pkmp nana sekolah cinta bahasa

24
A. JUDUL PENELITIAN PENGEMBANGAN “SEKOLAH CINTA BAHASA” SEBAGAI BAHAN AJAR INTERAKTIF MENULIS KREATIF BAGI GURU DAN SISWA SMA (Gerakan Cinta Bahasa Indonesia Melalui Pendidikan Dalam Jaringan) B. LATAR BELAKANG Dalam bidang ilmu bahasa dan sastra Indonesia, kehadiran teknologi informasi dan komunikasi telah dirasakan penting, baik oleh siswa, guru bahasa dan sastra Indonesia, maupun ahli bahasa dan sastrawan. Kebutuhan akan teknologi informasi ini juga diprediksi akan meningkat seiring dengan tugas dan kewajiban mereka, baik siswa, guru, sastrawan, maupun praktisi bahasa menyikapi secara positif pemanfaatan dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi untuk menunjang pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Bahan ajar interaktif yang berwujud bahan ajar virtual melalui teknologi e-learning dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Guru dan siswa membutuhkan bahan ajar interaktif sehingga dapat mengerjakan tugas-tugas secara optimal. Selama ini guru bahasa dan sastra Indonesia memiliki keterbatasan kemampuan, jarak, buku, sumber penunjang sarana dan prasarana serta waktu pertemuan yang tidak sebanding dengan jumlah siswa. Bahan ajar interaktif berbasis laman yang menyediakan fasilitas e-learning menawarkan kecepatan, praktis serta tidak terbatas pada tempat dan waktu untuk mengakses informasi. Kegiatan belajar bahasa dan sastra Indonesia dapat dengan mudah dilakukan oleh siswa kapan saja dan dimana saja. Batas ruang, jarak dan waktu tidak lagi menjadi masalah yang rumit untuk dipecahkan. Menulis kreatif menjadi salah satu kompetensi dalam pelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Menulis kreatif pada kurikulum bahasa dan sastra Indonesia ada tiga macam, yaitu menulis kreatif puisi, menulis kreatif cerpen, dan menulis kreatif esai. Menulis kreatif menjadi penting untuk diajarkan

Upload: dwi-julian

Post on 06-Aug-2015

41 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PKMP Nana Sekolah Cinta Bahasa

A. JUDUL PENELITIAN

PENGEMBANGAN “SEKOLAH CINTA BAHASA” SEBAGAI

BAHAN AJAR INTERAKTIF MENULIS KREATIF BAGI GURU DAN

SISWA SMA (Gerakan Cinta Bahasa Indonesia Melalui Pendidikan

Dalam Jaringan)

B. LATAR BELAKANG

Dalam bidang ilmu bahasa dan sastra Indonesia, kehadiran teknologi

informasi dan komunikasi telah dirasakan penting, baik oleh siswa, guru

bahasa dan sastra Indonesia, maupun ahli bahasa dan sastrawan. Kebutuhan

akan teknologi informasi ini juga diprediksi akan meningkat seiring dengan

tugas dan kewajiban mereka, baik siswa, guru, sastrawan, maupun praktisi

bahasa menyikapi secara positif pemanfaatan dan pengembangan teknologi

informasi dan komunikasi untuk menunjang pembelajaran bahasa dan sastra

Indonesia.

Bahan ajar interaktif yang berwujud bahan ajar virtual melalui

teknologi e-learning dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran bahasa dan

sastra Indonesia. Guru dan siswa membutuhkan bahan ajar interaktif sehingga

dapat mengerjakan tugas-tugas secara optimal. Selama ini guru bahasa dan

sastra Indonesia memiliki keterbatasan kemampuan, jarak, buku, sumber

penunjang sarana dan prasarana serta waktu pertemuan yang tidak sebanding

dengan jumlah siswa. Bahan ajar interaktif berbasis laman yang menyediakan

fasilitas e-learning menawarkan kecepatan, praktis serta tidak terbatas pada

tempat dan waktu untuk mengakses informasi. Kegiatan belajar bahasa dan

sastra Indonesia dapat dengan mudah dilakukan oleh siswa kapan saja dan

dimana saja. Batas ruang, jarak dan waktu tidak lagi menjadi masalah yang

rumit untuk dipecahkan.

Menulis kreatif menjadi salah satu kompetensi dalam pelajaran bahasa

Indonesia di sekolah. Menulis kreatif pada kurikulum bahasa dan sastra

Indonesia ada tiga macam, yaitu menulis kreatif puisi, menulis kreatif cerpen,

dan menulis kreatif esai. Menulis kreatif menjadi penting untuk diajarkan

Page 2: PKMP Nana Sekolah Cinta Bahasa

pada siswa SMA untuk membina budaya menulis berbasis sekolah. Jika

sekolah akan dibina menjadi basis pembelajaran menulis, sekolah harus

memperhatikan kolaborasi terpadu dengan komunitas sastra yang relevan

dengan bidang menulis kreatif, sastrawan, lembaga pembina bahasa (seperti

balai bahasa atau pusat bahasa), guru yang berkompeten, serta bahan ajar

yang berkualitas untuk memandu siswa mahir menulis kreatif.

Melihat prasyarat kolaborasi tersebut, guru sebaiknya memiliki

pengalaman kreatif menulis puisi, cerpen, dan esai. Berdasarkan pengamatan

di sekolah-sekolah, guru bahasa dan sastra Indonesia masih banyak yang

belum berbudaya menulis kreatif. Agar guru dapat memandu siswa menulis

kreatif, guru sebaiknya menggunakan bahan ajar interaktif yang dapat

mengatasi kesulitan guru untuk memandu siswa berlatih menulis kreatif.

Selain itu, bahan ajar interaktif yang hendak digunakan sebaiknya dapat

digunakan untuk memandu guru. Dalam hal ini, guru dan siswa sama-sama

belajar menulis kreatif melalui bahan ajar interaktif.

Sementara itu, buku-buku atau bahan ajar yang beredar di lapangan

lebih banyak membahas tentang hal-hal teoretis dan tidak dilengkapi dengan

hal-hal yang bersifat praktis misalnya, buku Creative Writing karya AS

Laksana, Menulis Kreatif karya Jabrohim&Suminto, dan sejenisnya. Buku

dan bahan ajar yang beredar cenderung hanya mengarahkan cara untuk

menulis kreatif tanpa diimbangi pemaparan mengenai teknik latihan intensif

untuk meningkatkan kemampuan berbasis komunitas sastra. Bahan ajar yang

beredar di lapangan juga belum menjadi solusi akan kendala-kendala yang

sering dihadapi siswa, seperti kurangnya diskusi terhadap tulisan, sumber

bacaan, maupun kritik dari penulis kreatif. Bahan ajar tersebut dinilai kurang

dapat memandu siswa.

Di sisi lain, muncul permintaan guru dan siswa mengenai tersedianya

bahan ajar menulis kreatif yang lengkap. Bahan ajar tidak harus berupa buku.

Kelengkapan yang dimaksud adalah bahan ajar tersebut benar-benar dapat

memfasilitasi siswa dan guru untuk dapat terbuka terhadap informasi tulis-

menulis yang sesuai dengan perkembangan saat ini. Bahan ajar tersebut

diharapkan berisi pedoman/kiat menulis kreatif, penyediaan layanan tutor dari

Page 3: PKMP Nana Sekolah Cinta Bahasa

kalangan penulis kreatif, serta ada ruang interaksi antara tutor dan peserta

untuk membedah karya sehingga tulisan-tulisan tersebut berhasil tersunting

dengan baik. Selain itu, bahan ajar diharapkan pula dapat memberi wacana

pengetahuan budaya menulis ke media massa sehingga siswa dan guru dapat

mempraktikkan keterampilan menulis secara konkret.

Untuk mengatasi permintaan tersebut, dibutuhkan sebuah bahan ajar

interaktif yang berbentuk sekolah virtual/ berbasis laman. Pembelajaran

menulis kreatif akan dilakukan melalui pendidikan dalam jaringan/e-learning.

Dalam hal ini, pengadaan laman menulis kreatif tentu memperhatikan kondisi

dan perkembangan pendidikan saat ini.

Selain latar belakang tersebut, muncul pula kebutuhan pembinaan

bahasa dan sastra Indonesia yang sesuai dengan perkembangan kreativitas

masyarakat. Polemik dalam konteks sikap berbahasa masih menjadi masalah

yang mewarnai penggunaan bahasa Indonesia. Hal ini wajar karena bahasa

adalah bagian dari budaya, yang selalu berkembang, dinamis. Bahasa akan

mengikuti masa, mengikuti budaya bangsa, tetapi bahasa menjadi rujukan dan

tolok ukur otentitas budaya suatu bangsa. Bahasa menunjukkan bangsa.

Mencintai bahasa Indonesia adalah mencintai bangsa dan negara. Meskipun

bahasa Indonesia merupakan produk budaya Indonesia yang senantiasa

berkembang, kita tidak boleh mengabaikan wujudnya yang asasi sebagai

bagian dari putusan Sumpah Pemuda, yang dicetuskan pada 28 Oktober 1928.

Dari putusan itulah sekarang bangsa ini ada, hadir, eksis, untuk memasuki

masa depan budaya nasional yang modern.

Bahasa Indonesia yang senantiasa berkembang perlu diimbangi

dengan visi dan karakter yang kokoh sebagai bahasa yang mencerminkan jati

diri bangsa. Hal itu dapat diwujudkan oleh sikap kebanggaan bahasa dan

sikap kesetiaan bahasa. Generasi muda, terutama pelajar, adalah basis yang

perlu dijadikan sasaran utama untuk menumbukan sikap kebanggaan dan

kesetiaan bahasa dengan menanamkan nilai-nilai kearifan lokal maupun

nasional agar tidak terkikis budaya populer yang kurang sejalan dengan jati

diri bangsa.

Page 4: PKMP Nana Sekolah Cinta Bahasa

Sejalan dengan pembentukan karakter dan jati diri bangsa, isu

nasionalisme dan konservasi budaya semakin berkembang dan membutuhkan

perhatian. Sejak tahun 2008, pemerintah giat melakukan inovasi dan secara

kreatif mampu mewujudkan upaya peningkatan nasionalisme di kalangan

pemuda. Di bidang pendidikan, pemerintah memberikan perhatian secara

berkala pada penciptaan pendidikan berbasis karakter. Pendidikan karakter

tersebut bertujuan untuk membangun karakter pelajar sebagai penerus bangsa,

sehingga mereka memiliki visi ke depan sesuai dengan jati diri bangsa.

Karakter yang dibangun pun beragam, sesuai dengan ciri khas dari sekolah

yang mengembangkannya.

Ada beberapa pendidikan karakter yang sudah dilaksanakan oleh

beberapa sekolah, diantaranya berupa sekolah cinta lingkungan, sekolah

pancasila, sekolah antikorupsi, serta sekolah berwawasan kebangsaan.

Kemunculan sekolah-sekolah tersebut menunjukkan bahwa pembangunan

karakter peserta didik dapat ditempuh melalui jalur muatan kurikulum yang

tercermin dalam visi sekolah.

Belajar dari fakta pendidikan Indonesia masa kini, kami melihat

beberapa peluang yang memungkinkan wawasan cinta bahasa Indonesia

diwujudkan secara inklusif dalam pendidikan karakter di Indonesia. Hal ini

merupakan suatu upaya untuk membentuk insan muda yang dapat tanggap,

santun, berpikir kritis, berdaya saing, dan loyal terhadap bangsa Indonesia

melalui bahasa.

Pendidikan karakter tersebut dapat diwujudkan sebagai upaya

pembinaan bahasa dan sastra Indonesia. Upaya tersebut dapat dilakukan

dengan “Gerakan Cinta Bahasa Indonesia”. Bentuk-bentuk gerakan cinta

bahasa Indonesia telah dilakukan selama ini oleh lembaga pembinaan bahasa,

seperti Pusat Bahasa (nasional) atau Balai Bahasa (provinsi). Dalam rangka

melengkapi gerakan cinta bahasa Indonesia yang telah menjadi program

khusus Pusat Bahasa dan Balai Bahasa, perlu diwujudkan sebuah gerakan

cinta bahasa Indonesia yang melibatkan unsur interaksi antara masyarakat dan

pusat bahasa/balai bahasa melalui pendidikan dalam jaringan.

Page 5: PKMP Nana Sekolah Cinta Bahasa

Memperhatikan kebutuhan bahan ajar interaktif menulis kreatif dan

pengembangan gerakan cinta bahasa Indonesia, maka peneliti berusaha untuk

mengembangkan sebuah laman e-learning yang dapat mengelola gerakan

cinta bahasa Indonesia dengan sisipan bahan ajar interaktif menulis kreatif

dalam “Sekolah Cinta Bahasa”, yaitu laman sekolah berwawasan cinta bahasa

Indonesia.

C. PERUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah kebutuhan siswa dan guru terhadap bahan ajar interaktif

menulis kreatif pada laman “Sekolah Cinta Bahasa”?

2. Bagaimanakah kebutuhan siswa, guru, dan lembaga pembina bahasa

Indonesia terhadap gerakan cinta bahasa Indonesia pada laman “Sekolah

Cinta Bahasa”?

3. Bagaimanakah desain atau prototipe bahan ajar menulis kreatif yang dapat

digunakan sebagai sarana pengembangan gerakan cinta bahasa Indonesia

pada laman “Sekolah Cinta Bahasa”?

4. Bagaimanakah keefektifan bahan ajar interaktif menulis kreatif sebagai

sarana pengembangan gerakan cinta bahasa Indonesia pada laman

“Sekolah Cinta Bahasa”?

D. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan pertanyaan penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Menganalisis kebutuhan siswa dan guru terhadap bahan ajar interaktif

menulis kreatif pada laman “Sekolah Cinta Bahasa”

2. Menganalisis kebutuhan siswa, guru, dan lembaga pembina bahasa

Indonesia terhadap gerakan cinta bahasa Indonesia pada laman “Sekolah

Cinta Bahasa”

3. Menghasilkan desain atau prototipe bahan ajar menulis kreatif yang dapat

digunakan sebagai sarana pengembangan gerakan cinta bahasa Indonesia

pada laman “Sekolah Cinta Bahasa”

Page 6: PKMP Nana Sekolah Cinta Bahasa

4. Mengukur keefektifan bahan ajar interaktif menulis kreatif sebagai sarana

pengembangan gerakan cinta bahasa Indonesia pada laman “Sekolah Cinta

Bahasa”

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

F. Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk

G. KEGUNAAN PROGRAM

Secara teoretis, produk bahan ajar hasil penelitian ini memberikan

kontribusi pada khazanah ilmu bahasa dan sastra Indonesia, khususnya dalam

hal pengembangan pembinaan bahasa Indonesia jarak jauh serta bahan ajar

menulis kreatif.

Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi guru, siswa, sekolah,

lembaga pembina bahasa Indonesia, sastrawan, dan peneliti lain yang ingin

mengembangkan atau menyempurnakan penelitian ini.

Dari sisi pengembangan bahan ajar, laman “Sekolah Cinta Bahasa”

dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran menulis kreatif bagi guru dan siswa.

Produk ini juga merintis budaya menulis melalui komunitas virtual menulis

kreatif (guru dan siswa) berbasis cinta bahasa Indonesia yang dapat

dimanfaatkan dalam menerapkan bahan ajar interaktif menulis kreatif di

lingkup pembelajaran dalam kelas.

Bagi pusat bahasa dan balai bahasa (di tiap provinsi), laman “Sekolah

Cinta Bahasa” dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan gerakan

cinta bahasa Indonesia melalui pendidikan dalam jaringan.

Bagi guru, laman “Sekolah Cinta Bahasa” menjadi sarana strategis

untuk belajar secara langsung dari tutor ahli (sastrawan penulis kreatif)

sehingga muncul guru-guru yang mahir menulis dan menerapkannya dalam

pembelajaran.

Bagi siswa, laman “Sekolah Cinta Bahasa” bermanfaat sebagai kelas

menulis yang menyenangkan. Siswa dapat belajar menulis kreatif secara

intensif sehingga muncul penulis-penulis kreatif dari kalangan pelajar.

Bagi peneliti lain, hasil dan produk penelitian ini dapat dikembangkan

dalam penelitian selanjutnya dan dapat lebih fokus pada pengembangan

Page 7: PKMP Nana Sekolah Cinta Bahasa

kurikulum sekolah berwawasan cinta bahasa Indonesia untuk menunjang

penerapan bahan ajar bahasa dan sastra Indonesia berbasis laman interaktif.

H. TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian mengenai pengembangan bahan ajar dan penelitian

mengenai keterampilan menulis kreatif menggunakan sistem pendidikan

dalam jaringan (berbasis laman) masih jarang dilakukan, namun ada beberapa

penelitian mengenai pengembangan bahan ajar menulis kreatif dan

pengembangan bahan ajar berbasis laman. Dari penelitian yang pernah

dihasilkan, diperoleh manfaat yang dapat menunjang pembelajaran menulis

kreatif. Berikut ini adalah penelitian mengenai pengembangan bahan ajar

menulis kreatif.

Vahey dan Crawford (2007) menyelesaikan penelitian berjudul E-

Learning With Handheels: Findings Netherland Language and Literature

From Virtual Classroom Research. Penelitian tahunan pada Palm Education

Pioneers Final Evaluation Report tersebut menghasilkan produk laman yan

dapat dipergunakan sebagai media pembelajaran e-learning untuk kajian

bahasa dan sastra belanda. Penelitian ini memiliki persamaan dengan

penelitian yang dilakukan peneliti, yaitu produk penelitian yang dihasilkan.

Penelitian yang telah diakreditasi dalam Jurnal SRI International tersebut

berpeluang untuk diadaptasi dalam laman interaktif yang dapat

dikembangkan sebagai basis gerakan cinta bahasa Indonesia. Vahey dan

Crawford kurang memanfaatkan e-learning untuk kajian bahasa dan sastra

belanda secara meluas, sedangkan pada aspek produk-produk bahasa dan

sastra seperti karya-karya produktif terkait kajian bahasa dan sastra belanda

kurang dikembangkan untuk memperkuat laman. Produk yang dihasilkan

ditujukan kepada masyarakat luas yang berminat belajar bahasa dan sastra

belanda secara mendasar. Potensi pemanfaatan produk penelitian SRI

International tersebut dapat diadaptasi ke dalam pengembangan laman

gerakan cinta bahasa Indonesia yang menawarkan nilai interaktif dan kearifan

lokal dalam hal pembelajaran menulis kreatif untuk guru dan ssiwa SMA.

Yohannes Surya (2008) menyusun penelitian dengan judul

Pengembangan Website Pemetaan Uji Ketangkasan Fisika untuk Siswa SMA

Page 8: PKMP Nana Sekolah Cinta Bahasa

(Sebuah Model Pembelajaran Persiapan Menuju Olimpiade). Hasil

penelitian tersebut menunjukkan adanya pengembangan potensi dan

kreativitas siswa dalam menemukan percobaan sederhana menggunakan ilmu

fisika melalui seri tutorial website Yohannes Surya. Penelitian tersebut

menghasilkan desain model pembelajaran fisika bersifat online. Penelitian

tersebut memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti, yakni

pada jenis penelitian pengembangan tutorial berbasis jaringan internet.

Perbedaannya terletak pada kajian yang dikembangkan. Penelitian tersebut

menggunakan kajian ilmu fisika, terutama dalam rangka persiapan olimpiade

fisika untuk siswa SMA. Kajian yang dilakukan dalam penelitian yang

dilakukan peneliti adalah kajian bahasa dan sastra Indonesia, khususnya pada

kompetensi penulisan kreatif. Seri tutorial Yohannes Surya dapat menjadi

bukti konkret kebermanfaatan tutorial berbasis laman interaktif. Kesuksesan

tersebut dapat diadaptasi ke dalam pengembangan bahan ajar menulis kreatif

berbentuk laman dengan sistem pembelajaran e-learning yang dapat

memandu siswa dan guru sehingga mahir menulis kreatif.

Mahayana (2009) melakukan penelitian berjudul Pengembangan

Media Festival Pantun dan Hikayat Melayu Riau untuk Meningkatkan

Keterampilan Menulis Esai pada Guru SMP. Pada penelitian tersebut

disimpulkan bahwa penggunaan pantun dan hikayat melayu Riau dalam

pembelajaran menulis esai memberikan dampak positif bagi guru dan siswa.

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan peneliti

adalah pada jenis penelitiannya, yakni penelitian pengembangan yang

berkaitan dengan kompetensi menulis kreatif esai. Tema dan semangat yang

menjadi landasan utama adalah kearifan lokal dan jati diri bangsa melalui

produk budaya melayu Riau. Muatan tersebut sama dengan muatan nilai yang

dikembangkan dalam penelitian yang dilakukan peneliti, yaitu nilai cinta

bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa. Sementara itu, perbedaan penelitian

tersebut dengan penelitian yang dilakukan peneliti terletak pada jenis

keterampilan menulis yang dikembangkan. Mahayana (2009) memilih fokus

pada kompetensi menulis esai, sedangkan pada penelitian yang dilakukan

Page 9: PKMP Nana Sekolah Cinta Bahasa

peneliti, kompetensi yang dikembangkan adalah menulis kreatif tiga kategori:

menulis puisi, menulis cerpen, dan menulis esai.

Beberapa penelitian di atas memaparkan hal-hal yang berkaitan

dengan pembelajaran berbasis laman, tutorial virtual, dan nilai kearifan lokal

dalam menulis kreatif esai. Penelitian ini dilakukan sebagai tindak lanjut dan

pengembangan untuk melengkapi penelitian-penelitian tersebut di atas,

dengan memberikan pembaharuan dan inovasi pada beberapa segi. Perbedaan

penelitian yang dilakukan peneliti terletak pada produk dan sasaran yang

dituju. Penelitian yang dilakukan peneliti menghasilkan produk laman

“Sekolah Cinta Bahasa” yang memiliki sisipan bahan ajar interaktif menulis

kreatif untuk memandu guru dan siswa pada kompetensi menulis kreatif.

Produk yang dihasilkan peneliti adalah sebuah lembaga pembelajaran

nonformal yang bersifat interaktif dan menggunakan sistem pendidikan dalam

jaringan (laman). Dilihat dari substansi visi dan misi produk, laman “Sekolah

Cinta Bahasa” dirancang sebagai sarana pengembangan gerakan cinta bahasa

Indonesia.

Landasan teoretis dalam penelitian ini meliputi (1) sikap bahasa, (2)

menulis kreatif, (3) pendidikan dalam jaringan, dan (4) pengembangan bahan

ajar interaktif menulis kreatif.

I. METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan research and development

(R&D) yang dikemukakan oleh Sugiono (2007) dalam buku Metode

Penelitian Pendidikan (Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D). Model penelitian

ini merujuk pada model Borg & Gall dengan sedikit penyesuaian sesuai

konteks penelitian. Adapun ruang lingkupnya adalah pengembangan bahan

ajar menulis kreatif yang potensial untuk dapat dijadikan sarana

pengembangan gerakan cinta bahasa Indonesia dan dikemas dalam bentuk

sekolah dalam jaringan (e-learning) berupa laman “Sekolah Cinta Bahasa”.

Penelitian ini dilaksanakan dalam enam tahap penelitian. Adapun rincian

tahapannya sebagai berikut.

Page 10: PKMP Nana Sekolah Cinta Bahasa

Gambar 3.1 Bagan Tahapan Penelitian

2. Subjek Penelitian

Page 11: PKMP Nana Sekolah Cinta Bahasa

Dalam penelitian ini terdapat dua kategori subjek penelitian. Pertama,

subjek analisis kebutuhan terhadap bahan ajar menulis kreatif dan gerakan

cinta bahasa Indonesia pada laman “Sekolah Cinta Bahasa”. Kedua, subjek

validasi produk yang akan menilai prototipe bahan ajar interaktif menulis

kreatif dan wacana gerakan cinta bahasa Indonesia pada laman “Sekolah

Cinta Bahasa”.

2.1 Subjek Analisis Kebutuhan

a. Siswa

Siswa yang menjadi subjek dalam rangka memperoleh data

tentang kebutuhan bahan ajar, kebutuhan gerakan cinta bahasa

Indonesia, dan sasaran uji coba terbatas adalah siswa-siswi dari tiga

sekolah yang berbeda, yaitu SMA Taruna Nusantara, SMA Negeri 1

Kota Tegal, dan SMA Negeri 2 Slawi. Alasan pemilihan tiga SMA

tersebut adalah untuk menjaring data dari berbagai kategori dan

karakteristik sekolah, dengan pertimbangan bahwa bahan ajar yang

dikembangkan dapat bermanfaat bagi siswa di berbagai kategori

sekolah, baik Sekolah Nasional Bertaraf Internasional (SBI),

Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), maupun Sekolah

Standar Nasional (SSN). Selain itu, pemilihan tiga wilayah yang

berbeda dilakukan dalam rangka pemetaan kebutuhan berdasarkan

karakteristik wilayah, baik wilayah ibu kota provinsi, wilayah dati I

maupun dati II. Melalui teknik ini, produk yang dihasilkan mampu

bernilai guna tinggi secara general.

b. Guru

Guru bahasa Indonesia yang menjadi subjek penelitian dalam

penelitian ini adalah tiga guru bahasa Indonesia yang berbeda dari

tiga sekolah yang berbeda. Tiga orang guru tersebut berasal dari

SMA Taruna Nusantara, SMA Negeri 1 Kota Tegal, dan SMA

Negeri 2 Slawi.

c. Praktisi Pembina Bahasa Indonesia

Dalam rangka analisis kebutuhan tentang gerakan cinta bahasa

Indonesia yang menjadi wacana utama pada laman “Sekolah Cinta

Page 12: PKMP Nana Sekolah Cinta Bahasa

Bahasa”, maka dibutuhkan subjek penelitian dari praktisi pembina

bahasa Indonesia. Praktisi pembina bahasa Indonesia yang menjadi

subjek penelitian ini adalah tim dari Balai Bahasa Semarang.

2.2 Subjek Validasi Produk

a. Guru

Validasi produk membutuhkan saran dan penilaian dari guru

bahasa Indonesia yang menjadi subjek analisis kebutuhan pada

tahapan sebelumnya. Dalam penelitian ini guru yang memvalidasi

produk bahan ajar menulis kreatif dan gerakan cinta bahasa

Indonesia pada laman “Sekolah Cinta Bahasa” adalah tiga guru

bahasa Indonesia yang berasal dari SMA Taruna Nusantara, SMA

Negeri 1 Kota Tegal, dan SMA Negeri 2 Slawi.

b. Dosen Ahli

Dosen ahli yang bertindak sebagai penguji dan pemberi saran

perbaikan prototipe bahan ajar menulis kreatif bagi guru dan siswa

SMA pada laman “Sekolah Cinta Bahasa”, terdiri atas dua orang

dosen dengan keahlian bidang penulisan kreatif. Pertama, Dr. Agus

Nuryatin M.Hum., berasal dari jurusan bahasa dan sastra Indonesia

Universitas Negeri Semarang. Kedua, Sucipto Hadi Purnomo,

berasal dari Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri

Semarang.

c. Ahli Teknologi Informasi dan Informatika

Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berbentuk laman.

Validasi terhadap perancangan dan pemrograman laman (website)

dilakukan untuk mengukur tingkat efektivitas laman sebagai

kemudahan akses pembelajaran berbentuk e-learning desain

multiply. Validasi dilakukan oleh Dr. Djunaedi, M.Si., dekan

Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

d. Praktisi Pembina Bahasa Indonesia

Validasi produk laman interaktif gerakan cinta bahasa Indonesia

dilakukan melalui penilaian dan saran dari subjek penelitian dari

praktisi pembina bahasa Indonesia. Praktisi pembina bahasa

Page 13: PKMP Nana Sekolah Cinta Bahasa

Indonesia yang menjadi subjek penelitian ini adalah tim praktisi dari

Balai Bahasa Semarang.

3. Instrumen Penelitian

Bentuk instrumen dalam penelitian ini menggunakan instrumen

nontes. Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua

kategori instrumen. Pertama, instrumen bahan ajar interaktif menulis kreatif

pada laman “Sekolah Cinta Bahasa”. Guna menjaring data awal, digunakan

instrumen angket kebutuhan guru dan siswa terhadap bahan ajar interaktif

menulis kreatif. Setelah identifikasi kebutuhan diperoleh, tahap lanjutan

dilakukan dengan menggunakan angket penilaian produk yang diisi oleh

dosen ahli. Kedua, instrumen gerakan cinta bahasa Indonesia pada laman

“Sekolah Cinta Bahasa”. Instrumen tersebut berisi angket kebutuhan gerakan

cinta bahasa Indonesia dan angket penilaian prototipe gerakan cinta bahasa

Indonesia pada laman “Sekolah Cinta Bahasa”.

Proses dalam penelitian ini meliputi proses penilaian dan uji coba

terbatas. Penilaian ditujukan kepada guru, dosen ahli, pakar teknologi

informasi dan komunikasi, dan praktisi pembinaan bahasa dan sastra

Indonesia. Uji kelayakan bahan ajar menulis kreatif dilakukan pada siswa dan

guru. Uji coba untuk mengukur efektivitas bahan ajar dilakukan secara

langsung dalam pembelajaran menulis kreatif pada laman “Sekolah Cinta

Bahasa”. Uji kelayakan wacana gerakan cinta bahasa Indonesia dilakukan

secara langsung melalui sintesis diskusi tiap-tiap artikel gerakan cinta bahasa

Indonesia pada laman “Sekolah Cinta Bahasa”.

4. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian terdiri atas dua klasifikasi. Pertama, data bahan ajar

interaktif menulis kreatif, meliputi identifikasi kebutuhan bahan ajar interaktif

menulis kreatif dan penilaian prototipe bahan ajar interaktif menulis kreatif.

Kedua, data gerakan cinta bahasa Indonesia pada laman “Sekolah Cinta

Bahasa, meliputi kebutuhan gerakan cinta bahasa Indonesia dan penilaian

gerakan cinta bahasa Indonesia pada laman “Sekolah Cinta Bahasa”.

Page 14: PKMP Nana Sekolah Cinta Bahasa

Untuk menjaring dua data utama tersebut, digunakan angket yang

ditujukan kepada subjek penelitian masing-masing klasifikasi data.

5. Teknik Analisis Data

Data dalam penelitian ini diperoleh menggunakan analisis deskriptif

kualitatif, yaitu melalui pemaparan data, dan verifikasi/simpulan data. Teknik

ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan terhadap bahan ajar menulis

kreatif pada laman “Sekolah Cinta Bahasa” dan kebutuhan terhadap gerakan

cinta bahasa Indonesia pada laman “Sekolah Cinta Bahasa”. Teknik ini juga

digunakan untuk memperoleh penilaian prototipe produk penelitian berupa

laman “Sekolah Cinta Bahasa”.

6. Analisis Data Kebutuhan Prototipe

Teknik yang digunakan dalam menganalisis peta kebutuhan prototipe

laman “Sekolah Cinta Bahasa” (baik komponen gerakan cinta bahsa

Indonesia maupun komponen bahan ajar menulis kreatif) dilakukan dengan

mengarah pada proses menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan,

mentranformasikan data, dan merespon data mentah yang ada di lapangan.

Dari data inilah akan dikembangkan menjadi prototipe bahan ajar menulis

kreatif pada laman “Sekolah Cinta Bahasa” dan gerakan cinta bahasa

Indonesia pada laman “Sekolah Cinta Bahasa”.

7. Perencanaan Laman “Sekolah Cinta Bahasa”

Laman “Sekolah Cinta Bahasa” memiliki dua perwajahan visi, yaitu

sebagai laman bahan ajar menulis kreatif dan laman gerakan cinta bahasa

Indonesia.

Pertama, laman ini digunakan sebagai sarana pengembangan bahan

ajar menulis kreatif. Di dalam laman ini terdapat tautan/link yang ada pada

menu utama laman, berisi bahan ajar interaktif menulis kreatif dengan

komposisi tiga kelas: kelas menulis puisi, kelas menulis cerpen, dan kelas

menulis esai. Masing-masing kelas dipandu oleh tutor penulis kreatif dengan

spesialisasi yang sesuai. Tutor tersebut berasal dari sastrawan yang sudah

Page 15: PKMP Nana Sekolah Cinta Bahasa

memiliki karya di tingkat nasional dan dikenal oleh siswa dan guru. Hal ini

dimaksudkan sebagai upaya peningkatan interaksi antara sastrawan sebagai

kreator dengan siswa/guru sebagai apresiator. Cara ini ditempuh dengan

pertimbangan utama bahwa siswa dan guru bisa mendapatkan pengalaman

menulis dan berdiskusi lebih intensif bahkan akrab dengan sastrawan

penulisan kreatif.

Teori dan teknik di dalam bahan ajar interaktif menulis kreatif pada

laman “Sekolah Cinta Bahasa” akan memberikan pengetahuan tentang

konsep (teori) dan praktik (tips dan trik) menulis kreatif sehingga

pengetahuan, pengalaman dan wawasan objek belajar akan menjadi lebih

baik. Penggunaan bahan ajar interaktif menulis kreatif akan mampu memberi

gambaran konkret tentang belajar dan berlatih menulis kreatif serta

memberikan contoh atau permodelan menulis kreatif dengan baik. Bahan

ajar interaktif menulis kreatif didesain untuk menjadi bahan ajar yang

sinergis dan saling melengkapi sehingga hasil yang dicapai objek belajar

juga jauh lebih baik dibandingkan dengan penggunaan buku dan panduan

menulis kreatif yang lain. “Belajar adalah mengalami”, selain harus memilki

pengetahuan tentang teori, melalui laman ini siswa dan guru juga dapat

mengikuti kelas menulis kreatif yang diinginkan yaitu kelas menulis puisi,

cerpen, dan esai. Siswa dan guru dapat mengirimkan tulisan dan

mendapatkan ulasan mengenai kelemahan dan saran perbaikan oleh para

tutor. Melalui katalog panduan bahan ajar interaktif menulis kreatif, siswa

dan guru akan memahami teori dan perkembangan seni menulis kreatif.

Melalui kelas menulis, di dalam proses pembelajaran dalam jaringan (e-

learning), siswa dan guru akan menjalankan praktik dari teknik-teknik yang

disajikan dalam katalog panduan. Siswa dan guru dapat berinteraksi secara

intensif dengan tutor penulis kreatif yang ahli di bidangnya masing-masing.

Siswa dan guru dapat berdiskusi dan belajar secara online, tanpa kendala

keterbatasan ruang dan waktu, tanpa harus bersemuka.

Kedua, selain digunakan sebagai bahan ajar interaktif menulis kreatif,

laman “Sekolah Cinta Bahasa” dimanfaatkan sebagai basis gerakan cinta

bahasa Indonesia. Gerakan tersebut tercermin dalam pemuatan visi, misi, dan

Page 16: PKMP Nana Sekolah Cinta Bahasa

karakter laman. Laman diwarnai dengan artikel kebahasaan dan kesastraaan,

problematika bahasa Indonesia, diskusi gerakan cinta bahasa Indonesia, dan

topik menarik lainnya. Topik-topik artikel dan diskusi bervariasi dan berubah

tiap periode. Artikel tersebut diisi oleh linguis, ahli sastra, kritikus sastra,

sastrawan, praktisi dari balai bahasa, dan duta bahasa nasional. Selain itu,

masyarakat umum diberi ruang untuk mengirimkan opini tentang upaya

peningkatan nasionalisme melalui gerakan cinta bahasa Indonesia yang

menjadi topik diskusi utama pada laman “Sekolah Cinta Bahasa”.

J. JADWAL KEGIATAN PROGRAM

Program ini direncanakan dengan alokasi waktu sebagai berikut.

Kegiatan Bulan ke

I II III IV V VI VII

Kajian lapangan

Kajian teori

Pembuatan proposal

Revisi proposal

Pengajuan proposal

Pembuatan perizinan

Penyuluhan

Pembuatan media

Sosialisasi

Evaluasi

Seminar

Pembuatan laporan

Monitoring dan evaluasi

K. NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK

1. Ketua Pelaksanan Kegiatan

a. Nama Lengkap : Nana Riskhi Susanti

Page 17: PKMP Nana Sekolah Cinta Bahasa

b. NIM : 2101407117

c. Fakultas/Program Studi : FBS/Pend.Bahasa dan Sastra Indonesia

d. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang

e. Semester : 7 (tujuh)

f. Waktu Untuk Kegiatan : 4 X (jam/minggu)

2. Anggota Pelaksana 1

a. Nama Lengkap : Nurul Basyiroh

b. NIM : 2211409017

c. Fakultas/Program Studi : FBS/Sastra Inggris

d. Semester : 3 (tiga)

e. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang

f. Waktu Untuk Kegiatan : 4X (jam/minggu)

3. Anggota Pelaksana 2

a. Nama Lengkap : Meina Febriani

b. NIM : 2101408106

c. Fakultas/Program Studi : FBS/Pend Bahasa dan Sastra Indonesia

d. Semester : 5 (Lima)

e. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang

f. Waktu Untuk Kegiatan : 4X (jam/minggu)

L. NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING

1. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Subyantoro, M.Hum.

2. NIP :

3. Jabatan Fungsional : Pengajar di FBS Unnes

4. Fakultas/Program Studi : FBS/Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

5. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang

6. Bidang Keahlian : Media Pembelajaran, Metodologi Penelitian.

7. Waktu Untuk Kegiatan : 1 X (jam/minggu)

M. BIAYA

Page 18: PKMP Nana Sekolah Cinta Bahasa

Kesekretariatan

No Nama Barang Harga Satuan Banyak

Barang

Jumlah

1 Kertas kwarto 80 gr Rp 40.000 2 Rp 80.000

2 Amplop Putih Rp 20.000 2 Rp 40.000

3 Tinta (hitam) printer Rp 35.000 1 Rp 35.000

4 Tinta (warna) printer Rp 35.000 1 Rp 35.000

5 Stempel Kegiatan Rp 35.000 1 Rp 35.000

6 Stamp Pad Rp 10.000 1 Rp 10.000

7 Tinta stempel Rp 15.000 1 Rp 15.000

8 Spidol Board Maker Rp 10.000 2 Rp 20.000

9 Foto kopi kesekretariatan Rp 200.000 - Rp 200.000

10 Plamfletisasi Rp 200 1 rim Rp 500.000

11 Foto kopi angket Rp 200 450 lmb Rp 90.000

12 Penyusunan dan

penggandaan laporan

Rp 400.000 - Rp 400.000

Jumlah Rp 1.460.000

Transportasi dan Akomodasi

No Nama Barang Harga

Satuan

Banyak

Barang Jumlah

1 Transportasi & akomodasi

peneliti

Penyebaran angket Rp 200.000 3 Rp 600.000

Penginapan di

Magelang

Rp 100.000 3

Rp 300.000

Penginapan di Tegal Rp 100.000 3 Rp 300.000

Transportasi ke Tegal

dan Slawi PP

Rp 100.000 3 Rp 300.000

Transportasi ke

Magelang PP

Rp 100.000 3 Rp 300.000

Page 19: PKMP Nana Sekolah Cinta Bahasa

Konsumsi Perjalanan Rp 15.000 3 x 3

orang x 3

hari

Rp 405.000

2 Komunikasi via telephone Rp 200.000 - Rp 200.000

3 Cindera mata

* bolpoin Rp 1.500 200 Rp 300.000

* block note Rp 2.500 200 Rp 500.000

4 Kenang-kenangan (plakat) Rp 50.000 3 sekolah Rp 150.000

5 Ucapan terima kasih kepada

sekolah

Rp 100.000 3 sekolah Rp 300.000

Jumlah Rp 3.655.000

Pembuatan Media dan Perlengkapan

No Nama Barang Harga Satuan Banyak

Barang

Jumlah

1 Sewa laptop Rp 200.000 1 Rp 200.000

2 Modem Rp. 400.000 1 Rp 400.000

3 Berlangganan internet Rp 100.000 1 x 7

bulan

Rp 700.000

4 Sewa printer Rp 50.000 2 bulan Rp. 100.000

5 Pembuatan desain blog

(buku panduan)

Rp. 100.000 1 Rp. 100.000

6 Sewa LCD Rp. 100.000 1 Rp. 100.000

7 Sewa kamera digital Rp. 100.000 1 Rp. 100.000

8 Cetak foto Rp. 200.000 Rp. 200.000

9 Beattery Alkaline Rp. 10.000 4 Rp. 40.000

Jumlah Rp 1.940.000

Rekapitulasi Dana Penelitian

No Nama Kebutuhan Dana Jumlah

Page 20: PKMP Nana Sekolah Cinta Bahasa

1 Kesekretariatan Rp 1.460.000

2 Transportasi dan

Akomodasi

Rp 3.655.000

3 Pembuatan media dan

perlengkapan

Rp 1.940.000

Jumlah Rp 7.055.000

L.LAMPIRAN – LAMPIRAN

Daftar Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Pelaksana Program

Ketua Pelaksana

Nama Lengkap : Nana Riskhi Susanti

Tempat Tanggal Lahir : Tegal, 02 Oktober 1989

NIM : 2101407117

Rumah : Jalan Raya Banjaran 40, Adiwerna

52194

Fakultas/Program Studi :FBS/Pend.Bahasa dan Sastra Indonesia

Semester : 7 (Tujuh)

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

SD : SD N Tembok Banjaran 01

SMP : SMP N 1 Adiwerna

SMA : SMA N 1 Kota Tegal

PT : Universitas Negeri Semarang, jurusan pend bahasa dan sastra Indonesia

Prestasi

1. Medali Emas Tangkai Lomba Baca Puisi (kategori putri) pada Pekan Seni

Mahasiswa Tingkat Nasional (Peksiminas) X, Pontianak, 2010.

2. Medali Perak Tangkai Lomba Penulisan Puisi pada Pekan Seni Mahasiswa

Tingkat Nasional (Peksiminas) X, Pontianak, 2010.

3. Medali Emas pada Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKMGT)

dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXII 2009 di Universitas

Brawijaya

Page 21: PKMP Nana Sekolah Cinta Bahasa

4. Terpilih sebagai 20 duta terbaik penulisan esai nasionalisme tingkat nasional

yang diadakan Tempo Institute, dengan esai berjudul Wanurejo The Sense of

Java ( Sebuah Model Pengembangan Desa Wisata di Indonesia)

5. Duta Bahasa Jawa Tengah tahun 2009

6. Duta Bahasa Indonesia Tingkat Nasional (Bidang Pembinaan Bengkel Sastra

Nusantara) Tahun 2009

Ketua

Nana Riskhi Susanti

Anggota Pelaksana Kegiatan I

g. Nama Lengkap : Nurul Basyiroh

b. NIM : 2211409017

c. Rumah : Kretek Warga Mulya Paguyangan 52276

d. Fakultas/Program Studi : FBS/Sastra Inggris

e. Semester : 3 (Tiga)

f. Email : [email protected]

Pendidikan Formal

SD : SDN 04 Kretek

SLTP : SMPN 01 Paguyangan

SMU : SMAN 01 Paguyangan

PT : Universitas Negeri Semarang / Sastra Inggris

Organisasi yang sedang di ikuti :

1.Hima Bahasa dan Sastra Inggris ( English Students Association )

Bidang Fresh wall Magazines (Bendahara) dan Academic writing Community

(Bendahara)

2.BEM Fakultas Bahasa dan Seni 2010 sebagai Freelancer

Panitia Program Pengenalan Akademik Mahasiswa Baru FBS 2010

Panitia Bulan Bahasa dan Seni FBS 2010

Page 22: PKMP Nana Sekolah Cinta Bahasa

Prestasi

1.Juara harapan 3 English Speech contest Kabupaten Brebes 2007

2. Terpilih sebagai 20 duta terbaik penulisan esai nasionalisme 2010 tingkat nasional

yang diadakan Tempo Institute, dengan esai berjudul Sekolah Cinta Bahasa

Anggota

Nurul Basyiroh

Anggota Pelaksana Kegiatan II

Nama : Meina Febriani

NIM : 2101408106

Fakultas/Program Studi : FBS / Pendidikan Bahasa Indonesia

Semester :5 (lima)

Tempat, tanggal lahir : Banyumas, 18 Februari 1990

Alamat : Jalan Puteran RT 2 RW 6 No 23 Banyumas

Pendidikan Formal

SD : MI Muhammadiyah Ajibarang

SLTP : SMPN 01 Ajibarang

SMU : SMAN 02 Purwokerto

PT : Universitas Negeri Semarang / Pendidikan Bahasa Indonesia

Karya Tulis :

1. Pengaruh Jakartanisasi Bahasa Indonesia Terhadap Generasi Muda oleh Bahasa

Sinetron dan Pesohor di Televisi

2. Puppet Theater with Code Switching Sebagai Media Peningkatan Memori Kosa Kata

Bahasa Inggris Pada Anak Usia Sekolah Dasar Secara Episodik

3. Rajabaca Sebagai Motode Pembelajaran Agar Anak Cepat Membaca

Page 23: PKMP Nana Sekolah Cinta Bahasa

4. Student Self Recycle and Composting Unit Sebagai Upaya Mandiri Mahasiswa

Dalam Pengelolaan Sampah Organik dan AnorganikSerta Pemeliharaan Lingkungan

Hijau UNNES Menuju Universitas Konservasi

5. Keluarga Berencana Sebagai Program Alternatif Untuk Meningkatkan Kemampuan

Berbicara Anak Usia Prasekolah

Prestasi :

1. Juara III Debat Ilmiah BEM Manuver FMIPA 2008

2. Juara III LingArt Essay Competition 2008

3. Juara III OIM Bidang Humaniora 2009

4. Juara II KKGT KIME 2009

Anggota

Meina Febriani

N.STIKER SEKOLAH CINTA BAHASA

O.DAFTAR PUSTAKA

Bork, Alferd. Pendidikan di Era Globalisasi. Tersedia (online).

http://www.slta.net/artikel.

Daryanto, Tri (2005) Sistem Multimedia dan Aplikasinya, Yoyakarta: Graha

Ilmu.

Direktorat Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar

dan Menengah (2006). Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar.

Jakarta.

Fatta, H.A., (2007) Analisis & Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta:

Andi

Hakim, Lukmanul dan Musalini, Uus (2004) Cara mudah Memadukan Web

Design dan Web Programing, Jakarta: Elex Media Komputindo.

Hardini, T.I., (2007) Pembelajaran Elektronik (E-Learning): Alternatif

Pembelajaran Bahasa Berbasis Konsep Multimedia. Tersedia

(online): http://www.apfi-pppsi.com/cadence22/cadence22-8.html.

Page 24: PKMP Nana Sekolah Cinta Bahasa

Hernawan, A.H. (2002). E-learning dan Aplikasnyai. Jurnal Edutech:

Teknologi dan Inovasi Pembelajaran. Vol.2, No.2 Oktober 2002.

ISSN.0852-1190. (1-8).

Madcom (2004). Aplikasi Manajemen Database Pendidikan Berbasis Web

dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta : Andi.

Madcom (2004). Aplikasi Program PHP dan MySQL untuk membuat Website

Interaktif. Yogyakarta : Andi

Madjid, Abdul (2007). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Munir., (2007)Pendidikan Dunia Maya. Dalam Ali, M., Ibrahim, R.,

Sukmadinata, N.S., Sudjana, D., dan Rasjidin, W (Penyunting). Ilmu

dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Pedagogiana Press (Halaman

1351-1368).

Rusman, (2004). __________________ Jurnal Edutech 3, No.3 Februari

2004. ISSN.0852-1190.

Setijadi (1994) Definisi Teknologi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad (1989). Teknologi Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Sukmadinata, N.S., (2007) Kurikulum dan Pembelajaran. Dalam Ali, M.,

Ibrahim, R., Sukmadinata, N.S., Sudjana, D., dan Rasjidin, W

(Penyunting). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Pedagogiana

Press (Halaman 441-476).

Sulistiyo, Holin. (2004). Pemanfaatn UPInet dalam Perkuliahan di

Universitas Pendidikan. Jurnal Edutech: Teknologi dan Informasi dan

Komunikasi. Vol.3, No.3 Oktober 2004. ISSN.0852-1190.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran (2006), Kurikulum

dan Pembelajaran, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan.

Bandung.

UU RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Vaughan, Tay (2006) Multimedia: Making it Work, Yogyakarta: Andi

Yusufhadi Miarso, (2004) Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta:

Prenada Media.