laporan akhir pkmp

44
LAPORAN AKHIR PKMP PEMETAAN DAERAH PENYEBARAN LIMBAH MERKURY MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK DI SEKOTONG, LOMBOK BARAT Oleh: SITI FITRI JALILAH (NIM : G1B 008 014, Angkatan 2008) SITI HADIJAH (NIM : G1B 008 007, Angkatan 2008) ARIF WIJAYA (NIM : G1B 006 005, Angkatan 2006) UNIVERSITAS MATARAM MATARAM 2010 LEMBAR IDENTITAS Ketua Pelaksana 1. Identitas Pribadi Nama : Siti Fitri Jaliah NIM : G1B008014 Semester : III (Tiga) Tempat Tanggal Lahir : Pancor, 8 Mei 1990

Upload: chairulumam246

Post on 04-Jul-2015

473 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKHIR PKMP

LAPORAN AKHIR PKMP

PEMETAAN DAERAH PENYEBARAN LIMBAH MERKURY

MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK DI SEKOTONG, LOMBOK

BARAT

Oleh:

SITI FITRI JALILAH (NIM : G1B 008 014, Angkatan 2008)

SITI HADIJAH (NIM : G1B 008 007, Angkatan 2008)

ARIF WIJAYA (NIM : G1B 006 005, Angkatan 2006)

UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM

2010 LEMBAR IDENTITAS

Ketua Pelaksana

1. Identitas Pribadi

Nama : Siti Fitri Jaliah

NIM : G1B008014

Semester : III (Tiga)

Tempat Tanggal Lahir : Pancor, 8 Mei 1990

Alamat : Kelurahan Majidi, Selong, Lombok Timur

Page 2: LAPORAN AKHIR PKMP

Agama : Islam

Program Studi : Fisika

IP Kumulatif : 3,30

Perguruan Tinggi : Universitas Mataram

Waktu untuk Kegiatan PKMP : 15 Jam/Minggu

2. Riwayat Pendidikan

SD : SDN 2 Pancor, lulus tahun 2002

SMP/MTs : MTs. Muallimat NW Pancor, lulus tahun 2005

SMA/MA : SMA Negeri 1 Selong, lulus tahun 2008

PT : Program Studi Fisika (MIPA) Universitas Mataram

Kegiatan Ilmiah dan Pelatihan yang pernah diikuti:

a. Pelatihan Loka Karya Penulisan Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Fakultas

MIPA Universitas Mataram tahun 2009.

b. Seminar Divestasi Newmont BEM UNRAM tahun 2009.

c. Training Motivasi dan Outbond dengan tema “Dare To Be The Winner” LDK

Babul Hikmah UNRAM tahun 2009

d. Lomba PKM-GT dengan judul “ Pengembangan dan Pemanfaatan Sistem

Mikrohidro Untuk Mengatasi Krisis Energi Dalam Rangka Mewujudkan Desa

Mandiri Energi Yang Berkelanjutan Di Provinsi NTB ” tahun 2009.

Prestasi Ilmiah yang Pernah diraih: a. Juara III Olimpiade Fisika SMA tingkat Kabupaten Lombok Timur tahun

2008.

Anggota Pelaksana

1. Identitas Pribadi

Page 3: LAPORAN AKHIR PKMP

Nama : Siti Hadijah

NIM : G1B008007

Semester : III (Tiga)

Tempat Tanggal Lahir : Malaysia, 1 Juni 1990

Alamat : Mapin Rea, Alas Barat, Kabupaten Sumbawa.

Agama : Islam

Program Studi : Fisika

IP Kumulatif : 3, 20

Perguruan Tinggi : Universitas Mataram

Waktu untuk Kegiatan PKMP : 15 Jam/Minggu

2. Riwayat Pendidikan

SD : SDN 1 Mapin Rea, Lulus tahun 2002

SMP/MTs : SMP 2 Alas Barat, Lulus tahun 2005

SMA/MA : SMA 1 Alas, Lulus tahun 2008

PT :Program Studi Fisika (MIPA) Universitas Mataram

Kegiatan Ilmiah dan Pelatihan yang pernah diikuti:

a. Pelatihan Loka Karya Penulisan Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Fakultas

MIPA Universitas Mataram tahun 2009.

b. Seminar Divestasi Newmont BEM UNRAM tahun 2009.

c. Training Motivasi dan Outbond dengan tema “Dare To Be The Winner”

LDK Babul Hikmah UNRAM tahun 2009

d. Lomba PKM-GT dengan judul “ Pengembangan dan Pemanfaatan Sistem

Mikrohidro Untuk Mengatasi Krisis Energi Dalam Rangka Mewujudkan

Page 4: LAPORAN AKHIR PKMP

Desa Mandiri Energi Yang Berkelanjutan Di Provinsi NTB ” tahun 2009 Prestasi Ilmiah yang Pernah diraih:

Runner Up III Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat SMA dengan judul “Tertib

Berlalu Lintas” tahun 2008.

1. Identitas Pribadi

Nama : Arif WIjaya

NIM : G1B006005

Semester : VII(tujuh)

Tempat Tanggal Lahir : Mataram, 23 Agustus 1987

Alamat : Jalan Gunung Baru No. 2 Dasan Agung

Mataram

Agama : Islam

Program Studi : Fisika

IP Kumulatif : 3,33

Perguruan Tinggi : Universitas Mataram

Waktu untuk Kegiatan PKMP : 15 Jam/Minggu

2. Riwayat Pendidikan

SD : SDN 1 Dasan Agung, Mataram, Lulus tahun 2000

SMP/MTs : SMP 2 Mataram, Lulus tahun 2003

SMA/MA : SMA 3 Mataram, Lulus tahun 2006

PT : Program Studi Fisika (MIPA) Universitas Mataram

Kegiatan Ilmiah dan Pelatihan yang pernah diikuti:

a. Seminar nasional hasil penelitian dosen UNRAM, 2009

Page 5: LAPORAN AKHIR PKMP

b. Penelitian air tanah di gerung, 2008

c. Penelitian rembesan air lindi di TPA Kebon Kongok, 2009

Dosen Pendamping

1. Identitas Pribadi Nama Lengkap dan Gelar : Hiden, S.Si.,M.T.

Golongan/Pangkat/NIP : 3d/Penata/196812311997021001

Jabatan Fungsional : Lektor

Jabatan Struktural : Ketua Laboratorium Fisika FMIPA UNRAM

Program Studi : Fisika

Perguruan Tinggi : Universitas Mataram

Bidang Keahlian : Geofisika

Waktu Untuk Kegiatan PKMP : 3 Jam/ Minggu

2. Riwayat Pendidikan

Jenjang Sekolah Titel Spesialisasi Tamat

S1 FMIPA Unhas

Makassar

S.Si. Gaya Berat 1995

S2 Teknik Geofisika,

ITB

M.T Geomagnetik+Geolistrik 2003

Penelitian yang pernah dilakukan

• Studi struktur dan kedudukan pelapisan batuan bawah permukaan yang

Page 6: LAPORAN AKHIR PKMP

berpotensi sebagai equifer air tanah 2007

• Aplikasi metode geomagnet dan geolistrik 2-D untuk identifikasi struktur batu

bara terbakar di Jambi, Tesis S2 2003

• Pemodelan fisis aplikasi metode geolistrik tahanan jenis 2-D untuk

identifikasi penyebaran polutan di bawah permukaan: UPT MIPA UNRAM

2003

• Pengukuran, interpretasi struktur dan jenis anomali gravitasi berdasarkan

model polygon dimensi dua, Juli 1995 (Skripsi).

Publikasi ilmiah yang pernah dilakukan • Forward Modelling aplikasi gaya berat 4-D untuk identifikasi injeksi gas pada

reservoir minyak, oryza, April 2007

• Studi tentang pengaruh distribusi polutan bawah permukaan terhadap respon

geolistrik tahanan jenis 2-D (Penelitian laboratorium), oryza, Juli 2005

• Aplikasi metode geomagnetik untuk identifikasi pola sebaran struktur

perlapisan batubara terbakar di Rantau Pandan, Jambi, Prosiding, Seminar

Nasional Fisika dan Aplikasinya, September 2003

• Identifikasi Sebaran Lapisan Batubara dengan Metode Resistivitas Pole-pole

3-D: Gravitasi, Vol. 2 No. 1 Januari-Juni 2003

• Interpretasi struktur dan jenis anomaly gravitasi berdasarkan model poligon

dimensi dua, oryza, Oktober 2000

• Pemetaan anomali bouguer Enrekang, oryza 1998.

Page 7: LAPORAN AKHIR PKMP

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : PEMETAAN DAERAH PENYEBARAN LIMBAH

MERKURY MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK

DI SEKOTONG, LOMBOK BARAT.

2. Bidang Kegiatan : PKM-P

3. Bidang Ilmu : MIPA

4. Ketua Pelaksana Kegiatan/Penulis Utama

a. Nama Lengkap : Siti Fitri Jalilah

b. NIM : G1B 008 014

c. Jurusan : Fisika

d.Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Mataram

e.Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Soromandi Nomor 8, Lawata, Mataram.

Page 8: LAPORAN AKHIR PKMP

f. Alamat email : [email protected]

5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang

6. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Hiden, S.Si.,M.T.

b. NIP : 196812311997021001

c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Kapuas VIII/5 Perumnas Tanjung

Karang, Ampenan, Mataram, NTB

(83115)/081339579193.

7. Biaya Kegiatan Total :

Dikti : Rp 1.484.800,-

8. Jangka Waktu Pelaksanaan : Enam bulan

Mataram, 29 Juni 2010

Menyetujui

Ketua Jurusan/Program Studi/ Ketua Pelaksana Kegiatan

Pembimbing

Unit Kegiatan Mahasiswa

Page 9: LAPORAN AKHIR PKMP

( Syamsudin, S.Si,.M.T) (Siti Fitri Jalilah)

NIP. 1970123119970211001 NIM.G1B008014

Pembantu atau Wakil Rektor Bidang Dosen Pendamping

Kemahasiswaan/Direktur Politeknik/

Ketua Sekolah Tinggi,

(Drs. M. Darwin, MS ) (Hiden S.Si., M.T.)

NIP.195805231985031001 NIP. 196812311997021001

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian di Desa Sekotong Timur, Kecamatan Lembar,

Kabupaten Lombok Barat tentang pemetaan penyebaran limbah merkuri dengan

menggunakan metode Tahanan Jenis atau Resistivitas konfigurasi Wenner.

Page 10: LAPORAN AKHIR PKMP

Pengambilan data lapangan dilakukan pada empat line yaitu line 1 dengan posisi

LS dan 00.4”- BT, line 2 dengan

posisi LS dan BT, line 3

dengan posisi LS dan 02.1”

BT, dan line 4 dengan posisi LS dan

BT. Panjang lintasan masing-masing adalah ± 151

meter, dengan spasi elektroda 1, 2, 6, 8, 10, 16, 18, 20, 24, 28, 30, dan 34 meter

dengan perpindahan setiap 20 meter, sehingga data yang terukur sebanyak 208 data.

Pengukuran ini memanfaatkan tahanan jenis batuan terhadap tahanan jenis

lingkungannya yang berupa bahan-bahan lain. Pada area yang batuannya belum

tercampur dengan limbah akan memiliki tahanan jenis yang lebih besar dibandingkan

dengan daerah yang sudah tercemar limbah mekuri. Polutan diasumsikan mempunyai

nilai resistivitas yang paling kecil (lebih kecil dari air) dibandingkan dengan daerah

sekitarnya. Berdasarkan hasil dari kontur distribusi hasil nilai resistivitas terlihat

adanya perbedan antara daerah yang sudah tercemar limbah dengan daerah yang

belum tercemar berdasarkan gambar distribusi citra warna struktur bawah permukaan

dengan menggunakan pemodelan invrsi 2D (Res2DInv) yang mempunyai nilai

resistivitas kecil (dicirakan dengan warna biru dan hijau) untuk daerah yang tercemar

pada kedalaman ± 17,4 meter.

KATA PENGANTAR

Page 11: LAPORAN AKHIR PKMP

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha Esa karena dengan

berkat dan rahmat-Nyalah maka penulisan laporan akhir Program Kreativitas

Mahasiswa Penelitian (PKM P) ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Penulisan laporan akhir PKM P ini merupakan salah satu syarat dalam mengikuti

Program Kreatifitas Mahasiswa yang diadakan oleh Dirjen DIKTI. Ajang ini

bermanfaat bagi mahasiswa untuk mengembangkan dan menyampaikan ide-ide yang

berguna bagi masyarakat serta dapat menambah pengetahuan dan wawasan.

Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dosen Pembimbing, Hiden, S.Si., M.T.

2. Segenap pengurus Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Lombok Barat (

BAPPEDA LOBAR).

3. Unit Kegiatan Mahasiwa Penalaran dan Riset Ilmiah Mahasiswa (UKM PRIMA)

Unram sebagai wadah pengembangan kreatifitas mahasiswa.

4. Teman-teman Fisika yang telah membantu dalam penelitian ini.

5. Dan semua mahasiswa di Universitas Mataram khususnya mahasiswa MIPA atas

motivasinya.

6. Ketua Program Studi Fisika Fakultas MIPA Universitas Mataram.

Penulis menyadari bahwa laporan akhir Program Kreativitas Mahasiswa

Penelitian (PKM P) ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapakan

kritik dan saran yang sifatnya konstruktif demi kesempurnaan makalah ini dan

semoga bermanfaat bagi kita.

Page 12: LAPORAN AKHIR PKMP

Mataram, 29 Juni 2010

Penulis

I. PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Berdasarkan Perda RTRW NTB yang lama nomor 11 Tahun 2006, Pulau

Lombok tertutup sama sekali bagi aktivitas penambangan. Padahal di Lombok

Barat banyak tersimpan cadangan mineral logam terutama emas dengan kadar

tinggi. Dengan dibatasi oleh regulasi tersebut, maka pertambangan liar marak

terjadi. Berdasarkan beberapa pertimbangan akhirnya, pulau Lombok akan dibuka

lagi untuk kegiatan pertambangan. Penambangan logam di pulau itu akan

dilaksanakan secara terbatas dan bersyarat sesuai karakter fisik wilayah setempat.

Selanjutnya, akan ditetapkan pula “zona tertentu” untuk kegiatan operasi produksi

mulai 2015, berdasarkan kajian ekologi dan social-ekonomi (Abraham Lagaligo,

2009).

Potensi hampir 1,4 juta “troy ounce” deposit emas di kawasan penambangan

rakyat sekotong merupakan asset luar biasa masyarakat NTB. Meskipun sampai

saat ini belum ada grand design pengelolaan kekayaan alam ini, kegiatan

penambangan illegal telah begitu marak dilakukan oleh masyarakat tanpa

memerhatikan lingkungan sehingga kerap menimbulkan dampak negatif bagi

lingkungan. Salah satu dampak negatif pencemaran lingkungan yang paling

ditakutkan dari penambangan emas adalah rembesan limbah cair yang

Page 13: LAPORAN AKHIR PKMP

mengandung logam berat raksa (Hg). Pada proses penambangan emas, merkury

digunakan untuk meningkatkan laju pengendapan emas dari lumpur. Partikel

merkury akan membentuk anglomerasi dengan emas sehingga sehingga

meningkatkan perolehan emas. Sebenarnya, peraturan nasional sudah tidak lagi

memperbolehkan penggunaan merkury untuk pertambangan pada skala besar

(Bilad, 2009).

Merkury adalah unsur kimia sangat beracun (toxic). Unsur ini dapat

bercampur dengan enzim di dalam tubuh manusia yang menyebabkan hilangnya

kemampuan enzim untuk bertindak sebagai katalisator untuk fungsi tubuh yang

penting. Merkury bersifat racun yang komulatif dalam arti sejumlah kecil

merkury yang terserap ke dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama akan

menimbulkan bahaya penyakit seperti kerusakan rambut dan gigi, hilang daya

ingat dan terganggunya sistem syaraf (Setiabudi, 2009).

Studi kasus menunjukkan pengaruh buruk merkury seperti tremor, kehilangan

kemampuan kognitif, dan gangguan tidur dengan gejala kronis yang jelas bahkan

pada konsentrasi uap merkury yang rendah 0,7-42

3

m g µ . Penelitian

menunjukkan bahwa jika menghirup langsung merkury selama 4-8 jam pada

konsentrasi 1,1-44

3

/ m mg menyebabkan sakit dada, batuk, hemoptysis,

pelemahan dan pneumonitis (Bilad, 2009).

Page 14: LAPORAN AKHIR PKMP

Untuk diketahui, apa yang terjadi di Sekotong saat ini, dan tampak dengan

kasat mata, para penggelondong batu emas, rata-rata masih membiarkan air

buangan gelondongannya (yang bisa jadi sudah tercampur merkury) terserap di

sekitar halaman tinggal mereka alias dibuang begitu saja (Yusuf, 2009). Lambat

laun dampak dari jangka panjangnya akan mengakibatkan pencemaran

lingkungan yang lebih parah lagi. Tanah menjadi tercemar bahkan dapat

merembes ke sumber air. Dimana kita ketahui bahwa air merupakan sumber

kehidupan yang sangat penting bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.

Oleh karena itu, dibutuhkan suatu solusi untuk menanggulangi pencemaran

limbah merkury tersebut. Akan tetapi, untuk saat ini kita belum mengetahui

sejauh mana penyebaran limbah merkury dan seberapa besar konsentrasinya.

Sehingga dalam menanggulanginya dianggap penting. Untuk itu sebagai langkah

awal dibutuhkan pemetaan daerah penyebaran limbah merkury yang akan

mempermudah dalam menanggulangi limbah merkury berdasarkan tingkat

konsentrasinya. Hasil pemetaan inipun dapat dijadikan sebagai dasar penelitian

selanjutnya dalam penanganan limbah merkury di daerah Sekotong, Lombok

Barat.

Perumusan Masalah

Berbagai dampak negatif dapat ditimbulkan oleh pencemaran limbah merkury

di Sekotong, Lombok Barat, baik dalam jangka pendek seperti menghirup uap

merkury dapat menyebakan gangguan pernapasan, sulit tidur yang kronis, sakit

dada, batuk, hemoptysis, pelemahan dan pneumonitis, bahkan dalam jangka

panjang limbah merkury dapat merembes masuk ke sumber air, dan jika masuk ke

Page 15: LAPORAN AKHIR PKMP

perairan merkury akan terakumulasi pada ikan dan akan memberikan efek

langsung seperti yang dijelaskan diatas jika ikan tersebut dikonsumsi. Oleh

karena itu, upaya penanganan limbah cair ini sangat mendesak untuk dilakukan.

Langkah awal yang dapat ditempuh adalah dengan melakukan pemetaan daerah

penyebaran limbah merkury di Sekotong menggunakan metode geofisika

khususnya geolistrik resistivitas.

Tujuan

Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan ini adalah:

1. Pemetaan daerah penyebaran limbah merkury di Sekotong Lombok Barat

dengan metode geolistrik resistivitas dalam mendeteksi penyebarannya.

2. Melakukan uji laboratorium untuk menentukan konsentrasi merkury pada

tanah dan air.

3. Hasil penelitian berupa peta sebaran dan kedalaman merkury dapat dijadikan

sebagai dasar untuk penelitian selajutnya dalam mencari solusi penanganan

limbah merkury di Sekotong, Lombok Barat.

Luaran Yang Diharapkan Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah artikel ilmiah yang

dilengkapi peta daerah penyebaran limbah merkury yang dapat dijadikan acuan

awal oleh peneliti berikutnya serta informasi konsentrasi merkury di tiap daerah

sebaran dalam penanggulangan limbah merkury di Sekotong, Lombok Barat.

Kegunaan

Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Artikel ilmiah yang dilengkapi peta penyebaran limbah merkury di

Page 16: LAPORAN AKHIR PKMP

Sekotong dapat diaplikasikan sebagai alternatif awal untuk penelitian

selanjutnya dalam mengatasi pencemaran limbah merkury.

2. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang sejauh mana

penyebaran limbah merkury yang berakibat pada kerusakan lingkungan.

3. Menimbulkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian

lingkungan terutama bagi penambang emas.

4. Serta dapat memberikan informasi kepada pemerintah agar bertindak

cepat dalam menanggulangi pencemaran lingkungan di Sekotong,

Lombok Barat.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Penambangan Rakyat Sekotong

Berdasarkan Perda RTRW NTB yang lama nomor 11 Tahun 2006, Pulau

Lombok tertutup sama sekali bagi aktivitas pertambangan. Potensi yang dibatasi

regulasi itu membuat penambangan liar marak di Lombok Barat, salah satunya di

Sekotong (Lagaligo, 2009).

Lokasi penggalian emas di Kecamatan Sekotong ada di tiga lokasi: Kayu

Putih, Batu Montor, dan Pondok Ganjar. Saat ini diperkirakan ada sekitar 4.000

penambang di lokasi tersebut. Bongkahan tanah yang digali pada umumnya

dijual kepada pembeli yang sebagian besar juga pemilik mesin penggilingan

(gelondongan) di Kecamatan Sekotong. Batuan itu dihancurkan dengan mesin

penggiling (gelondongan) sehingga menjadi ekstrak (0,5 milimeter). Selanjutnya,

Page 17: LAPORAN AKHIR PKMP

didulang menggunakan air hingga fraksi yang membawa butiran emas tertinggal.

Proses ini menggunakan air raksa (Hg) sebagai bahan penangkap/pengikat

butiran emas. Setelah itu, air raksa yang mengandung emas dimasukkan ke dalam

kain penyaring, kemudian diperas sampai sebagian besar air raksa keluar dan

butiran emas tertinggal dalam kain. Limbah yang mengandung merkuri dibuang

sembarangan di halaman rumah maupun saluran air (Kompas, 2009).

Untuk diketahui, apa yang terjadi di Sekotong saat ini, dan tampak dengan

kasat mata, para penggelondong batu emas, rata-rata masih membiarkan air

buangan gelondongannya (yang bisa jadi sudah tercampur merkury) terserap di

sekitar halaman tinggal mereka alias dibuang begitu saja (Yusuf, 2009).

Limbah Merkury

Merkuri ditulis dengan simbol kimia Hg atau hydragyrum yang berarti

“perak cair” (liquid silver) adalah jenis logam sangat berat yang berbentuk cair

pada temperatur kamar, berwarna putih keperakan, memiliki sifat konduktor

listrik yang cukup baik, tetapi sebaliknya memiliki sifat konduktor panas yang

kurang baik. Sifat penting merkuri lainnya adalah kemampuannya untuk

melarutkan logam lain dan membentuk logam paduan (alloy) yang dikenal

sebagai amalgam. Emas dan perak adalah logam yang dapat terlarut dengan

merkuri. Amalgam merkuri emas dipanaskan sehingga merkuri menguap

meninggalkan logam emas dan campurannya (Setiabudi, 2009).

Merkuri (Hg), adalah satu-satunya logam yang berwujud cair pada suhu

ruang. Merkuri, baik logam maupun metil merkuri (CH3Hg+), biasanya masuk

tubuh manusia lewat pencernaan. Bisa dari ikan, kerang, udang, maupun perairan

Page 18: LAPORAN AKHIR PKMP

yang terkontaminasi. Namun, bila dalam bentuk logam, biasanya sebagian besar

bisa diekresikan. Sisanya akan menumpuk di ginjal dan sistem saraf, yang suatu

saat akan mengganggu bila akumulasinya makin banyak. Merkuri dalam bentuk

logam tidak begitu berbahaya, karena hanya 15% yang bisa terserap tubuh

manusia. Tetapi begitu terpapar ke alam, dalam kondisi tertentu ia bisa bereaksi

dengan metana yang berasal dari dekomposisi senyawa organik membentuk metil

merkuri yang bersifat toksik. Dalam bentuk metil merkuri, sebagian besar akan

berakumulasi di otak. Karena penyerapannya besar, dalam waktu singkat bisa

menyebabkan berbagai gangguan. Mulai dari rusaknya keseimbangan tubuh,

tidak bisa berkonsentrasi, tuli, dan berbagai gangguan lain seperti yang terjadi

pada kasus Minamata. Merkuri yang terhisap dapat lewat udara berdampak akut

atau terakumulasi dan terbawa ke organ-organ tubuh lainnya, menyebabkan

bronkitis, hingga rusaknya paru-paru. Pada keracunan merkuri tingkat awal,

pasien merasa mulutnya kebal sehingga tidak peka terhadap rasa dan suhu,

hidung tidak peka bau, mudah lelah, dan sering sakit kepala. Jika terjadi

akumulasi yang lebih dapat berakibat pada degenerasi sel-sel saraf di otak kecil

yang menguasai koordinasi saraf, gangguan pada luas pandang, degenerasi pada

sarung selaput saraf dan bagian dari otak kecil (Edward, 2009).

Aplikasi Geolistrik Tahanan Jenis (Resistivitas)

Geolistrik merupakan salah satu metode yang mempelajari sifat aliran

listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di permukaan bumi.

Ada beberapa macam metode geolistrik, salah satunya adalah metode geolistrik

tahanan jenis 2-D. Pada metode ini, arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi

melalui dua elektroda arus, kemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui

Page 19: LAPORAN AKHIR PKMP

dua elektroda potensial (Gambar 1). Hasil pengukuran berupa arus dan beda

potensial untuk setiap jarak elektroda yang berbeda, akan memberikan variasi

nilai tahanan jenis sesuai dengan lapisan di bawah titik ukur (sounding point)

(Telford, Sheriff, & Geldard, 1990).

Dari gambar 1, beda potensial antara

1 P dan

2 P disebabkan oleh arus

injeksi pada elektroda

1 C dan

2 C dapat dinyatakan dengan (Reynolds, 1997):

− −

Page 20: LAPORAN AKHIR PKMP

− = ∆

4 3 2 1

1 1 1 1

2 r r r r

I

V

π

ρ

(1a)

Atau

I

V

K ∆

= ρ (1b)

Dengan

1

4 3 2 1

1 1 1 1

Page 21: LAPORAN AKHIR PKMP

2

− −

Page 22: LAPORAN AKHIR PKMP

− =

r r r r

K π (1c)

K: factor geometri, yaitu koreksi konfigurasi elektroda potensial dan arus.

Gambar 1. Konfigurasi yang sering digunakan dalam survey tahanan jenis

(Telford et. Al., 1990: Reynold, 1997).

Resistivitas Semu

Pada kondisi sebenarnya, bumi terdiri dari lapisan-lapisan tanah

dengan ρ yang berbeda-beda. Potensial yang terukur adalah nilai medan

potensial oleh medium berlapis. Dengan demikian, resistivitas yang terukur di

permukaan bumi bukanlah harga resistivitas yang sebenarnya melainkan

resistivitas semu. Resistivitas semu yang terukur merupakan resistivitas

gabungan dari beberapa lapisan tanah yang dianggap sebagai satu lapisan

homogen. Gambar 2 menunjukkan kondisi resistivitas bawah permukaan yang

sebenarnya terdiri dari dua lapisan dengan resistivitas yang berbeda ( 1 ρ dan

2 ρ ). Namun, resitivitas yang terukur di permukaan bumi hanya menunjukkan

satu lapisan homogen yang ditunjukkan oleh suatu nilai resistivitas. Harga

resistivitas yang terukur di permukaan bumi tersebut merupakan resistivitas semu ( semu ρ ) dan resistivitas tersebut bukan resistivitas sebenarnya dari

kondisi bawah permukaan (Prayogo,Wahyono,Utama, 2003).

Tahanan jenis semu sesuai dengan persamaan (1b) dapat ditulis

sebagai berikut (Anonim, 1999):

Page 23: LAPORAN AKHIR PKMP

I

V

K a

= ρ (2)

Dengan : a ρ tahanan jenis semu (apparent resistivity) yang

bergantung spada jarak spasi elektroda.

Kondisi resistivitas bumi Resistivitas semu yang terukur di

sebenarnya. permukaan bumi.

Gambar 2. Gambar lapisan dengan resistivitas sesungguhnya dan

resistivitas semu (Prayogo, 2003).

Metode Geolistrik Tahanan Jenis 2-D

Metode geolistrik tahanan jenis 2-D merupakan gabungan dari metode

mapping dan sounding. Pengukuran geolistrik tahanan jenis akan

menghasilkan informasi variasi nilai tahanan jenis baik arah horizontal

maupun vertikal. Dengan metode tahanan jenis mapping akan diperoleh

variasi anomali tahanan jenis arah horizontal sedangkan variasi arah vertikal

dan kedalaman/ketebalan akan diperoleh dengan metode sounding (Hiden,

2003).

Satuan elektroda dan urutan pengukuran geolistrik tahanan jenis 2-D

Page 24: LAPORAN AKHIR PKMP

dengan konfigurasi Wenner. Langkah pertama dalam melakukan pengukuran

dengan jarak elektroda 1a, elektroda 1, 2, 3 dan 4 yang digunakan dimana

elektroda 1 untuk arus

1 C , elektroda 2 untuk potensial pertama

1 P , elektroda 3

untuk potensial kedua

2 P dan elektroda 4 untuk arus

2 C . Pada pengukuran

yang kedua, nomor elektroda adalah 2, 3, 4 dan 5 berturut-turut untuk

1 C ,

1 P ,

2 P , dan

2 C . Cara ini diulangi sepanjang lintasan pengukuran hingga elektroda

17, 18,19 dan 20. Setelah pengukuran dengan jarak elektroda 1a selesai,

pengukuran selanjutnya dilakukan dengan jarak elektroda 2a. Elektroda 1, 3, 5

ρ1

ρ2

ρsemu

Permukaan bumi Permukaan bumi dan 7 digunakan untuk pengukuran pertama dan elektroda 2, 4, 6 dan 8 untuk

pengukuran kedua. Demikian seterusnya sampai pada elektroda terakhir.

Prosedur pengukuran yang sama diulang untuk jarak elektroda 3a, 4a, 5a dan

seterusnya (Loke, 1999).

Konfigurasi Wenner

Konfigurasi ini merupakan jenis konfigurasi resistivitas yang paling

Page 25: LAPORAN AKHIR PKMP

sering digunakan dalam survei resistivitas 2-D karena mudah dalam

operasional lapangannya. Pada konfigurasi Wenner ini perubahan jarak

elektroda arus akan diikuti dengan perubahan jarak elektroda potensial

sehingga kedalaman lapisan yang diukur juga mengalami perubahan.

a a a

Gambar 3. Susunan konfigurasi Wenner (Prayogo, 2009).

III. METODE PENDEKATAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan.

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Sekotong, Lombok Barat dan

Laboratorium dengan kurun waktu penelitian diperkirakan selama 6 bulan

seperti jadwal penelitian yang dipaparkan di bawah ini.

Alat Penelitian

Peralatan yang akan digunakan adalah:

• Resistivitymeter Gsound satu unit

• Elektroda potensial dua buah

• Elektroda arus dua buah

Page 26: LAPORAN AKHIR PKMP

• Kabel-kabel penghubung

• Elektroda basa (Accu) 12 V, 60 AH

• GPS

• Palu dan meteran

• Payung

IV. PELAKSANAAN PROGRAM

Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan yang meliputi:

1. Melakukan pengukuran lapangan melalui metode geolistrik resistivitas

(tahanan jenis) untuk pemantauan penyebaran limbah merkuri di kawasan pertambangan rakyat di Sekotong Timur, Lembar, Lombok Barat dengan

prosedur penelitian yang digunakan mencakup:

a. Studi pustaka yang meliputi geologi dan hidrologi di daerah penelitian.

b. Pengambilan data lapangan yang meliputi:

1. Posisi dan elevasi titik ukur diukur GPS tipe navigasi merk Garmin

60CSx,. Ketelitian: Posisi < 15 meter, elevasi < 10 kaki.

2. Data geolistrik resistivitas berupa beda potensial dan arus diukur

dengan alat Resistivitymeter merk Gsound. Ketelitiannya:

Tegangan: 400 V (100 mA) – 500 V (50 mA) dan kelamaan

analisa: > 100 m (moist soilt), penanggungjawab (Hiden).

c. Pengolahan data geolistrik resistivitas hingga diperoleh sebaran

resistivitas semu dan resistivitas sebenarnya bawah permukaan pada

titik pengukuran.

2. Interpretasi geolistrik resistivitas kaitannya dengan penyebaran limbah

pada tanah di sekitar kawasan penambangan rakyat Sekotong.

Page 27: LAPORAN AKHIR PKMP

Secara garis besar tahapan penelitian ini tergambar dalam diagram alir

sebagai berikut:

Page 28: LAPORAN AKHIR PKMP

STUDI PUSTAKA

PENGAMBILAN DATA

DATA LAPANGAN

• Geolistrik

• Tinggi muka air tanah

HASIL PERIODE

• Sebaran tahanan jenis

pada beberapa titik

• Data tinggi m

Data geolistrik resistivitas yang diverifikasi dengan data tinggi muka air tanah

dan kandungan merkury air tanah untuk mengidentifikasi terjadinya penyebaran

limbah merkury di kawasan pertambangan rakyat Sekotong, Lombok Barat.

Page 29: LAPORAN AKHIR PKMP

Jadwal Kegiatan

Penelitian ini dijadwalkan berlangsung selama enam bulan dengan rincian sebagai

berikut:

No

.

Kegiatan Bulan ke-

1 2 3 4 5 6

1. Persiapan

2. Pengambilan data lapangan

3. Pengolahan data

4. Penyusunan laporan

Estimasi Dana Real

No. Tanggal Jenis Pengeluaran Satuan Harga/satuan Frek Jumlah

1 18-Mar-10 Survey Lokasi

Page 30: LAPORAN AKHIR PKMP

Transport (motor) Liter 5000 4 20000

Konsumsi orang 7000 3 21000

2 Administrasi izin Bappeda 10000

3 22-Mar-10 Bensin (mobil) liter 4500 11,11 50000

4 Konsumsi

Nasi bungkus 7500 10 75000

Air minum gelas kotak 18000 1 18000

Snack 15000

5 23-Mar-10 Bensin (mobil) liter 4500 11,11 50000

6 Konsumsi

Nasi bungkus 6000 10 60000

Air minum gelas kotak 18000 1 18000

Snack 25000

Permen bungkus 5600 2 11200

7 Bensin (mobil) Liter 4500 11,11 50000

HASIL / TARGET PENELITIAN YANG AKAN DICAPAI

1. Pemetaan daerah penyebaran limbah merkury di Sekotong Lombok Barat dengan

metode geolistrik resistivitas dalam mendeteksi penyebarannya.

2. Hasil penelitian berupa peta sebaran dan kedalaman merkury dapat dijadikan

sebagai dasar untuk penelitian selajutnya dalam mencari solusi penanganan

limbah merkury di Sekotong, Lombok Barat. 8 24-Mar-10 Konsumsi

Nasi bungkus 6000 10 60000

Air minum gelas kotak 18000 1 18000

Snack 23000

Es bungkus 1000 10 10000

Page 31: LAPORAN AKHIR PKMP

9 Sewa mobil unit 230000 3 690000

10 01-Apr-10

Photo copy hasil pegambilan

data lembar 125 81 10200

11 Sewa Alat hari 60000 3 180000

12 17-Mei-10

Print Pengolahan Data

sementara lembar 350 24 8400

13 29-Jun-10 Print Laporan Akhir PKM-P lembar 500 99 49500

14 Jilid Laporan Akhir PKM-P eksemplar 2500 3 7500

15 Beli CD RW biji 5000 1 5000

Jumlah 1484800

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Data metode Geolistrik tahanan jenis diolah dengan menggunakan perangkat

lunak Res2DInv yang hasilnya adalah kontur distribusi tahanan jenis dan

kedalaman/ketebalan lapisan yang merupakan hasil proses iterasi dengan RMS

optimal. Hasil dari Res2DInv berupa citra warna yang merupakan distribusi harga

resistivitas. Dari hasil pengolahan data dapat dilihat citra warna yang berbeda dari

ke-4 penampang sesuai dengan nilai resistivitasnya. Warna biru menunjukkan

distribusi harga resistivitas yang rendah, warna hijau dan kuning menunjukkan

Page 32: LAPORAN AKHIR PKMP

distribusi harga resistivitas yang sedang, dan warna jingga, merah dan ungu

menunjukkan distribusi nilai resistivitas tinggi.

Pada penampang line 1, Barat-Timur (Gambar 1) dari 1-6 titik pengukuran

pada posisi ( LS dan 00.4”- BT).

Berdasarkan citra warna bawah permukaan dapat dilihat bahwa daerah dengan

resistivitas rendah (warna biru tua) terdapat pada kedalaman ± 1 meter dengan

distribusi secara lateral ± 2 meter (meter ke 62-64) dengan nilai resistivitas 2,81-

4,57 ohm.m. Penampang line 1 ini didominasi oleh distribusi nilai resistivitas yang

tinggi berkisar dari 12,1-84,2 ohm.m ditandai oleh warna hijau, kuning, jingga,

dan merah.

Gambar1. Penampang line 1.

Penampang line 2, Utara-Selatan dari 7-12 titik pengukuran pada posisi

( LS dan BT).

Resistivitas rendah (warna biru tua) terdapat pada kedalaman 0-17,4 meter dengan

distribusi lateral ± 143 meter (meter ke 8-151) dengan nilai resistivitas

ohm.m. Penampang line 2 didominasi oleh nilai resistivitas rendah, daerah ini

dekat dengan tempat pengelondongan dan penampungn limbah cair merkuri.

Gambar 2. Penampang line 2

Pada penampang line 3, Barat-Timur dari 13-18 titik pengukuran pada posisi

Page 33: LAPORAN AKHIR PKMP

( LS dan 02.1” BT).

Resistivitas rendah (warna biru dan warna hijau) terdapat pada kedalaman 0-17,4

meter dengan distribusi lateral ± 80 meter (meter ke 38-118) daerah ini didominasi

oleh nilai resitivitas yang rendah.

Penampang line 4, Utara-Selatan dari 19-24 titik pengukuran pada posisi

( LS dan BT). Resistivitas

rendah ( warna biru dan warna hijau) terdapat pada kedalaman 0-17,4 meter

dengan distribusi lateral ± 41 meter (meter ke 73-114) daerah ini didominasi oleh

nilai distribusi resistivitas yang sedang.

.

Gambar 3. Penampang line 3.

Gambar 4. Penampang line 4.

Dari penjelasan distribusi nilai resistivitas rendah pada setiap penampang

menunjukkan pola dari rembesan limbah cair merkuri. Untuk hal ini polutan

limbah cair merkuri diasumsikan mempunyai harga resistivitas yang rendah atau

mempunyai konduktifitas yang tinggi cairan lebih mudah untuk menghantarkan

arus listrik. Dalam asumsi ini kita mengacu pada nilai resistivitas air yang

Page 34: LAPORAN AKHIR PKMP

bernilai± 10.0 ohm.m, dengan demikian dalam penelitian ini bila dilihat dari

setiap penempang daerah yang memiliki nilai resistivitas lebih rendah dari 10.0

ohm.m diidentifikai telah tercemar limbah merkuri. Daerah yang paling besar

penyebarannya terdapat pada penampang line 2 yang merupakan daerah paling

dekat dengan lokasi penggelondongan emas dan dekat dengan rumah penduduk

dengan nilai resistivitas ± 5,26 ohm.m.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa di sekitar penggelondongan

(pengolahan emas tradisional) di Sekotong Timur, Lembar, Lombok Barat telah

terjadi perembesan polutan limbah cair merkuri. Perembesan ini diidentifikasi

memiliki suatu struktur kelurusan dan terdeteksi pada kedalaman ± 17,4 meter ke

arah Selatan dengan distribusi lateral ± 143 meter dengan menggunakan

geolistrik dengan konfigurasi Wenner 2 dimensi dengan harga resistivitas yang

kecil.

Saran

Dalam penelitian selanjutnya disarankan untuk memperluas daerah penelitian

agar didapatkan data yang lebih lengkap. Selain itu perlu dilakukan pengambilan

sampel (cutting sample) pada kedalaman yang diasumsikan terkena rembesan

limbah cair merkuri dan dengan uji tanah. Sedangkan untuk mengetahui pola

penyebarannya, perlu dilakukan penambahan lintasan untuk pengambilan data

pada daerah tersebut, sehingga nanti didapatkan korelasi antara data-data

tersebut.

Page 35: LAPORAN AKHIR PKMP

VII. DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1999, Modul Praktikum Metode Geofisika, KBK Fisika Bumi,

Departemen Fisika, ITB, Bandung.

Bilad, M. Roil. 2009. Antisipasi Mendesak Penanganan Penambangan Emas

Sekotong. Didownload dari http://www.megtech.net/?p=183 pada

tanggal12 Oktober 2009 pukul 12.23 WITA.

Edward. 2008. Pengamatan Kadar Merkury di Perairan Teluk Kao

(Halmahera) dan Perairan Anggai (Pulau Obi) Maluku Utara. Makara

Sains. Volume 12 Nomor 2:97-98.

Hiden, 2003, Aplikasi Metode Geolistrik Tahanan Jenis 2-D & Geomagnet

Untuk Identifikasi Struktur Perlapisan Batubara Terbakar Di Rantau

Pandan, Jambi, Tesis S2, ITB.

Kompas. 2009. Sekotong Antara Obyek Wisata dan Pertambangan.

Didownload dari http://cetak kompas.com/read/xml/2009/ pada tanggal

12 Oktober 2009 pukul 12.20 WITA.

Lagaligo, Abraham. 2009. Lombok Buka Tambang. Didownload dari

http://www.southernarcminerals.com pada tanggal 12 Oktober 2009

pukul 11.55 WITA.

Loke, M.H., 1999, Electrical Imaging Surveys for Evironmental and

Engineering Studies: A Practical to 2-D and 3-D Surveys, Penang,

Malaysia.

Prayogo, Singgih., Wahyono, Sri Cahyo & Utama, Widya., Penentuan

Distribusi Tahanan Jenis Struktur Bawah Permukaan Daerah Rawan

Page 36: LAPORAN AKHIR PKMP

Longsor Di Desa Lumbang Rejo, Prigen Menggunakan Metode

Geolistrik 2-D dan 3-D, Seminar Nasional Fisika Dan Aplikasinya

2003, ITS.

Reynold. 1997, An Introduction to Applied and Enviromental Geophysics, Jhon

Wiley & Sons, England.

Setiabudi, Bambang Tjahjono. 2009. Penyebaran Merkury Akibat Usaha

Pertambangan Emas Di Daerah Sangon, Kabupaten Kulon Progo, D.I.

Yogyakarta. Didownload dari

http://www.dim.esdm.go.id/kolokium/Konservasi/61.%20konservasi%2

0-%20Sangon,%20Yogyakarta.pdf pada tanggal 12 Oktober 2009 pukul

11.51 WITA. Syafruddin, Yusuf. Awas! Bahaya Limbah Merkuri Olahan Emas Tradisional

Sekotong, Lombok. Didownload dari http://www.syafruddin

yusuf.wordpress.com/2009 pada tanggal 12 Oktober 2009 pukul 12.14

WITA.

Telford, W.M., Sheriff, R.E. & Geldart, L.P., 1990. Aplied Geophysics, 2nd

Edition, Cambridge University Press, Cambridge.

LAMPIRAN

Dokumentasi kegiatan