sumber jurnal nana

18
Peserta Kartu Jakarta Sehat Posted: Nov 23, 2012 Apa itu KJS *KJS adalah kepanjangan dari Kartu Jakarta Sehat. Suatu program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui UP. Jamkesda Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta kepada masyarakat dalam bentuk bantuan pengobatan. Tujuan Memberikan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi penduduk Provinsi DKI Jakarta terutama bagi keluarga miskin dan kurang mampu dengan sistem rujukan berjenjang. Sasaran Program Semua penduduk DKI Jakarta yang mempunyai KTP / Kartu Keluarga DKI Jakarta yang belum memiliki jaminan kesehatan, diluar program Askes, atau asuransi kesehatan lainnya. 1

Upload: ronnygultom

Post on 25-Oct-2015

60 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

yuyu

TRANSCRIPT

Page 1: Sumber Jurnal Nana

Peserta Kartu Jakarta Sehat

Posted: Nov 23, 2012 

Apa itu KJS

*KJS adalah kepanjangan dari Kartu Jakarta Sehat. Suatu program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan yang diberikan oleh

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui UP. Jamkesda Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta kepada masyarakat dalam bentuk bantuan pengobatan.

 

Tujuan

Memberikan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi penduduk Provinsi DKI Jakarta terutama bagi keluarga miskin dan kurang mampu dengan sistem rujukan berjenjang.

 

Sasaran Program

Semua penduduk DKI Jakarta yang mempunyai KTP / Kartu Keluarga DKI Jakarta yang belum memiliki jaminan kesehatan, diluar program Askes, atau asuransi kesehatan lainnya.

 

Manfaat KJS1.Rawat Jalan diseluruh Puskesmas Kecamatan / Kelurahan di Provinsi DKI Jakarta.2.Rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL) di Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) tingkat II, (RSUD, RS vertikal dan RS Swasta yang bekerjasama dengan UP. Jamkesda) wajib dengan rujukan dari Puskesmas.3.Rawat Inap (RI) di Puskesmas dan Rumah Sakit yang bekerjasama dengan UP. Jamkesda.

 

1

Page 2: Sumber Jurnal Nana

Persyaratan yang harus dibawa saat berobat di Puskesmas :1.Kartu Jakarta Sehat atau Kartu Gakin/Kartu Jamkesda.2.Bagi yang belum memiliki KJS, dapat menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga Provinsi DKI Jakarta.

 

Persyaratan Pasien berobat gratis di Rumah Sakit1.Wajib membawa surat rujukan dari Puskesmas.2.Kartu Jakarta Sehat / Kartu Jamkesda / Kartu Gakin.3.Bagi yang tidak memiliki Kartu Jakarta Sehat cukup menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga Provinsi DKI Jakarta.

 

UNIT GAWAT DARURAT RS

Hanya untuk menerima kasus-kasus Emergency Untuk Penentuan Rawat Inap Pasien UGD dirawat ditentukan oleh Dokter

yang merawat Pasien UGD tidak perlu rawat inap tetap dilayani (Life Saving) kemudian

diarahkan kembali ke Puskesmas jika obat habis.

 

 

DAFTAR RUMAH SAKIT DI PROVINSI DKI JAKARTA YANG KERJASAMA (Aktif Klaim)

JAKARTA PUSAT JAKARTA SELATAN

RS Cipto Mangunkusumo RS Fatmawati

2

Page 3: Sumber Jurnal Nana

RSAL Mintoharjo RS Marinir CilandakRSPAD Gatot Soebroto RS Pusat PertaminaRS Moh. Ridwan Meureksa RS JakartaRSUD Tarakan RS AgungRS Pertamina Jaya RS Setia MitraRS Kramat 128 RS ZahirahRS Moh. Husni Thamrin RS. Dr. SuyotoRS Sint Carolus RS. Bhayangkara Selapa PolriRS PGI Cikini RSIA Budi JayaRS Islam Jakarta Jakarta Medical Centre IIRS Husada Klinik Hemodialisa Cipta HusadaRS Menteng Mitra Afia Jakarta Kidney CenterRSB Budi KemuliaanKlinik Hemodialisa Tidore

JAKARTA TIMUR

JAKARTA UTARA RS PersahabatanRS Kesdam Jaya Cijantung

RSUD Koja RS Polri SukantoRS Pelabuhan Jakarta RS PusdikkesRS Atmajaya RSPAU AntariksaRS Satyanegara RSUD Pasar ReboRS Sukmul Sisma Medika RSUD Budi AsihRS Islam Jakarta Utara RS Haji JakartaRS Port Medical Center RS Harapan BundaRSPI Prof. Sulianti Saroso RS UKI CawangRSIA Hermina Podomoro RS HarumRS Mulyasari RS Islam Jakarta TimurKlinik Hemodialisa Lions RS Harapan Jayakarta

RS Kartika Pulo MasRS Mediros

JAKARTA BARAT RS RawamangunRSJ Bunga Rampai

RS Pelni RSKO CibuburRS Puri Mandiri Kedoya RS Duren SawitRS Sumber Waras Yayasan Ginjal Diatrans IndonesiaRS Bhakti Mulia RSIA Hermina JatinegaraRS Patria IKKT RSIA Bunda AliyahRS Medika Permata HijauRSUD CengkarengRSKB Cinta Kasih Tzu Chi LUAR JAKARTARSJ JakartaRS Kanker Dharmais RSU TangerangRSAB Harapan Kita RSJ Bogor

RS Jantung Harapan KitaRS Kusta Sitanala Tangerang

3

Page 4: Sumber Jurnal Nana

sumber : http://www.jakarta.go.id/web/news/2012/11/peserta-kartu-jakarta-sehat

Jum'at, 04 Januari 2013 | 22:16 WIB

Jokowi Pastikan Kartu Jakarta Sehat Jalan Terus

TEMPO.CO, Jakarta - Meski sampai sekarang peraturan daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Jakarta 2013 belum juga disahkan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memastikan program Kartu Jakarta Sehat tetap berjalan.

"Yang sakit ya masuk saja rumah sakit. Tetapi diterima dan diperiksa. Nggak ada masalah," ujar Jokowi di Balai Kota Jakarta, Jumat 4 Januari 2013.

Dia mengatakan dana untuk program Kartu Jakarta Sehat pada tahun ini sudah disediakan meski anggaran belum disahkan. Diperkirakan, anggaran Kartu Jakarta Sehat pada tahun ini mencapai Rp 1,55 triliun. Anggaran itu terdiri dari dana kartu sebesar Rp 1,2 triliun dan pembayaran utang Jaminan Kesehatan Daerah yang mesti dibayar sebesar Rp 350 miliar.

Sampai sekarang, pemerintah daerah sedang memperbaiki sistem untuk Kartu Jakarta Sehat. Sistem itu nantinya akan memperlihatkan secara detil ketersediaan dana dengan banyaknya pasien yang membutuhkan program tersebut. "Sekarang ini sudah berapa persen naiknya. Ini kan memperbaiki sistem saja, bukan merombak tatanan di APBD," ujar Jokowi.

Jika memang perlu ada tambahan dana untuk program KJS, seperti biaya dan tenaga medis di rumah sakit, Jokowi berjanji akan menghitung kembali kebutuhannya. "Kalau memang ada kekurangan sedikit, APBD bakal ditambah. Karena ini kebutuhan dasar jadi harus diberikan," ujar dia.

Sebelumnya sempat ada kekhawatiran kalau anggaran Kartu Jakarta Sehat membengkak sampai Rp 3,5 triliun. Tapi Jokowi menepis ketakutan itu. Menurutnya, tahun ini pemerintah daerah akan mendapatkan tambahan pendapatan yang cukup melimpah, seperti dari Pajak Bumi dan Bangunan. "Saya kira pajak-pajak yang online akan melonjak. Saya belum memperkirakan berapa, tapi ini bisa melonjak," jelasnya.

SUTJI DECILYA

sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/01/04/231452197/Jokowi-Pastikan-Kartu-Jakarta-Sehat-Jalan-Terus

WHO Definition of Palliative Care

Palliative care is an approach that improves the quality of life of patients and their families facing the problem associated with life-threatening illness, through the prevention and relief of suffering by means of early identification and impeccable assessment and treatment of pain and other problems, physical, psychosocial and spiritual. Palliative care:

4

Page 5: Sumber Jurnal Nana

provides relief from pain and other distressing symptoms; affirms life and regards dying as a normal process; intends neither to hasten or postpone death; integrates the psychological and spiritual aspects of patient care; offers a support system to help patients live as actively as possible until death; offers a support system to help the family cope during the patients illness and

in their own bereavement; uses a team approach to address the needs of patients and their families,

including bereavement counselling, if indicated; will enhance quality of life, and may also positively influence the course of

illness; is applicable early in the course of illness, in conjunction with other therapies

that are intended to prolong life, such as chemotherapy or radiation therapy, and includes those investigations needed to better understand and manage distressing clinical complications.

WHO Definition of Palliative Care for Children

Palliative care for children represents a special, albeit closely related field to adult palliative care. WHO’s definition of palliative care appropriate for children and their families is as follows; the principles apply to other paediatric chronic disorders (WHO; 1998a):

Palliative care for children is the active total care of the child's body, mind and spirit, and also involves giving support to the family.

It begins when illness is diagnosed, and continues regardless of whether or not a child receives treatment directed at the disease.

Health providers must evaluate and alleviate a child's physical, psychological, and social distress.

Effective palliative care requires a broad multidisciplinary approach that includes the family and makes use of available community resources; it can be successfully implemented even if resources are limited.

It can be provided in tertiary care facilities, in community health centres and even in children's homes.

sumber : http://www.who.int/cancer/palliative/definition/en/

5

Page 6: Sumber Jurnal Nana

Hukum Asuransi Dalam Islam

Di dalam bahasa Arab asuransi dikenal dengan istilah : at Takaful,atau at Tadhamun yang berarti : saling menanggung. Asuransi ini disebut juga dengan istilah at-Ta’min, berasal dari kata amina, yang berarti aman, tentram, dan tenang. Lawannya adalah al-khouf, yang berarti takut dan khawatir. ( al Fayumi, al Misbah al Munir, hlm : 21 )  Dinamakan at Ta’min, karena orang yang melakukan transaksi ini ( khususnya para peserta ) telah merasa aman dan tidak terlalu takut terhadap bahaya yang akan menimpanya dengan adanya transaksi ini. (PUSKAFI.2011)

Dalam Alqur’an dan Hadits Nabi memang tidak terdapat satu katapun yang mengharuskan umat untuk berasuransi, karena asuransi adalah kegiatan mua’malah yang datang kemudian setelah zaman Nabi Muhammad SAW. Namun ada beberapa perintah dari Alqur’an dan hadits yang dalam teknik pelaksanaannya sangat dimungkinkan agar umat khususnya umat Islam mengambil Langkah agar berasuransi. Perintah perintah tersebut sangat berkaitan kepada kemaslahatan umat manusia itu sendiri agar senantiasa :1. Menjaga dirinya2. Menjaga Keluarganya dan saudara sesama Muslim3. Menjaga Hartanya4. Mempersiapkah hari depannya5. Memelihara Agamanya

Sebagaimana firman firman Allah Swt dan Hadits Nabi Muhammad Saw Berikut : Surah Al-Maidah (5:2) :

آِّم�يَن� َو�ال َد� �َق�آلِئ اْل � َو�ال �َه�َد�َي� اْل � َو�ال اَم� �َح�َر� اْل َه�َر� اْلَّش� � َو�ال �ِه اْلّل َر� َع�آِئ َش� � �وا ّل ُت َح � ال � آِّم�ُن وا �ِذيَن� اْل �َه�ا ي� َأ �ا ي

�ُك ْم� �ْج�َرِّم�ُن ي � َو�ال � َف�اْص�َط�اُد َوا �ُت ْم� �ّل ّل َح� َذ�ا َو�ِإ 2 َو�ِرْض�و�انا �َهْم� ِّب ِر� ِّم�َن 2 َف�ْض�ًال �ُغ وَن� �ُت �ْب ي اَم� �َح�َر� اْل �َت� �ي �ْب اْل � َو�ال �َق�و�ى َو�اْلُت �ْبَر� اْل َع�ّل�ى � �َع�اَو�ن وا َو�ُت � �َد َوا �َع�ُت ُت َن

� َأ اَم �َح�َر� اْل ْجَد �َم�ْس� اْل َع�َن ْص�َد�َوُك ْم� �َن َأ C َق�و�َم �آَن ُن َش� �َعَق�اِب اْل َديَد َش� �ِه� اْلّل َن� ِإ �ِه� اْلّل � �َق وا َو�اُت �َع َد�َو�اَن َو�اْل �ْم ْث اِإل َع�ّل�ى � �َع�اَو�ن وا ُت

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (5:2)

Surah ini mengajarkan kepada kita untuk saling tolong menolong dalam semua jenis kebaikan dan perbuatan yang menuju kepada ketaqwaan dan pelaksanaan tugas-tugas yang telah dibebankan Allah Taala kepada kita semua. (TAKAFUL. 2010)

Hadis Nabi Muhammad SAW : Barangsiapa melepaskan dari seorang muslim suatu kesulitan di dunia, Allah akan melepaskan kesulitan darinya pada hari

6

Page 7: Sumber Jurnal Nana

kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya, selama ia suka menolong saudaranya. (HR. Muslim dari Abu Hurayrah). (TAKAFUL. 2010)

Asuransi Sosial (Ta’min  Ijtima’I) , yaitu asuransi (jaminan)  yang diberikan kepada komunitas tertentu, seperti pegawai negri sipil (PNS), anggota ABRI, orang-orang yang sudah pensiun, orang-orang yang tidak mampu dan lain-lainnya. Asuransi ini biasanya diselenggarakan oleh pemerintah dan bersifat mengikat, seperti Asuransi Kesehatan (Askes), Asuransi Pensiunan dan Hari Tua (PT Taspen), Astek (Asuransi Sosial Tenaga Kerja) yang kemudian berubah menjadi Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja), Asabri (Asuransi Sosial khusus ABRI), asuransi kendaraan, asuransi pendidikan  dan lain-lain. Asuransi sosial hukumnya adalah diperbolehkan dengan alasan sebagai berikut :1. Asuransi sosial ini tidak termasuk akad mu’awadlah (jual beli), tetapi merupakan

kerjasama untuk saling membantu. 2. Asuransi sosial ini biasanya diselenggarakan oleh Pemerintah. Adapun uang yang

dibayarkan anggota dianggap sebagai pajak atau iuran, yang kemudian akan diinvestasikan Pemerintah untuk menanggulangi bencana, musibah, ketika menderita sakit ataupun bantuan di masa pensiun dan  hari tua dan sejenisnya, yang sebenarnya itu adalah tugas dan kewajiban Pemerintah. Maka dalam akad seperti ini tidak ada unsur riba dan perjudian. (PUSKAFI. 2011)

sumber : http://www.ahmadzain.com/read/karya-tulis/201/hukum-asuransi-dalam-islam/

Perawatan Paliatif,Apa Sih ?

Menurut data yang ada di Departemen Kesehatan RI, diperkirakan bahwa angka kejadian penyakit kanker di Indonesia 0.1% dari penduduk dan lebih dari 50% penderita kanker datang dalam stadium lanjut.  Penduduk Indonesia berjumlah 238.452.952 menurut anika.com, Juli 2004.  Kalau data ini benar, maka di Indonesia tiap tahunnya akan didapatkan lebih dari 238.000 orang penderita kanker baru, di mana lebih dari 119.000 penderita datang dalam stadium lanjut sehingga angka kesembuhan sangat rendah sekali. Pada kondisi yang tidak dapat disembuhkan lagi dan semakin dekat dengan akhir kehidupannya di dunia, pasien masih berhak mendapat pelayanan kesehatan yang optimal terutama untuk mengurangi penderitaannya.  Dengan demikian perlu adanya perawatan paliatif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarganya agar tetap aktif selama akhir kehidupannya.

Apakah Perawatan Paliatif Itu?

Kata “paliatif” berasal dari kata Latin “pallium” yang berarti jubah atau mantel yang biasa dipergunakan untuk melindungi si pemakai dari kedinginan.  Dikaitkan dengan pelayanan kesehatan, maka paliatif melindungi penderita dari berbagai penderitaan yang disebabkan oleh penyakit yang dideritanya.  Pada tahun 1990, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memberi definisi perawatan paliatif sebagai “perawatan total dan aktif dari penderita yang penyakitnya tidak lagi responsif terhadap pengobatan kuratif.”  Namun pada tahun 2005 definisi tersebut sudah sangat berbeda, yaitu “Perawatan paliatif adalah sistem perawatan terpadu yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup,

7

Page 8: Sumber Jurnal Nana

dengan cara meringankan nyeri dan penderitaan lain, memberikan dukungan spiritual dan psikososial mulai saat diagnosa ditegakkan sampai akhir hayat dan dukungan terhadap keluarga yang kehilangan/berduka.”

Perawatan paliatif adalah perawatan kesehatan terpadu yang bersifat aktif dan menyeluruh, dengan pendekatan multidisiplin yang terintegrasi. Tujuannya untuk mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, juga memberikan support kepada keluarganya. Meski pada akhirnya pasien meninggal, yang terpenting sebelum meninggal dia sudah siap secara psikologis dan spiritual, serta tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya.

Jadi, tujuan utama perawatan paliatif bukan untuk menyembuhkan penyakit. Dan yang ditangani bukan hanya penderita, tetapi juga keluarganya.

Dulu perawatan ini hanya diberikan kepada pasien kanker yang secara medis sudah tidak dapat disembuhkan lagi, tetapi kini diberikan pada semua stadium kanker, bahkan juga pada penderita penyakit-penyakit lain yang mengancam kehidupan seperti HIV/AIDS dan berbagai kelainan yang bersifat kronis.

Prinsip-prinsip perawatan paliatif adalah sebagai berikut:

1. Menghargai setiap kehidupan.2. Menganggap kematian sebagai proses yang normal.3. Tidak mempercepat atau menunda kematian.4. Menghargai keinginan pasien dalam mengambil keputusan.5. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang mengganggu.6. Mengintegrasikan aspek psikologis, sosial, dan spiritual dalam perawatan

pasien dan keluarga.7. Menghindari tindakan medis yang sia-sia.8. Memberikan dukungan yang diperlukan agar pasien tetap aktif sesuai dengan

kondisinya sampai akhir hayat.9. Memberikan dukungan kepada keluarga dalam masa dukacita.

Di Indonesia perawatan paliatif baru dimulai pada tanggal 19 Februari 1992 di RS Dr. Soetomo (Surabaya), disusul RS Cipto Mangunkusumo (Jakarta), RS Kanker Dharmais (Jakarta), RS Wahidin Sudirohusodo (Makassar), RS Dr. Sardjito (Yogyakarta), dan RS Sanglah (Denpasar).

Di RS Dr. Soetomo perawatan paliatif dilakukan oleh Pusat Pengembangan Paliatif dan Bebas Nyeri. Pelayanan yang diberikan meliputi rawat jalan, rawat inap (konsultatif), rawat rumah, day care, dan respite care.

Pengertian rawat jalan dan rawat inap sudah cukup jelas. Rawat rumah (home care) dilakukan dengan melakukan kunjungan ke rumah-rumah penderita, terutama yang karena alasan-alasan tertentu tidak dapat datang ke rumah sakit. Kunjungan dilakukan oleh tim yang terdiri atas dokter paliatif, psikiater, perawat, dan relawan, untuk memantau dan memberikan solusi atas masalah-masalah yang dialami penderita kanker dan keluarganya, bukan hanya menyangkut masalah medis/biologis, tetapi juga masalah psikis, sosial, dan spiritual.

8

Page 9: Sumber Jurnal Nana

Day care merupakan layanan untuk tindakan medis yang tidak memerlukan rawat inap, misalnya perawatan luka, kemoterapi, dsb. Sedang respite care merupakan layanan yang bersifat psikologis. Di sini penderita maupun keluarganya dapat berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater, bersosialisasi dengan penderita kanker lain, mengikuti terapi musik, atau sekedar bersantai dan beristirahat. Bisa juga menitipkan penderita kanker (selama jam kerja), jika pendamping atau keluarga yang merawatnya ada keperluan lain.

Menurut Prof. R. Sunaryadi Tejawinata dr., SpTHT (K), FAAO, PGD.Pall.Med (ECU) –Kepala Pusat Pengembangan Paliatif & Bebas Nyeri RSU Dr. Soetomo periode 1992-2006 – salah satu aspek penting dalam perawatan paliatif adalah kasih, kepedulian, ketulusan, dan rasa syukur. Begitu pentingnya aspek ini, sampai melebihi pentingnya penanganan nyeri yang mutlak harus dilakukan dalam perawatan paliatif.

Beliau juga menyatakan, pada penderita kanker yang tidak mungkin tersembuhkan lagi, perawatan paliatif pada dasarnya adalah upaya untuk mempersiapkan awal kehidupan baru (akhirat) yang berkualitas. Tidak ada bedanya dengan perawatan kandungan yang dilakukan seorang calon ibu, yang sejak awal kehamilannya rutin memeriksakan diri untuk memastikan kesehatannya dan tumbuh kembang calon bayinya, agar dapat melewati proses kelahiran dengan sehat dan selamat, selanjutnya dalam kehidupan barunya sebagai manusia si bayi dapat tumbuh menjadi manusia yang sehat dan berkualitas.

Sedang bagi penderita kanker stadium dini, perawatan paliatif merupakan pendamping pengobatan medis. Meningkatnya kualitas kehidupan pasien karena perawatan paliatif diharapkan akan membantu proses penyembuhan kanker secara keseluruhan.

Kabar gembira bagi warga Kota Malang dan sekitarnya, bahwa kini telah hadir ditengah-tengah kita i-Care Clinic, klinik yang pelayanannya berfokus pada perawatan paliatif, perawatan geriatri (lansia), homecare, pengendalian diabetes dan perawatan luka. i-Care Clinic ini digagas dan didirikan oleh beberapa orang dokter dan perawat yang concern terhadap perawatan paliatif sebagai lanjutan dari perawatan Rumah Sakit. Seiring dengan meningkatnya permintaan akan layanan ini, besar harapan kita supaya kehadiran i-Care Clinic bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

dr. Sophia Sugiaman, M.Kes

sumber : http://i-careclinic.com/perawatan-paliatif-apa-sih.html

Asuransi dalam Al-Qur’an & Hadits

Perencanaan keuangan keluarga melalui asuransi, merupakan salah satu elemen penting dalam mengarungi kehidupan. Bagaimana mungkin, keuangan yang tidak terencana dan terkelola dengan baik akan mendatangkan keharmonisan? Dengan Perencanaan keuangan melalui asuransi syariah berarti telah membuat perencanaan pengeluaran keuangan, pengaturan pembiayaan tumbuh kembang anak (baca : biaya

9

Page 10: Sumber Jurnal Nana

pendidikan), pengaturan dana pensiun dan tentunya dapat menciptakan kehidupan ekonomi rabbaniah hingga terwujud bahtera keluarga yang sakinnah, mawaddah, warahmah.

Dalam Alqur’an dan Hadits Nabi memang tidak terdapat satu katapun yang mengharuskan umat untuk berasuransi, karena asuransi adalah kegiatan mua’malah yang datang kemudian setelah zaman Nabi Muhammad SAW.

Namun ada beberapa perintah dari Alqur’an dan hadits yang dalam teknik pelaksanaannya sangat dimungkinkan agar umat khususnya umat Islam mengambil Langkah agar berasuransi. Perintah perintah tersebut sangat berkaitan kepada kemaslahatan umat manusia itu sendiri agar senantiasa :

Menjaga dirinya

Menjaga Keluarganya dan saudara sesama Muslim

Menjaga Hartanya

Mempersiapkah hari depannya

Memelihara Agamanya

Sebagaimana firman firman Allah Swt dan Hadits Nabi Muhammad Saw Berikut :

Surah Al-Maidah (5:2)

Surah ini mengajarkan kepada kita untuk saling tolong menolong dalam semua jenis kebaikan dan perbuatan yang menuju kepada ketaqwaan dan pelaksanaan tugas-tugas yang telah dibebankan Allah Taala kepada kita semua.

Surah Al-Baqarah (2:240)

Ayat ini menegaskan bahwa para suami disamping berkewajiban memberikan nafkah kepada isteri dan anak-anaknya sesuai dengan standar kelayakan, maka mereka juga dituntut untuk mempersiapkan dana yang cukup bagi para isteri untuk jangka waktu setahun lamanya.

Surah An-Nissa (4:9)

An-Nisaa artinya kaum ibu dan kaum ibu adalah sentra keluarga. Surah ini menerangkan tentang pengaturan keluarga sesuai syariah. Para orangtua diperintahkan untuk mempersiapkan anak-anaknya menjadi generasi yang kuat. Kekuatan Aqidah (Iman), Akhlaq, Ilmu Pengetahuan, Fisik (Badan) dan Ekonomi.

Surah Al-Hasyr (59:18)

Ayat ini menyeru setiap individu muslim untuk:

10

Page 11: Sumber Jurnal Nana

1. Beriman dan bertaqwa kepada-Nya.

2. Mempersiapkan diri untuk mempersiapkan diri menyongsong datangnya hari esok baik itu persiapan selama hidup di dunia dan persiapan untuk kehidupan akhirat.

Saad bin Abi Waqqas ra

Saad bin Abi Waqqas ra adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang berharta dan hidup dalam kecukupan, ketika beliau sakit menjelang ajal, Rasul SAW datang menjenguknya, kemudian Saad bin Abi Waqqas ra berkeinginan untuk menyerahkan semua harta yang akan ditinggal akan dihadiahkan untuk Baitul Maal, namun Rasul saw menolaknya. Bagaimana jika setengahnya pinta Saad ra, Rasul SAW pun masih menolaknya, bagaimana jika 1/3-nya, maka Rasul SAW menerimanya dan berkata: “1/3 itu sudah cukup banyak. Wahai Saad, apabila kamu tinggalkan keturunanmu dalam keadaan cukup jaminan hartanya adalah lebih baik ketimbang kamu tinggalkannya dalam keadaan serba kekurangan, sehingga mereka terpaksa meminta-minta kepada orang, terkadang diberi dan terkadang ditolak.”

Hadis Nabi Muhammad SAW

Barangsiapa melepaskan dari seorang muslim suatu kesulitan di dunia, Allah akan melepaskan kesulitan darinya pada hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya, selama ia suka menolong saudaranya. (HR. Muslim dari Abu Hurayrah). Solidaritas antara sesama anggota masyarakat dalam menghadapi aneka cobaan yang mengancam keselamatan harta benda dan jiwa (nyawa).

Solidaritas antara Anggota Masyarakat

Perumpamaan orang beriman dalam kasih sayang, saling mengasihi dan mencintai bagaikan satu tubuh; jikalau satu bagian menderita sakit, maka bagian yang lain turut menderita. (HR. Muslim dari An Nu’man bin Basyir).

Pada kenyataannya untuk bisa mewujudkan Ayat Alqur’an dan Hadits di atas tidaklah mudah, bahkan sangat berisiko bagi kita semua tidak bisa mengamalkannya, karena berbagai sebab sebab tertentu, terutama misalnya karena kecelakaan, Sakit dan Kematian. Untuk itulah Asuransi Asyariah hadir untuk Anda sebagai Solusi.dalam genggaman

Kapan Waktu yang Tepat untuk Mulai Berasuransi Syariah?

Ingatlah akan 5 hal ini :

- MUDA sebelum TUA- SEHAT sebelum SAKIT- KAYA sebelum MISKIN- LAPANG sebelum SEMPIT- HIDUP sebelum MATI

Jadi tunggu apalagi segera Angkat Telp / SMS ke 0813 1525 6839 atau email ke : [email protected]. Jadilah bagian dari komunitas umat yang saling tolong

11

Page 12: Sumber Jurnal Nana

menolong antar yang satu dengan yang lainnya.

Salam Syariah

Manfaat yang bisa Anda dapatkan ketika memiliki sebuah rekening Asuransi :

1) Investasi jangka panjang dengan perlindungan/proteksi yang lengkap, sehingga tujuan keuangan dapat tercapai

2) Proteksi Potensial Income atau Nilai Ekonomis Anda

3) Kepastian tersedianya Dana Pensiun

4) Kepastian ketersediaan Dana Pendidikan bagi buah hati Anda tanpa kekhawatiran bila terjadi resiko dan inflasi

5) Menjaga Standar kehidupan Anda dan keluarga

Setiap orang memiliki mimpi dan standar kehidupan yang berbeda-beda. Demi mewujudkan mimpi dan mencapai standar kehidupan yang diinginkan, setiap orang berlomba-lomba untuk mengakumulasikan kekayaan. Namun, pernahkah Anda berfikir apa yang akan terjadi pada kekayaan serta standar kehidupan Anda dan keluarga apabila terjadi resiko yang tidak diinginkan…? Disinilah manfaat proteksi / perlindungan dari asuransi akan sangat terasa berharga. Asuransi akan senantiasa membantu Anda dan keluarga menopang atau menjaga standar kehidupan Anda saat ini apabila Anda mengalami resiko yang tidak pernah diduga sebelumnya. Ingat kata pepatah orang tua kita, “Sedia Payung Sebelum Hujan.”

bahwa masalah asuransi yang berkembang dalam masyarakat pada saat ini masih ada yang mempertanyakan dan mengundang keragu-raguan, sehinga sukar untuk menentukan, yang mana yang paling dekat dengan ketentuan hukum yang benar. Kajian awal terhadap masalah asuransi syariah, yang ada di ndonesia dikenal dengan asuransi takaful, telah dilakukan. K.H. Ahmad Azhar Basyir mengemukakan dasar-dasar asuransi secara islami, yang berlandaskan asas tabarru’ (kebijakan). Diuraikan juga system asuransi yang menekankan pada prinsip tolong menolong (ta’awun) dan kerjasama antara penanggung.

Setiap manusia harus merencanakan kehidupan sematang mungkin, adanya pengalihan resiko lewat asuransi merupakan salah satu jalan yang disediakan Tuhan. “Kalau Tuhan sudah menyediakan jalan, kenapa kita mau menjalankan/memilikinya..?“.

Bagaimana dengan Anda? Sudahkah memiliki asuransi syariah, atau lebih suka dengan cara yang lain untuk menghadapi sebuah resiko kehidupan. Kalau ada cara yang lain mohon sharing ya … Kami Tunggu

sumber : http://takaful99.blogspot.com/2010/07/asuransi-dalam-al-quran-hadits.html

12