suhu enzim
TRANSCRIPT
5/14/2018 SUHU ENZIM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suhu-enzim 1/17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel makhluk hidup dengan ukuran yang sangat kecil,dapat
dipandang sebagai reacktor kimia yang sangat rumit. Hal ini berlaku juga
untuk sel bakteri yang ukurannya lebih kecil dari pada sel-sel eukariotik,
bahkan juga berlaku untuk sel-sel bakteri yang hidup didalam
eukariotik,seperti sel-sel golongan Mycoplasma . Apabila kita melihat
berbagai peta metabolisme yang berusaha meran gkum seluruh reaksi
kimia yuang terjadi didalam sel, akan kita jumpai reaksi dalam jumlah yang
sangat besar, masing-masing dengan produknya. Semua membentuk
rangkaian reaksi kimia yang simpang siur. Seluruh reaksi kimia tersebut
menimbulkan kesan bahwa sel adalah reactor kimia yang menjalankan
berbagai reaksi kimia yang sangat rumit.
Pada dasarnya,karena sel dapat dipandang sebagai “reactor kimia”
yang super kompleks, enzim-enzim berada dan bekerja menjalankan
fungsinya didalam sel. Hal ini perlu disadari dan ditekankan, karena sangat
sering terjadi salah paham dengan mengaggap bahwa enzim terdapat dan
bekerja diluar sel dan pada umumnya yang dimaksudkan plasma.
Adapun maksud percobaan pengaruh suhu terhadap keaktifan suatu
enzim adalah untuk mengamati dan mengetahui pengaruh suhu terhadap
keaktifan kerja atau keaktifan suatu enzim.
5/14/2018 SUHU ENZIM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suhu-enzim 2/17
Adapun tujuan percobaan pengaruh suhu terhadap keaktifan suatu
enzim adalah untuk melihat dan menentukan suhu terhadap keaktifan
suatu enzim dengan menggunakan parameter suhu.
Adapun prinsip percobaan pengaruh suhu terhadap keaktifan suatu
enzim asdalah dengan melihat keaktifan suatu enzim pada beberapa
variabel melihat PH pada setiap interval waktu 5 menit, 10 menit, daN 15
menit.
5/14/2018 SUHU ENZIM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suhu-enzim 3/17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI UMUM
Enzim merupakan senyawa organik bermolekul besar yang berfungsi
untuk mempercepat jalannya reaksi metabolisame didalam tubuh tumbuhan
tanpa mempengaruhi keseimbangan reaksi enzim tidak ikut bereaksi
,struktur enzim tidak berubah baik sebelum dan sesudah reaksi tetap, enzim
sebagai biokatalisator. Bagian enzim yang aktif adealah sisi aktif dari enzim.
Enzim diberi nama sesuai dengan substrat dan reaksi yang
dikatalisis, Biasanya ditambah akhiran ase. Enzim dibagi kedalam 7
golongan besar, setiap enzim mempunyai nomor kode (EC) yang
mencirikan tipe reaksi kedalam kelas (digit pertama), subkelas (digit kedua),
dan subkelas (digit ketiga). Digit keempat adalah untuk enzim spesifik. Jadi,
EC 2.7.1.1 menyatakan kelas 2 (transferase), subkelas 7 (transfer fosfat),
subkelas 1 (alcohol merupakan aseptor fosfat). Digit terakhir menyatakan
heksokinASE atau ATP: D-heksosa 6-foosfatrasferase, sebuah enzim yang
mengatalis pemindahan fosfat dari ATP ke gugus hidroksil pada atom
karbon keenam molekul glukosa. Satu enzim biasanya mengakatalisis satu
jenis reaksi kimia saja,atau seperangkat reaksi sejenis. Dalam reaksi
enzimatik sangat terjadi reaksi sampingan yang tak berguna.
Sebagian besar dya katalitik enzim berasal dari kemampuan enzi9m
menempatgkan substrat kedalam kedudukann yang menguntungkan pada
5/14/2018 SUHU ENZIM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suhu-enzim 4/17
kompleks enzim-substrat. Enzim memiliki situs aktif, yaitu tertentu pada
molekul enzim untuk mengikat substrat.
Enzim sangat spesifik, baik terhadap jenis reaksi yang dikatalisisnya
maupun terhadap substrat atau reaktan yang di olahnya. Suatu enzim
biasanya mengkatalis satu jenis reaksi kimia saja, atau seperangkat reaksi
yang sejenis. Dalam reaksi enzimatik sangat jarang reaksi sampingan yang
menyebabkan terbantuknya hasil sampingan yang tak berguna.
Sebagaian besar daya katalitik enzim berasal dari kemampuan enzim
menempatkan substrat kedalam kedudukan yang menguntukan pada
komleks enzim –substrat. Enzim memiliki situs aktif, yaitu tempat tertentu
pada molekul enzim untuk mengikat substrat. Emil Fischer
mengumpamakan substrat dan situs aktif sebagai anak kunci dan kunci.
Banyak enzim yang memerlukan koenzim untuk dapat berfungsi aktif
sebagai katalisator. Koenzim akan memperbesar kemampuan katalitik
suatu enzim sehingga jauh melebihi kemampuan yang ditawarkan. Koenzim
yang berikatan secara erat dengan enzim melalui ikatan atau nonkovalen
saring disebut sebagai gugus prostetik. Reaksi-reaksi yang memerlukan
koenzim antara lain: reaksi oksidoreduksi, pemindahan gugus serta
isomerase, dan reaksi yang membentuk ikatan kovalen.
Koenzim yang mampu berdifusi secara bebas umumnya berfungsi
sebagai unsur pembawa (yang didaur ulang secara kontinu) hydrogen
(FADH), hidrida (NADH dan NADPH), atau unit-unit kimia seperti gugus asli
5/14/2018 SUHU ENZIM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suhu-enzim 5/17
(koenzim A) atau gugus metal (folat), membawanya bolak-balik antara
tempat pembentukannya dan pemakaiannya. Oleh karena itu, koenzim
yang disebut belakanga maupun ditempat yang lain diluar tempat
sintesisnya (disebut eksoenzim).
Faktor-faktor yang mempengaruhi enzim adalah:
1. Suhu enzim
Enzim tidak aktif pada suhu kurang daripada 0 ͦ C
Kadar tindak balas enzim meningkat dua kali ganda bagi setiap
kenaikan suhu 10 ºC
Kadar tindak balas enzim paling optimum pada suhu 37ºC. Enzim
ternyata hasil pada suhu tinggi dari 50 ºC
2. Nilai PH
Pada konsentrasi substract tertentu,bertambahnya konsentrasi enzim
akan meningkatkan kecepatan reaksi enzimatis.
3. Konsentrasi substract
Setiap enzim bertindak paling cekap pada nil;ai pH tertentu yang
disebut sebagai pH optimum.
PH optimum bagi kebanyakan enzim ialah pH 7
Terdapat beberapa pengecualian, misalnya enzi9m pepsin didalam
perut bertindak balas paling cekap pada pH 2,sementara enzim
tripsin didalam usus kecil bertindak paling cepat pada pH 8
5/14/2018 SUHU ENZIM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suhu-enzim 6/17
4. Kepekaan substrat
Pada kepekatan substrat rendah, bilangan molekul enzim melebihi
bilanagan molekul substrat. Oleh karena itu, cuma sebilanagn kecil
molekul enzim bertindak dengan molekul substrat.
Apabila kepekatan substrat bertambah, lebih molekul enzim dapat
bertindak balas dengan molekul substrat sehingga kesatu kadar
maksimum.
Penamabahan kepekatan substrat selanjutnya tidak akan
menambahkan kadar tindak balas karena kepekatan enzim menjadi
faktor pengehad.
5. Kepekatan enzim
Pada kepekatan enzim renmdah, bilangan molekul substrat melebihi
bilanagn molekul enzim. Oleh karena itu, cuma sebilanagn kecil
molekul substrat ditindak balas dengan molekul enzim.
Apabila kepekatan enzim bertambah, lebih molekul substrat dapat
bertindak balas dengan enzim sehingga kesatu kadar maksimum.
Penambahan kepekatan enzim selanjutnya tidak akan menambahkan
kadar tindak baqlas karena kepekatan substrat menjadi faktor
pengehad.
5/14/2018 SUHU ENZIM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suhu-enzim 7/17
Reaksi enzimatis
Enzim + Substrat = Kompleks enzim substrat →enzim + produk
Berdasarkan jenis reaksi yang terjadi enzim dapat dibedakan
menjadi 6 golongan yaitu :
1. Oksidoreduktase (nitrat reduktase)
Memisahkan dan menambahkan elektron atau hidrogen.
2. Transferase (Kinase)
Memindahkan gugus senyawa kimia dari suatu senyawa ke senyawa
lainnya.
3. Hidrolase (protease, lipase, amilase)
Memutuskan ikatan kimia dengan penambahan air.
4. Liase (fumarase)
Membentuk ikatan rangkap dengan melepaskan satu gugus kimia.
5. Isomerase (epimerase)
Mengkatalisir perubahan isomer senyawa yang bersifat
intramolekuler.
6. Ligase/sintetase (tiokinase)
Menggabungkan dua molekul yang disertai dengan hidrilisis ATP.
5/14/2018 SUHU ENZIM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suhu-enzim 8/17
B. Uraian Bahan
1. Aquadest ( Farmakope Indonesia Edisi III hal..96)
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air suling
Berat Molekul : 18,02
Rumus Molekul : H2O
Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berasa dan tidak
berwarna.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagi pelarut
2. Iodium ( Farmakope Indonesia Edisi III hal 136 )
Nama Resmi : IODIUM
Nama Lain : Iodium
Berat Molekul : 126,91
Pemerian : Keping atau butir, berat, mengkilat, seperti logam,
hitam kelabu, bau khas.
Kelarutan : Larut dalam kurang 3500 bagian air, dalam 12
bagian etanol (96 %)P,dalam lebih kurang 80
bagian gliserol dalam kloroform P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Antisptikum, antijamur
3. Kanji (Farmakope Indonesia Edisi III hal 93)
Nama Resmi : AMYLUM SOLANI
5/14/2018 SUHU ENZIM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suhu-enzim 9/17
Nama Lain : kanji
Berat molekul : 126,91
Rumus Kimia : Keping atau butir, berat, mengkilat, seperti logam,
hitam Kelabu, bau khas.
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 3500 bagian air, dalam
12 bagian etanol (96%)P, dalam lebih kurang 80
bagian gliserol daqlam kloroform P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutp rapat
Kegunaan : Antisptikum, antijamur
5/14/2018 SUHU ENZIM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suhu-enzim 10/17
BAB III
METODE KERJA
A. Alat Yang Digunakan
1. Batang pengaduk
2. Bunsen
3. Baskom
4. Gelas kimia
5. Gelas ukur
6. Gegep
7. Pipet tetes
8. Plat tetes
9. Rak tabung
10. Sendok tanduk
11. Sikat tabung
12. Temperatur
13. Tabung reaksi
B. Bahan yang digunakan
1. Aquadeast
2. Es batu
3. Etiket
4. Enzim amilase (Saliva Encer 1 : 9)
5. Larutan Amilum 2%
6. Larutan iodum 1%
5/14/2018 SUHU ENZIM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suhu-enzim 11/17
7. Pereaksi Benedict
C. Prosedur kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disediakan 5 buah tabung dan kering. Masing-masing diisi dengan 3
ml larutan kanji (amilum 2%).
3. Tambahkan 1 ml enzim amylase dengan setiap tabung
4. Tabung 1, masukkan kedalam gelas kimia yang berisi es
Tabung 2, simpan pada sughu kamar.
Tabung 3, masukkan ke dalam panangas air dengan suhu 37 - 40ºc
Tabung 4, masukkan ke dalam penangas air dengan suhu 75 – 80 ºc
Tabung 5, masukkan ke dalam mendidih penangas air mendidih.
5. Biarkan masing-masing tabung pada tempatnya selama 15 menit
6. Selanjutnya, uji dengan larutan iodium
7. Uji pula dengan pereaksi benedict
8. Catat dan amati perubahan warna yang terjadi
5/14/2018 SUHU ENZIM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suhu-enzim 12/17
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Pengamatan
Nomor
TabungSuhu (ºC)
Perubahan
Warna
Uji Iodium Uji Benedict
1 0 Biru kehitaman Biru Tua2 25-30 Bening Biru3 37-40 Bening Kehijaun Biru4 75-80 Biru Kehitaman Biru Kehijauan5 100 Ungu Tua Biru
B. REAKSI
CH2OH CH2OH
H H H H
OH OH
H OH H OH
CH2OH CH2OH
H H H H
OH OH
H OH H OH
+ I2 Enzim
O
OH
O
OH O
O
OH H
O
OH H O + H2O
5/14/2018 SUHU ENZIM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suhu-enzim 13/17
BAB V
PEMBAHASAN
Enzim merupakan suatu senyawa yang terjadi dari gugus protein
dan non protein yang berfungsi untuk mengkatalisis suatu reaksi tetapi
tidak ikut bereaksi. Gugus protein pada suatu enzim disebut apoensia,
sedangkan gugus non protein disebut kofaktor–kofaktor pada suatu
enzimada yang terikat bebas pada protein yang disebut koenzim. Enzim
pada tubuh manusia mampu mempercepat reaksi kimia 108 – 1011 kali
cepat.
Enzim bekerja pada kondisi tertentu yang relatif ketet. Faktor–
faktor yang mempengaruhi kerja enzim antar lain suhu, Ph, oksodasi,
oleh udara atau senyawa lain, penyinaran ultraviolet, sinar x,α, β, dan ϫ.
Disamping itu, kecepatan reaksi enzimatik dipengaruhi pula oleh
konsentrasi enzim maupun substrat.
Pada percobaan yang dicatat kali ini kita dapat mengetahui pada
suhu berapa atau suhu yang mana enzim bereaksi dengan
amylum.Pada percobaan ini digunakan 5 tabung reaksi dan masing–
masing tabung diisi dengan 3 ml larutan kanji (amilum 2%) dan
ditambahkan 1 ml enzim amylase pada setiap tabung. Pada tabung 1
digunakan 0oC yang dilakukan dengan duidinginkan didalam es batu,
pada tabung 2 pada suhu kamar dengan suhu 25 - 300C, pada tabung 3
dIlakukan dengan pemanasan dengan suhu 75– 800C , pada tabung 4
5/14/2018 SUHU ENZIM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suhu-enzim 14/17
dilakukan dengan pamanasan dengan 75 - 80 oC, dan pada tabung 5
dilakukan dengan pemanasan air mendidih dengan suhu 100 oC, dan
biarkan masing-masing tabung pada tempatnya dengan interval waktu 5̕,
10̕ , dan 15̕ menit.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh data
bahwa menit 5̕ diperoleh warna biru kehitaman begitupun pada menit
ke 10̕, akan tetapi pada menit 15̕ diperlihatkan warna hitam, untuk suhu
0oC pada menit 5̕, 10̕, dan 15̕ dengan suhu 25 – 30oC semuanya
berw3arna biru kehitaman. Suhu 37 – 40 oC diperoleh warna coklat
kehitaman pada menit 5̕ dan 10̕, sedangkan pada menit 10̕ diperoleh
biru kehitaman. Pada suhu 100oC dengan 5̕ menit pertama warna
berubah menjadi coklat, pada menit 10̕ menjadi abu-abu kehitaman,
sedangkan pada menit 15̕ diperoleh warna abu-abu. Kesemua itu terjadi
apabila saliva diuji dengan iodium. Sedangkan jika dengan benedict
semua diperoleh warna biru muda, jadi yang sesuai berdasarkan
literatur yaitu perubahan warna biru-ungu adalah pada suhu 75 – 800C
pada menit 5̕, dan 10̕, untuk uji iodium ,sedangkan pada uji benedict
semuanya stabil.
Fungsi dari penambahan iodium pada percobaan ini adalah
untuk mengikat garam / ion-ion garam yang ada pada enzim amilase,
yang terkandung dalam saliva agar dapat dilihat ,dapat dibedakan
spesifik warna yang didapat pada uji identifikasi,digunakan iodium
sebagai indikator yang berinteraksi dengan ion-ion yang ada pada
5/14/2018 SUHU ENZIM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suhu-enzim 15/17
saliva dan larutan amyllum yang membentuk warna spesifik biru tua/biru
keunguan.
Adapun terjadi penyimpangan dari literatur, yang mengatakan
bahwa enzim bekerja pada suhu tubuh 37 sampai 400C di sebabkan
oleh beberapa faktor yaitu :
1. Perbandingan pengenceran volume yang tidak tetap
2. Kesalahan penimbangan kanji dalam pembuatan amilum
3. Kesalahan perhitungan pada saat pengamatan
4. Kelebihan dan kekurangan iodium sebagai indikator yang di teteskan
pada plat tetes
5. Kurang sterilnya alat yang di gunakan
5/14/2018 SUHU ENZIM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suhu-enzim 16/17
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Semakin tinggi suhu, semakin cepat daya kerja enzim dan
sebaliknya semakin rendah suhu semakin lambat daya kerja enzim sesuai
dengan literatur yang ada, enzim bekerja normal pada suhu tinggi, karena
semakin tinggi suhu semakin cepat kerja enzim.
B. Saran
1. Laboratorium
Kami sebagai praktikan mengharapkan agar bahan-bahan di
laboratorium sebaiknya diatur tempatnya.
2. Asisten
Motivasi, bimbingan dan bantuan sangat kami harapkan baik dalam
praktikum maupun pembuatan laporan.
5/14/2018 SUHU ENZIM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suhu-enzim 17/17
DAFTAR PUSTAKA
Anna Poedjiadi. 2006. Dasar-Dasar Biokimia. Universitas iindonesia Press,
Jakarta.
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI. Jakarta.
Tim Dosen UIT. Penuntun Praktikum Biokimia. Universitas Indonesia Timur.
Makassar.