengemukakan bahwa “model

pembelajaran Reciprocal teaching adalah prosedural pengajaran atau

pendekatan yang dirancang untuk pengajaran kepada siswa tentang

strategi-strategi kognitif serta untuk membantu siswa memahami materi

dengan baik, dengan menggunakan pendekatan reciprocal teaching siswa

diajarkan empat strategi pemahaman dan pengaturan diri spesifik, yaitu

merangkum, mengajukan pertanyaan, memprediksi dan mengklarifikasi”.

Empat strategi dalam pembelajaran Reciprocal Teaching menurut

Palinscar (dalam Warsono dkk, 2013, hal. 86) yaitu :

a. Question Generating

Strategi ini, siswa diberi kesempatan untuk membuat pertanyaan terkait

materi yang sedang dibahas. Kemudian mereka menyusun pertanyaan

berdasarkan materi, pertanyaan tersebut diharapkan dapat mengungkap

penguasaan konsep terhadap materi yang sedang dibahas. Dalam

mengajukan pertanyaan ini guru mengajarkan tentang bagaimana membuat

pertanyaan yang baik, dan didorong untuk membuat pertanyaan dengan

tingkat kesulitan yang bermacam-macam.

b. Clarifying

Strategi clarifying ini merupakan kegiatan penting saat pembelajaran,

terutama bagi siswa yang mempunyai kesulitan dalam memahami suatu

materi. Siswa dapat bertanya kepada guru tentang konsep yang dirasa

masih sulit atau belum bisa dipecahkan bersama kelompoknya. Selain itu,

guru juga dapat mengklarifikasi konsep dengan memberikan pertanyaan

kepada siswa.

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

12

c. Predicting

Strategi ini merupakan strategi dimana siswa melakukan hipotesis atau

perkiraan mengenai konsep apa yang akan didiskusikan selanjutnya oleh

penyaji.

d. Summarizing

Strategi ini terdapat kesempatan bagi siswa untuk mengidentifikasikan

serta memadukan informasi-informasi yang paling penting dalam materi.

Pengajaran terbalik guru mengajarkan siswa keterampilan-keterampilan

kognitif penting dengan menciptakan pengalaman belajar, melalui pemodelan

perilaku tertentu dan kemudian membantu siswa mengembangkan

keterampilan tersebut atas usaha mereka sendiri dengan pemberian semangat,

dukungan dan suatu sistem scoffolding (bimbingan yang diberikan oleh orang

yang lebih tehu kepada orang yang kurang atau belum tahu).

Langkah-langkah dalam Reciprocal Teaching menurut Brown dalam

Abdul. R. H (2015) adalah sebagai berikut:

a. Pada tahap awal pembelajaran, guru bertanggung jawab memimpin tanya

jawab dan melaksanakan ke empat strategi Reciprocal Teaching yaitu

menyusun pertanyaan, menjelaskan kembali, memprediksi, dan

merangkum.

b. Guru menerangkan bagaimana cara menyusun pertanyaan, menjelaskan

kembali, memprediksi, dan merangkum setelah membaca materi yang

akan dipelajari.

c. Selanjutnya siswa belajar untuk memimpin tanya jawab dengan atau

tanpa adanya guru.

d. Guru bertindak sebagai fasilitator dengan memberikan penilaian

berkenaan dengan penampilan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam

tanya jawab.

Cara pengajaran Reciprocal Teaching ini menuntut sekelompok kecil

pelajar, pada saat pelajaran berjalan, situasinya terbalik, yaitu siswa

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

13

mengambil giliran melaksanakan peran guru dan bertindak sebagai pemimpin

diskusi untuk kelompok tersebut, sementara salah seorang siswa berperan

sebagai guru, guru tersebut memberikan dukungan, umpan balik, semangat

ketika siswa-siswa belajar strategi-strategi tersebut dan membantu mereka

saling mengajar satu sama lain. Prosedur ini melibatkan anak secara aktif

dalam kegiatan, dan mengajarkan teknik untuk menelaah pemahaman

mereka sendiri.

1. Kelebihan Model Reciprocal Teaching

Menurut Muslim, dkk

1) Melatih kemampuan siswa dalam belajar mandiri

2) Melatih kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat, ide dan

gagasan

3) Meningkatkan kemampuan bernalar siswa

4) Meningkatkan kemampuan siswa dalam pemahaman konsep dan

pemecahan masalah (Hasanah, 2005, hal. 20).

2. Kelemahan Model Reciprocal Teaching

Adapun kelemahan model reciprocal teaching ialah terletak pada

siswa dengan kesulitan dekoding atau merangkai kata – kata (hashey, etal,

2003) dalam (foster dan becky, 2009)

1) Siswa yang tidak dapat membaca sandi atau menghancurkan kata-kata

dalam fonem.

2) Perpaduan mereka hanya cukup untuk mengenali dan mengatakan

sebagian besar kata dalam keseluruhan bacaan dengan benar.

3) Siswa merasa tidak nyaman atau malu ketika berkerja dalam kelompok

yang terlibat dalm proses pembelajaran

Dengan demikian maka pada kegiatan tanya jawab hanya akan dikuasi

oleh siswa yang berani mengungkapkan pendapat sedangkan siswa yang pasif

akan cendrung diam.Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka langkah-

langkah pembelajaran dalam model Reciprocal Teaching yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

14

a. Mengelompokkan siswa dalam diskusi

Siswa dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok kecil.

Pengelompokkan siswa didasarkan pada kemampuan setiap siswa. Hal ini

bertujuan agar kemampuan setiap kelompok yang terbentuk hampir sama.

Setelah kelompok terbentuk mereka diminta untuk mendiskusikan materi

yang telah diterima.

b. Membuat Pertanyaan (Question Generating)

Siswa dituntut membuat pertanyaan sesuai dengan materi yang dipelajari

atau yang dibahas kemudian menyampaikannya di depan kelas.

c. Menyajikan Hasil Kerja Kelompok

Guru menyuruh salah satu kelompok untuk menjelaskan hasil temuannya

didepan kelas, sedangkan kelompok yang lain menanggapi atau bertanya

tentang hasil temuan yang disampaikan.

d. Mengklarifikasi Permasalahan (Clarifying)

Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang dianggap

sulit kepada guru. Guru berusaha menjawab dengan memberi pertanyaan

pancingan. Selain itu, guru mengadakan tanya jawab terkait materi yang

dipelajari untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman konsep

siswa.

e. Memberikan Soal Latihan yang Memuat Soal Pengembangan (Predicting)

Siswa mendapat soal latihan dari guru untuk dikerjakan secara individu.

Soal ini memuat soal pengembangan dari materi yang akan dibahas. Hal

ini dimaksudkan agar siswa dapat memprediksi materi apa yang akan

dibahas pada pertemuan selanjutnya.

f. Menyimpulkan Materi yang dipelajari (Summarizing)

3. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis (Y)

Setiap manusia pada hakikatnya pasti selalu berpikir, namun tingkat

keluasan berpikir akan selalu berbeda. Berpikir lebih kreatif dalam

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

15

menghadapi permasalan dan situasi tidak akan dimiliki tanpa adanya

pengetahuan yang luas. Hal ini merupakan salah satu tuntutan terhadap siswa

untuk berpikir lebih kreatif. Berpikir lebih kreatif tidak akan lahir secara tiba-

tiba tanpa adanya kemampuan. Keingintahuan yang tinggi dan diikuti dengan

keterampilan dalam membaca. Seperti yang diungkapkan oleh porter dan

“bahwa seorang yang kreatif selalu mempunyai rasa ingin tahu, ingin

mencoba-coba serta intuitif” (Hamsah dkk., 2001).

Seniawan dalam Fety. H. A, (2011) mengemukakan bahwa “Kreativitas

adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat

hubungan-hubungan baru antar unsur, data atau hal-hal yang sudah ada

sebelumnya. Dari penjelasan tersebut tampak bahwa kreativitas tidak selalu

menghasilkan produk yang benar-benar baru”. Sedangkan berpikir

merupakan suatu kegiatan mental yang dialami seseorang bila mereka

dihadapkan pada suatu masalah atau situasi yang harus dipecahkan. Terdapat

bermacam-macam cara berpikir, antara lain: berpikir vertikal, lateral, kritis,

analitis, kreatif dan strategis (Abdul R. S, 2015).

Munandar dalam Fety. H. A, (2011) mengemukakan bahwa “Berpikir

kreatif adalah suatu pemikiran yang berusaha menciptakan gagasan yang

baru. Berpikir kreatif dapat juga diartikan sebagai suatu kegiatan mental yang

digunakan seorang untuk membangun ide atau gagasan yang baru. Berpikir

kreatif sering pula disebut berpikir divergen, artinya adalah memberikan

bermacam-macam kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang sama”.

Kemampuan berpikir kreatif seseorang makin tinggi, jika ia mampu

menunjukkan banyak kemungkinan jawaban pada suatu masalah. Bahwa

berpikir kreatif adalah kegiatan menciptakan model-model tertentu, dengan

maksud untuk menambah agar lebih kaya dan menciptakan yang baru. Maka

berpikir kreatif dapat diartikan yaitu berpikir secara logis dan divergen untuk

menghasilkan sesuatu yang baru. “kemampuan berpikir kreatif matematis

sebagai kemampuam menemukan solusi masalah matematika secara mudah”

(Abdul. R. S, 2015).

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

16

Berpikir kreatif sebagai kemampuan yang mencerminkan Keterampilan

berpikir lancar dan berpikir luwes. Berpikir lancar memiliki ciri-ciri: (1)

mencetuskan banyak gagasan dalam menyelesaikan masalah; (2) memberikan

banyak cara atau saran untul melakukan berbagai hal; (3) bekerja lebih cepat

dan melakukan lebih banyak daripada yang lain. Kemampuan berpikir luwes

mempunyai ciri-ciri: (1) menghasilkan gagasan penyelesaian masalah atau

jawaban suatu pertanyaan yang bervariasi; (2) dapat melihat suatu masalah

dari sudut pandang yang berbeda-beda; (3) menyajikan suatu konsep dengan

cara yang berbeda.

Kreativitas dapat dilihat dari 3 aspek yakni sebuah kemampuan,

perilaku, dan proses. Untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan

berpikir kreatif, usaha yang baik untuk lakukan oleh guru adalah dengan

meningkatkan lingkungan belajar yang kondusif dalam menunjang

perkembangan kreativitas yakni lingkungan belajar yang secara langsung

memberi peluang bagi kita untuk berpikir terbuka dan fleksibel tanpa adanya

rasa takut atau malu.

Empat indikator berpikir kreatif, aspek-aspek berpikir kreatif yang

diukur berdasarkan indikator kemampuan berpikir kreatif menurut Munandar

(dalam deddy. I, 2015).

Tabel 2.1

Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif

No Aspek Indikator

1 Berpikir lancar

(fluency)

Menghasilkan banyak jawaban dan bernilai benar

2

Berpikir luwes

(flexibility)

Mampu menghasilkan berbagai macam ide dengan

pendekatan yang berbeda

3 Berpikir orisinal

(originality)

Memberikan jawaban yang tidak lazim, yang lain

dari yang lain, yang jarang diberikan kebanyakan

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

17

orang

4

Berpikir

terperinci

(elaboration)

Mengembangkan, menambah, memperkaya suatu

gagasan

Lima indikator berpikir kreatif menurut Guilford (dalam Feti. H. A,

2011), yaitu:

a. Kepekaan (problem sensitivity)

adalah kemampuan mendeteksi, mengenali, dan memahami serta

menanggapi suatu pernyataan, situasi, atau masalah.

b. Kelancaran (fluency)

adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan.

c. Keluwesan (flexibility)

adalah kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam pemecahan

atau pendekatan terhadap masalah.

d. Keaslian (originality)

adalah kemampuan untuk mencetuskan gagsan dengan cara-cara yang asli,

tidak klise, dan jarang diberikan kebanyakan orang.

e. Elaborasi (elaboration)

adalah kemampuan menambah suatu situasi atau masalah sehingga

menjadi lengkap, dan merincinya secara detail, yang didalamnya terdapat

berupa tabel, grafik, gambar, model dan kata-kata.

Berdasarkan pendapat diatas di atas, maka kemampuan berpikir kreatif

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Kelancaran (fluency) adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak

gagasan.

2) Keluwesan (flexibility) adalah kemampuan untuk mengemukakan

bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah.

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

18

3) Keaslian (originality) adalah kemampuan untuk mencetuskan gagsan

dengan cara-cara yang asli, tidak klise, dan jarang diberikan

kebanyakan orang.

4) Elaborasi (elaboration) adalah kemampuan menambah suatu situasi

atau masalah sehingga menjadi lengkap, dan merincinya secara detail,

yang didalamnya terdapat berupa tabel, grafik, gambar, model dan

kata-kata.

4. Analisis Pengaruh Model Pembelajaran Reciprocal Teaching

Terhadap Berpikir Kreatif Matematika Siswa di Sekolah Menengah

Pertama Swasta Muslimat Yayasan Pendidikan Wanita Islam Kota

Jambi.

Hubungan antara variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

hubungan kausal. Hubungan kausal adalah bentuk hubungan yang sifatnya

sebab-akibat, artinya keadaan satu variabel disebabkan atau ditemukan

oleh keadaan satu atau lebih variabel lain. Paradigma yang akan digunakan

adalah paradigma sederhana, yaitu paradigma penelitian yang terdiri atas

satu variabel independen dan satu variabel dependen. Hal ini dapat

digambarkan sebagai berikut (Sugiyono, 2014, hlm 42).

Gambar 2.1

r

Keterangan:

X : Penerapan model pembelajaran Reciprocal Teaching

r : Pengaruh penerapan model pembelajaran Reciprocal Teaching

terhadap kemampuan berpikir kreatif matematika

Y : Kemampuan berpikir kreatif matematika

X Y

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

19

B. Studi Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Rahman Samaitu (2015),

Jurusan Matematika Universitas Negeri Gorontalo dengan judul skripsi

“Pengaruh Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Terhadap

Kemampuan Berpikir Kreatif Pada Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1

Bolang Uki Pada Matrei Lingkaran”. Penelitian ini menggunakan jenis

penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen semu (Quasy

Eksperiment) dengan desain penelitian yang digunakan adalah

“Nonequivalent Control Group Design” dan pengambilan sampel

menggunakan random sampiling. Menyimpulkan bahwa hasil penelitian

menunjukkan adanya peningkatan komunikasi siswa dalam pembelajaran

matematika. Peningkatan komunikasi diamati dari: 1). kemampuan lisan

sebelum tindakan 17,21% dan setelah tindakan mengalami peningkatan

sebesar 65,51%. 2). Kemampuan dalam menulis sebelum tindakan 24,13%

setelah tidakan meningkat sebesar 72,41%. 3). Kemampuan dalam

menggambar sebelum tindakan 20,68% setelah tindakan meningkat

sebesar 68,98%. 4). Kemampuan dalam menjelaskan konsep-konsep

sebelum tindakan 10,38% dan setelah tindakan meningkat sebesar 58,62%.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa komunikasi matematika dapat

ditingkatkan melalui model pembelajaran Reciprocal Teaching.

Persamaan dari penelitian ini adalah sama-sama meneliti model

pembelajaran Reciprocal Teaching dan jenis penelitian kuantitatif.

Perbedaan dari penelitian ini adalah variabel Y yaitu berpikir kreatif siswa,

desain yang digunakan One-Group Pretest-Posttest Design dan teknik

pengambilan sampel menggunakan Simple random sampling.

Penelitian yang dilakukan oleh Sufina Nurhasanah (2010), seorang

mahasiswa Pendidikan Matematika Fakultas FITK Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul “Pengaruh Pendekatan

Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Terhadap Kemampuan Berpikir

Kritis Matematika Siswa SMP”. Menggunakan jenis penelitian kuantitatif,

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

20

metode penelitian kuasi eksperimen dan desain penelitian Two

Randomized Conrol, Group Pretes-Posttet Design, teknik pengambilan

sampel menggunakan cluster random sampling. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa langkah-langkah pembelajaran Reciprocal Teaching

yang dapat meningkatkan hasil berfikit kritis siswa kelas VIII-B SMP Al-

Hasra Depok, peningkatan tersebut meliputi: (1) pengerjaan masalah

secara individu, (2) penyampaian kesimpulan oleh pembicara kepada

pendengar, (3) pertukaran peran. Hasil tes setiap siklusnya mengalami

peningkatan yaitu dari 56,6% pada siklus I menjadi 86,67% pada siklus II.

Persamaan dari penelitian ini adalah sama-sama menggunakan

model pembelajaran Reciprocal Teaching, jenis penelitian kualititatif. dan,

mata pelajaran matematika. Perbedaan dalam penelitian ini adalah variabel

Perbedaan dalam penelitian ini adalah variabel Y berfikit kreatif siswa,

desain yang digunakan One-Group Posttest Design, dalam pengambilan

sampel menggunakan Simple random sampling

Penelitian yang dilakukan oleh Munifah Sri Fajarwati (2010) dari

Universitas Negeri Yogyakarta Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Timbal

Balik (Reciprocal Teaching) Bebagai Upaya Meningkatkan Pemahaman

Konsep Matematika Siswa Kelas XI Akuntansi RSBI” dengan

menggunakan jenis penelitian tindakan kelas dan model penelitian yang

digunakan adalah model Kemmis dan McTaggart. Menunjukkan bahwa

pembelajaran timbal balik dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa.

Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata kelas dan ketuntasan belajar

mahasiswa yaitu pada siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas 64,2 dengan

ketuntasan belajar 66,7%, pada siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas 67,7

dengan ketuntasan belajar 82,1%, dan pada siklus III diperoleh nilai rata-

rata kelas 71,2 dengan ketuntasan belajar 87,2%.

Persaman dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti model

pembelajaran Reciprocal Teaching dan sama-sama meneliti pelajaran

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

21

matematika. Perbedaan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

kuntitatif dan desain yang digunakan One-Group Posttest Design.

C. KerangkaBerpikir

Landasan berpikir dalam menganalisa, menelaah dan mengkaji serta

menjabarkan permasalahan yang diteliti maka diperlukan suatu rujukan dan

konsep dari para ahli atau pakar dalam bidang pendidikan yang sesuai dengan

masalah yang diteliti. Salah satu penyebab rendahnya kemampuan berfikir kreatif

siswa adalah penggunaan model pembelajaran yang cenderung satu arah sehingga

pembelajaran yang berlangsung menjadi pasif dan siswa kurang memahami

materi yang diajarkan oleh guru.

Gambar 2.2. Kerangka pikir

Rendahnya Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa

Model Pembelajaran

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Tes

Analisis

Kesimpulan

Penerapan Model

Pembelajaran

Reciprocal Teaching

Penerapan Model

Pembelajaran

Konvensional

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

22

D. Hipotesis

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan” (sugiyono, 2013, hal. 96).

Hipotesis penelitian ini adalah “ Kemampuan berfikir kreatif siwa yang

proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching

diduga lebih baik dari kemampuan berfikir kreatif matematika siswa yang proses

pembelajarannya mengguanakan pembelajaran konvensional.

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Swasta Muslimat

Yayasan Pendidikan Wanita Islam Kota Jambi kelas VIII Tahun Ajaran

2017/2018 dengan lama penelitian yakni dari awal april sampai pertengah bulan

mei .

B. Metode dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelian kuantitaif adalah

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada

umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiono, 2013, hal. 13).

Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang merupakan

bagian dari metode kuanitatif dengan desain penelitian yang digunakan pada

penelitian ini adalah One-Group Pretest-Posttest Design. (Sugiyono, 2014, hal.

76). Pengaruh adanya perlakuan adalah (O2 – O1)

Desain penelitian yang digunakan adalah One-Group Pretest-Posttest

Design.

Gambar 3.1 One-Group Pretest-Posttest Design

Keterangan:

X : Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal

Teaching

O1 X O2

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

24

O1 : Hasil pretest sebelum menggunakan model pembelajaran

Reciprocal Teaching

O2 : Hasil posttest setelah menggunakan model pembelajaran

Reciprocal Teaching

C. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan

oleh penelitian untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”

(Sugiyono, 2014, hal. 80). Populasi target adalah seluruh siswa kelas VIII

Sekolah Menengah Pertama Swasta Muslimat Yayasan Pendidikan Wanita

Islam Kota Jambi dan populasi terjangkau dalam penelitian wasini adalah

seluruh siswa kelas VIII SMPS MUSLIMAT YPWI Kota Jambi.

Tabel 3.1

Jumlah Siswa Kelas VIII SMPS MUSLIMA TYPWI Kota Jambi

Sumber : Dokumentasi Data SMPS Muslimat YPWI Kota Jambi

2. Teknik pengambilan Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik

tertentu. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi dapat mempelajari semua yang

ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu,

Lokal Jumlah

A 30

B 28

Jumlah 58

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

25

maka peneliti ini dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan

untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul

refresentatif (mewakili) (Sugiyono, 2014, hal. 81).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Simple

Random Sampling, yaitu simple (sederhana) karena pengambilan anggota

sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang

dalam populasi itu dengan syarat populasi homogen. Maka sampel didapat

dengan cara, dipilih secara acak menggunakan undian dengan gulungan

kertas yang ditulis masing-masing nama siswa yang berjumlah 30 orang,

kemudian terpilih sampel dalam penelitian ini adalah 17 orang, yaitu 50%

dari 30 orang siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif matematika

rendah.

D. Variabel-variabel dan Perlakuan Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2014, hal.

39).

Macam-macam variable dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi :

1. Variabel Independen, variable ini sering disebut sebagai variable stimulus,

prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variable

bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahnya atau yang menjadi sebab timbulnya variable

dependen (terikat) (Sugiono, 2014, hal. 39).

2. Variabel dependen sering disebut sebagai variable output, kriteria, konsekuen.

Dalam bahasa Indonesia sering disebut variable terikat. Variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variable bebas (Sugiono, 2014, hal. 39).

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

26

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat diidentifikasikan bahwa

penelitian ini mengandung dua variabel, yaitu :

1. Variabel bebas (X) yakni model pembelajaran Reciprocal Teaching yang

digunakan siswa pada kelas eksperimen pada pokok bahasan bangun ruang

sisi datar. Pelaksanaan dikelas disesuaikan dengan fase serta langkah model

pembelajaran Reciprocal Teaching yang diterapkan sebanyak tiga kali

pertemuan hingga pokok bahasan bangun ruang sisi datar.

2. Variabel terikat (Y) yakni kemampuan berfikir kratif matematika siswa.

Kemampuan berfikir kreatif matematika siswa yang dimaksud adalah

kemampuan siswa dalam mengomunikasikan hasil interpretasi dari

pikirannya baik dikelas kontrol (menerapkan model konvensional) maupun

dikelas eksperimen (menerapkan model Reciprocal Teaching).

E. Instrumen Penelitian

“Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

variabel dalam penelitian” (Sugiono, 2013, hal. 102). Instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah menggunakan tes, untuk mengukur kemampuan

berfikir kreatif matematika siswa dalam menyelesaikan soal yang berkaitan

dengan pokok bahasan bangun ruang sisi datar. “Tes adalah alat bantu prosedur

yang dapat dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penelitian” (Riduwan,

2013, hal.76).

1. Definisi Konseptual Model Pembelajaran Reciprocal Teaching (X)

Model Reciprocal Teaching atau pengajaran terbalik “merupakan suatu

pendekatan terhadap pengajaran siswa akan strategi-strategi belajar. Pengajaran

terbalik adalah pendekatan yang berdasarkan pada prinsip-prinsip pembuatan

atau pengajuan petanyaan” Trianto (dalam sufina, 2010). Pengacaran terbalik

mengacu pada sekumpulan kondisi belajar dimana siswa pertama-tama

mengalami sekumpulan kegiatan kognitif tertentu dan perlahan-lahan baru

melakukan fungsi-fungsi itu sendiri.

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

27

Model Reciprocal Teaching adalah model pembelajaran berupa kegiatan

mengajarkan materi kepada teman. Pada model pembelajaran ini siswa

berperan sebagai “guru” untuk menyampaikan materi kepada teman-temannya.

Sementara itu guru lebih berperan sebagai model yang menjadi fasilitator dan

pembimbing yang melakukan scaffolding. Scaffolding adalah bimbingan yang

diberikan oleh orang yang lebih tahu kepada orang yang kurang tahu atau

belum tahu.

Reciprocal teaching atau pengajaran terbalik lebih menghendaki guru

menjadi model dan pembantu dari pada penyaji proses pendidikan. Reciprocal

Teaching adalah prosedural pengajaran atau pendekatan yang dirancang untuk

pengajaran kepada siswa tentang strategi-strategi kognitif serta untuk

membantu siswa memahami materi dengan baik, dengan menggunakan

pendekatan Reciprocal Teaching siswa diajarkan empat strategi pemahaman

dan pengaturan diri spesifik, yaitu merangkum, mengajukan pertanyaan,

memprediksi dan mengklarifikasi. Ibrahim (dalam sufina, 2010)

2. Definisi Operasional

Model Recipprocal Teaching yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

pembelajaran mandiri, dimana siswa berperan sebagai “guru” untuk

menyampaikan materi kepada teman-temannya. Semantara guru lebih berperan

sebagai fasilitator.

Langkah-langkah pembelajaran Reciprocal Teaching.

a) Mengelompokkan siswa dalam diskusi.

Siswa dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok kecil.

Pengelompokkan siswa didasarkan pada kemampuan setiap siswa. Hal ini

bertujuan agar kemampuan setiap kelompok yang terbentuk hampir sama.

Setelah kelompok terbentuk mereka diminta untuk mendiskusikan

materiyang telah diterima.

b) Membuat Pertanyaan (Question Generating).

Siswa dituntut membuat pertanyaan sesuai dengan materi yang dipelajari

atau yang dibahas kemudian menyampaikannya di depan kelas.

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

28

c) Menyajikan Hasil Kerja Kelompok.

Guru menyuruh salah satu kelompok untuk menjelaskan hasil temuannya

didepan kelas, sedangkan kelompok yang lain menanggapi atau bertanya

tentang hasil temuan yang disampaikan.

d) Mengklarifikasi Permasalahan (Clarifying).

Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang dianggap sulit

kepada guru. Guru berusaha menjawab dengan memberi pertanyaan

pancingan. Selain itu, guru mengadakan tanya jawab terkait materi yang

dipelajari untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman konsep siswa.

e) Memberikan Soal Latihan yang Memuat Soal Pengembangan (Predicting).

Siswa mendapat soal latihan dari guru untuk dikerjakan secara individu.

Soal ini memuat soal pengembangan dari materi yang akan dibahas. Hal ini

dimaksudkan agar siswa dapat memprediksi materi apa yang akan dibahas

pada pertemuan selanjutnya.

f) Menyimpulkan Materi yang dipelajari (Summarizing).

Siswa diminta untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas.

3. Definisi Konseptual Kemampuan Berpikir Kreatif (Y)

“Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru

atau melihat hubungan-hubungan baru antar unsur, data atau hal-hal yang sudah

ada sebelumnya. Dari penjelasan tersebut tampak bahwa kreativitas tidak selalu

menghasilkan produk yang benar-benar baru” Seniawan (dalam Fety. H. A, 2011).

Sedangkan “berpikir merupakan suatu kegiatan mental yang dialami seseorang

bila mereka dihadapkan pada suatu masalah atau situasi yang harus dipecahkan.

Terdapat bermacam-macam cara berpikir, antara lain: berpikir vertikal, lateral,

kritis, analitis, kreatif dan strategis. (Abdul R. S, 2015).

Berpikir kreatif adalah suatu pemikiran yang berusaha menciptakan gagasan

yang baru. Berpikir kreatif dapat juga diartikan sebagai suatu kegiatan mental

yang digunakan seorang untuk membangun ide atau gagasan yang baru. Berpikir

kreatif sering pula disebut berpikir divergen, artinya adalah memberikan

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

29

bermacam-macam kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang sama” Munandar

(dalam Fety. H. A, 2011).

Kemampuan berpikir kreatif seseorang makin tinggi, jika ia mampu

menunjukkan banyak kemungkinan jawaban pada suatu masalah. Bahwa berpikir

kreatif adalah kegiatan menciptakan model-model tertentu, dengan maksud untuk

menambah agar lebih kaya dan menciptakan yang baru. Maka berpikir kreatif

dapat diartikan yaitu berpikir secara logis dan divergen untuk menghasilkan

sesuatu yang baru. “kemampuan berpikir kreatif matematis sebagai kemampuam

menemukan solusi masalah matematika secara mudah” Kruteksi (Abdul. R. S,

2015).

a. Definisi Operasional

Kemampuan berpikir kreatif dalam penelitian ini adalah skor yang

diperoleh siswa setelah menjawab instrumen tes dengan materi bangun ruang

sisi datar yang berbentuk esay. Hasil kemampuan berpikir kreatif dinilai

berdasarkan indikator kemampuan berpikir kreatif siswa. Siswa yang dapat

memenuhi keempat indikator tersebut berarti siswa dapat dikategorikan

memiliki kemampuan berpikir kreatif. Masing-masing indikator berpikir kreatif

tersebut dinilai dengan cara sebagai berikut:

1. Lancar, siswa dapat menjawab soal lebih dari satu jawaban.

2. Luwes, siswa dapat menjawab soal secara beragam atau bervariasi

3. Orisinal, siswa dapat memberikan jawaban yang lain dari yang sudah biasa

4. Elaborasi, siswa dapat mengembangkan atau memperkaya gagasan jawaban

suatu soal.

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

30

4. Kisi-kisi Instrumen

Tabel 3.2

Kisi-kisi instrumen

No Indikator Berpikir

Kreatif Indikator soal

Butir

soal

1 Lancar, menjawab

soal lebih dari satu

jawaban

- Mengenal dan menyebutkan

bidang, rusuk, diagonal bidang,

bidang diagonal, diagonal ruang

dan tinggi limas dan prisma tegak

1

2 Luwes, menjawab

soal secara beragam

/ bervariasi

- Melukiskan limas dan prisma

tegak.

2

- Melukiskan jaring-jaring limas

dan jaring-jaring prisma tegak

serta menghitung luas

permukaannya

3

3 Orisinal,

memberikan

jawaban yang lain

dari yang sudah

biasa

- Menemukan rumus volume dan

menghitung volume limas dan

prisma tegak

4

- Merancang benda limas dan

prisma tegak untuk volume

tertentu

5

4 Elaborasi,

mengembangkan

atau memperkaya

gagasan jawaban

- Menghitung besar perubahan

volume bangun prisma dan limas

tegak jika rusuknya berubah

6

Jumlah 6

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

31

Tabel 3. 3

Rubrik penilaian

No Aspek yang

dinilai Kriteria Skor

1

Lancar,

menjawab

soal lebih

dari satu

jawaban

Siswa tidak mampu menjawaban lebih dari satu cara

penyelesaian 1

Siswa mampu memberikan jawaban lebih dari satu

cara penyelesaian 2

Siswa mampu memberikan jawaban lebih dari satu

cara penyelesaian, namun belum benar 3

Siswa mampu memberikan jawaban lebih dari satu

cara peneyelesaian, dan benar 4

2

Luwes,

menjawab

soal secara

beragam /

bervariasi

Siswa tidak mampu memberikan jawaban yang

bervariasi 1

Siswa tidak mampu memberikan jawaban yang

bervariasi 2

Siswa mampu memberikan jawaban yang bervariasi,

namun belum benar 3

Siswa mampu memberikan jawaban yang bervariasi

dengan benar 4

3

Orisinal,

memberikan

jawaban yang

lain dari yang

sudah biasa

Siswa tidak mampu memberikan dan

mengungkapkan gagasan baru dari permasalahan

yang diberikan

1

Siswa tidsk mampu memberikan dan

mengungkapkan gagasan baru dari permasalahan 2

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

32

yang diberika

Siswa mampu memberikan dan mengungkapkan

gagasan baru dari permasalahan yang diberikan,

namun belum benar

3

Siswa mampu memberikan dan mengungkapkan

gagasan baru dari permasalahan yang diberikan

dengan benar

4

4

Elaborasi,

mengembang

kan atau

memperkaya

gagasan

jawaban

Siswa tidak mampu mengembangkan gagasan dari

suatu permasalan 1

Siswa kurang mampu mengembangkan gagasan dari

suatu permasalan 2

Siswa mampu mengembangkan gagasan dari suatu

permasalan, namun belim benar 3

Siswa mampu mengembangkan gagasan dari suatu

permasalan, dengan benar 4

Modifikasi dari penelitian: Susanti (2012) dengan judul Dampak Problem-

Based Learning Menggunakan Open-Ended Problem Terhadap Kemampuan

Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Menengah Pertama Ditinjau Dari Kemampuan

Awal Matematika

5. Teknik Kalibrasi Instrumen

Instrumen yang akan digunakan adalah tes hasil belajar siswa, yaitu tes yang

digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi yang telah

diberikan. Tes sebagai instrumen pengumpulan data adalah serangkaian

pernyataan atau pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur

keterampilan pengetahuan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

33

untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa. Tes yang digunakan adalah

tes uraian (essay) sebanyak 6 soal. Yang divalidasi menggunakan validitas

konstruk.

Validitas konstruk adalah disusun berdasarkan teori yang relevan dengan

cara berkonsultasi dengan ahli yang disebut validator. “Validitas konstruk adalah

uji validitas dengan meminta pendapat para ahli tentang instrumen yang telah

disusun, mungkin para ahli akan memberikan keputusan: dapat digunakan tanpa

perbaikan, dan mungkin dirombak total”. (Sugiyono, 2014, hal 177).

Divalidasi oleh satu orang dosen matematika dan satu orang guru

matematika di SMPS YPWI Muslimat Kota Jambi, dengan hasil validasi tes dan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Divalidasi oleh dosen matematika, soal

yang diajukan dengan 6 soal tidak terdapat penambahan soal maupun

pengurangan soal, tetapi soal ada perbaikan pada soal no 2 dan pada rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) terdapat perbaikan sedikit pada bagian alokasi

waktu. Divalidasi oleh guru matematika di Sekolah Menengah Pertama Swasta

Muslimat Yayasan Pendidikan Wanita Islam.

F. Teknik Analisis Data

1. Uji normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk melihat apakah sampel distribusi

normal atau tidak. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

Liliefors karena sampel dalam penelitian ini adalah sampel kecil.

Langkah-langkah uji liliefors adalah sebagai berikut:

1) Urutkan data dari terkecil sampai terbesar

2) Menghitung rata-rata nilai skor sampel secara keseluruhan menggunakan

rata-rata tunggal

3) Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan rata-rata

tunggal

4) Tentukan nilai Zi dari tiap-tiap data dengan rumus

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

34

Keterangan :

Zi = Skor baku

Xi = Skor data

= Mean

S = Simpangan baku/standar deviasi (SD)

5) Tentukan Zi dengan mengkonsultasikan ketabel Z

6) Tentukan besar peluang untu kmasing-masing nilai Zi berdasarkan tabel

Zi sebutkan dengan F(Zi) dengan aturan jika Zi > 0 maka F(Zi) 0,5 + nilai

tabel, jika Zi< 0 maka F(Zi) 0,5 –nilai tabel.

7) Selanjutnya hitung proporsi jika Z1, Z2,Z3... Zn yang lebih kecil atau sama

dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi) maka:

8) Hitung selisih nilai F(Zi) – S(Zi), kemudian tentukan harga mutlaknya.

9) Ambil nilai terbesar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut, nilai

ini di namakan Lo

10) Memberikan interpretasi Lo dengan membandingkan Lt. Lt adalah harga

yang diambil dari tabel harga kritis uji liliefors.

11) Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lo dan Lt yang telah di dapat.

Apabila maka Lo<Lt sampel berasal dari distribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah kedua sampel

mempunyai varian yang homogenitas atau tidak. Uji homogenitas yang peneliti

gunakan adalah uji beda varians terbesar dan varians terkecil karena data yang

diteliti terdiri dari dua varians kelas dengan menggunakan rumus.

Dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mencari nilai varians terbesar dan varians terkecil.

2. Bandingkan dengan nilai dengan rumus :

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

35

dk pembilang = n-1 = (untuk varians terbesar)

dk penyebut = n-1 = (untuk varians terkecil)

kedua variabel dikatakan homogen apabila pada taraf signifikansi α = 0.05

dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika fhitung ≥ f tabel, tidak homogen

Jika fhitung≤ f tabel, homogen

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji ”T” test

adalah salah satu tes statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran atau

kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa di antara dua buah mean

sampel yang diambil secara simple random sampling dari populasi yang sama

tidak terdapat perbedaan yang signifikan (Anas Sudijono, 2012, hlm 347).

Sampel dalam penelitian ini adalah sampel kecil yang satu sama lainnya saling

berhubungan, maka rumus yang di gunakan adalah:

Langkah-langkah perhitungan ”t” tes adalah sebagai berikut :

1) Mencari D (Difference = perbedaan) antara skor variabel I (X) dan

skor variabel II (Y), maka : D = X – Y.

2) Menjumlahkan D, sehingga diperoleh ∑

Tanda “plus” dan “minus” ikut serta diperhitungkan dalam

perjumlahan.

3) Mencari mean dari Difference, dengan rumus:

MD = ∑

4) Mengkuadratkan D : lalu dijumlahkan sehingga diperoleh ∑ D2

5) Mencari Standar Deviasi dari Difference (SDD) dengan rumus :

√∑

(

)

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

36

6) Mencari standar error dari mean of Difference, yaitu dengan rumus :

SEMD =

7) Mencari t0 dengan rumus :

8) Memberi interprestasi

a) Jika to lebih besar atau sama dengan tt maka hipotesis nihil atau

ditolak, sebaliknya hipotesis alternatif diterima atau disetujui.

Berarti antara kedua variabel yang sedang kita selidiki

perbedaannya, secara signifikan memang terdapat perbedaan.

b) Jika to lebih kecil dari pada tt maka hipotesis nihil diterima atau

disetujui, sebaliknya hipotesis alternatif ditolak. Berarti bahwa

perbedaan antara variabel X dan variabel Y itu bukanlah

perbedaan yang berarti, atau bukan perbedaan yang signifikan

(Anas sudijono, 2009:346).

4. Uji Korelasi

Teknik analisis korelasional adalah teknik analisis statistic mengenai

hubungan antar dua variable atau lebih (Sudijono, 2012, hal. 188). Peneliti

menggunakan teknik korelasi “r” product moment. Disebut teknik korelasi “r”

product moment karena koefisien korelasinya diperoleh dengan cara mencari

hasil perkalian dari momen-momen variabel yang dikorelasikan (Sudijono, 2012,

hal. 190).

Rumus yang dipergunakan adalah:

∑ ∑ ∑

√[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ]

Keterangan:

: Angka indeks korelasi “r” product moment

N : Number of Cases

∑ : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

37

∑ : Jumlah seluruh skor X

∑ : Jumlah seluruh skor Y

G. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik ialah suatu pernyataan tentang bentuk fungsi suatu

variable atau tentang nilai sebenarnya suatu parameter. Suatu pengujian hipotesis

statistik ialah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat, yaitu

keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis yang sedang dipersoalkan

(Sugiono, 2013, hal. 64).

Hipotesis statistik ada bila penelitian bekerja dengan sampel, jika peneliti

tidak menggunakan sampel maka tidak ada hipotesis statistik. Dalam hipotesis

statistik yang diuji adalah hipotesis nol, hipotesis yang menyatakan tidak

ada perbedaan antara data sampel dan data populasi.

Hipotesis statistik pada penelitian ini adalah :

Keterangan :

Skor rata-rata kemampuan berfikir kreatif matematika siswa

melalui model pembelajaran Reciprocal Teaching.

Skor rata-rata kemampuan berfikir kreatif matematika siswa

melalui model pembelajaran konvensional.

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan

berpikir kreatif matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Reciprocal Teaching.

Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir

kreatif matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal

teaching.

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

38

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan analisis pengaruh yang

bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran matematika dengan model

pembelajaran Reciprocal Teaching dalam pembelajaran matematika terhadap

tingkat kemampuan berfikir kreatif matematika studi pada Sekolah Menengah

Pertama Swasta Yayasan Pendidikan Wanita Islam Kota Jambi. Subjek dalam

penelitian ini adalah siswa kelas VIII A, dan VIII B yang memiliki tingkat

kemampuan berfikir kreatif matematika rendah dan telah di ambil dengan teknik

simpel random sampling yang terdiri dari kelas A 30 siswa dan kelas B 28 siswa.

Data penelitian yang dideskripsikan mencakup dua variabel yaitu

variabel X (penggunaan model pembelajaran Reciprocal Teaching) dan variabel Y

(kemampuan berfikir kreatif matematika) di kelas VIII SMPS Yayasan

Pendidikan Wanita Islam Kota Jambi. Sebelum diberikan perlakuan, terlebih

dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap

materi luas permukaan dan volume bangun ruang. Setelah itu diberikan perlakuan

dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching. Selanjutnya

dilakukan posttest dengan tujuan untuk mengetahui selisih perbandingan nilai

siswa sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dengan menggunakan model

pembelajaran Reciprocal Teaching.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes bentuk

uraian yang sebelumnya telah di validasi oleh validator. Berdasarkan perhitungan

yang telah dilakukan, diperoleh 6 soal yang valid dan digunakan dalam penelitian

ini. Berikut ini disajikan data hasil tes kemampuan berfikir kreatif matematika

siswa kelas VIII SMPS Yayasan Pendidikan Wanita Islam Kota Jambi sebelum

(pretest) dan sesudah (posttest) diberikan perlakuan (treatmen).

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

39

Tabel 4.1

Jadwal Pembelajaran

Pertemuan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Pertama 19 Januari 2018 19 Januari 2018

Kedua 22 Januari 2018 22 Januari 2018

Ketiga 26 Januari 2018 26 Januari 2018

Tabel 4.2

Hasil Uji Normalitas Populasi

Kelas JumlahSiswa hitung

tabel Keterangan Kesimpulan

VIII A

Normal

VIII B

Normal

Dari tabel 4.2 terlihat bahwa 1 kelas memiliki

maka

dapat disimpulkan data kedua kelas berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan

Uji Homogenitas Varians terhadap populasi dengan menggunakan uji lilifoers

(perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 3). Dari uji homogenitas kelas

dalam populasi, diperoleh dan

. Karena

maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut memiliki

varians yang homogenya pada taraf kepercayaan , maka diterima dan

disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut mempunyai varians yang homogen.

Penelitian ini dilakukan dalam 6 (enam) kali pertemuan pada pokok

bahasan Bangun Ruang sisi datar. Penelitian dilaksanakan pada dua kelas, yaitu

kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol yaitu kelas VIII B (28 orang)

yang tidak menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching dan masih

menggunakan model langsung, tanya jawab, dan penugasan seperti yang biasa

diterapkan oleh guru mata pelajaran Matematika sebelumnya, sedangkan kelas

eksperimen adalah kelas VIII A (30 orang) yang menggunakan model

pembelajaran Reciprocal Teaching.

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes. Tes yang

digunakan berupa tes uraian. Tes yang dipersiapkan penulis berjumlah 6 soal

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

40

untuk posttest setelah materi selesai, peneliti mengadakan posttest untuk

mengetahui berapa skor kemampuan berpikir kreatif matematika siswa dalam

proses pembelajaran. Data yang diperoleh tersebut digunakan untuk melihat

kemampuan berpikir kreatif matematika siswa yang tidak menggunakan model

pembelajaran Reciprocal Teaching dengan kemampuan berpikir kreatif

matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching.

Kemudian hasil dari perbandingan yang diperoleh digunakan untuk mengetahui

dan membuktikan pengaruh model pembelajaran Reciprocal Teaching terhadap

kemampuan berpikir kreatif matematika siswa di Sekolah Menengah Pertama

Swasta Yayasan Pendidikan Wanita Islam Kota Jambi pada pokok bahasan

Bangun Ruang Sisi Datar.

Peneliti melakukan perhitungan atau pengolahan data setelah data tes

kemampuan berpikir kreatif matematika siswa didapatkan dari hasil analisis data

yang telah dikumpulkan maka nilai akan dibandingkan dengan nilai .

Jika nilai lebih besar dari nilai maka hipotesis alternatif yang

diajukan dalam skripsi ini diterima. Jika sebaliknya lebih kecil dari

nilai maka hipotesis alternatif ditolak dan hipotesis nol yang diterima.

1. Deskripsi Data Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa yang Menggunakan

Model Pembelajaran Konvensional.

Dari hasil tes yang diberikan sebelum diberi perlakuan menggunakan

model pembelajaran Reciprocal Teaching dengan jumlah siswa sebanyak

kelas A 30 orang dan kelas B 28 orang, diperoleh nilai tertinggi sebagai

berikut.

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

41

Tabel 4.3.

Skor postest kemampuan berfikir kreatif matematika yangtidak menggunakan

model reciprocal teaching

No Nama

Skor

1 2 3 4 5 6 Skor

Nilai

Nilai

Konversi (5) (5) (5) (5) (5) (5)

1 Ami yati 2 2 3 2 3 2 14 46

2 Ari patria 2 2 2 2 2 3 15 50

3 Amar saleh 3 3 3 4 3 3 19 64

4 Agustianus 3 4 3 3 3 3 19 61

5 Agung p 3 3 3 4 3 3 19 64

6 Andre boy 3 4 3 4 3 3 20 68

7 Dewi r 3 3 4 3 4 4 21 71

8 Dinda s 4 4 4 4 4 4 24 79

9 Fitri y 5 5 5 5 5 5 30 93

10 Haris A 3 3 3 4 3 3 19 64

11 Indita t 3 3 3 3 3 3 18 59

12 Maria c 3 3 3 4 3 3 19 64

13 m. gilang 2 2 2 2 2 3 15 50

14 M riski 3 3 3 4 3 3 19 64

15 M sapi’i 2 2 2 2 2 3 15 50

16 M akbar 3 4 3 3 3 3 19 61

17 M nur arifin 2 3 2 3 2 2 14 46

18 Nurmala 3 4 3 4 3 3 20 68

19 Nuriyah 3 3 3 4 3 3 19 64

20 Neha oktavia 3 4 3 3 4 4 21 71

21 Ridho k 3 3 3 3 3 3 18 59

22 Reni e 4 4 4 4 4 4 24 79

23 Selvia 3 4 3 4 3 3 20 68

24 Sela marsela 2 2 2 2 2 3 15 50

25 Sela 3 4 3 3 3 3 19 61

26 Tasya 3 4 3 4 3 3 20 68

27 Tandri 3 3 3 3 3 3 18 59

28 Zainatul 3 4 3 4 4 4 19 61

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

42

Dari tabel di atas dapat dipeoleh

a. Sebaran Data

b. Nilai tertinggi dan terendah

Tertinggi = 93

Terendah = 46

c. Rentang

R = H – L + 1

R = 93 – 46 + 1

= 48

d. Banyak kelas

K = 1 + 3,3 log N

= 1 + 3,3 log 28

= 1 + 3,3 ×1,45

= 1 + 4,785

= 5,785 ≈ 6 (dibulatkan)

e. Panjang kelas

f. Mean (

46 46 50 50 50 59 59 59 59 61

61 61 61 64 64

64 64 64 64 68

68 68 68 71 71

79 79 93

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

43

a. Modus ( )

Modus = 64

b. Mencari median

Posisi

= 64

i. Membuat Tabel distribusi frekuensi

Tabel 4.4.

Tabel Distribusi Frekuensi kemampuan berpikir kreatif matematika

siswa yang tidak menggunakan model Reciprocal Teaching dengan

pemberian soal tes.

No Interval F

1

2 3

4

5

6

Jumlah

j. Grafik Poligon Distribusi Frekuensi

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

44

Gambar 4.1. Grafik Distribusi Frekuensi kemampuan berfikir kreatif

dengan menggunakan Model Pembelajaran Konvensional.

k. Standar Deviasi (SD)

Tabel 4.5.

Perhitungan Untuk Mencari Standar Deviasi kemampuan berfikir

kreatif dengan menggunakan Model Pembelajaran Reciprocal

Teaching.

1 46 -17,25 297,5625

2 50 -13,25 175,5625

3 64 0,75 0,5625

4 61 -2,25 5,0625

5 64 0,75 0,5625

6 68 4,75 22,5625

7 71 7,75 60,0625

8 79 15,75 248,0625

9 93 29,75 885,0625

10 64 0,75 0,5625

11 59 -4,25 18,0625

12 64 0,75 0,5625

13 50 -13,25 175,5625

14 46 -17,25 297,5625

15 64 0,75 0,5625

16 50 -13,25 175,5625

17 61 -2,25 5,0625

18 68 4,75 22,5625

0

2

4

6

8

10

12

49,5 57,5 65,5 73,5 81,5 89,5

Nilai Tengah

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

45

19 64 0,75 0,5625

20 71 7,75 60,0625

21 79 15,75 248,0625

22 68 4,75 22,5625

23 59 -4,25 18,0625

24 59 -4,25 18,0625

25 61 -2,25 5,0625

26 68 4,75 22,5625

27 59 -4,25 18,0625

28 61 -2,25 5,0625

Jumlah 2809,25

l. Mencari Standar Deviasi

√∑

m. Mencari standar error deviasi

=

2. Kemampuan Berfikir Kreatif Matematika Siswa Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching

Setelah penulis menerapkan model Reciprocal Teachingdengan

pemberian kuisdalam proses pembelajarannya, penulis melakukan posttest

untuk mengetahui skor kemampuan berpikir kreatif matematika siswadan

diadakan evaluasi dalam aspek kognitif kepada siswa dalam materi bangun

ruang sisi datardengan indikator kemapuan berfikri kreatif matematika

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

46

siswa. sehingga diperoleh skor kemampuan berfikir kreatif matematika

siswa yang selanjutnya dikonversi untuk medapatkan nilai akhir siswa

dengan rumus

sebagai berikut:

Tabel 4.6.

No Nama

Skor

1 2 3 4 5 6 Skor

Nilai

Nilai

Konversi (5) (5) (5) (5) (5) (5)

1 Andre V 3 4 4 4 4 4 23 77

2 Agnes 4 4 5 5 5 4 27 90

3 Adinda S 3 4 4 4 4 4 23 77

4 Ari Jumadan 4 4 5 5 5 4 27 90

5 Abdul Rohim 3 3 3 3 4 4 20 67

6 Teddy 3 4 4 4 4 4 23 77

7 Dwita R 4 4 5 5 5 4 27 90

8 Faris D 3 3 3 3 4 4 20 67

9 Fitria N 3 4 4 4 4 4 23 77

10 Gusti 3 3 3 3 4 4 20 67

11 Gita 3 3 3 4 4 4 21 70

12 Herdi 3 3 3 3 4 4 20 67

13 Lidya 4 4 4 4 4 5 25 83

14 Melisa M 5 5 5 5 5 5 30 100

15 Melisa J 4 4 5 5 5 4 27 90

16 M. Arya 3 3 3 3 3 3 18 60

17 Tio M 3 3 3 4 4 4 21 70

18 M. Triwahyu 4 4 4 4 4 5 25 83

19 Nayatul 3 3 3 4 4 4 21 70

20 Putri Oktavia 3 4 4 4 4 4 23 77

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

47

Nilai Tes kemampuan berpikir kreatif Matematika Siswa Kelas

Eksperimen. Skor postest kemampuan berfikir kreatif matematika

Dari tabel di atas dapat dipeoleh :

a. Sebaran Data

b. Nilai tertinggi dan terendah

Tertinggi = 100

Terendah = 60

c. Rentang

R= H – L + 1

R = 100 – 60 + 1

= 41

d. Mencari banyak kelas

21 Trimanda 3 3 3 4 4 4 21 70

22 Ratih 4 4 4 4 4 5 25 83

23 Riki 3 4 4 4 4 4 23 77

24 Rendi 4 4 4 4 4 5 25 83

25 Regisca 3 4 4 4 4 4 23 77

26 Suci 3 3 3 4 4 4 21 70

27 Tasya 3 3 3 3 3 3 18 60

28 Tasya R 4 4 4 4 4 5 25 83

29 Yudha 3 4 4 4 4 4 23 70

30 Marfuah 4 4 5 5 5 4 27 90

60 60 67 67 67 67 70 70 70 70

70 70 77 77 77

77 77 77 77 83

83 83 83 83 90

90 90 90 90 100

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

48

e. Mencari interval

=

f. Mean (

g. Modus ( )

Modus = 77

h. Mencari Median

Posisi

i. Membuat tabel distribusi frekuensi

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi kemampuan berfikir kreatif

matematika siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran

Reciprocal Teaching.

No Interval

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

49

1

2

3

4 5

6

Jumlah

j. Grafik poligon distribusi frekuensi

Gambar 4.2 Grafik Distribusi Frekuensi kemampuan berfikir kreatif

matematika siswa yang menerapkan model pembelajaran Reciprocal

Teaching dengan pemberian soal tes.

k. Standar Deviasi (SD)

Tabel 4.8. Perhitungan Untuk Mencari Standar Deviasi kemampuan

berfikir kreatif matematika siswa dengan menggunakan model

Reciprocal Teaching

No X 2

1 77 -0,07 0,0049

2 90 12,93 167,1849

3 77 -0,07 0,0049

4 90 12,93 167,1849

5 67 -10,07 101,4049

6 77 -0,07 0,0049

7 90 12,93 167,1849

8 67 -10,07 101,4049

0

2

4

6

8

10

12

63 70 77 84 91 98

Nilai Tengah

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

50

9 77 -0,07 0,0049

10 67 -10,07 101,4049

11 70 -7,07 49,9849

12 67 -10,07 101,4049

13 83 5,93 35,1649

14 100 22,93 525,7849

15 90 12,93 167,1849

16 60 -17,07 291,3849

17 70 -7,07 49,9849

18 83 5,93 35,1649

19 70 -7,07 49,9849

20 77 -0,07 0,0049

21 70 -7,07 49,9849

22 83 5,93 35,1649

23 77 -0,07 0,0049

24 83 5,93 35,1649

25 77 -0,07 0,0049

26 70 -7,07 49,9849

27 60 -17,07 291,3849

28 83 5,93 35,1649

29 70 -7,07 49,9849

30 90 12,93 167,1849

2312 -0,10 2825,867

l. Mencari Standar Deviasi

√∑

m. Mencari standar error mean variabel 2

=

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

51

= 1,80

3. Pengaruh Kemampuan Berfikir Kreatif Matematika Siswa Dengan

Menggunakan Model Reciprocal Teaching Kelas VIII Di SMPS

Yayasan Pendidikan Wanita Islam Kota Jambi

Pengaruh kemampuan berfikir kreatif matematika siswa dari kelas

kontrol (kelas yang tidak menerapkan model pembelajaran reciprocal

teaching dalam proses pembelajarannya tetapi menerapkan metode ceramah,

tanya jawab, dan penugasan seperti yang biasa diterapkan oleh guru mata

pelajaran Matematika dalam proses pembelajarannya) dan kelas eksperimen

(kelas yang menerapkan model pembelajaran reciprocal teaching dalam

proses pembelajarannya) bisa dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.9.

Perbedaan kemampuan berfikir kreatif matematika siswa dari kelas Kontrol

dan kelas eksperimen

No Ukuran Penetapan Kelas kontrol Kelas Eksperimen

1 Tertinggi 93 100

2 Terendah 46 60

3 Range 48 41

4 Mean 63,25 77

5 Median 64 77

6 Modus 64 77

7 Standar Deviasi 10,02 9,71

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

52

8 Standar Error 1,93 1,86

Dapat dilihat dari tabel 4.6 bahwa nilai tertinggi dari kelas

eksperimenlebih besar dibandingkan nilai tertinggi dari kelas kontrol yaitu

nilai tertinggi dari kelas eksperimen dan nilai tertinggi dari kelas

kontrol . Kemudian, nilai terendah dari kelas eksperimen juga lebih

besar dibandingkan nilai terendah dari kelas kontrol, yaitu nilai terendah dari

kelas eksperimen dan nilai terendah dari kelas kontrol . Selain itu

juga, nilai rata-rata dari kelas eksperimen juga lebih besar dibandingkan nilai

rata-rata dari kelas kontrol , yaitu nilai rata-rata dari kelas esperimen

dan nilai rata-rata dari kelas kontrol . Kemudian, standar deviasi yang

diperoleh ternyata lebih besar kelas konrol dari kelas ekserimen, yaitu

standar deviasi dari kelas eksperimen dan standar deviasi dari kelas

kontrol . Jika standar deviasi yang diperoleh seperti ini, maka hasil

belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran

Reciprocal Teaching lebih baik dibandingkan hasil belajar matematika siswa

dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

4. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah kedua kelas sampel

berdistribusi normal atau tidak. Uji yang digunakan adalah liliefors. Setelah

diadakan uji normalitas dengan langkah-langkah (perhitungan lengkap dapat

dilihat pada lampiran 6). Hasil Uji Normalitas Postest Kelas eksperimen dan

Kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini :

Tabel 4.10.

Hasil Uji Normalitas Postest

No Statistik

Postest

Kontrol Eksperimen

1

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

53

2

3

4

5

6 Kesimpulan maka kedua

sampel penelitian berdistribusi

Normal.

Berdasarkan tabel 4.9 diatas diperoleh :

a. Kemampuan berfikir kreatif matematika siswa kelas kontrol

atau .

b. Kemampuan kemampuan berfikir kreatif matematika siswa kelas

eksperimen atau .

Maka kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi Normal.

5. Uji Homogenitas

Uji homogenitas terhadap varians-varians yang terdapat didalam

populasi yang diteliti dilakukan dengan menggunakan uji varians terbesar

dibanding varians terkecil. Adapun hasil perhitungan Uji Homogenitas data

pada penelitian ini adalah sebagai berikut (perhitungan lengkap dapat dilihat

pada lampiran 7)::

Hasil Uji Normalitas Postest Kelas kontrol dan Kelas eksperimen

dapat dilihat pada tabel 4.10 dibawah ini :

Tabel 4.11.

Hasil Uji Homogenitas Postest

No Statistik Nilai Postest

1 97,44

2 104,046

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

54

3 1,06

4 1,84

5 Perbandingan

6 Kesimpulan , maka kedua sampel

penelitian bervarians Homogen

Berdasarkan tabel 4.10 Uji Homogenitas menunjukkan bahwa hasil

perhitungan varians kelas kontrol = 97,44 sedangkan varians kelas

eksperimen 104,046. Dengan membandingkan dengan ,

diperoleh 1,06dengan (untuk

varians besar) dan (untuk varians kecil),

taraf signifikan maka diperoleh ,84. Hasil tersebut

memberikan interpretasi bahwa atau 1,06 1,84 maka

varians-varians dalam populasi yang diteliti adalah homogen.

6. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian persyaratan analisis yaitu uji normalitas

dan uji homogenitas, diperoleh kesimpulan bahwa kedua data berdistribusi

normal dan homogen. Selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis

dengan menggunakan uji t. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah

rata-rata kemampuan berfikir kreatif matematika siswa pada kelas eksperimen

yang menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching lebih tinggi

dibandingkan dengan kemampuan berfikir kreatif matematikasiswa kelas

kontrol yang menggunakan model pembelajaran yang biasa diterapkan guru.

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

55

: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan model

pembelajaran Reciprocal Teaching dengan kemampuan berpikir

kreatif matematika

: Terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan model

pembelajaran Reciprocal Teaching dengan kemampuan berpikir

kreatif matematika

: Skor kemampuan berfikir kreatif matematika siswa kelompok

eksperimen

: Skor kemampuan berfikir kreatif matematika siswa kelompok kontrol

Berdasarkan perhitungan sebelumnya diperoleh:

M1 = 77,067 SD1 =

M2 = 63,25 SD2 =

Dari perhitungan sebelumnya diperoleh :

1. Perhitungan standar error variabel 1 dengan variabel 2

√(

) (

)

= √

= √

= √

= 2,64

2. Mencari t0 atau “tt”, dengan rumus :

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

56

3. Mencari interpretasi terhadap t0 atau “ttest”

atau

=

Karena sebesar 56 tidak ada di tabel, sedangkan yang ada di tabel

40 dan 60 oleh karena itu dilakukan interpolasi sebagai berikut:

Pada taraf signifikan

,00

Pada taraf signifikan

Sehingga didapat sebagai berikut:

Pada taraf signifikan ,00

Pada taraf signifikan 7

Karena yang diperoleh dalam perhitungan adalah

lebih besar dari pada baik pada taraf signifikan maupun

pada taraf signifikan yaitu dengan

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

57

demikian berarti ditolak, dan diterima. Hal ini berarti terdapat

perbedaan yang signifikan hasil analisis tes antara kemempuan berfikir kreatif

matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran Reciprocal

Teaching dan kemampuan berfikir kreatif matematika siswa yang

menggunakan pembelajaran yang biasa diterapkan oleh guru.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Swasta Yayasan

Pendidikan Wanita Islam Kota Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh kemampuan berfikir kreatif matematika siswa yang menggunakan

model pembelajaran Reciprocal Teaching dan pembelaran biasa yang diterapkan

guru kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Swasta Yayasan Pendidikan

Wanita Islam Kota Jambi.

Pelaksanaan pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan model dengan

pembelajaran biasa yang diterapkan gurusedangkan pada kelas eksperimen

dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching. Proses

pembelajaran ini dilakukan dalam 6 kali pertemuan. Di akhir pertemuan diberikan

tes kemampuan berfikir kreatif matematika siswa (Posttest) kepada kelompok

kontrol dan kelompok ekaperimen. Pada kelas eksperimen berjumlah siswa

diperoleh hasil Posttest terendah , tertinggi dengan rata-rata hitung

dan standar deviasi 9,71. Sedangkan pada kelas kontrol yang berjumlah

siswa diperoleh hasil Posttest terendah 46, tertinggi 93 dengan rata-rata 63,25

dan standar deviasi .

Untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara

kemampuan berfikir kreatif matematika siswa yang menggunakan model

pembelajaran Reciprocal Teaching dan pembelajaran yang biasa diterapkan guru

maka dilakukan analisis data dengan menggunakan Uji . Dari hasil

perhitungan diperoleh t0 = 5,23 lebih besar dari ttabel (baik pada taraf signifikan

5% ataupun 1%), berarti hipotesis nihil ditolak, sehingga dapat disimpulkan

bahwa rata-rata kemampuan berfikir kreatif matematika siswa yang menggunakan

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

58

model pembelajaran Reciprocal Teaching lebih baik daripada rata-rata

kemampuan berfikir kreatif matematika siswa dengan pemberian pembelajaran

yang biasa diterapkan guru.

Faktor yang menjadi penyebab perbedaan yang signifikan antara rata-rata

kemampuan berfikir kreatif matematika siswa yang menggunakan model

pembelajaran Reciprocal Teaching dan kemampuan berfikir kreatif matematika

siswa yang menggunakan pemberian pembelajaran yang biasa diterapkan guru

adalah sebagai berikut:

1. Pada pembelajaran matematika dengan pengaruh model pembelajaran

Reciprocal Teaching, guru menyediakan pengalaman belajar yang membantu

peserta didik dalam memahami materi dan membangun pengetahuannya

sendiri dengan pendampingan guru. Sehingga peserta didik lebih mudah

mengingat materi yang telah dipelajari

2. Melalui pengaruh model pembelajaran Reciprocal Teaching menjadi lebih

menarik sehingga siswa lebih bersemangat dan termotivasi dalam belajar. Hal

ini terlihat dari keaktifan siswa dalam bertanya setelah diadakan

pemebelajaran Reciprocal Teaching.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran Reciprocal Teaching. Peserta didik terlibat dalam setiap

pembelajaran, mulai dari perencanaan, proses pembelajaran hingga dalam proses

evaluasi pembelajaran sehingga pembelajaran tidak berjalan monoton. Karena

model pembelajaran Reciprocal Teaching adalah suatu model pembelajaran yang

melatih kemampuan berfikir kreatif matematika siswa, Ketika dihadangkan

dengan suatu pertanyaan, siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan konsep

tatacara pembelajaran yang diberikan.

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada bab IV maka didapat kenyataan bahwa:

1. Skor kemampuan berfikir kreatif matematika siswa yang menerapkan

model pembelajaran konvensional diperoleh nilai tertinggi 93 dan nilai

terendah 46. Nilai rata-rata sebesar 63,25 dan standar deviasinya

10,0165.

2. Skor kemampuan berfikir kreatif matematika siswa yang menerapkan

model pembelajaran reciprocal teaching dengan nilai tertinggi 100 dan

nilai terendah 60. Nilai rata-rata posttest sebesar 77 dan standar

deviasinya 9,71.

3. Hasil pencarian pada taraf signifikan . Karena yang

diperoleh dalam perhitungan adalah lebih besar dari pada (baik

pada taraf signifikan maupun ) yaitu

sehingga yanng menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara

penggunaan model pembelajan Reciprocal Teaching terhadap tingkat

kemampuan berfikir kreatif matematika di SMPS Yayasan Pendidikan

Wanita Islam Kota Jambi.

Berdasarkan kenyataan diatas dapat disimpulkan bahwa “ ” didapat

pada taraf signifikan 5% maupun taraf 1% atau

Dengan kata lain terdapat pengaruh signifikan

antara penggunaan model pembelajaran Reciprocal Teaching

berpengaruh dan tingkat kemampuan berfikir kreatif matematika Sekolah

Menengah Pertama Swasta Muslimat Yayasan Pendidikan Wanita Islam

Kota Jambi.

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

60

B. Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian yang telah disebutkan sebelumnya,

berikut adalah beberapa saran yang dapat dipertimbangkan adalah sebagai

berikut:

1. Bagi Sekolah

Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan guru dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah.

2. Bagi Guru

Guru matematika dapat menggunakan model pembelajaran Reciprocal

Teaching dalam proses kemempuan berfikir kreatif matematika pada

materi bangun ruang sisi datar, untuk melatih dan mengembangkan

kemampuan berfikir kreatif matematika siswa, karena model

pembelajaran tersebut terbukti lebih baik daripada model yang biasa

dipakai di sekolah tersebut, yakni model pembelajaran langsung.

3. Bagi Siswa

Dalam belajar, hendaknya siswa memperbanyak latihan soal, sehingga

kemampuan berfikir kreatif dapat meningkat.

4. bagi Peneliti

Harapan peneliti semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan

menambah wawasan serta pengetahuan bagi yang membacanya.

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

DAFTAR PUSTAKA

Agung, P. (2013). Model Pembelajaran Reciprocal Teaching.

www.agungprudent.wordpress.com.

E, M. (2013, Juli 22). Pengaruh Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan

Open Ended Terhadap Kemampuan Berfikir Kreatif Matematika Siswa

SMA.

Hamzah. (2000). Pembelajaran Matematika I. Jakarta: Bumi Aksara.

Hudojo, H. (1988). Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Johnson, E. (2007). Menjadi Kegiatan Belajar Mengasyikan dan Bermakna.

Bandung: Mizan Learning Center.

Nasional, D. P. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Nazir, M. (2002). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nur, M. (2013). Strategi-Strategi Belajar. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Roestiyah, N. K. (1988). Didaktik Metodik. Bandung: Jemaars.

Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Setiady, H. U. (2006). Pengertian Statistika. Jakarta: Bumi Askara.

Setiawan, I. (2008). Menjadikan Belajar Kegiatan Mengasyikan dan Bermakna.

Bandung: Mizan Learning Center.

Sugiono. (2014). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R & D. Bandung :

Alfabeta

Suyatno. (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo : Masmedia Buana

Pustaka

Trianto. (2011). Model Pembelajaran Terpadu, Strategi dan Implementasinya

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.

Utami, M. (1992). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta:

Gramedia.

--------- (2015). Pedoman Penulisan Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN STS Jambi

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

JUDUL: PENGARUH PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING

TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF

MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI SEKOLAH

MENENGAH PERTAMA YAYASAN PENDIDIKAN WANITA

ISLAM KOTA JAMBI

1. TES

Penilaian ini menggunakan tes berbentuk uraian, dengan jumlah item soal

sebanyak 6 butir soal dengan item terlampir.

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

61

Uji Normalitas Populasi

A. Uji Normalitas Siswa Kelas VIII A

1. Mengurutkan data sampel dari yang kecil ke terbesar

1 35 2 35 3 40 4 40 5 40 6 45 7 45 8 50 9 50

10 50 11 50 12 53 13 53 14 53 15 53 16 53 17 53 18 58 19 58 20 58 21 58 22 58 23 62 24 62 25 62 26 69 27 69 28 74 29 76 30 76

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

2. Menghitung rata-rata nilai skor sampel secara keseluruhan menggunakan

rata-rata tunggal.

35 2 70 40 3 120 45 2 90 50 4 200 53 6 318 58 5 290 62 3 186

69 2 138 74 1 74 76 2 152

30 1638

Untuk mencari rata-rata menggunakan rumus:

3. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar deviasi

tunggal

1 35 2 70 -19,6 384,16 768,32

2 40 3 120 -14,6 213,16 639,48

3 45 2 90 -9,6 92,16 184,32

4 50 4 200 -4,6 21,16 84,64

5 53 6 318 -1,6 2,56 15,36

6 58 5 290 3,4 11,56 57,8

7 62 3 186 7,4 54,76 164,28

8 69 2 138 14,4 207,36 414,72

9 74 1 74 19,4 376,36 376,36

10 76 2 152 21,4 457,96 915,92

Jumlah 30

16 1821,2 3621,2

Untuk mencari deviasi standar menggunakan rumus :

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

63

√∑

4. Menghiitung dengan rumus :

5. Menentukan nilai tabel (melihat lampiran tabel ) berdasarkan nilai ,

dengan mengabaikan nilai negatifnya

6. Menentukan besar peluang masing-masing nilai berdasarkan tabel

(tulis dengan symbol yaitu dengan cara nilai nilai tabel

apabila nilai negative , dan nilai tabel apabila positif

7. Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing-masing nilai untuk

setiap baris, dan sebut dengan kemudian dibagi dengan jumlah

number of cases sampel.

Sehingga didapat tabel seperti dibawah ini :

1 35 -1,75 0,4599 1 0,0401 0,033333 0,006767 2 35 -1,75 0,4599 2 0,0401 0,066667 0,026567 3 40 -1,31 0,4049 3 0,0951 0,1 0,0049 4 40 -1,31 0,4049 4 0,0951 0,133333 0,038233 5 40 -1,31 0,4049 5 0,0951 0,166667 0,071567 6 45 -0,86 0,3051 6 0,1949 0,2 0,0051 7 45 -0,86 0,3051 7 0,1949 0,233333 0,038433

8 50 -0,41 0,1591 8 0,3409 0,266667 0,074233 9 50 -0,41 0,1591 9 0,3409 0,3 0,0409

10 50 -0,41 0,1591 10 0,3409 0,333333 0,007567 11 50 -0,41 0,1591 11 0,3409 0,366667 0,025767 12 53 -0,14 0,0557 12 0,4443 0,4 0,0443 13 53 -0,14 0,0557 13 0,4443 0,433333 0,010967 14 53 -0,14 0,0557 14 0,4443 0,466667 0,022367

15 53 -0,14 0,0557 15 0,4443 0,5 0,0557

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

16 53 -0,14 0,0557 16 0,4443 0,533333 0,089033 17 53 -0,14 0,0557 17 0,4443 0,566667 0,122367 18 58 0,30 0,1179 18 0,6179 0,6 0,0179

19 58 0,30 0,1179 19 0,6179 0,633333 0,015433 20 58 0,30 0,1179 20 0,6179 0,666667 0,048767 21 58 0,30 0,1179 21 0,6179 0,7 0,0821 22 58 0,30 0,1179 22 0,6179 0,733333 0,115433 23 62 0,66 0,2454 23 0,7454 0,766667 0,021267 24 62 0,66 0,2454 24 0,7454 0,8 0,0546 25 62 0,66 0,2454 25 0,7454 0,833333 0,087933 26 69 1,29 0,4015 26 0,9015 0,866667 0,034833

27 69 1,29 0,4015 27 0,9015 0,9 0,0015 28 74 1,74 0,4591 28 0,9591 0,933333 0,025767 29 76 1,92 0,4726 29 0,9726 0,966667 0,005933 30 76 1,92 0,4726 30 0,9726 1 0,0274

8. Menentukan nilai Lhitung yang diambil dari nilai yang paling besar di antara

harga-harga mutlak selisih F(zi) – S(zi) .

Dari tabel diatas diperoleh Lhitung = 0,122 dengan = 30

Sehingga diperoleh Ltabel = 0,161

Karena atau 0,122 0,161 ,maka data berdistribusi

normal.

B. Uji Normalitas Siswa Kelas VIII B

1. Mengurutkan data sampel dari yang kecil ke terbesar

1 40 2 40 3 45 4 52 5 52

6 52 7 55 8 55 9 55

10 55 11 55 12 63 13 63

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

65

14 63 15 63 16 63

17 63 18 68 19 68 20 68 21 70 22 70 23 70 24 70

25 70 26 73 27 73 28 75

Jumlah 1709

2. Menghitung rata-rata nilai skor sampel secara keseluruhan menggunakan

rata-rata tunggal.

40 2 80 45 1 45 52 3 156 55 5 275 63 6 384

68 3 204 70 5 350 73 2 146 75 1 75

Jumlah 28 1709

Untuk mencari rata-rata menggunakan rumus:

3. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar deviasi

tunggal

40 2 80 -21,04 442,682 885,363

45 1 45 -16,04 257,282 257,282

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

52 3 156 -9,04 81,7126 245,165

55 5 275 -6,04 36,4816 182,408

63 6 384 1,96 3,8416 23,0496

68 3 204 6,96 48,4416 145,325

70 5 350 8,96 80,2816 401,408

73 2 146 11,96 143,042 286,083

75 1 75 13,96 194,882 194,882

Jumlah 28 1763 - 8,36 1288,65 2620,96

Untuk mencari deviasi standar menggunakan rumus :

√∑

4. Menghiitung dengan rumus :

5. Menentukan nilai tabel (melihat lampiran tabel ) berdasarkan nilai ,

dengan mengabaikan nilai negatifnya

6. Menentukan besar peluang masing-masing nilai berdasarkan ,

(tulis dengan symbol F(zi). yaitu dengan cara nilai nilai tabel

apabila nilai negative , dan nilai tabel apabila positif

.

7. Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing-masing nilai z untuk

setiap baris, dan sebut dengan kemudian dibagi dengan jumlah

number of cases sampel.

Sehingga didapat tabel seperti dibawah ini :

1 40 -2,14 0,4838 1 0,0162 0,035714 0,019514 2 40 -2,14 0,4838 2 0,0162 0,071429 0,055229 3 45 -1,63 0,4484 3 0,0516 0,107143 0,055543 4 52 -0,92 0,3212 4 0,1788 0,142857 0,035943 5 52 -0,92 0,3212 5 0,1788 0,178571 0,000229

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

67

6 52 -0,92 0,3212 6 0,1788 0,214286 0,035486 7 55 -0,61 0,2291 7 0,2709 0,25 0,0209 8 55 -0,61 0,2291 8 0,2709 0,285714 0,014814 9 55 -0,61 0,2291 9 0,2709 0,321429 0,050529

10 55 -0,61 0,2291 10 0,2709 0,357143 0,086243 11 55 -0,61 0,2291 11 0,2709 0,392857 0,121957 12 63 0,20 0,0793 12 0,5793 0,428571 0,150729 13 63 0,20 0,0793 13 0,5793 0,464286 0,115014 14 63 0,20 0,0793 14 0,5793 0,5 0,0793 15 63 0,20 0,0793 15 0,5793 0,535714 0,043586 16 63 0,20 0,0793 16 0,5793 0,571429 0,007871 17 63 0,20 0,0793 17 0,5793 0,607143 0,027843 18 68 0,71 0,2612 18 0,7612 0,642857 0,118343 19 68 0,71 0,2612 19 0,7612 0,678571 0,082629 20 68 0,71 0,2612 20 0,7612 0,714286 0,046914 21 70 0,91 0,3186 21 0,8186 0,75 0,0686 22 70 0,91 0,3186 22 0,8186 0,785714 0,032886 23 70 0,91 0,3186 23 0,8186 0,821429 0,002829 24 70 0,91 0,3186 24 0,8186 0,857143 0,038543 25 70 0,91 0,3186 25 0,8186 0,892857 0,074257 26 73 1,21 0,3869 26 0,8869 0,928571 0,041671 27 73 1,21 0,3869 27 0,8869 0,964286 0,077386 28 75 1,42 0,4222 28 0,9222 1 0,0778

8. Menentukan nilai Lhitung yang diambil dari nilai yang paling besar di antara

harga-harga mutlak selisih F(zi) – S(zi) .

Dari tabel diatas diperoleh Lhitung = 0,151 dengan = 28

Karena sebesar 28 tidak ada di tabel, sedangkan yang ada di tabel

dan oleh karena itu dilakukaninterpolasisebagaiberikut:

Pada taraf signifikansi sebesar 5% (0,05)

Sehingga diperoleh Ltabel = 0,1658

Karena atau 0,151 0,1658 ,maka data berdistribusi

normal.

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

Uji Homogenitas Populasi

Dalam uji homogenitas menggunakan rumus sebagai berikut :

Dengan :

A. Proses pengujian homogenitas :

1. Nilai kelas eksperimen

1 Andre Valentino 35

2 Agnes 35

3 Adinda Septiani 40

4 Ari Yomadan 40

5 Dewita R 40

6 Deni Syaputra 45

7 Faris Darmawansa 45

8 Fitria N 50

9 Gusti 50

10 Gita 50

11 Herdi 50

12 Lindya 53

13 Melisa M 53

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

69

14 Melisa J 53

15 M. Ariana J 53

16 M. Triwahyu 53

17 M. Akbar 53

18 M. Asraf 58

19 Nur Abdul Hamid 58

20 Nayatul A 58

21 Putri Oktavia 58

22 Tasya 58

23 Tri Manda 62

24 Tio Mahendra 62

25 Teddy Tri Handoko 62

26 Rigiscah 69

27 Rudi 69

28 Riki 74

29 Tania 76

30 Yudha 76

Dari data di peroleh :

1 35 -19,6 384,16

2 35 -19,6 384,16

3 40 -14,6 213,16

4 40 -14,6 213,16

5 40 -14,6 213,16

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

6 45 -9,6 92,16

7 45 -9,6 92,16

8 50 -4,6 21,16

9 50 -4,6 21,16

10 50 -4,6 21,16

11 50 -4,6 21,16

12 53 -1,6 2,56

13 53 -1,6 2,56

14 53 -1,6 2,56

15 53 -1,6 2,56

16 53 -1,6 2,56

17 53 -1,6 2,56

18 58 3,4 11,56

19 58 3,4 11,56

20 58 3,4 11,56

21 58 3,4 11,56

22 58 3,4 11,56

23 62 7,4 54,76

24 62 7,4 54,76

25 62 7,4 54,76

26 69 14,4 207,36

27 69 14,4 207,36

28 74 19,4 376,36

29 76 21,4 457,96

30 76 21,4 457,96

Jumlah 0,00 3621,2

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

71

2. Nilai Kelas Kontrol

1 Amiyati 63

2 Ari Patria 75

3 Amar Saleh 52

4 Agustianus 40

5 Agung P 45

6 Andre Boy 63

7 Dewi R 55

8 Dinda S 40

9 Fitri Y 70

10 Haris Alfandi 68

11 Indita T 73

12 Maria E 70

13 M. Nur Arifin 63

14 M. Riki S 68

15 M. Sapil 70

16 M. Akbar 73

17 Nurmala 52

18 Nuriyah 55

19 Neha Oktavia 63

20 Reni E 68

21 Ridho K 70

22 Riyansyah 55

23 Silvia 63

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

24 Sela Marsella 70

25 Sela 55

26 Tasya S 63

27 Tandri 55

28 Zanatul B 52

Dari tabel diatas diperoleh :

1 63 1,96 3,8416

2 75 13,96 194,8816

3 52 -9,04 81,7216

4 40 -21,04 442,6816

5 45 -16,04 257,2816

6 63 1,96 3,8416

7 55 -6,04 36,4816

8 40 -21,04 442,6816

9 70 8,96 80,2816

10 68 6,96 48,4416

11 73 11,96 143,0416

12 70 8,96 80,2816

13 63 1,96 3,8416

14 68 6,96 48,4416

15 70 8,96 80,2816

16 73 11,96 143,0416

17 52 -9,04 81,7216

18 55 -6,04 36,4816

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

73

19 63 1,96 3,8416

20 68 6,96 48,4416

21 70 8,96 80,2816

22 55 -6,04 36,4816

23 63 1,96 3,8416

24 70 8,96 80,2816

25 55 -6,04 36,4816

26 63 1,96 3,8416

27 55 -6,04 36,4816

28 52 -9,04 81,7216

Jumlah -0,12 2620,965

3. Proses pengujian homogenitas

35 384,16 63 3,8416

35 384,16 75 194,8816

40 213,16 52 81,7216

40 213,16 40 442,6816

40 213,16 45 257,2816

45 92,16 63 3,8416

45 92,16 55 36,4816

50 21,16 40 442,6816

50 21,16 70 80,2816

50 21,16 68 48,4416

50 21,16 73 143,0416

53 2,56 70 80,2816

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

53 2,56 63 3,8416

53 2,56 68 48,4416

53 2,56 70 80,2816

53 2,56 73 143,0416

53 2,56 52 81,7216

58 11,56 55 36,4816

58 11,56 63 3,8416

58 11,56 68 48,4416

58 11,56 70 80,2816

58 11,56 55 36,4816

62 54,76 63 3,8416

62 54,76 70 80,2816

62 54,76 55 36,4816

69 207,36 63 3,8416

69 207,36 55 36,4816

74 376,36 52 81,7216

76 457,96

76 457,96

Jumlah 3621,2

2620,965

54,6

61,04

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

75

B. Membandingkan dengan

Dengan rumus :

(untuk varians besar)

(untuk varians kecil)

Karena sebesar 21 tidak ada di tabel, sedangkan yang ada di tabel

dan oleh karena itu dilakukan interpolasi

sebagai berikut:

Pada taraf signifikansi

Sehingga di peroleh

Kriteria pengujian:

Jika maka tidak homogen

Jika maka homogen

Karena atau 1,286 < 1,798 maka dapat disimpulkan bahwa kelas

VIII A dan kelas VIII B bersifat homogen atau mempunyai varians yang sama.

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

Nama

Skor

1 2 3 4 5 6 Skor

Nilai

Nilai

Konversi (5) (5) (5) (5) (5) (5)

Andre Valentino 3 4 4 4 4 4 23 77

Agnes 4 4 5 5 5 4 27 90

Adinda S 3 4 4 4 4 4 23 77

Ari Jumadan 4 4 5 5 5 4 27 90

Abdul Rohim 3 3 3 3 4 4 20 67

Teddy 3 4 4 4 4 4 23 77

Dwita R 4 4 5 5 5 4 27 90

Faris D 3 3 3 3 4 4 20 67

Fitria N 3 4 4 4 4 4 23 77

Gusti 3 3 3 3 4 4 20 67

Gita 3 3 3 4 4 4 21 70

Herdi 3 3 3 3 4 4 20 67

Lidya 4 4 4 4 4 5 25 83

Melisa M 5 5 5 5 5 5 30 100

Melisa J 4 4 5 5 5 4 27 90

M. Arya 3 3 3 3 3 3 18 60

Tio Mahendra 3 3 3 4 4 4 21 70

M. Triwahyu 4 4 4 4 4 5 25 83

Nayatul 3 3 3 4 4 4 21 70

Putri Oktavia 3 4 4 4 4 4 23 77

Trimanda 3 3 3 4 4 4 21 70

Ratih 4 4 4 4 4 5 25 83

Riki 3 4 4 4 4 4 23 77

Rendi 4 4 4 4 4 5 25 83

Regisca 3 4 4 4 4 4 23 77

Suci 3 3 3 4 4 4 21 70

Tasya 3 3 3 3 3 3 18 60

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

77

Data Penskoran Nilai Postest Eksperimen

Tasya R 4 4 4 4 4 5 25 83

Yudha 3 4 4 4 4 4 23 70

Marfuah 4 4 5 5 5 4 27 90

Nama

Skor

1 2 3 4 5 6 Skor

Nilai

Nilai

Konversi (5) (5) (5) (5) (5) (5)

Ami yati 2 2 3 2 3 2 14 46

Ari patria 2 2 2 2 2 3 15 50

Amar saleh 3 3 3 4 3 3 19 64

Agustianus 3 4 3 3 3 3 19 61

Agung p 3 3 3 4 3 3 19 64

Andre boy 3 4 3 4 3 3 20 68

Dewi r 3 3 4 3 4 4 21 71

Dinda s 4 4 4 4 4 4 24 79

Fitri y 5 5 5 5 5 5 30 93

Haris alfiandri 3 3 3 4 3 3 19 64

Indita t 3 3 3 3 3 3 18 59

Maria c 3 3 3 4 3 3 19 64

m. gilang 2 2 2 2 2 3 15 50

M riski 3 3 3 4 3 3 19 64

M sapi’i 2 2 2 2 2 3 15 50

M akbar 3 4 3 3 3 3 19 61

M nur arifin 2 3 2 3 2 2 14 46

Nurmala 3 4 3 4 3 3 20 68

Nuriyah 3 3 3 4 3 3 19 64

Neha oktavia 3 4 3 3 4 4 21 71

Ridho k 3 3 3 3 3 3 18 59

Reni e 4 4 4 4 4 4 24 79

Selvia 3 4 3 4 3 3 20 68

Sela marsela 2 2 2 2 2 3 15 50

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

Data Penskoran Nilai Postest Kelas Kontrol

Uji Normalitas Analisis Data

C. Uji Normalitas Siswa Kelas VIII A

9. Mengurutkan data sampel dari yang kecil ke terbesar

1 60 2 60 3 67 4 67 5 67 6 67 7 70 8 70 9 70

10 70 11 70 12 70 13 77 14 77 15 77 16 77 17 77 18 77 19 77 20 83 21 83 22 83

Sela 3 4 3 3 3 3 19 61

Tasya 3 4 3 4 3 3 20 68

Tandri 3 3 3 3 3 3 18 59

Zainatul 3 4 3 4 4 4 19 61

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

79

23 83 24 83 25 90 26 90 27 90 28 90 29 90 30 100

10. Menghitung rata-rata nilai skor sampel secara keseluruhan menggunakan

rata-rata tunggal.

60 2 120

67 4 268

70 6 420

77 7 539

83 5 415

90 5 450

100 1 100

Jumlah 30 2312

Untuk mencari rata-rata menggunakan rumus:

11. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar deviasi

tunggal

60 2 120 -17,067 291,271 582,5422 67 4 268 -10,067 101,338 405,3511 70 6 420 -7,067 49,338 299,6267 77 7 539 -0,067 0,004 0,031111 83 5 415 5,933 35,204 176,0222 90 5 450 12,933 167,271 836,3558

100 1 100 22,933 525,938 525,9378

Jumlah 30 2283 7,533 1170,964 2825,867

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

Untuk mencari deviasi standar menggunakan rumus :

√∑

12. Menghiitung dengan rumus :

13. Menentukan nilai tabel (melihat lampiran tabel ) berdasarkan nilai ,

dengan mengabaikan nilai negatifnya

14. Menentukan besar peluang masing-masing nilai berdasarkan tabel

(tulis dengan symbol yaitu dengan cara nilai nilai tabel

apabila nilai negative , dan nilai tabel apabila positif

15. Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing-masing nilai untuk

setiap baris, dan sebut dengan kemudian dibagi dengan jumlah

number of cases sampel.

Sehingga didapat tabel seperti dibawah ini :

1 60 -1,76 0,4608 0,03 1 0,033333 0,01 2 60 -1,76 0,4608 0,03 2 0,066667 0,02 3 67 -1,04 0,3508 0,14 3 0,1 0,04 4 67 -1,04 0,3508 0,14 4 0,133333 0,02 5 67 -1,04 0,3508 0,14 5 0,166667 0,02 6 67 -1,04 0,3508 0,14 6 0,2 0,05 7 70 -0,73 0,2673 0,23 7 0,233333 0,00 8 70 -0,73 0,2673 0,23 8 0,266667 0,03 9 70 -0,73 0,2673 0,23 9 0,3 0,07

10 70 -0,73 0,1773 0,23 10 0,333333 0,1 11 70 -0,73 0,1773 0,23 11 0,366667 0,13 12 70 -0,73 0,1773 0,23 12 0,4 0,16 13 77 -0,01 0,004 0,49 13 0,433333 0,06

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

81

14 77 -0,01 0,004 0,49 14 0,466667 0,03 15 77 0,01 0,004 0,49 15 0,5 0,00 16 77 0,01 0,004 0,49 16 0,533333 0,04 17 77 0,01 0,004 0,49 17 0,566667 0,07 18 77 0,01 0,004 0,49 18 0,6 0,1 19 77 0,01 0,004 0,49 19 0,633333 0,14 20 83 0,61 0,2291 0,72 20 0,666667 0,06 21 83 0,61 0,2291 0,72 21 0,7 0,03 22 83 0,61 0,2291 0,72 22 0,733333 0,00 23 83 0,61 0,2291 0,72 23 0,766667 0,03 24 83 1,61 0,2291 0,72 24 0,8 0,07 25 90 1,33 0,40082 0,90 25 0,833333 0,06 26 90 1,33 0,40082 0,90 26 0,866667 0,03 27 90 1,33 0,40082 0,90 27 0,9 0,00 28 90 1,33 0,40082 0,90 28 0,933333 0,03 29 90 1,33 0,40082 0,90 29 0,966667 0,06 30 100 2,36 0,4909 0,99 30 1 0,00

16. Menentukan nilai Lhitung yang diambil dari nilai yang paling besar di antara

harga-harga mutlak selisih F(zi) – S(zi) .

Dari tabel diatas diperoleh Lhitung = 0,16 dengan

Karena atau , maka data berdistribusi

normal.

D. Uji Normalitas Siswa Kelas VIII B

2. Mengurutkan data sampel dari yang kecil ke terbesar

1 46 2 46 3 50 4 50 5 50 6 59 7 59 8 59 9 59

10 61 11 61 12 61 13 61

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

14 64 15 64 16 64 17 64 18 64 19 64 20 68 21 68 22 68 23 68 24 71 25 71 26 79 27 79 28 93

9. Menghitung rata-rata nilai skor sampel secara keseluruhan menggunakan

rata-rata tunggal.

46 2 92

50 3 150

59 4 236

61 4 244

64 6 384

68 4 272

71 2 142

79 2 158

93 1 93

Jumlah 28 1771

Untuk mencari rata-rata menggunakan rumus:

10. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar deviasi

tunggal

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

83

46 2 92 -17,25 297,5625 50 3 150 -13,25 175,5625

57 4 228 -4,25 18,0625 61 4 244 -2,25 5,0625 64 6 384 0,75 0,0625 68 4 272 4,75 22,5625 71 2 142 7,75 60,0625 79 2 158 15,75 248,0625 93 1 93 29,75 885,0625

Jumlah 28 1771

2809,25

Untuk mencari deviasi standar menggunakan rumus :

√∑

11. Menghiitung dengan rumus :

12. Menentukan nilai tabel (melihat lampiran tabel ) berdasarkan nilai ,

dengan mengabaikan nilai negatifnya

13. Menentukan besar peluang masing-masing nilai berdasarkan ,

(tulis dengan symbol F(zi). yaitu dengan cara nilai nilai tabel

apabila nilai negative , dan nilai tabel apabila positif

.

14. Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing-masing nilai z untuk

setiap baris, dan sebut dengan kemudian dibagi dengan jumlah

number of cases sampel.

Sehingga didapat tabel seperti dibawah ini :

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

1 46 -1,72 0,4573 0,0427 1 0,035714 0,006986

2 46 -1,72 0,4573 0,0427 2 0,071429 0,028729 3 50 -1,32 0,4066 0,0934 3 0,107143 0,013743 4 50 -1,32 0,4066 0,0934 4 0,142857 0,049457 5 50 -1,32 0,4066 0,0934 5 0,178571 0,085171 6 59 -0,42 0,1628 0,3372 6 0,214286 0,122914 7 59 -0,42 0,1628 0,3372 7 0,25 0,0872 8 59 -0,42 0,1628 0,3372 8 0,285714 0,051486 9 59 -0,42 0,1628 0,3372 9 0,321429 0,015771

10 61 -0,22 0,0871 0,4129 10 0,357143 0,055757 11 61 -0,22 0,0871 0,4129 11 0,392857 0,020043 12 61 -0,22 0,0871 0,4129 12 0,428571 0,015671 13 61 -0,22 0,0871 0,4129 13 0,464286 0,051386 14 64 0,07 0,0279 0,5279 14 0,5 0,0279 15 64 0,07 0,0279 0,5279 15 0,535714 0,007814 16 64 0,07 0,0279 0,5279 16 0,571429 0,043529

17 64 0,07 0,0279 0,5279 17 0,607143 0,079243 18 64 0,07 0,0279 0,5279 18 0,642857 0,114957 19 64 0,07 0,0279 0,5279 19 0,678571 0,150671 20 68 0,47 0,1808 0,6808 20 0,714286 0,033486 21 68 0,47 0,1808 0,808 21 0,75 0,0692 22 68 0,47 0,1808 0,6808 22 0,785714 0,104914 23 68 0,47 0,1808 0,6808 23 0,821429 0,077743 24 71 0,77 0,2794 0,7794 24 0,857143 0,113457

25 71 0,77 0,2794 0,7794 25 0,892857 0,013329 26 79 1,57 0,4419 0,9419 26 0,928571 0,014329 27 79 1,57 0,4419 0,9419 27 0,964286 0,022386 28 93 2,97 0,4985 0,9985 28 1 0,0015

15. Menentukan nilai Lhitung yang diambil dari nilai yang paling besar di antara

harga-harga mutlak selisih F(zi) – S(zi) .

Dari tabel diatas diperoleh Lhitung = 0,150 dengan

Karena sebesar 28 tidak ada di tabel, sedangkan yang ada di tabel

dan oleh karena itu dilakukan interpolasi sebagai berikut:

Pada taraf signifikansi sebesar 5% (0,05)

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

85

Sehingga diperoleh Ltabel = 0,1658

Karena atau maka data berdistribusi

normal.

Uji Homogenitas Data

Dalam uji homogenitas menggunakan rumus sebagai berikut :

Dengan : ∑

A. Proses pengujian homogenitas :

1. Nilai kelas Eksperimen

NO NAMA NILAI

1 Andre Valentino 77

2 Agnes 90

3 Adinda s 77

4 Ari Jumadan 90

5 Abdul rohim 67

6 Teddy 77

7 Dewita R 90

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

8 Paris D 67

9 Fitria N 77

10 Gusti 67

11 Gita 70

12 Herdi 67

13 Lidya 83

14 Melisa M 100

15 Melisa J 90

16 M.arya 60

17 M. Triwahyu 70

18 Tio Mahendra 83

19 M. Triwahyu 70

20 Nayatul 77

21 Putri Oktavia 70

22 Trimanda 83

23 Ratih 77

24 Riki 83

25 Rendi 77

26 Regiscah 70

27 Suci 60

28 Tasya 83

29 Yudha 70

30 Tasya 90

2312

Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

87

Dari data di atas di peroleh :

No Nilai

1 77 -0,07 0,0049

2 90 12,93 167,1849

3 77 -0,07 0,0049

4 90 12,93 167,1849

5 67 -10,07 101,4049

6 77 -0,07 0,0049

7 90 12,93 167,1849

8 67 -10,07 101,4049

9 77 -0,07 0,0049

10 67 -10,07 101,4049

11 70 -7,07 49,9849

12 67 -10,07 101,4049

13 83 5,93 35,1649

14 100 22,93 525,7849

15 90 12,93 167,1849

16 60 -17,07 291,3849

17 70 -7,07 49,9849

18 83 5,93 35,1649

19 70 -7,07 49,9849

20 77 -0,07 0,0049

21 70 -7,07 49,9849

22 83 5,93 35,1649

23 77 -0,07 0,0049

Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

24 83 5,93 35,1649

25 77 -0,07 0,0049

26 70 -7,07 49,9849

27 60 -17,07 291,3849

28 83 5,93 35,1649

29 70 -7,07 49,9849

30 90 12,93 167,1849

2312 -0,10 2825,867

2. Nilai Kelas Kontrol

NO NAMA NILAI

1 Arni Yati 46

2 Ari Patria 50

3 Amar Saleh 64

4 Agustianus 61

5 Agung P 64

6 Andre Boy 68

7 Dewi R 71

8 Dinda S 79

9 Fitri Y 93

10 Haris Alpiandri 64

11 Indita T 59

12 Maria c 64

13 m. Gilang 50

14 M. Nur Arifin 46

Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

89

15 M. Riski S 64

16 M. Sapi'i 50

17 M. Akbar 61

18 Nurmala 68

19 Nuriyah 64

20 Neha Oktavia 71

21 Reni E 79

22 Selvia 68

23 Ridho K 59

24 Sela Marsela 59

25 Sela 61

26 Tasya 68

27 Tandri 59

28 Zainatul 61

Dari tabel diatas diperoleh :

No Nilai

1 46 -17,25 297,5625

2 50 -13,25 175,5625

3 64 0,75 0,5625

Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

4 61 -2,25 5,0625

5 64 0,75 0,5625

6 68 4,75 22,5625

7 71 7,75 60,0625

8 79 15,75 248,0625

9 93 29,75 885,0625

10 64 0,75 0,5625

11 59 -4,25 18,0625

12 64 0,75 0,5625

13 50 -13,25 175,5625

14 46 -17,25 297,5625

15 64 0,75 0,5625

16 50 -13,25 175,5625

17 61 -2,25 5,0625

18 68 4,75 22,5625

19 64 0,75 0,5625

20 71 7,75 60,0625

21 79 15,75 248,0625

22 68 4,75 22,5625

23 59 -4,25 18,0625

24 59 -4,25 18,0625

25 61 -2,25 5,0625

26 68 4,75 22,5625

27 59 -4,25 18,0625

28 61 -2,25 5,0625

Jumlah 1771 0 2809,25

Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

91

3. Proses pengujian homogenitas

77 0,0049 46 297,5625

90 167,1849 50 175,5625

77 0,0049 64 0,5625

90 167,1849 61 5,0625

67 101,4049 64 0,5625

77 0,0049 68 22,5625

90 167,1849 71 60,0625

67 101,4049 79 248,0625

77 0,0049 93 885,0625

67 101,4049 64 0,5625

70 49,9849 59 18,0625

67 101,4049 64 0,5625

83 35,1649 50 175,5625

100 525,7849 46 297,5625

90 167,1849 64 0,5625

60 291,3849 50 175,5625

70 49,9849 61 5,0625

83 35,1649 68 22,5625

70 49,9849 64 0,5625

77 0,0049 71 60,0625

70 49,9849 79 248,0625

Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

83 35,1649 68 22,5625

77 0,0049 59 18,0625

83 35,1649 59 18,0625

77 0,0049 61 5,0625

70 49,9849 68 22,5625

60 291,3849 59 18,0625

83 35,1649 61 5,0625

70 49,9849

90 167,1849

2312 2825,867 1771 2809,25

77,07

63,25

B. Membandingkan dengan

Dengan rumus :

(untuk varians kecil)

(untuk varians besar)

Karena sebesar 29 tidak ada di tabel, sedangkan yang ada di tabel

dan oleh karena itu dilakukan interpolasi

sebagai berikut:

Pada taraf signifikansi

Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

93

Sehingga di peroleh

Kriteria pengujian:

Jika maka tidak homogen

Jika maka homogen

Karena atau 1,068 < 1,838 maka dapat disimpulkan bahwa

kelas eksperimen dan Kontrol bersifat homogen atau mempunyai varians yang

sama.

Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

Uji t-test

Tabel Uji t-tes

46 77 -17,25 -0,067 297,5625 0,004489 50 90 -13,25 12,933 175,5625 167,2625 64 77 0,75 -0,067 0,5625 0,004489 61 90 -2,25 12,933 5,0625 167,2625

64 67 0,75 -10,067 0,5625 101,3445 68 77 4,75 -0,067 22,5625 0,004489 71 90 7,75 12,933 60,0625 167,2625 79 67 15,75 -10,067 248,0625 101,3445 93 77 29,75 -0,067 885,0625 0,004489 64 67 0,75 -10,067 0,5625 101,3445 59 70 -4,25 -7,067 18,0625 49,94249

64 67 0,75 -10,067 0,5625 101,3445 50 83 -13,25 5,933 175,5625 35,20049 46 100 -17,25 22,933 297,5625 525,9225 64 90 0,75 12,933 0,5625 167,2625 50 60 -13,25 -17,067 175,5625 291,2825 61 70 -2,25 -7,067 5,0625 49,94249 68 83 4,75 5,933 22,5625 35,20049 64 70 0,75 -7,067 0,5625 49,94249

Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

95

71 77 7,75 -0,067 60,0625 0,004489

79 70 15,75 -7,067 248,0625 49,94249 68 83 4,75 5,933 22,5625 35,20049

59 77 -4,25 -0,067 18,0625 0,004489 59 83 -4,25 5,933 18,0625 35,20049 61 77 -2,25 -0,067 5,0625 0,004489 68 70 4,75 -7,067 22,5625 49,94249 59 60 -4,25 -17,067 18,0625 291,2825 61 83 -2,25 5,933 5,0625 35,20049

1771 70 0 -7,067 2809,25 49,94249

90

12,933

167,2625

2312

-0,01

2825,867

1. Menghitung mean variable

2. Menghitung mean variable

3. Mencari standar deviasi skor variable dengan rumus:

√∑

4. Mencari standar deviasi skor variable dengan rumus:

√∑

Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

5. Mencari standar error mean variable , dengan rumus:

6. Mencari standar error mean variable , dengan rumus:

7. Mencari standar error perbedaan antara mean variable dan mean

variable , dengan rumus:

8. Mencari atau “ ”, dengan rumus :

Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

97

9. Mencari interpretasi terhadap atau “ ”

atau

Karena sebesar 56 tidak ada di tabel, sedangkan yang ada di tabel

dan oleh karena itu dilakukan interpolasi sebagai berikut :

Pada taraf signifikansi

Pada taraf signifikansi

Sehingga didapat sebagai berikut:

Pada taraf signifikansi

Pada taraf signifikansi

Karena “ ” yang diperoleh dalam perhitungan adalah

lebih besar dari pada (baik pada taraf signifikansi maupun

Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

pada taraf signifikansi yaitu dengan

demikian berarti ditolak, dan diterima. Hal ini berarti terdapat

perbedaan hasil analisis tes antara kemampuan berfikir kreatif matematika

siswa yang menggunakan model Reciprocal Teaching dan yang tidak

menggunakan model Reciprocal Teaching. Hasil beajar yang diperoleh siswa

yang dalam proses pembelajarannya menggunakan model Reciprocal

Teaching lebih baik dari pada yang tidak menggunakan model Reciprocal

Teaching.

Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

99

TABEL

NILAI KRITIS L UJI LILLIEFORS

Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …
Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

101

Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …
Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

103

Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …
Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

105

Tabel Distribusi

untuk uji dua pihak (two tail test)

0,50 0,20 0,10 0,05 0,02 0,01

untuk uji satu pihak (one tail test)

0,25 0,10 0,05 0,025 0,01 0,005

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

1,000

0,816

0,765

0,741

0,727

0,718

0,711

0,706

0,703

0,700

0,697

0,695

0,692

0,691

0,690

0,689

0,688

0,688

0,687

3,078

1,886

1,638

1,533

1,476

1,440

1,415

1,397

1,383

1,372

1,363

1,356

1,350

1,345

1,341

1,337

1,333

1,330

1,328

6,314

2,920

2,353

2,132

2,015

1,943

1,895

1,860

1,833

1,812

1,796

1,782

1,771

1,761

1,753

1,746

1,740

1,734

1,729

12,706

4,303

3,182

2,776

2,571

2,447

2,365

2,306

2,262

2,228

2,201

2,179

2,160

2,145

2,131

2,120

2,110

2,101

2,093

31,821

6,965

4,541

3,747

3,365

3,143

2,998

2,896

2,821

2,764

2,718

2,681

2,650

2,624

2,602

2,583

2,567

2,552

2,539

63,657

9,925

5,841

4,604

4,032

3,707

3,499

3,355

3,250

3,169

3,106

3,055

3,012

2,977

2,947

2,921

2,898

2,878

2,861

Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

40

60

120

0,687

0,686

0,686

0,685

0,685

0,684

0,684

0,684

0,683

0,683

0,683

0,681

0,679

0,677

0,674

1,325

1,323

1,321

1,319

1,318

1,316

1,315

1,314

1,313

1,311

1,310

1,303

1,296

1,289

1,282

1,725

1,721

1,717

1,714

1,711

1,708

1,706

1,703

1,701

1,699

1,697

1,684

1,671

1,658

1,645

2,086

2,080

2,074

2,069

2,064

2,060

2,056

2,052

2,048

2,045

2,042

2,021

2,000

1,980

1,960

2,528

2,518

2,508

2,500

2,492

2,485

2,479

2,473

2,467

2,462

2,457

2,423

2,390

2,358

2,326

2,845

2,831

2,819

2,807

2,797

2,787

2,779

2,771

2,763

2,756

2,750

2,704

2,660

2,617

2,576

Sumber: Iqbal Hasan, 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi

Aksara

Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

107

Dokumentasi

a. Kelas Kontrol

Gambar 1. Memeriksa kehadiran siswa.

Sumber : Data pribadi

Gambar 2. Menyampaikan dan menjelaskan materi ajar.

Sumber : Data pribadi

Gambar 3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi

yang kurang dimengerti.

Sumber : Data pribadi

Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

b. Kelas Eksperimen

Gambar 1. Mengawasi jalannya kerja kelompok.

Sumber : Data pribadi

Gambar 2. Memberikan kesempatan masing-masing kelompok menjelaskan hasil

kerja kelompoknya..

Sumber : Data pribadi

Gambar 3. Memberikan kesempatan kelompok lain untuk bertanya kepada

kelompok yang menjelaskan.

Sumber : Data pribadi

Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

109

Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …
Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

111

Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE)

Nama : Muhammad Habibi

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/tgl lahir : Sungai Nilau, 15 Oktober 1993

Alamat (Asal/Sekarang) :Jl.Kapt Pattimura,Kembar Lestari 1,Kel, Kenali

Besar,Kec.Kota Brau

Pekerjaan (Jika ada) : SWASTA

Alamat Email : [email protected]

No Kontak : +62822-8216-6490

Pengalaman-pengalaman Pendidikan Formal

1. SD/MI, tahun tamat : SD Negeri 59/IV Sungai Nilau, Kec. Sungai

Manau Kab. Meragin, Tahun 2007

2. SMP/MTs, tahun tamat : SMP Negeri 05 Sungai Manau, Kab. Merangin

Tahun 2010

3. SMU/MA, tahun tamat : SMK-SPP Negeri Merangin, Kota Bangko, Kab.

Merangin, Tahun 2013

Pelatihan Non Formal : (Pelatihan, Kursus, dll)

1. ...............................................................................................................................

2. ...............................................................................................................................

3. ...............................................................................................................................

Pengalaman Organisasi

1. ...............................................................................................................................

2. ...............................................................................................................................

3. ...............................................................................................................................

Moto Hidup : Berusaha dan berdoa dalam mengapai suatu

impian.